Anda di halaman 1dari 23

FOTOGRAFI

Sesi:202310340072
Jadwal:Jumat,8.50-11.20

Disusun Oleh:
Rahtu Feishya Aulia
21034024

Dosen Pengampu: Dra.Yenni Darvina, M.Si

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
1. Pengertian fotografi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fotografi diartikan sebagai
suatu seni serta menghasilkan gambar dan cahaya pada film atau permukaan
fotosensitif.Sedangkan menurut penjelasan Wikipedia, fotografi berasal dari bahasa
Inggris yaitu “photography” berasal dari kata Yunani “photos” yang berarti cahaya dan
“grafo” yang berarti cahaya artinya menulis atau menggambar. Jadi secara umum
fotografi dapat diartikan sebagai proses menggambar atau menulis menggunakan cahaya
sebagai medianya. Pada saat yang sama menurut Ansel Adams, Fotografi adalah media
ekspresi dan komunikasi yang ampuh, memberikan variasi persepsi, interpretasi, dan
tindakan yang tak terbatas.Dari pengertian fotografi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa fotografi merupakan kegiatan membuat suatu karya seni dengan cara memotret
dengan kamera dan dapat dinikmati baik secara privat maupun publik.
Pengertian fotografi menurut para ahli :
a) Menurut Ansel Adams
Ansel Adams merupakan seorang fotografer berkebangsaan
Amerika Serikat yang fokus pada landscape photography. Dia juga dikenal
sebagai seorang environmentalist dengan hasil potret foto hitam putih dari
the American West. Menurut Ansel Adams, fotografi merupakan sebuah
seni kreatif yang lebih dari sekedar sarana ide komunikasi faktual.
Fotografi juga diartikan sebagai media berekspresi dan komunikasi yang
kuat, menawarkan beragam persepsi, interpretasi, dan eksekusi yang tak
berbatas. Ansel Adams percaya bahwa idealnya, foto adalah media para
fotografer untuk berkisah. Dia menyatakan bahwa selalu ada dua orang
pada setiap foto; fotografer dan audien.
b) Menurut Elliott Erwitt
Elliott Erwitt merupakan seorang fotografer dari Amerika Serikat
yang menggunakan keahlian fotografinya dalam bidang pemasaran dan
dokumenter. Menurut Elliott Erwitt, fotografi adalah sebuah seni
observasi. Fotografi adalah tentang menemukan suatu hal yang
menyenangkan di sebuah tempat biasa. Elliott berpendapat bahwa
fotografi bukan soal apa obyek yang kita lihat, namun tentang bagaimana
kita melihat obyek tersebut. Elliott Erwitt juga pernah berpendapat bahwa
kita bisa mendapatkan foto bagus dimana saja. Ini hanyalah perihal
melihat dan mengorganisir obyek. Kita hanya perlu peduli pada
lingkungan sekitar, terkait tentang kemanusiaan dan komedi.
c) Menurut Amir Hamzah Sulaiman
Dalam bukunya yang berjudul “Teknik Kamar Gelap untuk
Fotografi”, Amir Hamzah Sulaiman mendefinisikan fotografi sebagai
istilah yang berasal dari kata „foto‟ dan „grafi‟, masing-masing berarti
„cahaya‟ dan „menulis‟. Jadi Fotografi mempunyai arti secara
keseluruhan adalah menggambar dengan bantuan cahaya tetapi ada juga
yang mengartikannya dengan menulis dengan cahaya. Buku dan definisi
dari Amir Hamzah Sulaiman ini banyak dikutip oleh pelajar yang
melakukan studi pustaka perihal fotografi.
d) Menurut Yudhi Soerjoatmodjo
Yudhi Soerjoatmodjo merupakan seorang fotografer senior
Indonesia yang malang-melintang di industri media cetak. Ia dikenal
sebagai „eseis foto‟ karena keahliannya dalam memotret kisah manusia.
Yudhi Soerjoatmodjo kenyang akan hidup kaum pinggiran, seperti
