Anda di halaman 1dari 8

Materi Workshop Cabang Lomba Gitar Duet FLS2N SMP, Banten 18 Sepetember 2019.

• “Bermain Gitar Sehat: sebuah isue terkini dalam wilayah pemain” oleh: Hery Budiawan
• “Membuat Aransemen Sederhana” (duet gitar) oleh: Dr. Royke B Koapaha., M.Sn
• “Mengulas Teknik Gitar Lewat Lagu Klasik FLS2N” oleh: Milkha Azalia

Bermain Gitar Sehat


(sebuah issue terkini dalam wilayah pemain)

Oleh: Hery Budiawan

Belakangan ini gaya hidup sehat mulai banyak digemari sebagian besar manusia, apapun tujuannya
pada intinya bergaya hidup sehat untuk lebih menjaga keseimbangan tubuhnya. Sebagai contoh
yang sangat terlihat, akhir-akhir ini orang orang sudah banyak meninggalkan makanan cepat saji,
mereka memilih lebih baik menunggu lama makanan yang mereka pesan dibanding makanan cepat
saji. Perkembangan gaya hidup sehat mungkin dirasa sangat perlu diwilayah pemain musik, namun
bukan urusan makanan lebih pada bagaimana memainkan instrumen yang sehat bukan baik, karena
bermain instrument baik belum tentu sehat, tapi kalau bermain instrument sehat pasti baik. Issue ini
menjadi hal yang menarik disebabkan beberapa pemain gitar pada umumnya dan pemain gitar klasik
khususnya mengalami cidera otot, dikarenakan pola latihan atau apapun yang dianggap tidak sehat.

Cidera yang dialami para pemain yang tidak hanya gitar sudah banyak dialami dan diteliti
penyebabnya. Salah satu yang menyebabkan cidera adalah tidak naturalnya baik secara Teknik
maupun posisi. Pelanggaran pada wilayah anatomi tubuh inilah yang menjadi dasar cidera. Banyak
pemain gitar yang sampai saat ini sudah “gantung” gitar bukan dikarenakan tidak berminat lagi
namun karena cidera permanen yang mereka alami. Untuk itu gerakan bermain natural sesuai
anatomi tubuh masing-masing menjadi hal yang paling logis mencegah terjadinya cidera permanen.

Menyikapi hal tersebut dalam kegiatan workshop Gitar Duet FLS2N ini, peserta diajak
bagaimana bermain gitar yang sehat?, Hal ini dirasa penting karena peserta tergolong berusia muda
yang masih panjang dunia impiannya. Maka dari itu wilayah bermain gitar sehat lebih pada posisi:
baik posisi duduk, posisi tangan kanan dan kiri, dan hal yang lain dianggap perlu dalam kegiatan
workshop ini.

POSISI DUDUK:
Pada posisi duduk secara informasi yang sudah diketahui duduk selalu diujung bangku (tidak
bersandar, atau di tengah kursi posisi duduknya). Duduk di ujung bangku ditinjau dari bermain gitar
sehat sangat sejalan, kenapa sejalan? Posisi duduk di ujung bangku membuat otomatis tulang
punggung belakang berada pada posisi yang sebenarnnya, dan sesuai dengan anatomi tubuh,
sehingga kecenderungan untuk bungkuk dapat diminimalisir pada pemain. Selain berhubungan
dengan masalah tulang belakang, posisi duduk di ujung bangku juga merupakan sebuah
keseimbangan antara tubuh bagian atas, tengah dan bawah, kerja tubuh lebih stabil. Seandainya
duduk terlalu bersandar maka kerja tubuh lebih berat pada tubuh bagian atas. Posisi duduk ini
merupakan hal mendasar sebelum melakukan aktifitas bermain gitar. (kesemua informasi ini
dipaktikan dalam workshop bermain gitar sehat)

POSISI TANGAN KIRI:


Posisi tangan kiri saat bermain gitar selain menentukan kekuatan daya tekan, estetika dan hal
lainnya, juga sebagai penyeimbang gerakan otot tangan kanan. Ke- naturannya tangan kiri membuat
(otomatis gerakan tangan kanan akan natural juga, begitu sebaliknya). Posisi yang paling natural
untuk tangan kiri dengan melepaskan terlebih dahulu dari neck (leher) gitar, setelah itu posisi jari
taruh di fret yang akan ditekan sebagai awal melatih posisi natural tangan kiri. Misal: secara
otomatis bila kita menaruh seluruh jari kiri (1,2,3,4) pada fret senar 1 maka otomatis secara anatomi
tubuh jempol kiri berada dibelakang jari 2 dan posisinya pun dibawah (itu yang alami) terlepas dari
itu dianggap dibuat-buat (tidak alami). Dan bentuk pergelangannya pun berbeda-beda sesuai tubuh
pemain, Banyak guru gitar yang mengajarkan kita (dahulu) posisi kiri harus bulat. Padahal itu hal
yang sangat tidak alami, justru otot-otot halus bekerja lebih keras, sehingga kecenderungan cepat
lelah. Mungkin dulu posisi bulat tangan kiri sangat berhubungan erat dengan estetika, silahkan
memilih ber-estetika cidera atau tidak berestetika sehat Sentosa? Silahkan pilih. Walupun semua
bentuk apapun mempunyai wilayah estetikanya masing-masing. (kesemua informasi ini dipaktikan
dalam workshop bermain gitar sehat)
POSISI TANGAN KANAN:
Pada bahasan posisi tangan kanan, sama seperti halnya pada posisi tangan kiri, hanya berbeda tugas
antar keduanya (memetik dan menekan). Pada posisi tangan kanan untuk mencari natural sesuai
anatomi tubuh tangan kanan dilepaskan terlebih dahulu dari badan gitar dan menaruhnya digitar, ini
pun muncul bergai macam model, yang tangannya pendek secara natural posisi tangan dalam hal
ini lengan berada diposisi sedikit maju diatas bridge gitar (antara lubang dan bridge gitar). Dan yang
mempunyai tangan yang lebih Panjang secara natural posisi lengan jatuh pada bridge gitar atau lebih
jauh dari bridge. Ini terjadi karena posisi tangan kanan yang sehat dalam bermain (flat) rata dan
tidak dibentuk. Posisi datar ini posisi yang sangat relaxs ketegangan otot tidak terlihat. Hanya
tinggal melatih gerakan jari secara natural (seperti menggengam).
Gerakan jari natural untuk memetik senar dengan menggunakan ketiga ruas jari, bisa depan
tengah dan belakang sesuai kebutuhan petikan. Seandainya menggunakan ruas belakang, secara
otomatis posisi jari akan sedikit terangkat sehingga membuat rongga antara jari dan senar (contih
kasus dalam Teknik tremolo dan apoyando). Terbentuknya ruang antara jari dan senar ini alami dari
kebutuhan petikan dan ingat TIDAK DIBUAT BUAT. kesemua informasi ini dipaktikan dalam
workshop bermain gitar sehat)

PENGGUNAAN FOOTSTOOL
Penggunaan alat bantu kaki saat ini masih dalam perdebatatan, ada beberapa yang menggangap
posisi kaki dengan footstool tidak natural, karena menggangu peredaran darah dan terganggunya
gerakan otot kaki. Namun ada juga yang menggangap masih natural asalkan posisi telapak kaki
tidak menggantung. Posisi kaki maih dianggap natural pada penggunaan footstool karena telapak
kaki masih berpijak rata. Perdebatan ini pun sangat terlihat sekali dari munculnya pengganti
footstool, ada yang menggunakan alat bantu di paha, sehingga posisi kaki tepat dan seimbang secara
kerjannya. Memang menggunakan footstool lebih baik jangan terlalu lama. Yang sangat jelas
terganggu adalah system peredaran darah yang tidak normal. kesemua informasi ini dipaktikan
dalam workshop bermain gitar sehat)

PENUTUP:
Ada beberapa hala yang perlu kita sikapi dalam bermain gitar atau instrument apapun, Teknik hanya
pendukung bermain gitar yang sehat, posisilah keutamaan dalam issue ini. Semoga gitaris muda
Indonesia tidak mengalami cidera permanen yang diakibatkan dari kesalahan posisi yang tidak
natural dan “pemaksaan” posisi dari guru yang “keliru” yang harus dituruti. Ciptakan bermain gitar
yang sehat sebagai stimulus menjadi gitaris yang sejahtera. s e k i a n……

******************************************************************************

ARANSEMEN DUET GITAR


Oleh: Dr. Royke B Koapaha., M.Sn

Pengertian aransemen

Aransemen dibedakan dengan komposisi, orkestrasi, instrumentasi, atau transkripsi. Komposisi


merupakan karya utuh yang seluruh aspek musiknya dibuat oleh seorang komponis. Instrumentasi,
dan orkestrasi mempunyai pengertian sebagai kegiatan menggarap ulang karya dengan
menggunakan instrumen yang berbeda dengan yang aslinya. Transkripsi dapat berarti seperti
pengertian instrumentasi atau orkestrasi, dan dapat juga diartikan sebagai menotasikan musik dari
yang aslinya masih dalam bentuk bunyi. Sedang aransemen lebih diartikan sebagai kegiatan
rekonseptuaisasi musik dari karya yang sudah ada sebelumnya. Bisa saja unsur melodi,
harmoni, instrumentasi, atau tekstur musiknya yang direkonseptualisasi. Selain itu bisa juga struktur
musiknya. Jadi aransemen juga melibatkan teknik-teknik komposisional, seperti misalnya saja
menambah intro, interlude, membuat melodi kontra, obligato, dan sebagainya.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan dalam
membuat aransemen.

Rekonseptualisasi Struktur atau Bentuk Musik

Pertama yang umum menjadi garapan dalam aransemen ialah bentuk musiknya. Pada dasarnya
bentuk musik meliputi dua bentuk umum, yaitu bentuk utama dan bentuk yang disebut sebagai
auxilliary members.
Bentuk musik yang utama seperti misalnya Bagian A dan bagian B. Secara mudah bentuk utama ini
dapat dilihat pada buku-buku kumpulan lagu Nasional atau kumpulan lagu-lagu rakyat Indonesia.
Umumnya pada buku-buku itu hanya ditulis bentuk utamanya saja seperti bagian A, bagian B, atau
mungkin ada yang menyebutnya sebagai bagian verse, bagian reffrein, ada juga yang menyebutnya
sebagai bagian tune dan bagian chorus. Pada buku-buku semacam ini biasanya hanya ditulis notasi
melodi beserta syairnya saja. Iringannya atau suara kedua (counter melodi) biasanya tidak ditulis.
Dan pada umumnya pada buku-buku itu tidak terdapat bagian auxilliary members.
Bentuk auxilliary members yang paling umum seperti introduksi, interlude, ending/coda.

Gambaran penempatan auxilliary members, misalnya:


Bentuk aslinya: A B
Dibuat menjadi: intro-A-A-B-interlude--A-B-ending
Atau misalnya lagi: Intro-A-interlude-A’-Interlude-B- ending.

Hal yang perlu mendapat perhatian ialah ulangan sebuah bagian. Banyak kemungkinan pilihan
untuk sebuah pengulangan. Misalnya saja, bagian A diulang dua kali. Bisa saja diulang dengan
sama benar, diulang dengan perubahan iringannya, diulang dengan variasi pada melodinya, atau
bisa saja dengan diulang dengan melodinya pindah jalur suara, diulang dengan perubahan (contoh
midi:tokecang, anging mamiri, inang sarge, cik2 periuk).

Introduksi
Intinya introdksi sebagai pengantar agar pendengar siap mendengarkan bentuk utamanya.
Bisa hanya merupakan progresi akor sederhana (biasanya dari akhir lagu)
Dapat mengambil potongan dari lagu/bagian utamanya (A, B dsb) misalnya progresi akor,
melodi, ritme
Bisa juga merupakan bagian independen yang cukup panjang agar “siap” masuk ke lagu (contoh:
Dek Sangke)

Interlude
Dapat kembali mengambil dari introduksi
Dapat sebagai transisi yang mengantar pada suasana yang baru

Ending/coda
Dapat diambil dari intro atau interlude
Hati-hati untuk menggarap coda ini. Sebagai bagian terakhir coda menjadi kesan yang lebih
penting dibandingkan bagian-bagian yang lain. Bisa saja aransemen pada bagian lainnya biasa-
iasa saja, tapi dengan coda yang bagus, maka kesan aransemennya jadi lebih “terdongkrak”.
- Perangkat teknis musikal

Foreground – background (anging mamiri, inang sarge)


Kesatuan- Kontras, termasuk misalnya Flow – break , kontinuitas –surprise, Stabil dan tidak stabil
(rondo caprice bir. 48)
Rate of presentation.
Progresi termasuk “pasang surut” suasana (contoh: taktontong)
Momentum
Klimaks dan gradasinya
- Perangkat teknis instrumen

Berhubungan dengan pengetahuan, pemahaman teknis instrumen seperti teknik-teknik tangan kiri,
tangan kanan, membuat efek perkusi, harmonic, dsb. (contoh: sipatokaan)

- Teknik Pengolahan Musikal

Teknik pengolahan musikal dapat dilakukan pada melodi, akor-akor dalam iringan, bas, ritme,
juga pada instrumentasi (kombinasi warna bunyinya). Kali ini hanya disinggung pada aspek
melodi, sebagai aspek yang bisa dibilang paling penting dalam sebuah lagu.

Melodi
Artikulasi: bunyi bersambung, patah-patah, kombinasi patah-patah dan bersambung, dan
sebagainya.
Pengolahan ritme melodi: Intinya terdapat tiga pengolahan, yaitu digeser maju (antisipasi),
ditunda (suspensi) dan ditambahkan nada.
Pengolahan nada: ditambah nada akor, ditambah nada bukan akor. Peluang ini dapat dilakukan
jika kita menemukan temat-tempat yang disebut dengan dead spot.

Dead Spot merupakan ruang yang ritmenya relatif renggang, sehingga dapat disisipkan melodi
pada jalur suara lainnya, atau akor-akor dengan ritme yang menarik, dan sebagainya(contoh
anging mamiri)
Pada ruang dead spot ini dapat diisi Fill in.
Tail . Merupakan melodi yang pada akhir melodinya ditambahkan nada-nada lainnya
Lead in. Merupakan melodi yang pada awalnya ditambahkan nada-nada lainnya.

Penambahan jalur melodi


Counter melodi. Counter melodi merupakan melodi kedua. Perannya tidak sepenting melodi
pertama, namun sangat membantu lagu menjadi lebih kompleks, tidak hanya melodi + iringan
saja.
Obligato. Obligato merupakan counter melodi dan biasanya lebih padat ritmenya, bahkan dari
melodi utamanya.

Catatan: Tulisan ini hanya kerangka umumnya saja. Pada presentasi workshop dijelaskan secara
lebih panjang-lebar disertai contoh-contoh.

*******************************************************************************

Mengulas Teknik Gitar Lewat Lagu Klasik FLS2N


oleh: Milkha Azalia

Permainan gitar klasik memiliki dua hal dasar yaitu:


• Teknik
Teknik merupakan hal yang paling dasar yang harus dikuasai seorang gitaris. Tanpa
mengerti teknik lagu yang dimainkan tidak akan tersampaikan dengan maksimal. Mulai
dari teknik yang paling dasar seperti cara memetik, posisi duduk, posisi jari tangan, sampai
teknik tingkat lanjut seperti legato, arpeggio, staccato, harmonics, slur, dsb.
• Pembawaan
Penampilan adalah bagaimana gitaris mampu menyampaikan pesan dari lagu yang
dimainkan secara jelas dan tepat. Supaya lagu dapat tersampaikan sengan jelas, para
gitaris perlu mengetahui tentang phrasing dan interpretasi. Dua hal merupakan bagian
yang sangat penting, karena emosi dan ekspresi dari lagu dapat tersampaikan kepada
pendengar.
Dalam kasus ini dengan melihat kemampuan para peserta, saya akan lebih banyak membahas
masalah teknik. Sebagian besar peserta banyak melakukan kesalahan di teknik memetik, sehingga
suara yang dihasilkan terdengar pecah. Posisi memetik adalah hal utama penyebab suara pecah,
yang kedua adalah bentuk kuku yang tidak sesuai juga sangat memperngaruhi prosuksi suara, dan
yang ketiga adalah range suara gitar yang kurang diperhatikan. Mengenali gitar sendiri sangatlah
penting, jangan sampai kita memaksakan menghasilkan suara yang kencang padahal gitar yang
kita gunakan tidak mampu memproduksi suara sebesar itu.

Anda mungkin juga menyukai