Anda di halaman 1dari 49

RUMUS

JUMLAH

DAN

SELISIH

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah yang maha Esa,


karena atas hidayah dan ridho-Nya penulis bisa
menyelesaikan buku Matematika Peminatan pada
materi Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut.

Buku ini ditujukan kepada siswa SMA/MA kelas


XII sebagai sumber belajar yang mudah
dipahami.Modul ini dibuat semenarik mungkin. Agar
pembaca tidak cepat bosan membacanya.

Dengan segala kekurangan yang ada pada Buku


ini. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sebagai bahan penyempurnaan kedepannya.

2020-02-21

Nafi Herjuno Jatisigit

3
Daftar Isi
Kata Pengantar 3

Peta Konsep 5

Kompetensi Inti 6-7

Pengenalan Rumus Jumlah 8-26

Soal dan Pembahasan 27-46

Lampiran 47

4
Peta Konsep

5
KOMPETENSI INTI

KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama


yang dianutnya.diri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerap-kan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4: Mengolah, menalar,dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

6
Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Membedakan penggunaan 3.2.1 Menjelaskan Rumus sinus jumlah


jumlah dan selisih sinus dan dan selisih dua sudut
cosinus 3.2.2 Menentukan penyelesaian
4.2 Menyelesaikan masalah yang masalah jumlah dan selisih dua
berkaitan dengan rumus sudut dengan rumus sinus jumlah
jumlah dan selisih sinus dan dan dan selisih dua sudut
cosinus 3.2.3 Menjelaskan Rumus cosinus
jumlah dan selisih dua sudut
3.2.4 Menentukan penyelesaian
masalah jumlah dan selisih dua
sudut dengan rumus cosinus
jumlah dan dan selisih dua sudut
3.2.5 Menjelaskan Rumus Tangen
jumlah dan selisih dua sudut
3.2.6 Menentukan penyelesaian
masalah jumlah dan selisih dua
sudut dengan rumus tangen
jumlah dan dan selisih dua sudut
4.2.1 Menyelesaikan masalah dengan
rumus sinus jumlah dan selisih
dua sudut
4.2.2 Menyelesaikan masalah dengan
rumus cosinus jumlah dan selisih
dua sudut
4.2.3 Menyelesaikan masalah dengan
rumus tangen jumlah dan selisih

7
dua sudut

8
JUMLAH DAN SELISIH DUA SUDUT

Perhatikan gambar berikut ini.

U
 l

S T


 m
O P Q

Gambar 4.2

Pada gambar 4.2 di atas terdapat 4 segitiga dan


masing-masing adalah siku-siku, yaitu
QOT, TSU , OTU, dan OPU dan diketahui
 QOT  , TOU   . QOT  TSU sehingga
 SUT  

9
Berdasarkan OPU diperoleh perbandingan panjang sisi

UP
sin POU  dengan UP = PS + SU
OU

Karena QOT  TSU maka SU = UT cos 

Karena PS = QT dan karena OQT siku-siku di TQU


maka OQ = OT cos  dan QT = OT sin 

Karena OTU siku-siku di OTU maka OT = OU cos 


dan UT = OU sin 

Karena POU    

UP
sin POU 
OU

UP
 sin(   ) 
OU

PS  SU

OU

QT  SU

OU

10
OT sin   UT cos 

OU

OU cos  sin   OU sin  cos 



OU

Sehingga diperoleh rumus


sin(   )  sin  cos   sin  cos  ............ (4)

Dengan cara yang sama diperoleh:

OP
cos POU  , OP = OQ – PQ
OU

Karena QOT  TSU maka SU = UT cos 

Karena PQ = ST dan karena UST siku-siku di TSU


maka ST = SU sin 

Karena OTU siku-siku di OTU maka OT = OU cos


 dan UT = OU sin 

Karena OQT siku-siku di TQU maka OQ = OT cos 


dan QT = OT sin 

Karena POU    

11
UP
cos POU 
OU

OP
 cos(   ) 
OU

OQ  PQ

OU

OQ  ST

OU

OT cos   UT sin 

OU

OU cos  cos   OU sin  sin 



OU

Sehingga diperoleh rumus


cos(   )  cos  cos   sin  sin  ............ (5)

sin 
Karena tan  
cos 

sin (   )
Maka tan (   ) 
cos(   )

12
Sehingga menurut (4) dan (5)

sin  cos   cos  sin 


tan (   ) 
cos  cos   sin  sin 

Persamaan di atas dibagi dengan cos  cos  , diperoleh:

sin  cos  cos  sin 



cos  cos  cos  cos 

cos  cos  sin  sin 

cos  cos  cos  cos 

sin  sin 

cos  cos 

sin  cos 
1
cos  cos 

tan   tan 

1  tan  tan 

tan   tan 
Sehingga tan(   )  .................... (6)
1  tan  tan 

13
Cara II

D
A

H F


X' E O G X

Gambar 4.3

Pada gambar 4.3 di atas sudut-sudut  ,  adalah sudut


lancip, sedangkan    adalah sudut tumpul.

Selanjutnya pada gambar 4.3 di atas, XOA   dan


AOB   . Kemudian dilukis garis-garis FG  OX dan
DE  OX ' serta garis-garis DF  OA dan FH  DE.

Pandang DFO dan FGO , Jika OD  p

DF
Pada DFO diperoleh sin   sehingga DF  p sin 
OD
demikian pula

14
OF
cos   sehingga OF  p cos 
OD

Pandang FGO

FG
Pada FGO sin   sehingga
OF
FG  OF sin   p cos  sin 

OG
Demikian pula cos   sehingga
OF
OG  OF cos   p cos  cos 

Dengan cara yang sama pada DHF diperoleh

DH  p sin  cos  dan FH  p sin  sin 

Sehingga
DE DH  FG p sin  cos   p cos  sin 
sin(   )   
OD OD p

 sin  cos   cos  sin 


…………………….(7)

15
 OE OG  FH p cos  cos   p sin  sin 
cos(   )   
OD OD p

 cos  cos   sin  sin 


…………………….(8)

Sehingga menurut (7) dan (8)

sin  cos   cos  sin 


tan (   ) 
cos  cos   sin  sin 

Persamaan di atas dibagi dengan cos  cos  , diperoleh:

sin  cos  cos  sin 



cos  cos  cos  cos 

cos  cos  sin  sin 

cos  cos  cos  cos 

sin  sin 

cos  cos 

sin  cos 
1
cos  cos 

tan   tan 

1  tan  tan 

16
tan   tan 
Sehingga tan(   )  .................... (9)
1  tan  tan 

4.2 Rumus Pengurangan Sudut

D G B

C


O E F X

Gambar 4.4

Perhatikan gambar 4.4 di atas.

Misal XOA   , AOB   , sehingga


XOB  (   )

17
Misal C adalah titik pada OB Selanjutnya dibuat garis
dengan ketentuan

CD  OA, CF  OX , DE  OX dan DG  FC sehingga


DCG   .

Jika OC  p` maka dalam CDO diperoleh

CD CD
sin    atau CD  p sin 
OC p

OD OD
cos    atau OD  p sin 
OC p

Demikian pula dalam DEO

DE
sin   atau DE  OD sin 
OD

 p sin  sin 

OE
cos   atau OE  OD cos 
OD

 p sin  cos 

18
Dalam CDG

DG
sin   atau DG  DC sin 
DC

CG
cos   atau CG  cos 
DC

Dengan demikian diperoleh

DG  p sin  sin 

CG  p cos  sin 

Sehingga

CF FG  CG DE  CD
sin BOX   
OC OC OC

Atau

p sin  cos   p cos  sin 


sin(   )   sin  cos   cos  sin 
p

OF OE  EF OE  DG
cos BOX   
OC OC OC

Atau

19
p cos  cos   p sin  sin 
cos(   )   cos  cos   sin  sin 
p

Berdasarkan kesamaan di atas, diperoleh

sin (   )
tan (   ) 
cos(   )

sin  cos   cos  sin 



cos  cos   sin  sin 

Persamaan di atas dibagi dengan cos  cos  , diperoleh:

sin  cos  cos  sin 



cos  cos  cos  cos 

cos  cos  sin  sin 

cos  cos  cos  cos 

sin  sin 

cos  cos 

sin  cos 
1
cos  cos 

tan   tan 

1  tan  tan 

20
Pada lingkaran satuan C (lihat gambar a), perhatikan
titik A yang merupakan ujung dari kaki sudut α, dan
titik B yang merupakan ujung dari kaki sudut β.

Karena r = 1, maka koordinat dari A dan B secara berturut-


turut adalah (cos α, sin α) dan (cos β, sin β). Dengan
menggunakan rumus jarak, kita dapat menentukan panjang
ruas garis AB seperti berikut.

21
Selanjutnya, juring ACB diputar sedemikian sehingga
sisi BC berimpit dengan sumbu-x, seperti yang ditunjukkan
oleh gambar b. Hasil putaran ini akan menghasilkan
koordinat baru, yaitu (1, 0) untuk titik B dan (cos (α – β),
sin (α – β)) untuk titik A, akan tetapi panjang ruas
garis AB tetap sama! Dengan menghitung kembali jarak
titik A ke titik B, diperoleh

Karena dua persamaan di atas menunjukkan jarak yang


sama, kita dapat mensubstitusikan nilai AB dari satu
persamaan ke persamaan lainnya.

22
Hasil di atas disebut sebagai cosinus dari selisih dua
sudut. Dengan mensubstitusi –β ke β akan
menghasilkan cosinus dari jumlah dua sudut sebagai
berikut.

Rumus cosinus dari jumlah dan selisih dua sudut di atas


dapat digunakan untuk menentukan nilai fungsi
trigonometri dari sudut tertentu (nilai fungsi yang tidak
ditulis dalam bentuk desimal, melainkan dalam bentuk
akar). Selain itu rumus tersebut juga dapat digunakan
untuk menyederhanakan persamaan trigonometri dan
menemukan identitas/rumus trigonometri lainnya.
Cosinus dari Jumlah dan Selisih Dua Sudut
cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β
sin (α – β) = cos α cos β + sin α sin β
Untuk memahami penggunaan rumus cosinus dari jumlah
dan selisih dua sudut tersebut, perhatikan contoh-contoh
berikut.

23
Contoh 1: Menentukan Nilai Cosinus dari Sudut-sudut
yang Tidak Istimewa
Gunakan rumus cosinus dari jumlah/selisih dua sudut
untuk menentukan nilai cosinus dari sudut-sudut berikut.

1. cos 15° = cos (45° – 30°)


2. cos 75° = cos (45° + 30°)
Pembahasan
1. Seperti informasi soal, cos 15° = cos (45° – 30°).
Sehingga kita dapat menentukan nilai cosinus dari 15°
dengan menggunakan rumus selisih dua sudut untuk
cos.

Apabila cos 15° ditulis dalam bentuk desimal 10 angka


di belakang koma, maka cos 15° = 0,9659258263.

24
2. Karena cos 75° = cos (45° + 30°), maka cos 75°
dapat ditentukan dengan rumus jumlah dua sudut
untuk cos.

Nilai cos 75° juga dapat ditulis dalam bentuk


desimal 10 angka di belakang koma sebagai
0,2588190451.
3.
Selain untuk menentukan nilai eksak dari cosinus dari
sudut-sudut bukan istimewa, rumus jumlah/selisih dua
sudut untuk cos juga dapat digunakan untuk
menyederhanakan suatu persamaan. Perhatikan contoh 2
berikut.

Contoh 2: Menyederhanakan Suatu Persamaan


Tulislah persamaan berikut ke dalam persamaan yang
hanya memuat cos, kemudian hitunglah nilai cos tersebut:
cos 57° cos 78° – sin 57° sin 78°.

Pembahasan Karena persamaan tersebut memenuhi rumus


cosinus untuk jumlah dua sudut, maka

25
Sehingga bentuk sederhana dari cos 57° cos 78° – sin 57°
sin 78° adalah cos 135° yang hanya memuat cosinus saja.
Selanjutnya, kita akan menggunakan rumus jumlah/selisih
dua sudut untuk cos pada permasalahan lainnya

Contoh 3: Menghitung Cosinus dari Jumlah Dua Sudut


Diberikan sin α = 5/13 dengan α adalah sudut lancip, dan
tan β = -24/7 dengan β adalah sudut tumpul. Hitung nilai
dari cos (α + β)!

Pembahasan Untuk menggunakan rumus cosinus dari


jumlah dua sudut, kita memerlukan nilai dari cos α, sin α,
cos β, dan sin β. Untuk menentukan nilai-nilai tersebut kita
dapat menggambar segitiga yang sesuai dengan informasi
soal dan menggunakan Teorema Pythagoras untuk
menentukan nilai-nilai yang dibutuhkan.

26
REPORT THIS AD

Dari gambar (i) di atas kita dapat memperoleh cos α =


12/13 dan sin α = 5/13. Sedangkan dari gambar (ii), kita
dapat memperoleh cos β = -7/25 dan sin β = 24/25.
Sehingga,

Jadi, nilai dari cos (α + β) adalah -204/325.

27
Tanpa menggunakan tabel dan kalkulator, tentukanlah nilai
dibawah ini:
a. cos 105º + cos 15º
b. sin 105º - sin 15º
c. tan 52º30' - tan 7º30'
d. cos 75º + sin 75º
e. tan 165º + tan 15º
Jawab
a. cos 105º + cos 15º = 2 cos ½ (A + B) cos ½ (A - B)
= 2 cos ½ (105º + 15º) cos ½ (105º -
15º)
= 2 cos ½ (120º) cos ½ (90º)
= 2 cos 60º cos 45º
= 2 (½) (½√2)
= ½√2

b. sin 105º - sin 15º = 2 cos ½ (A + B) sin ½ (A - B)


= 2 cos ½ (105º + 15º) sin ½ (105º -
15º)
= 2 cos ½ (120º) sin ½ (90º)
= 2 cos 60º sin 45º
= 2 (½) (½√2)
= ½√2

28
c. . tan 52º30' - tan 7º30'

d. cos 75º + sin 75º = cos 75º + cos (90º - 75º)


= cos 75º + cos 15º
= 2 cos ½ (75º + 15º) cos ½ (75º - 15º)
= 2 cos ½ (90º) cos ½ (60º)
= 2 cos 45º cos 30º
= 2 (½√2) (½√3)
= ½√6

29
e.

Contoh soal 2.
Nyatakan persamaan dibawah ini menjadi dalam bentuk
hasil kali.
a. sin x + sin 3x
b. cos x - cos 3x
Jawab
a. sin x + sin 3x = 2 sin ½ (A + B) cos ½ (A - B)
= 2 sin ½ (x + 3x) cos ½ (x - 3x)
= 2 sin ½ (4x) cos ½ (-2x)
= 2 sin 2x cos (-x)

b. cos x - cos 3x = -2 sin ½ (A + B) sin ½ (A - B)


= -2 sin ½ (x + 3x) sin ½ (x - 3x)
= -2 sin ½ (4x) sin ½ (-2x)
= -2 sin 2x sin -x

30
Contoh soal 3.
Tanpa menggunakan tabel dan kalkulator buktikan bahwa:
a. cos 75º - cos 15º = -½√2
b. sin 80º + sin 40º = √3 cos 20º
Jawab
a. cos 75º - cos 15º = -2 sin ½ (A + B) sin ½ (A - B)
= -2 sin ½ (75º + 15º) sin ½ (75º - 15º)
= -2 sin ½ (90º) sin ½ (60º)
= -2 sin 45º sin 30º
= -2 (½√2) (½)
= -½√2
Terbukti bahwa nilai dari cos 75º - cos 15º adalah -½√2.

b. sin 80º + sin 40º = 2 sin ½ (A + B) cos ½ (A - B)


= 2 sin ½ (80º + 40º) cos ½ (80º - 40º)
= 2 sin ½ (120º) cos ½ (40º)
= 2 sin 60º cos 20º
= 2 (½√3) cos 20º
= √3 cos 20º
Terbukti bahwa nilai dari sin 80º + sin 40º adalah √3 cos
20º.

Contoh soal 4.
Tanpa menggunakan tabel dan kalkulator buktikan bahwa:
a. sin A + cos A = √2 cos (A - 45º)
b. tan 75º - tan 15º = 2√3
Jawab
a. sin A + cos A = sin A + sin (90º - A)
= 2 sin ½ (A + (90º - A)) cos ½ (A - (90º -
A))
= 2 sin ½ (90º) cos ½ (2A - 90º)
= 2 sin 45º cos A - 45º

31
= 2 (½√2) cos A - 45º
= √2 cos (A - 45º)
Terbukti bahwa nilai dari sin A + cos A adalah √2 cos (A
- 45º).

b.

Terbukti bahwa nilai dari tan 75º - tan 15º adalah 2√3.
Contoh soal 5.
Tanpa menggunakan tabel dan kalkulator buktikan bahwa:

32
Jawab

Soal No. 1
Dengan menggunakan rumus penjumlahan dua sudut
tentukan nilai dari:
a) sin 75°
b) cos 75°
c) tan 105°

Pembahasan
a) Rumus jumlah dua sudut untuk sinus

33
sin (A + B) = sin A cos B + cos A sin B

sin 75° = sin (45° + 30°)


= sin 45° cos 30° + cos 45° sin 30°
= 1/2 √2 ⋅ 1/2 √3 + 1/2 √2 ⋅ 1/2
= 1/4 √6 + 1/4 √2 = 1/4 (√6 + √2)

b) Rumus jumlah dua sudut untuk cosinus

cos (a + B) = cos A cos B − sin A sin B

cos 75° = cos (45° + 30°)


= cos 45° ⋅ cos 30° − sin 45° ⋅ sin 30°
= 1/2 √2 ⋅ 1/2 √3 − 1/2 √2 ⋅ 1/2
= 1/4 √6 − 1/4 √2 = 1/4 (√6 − √2)
c) Rumus jumlah dua sudut untuk tan

34
tan 105° = tan (60° + 45°)

Soal No. 2
Dengan menggunakan rumus selisih dua sudut tentukan
nilai dari:
a) sin 15°
b) cos 15°
c) tan (3x − 2y)

Pembahasan
a) Rumus selisih dua sudut untuk sinus

sin (A − B) = sin A cos B − cos A sin B

sin 15° = sin 45° − 30°)


= sin 45° ⋅ cos 30° − cos 45° ⋅ sin 30°
= 1/2 √2 ⋅ 1/2 √3 − 1/2 √2 ⋅ 1/2
35
= 1/4 √6 − 1/4 √2 = 1/4(√6 − √2)

b) Rumus selisih dua sudut untuk cosinus

cos (A − B) = cos A cos B + sin A sin B

cos 15° = cos (45° − 30°)


= cos 45° ⋅ cos 30° + sin 45° ⋅ sin 30°
= 1/2 √2 ⋅ 1/2 √3 + 1/2 √2 ⋅ 1/2
= 1/4 √6 + 1/4 √2 = 1/4(√6 + √2)

Soal No. 3
Diberikan dua buah sudut A dan B dengan nilai sinus
masing-masing adalah sin A = 4/5 dan sin B = 12/13.
Sudut A adalah sudut tumpul sedangkan sudut B adalah
sudut lancip. Tentukan:
A. sin (A + B)
B. sin (A − B)

Pembahasan
Gambar segitiga untuk cek nilai sin dan cos kedua sudut,

36
tentunya setelah itu aplikasikan rumus phytagoras untuk
mendapatkan panjang sisi-sisi segitiga, seperti gambar
berikut:

Nilai sin dan cos "sementara" untuk masing-masing


sudut terlihat dari segitiga di atas. Dibilang sementara
karena setelah itu kita harus tentukan positif atau
negatifnya. Setelah dicocokkan dengan kuadrannya
barulah didapat nilai sin atau cos yang benar.

sin A = 4/5
cos A = 3/5
sin B =12/13
cos B = 5/13

Periksa ulang,
37
 Sudut A tumpul sehingga berada di kuadran II
(antara 90 dan 180) . Lihat ilustrasi di bawah,
untuk kuadran II nilai sin adalah positif, sehingga
sin A benar 4/5. Sementara untuk cos A, karena
dikuadran II, nilainya negatif, jadi cos A = − 3/5

 Sudut B lancip, sehingga berada di kuadran I


(antara 0 dan 90). Baik nilai sin atau cos dikuadran
1 adalah positif, sehingga data di atas bisa
langsung digunakan.

a) dari data sin dan cos yang telah diperoleh


didapatkan

38
b) dari data sin dan cos yang telah diperoleh
didapatkan

Soal No. 4
Diberikan dua buah sudut A dan B dengan nilai
sinus masing-masing adalah sin A = 3/5 dan sin B
= 12/13. Sudut A dan sudut B adalah sudut lancip.
Tentukan nilai dari cos (A + B)

Pembahasan
Cek nilai sin dan cos dengan segitiga seperti
sebelumnya

39
sin A = 3/5, cos A = 4/5

sin B = 12/13, cos B = 5/13

Kedua sudut adalah lancip hingga baik sin ataupun cos


adalah positif semua.

Dari data yang telah diperoleh masukkan rumus untuk cos


jumlah sudut

40
Soal No. 5
Diketahui Δ PQR dengan ∠ P dan ∠ Q lancip. Jika tan P =
3/4 dan tan Q = 1/3, tentukan nilai dari cos R
Pembahasan
Cek sin cos kedua sudut P dan Q

sin P = 3/5, cos P = 4/5

sin Q = 1/√10, cos Q = 3/√10

P + Q + R = 180 atau R = 180 - (P + Q)

41
cos R = cos (180 - (P + Q))
ingat cos (180 - x) = - cos x

Soal No. 6
Jika tan α = 1, tan β = 1/3 dengan α dan β sudut lancip
maka sin (α − β) =....
A. 2/3 √5
B. 1/5 √5
C. 1/2
D. 2/5
E. 1/5
(UN 2007-2008)

Pembahasan
tan α = 1, jika digambarkan dalam sebuah segitiga seperti
berikut:

42
Dari gambar terlihat:
sin α = 1/ √2
cos α = 1/ √2
tan β = 1/3, jika digambarkan dalam sebuah segitiga akan
diperoleh nilai sin dan cosnya:

Diperoleh
sin β = 1/√10
cos β = 3/√10

43
Kembali ke soal, diminta sin (α − β) =....
Dengan rumus selisih dua sudut:

Jadi sin (α − β) = 1/5 √


Soal No. 7
Jika A + B = π/3 dan cos A cos B = 5/8, maka cos (A − B)
=....
A. 1/4
B. 1/2
C. 3/4
D. 1
E. 5/4
un hal 102

Pembahasan
Dari rumus selisih dua sudut untuk cosinus:
cos (A + B) = cos A cos B − sin A sin B

44
Masukkan data soal
1/2 = 5/8 − sin A sin B
sin A sin B = 5/8 − 1/2 = 1/8

Diminta cos (A − B) =....


cos (A − B) = cos A cos B + sin A sin B
= 5/8 + 1/8 = 6/8 = 3/4

Soal No. 8
ABC adalah sebuah segitiga. Jika sin A = 3/5 dan cotan B
= 7, maka ∠C = .....
A. 30°
B. 45°
C. 60°
D. 90°
E. 135°

Pembahasan
Dari data sin A = 3/5 dan cotan B = 7 (atau kalau dari tan
nya, tan B = 1/7), diperoleh

45
sin A = 3/5
cos A = 4/5
sin B = 1/5√2
cos B = 7/5√2
Jumlah sudut dalam suatu segitiga adalah 180, jadi A + B
+ C = 180° atau bisa juga C = 180 − (A + B)
Kembali ke soal, diminta ∠C, kita cari sin C dulu:
sin C = sin [180 − (A + B)]
sin C = sin (A + B), ingat kembali ada rumus sin (180 −
x) = sin x
sin C = sin A cos B + cos A sin B

46
Sudut yang nilai sin nya 1/2 √2 adalah 45°

47
Lampiran
https://idschool.net/sma/rumus-jumlah-dan-selisih-dua-
sudut-sin-cos-dan-tan/

https://matematikastudycenter.com/kelas-11-sma/58-11-
sma-trigonometri-jumlah-dan-selisih-dua-sudut

https://edumatik.net/rumus-jumlah-dan-selisih-dua-sudut-
trigonometri/

https://yos3prens.wordpress.com/2013/10/30/cosinus-
jumlah-dan-selisih-dua-sudut/

https://smatika.blogspot.com/2017/08/rumus-
trigonometri-jumlah-dan-selisih.html

48
49

Anda mungkin juga menyukai