imigran Afrika di Prancis, kaum komunis di Eropa Timur, dan kaum waria
di Indonesia. Yudhi Soerjoatmodjo mendefinisikan fotografi sebagai
media komunikasi dan alat dialog yang berfungsi dokumentatif,
informatif, dan bagian dari seni.
e) Menurut Seno Gumira Ajidarma
Sebenarnya, sosok Seno Gumira Ajidarma lebih dikenal sebagai
penggiat sastra, juga penulis cerpen, esai, dan movie script. Namun, dia
juga lama berkecimpung di dunia jurnalistik, sehingga fotografi bukanlah
hal asing baginya. Melalui bukunya yang berjudul „Kisah Mata (Fotografi
antara Dua Subjek: Perbincangan tentang Ada)‟, Seno Gumira Ajidarma
menjelaskan bahwa sebuah foto menjadi berarti karena adanya perbedaan
makna dari banyak audiens. Seno Gumira Ajidarma mendeskripsikan
fotografi sebagai usaha menampilkan dan berperan dalam realitas yang
terdapat dalam sebuah foto, sehingga dapat dikenal dan dihayati yang
menampilkan kepada manusia sebagai representasi.
f) Menurut Dr. I Komang Sudarma
Berbeda dengan mayoritas ahli fotografi lain yang berangkat dari
praktisi, Dr. I Komang Sudarma adalah seorang dosen dari salah satu
perguruan tinggi negeri di Bali. Memiliki riwayat pendidikan panjang di
Bali dan Malang, kini beliau mengajar di Universitas Pendidikan Ganesha
(dulu IKIP) di Singaraja. Melalui bukunya yang berjudul „Fotografi‟
(terbit tahun 2015), penjelasan dari Dr. I Komang Sudarma banyak dikutip
oleh pelajar yang melakukan studi literatur tentang fotografi. Dr. I
Komang Sudarma sendiri menyatakan bahwa media foto adalah salah satu
media komunikasi untuk menyampaikan pesan atau ide kepada orang lain.
g) Menurut Marcus Sudjojo
Marcus Sudjojo merupakan seorang fotografer profesional yang
fokus pada fotografi model. Tapi selain model, dia juga hobi memotret
landscape dan still life. Pada 2010, dia menelurkan salah satu buku
penting dalam dunia fotografi Indonesia, yang berjudul „Tak-Tik
Fotografi‟. Buku ini mengajarkan pada pembaca untuk mendapat foto
tajam menggunakan beragam kamera, mulai dari kamera smartphone,
kamera saku, sampai kamera SLR/DSLR. Berbeda dengan ahli fotografi
lain yang berbicara mengenai makna, Marcus Sudjojo sendiri
mendefinisikan fotografi dari sisi teknis, menurutnya fotografi adalah
kegiatan merekam dan memanipulasi cahaya untuk mendapat hasil akan
sesuatu hal yang diinginkan.
h) Menurut Richard
Maynard Richard Maynard merupakan fotografer berkebangsaan
Kanada yang memfokuskan diri pada landscape photography. Bersama
istrinya, Hannah Maynard, Richard berhasil meninggalkan banyak foto
landscape memorable sepanjang daerah British Columbia. Richard
Maynard menyatakan bahwa fotografi merupakan sains (atau lebih
tepatnya seni) yang menghasilkan gambar dengan menggunakan aktivitas
penandaan (marking) pada suatu permukaan sensitif dengan bantuan
cahaya.
i) Menurut Tony Worobiec
Tony Worobiec merupakan seorang fotografer profesional dan
pengarang dari 17 buku fotografi yang sudah diterjemahkan ke beragam
bahasa di dunia. Hasil karyanya juga menghiasi lebih dari 100 majalah
fotografi di UK dan Amerika Serikat. Terjun di dunia landscape
photography, hasil jepretan kamera Tony dipamerkan di banyak museum
fotografi di London. Tony Worobiec mendefinisikan fotografi sebagai
kegiatan menggambar atau melukis dengan cahaya, dan memang
sebenarnya semua fotografi dapat dilihat sebagai kegiatan melukis dengan
cahaya.

2. Kegunaan fotografi
1) Menghasilkan gambar
2) Merekam momen/dokumentasi
3) Sebagai alat menghasilkan uang (profesi)
4) Ekspresi diri dan bersenang-senang
5) Penyampai informasi
6) Media aktualisasi diri
7) Pembentuk citra dan opini
8) Penyimpan dan pembangkit kenangan
9) Penghasil karya seni

3. Perkembangan fotografi
1) Era Sebelum Masehi
Semua peristiwa berawal jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi
(SM), seorang pria bernama Mo Ti menemukan bahwa lubang kecil (pinhole) akan
merefleksikan pemandangan di luar pada dinding ruangan gelap. Meski sebenarnya,
gambar yang dihasilkan terbalik 180 derajat, dinamakan sebagai fenomena camera
obscura.
Fenomena ini terus dikagumi dan dikembangkan sampai berabad-abad kemudian.
Tercatat bahwa Aristoteles (abad ke-3 SM) dan seorang ilmuwan Arab yang bernama
Ibnu Al Haitam (abad ke-10 SM) terus berusaha membuat alat yang sekarang kita
sebut sebagai kamera.

2) Abad ke-15

Hingga pada tahun 1558, akhirnya diciptakan sebuah kotak yang membantu
pelukis untuk menangkap bayangan gambar, yang disebut sebagai camera obscura.
Pada tahun 1568, seorang penggiat seni bernama Danielo Barbaro bereksperimen
dengan menggunakan lensa sederhana untuk mempertajam proyeksi bayangan yang
direfleksikan melalui lubang kecil. Dari eksperimen itu, didapat kesimpulan bahwa
perubahan ukuran bukaan diafragma dapat mempengaruhi ketajaman foto. Hal ini
sebenarnya bisa dijelaskan secara fisika, khususnya bab optik.

3) Abad ke-16
Istilah itu diciptakan Johannes Kepler pada tahun 1611. Desain kamera pada
zaman itu berbentuk seperti tenda, di dalamnya sangat gelap. Lubang kecil yang
disematkan pada „kamera‟ akan merefleksikan gambar dunia luar di atas selembar
kertas.
Tidak berhenti sampai disana, pada tahun 1685 Johan Zahn melakukan
eksperimen dengan membuat kamera obscura portable yang mudah untuk
dipindahkan. Kamera ciptaan Johan Zahn juga dilengkapi dengan lensa yang bisa
bergerak maju mundur, lengkap dengan diafragma dan kaca pantul untuk melihat
target obyek.

4) Abad ke-18
Penelitian soal kamera terus berlangsung sampai abad ke-17. Angelo Sala,
seorang ilmuwan Italia, mengoptimalkan cahaya alam dari matahari guna merekam
rangkaian kata dan kalimat. Selanjutnya seorang Inggris yang bernama Thomas
Wedgwood melakukan percobaan untuk merekam gambar menggunakan kamera
obscura berlensa. Sayangnya, hasil yang dia dapatkan tidak sesuai perkiraan.
Chlorida perak yang jamak digunakan sebagai media kamera saat itu, kembali
dipakai oleh Humphrey Davy. Berita baiknya, dia berhasil menangkap gambar melalui
kamera obscura, meski masih tanpa lensa.

Kemudian pada tahun 1824 seorang seniman Prancis, bernama Joseph-Nicephore


Niepce, berhasil menghasilkan gambar permanen, meski agak kabur. Hal yang dia
lakukan tidak main-main. Dia merekam pemandangan dari jendela kamarnya selama
delapan jam, hasil dicetak di atas pelat logam yang dilapisi aspal.
Eksperimen kembali dilakukannya pada tahun 1826, dan sampai sekarang foto itu
masih disimpan di University of Texas di Austin, Amerika Serikat. Hal ini diyakini
ilmuwan sebagai titik awal fotografi.
Penelitian mengenai fotografi terus dilanjutkan oleh banyak orang dengan
beragam disiplin. Sampai pada tahun 1839, seorang pelukis dari Prancis yang bernama
Louis-Jacques Mande‟ Daguerre berhasil membuat foto. Foto itu berupa gambar
permanen pada plat tembaga perak yang dilapisi lapisan iodin. Gambar permanen itu
bisa didapat dari pelat yang dicuci larutan garam dapur.
Selang 20 tahun kemudian, lebih tepatnya pada tahun 1860, tercipta foto dari
udara pertama. James Wallace Black memotret dari udara dengan menggunakan balon
udara yang terbang di ketinggian 2000 kaki.

5) Abad ke-19
Pada tahun 1900, seorang juru lukis menemukan teknologi kamera baru yang
dinamakannya kamera Mammoth. Kamera jenis ini masih berdimensi sangat besar
dengan berat total mencapai 1400 pound. Lensanya sendiri seberat 500 pound. Terkait
dengan dimensinya, satu set kamera itu butuh sampai 15 orang untuk sekedar
memindahkannya.
Pada tahun 1950, teknologi kamera Single Lens Reflex mulai digantikan oleh
kedatangan prisma, yang saat ini dikenal sebagai kamera DSLR. Di tahun itu mulai
muncul kamera pabrikan Jepang seperti Nikon dan Canon.
Selanjutnya, pada tahun 1972 kamera Polaroid mulai dipasarkan. Kamera ini
berhasil mencuri hati konsumen karena bisa mencetak gambar tanpa prosespencetakan
film yang memakan waktu.
Setelahnya, teknologi fotografi berlari kencang. Beragam merk dan hasil jasa
ditemukan di berbagai belahan dunia. Salah satu perusahaan itu adalah Kodak, merk
yang tentu dikenal semua orang bahkan sampai sekarang.
Pada tahun 1980-an George Eastman, melalui perusahaannya Kodak Eastman,
terjun di bisnis fotografi dengan membuat kamera boks dan roll film yang praktis
dibawa kemana-mana. Kamera ini juga memiliki fitur flash atau lampu kilat yang
ditemukan pertama kali oleh Harold E. Edgerton.

6) Abad ke-20
Pada 2006, tongsis (tongkat narsis) mulai menjadi fitur pelengkap dunia
fotografi modern. Penemuan tongsis dipatenkan oleh Wayne Fromm di tahun yang
sama, dengan nama Quick Pod. Meski sebenarnya, tongsis pertama sudah muncul
sejak tahun 1925 di foto Arnold and Helen Hogg.
Saat ini fotografi mendapat perlakuan beragam dari masyarakat. Ada yang
menganggapnya sebagai hobi dan implementasi seni, namun tidak sedikit juga yang
menggelutinya secara profesional sebagai mata pencaharian.

Kemajuan teknologi sudah berhasil menciptakan beragam jenis kamera sesuai


dengan fungsi dan peruntukannya. Mulai dari kamera saku yang simpel, sampai pada
kamera camcorder yang bisa digunakan untuk merekam video. Bukan hanya benda
fisik, zaman juga menghasilkan istilah-istilah unik dalam dunia potret-memotret. Salah
satunya adalah istilah „selfie‟. Istilah ini dikenalkan pada2012 oleh Nathan Hope.

4. Sejarah perkembangan kamera analog


Kamera analog adalah kamera yang menggunakan film seluloid untuk teknologi
pengambilan gambar. Di kalangan umum, kamera analog lebih familiar dibandingkan
kamera film. Hal ini disebabkan adanya penggunaan film negatif atau klise pada kamera
sebagai media perekam atau penyimpanan, yang tidak dapat diproses secara elektronik.
Kamera analog memiliki tiga elemen dasar, yaitu elemen optik berupa berbagai lensa,
elemen kimia berupa film seluloid, dan elemen mekanis.Kamera analog memerlukan
aperture 1/f-detik agar film dapat menerima cahaya yang ditangkap sebagai sebuah
gambar. Pada dasarnya kamera analog adalah kamera tradisional yang menangkap
gambar pada media film dan tidak memiliki sensor atau “kemampuan digital” untuk
menghasilkan gambar digital.
Analog berarti sebuah sinyal yang ditangkap dari luar dan di proses secara
keseluruhan mempunyai nilai besaran yang kontinyu (tak terputus) maka mendapatkan
hasil terbaik. Semakin terang cahaya maka semakin bagus juga pergerakannya.
Sejarah yang dianggap sebagai kamera analog modern dalam fotografi ,hadir
sekitar tahun 1981 dimana teknik pengambilan gambarnya masih bisa menggunakan film
seluloid (klise/film negatif). Yang pertama kali yang memproduksi kamera analog ini
adalah Sony Mavica (Magnetic Video Camera). Kamera analog ini mencatat sinyal pixel
terus menerus, sebagai mesin rekaman video. Namun, kamera analog yang diproduksi
Canon yaitu type RC-701 digunakan untuk pertama kalinya pada Olimpiade 1984 oleh
Yomiuri Shimbun, surat kabar nasional Jepang yang diterbitkan di Tokyo, Osaka, dan
Fukuoka.

5. Sejarah perkembangan kamera digital


Kamera digital awalnya dikembangkan oleh Fuji pada tahun 1988, kamera digital
ini menggunakan kartu memori 16MB untuk menyimpan data foto yang diambil. Selain
itu, Fuji telah memperkenalkan kamera digital kepada masyarakat luas sejak tahun 1989.
Pada tahun 1991, kamera digital Kodak DCS-100 mulai dipasarkan dengan resolusi 1,3
megapiksel dan harga $13.000. Format foto kamera digital mulai beralih ke JPEG dan
MPEG yang tidak memakan banyak ruang data untuk penyimpanan. Pada tahun 1995,
Hiroyuki Suetaka mengembangkan kamera digital dengan kristal cair di bagian belakang
lensanya, yang disebut kamera Casio QV-10. Kamera SLR digital mulai mendapatkan
daya tarik pada awal tahun 1999 dengan diperkenalkannya Nikon D1, yang berhasil
menurunkan biaya produksi menjadi hanya $6.000. Kamera jenis ini mampu
menghasilkan gambar beresolusi tinggi yang sangat baik. Semenjak tahun 2010 hingga
sekarang, kamera digital terus berevolusi bahkan ber-revolusi berlomba-lomba
memberikan teknologi yang semakin hari semakin canggih dan mutakhir yang sangat
memudahkan kita dalam mengabadikan setiap momen berharga nan indah dalam hidup
kita lewat foto dan video yang tajam dan jernih.
6. Sejarah perkembangan kamera HP
1) Awal 90-an
 30 Januari 1993, Daniel A. Henderson menemukan sebuah sistem yang di kemudian hari
dikembangkan agar foto dan video bisa dilihat di perangkat wireless seperti HP.
 11 Juni 1997, foto pertama muncul di HP. Penemunya adalah Phillipe Kahn yang secara
sengaja mengirimkan foto anak perempuannya yang baru lahir.Phillipe Kahn membeli
kamera digital Casio QV-10 dan mengotak-atiknya sedemikian rupa, hingga hasil foto di
kameranya bisa diterima oleh keluarganya melalui HP.Sistem yang Kahn temukan ini di
kemudian hari dinamakan MMS (Multimedia Message Service). Sebuah sistem yang
memungkinkan kita untuk berkirim pesan gambar, suarat atau video hanya melalui
jaringan internet.

2) Awal 2000-an
 Juni tahun 2000, Phillipe Kahn mendirikan Light Surf Technologies yang memungkinkan
penggunanya untuk mengirimkan hasil foto di kamera mereka melalui e-mail.
Bekerjasama dengan Kahn, Sharp adalah produsen HP pertama yang mengembangkan
HP dengan kamera di dunia. Saatitu Sharp memproduksi HP pertama di dunia di bawah
perusahaan J-Phone.
 1 November 2000,seri pertama HP berkamera di dunia adalah J-SH04 yang dijual di
Jepang. Saat itu ukuran kamera J-SH04 hanya 0,11 pixel dan hanya bisa menampung 20
foto saja

 6 Juni 2002, Nokia 7650 resmi diluncurkan secara global. Pada saat itu kualitas kamera
7650 hanya VGA (640x480) tanpa mendukung perekaman video.Setelah Nokia 7650
diluncurkan, berbagai HP Nokia bermunculan dan terus menjadi trendsetter HP
berkamera. Sebut saja Nokia 3650, Nokia 6600, Nokia 7610, dan puncaknya Nokia N
Series. Nokia N series bahkan dilengkapi dengan lensa Carl Zeiss, yang dianggap mampu
menghasilkan hasil foto yang baik tanpa perlua plikasi edit foto apapun.
 Tahun 2002, ponsel kamera akhirnya mulai masuk ke Amerika Serikat dengan Sanyo
SCP-5300. Mengusung model flip phone, SCP-5300 ini punya kamera dengan resolusi
0,3 mega piksel yang mampu mengambil gambar dengan ukuran 640×480 piksel.
Kamera ponsel ini juga dilengkapi dengan lampu flash, white balance, timer, digital
zoom dan beberapa efek filter semacam sepia, hitam-putih dan juga negatif. Pada waktu
peluncurannya, ponsel ini dihargai $400.

 Tahun 2003 diluncurkannya Sony Z 1010, ponsel ini punya kamera depan (yang sekarang
kitakenal sebagai kamera selfie) pertama di dunia.

 Tahun 2005 Nokia meluncurkan N90 yang mengusung kamera 2 megapiksel, optik Carl
Zeiss, fitur auto-fokus dan juga lampu flash LED.Tampilan N90 mencolok dengan model
berputar yang dibuat mirip dengan camcorder. Ini bukan tanpa alasan,Nokia mengklaim
N90 sebagai ponsel pertama di dunia yang mampu merekam video lengkap dengan audio.
 September 2006, Nokia N95 ini pakai model. Nokia melakukan peningkatan dengan
memakai kamera 5 megapiksel di N95. Resolusi kamera ini terhitung sangat tinggi kalau
dibandingkan kamera ponsel lain yang dirilis padatahun yang sama.Dari sisi kualitas
perekaman video, Nokia berinovasi dengan menempatkan fitur perekam video 30 frame
per detik pertama di dunia.

 9 Januari 2007, Apple membuat sebuah perubahan besar-besaran dengan mengeluarkan


iPhone generasi pertama. Saat itu, iPhone generasi pertama hanya dilengkapi kamera
berukuran 2.0 MP tanpa kemampuan merekam video.Ketika iPhone muncul pertama kali,
mobile photography seperti mendapat perhatian khusus bahwa kamera di HP bukan
sekadar hiasan belaka.Kamera HP bisa menghasilkan hasil foto yang sama baiknya
dengan kamera pocket atau Kamera DSLR.
3) Awal 2010-an

 Awaltahun 2010, Nokia N8 diluncurkan dan sempat membuat public heboh dengan
kamera 12MP plus lensa Carl Zeiss.Kamera Nokia N8 dilengkapi dengan kemampuan
merekam dengan resolusi HD (720p@30fps).

 April 2014, HTC one M8 mengusung kamera utama dengan resolusi 4 megapiksel dan 2
megapiksel.

7. kemampuan tertinngi kamera HP digital


Pada akhir Maret 2023, Oppo meluncurkan duo HP flagship. Masing-masing
adalah Oppo Find X6 dan X6 Pro yang mengandalkan performa kamera, terutama varian
Pro.
Upaya Oppo Find X6 Pro tak sia-sia. Perangkat tersebut dinobatkan sebagai HP dengan
kamera terbaik 2023 menurut laporan teranyar dari situs DxoMark, dikutip Kamis
(13/4/2023).
Sebagai informasi, DxOMark adalah situs ranking untuk perangkat elektronik
seperti HP, kamera, dan speaker. Pengujiannya mendalam dan menggunakan metode
yang sudah diakui kredibilitasnya.Oppo Find X6 Pro mendapat total skor 153 secara
keseluruhan. Angka itu adalah yang tertinggi sepanjang sejarah.
Sementara itu, pengujian bokehnya memperoleh 80 poin. Lagi-lagi menjadi poin
tertinggi bagi smartphone hingga saat ini.Kemampuan low-light dan fotografi di malam
harinya pun dapat pengakuan dari DxOMark. Hal ini tak lepas dari konfigurasi 3 kamera
Find X6 Pro yang bersertifikasi Hasselblad.
Kamera utamanya beresolusi 50MP (Sony IMX988, 1-inci), yang dilengkapi fitur
penstabilan gambar (OIS) dan otofokus (PDAF). Ada 2 kamera sekunder yang masing-
masing juga beresolusi 50MP dengan sensor Sony IMX890 berukuran 1/1.56-inci.
Kedua kamera itu masing-masing untuk fungsi tangkapan perspektif lebar
(ultrawide), serta telefoto yang mampu melakukan optical zoom hingga 2,8x.
Handpond ini dibandrol dengan harga Rp.19.000.000 hingga Rp.25.500.000.

8. berapa pixel tertinggi untuk kamera digital


Proyek pengembangan kamera digital terbesar di dunia atau disebut Legacy
Survey of Space and Time (LSST) akhirnya rampung. Kamera raksasa ini diperkenalkan
di SLAC National Accelerator Laboratory, California, pada Oktober lalu. Kamera ini
memiliki resolusi terbesar di dunia yakni 3,2 gigapiksel atau 3.200 MP. Dengan resolusi
tersebut, kamera bisa memotret bola golf dari jarak 24 kilometer. Kamera itu selanjutnya
akan dipasang di Observatorium Vera C. Rubin, di puncak gunung Cerro Pachon, Chili
pada 2024 mendatang. Di sana, kamera LSST akan bertugas memotret sekitar 20 miliar
galaksi selama 10 tahun ke depan. Setiap foto hasil jepretan akan dihimpun setiap malam
dengan total data sekitar 15 TB. Akumulasi foto itu nantinya akan membantu para
peneliti mengungkap sifat dari materi gelap yang selama ini misterius dan mempelajari
bagaimana galaksi terbentuk.
Secara teknis kamera LSST memiliki fungsi yang sama seperti kamera digital
pada umumnya. Hanya saja, ukuran kamera ini jauh lebih besar. Terdapat 189 sensor
yang memanfaatkan cahaya dari objek seperti bintang yang kemudian diubah menjadi
sinyal listrik sehingga bisa memproduksi gambar digital. Setiap sensornya berbentuk
persegi dengan panjang pada tiap sisinya sekitar 42 mm. Bila ditotal, kamera LSST
menawarkan resolusi 3,2 gigapiksel atau setara 3.200 MP. Dukungan ini memungkinkan
kamera LSST memotret bola golf dari jarak 24 kilometer. Semua sensor itu kemudian
dibingkai dengan lensa berdiameter 1,57 meter. Ini merupakan lensa terbesar yang pernah
ada, sehingga meraih Guinness World Records. Meski sudah diresmikan, kamera LSST
masih harus melalui modifikasi tahap akhir sebelum dioperasikan pada akhir tahun 2024
di puncak gunung Cerro Pachón. Kamera ini juga dilengkapi dengan teknologi pendingin
yang akan membuat suhu perangkat tetap stabil hingga -100 derajat celcius. Pembaruan
teknologi pendinginan ini yang menjadi modifikasi tahap akhir sebelum digunakan.
9. teknik pemotretan dengan menggunakan HP
a) Temukan subjek yang menarik
Cobalah untuk memilih subjek yang menarik, misalnya di jalan-jalan yang
sibuk, usahakan mengambil foto potret dari orang, sebuah bangunan,
mobil atau sebuah aktifitas. Berhati-hatilah untuk tidak memasukkan
terlalu banyak elemen dalam foto tersebut. Terlalu banyak detail akan
membuat orang yang melihat foto menjadi bingung tentang apa yang ingin
Anda sampaikan.
b) Kualitas dan arah cahaya
Mengetahui kualitas dan arah cahaya sangat mempengaruhi suasana foto.
Secara umum ada 3 jenis cahaya :
• Cahaya yang keras (hard light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya
yang relatif kecil / terkonsentrasi. Misalnya: cahaya matahari, lampu kilat
kamera, senter.
• Cahaya (soft light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif
besar. Contohnya soft box, reflektor, permukaan langit-langit.
• cahaya yang menyebar (diffused light). Cahaya model ini berasal dari
sumber cahaya yang relatif sangat besar. Misalnya langit di saat mendung
atau tertutup awan. Arah cahaya (depan, belakang, samping, atas, bawah)
juga merupakan aspek yang penting untuk memberikan kesan tertentu.
Perhatikan baik-baik arah dan kualitas cahaya.
c) Komposisi
Langkah pertama dalam membuat komposisi yang baik adalah memulai
dari memilih latar belakang. Latar belakang yang bersih / polos adalah
langkah awal yang baik. Kemudian posisikan subjek dalam lapisan-
lapisan. Aturlah sedemikian rupa sehingga komposisi foto terlihat
menarik. Jika Anda baru memulai fotografi, Anda selalu bisa mempelajari
rumusrumus komposisi sebagai acuan. Banyak aturan komposisi yang bisa
membantu Anda membuat komposisi yang menarik seperti rule of thirds,
golden rasio, skala dan lain-lain.
d) Pilih bukaan/ apeture Bukaan lensa
menentukan berapa banyak cahaya yang masuk ke bodi kamera. Bukaan
juga mengatur kedalaman fokus (depth of field). Semakin besar bukaan
lensa, semakin tipis kedalaman fokus dan sebaliknya. Kita harus
menentukan apakah foto yang kita ambil memiliki kedalaman fokus yang
tipis atau dalam. Secara umum untuk foto potret, kita ingin kedalaman
fokus yang tipis sehingga potret tersebut terlihat lebih artistik, sehingga
bukaan yang kita pilih seharusnya besar. Tapi kalau kita foto
pemandangan, kita biasanya ingin semua elemen dalam foto terlihat jelas
dan fokus, maka bukaan yang kita pilih seharusnya kecil.
e) Pilih kecepatan rana / shutter speed
Kemudian, kita harus menentukan apakah kita mau membekukan subjek
foto, atau merekam pergerakan subjek. Bila kita ingin membekukan
subjek, kita harus dengan mengeset shutter speed dengan teliti. Untuk
mencegah blur karena tangan + kamera kita bergoyang, kita juga harus
mengikuti aturan 1 / ukuran fokal lensa. Kemudian kita amati berapa cepat
subjek foto bergerak. Subjek foto yang bergerak dengan kecepatan tinggi
membutuhkan kecepatan rana yang sangat cepat.
f) Memilih lensa dan fokal lensa yang optimal
Tidak semua lensa itu menghasilkan hasil yang sama. Ada lensa lebar,
lensa standard dan lensa telefoto. Setiap fokal lensa memiliki karakteristik
sendiri-sendiri. Lensa lebar memberikan kesan dimensi, distorsi, dan
kedalaman fokus yang dalam. Di lain pihak, lensa telefoto membuat foto
menjadi dua dimensi (efek kompresi), membuat kedalaman fokus menjadi
tipis dan membesarkan subjek yang jauh.
g) Tentukan eksposure yang optimal
Kamera biasanya menentukan secara otomatis ekposur yang optimal. Tapi
kadang setting yang dibuat kamera tidak sesuai dengan keinginan kita.
Misalnya, bila kita ingin membuat foto low key (foto yang bernuansa
gelap) atau high key (foto bernuansa terang), kita harus mengatur setting
kamera sendiri supaya optimal. Tentukan setting eksposur kamera
tergantung dari hasil akhir yang Anda visualisasikan dengan mode manual
atau gunakan fungsi kompensasi ekposur, saat mengunakan setting
otomatis atau semi otomatis (P,S,A)
h) Timing
Putuskan juga apakah waktu dalam pengambilan gambar penting atau
tidak. Untuk foto still life (subjek tidak bergerak), timing mungkin tidak
terlalu penting. Tapi untuk candid terutama foto olahraga, timing menjadi
sangat penting. Bila demikian, berlatihlah untuk bisa mengambil foto
dengan timing yang tepat. Latihan antisipasi, kesabaran dan kuasailah
kamera/alat fotografi Anda sehingga bisa mengambil foto dengan timing
yang optimal.

10. Gambarkan jalannya sinar pada lensa positif jika benda berada pada ruang 1,2,dan 3
Lensa cembung adalah benda bening tembus cahaya dengan bagian tengah lebih tebal
daripada bagian tepi. Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen) karena
sinar-sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menuju titik fokus lensa.
Bagian-bagian pada lensa cembung dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

P1 dan P2 = Titik pusat bidang lengkung lensa


P1P2 = Sumbu utama lensa
R1 dan R2 = Jari-jari kelengkungan permukaan lensa
O = Pusat optik lensa
OP1 dan OP2 = Jari-jari kelengkungan (R)
F1 dan F2 = Titik api (titik fokus) lensa
OF1 dan OF2 = Jarak fokus lensa (f)

pada lensa cembung (lensa positif) dibagi beberapa ruang untuk benda dan bayangan.
Sistem penomoran ruang pada lensa cembung diperlihatkan pada gambar berikut.
I, II, III, dan IV adalah nomor ruang benda sedangkan (I), (II), (III) dan (IV) adalah
nomor ruang bayangan.
a) Benda berada di antara O dan F2 (Ruang I)
Benda diletakkan di antara titik fokus F2 dan pusat optik lensa O. Dengan
menggunakan sinar istimewa pertama dan ketiga, diperoleh bayangan
yang bersifat maya, tegak dan diperbesar. Letak bayangan berada di depan
lensa atau di ruang (IV). Perhatikan lukisan pembentukan bayangan
berikut.

b) Benda berada di antara F2 dan P2 (Ruang II)


Benda diletakkan di antara titik fokus F2 dan pusat bidang lengkung lensa
P2. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan kedua, diperoleh
bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Letak bayangan
berada di belakang lensa tepatnya di luar P1 atau ruang (III). Perhatikan
lukisan pembentukan bayangan berikut.

c) Benda berada di antara P2 dan ~ (Ruang III)


Benda diletakkan di luar titik pusat bidang lengkung lensa P2. Dengan
menggunakan sinar istimewa pertama dan ketiga, diperoleh bayangan
yang bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Letak bayangan berada di
belakang lensa tepatnya di antara titik fokus F1 dan titik P1 atau ruang
(II). Perhatikan lukisan pembentukan bayangan berikut.

11. bagaimana pengaturan kamera untuk suasana tertentu: shutter,diafragma,dan ISO


 shutter speed
Pada pengaturan ini sebagaian besar kamera dinyatakan dalam satuan detik dari
30 detik hingga 1/8000 detik. Dimana indikasi detik akan ditandai dengan tanda
titik dua atas (”). Sedangkan kecepatan dibawah 1 detik dinyatakan hanya dengan
bilangan denominator. Kunci dari pengaturan ini adalah semakin tinggi shutter
speed-nya maka semakin sedikit cahaya yang diterima oleh sensor dan
sebaliknya.

 Diafragma atau bisa disebut sebagai bukaan lensa (aperture).


Bukaan lensa merupakan lubang yang dibentuk oleh bilah diafragma lensa.
Gunawan menganalogikan bukaan lensa dengan mata manusia.Jika disamakan
dengan mata manusia, maka diafragma adalah iris mata dan aperture adalah pupil
mata.Kunci dari pengaturan ini adalah semakin besar lubang aperture maka
semakin banyak pula cahaya yang masuk dan diterima oleh sensor atau
sebaliknya. Aperture sendiri dinyatakan dalam satuan f/stop. “Misalnya F/1.4
maka kita menyebut aperture 1.4. Semakin besar angka denominator yang
disebutkan maka sebenarnya nilai ukuran lubang aperture-nya semakin kecil,”
jelas Gunawan.
 ISO (International Standard Organization).
ISO sendiri berkaitan dengan standar sensitivitas sensor dalam menerima dan
menyerap cahaya. Hadyan mengungkapkan bahwa kunci dari ISO adalah semakin
tinggi ISO maka semakin tinggi pula sensitivitas sensor dalam menyerap cahaya.
Sehingga cahaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan gambar menjadi lebih
sedikit. Namun, penggunaan ISO yang tinggi akan mempengaruhi kualitas foto.
Jika semakin tinggi ISO Speed-nya akan terlihat semakin kasar foto yang
dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai