Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH GEOGRAFI REGOINAL ASIA TENGGARA DAN PASIFIK

“ BRUNEI DARUSSALAM ”

OLEH :

HELFRINI BR SINAGA (3173131016)

KELAS : C 2017

DOSEN PENGAMPU : Drs. MBINA PINEM. M.Si

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Brunei Darussalam ” dengan baik, meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Saya berterima kasih pada Bapak Drs. MBINA PINEM. M.Si
selaku dosen mata kuliah Geografi Regional Asia Tenggara dan Passifik yang telah memberikan
tugas ini. Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran, demi perbaikan makalah ini.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.

Medan, April 2019

Penulis

HELFRINI BR SINAGA

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................4
A. Latar Belakang ......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................4
C. Tujuan ...................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................6
1. Letak, Luas, dan Batas Wilayah ............................................................................................6
2. Keadaan Alam .......................................................................................................................7
3. Vegetasi .................................................................................................................................7
4. Penduduk ..............................................................................................................................8
5. Keadaan mata pencarian dan perekonomian.........................................................................8
6. Pendidikan.............................................................................................................................9
7. Kesehatan ............................................................................................................................ 13
8. Kesejahteraan ...................................................................................................................... 13
9. Sistem Pemerintahan ........................................................................................................... 13
10. Pertahanan dan keamanan militer ................................................................................... 15
11. Hubungan dengan indonesia ............................................................................................ 15
12. Sejarah negara ................................................................................................................. 17
BAB III PENUTUP......................................................................................................................... 20
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 22

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Brunei Darussalam merupakan negara kerajaan dengan mayoritas penduduknya beragama


Islam. Negara tersebut terletak di bagian utara Pulau Kalimantan (Borneo) dan berbatasan
dengan Malaysia.Berdasarkan data statistik, penduduk Brunei Darusalam hanya berjumlah 370
ribu orang. Sekitar 67 persen dari total populasinya beragama Islam, Buddha 13 persen, Kristen
10 persen, dan kepercayaan lainnya sekitar 10 persen. Di lihat dari sejarahnya, Brunei adalah
salah satu kerajaan tertua di Asia Tenggara. Sebelum abad ke-16, Brunei memainkan peranan
penting dalam penyebaran Islam di Wilayah Kalimantan dan Filipina.Sesudah merdeka di tahun
1984, Brunei kembali menunjukkan usaha serius dalam upaya penyebaran syiar Islam, termasuk
dalam suasana politik yang masih baru.

Di antara langkah-langkah yang diambil ialah mendirikan lembaga-lembaga modern yang


selaras dengan tuntutan Islam. Sebagai negara yang menganut sistem hukum agama, Brunei
Darussalam menerapkan hukum syariah dalam perundangan negara.Untuk mendorong dan
menopang kualitas keagamaan masyarakat, didirikan sejumlah pusat kajian Islam serta lembaga
keuangan Islam.

Tak hanya dalam negeri, untuk menunjukkan semangat kebersamaan dengan masyarakat
Islam dan global, Brunei juga terlibat aktif dalam berbagai forum resmi, baik di dunia Islam
maupun internasional. Sama seperti Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama
Islam dengan Mazhab Syafii, di Brunei juga demikian. Konsep akidah yang dipegang adalah
Ahlussunnah waljamaah. Bahkan, sejak memproklamasikan diri sebagai negara merdeka, Brunei
telah memastikan konsep ”Melayu Islam Beraja” sebagai falsafah negara dengan seorang sultan
sebagai kepala negaranya. Saat ini, Brunei Darussalam dipimpin oleh Sultan Hasanal Bolkiah.
Dan, Brunei merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Asia Tenggara dengan latar belakang
sejarah Islam yang gemilang.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan alam negara Brunei Darussalam?
2. Bagaimana penduduk negara Brunei Darussalam?

4
3. Bagaimana ekonomi dan sosial budaya negara Brunei Darussalam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keadaan alam Negara Brunei Darussalam
2. Untuk mengetahui penduduk negara Brunei Darussalam
3. Untuk mengetahui keadaan ekonomi dan sosial budaya negara Brunei Darussalam

5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Letak, Luas, dan Batas Wilayah

menurut posisi garis lintang, Brunei terletak di 4º2’ LU - 5º3’ LU. Jika ditarik dari posisi
garis bujur yang terbentang dari Barat ke Selatan, posisi Brunei berada di 114º5’ BT – 115º22’
BT.

Luas

Brunei Darussalam terletak di Kalimantan Utara. Luas wilayahnya hanya 5.765 km2.
Negara Brunei Darussalam dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah barat dan wilayah timur.
Brunei Darussalam memiliki dataran rendah, rawa-rawa, dan semakin ke pedalaman tampak
serangkaian perbukitan.

Batas

Brunei Darussalam terletak di Kalimantan Utara dengan batas-batas wilayah :


- Sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan,
- Sebelah timur berbatasan dengan Sabah (Negara bagian Malaysia),
- Sebelah selatan berbatasan dengan Serawak (Malaysia Timur),
- Sebelah barat berbatasan dengan Selat Malaka.

Letak Geografis Brunei Darussalam

Negara ini berbatasan langsung dengan Malaysia. Sebagian wilayahnya berupa dataran
rendah dan juga pegunungan. Secara umum batas geografis dari Brunei adalah sebagai berikut:

a. Bagian utara berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan


b. Bagian barat berbatasan dengan Malaysia Timur
c. Bagian timur berbatasan dengan Malaysia Timur
d. Bagian Selatan berbatasan dengan Malaysia Timur

6
2. Keadaan Alam

Bentuk wilayah Brunei seperti “kantong” dalam wilayah Serawak. Wilayah tersebut terbagi
dua dan tidak saling terhubung. Wilayah bagian timur yang lebih kecil (Temburong) memiliki
topografi bergunung-gunung, dengan ketinggian rata-rata 1.000 m. Di ujung selatan Temburong
terdapat bukit yang tertinggi, yaitu Bukit Pagon. Di wilayah Temburong juga mengalir beberapa
sungai, yaitu Sungai Temburong, Batu Apoi, Belalong, dan Pandaruan. Semua sungai itu
bermuara di Teluk Brunei.

Wilayah bagian barat, didominasi oleh dataran. Dari pantai yang landai di bagian barat laut
ke arah pedalaman (selatan), ketinggiannya semakin meningkat dan tanahnya semakin berbukit-
bukit. Mendekati Serawak, yaitu di wilayah Brunei bagian barat ketinggian bukit lebih dari 300
m, relatif lebih rendah dibandingkan ketinggian bukit-bukit bagian timur. Wilayah pantai berupa
rawa dengan hutan bakau. Beberapa sungai di wilayah ini adalah Sungai Belait, Tutong, dan
Sungai Brunei.

Iklim

Brunei beriklim tropis lembab. Suhu rata-rata 27oC dan curah hujan rata-rata ±3.040 mm per
tahun. Daerah pedalaman yang berbukit-bukit memiliki curah hujan sampai ±4.000 mm per
tahun. Ketika bertiup angin musim barat daya yang lembab (Mei – Oktober), Brunei mengalami
musim hujan. Musim kemarau berlangsung bulan November – April, yaitu saat bertiup angin
musim timur laut yang kering.

3. Vegetasi

Wilayah Brunai yang seluas 5675 km2 terletak di pantai utara Kalimantan. Karena itu, hutan
bakau atau mangrove mendominasi wilayah pesisir. Di hutan bakau inilah hidup bekantan.

Bunga nasional Brunai adalah bunga simpur (Dillenia beccariana). Bunga berwarna kuning
putih ini banyak tumbuh di hutan Brunei.

Pohon tulong (Agathis borneensis) adalah pohon hutan yang dapat mencapai tinggi 55 meter.
Pohon ini memiliki kayu yang sangat berharga dan mahal.

7
Bunga sundew atau Drosera adalah bunga yang memiliki tentakel pengikat yang digunakan
untuk menangkap serangga yang dimakan oleh bunga ini.

Wilayah pedalaman Brunei masih hijau dan dilindungi sebagai Taman Nasional Ulu
Temburong. Disini banyak tanaman dan hewan liar yang hidup dan berkembang biak.

4. Penduduk

Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu (66,3%). Kelompok
etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa
(Han) yang menyusun lebih kurang 11.2% jumlah penduduknya. disusul penduduk asli/dayak
(3.4%) dan suku-suku lainnya (19.1%).

Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang
merupakan bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas,
dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara
Britania dan Australia.

Islam ialah agama resmi Brunei (67%), dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara
itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong
Hoa[13%]), agama Kristen (10%), serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas
yang amat kecil (10%)

5. Keadaan mata pencarian dan perekonomian

Ekonomi kecil yang kaya ini adalah suatu campuran kewirausahaan dalam negeri dan asing,
pengawalan kerajaan, kebajikan, serta tradisi kampung. Pengeluran minyak mentahdan gas
alam terdiri dari hampir setengah PDB. Pendapatan yang cukup besar pekerjaan luar negeri
menambah pendapatan daripada pengeluaran dalam negeri. Kerajaan membekali semua
layanan pengobatan dan memberikan subsidi beras dan perumahan. Pemimpin-pemimpin Brunei
merasa bimbang bahwa keterpaduan dengan ekonomi dunia yang semakin bertambah akan
mempengaruhi perpaduan sosial dalam, walaupun Brunei telah memainkan peranan yang lebih
kentara dengan menjadi ketua forum APEC pada tahun 2000. Rancangan-rancangan yang
dinyatakan untuk masa hadapan termasuk peningkatan keterampilan tenaga buruh,
pengurangan pengangguran, pengukuhan sektor-sektor perbankan dan pariwisata, serta secara

8
umum, peluasan lagi asas ekonominya.Sistem Penerbangan Brunei Diraja, sistem penerbangan
negara, sedang mencoba menjadikan Brunei sebagai pusat perjalanan internasional antara Eropa
dan Australia/Selandia Baru. Ia juga mempunyai layanan ke tujuan-tujuan Asia yang utama.

Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan
nasional yang termasuk tinggi di dunia satuan mata uangnya adalah Brunei Dolar yang memiliki
nilai sama dengan Dolar Singapura.

Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba melakukan
diversifikasi sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan dan
Industri.

6. Pendidikan
a. Sistem Sekolah

Sistem sekolah di Brunaei Darussalam dibagi menjadi dua, menengah bawah dan menengah atas,
yaitu:

1. Menengah Bawah

Jumlah jangka masa persekolahan di peringkat menengah adalah tiga tahun. Pada tahun
ketiga, pelajar akan menduduki pemeriksaan Penilaian Menengah Bawah (PMB). Pelajar yang
berjaya menamatkan pelajaran di peringkat PMB mempunyai beberapa pilihan, antara lain
melanjutkan pelajaran ke peringkat menengah atas yang membawa kepada pemeriksaan Brunei-
Cambridge General Certificate of Education (GCE 'O' Level) examination atau GCE 'N'; atau,
melanjutkan pelajaran dalam bidang kemahiran pertukangan dan teknikal atau institusi
vokasional atau bekerja.

2. Menengah Atas

Berdasarkan pencapaian dalam peperiksaan PMB, pelajar akan disalurkan ke dalam aliran
Sains, Sastera atau teknikal. Jangka masa persekolahan pada peringkat ini adalah sama ada dua
atau tiga tahun.

Pendidikan di peringkat menengah atas adalah bersifat umum dengan beberapa peruntukan
yang khusus dalam bidang sains, sastera dan teknikal. Pada akhir tahun kedua, pelajar yang

9
berkelayakan akan menduduki peperiksaan Brunei-Cambridge GCE Ordinary level (GCE ‘O’
Level). Manakala pelajar yang belum layak secara akademik untuk mengambil peperiksaan GCE
‘O’ Level akan menduduki pemeriksaan GCE ‘N’’ Level terlebih dahulu. Pelajar yang
memperoleh kelulusan yang baik pada peringkat ‘N’ akan diberi peluang untuk menduduki
peperiksaan GCE ‘O’ Level selepas mereka tamat satu tahun akademik.

Bagi pelajar-pelajar yang mempunyai kelulusan peringkat ‘O’ yang mencukupi dan relevan
boleh melanjutkan pelajaran ke peringkat pra-universiti yang akan membawa kepada peperiksaan
Brunei-Cambridge Advanced Level Certificate of Education (GCE 'A' Level). Sementara yang
lain sama ada mahu memasuki alam pekerjaan atau mengikuti program pendidikan dan latihan di
Institut Pendidikan Sultan Hassanal Bolkiah, Universiti Brunei Darussalam, maktab teknik,
sekolah vokasional, maktab jururawat atau meneruskan pelajaran di luar negara.

b. Kebijakan Startegis Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, Pemerintah Brunei Darussalam lebih mengutamakan pada


penciptaan SDM yang berahlak, beragama, dan menguasai teknologi. Sistem pendidikan umum
di Brunei Darussalam memiliki banyak kesamaan dengan negara-negara “commonwealth”
seperti Inggris, Malaysia, Singapura, dan lain-lain. Salah satu target yang akan dicapai di bidang
Pendidikan adalah meningkatkan angka lulusan Pendidikan sekolah tinggi di Brunei Darussalam.
Upaya yang telah dilakukan antara lain sejak tahun 2003, UBD telah membuka peluang bagi
keterlibatan sektor swasta di bidang penelitian. Peluang keterlibatan pihak swasta dimaksudkan
agar Pemerintah dan pihak swasta dapat bekerjasama dalam pembangunan nasional di bidang
Pendidikan

c. Sistem Perjenjangan Pendidikan yang Dikembangkan

Sistem pendidikan umum Brunei memiliki banyak kesamaan dengan negara Commonwealth
lainnya seperti Inggris, Malaysia, Singapura dan lain-lain. Sistem ini dikenal dengan pola A7-3-
2-2" yang melambangkan lamanya masa studi untuk masing-masing tingkatan pendidikan
seperti: 7 tahun tingkat dasar, 3 tahun tingkat menengah pertama, 2 tahun tingkat menengah atas
dan 2 tahun pra universitas.

10
Untuk tingkat dasar dan menengah pertama, sistem pendidikan Brunei tidak jauh berbeda
dengan Indonesia. Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi murid-murid
dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan mengembangkan karakter
pribadi.

Pendidikan TK yang merupakan bagian tingkat dasar mulai diterapkan di Brunei tahun 1979
dan sejak itu setiap anak berumur 5 tahun diwajibkan memasuki TK selama setahun sebelum
diterima di SD kelas 1. Kenaikan tingkat dari TK ke SD dilakukan secara otomatis. Di tingkat
SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya
murid yang berprestasi saja yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal
harus tinggal kelas dan sesudah itu baru mendapat kenaikan kelas otomatis.

Setelah mengikuti pendidikan dasar 7 tahun, murid yang lulus ujian akhir dapat melanjutkan
pendidikannya ke SLTP selama 3 tahun. Bagi siswa yang lulus ujian akhir SLTP akan memiliki
pilihan yaitu:

a. Dapat meneruskan pelajaran ke tingkat SLTA. Di tahun ke-2, siswa akan menjalani ujian
penentuan tingkat yang dikenal BCGCE (Brunei Cambridge General Certificate of
Education) yang terdiri dari 2 tingkat yaitu tingkat AO dan AN. Bagi siswa yang
berprestasi baik akan mendapat ijazah tingkat AO artinya siswa dapat meneruskan
pelajaran langsung ke pra-universitas selama 2 tahun untuk mendapatkan ijazah Brunei
Cambridge Advanced Level Certificate tingkat AA. Sementara itu, siswa tingkat AN
harus melanjutkan studinya selama setahun lagi dan kemudian baru dapat mengikuti ujian
bagi mendapatkan ijazah tingkat AO.
b. Bagi siswa tamatan SLTP yang tidak ingin melanjutkan pelajarannya ke universitas dapat
memilih sekolah kejuruan seperti perawat kesehatan, kejuruan teknik dan seni, kursus-
kursus atau dapat terjun langsung ke dunia kerja.
d. Pendidikan Tinggi di Brunei Darussalam antara lain:
1. Technical and Engineering Colleges

Sultan Saiful Rijal Technical College dan Jefri Bolkiah College of Engineering adalah
institusi pasca sekolah menengah yang membekali lulusansekolah menengah dan pekerja dewasa
dengan keterampilan teknis dan pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari

11
berbagai sektor industri. Lembaga-lembaga ini telah mapan hubungan dengan sektor
swasta.Mereka menyediakan waktu penuh program pelatihan kelembagaan yang
jugamemasukkan program-program magang dan bekerja lampiran di industri yang relevan.

2. Perguruan Tinggi Keperawatan Pengiran Anak Puteri Rashidah

Sebagai perawat tersier dan Kebidanan lembaga pendidikan, perguruan


tinggimenawarkan Pra-Registrasi Diploma Keperawatan dan Kebidanan yangmencakup konversi
program dan Diploma Tingkat Lanjut dalam Keperawatansebagai perawat terdaftar. Calon siswa
perlu memenuhi persyaratan minimum dari 5 mata pelajaran Tingkat O yang relevan.

3. Institut Teknologi Brunei (ITB)

Lembaga ini didirikan untuk memastikan pelatihan berbasis luas untuk pemuda
cenderung berorientasi terhadap praktek-studi di tingkat Higher National Diploma. Ditujukan
kepada orang-orang dengan kualifikasi tingkat A dan OND, ITB juga melayani pelatihan dan
kursus-kursus yang menawarkan program Bisnis& Keuangan, Komputing dan Sistem Informasi,
Komunikasi dan SistemKomputer, dan Ketenagalistrikan dan Jasa Teknik Bangunan.

4. Universiti Brunei Darussalam (UBD)

UBD menjadi satu-satunya universitas di Kesultanan. Dari awal yang sederhana, kini
berkembang untuk menawarkan disiplin ilmu seperti ilmu pengetahuan, bisnis, studi ekonomi
dan kebijakannya, teknik, kedokteran dan ilmu sosial. Sultan Hassan al Bolkiah Institute of
Education (SHBIE) adalah sebuah fakultas di UBD yang menawarkan pelatihan guru muda dan
berbagai program pelatihan guru.

e. Kebijakan Pemerintah di Bidang Pendidikan Agama

Baginda merumuskan, semua objektif di dalam pendidikan ialah bagi melahirkan rakyat yang
taat beragama di mana mereka akan menjadi pelita ummah yang mempunyai fahaman dan
pegangan yang betul. Baginda turut berharap supaya dikemasa kinikan mata pelajaran
Pengetahuan Agama Islam atau Islamic Religious Knowledge (IRK) dalam persekolahan umum.

Sehubungan dengan itu, baginda percaya, program pengembangan sumber tenaga manusia
dengan dana sejumlah $250 juta yang diluluskan baru-baru ini juga akand apat melihat aspek ini.

12
Yakni, titah baginda, manusia yang dirancang dan akan lahir daripada program tersebut ialah
manusia Brunei yang berilmu, mahir dan beramal salih.

Baginda menambah titah, semenjak kerajaan memperkenalkan sistem persekolahan agama


hampir setengah abad yang lalu, rakyat negara ini telah dapat mempelajari ilmu-ilmu agama
khasnya Ibadat dan Al-Quran dan seterusnya perlaksanaan Pelajaran Dewasa Agama. Semenjak
itulah juga, titah baginda, persekolahan agama telah berjaya mencorakkan hidup kita selaku
orang-orang Islam di mana daripadanya terpancar sinar agama menyinari kehidupan ini

7. Kesehatan

Warga negara Brunei memiliki akses gratis untuk fasilitas kesehatan. Masyarakat
disediakan asuransi kesehatan yang bisa digunakan untuk melakukan cek kesehatan,
diagnosa, dan operasi kecil maupun besar secara gratis.Kalaupun pengobatan tidak bisa
ditangani di rumah sakit Brunei, maka pasien akan dibawa ke luar negeri. Tidak berhenti di
situ saja, pengobatan tersebut juga tetap dibiayai oleh negara.

8. Kesejahteraan

Kesejahteraan rakyat brunei darussalam dapat dilihat dari perbandingan antara fasilitas yang
di sediakan pemerintah dengan jumlah pendduduknya, dengan begitu maka dapat di simpulkan
kalau rakyat brunei itu tingkat kesejahteraannya tinggi.

9. Sistem Pemerintahan

Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan monarki
absolut berdasar hukum islam dengan Sultan yang menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan, merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh
Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri. Sultan Hassanal Bolkiah yang gelarnya
diturunkan dalam wangsa yang sama sejak abad ke-15, ialah kepala negara serta pemerintahan
Brunei. Baginda dinasihati oleh beberapa majelis dan sebuah kabinet menteri, walaupun baginda
secara berkesan merupakan pemerintah tertinggi. Media amat memihak kerajaan, dan kerabat
kerajaan melestarikan status yang dihormati di dalam negeri. Brunei tidak memiliki dewan
legislatif, namun pada bulan September 2000, Sultan bersidang untuk menentukan Parlemen
yang tidak pernah diadakan lagi sejak tahun 1984. Parlemen ini tidak mempunyai kuasa selain

13
menasihati sultan. Disebabkan oleh pemerintahan mutlak Sultan, Brunei menjadi salah satu
negara yang paling stabil dari segi politik di Asia.

a. DAFTAR RAJA-RAJA BRUNEI


Raja-raja Brunai Darusalam yang memerintah sejak didirikannya kerajaan pada tahun
1363 M yakni:
1. Sultan Muhammad Shah (1383 – 1402)
2. Sultan Ahmad (1408 – 1425)
3. sultan Syarif Ali (1425 – 1432)
4. Sultan Sulaiman (1432 – 1485)
5. Sultan Bolkiah (1485 – 1524)
6. Sultan Abdul Kahar (1524 – 1530)
7. Sultan Saiful Rizal (1533 – 1581)
8. Sultan Shah Brunei (1581 – 1582)
9. Sultan Muhammad Hasan (1582 – 1598)
10. Sultan Abdul Jalilul Akbar (1598 – 1659)
11. Sultan Abdul Jalilul Jabbar (1669 – 1660)
12. Sultan Haji Muhammad Ali (1660 – 1661)
13. Sultan Abdul Hakkul Mubin (1661 – 1673)
14. Sultan Muhyiddin (1673 – 1690)
15. Sultan Nasruddin (1690 – 1710)
16. Sultan Husin Kamaluddin (1710 – 1730) (1737 – 1740)
17. Sultan Muhammad Alauddin (1730 – 1737)
18. Sultan Omar Ali Saifuddien I (1740-1795)
19. Sultan Muhammad Tajuddin (1795-1804) (1804-1807)
20. Sultan Muhammad Jamalul Alam I (1804)
21. Sultan Muhammad Kanzul Alam (1807-1826)
22. Sultan Muhammad Alam (1826-1828)
23. Sultan Omar Ali Saifuddin II (1828-1852)
24. Sultan Abdul Momin (1852-1885)
25. Sultan Hashim Jalilul Alam Aqamaddin (1885-1906)
26. Sultan Muhammad Jamalul Alam II (1906-1924)

14
27. Sultan Ahmad Tajuddin (1924-1950)
28. Sultan Omar ‘Ali Saifuddien III (1950-1967)
29. Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah (1967-kini)

10. Pertahanan dan keamanan militer

Pertahanan Keamanan Brunei mengandalkan perjanjian pertahanan dengan Inggris di mana


terdapat pasukan Gurkha yang terutama ditempatkan di Seria. Jumlah pertahanan keamanannya
lebih kecil bila dibandingkan dengan kekayaannya dan negara negara tetangga. Secara teori,
Brunei berada di bawah pemerintahan militer sejak pemberontakan yang terjadi pada awal dekad
1960-an. Pemberontakan itu dihancurkan oleh laskar-laskar Britania Raya dari Singapura.
Brunei memiliki dengan hubungan luar negeri terutama dengan negara negara ASEAN dan
negara negara lain serta ikut serta sebagai anggota PBB. Kesultanan ini juga terlibat konflik
Kepulauan Spratly yang melibatkan hampir semua negara ASEAN (kecuali Indonesia, Kamboja,
Laos dan Myanmar), RRC dan Republik Cina. Selain itu terlibat konflik perbatasan laut dengan
Malaysia terutama masalah daerah yang menghasilkan minyak dan gas bumi. Brunei menuntut
wilayah di Sarawak, seperti Limbang. Banyak pulau kecil yang terletak di antara Brunei dan
Labuan, termasuk Pulau Kuraman, telah dipertikaikan oleh Brunei dan Malaysia. Bagaimanapun,
pulau-pulau ini diakui sebagai sebagian Malaysia di tingkat internasional.

11. Hubungan dengan indonesia


a. Sejarah Singkat Hubungan Bilateral
Awal dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Brunei
Darussalam sebenarnya telah ditandai dengan adanya saling kunjung secara tidak
resmi antara pejabat tinggi kedua negara. Menjelang kemerdekaan Brunei
Darussalam pada tahun 1984, Sultan Brunei Darussalam melakukan kunjungan
tidak resmi ke Indonesia pada tahun 1981. Sementara itu Menteri Luar Negeri
Republik Indonesia Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH juga telah melakukan
kunjungan ke Brunei Darussalam pada tahun 1982.
Sejak pembukaan hubungan diplomatik Indonesia-Brunei Darussalam
tanggal 1 Januari 1984, hubungan bilateral kedua negara terus berkembang
dengan baik di segala bidang.

15
b. Kerjasama dan Hubungan Politik
Kedekatan hubungan Indonesia dan Brunei Darussalam ditandai dengan terus
berlangsungnya saling kunjung antar para pejabat negara, pengusaha dan rakyat
kedua negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terakhir kali berkunjung ke
Brunei Darussalam pada bulan Februari 2006. Sedangkan Sultan Brunei
Darussalam ke Indonesia terakhir berkunjung ke Indonesia pada 9 – 11 November
2008.
Pada bulan November 1999 kedua negara sepakat untuk membentuk
Komisi Bersama pada tingkat Menlu untuk menggali berbagai potensi kerjasama
di antara kedua negara. Pertemuan Komisi Bersama yang pertama berlangsung di
Jakarta tanggal 25 Juli 2003, sementara pertemuan kedua (terakhir) diadakan di
Bandar Seri Begawan tanggal 18 Agustus 2006. Pada kesempatan tersebut, kedua
negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang antara lain
perdagangan, kebudayaan, pertahanan, kesehatan, penerangan, ketenagakerjaan
serta mendorong peningkatan hubungan antarswasta dan masyarakat kedua
negara.
c. Kerjasama dan Hubungan Ekonomi
Hubungan perdagangan kedua negara mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Nilai total perdagangan antara Indonesia dan Brunei Darussalam pada tahun 2008
mencapai US$ 2,476 milyar, naik dari total perdagangan tahun 2007, yaitu
sejumlah US$ 1,9 milyar. Neraca perdagangan kedua negara khususnya selama
lima tahun terakhir menunjukan defisit bagi Indonesia. Hal ini karena Indonesia
banyak mengimpor minyak dari Brunei Darussalam.
d. Kerjasama Sosial-Budaya
Bidang sosial-budaya merupakan potensi kerjasama yang terlihat cenderung
makin meningkat diantara RI dan Brunei Darussalam, diantaranya ditandai
dengan kunjungan misi budaya/kesenian kedua negara pada berbagai kesempatan.
Pada tanggal 22 April 2008 di Jakarta, Indonesia dan Brunei Darussalam telah
menandatangani MoU Kerjasama di bidang Kebudayaan.
Pada Sidang I Komisi Bersama Indonesia-Brunei Darussalam di Jakarta, Juli
2003, kedua pihak sepakat pentingnya Lembaga Persahabatan Indonesia – Brunei

16
Darussalam untuk meningkatkan saling pengertian dan kerjasama di bidang sosial
budaya. Pada tanggal 24 Maret 2009 di Brunei Darussalam, telah diresmikan
Brunei Darussalam – Indonesia Friendship Association (BRUDIFA). BRUDIFA
sebagai sarana second-track diplomacy antara Indonesia dan Brunei Darussalam
bertujuan untuk lebih mempererat hubungan dan meningkatkan kerjasama kedua
negara di bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata, sosial, pendidikan dan
kebudayaan.
e. Kerjasama lain-lain
Kerjasama kedua negara di berbagai forum regional dan internasional juga
berlangsung dengan baik, seperti dalam forum ASEAN, ARF, ASEM, BIMP-
EAGA, PBB, APEC, OKI, G-77, WTO.
f. Indonesia dan Brunei Darussalam, bersama dengan Malaysia telah membentuk
Heart of Borneo (HoB) dalam rangka melindungi kawasan kawasan tersebut dari
ancaman penebangan liar dan penggundulan hutan serta untuk melakukan
pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Kerjasama melalui program HoB tersebut
dilakukan dengan membangun komitmen ketiga negara dalam kerangka
kerjasama konservasi lintas batas dan memperkuat pelaksanaan program lapangan
pada kawasan konservasi dan kawasan budidaya.
12. Sejarah negara

Para peneliti sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya
Kesultanan Brunei kini, yang disebut orang Tiongkok sebagai Po-ni. Catatan orang Tiongkok
dan orang Arab menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini ada di muara Sungai Brunei
awal abad ke-7 atau ke-8. Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi Sabah, Brunei
dan Sarawak yang berpusat di Brunei. Kesultanan Brunei juga merupakan pusat perdagangan
dengan China. Kerajaan awal ini pernah ditaklukkan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat
di Sumatra pada awal abad ke-9 Masehi dan seterusnya menguasai Borneo utara dan gugusan
kepulauan Filipina. Kerajaan ini juga pernah menjadi taklukan (vazal) Kerajaan Majapahit yang
berpusat di pulau Jawa. Nama Brunai tercantum dalam Negarakertagama sebagai daerah
bawahan Majapahit. Kekuasaan Majapahit tidaklah lama karena setelah Hayam Wuruk wafat
Brunai membebaskan diri dan kembali sebagai sebuah negeri yang merdeka dan pusat
perdagangan penting.

17
Pada awal abad ke-15, Kerajaan Malaka di bawah pemerintahan Parameswara telah
menyebarkan pengaruhnya dan kemudian mengambil alih perdagangan Brunei. Perubahan ini
menyebabkan agama Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya pada akhir abad ke-15.
Kejatuhan Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, telah menyebabkan Sultan Brunei
mengambil alih kepimpinan Islam dari Melaka, sehingga Kesultanan Brunei mencapai zaman
kegemilangannya dari abad ke-15 hinga abad ke-17 sewaktu memperluas kekuasaannya ke
seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di sebelah utaranya. Semasa pemerintahan Sultan
Bolkiah (1473-1521) yang terkenal disebabkan pengembaraan baginda di laut, malah pernah
seketika menaklukkan Manila. kesultanan Brunei memperluas pengaruhnya ke utara hingga
ke Luzon dan Sulu serta di sebelah selatan dan barat Kalimantan; dan pada zaman pemerintahan
sultan yang kesembilan, Hassan (1605-1619), yang membangun susunan aturan adat istiadat
kerajaan dan istana yang masih kekal hingga hari ini.

Pada tahun 1658 Sultan Brunei menghadiahkan sedikit kawasan timur laut Kalimantan
kepada Sultan Sulu di Filipina Selatan sebagai penghargaan terhadap Sultan Sulu dalam
menyelesaikan perang saudara di antara Sultan Abdul Mubin dengan Sultan Mohyidin.
Persengketaan dalam kerajaan Brunei merupakan satu faktor yang menyebabkan kejatuhan
kerajaan tersebut, yang bersumber dari pergolakan dalam disebabkan perebutan kuasa antara ahli
waris kerajaan, juga disebabkan timbulnya pengaruh kuasa penjajah Eropa di rantau sebelah sini,
yang menggugat corak perdagangan tradisi, serta memusnahkan asas ekonomi Brunei dan
kesultanan Asia Tenggara yang lain.

Pada Tahun 1839, James Brooke dari Inggris datang ke Serawak dan menjadi raja di sana
serta menyerang Brunei, sehingga Brunei kehilangan kekuasaannya atas Serawak. Sebagai
balasan, ia dilantik menjadi gubernur dan kemudian "Rajah" Sarawak di Barat Laut Borneo
sebelum meluaskan kawasan di bawah pemerintahannya. Pada tanggal 19 Desember 1846,
pulau Labuan dan sekitarnya diserahkan kepada James Brooke. Sedikit demi sedikit wilayah
Brunei jatuh ke tangan Inggris melalui perusahaan-perusahaan dagang dan pemerintahnya
sampai wilayah Brunei kelak berdiri sendiri di bawah protektorat Inggris sampai berdiri sendiri
tahun 1984.

Pada masa yang sama, Persekutuan Borneo Utara Britania sedang meluaskan penguasaannya
di Timur Laut Borneo. Pada tahun 1888, Brunei menjadi sebuah negeri di bawah perlindungan

18
kerajaan Britania dengan mengekalkan kedaulatan dalam negerinya, tetapi dengan urusan luar
negara tetap diawasi Britania. Pada tahun 1906, Brunei menerima suatu lagi langkah perluasan
kekuasaan Britania saat kekuasaan eksekutif dipindahkan kepada seorang residen Britania, yang
menasihati baginda Sultan dalam semua perkara, kecuali yang bersangkut-paut dengan adat
istiadat setempat dan agama.

Pada tahun 1959, Brunei mendeklarasikan kerajaan baru yang berkuasa memerintah kecuali
dalam isu hubungan luar negeri, keamanan dan pertahanan di mana isu-isu ini menjadi tanggung
jawab Britania. Percobaan untuk membentuk sebuah badan perundangan pada
tahun 1962 terpaksa dilupakan karena terjadi pemberontakan oleh partai oposisi yaituPartai
Rakyat Brunei yang ingin menyatukan negara Brunei, Sarawak dan North Borneo menjadi
Negara Kesatuan Borneo Utara, tetapi dengan bantuan Britania, pemberontakan ini berhasil
diberantas. Pada akhir 1950 dan awal 1960, kerajaan Brunei ketika itu menolak rencana
(walaupun pada awalnya menunjukkan minat) untuk bergabung
dengan Singapura,Sabah, Sarawak, dan Tanah Melayu untuk membentuk Malaysia dan akhirnya
Sultan Brunei ketika itu berkehendak untuk membentuk sebuah negara yang merdeka.

Pada 1967, Omar Ali Saifuddin III telah turun dari takhta dan melantik putra
sulungnyaHassanal Bolkiah, menjadi Sultan Brunei ke-29. Baginda juga berkenan menjadi
Menteri Pertahanan setelah Brunei mencapai kemmerdekaan penuh dan disandangkan
gelar Paduka Seri Begawan Sultan. Pada tahun 1970, pusat pemerintahan negeri Brunei Town,
telah diubah namanya menjadi Bandar Seri Begawan untuk mengenang jasa baginda. Baginda
mangkat pada tahun 1986.

Pada 4 Januari 1979, Brunei dan Britania Raya telah menandatangani Perjanjian Kerjasama
dan Persahabatan. Pada 1 Januari 1984, Brunei Darussalam telah berhasil mencapai
kemerdekaan sepenuhnya.

Saat ini Brunei memiliki wilayah yang lebih kecil daripada masa lalu, dengan berbatasan
dengan Serawak dari sebelah barat sampai timur wilayah itu, serta sebelah utara berbatasan
dengan Laut Cina Selatan.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Brunei Darussalam merupakan negara kerajaan dengan mayoritas penduduknya beragama


Islam dan memiliki dasar negara Monarki absolut, yang dalam perkembangannya memiliki corak
Monarki Konstitusional dengan Sultan yang menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan, merangkap seagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh
Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri. Segala urusan negara dan pemerintah yang
menyangkut hajat hidup warga brunei adalah di tangan sang sultan, yang saat ini sultan brunei
adalah Sultan Hassanal Bolkiah yang gelarnya diturunkan dalam wangsa yang sama sejak abad
ke-15, ialah kepala negara serta pemerintahan Brunei. Baginda dinasihati oleh beberapa majelis
dan sebuah kabinet menteri, walaupun baginda secara berkesan merupakan pemerintah
tertinggi. Media amat memihak kerajaan, dan kerabat kerajaan melestarikan status yang
dihormati di dalam negeri.
Dengan MIB sebagai ideologi negaranya, brunei memposisikan negaranya menjadi salah satu
negara yang mempunyai kestabilitasan dalam bidang ekonomi dan politik di kawasan ASIA.
Berdasarkan pengalaman sejarah Melayu Brunei, Raja telah bertindak secara adil dan
bijaksana sehingga tidak ada alasan bagi rakyat Brunei menolak kedaulatan raja. Raja telah
memberikan tanggungjawabnya kepada rakyat dengan penuh amanah. Kepedulian raja terhadap
keperluan umat Islam dibuktikan dengan pendirian berbagai perangkat hukum Islam dan
lembaga keuangan Islam.
Berdasarkan penelitian, sistem monarki Brunei merupakan yang tertua di dunia sesudah
kerajaan Denmark yang ditandai dengan kelestarian dinasti pewaris kerajaan. Sejak berdirinya
Kerajaan Brunei tahun 1365 M, Kerajaan Brunei telah diperintah oleh 29 orang Sultan. Teknis
pemerintahan yang terjadi sejak diproklamirkannya kemerdekaan Brunei Darussalam hanyalah
pada pembentukan Dewan Kabinet dan adanya keinginan untuk mengembangkan demikrasi
melalui lembaga eksektuitf .
B. Saran

Saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini, baik
dalam susunan kalimat maupun tata bahasanya. Hal ini dikarenakan keterbatasaan kemampuan

20
saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna penyempurnaan makalah ini.

21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.berbagaireviews.com/2017/10/letak-astronomis-geografi-dan-bentang.html. Diakses

pada tanggal 8 april 2019 jam 20:00-20:20

http://tssekolah.blogspot.com/2016/08/makalah-brunei-darusalam.html. diakses pada tanggal 8

april 2019 jam 20:20-20:40

https://saripedia.wordpress.com/tag/ekonomi-brunei/ diakses pada tanggal 8 april 2019 jam

20:50-21:20

http://tugassekolah15.blogspot.com/2015/03/unsur-fisik-dan-sosial-negara-asia_1.html diakses

pada tanggal 8 april 2019 jam 21:23-21:42

www.academia.edu/.../Makalah_Sistem_Politik_Pemerintahan_Brunai_Darussalam diakses pada


tanggal 8 april 2019 jam 21:50-22:10

22

Anda mungkin juga menyukai