Anda di halaman 1dari 24

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya perkembangan pembangunan, terlihat banyak
bangunan–bangunan struktural maupun non struktural yang ada pada saat ini. Hampir
pada setiap aspek kehidupan sehari–hari, kita tidak dapat terlepas dari banyak hal
yang menyangkut pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bidang ketekniksipilan banyak berhubungan dengan pekerjaan surveying yang
merupakan sebuah pekerjaan awal dari setiap pengerjaan suatu proyek pembangunan.
Untuk itu, mata kuliah yang berkaitan dengan surveying dianggap sangat penting
akan keberadaannya dan untuk dipelajari oleh setiap calon-calon ahli teknik sipil.
Sehingga mata kuliah yang behubungan dengan surveying atau pemetaan bisa
dikategorikan sebagai kompetensi utama dari setiap ahli teknik sipil.
Alat yang pasti diperlukan dalam kegiatan surveying adalah
Theodolith/Waterpass, alat ukur, kalkulator, dan buku catatan. Tidak fleksibel sekali
bila alat-alat tersebut dibawa dalam pekerjaan yang sebenarnya membutuhkan
efektifitas yang tinggi seperti ini. Oleh karena kegiatan surveying adalah sangat
penting dalam kegiatan pembangunan, juga efektifitas yang sangat diperlukan, maka
saat ini telah diperkenalkan sebuah alat yang merupakan gabungan alat-alat yang
diperlukan dalam kegiatan surveying.
Elektronic Total Station ( E T S ) adalah sebuah alat ukur (sudut dan
jarak) survey digital yang dapat memberikan data langsung yang dibutuhkan di
lapangan. ETS mampu mengolah data dan menyimpan data hasil pengukuran
hingga menjadi data yang siap disajikan karena memiliki memori. Sehingga
dapat dikatakan bahwa alat Elektronic Total Station (ETS) adalah gabungan dari alat
ukur sudut dan jarak ditambah dengan unit processing dan perekaman. Selain itu,
penggunaan Elektronic Total Station ini diperlukan untuk meminimalisir “Human
Error”, mempermudah pekerjaan dan mempercepat akses input data ke komputer.
Tetapi juga perlu diperhatikan, bahwa dalam praktik perhitungan ETS membutuhkan

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 1


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

ketelitian pengoperasian alat.


Alat ukur Elektronic Total Station (ETS) mempunyai jumlah
koreksi atau ketelitian alat yang sangat kecil, sehingga alat ini banyak
digunakan pada proyek - proyek besar di lapangan. Hal ini disebabkan sistem
pengukuran yang dilakukan oleh alat Elektronic Total Station ini adalah
pemantulan sinyal yang kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana cara menetukan titik koordinat pada Total Station?
b. Bagaimana cara mengukur jarak dan sudut dengan alat Total Station?
c. Bagaimana cara mengetahui dan hasil dari koreksi sudut dan jarak di lapangan?
1.3 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum Ilmu
Ukur Tanah ini.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari alat ETS.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar pengoperasian alat ETS dengan baik
dan benar.
4. Mahasiswa dapat mangukur jarak serta sudut dengan alat Total Station.
5. Mahasiswa dapat menentukan titik-titik yang akan dibidik dan dihitung.
6. Mahasiswa mampu mengolah data dari pengukuran pemetaan.
7. Mahasiswa mampu menggambar koordinat dari titik-titik yang sudah dibidik.
1.4 Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami bagaimana tata cara pengoperasian
Elektronic Total Station dan fungsi-fungsi yang ada dalam alat tersebut
secara benar.
2. Mahasiswa mampu memahami tata cara pengukuran secara cermat dan tepat
dengan menggunakan alat Elektronic Total Station (ETS).
3. Mahasiswa mampu memahami tata cara penggunaan GPS dan dapat
menentukan titik koordinat di setiap titik yang ditentukan.

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 2


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

1.5 Lokasi Praktikum


Tempat : Kampus Teknik Infrastruktur Sipil FV ITS [Kampus ITS Manyar]
Waktu : Maret 2017

Gambar 1.1
Peta Lokasi Praktikum Total Station
Sumber: Google Maps

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 3


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Total Station
Total Station adalah suatu alat ukur (sudut dan jarak) survey digital elektronik
yang mampu memberikan data yang dibutuhkan di lapangan (di station alat). Bila
dibandingkan dengan alat ukur manual maka TS secara fisik merupakan gabungan dari
alat ukur sudut dan jarak ditambah unit prosesing dan perekaman. Sehingga metode
penentuan parameter posisi masih mengacu pada metode konvensional.

Gambar 2.1.
Total Station
Sumber: en.wikipedia.org

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 4


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.2 Bagian-bagian dari Total Station :

Gambar 2.2
Bagian Total Station
Sumber: en.wikipedia.org
Keterangan :
1. Pegangan skrup pengaman pegangan
2. Garis acuan tinggi instrumen
3. Penutup baterai
4. Panel pengoperasian
5. Pengunci instrumen dengan pelat bawah
6. Pengunci instrumen dengan pelat bawah
7. Pelat dasar
8. Pengatur sekrup kaki
9. Skrup pengatur nivo
10. Nivo
11. Layar
12. Lensa yang menghadap obyek

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 5


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar 2.3
Bagian Total Station
Sumber: en.wikipedia.org
Keterangan :

13. Slot (tancapan) kompas


14. Pendeteksi cahaya (wireless)
15. Pengatur fokus untuk centering
16. Penutup lensa pengatur
17. Lensa pengatur centering yang menghadap mata
18. Pengunci sudut horizontal
19. Skrup penggeser halus horizontal
20. Penyambung (konektor) data Input/Output
21. Konektor tenaga dari luar
22. Ketinggian plat
23. Skrup pengatur ketinggian plat
24. Pengunci sudut vertikal
25. Skrup penggerak halus vertikal
26. Lensa ETS yang menghadap mata
27. Skrup pengatur fokus

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 6


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

28. Fisir pembidik


29. Acuan titik tengah ETS

2.3 Uraian Singkat Tombol ETS (Electronic Total Station)


Pada Total Station terdapat beberapa tombol pengoperasian dasar. Dalam hal ini
kami akan menguraikan mengenai fungsi dari masing-masing tombol atau menu yang
terdapat pada Total Station Tipe SOKKIA 61

Gambar 3.1
Tombol pengoperasian
Sumber: en.wikipedia.org
2.3.1 Keterangan Tombol Pengoperasian :
a. Tombol untuk menyalakan dan mematikan alat
(ON) = Untuk menyalakan alat

(ON) + = Untuk mematikan alat (tekan bersamaan)

b. Menyalakan lampu pada layar

= Untuk menyalakan dan (tekan sekali lagi)


mematikan lampu pada layar

c. Pengoperasian Ringan
Tombol pengoperasian ringan ini terdapat di bawah garis layar

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 7


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

= Pilih fungsi sesuai dengan yang dibutuhkan


(terdapat pada layar)

(FUNC) = Kotak diantara halaman menu mode MEAS (ketika


lebih dari 4 tombol sudah digunakan).

d. Memasukkan huruf – angka / figur

(F1) – (F4) = Memasukkan figur yang dialokasikan pada


tombol

(FUNC) = Melanjutkan satu halaman ke tombol


berikutnya (cari figur yang ingin anda masukkan)

(FUNC) tekan sesaat = Pergi kembali satu halaman ke tombol


sebelumnya

(FUNC) tekan lebih lama = Pergi kembali ke halaman pertama figur

(BS) = Menghapus satu karakter di kiri kursor

(ESC) = Menggagalkan data yang dimasukkan

(SFT) = Tombol antara menaikkan dan huruf kecil

= Memilih / menyetujui huruf / nilai yang


dimasukkan

Catatan: Ketika memasukkan karakter huruf, tekan (FUNC) hingga


halaman yang ingin dialokasikan ditampilkan, dan masukkan dengan
prosedur yang sama untuk memasukkan figur.

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 8


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

e. Memilih Perintah – perintah


= Menaikkan dan menurunkan kursor

= Mengarahkan kursor kekanan dan kekiri / memilih


perintah lainnya

= Menyetujui pilihan perintah

2.3.2 FUNGSI PADA LAYAR


 Status awal layar
Nama Instrumen

Aplikasi Software (program lunak)


Versi
No. JOB

Gambar 3.2
Tombol pengoperasian
Sumber: en.wikipedia.org

 Tampilan MEAS mode


Nilai konstan prisma
Faktor koreksi atsmosfer
Jarak *1 Kekuatan baterai yang tersisa *4
Sudut vertical *2 Kompensasi kemiringan sudut *5
Sudut Horisontal *3
Versi

Gambar 3.3
Tombol pengoperasian
Sumber: en.wikipedia.org

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 9


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.3.3 MENU (MODE DIAGRAM)

Gambar 3.4
Tombol pengoperasian
Sumber: en.wikipedia.org

a. Tombol yang Dijabarkan dalam Mode MEAS pada saat SET Dipilih

 Halaman 1 [DIST] [ SHV] [OSET] [COORD]


 Halaman 2 [MENU] [ TILT] [H.ANG] [EDM]
 Halaman 3 [MLM] [OFFSET] [REC] S-O]

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 10


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

b. Fungsi yang Dijabarkan Dapat Digantikan dengan Tombol Dasar

[DIST] : Pengukuran jarak penembakan

[SHV] : Mengganti antara layar sudut dan layar jarak

[OSET] : Menyeting sudut horizontal menjadi 0º

[COORD] : Pengukuran koordinat

[REP] : Pengulangan pengukuran / reply

[MLM] : Pengukuran jarak antara dua titik

[S-O] : Pengaturan ke luar pengukuran

[OFFSET] : Pengukuran pengganti

[REC] : Untuk merekam menu

[EDM] : Menyetting EDM

[H.ANG] : Menyetting sudut horizontal yang diperlukan

[TILT] : Menampilkan kemiringan sudut

[MENU] : Ke menu mode (pengukuran koordinat,mengedepankan


pengukuran, pengukuran offset, pengukuran pengulangan,
hilang pengukuran garis, pengukuran REM, pengukuran area
permukaan, garis yang diperkenalkan, menunjuk proyeksi

[REM] : Pengukuran REM

[RESEC] : Pengukuran bagian kembali

[R/L] : Mengganti sudut horizontal ke kanan / ke kiri

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 11


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

[ZA/ %] : Pengatur sudut zenit / kemirinngan dalam %

[HOLD] : Menjaga / melepaskan sudut horizontal

[RCL] : Data pengukuran akhir

[D_OUT] : Pengukuran keluaran menghasilkan suatu instrumen eksternal

[AIM] : Return signal

[AREA] : Pengukuran area permukaan

[F/M] : Tombol pengatur meter / kaki

[HT] : Mengeset tinggi alat dan tinggi target

[S-O LINE] : Pengatur pengukuran keluar garis

[P-PROJ] : Pengukuran proyeksi titik

c. Membuat Job Baru dan Input Data

1. MEM => JOB => JOB Selection => pilih JOB Selection (ada 10 JOB
dan nantinya bisa diRename) => samakan COORD search JOB dengan
JOBnya
2. MEM => Known Data => Key in Coord => Input koordinat & no. point-
nya
3. MEM => Code => Key in Code => Input code yang diinginkan

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 12


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

d. Pengukuran Sudut

Gambar 3.5
Sudut yang terbentuk oleh dua buah titik
Sumber: en.wikipedia.org
1. Arahkan ke target 1.
2. Pada Mode MEAS => [OSET] => (setelah berkedip) => [OSET] lagi => Maka
sudut horizontal target 1 adalah 00.
3. Arahkan ke Target 2, harga sudut horizontal (HAR) akan tampil sebagai selisih
sudut keduanya. Sehingga akan didapat sudut α.

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 13


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Target (A) Target (B)

(01) Pesawat ETS

(02) Backsight

Gambar 3.6
Missing Line Measurement
Sumber: en.wikipedia.org

e. MLM (Missing Line Measurement)


MLM digunakan untuk mengukur jarak horisontal antara 2 titik yang dibidik
tanpa memindahkan instrumen (ETS).

 Tujuan MLM adalah untuk mengukur jarak antara 2 point atau lebih
 Buka Menu REC
 Stn data => RAD => (cari titik 01) => (isi Tnst.h, Code)=> OK
 Untuk Back Sight : Angle data => (arahkan ke titik 02) => OSET 2kali
=>Enter=>Esc
 MENU=> MLM=> (arahkan ke Target A)=> OBS
 (arahkan ke Target A) => OBS
 akan keluar S = Slop Distance/Jarak Miring antara (A) dan (B)
H = Horizontal Distance/ Jarak Mendatar antara (A) dan (B)
V = Height Difference/Beda Tinggi antara (A) dan (B)

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 14


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

 Setting Out
 Digunakan untuk setting out/staking out point ke lapangan
 Buka Menu MEAS, cari S-O=>(setting alat)=> Stn Orientation=>Stn
Coordinate =>EDIT=>(masukkan coordinate titik 01)=>(isi Inst.h,
Tgt.h)=>OK
 (arahkan ke titik 02)=>Set H angle => Back sight =>EDIT=>(masukan
koordinat titik 02) => OK=>(pada “set H angle”)=>YES=>ESC
 S-o Data =>READ=>(cari titik yang akan di stake Out)=>OK
 (arahkan alat sampai di H sama dengan 0º00’00’’)=>(gunakan
kombinasi kunci kasar dan halus)=>(letakan prisma searah dengan
bidikan alat)
 OBS (untuk mendapatkan jarak)=>Maju mundurkan prisma sampai
diperoleh S-Q S sama dengan 0 m
 Patok posisi tersebut

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 15


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat yang Digunakan
1. Total Station
2. Statif
3. Prisma
4. Unting –Unting
5. Alat Tulis dan Buku Ukur
6. Kompas
7. Baak Ukur
3.2 Langkah Kerja di Lapangan
1. Sentring, leveling, dan berdirikan ETS di titik PL 1
2. Gunakan Nivo Bulat, Nivo Tabung, kemudian Nivo Digital.
3. Membuat job baru
MEM → JOB → JOB Selection
Pilih Job 1 atau Job 2,….dst yang masih kosong.
Samakan juga Coord search Job dengan Job selectionnya.
4. Mengisi Stn Data (Data tempat brdirinya alat)
MEAS → REC→ Stn Data → isi (No, E0, Z0, Pt, Inst.h, code, operator) →
OK
Isilah :
N0 = 0 →Y = 0
E0 = 0 →X =
Z0 = 0 →Z = 0
Tinggi Alat → 1,4
Tinggi Max → 1,700
Code → PL 1
5. Menjadikan titik PL 1 sebagai back sight (BS) dengan azimuth 0000’00’’

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 16


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Masih dalam Menu REC → Angle data → (arahkan ETS ke titik 00) → 0SET
2kali → REC → EDIT (Isi Pt = 1, Tgt. H = 1,50, Code = PL) → OK → Esc.
1. Membidik detail (situasi) yang diinginkan (misal titik R1).
→ Pindahkan prisma ke titik R1 (Ujung gedung ruang 1)
Masih dalam Menu REC → Dist data → arahkan ETS ke titik R1→
Dist → REC → Edit (isi no Point= Pt.15, Tgt. H= 1,50, code= PL) → OK
→ Esc.
Catatan : ( Tgt. H = 1,700)
Ulang langkah no.5 diatas untuk membidik titik detail lainnya (yang di
bidik dari titik PL 1).
2. Membidik titik PL 2 sebagai Foresight (FS)
→ Pindahkan prisma ke titik PL 2
Masih dalam menu REC → Dist+coord. Data → arahkan ETS ke titik
Stn 2 → OBS → REC → (isi no point = 14, Tgt.h = 1,50 Code= PL2 ) →
OK.
PINDAHKAN ETS DARI TITIK KE Stn 2
→ Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 1 ke titik Stn 2
→ Prisma dari titik Stn 2 ke titik Stn 1
3. Sentring alat, panggil koordinat titik Stn 2 sebagai stn orientation dan
masukkan tinggi alat dan tinggi target.
Buka menu COORD → Stn Orientation → Stn Coordinate → Read →
(cari titik Stn 2) → isi (Inst.h= 1,385 Tgt.h=1,50 m) → REC (Untuk
merecord Stn data) → OK → Overwrite? → YES.
4. Membidik titik Stn 1 sebagai Backsight (BS) dan memanggil koordinat titik
Stn 1 tersebut
→ Arahkan ETS ke titik Stn 1 → Sct H angle → backsight → READ →
(cari Stn 1) → OK → OK
→ (Pada “ Take BS”) → YES → Esc → Esc.
5. Membidik detail (situasi) yang diinginkan (misal titik PL R3)

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 17


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

→ Pindahkan prisma ke titik detail R3


Buka Menu REC → Dist Data → arahkan ETS ke detail (titik R3) →
Dist → REC → Edit (isi no Point= 17, TgtH= 1,50 Code= R3 ) → OK →
Esc.
Ulang – ulangi langkah no 9 diatas untuk membidik titik detail lainnya
(yang di bidik dari titik Stn 2)
6. Membidik titik Stn 3 sebagai foresight (FS)
→ Pindahkan prisma ke titik polygon Stn 3
Masih dalam Menu REC → Dist+coord. Data → arahkan ETS ke titik
Stn 3 → OBS → REC → isi (no point= 19, Tgt.h= 1,50 Code= PL3 )
→OK
PINDAHKAN ETS DARI TITIK Stn 2 KE Stn 3
→ Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 2 ke titik Stn 3
→ Prisma dari titik Stn 3 ke titik Stn 2
7. Ulangi langkah 7 – 10 untuk titik polygon Stn 3 dan Stn 4.
( AWAS!!.... sesuaikan nomor titiknya)
8. Dititik polygon terakhir (titik Stn 4), setelah melakukan pengambilan data
titik tepi, bidik titik Stn 1 sebagai control polygon.
Buka Menu REC → Coord Data
( Biasanya selisih koordinat titik Stn 1 awal akan selisih beberapa millimeter
jika dibandingkan dengan hasil koordinat yang dibidik dari titik Stn 4.
9. Untuk melihat hasil record pengamatan kita, baik berupa input point, bacaan
raw data maupun koordinat dapat dilihat dengan cara sbb: MEAS → REC
→ View

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 18


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data Pengukuran Poligon dan Pengukuran Detail Situasi

Pt. Azimuth Zenith S. Dist H. Dist N E Z Code


TKT 107,2835 89,4931 30,845 30,845 9194147,629 694777,641 -0,219 IKAT
TB 230,2956 89,3649 15,275 15,275 9194104,956 694726,903 0,041 STNTB
TC1 66,2037 89,0218 37,294 37,288 9194129,634 694772,844 0,564 LV1
MSJ2 293,4338 88,5132 8,285 8,283 9194118,005 694731,106 0,103 MSJ1
2 177,0255 87,5333 21,184 21,17 9194126,447 694778,829 0,326 PLG02
TC2 295,342 91,0752 8,003 8,002 9194118,126 694731,471 -0,22 LV2
3 253,3904 89,4641 41,832 41,831 9194114,672 694738,689 0,238 PLG03
TC3 294,1033 89,5844 8,185 8,185 9194118,024 694731,222 -0,059 MSJ1
MSJ3 249,5911 88,5151 8,323 8,322 9194111,824 694730,87 0,103 MSJ1
4 277,5658 89,2243 29,236 29,234 9194108,999 694697,95 0,108 STN4
5 325,5344 88,2414 17,915 17,908 9194123,827 694687,909 -0,213 STN5
TC5 249,3824 88,5023 8,248 8,246 9194111,803 694730,958 0,105 MSJ3
TC6 254,264 89,0922 10,659 10,657 9194111,814 694728,422 0,095 MSJ4
6 70,3736 89,3207 21,817 21,816 9194131,064 694708,49 -0,256 STN6
TC7. 244,5915 90,2526 15,005 15,004 9194108,328 694725,092 -0,173 MSJ5
7 56,5821 89,3046 47,389 47,387 9194156,892 694748,22 -0,083 STN7
TC8 291,262 90,0926 6,191 6,191 9194107,219 694721,14 -0,226 MSJ6
TC9 292,1235 88,1156 6,204 6,201 9194107,3 694721,162 -0,014 MSJ7
TC10 294,2257 89,0011 10,805 10,804 9194109,416 694717,063 -0,021 MSJ8
TC11 289,5541 89,0022 11,993 11,991 9194109,043 694715,63 -0,001 TMN1
TC12 285,3439 89,2219 17,972 17,971 9194109,782 694709,592 -0,012 TMN2
TC13 61,5546 89,3822 14,774 14,774 9194115,951 694710,986 -0,119 MSJ9
TC14 57,1135 89,0128 14,271 14,269 9194116,73 694709,943 0,031 TMN3
TC15 48,084 88,5908 13,048 13,046 9194117,704 694707,667 0,019 TMN4
TC16 48,4657 90,2946 15,822 15,821 9194119,424 694709,851 -0,549 KTN1
TC17 41,3837 88,27 9,871 9,868 9194116,373 694704,507 -0,145 TMN5
TC18 55,1855 87,4315 6,588 6,583 9194112,745 694703,363 -0,15 TMN6

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 19


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

TC19 9,275 88,5206 5,773 5,772 9194114,692 694698,899 -0,098 TMN7


TC20 87,4639 87,5836 7,534 7,53 9194124,119 694695,433 -0,167 KTN3
TC21 71,2523 90,2109 7,151 7,151 9194126,105 694694,687 -0,477 KTN4
TC22 216,3319 90,4912 3,424 3,423 9194128,314 694706,451 -0,535 KTN5
TC23 158,5642 85,3315 9,624 9,595 9194122,11 694711,937 -0,24 TMN8
TC24 164,3638 86,3115 14,353 14,327 9194117,251 694712,292 -0,115 MSJ10
TC25 135,3835 86,412 12,812 12,79 9194121,919 694717,432 -0,246 MSJ11
TC26 128,1336 86,1408 11,302 11,277 9194124,086 694717,349 -0,244 TMN9
TC27 117,1023 85,4258 10,268 10,239 9194126,388 694717,599 -0,219 TMN10
TC28 68,2059 89,0452 7,607 7,606 9194133,87 694715,559 -0,864 TMN11
TC29 123,5533 85,3434 16,763 16,713 9194121,736 694722,358 0,307 MSJ12
TC30 97,2604 87,5423 18,368 18,355 9194128,689 694726,691 -0,315 LV3
TC31 217,0106 89,2337 35,048 35,046 9194128,91 694727,12 -0,262 LV4
TC32 164,4747 88,0719 18,309 18,299 9194139,233 694753,019 -0,033 LV5
TC33 124,272 88,5841 21,924 21,921 9194144,49 694766,295 -0,242 LV6
Tabel 4.1
Data Pengukuran Pungukuran Poligon dan Titik Detail

4.2 Cara Mementukan Koreksi Sudut dan Jarak


Cara untuk menentukan koreksi sudut dan jarak antara hasil dari TS dengan yang ada
di lapangan adalah dengan mencocokan data asli dengan data dari di TS (dalam bentuk
autocad ataupun dalam tabel). Untuk koreksinya dapat menggunakan dalil sinus
cosinus.
Adapun hitungannya adalah sebagai berikut
- Pada titik 4,5, dan 6 (lampiran 1)
4′ 6′
=
sin 𝛾 sin 𝛽
21.816 6′
=
sin 60° sin 45°
6′ = 17.813
Jarak antara titik 4 dan 5 di lapangan didapatkan 17.907 meter, sedangkan dalam
perhitungan hasilnya jarak antara dua patok tersebut adalah 17.813 meter. Adapun

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 20


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

koreksi hasil yang ada di lapangan dengan perhitungan data adalah sebesar 0.094
meter.
- Pada titik 1,2, dan 3 (lampiran 2)
3′ 1′
=
sin 𝛼 sin 𝛽
21.109 41.831
=
sin 24° sin 𝛽°
𝛽 = 53.710
Sudut dalam yang terbentuk antara titik 2 dan 3 di data Total Station didapatkan
52.882°, sedangkan dalam perhitungan sudut yang terbentuk antara dua patok tersebut
adalah 53.710° meter. Adapun koreksi hasil yang ada di lapangan dengan perhitungan
data adalah sebesar 0.0828°.

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 21


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum total station adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengukur jarak dan sudut dengan alat Total Station apabila manual bisa
menggunakan roll meter sedangkan apabila dengan cara digital maka dapat
mengambil data dari hasil pengamatan menggunakan total station.
b. Cara mengetahui dan hasil dari koreksi sudut dan jarak di lapangan dengan
mencocokkan hasil pengukuran langsung dengan mencocokan cara perhitungan data
dengan dalil cosinus.
5.2 Saran
Dalam praktikum pemetaan II Total Station masih banyak kekurangan, maka dari itu
saran yang penulis berikan adalah:
a. Waktu praktikum yang lama membuat alat harus dimatikan dan dinyalakan agar
baterai tidak mudah habis.

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 22


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

DAFTAR PUSTAKA

GAK JELAS BANGET!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 23


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

LAMPIRAN

Maaf vi aku gak bisa input data dari autocad ke word.

KELOMPOK 1 PEMETAAN II KELAS A 2017 Page 24

Anda mungkin juga menyukai