Anda di halaman 1dari 19

Anatomi Fisiologi Neuroligis

A. Pengertian
Sistem saraf adalah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan
kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.
Dengan pertolongan saraf kita dapat mengisap suatu rangsangan dari luar
pengendalian pekerja otot. (setiadi,2007). Sistem persyarafan terdiri atas
saraf (neuron) dan sel penyokong (neurologlia dan sel Schwann). Kedua
jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lain
sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.(arif mutaqqin,2011)

B. Bagian Sistem Saraf


1. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis
yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.
2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam
tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang
menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan
efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi
sistem aferen dan sistem eferen.
 Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor
sensorik ke SSP .
 Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot
dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
 Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan
eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot
rangka.
 Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon
involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara
mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur . (Arif
Mutaqqin,2011)

C. sel-sel pada sistem saraf :


1. Neuron
Adalah unit fungsional sistem syaraf yang terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma.(Setiadi,2007). Neuron suatu badan sel saraf
(soma) seperti sel lain, memiliki organel yang sama dengan sel yang
lainnnya. (Joyce black jane hokanson hawks,2014). Susunan saraf pusat
manusia terdiri atas sekitar 100 miliar neuron. Neuron adalah suatu sel
saraf dan merupakan unit anatomi dan fungsional sistem persarafan.(Arif
Mutaqqin,2011). Neuron ini terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut :
a. Badan sel
Secara relatif badan sel lebih besar mengelilingi nucleus yang di
dalamnya terdapat nucleolus. Di sekelilingnya terdapat terdapat
perikarion yang berisi neurofilamen yang berkelompok yang disebut
neurofibril. (Arif Mutaqqin,2011). Badan sel saraf merupakan bagian
yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson, badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma, inti sel berfungsi sebagai
pengatur kegiatan sel saraf (neuron). (Koes Irianto,2015)
b. Akson
- Suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari
dendrit. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke
neuron lain, ke sel lain atau ke badan sel neuron yang menjadi asal
akson ( arah menuju ke luar sel) (Setiadi,2007). Neurit(akson)
berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf
lain. Neurit di bungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung
myelin yang terdiri atas perluasan membrane sel sachwann.(Koes
Irianto,2015)
c. Dendrit
Yaitu perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek
yang berfungsi sebagai penghantar inpuls ke sel tubuh. Permukaan
dendrit penuh dengan spina dendrite yang dikhususkan untuk
berhubungan dengan neuron lain.(Setiadi,2007). Dendrite adalah
serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel,dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.(Koes Irianto,2015)

Berdasarkan cara memindahkan rangsang dan posisi yang di tempati, Neuron


dibedakan menjadi tiga sebagai berikut :

1. Neuron aferen (neuron sensorik). Neuron aferen menyampaikan pesan


dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang atau otak.
Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron
sensorik.
2. Neuron intermedier (interneuron). Neuron intermedier menyampaikan
impuls dari neuron sensorik atau dari neuron intermedier yang lain ke
neuron motorik. Antara saraf satu dengan yang lainnya di hubungkan
oleh akson.
3. Neuron eferen (neuron motorik). Neuron eferen meneruskan impuls
saraf yang diterima dari neuron intermedier.pesan yang dikirim
menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh
neuron aferen. (Koes Irianto,2015)

1. Klasifikasi Neuron
a. Fungsi.

Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya.


Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ
indera atau suatu organ internal ke SSP. Neuron motorik menyampaikan impuls dari
SSP ke efektor. Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam
SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan
informasi ke interneuron lain. (Arif Mutaqin,2011)

b. Struktur.

Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya.


Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar
neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dlam
golongan ini. Neuron bipolar memiliki satuϑ akson dan satu dendrite. Neuron ini
ditemukan pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung. Neuron unipolar
kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya bipolar.
(Arif Mutaqin,2011)
2.Klasifikasi Fungsional

Neuron-neuron juga dikategorikan berdasarkan kelompok fungsionalnya,


meliputi : 1) neuron sensorik, 2) neuron motorik dan 3) interneuron. Hubungan antara
ketiga neuron tersebut yaitu :

1. Neuron sensorik
Neuron sensorik berasal dari divisi aferen dari sistem saraf tepi (SST). Neuron
ini membawa informasi dari reseptor pesan sensorik untuk dibawa ke sistem
saraf pusat.
Neuron sensorik merupakan neuron unipolar atau disebut juga dengan
serabut aferen yang menghubungkan antara reseptor sensorik dan batang otak
atau otak.
a. Eksteroseptor, menyediakan informasi tentang kondisi lingkungan luar
dan informasi yang di dapat dari sentuhan,suhu,sensasi tekanan,dan
informasi yang didapat dari indra seperti
penglihatan,penciuman,pendengaran dan peraba.
b. Proprioseptor, memonitor keadaan posisi dan pergerakan otot rangka dan
sendi.
c. Interoseptor, memonitor kondisi sistem pencernaan, pernapasan,
kardiovaskuler,perkemihan,reproduksi,serta beberapa sensasi perasa dan
rasa nyeri.
2. Neuron motorik
Neuron motorik atau neuron eferen membawa instruksi-instruksi dari SSP
menuju efektor perifer. Neuron motorik akan menstimulasi atau memodifikasi
aktivitas dari jaringan-jaringan perifer,organ, atau sistem organ.tubuh manusia
memiliki sekitar 500.000 neuron motorik.
3. Interneuron
Interneuron atau neuron asosiasi berada di antara neuron sensorik dan
motorik. Interneuron terdapat diseluruh otak dan batang otak. Tubuh manusia
memiliki 20 juta interneuron dan berespons untuk mendisitribusikan setiap
informasi dari neuron sensorik dan mengkoordinasikan aktivitas motorik.
(Arif Mutaqqin,2011).

c. Sel Neuroglial.

Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP
yang berfungsi sebagai jaringan ikat.

 Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus


panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui
pedikel atau “kaki vascular”.
 Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah
prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
 Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya
memiliki peran fagositik.
 Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga
serebral dan ronggal medulla spinalis.

d. Kelompok Neuron
a. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam
SSP.
b. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian
luar SSP dalam saraf perifer.
c. Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di
luar SSP.
d. Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan ;
saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi
dan yang tidak termielinisasi.
e. Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla
spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.
f. Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang
berlawanan pada otak atau medulla spinalis.

2. Sistem komunikasi sel


Daya kepekaan dan daya hantaran merupakan sifat utama dari makhluk
hidup dalam bereaksi terhadap perubahan sekitarnya. Rangsangan ini
dinamakan respon. Alat penghantar stimulus yang berfungsi menerima
rangsangan disebut reseptor, sedangkan yang menjawab stimulus disebut
efektor seperti otot,sel, kelenjar dan sebagainya.
Hubungan reseptor dengan efektor terjadi melalui sistem sirkulasi dengan
perantaraan zat kimia yang aktif atau melalui hormone yang melewati
tonjolan protoplasma dari satu sel berupa benang serabut. Sel yang
merupakan tonjolan ini dinamakan neuron. Serangkaian neuron terdiri dari
neuron reseptor dan neuron efektor yang akan membentuk arkus reflex.
D. Sistem Saraf Pusat
Otak dan medulla spinalis merupakan sistem saraf pusat (SSP). SSP terdiri
dari tiga divisi fungsional (Joyce M. black,2014)
a. Otak dengan fungsi luhur,atau korteks serebral
b. Otak dengan fungsi lebih rendah (ganglia
basal,thalamus,hipotalamus,otak tengah,pons,medulla,serebrum)
c. Medulla spinalis
Struktur-struktur ini di lindungi oleh kerangka tulang keras, tiga lapis
membran,cairan peredam,dan sawar darah otak maupun sawar darah
medulla spinalis.
1. Otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang terletak di
dalam rongga tengkorak (cranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang
kuat.(Setiadi,2007) otak merupakan organ paling besar dan paling kompleks
pada sistem saraf, otak terdiri atas lebih dari 100 milliar neuron dan serabut
terkait. (Joyce M. Black,2014) otak adalah suatu alat tubuh yang sangat
penting karena merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh. (Drs. H.
syaifuddin, AMK,2011)
a. Serebrum
Serebrum tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian
terbesar otak. Koterks serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf.
Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer serebral.
Korpus kolosum yang terdiri dari serabut termielinisasi menyatukan kedua
hemisfer. Fisura dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus
menjadi 4 lobus (frontal, paritetal, oksipital dan temporal) yang
dinamakan sesuai tempat tulangnya berada. (Drs.H.Syaifuddin,
AMK,2011)
 Fisura longitudinal membagi serebrum menjadi hemisfer kiri
dan kanan
 Fisura transversal memisahkan hemisfer serebral dari
serebelum
 Sulkus pusat / fisura Rolando memisahkan lobus frontal dari
lobus parietal.
 Sulkus lateral / fisura Sylvius memisahkan lobus frontal dan
temporal.
 Sulkus parieto-oksipital memisahkan lobus parietal dan
oksipital. Girus. Permukaan hemisfer serebral memiliki
semacam konvolusi yang disebut girus
b. Disenfalon
Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik
hemisfer serebral, kecuali pada sisi basal.
c. Sistem Limbik
Terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang
terlibat dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tak
sadar. Girus singulum, girus hipokampus dan lobus pitiformis merupakan
bagian sistem limbic dalam korteks serebral.
d. Batang Otak
Pada permukaan batang otak (trunkus serebri) terlihat mendula oblongata
pons varoli,mesensefalon,dan disefalon. (Drs. H. Syaifuddin, AMK, 2011)
 Thalamus
Terdiri dari dua massa oval (lebar 1 ¼ cm dan panjang 3 ¾ cm)
substansi abu-abu yang sebagian tertutup substansi putih.
Masing-masing massa menonjol ke luar untuk membentuk sisi
dinding ventrikel ketiga.
 Hipotalamus
Terletak di didi inferior thalamus dan membentuk dasar serta
bagian bawah sisi dinding ventrikel ketiga.
Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas
SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting untuk
kehidupan, seperti pengaturan frekwensi jantung, tekanan
darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran
pencernaan dan aktivitas seksual.
Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti
kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan. Hipotalamus
memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon
kelenjar hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem
endokrin.
 Epitalamus
Membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran
kecil, badan pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur
dari ujung posterior epitalamus. (Drs. H. Syaifuddin, AMK,2002)
e. Serebelum
Terletak di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua otak.
Terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral,
hemisfer serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi
dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini
memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di SSP
berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak terkordinasi.
Serebelum juga berfungsi untuk mempertahankan postur.
1. Perkembangan otak
otak terletak dalam rongga cranium (tengkorak) berkembang dari sebuah
tabung yang mulanya memperlihatkan tiga gejala pembesaran otak awal.
 Otak depan hemisfer serebri, korpus striatum talamus serta
hipotalamus. Fungsi menerima dan mengitegrasikan
informasi mengenai kesadaran dan emosi.
 Otak tengah, mengkoordinir otot yang berhubungan dengan
penglihatan dan pendengaran. Otak ini menjadi
tegmentum,krus serebrium, korpus kuadrigemirus.
 Otak belakang (pons), bagian otak yang menonjol
kebanyakan tersusun dari lapisan fiber (berserat) dan
termasuk sel yang terlibat dalam pengontrolan pernafasan.
Otak belakang ini menjadi :
- Pons vorali, membantu meneruskan informasi
- Medula oblongata, mengendalikan fungsi otomotis organ dalam
(internal)
- Serebrum, mengkoordinasikan pergerakan dasar. (Setiadi,2007)
Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi
25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung
saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk
membentuk otak : otak depan, otak tengah dan otak belakang.
((Drs.H.Syaifuddin, AMK,2002)

 Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi ;


Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum dan
Mielensefalon menjadi medulla oblongata. Rongga pada tabung saraf
tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak dan kanal sentral
medulla spinalis.

2. Medulla Spinalis
 Fungsi Medulla Spinalis Medulla spinalis mengendalikan berbagai
aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian ini mentransmisi impuls ke dan
dari otak melalui traktus asenden dan desenden.
 Struktur Umum Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan
agak pipih. Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter
struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata
42 cm. Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai
sisi keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga
puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari area urutan korda
melalui foramina intervertebral.
 Struktur Internal Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang
diselubungi substansi putih. Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi
oleh substansi abu-abu bentuknya seperti huruf H. Batang atas dan
bawah huruf H disebut tanduk atau kolumna dan mengandung badan
sel, dendrite asosiasi dan neuron eferen serta akson tidak
termielinisasi. Tanduk dorsal 8 adalah batang vertical atas substansi
abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical bawah. Tanduk lateral
adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks
dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan
substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf
spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.
 Traktus Spinal Substansi putih korda yang terdiri dari akson
termielinisasi, dibagi menjadi funikulus anterior,posterior dan lateral.
Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama
sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya. (Drs, H. Syaifuddin,
AMK,2002)

E .Tiga Tingkat Utama dari Sistem Saraf

a. Tingkat medulla spinalis


Medulla spinalis manusia masih tetap mempunyai banyak fungsi dari
binatang bersegmen banyak. Isyarat-isyarat sensorisdihantarkan melalui
saraf spinalis ke dalam tiap segmen medulla spinalis,dan isyarat-isyarat ini
dapat menyebabkan reaksi motorik setempat di dalam segmen tubuh dari
mana informasi sensori di terima atau di dalam segmen-segmen tang
berdekatan.
b. Tingkat otak lebih rendah
Banyak, tidak ha mper semua,kegiatan bawah sadar tubuh diatur di dalam
daerah otak yang lebih rendah. Medulla
oblongata,pons,mesensefalon,hipotalamus,talamus, serebelum dan ganglia
basalis.
c. Tingkat otak lebih tinggi atau tingkat korteks
Dari pembicaraan di atas kita telah melihat bahwa banyak proses
kehidupan intristik tubuh di atur oleh daerah otak subkorteks atau oleh
medulla spinalis. (Guyton,2012)

a. Sistem Saraf Tepi


Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan
medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf cranial yang berasal dari
otak ; saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta
reseptor sensorik yang berhubungan. (Drs, H. Syaifuddin,AMK,2011)
1. Susunan Saraf Somatik
Sistem saraf somatic disebut juga dengan sistem saraf sadar. Proses yang
dipengaruhi saraf sadar,berarti anda dapat memutuskan untuk
menggerakan atau tidak mengerakkan bagian-bagian tubuh di bawah
sistem ini. Otak menerjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat
ke kaki untuk berjalan mendekati dan mengisyaratkan ke tangan untuk
membukakan pintu (Koes irianto,2014)
Sistem saraf somatic terdiri dari : 1) saraf otak (saraf cranial), 2) saraf
sum-sum tulang (saraf spinal)
a. Saraf Otak (Saraf Kranial)
12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak.
Beberapa saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi
sebagaian besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik.
(Drs.H.Syaifuddin, AMK,2011)
b. Saraf sum-sum tulang (saraf spinal)
31 asang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal
(posterior) dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal
ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal.
Semua saraf tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan
sensorik), membawa informasi ke korda melalui neuron aferen dan
meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinal diberi
nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat
munculnya saraf tersebut. (Drs.H.Syaifuddin, AMK,2002)

 Saraf serviks ; 8 pasang, C1 – C8.


 Saraf toraks ; 12 pasang, T1 – T12.
 Saraf lumbal ; 5 pasang, L1 – L5.
 Saraf sacral ; 5 pasang, S1 – S5.
 Saraf koksigis, 1 pasang.

Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf


kemudian bercabang menjadi empat divisi yaitu : cabang meningeal, ramus
dorsal, cabang ventral dan cabang viseral. Pleksus adalah jarring-jaring
serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf spinal, kecuali TI
dan TII yang merupakan awal saraf interkostal.

2. Susunan Saraf Otonom


Yaitu susunan syaraf yang mempuyai peranan penting mempengaruhi
pepkerjaan otot sadar atau serat lintang. Dengan membawa informasi ke otot
halus atau otot jantung yang dilakukan otomotis. (setiadi,2011)
Saraf yang menpersarafi alat-alat dalam tubuh seperti kelenjar,pembuluh
darah,lambung,usus,dan ginjal. Fungsi saraf otonom mengatur motilitas dan
sekresi pada kulit,pembuluh darah,dan organ viseral dengan cara merangsang
pergerakan otot polos dan kelenjar eksokrin. (Drs. H. Syaifuddin, AMK,2011)

Saraf Otonom merupakan sistem motorik eferen visceral. Sistem ini


menginervasi jantung seluruh otot polos, seperti pada pembuluh darah dan
visera serta kelenjar-kelenjar. SSO tidak memiliki input volunteer ; walaupun
demikian, sistem ini dikendalikan oleh pusat dalam hipotalamus, medulla dan
korteks serebral serta pusat tambahan pada formasi reticular batang otak.
Fungsi saraf otonom mengatur motilitas dan sekresi pada kulit, pembulu
darah, dan organ visceral dengan cara merangsang pergerakan otot polos dan
kalenjar eksokrim. Regulasi ototnom di bawah oleh serabut saraf simpatis dan
parasimpatis. (Drs.H.Syaifuddin, AMK,2002)

Menurut fungsinya susunan syaraf otonom terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Susunan syaraf simpatis


2. Susunan saraf para simpatis

a. Saraf Simpatis
Terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum
tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem syaraf ini terdiri dari
serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion, urat-urat itu bergerak
dari dasar tengkorak yang terletak di depan lokasi sebagai ganglion koksi.
Ganglion-ganglion itu berpasangan dan disebarkan dari daerah-daerah
berikut : daerah leher 3 pasang ganglion servikal, daerah dada 11 pasang
ganglion torakal, daerah pinggang 4 pasang ganglion lumbal, daerah
pelvis 4 pasang ganglion sacral dan di depan koksi 1 pasang ganglion
koksis.

Sistem simpatis terdiri dari 3 bagian yaitu :

 Kornur anterior segmen torakalis ke-1 sampai ke-12 dan segmen lumbalis 1-3
terdapat rukleus vegetatif yang berisi kumpulan-kumpulan sel saraf simpatis.
 Trunkus simpatikus beserta cabang-cabangnya. Disebelah kiri dan kanan
vertebra terdapat barisan ganglion saraf simpatikus yang membujur di
sepanjang vertebra. Ganglion-ganglion saraf simpatikus ini disebut trunkus
simpatikus.
 Fleksus simpatikus beserta cabang-cabangnya di dalam abdomen,
pelvis,toraks serta di dekat organ-organ yang dipersarafi oleh saraf simpatis
(otonom) umumnya terdapat fleksus-fleksus yang dibentuk oleh saraf simpatis
ganglion yaitu fleksus/ganglion simpatikus.
 Fungsi serabut saraf simpatis terdiri dari :
a. mensarafi otot jantung
b. mensarafi pembuluh darah dan otak tak sadar.
c. Menpersarafi semua alat dalam sepertin lambung, pancreas dan usus.
d. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat.
e. Serabut motorik pada otot tak sadar.
f. Mempertahankan tonus semua otot sadar
b. Sistem saraf parasimpatis
Saraf cranial otonom adalah saraf cranial 3,7,9 dan 10. Saraf ini
merupakan penghubung melalui serabut parasimpatis dalam perjalanan
keluar dari otak menuju orga-organ yang sebagian di kerndalikan oleh
serabut-serabut menuju iris dengan demikian merangsang gerakan-
gerakan saraf ke 3 yaitu saraf okulamotorik.
 Fungsi saraf parasimpatis :
a. merangsang sekresi kelenjar air mata,kelenjar sublingualis,submandubularis
dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung.
b.Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di nuclei
laktamalis.
c. Mempersiapkan kelenjar ludah(sublingualis dan submandibularis) berpusat di
nucleus salivotarius superior, saraf-saraf ini mengikuti nervus VII.
d.Mempesarafi parotis yang berpusat di nucleus salivotarius inferior di dalam
medulla oblongan saraf ini mengikuti nervus IX. (setiadi,2011)
DAFTAR PUSTAKA

Joyce M. Black, ddk. 2014. Keperawatan Medikal Bedah, Ed 8. Singapore: Elseiver

Setiadi. 2007. Anatomi dan fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk


Keperawatam & Kebidanan, Ed. 4, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Koes Irianto. 2014. Anatomi dan fisiologi. Bandung: Alfabeta

Arif Muttaqin. 2011. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai