Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS

KORELASIONAL

Wilfridus Dosinaeng
Analisis korelasional merupakan
analisis yang digunakan untuk
melihat seberapa erat hubungan
antara dua atau lebih variabel
bebas (𝑿𝒊 ) terhadap variabel
terikat (Y)
CONTOH:
• Hubungan antara minat belajar dengan prestasi
belajar

• Hubungan antara keaktifan di kelas dengan


prestasi belajar
BEBERAPA HAL PENTING YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN UJI
KORELASIONAL:

1. Analisis korelasional tidak dapat “diklaim” untuk


memberikan gambaran tentang suatu hubungan
“sebab – akibat”
JENIS – JENIS ANALISIS
KORELASIONAL
Korelasi Korelasi
sederhana berganda
Merupakan analisis ANALISIS Merupakan analisis
korelasi yang digunakan
untuk melihat keeratan KORELASI korelasi yang digunakan
hubungan antara dua untuk melihat keeratan
variabel hubungan lebih dari dua
variabel
ANALISIS KORELASI SEDERHANA
Ada 9 jenis analisis korelasi yaitu:
 Korelasi Pearson Product Moment (r)
Paling sering
 Korelasi Ratio (𝜆) digunakan
 Korelasi Spearman Rank (𝑟𝑠 ) atau Rho (𝜌)
 Korelasi Berserial (𝑟𝑏 )
 Korelasi Poin Berserial (𝑟𝑏𝑠 )
 Korelasi Phi (𝜙)
 Korelasi Tetrachoric (𝑟𝑡 )
 Korelasi Contingency (𝐶)
 Korelasi Kendall’s Tau (δ)
ANALISIS KORELASI SEDERHANA MENGGUNAKAN
UJI KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT (r)

Kegunaan:
Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel
X dan variabel Y
Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap
lainnya yang dinyatakan dalam persen
ANALISIS KORELASI SEDERHANA MENGGUNAKAN UJI
KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT (r)
Datanya
berupa data Data
interval atau dipilih
rasio secara
acak
SYARAT
YANG
Data harus HARUS
berdistribusi DIPENUHI
normal SEBELUM
MELAKUKAN
UJI (r)
Data yang
Uji asumsi klasik dihubungkan
mempunyai
pasangan yang
Data sama sesuai
berpola dengan subjek
linear yang sama
ANALISIS KORELASI SEDERHANA MENGGUNAKAN UJI KORELASI PEARSON PRODUCT
MOMENT (r)
A. menentukan keeratan hubungan:
 Interpretasikan koefisien korelasi yang
 Tentukan nilai koefisien korelasi dengan rumus: diperoleh

𝒏 𝑿𝒀 − 𝑿 𝒀
𝒓𝑿𝒀 = INTERVAL TINGKAT
𝒏∙ 𝑿𝟐 − 𝑿 𝟐 𝒏∙ 𝒀𝟐 − 𝒀 𝟐 KOEFISIEN HUBUNGAN
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Keterangan: 0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup kuat
 𝒓𝑿𝒀 ∶ Koefisien korelasi antara X dan Y
0,20 – 0,399 Rendah
𝒏 : Jumlah sampel 0,00 – 0,199 Sangat rendah
 𝑿 : Total data variabel X
 𝒀 : Total data variabel Y
 𝑿 𝒀 : Total data variabel XY
ANALISIS KORELASI SEDERHANA MENGGUNAKAN UJI KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT (r)
B. Uji signifikansi hubungan:  Untuk sampel besar (𝒏 > 𝟑𝟎) kita gunakan uji z sebagai berikut:
 Untuk sampel kecil 𝒏 ≤ 𝟑𝟎 kita gunakan uji t sebagai berikut:  Tentukan nilai 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus:
𝒓𝑿𝒀
 Tentukan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus: Z= 𝟏
𝒏−𝟐 𝒏−𝟏
𝒕 = 𝒓𝑿𝒀 dengan 𝒅𝒆𝒓𝒂𝒋𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒃𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒅𝒌 = 𝒏 − 𝟐  Tentukan kriteria pengujian
𝟏−𝒓𝑿𝒀 𝟐
 Tentukan kriteria pengujian Terdapat beberapa kemungkinan:
Terdapat beberapa kemungkinan:  Untuk:
 Untuk: H0 : Tidak ada hubungan antara variabel X dan Y
H0 : Tidak ada hubungan antara variabel X dan Y H1 : Ada hubungan antara variabel X dan Y
H1 : Ada hubungan antara variabel X dan Y Kriteria pengujiannya yaitu:
Kriteria pengujiannya yaitu: H0 diterima (H1 ditolak) apabila −𝑍𝛼 ≤ 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑍𝛼
2 2
H0 diterima (H1 ditolak) apabila −𝑡𝛼 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝛼 H0 ditolak (H1 diterima) apabila 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑍𝛼 atau 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑍𝛼
2 2 2 2
H0 ditolak (H1 diterima) apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡𝛼 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝛼  Untuk:
2 2
 Untuk: H0 : Tidak ada hubungan positif antara variabel X dan Y
H0 : Tidak ada hubungan positif antara variabel X dan Y H1 : Ada hubungan positif antara variabel X dan Y
H1 : Ada hubungan positif antara variabel X dan Y Kriteria pengujiannya yaitu:
Kriteria pengujiannya yaitu: H0 diterima (H1 ditolak) apabila 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑍𝛼
H0 diterima (H1 ditolak) apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝛼 H0 ditolak (H1 diterima) apabila 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑍𝛼
H0 ditolak (H1 diterima) apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝛼  Untuk:
 Untuk: H0 : Tidak ada hubungan negatif antara variabel X dan Y
H0 : Tidak ada hubungan negatif antara variabel X dan Y H1 : Ada hubungan negatif antara variabel X dan Y
H1 : Ada hubungan negatif antara variabel X dan Y Kriteria pengujiannya yaitu:
Kriteria pengujiannya yaitu: H0 diterima (H1 ditolak) apabila 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ −𝑍𝛼
H0 diterima (H1 ditolak) apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ −𝑡𝛼 H0 ditolak (H1 diterima) apabila 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑍𝛼
H0 ditolak (H1 diterima) apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡𝛼
LATIHAN SOAL
No. X1 Y 16 45.4 65 33 54.8 40 Diasumsikan data telah berdistribusi
1 50.5 75 17 34 48.2 50
47.2 45 normal Tentukan:
2 40.2 45 18 55.7 65 35 49.5 65
3 41.7 45 19 36 53.5 55 1. Koefisien korelasi 𝑟𝑋𝑌
42 55
4 54.1 55 37 42.7 65
20 42.1 55 2. Lakukan pengujian dengan taraf
5 45.6 50 38 51.5 70
21 43.1 40
6 59.5 75 39 50 50 kesalahan (𝛼 =5% = 0.05) :
22 54.8 70
7 52.1 65 40 63.8 65
23 51.8 60 a. Apakah hubungan tersebut signifikan
8 48.4 60 41 48.6 55
24 44.6 45
9 52.7 55 42 50.5 55 atau tidak?
25 53.2 65
10 51.1 65 43 53.3 70 b. Apakah hubungan tersebut signifikan
26 45.7 60
11 50.5 70 44 48.1 50
27 64.8 70 secara positif atau tidak?
12 51.7 65 45 58.4 65
28 46.5 55
13 42.3 40 46 55.3 75 c. Apakah hubungan tersebut signifikan
29 68.8 75
14 39.9 50 47 57.7 45
30 48.7 35 secara negatif atau tidak?
15 47.5 65 48 56.5 60
31 58.3 65
32 57.2 70 49 54.2 60
50 65.6 70
ANALISIS
KORELASI
GANDA
ANALISIS KORELASI GANDA
Analisis korelasi ganda merupakan analisis yang berfungsi untuk
mencari besarnya hubungan dan kontribusi dua variabel bebas (𝑋1 dan
𝑋2 ) secara bersama – sama terhadap variabel terikat Y.

𝑿𝟏

𝑿𝟐
ANALISIS KORELASI GANDA

Langkah – langkah melakukan analisis korelasi ganda  Lakukan uji signifikansi korelasi ganda
yaitu:  Tentukan H0 dan H1
 Tentukan besarnya koefisien korelasi ganda  H0: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
Besarnya koefisien korelasi ganda ditentukan dengan variabel X1 dan X2 secara simultan dengan variabel Y
rumus:  H1: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X1
dan X2 secara simultan dengan variabel Y
𝟐 𝟐
𝒓𝑿𝟏 ∙𝒀 + 𝒓𝑿𝟐∙𝒀 − 𝟐 𝒓𝑿𝟏 ∙𝒀 𝒓𝑿𝟐 ∙𝒀 𝒓𝑿𝟏 ∙𝑿𝟐
𝑹𝑿𝟏 ∙𝑿𝟐 ∙𝒀 =
𝟏 − 𝒓𝑿𝟏 ∙𝑿𝟐
𝟐  Hitung nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus:
2
Keterangan: 𝑹𝑿𝟏 ∙𝑿𝟐 ∙𝒀
𝑅𝑋1 ∙𝑋2 ∙𝑌 : Koefisien korelasi ganda 𝑋1 , 𝑋2 , 𝑌 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝒌
2
𝒓𝑿𝟏 ∙𝒀 : Koefisien korelasi 𝑿𝟏 dan 𝒀 1 − 𝑹𝑿𝟏 ∙𝑿𝟐 ∙𝒀
𝒓𝑿𝟐 ∙𝒀 : Koefisien korelasi 𝑿𝟐 dan 𝒀 𝑛−𝑘−1
𝒓𝑿𝟏 ∙𝑿𝟐 : Koefisien korelasi 𝑿𝟏 dan𝑿𝟐 Keterangan: k : Jumlah variabel bebas
n : Jumlah sampel
 Tentukan nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹 1−𝛼 𝑑𝑘=𝑘 ,(𝑑𝑘=𝑛 −𝑘−1)
 Buat kesimpulan dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
 Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tolak H0 dan terima Ha
 Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka terima H0 dan tolak Ha
LATIHAN SOAL
No. X1 X2 Y 19 42 32.2 55 37 42.7 32.1 65 Diasumsikan data telah
1 50.5 47.8 75 20 42.1 40.4 55 38 51.5 50.2 70
2 40.2 36.1 45 21 43.1 35.5 40 39 50 36.5 50 berdistribusi normal dan
3 41.7 34.8 45 22 54.8 48.3 70 40 63.8 46.4 65
4 54.1 45 55 berpola linear. Tentukan:
23 51.8 43.6 60 41 48.6 42.7 55
5 45.6 33.8 50 24 44.6 47.4 45 1. Koefisien korelasi 𝑹𝑿𝟏∙𝑿𝟐∙𝒀
42 50.5 39.8 55
6 59.5 41.4 75
25 53.2 54.8 65 43 53.3 43 70 2. Lakukan pengujian dengan
7 52.1 41.8 65
26 45.7 40 60 44 48.1 33.4 50
8 48.4 42.6 60
27 64.8 56.1 70 45 58.4 43.7 65 taraf kesalahan (𝛼 =5% =
9 52.7 37.5 55
10 51.1 48.8 65 28 46.5 39.9 55 46 55.3 52.4 75 0.05), apakah hubungan
11 50.5 40.8 70 29 68.8 64.1 75 47 57.7 35.8 45
30 48.7 42.1 35 48 56.5 46.4 60 ada hubungan yang
12 51.7 40.8 65
13 42.3 37.4 40 31 58.3 48.1 65 49 54.2 49.3 60 signifikan variabel XI dan
14 39.9 40.1 50 32 57.2 63.2 70 50 65.6 53.3 70
33 54.8 45.4 40 X2 terhadap Y atau tidak?
15 47.5 42.7 65
16 45.4 43.8 65 34 48.2 39 50
17 47.2 43.9 45 35 49.5 47.8 65
18 55.7 43.7 65 36 53.5 47.3 55

Anda mungkin juga menyukai