Anda di halaman 1dari 16

B…

Cari

Filsafat Barat

Filsafat Barat adalah sebutan yang


digunakan untuk pemikiran-pemikiran
filsafat dalam dunia Barat atau
Occidental. Pada umumnya filsafat terdiri
dari dua garis besar, yaitu Filsafat Barat
dan Filsafat Timur. Filsafat Barat
berbeda dengan Filsafat Timur atau
Oriental.[1] Permulaan dari sebutan
Filsafat Barat ini dari keinginan untuk
mengarah kepada pemikiran atau
falsafah peradaban Barat.[1] Masa
awalnya dimulai dengan filsafat Yunani di
Yunani Kuno.[1] Pada masa ini sebagian
besar Bumi sudah dicakup, termasuk
Amerika Utara dan Australia.[1]
Penentuan wilayah yang menjadi bagian
dalam menentukan aliran mana sebuah
pemikiran atau falsafah itu lahir
menimbulkan perdebatan.[1] Perdebatan
terjadi untuk menentukan wilayah seperti
Afrika Utara, sebagian besar Timur
Tengah, Rusia, dan lainnya.[1]
Socrates (Σωκράτης)

Lahir c. 469 / 470 SM

Meninggal 399 SM

Era Filsafat Kuno

Aliran Filsafat Yunani


Kata filsafat dalam bahasa Indonesia,
filosofi dalam bahasa Inggris, berasal
dari bahasa Yunani kuno, yaitu:
philosophia (φιλοσοφία), yang secara
literal bermakna, "kecintaan kepada
perkataan" (philein = "mencintai" + sophia
= kata mutiara, dalam arti
pengetahuan).[1] Dalam arti kontemporer,
Filosofi Barat merujuk pada dua tradisi
utama filsafat kontemporer: filsafat
analitik dan filsafat kontinental.[1]

Sejarah Filsafat Kuno


Sejarah Filsafat Yunani dimulai sekitar
abad ke-6 SM.[2] Zaman ini sering disebut
juga sebagai zaman peralihan dari mitos
ke logos.[2] Sebelum masa ini, banyak
orang yang bercerita tentang alam
semesta dan kejadian di dalamnya
terjadi berkat kuasa gaib dan adikodrati,
seperti adanya kuasa para dewa-dewi.[2]
Mitos-mitos seperti ini kerap sekali
ditemukan di dalam sastra-sastra
Yunani.[2]

Jangkauan filsafat dalam pemahaman


kuno dan pemikiran para filsuf kuno
adalah usaha-usaha intelektual.[3][4] Hal
ini jugalah yang menjadi permasalahan-
permasalahan yang dipahami dalam
filsafat.[3] Filsafat juga mencakup
disiplin-disiplin lainnya, seperti
matematika dan ilmu-ilmu pengetahuan
alam, seperti fisika, astronomi, dan
biologi.[3] Aristoteles merupakan salah
seorang filsuf yang menuliskan
pemahamannya mengenai topik-topik
ini.[3] Istilah Filsafat Barat pun kemudian
muncul dan pada saat itu tidak
membantu dan tidak jelas, sejak definisi
itu meliputi berbagai macam perbedaan
seperti tradisi, kelompok politik,
kelompok agama, dan pemikir-pemikir
yang sudah ribuan tahun lamanya.[3]

Subdisiplin Filsafat Barat


Pada umumnya, filsuf-filsuf Barat dibagi
ke dalam beberapa cabang pokok.[3]
Pembagian itu di dasarkan pada jenis
pertanyaan yang diajukan oleh orang-
orang yang bekerja di lapangan.[3]
Cabang yang paling banyak berpengaruh
pada masa dunia kuno adalah Stoic,
yaitu menahan hawa nafsu.[3] Stoic
dibagi ke dalam beberapa bagian filsafat,
seperti Logika, Etika, Ilmu pengetahuan,
dan Fisika.[3] Fisika merupakan konsep
study tentang gejala-gejela alam di
dalam dunia ini, dan termasuk ilmu
pengetahuan alam dan metafisika.[5]
Filsafat kontemporal secara umum dapat
dibagi ke dalam metafisika, epistimologi,
etika, axiology, dan estetis.[5] Logika
terkadang juga dijadikan sebagai bagian
di dalam filsafat, terkadang juga hanya
sebagai metode yang digunakan untuk
seluruh cabang-canbang filsafat.[5]

Sub disiplin filsafat terdapat di dalam


cabang-cabang yang luas tersebut.[5]
pada level yang terluas, terdapat filsafat
Analitik dan filsafat Kontinental.[5]
Filsafat Analitik lebih sederhana
dibandingkan denga filsafat
Kontinental.[5]

Sub disiplin ini terkadang menjadi topik


yang hangat dan dapat menempati
tempat yang banyak dalam tulisan-
tulisan.[6] Hal ini disebabkan oleh orang-
orang yang beranggapan bahwa sub
disiplin ini sebagai cabang-cabang
utama.[6]

Teologi dan Filsafat


Teologi tercakup di dalam pelajaran
dalam agama dan sama halnya dengan
filsafat[6]. Teologi mengarah kepada
pertanyaan-pertanyaan tentang
eksistensi dan sifat Tuhan.[6] Pertanyaan
di dalam teologi ini dijawab juga secara
jelas oleh filsafat Agama.[6] Aristoteles,
seorang filsuf Yunani kuno, memasukkan
teologi ke dalam cabang metafisika.[6]
Dia juga mengatakan bahwa teologi
sebagai pusat dalam filsafat.[6] Pada
abad kedua puluh, para filsuf berusaha
menjawab pertanyaan-pertanyaan
teologis tersebut.[6] Filsafat dan teologi
memiliki keterkaitan filsafat menjadi akar
di dalam memahami teologi.[6] Pelajaran
agama menjadi salah satu contohnya.[6]
Perbandingan agama-agama besar di
dunia dapat lebih mudah dilakukan
dengan menggunakan filsafat.[7]

Tradisi empiris di dalam Filsafat Modern


sering menjawab pertanyaan-pertanyaan
keagamaan sebagai batas jangkauan
pengetahuan manusia, dan banyak orang
yang mengklaim bahwa bahasa agama
tidak berarti secara literel sebab tidak
ada pertanyaan yang perlu dijawab.[7]
Beberapa filsuf merasa bahwa bukti
kesulitan-kesulitan ini tidak relevan.[7]
Mereka juga menentang dan meletakkan
keagamaan pada bagian moral atau
bagian yang lain.[7]

Lihat pula
Filsafat
Filsafat analitik
Filsafat kontinental
Filsafat Timur
Sejarah filsafat
Daftar filsuf
Daftar filosofikalisme (dengan arti)
Daftar topik filsafat
Daftar filsafat
Pseudofilosofi

Pranala luar
Philosophy Forums
Philosophy Sites on the Internet - Tel
Aviv University list
The Stanford Encyclopedia of
Philosophy
The Internet Encyclopedia of
Philosophy
The Routledge Encyclopedia of
Philosophy
Glyn Hughes' Squashed Philosophers -
condensed and abridged versions of
the books which defined the way The
West thinks now.
Philosophy Wiki

Referensi
1. ^ a b c d e f g h Robert Audi.1995.The
Cambridge Dictionary Of
Philosophy.Cambridge University
Press:United Kingdom.580-617
2. ^ a b c d Simon Petrus L.
Tjahjadi.2004.Petualangan
Intelektual.Jogjakarta.Kanisius.
3. ^ a b c d e f g h i K.
Bertens.1976.Ringkasan Sejarah
Filsafat.Jogjakarta.Kanisius.42-89.
4. ^ Diperoleh dari
"http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_
Modern "
5. ^ a b c d e f K. Bertens.1988.Sejarah
Filsafat
Yunani.Jogjakarta.KANISIUS.127-
169.
6. ^ a b c d e f g h i j Milton D.
Hunnex.1986.Chronological and
Thematic Charts of Philosophies and
Philosophers.USA.Grand Rapids.3-
21.
7. ^ a b c d Donald M. Borchert.1996.The
Encyclopedia of
Philosophy.USA.Simon & Schuster
Macmillan.127-128.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Filsafat_Barat&oldid=15548674"

Terakhir disunting 5 bulan yang lalu oleh Me iwan

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai