JURNAL NYERI
Kelompok :
1. Kartika Nur L (17142042)
2. RiaVinola A (1714201043)
3. Hafni Yulfizar (1714201044)
4. Titin Suhartini (1714201038)
5. M. Riesaldi N (1714201011)
Semester 5A
ABSTRAK
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek PMR dan GI pada skala
kelelahan pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian
aquasi-eksperimental dengan desain pre-test dan post-test. Instrumen penelitian ini menggunakan
kuesioner skala kelelahan. Sampel dalam penelitian ini adalah 11 pasien kanker yang menjalani
kemoterapi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Friedman dengan tingkat signifikansi α = 0,05.
Hasil: Hasilnya diperoleh dari sehari setelah intervensi. Analisis menunjukkan hubungan bivariat
antara intervensi dan skala kelelahan p = 0,0001 (p> α). Diskusi: Kemoterapi adalah salah satu
perawatan kanker paling populer yang telah digunakan secara efektif untuk pasien kanker saat ini.
Namun, ia memiliki banyak efek samping fisik dan psikologis pasien yang berkontribusi terhadap
kualitas hidup. Salah satu efek sampingnya adalah kelelahan. Kombinasi relaksasi otot progresif
(PMR) dan citra terbimbing (GI) adalah salah satu intervensi keperawatan yang menyebabkan pasien
menjadi rileks oleh proses pelepasan kontraksi otot. Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan dari
relaksasi otot progresif dan citra yang dipandu untuk mengurangi kelelahan pasien kanker yang
menjalani kemoterapi. Oleh karena itu, pelatihan relaksasi otot progresif dan citra yang dipandu harus
direkomendasikan kepada perawat di rumah sakit sebagai intervensi keperawatan untuk pengobatan
kemoterapi. Penelitian ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut menggunakan lebih banyak
sampel.
ABSTRACT
Introduction: Chemotherapy is one of the most popular cancer treatments that has been used
effectively to the patients of cancer nowadays. However, it has many side effects of physical and
psychological of patients that contribute to the quality of life. One of the side effect is fatigue. The
combination Progressive muscle relaxation (PMR) and guided imagery (GI) is one of the nursing
interventions that leads patient to be relaxed by muscles contracting-releasing process. The purpose
of this study was to identify the effect of PMR and GI on fatigue scale of cancer patients undergoing
chemotherapy. Method: This study used aquasi-experimental study with pre-test and post-test
design. The instrument of this study using a questionnaire of fatigue scale. Sample in this study were
11 patients of cancer undergoing chemotherapy. Statistical test used was Friedman test with
significance level α=0.05. Result: The result was obtained a day after intervention. Analysis showed
bivariate relationship between intervention and fatigue scale p=0.0001(p>α). Conclusions: There is a
significant effect of progressive muscle relaxation and guided imagery to decrease fatigue of cancer
patients undergoing chemotherapy. Therefore, the training of progressive muscle relaxation and
guided imagery should be recommended to the nurses in hospital as a nursing intervention for helping
cancer patients reduce the effect of chemotherapy. This study is recommended a further study using
more samples.
109
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018
kasus kanker baru, 65 % (5,3 juta) kematian Raftopoulos, 2017; Zhou et al., 2014). PMR
akibat kanker (Saranath & Khanna, 2014). merupakan teknik peregangan dan relaksasi
Penyakit kanker juga merupakan masalah umum yang sistematis dan berkelanjutan pada otot
yang terjadi pada lanjut usia yang penderitanya hingga seluruh tubuh sampai pada tahap relaks
diprediksi akan terus mengalami peningkatan (Shahriari et al., 2017). PMR adalah stimulasi
dari 605 juta pada tahun 2000 menjadi 2 trilyun fisik dan ketenangan mental dengan penekanan
pada tahun 2050 (Shahriari et al., 2017). pada peregangan dan pelepasan otot
Di Indonesia, kanker merupakan penyebab (contraction-release). PMR dapat digunakan
kematian nomor 7 (5,7 %) dengan prevalensi padasemua stadium kanker dan diketahui dapat
pada semua umur pada tahun 2013 sebesar 1,4 menurunkan komplikasi dari pengobatan kanker
% atau diperkirakan sekitar 347.792 (Shahriari et al., 2017). GI merupakan terapi
orang(Riskesdas, 2013). Sulawesi Selatan komplementer yang dapat diterapkan dalam
memiliki penderita kanker sebesar 1,7 % atau kondisi yang berbeda dan pada berbagai
14.119 jiwa dari populasi kanker di populasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan
Indonesia(Riskesdas, 2013). Terdapat lebih menurunkan nyeri karena kanker (Shahriari et
kurang enam persen atau 13,2 juta jiwa al., 2017). GI mengarahkan pasien untuk
penduduk Indonesia yang mengalami kanker dan memikirkan hal-hal yang menarik dan indah bagi
memerlukan pengobatan dini (Syarif & Putra, pasien sehingga menyebabkan pelepasan
2014). endorfin ke seluruh tubuh. Efek dari pelepasan
Kemoterapi merupakan terapi yang paling endorfin adalah meningkatkan rasa damai,
umum diterima pasien di rumah sakit terutama mengurangi stres, dan pada akhirnya akan
pada penyakit kanker sistemik dan kanker yang membuat perasaan menjadi senang dan nyaman
mengalami metastasis klinis maupun subklinis (Karagozoglu et al., 2012). Belum ada komplikasi
(Syarif & Putra, 2014). Akan tetapi, kemoterapi atau efek yang buruk dilaporkan dari pemberian
efek samping yang negatif pada fisik dan teknik GI ini (Shahriari et al., 2017). Tujuan
psikologis dan kualitas hidup pasien (Olver, penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Eliott, & Koczwara, 2014; Shahriari et al., 2017). dari pemberian PMR yang dikombinasikan
Terjadi penurunan fungsi tubuh yang diakibatkan dengan GI terhadap kelelahan pada pasien
oleh obat-obat kemoterapi, dalam hal ini kanker yang menjalani kemoterapi
dilaporkan kelelahan menjadi salah satu masalah
fisik pasien (Shahriari et al., 2017). Kelelahan METODE
berpengaruh pada kualitas hidup pasien, Penelitian ini menggunakan desain kuasi-
sehingga membutuhkan pengobatan yang tepat eksperimen dengan pretest dan postest.
untuk mengatasi keluhan kelelahan tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
Intervensi yang dapat diberikan selain obat pasien kanker yang menjalani kemoterapi di
farmakologi adalah terapi alternative atau rumah sakit regional wilayah Indonesia timur
komplementer. pada bulan Desember 2017. Teknik pengambilan
Perawat memiliki peran yang penting dalam sampel dilakukan dengan non probability
pemberian layanan kesehatan yang mendukung sampling dengan consecutive sampling. Sampel
pasien dalam proses adaptasi dan membantu terdiri atas 11 pasien yang diintervensi selama 7
pasien dan keluarga dalam mengontrol stres fisik hari. Data yang dikumpulkan meliputi data
dan psikologis yang dialami akibat kemoterapi demografi (umur, jenis kelamin, jenis kanker,
dan pengobatan lain melalui intervensi siklus kemoterapi) dan skala kelelahan (tabel 1).
keperawatan mandiri (Haryati & Sitorus, 2015).
Intervensi mandiri yang dapat dilakukan oleh Progressive Muscle Relaxation (PMR)
perawat pada pasien adalah pemberian terapi Latihan PMR diberikan pada pasien
komplementer untuk membantu relaksasi. selama 7 hari. Setiap pasien melakukan PMR
Intervensi manajemen stres memiliki potensi dua kali dalam sehari (satu kali disupervisi dan
untuk memperbaiki kebanyakan efek psikososial satu kali tidak disupervisi atau dilakukan
negatif dari penyakit kanker (Gudenkauf et al., mandiri). PMR dilakukan pada pagi hari dan sore
2015). Terapi relaksasi yang banyak diterapkan hari selama 15 menit setiap sesi.
saat ini pada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi adalah progressive muscle Guided Imagery (GI)
relaxation (PMR)dan guided imagery (GI). GI diberikan setelah latihan PMR selama
Kombinasi teknik guided imagery dan 10 menit. Pasien dibimbing oleh perawat untuk
progressive muscle relaxation merupakan membayangkan dan memikirkan hal yang
intervensi keperawatan non-invasif yang efektif menarik atau dianggap indah oleh pasien. Suara
dalam menurunkan kelelahan(Charalambous, alam diperdengarkan kepada pasien untuk
Giannakopoulou, Bozas, & Paikousis, 2015; membantu proses relaksasi selama terapi.
Tsitsi, Charalambous, Papastavrou, & Pengukuran skala kelelahan dilakukan sebelum
110
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018
dan satu hari setelah pemberian latihan PMR yang menjalani kemoterapi paling banyak berada
dan GI. pada siklus ≥ 2 (90.9 %).
Sebelum dilakukan intervensi latihan PMR
Analisis Data dan GI, jumlah pasien yang mengalami
Data yang diperoleh dari pasien dianalisis kelelahan selama kemoterapi adalah 11 pasien
secara univariat (distribusi frekuensi) dan dengan skala kelelahan berat dan sedang.
bivariate (uji Friedman) pre dan post intervensi. Pasien sebagian besar memiliki skala kelelahan
berat yaitu 6 pasien (54.5 %).
HASIL Setelah intervensi latihan PMR dan GI
Analisis Univariat dalam 4 hari, tidak ada pasien yang memiliki
Tabel 1 menunjukkan karakteristik sampel. skala kelelahan berat. Pasien sebagian besar
Jumlah pasien kanker yang dirawat dan memiliki skala kelelahan ringan pada hari ke-
dikemoterapi selama 2 minggu pada minggu 3-4 empat yaitu sebanyak 6 pasien (54,5%).
Desember 2017sebanyak 11 pasien dengan Penurunan skala kelelahan terjadi secara
jenis kanker antara lainAML 1 pasien (9.1 %), signifikan setelah rutin melaksanakan latihan
Adenocarsinoma Colon Rekti 1 pasien(9.1 %), PMR dan GI secara teratur selama 4 hari (Tabel
CML 2 pasien (18.2 %), kanker selsquamosa 3 2).
pasien (27,3 %), dan semonima testis 4 pasien
(36.4 %). Dari jumlah pasien kanker yang dirawat Analisis Bivariat
di ruang rawat inap Lontara 1 Atas Depan ada Hasil uji statistik menunjukkan ada
98% yang menjalani kemoterapi.Sebagian besar perbedaan yang signifikan rata-rata skala
sampel termasuk kelompok umur dewasa muda kelelahan sebelum dan setelah intervensi latihan
(<45 tahun) yaitu 7 pasien (63.6 %) dan PMR dan GI pada pasien kanker yang menjalani
semuanya berjenis kelamin laki-laki yaitu 11 kemoterapi dengan nilai significancy yang
pasien (100 %). Jenis kanker yang paling diperoleh adalah < 0,05 (Tabel 2). Dengan
banyak dalam 2 minggu pelaksanaan intervensi demikian, diketahui bahwa paling tidak terdapat
adalah kanker testis sebanyak 4 pasien (36.4 %). dua pengukuran yang berbeda setelah intervensi
Regimen kemoterapi yang paling banyak yang diberikan.
digunakan adalah Cisplatin (36.4 %). Sampel
111
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018
112
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018
Patient Experiences With Guided Imagery M., Lerner, J. A., Benson, H., … Fricchione,
With Relaxation Compared to Planned G. L. (2013). The Development of a Patient-
Rest, 19(6), 649–652. Centered Program Based on the Relaxation
Charalambous, A., Giannakopoulou, M., Bozas, Response : The Relaxation Response.
E., & Paikousis, L. (2015). A Randomized Psychosomatics, 54(2), 165–174.
Controlled Trial for the Effectiveness of https://doi.org/10.1016/j.psym.2012.09.001
Progressive Muscle Relaxation and Guided Poodineh, Z. (2017). Effects of Muscle
Imagery as Anxiety Reducing Interventions Relaxation on Anxiety of Parents Who Have
in Breast and Prostate Cancer Patients Children with Leukaemia Undergoing
Undergoing Chemotherapy. Evidence- Chemotherapy. International Journal of
Based Complementary and Medical Research & Health Sciences, 6(3),
AlternativeMedicine, 1–10. 54–60.
https://doi.org/10.1155/2015/270876 Poodineh, Z., Ryani, M., & Abouli, B. P. (2016).
Chen, S., Wang, H., Yang, H., & Chung, U. Investigating the Effect of Muscular
(2015). Effect of Relaxation With Guided Relaxation Technique on Sleep Quality in
Imagery on The Physical and Psychological Children with Leukemia Treated with
Symptoms of Breast Cancer Patients Chemotherapy in Educational Hospitals of
Undergoing Chemotherapy. Iran Red Zahedan. Journal of Global Pharma
Crescent Med J, 17(11), 1–8. Technology, 12(8), 405–408.
https://doi.org/10.5812/ircmj.31277 Riskesdas. (2013). RISET KESEHATAN
Gudenkauf, L. M., Antoni, M. H., Stagl, J. M., DASAR. Jakarta: Badan penelitian dan
Lechner, S. C., Jutagir, D. R., Bouchard, L. pengembangan kesehatan kementrian
C., … Carver, C. S. (2015). Brief Cognitive- kesehatan RI Tahun 2013.
Behavioral and Relaxation Training Saranath, D., & Khanna, A. (2014). Current
Interventions for Breast Cancer: A Status of Cancer Burden : Global and
Randomized Controlled Trial. HHS Public Indian Scenario. Biomedical Research
Access, 83(4), 677–688. Journal, 1(1), 1–5.
https://doi.org/10.1037/ccp0000020.Brief Shahriari, M., Dehghan, M., Pahlavanzadeh, S.,
Haryati, & Sitorus, R. (2015). Pengaruh Latihan & Hazini, A. (2017). Effects of progressive
Progressive Muscle Relaxation Terhadap muscle relaxation , guided imagery and
Status Fungsional Dalam Konteks Asuhan deep diaphragmatic breathing on quality of
Keperawatan Pasien Kanker dengan life in elderly with breast or prostate cancer.
Kemoterapi di RS Dr.Wahidin Journal of Education and Health Promotion,
Sudirohusodo Makassar. Medula, 2(2), 1–6. https://doi.org/10.4103/jehp.jehp
167–177. Syarif, H., & Putra, A. (2014). PENGARUH
Hosseini, M., Tirgari, B., Forouzi, M. A., & PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION
Jahani, Y. (2016). Guided imagery effects TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN
on chemotherapy induced nausea and PADA PASIEN KANKER YANG
vomiting in Iranian breast cancer patients. MENJALANI KEMOTERAPI; A
Complementary Therapies in Clinical RANDOMIZED CLINICAL TRIAL. Idea
Practice, 25, 8–12. Nursing Journal, V(3), 1–8.
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2016.07.002 Tsitsi, T., Charalambous, A., Papastavrou, E., &
Karagozoglu, S., Tekyasar, F., & Yilmaz, F. A. Raftopoulos, V. (2017). Effectiveness of a
(2012). Effects of Music Therapy and relaxation intervention (progressive muscle
Guided Visual Imagery on Chemotherapy- relaxation and guided imagery techniques)
Induced Anxiety and Nausea-Vomiting. to reduce anxiety and improve mood of
Journal of Clinical Nursing, 22, 39–50. parents of hospitalized children with
https://doi.org/10.1111/jocn.12030 malignancies : A randomized controlled trial
Kumar, B. R. C., & Bhardwaj, G. (2017). in Republic of Cyprus and Gre. European
Effectiveness of Progressive Muscle Journal of Oncology Nursing, 26, 9–18.
Relaxation on Inducing Sleep among https://doi.org/10.1016/j.ejon.2016.10.007
Cancer Patients in Selected Hospitals of Wang, X., Jia, C., Liu, L., Zhang, Q., Li, Y., & Li,
Pune City. International Journal of Science L. (2013). Obesity , diabetes mellitus , and
and Healthcare Research, 2(3), 35–40. the risk of female breast cancer in Eastern
Olver, I. N., Eliott, J. A., & Koczwara, B. (2014). China. World Journal of Surgical Oncology,
A qualitative study investigating 11(71), 1–7. https://doi.org/10.1186/1477-
chemotherapy-induced nausea as a 7819-11-71
symptom cluster. Support Care Cancer. Zhou, K., Li, X., Li, J., Liu, M., Dang, S., Wang,
https://doi.org/10.1007/s00520-014-2276-2 D., & Xia, X. (2014). A clinical randomized
Park, E. R., Traeger, L., Vranceanu, A.-M., Scult, controlled trial of music therapy and
113
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018
114
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
ARTIKEL PENELITIAN
Rufina Hurai
STIKes Dirgahayu Samarinda Jl. Pasundan No.21, Kelurahan Jawa Samarinda
Email: rufinahurai@gmail.com
Abstract
Cancer is a syndrom of diseases characterized by irregular cell growth. If the spread of uncontrolled
cells can cause a variety of complaints and life-threatening. Patients undergoing chemotherapy may
experience fatigue complaints (fatigue), weakness, hair loss, nausea, vomiting, dry mouth, anxiety, stress
and depression. Relaxation with guided imagery and music is expected to reduce fatigue. This study aims
to analyze the effectiveness of guided imagery and music on fatigue cancer patients who underwent
chemotherapy at RSUD A.W Sjahranie Samarinda East Kalimantan. The quasi experimental research
design, a sample of 95 respondents (71 intervention groups and 24 control groups) was chosen by
purposive sampling. Wilcoxon test results have significant changes in fatigue before and after
intervention (pvalue 0.00; <0.05). Mann-Whitney test results significantly there is a change of
intervention group fatigue with control (pvalue 0.00; <0.05). The probability of event value of guided
imagery and music intervention effectively decreased fatigue 0.039 times in the intervention group
compared to the control group. Guided imagery and music intervention simultaneously had an effect on
fatigue reduction of 73.4%. It is concluded that guided imagery and music is a simple, economical and
proven relaxation technique that is effectivebx in reducing fatigue in cancer patients undergoing
chemotherapy. Researchers recommend the need for further research to combine guided imagery and
music and self-management education on fatigue in cancer patients undergoing chemotherapy and people
with similar cancer.
Abstrak
Kanker dikarakteristikkan dengan pertumbuhan sel tidak teratur, penyebaransel tidak terkontrol dapat
menyebabkan berbagai keluhan dan mengancam jiwa. Pasien kanker menjalani kemoterapi dapat
mengalami keluhan fatigue (kelelahan), kelemahan, rambut rontok, mual, muntah, mulut kering, cemas,
stress dan depresi. Relaksasi dengan metode guided imagery and music dapat menurunkan
fatigue.Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas guided imagery and music terhadap fatiguepasien
kanker yang menjalani kemoterapi di RSUD A.W Sjahranie Samarinda. Desain penelitian quasi
eksperimental, sampel 95 responden (71 intervensi dan 24 kontrol) dipilih secara purposive sampling.
Hasil uji beda Wilcoxon signifikan ada perubahan fatiguesebelum dan sesudah intervensi (pvalue
0.00;<0.05). Hasil uji Mann-whitney signifikan ada perubahan fatiguekelompok intervensi dengan kontrol
(pvalue 0.00; <0.05; OR intervensi guided imagery and music terhadap fatigue=0,039 kali dibandingkan
kontrol). Intervensi guided imagery and music secara simultan berpengaruh terhadap penurunan fatigue
sebesar 73.4 %. Disimpulkan guided imagery and music merupakan tehnik relaksasi sederhana, ekonomis
dan terbukti efektif menurunkan fatigue pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.Peneliti
merekomendasikanprotap guided imagery and music sebagai tindakan mandiri perawat dalam
memberikan asuhan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapidan penelitian lebih lanjut
mengkombinasikan guided imagery and music dan self management education terhadap fatiguepada
pasien kanker yang menjalani kemoterapi serta pada penderita kanker sejenis.
102
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
103
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
104
Mahakam
Ma a am Nursing
N rsi Journal
J r al Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
105
Mahakam
Ma a am Nursing
N rsi Journal
J r al Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
106
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
107
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
pengetahuan yang luas untuk mengatasi sampai 5 tahun bahkan lebih dari 5
masalah yang dihadapi antara lain tidak tahun (Stanton, Rowland, & Ganz,
mengetahui faktor-faktor pencetus 2015). Hitungan survival rate
terjadinya kanker. berhubungan dengan bertahan hidupnya
Distribusi lama terdiagnosa kanker seseorang dengan penyakit kankernya.
pada responden dapat dilihat pada tabel Lama terdiagnosis mempengaruhi
1 menunjukan mayoritas responden tingkat keberhasilan terapi, pasien yang
memiliki lama terdiagnosa kanker tahun masih hidup lima tahun setelah
pertama sebanyak 63 orang (66,3%). diagnosis biasanya dianggap sembuh
Hasil penelitian didukung oleh (GLOBOCAN, 2012).
Suharmilah, Setyaningsih dan Wijayana Kelelahan (fatigue) yang dialami
(2013) pada 180 responden di Indonesia oleh pasien kanker dijelaskan pada
diperoleh hasil mayoritas responden salah satu hipotesis yang diajukan untuk
sebanyak 60,7% menderita kanker pada menjelaskan cancer related
tahun pertama mengalami reaksi fatigue(CRF) bahwa kanker dan/atau
penolakan saat pertama mengetahui perawatan kanker menyebabkan
diagnosisnya. kenaikan serotonin otak (5-
Hasil penelitian ini menunjukan hydroxytryptamine) tingkat dan/atau
bahwa mayoritas responden terdiagnosa peningkatan regulasi populasi reseptor
medis tahun pertama. Temuan ini (5-hydroxytryptamine), sehingga
berkaitan dengan teori yang menyatakan mengurangi pengaturan somatomotor,
bahwa lama terdiagnosa kanker dimodifikasi di hipotalamus bagian
berhubungan erat dengan angka pituitary adrenal yaitu pada fungsi
bertahan hidup (survival rates/survival sumbu (HPA) dan sensasi kapasitas
life). Pasien kanker yang terdiagnosa berkurang untuk melakukan pekerjaan
pada stadium awal dan pada tahun fisik. Serotonin memiliki banyak fungsi,
pertama mempunyai kesempatan termasuk kontrol selera makan, tidur,
melakukan pengobatan yang panjang. memori, belajar, pengaturan suhu,
Penderita kanker stadium pertama mood, perilaku, fungsi kardiovaskular,
memilikisurvival rate 5 tahun dapat kontraksi otot, regulasi endokrin, dan
mencapai 90 persen. Artinya 9 dari 10 depresi, dan ada peningkatan untuk nilai
pasien kanker stadium 1 dapat bertahan 5-hydroxytryptaminesaat
108
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
109
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
110
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
111
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
112
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
113
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018
ABSTRAK
Tujuan : Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis studi tentang relaksasi otot progresif dan
pencitraan yang dipandu sebagai terapi komplementer yang mengatasi efek negatif kemoterapi.
Metode: Pencarian artikel dan jurnal dilakukan pada bulan Desember 2017 menggunakan frasa atau
istilah topik studi yang tersedia di internet. Pencarian strategi terfokus pada basis dataPubMed dan
Google Scholar. Hasil: Penelitian ini memperoleh 9 jurnal yang terdiri dari tinjauan sistematis, RCT,
dan eksperimental quasi-studyafter penilaian kritis. Diskusi: Kanker adalah masalah kesehatan yang
meningkat secara signifikan di dunia saat ini. Itu adalah penyakit kedua yang menyebabkan kematian
di dunia dan yang ketujuh di Indonesia. Meskipun kemoterapi dan radioterapi adalah terapi terbanyak
untuk pasien kanker, ia memiliki banyak efek samping. Kesimpulan: Studi literatur ini menunjukkan
bahwa PMR dan GI dapat mengurangi tingkat nyeri pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
ABSTRACT
Objective: This literature study aims to analyze studies of progressive muscle relaxation and imaging
that are guided as complementary therapies that overcome the negative effects of chemotherapy.
Methods: Search of articles and journals conducted in December 2017 using the terms or topic terms
of study available on the internet. The search strategy is focused on the PUBMed and Google Scholar
databases. Results: This study obtained 9 journals consisting of systematic reviews, RCTs, and
experimental quasi-studyafter critical judgments. Discussion: Cancer is a health problem that
increases significantly in the world today. It is the second disease that causes death in the world and
the seventh in Indonesia. Although chemotherapy and radiotherapy are the most common therapy for
cancer patients, it has many side effects. Conclusion: This literature study shows that PMR and GI
can reduce the level of pain in cancer patients undergoing chemotherapy.
148
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018
imunoterapi. Kemoterapi telah diketahui sebagai latihan relaksasi diketahui dapat menurunkan
metode paling utama dalam menangani kanker nyeri kronik pada pasien (Adeola et al., 2015).
dan telah berefek pada stadium lanjut penyakit GI juga merupakan salah satu terapi
kanker. Kemoterapi dapat menjadi pengobatan komplementer yang dapat diterapkan dalam
satu-satunya atau dapat dikombinasikan dengan kondisi yang berbeda dan diberbagai populasi
radioterapi atau operasi (Hosseini, Tirgari, untuk meningkatkan kualitas hidup dan
Forouzi, & Jahani, 2016). Kemoterapi menurunkan nyeri karena kanker (Shahriari et
menggunakan obat-obat antineoplastic untuk al., 2017). GI mengarahkan pasien untuk
mendukung kematian sel dengan mengacaukan memikirkan hal-hal yang menarik dan indah bagi
fungsi dan pembelahan sel. Meskipun pasien sehingga menyebabkan pelepasan
kemoterapi merupakan terapi modalitas kanker endorfin ke seluruh tubuh. Efek dari pelepasan
yang utama, hal ini dapat memiliki efek samping endorfin adalah meningkatkan rasa damai,
yang bermacam-macam pada pasien kanker. mengurangi stres, dan pada akhirnya akan
Efek samping tersebut seperti mual, muntah, membuat perasaan menjadi senang. Dapat
nyeri, stomatitis, diare, konstipasi, alopesia, dikatakan bahwa terapi guided imagery
trombositopenia, dan leukopenia(Gupta et al., berdampak pada penurunan keparahan dari
2016). mual dan muntah selama
Banyak penelitian yang menunjukkan kemoterapi(Karagozoglu, Tekyasar, & Yilmaz,
bahwa kanker dan pengobatannya dampak 2012). Belum ada komplikasi atau efek yang
berdampak pada fisik, emosi, dan tekanan sosial buruk dilaporkan dari pemberian teknik GI ini
yang mengakibatkan penurunan fungsi tubuh, (Shahriari et al., 2017).
masalah seksualitas, perubahan citra diri,
penurunan kepercayaan diri, gangguan emosi, METODE
keparahan perubahan fungsi fisik dan Pencarian jurnal terkait topik yang diangkat
psikologi(Donovan, Thompson, & Jacobsen, dilakukan pada bulan Desember 2017 dengan
2012). Gejala untuk pasien kanker payudara memasukkan istilah atau frasa pada database
dalam menjalani kemoterapi atau radioterapi dan sumber yang tersedia di internet. Strategi
antara lain kelelahan, insomnia, kehilangan pencarian awal utamanya berfokus pada
nafsu makan, mual, muntah, perubahan database PubMed dan Google Scholar. Kata,
penampilan, ketegangan, cemas, dan frasa, atau istilah yang digunakan
depresi(Adeola et al., 2015; Kim et al., 2012 ; dikombinasikan dengan metode Simple Boolean
Zainal, Nik-jaafar, Baharudin, Sabki, & Guan Ng, Operator dan PICO(T) (Melnyk & Fineout-
(2013). Overholt, 2015). Proses pencarian ditunjukkan
Insiden nyeri pada pasien kanker dan dijelaskan lebih rinci di bagian flow chart
dilaporkan sebesar 79% dimana 46% pasien pada Lampiran 1. Setelah proses pencarian
mengalami nyeri berat(Adeola et al., 2015). jurnal pada kedua databse PubMed dan
Pengobatan farmakologi tidak selalu ScienceDirect, jika ada sitasi yang sama akan
menghilangkan nyeri yang dialami pasien diidentifikasi dan dikeluarkan. Identifikasi jurnal
kanker, bahkan obat-obat tersebut sering terkait terkait topik yang diangkat diidentifikasi melalui
dengan efek samping keluhan baru pada pasien abstrak penelitian. Bila sesuai dengan topik yang
seperti muntah, pusing, gangguan pernapasan diangkat maka dapat dipertimbangkan untuk
(Benyamin, et al, 2008 dalamAdeola et al., dijadikan referensi literatur review. Hasil akhir
2015). Kontrol nyeri yang tidak adekuat dapat dari seleksi jurnal atau artikel yang diperoleh dan
mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker dilakukan critical appraisal adalah 9 jurnal
(Wang et al., 2013). Guided imagery dengan (systematic review, RCT, dan quasi-
experimental study).
149
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018
Gambar 1. Flowchart
Total referensi 2
database
(PubMed dan
ScholarGooggle)
N= 139 Duplikasi dari dua
database
N= 10
Skrining Judul
N= 129
Sitasi yang di ekslusi
berdasarkan skrining
judul
N= 54
Skrining Abstrak
N= 75
Jurnal yang ditolak
berdasarkan skrining
abstrak
N= 34
Skrining jurnal
keseluruhan
(full text)
N= 41
Jurnal yang ditolak
setelah membaca full
textN = 32
Jurnal yang
dipilih sebagai
referensi
N= 9
150
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018
HASIL
Tabel 1. Karakteristik Penelitian/ Jurnal yang dipilih
No Penelitian Tujuan Responden Instrumen Pengumpulan Hasil pvalue
Data
1. Chen, Wang, Yang, Mengevaluasi efek 65 Questionnaire: HADS Dengan Guided CI 95%; p value <
Chung (2015) dari relaksasi dengan (Hospital Anxiety and Imageri + 0.05 (statistik
guided imagery pada Depression Scale) & SDS relaksasi: signifikan)
pasien dengan Ca (the Symptoms Distress Nyeri ↓
Mammae Scale) Insomnia ↓
Kecemasan ↓
Depresi ↓
2. Shahriari, Dehghan, Untuk mengevaluasi 50 Questionnaire: Dengan PMR + p value > 0.001;
Pahlavanzadeh, efek PMR, GI, dan European Organization for Guided Imagery test power 0.80
Hazini(2017) DDB terhadap Research and Treatment + Deep
Kualitas hidup pada Cancer and QoL Diaphragma
pasien lansia yang Questionnaire-Core Breathing:
menderita kanker Nyeri ↓
Kecemasan ↓
3. Charalambous, Untuk menguji 208 Questionnaire: HRQoL Dengan Guided p < 0.05 (statistik
Giannakopoulou, efektivitas GI dan Imagery + PMR: signifikan)
Bozas, Marcou, PMR terhadap efek Nyeri ↓
Kitosios, Paikousis samping pengobatan Kelelahan ↓
(2016) kemoterapi Mual ↓
Muntah ↓
4. Lee, Bhattacharya, Menginvestigasi efek 40 EEG Dengan PMR + p < 0.05 (statistik
Sohn, Verres (2012) relaksasi dari (electroencephalogram) musik: signifikan)
monocord sound Nyeri ↓
terhadap pasien yang Kecemasan ↓
sedang kemoterapi
dibandingkan dengan
PMR
5. Pelekasis, Matsouka, Untuk mereview 255 6 database: AMED, the Dengan PMR:
Koumarianou (2016) penelitian yang (5 penelitian) Cochrane Library, Nyeri ↓
mengapliasikan PMR MEDLINE, PsychINFO, Kecemasan ↓
sebagai intervensi Scopus, the Web of Mual ↓
pendukung untuk Sciences Kelelahan ↓
pasien kanker yang
sedang menjalani
151
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018
kemoterapi
6. Adeola, Baird, Sands, Untuk 9 Menulis jurnal pribadi Dengan Guided
Longoria, membandingkan Imagery +
Henry,Nielsen Shields pengalaman pasien relaksasi:
(2015) yang menggunakan GI Nyeri ↓
dengan istirahat Insomnia ↓
terencana Depresi ↓
Kelelahan ↓
7. Butta, Kumari,Kaur Untuk mengkaji 60 Questionnaire: Dengan PMR: p < 0.001
(2016) efektivitas teknik PMR Modified Grafic Rating Nyeri ↓ (statistik
terhadap gejala fisik Scale; Mual ↓ signifikan)
pada pasien yang Modified Common Toxicity Muntah ↓
menerima pengobatan Criteria
kemoterapi
8. Yilmaz & Arslan (2015) Untuk mengetahui 60 Questionnaire: State Trait Dengan PMR + p < 0.05 (statistik
efek dari latihan PMR Anxiety Inventory and relaksasi (Guided signifikan)
terhadap tingkat General Comfort Scale Imagery):
kecemasan dan Nyeri ↓
kenyamanan pada Kecemasan ↓
pasien dengan Ca
Mammae yang
menerima kemoterapi
9. Pelekasis, Untuk mereview 57 6 database : Dengan PMR:
Matsouka, penelitian manfaat AMED, The COCHRANE Nyeri ↓
Koumarianou PMR sebagai Library, MEDLINE, Muntah ↓
(2016) intervensi pendukung PsychINFO, Scopus, The
untuk pasien kanker Web of Science
yang menjalani
kemoterapi
152
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018
153
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018
154
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018
155