Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/301228153

Aplikasi Logika Fuzzy Metode Mamdani dalam Pengambilan Keputusan


Penentuan Jumlah Produksi

Article · October 2015

CITATIONS READS

5 25,179

1 author:

Amrul Hinung Prihamayu


Universitas Gadjah Mada
1 PUBLICATION   5 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Fuzzy Logic View project

All content following this page was uploaded by Amrul Hinung Prihamayu on 13 April 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Kaunia Vol. XI No. 2, Oktober 2015/1436: 91 – 99
ISSN 1829-5266 (print) ISSN 2301-8550 (online)

APLIKASI LOGIKA FUZZY METODE MAMDANI


DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI

Muchammad Abrori dan Amrul Hinung Prihamayu


ABSTRAK

Perencanaan pengambilan keputusan perusahaan dalam menentukan jumlah produk pada satu
periode selanjutnya, bergantung pada sisa persediaan dari satu periode sebelumnya dan juga
perkiraan jumlah permintaan pada satu periode selanjutnya. Jumlah permintaan dan persediaan
merupakan suatu ketidakpastian. Logika Fuzzy merupakan salah satu ilmu yang dapat menganalisa
ketidakpastian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan aplikasi logika
Fuzzy metode Mamdani dalam pengambilan keputusan penentuan jumlah produksi.Pada
penelitian ini digunakan metode Mamdani atau yang biasa disebut metode Min-Max, baik yang
menggunakan dua variabel linguistik maupun yang menggunakan tiga variabel linguistik.Untuk
mendapatkan keluaran dari metode ini diperlukan 4 tahapan yakni; 1) Pembentukan himpunan
fuzzy; 2) Aplikasi fungsi implikasi; 3) Komposisi aturan ; 4) Defuzzifikasi, dari hasil defuzzifikasi
inilah kita bisa menentukan keputusan yang akan diambil.

Kata kunci: Logika Fuzzy, Metode Mamdani, Penentuan Jumlah Produksi, Pengambilan Keputusan

Abstract

Corporate planning in determining the amount of the product decision-making for the next period depends
on the remaining inventory from the previous period and also the estimated amount of demand in the
next period. Total demand and supply are uncertain. Fuzzy logic is is a technique to analyze uncertainty.
The purpose of this study is to investigate the use of Fuzzy logic applications using Mamdani method for
decision making determination of total production. This study uses the Mamdani method or commonly
called Min-Max method, whether using two linguistic variables nor three linguistic variables to get output
from this method required four stages, namely: 1) Establishment of fuzzy sets; 2) Function implications
application; 3) The composition rules; 4) Defuzzification, hence the decisions can be determined from
the result of defuzzification.

Keywords:Fuzzy Logic, Mamdani method, Determination of Total Production, Decision Making


92 Kaunia Vol. XI No. 2, Oktober 2015/1436: 91 – 99

PENDAHULUAN litian sangatlah penting, guna menghindari


Kehidupan manusia tidak terlepas dari kesimpangsiuran terhadap objek dari suatu
bermacam-macam persoalan, termasuk di penelitian dan untuk membantu penulis
dalam­nya adalah persoalan bisnis. Beragam lebih fokus dan terarah sesuai dengan tema
bisnis dijalankan oleh manusia untuk memenuhi penelitian. Dibuat batasan masalah sebagai
kebutuhan hidupnya baik berskala lokal berikut:
maupun global. Seiring dengan perkembangan 1. Data yang diambil merupakan data
jaman, bisnis dunia terus berubah dan menjadi sekunder.
modern. Bisnis ini dilakukan untuk memperoleh 2. Data yang digunakan sudah cukup.
kemak­muran. Salah satu kegiatan bisnis yang 3. Inventory di akhir periode digunakan
sangat penting adalah industri, baik industri kembali untuk periode selanjutnya.
barang maupun jasa (Khoiruddin, 2011). 4. Inflasi dianggap sebagai faktor luar (diang­
Pada saat ini hampir semua perusahaan gap tidak ada).
yang bergerak di bidang industri dihadapkan 5. Faktor acak seperti bencana alam, perang
pada suatu masalah yaitu adanya tingkat dll. dianggap tidak ada (diabaikan).
persaingan yang sedemikian kompetitif. Hal Dirumuskan permasalahan penelitian
ini mengharuskan perusahaan untuk meren­ sebagai berikut:
canakan atau menentukan jumlah produksi, Bagaimana penggunaan aplikasi logika
agar dapat memenuhi permintaan pasar dengan Fuzzy metode Mamdani dalam pengambilan
tepat waktu dan dengan jumlah yang sesuai. keputusan penentuan jumlah produksi?
Sehingga diharapkan keuntungan perusahaan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
akan optimal (Djunaidi dkk, 2005).
mengetahui penggunaan aplikasi logika Fuzzy
Keuntungan yang maksimal diperoleh metode Mamdani dalam pengambilan kepu­
dari penjualan yang maksimal. Penjualan yang tusan penentuan jumlah produksi. Hasil
maksimal artinya dapat memenuhi permintaan– pene­litian ini diharapkan dapat memberikan
permintaan yang ada. Apabila jumlah produk manfaat, antara lain sebagai berikut:
yang diproduksi oleh perusahaan kurang dari 1. Memberikan pengetahuan tentang cara
jumlah permintaan maka perusahaan akan menentukan jumlah produksi menggu­
ke­h ilangan peluang untuk mendapatkan nakan metode Fuzzy Mamdani.
keun­t ungan yang maksimal. Sebaliknya 2. Sebagai masukan atau informasi yang
apabila jumlah produk yang diproduksi jauh bermanfaat bagi industri dalam meren­
lebih banyak dari jumlah permintaan maka canakan jumlah produk.
peru­sahaan akan mengalami kerugian. Oleh
karena itu perencanaan jumlah produk dalam Logika Fuzzy (Djunaidi, dkk, 2005)
suatu perusahaan sangatlah penting agar dapat
Dalam kondisi yang nyata, terdapat
memenuhi permintaan pasar dengan tepat
beberapa aspek dalam dunia nyata yang selalu
dan dengan jumlah yang sesuai. Faktor-faktor
atau biasanya berada di luar model matematis
yang perlu diperhatikan dalam menentukan
dan bersifar inexact.Konsep ketidakpastian
jumlah produk, antara lain: sisa persediaan
inilah yang menjadi konsep dasar munculnya
satu periode sebelumnya dan perkiraan jumlah
konsep logika fuzzy.
per­mintaan satu periode selajutnya (Haryati,
2011) Pencetus gagasan logika fuzzy adalah Prof.
L. A. Zadeh (1965) dari California University.
Pembatasan masalah dalam suatu pene­
Pada prinsipnya himpunan fuzzy adalah
Kaunia Vol. XI No. 2, Oktober 2015/1436: 91 – 99 93

perluasan himpunan crisp, yaitu himpunan khusus untuk mengkombinasi dan memodifikasi
yang membagi sekelompok individu ke dalam himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai
dua kategori, yaitu anggota dan bukan anggota. hasil dari operasi dua himpunan sering dikenal
dengan namafire strength atau α-predikat. Ada
Himpunan Fuzzy (Kusumadewi, 2004 : 3) tiga operator dasar yang diciptakan oleh Zadeh,
Kalau pada himpunan crisp, nilai keanggo­ yaitu:
taan hanya ada dua kemungkinan, yaitu 0 atau 1. Operator AND
1, pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan 2. Operator OR
terletak pada rentang 0 sampai 1. Apabila x 3. Operator NOT
memiliki nilai keanggotaan fuzzyµA[x]=0
berarti x tidak menjadi himpunan A, demikian Fungsi implikasi (Kusumadewi, 2004 : 30)
pula apabila x memiliki nilai keanggotaan Tiap-tiap aturan (proporsi) pada basis
fuzzyµA[x]=1 berarti x menjadi anggota penuh pengetahuan fuzzyakan berhubungan dengan
pada himpunan A. suatu relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan
yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah:
Atribut Himpunan Fuzzy (Kusumadewi, IF x is A THEN y is B
2004 : 6) Dengan x dan y adalah skalar, dan A
a) Linguistik, yaitu penamaan suatu grup dan B adalah himpunan fuzzy. Proporsi yang
yang mewakili suatu keadaaan atau kondisi mengikuti IF disebut sebagai anteseden,
tertentu dengan menggunakan bahasa ala­ sedangkan proporsi yang mengikuti THEN
mi, seperti: MUDA, PAROBAYA, TUA. disebut sebagai konsekuen. Proposisi ini dapat
b) Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang diperluas dengan menggunakan operator fuzzy,
menunjukkan ukuran dari suatu variabel seperti:
seperti: 40, 25, 50, dsb.
IF (x1 is A1) • (x2 is A2) • (x3 is A3) •
.... • (xN is AN) • THEN y is B
Fungsi Keanggotaan (Kusumadewi, 2004 : 8)
Dengan • adalah operator (misal: OR atau
Fungsi keanggotaan (membership function)
AND).
adalah suatu kurva yang menunjukkan peme­
taan titik-titik input data ke dalam nilai keang­ Secara umum, ada dua fungsi implikasi
gotaan yang memiliki interval antara 0 sampai yang dapat digunakan, yaitu Min dan Dot.
1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan Komposisi Aturan-aturan Fuzzy untuk
melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa Inferensi (Kusumadewi, 2002 : 93)
fungsi yang bisa digunakan diantaranya: Apabila sistem terdiri dari beberapa aturan,
1. Representasi Linear maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan
2. Representasi Kurva Segitiga korelasi antar aturan. Salah satu metodenya
3. Representasi Kurva Trapesium adalah Metode Max (Maximum)
4. Representasi Kurva Bentuk Bahu
Defuzzifikasi (Kusumadewi, 2002 : 97)
Operator Dasar Zadeh untuk Operasi Him­ Input dari proses defuzzyfikasi adalah suatu
punan Fuzzy (Kusumadewi, 2004 : 25) himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi
Seperti halnya himpunan konvensional, aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang
ada beberapa operasi yang didefinisikan secara dihasilkan merupakan suatu bilangan pada
94 Kaunia Vol. XI No. 2, Oktober 2015/1436: 91 – 99

domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika setiap variabel input maupun output
diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range terdapat variabel linguistik.
tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai 2. Aplikasi Fungsi Implikasi
crisp tertentu sebagai output. Pada Metode Mamdani, setelah diperoleh
Ada beberapa metode defuzzyfikasi pada variabel input dan output, langkah selan­
komposisi aturan, salah satunya adalah Metode jutnya adalah menentukan aplikasi fungsi
Centroid (Composite Moment) implikasi, fungsi implikasi yang digunakan
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh adalah.
dengan cara mengambil titik pusat daerah 3. Komposisi Aturan
fuzzy. Setelah diperoleh hasil dari fungsi implikasi,
langkah selanjutnya adalah menentukan
komposisi tiap-tiap aturan dan metode
METODE PENELITIAN
yang digunakan dalam melakukan infe­
Tahap-tahap yang dilakukan dalam tugas ren­si sistem fuzzy, yaitu Metode MAX
akhir ini adalah identifikasi masalah, studi (maximum).
literatur, pengumpulan data, dan penentuan 4. Defuzzifikasi
jumlah produk. Pada tahap identifikasi Input dari proses defuzzy adalah suatu
masa­­lah, permasalahan yang dibahas dalam himpunan fuzzy, sedangkan output yang
skripsi ini adalah menentukan jumlah produk dihasilkan merupakan suatu bilangan pada
menggunakan metode Fuzzy Mamdani. domain himpunan fuzzy tersebut. Salah
Pada tahap studi literatur dan pengumpulan satu metode dari defuzzyfikasi adalah
data dilakukan pengumpulan data sekunder metode centroid. Metode centroid dapat
dari perusahaan produksi dan studi literatur. disebut Center of Area (Center of Gravity)
Studi ini meliputi hal-hal yang berkaitan adalah metode yang paling lazim dan paling
dengan FuzzyMamdani. banyak diusulkan oleh banyak peneliti
Pada tahap selanjutnya akan dilakukan untuk digunakan.
penentuan jumlah produk, yaitu proses peren­
canaan jumlah produk dengan dua variabel Kasus 1
input menggunakan logika fuzzy metode Sebuah perusahaan yang bergerak dalam
Mamdani. bidang distribusi ice cream dan frozen food
yakni PT. Sukanda Djaya mendistribusikan
PEMBAHASAN produkjuice apple. Menurut data satu tahun
Metode Mamdani (Kusumadewi dan (periode September 2009 – Agustus 2010),
Purnomo, 2004 : 39) permintaan produk terbesar mencapai 934
Metode Mamdani sering juga dikenal kemasan perbulan.Persediaan produk terbanyak
dengan nama metode MIN - MAX. Metode mencapai 198 kemasan perbulan.Data jumlah
ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani permintaan tiap bulan, persediaan tiap bulan
pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output dan pemesanan produk tiap bulan dapat dilihat
diperlukan 4 tahapan, diantaranya: pada tabel 1. Metode Mamdani digunakan
1. Pembentukan Himpunan Fuzzy untuk menentukan jumlah pemesanan produk
Pada metode Mamdani baik variabel input untuk bulan September 2010, dengan data
maupun variabel output dibagi menjadi permintaan dan persediaan produk pada bulan
satu atau lebih himpunan fuzzy, dan di Agustus 2010 masing-masing adalah 540
kemasan dan 132 kemasan.
Kaunia Vol. XI No. 2, Oktober 2015/1436: 91 – 99 95

Pemesanan pada perusahaan tersebut • Pemesanan; terdiri-atas dua himpunan


menggunakan empat aturan fuzzy sebagai fuzzy, yaitu; BERKURANG, dan
berikut: BERTAMBAH.
[R1] JIKA permintaan TURUN dan perse­
diaan BANYAK, MAKA pemesanan a) Variabel Permintaan
BERKURANG µ[x]
1
TURUN NAIK

[R2] JIKA permintaan TURUN dan perse­


diaan SEDIKIT, MAKA pemesanan
BERKURANG 0
[R3] JIKA permintaan NAIK dan persediaan 104 934

B A N YA K , M A KA p e m e s a n a n Gambar 1. Representasi variabel permintaan


BERTAMBAH
Jika permintaan sebesar 540, maka
[R4] JIKA permintaan NAIK dan persediaan
nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap
S E D I K I T, M A KA p e m e s a n a n
himpunan adalah:
BERTAMBAH
• H i m p u n a n f u z z y Tu r u n ,
µPMTTurun[540] = 0,47
Tebel 1 Jumlah Permintaan, Persediaan • H i m p u n a n f u z z y N a i k ,
dan Pemesanan Produk
µPMTNaik[540] = 0,53
PERI PERMIN PERSE PEME
BULAN
ODE TAAN DIAAN SANAN
1 September 442 112 450 b) Variabel Persediaan
2 Oktober 414 42 510 µ[y] SEDIKIT BANYAK
1
3 November 608 120 570
4 Desember 448 77 450
5 Januari 355 44 420
0
6 Februari 347 74 330 42 198
7 Maret 570 57 690 Gambar 2. Representasi variabel persediaan
8 April 503 178 360
9 Mei 934 69 1020 Jika persediaan sebesar 132, maka
10 Juni 818 198 840 nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap
11 Juli 498 153 510 himpunan adalah:
12 Augustus 104 132 643 • H i m p u n a n f u z z y R e n d a h ,
Sumber data : Laporan Kerja Praktek UIN Sunan µPSDSedikit[132] = 0,42
Kalijaga (Khoiruddin, 2011)
• H i m p u n a n f u z z y T i n g g i ,
µPSDBanyak[132] = 0,58
Penyelesaian Kasus 1
1. Pembentukan Himpunan Fuzzy c) Variabel Pemesanan
Pembentukan himpunan fuzzymerupakan
µ[z] BERKURANG BERTAMBAH
langkah pertama yang dilakukan saat 1

menggunakan Metode Mamdani. Ada tiga


variabel fuzzy yang akan dimodelkan, yaitu:
• Permintaan; terdiri-atas dua himpunan 0
330 1020
fuzzy, yaitu; TURUN dan NAIK.
• Persediaan; terdiri-atas dua himpunan Gambar 3. Representasi variabel pemesanan
fuzzy, yaitu; SEDIKIT, dan BANYAK.
96 Kaunia Vol. XI No. 2, Oktober 2015/1436: 91 – 99

Fungsi Keanggotaan:  0, 47; z ≤ 653,97


 z − 330

 1; z ≤ 330 µ [z] =  690 ;653, 97 ≤ z ≤ 695,35

1020 − z  0,53; z ≥ 695,35
µPSNBerkurang[z]=  ;330 ≤ z ≤ 1020
 690
 0; z ≥ 1020

4. Defuzzifikasi
 0; z ≤ 330
 z − 330 Penegasan atau defuzzydikerjakan menggu­
µPSNBertambah[z]=  ;330 ≤ z ≤ 1020 nakan metode centroid.
 690
 1; z ≥ 1020 100.504,96 + 13.966,27 + 147.575, 42
z=
307,37 + 20,69 + 172
= 523.96
2. Aplikasi Fungsi Implikasi
Aplikasi yang digunakan adalah aturan
Jadi jumlah pemesanan produk untuk
MIN.
bulan September 2010, dengan data per­
[R1] JIKA permintaan TURUN dan per­
min­t aan dan persediaan produk pada
se­diaan BANYAK, MAKA peme­
bulan Agustus 2010 masing-masing adalah
sanan BERKURANG
540 kemasan dan 132 kemasan adalah
α-predikat1 = 0,47
sebanyak 524.
[R2] JIKA permintaan TURUN dan
perse­d iaan SEDIKIT, MAKA
Kasus 2
pemesanan BERKURANG
α-predikat2 = 0,47 Suatu perusahaan makanan akan mempro­
[R3] JIKA permintaan NAIK dan duksi coklat jenis H. Data biaya produksi
per­s e­d iaan BANYAK, MAKA enam bulan terakhir coklat jenis H rata-rata
pemesanan BERTAMBAH sekitar Rp 750,00 per bungkus dan maksimum
α-predikat3 = 0,53 mencapai Rp 1.500,00 per bungkus, sedangkan
[R4] JIKA permintaan NAIK dan perse­ data permintaan rata-rata mencapai 50.000
diaan SEDIKIT, MAKA pemesanan bungkus dan maksimum mencapai 100.000
BERTAMBAH bungkus. Sampai saat ini perusahaan tersebut
α-predikat4 = 0,42 baru mampu memproduksi coklat jenis H
maksimal sebanyak 140.000 bungkus. Metode
3. Komposisi Aturan Mamdani digunakan untuk menentukan
Metode yang digunakan untuk melakukan jumlah produksi coklat jenis H, dengan data
komposisi antar semua aturan adalah biaya produksi dan permintaan produk masing-
metode MAX. masing adalah Rp 800,00 per bungkus dan
µ[z]
45.000 kemasan.
1
0,53
Pemesanan pada perusahaan tersebut
0,47
menggu­nakan tiga aturan fuzzy sebagai berikut:
A1 A2 A3
0 a1 a2 [R1] JIKA biaya produksi RENDAH dan
Produksi
permintaan NAIK, MAKA produksi
Gambar 4. Daerah hasil komposisi
BERTAMBAH
Dengan demikian, fungsi keanggotaan [R2] JIKA biaya produksi STANDAR,
untuk hasil komposisi ini adalah: MAKA produksi NORMAL
Kaunia Vol. XI No. 2, Oktober 2015/1436: 91 – 99 97

[R3] JIKA biaya produksi TINGGI dan c. Variabel Produksi


permintaan SEDIKIT, MAKA produksi BERKURANG NORMAL BERTAMBAH
µ[z]
BERKURANG 1

Penyelesaian Kasus 2
1. Pembentukan Himpunan Fuzzy 0 10.000 40.000 70.000 100.000 130.000
a) Variabel Biaya Produksi
Gambar 7. Representasi variabel produksi
RENDAH STANDAR TINGGI
µ[x]
1
Fungsi Keanggotaan:

 1; z ≤ 10.000

 70.000 − z
0 200 475 750 1025 1300 µPSNBerkurang[z] =  60.000 ;10.000 ≤ z ≤ 70.000

Gambar 5. Representasi variabel biaya 
 0; z ≥ 70.000
produksi


Jika biaya produksi sebesar Rp 800,  0; z ≤ 40.000atau z ≥ 100.000
maka nilai keanggotaan fuzzy pada 
 z − 40.000
µPSNNormal[z] =  ; 40.000 ≤ z ≤ 70.000
tiap-tiap himpunan adalah:  30.000
• Himpunan fuzzy Rendah, 100.000 − z
 30.000 ;70.000 ≤ z ≤ 100.000
µPMTRendah[800] = 0,0
• Himpunan fuzzy Standar,
 0; z ≤ 70.000
µPMTStandar[800] = 0,82  z − 70.000
• Himpunan fuzzy Tinggi, µPSNBertambah[z] =  ; 70.000 ≤ z ≤ 130.000
 60.000
µPMTTinggi[800] = 0,09  1; z ≥ 130.000

b. Variabel Permintaan
µ[y]
TURUN BIASA NAIK 2. Aplikasi Fungsi Implikasi
1
Aplikasi yang digunakan adalah aturan
MIN.
[R1] JIKA biaya produksi RENDAH dan
0 10.000 30.000 50.000 70.000 90.000
permintaan NAIK, MAKA produksi
Gambar 6. Representasi variabel permintaan BERTAMBAH
α-predikat1 = 0,0
Jika permintaan sebesar 45.000, maka [R2] JIKA biaya produksi STANDAR,
nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap MAKA produksi NORMAL tidak meg­
himpunan adalah: gu­nakan operator, sehingga:
• Himpunan fuzzy Turun, α-predikat2 = 0,82
µPSDTurun[45.000] = 0,125 [R3] JIKA biaya produksi TINGGI dan per­
• Himpunan fuzzy Biasa, mintaan SEDIKIT, MAKA produksi
µPSDBiasa[45.000] = 0,75 BERKURANG
• Himpunan fuzzy Naik, α-predikat3 = 0,09
µPSDNaik[45.000] = 0,0
98 Kaunia Vol. XI No. 2, Oktober 2015/1436: 91 – 99

3. Komposisi Aturan variabel linguistik, pada logika fuzzy metode


Metode yang digunakan untuk melakukan Mamdani untuk mendapatkan output, diper­
komposisi antar semua aturan adalah metode lukan 4 tahapan:
MAX. 1. Pembentukan himpunan fuzzy
Dengan demikian, fungsi keanggotaan 2. Aplikasi fungsi implikasi (aturan)
untuk hasil komposisi ini adalah: 3. Komposisi aturan
4. Defuzzifikasi
µ[z]
0,82
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
0,09
dua variabel input dan tiap tiap variabel input­
Gambar 8. Daerah hasil komposisi nya, ada yang menggunakan dua variabel
linguis­tik dan ada juga yang menggunakan
 0,09; z ≤ 42.700 tiga variabel linguistik. Untuk selanjutnya bisa
 Z − 40.000 dilakukan penelitian lanjutan dengan meng­
 ;42.700 ≤ z ≤ 64.600
 30.000 gunakan variabel input yang lebih dari dua dan

µ [z] =  0,82; 64.600 ≤ z ≤ 75.400
 70.000 − z variabel linguistiknya lebih dari tiga.
 ; 75.400 ≤ z ≤ 100.000
 30.000
 0; z ≥ 100.000
REFERENSI
Djunaidi, M., Eko S., & Fajar W.A. 2005.
Penentuan Jumlah Produksi dengan
4. Defuzzifikasi
Aplikasi Metode Fuzzy-Mamdani.
Penegasan atau defuzzydikerjakan
Jurnal Ilmiah Teknik Industri. Vol. 4,
menggunakan metode centroid.
No. 2, , 95-104.
82.048.050 + 563.771.700 + 619.920.000 + 843.189.600 Endah, H.N. 2011 . Perencanaan Jumlah
z = 3.843 + 9.964,5 + 8.856 + 10.086
Produk Menggunakan Metode Fuzzy
=64.395,77 Mam­dani Berdasarkan Prediksi Per-
Jadi jumlah produksi coklat jenis H, mintaan. Jurnal Ilmiah Matematika
dengan data biaya produksi dan permintaan FMIPA-ITS.
produk masing-masing adalah Rp 800,00 per Khoiruddin, Muhammad .2011 . Usulan Jum-
bungkus dan 45.000 kemasan adalah sebanyak lah Pemesanan Juice Apple Meng-
64.396. gunakan Metode FuzzyTsukamoto .
Laporan Kerja Praktek UIN Sunan
PENUTUP Kalijaga
Berdasarkan penelitian yang telah penu­ Kusumadewi, Sri. 2002. Analisis & Desain
lis lakukan mengenai aplikasi logika fuzzy Sistem Fuzzy Menggunakan Toolbox
menggunakan metode mamdani dalam peng­ Matlab. Yogyakarta: Graha Ilmu
am­bilan keputusan penentuan jumlah produksi,
Kusumadewi, Sri.,& P, Hari. 2004. Aplikasi
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Logika Fuzzy untuk Pendukung Kepu-
Penentuan jumlah produksi, jika hanya tusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
meng­g u­n akan dua variabel sebagai input
data­nya, baik yang menggunakan dua variabel Martono, Koko. 1999.Kalkulus. Jakarta: Er-
linguistik maupun yang menggunakan tiga langga.
Kaunia Vol. XI No. 2, Oktober 2015/1436: 91 – 99 99

Sadda, Renno W.M. 2010 . Penentuan Jum- Setiadji. 2009. Himpunan & Logika Samar
lah Pengadaan Produk yang Optimal serta Aplikasinya, Yogyakarta: Graha
Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno Ilmu.
di PT. Sukanda Djaya,Yogyakarta. Stewart, James. 2001. Kalkulus. Jakarta:
Laporan Kerja Praktek UIN Sunan E­rlangga.
Kalijaga

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai