Anda di halaman 1dari 4

1/24/2020 Bagaimana rasanya menjadi orang yang berkarakter INTJ?

- Quora

Cari pertanyaan, orang, dan topik Masuk

Quora memanfaatkan kuki untuk memperbaiki pengalaman Anda. Baca lebih lanjut

INTJ Pertanyaan Terkait

Bagaimana rasanya menjadi orang yang berkarakter Mengapa tipe INTJ yang paling dihindari?
INTJ? INTJ/INFJ identik dengan orang yang cerdas.
Adakah di antara temanmu merupakan seorang
20 Jawaban
INTJ/INFJ yang terlihat biasa saja?

Michelle Haz, belajar di Universitas Tarumanagara Seperti apakah INTJ ketika sedang jatuh cinta?
Dijawab 18 Feb 2019
Sebagai seseorang yang berkarakter INTJ,
Terima kasih atas pertanyaannya, mbak Serly… Maaf kalau tulisan dibawah kesannya jadi bagaimanakah masa kecilmu?
curhat.
Bagaimana cara seorang INTJ mengatasi isolasi
Rasanya jadi orang INTJ? Aneh - sulit diterima oleh sekelilingku. Gak jarang yang bilang sosial (social isolation)?
kalau aku sepertinya bukan dari planet ini. Kalau belum kenal dekat, aku di cap dingin
banget, cuek, galak. Tapi kalau udah kenal, mereka bilang aku loyal, fun dan gokil. Mengapa INTJ dan INFJ sangat jarang ditemui?

1. Sering hidup dalam stereotype. Karna hobiku membaca, orang-orang langsung bilang
aku pintar. Karena aku rajin, mereka pikir nilaiku selalu bagus. Karena mereka merasa
nilaiku bagus dan keluargaku baik banget, mereka pikir hidupku sempurna. Ini bikin aku
stres dan insecure kalau aku melakukan kesalahan.

2. Aku lebih suka menjadi pendengar yang baik. Yang paling sulit adalah ketika aku ada di
tengah orang banyak yang gak aku kenal. Aku bakal bingung mau ngomong apa. Trus
ujung-ujungnya main hp, mojok dan diam sendirian. Tapi kalau aku ada di lingkungan atau
grup yang aku kenal, aku bakal enjoy. Di grup kerja kelompok, aku gak jarang step up jadi
leader meskipun aku lebih suka kerja di balik layar.

3. Kesulitan kalau punya teman terlalu banyak. Motoku : quality over quantity. Aku lebih
suka teman yang selalu ada buat aku, sedih maupun senang. Aku gak cocok dengan teman
yang selalu ngajak aku nongkrong atau jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas. Aku merasa,
semakin banyak teman artinya semakin banyak social responsibility-ku. Kalau bukan teman
dekat, aku malas ikut dan merasa tidak enak untuk menolak kalau diajak jalan terus.

4. Aku lebih memilih quality time sama keluarga dibanding sama teman atau pacar, to the
point dimana aku selalu meluangkan hari Sabtu- Minggu untuk keluargaku. Quality time
untuk diri sendiri juga sangat penting buatku. Baca buku, nge-game, menulis, melukis
hingga nonton film.

5. Aku suka sama rutinitas, terutama yang berkaitan sama pelajaran. Semua jadwal harus
dicatat dan terorganisir rapi. Aku gak suka dengan janji ketemuan yang mendadak, sistem
kebut semalam, dsb. Ini karena aku gak mau ada rasa menyesal karena hasil kerjaanku gak
maksimal.

6. Aku lebih suka teman cowok daripada cewek. Bukan pacaran loh, mereka murni
temenku. Cowok kalo dihadapkan sama masalah, mereka lebih logis dan simpel. Karena
aku INTJ-T, aku biasanya terlalu perfeksionis. Nah, teman cowok biasanya lebih suportif.
Mereka mendukung banget kalo aku rajin, beda sama temen cewek yang gak jarang malah
cenderung lebih iri.

7. Aku baru pakai make up sejak kuliah. Itu pun cuma pakai moisturizer dan bedak.
Aksesoris yang menempel di badanku cuma jam tangan.

8. Aku pernah diputusin karena alasan yang gak masuk akal. Kata pacarku aku terlalu
mandiri dan terlau cerdas untuk dia, jarang banget manja. Kata dia, cowok biasanya
senang untuk memegang kendali dari sebuah hubungan. Cowok senang cewek yang
manja, trus bisa memuji mereka. Aku terlalu mendominasi dan membuat dia ngerasa
bahwa posisinya di bawah aku. Sedih banget kan diputusin dengan alasan begini.

9. Aku judgemental. Aku kebanyakan menilai seseorang dari luarnya (bukan penampilan,
tapi dari cara mereka bicara dan membawa diri). Meskipun biasanya tebakanku benar, tapi
ini kebiasaan buruk. Di grup kerja kelompok, kalau situasinya mendesak dan aku merasa
gak ada yang cukup mampu meng-handle sebuah kerjaan, aku akan turun tangan
mengatur mereka sampai semuanya beres. Hal ini juga berlaku sama film atau buku. Kalau
aku udah nge-judge ceritanya terlalu ketebak dan klise, aku gak akan mau lanjut baca atau
nonton lagi.

10. Rasional dan emosional. Kalau menurutku salah, ya salah. Benar, ya benar. Ini bikin
orang segan kalau mau membantah aku. Akhirnya jadi sering dicap bossy dan sedih
banget kalau dibilang arogan.

https://id.quora.com/Bagaimana-rasanya-menjadi-orang-yang-berkarakter-INTJ 1/4
1/24/2020 Bagaimana rasanya menjadi orang yang berkarakter INTJ? - Quora
11. Aku terbiasa membuat masterplan. Aku selalu mempertimbangkan baik dan buruk
dalam segalaCari
hal.pertanyaan,
Aku terbiasaorang, dan topik
menyusun alternatif dari segala kemungkinan. Rasanya jadi Masuk
lebih tenang karena eksekusi plan-ku akan lebih mulus.

12. Aku ingin tahu segalanya. Biasanya pertanyaanku berbentuk a,b,c,d dan ditambah
dengan debat-debat. Karena hal ini, gak jarang teman yang biasanya aku ajak ngobrol
adalah yang bisa mengimbangiku dan membagikan ilmunya ke aku. Karena aku ngerasa
masih banyak yang gak aku tahu, gak jarang aku merasa bodoh dan menghabiskan banyak
sekali waktu hanya untuk mencari data dan fakta demi kepuasan pribadi.

Sekian curhatan orang INTJ. Harap dimaklumi jika bahasanya tidak baku. Namanya juga
curhat, jangan serius-serius amat.
5,2 ribu tayangan · Lihat 148Pendukung Naik · Lihat Pembagi · Jawaban diminta oleh Aisyah Pia dan S
Pratiwi

Pertanyaan Terkait Jawaban Lainnya Ada di Bawah

Mengapa tipe INTJ yang paling dihindari?

INTJ/INFJ identik dengan orang yang cerdas. Adakah di antara temanmu merupakan
seorang INTJ/INFJ yang terlihat biasa saja?

Seperti apakah INTJ ketika sedang jatuh cinta?

Sebagai seseorang yang berkarakter INTJ, bagaimanakah masa kecilmu?

Bagaimana cara seorang INTJ mengatasi isolasi sosial (social isolation)?

Mita Alya S, Writer


Diperbarui 28 Sep 2019 · Penulis punya 267 jawaban dan 52,6 ribu tayangan jawaban

Semula Dijawab: Apa rasanya menjadi seorang INTJ?

Rasanya? Sangat aneh, sulit, sering disalahpahami.

Saya sendiri, terutama, karena memiliki kepribadian INTJ dan jenis kelamin perempuan.

Pertama, perasaan saya terhadap pribadi saya sendiri, selalu mendesak untuk berfikir
berbeda, mengedepankan originalitas, mencari sumber data sebanyak mungkin, meski
ketika saya tahu saya tidak mampu, misal secara fisik, mental, atau keadaan. Ada saatnya
saya tidak mendengarkan logika saya yang berjalan 24 jam, salah satu cara adalah tidur
atau menyibukkan diri dengan hobi yang dapat menyita seluruh fokus saya, menggambar,
menulis, membaca, dan lain-lain.

Perihal mengedepankan perasaan dibandingkan logika untuk hal awam bagi perempuan
adalah tabu bagi saya sendiri. Jarang sekali ragu-ragu jika sudah membuat keputusan dan
bicara benar-benar apa adanya sesuai dengan analisa saya. Kebanyakan kenalan saya yang
pria merasa nyaman berbincang dan yang lainnya untuk meminta pendapat pada saya
karena entah seaneh apa masalah mereka nampaknya saya dapat memberikan solusi cepat
yang masuk akal.

Kedua, di lingkungan keluarga saya sendiri cukup kesulitan. Di keluarga inti saya dipenuhi
oleh Ekstrover dan Feeler tanpa dominan iNtuition, bayangkan stresnya saya ketika
rencana saya yang sudah dibuat dengan matang dirusak oleh sifat Feeler mereka dan
tanpa penjelasan yang memuaskan logika saya.

Penilaian saya kerap kali diabaikan dan saya sering dikatakan dingin, tidak considerate, dan
selalu berselisih paham dengan hampir semua orang. Pernah karena seseorang meninggal
(keluarga jauh yang saya bahkan tidak pernah bertemu maupun ingat namanya) dan
keluarga saya memaksa saya pergi, merusak rencana saya hari itu karena kebetulan ada
urusan penting yang harus saya selesaikan, karena terlalu lelah berdebat, saya berkata,
“Toh, saya ke sana mengunjungi pun orang itu tidak akan hidup lagi.” Cukup kacau setelah
saya berkata seperti itu.

Ketika pergi bersama keluarga, saya sebagai introver akut—yang sangat puas jika bisa
diam di kamar dua hari hanya ditemani film, buku, anime, games, dan cemilan—sungguh,
sungguh, tersiksa jika pergi ke tempat ramai yang saya tidak mengerti untuk apa. Seperti
ke alun-alun kota saat tahun baru atau pergi bertamasya bersama keluarga besar selama
berhari-hari. Saat itu terjadi, earphone selalu ada di saku beserta power bank, karena jika
ponsel saya sampai mati atau earphone saya tertinggal, saya pasti uring-uringan.

Ketiga, di lingkungan pertemanan, orang yang saya akui sebagai teman hanya muat
dihitung dengan jari di satu tangan. Orang-orang itu yang saya sangat perdulikan semua
keputusan dalam hidupnya, saya tidak segan untuk berkata kasar atau mungkin
menamparnya sampai sadar. Karena saya peduli. Saya bisa memikirkan pemecahan
masalah, yang bukan masalah hidup saya, berjam-jam untuk orang-orang tersebut.

https://id.quora.com/Bagaimana-rasanya-menjadi-orang-yang-berkarakter-INTJ 2/4
1/24/2020 Bagaimana rasanya menjadi orang yang berkarakter INTJ? - Quora
Keempat, dalam hubungan, saya terkesan mendominasi. Jalan? Saya yang atur jadwalnya
Cari
dan jalur yang pertanyaan,
kita orang,
lalui biar tidak danmacet.
kena topik Jika ada masalah saya pikirkan cara yang Masuk
paling cepat yang tidak menghabiskan banyak waktu juga tenaga. Ketika putus, saya harus
tahu alasannya hingga masuk akal bagi saya, jika tidak saya akan terus bertanya ‘kenapa’,
bukan karena saya masih memiliki rasa pada orang tersebut, namun lebih karena saya
butuh alasan yang jelas di mana kekurangan saya sehingga hubungan saya itu tidak
berhasil.

Sering sekali saya merasa banyak sekali kekurangan pasangan saya yang dapat saya
analisa dan saya selesaikan, meski tidak dilakukan karena kemungkinan besar
konsekuensinya adalah pasangan saya tidak suka dan mengakhiri hubungan tersebut.

Saya sering berpikir berlebihan.

Semua perempuan juga seperti itu. Bukan, tidak, kalian salah.

Ketika saya mengutarakan pikiran saya, jangankan seperempatnya, mungkin hanya 1/10-
nya saja, pasangan saya merasa overwhelmed. Jadi kebanyakan pemikiran saya, saya
pendam sendiri. Demi kebaikan semua orang.

Ah, ya, orang yang dekat dengan saya sekarang (bukan pacar karena saya tidak ingin
berkomitmen saat ini) seorang ESFP, jadi agak sulit untuk menyesuaikan diri masing-
masing.

Kelima, di lingkungan pendidikan seperti sekolah atau kampus, berat, sungguh. Ketika
tahu saya akan bertemu dengan orang-orang yang malas berpikir, tidak kompeten, dan
hanya bisa membuang waktu introver saya yang berharga hanya untuk bersosialisasi
dengan mereka, rasanya, saya membutuhkan minuman dingin setiap saat. Mungkin juga
pengukur tensi.

Dalam tugas kelompok, karena saya ‘rajin’, sering sekali dimanfaatkan untuk kesempatan
mereka malas-malasan, yang salah besar di bagian mereka. Saya tidak segan memberikan
konsekuensi atas kelalaian mereka dan saya memiliki bukti atasnya.

Untuk tenaga pengajar saya, kebanyakan saya menjawab sebisa mungkin. Berusaha tidak
mengabaikan meski ketika yang dikatakan sama sekali tidak masuk akal bagi saya. Bukan
karena tidak ingin menginterupsi, kemalasan saya tumbuh di sini, tidak ingin mencari gara-
gara dan malah mencari jalan memutar, alternatif, bagaimana hal yang salah tersebut bisa
terselesaikan tanpa saya harus terlibat. Seperti membisikkan sesuatu ke teman saya yang
memiliki sifat provokatif, biasanya berhasil.

Keenam, di lingkungan masyarakat, asalkan games yang saya ingin masih bisa dimainkan,
buku yang saya ingin baca masih dapat dibeli, penyanyi favorit saya masih bisa saya
dengarkan lagunya, saya tidak ambil pusing.
1,8 ribu tayangan · Lihat 20Pendukung Naik · Lihat Pembagi · Jawaban diminta oleh Aisyah Pia

Tiara Fayza Izdihar Susanto, belajar Matematika dan llmu Pengetahuan Alam di
SMA Negeri 10 Samarinda (2022)
Dijawab 13 Jul 2019 · Penulis punya 62 jawaban dan 12,4 ribu tayangan jawaban

Menurut MBTI test yang saya lakukan, saya mendapat INTJ-T (Mastermind/Architect).

Perhatian! Ini pengalaman pribadi saya sendiri. Mungkin ada perbedaan dari INTJ lain.

1. Merasa tak banyak orang yang dapat memahami saya. Entah pikiran saya
sepertinya sangat rumit untuk dimengerti.

2. Saya selalu punya proyeksi masa depan. Saya tahu apa yang saya inginkan dan
bagaimana mencapainya. Saya merencanakan hampir segala hal dalam hidup
saya. Saya memikirkan positif dan negatif dari setiap metode. Saya memikirkan
segala kemungkinan yang dapat terjadi dan membuat rencana cadangan untuk
setiap keadaan yang dapat mengubah rencana awal. Saya benci sesuatu yang
mendadak.

3. Teratur dan terorganisir? Ya. Jadwal saya rapi mulai dari Senin sampai Minggu,
bangun tidur sampai tidur lagi.

4. Perfeksionis. Tak jarang saya mengerjakan seluruh tugas kelompok karena saya
merasa pekerjaan teman saya tak cukup baik. Walaupun hanya numbering dan
paragraph di Microsoft Word, saya tak suka berantakan.

5. Saya sulit memahami perasaan orang lain. Bahkan saya belajar untuk
memahami perasaan orang lain. Ya, belajar, membaca, observasi, dsb. Saya benci
drama. Kenapa? Terlalu banyak feelings yang tercipta.

6. Saya open-minded dan berwawasan cukup luas. Untuk seusia saya, tak banyak
anak yang berpikir tentang isu sosial dan sebagainya, tetapi saya sangat update
tentang isu sosial. Saya butuh teman diskusi yang sepadan yang dapat
memuaskan rasa ingin tahu saya.

https://id.quora.com/Bagaimana-rasanya-menjadi-orang-yang-berkarakter-INTJ 3/4
1/24/2020 Bagaimana rasanya menjadi orang yang berkarakter INTJ? - Quora
7. Dianggap ansos (anti sosial)? Ya, begitulah. Saya tak punya banyak teman main.
Cari pertanyaan,
Saya merasa sangat lelahorang,
setelahdan topik dan acara yang berkumpul informal
hang-out Masuk
dengan banyak orang.

8. Dari segi cara berkomunikasi, saya lebih suka tatap muka agar tak menimbulkan
kesalahpahaman. Saya anti basa-basi. Saya lebih suka to the point agar tujuan
dari percakapan jelas. Saya pandai berargumen, kasarannya berdebat. Sejujurnya
saya tidak suka berdebat tanpa fakta, terutama dengan para Feelers.

9. Saya tampak dominan. Konsistensi, ketegasan, dan perencanaan yang matang


membuat saya tampak demikian. Oleh karena itu, saya sering ditunjuk menjadi
ketua tugas kelompok. Saya rasional dan objektif. Saya menjunjung tinggi logika.
Saya tak peduli apakah teman atau lawan. Jika mereka salah, saya akan
mengatakan bahwa itu salah.

10. Saya tak peduli dengan hal yang tidak penting. Tetapi, saya cukup sering
mengkhawatirkan teman dekat saya.

11. Sombong. Sadly, yes. Kenapa? Karena ada yang dapat saya banggakan.

12. Saya sering menilai orang lain dari luarnya. Bukan, bukan penampilan, tetapi
kompetensi dan kecerdasannya.

13. Saya cenderung manipulatif. Saya cukup mampu menggiring pemikiran


seseorang untuk memercayai suatu hal sehingga dapat membuatnya melakukan
sesuatu untuk saya.

14. Terkadang emosi saya meledak. Baik hanya saya simpan sendiri maupun saya
ekspos.

1,3 ribu tayangan · Lihat 33Pendukung Naik · Lihat Pembagi · Jawaban diminta oleh S Pratiwi

Pertanyaan Terkait

Mengapa tipe INTJ yang paling dihindari?

INTJ/INFJ identik dengan orang yang cerdas. Adakah di antara temanmu merupakan
seorang INTJ/INFJ yang terlihat biasa saja?

Seperti apakah INTJ ketika sedang jatuh cinta?

Sebagai seseorang yang berkarakter INTJ, bagaimanakah masa kecilmu?

Bagaimana cara seorang INTJ mengatasi isolasi sosial (social isolation)?

Mengapa INTJ dan INFJ sangat jarang ditemui?

Mengapa INTJ memiliki tingkat keingintahuan lebih tinggi dibandingkan yang bukan INTJ?

Bagaimana saya dapat mengenali INTJ yang asli?

Apa itu kepribadian INTJ?

Mengapa INTJ dianggap istimewa?

Bagaimana berbicara dengan orang INTJ?

Mengapa begitu sulit untuk terhubung dengan INTJ?

Bagaimana INTJ di mata orang lain?

Apa yang terjadi jika seorang INTJ kehilangan motivasi?

Bagaimana karakter seorang INTJ?

Tentang Kami · Karier · Privasi · Ketentuan · Kontak

https://id.quora.com/Bagaimana-rasanya-menjadi-orang-yang-berkarakter-INTJ 4/4

Anda mungkin juga menyukai