SISTEM SARAF NEUROLOGI (Nining)
SISTEM SARAF NEUROLOGI (Nining)
A. Pengertian
Sistem saraf adalah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan
kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.
Dengan pertolongan saraf kita dapat mengisap suatu rangsangan dari luar
pengendalian pekerja otot. (setiadi,2007). Sistem persyarafan terdiri atas
saraf (neuron) dan sel penyokong (neurologlia dan sel Schwann). Kedua
jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lain
sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.(arif mutaqqin,2011)
1. Klasifikasi Neuron
a. Fungsi.
b. Struktur.
1. Neuron sensorik
Neuron sensorik berasal dari divisi aferen dari sistem saraf tepi (SST). Neuron
ini membawa informasi dari reseptor pesan sensorik untuk dibawa ke sistem
saraf pusat.
Neuron sensorik merupakan neuron unipolar atau disebut juga dengan
serabut aferen yang menghubungkan antara reseptor sensorik dan batang otak
atau otak.
a. Eksteroseptor, menyediakan informasi tentang kondisi lingkungan luar
dan informasi yang di dapat dari sentuhan,suhu,sensasi tekanan,dan
informasi yang didapat dari indra seperti
penglihatan,penciuman,pendengaran dan peraba.
b. Proprioseptor, memonitor keadaan posisi dan pergerakan otot rangka dan
sendi.
c. Interoseptor, memonitor kondisi sistem pencernaan, pernapasan,
kardiovaskuler,perkemihan,reproduksi,serta beberapa sensasi perasa dan
rasa nyeri.
2. Neuron motorik
Neuron motorik atau neuron eferen membawa instruksi-instruksi dari SSP
menuju efektor perifer. Neuron motorik akan menstimulasi atau memodifikasi
aktivitas dari jaringan-jaringan perifer,organ, atau sistem organ.tubuh manusia
memiliki sekitar 500.000 neuron motorik.
3. Interneuron
Interneuron atau neuron asosiasi berada di antara neuron sensorik dan
motorik. Interneuron terdapat diseluruh otak dan batang otak. Tubuh manusia
memiliki 20 juta interneuron dan berespons untuk mendisitribusikan setiap
informasi dari neuron sensorik dan mengkoordinasikan aktivitas motorik.
(Arif Mutaqqin,2011).
c. Sel Neuroglial.
Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP
yang berfungsi sebagai jaringan ikat.
d. Kelompok Neuron
a. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam
SSP.
b. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian
luar SSP dalam saraf perifer.
c. Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di
luar SSP.
d. Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan ;
saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi
dan yang tidak termielinisasi.
e. Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla
spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.
f. Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang
berlawanan pada otak atau medulla spinalis.
2. Medulla Spinalis
Fungsi Medulla Spinalis Medulla spinalis mengendalikan berbagai
aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian ini mentransmisi impuls ke dan
dari otak melalui traktus asenden dan desenden.
Struktur Umum Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan
agak pipih. Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter
struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata
42 cm. Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai
sisi keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga
puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari area urutan korda
melalui foramina intervertebral.
Struktur Internal Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang
diselubungi substansi putih. Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi
oleh substansi abu-abu bentuknya seperti huruf H. Batang atas dan
bawah huruf H disebut tanduk atau kolumna dan mengandung badan
sel, dendrite asosiasi dan neuron eferen serta akson tidak
termielinisasi. Tanduk dorsal 8 adalah batang vertical atas substansi
abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical bawah. Tanduk lateral
adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks
dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan
substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf
spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.
Traktus Spinal Substansi putih korda yang terdiri dari akson
termielinisasi, dibagi menjadi funikulus anterior,posterior dan lateral.
Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama
sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya. (Drs, H. Syaifuddin,
AMK,2002)
Menurut fungsinya susunan syaraf otonom terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Saraf Simpatis
Terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum
tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem syaraf ini terdiri dari
serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion, urat-urat itu bergerak
dari dasar tengkorak yang terletak di depan lokasi sebagai ganglion koksi.
Ganglion-ganglion itu berpasangan dan disebarkan dari daerah-daerah
berikut : daerah leher 3 pasang ganglion servikal, daerah dada 11 pasang
ganglion torakal, daerah pinggang 4 pasang ganglion lumbal, daerah
pelvis 4 pasang ganglion sacral dan di depan koksi 1 pasang ganglion
koksis.
Kornur anterior segmen torakalis ke-1 sampai ke-12 dan segmen lumbalis 1-3
terdapat rukleus vegetatif yang berisi kumpulan-kumpulan sel saraf simpatis.
Trunkus simpatikus beserta cabang-cabangnya. Disebelah kiri dan kanan
vertebra terdapat barisan ganglion saraf simpatikus yang membujur di
sepanjang vertebra. Ganglion-ganglion saraf simpatikus ini disebut trunkus
simpatikus.
Fleksus simpatikus beserta cabang-cabangnya di dalam abdomen,
pelvis,toraks serta di dekat organ-organ yang dipersarafi oleh saraf simpatis
(otonom) umumnya terdapat fleksus-fleksus yang dibentuk oleh saraf simpatis
ganglion yaitu fleksus/ganglion simpatikus.
Fungsi serabut saraf simpatis terdiri dari :
a. mensarafi otot jantung
b. mensarafi pembuluh darah dan otak tak sadar.
c. Menpersarafi semua alat dalam sepertin lambung, pancreas dan usus.
d. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat.
e. Serabut motorik pada otot tak sadar.
f. Mempertahankan tonus semua otot sadar
b. Sistem saraf parasimpatis
Saraf cranial otonom adalah saraf cranial 3,7,9 dan 10. Saraf ini
merupakan penghubung melalui serabut parasimpatis dalam perjalanan
keluar dari otak menuju orga-organ yang sebagian di kerndalikan oleh
serabut-serabut menuju iris dengan demikian merangsang gerakan-
gerakan saraf ke 3 yaitu saraf okulamotorik.
Fungsi saraf parasimpatis :
a. merangsang sekresi kelenjar air mata,kelenjar sublingualis,submandubularis
dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung.
b.Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di nuclei
laktamalis.
c. Mempersiapkan kelenjar ludah(sublingualis dan submandibularis) berpusat di
nucleus salivotarius superior, saraf-saraf ini mengikuti nervus VII.
d.Mempesarafi parotis yang berpusat di nucleus salivotarius inferior di dalam
medulla oblongan saraf ini mengikuti nervus IX. (setiadi,2011)
DAFTAR PUSTAKA