Week 7
1. Apakah yang membedakan antara memori jangka pendek dengan memori jangka panjang?
Jawaban:
Memori merupakan sistem penyimpanan dan pengelola informasi yang diperlukan untuk
melakukan tugas-tugas kognitif yang kompleks seperti pembelajaran, penalaran dan
pemahaman. Selanjutnya sistem memori akan memilih, menginisiasi dan melakukan proses
pengehentian atas fungsi pemrosesan seperti penyandian dan pengambilan data. Karena itu,
memori merupakan aspek pokok dalam proses kognitif.
Aspek memori juga merupakan suatu hal yang sangat penting dalam desain suatu produk.
Desainer harus mempertimbangkan keterbatasan memori ini saat menyajikan informasi dan
produk wireframing, untuk memberikan pengalaman pengguna yang paling berkesan dan
efisien. Terdapat 3 jenis memori utama yang diproses di otak, yaitu short-term memory, long-
term memory dan sensory memory. Sensory Memories atau Ingatan sensorik adalah ingatan
yang disimpan untuk periode waktu yang sangat kecil dan yang berasal dari organ indera kita
(seperti mata atau hidung kita). Mereka biasanya disimpan selama kurang dari 500 milidetik.
Selanjutnya adalah memori jangka pendek (short-term memory) yang bersifat ad interim,
digunakan untuk memproses ingatan sensorik yang menarik. Memori sensorik ditransfer ke
memori jangka pendek di mana informasi dapat diproses hingga satu menit. Memori jangka
pendek bertindak sebagai tempat menyimpan data sementara, digunakan untuk menyimpan
informasi yang hanya dibutuhkan sesaat.
Informasi yang disimpan pada memori jangka pendek akan segera dilupakan untuk
menghindari kelebihan beban/kapasitas, kecuali untuk informasi-informasi yang dianggap
penting seperti pengetahuan fakta informasi, pengalaman, urutan perilaku, dan segala sesuatu
yang diketahui. Informasi penting ini akan disimpan dalam memori jangka panjang (long-
Sesuai dengan penjelasan pada soal nomor 1 di atas, memori jangka pendek memiliki
kapasitas yang terbatas. Terdapat eksperimen oleh ahli, antara lain oleh psikolog George A.
Miller dalam makalahnya “The Magical Number Seven, plus or minus two” yang
menunjukkan bahwa manusia dapat menyimpan, paling banyak antara 5 dan 9 item, dalam
memori jangka pendek. Masalah keterbatasan kapasitas dalam short-term memory dapat
diminimalisasi dengan proses yang dikenal dengan chunking.
Chunking merupakan strategi yang digunakan untuk mengurangi beban dalam proses
informasi dengan mengelompokkan suatu konten ke dalam unit-unit kecil yang bisa dikelola
sehingga isu lebih mudah dipahami. Chunking memecah rangkaian informasi yang panjang
menjadi satuan atau potongan. Potongan yang didapatkan lebih simpel untuk diproses ke
memori dari pada serangkaian informasi yang tidak terputus tanpa menyebabkan kemacetan
(bottleneck) dalam rangka pemrosesan informasi. Dengan strategi chunking, kemampuan
short-term memory dalam menangani informasi yang lebih besar dapat ditingkatkan.
3. Sebutkan bagaimana penerapan teori “Chunking” pada sebuah desain tampilan user interface?
Berikan 2 buah contoh dari website/aplikasi yang ada di Indonesia!
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, chunking dapat diartikan memotong. Dari sisi
desain UI, chunking merupakan cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Masalah
tesebut adalah keterbatasan kapasitas memori manusia dalam mengingat. Menyajikan konten
dalam potongan-potongan membuat user dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami
dan mengingatnya. Penerapan chunking dalam desain UI dapat dilakukan melalui langkah
berikut:
− Memecah jumlah informasi yang lebih besar menjadi unit yang lebih kecil.
− Mengidentifikasi kesamaan atau pola.
− Mengatur informasi.
− Mengelompokkan informasi ke dalam unit yang dapat dikelola.
Contoh 1
Contoh 2
Pada aplikasi pegipegi, booking tiket tidak digabung seluruhnya melainkan dipisah/dipecah
sesuai dengan jenis akomodasi yang dibutuhkan oleh user/customer sehingga memudahkan
customer dalam memproses informasi uyang tersedia dalam aplikasi.
4. Unduh aplikasi mobile sephora atau aplikasi mobile lain yang sejenis, kemudian lakukan
pendaftaran sebagai anggota. Amati aplikasi tersebut dan lakukan transaksi tanpa harus di
finlisasi hingga pembayaran, cukup sampai memilih produk yang kemudian dimasukan ke
keranjang. Berdasarkan apa yang terlihat serta interaksi yang anda lakukan pada aplikasi
Tombol merupakan salah satu elemen dasar dari setiap UI, tombol menandakan adanya
elemen interaktif yang dapat membuat user melakukan sebuah tindakan. Aspek affordance ini
2) Notifikasi
Dalam desain UI pada aplikasi Sephora, terdapat notifikasi yang ditandai dengan warna
merah pada menu shopping bag untuk menarik perhatian user atas barang yang telah
3) Kolom Pencarian
Tidak jauh berbeda dengan aplikasi e-commerce lainnya, kolom pencarian pada aplikasi
Sephora juga cukup sederhana dan gampang ditemukan dalam tampilan UI aplikasi ini.
Bisa dilihat pada gambar di atas terdapat kata-kata “What are you looking for” yang
langsung memberikan kejelasan bagi user bahwa itu adalah kolom pencarian produk.
Medium. “Desainer Antarmuka Pengguna Chunking Chunking dan Chunking”. Diakses pada 16
Juli 2023 melalui https://suryaferary.medium.com/desainer-antarmuka-pengguna-
chunking-chunking-dan-chunking-21a299a622d4
Medium. “Bagaimana Kita Meningkatkan Efisiensi dalam User Interface”. Diakses pada 16 Juli
2023 melalui https://medium.com/@andikafransius/bagaimana-kita-meningkatkan-
efisiensi-dalam-user-interface-8aaf2d73fc63
Suprapto, Agung. Dasar-Dasar Interaksi Manusia dan Komputer. Salatiga: LP2M IAIN
Salatiga, 2021.
Techarea. “Tips Menjadi UX Designer Pemula”. Diakses pada 16 Juli 2023 melalui
https://techarea.co.id/tips-untuk-menjadi-ux-designer-pemula/
---oOo---