Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
memberikan perlindungan dan keselamatan bagi kita semua sehingga rencana Pembangunan
Jangka Menengah – Desa (RPJM-Desa) Desa Beimousi Kecamatan Anggi kabupaten Pegunungan
Arfak Tahun 2019 – 2025 dapat selesai di susun sesuai dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun
2014.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) adalah satu dokumen yang
sangat penting bagi pembangunan desa, karena memuat arah kebijakan keuangan desa,
strategi pembangunan desa, dan program kerja desa, yang dijabarkan dalam Rencana
Pembangunan Desa (RKP-Desa).
RPJM-Desa ini di susun berdasarkan hasil penjaringan aspirasi masyarakat terkait dengan
maslah dan potensi yang ada di lingkungannya, dengan melalui rangkaian proses penggalian
gagasan, analisa kajian masalah, penentuan tindakan serta peningkatan kegiatan oleh Tim
Pemetaan Swadaya yang telah dibentuk.
Sehingga sangat diharapkan bahwa RKPJM Desa akan menjadi satu-satunya dokumen
perencanaan pembangunan di desa dimana telah mengintekgrasikan perencanaan masing-
masing lembaga desa.

Aspek kegiatan TRIDAYA (Bidang Pemerintahan Sosial Budaya, Bidang Ekonomi, dan
Bidang Sarana Prasarana) yang mengarah pada efisiensi, efektifitas, serta mendorong tumbuh
dan berkembangnya kapitasl sosial, merupakan modal tersendiri bagi warga masyarakat untuk
menjawab kebutuhannya.
Keterlibatan aktif masyarakat dalam menyusun sebuah perencanaan pembangunan menjadi
suatu hal yang sangat fundamental dan telah meletakan masyarakat sebagai inti proses, karena
masyarakat yang memiliki informasi, masalah dan keinginan untuk memecahkan masalahnya
sendiri.

Sebagai rencana pembangunan desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun kedepan, maka
RPJM-Desa harus di susun secara tetap dan sesuai dengan aspirasi, keadaan dan kebutuhan
masyarakat setempat. Dengan demikian, proses mengali gagasan dan aspirasi masyarakat serta
menemukenali potensi, masalah dan penentuan tindakan, yang akan dirumuskan menjadi
RPJM-Desa, merupakan tahap dan kegiatan yang sangat penting. Dari proses itulah yang
menghasilkan semua masukan yang dibutuhkan untuk penyusunan RPJM-Desa.

Untuk itu, dukungan dan kontribusi dari semua baik individu maupun kelompok yang
peduli sangat kami harapkan guna keberhasilan rencana pembangunan ini. Sehingga menjadi
satu semangat yang akan mengubah keluhan-keluhan di dalam hati, menjadi panjatan rasa
syukur yang terucap.

Terima kasih.

Bemousi......................2019
Kepala Desa Bemousi

BASTIAN KOWI, SE
PEMERINTAH KABUPATEN PEGUNUNGGAN ARFAK
DISTRIK ANGGI
KAMPUNG BEIMOUSI
Alamat : Kantor Kampung Beimousi 081248844226

PERATURAN KAMPUNG BEIMOUSI


NOMOR TAHUN

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN KAMPUNG NOMOR..... TAHUN... TENTANG


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA)
KAMPUNG BEIMOUSI DISTRIK ANGGI KABUPATEN PEGUNUNGGAN ARFAK
TAHUN 2019 – 2025

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KAMPUNG BEIMOUSI

Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, maka perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJM – Desa).

b. bahwa RPJM Desa tersebut merupakan Rencana Strategis Pembangunan Desa


selama Tahun 2019 – 2025 yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran
Program dan kegiatan Desa yang wajib ditetapkan dengan peraturan Desa.

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Desa
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM – Desa) Kampung
Beimousi Distrik Anggi Kabupaten Pegununggan Arfak Tahun 2019 – 2025.

Mengingat : 1) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4221).
2) Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495).
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA)
KAMPUNG BEIMOUSI DISTRIK ANGGI KABUPATEN PEGUNUNGGAN ARFAK
TAHUN 2019 – 2025

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Desa memegang peranan penting dalam pembangunan nasional bukan hanya
dikarenakan sebagaian besar rakyat Indonesia bertempat tinggal di desa / kampung, tetapi desa
memberikan sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional. Pembangunan desa
adalah merupakan bagian dari rangkaian pembangunan nasional. Pembangunan nasional
merupakan rangkaian upaya pembangunan secara berkesinambungan yang meliputi seluruh
aspek kehidupan masyarakat.
Pemerintah menyadari akan pentingnya pembangunan di tingkat desa, berbagai bentuk
dan program untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan perpedesaan telah
dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya masih belum signifikan dalam meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan desa harus
dilakukan secara terencana dengan baik dan harus menyentuh kebutuhan riil masyarakat
kampung. Sehingga pembangunan yang di lakukan di kawasan perdesaan dapat membumi
dengan masyarakatnya dan tidak mengawang – awang. Artinya, pembangunan desa harus
terencana dengan baik berdasarkan hasil analisis atau kajian yang menyeluruh terhadap
segenap potensi (kekuatan dan peluang) dan permasalahan (kelemahan dan hambatan /
ancaman) yang dihadapi desa. Hasil analisis terhadap potensi dan pemasalahan yang ada dan
mungkin akan muncuk di masa mendatang inilah yang menjadi bahan dasar bagi perencanaan
dan program pembangunan desa di masa mendatang dengan melibatkan seluas – luasnya
partisipasi masyarakat.
Untuk mewujudkan pembangunan desa yang terencana, maka pemerintah desa dan
seluruh elemen masyarakat harus terlibat dalam proses perencanaan pembangunan. Bentuk
perencanaan pembangunan, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-
Desa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) yang bersifat tahunan sebagai
penjabaran RPJM Desa, merupakan beberapa contoh perencanaan pembangunan tersebut.
RPJMDes sebagai suatu rencana pembangunan desa harus melibatkan seluruh
komponen masyarakat desa di dalam penyusunan, pelaksanaan dan pengawaasnnya. Rencana
pembangunan desa semestinya menerapkan prinsip – prinsip :
a. Pemberdayaan, yaitu upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
b. Partisipatif, yaitu keikutsertaan dan ketertiban masyarakat secara aktif dalam proses
pembangunan.
c. Berpihak kepada masyarakat, yaitu seluruh proses pembangunan di pedesaan secara serius
memberikan kesempatan yang seluas – luasnya bagi masyarakat khususnya masyarakat
miskin;
d. Terbuka, yaitu setiap proses tahapan perencanaan pembangunan dapat di liat dan
diketahui secara langsung oleh seluruh masyaakat desa / kampung;
e. Akuntabel, yaitu setiap proses dan tahapan – tahapan kegiatan pembangunan dapat
dipertanggung jawabkan dengan benar, baik pada pemerintah di desa maupun pada
masyarakat.
f. Seleksi, yaitu semua potensi dan masalah terseleksi dengan baik untuk mencapai hasil yang
optimal;
g. Efesiensi dan efektif, yaitu pelaksanaan perencanaan kegiatan sesuai dengan potensi
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia;
h. Keberlanjutan, yaitu setiap proses dan tahapan kegiatan perencanaan harus berjalan
secara berkelanjutan;
i. Cermat, yaitu data yang diperoleh cukup objektif, teliti, dan dipercaya, dan menampung
aspirasi masyarakat.
j. Proses berulang, yaitu pengkajian terhadap sesuatu masalahnya dilakukan secara berulang
sehingga mendapatkan hasil terbaik;
k. Panggilan Informasi, yaitu di dalam menemukan masalah di lakukan panggilan informasi
melalui alat kajian keadaan desa dengan sumber informasi utama dari peserta musyawarah
perencanaan atau sumber informasi utama dari masyarakat.

Recana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah merupakan dokumen


perencanaan pemerintah desa untuk periode 6 (enam) tahun. RPJMDes juga merupakan
penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Desa yang penyusunannya berpedoman kepada
RPJP (Rencana Pemabangunan Jangka Panjang) Desa dan memperhatikan Rencana Strategis
(renstra) Kecamatan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMDes
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyusun RPJMDes adalah menggunakan
pendekatan Community and Action Participatory Prosess (CLAPP). Pendekatan ini mensyaratkan
perencanaan pembangunan berbasis masyarakat. Masyarakat yang akan memimpin
perencanaan, menghasilkan program, melaksanakan dan mengawasi program pembangunan di
desa.

Dalam pendekatan yang di pimpin masyarakat, perencanaan adalah suatu proses


pengkajian oleh masyarakat tentang berbagai aspek kehidupan mereka termasuk potensi dan
asset mereka. Kemudian dari aspek dan keadaan tersebut, masyarakat menyusun agenda
pembangunan yang disusun dalam bentuk RPJM Desa dan RKP Desa dengan memperhitungkan
asset dan nilai serta potensi utama masyarakat. Agenda di dalamnya termasuk apa yang
masyarakat jalankan secara gotong royong dan swadaya serta tidak harus menunggu dukungan
pihak luar.

Aspek- aspek kehidupan masyarakat yang mereka kaji atau nilai, tergantung kebutuhan
masyarakt dan disepakati melalui proses persiapan. Sehingga pendekatan perencanan yang
dipimpin masyarakat harus menghasilkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(6 tahunan) desa (RPJM Des), Rencana Kegiatan Pembangunan (RKP) Desa dan kegiatan-
kegiatan yang mendorong keswadaya hingga tumbuhnya gerakan-gerakan sosial. Disisi lain,
masyarakt justru akan menjadi lebih berdaya dan percaya diri hingga memelihara dan
mengawal pembangunan mereka untuk tujuan yang sudah ditetapkan masyarakat. Sedangkan
dalam prosesnya, masyarakat terutama yang miskin dan termarjinalkan, perempuan serta kaum
muda harus difasilitasi untuk mengambil peran secara aktif, memberi suara dan ikut mengambil
keputusan atas agenda pembangunan desa tersebut.

Musyawara masyarakat dengan CLAPP adalah proses yang biasa menghasilkan


RPJMDesa dan RKP Desa secara partisipatif, transparan, akuntabel dan inclusive orang miskin
dan perempuan. RPJMDesa yang dihasilkan dari penjabaran RPJMDesa mengikuti proses
Musrenbang tahunan. Dalam kegiatan musyawarah penyusunan RPJMDes, menurut
pendekatan CLAPP beberapa tahapan penting adalah sebagai berikut :
1. Persiapan sosial dan desain kajian
Dalam tahapan pertama, yaitu persiapan sosial dan desain kajian, persiapan-persiapan
dalam merencanakan RPJMDes dilakukan kepada fasilitator atau tim pemandu desa,
persiapan di tingkat masyarakt dan persiapan logistik yang dibutuhkan selama proses
penyusunan RPJMDes.
2. Identifikasi kondisi umum desa
Masyarakat mengkaji gambaran umum desa secara utuh, meliputi informasi tentang tingkat
kesejahteraan masyarakat; kondisi alam dan ketersediaan & kondisi sumberdaya serta akses
dan kontrol masyarakat kaum miskin dan perempuan terhadap sumber daya serta akses dan
kontrol masyarakat kaum miskin dan perempuan terhadap sumberdaya tersebut, sarana &
prasarana umum masyarakat; sebaran masyarakat berdasarkan tingkat kesejahteraan;
perjalanan waktu dan kesuksesan sejarah kehidupan masyarakat; potensi-potensi utama
masyarakat termasuk upaya dan pengalaman; sukses kehidupan orang miskin selama ini
hingga visioning awal. Alat kajian yang diperlukan dalam tahapan ini meliputi peringkat
kesejahteraan, sensus dan pembobotan; rembug (musyawarah desa); pemetaan sosial dan
sumberdaya dan sejarah (kehidupan sukses dan penyebabnya, serta beberapa kegagalan
penting).
3. Analisis Aset
Tahap menuliskan aset – aset yang berupa sumberdaya yang dapat digunakan seseorang
atau sekeluarga sebagai aset mata pencaharian. Aset tersebut berupa sumber daya alam;
sosial (jaringan hubungan kekerabatan dan budaya serta keanggotaan dalam kelompok,
jaringan sosial dengan tetangga, kepercayaan, keanggotaan berbagai organisasi formal dan
nonformal, dsb); Politik (akses terhadap para pemegang kekuasaan yang merupakan sub-
modal dari modal sosial); Keuangan (tabungan, pinjaman, sumber kredit, subsidi, dana
pensiun, dsb); Fisik (infrastruktur dan prasarana dasar – transportasi, listrik, perumahan, air
bersih untuk keperluan rumah tangga, akses terhadap barang dsb, peralatan produksi dan
sarana, dsb); Modal Manusia (jumlah penduduk, ketersediaan tenaga kerja, pendidikan dan
keahlian, pengetahuan, kondisi kesehatan warga, dsb)
4. Refleksi, Kajian Mendalam dan Pleno
Merupakan tahap kajian mendalam berdasarkan issue-issue yang ditemui dalam analisis
asset/ sumber penghidupan yang telah dikaji sebelumnya, dan setelah itu dilakukan pleno
desa untuk mendiskusikan gambaran utuh dan mendalam tentnag berbagai aspek kehidupan
bermasyarakat (terutama yang terpinggirkan) yaitu perempuan, orang miskin dan yang
termajinalkan beserta lingkungannya. Kegiatan ini juga untuk melengkapi hasil analisis
temuan terutama yang menyangkut potensi-potensi dan kesuksesan – kesuksesan hidup
selama ini.
5. Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes)
Merupakan tahapan musyawarah perencanaan untuk menyusun agenda – agenda
pembangunan dan gerakan swadaya masyarakt. Agenda dan gerakan pembangunan yang
akan disusun harus dipastikan mengutamakan kekuatan dan asset/potensi masyarakat. Pada
tahapan ini mulai dirancang program – program rencana pembangunan untuk mewujudkan
visi dan misi desa. Pada tahapan ini juga dirumuskan isu – isu strategis, tujuan strategis,
indikator tujuan strategis dan pembentukan komisi pelaksana.
6. Pasca Musrenbangdes
Setelah pelaksanaan Musrenbangdes, beberapa kegiatan yang perlu dilakukan terkait
dengan rekapitulasi hasil-hasil Musrenbangdes, terutama terkait dengan finalisasi dan
pemilihan RKP Desa berdasarkan sumber pendanaan dan bentuk – bentuk gerakan swadaya
yang akan dibangun masyarakat. Kegiatan lain setelah Musrenbangdes adalah pembekalan
khusus bagi delegasi desa yang akan mengikuti Musrenbang distrik. Karena sering terjadi
bahwa delegasi perempuan merasa tidak mampu dan minder, sehingga harus dibangun
kepercayaan diri mereka sebelum ikut Musrenbang Distrik. Kemudian merancang secara
detail dan operasional kegiatan swadaya untuk langsung menjadi tindakan – tindakan sosial
dan memulai membangun interaksi antar warga. Sehingga komisi dan tim pelaksana masih
harus bekerja untuk menyusun, menata kembali dan memperbaiki RKP Desa berdasarkan
masukan-masukan dalam Musrenbangdes.

Penyusunan RPJM berdasarkan pendekatan CLAPP sebenarnya tidak jauh berbeda


dengan proses penyusunan RPJM yang dianjurkan oleh pemerintah tentang Perencanaan
Pembangunan Desa. Namun demikian, pendekatan CLAPP lebih menekankan pada peran serta
kelompok masyarakat yang selama ini termarginalkan dalam pembuatan dan implementasi
kebijakan yaitu masyarakat miskin dan perempuan. Pendekatan CLAPP mensyarakatkan bahwa
dalam setiap tahapan penyusunan RPJM harus melibatkan semua unsur masyarakat, tak
terkecuali kelompok miskin dan perempuan. Bahkan kepentingan merekalah, rencana
pembangunan desa di titik beratkan. Dengan kata lain, upaya untuk mengentaskan kemiskinan
dan pemberdayaan perempuan harus menjadi salah satu agenda pembangunan desa.

Dalam Pemendargi no 68 tahun 2007 dijelaskan bahwa kegiatan penyusunan RPJM-Desa


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dilakukan berdasarkan atur tahapan yang terdiri dari
masukan; proses; hasil; dan dampak. Masukan dilakukan melalui penggalian masalah dan
potensi melalui alat kaji sketsa desa, kalender musim dan bagian kelembagaan. Sementara
tahapan proses dilakukan pengelompokan masalah, penentuan peringkat masalah, pengkajian
tindakan pemecahan masalah, dan penentuan peringkat tindakan. Pada tahapan hasil, akan
didapatkan beberapa dokumen berdasarkan analisis tahapan sebelumnya. Dokumen tersebut
meliputi :
a. Rencana program swadaya masyarakat dan pihak ketiga;
b. Rencana kegiatan APBN (tugas pembantu), APBD Provinsi, Kabupaten / Kota, dan APB-Desa,
rencana paduan swadaya dan tugas pembantu, RPJM-Desa.
c. Pemeringkatan usulan pembantu berdasarkan RPJM-Desa.
d. Indikasi program pembantu di desa
e. RKP-Desa.
f. DU-RKP-Desa
g. Berita acara musrenbang Desa (RPJM / RKP-Desa), dan
h. Rekapitulasi rencana program pembangunan Desa.
Terakhir, pada bagian dampak akan dihasilkan tiga output kebijakan menyangkut RPJM Desa
yaitu peraturan desa tentang RPJM-Desa; Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan di
Desa (DU-RKP-Desa); dan Keputusan Kepala Desa tentang RKP-Desa.

Dengan demikian, melalui pendekatan CLAPP seluruh elemen masyarakt akan terlibat
dalam penyusunan rencana pembangunan desa tak terkecuali warga miskin dan perempuan.
Selain itu, dengan pendekatan ini akan dihasilkan rencana pembangunan yang bersifat
partisipatif, transparan, akuntabel dan mendetail karena melalui serangkaian tahapan mulai
dari perencanaan dan persiapan, identifikasi umum desa, analisis aset serta musyawarah
rencana pembangunan Desa (musrenbangdes).

Dan ditingkat kabupaten pun telah diatur dalam Peraturan Bupati Pegununggan Arfak
Nomor.... Tahun.... tentang Perencanaan Pembangunan Desa serta Peraturan Daerah
Kabupaten Pegununggan Arfak Nomor... Tahun... tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Partisipatif Daerah, yang meningkatkan sinergi pendekatan perencanaan politis, teknokratis dan
partisipatif.
Dengan demikian maka diharapkan adanya peningkatan kualitas aspirasi masyarakat dalam
memberikan masukan bagi pengambilan dan penetapan Kebijakan publik terkait dengan
pengelolaan pembangunan daerah.

Dengan mempertimbangkan kronologi maupun subtansi dari perencanaan


pembangunan kampung, maka Pemerintah kampung Beimousi Distrik Anggi Kabupaten
Pegununggan Arfak melakukan rangkaian kegiatan Pengajian Keadaan Desa yang dilakukan oleh
masyarakat di wilayahnya masing – masing guna mendapatkan input potensi, masalah,
kebutuhan yang benar – benar obyektif. Dengan harapan bisa mewujudkan sebuah dokumen
perencanaan pembangunan yang lebih partisipatif dan integratif dalam pelaksanaannya.

Karena Pelaksanaan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kampung


Beimousi memerlukan perencanaan yang benar-benar matang dan tertuang dalam
Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah dan Pendek sehingga Pembangunan tersebut
dapat berjalan dengan baik, tetap dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

RPJM Desa Beimousi tahun.....sampai dengan tahun..... merupakan hasil review


perencanaan pembangunan untuk jangka waktu / periode jabatan Kepala Desa sebaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Bahwa RPJM Desa
merupakan dokumen perencanaan pembangunan Desa dalam kurun waktu 6 tahun sesuai
masa jabatan Kepala Desa.
Sebab RPJM Desa adalah penjabaran dari visi, misi dan dari program Kepala Desa
terpilih yang disusun selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Kepala Desa terpilih dilantik,
merupakan Program Pembangunan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Desa bersama
Lembaga-lembaga yang ada tokoh masyarakat dari segala unsur.
Pembahasan secara teknis Perencanaan pembangunan dan Perencanaan Partisipatif di tingkat
Kampung / Desa merupakan faktor yang sangat penting mengingat masyarakt merupakan
struktur yang paling bawah ditingkat desa / kampung untuk sebagai acuan penyusunan
Perencanaan ditingkat selanjutnya. Sehingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJM-DESA) Desa / Kampung Beimousi disusun dengan mengacu pada RPJM Daerah
Kabupaten Pegununggan Arfak dan rencana tata ruang Kabupaten Pegununggan Arfak yang
terkait dengan letak dan fungsi Desa / Kampung Beimousi.

Maksud dan Tujuan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-DESA) Desa / Kampung Beimousi
disusun dengan Tujuan :
a. Maksud :
Penyusunan Rencana pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dimaksudkan untuk
memberi kerangka serta arah pembangunan untuk enam tahun kedepan, sehingga RPJMDes
tersebut mempunyai maksud sebagai acuan Pemerintah Desa dalam menyusun perencanaan
Jangka Pendek Tahunan, sehingga lebih terarah dan bisa menciptakan pelayanan dan tata
pemerintahan yang benar-benar baik dan berwibawa.

b. Tujuan :
Tujuan disusunnya RPJM-Desa, yaitu :
1. Sebagai acuan bagi Pemerintah Kampung Beimousi dalam menyusun perencanaan
jangka pendek tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa). Sehingga
perencanaan pembangunan akan lebih terarah.
2. Sebagai mediaakuntabilitas dalam rangka menciptakan Pemerintah yang baik (Good
Govemance).
3. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan dalam perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi yang ada
dikampung.
4. Mendorong masyarakat kampung benar-benar mampu berperan aktif dan menanggapi
secara positif atas Rencana Kerja Pembangunan di kampungnya sehingga bisa
memotivasi peningkatan swadaya dan gotong royongnya.
5. Mewujudkan perencanaan pembangunan kampung sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan keadaan setempat.
6. Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadap program
pembangunan desa.
7. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan desa / kampung.
8. Menumbuh kembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan
desa / kampung.

Landasan Hukum :
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI KAMPUNG BEIMOUSI

2.1. Gambaran Umum Kondisi Kampung


2.1.1. Kondisi Geografis
a. Luas Wilayah Kampung Beimousi secara keseluruhan adalah....Ha
 Letak Geografis dan batas Wilayah Administrasi Kampung
Kampung Beimousi terletak di wilayah Kecamatan / Distrik Anggi Kabupaten
Pegununggan Arfak dengan luas wilayah, dengan batasan wilayah sebagai berikut :
Batas Wilayah :
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur

 Kondisi Fisik
1) Orbitrasi
Orbitrasi ( Jarak dari pusat pemerintahan)
Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan / Distrik km
Jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten km
Jarak dari pusat pemerintahan Provinsi km
Jarak dari pusat pemerintahan Negara km

Kondisi Kawasan Pemukiman


Kondisi pemukiman menjadi satu masalah yang tidak bisa diabaikan mengingat bahwa hal
tersebut tentulah menjadi kebutuhan normative masyarakat dalam sebuah ekosistem
kehidupannya.
Adapun hasil dari pemetaan dan survey lapangan terkait dengan permasalahan kumuh di
kampung Beimousi bahwa di temukenali terdapat kondisi pemukiman sebagai berikut :
BAB
PENUTUP

Terselenggaranya Pemerintah Desa yang baik merupakan suatu prasyarat bagi seluruh
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta visi
Pemerintah Desa. Dalam rangka itu di perlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tetap, jelas dan legitimasi, sehingga penyelenggaraan pemerintah
dan pembangunan dapat berlangsung berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab.
Disamping itu keterbukaan dan kebertanggungjawaban merupakan kunci sukses pembangunan,
mengingat dengan terciptanya keterbukaan maka efisiensi, efektifitas, akurasi dan akuntabilitas
pembangunan sejak Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan sampai dengan Pengkajian secara
nyata akan tercipta pula. Untuk itu dalam pelaksanaan Undang-Undang No.6 Tahun 2014
tentang Desa harus dilaksanakan secara sportif dan konsekuensi.
Disamping itu keberhasilan Pembangunan di Kampung Beimousi sangat tergantug pada
peran serta aktif seluruh lapisan masyarakat serta pada sikap mental, etika, tekad dan
semangat. Ketaatan dan disiplin para penyelenggara pemerintahan dan pihak yang
berkepentingan dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa / Kampung. Untuk itu nantinya hasil
pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakt Kampung Beimousi
sebagai peningkatan kesejahteraan yang berkeadilan, tentram, damai sehingga dapat
memperoleh persatuan dan kesatuan yang akhirnya dapat mewujudkan visi pembangunan
Kampung Beimousi secara utuh.
Keberhasilan pelaksanaan program Pembangunan Desa/Kampung Beimousi Kecamatan
Anggi Kabupaten Pegunungan Arfak yang telah tercantum dalam rencana kegiatan pada setiap
Tahun Anggaran tergantung pada sikap mental, tekad, semangat, ketaatan dan disiplin
Pemerintah Desa/Kampung serta peran aktif masyarakat. Dalam kajian ini Pemerintah Kampung
bersama-sama masyarakat perlu bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program-program
pembangunan sebaagimana yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembagunan Desa agar
mampu membrikan hasil pembangunan untuk dapat dinikmati lebih adil dan menata oleh
seluruh warga masyarakat.

Pada akhirnya, dengan telah disusunnya satu dokumen perencanaan intergratif yaitu
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) tahun 2019 – 2025 ini,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim integrasi Perencanaan
Pembangunan Desa serta terhadap seluruh masyarakat yang terlibat dalam proses penyusunan
dokumen perencanaan ini. Semoga dokumen ini benar-benar bisa diterima untuk semua pihak
dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di Kampung Beimousi, agar hasil capaian lebih
optimal demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kampung Beimousi.

Beimousi..............................2019
Kepala Kampung Beimousi

BASTIAN KOWI, SE

Anda mungkin juga menyukai