Anda di halaman 1dari 5

asuhan bayi baru lahir dengan

kunjungan pertama dan


kunjungan ulang
Posted by Medical Dr. listyan utami.S.ST.,M.KesSabtu, 05 Oktober 20130 komentar

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memang tidak ada yang secara jelas mengatakan pengertian dari bayi sehat, namun
lebih ditekankan lagi bahwa masa pada bayi merupakan masa dimana kontak erat antara ibu
dan anak terjalin sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
Bayi pada masanya akan di bilang sehat apabila, bayi tersebut oleh bidan atau petugas
kesehatan lainnya memantau pertumbuhan yang sangat pesat pada periodenya. Tidak terlepas
dari orang tuanya, karena seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga
sebagai unit pertama yang dikenalnya.
Sebagai bidan atau petugas kesehatan pada awal kelahiran sudah harus mampu untuk
mengenali tanda – tanda bayi lahir dengan komplikasi atau tanpa komplikasi dengan menilai
APGAR pada saat menit pertama kelahiran dan mampu memberikan asuhan untuk bayi baru
lahir dengan tepat dan benar sehingga kehangtan bayi tetap terjaga serta
menumbuhkan bounding attachment antara ibu dengan bayi melalui kontak kulit dengan kulit
Setelah itu baru petugas kesehatan yaitu bidan. Bayi dalam hal ini membutuhkan
pemeliharaannya dalam keberlangsungan hidupnya yaitu; mendapat ASI Ekslusif 6 bulan
penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi
sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai. Maka dari itu bayi dikatakan sehat apabila
dalam proses pemeliharaannya berjalan sesuai dengan pertumbuhannya.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan bayi baru lahir dengan kunjungan pertama dan kunjungan ulang

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimanakah kunjungan pertama dan kunjungan ulang pada bayi baru
lahir
2. Untuk memahami pentingnya kunjungan pada bayi baru lahir

BAB II
PEMBAHASAN

A. Asuhan Pada Bayi Baru Lahir


Asuhan pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi dalam 24 jam
pertama, apabila bayi tidak mengalami masalah apapun. Sedangkan pada asuhan neonatus
adalah asuhan yang diberikan pada bayi sampai usia 28 minggu setelah kelahiran yang dibagi
pada beberapa jadwal kunjungan.Asuhan ini berupaya untuk melakukan skrining terhadap
bayi beserta komplikasinya secara dini.

B. Peran bidan terhadap bayi baru lahir


Bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa transisi dengan penyesuaian baik untuk
orang tua maupun bayi. Oleh karena itu bidan harus memfasilitasi prose tersebut. Peran bidan
pada kehidupan Bayi Baru Lahir satu bulan pertama dimulai sejak bayi meninggalkan ruang
bersalin. Dalam prakteknya, asuhan dilakukan secara multidispliner, yakni perawatan anak,
perawat keluarga, dan dokter spesialis anak. Bidan bertugas melanjutkan perawatan bagi ibu
dan bayi dalam melewati enam minggu pertama kelahiran. Pengawasan dilakukan terhadap
bayi, antara lain;
1. Semua Bayi Baru Lahir sebaiknya mendapatkan minimal 2x pemeriksaan sebelum
meninggalkan rumah bersalin / rumah sakit / sebelum bidan pulang ( jika lahir di rumah ).
2. Pemeriksaan pertama adalah pemeriksaan skrining berhubungan dengan kelahiran.
3. Pemeriksaan kedua lebih komprehensif, termasuk usia dan riwayat kelahiran.
4. Jika Bayi Baru Lahir pulang dalam waktu 6-12 jam, bidan harus menganjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang dalam 3-5 hari sesudah lahir.
5. Jika Bayi Baru Lahir tinggal dirumah sampai 48 jam, kunjungan ulang dapat di tunda
sampai usia bayi 10 – 14 hari.

C. Tujuan Bidan Memberikan Asuhan (kunjungan) Pada BBL dan Neonatus


1. Mengidentifikasi gejala penyakit.
2. Menawarkan tindakan skrining metabolic.
3. Memberikan KIE kepada orang tua.
4. Hendaknya di poliklinik anak disediakan ruang tunggu khusus, agar bayi terlindung dari anak
– anak yang sakit.
5. Institusi pelayanan kesehatan harus mengusahakan orang tua bisa ikut ke ruangan periksa
pada saat anak menjalani pemeriksaan.
6. Jika orang tua setuju, maka perlu dilakukan skrining metabolic. Apabila sebelumnya, belum
dilakukan untuk mengetahui adanya Hipotiroid Kongenital dan kadar penilketonuria serta
penyakit metabolic.
7. Bidan harus bisa menyiapkan specimen darah yang dibutuhkan, biasanya diambil dari daerah
tumit bayi. Pemeriksaan ini akan akurat jika dilakukan minimal 24 jam setelah bayi
mendapatkan nutrisi.
8. Bidan harus mempunyai perencanaan untuk melakukan kunjungan Bayi Baru Lahir meliputi
mengkaji ulang riwayat ibu, riwayat persalinan dan tindakan segera pada bayi.
9. Bidan harus mengkaji riwayat atau masalah pada pemenuhan nutrisi bayi, perhatian, usaha
menangis, BAB, BAK dll.
10. Pada saat melakukan kunjungan ulang, harus melakukan pemriksaan fisik, memberikan
penyuluhan dan anticipatory guidance pada orang tua.
11. Bidan harus membuat kunjungan dalam 6-8 minggu untuk imunisasi dan check-up serta
harus melakukan pengkajian fisik kembali jika ditemukan kondisi emergency yang
memerluakan perawatan dari dokter spesialis anak

D. Jadwal kunjungan pertama dan selanjutnya


Kunjungan neonatal dilakukan untuk memantau kesehatan bayi sehingga bila terjadi
masalah dapat segera diidentifikasi seperti bayi mengalami kesulitan untuk menyusui, tidak
BAB dalam 48 jam, likterus yang timbul pada hari pertama, kemudian tali pusat merah atau
bengkak/ keluar cairan dari tali pusat, bayi demam lebih 37,5 C sehingga keadaan ini harus
segera dilakukan rujukan.
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui bila terdapat kelainan pada bayi atau bayi mengalami masalah
kesehatan. Resiko terbesar kematian. Bayu Baru Lahir terjadi pada 24 jam pertama
kehidupan, minggu pertama dan dua bulan pertama kehidupannya.
Sehingga bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat di anjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
kesehatan selama 24 jam pertama. Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan neonatal
sekaligus memastikan bahwa bayi dalam keadaan sehat pada saat bayi pulang atau bidan
meninggalkan bayi jlka persalinan di rumah.
Pelayanan kesehatan neonatal dasar menggunakan pendekatan komprehensif,
Manajemen Terpadu Bayi Muda, yang meliputi :
a) Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksl bakteri, ikterus, diare, berat badan
rendah.
b) Perawatan tali pusat
c) Imunisasi Hep B 0 bila belum diberikan pada saat lahir
d) Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberlkan ASI eksklusif, pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dangan menggunakan Buku
KIA
e) Penanganan dan rujukan kasus
Pelaksanaan kunjungan neonatus dan bayi baru lahir:
1. Kunjungan I
Dilakukan pada 6 jam pertama setelah persalinan.
a. Menjaga agar bayi tetap hangat dan kering.
b. Menilai penampilan bayi secara umum yaitu bagaimana penampakan bayi secara keseluruhan
dan bagaimana ia bersuara yang dapat menggambarkan keadaan kesehatannya.
c. Tanda-tanda pernapasan, denyut jantung dan suhu badan penting untuk diawasi selama 6 jam
pertama.
d. Memeriksa adanya cairan atau bau busuk pada tali pusat, menjaga tali pusat agar tetap bersih
dan kering.
e. Pemberian ASI awal.
2. Kunjungan II
Pada hari ke-3 setelah persalinan.
a. Menanyakan pada ibu mengenai keadaan bayi
b. Menanyakan bagaimana bayi menyusui.
c. Memeriksa apakah bayi terlihat kuning (ikterus)
d. Memeriksa apakah ada nanah pada pusat bayi dan apakah baunya busuk
3. kunjungan III
Pada minggu ke-2 setelah persalinan.
a. Tali pusat biasanya sudah lepas pada kunjungan 2 minggu pasca salin
b. Memastikan apakah bayi mendapatkan ASI yang cukup
c. Bayi harus mendapatkan imunisasi berikut :
 BCG untuk mencegah tuberculosis
 Vaksin polio I secara oral.
 Vaksin hepatitis B
4. Kunjungan IV
Pada 6 minggu setelah kelahiran.
a. Memastikan bahwa laktasi berjalan baik dan berat badan bayi meningkat
b. Melihat hubungan antara ibu dan bayi.
c. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu untuk penimbangan dan imunisasi

BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi dalam 24 jam
pertama, apabila bayi tidak mengalami masalah apapun. Dengan jadwal kunjunga sebagai
berikut.
Jadwal kunjungan bayi bbaru lahir dan neonatus yaitu :
1. 24 jam setelah pulang awal
a. Timbang berat badan bayi. Bandingkan berat badan dengan berat badan lahir dan berat badan
pada saat pulang.
b. Jaga selalu kehangatan bayi
c. Komunikasikan kepada orangtua bayi bagaimana caranya merawat tali pusat.
2. 1 minggu setelah pulang
a. Timbang berat badabn bayi. Bandingkan dengan berat badan saat ini dengan berat badan saat
bayi lahir. Catat penurunan dan penambahan ulang BB bayi.
b. Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
c. Lihat keadaan suhu tubuh bayi
d. Kaji keadekuaatan suplai ASI
3. 4 minggu setelah kelahiran
a. Ukur tinggi dan berat badan bayi dan bandingkan dengan pengukuran pada kelahiran dan
pada usia 6 minggu.
b. Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
c. Perhatikan nutrisi bayi
d. Perhatikan keadaan penyakit pada bayi.

B. Saran
Bayi yang dirawat sebaik mungkin secara dini oleh petugas kesehatan maupun tidak
terlepas dari orang tuanya, akan berbeda dengan bayi yang dirawat begitu saja tanpa mlihat
baik atau buruknya perawatan tersebut. Orang tua akan senatiasa meluangkan waktunya
untuk merawat bayinya. Orang tua menginginkan bayinya sehat, tidak mengalami sakit atau
kelainan lainnya, orang tua berusah agar hal tersebut tidak terjadi pada anaknya.
Maka dari itu keluarga berkolaborasi dengan bidan atau petugas lainnya untuk
merawat bayinya dengan benar. Perawatan secara benar yang dilakukan oleh bidan akan
memberikan efek yang baik juga terhadap bayi, diantaranya; bidan melakukan stimulasi
tumbuh kembang bayi dan balita sebagai contoh pada umur 0-3bulan,
DAFTAR PUSTAKA

Buku ajar bidan Myles/editor.Diane M.faster.Margaret A.cooper.Ed.14.Jakarta:EGC


2009.
Hidayat Alimul, A.Aziz.2008. Asuhan Neonatus Bayi dan Belita . Buku Praktikum
Kebidanan.EGC. Jakarta
Wolfe, Mauren CNM. MSN.”buku ajar kebidanan”.Jakarta:EGC 2010.
http://javaneseyouth.blogspot.com/feeds/post/default ?alt=rss
www.akbidypsdmi.com

- See more at: http://listmedical.blogspot.com/2013/10/asuhan-bayi-baru-lahir-dengan-


kunjungan.html#sthash.BYgo56x5.dpuf

Anda mungkin juga menyukai