Anda di halaman 1dari 5

1.

Judul
Pembuatan Alat Pemanas Ayam Broiler Dengan Pemanfaatan Limbah Oli Bekas
Sebagai Bahan Bakar

2. Latar Belakang

Peternakan ayam broiler merupakan salah satu sektor ekonomi yang bernilai
tinggi di masyarakat. Peningkatan konsumsi masyarakat terhadap ayam broiler
menjadi salah satu faktor semakin bertambahnya jumlah peternak ayam broiler.
Selain itu, beternak ayam broiler dinilai dapat menghasilkan keuntungan yang cukup
besar dengan modal yang kecil. Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas
peternakan ayam broiler. Salah satunya faktor internal yang dapat dikontrol oleh
peternak ayam broiler yaitu memahami pentingnya alat pemanas buatan. Salah satu
fungsi alat pemanas ayam broiler yaitu meningkatkan pertumbuhan ayam broiler
secara cepat untuk mendukung hasil yang optimal. Peternak ayam broiler umumnya
menggunakan kayu bakar yang cukup banyak sebagai alat pemanas pada ayam
broiler. Hal ini dinilai kurang efisien dalam penggunaan kayu bakar yang cukup
banyak sebagai alat pemanas pada ayam broiler. Jadi, untuk meminimalisir
penggunaan kayu bakar sebagai alat pemanas ayam broiler menjadi pertimbangan
mencari alternatif lain yang lebih efisien.

Pemakaian oli di masyarakat umumnya hanya digunakan sebagai pelumas pada


kendaraan bermotor dengan pemakaian yang sangat sedikit, sisanya menjadi limbah.
Memanfaatkan limbah merupakan salah satu cara untuk mengurangi tercemarnya
lingkungan, baik lingkungan perairan maupun lingkungan daratan. Contoh
pemanfaatan limbah adalah penggunaan oli bekas sebagai bahan bakar pada alat
pemanas ayam broiler. Salah satu teknik pembuatan alat pemanas berbahan bakar oli
bekas yaitu teknik pembakaran yang merupakan teknik paling murah dan banyak
dipakai. Pemanas ayam broiler dengan bahan bakar oli bekas merupakan sebuah
pengembangan dari alat pemanas sebelumnya yang hanya menggunakan kayu bakar.
Alat pemanas berbahan bakar oli bekas ini memerlukan blower untuk menjaga agar
api pada tungku tetap menyala dan sesuai suhu yang dibutuhkan ayam broiler.
Sebagian besar peternakan ayam broiler sudah dialiri listrik sehingga dapat
menggunakan blower sebagai pendorong udara sehingga panas yang dihasilkan
merata ke seluruh ruangan kandang ayam broiler.
3. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan Tugas Akhir ini sebagai
berikut:

1. Membuat komponen-komponen pemanas ayam broiler dari bahan bakar oli


bekas sesuai desain.
2. Melakukan perakitan komponen pemanas ayam broiler dari bahan bakar oli
bekas
3. Dapat menghasilkan suatu produk yang efisien dan bernilai jual di
masyarakat khususnya para peternak ayam broiler.

4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah melakukan
pembuatan komponen-komponen pemanas ayam broiler serta melakukan
perakitan alat pemanas ayam broiler.

5. Tinjauan Pustaka
5.1. Pemanas Ayam Ras Dengan Bahan Bakar Oli Bekas
......
Macam-macam Alat Pemanas Ayam:

Alat pemanas yang dikenal di lingkungan peternakan ayam bervariasi, namun


fungsi utamanya sama, yaitu untuk menghangatkan dan mencegah DOC dari
kedinginan, yang bisa berakibat pada kematian. Berikut macam-macam alat pemanas
yang biasa digunakan antara lain.

Sebelum berbicara soal beragam alat pemanas, perlu diketahui terlebih dahulu
suhu yang dibutuhkan oleh anak ayam. Dalam pertumbuhannya dibutuhkan suhu
pemanas yang berbeda-beda sesuai dengan umur anak ayam dan perkembangan
bulunya, seperti pada tabel berikut.

Kebutuhan Suhu Pemanas DOC


No. Umur (hari) **) Suhu Dibutuhkan
(oC)
1 0-3 32-35
2 4-7 29-34
3 8-14 27-31
4 15-21 25-27
Keterangan: **) Semua pemanas hanya digunakan sampai umur DOC 21 hari.

Suhu dapat diukur dengan menempatkan termometer yang diletakkan 5cm di atas
permukaan sekam/lantai. Alat pemanas sebaiknya dinyalakan satu hari sebelum
Ayam tiba di peternakan agar suhu di sekitar lingkungan hangat secara merata. Cara
praktis mengetahui suhu ideal untuk anak ayam pada periode brooding juga dapat
dengan memperhatikan tingkah-laku Ayam, diantaranya:

a. Ayam menjauh dari pemanas, berarti suhu terlalu panas.


b. Ayam mendekat pemanas, berarti suhu terlalu dingin.
c. Ayam aktif dan menyebar, berarti suhu ideal.
d. Ayam berada dalam satu sisi dan bergerombol, ada hembusan angin yang masuk
dari satu arah.

a. Pemanas minyak tanah (Semawar)

Pemanas semawar banyak digunakan pada waktu yang lalu saat bahan bakar minyak tanah

masih mudah didapat dan belum mahal harganya. Penggunaan pemanas model ini perlu

seringkali dikontrol jangan sampai adanya selang yang bocor, karena rawan terjadinya

kebakaran. Untuk menaikkan/menurunkan suhu pemanas yaitu dengan

meninggikan/menurunkan posisi tangki minyak tanah. Harga pemanas semawar sekitar Rp

300.000-500.000 per buah.

b. Pemanas briket batubara

Model pemanas briket batubara mulai muncul pada tahun 1993, pemanas ini mampu

menghangati sekitar 750-1.200 ekor DOC, harga pemanas model ini sekitar Rp 110.000-

150.000 per buah. Dalam menyusun dan menyalakan pemanas briket batubara sebaiknya di

luar area perkandangan agar asap yang pertama ditimbulkan tidak mencemari lingkungan

dalam kandang yang berdampak buruk bagi DOC. Pemanas briket batubara adalah alternatif

untuk menjadi pilihan di tengah melambungnya harga gas dan minyak tanah. Kebutuhan luas

area untuk pemanas briket batubara bisa dilihat pada tabel berikut.

Kebutuhan Luas Area Pemanas Briket Batubara


No. Umur DOC Jumlah DOC/m2
(hari) (ekor)
1 0 60
2 3 40
3 5 30
4 7 20
5 9 15
6 12 10

Sumber: “Briket batubara solusi pemanas unggas”, 2008.

c. Pemanas kompor sekam

Model pemanas inipun termasuk paling sederhana, daya tampung DOC yang terhangatkan

100-500 ekor. Pemanas kompor sekam tidak memiliki pengatur suhu, sehingga bila panas

diterima DOC berlebihan sulit dinetralisir. Selain itu, asap yang keluar dari hasil pembakaran

sekam sedikit banyak mengancam pernafasan DOC dan mencemari lingkungan. Harga alat

pemanas model ini berkisar Rp 35.000-150.000. Namun, kini pemenas tersebut jarang

digunakan lagi oleh para peternak.

d. Pemanas listrik (bohlam pijar)

Jenis pemanas listrik adalah yang paling sederhana, memiliki resiko kecil walaupun

membutuhkan biaya energi yang mahal dengan daya tampung DOC yang terhangati relatif

sedikit (hanya bisa digunakan pada kandang kotak panggung berukuran 1m x 1m x 0,5m).

Sarana yang digunakan cukup sebuah kotak/kandang panggung kayu yang dilengkapi lampu

pijar 40-100 watt, berkapasitas hanya 100-250 ekor DOC. Nilai biaya pembuatan cukup

terjangkau Rp 35.000-150.000 per unit. Model pemanas ini banyak digunakan DOC ayam

kampung dan dianggap lebih aman dari serangan predator, di samping terbukti mampu

menekan angka kematian ternak.

Kelebihan pemanas listrik (lampu pijar) mudah digunakan dan diatur nyala-matinya, hanya

saja sedikit lebih boros biaya listrik dan sulit mengatur kebutuhan suhu sesuai yang

dibutuhkan DOC untuk peternakan ayam skala besar.


Pemanas menggunakan gas. (Foto: Ridwan)

e. Pemanas gas (gasolec)

Gasolec sudah umum digunakan para peternak ayam baik skala kecil maupun besar.

Penggunaan gasolec relatif lebih praktis dan aman (tidak mengeluarkan asap dan bunyi

berisik) baik bagi ayam maupun peternaknya, karena dilengkapi dengan regulator pengatur

besar-kecilnya aliran gas dan tingginya suhu yang dibutuhkan. Pemanas gas mampu

menghangatkan 1.000-1.500 ekor DOC, harganya berkisar Rp 1.000.000-1.200.000 per

buah. Radius yang terjangkau 5m x 6m, ketinggian dari alas/sekam bisa diatur sendiri

dengan perawatan yang rutin.

Demikian sekilas pembahasan mengenai pemanas (brooder) yang berperan sangat vital di

awal pemeliharaan ayam dalam menekan resiko kematian, semoga bermanfaat. (Sjamsirul

Alam)

Anda mungkin juga menyukai