Anda di halaman 1dari 2

LAN, 17 Feb 2020

ETIKA PUBLIK
Fasilitator: Nirwati Yapardy, S.Pd., M.Hrm.Ir

Dasar Hukum Lingkup Etika Publik


1. UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN
2. PP No.42 Tahun2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS
3. PP No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
4. PP No.11 Tahun2017 tentang Manajemen PNS

ETIKA PUBLIK adalah Refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah sebuah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakanpublik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Pelayanan Publik yang professional membutuhkan kompetensi teknis dan manajerial dan kompetensi etika.
Integritas Publik harus dimiliki oleh setiap pejabat public yang tercermin dari tindakannya yang sesuai dengan nilai, standar,
aturan moral yang diterima oleh masyarakat.

Etika Profesi merupakan nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan pekerjaan professional yang terkait dengan
prinsip-prinsip profesionalisme (kapabilitas teknis, kualitas kerja, komitmen pada profesi) dan dapat dirumuskan ke dalam kode
etik professional yang berlaku secara universal. Penegakan etika profesi dapat dilakukan dengan sanksi profesi(pencabutan
lisensi)

Kode etik merupakan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis.

Dimensi Etika Publik menekankan :


Aspek nilai,norma, moral sehingga membentuk integritas pelayanan publik -> Kompetensi teknis =>mengidentifikasi masalah-
masalah

Membangun integritas publik pejabat dan


politisi harus disertai perbaikan sistem akuntabilitas dan transparansi yang didukung modalitas etika publik, bertindak baik /
berperilaku sesuai standar etika Integritas publik -> kualitas dari
pejabat publik yang sesuai nilai,
standar, aturan moral yang diterima masyarakat

Beberapa contoh figur Nasional (ASN) yang dapat dijadikan teladan diantaranya adalah (* berdasarkan hasil diskusi)
1. Dr. (H.C) Ir. Tri Rismaharini, M.T. (Walikota Surabaya, 2010-2015; 2016-Sekarang)
2. Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc., DEA (Rektor UNSRAT, 2014-Sekarang)
3. Baharuddin Lopa, S.H. (Mantan Jaksa Agung Republik Indonesia, 6 Juni 2001 - 3 Juli 2001)
4. Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di BNPB)

Nilai-nilai dasar Etika Publik


1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
15. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

Kode etik dan kode perilaku berdasarkan pada ayat UU ASN No 5 (1) berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

Pelayanan public yang professional >> moral dan etika

Integritas public harus dimiliki oleh setiap pejabat public yang tercermin dari tindakannya yang sesuao dengan nilai, standar,
aturan moral yang diterima oleh masyarakat

Anda mungkin juga menyukai