Anda di halaman 1dari 2

MASALAH ETIK MORAL DALAM PRAKTEK KEBIDANAN DITINJAU DARI

PRESPEKTIF KEADILAN GENDER DAN HAM MENGENAI PERAWATAN


INTENSIF PADA BAYI

Hari Senin, tanggal 27 April 2017. Ny. A usia 24 tahun datang ke PMB Bidan N
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan Ny.
A mengeluh sering merasa mulas seperti ingin melahirkan, padahal usia kehamilan Ny. A
belum cukup bulan atau masih berumur 35 minggu. Bidan N menganjurkan untuk ibu tidak
stress dan istirahat yang cukup. Namun apabila Ny. A masih mengalami gejala tersebut bidan
menanjurkan agar ibu kembali ke PMB atau ke RS untuk di periksa lebih lanjut.

Dua hari setelah Ny. A periksa di PMB Bidan N. Ny. A mengalami mulas berlebih
yang mengakibatkan ketuban pecah dini. Lalu Ny. A langsung dibawa oleh suaminya ke RS
terdekat, sesampainya disana dokter mengatakan bahwa Ny. A harus melakukan operasi
ceasar untuk menelamatkan bayinya. Suamipun setuju dengan keputusan tersebut. Akhirnya
Ny. A melakukan operasi ceasar dan bayi laki-lakinyapun lahir prematur, sehingga bayi Ny.
A harus langsung dipisahkkan dari ibunya untuk di masukkan ke inkubator agar bayi tersebut
tetap hangat. Akibatnya bayi Ny. A tidak mendapatkan IMD seperti bayi normal lainnya. Ny.
A yang mengetahui bayinya dipisahkan darinya langsung merasa sedih dan ingin menemui
bayinya untuk melakukan pemberian ASI kepada bayinya.

Langkah-langkah penyelesaian masalah :

1.Identifikasi masalah

- Ny. A usia 24 tahun melahirkan anak pertamanya dengan kondisi prematur, sehingga
bayi berada dalam inkubator.

- Hak Ny. A untuk melakukan boundingattachment dan inisiasi menyusui dini bayinya
tidak terpenuhi.

- Hak bayi untuk memperoleh boundingattachment dan inisiasi menyusui dini tidak
terpenuhi.

2. Sintesis

Ny. A usia 24 tahun P1A0 melahirkan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki dalam
kondisi premature dengan bayi diletakan dalam inkubator mengharuskan bayi memperoleh
perawatan intensif di ruangan bayi Rs. X . Ny. Z tidak memperoleh hak untuk melakukan
boundingattacthment dan Inisiasi Menyusui Dini pada bayi pertamanya dan sebaliknya bayi
tidak menerima hak atas dasar kebutuhan utamanya.
Ibu merasa sedih karena harus di pisahkan dengan bayinya yang berada di inkubator
untuk waktu yang tidak ditentukan dan ibu tidak dapat melakukan pemberian ASI Ekslusif
untuk sang buah hati.

3. Analisis
Fakta dalam kasus di atas adalah bayi yang lahir prematur membutuhkan asuhan dan
perawatan yang sesuai dengan kebutuhannya seperti inkubator yang berfungsi untuk
menyetabilkan kondisi bayi dalam tahap penyesuain di ekternauterine, Selain dengan
boundingattechment yang secara alamiah dapat menyetabilkan kondisi bayi di luar uteri dan
dengan cara ini bayi dapat berlangsung hidup.

Ny. Z harus menyesuaikan dengan kondisi bayinya yang premature dengan cara
memberikan kasih sayang dalam sehari sekali mampu membuat bayi merasa nyaman. Baik
dalam bentuk tatapan dan bicara langsung pada bayi yang berada dalam inkubator sehingga
bayi merasakan kehadiran sang ibu disampingnya.

Dokter mengatakan bahwa bayi yang lahir prematur lebih rentan kehilangan suhu
sehingga harus cepat-cepat di letakkan di dalam inkubator, akan tetapi untuk melakukkan
IMD tidak mungkin dilakukan karena dengan melakukan IMD bayi prematur tidak tercukupi
akan temperatur suhu yang di butuhkan olehnya.

Menyeleksi informasi yang relevan dengan dokter menjelaskan bahwa IMD atau
pemberian ASI Ekslusif bisa dilakukan ketika bayi sudah dalam keadaan stabil, namun ketika
bayi masih di dalam inkubator ibu diwajibkan untuk menyediakan kebutuhan ASI untuk
bayinya dengan cara memerah ASI.

4. Aplikasi

Bidan atau tenaga kesehatan lainnya serta keluarga Ny. z memberikan dukungan
psikis maupun fisio kepada Ny. Z agar tidak merasa pesimis terhadap kondisi bayinya.

Memberitahuk kepada ibu dan suaminya untuk menggunjungi bayinya di ruang


inkubator sambil memberikkan sentuhan, mengajak bayinya bicara sehingga dengan cara
tersebut akan menciptakan hubungan yang baik antara ibu dan bayinya.

5. Komprehensif

Setelah ibu dan keluarga diberikan informasi dan cara untuk menggantikan proses
IMD yang tidak dilakukan di awal, ibu serta bayipun perlahan-lahan mendapatkan hubungan
batin yang erat sehingga bayi mendapatkan asupan nutrisi yaitu ASI yang cukup dari ibunya
selama di inkubator.

Anda mungkin juga menyukai