Laporan PLTU JEPOT
Laporan PLTU JEPOT
PENDAHULUAN
Energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi
fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan
pada suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter
mengherankan bila banyak orang yang merasa susah saat listrik padam, banyak pabrik
atau perusahaan yang menanggung kerugian saat listrik padam dan aktivitas-aktivitas
umat manusia bisa terhambat. Meskipun sangat sulit tanpa adanya listrik, tidak mudah
mendapatkan energi listrik dan membuthkan bahan bakar dalam membuat penggerak
tersebut.
Salah satu penghasil energi listrik di Indonesia adalah Bosowa Energi dimana
menerapkan pembangkit listrik tenaga uap yang dimana memanfaatkan air laut yang
telah di filtrasi menjadi demin water yang tidak ada kandungan mineralnya kemudian
dimasukkan di boiler yang dimasak dengan menggunakan batubara halus. Selain itu,
penulis ingin memperluas pengetahuan tentang PT PLTU Bosowa Energi. Atas dasar
pemaparan tersebut, maka dilakukan kegiatan field trip ke PLTU Bosowa Jeneponto.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Energi
Energi secara umum adalah pengertian energi secara umum adalah kemampuan
sistem fisik untuk melakukan kerja. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah
pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi
listrik.
energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi
yang mengandalkan uap yang disarikan dari bebatuan yang panas dari bawah
tanah.
thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor
3
7. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula
Grup Energi dibangun Bosowa karena mempunyai prospek yang sangat baik di
masa mendatang. Hal itu mengingat kebutuhan energi masyarakat, seperti listrik, akan
terus meningkat dari tahun ke tahun. PT Bosowa Energi perusahaan yang memproduksi
PLTU yang dibangun diatas lahan seluas 230 hektare (ha) itu menelan investasi sekitar
sangat panas. Cuaca yang sangat panas ini sangat berpengaruh untuk kelangsungan
kerja perusahaan. Field trip kali ini mengajak kami ke PLTU Bosowa Enegri karena
banyak yang mengangkut pelajaran khususnya di bidang studi fisika. Tujuan kami diajak
field trip untuk menambah wawasan di luar bukan hanya dalam kelas saja.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering.
Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama
batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal. Salah satu PLTU terbesar
4
Dalam PLTU, energi primer yang dikonversikan menjadi energi listrik adalah
bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan dapat berupa batubara (padat), minyak
(cair), atau gas. Adakalanya PLTU menggunakan kombinasi beberapa macam bahan
bakar. Konversi energi tingkat pertama yang berlangsung dalam PLTU adalah konversi
energi primer menjadi energi panas (kalor). Hal ini dilakukan dalam ruang bakar dan
ketel uap PLTU. Energi panas ini kemudian dipindahkan ke dalam air yang ada dalam
pipa ketel untuk menghasilkan uap yang dikumpulkan dalam drum dari ketel. Uap dari
drum ketel dialirkan ke turbin uap. Dalam turbin uap, energi (entalpi) uap dikonversikan
menjadi energi mekanis penggerak generator, dan akhirnya energi mekanik dari turbin
Coal supplier atau penyedia batu bara melakukan pengiriman kepada PLTU
Jeneponto dengan kapal (ship unloader) dengan (tipe kapasitas Panamax 65.000 metrik
ton) dan dibongkar pada fasilitas Pembongkaran Batu Bara (dermaga batu bara) yang
terletak 1,4 km dari garis pantai. Dari dermaga batu bara kemudian disalurkan melalui
kemudian dihancurkan dengan pemecah batu bara, sehingga menjadi tepung batubara.
Kemudian batu bara dari penyimpanan disalurkan melalui pengeruk timbunan (Stacker
Reclaimer) , batu bara kemudian dikirim melalu konveyor menuju lumbung (coal silo)
Air laut dipompakan ke instalasi Pengolahan air yang kemudian diproses melalui
instalasi pengolahan air tawar yang terdiri dari bagian perlakuan awal (pretreatment)
dan bagian proses pembuatan air tawar atau tipe osmosis terbalik. Air tawar yang
dihasilkan ini disuplai oleh pompa kolam air pretreated menuju suatu rangkaian instalasi
pemurnian. Lalu air murni ini (make up water) dimasukkan dan disimpan didalam tangki
5
air make up. Air tawar tanpa mineral ini dapat digunakan dalam proses pembangkitan
uap.
Batubara dihaluskan menjadi bubuk pada mesin penggiling lalu bubuk batu bara
ini ditiupkan ke dalam tungku untuk dibakar. Api di dalam tungku awalnya dihasilkan
dari injeksi bahan bakar minyak pada tekanan tinggi ke dalam ruang bakar melalui
nozzle. Bahan bakar minyak ini kemudian dikabutkan dan kemudian dinyalakan dengan
sistem penyalaan/ignition. Tipe tungku adalah radiant dan terdiri dari ribuan pipa-pipa
kecil berisi air yang dipanaskan menjadi uap yang digunakan untuk menggerakkan
turbin.
termal menjadi mekanik. Tiap turbin mempunyai rotor yang tertutup dalam casing.
Turbin berputar menggunakan dua set blade/sudu-sudu. Satu set terpasang tetap di
casing bagian luar dari turbin dan mengarahkan aliran dari uap. Yang lainnya terpasang
di rotor dan memutar rotor dengan cara memanfaatkan energy dari uap yang bergerak
cepat. Turbin di PLTU TJB terdiri dari tiga tingkat : sebuah Turbin tekanan tinggi, Turbin
tekanan menengah dan dua Turbin tekanan rendah. Setiap tingkatan turbin
menyumbang daya keluaran total dari generator sebesar 719 MW. Dengan tekanan yang
tinggi, campuran udara panas dan batu bara disemprotkan kedalam Boiler sehingga akan
terbakar dengan cepat seperti semburan api. Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa
yang ada dinding Boiler, air tersebut akan dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut
dialirkan ke tabung boiler untuk memisahkan uap dari air yang terbawa. Selanjutnya uap
dialirkan ke superheater untuk melipatgandakan suhu dan tekanan uap hingga mencapai
suhu 570°C dan tekanan sekitar 200 bar yang meyebabkan pipa ikut berpijar merah.
Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber tenaga
turbin tekanan tinggi yang merupakan turbin tingkat pertama dari 3 tingkatan. Untuk
mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting steam governor valve
6
secara manual maupun otomatis. Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan
tinggi akan sangat berkurang drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-
heater untuk meningkatkan suhu dan tekanannya kembali. Uap yang sudah dipanaskan
kembali tersebut digunakan sebagai penggerak turbin tingkat kedua atau disebut turbin
tingkat 3 atau turbin tekanan rendah. Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai
suhu sedikit diatas titik didih, sehingga perlu di alirkan ke condensor agar menjadi air
untuk dimasak ulang. Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator oleh feed pump
untuk dimasak ulang. awalnya dipanaskan di feed heater yang panasnya bersumber dari
Turbin dihubungkan langsung dengan rotor generator dan berputar pada 3000
putaran per menit. Di dalam casing generator terdapat sebuah rotor. Saat rotor berputar,
arus berlanjut yang bervariasi. Hasilnya adalah arus bolak balik (AC) yang dihasilkan oleh
semua pembangkit listrik. Generator menghasilkan arus pada tegangan 22800 volt yang
mengalir dari generator melewati konduktor dan sirkuit pemutus arus menuju generator
transformer. Disini tegangan dinaikan hingga 500.000 volt. Dari transformer, energy
listrik dialirkan ke dalam jaringan terintegrasi Jawa Madura Bali milik PLN Semua
Karena produksi air murni yang mahal, maka air pada pembangkit digunakan
secara terus menerus. Dalam rangka melakukan hal ini, uap yang digunakan dari LP
turbin pada tekanan antara 10-12 kPa (absolut), dan pada suhu +- 40°C harus
dikondensasikan. Permukaan kondensor yang luas digunakan untuk proses ini. Sebuah
kondensor pada dasarnya adalah sebuah alat berisi 34074 buah pipa kecil Titanium. Uap
yang sudah digunakan dari turbin memasuki kondensor dan mengalami kontak dengan
permukaan luar pips kecil yang dingin. Air dari sistem pendingin mengalir melalui pipa-
7
pipa tersebut. Dari perbedaan suhu antara uap yang terpakai (kira-kira 40°C) dan air
ESP dipasang sebelum cerobong asap, digunakan untuk menangkap abu terbang
sisa pembakaran yang ikut terbawa dalam gas buang. ESP memberi muatan listrik pada
partikel debu di dalam gas buang untuk menangkap dan membuang partikel debu
tersebut. ESP terdiri dari rangkaian pelat logam yang searah dan vertical yang dikenal
dengan Collecting Electrode yang membentuk dinding dimana gas buang mengalir. Di
bagian tengah antara Collecting Electrode terdapat discharge electrode sebagai pemberi
Sistem FGD pada TJB terdiri atas sistem pembongkaran dan penanganan batu
kapur, sistem pembuatan larutan batu kapur, tangki penyerap untuk masing-masing
unit, sistem pengering utama gypsum dan pembuangan klorida, sistem pengering
lanjutan gypsum dan sistem suplai air. Gas buang tungku dialirkan ke sistem tangki
penyerap sulfur dimana gas buang mengalir melalui semburan lumpur dari campuran
batu kapur dan air laut. Sistem FGD di desain untuk mengurangi oksida sulfur di dalam
Gas buang hasil pembakaran batubara setelah melewati ESP dan FGD
dikeluarkan melalui cerobong setinggi 240 m untuk memastikan penyebaran gas buang
yang keluar dari cerobong. Emisi gas buang yang keluar dari cerobong dijaga agar selalu
di bawah ambang baku mutu lingkungan. Gas buang yang keluar dari cerobong dapat
dikatakan hanyalah uap air yang merupakan hasil proses desulfurisasi di FGD.
Abu dasar dari hasil pengoperasian batubara dikumpulkan di ash yard, sementara abu
terbang dikumpulkan di dalam penampung debu terbang dan dikeluarkan untuk dapat
8
2.4 Siklus Uap dan Air
PLTU umumnya memiliki pemanas ulang dan pemanas awal serta mempunyai
tiga turbin yaitu turbin tekanan tinggi, turbin tekanan menengah dan turbin tekanan
rendah. Siklus yang diperlihatkan pada gambar diatas telah disederhanakan, yaitu
bagian yang memperlihatkan sirkuit pengolahan air untuk suplisi dihilangkan untuk
penyederhanaan. Suplisi ini diperlukan karena adanya kebocoran uap pada sambungan-
sambungan pipa uap dan adanya blow down air dari drum ketel.
Air dipompakan ke dalam drum dan selanjutnya mengalir ke pipa-pipa air yang
merupakan dinding yang mengelilingi ruang bakar ketel. Ke dalam ruang bakar ketel
disemprotkan bahan bakar dan udara pembakaran. Bahan bakar yang dicapur udara ini
dinyalakan dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran dalam ruang bakar.
Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar mengubah energi kimia yang terkandung
dalam bahan bakar menjadi energi panas (kalor). Energi panas hasil pembakaran ini
dipindahkan ke air yang adala dalam pipa air ketel melalui proses radiasi, konduksi dan
konveksi.
misalnya bahan bakar minyak paling banyak memindahkan kalor hasil pembakarannya
diperlukan oksigen yang diambil dari udara. Oleh karena itu, diperlukan pasokan udara
yang cukup ke dalam ruang bakar. Untuk keperluan memasok udara ke ruang bakar,
ada kipas (ventilator) penekan dan kipas penghisap dipasang masing-masing pada ujung
masuk udara ke ruang bakar dan pada ujung keluar udara dari ruang bakar.
Gas hasil pembakaran dalam ruang bakar setelah diberi kesempatan memindahkan
energi panasnya ke air ytang ada dalam pipa iar ketel, dialirkan melalui saluran
pembuangan untuk selanjutnya dibuang ke udara melalui cerobong. Gas buang sisa
pembakaran ini masih mengandung banyak energi panas karena tidak semua energi
9
panasnya dapat dipindahkan ke air yang ada dalam pipa air ketel. Gas buang yang masih
Didalam pemanas lanjut, mengalir uap dari drum ketel yang menuju ke turbin
uap tekanan tinggi. Uap yang mengalir dalam pemanas lanjut ini mengalami kenaikan
suhu sehingga uap air ini semakin kering, oleh karena adanya gas buang di sekeliling
pemanas lanjut.
Uap yang telah digunakan untuk menggerakkan turbin tekanan tinggi, sebelum
menuju turbin tekanan menengah, dialirkan kembali melalui pipa yang dikelilingi oleh
gas buang. Disini uap akan mengalami kenaikan suhu yang serupa dengan pemanas
lanjut.
C. Economizer
Air yang dipompakan ke dalam ketel, terlebih dahulu dialirkan melalui economizer
agar mendapat pemanasan oleh gas buang. Dengan demikian suhu air akan lebih tinggi
ketika masuk ke pipa air di dalam ruang bakar yang selanjutnya akan mengurangi jumla
D. Pemanas Udara
membakar bahan bakar terlebih dahulu dialirkan pemanas udara agar mendapat
pemasanan oleh gas buang sehingga suhu udara pembakaran naik yang selanjutnya
10
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus
Hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah panas. Didalam boiler
air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara
Dengan turbin berputar menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran
medan magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi
Untuk didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang
disebut air kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
Energi ini lalu akan disalurkan ke pasar rakyat sulselbar dan sepanjang jalan
poros Jeneponto.
Limbah merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari PLTU karena
menggunakan batubara sebagai bahan bakar untuk memanaskan air menjadi uap
sehingga seringkali banyak yang menganggap limbah tersebut dapat merusak lingkugan.
Ada banyak cara menanggulangi limbah dipabrik agar tidak mencemari lingkungan yaitu:
11
1. Limbah halus uap digunakan kembali untuk bahan membuat semen di pabrik
tersendiri Bosowa.
2. Limbah cair langsung di alirkan ke laut tapi harus melewati proses agar limbah
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Proses mengonversi dalam sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang
tahapan.
2. Produksi diawali dari pengiriman batubara sampai menjadi listrik yang kemudian
dialirkan ke SulSelBar.
3. Siklus air pada PT Bosowa Energi Jeneonto adalah dengan mengubah air menjadi
uap kemudian uap penggerak turbin diubah kembali menjadi air yang kemudian
dipanaskan kembali.
4. Limbah dari pabrik untuk kepentingan membuat semen,minyak serta limbah cair
berbahaya.
3.2 Saran
Adapun Saran untuk kunjungan PLTU Jeneponto adalah agar kiranya lebih diperlihatkan
lagi seluruh proses di PLTU sampai menjadi listrik yang digunakan pada kehidupan
sehari-hari.
LAMPIRAN
13
14
15