Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KEPERAWATAN MENJELANG AJAL & PALIATIF

JURNAL NYERI

Kelompok :
1. Kartika Nur L (17142042)
2. RiaVinola A (1714201043)
3. Hafni Yulfizar (1714201044)
4. Titin Suhartini (1714201038)
5. M. Riesaldi N (1714201011)

Semester 5A

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018

EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DAN GUIDED IMAGERY


TERHADAP KELELAHAN PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI
RUMAH SAKIT REGIONAL WILAYAH INDONESIA TIMUR
1 2 3 4 5
Nurul Rezki Anisa , Elly L. Sjattar , Moh. Syafar Sangkala , H. Nur Kamar , Nur Febrianti ,
6 7
Wahyuna Sahmar , Nurwahidah
Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Graha Edukasi Makassar
Email: nurulrezkianisa@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek PMR dan GI pada skala
kelelahan pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian
aquasi-eksperimental dengan desain pre-test dan post-test. Instrumen penelitian ini menggunakan
kuesioner skala kelelahan. Sampel dalam penelitian ini adalah 11 pasien kanker yang menjalani
kemoterapi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Friedman dengan tingkat signifikansi α = 0,05.
Hasil: Hasilnya diperoleh dari sehari setelah intervensi. Analisis menunjukkan hubungan bivariat
antara intervensi dan skala kelelahan p = 0,0001 (p> α). Diskusi: Kemoterapi adalah salah satu
perawatan kanker paling populer yang telah digunakan secara efektif untuk pasien kanker saat ini.
Namun, ia memiliki banyak efek samping fisik dan psikologis pasien yang berkontribusi terhadap
kualitas hidup. Salah satu efek sampingnya adalah kelelahan. Kombinasi relaksasi otot progresif
(PMR) dan citra terbimbing (GI) adalah salah satu intervensi keperawatan yang menyebabkan pasien
menjadi rileks oleh proses pelepasan kontraksi otot. Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan dari
relaksasi otot progresif dan citra yang dipandu untuk mengurangi kelelahan pasien kanker yang
menjalani kemoterapi. Oleh karena itu, pelatihan relaksasi otot progresif dan citra yang dipandu harus
direkomendasikan kepada perawat di rumah sakit sebagai intervensi keperawatan untuk pengobatan
kemoterapi. Penelitian ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut menggunakan lebih banyak
sampel.

Kata kunci: Kelelahan, relaksasi musle progresif, imajinasi yang dipandu

ABSTRACT
Introduction: Chemotherapy is one of the most popular cancer treatments that has been used
effectively to the patients of cancer nowadays. However, it has many side effects of physical and
psychological of patients that contribute to the quality of life. One of the side effect is fatigue. The
combination Progressive muscle relaxation (PMR) and guided imagery (GI) is one of the nursing
interventions that leads patient to be relaxed by muscles contracting-releasing process. The purpose
of this study was to identify the effect of PMR and GI on fatigue scale of cancer patients undergoing
chemotherapy. Method: This study used aquasi-experimental study with pre-test and post-test
design. The instrument of this study using a questionnaire of fatigue scale. Sample in this study were
11 patients of cancer undergoing chemotherapy. Statistical test used was Friedman test with
significance level α=0.05. Result: The result was obtained a day after intervention. Analysis showed
bivariate relationship between intervention and fatigue scale p=0.0001(p>α). Conclusions: There is a
significant effect of progressive muscle relaxation and guided imagery to decrease fatigue of cancer
patients undergoing chemotherapy. Therefore, the training of progressive muscle relaxation and
guided imagery should be recommended to the nurses in hospital as a nursing intervention for helping
cancer patients reduce the effect of chemotherapy. This study is recommended a further study using
more samples.

Key words : Kelelahan, progressive musle relaxation, guided imagery

PENDAHULUAN Internasional Penelitian Kanker (International


Kanker merupakan salah satu masalah Agency for Research on Cancer/IARC)
kesehatan dengan peningkatan kejadian yang menerbitkan perkiraan terbaru untuk 28 jenis
cepat dan dinyatakan sebagai penyebab kanker di 184 negara yang memberi gambaran
kematian kedua di dunia saat ini (Shahriari, menyeluruh tentang beban kanker di dunia, yaitu
Dehghan, Pahlavanzadeh, & Hazini, 2017). Data 14,1 juta kasus baru secara global (Saranath &
terakhir tentang angka kejadian kanker dan Khanna, 2014). Sehingga diprediksikan pada
mortalitas di seluruh duniaoleh agen kanker di tahun 2025 akan terjadi peningkatan kasus
World Health Organization (WHO) yaitu Badan kanker sebanyak 19,3 juta dimana 57 % (8 juta)

109
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018

kasus kanker baru, 65 % (5,3 juta) kematian Raftopoulos, 2017; Zhou et al., 2014). PMR
akibat kanker (Saranath & Khanna, 2014). merupakan teknik peregangan dan relaksasi
Penyakit kanker juga merupakan masalah umum yang sistematis dan berkelanjutan pada otot
yang terjadi pada lanjut usia yang penderitanya hingga seluruh tubuh sampai pada tahap relaks
diprediksi akan terus mengalami peningkatan (Shahriari et al., 2017). PMR adalah stimulasi
dari 605 juta pada tahun 2000 menjadi 2 trilyun fisik dan ketenangan mental dengan penekanan
pada tahun 2050 (Shahriari et al., 2017). pada peregangan dan pelepasan otot
Di Indonesia, kanker merupakan penyebab (contraction-release). PMR dapat digunakan
kematian nomor 7 (5,7 %) dengan prevalensi padasemua stadium kanker dan diketahui dapat
pada semua umur pada tahun 2013 sebesar 1,4 menurunkan komplikasi dari pengobatan kanker
% atau diperkirakan sekitar 347.792 (Shahriari et al., 2017). GI merupakan terapi
orang(Riskesdas, 2013). Sulawesi Selatan komplementer yang dapat diterapkan dalam
memiliki penderita kanker sebesar 1,7 % atau kondisi yang berbeda dan pada berbagai
14.119 jiwa dari populasi kanker di populasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan
Indonesia(Riskesdas, 2013). Terdapat lebih menurunkan nyeri karena kanker (Shahriari et
kurang enam persen atau 13,2 juta jiwa al., 2017). GI mengarahkan pasien untuk
penduduk Indonesia yang mengalami kanker dan memikirkan hal-hal yang menarik dan indah bagi
memerlukan pengobatan dini (Syarif & Putra, pasien sehingga menyebabkan pelepasan
2014). endorfin ke seluruh tubuh. Efek dari pelepasan
Kemoterapi merupakan terapi yang paling endorfin adalah meningkatkan rasa damai,
umum diterima pasien di rumah sakit terutama mengurangi stres, dan pada akhirnya akan
pada penyakit kanker sistemik dan kanker yang membuat perasaan menjadi senang dan nyaman
mengalami metastasis klinis maupun subklinis (Karagozoglu et al., 2012). Belum ada komplikasi
(Syarif & Putra, 2014). Akan tetapi, kemoterapi atau efek yang buruk dilaporkan dari pemberian
efek samping yang negatif pada fisik dan teknik GI ini (Shahriari et al., 2017). Tujuan
psikologis dan kualitas hidup pasien (Olver, penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Eliott, & Koczwara, 2014; Shahriari et al., 2017). dari pemberian PMR yang dikombinasikan
Terjadi penurunan fungsi tubuh yang diakibatkan dengan GI terhadap kelelahan pada pasien
oleh obat-obat kemoterapi, dalam hal ini kanker yang menjalani kemoterapi
dilaporkan kelelahan menjadi salah satu masalah
fisik pasien (Shahriari et al., 2017). Kelelahan METODE
berpengaruh pada kualitas hidup pasien, Penelitian ini menggunakan desain kuasi-
sehingga membutuhkan pengobatan yang tepat eksperimen dengan pretest dan postest.
untuk mengatasi keluhan kelelahan tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
Intervensi yang dapat diberikan selain obat pasien kanker yang menjalani kemoterapi di
farmakologi adalah terapi alternative atau rumah sakit regional wilayah Indonesia timur
komplementer. pada bulan Desember 2017. Teknik pengambilan
Perawat memiliki peran yang penting dalam sampel dilakukan dengan non probability
pemberian layanan kesehatan yang mendukung sampling dengan consecutive sampling. Sampel
pasien dalam proses adaptasi dan membantu terdiri atas 11 pasien yang diintervensi selama 7
pasien dan keluarga dalam mengontrol stres fisik hari. Data yang dikumpulkan meliputi data
dan psikologis yang dialami akibat kemoterapi demografi (umur, jenis kelamin, jenis kanker,
dan pengobatan lain melalui intervensi siklus kemoterapi) dan skala kelelahan (tabel 1).
keperawatan mandiri (Haryati & Sitorus, 2015).
Intervensi mandiri yang dapat dilakukan oleh Progressive Muscle Relaxation (PMR)
perawat pada pasien adalah pemberian terapi Latihan PMR diberikan pada pasien
komplementer untuk membantu relaksasi. selama 7 hari. Setiap pasien melakukan PMR
Intervensi manajemen stres memiliki potensi dua kali dalam sehari (satu kali disupervisi dan
untuk memperbaiki kebanyakan efek psikososial satu kali tidak disupervisi atau dilakukan
negatif dari penyakit kanker (Gudenkauf et al., mandiri). PMR dilakukan pada pagi hari dan sore
2015). Terapi relaksasi yang banyak diterapkan hari selama 15 menit setiap sesi.
saat ini pada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi adalah progressive muscle Guided Imagery (GI)
relaxation (PMR)dan guided imagery (GI). GI diberikan setelah latihan PMR selama
Kombinasi teknik guided imagery dan 10 menit. Pasien dibimbing oleh perawat untuk
progressive muscle relaxation merupakan membayangkan dan memikirkan hal yang
intervensi keperawatan non-invasif yang efektif menarik atau dianggap indah oleh pasien. Suara
dalam menurunkan kelelahan(Charalambous, alam diperdengarkan kepada pasien untuk
Giannakopoulou, Bozas, & Paikousis, 2015; membantu proses relaksasi selama terapi.
Tsitsi, Charalambous, Papastavrou, & Pengukuran skala kelelahan dilakukan sebelum

110
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018

dan satu hari setelah pemberian latihan PMR yang menjalani kemoterapi paling banyak berada
dan GI. pada siklus ≥ 2 (90.9 %).
Sebelum dilakukan intervensi latihan PMR
Analisis Data dan GI, jumlah pasien yang mengalami
Data yang diperoleh dari pasien dianalisis kelelahan selama kemoterapi adalah 11 pasien
secara univariat (distribusi frekuensi) dan dengan skala kelelahan berat dan sedang.
bivariate (uji Friedman) pre dan post intervensi. Pasien sebagian besar memiliki skala kelelahan
berat yaitu 6 pasien (54.5 %).
HASIL Setelah intervensi latihan PMR dan GI
Analisis Univariat dalam 4 hari, tidak ada pasien yang memiliki
Tabel 1 menunjukkan karakteristik sampel. skala kelelahan berat. Pasien sebagian besar
Jumlah pasien kanker yang dirawat dan memiliki skala kelelahan ringan pada hari ke-
dikemoterapi selama 2 minggu pada minggu 3-4 empat yaitu sebanyak 6 pasien (54,5%).
Desember 2017sebanyak 11 pasien dengan Penurunan skala kelelahan terjadi secara
jenis kanker antara lainAML 1 pasien (9.1 %), signifikan setelah rutin melaksanakan latihan
Adenocarsinoma Colon Rekti 1 pasien(9.1 %), PMR dan GI secara teratur selama 4 hari (Tabel
CML 2 pasien (18.2 %), kanker selsquamosa 3 2).
pasien (27,3 %), dan semonima testis 4 pasien
(36.4 %). Dari jumlah pasien kanker yang dirawat Analisis Bivariat
di ruang rawat inap Lontara 1 Atas Depan ada Hasil uji statistik menunjukkan ada
98% yang menjalani kemoterapi.Sebagian besar perbedaan yang signifikan rata-rata skala
sampel termasuk kelompok umur dewasa muda kelelahan sebelum dan setelah intervensi latihan
(<45 tahun) yaitu 7 pasien (63.6 %) dan PMR dan GI pada pasien kanker yang menjalani
semuanya berjenis kelamin laki-laki yaitu 11 kemoterapi dengan nilai significancy yang
pasien (100 %). Jenis kanker yang paling diperoleh adalah < 0,05 (Tabel 2). Dengan
banyak dalam 2 minggu pelaksanaan intervensi demikian, diketahui bahwa paling tidak terdapat
adalah kanker testis sebanyak 4 pasien (36.4 %). dua pengukuran yang berbeda setelah intervensi
Regimen kemoterapi yang paling banyak yang diberikan.
digunakan adalah Cisplatin (36.4 %). Sampel

Tabel 1. Perbedaan kejadian kelelahan pada pasien yang menjalani kemoterapi.


Sampel
Karakteristik
n %
Usia
Dewasa Tengah (≤45 tahun) 7 63.6
Dewasa Akhir (> 45 tahun) 4 36.4
Jenis Kelamin
Laki-laki 11 100
Jenis Kanker
ML 1 9.1
denocarcinoma Colon Rekti 1 9.1
ML 2 18.2
Kanker Sel Squamousa 3 27.3
Kanker Testis 4 36.4
Siklus Kemoterapi
2 1 9.1
2 10 90.9
Regimen Kemoterapi
isplatin 4 36.4
toposide 1 9.1
urasil 2 18.2
vastin 1 9.1
eucovarin 1 9.1
eksta 2 18.2
Kejadian kelelahan
ingan - -
edang 6 54.5
erat 5 45.5

111
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018

Tabel 2. Perbedaan kejadian kelelahan pada pasien yang menjalani kemoterapi.


Intervensi
Kejadian Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 nilai p
n (%) n (%) n (%) n (%)
Kelelahan Ringan - 2 (18.2) 5 (45.4) 6 (54.5)
Sedang 2 (18.2) 7 (63.6) 4 (36.4) 5 (45.5) 0,0001
Berat 9 (81.8) 2 (18.2) 2 (18.2) -

DISKUSI Terjadinya relaksasi dalam tubuh


Penelitian ini menemukan bahwa dipengaruhi oleh kerja sistem saraf, terutama
penurunan skala kelelahan pasien yang sistem saraf otonom yaitu sistem saraf simpatis.
menjalani kemoterapi dipengaruhi oleh latihan Ketika terjadi stress akan mempengaruhi sistem
PMR dan GI yang diberikan selama 4 hari limbik sebagai self-regulating center di
dengan durasi 25 menit dengan frekuensi dua hipotalamus yang merangsang kelenjar pituitary
kali setiap hari. Rata-rata penurunan skor skala anterior meningkatkan produksi ACTH. Ketika
kelelahan secara signifikan terjadi di hari kedua terjadi peningkatan ACTH akan merangsang
dan ketiga intervensi post kemoterapi (p = korteks adrenal untuk meningkatkan produksi
0.0001). Hasil penelitian ini didukung dengan kortisol dan medulla adrenal yang kemudian
hasil penelitian yang dilakukan oleh Kumar & menstimulasi produksi epineprin dan
Bhardwaj (2017)yang bertujuan untuk menilai norepineprin. Sehingga hal ini akan
peningkatan status fungsional yaitu dimensi fisik, meningkatkan konsumsi oksigen, tekanan darah
psikologis, dan sosial setelah pemberian dan denyut nadi. Dan sebaliknya, ketika terjadi
intervensi PMR pada pasien kanker yang respon relaksasi produksi ACTH akan menurun
menjalani kemoterapi. Terlihat adanya perbaikan sehingga merangsang korteks adrenal untuk
terhadap kelelahan yang merupakan bagian dari menurunkan produksi kortisol dan merangsang
dimensi fisik dengan adanya peningkatan medulla adrenal untuk menurunkan produksi
aktivitas fungsi fisik pasien.Latihan PMR pada epineprin dan norepineprin. Sehingga hal ini
penelitian yang dilakukan oleh Poodineh, Ryani, akan menurunkan konsumsi oksigen, tekanan
& Abouli (2016) dan Poodineh (2017) darah dan denyut nadi yang pada akhirnya
menemukan bahwa relaksasi otot tubuh dapat menurunkan perasaan kelalahan(Park et al.,
menurunkan aktivitas sistem saraf simpatik 2013).
sehingga terjadi penurunan pada kecemasan,
stress, dan peningkatan terhadap kualitas tidur SIMPULAN
yang pada akhirnya memperbaiki kondisi Setelah intervensi pemberian latihan progressive
kelelahan yang dialami pasien kanker yang muscle relaxation yang dikombinsikan dengan
menjalani kemoterapi. guided imagery, terjadi penurunan skala kelelahn
GI memiliki efek secara tidak langsung pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
terhadap kelelahan dengan adanya peningkatan Terlihat adanya pengaruh pada intervensi
rasa nyaman dalam kondisi relaksasi selama terhadap kondisi fisik pasien yaitu kelelahan
latihan diberikan. Terapi GI membimbing pasien post-kemoterapi.
untuk memikirkan hal-hal yang indah dan dapat Institusi pendidikan diharapkan dapat
membuat pasien merasa nyaman dan bahagia. menjadikan PMR dan GI sebagai bahan
Hal ini akan menstimulasi pelepasan endorfin ke pembelajaran terapi komplementer pada
seluruh tubuh. Efek dari pelepasan endorfin akan mahasiswa sebelum praktik profesi untuk pasien
meningkatkan perasaan damai, mengurangi di rumah sakit. Selain itu, rumah sakit diharapkan
stres, dan pada akhirnya akan membuat otot mampu memberi dan memfasilitasi pelatihan
menjadi lebih rileks(Karagozoglu et al., PMR dan GI pada perawat terutam di ruang
2012).Penelitian oleh oleh Hosseini et al., perawatan yang memiliki pasien dengan
(2016),Chen, Wang, Yang, & Chung (2015), dan pengobatan kemoterapi untuk meningkatkan
Adeola et al., (2015) untuk menilai efektivitas GI kesembuhan yang lebih baik pada pasien di
dalam meningkatkan kondisi fisik dan psikologis rumah sakit. Penelitian ini masih memerlukan
pasien kanker yang menjalani kemoterapi penelitian yang lebih lanjut dengan intervensi
menunjukkan adanya peningkatan rasa nyaman yang lebih lma dan jumlah sampel yang lebih
dan penurunan kejadian mual dan muntah banyak.
setelah mendengarkan suara alam (seperti air
yang mengalir atau burung bernyanyi) dan DAFTAR PUSTAKA
dipandu perawat untuk membayangkan hal yang Adeola, M. T., Baird, C. L., Sands, L. P.,
indah selama 10 menit. Longoria, N., Henry, U., Nielsen, J., &
Shields, C. G. (2015). Active Despite Pain:

112
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018

Patient Experiences With Guided Imagery M., Lerner, J. A., Benson, H., … Fricchione,
With Relaxation Compared to Planned G. L. (2013). The Development of a Patient-
Rest, 19(6), 649–652. Centered Program Based on the Relaxation
Charalambous, A., Giannakopoulou, M., Bozas, Response : The Relaxation Response.
E., & Paikousis, L. (2015). A Randomized Psychosomatics, 54(2), 165–174.
Controlled Trial for the Effectiveness of https://doi.org/10.1016/j.psym.2012.09.001
Progressive Muscle Relaxation and Guided Poodineh, Z. (2017). Effects of Muscle
Imagery as Anxiety Reducing Interventions Relaxation on Anxiety of Parents Who Have
in Breast and Prostate Cancer Patients Children with Leukaemia Undergoing
Undergoing Chemotherapy. Evidence- Chemotherapy. International Journal of
Based Complementary and Medical Research & Health Sciences, 6(3),
AlternativeMedicine, 1–10. 54–60.
https://doi.org/10.1155/2015/270876 Poodineh, Z., Ryani, M., & Abouli, B. P. (2016).
Chen, S., Wang, H., Yang, H., & Chung, U. Investigating the Effect of Muscular
(2015). Effect of Relaxation With Guided Relaxation Technique on Sleep Quality in
Imagery on The Physical and Psychological Children with Leukemia Treated with
Symptoms of Breast Cancer Patients Chemotherapy in Educational Hospitals of
Undergoing Chemotherapy. Iran Red Zahedan. Journal of Global Pharma
Crescent Med J, 17(11), 1–8. Technology, 12(8), 405–408.
https://doi.org/10.5812/ircmj.31277 Riskesdas. (2013). RISET KESEHATAN
Gudenkauf, L. M., Antoni, M. H., Stagl, J. M., DASAR. Jakarta: Badan penelitian dan
Lechner, S. C., Jutagir, D. R., Bouchard, L. pengembangan kesehatan kementrian
C., … Carver, C. S. (2015). Brief Cognitive- kesehatan RI Tahun 2013.
Behavioral and Relaxation Training Saranath, D., & Khanna, A. (2014). Current
Interventions for Breast Cancer: A Status of Cancer Burden : Global and
Randomized Controlled Trial. HHS Public Indian Scenario. Biomedical Research
Access, 83(4), 677–688. Journal, 1(1), 1–5.
https://doi.org/10.1037/ccp0000020.Brief Shahriari, M., Dehghan, M., Pahlavanzadeh, S.,
Haryati, & Sitorus, R. (2015). Pengaruh Latihan & Hazini, A. (2017). Effects of progressive
Progressive Muscle Relaxation Terhadap muscle relaxation , guided imagery and
Status Fungsional Dalam Konteks Asuhan deep diaphragmatic breathing on quality of
Keperawatan Pasien Kanker dengan life in elderly with breast or prostate cancer.
Kemoterapi di RS Dr.Wahidin Journal of Education and Health Promotion,
Sudirohusodo Makassar. Medula, 2(2), 1–6. https://doi.org/10.4103/jehp.jehp
167–177. Syarif, H., & Putra, A. (2014). PENGARUH
Hosseini, M., Tirgari, B., Forouzi, M. A., & PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION
Jahani, Y. (2016). Guided imagery effects TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN
on chemotherapy induced nausea and PADA PASIEN KANKER YANG
vomiting in Iranian breast cancer patients. MENJALANI KEMOTERAPI; A
Complementary Therapies in Clinical RANDOMIZED CLINICAL TRIAL. Idea
Practice, 25, 8–12. Nursing Journal, V(3), 1–8.
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2016.07.002 Tsitsi, T., Charalambous, A., Papastavrou, E., &
Karagozoglu, S., Tekyasar, F., & Yilmaz, F. A. Raftopoulos, V. (2017). Effectiveness of a
(2012). Effects of Music Therapy and relaxation intervention (progressive muscle
Guided Visual Imagery on Chemotherapy- relaxation and guided imagery techniques)
Induced Anxiety and Nausea-Vomiting. to reduce anxiety and improve mood of
Journal of Clinical Nursing, 22, 39–50. parents of hospitalized children with
https://doi.org/10.1111/jocn.12030 malignancies : A randomized controlled trial
Kumar, B. R. C., & Bhardwaj, G. (2017). in Republic of Cyprus and Gre. European
Effectiveness of Progressive Muscle Journal of Oncology Nursing, 26, 9–18.
Relaxation on Inducing Sleep among https://doi.org/10.1016/j.ejon.2016.10.007
Cancer Patients in Selected Hospitals of Wang, X., Jia, C., Liu, L., Zhang, Q., Li, Y., & Li,
Pune City. International Journal of Science L. (2013). Obesity , diabetes mellitus , and
and Healthcare Research, 2(3), 35–40. the risk of female breast cancer in Eastern
Olver, I. N., Eliott, J. A., & Koczwara, B. (2014). China. World Journal of Surgical Oncology,
A qualitative study investigating 11(71), 1–7. https://doi.org/10.1186/1477-
chemotherapy-induced nausea as a 7819-11-71
symptom cluster. Support Care Cancer. Zhou, K., Li, X., Li, J., Liu, M., Dang, S., Wang,
https://doi.org/10.1007/s00520-014-2276-2 D., & Xia, X. (2014). A clinical randomized
Park, E. R., Traeger, L., Vranceanu, A.-M., Scult, controlled trial of music therapy and

113
JIKKHC Vol. 02/No.02/Juni-2018

progressive muscle relaxation training in European Journal of Oncology Nursing, 1–


female breast cancer patients after radical 6.
mastectomy : Results on depression , https://doi.org/10.1016/j.ejon.2014.07.010
anxiety and length of hospital stay.

114
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113
ARTIKEL PENELITIAN

EFEKTIVITAS GUIDED IMAGERY AND MUSIC (GIM)


TERHADAP FATIGUE PADA PASIEN KANKER DI RSUD A. W. SJAHRANIE
SAMARINDA

Rufina Hurai
STIKes Dirgahayu Samarinda Jl. Pasundan No.21, Kelurahan Jawa Samarinda

Email: rufinahurai@gmail.com

Abstract

Cancer is a syndrom of diseases characterized by irregular cell growth. If the spread of uncontrolled
cells can cause a variety of complaints and life-threatening. Patients undergoing chemotherapy may
experience fatigue complaints (fatigue), weakness, hair loss, nausea, vomiting, dry mouth, anxiety, stress
and depression. Relaxation with guided imagery and music is expected to reduce fatigue. This study aims
to analyze the effectiveness of guided imagery and music on fatigue cancer patients who underwent
chemotherapy at RSUD A.W Sjahranie Samarinda East Kalimantan. The quasi experimental research
design, a sample of 95 respondents (71 intervention groups and 24 control groups) was chosen by
purposive sampling. Wilcoxon test results have significant changes in fatigue before and after
intervention (pvalue 0.00; <0.05). Mann-Whitney test results significantly there is a change of
intervention group fatigue with control (pvalue 0.00; <0.05). The probability of event value of guided
imagery and music intervention effectively decreased fatigue 0.039 times in the intervention group
compared to the control group. Guided imagery and music intervention simultaneously had an effect on
fatigue reduction of 73.4%. It is concluded that guided imagery and music is a simple, economical and
proven relaxation technique that is effectivebx in reducing fatigue in cancer patients undergoing
chemotherapy. Researchers recommend the need for further research to combine guided imagery and
music and self-management education on fatigue in cancer patients undergoing chemotherapy and people
with similar cancer.

Key word: Fatigue, Guided Imagery and Music, Kanker.

Abstrak

Kanker dikarakteristikkan dengan pertumbuhan sel tidak teratur, penyebaransel tidak terkontrol dapat
menyebabkan berbagai keluhan dan mengancam jiwa. Pasien kanker menjalani kemoterapi dapat
mengalami keluhan fatigue (kelelahan), kelemahan, rambut rontok, mual, muntah, mulut kering, cemas,
stress dan depresi. Relaksasi dengan metode guided imagery and music dapat menurunkan
fatigue.Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas guided imagery and music terhadap fatiguepasien
kanker yang menjalani kemoterapi di RSUD A.W Sjahranie Samarinda. Desain penelitian quasi
eksperimental, sampel 95 responden (71 intervensi dan 24 kontrol) dipilih secara purposive sampling.
Hasil uji beda Wilcoxon signifikan ada perubahan fatiguesebelum dan sesudah intervensi (pvalue
0.00;<0.05). Hasil uji Mann-whitney signifikan ada perubahan fatiguekelompok intervensi dengan kontrol
(pvalue 0.00; <0.05; OR intervensi guided imagery and music terhadap fatigue=0,039 kali dibandingkan
kontrol). Intervensi guided imagery and music secara simultan berpengaruh terhadap penurunan fatigue
sebesar 73.4 %. Disimpulkan guided imagery and music merupakan tehnik relaksasi sederhana, ekonomis
dan terbukti efektif menurunkan fatigue pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.Peneliti
merekomendasikanprotap guided imagery and music sebagai tindakan mandiri perawat dalam
memberikan asuhan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapidan penelitian lebih lanjut
mengkombinasikan guided imagery and music dan self management education terhadap fatiguepada
pasien kanker yang menjalani kemoterapi serta pada penderita kanker sejenis.

Kata Kunci: Fatigue, Guided Imagery and Music, Kanker

102
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

PENDAHULUAN luar radioterapi. Pada saat kemoterapi


Kanker merupakan sekelompok perawat hanya mengobservasi gejala-
penyakit yang ditandai dengan gejala yang dialami oleh pasien, suasana
pertumbuhan sel yang tidak terkendali, ruangan kemoterapi sangat kondusif,
membentuk klon dan penyebaran sel-sel tersedianya televisi masing-masing
abnormal serta mengabaikansinyal ruangan. Hasil wawancara tidak
pengatur sel sekitarnya. Jika penyebaran terstruktur terhadap perawat bahwa
sel tidak terkontrol dapat belum pernah diberikan guided imagery
mengakibatkan berbagai keluhan dan and music bagi pasien yang menjelani
mengancam jiwa (Al-Magid, et al, kemoterapi.
2012; ACS, 2015; Hinkle & Cheever, Dampak lain penyakit kanker
2014). Penyakit kanker merupakan diteliti oleh Stanton, Rowland, & Ganz
pembunuh nomor dua di dunia setelah tahun 2015 terhadap 60 partisipan yang
penyakit kardiovaskuler. Data sedang menjalani kemoterapi di unit
selanjutnya menurut GLOBOCAN, onkologi Florida, hasil penelitian
International Agency for Research on menunjukan dampak yang dialami
Cancer (IARC), pada tahun 2012 penderita kanker yaitu stres dan suasana
terdapat 14.067.894 kasus baru kanker hati yang negatif,kelelahan, disfungsi
dan 8.201.575 kematian akibat kanker seksual, kualitas hidup
di seluruh dunia (American Cancer menurun.Keluhan fatiguepada pasien
Society, 2014). Menurut pusat data dan kanker dapat menjadi issue yang sangat
informasi Kementrian Kesehatan RI penting dalam hidup seorang penderita
pada tahun 2013, sebanyak 347,792 kanker, keluhan tersebut mempengaruhi
orang menderita Kanker di Indonesia, bagaimana perasaan individu, bentuk
sedangkan penderita Kanker di Jakarta, aktivitas harian, hubungan sosial dan
dilaporkan sebanyak 19,004 orang pada keberlanjutan terapi kanker serta
tahun 2013 (Kementrian Kesehatan RI, kualitas hidup(Danismaya, 2009).
2015).Di RSUD A.W Sjahranie tahun RelaksasiGuided imageryand music
2017 sebanyak 711 pasien dari seluruh (GIM)dapat dipilih sebagai intervensi
jenis kanker yang dirawat. Selama alternatif dalam mengurangi atau
Bulan Mei dan Juni 2017 terdapat 163 menghilangkan rasa lelah dan stres
pasien yang menjalani kemoterapi di terkait penyakit kanker. Guided

103
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

imageryand music (GIM) merupakan Peran perawat saat


pilihan tepat karena tidak ada melakukanGuided imagery and music
kontraindikasi, digunakan sebagai (GIM) pada pasien memanipulasi
intervensi perawatan nyeri pasein rangsangan yang berasal dari
kanker, menggunakan pendekatan lingkungan sehingga pasien memiliki
spiritual, pikiran dan tubuh secara koping positif dan beradaptasi. Adaptasi
bersamaan, tidak memerlukan tempat dianggap sebagai respon yang efektif
untuk melakukan intervensi (Prabu & terhadap suatu stimulus, sedangkan
Subhash, 2015). respon maladaptif digambarkan sebagai
Guided imageryand music (GIM) respon inefektif. Adanya hubungan
dapat digunakan pada proses adaptasi antara mekanisme cognator dan
terhadap stres, mengimajinasi emosi stimulusfocal residualpada proses
melalui alam sadar dan bawah sadar adaptasi penderita kanker (Naga & AL-
dengan cara memproyeksikan gambar Khasib, 2014). Hal ini sesuai denga
menghasilkan imajinasi menyenangkan teori keperawatan yang dikembangkan
dan kondisi menjadi rileks, oleh Sister Callista Roy (1968) yaitu
dikombinasikan menggunakan musik teori adaptasi. Teori ini menjadi salah
untuk mencapai relaksasi dan memberi satu dasar dalam praktik keperawatan
perubahan tingkat emosional dan status profesional dimana teori ini
psikologikal. Mendengar musik untuk memandang manusia dari dimensi
relaksasi diharapkan dapat mengalihkan psikologi, sosio kultural dan spiritual.
fokus seseorang dari situasi stres, efek Perawat sebagai tim pelayanan
penyembuhan dari musik dapat kesehatan harus mampu memodofikasi
mengembalikan pikiran dan tubuh pada atau mengadaptasi kondisi sakit pasien
tingkat keseimbangan yang lebih sesuai teori adaptasi Roy (1968) dengan
mendalam, terapi non-farmakologis harapan pasien mampu beradaptasi pada
dalam perubahan fatiguesehingga fatigue yang dialaminya (Alligood,
mengurangi waktu rawat inap 2014).
(Readmission) pasien serta berpengaruh Tujuan penelitian ini
terhadap peningkatan kualitas kesehatan menganalisisEfektivitas Guided
dan kualitas hidup pasien kanker(Lewis, Imagery and Music (GIM)terhadap
Dirksen, Heitkemper, & Bucher, 2014).

104
Mahakam
Ma a am Nursing
N rsi Journal
J r al Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

Fatiguedan strespada pasien


asien kanker HASIL PENELITIAN
yang menjalani kemoterapi. Analisis Univariat Distribusi
METODELOGI PENELITIAN Responden
Peneliti
Pe eliti me
menggunakan
nakan quasi Tabel 1 Distri
Distribusi
si Res
Responden
ndenKanker
eksperimental
eks erime t l design
esi dengan yang Menjalani Kemoterapi
randomized pretest-posttest
sttest control
c tr l Jumlah Hasil
Variabel Karakteristik
n % p value
group designuntuk
t me
mengetahui
eta i
Usia 18-40 tahun 29 30.5
0.547
efektivitas guided
i e im
imagery
ery and
an music
m sic 41-60 tahun 61 64.2
>60 tahun 5 5.3
(GIM)terhadap fatiguepada
pada pasien
Jenis Laki-laki 35 36.8
Kelamin 0.571
kanker
a er yang
a menjalani
me jala i kem
kemoterapi.
tera i Perempuan 60 63.2
Tingkat Dasar (tidak 65 10.1
Jumlah pasien kanker yang
ang me
menjalani
jala i pendidik sekolah, SD,
kemoterapisebanyak 163 pasien.Jumlah
pasie an SMP
Menengah 28 44.4
sampel untuk dalam
alam penelitia
penelitian ini
i i (SMA dan
0.221
sederajat)
adalah 95 responden (71 kelompok
kel m Tinggi 2 45.4
(Diploma,
intervensi
i ter e si dan
a 24 kelompok
el mpok kontrol)
tr l) sarjana dan
pascasarjana
tehnik
e i pemilihan
emili a sampel dila
dilakukan
a Lama Tahun pertama 63 66.3
secara purposivesampling. Penelitian
Penelitia ini
i i Terdiagn Tahun kedua 24 25.3
osa Tahun ketiga 2 2.1 0.171
dilakukan diRSUD
RSUD A.W Sja
Sjahranie
ra ie kanker Tahun keempat 1 1.1
Tahun kelima 5 5.3
Samarinda Kalima ta
Kalimantan
Timur.Pengumpulan
Pe m la data
ata pe
penelitian
elitia Analisis Bivariat
dilakukan pada Bulan
la Mei sampai
sam ai Diagram 1 Hasil Uji Wilcoxon Fatigue
dengan
e a JJunii 2017 dengan
denga alat Pre - P
Post
st pada
a a Kel
Kelompok
m k Intervensi
Inter e si

pengumpul data berupa lembar


lem ar data
pvalue=0,000
responden dan kuesioner brief ffatigue
ti e
inventory (BFI). Responden
Res ondendiberikan
guided
i e imagery
im ery and music (GIM)
selama 3 minggu, pertemuan
ertemuan pertama
ertama
Diagram 1 menunjukan pre intervensi
i ter e si
penelitii me
menjelaskan
jelas a prosedur
r se r
ma
mayoritas
ritas res
responden
e mengalami fatigue
menggunakan rekaman guided
ided iimagery
sedang sebanyak 50 responden
respon e (70,
(
and music yang
a sudah
s a direkam dalam
alam
4%).
%) Se
Sedangkan
a a res
responden
den mengalami
me alami
bentuk audio mp3.
fatigue berat sebanyak 21 (29, 6%).
Setela
Setelah iintervensi
ter e si selama 3 minggu,

105
Mahakam
Ma a am Nursing
N rsi Journal
J r al Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

terjadi perubahan fatigue respon


responden
e dari
ari intervensi G
Guided
i e Im
Imagery
ery and
an Music
M sic
tingkatfatigue sedang
se a menjadi ringan
ri a (GIM) dapat menurunkan fatigue.
fatig e
sebanyak 71orang (76, 8%).di
didapatkan
a at a Analisis multivariat
nilai (pvalue0,000;<0,05).
< ,05). Secara il aanalisa
Tabel 2. Hasil alisa Multivariat
Fatigue
statistik
statisti dapat
a at disimpulkan
isim l an bahwa
ba wa ada
a a … Hasil Uji Kesimpulan
perbedaan
er e aa yang
a signifikan
si ifikan aantara
tara Model Fit penurunan
e urunan model dengan
nilai -22 Log
Lo variabel
fatigue pre intervensi Guided
G ided Imagery
Im ery Likelihoo
Likelihood independen
sebesar memberikan
and Music (GIM) denga
dengan post
st 125,83333denga akurasi yang baik
n p=0,000
=0,000 untuk
intervensi. Artinya
Arti a bahwa
a wa iintervensi
ter e si (<0,05) memprediksi
perubahan fatigue
Guided
G i e Imagery
Im ery and Music (GIM) dan signifikan
signifikan menurunkan fatigue
fatig e pada Keseluruhan Model nilai
ilai Chi-
C i Guided imagery
Square
S are = and
pasien
asie kanker
a er yang
a g me
menjalani
jala i 1.000 musicmemiliki
model penelitian
kemoterapi. yang layak
digunakan untuk
Diagram 2 Hasil Uji Mann- memprediksi
whitneyFatigue pada fatigue
Kelompok
Kel m IIntervensi
ter e si Pseudo C x and Snell
Cox ell Variable
dengan Kelompok
Kel mpok K Kontrol
tr l R-Square sebesar 73,4%
73 independen
memberikan
kontribusi
terhadap variabel
Pvalue=0,000 fatigue sebesar
73,4%.
Parameter Estimates Usia = 0,547
0,5 Guided imagery
Jenis and music,
Kelamin
Kelamin= memberikan
0,571 pengaruh
Pendidika
Pe didikan== signifikan
Berdasarkan diagram 2 perbedaan 0,221 sedangkan usia,
Lama jenis kelamin,
fatigue pasien
asie ses
sesudah
ah intervensi,
inter e si terdiagnosa
ter iagnosa pendidikan, lama
kanker = terdiagnosa
kelompok Guided
G i e Imagery
Im ery an
and M
Music
sic 0,171 kanker tidak
Guided memberikan
(GIM)dengan kelompok
m ok kontrol
tr l Imagery
Im ery and pengaruh
didapatkan nilai (pvalue0,00
0,000;<0,05). Music = 0,000
0 signifikan
terhadap
Secara statistik
statisti dapat
a at disim
disimpulkan
l a perubahan fatigue
Uji Paralel Lines p=0,000
= ,000 Variabel
bahwa
a wa ada
a a perbedaan
er e aa yang
ang signifikan
si ifi a (<0,05)
(< ,05) independen secara
simultan
antara fatigue kelompok
el mpok yang
a mempengaruhi
fatigue.
mendapatkan
me a at a intervensi
i ter ensi Guided
Imagery and Music (GIM)
(GIM dengan
kelompok
el m kontrol.
tr l Artinya bahwa
a wa

106
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

PEMBAHASAN sebanyak 60 orang (63.2%). Sedangkan


Hasil penelitian ini mayoritas jumlah responden laki-laki adalah 35
responden usia dewasa madya (41-60 orang (36.8%).Pada penelitian ini
tahun) sebanyak 61 orang (64, 2%). mayoritas responden perempuan
Insiden yang tertinggi pada pasien menunjukan bahwa kanker payudara
kanker ada pada kelompok usia 55-59 menempati urutan pertama dari
tahun dan risiko kanker payudara diagnosa medis. Urutan kedua yaitu
semakin tinggi seiring akan kanker nasofaring diderita laki-laki.
bertambahnya usia.Walaupun faktor Temuan ini menunjukan bahwa
pemicu kanker masih belum diketahui meningkatnya angka kejadian kanker
penyebabnya bisa berasal dari faktor pada wanita dipengaruhi oleh faktor
genetik, hormonal dan kemungkinan genetik dan hormonal.
faktor risiko lainnya seperti paparan zat Distribusi tingkat pendidikan
karsinogen (Parkway Cancer Center, responden dapat dilihat pada tabel 1
2011).Hasil penelitian ini didukung oleh menunjukan mayoritas responden
Fotra, Gupta dan Subash (2014) pada memiliki tingkat pendidikan dasar
823 responden di India distribusi usia sebanyak 65 orang(68,4%). Sintesis
pada kelompok usia 40-60 tahun peneliti berdasarkan hasil penelitian
sebanyak 132 orang (37 %) responden. menunjukan mayoritas responden
Peranan usia terhadap kanker dapat memiliki tingkat pendidikan dasar, hal
digambarkan oleh teori yang ini selaras dengan hasil statistik
menerangkan bahwa kanker terjadi kependudukan bahwa masih ada
akibat mutasi gen dan sistem imun masyarakat yang berada pada tingkat
memiliki peranan pada kondisi ini. pendidikan dasar bahkan ada juga yang
Selain itu dengan adanya perubahan tidak sekolah. Sintesis peneliti ditunjang
faktor hormonal terjadi seiring proses oleh data statistik provinsi Kalimantan
penuaan dimana hal tersebut memiliki Timur 2015 bahwa masih terdapat
kontribusi terhadap penyakit kanker (Le 6.264 penduduk yang memiliki
Mone & Burke, 2008). pendidikan dasar dari 4.727.823
Distribusi jenis kelamin responden penduduk.Temuan diatas menunjukan
dapat dilihat pada tabel 1menunjukan bahwa responden yang memiliki
mayoritas responden perempuan pendidikan dasartidak mempunyai

107
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

pengetahuan yang luas untuk mengatasi sampai 5 tahun bahkan lebih dari 5
masalah yang dihadapi antara lain tidak tahun (Stanton, Rowland, & Ganz,
mengetahui faktor-faktor pencetus 2015). Hitungan survival rate
terjadinya kanker. berhubungan dengan bertahan hidupnya
Distribusi lama terdiagnosa kanker seseorang dengan penyakit kankernya.
pada responden dapat dilihat pada tabel Lama terdiagnosis mempengaruhi
1 menunjukan mayoritas responden tingkat keberhasilan terapi, pasien yang
memiliki lama terdiagnosa kanker tahun masih hidup lima tahun setelah
pertama sebanyak 63 orang (66,3%). diagnosis biasanya dianggap sembuh
Hasil penelitian didukung oleh (GLOBOCAN, 2012).
Suharmilah, Setyaningsih dan Wijayana Kelelahan (fatigue) yang dialami
(2013) pada 180 responden di Indonesia oleh pasien kanker dijelaskan pada
diperoleh hasil mayoritas responden salah satu hipotesis yang diajukan untuk
sebanyak 60,7% menderita kanker pada menjelaskan cancer related
tahun pertama mengalami reaksi fatigue(CRF) bahwa kanker dan/atau
penolakan saat pertama mengetahui perawatan kanker menyebabkan
diagnosisnya. kenaikan serotonin otak (5-
Hasil penelitian ini menunjukan hydroxytryptamine) tingkat dan/atau
bahwa mayoritas responden terdiagnosa peningkatan regulasi populasi reseptor
medis tahun pertama. Temuan ini (5-hydroxytryptamine), sehingga
berkaitan dengan teori yang menyatakan mengurangi pengaturan somatomotor,
bahwa lama terdiagnosa kanker dimodifikasi di hipotalamus bagian
berhubungan erat dengan angka pituitary adrenal yaitu pada fungsi
bertahan hidup (survival rates/survival sumbu (HPA) dan sensasi kapasitas
life). Pasien kanker yang terdiagnosa berkurang untuk melakukan pekerjaan
pada stadium awal dan pada tahun fisik. Serotonin memiliki banyak fungsi,
pertama mempunyai kesempatan termasuk kontrol selera makan, tidur,
melakukan pengobatan yang panjang. memori, belajar, pengaturan suhu,
Penderita kanker stadium pertama mood, perilaku, fungsi kardiovaskular,
memilikisurvival rate 5 tahun dapat kontraksi otot, regulasi endokrin, dan
mencapai 90 persen. Artinya 9 dari 10 depresi, dan ada peningkatan untuk nilai
pasien kanker stadium 1 dapat bertahan 5-hydroxytryptaminesaat

108
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

terjadikelelahan terkait kanker.Aktivitas signifikan (p < 0,05). Relaksasi


yang berat meningkatkan menggunakan metode guided imagery
konsentrasitriptofan, prekursor dari 5- juga telah diteliti oleh Lee, Kim & Yu
hydroxytryptamine di otak yang pada tahun 2013 pada pasien yang
menyebabkanpeningkatan sintesis dari kanker yang menjalani radioterapi di
5-hydroxytryptamineoleh beberapa rumah sakit Busan Metropolitan City
neuron(Yarbro, Wujcik, & Gobel, Korea, responden sebanyak 84 pasien,
2014). terdapat efek signifikan intervensi
Uji signifikansi simultan, relaksasi guided imagery terhadap
didapatkan bahwa umur, jenis kelamin, penurunan fatigue sebanyak 26,17%
tingkat pendidikan, lama terdiagnosa (p<0,001).
kankerdan intervensi guided imagery Guided imagery and music
and music secara simultan berpengaruh membantu pasien beradaptasi secara
terhadap penurunan fatiguepvalue0.000 fisiologis seperti mengurangi kelelahan
(<0.05). Sehingga dapat disimpulkan dan tubuh menjadi rileks.Guided
secara bersamaan kelompok intervensi imagery and music (GIM) sebaiknya
guided imagery and music berdampak dilakukan pada tempat yang tenang,
terhadap fatigue.Pasien kanker melewati waktu terbaik menjelang tidur malam
fase panjang beradaptasi terhadap (Lee, Kim & Yu, 2013; Bertin,
fatigue yang berdampak terhadap 2001).Mendengar musik untuk relaksasi
penurunan aktifitas, istirahat, perubahan diharapkan dapat mengalihkan fokus
perilaku dan stres. Guided imagery and seseorang dari situasi stres, efek
music membantu klien beradaptasi penyembuhan dari musik dapat
secara fisiologis seperti mengurangi mengembalikan pikiran dan tubuh pada
kelelahan dan tubuh menjadi rileks. tingkat keseimbangan yang lebih
Penelitian tentang guided imagery mendalam (Lewis, Dirksen,
and music (GIM) telah diteliti oleh Heitkemper, & Bucher, 2014).
Suarilah, Wahyuni & Falup, 2010 pada Penelitian relaksasi telah menunjukkan
30 pasien yang menjalani SC di RSUP bahwa pernapasan dalam mengurangi
NTB, diperolah hasil yang signifikan pengalaman stres dan kecemasan
pengaruh GIM terhadap kualitas nyeri (Cook, 2012). Guided imagery and
pasien post SC dengan tingkat music (GIM) dilakukan sehari satu kali

109
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

dengan durasi mendengar audio selama Peran perawat saat melakukan


+ 15 menit, intervensi diberikan selama guided imagery and music (GIM) pada
3 minggu setelah itu dilakukan evaluasi. pasien melalui memanipulasi
Guided imagery and music (GIM) rangsangan yang berasal dari
sebaiknya dilakukan pada tempat yang lingkungan sehingga pasien memiliki
tenang, waktu terbaik yaitu menjelang koping positif dan dapat beradaptasi.
tidur malam (Lee, Kim & Yu, 2013; Adaptasi dianggap sebagai respon yang
Bertin, 2001). efektif terhadap suatu stimulus,
Guided imageryand music sedangkan respon maladaptif
(GIM)dapat digunakan pada proses digambarkan sebagai koping tidak
adaptasi terhadap stres, mengimajinasi efektif. Adaptasi terjadi dalam satu
emosi melalui alam sadar dan bawah mode fisiologis dan tiga mode
sadar dengan cara memproyeksikan psikososial. Mode psikososial adaptasi
gambar menghasilkan imajinasi meliputi konsep dir, fungsi peran, dan
menyenangkan dan kondisi menjadi saling ketergantungan, empat model
rileks, dikombinasikan menggunakan adaptasi merupakan hubungan yang
musik untuk mencapai relaksasi dan saling terkait antara belajar, persepsi,
memberi perubahan tingkat emosional proses menerima informasi, dan
dan status psikologikal. Mendengar aktivitas memberi keyakinan yang kuat
musik untuk relaksasi diharapkan dapat antara keyakinan dan penilaian pasien
mengalihkan fokus seseorang dari dan keluarga terhadap kanker yang
situasi stres, efek penyembuhan dari diderita. Adanya hubungan antara
musik dapat mengembalikan pikiran mekanisme cognator dan stimuli focal
dan tubuh pada tingkat keseimbangan residualpada proses adaptasi penderita
yang lebih mendalam, terapi non- kanker (Naga & AL-Khasib, 2014).
farmakologis dalam perubahan Perawat sebagai petugas layanan
fatiguesehingga mengurangi waktu kesehatan harus mampu memodofikasi
rawat inap (Readmission) pasien serta atau mengadaptasi kondisi sakit pasien
berpengaruh terhadap peningkatan sesuai teori adaptasi Roy (1968) dengan
kualitas kesehatan dan kualitas hidup harapan pasien mampu beradaptasi pada
pasien kanker(Lewis, Dirksen, fatigue yang dialaminya (Alligood,
Heitkemper, & Bucher, 2014). 2014).

110
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

KESIMPULAN Hasil penelitian ini memberikan


Simpulan penelitian: karakteristik kontribusi pengetahuan dan
responden mayoritas fatigue(1) 66 rekomenasikan pada pasien kanker
(69.5%) mengalami fatigue, responden untuk melakukan guided imagery setiap
berada pada rentang usia 41-60 tahun hari kurang lebih 15 menit setiap hari
(dewasa madya); (2) mayoritas menjelang tidur malam secara rutin
responden yaitu perempuan sesuai selama menjalani kemoterapi.Pelayanan
dengan jumlah diagnosis kanker kesehatan melakukan pembuatan protap
payudara menduduki urutan teratas tentang Guided Imagery and Music
jenis kanker yang diderita oleh (GIM) dan perawat dapat
perempuan sedangkan kanker menggunakannya sebagai tindakan
nasofaring menempati urutan pertama mandiri perawat dalam memberikan
pada responden yang berjenis kelamin asuhan pada pasien kanker yang
laki-laki (3) mayoritas responden menjalani kemoterapi.Penelitian
memiliki tingkat pendidikan dasar; (4) selanjutnya mengkombinasikan guided
lama terdiagnosis kanker mayoritas imagery and music (GIM),
responden pada tahun pertama. Fatigue selfmanagementeducationdan muscle
mengalami perubahan setelah diberikan relaksasi untuk mengatasi
intervensi guided imagery and music fatigue.Penelitian ini juga dapat menjadi
(GIM) dari fatigue berat dan sedang dasar pemberian terapi berbasis
menjadi fatigue ringan hampir pada kelompok dimana saat penelitian
seluruh responden. Berdasarkan uji berlangsung antara klien sudah saling
statistik diketahui besarnya kontribusi kenal. Penelitian berbasis kelompok
variabel independen intervensi Guided dapat diberikan untuk menciptakan
Imagery and Music (GIM), uisa, jenis wadah support system bagi sesama
kelamin, pendidikan, lama terdiagnosa penderita.Dampak kanker bukan hanya
medis secara simultan, mempunyai dirasakan oleh klien, namun juga
pengaruh terhadap penurunan fatigue keluarga. Penelitian selanjutnya terkait
sebesar 73,4.3%, sedangkan sisanya dukungan keluarga, perubahan peran
(26.6%) adalah faktor lain yang tidak pasien dan keluarga selama menjalani
diteliti. kemoterapi.

111
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

UCAPAN TERIMA KASIH Danismaya, I. (2009). Pengaruh Teknik


Relaksasi Yoga Terhadap
1. Ketua Yayasan Setia Budi Fatique Penderita Kanker Pasca
Kemoterapi Di R. S. Hasan
Samarinda yang memberikan
Sadikin Bandung. Gaster, 366-
arahan dan dorongan untuk 378.
Fotra, R., Gupta, S., & Subash, G.
melakukan penelitian ini
(2014). Sociodemographic Risk
2. Direktur Akper Dirgahayu untuk Factors For Cervical Cancer In
Jammu Region Of Jand K State
dukungan dalam penelitian ini
Of India First Ever Report From
3. Ketua UPPM atas arahan dalam Jammu. Indian Journal Sciences
Research, 105-110.
pengajuan proposal sampai
Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2014).
penyelesaian laporan penelitian Brunner and Suddarth’s
Textbook of Medical Surgical
Nursing. American: Lippincott
DAFTAR PUSTAKA
Williams & Wilkins.
ACS. (2015). Global Cancer Facts & Kemenkes, R. (2015, Juni 01). Buletin
Figures. Atlanta: Corporate Jendela Data & Informasi
Center: American Cancer Kesehatan. Situasi Penyakit
Society. Kanker, hal. 1-35.
Alligood, M.R. 2014. Nursing Theory Lee, M. H., Kim, D. H., & Yu, H. S.
and Their Work 8 Edition. (2013). The Effect of Guided
Missouri: Mosby Elsevier. Imagery on Stress and Fatugue
Al-Magid, A. S. A., Aldeen, S. M. A. in Patients with Thyroid Cancer
A., Mohammed, S. S., & Elatef, Undergoing Radioactive Iodine
Z. A. (2012). Nursing care Therapy. Hidawi Publishing
standards for cancer patients Corporation, 1-8.
undergoing chemotherapy. LeMone, P, Burke, Karen. (2008)
Journal of American Science, Medical Surgical Nursing,
8(5), 108–120. Critical Thinking in Client Care
American Cancer Society. (2014). (4th Edition), New Jersey:
Cancer Treatment & Prentice Hall Health
Survirorship - Facts & Figures. Lewis, S. L., Dirksen, S. R.,
Atlanta: American Cancer Heitkemper, M. M., & Bucher,
Society. L. (2014). Medical Surgical
Bertini, M. A. (2001). The Effects of Nursing. Missouri: Elsivier
Guided Imagery and Music on Mosby.
Anxiety. Journal of University Naga, B. S., & AL-Khasib, E. A.
graduated Seminary, 1-124. (2014). Roy Adaptation Model:
Cook, E., & Collins. (2012). The Uses Application of Theoretical
of Music and Music Therapy to Framework. Middle East Journal
Decrease Stress and Anxiety Of Family Medicine, 48-51.
During Pregnancy. The Faculty Prabu, P. K., & Subhash, J. (2015).
of the College of Nursing and Guided Imagery Therapy.
Health Professions, 1-83. Journal of Nursing and Health
Science, 56-58.

112
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 102-113

Stanton, A. L., Rowland, J. H., & Ganz,


P. A. (2015). Life After
Diagnosis and Treatment of
Cancer in Adulthood.
Psychosocial Oncology
Research, 159–174.
Suarilah, I., Wahyuni, E. D., & Falup,
R. R. (2010). Guided Imagery
and music (GIM) menurunkan
intensitas nyeri pasien post
sectio caesarea berbasis adaptasi
riy. Health Journal, 1-11.
Yarbro, C. H., Wujcik, D., & Gobel, B.
H. (2014). Cancer Symptom
Management. United States of
America: Jones & Bartlett
Learning.

113
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018

PENERAPAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DAN GUIDED IMAGERY DALAM


MENGATASI KELUHAN NYERI PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI
KEMOTERAPI
1 2 3
Wahyuna Sahmar , Elly L. Sjattar , Moh. Syafar Sangkala
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Hasanudin Makassar
Email: wahyunasahmar@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan : Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis studi tentang relaksasi otot progresif dan
pencitraan yang dipandu sebagai terapi komplementer yang mengatasi efek negatif kemoterapi.
Metode: Pencarian artikel dan jurnal dilakukan pada bulan Desember 2017 menggunakan frasa atau
istilah topik studi yang tersedia di internet. Pencarian strategi terfokus pada basis dataPubMed dan
Google Scholar. Hasil: Penelitian ini memperoleh 9 jurnal yang terdiri dari tinjauan sistematis, RCT,
dan eksperimental quasi-studyafter penilaian kritis. Diskusi: Kanker adalah masalah kesehatan yang
meningkat secara signifikan di dunia saat ini. Itu adalah penyakit kedua yang menyebabkan kematian
di dunia dan yang ketujuh di Indonesia. Meskipun kemoterapi dan radioterapi adalah terapi terbanyak
untuk pasien kanker, ia memiliki banyak efek samping. Kesimpulan: Studi literatur ini menunjukkan
bahwa PMR dan GI dapat mengurangi tingkat nyeri pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Kata kunci: nyeri, relaksasi otot progresif, imajinasi yang dipandu

ABSTRACT
Objective: This literature study aims to analyze studies of progressive muscle relaxation and imaging
that are guided as complementary therapies that overcome the negative effects of chemotherapy.
Methods: Search of articles and journals conducted in December 2017 using the terms or topic terms
of study available on the internet. The search strategy is focused on the PUBMed and Google Scholar
databases. Results: This study obtained 9 journals consisting of systematic reviews, RCTs, and
experimental quasi-studyafter critical judgments. Discussion: Cancer is a health problem that
increases significantly in the world today. It is the second disease that causes death in the world and
the seventh in Indonesia. Although chemotherapy and radiotherapy are the most common therapy for
cancer patients, it has many side effects. Conclusion: This literature study shows that PMR and GI
can reduce the level of pain in cancer patients undergoing chemotherapy.

Keywords: pain, progressive muscle relaxation, guided imagination

PENDAHULUAN terjadi di negara berkembang (Saranath &


Penyakit kanker merupakan salah satu Khanna, 2014). Penyakit kanker juga merupakan
masalah kesehatan yang mengalami masalah umum yang terjadi pada lanjut usia
peningkatan yang cepat dan dinyatakan sebagai yang penderitanya diprediksi akan terus
penyebab kematian kedua di dunia(Shahriari, mengalami peningkatan yaitu 605 juta pada
Dehghan, Pahlavanzadeh, & Hazini, 2017). Data tahun 2000 menjadi 2 trilyun pada tahun
terakhir tentang angka kejadian kanker dan 2050(Shahriari et al., 2017).
mortalitas di seluruh duniaoleh agen kanker di Kanker merupakan penyebab kematian
World Health Organization (WHO) yaitu Badan nomor 7 (5,7 %) di Indonesia (Riskesdas, 2013).
Internasional Penelitian Kanker (International Secara nasional di Indonesia prevalensi penyakit
Agency for Research on Cancer/IARC) kanker pada penduduk semua umur di Indonesia
menunjukkan bahwa angka kejadian kanker tahun 2013 sebesar 1,4 % atau diperkirakan
semakin meningkat. Hasil terakhir pada sekitar 347.792 orang (Riskesdas, 2013).
Desember 2013, IARC telah menerbitkan Terdapat lebih kurang enam persen atau 13,2
perkiraan terbaru untuk 28 jenis kanker di 184 juta jiwa penduduk Indonesia yang mengalami
negara, memberi gambaran menyeluruh tentang kanker dan memerlukan pengobatan dini (Syarif
beban kanker, yaitu 14,1 juta kasus baru secara & Putra, 2014). Di Sulawesi Selatan penderita
global (Saranath & Khanna, 2014). kanker sebesar 1,7 % atau 14.119 jiwa
Hal ini mengindikasikan peningkatan kasus (Riskesdas, 2013).
kanker menjadi 19,3 juta pada tahun 2025 Smeltzer (2008) dalam Gupta, Kumari, &
dimana 57 % (8 juta) kasus kanker baru, 65 % Kaur(2016) menjelaskan bahwa ada berbagai
(5,3 juta) kematian akibat kanker dan 48 % (15,6 terapi modalitas pengobatan untuk penyakit
juta) prevalensi kasus kanker dalam 5 tahun kanker, termasuk kemoterapi, terapi radiasi,

148
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018

imunoterapi. Kemoterapi telah diketahui sebagai latihan relaksasi diketahui dapat menurunkan
metode paling utama dalam menangani kanker nyeri kronik pada pasien (Adeola et al., 2015).
dan telah berefek pada stadium lanjut penyakit GI juga merupakan salah satu terapi
kanker. Kemoterapi dapat menjadi pengobatan komplementer yang dapat diterapkan dalam
satu-satunya atau dapat dikombinasikan dengan kondisi yang berbeda dan diberbagai populasi
radioterapi atau operasi (Hosseini, Tirgari, untuk meningkatkan kualitas hidup dan
Forouzi, & Jahani, 2016). Kemoterapi menurunkan nyeri karena kanker (Shahriari et
menggunakan obat-obat antineoplastic untuk al., 2017). GI mengarahkan pasien untuk
mendukung kematian sel dengan mengacaukan memikirkan hal-hal yang menarik dan indah bagi
fungsi dan pembelahan sel. Meskipun pasien sehingga menyebabkan pelepasan
kemoterapi merupakan terapi modalitas kanker endorfin ke seluruh tubuh. Efek dari pelepasan
yang utama, hal ini dapat memiliki efek samping endorfin adalah meningkatkan rasa damai,
yang bermacam-macam pada pasien kanker. mengurangi stres, dan pada akhirnya akan
Efek samping tersebut seperti mual, muntah, membuat perasaan menjadi senang. Dapat
nyeri, stomatitis, diare, konstipasi, alopesia, dikatakan bahwa terapi guided imagery
trombositopenia, dan leukopenia(Gupta et al., berdampak pada penurunan keparahan dari
2016). mual dan muntah selama
Banyak penelitian yang menunjukkan kemoterapi(Karagozoglu, Tekyasar, & Yilmaz,
bahwa kanker dan pengobatannya dampak 2012). Belum ada komplikasi atau efek yang
berdampak pada fisik, emosi, dan tekanan sosial buruk dilaporkan dari pemberian teknik GI ini
yang mengakibatkan penurunan fungsi tubuh, (Shahriari et al., 2017).
masalah seksualitas, perubahan citra diri,
penurunan kepercayaan diri, gangguan emosi, METODE
keparahan perubahan fungsi fisik dan Pencarian jurnal terkait topik yang diangkat
psikologi(Donovan, Thompson, & Jacobsen, dilakukan pada bulan Desember 2017 dengan
2012). Gejala untuk pasien kanker payudara memasukkan istilah atau frasa pada database
dalam menjalani kemoterapi atau radioterapi dan sumber yang tersedia di internet. Strategi
antara lain kelelahan, insomnia, kehilangan pencarian awal utamanya berfokus pada
nafsu makan, mual, muntah, perubahan database PubMed dan Google Scholar. Kata,
penampilan, ketegangan, cemas, dan frasa, atau istilah yang digunakan
depresi(Adeola et al., 2015; Kim et al., 2012 ; dikombinasikan dengan metode Simple Boolean
Zainal, Nik-jaafar, Baharudin, Sabki, & Guan Ng, Operator dan PICO(T) (Melnyk & Fineout-
(2013). Overholt, 2015). Proses pencarian ditunjukkan
Insiden nyeri pada pasien kanker dan dijelaskan lebih rinci di bagian flow chart
dilaporkan sebesar 79% dimana 46% pasien pada Lampiran 1. Setelah proses pencarian
mengalami nyeri berat(Adeola et al., 2015). jurnal pada kedua databse PubMed dan
Pengobatan farmakologi tidak selalu ScienceDirect, jika ada sitasi yang sama akan
menghilangkan nyeri yang dialami pasien diidentifikasi dan dikeluarkan. Identifikasi jurnal
kanker, bahkan obat-obat tersebut sering terkait terkait topik yang diangkat diidentifikasi melalui
dengan efek samping keluhan baru pada pasien abstrak penelitian. Bila sesuai dengan topik yang
seperti muntah, pusing, gangguan pernapasan diangkat maka dapat dipertimbangkan untuk
(Benyamin, et al, 2008 dalamAdeola et al., dijadikan referensi literatur review. Hasil akhir
2015). Kontrol nyeri yang tidak adekuat dapat dari seleksi jurnal atau artikel yang diperoleh dan
mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker dilakukan critical appraisal adalah 9 jurnal
(Wang et al., 2013). Guided imagery dengan (systematic review, RCT, dan quasi-
experimental study).

149
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018

Gambar 1. Flowchart

Total referensi 2
database
(PubMed dan
ScholarGooggle)
N= 139 Duplikasi dari dua
database
N= 10
Skrining Judul
N= 129
Sitasi yang di ekslusi
berdasarkan skrining
judul
N= 54
Skrining Abstrak
N= 75
Jurnal yang ditolak
berdasarkan skrining
abstrak
N= 34
Skrining jurnal
keseluruhan
(full text)
N= 41
Jurnal yang ditolak
setelah membaca full
textN = 32
Jurnal yang
dipilih sebagai
referensi
N= 9

150
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018

HASIL
Tabel 1. Karakteristik Penelitian/ Jurnal yang dipilih
No Penelitian Tujuan Responden Instrumen Pengumpulan Hasil pvalue
Data
1. Chen, Wang, Yang, Mengevaluasi efek 65 Questionnaire: HADS Dengan Guided CI 95%; p value <
Chung (2015) dari relaksasi dengan (Hospital Anxiety and Imageri + 0.05 (statistik
guided imagery pada Depression Scale) & SDS relaksasi: signifikan)
pasien dengan Ca (the Symptoms Distress  Nyeri ↓
Mammae Scale)  Insomnia ↓
 Kecemasan ↓
 Depresi ↓
2. Shahriari, Dehghan, Untuk mengevaluasi 50 Questionnaire: Dengan PMR + p value > 0.001;
Pahlavanzadeh, efek PMR, GI, dan European Organization for Guided Imagery test power 0.80
Hazini(2017) DDB terhadap Research and Treatment + Deep
Kualitas hidup pada Cancer and QoL Diaphragma
pasien lansia yang Questionnaire-Core Breathing:
menderita kanker  Nyeri ↓
 Kecemasan ↓
3. Charalambous, Untuk menguji 208 Questionnaire: HRQoL Dengan Guided p < 0.05 (statistik
Giannakopoulou, efektivitas GI dan Imagery + PMR: signifikan)
Bozas, Marcou, PMR terhadap efek  Nyeri ↓
Kitosios, Paikousis samping pengobatan  Kelelahan ↓
(2016) kemoterapi  Mual ↓
 Muntah ↓
4. Lee, Bhattacharya, Menginvestigasi efek 40 EEG Dengan PMR + p < 0.05 (statistik
Sohn, Verres (2012) relaksasi dari (electroencephalogram) musik: signifikan)
monocord sound  Nyeri ↓
terhadap pasien yang  Kecemasan ↓
sedang kemoterapi
dibandingkan dengan
PMR
5. Pelekasis, Matsouka, Untuk mereview 255 6 database: AMED, the Dengan PMR:
Koumarianou (2016) penelitian yang (5 penelitian) Cochrane Library,  Nyeri ↓
mengapliasikan PMR MEDLINE, PsychINFO,  Kecemasan ↓
sebagai intervensi Scopus, the Web of  Mual ↓
pendukung untuk Sciences  Kelelahan ↓
pasien kanker yang
sedang menjalani

151
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018

kemoterapi
6. Adeola, Baird, Sands, Untuk 9 Menulis jurnal pribadi Dengan Guided
Longoria, membandingkan Imagery +
Henry,Nielsen Shields pengalaman pasien relaksasi:
(2015) yang menggunakan GI  Nyeri ↓
dengan istirahat  Insomnia ↓
terencana  Depresi ↓
 Kelelahan ↓
7. Butta, Kumari,Kaur Untuk mengkaji 60 Questionnaire: Dengan PMR: p < 0.001
(2016) efektivitas teknik PMR Modified Grafic Rating  Nyeri ↓ (statistik
terhadap gejala fisik Scale;  Mual ↓ signifikan)
pada pasien yang Modified Common Toxicity  Muntah ↓
menerima pengobatan Criteria
kemoterapi
8. Yilmaz & Arslan (2015) Untuk mengetahui 60 Questionnaire: State Trait Dengan PMR + p < 0.05 (statistik
efek dari latihan PMR Anxiety Inventory and relaksasi (Guided signifikan)
terhadap tingkat General Comfort Scale Imagery):
kecemasan dan  Nyeri ↓
kenyamanan pada  Kecemasan ↓
pasien dengan Ca
Mammae yang
menerima kemoterapi
9. Pelekasis, Untuk mereview 57 6 database : Dengan PMR:
Matsouka, penelitian manfaat AMED, The COCHRANE  Nyeri ↓
Koumarianou PMR sebagai Library, MEDLINE,  Muntah ↓
(2016) intervensi pendukung PsychINFO, Scopus, The
untuk pasien kanker Web of Science
yang menjalani
kemoterapi

152
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018

DISKUSI pengambilan data awal pasien dalam kelompok


Progessive Mucle Relaxation (PMR) dan Guided intervensi maupun kontrol melaporkan tingkat
Imagery (GI) merupakan terapi komplementer nyeri rata-rata (mean masing-masing 4.17, SD 1.
yang dapat diberikan pada pasien kanker untuk 47 dan 3.55, SD 1. 73). Tidak ada perbedaan
menurunkan efek pengobatan kemoterapi. PMR yang signifikan antara keduanya, yaitu pada
merupakan stimulasi fisik dengan proses penderita prostat dankanker payudara. Setelah
peregangan dan pelepasan otot (contraction- intervensi, pasien dalam kelompok intervensi
release) yang telah diketahui sejak lama dapat melaporkan tingkat nyeri yang lebih rendah (rata-
mengatasi ketegangan mental dan fisik pada rata 2,48, SD 1,35) dibandingkan dengan
gangguan kecemasan dan depresi seperti kelompok kontrolyang mengalami peningkatan
skizofrenia, insomnia, endometriosis, dermatitis tingkat nyeri (rata-rata 4,80, SD 1. 46). Intervensi
atopik, dan kanker(Lorent, Agorastos, tersebut secara statistiksignifikan (F = 29,64, p
Yassouridis, Kellner, & Muhtz, 2016). PMR <0,0001). Nyeri pada kelompok
memiliki efek menurunkan kecemasan dengan intervensimenurun dan meningkat pada
relaksasi fisik dan mental(Zhou et al., 2014) dan kelompok kontrol. Intervensi ini dimulai dari
dapat menurunkan komplikasi dari pengobatan latihan pernafasan selama 2 menit, kemudian 10
kanker (Shahriari et al., 2017). Selain menit latihan PMR dan dilanjutkan GI selama 15
menurunkan kecemasan dan depresi, PMR juga menit. Kelompok kontrol hanya mendapatkan
dapat menurunkan nyeri, meringankan pengobatan standar.
kelelahan, dan meningkatkan kualitas tidur Penelitian dengan aplikasi terapi yang
(Kobayashi & Koitabashi, 2016). sama yang dilakukan oleh Adeola et al., (2015)
Guided Imagery (GI) juga merupakan dalam intervensi GI, 13 menit dibantu dengan
salah satu terapi komplementer yang dapat audio suara yang membimbing pasien mengatur
diaplikasikan dengan tujuan untuk meningkatkan nafas dalam, berada dalam kondisi rileks,dan
kualitas hidup dan menurunkan nyeri karena membayangkan pemandangan yang indah.
kanker(Shahriari et al., 2017). Terapi GI Pasien dianjurkan untuk memilih tempat yang
membimbing pasien untuk memikirkan hal-hal dirasakan paling nyaman untuk duduk atau
yang indah dan dapat membuat pasien merasa berbaring di rumahnya dan tanpa gangguan.
nyaman dan bahagia, sehinggahal tersebut akan Semua partisipan diberikan tugas mencatat dan
menstimulasi pelepasan endorfin ke seluruh melaporkan semua keluhan dari penggunaan
tubuh. Efek dari pelepasan endorfin akan obat, aktivitas, dan masalah kesehatan,
meningkatkan perasaan damai, mengurangi termasuk nyeri. Semua responden diberikan
stres, dan pada akhirnya akan membuat penjelasan dan informed consent sebelumnya.
perasaan menjadi senang. Belum ada komplikasi Adapun penelitian yang dilakukan
atau efek yang buruk dilaporkan dari pemberian olehChen, Wang, Yang, & Chung(2015), dimana
teknik GI ini(Shahriari et al., 2017). kelompok intervensi sebanyak 32 pasien
Terjadinya relaksasi dalam tubuh mendapatkan pendidikan tentang kemoterapi,
dipengaruhi oleh kerja sistem saraf. Terutama dan diberikan pelatihan relaksasi guided imagery
system saraf otonom yaitu system saraf simpatis. sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 33
Ketika terjadi stress akan mempengaruhi system pasien hanya mendapatkan pendidikan tentang
limbik sebagai self-regulating centerdi kemoterapi. Dalam penelitian ini juga dijelaskan
hipotalamus yang merangsang kelenjar pituitary tentang penggunaan instrument The hospital
anterior meningkatkan produksi ACTH. Ketika anxiety and depression scale (HADS) dan the
terjadi peningkatan ACTH akan merangsang symptom distress scale (SDS). Pasien menerima
korteks adrenal untuk meningkatkan produksi pelatihan relaksasi satu hari sebelum kemoterapi
kortisol dan medulla adrenal untuk meningkatkan sampai 7 hari setelah kemoterapi selama 20
produksi epineprin dan norepineprin. Sehingga menit.Hasil penelitian menunjukkan pemberian
akan meningkatkan konsumsi oksigen, tekanan PMR dan GI dapat menurunkan nyeri, keluhan
darah dan denyut nadi. Dan sebaliknya, ketika insomnia, kecemasan dan depresi.
terjadi respon relaksasi produksi ACTH akan Pada penelitian yang dilakukan oleh
menurun sehingga merangsang korteks adrenal Shahriari et al., (2017), PMR mengacu pada
untuk menurunkan produksi kortisol dan medulla kontraksi dan pelepasan otot untuk delapan
adrenal untuk menurunkan produksi epineprin kelompok otot (tangan bagian bawah, tangan
dan norepineprin. Sehingga akan menurunkan atas, kaki bagian bawah dan kaki bagian atas,
konsumsi oksigen, tekanan darah dan denyut perut, bahu, dada bagian bawah dan dahi bagian
nadi. Dengan demikian pasien merasa rileks atas).Deep diaphragmatic breathing, responden
(Park et al., 2013). diminta berada dalam posisi yang nyaman dan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh meletakkan satu tangan di perut dan yang
Charalambous et al., (2016) tentang terapi lainnya di dada mereka. Responden diminta
PMR dan GImenunjukkan bahwa pada untuk bernapas dengan lembut melalui hidung

153
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018

dalam hitungan 4 detik, kemudiandihembuskan Media. https://doi.org/10.1007/978-1-


perlahan selama 4 detik. Praktek ini dilakukan 4419-1651-8
selama 2 menit. Sedangkan pada guided Gupta, B., Kumari, M., & Kaur, T. (2016).
imagery yaitu memperlihatkan sebuah gambar Effectiveness of progressive muscle
pemandangan, sehingga setelah itu pasien relaxation technique on physical
diharapkan dapat untuk memvisualisasikan symptoms among patients receiving
pemandangan yang menyenangkan selama 10- chemotherapy, 12(1), 33–40.
15 menit. Hosseini, M., Tirgari, B., Forouzi, M. A., &
Sebagaimana dengan penelitian yang juga Jahani, Y. (2016). Guided imagery
dilakukan Yilmaz & Arslan (2015), pasien effects on chemotherapy induced nausea
diberikan intervensi PMR dan relaksasi selama 3 and vomiting in Iranian breast cancer
minggu dapat menurunkan nyeri dan patients. Complementary Therapies in
kecemasan. Dalam penelitian ini digunakan Clinical Practice, 25, 8–12.
instrument Questionnaire: State Trait Anxiety https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2016.07.00
Inventory and General Comfort Scale. 2
Karagozoglu, S., Tekyasar, F., & Yilmaz, F. A.
SIMPULAN (2012). Effects of Music Therapy and
Studi literatur ini menunjukkan bahwa Pemberian Guided Visual Imagery on
terapi progressive muscle relaxation yang Chemotherapy-Induced Anxiety and
dikombinasikan dengan guided imagery Nausea-Vomiting. Journal of Clinical
menunjukkan hasil yang positif bagi efek Nursing, 22, 39–50.
samping kemoterapi pada pasien kanker. https://doi.org/10.1111/jocn.12030
Metode ini dapat mengurangi tingkat nyeri dan Kim, I., Cho, J., Choi, E., Kwon, I. G., Hee, Y.,
memperbaiki beberapa efek samping yang Lee, J. E., … Yang, J. (2012). Perception
disebabkan oleh kemoterapi (misalnya mual, , Attitudes , Preparedness and
muntah dan kelelahan). Experience of Chemotherapy-Induced
Alopecia among Breast Cancer Patients :
DAFTAR PUSTAKA a Qualitative Study. Asian Pacific Journal
of Cancer Prevention, 13, 1383–1388.
Adeola, M. T., Baird, C. L., Sands, L. P., Lorent, L. De, Agorastos, A., Yassouridis, A.,
Longoria, N., Henry, U., Nielsen, J., & Kellner, M., & Muhtz, C. (2016). Auricular
Shields, C. G. (2015). Active Despite Acupuncture Versus Progressive Muscle
Pain: Patient Experiences With Guided Relaxation in Patients with Anxiety
Imagery With Relaxation Compared to Disorders or Major Depressive Disorder :
Planned Rest, 19(6), 649–652. A Prospective Parallel Group Clinical
Charalambous, A., Giannakopoulou, M., Bozas, Trial. Journal of Acupuncture and
E., Marcou, Y., Kitsios, P., & Paikousis, Meridian Studies, 9(4), 191–199.
L. (2016). Guided Imagery And https://doi.org/10.1016/j.jams.2016.03.00
Progressive Muscle Relaxation as a 8
Cluster of Symptoms Management Melnyk, B. M., & Fineout-Overholt, E. (2015).
Intervention in Patients Receiving Evidence- Based Practice in Nursing and
Chemotherapy : A Randomized Control Healthcare : A Guide to Best Practice.
Trial. Journal Plos One, 2(23), 1–18. Park, E. R., Traeger, L., Vranceanu, A.-M., Scult,
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0156 M., Lerner, J. A., Benson, H., …
91 Fricchione, G. L. (2013). The
Chen, S., Wang, H., Yang, H., & Chung, U. Development of a Patient-Centered
(2015). Effect of Relaxation With Guided Program Based on the Relaxation
Imagery on The Physical and Response : The Relaxation Response.
Psychological Symptoms of Breast Psychosomatics, 54(2), 165–174.
Cancer Patients Undergoing https://doi.org/10.1016/j.psym.2012.09.0
Chemotherapy. Iran Red Crescent Med 01
J, 17(11), 1–8. Riskesdas. (2013). RISET KESEHATAN
https://doi.org/10.5812/ircmj.31277 DASAR. Jakarta: Badan penelitian dan
Donovan, K. A., Thompson, L. M. ., & Jacobsen, pengembangan kesehatan kementrian
P. B. (2012). Handbook of pain and kesehatan RI Tahun 2013.
palliative care biobehavioral approaches Saranath, D., & Khanna, A. (2014). Current
for the life course : Pain, depression, and Status of Cancer Burden: Global and
anxiety in cancer. (R. J. Moore, Ed.). Indian Scenario. Biomedical Research
London: Springer Science+Business Journal, 1(1).

154
JIKKHC Vol. 01/No.01/Juni-2018

Shahriari, M., Dehghan, M., Pahlavanzadeh, S., Cancer Patients Receiving


& Hazini, A. (2017). Effects of Chemotherapy. Asian Pacific Journal of
progressive muscle relaxation , guided Cancer Prevention, 16, 217–220.
imagery and deep diaphragmatic https://doi.org/10.7314/APJCP.2015.16.1
breathing on quality of life in elderly with .217
breast or prostate cancer. Journal of Zainal, N. Z., Nik-jaafar, N. R., Baharudin, A.,
Education and Health Promotion, 1–6. Sabki, A., & Guan Ng, C. (2013).
https://doi.org/10.4103/jehp.jehp Prevalence of Depression in Breast
Syarif, H., & Putra, A. (2014). PENGARUH Cancer Survivors : a Systematic Review
PROGRESSIVE MUSCLE of Observational Studies. Asian Pacific
RELAXATION TERHADAP Journal of Cancer Prevention, 14, 2649–
PENURUNAN KECEMASAN PADA 2656.
PASIEN KANKER YANG MENJALANI Zhou, K., Li, X., Li, J., Liu, M., Dang, S., Wang,
KEMOTERAPI; A RANDOMIZED D., & Xia, X. (2014). A clinical
CLINICAL TRIAL. Idea Nursing Journal, randomized controlled trial of music
V(3), 1–8. therapy and progressive muscle
Wang, X., Jia, C., Liu, L., Zhang, Q., Li, Y., & Li, relaxation training in female breast
L. (2013). Obesity , diabetes mellitus , cancer patients after radical
and the risk of female breast cancer in mastectomy : Results on depression ,
Eastern China. World Journal of Surgical anxiety and length of hospital stay.
Oncology, 11(71), 1–7. European Journal of Oncology Nursing,
https://doi.org/10.1186/1477-7819-11-7 1–6.
Yilmaz, S. G., & Arslan, S. (2015). Effects of https://doi.org/10.1016/j.ejon.2014.07.01
Progressive Relaxation Exercises on 0
Anxiety and Comfort of Turkish Breast

155

Anda mungkin juga menyukai