Anda di halaman 1dari 4

Contoh Sketsa Storyboarding Pembelajaran

(Sumber : Serba-serbi storyboard untuk Membuat Konten E-Learing, Binus University)

Pada dasarnya storyboard membantu kita dalam menyusun sebuah konten belajar,
format konten e-Learning yang sering digunakan juga dalam bentuk multimedia yang
mampu mendukung multi-platform (desktop, mobile dan tablet). Storyboard
merupakan sebuah teknik untuk menggambarkan garis besar sebuah interaksi antara
seseorang (atau banyak orang) dan produk tertentu dalam bentuk narasi, yang
meliputi serangkaian gambar-gambar, sketsa, dan kata-kata yang menghasilkan
sebuah cerita.

Sketsa Storyboarding

Sumber : Unsplash

Selain digunakan untuk membuat film, storyboard juga biasa digunakan pada
berbagai industri, seperti periklanan, video game, multimedia untuk pelatihan,
pengembangan website dan video pemerintahan. Pada dasarnya storyboard untuk
video menggambarkan rangkaian tampilan yang akan dijadikan video. Masing-
masing bagian berisi komponen detil mengenai aktor (ekspresi, gerakan, pakaian,
properti), teknik pengambilan gambar, lokasi pengambilan gambar, suasana, narasi
yang akan disampaikan, backsound (apabila ada).

1
Materi : Bagaimana Cara Menggunakan Mesin Kopi

1. 2.

Adegan : Pertanyaan pengantar Adegan : Mengambil cangkir


Aksi : Pada 2 karyawan didapur kantor, yang Aksi : Buka lemari cangkir, dan ambil dimana
satu bertanya kepada yang lain apakah mereka cangkir tersebut berada.
mau kopi? Pengisi Suara : Karyawan 1 : Saya mendapatkan
Pengisi Suara : Karyawan 1 : Apakah kamu suka cangkir tersebut pada bagian atas kiri lemari. Itu
kopi? ; Karyawan 2 : Iya betul sekali bertuliskan “Cangkir”

3. 4.

Adegan : Ambil kopi


Aksi : Dekatkan posisi kopi, gunakan tangan
untuk memberitahu dimana lokasi kopi tersebut Adegan : Tampat Cangkir
berada dan pilih salah satunya. Aksi : Dekati tangan pada cangkir, letakan
Pengisi Suara : Karyawan : Kamu akan didekat mesin kopi
menenemukan tempat kopi disebelah kiri dalam Pengisi Suara : Karyawan : Letakan cangkir
gelas kaca. tersebut didepan mesin kopi

5. 6.

Scene : Tekan tombol


Scene : Mesin Kopi Action : Dekatkan tangan untuk menekan
Action : Dekatkan tangan pada mesin kopi tombol pada atas mesin
kedalam slot pada mesin Pengisi Suara : Karyawan : Tekan tombol
Pengisi Suara : Karyawan : Letakan posisi kopi tersebut yang bertanda cangkir untuk memulai
tersebut pada posisi slot atas mesin kopi mesin tersebut bekerja

2
Tips dan Strategi Menyusun Storyboard

Sumber : Freepik

Mengingat pentingnya storyboard dalam pengembangan konten eLearning, berikut


ini strategi yang dapat membantu Anda dalam melakukan desain storyboard :
➢ Gambar-gambar yang akan digunakan sebaiknya konsisten dan jelas sesuai
dengan desain antarmuka sebelum proses pembuatan desain storyboard
dimulai.
➢ Kombinasi dari berbagai metode desain instruksional dapat digunakan untuk
memberikan informasi, seperti audio, ilustrasi gambar dan studi kasus.
➢ Pembuatan konten eLearning yang menyertakan interaktivitas, sebaiknya
disetujui terlebih dahulu, untuk menghindari ketidaksesuaian dengan
pengguna.
➢ Jangan lupa sertakan quiz atau evaluasi jenis lainnya
➢ Hal-hal yang menyulitkan pengguna seperti melebih-lebihkan informasi harus
diperhatikan agar tidak dilakukan oleh SME.
➢ Sebelum mengembangkan storyboard, buatlah rencana awal untuk
menyusun format, urutan, dan penyajian konten tertentu. Rencana tersebut
dapat meliputi tujuan pembelajaran dan membagi mata kuliah menjadi
beberapa modul, serta menyiapkan alur untuk memvisualisasikan interaksi
atau skenario yang kompleks.

3
Setelah Anda telah mempersiapkan hal-hal tersebut, berikut ini 8 langkah mudah
dalam menyusun storyboard untuk eLearning:

Menetapkan tujuan mata kuliah. Anda dapat berdiskusi bersama dengan


klien untuk merumuskan hasil akhir yang akan dicapai oleh pengguna.
Mengumpulkan materi. Anda dapat bekerjasama dengan SME untuk
melakukan analisis kebutuhan, identifikasi pengetahuan yang harus dimiliki
oleh pengguna, dan identifikasi kesulitan-kesulitan yang mungkin akan
dihadapi.
Menetapkan learning objective yang akan menjadi panduan selama proses
pengembangan multimedia untuk konten eLearning.
Membuat kriteria asesmen. Setiap learning objective harus sejalan dengan
level dari Taksonomi Bloom. Dengan demikian, akan membantu Anda dalam
memeriksa pengetahuan yang akan dicapai atau skenario untuk menilai
pembelajar.
Gunakan template storyboard yang sudah ada, lebih baik jika template
tersebut gratis.
Pilih model atau metode desain tertentu yang dapat menyampaikan konten
e-Learning Anda secara efektif dan mudah dipahami oleh pebelajar. Ada
beberapa model yang dapat Anda gunakan: ADDIE, Knirk and Gustafson, SAM,
The Action Mapping Process, Gagne’s 9 Principles, CCAF, dan lain-lain.
Pilih element desain yang akan digunakan seperti gambar-gambar, video,
interaktif, dan kuis-kuis.
Pilih authoring tools yang sesuai dengan kemampuan Anda. Authoring tools
merupakan alat yang digunakan untuk mengembangkan multimedia
khususnya konten eLearning. Alat yang dapat Anda gunakan seperti:
Articulate storyline, Articulate Studio ‘13, Lectora, Adobe Captivate, Moodle,
Claro, Udutu, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai