Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT

(FILSAFAT YUNANI KLASIK)


Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Filsafat

Dosen pengampu:

Nikmatul Azizah, S.Pd. M.Pd.

Disusun Oleh:

Kharisma Faridhatul Aprelia(2023181020003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM BADRUS SHOLEH ARIF

PURWOASRI-KEDIRI

2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita curahkan kepada Allah SWT atas limpahan rohmah, taufiq, hidayah, dan
nikmat sehat sehingga penyusunan makalah sejarah perkembangan filsafat (filsafat Yunani
klasik) ini bisa diselesaikan dengan baik guna memenuhi tugas kuliah pengantar filsafat.

Sejarah yang panjang mewarnai perkembangan filsafat yang dimulai dari zaman klasik,
zaman pertengahan dan zaman modern hingga sekarang ini. filsafat barat menuangkan hasil
pemikiran mereka demi kemajuan ilmu pengetahuan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa
Filsafat dan ilmu saling terkait, karena kelahiran ilmu tidan terlepas dari peran filsafat, dan
sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat teah merubah pola pikir
bangsa Yunani dari pandangan mitos ke logos. Perubahan ini melahirkan berbagai cabang
ilmu pengetahuan sejak zaman Yunani kuno sampai dengan zaman modern. Sejarah
perkembangan filsafat .ilmu periode klasik terbagi ke alam tiga bagian yaitu: masa sebelum
Socrates, masa Socrates, dan masa sesudah Socrates sedangkan di abad pertengahan filsafat
mengalami kemunduran karena dipengaruhi oleh perkembangan agama Kristen dengan tokohnya
aguistine, Thomas Aquinas dan Aristoteles.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang. Saya sebagai penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya memohon maaf
apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosakata,cara penulisan,
maupun keseluruhan isi dari makalah ini.

Kediri,14 Oktober 2023,

Penulis,

2
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun
secara historis, karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat telah berhasil mengubah pola
fikir bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris.
Awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia beranggapan bahwa semua kejadian di alam
ini dipengaruhi oleh para dewa. Karenanya para dewa harus dihormatidan sekaligus ditakuti
kemudian disembah. Dengan filsafat, pola fikir yang selalu tergantung pada dewa diubah
menjadi pola fikir yang tergantung pada rasio.
Perubahan dari pola fikir mitosentris ke logosentris membawa implikasi yang besar.
Alam dengan segala gejalanya, yang selama ini ditakuti kemudian didekati dan bahkan
dieksploitasi. Perubahan ini melahirkan berbagai cabang ilmu pengetahuan mulai dari zaman
Yunani kuno sampai dengan zaman modern. Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya
hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang terjadi, baik di
alam jagad raya (makrokosmos) maupun alam manusia (mikrokosmos)
Perkembangan sejarah filsafat di dunia barat dapat dibagi dalam empat periodisasi.
Periodisasi ini didasarkan atas ciri pemikiran yang dominan pada waktu itu. Pertama, adalah
zamanYunani Kuno atau periode klasik, ciri pemikiran filsafat adalah kosmosentris yakni para
filosof masa ini mempertanakan asal-usul alam semesta dan jagad raya. Kedua, adalah zaman
abad pertengahan, ciri pemikiran abad ini teosentris, yakni para filosof pada masa ini memakai
pemikiran filsafat untk memperkuat dogma-dogma agama Kristiani.Ketiga, adalah zaman
Abad Modern, para filosof menjadikan manusia sebagai pusat analisis filsafat, yang disebut
antroposentris. Keempat, adalah zaman abad Kontemporer, ciri pokok pemikiran zaman ini
ialah logosentris, artinya teks menjadi tema sentral pada diskusi para filosof.

B.Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah filsafat pada masa Yunani klasik?
2. Siapa saja tokoh-tokoh filsafat Yunani klasik?
3. Apa pemikiran yang muncul pada masa Yunani klasik?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui sejarah filsafatpada masa Yunani klasik


2. Mengetahui tokoh-tokoh filsafat Yunani klasik
3. Mengetahui pemikiran yang muncul pada masa Yunani klasik

3
BAB II

PEMBAHASAN

Filsafat Ilmu Periode Klasik


Filsafat, terutama filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7 SM.
Filsafat muncul ketika orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia dan
lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari
jawaban atas pertanyaannya.Fenomena ini menimbulkan suatu perubahan dalam proses berfikir
dari mempercayai mitos-mitos yang berkembang ditengah masyarakat menjadi pemikiran
yang lebih masuk akal.
Orang Yunani pertama yang bias diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta.(Mukhtar,
2014) Para filsuf Miletus mempermasalahkan alam, bukan manusia yang dipermasalahkan.
Menurut Thales azas pemula ini ialah air, yang dalam sifatnya yang bergerak-gerak merupakan
azas kehidupan segala sesuatu.[3]Inilah pemikiran filsuf pada masa itu dan dilanjutkan dengan
pilsuf-pilsuf yang lain seperti Phytagoras, Anaximander, Demokritus, Parmenides dan
Heraklitus. Mereka itu biasanya disebut pilsuf pra Socrates.
Kemudian zaman Socrates (469-399 SM) ditandai dengan kemunculan kaum sofis yang
berarti cendikiawan, atau diartikan dengan orang bayaran. Karena mereka mengajar dengan
mengambil upah dan ini merupakan pekerjaan yang hina pada zaman itu.

Tokoh-tokoh pilsuf yang terkenal pada masa klasik antara lain :

 Socrates
Menurut Socrates, pengetahuan dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan
terhadap hal-hal yang konkret dan beragam corak, namun masih termasuk dalam jenis yang
sama. Unsur-unsur yang berbeda kemudian dihilangkan, sehingga tinggal unsur yang sama dan
bersifat umum sebagai pengetahuan yang sejati. Dengan demikian, Socrates mengemukakan
konsep: “Barangsiapa yang memiliki pengertian sejati, akan memiliki kebajikan (arête) atau
keutamaan moral, sehingga dapat menjadi manusia yang sempurna”

 Plato (427 –347 SM)


Plato merupakan murid setia Socrates. Titik tolak pemikiran filsafatnya adalah
menentukan mana yang paling benar, pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman atau
pengetahuan indra yang berubah-ubah (Heracleitos) atau pengetahuan yang didapatkan dari akal
yang tetap (Parmenides). Di bidang politik, Plato memperkenalkan konsep penting, yang
menyebutkan di dalam negara ideal terdapat tiga golongan sebagai berikut:

1. Pemerintah sebagai golongan tertinggi (para penjaga, para filsuf)


2. Prajurit sebagai golongan pembantu, yang menjaga keamanan negara dan ketaatan
warganya

3. Polis atau golongan rakyat biasa yang bertugas memikul ekonomi negara (petani,
pedagang, tukang)

4
 Aristoteles (348 –322 SM)
Aristoteles merupakam filsuf yang mengembangkan konsep logika (yang disebutnya sebagai
analitika) dan etika. Di bidang ilmu pengetahuan, Aristoteles membangi ilmu
pengetahuan menjadi:
 Ilmu pengetahuan praktis (etika dan politik)
 Ilmu pengetahuan produktif (teknik dan kesenian)
 Ilmu pengetahuan teoretik (fisika, matematika, dan metafisika)
Dari pemikiran-pemikiran pilsuf diatas bisa diambil ciri-ciri filsafat barat zaman klasik antara
lain :
 Ilmu pengetahuan masih bersifat umum
 Kebanyakan masih memikirkan asal usul kehidupan
 Masih ada perbedaan pemikiran antara filsuf satu dengan yang lain
 Pembagian ilmu pengetahuan masih terbatas.1
Pemikiran para filosof seperti Aristoteles , Thomas Aquinas , Immanuel Kant hanya bias
dipahami dari dalam aliran sungai yang mendahului mereka . Nyata biasanya tesis dan apa yang
tidak Sintesis atau bias juga reaksi pikiran lain di lain waktu. Dan dari seluruh perjalanan
pemikiran filsafat Masalah terlihat jelas yang selalu kembali kepada setiap orang Suatu jangka
waktu. Jadi kenali karakter dan sifat setiap periode atau dalam sejarah filsafat penulis berbagi
Sejarah filsafat pertama kali adalah era Yunani Purba kala atau Filsafat Alam (600SM–200SM).
Zaman Keemasan Kedua(470SM–300SM) . Kemudian kami melanjutkan dengan bagian
ketiga dari episode tersebut Abad Pertengahan selama filsafat Islam(Arab) (awal abad ke- 7M -
abad ke 11M).Suatu jangka waktu Kekristenan (abadIX-XIIM). Lalu masuk Era Modern(1600-
1800M), lanjutan Era Baru.Dan terakhir adalah postmodernisme atau modernisme(1950M).
I.Pra Socrates.
Pada masa awal ini sering di sebut dengan filsafat alam. Penyebutan tersebut didasarkan
pada munculnya banyak pemikir/filosof yang memfokuskan pemikirannya pada apa yang
diamati di sekitarnya, yakni alam semesta. Mereka memikirkan alammencari unsur induk
yang dianggap asal dari segala sesuatu. Pandangan para filosof ini melahirkan monisme, yaitu
aliran yang menyatakan bahwa hanya ada satu kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat
berupa jiwa, materi, Tuhan atau sebutansi lainnya yang tidak dapat di ketahui. Pada zaman masa
ini para filosof mulai berfikir ulang dan tidak mempercayai sepenuhnya pengetahuan yang
didasarkan pada mitos-mitos, legenda, kepercayaan yang sedang menjadi meanstreamdi
masyarakat waktu itu. Mereka mempercayai bahwa pengetahuan bisa didapatkan melalui proses
pemikiran dan mengamati. Salah satu pemikir pertama pada masa ini adalah Thales (624 –545
SM) berfikiran bahwa zat utama yang menjadi dasar semua kehidupan adalah air. Anaximander
(610 –546 SM) adalah murid dari Thales, tetapiwalaupun begitu Thales berbeda pendapat
dengan gurunya. Thales berfikiran bahwa permulaan yang pertama tidak bisa ditemukan
(apeiron) karena tidak memiliki sifatsifat zat yang ada sekarang. Ia mengatakan bahwa segala hal
berasal dari satu subtansi azali yang abadi, tanpa terbatas yang melingkupi seluruh alam.
II.Zaman Keemasan.
Jika pada masa Pra Socrates para pemikir masih berkutat pada wilayah
kemenjadian, maka pada masa keemasan sudah masuk pada pemikiran dan keutamaan moral.
Pada masa keemasan kajian sudah mengarah kepada manusia sebagai objek pemikiran. Pada
masa ini juga sudah mulai berkembang dialektis-kritis untuk menunjukkan kebenaran.
1
Wahid, Masykur. Filsafat Umum: Dari filsafat Yunani kuno ke filsafat modern. Penerbit A-Empat, 2021.

5
Socrates (470 –399 SM) merupakan generasi pertama dari tiga filsafat besar dari Yunani.
Pemikiran Socrates sangat dipengaruhi oleh kondisi kaum “sophis” cerdik cendekia yang dalam
mengajarkan pengetahuannya meminta imbalan. Dan pada masa hidupnya kekuasaan politik di
Athena sedang dikuasai oleh para “sophis” yang jahat dan sombong pada masa sebelumnya.
Socrates adalah seorang yang meyakini bahwa menegakkan moral merupakan tugas filosof, yang
berdasarkan ide-ide rasional dan keahlian dalam pengetahuan. Menurut Socrates ada kebenaran
objektif yang tidak tergantung pada saya atau kita. Setiap orang bisa berpendapat benar dan
salah tergantung pada pengujian rasionya. Socrates percaya bahwa kebaikan berasal dari
pengetahuan diri, manusia pada dasarnya adalah jujur, dan kejahatan merupakan upaya
akibat salah pengarahan yang membebani kondisi seseorang. Ia menjelaskan gagasan sistematis
bagi pembelajaran mengenai keseimbangan alam dan lingkungan yang kemudian akan
mengarah pada perkembangan method ilmu pengetahuan. Socrates berpendapat bahwa
pemerintahan yang ideal harus melibatkan orang-orang yang bijak, dan dipersiapkan dengan
baik dan mengatur kebaikan-kebaikan untuk masyarakat. Socrates memilikipandangan atau
gagasan tunggal dan transenden yang ada di balik pergerakan ini. Sampai dia di suruh bunuh diri
meminum racun karena pandangannya dianggap meracuni kepercayaan umum yang saat itu
masyarakat mempercayai kuil dan dewa-dewa. Berikutnya adalah Plato (427 –347 SM) adalah
murid Socrates. Menurutnya dunia yang tampak ini sebuah bayangan atau refleksi dari dunia
yang ideal. Bahkan kebenaran dan definisi lahir bukan dari hasil dialog melainkan hasil
bayangan dari dunia ide. Menurutnya dunia ide adalah realitas yang sebenarnya. Untuk
menjelaskan tentang pemikiran filosofisnya Plato membagi realitas menjadi dua yaknipertama
dunia ide. Kedua dunia baying-bayang dan dunia yang tampak ini adalah di dalamnya.
Aristoteles (384 –322 SM) adalah filosof yang sangat berpengaruh sama sebagaimana Plato,
namun Aristoteles sangat empiris dan mulai memperlihatkan kecenderungan berfikir yang
saintific.Menururnya tidak ada sesuatu pun di dalam kesadaran yang belum pernah dialami
oleh indra. Seluruh pemikiran dan gagasan yang masuk ke dalam kesadaran kita melaui apa
yang pernah kita lihat dan dengar sebelumnya. Manusia memiliki akal pembawaan untuk
mengorganisasikan seluruh kesan inderawi ke dalam kategori-kategori atau
kelompokkelompok. Aristoteles juga mulai membagi benda dengan melaui “bentuk” dan
“substansi” nya. Selain pemikiran yang empiris ini, Aristoteles juga mengembangkan logika,
bahkan Aristoteles terkenal dengan bapak logika. Logikanya disebut logika tradisional, sebab
nanti berkembang logika modern.2

2
Zega, Putra Imanuel. "Sejarah Perkembangan Filsafat." Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama 1.3 (2023):
100-115.

6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Filsafat barat muncul di Yunani pada abad ke 7 SM. Kemunculannya ditandai dengan
perubahan pola piker dari mitos-mitos ke pola pikir yang lebih rasional. Filsafat di
Yunani muncul di kota Mileta. Tokoh-tokoh filsafat yang paling terkenal ialah Socrates,
Plato dan Aristoteles.
ciri-ciri filsafat barat zaman klasik antara lain :
 Ilmu pengetahuan masih bersifat umum
 Kebanyakan masih memikirkan asal usul kehidupan
 Masih ada perbedaan pemikiran antara filsuf satu dengan yang lain
 Pembagian ilmu pengetahuan masih terbatas.

7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Masykur Wahid. Filsafat Umum: Dari filsafat Yunani kuno ke filsafat modern. Penerbit A-
Empat, 2021.
Putra Imanuel Zega. "Sejarah Perkembangan Filsafat." Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan
Agama 1.3 (2023).

Anda mungkin juga menyukai