dikaitkan dengan tata laku fotografer dalam melaksanakan tugasnya baik kepada dirinya, birokrasi, masyarakat, maupun lingkungannya.. Profesi pewarta foto terkait foto jurnalistik tidak lepas dari kode etik jurnalistik Jurnalis wajib mematuhi tata aturan dalam kode etik jurnalistik Kode etik Jurnalis Foto Disahkan dalam Rapat Pleno Kongres II PFI, 1 Desember 2007 Pewarta foto menjunjung tinggi hak Pewarta foto menjunjung tinggi masyarakat untuk memperoleh kepentingan umum dengan tidak informasi visual dalam karya foto mengabaikan kehidupan pribadi sumber jurnalistik yang jujur dan bertanggung berita. jawab. Pewarta foto menjunjung tinggi asas Pewarta foto dalam menjalankan praduga tak bersalah. Pewarta foto tidak menerima suap dalam tugasnya harus mendahulukan segala perwujudannya. kepentingan umum untuk Pewarta foto menempuh cara yang etis mendapatkan informasi visual. untuk memperoleh bahan pemberitaan. Pewarta foto adalah insan profesional Pewarta foto menghindari visualisasi yang mandiri dan independen. yang menggambarkan atau Pewarta foto tidak memanfaatkan mengesankan sikap kebencian, profesinya di luar kepentingan merendahkan, diskriminasi terhadap ras, jurnalistik. suku bangsa, agama dan golongan. Pewarta foto menghargai hak cipta Pewarta foto melindungi kehormatan setiap karya foto jurnalistik dengan pihak korban kejahatan susila dan pelaku mencantumkan akreditasi yang kriminal di bawah umur. sesungguhnya. Kisah Kevin Carter Kevin Carter dan hasil karya fotonya yang berhasil memenangi Pulitzer Prize for Feature photography pada tahun 1994 Foto yang menakjuban sekaligus miris ini kemudian dianugerahi pulitzer prize setahun kemudian dan mengantarkan The Vulture And The Little Girl sang fotografer pada situasi depresi dan penyesalan akibat apa yang telah dia sakskan dan juga cibiran pedas dari masyarakat yang menyayangkan kenapa ia tidak menolong anak itu dan malah menjadikannya sebagai objek foto. 4 Bulan setelah menerima penghargaan foto ini, Kevin Carter bunu diri karena depresi. Etika Pewarta Foto di Lapangan
Jurnalis foto datang lebih awal dan jangan mengganggu hal
yang sedang berlangsung. Lebih peka dengan situasi Dalam situasi yang rentan usahakan membawa alat sesedikit mungkin dan jangan berlebihan mengambil gambar Dalam pengambilan gambar bencana / peristiwa tragis harus memperhatikan pengambilan gambar yang tepat Memakai pakaian yang sesuai dengan situasi agar tidak mencolok dan diterima lingkungan tempat kita liputan Terkait masalah tindak lanut pasca eliputan atau publikasi foto, seorang jurnalis sebaiknya tidak memutus hubungan begitu saja dengan subjeknya. Etika Olah Foto Digital
Proses editing dapat dilakukan namun ketika
foto tersebut diedit dan disiarkan di media massa ada sejumlah batasan yang harus diperhatikan. Kode Etik Jurnalistik / Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) mengatur hal ini sebagaimana termasuk dalam poin “ rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi keterangan dan sumber agar berimbang. PROSES EDITING YANG DIPERBOLEHKAN DALAM FOTO JURNALISTIK
Koreksi warna (color balancing)
Burning (membakar sudut gambar yang gelap agar lebih terang) Koreksi distorsi lensa Menghilangkan noda Dodging (memperbaiki pencahayaan Cropping (memotong bagian foto) Menghilangkan mata merah (Red eye elimination) DILARANG DALAM PENGEDITAN FOTO JURNALISTIK Menambah atau menukar atau menghilangkan objek dimana akan mempengaruhi keseluruhan konteks foto Memanipulasi usia seperti dengan membuat foto jadi lebih muda atau lebih tua Mengubah ekspresi, anatomo tubuh dan lainnya Manipulasi dalam artian mengubah atau membelokkan fakta diharamkan dalam kegiatan jurnalistik Kasus foto OJ simpson pada kasus O.J. Simpson. Majalah TIME Domestic July 4, 1994, Volume 144, No. 1 Menampilkan covernya yang bertajuk : An American Tragedy. Disitu ditampilkan foto O.J Simpson dalam raut muka yang hitam kelam. Foto ini dipermasalahkan karena mengandung masalah rasialis Afrikan Amerika yang memang O.J. Simpson adalah merupakan turunan Negro Kasus Bryan Walsky
kasus pelanggaran jurnalistik pada foto perang di
Irak. Ini dilakukan oleh wartawan foto majalah TIMES yang bernama Brian Walski. Obyek foto adalah seorang tentara Inggris yang sedang bertugas mengamankan para pengungsi irak dari lokasi perang menuju pinggiran Basra. Brian Walski, fotografer yang memotret obyek tersebut mengakui bahwa hasil fotonya tersebut adalah rekayasa digital yang menggabungkan dua buah foto sedemikian rupa sehingga menjadikan sebuah foto yang dramatis dan tentu saja memilliki nilai jual. Ketentuan majalah TIMES melarang merubah isi dari sebuah foto jurnalistik. Karena kesalahan besar yang dilakukan Brian Walski, maka wartawan foto itu dipecat dari media tersebut . We attend an event, photograph what is there try to portray fairly what we see -Ross collin- Etika Manipulasi Foto
Jurnalis foto dapat melakukan pengaturan
gambar agar lebih diterima orang yang melihatnya. Selama masih mencerminkan peristiwa yang terjadi. Jurnalis foto dapat mengatur apa saja yang akan masuk dalam frame gambarnya, baik ketika membidik peristiwa maupun dalam cropping Etika adalah persoalan hati nurani Bukan siapa yang benar atau siapa yang salah