Anda di halaman 1dari 1

1.

Empathize
Ketika sudah mengetahui user atau pengguna yang akan dituju, maka seorang desainer perlu
mengetahui pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna. Mencoba menempatkan diri
sebagai pengguna sehingga dapat benar-benar memahami kebutuhan pengguna. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi kehidupan pengguna, dan cara lainnya.

Studi kasus yang diambil adalah tentang keefektifan peletakan rak sepatu pada Open Library
Telkom University. Proses empathise yang dilakukan adalah dengan observasi, mencoba
langsung, dan wawancara.

Rak sepatu untuk penggunaan area lesehan pada bagian atas Circulation Area berada pada
bagian belakang dinding. Setelah melakukan observasi dan percobaan, penempatan rak ini dirasa
kurang strategis karena letaknya tersembunyi dan cukup membingungkan bagi pengunjung baru
Open Library. Ukurannya juga dirasa terlalu rendah sehingga cukup menyulitkan pengunjung yang
hendak menyimpan sepatu di loker-loker yang tersedia, terlebih loker paling bawah.

2. Define
Setelah desainer mengerti kebutuhan pengguna, maka desainer perlu menggambarkan sebuah
ide atau pandangan user yang akan menjadi dasar dari produk atau aplikasi yang akan dibuat. Hal
ini dapat dilakukan dengan membuat list kebutuhan user dan menggunakan pengetahuan
mengenai kondisi yang sedang terjadi.

Setelah melakukan proses Empathise, maka didapatkan beberapa masalah, yaitu:

- Tempat tersembunyi
- Tinggi rak terlalu rendah
- Kapasitas tidak banyak
- Tidak ada pengaman pada setiap loker
- Signage kurang menarik

Sehingga terdapat pula beberapa solusi untuk permalahan tersebut, yaitu:

- Membuat rak sepatu lebih eye-catching


- Rak sepatu dibuat dengan sistem floating shelf dengan ukuran yang disesuaikan
- Menambah kapasitas penyimpanan
- Memberikan pengaman pada setiap loker
- Membuat signage yang lebih menarik

Anda mungkin juga menyukai