Keselamatan & Keselamatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Tujuan K3 adalah untuk memelihara keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja. K3 juga
melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Undang-Undang yang mengatur tentang Keselamatan
Kerja yaitu pada UU No 1 th 1970, berbunyi :
a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produtivitas Nasional.
b. Bahwa setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya.
c. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien.
d. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya upaya untuk membangun
norma-norma perlindungan kerja.
e. Bahwa Pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi.
Sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja yang selanjutnya disebut SMK3 yang
akan di gunakan PT. Atika Tunggal Mandiri mengacu kepada Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi Nomor: 555. K/26/M.PE/1995 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan Umum. Pada Keputusan Menteri tersebut dalam pasal 23 disebutkan bahwa;
”Pada setiap kegiatan usaha pertambangan berdasarkan pertimbangan jumlah pekerja serta
sifatnya atau luasnya pekerjaan, Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang dapat mewajibkan
pengusaha untuk membentuk unit organisasi yang menangani Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang berada di bawah pengawasan Kepala Teknik Tambang.”
Oleh karena itu, PT. Atika Tunggal Mandiri seharusnya membentuk Safety Officer yang yang
memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta mencapai
target “Zero Accident”
1
Untuk itu, Safety Officer menyusun Job description sebagai upaya untuk merealisasikan
komitmen tersebut, yaitu :
Faktor Bahaya :
Jenis faktor bahaya yang ada pada penambangan batu split di PT. Atika Tunggal
Mandiri ini adalah :
Faktor Monitoring
1
Fisik Kebisingan Pemasangan rambu-rambu informasi dan
(53-99 dB) peringatan
Terus menerus
Paparan = 9
jam/hari Penyesuaian konstruksi
Penyediaan Ear Plug dan Ear Muff
Tekanan panas Penyediaan air minum (galon) untuk dibawa
Terus menerus
(25°C - 35°C) ke lokasi kerja tambang
Faktor
2 Terus menerus penyediaan Masker
Kimia Debu dan asap
Pemberian baju kerja yang menutupi seluruh
3 faktor Biologi Terus menerus tubuh kecuali wajah dan telapak tangan
Penyediaan Sarung Tangan
Penyediaan Peralatan yang bisa disesuaikan
4 Faktor Fisiologis Tertentu
dengan operatornya
pengadaan cuti selama 4 hari untuk waktu
5 Faktor Mental Psikologis Terus menerus
kerja setelah 26 hari kerja (sesuai jabatan)
2
Potensi Bahaya :
Jenis potensi bahaya yang ada pada penambangan batu split di PT. Atika Tunggal
Mandiri ini adalah :
3
2) Menyusun rencana program Keselamatan & Kesehatan Kerja
Mengevaluasi insiden dengan awalan melakukan pembuatan berita acara dari pekerja,
setelah itu berdasarkan berita acara tersebut, maka safety officer akan melakukan pengecekan
dengan cara turun kelapangan dan menginvestigasi insiden terjadinya kecelakaan tersebut
4
hingga menghasilkan analisa insiden yang disebabkan unsafe action maupun unsafe
condition. Serta melakukan observasi ulang terhadap potensi-potensi bahaya tersembunyi.
Safety Officer harus melaksanakan dan mentaati regulasi dari pemerintah terkait didaerah
terdekat pada perusahaan. Serta mengajukan jalinanan kerja sama kepada pihak terkait.
Seperti: