Anda di halaman 1dari 5

Diagnosis and Feedback at Adhikar

Adhikar merupakan Lembaga swadaya manusia yang berpusat di Jharkand, India. Didirikan pada tahun
1985 yang didirikan oleh orang tua dari Pia Mishra (Regional coordinator Adhikar) dengan tujuan
memberdayakan masyarakat miskin dan marjinal. Adhikar memiliki tujuan untuk mengurangi
kesenjangan social, distribusi kekayaan, sumber daya, dan kekuaasaan.

Inisiasi Proses Perubahan – Entry and Contracting

Pia Mishra bekerja sama dengan praktisi OD untuk berdiskusi mengenai perubahan pada
Adhikar. Adhikar saat ini telah berkembang sebagai organisasi yang besar dan baru saja bergabung
pada pemerintah pusat.

Tujuan pertemuan Pia Mishra dengan praktisi OD adalah untuk membahas kerjasama dan
meminta izin pada organisasi, mengumpulkan informasi, dan melaporkan kembali Analisa dan
rekomendasi.

Pia dan praktisi OD setuju untuk mengadakan wawancara selama dua jam terhadap setiap
coordinator dengan pembahasan mengenai pandangan mereka terhadap organisasi, budaya, dan
saran-saran terhadap organisasi. Seluruh responden dijamin kerahasiaan informasi yang disampaikan.

Pia dan Praktisi OD melakukan kunjungan lapangan ke Ghatsila untuk berinteraksi dengan
pekerja dan wawancara dengan regional coordinator setempat yaitu Dubey. Selama kunjungannya
mereka mengadakan rapat dan wawancara terhadap pekerja lapangan dalam kelompok yang
berjumlah empat atau lima orang. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mencari tahu pandangan
terhadap organisasi dari sisi pekerja lapangan dan mencari temuan terkait dengan isu dari sudut
pandang pekerja.

Praktisi OD membuat observasi secara sistematis dari perilaku non verbal, pola interaksi, dan
deskripsi dari hubungan antar anggota dalam wawancara. Tujuan nya adalah untuk mencari tahu
indikasi dari iklim organisasi. Dengan observasi secara sistematis tersebut diharapkan menghasilkan
umpan balik untuk organisasi.

Selama proses wawancara, praktisi OD beradaptasi dan memahami aktifitas dengan Adhikar
agar dapat mempelajari isu yang ada dengan cara mempelajari berbagai macam laporan seperti
publikasi dan laporan tahunan, Analisa anggaran, kliping koran, dan dokumen terkait.

Selama wawancara, sebagian besar coordinator sangat terbuka dalam menyampaikan


pandangan dan pandangan, namun ada juga yang tertutup seperti Devi (Regional coordinator
Chaibasa).

Diagnostic Data

Untuk mendiagnosa permasalahan yang terjadi, praktisi OD menggunakan model dari


Weisbord six-board model

Issues Related to Purpose

Tujuan dari organisasi adalah memfasilitasi perubahan social melalui right-based mobilization
and advocacy. Namun beberapa coordinator benranggapan bahwa organisasi perlu untuk
memberikan capacity building development kepada pekerja di level regional dan tidak hanya pada
petingginya saja. Selain itu visi dan rencana di masa depan Adhikar juga tidak dipahami oleh semua
coordinator. Hanya beberapa yang memahami bahwa Adhikar saatnya berubah menjadi
developmental work, karena beberapa menganggap bahwa right-based work yang berjalan sudah
cukup memberikan hasil nyata.

Issues Related to Structure

Temuan pada issue ini adalah kurangnya pemahaman terhadap struktur dalam Adhikar. Saat
ini struktur Adhikar dirancang sebagai struktur yang berbasis geografis dan program dimensions.
Pekerja dan program saat ini dikelola oleh berbagai coordinator yang melaporkan secara
langsung kepada managing trustee yaitu Mr. Mishra. Lokasi para coordinator berada di Chaibasa,
Ghatsila, dan Saraikela. Ketiga lokasi ini memiliki program yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan disetiap lokasi.

Struktur yang ada saat ini membuat bingung para coordinator karena sering terjadi overlap
dalam pelaporan dan tanggung jawab dalam program dan region. Menurut para narasumber hal ini
sering menyebabkan konflik terkait dengan pelaporan ataupun komando.

Setiap coordinator memiliki otonomi dalam bekerja. Beberapa coordinator merasa rasa
tanggungjawab dan akuntabilitas dalam Adhikar cukup kurang. Mekanisme koordinasi seperti
pertemuan rutin diantara coordinator yang membuat desentralisasi kerja saat ini tidak ada.

Issues Related to Relationship

Sepanjang proses wawancara temuannya adalah kurangnya koordinasi. Sebagian besar


coordinator merasa perlunya integrasi diantara coordinator. Setiap unit kerja di Adhikar sudah cukup
baik, tetapi hanya sedikit informasi yang dapat dibagikan. Meskipun desentralisasi dan otonomi kerja
sudah berjalan, namun mekanisme koordinasi belum ada.

Hasil wawancara antara coordinator lama dan baru menunjukan bahwa minimnya
kepercayaan terjadi antara dua grup ini. Koordinator baru merasa bahwa perkembangan
profesionalisme dan program mereka terhalan oleh coordinator lama yang mempertahankan cara-
cara lama mereka. Disisi lain coordinator lama merasa bahwa coordinator baru terlalu ambisius dan
memiliki hak di lapangan tanpa memperhatikan organisasi.
Menurut praktisi OD, Adhikar memiliki potensi untuk berkembang jika konflik-konflik yang ada
tidak perlu terjadi.

Issues Related to Rewards

Sebagian besar pekerja lama bekerja untuk Adhikar karena dedikasi mereka terhadap
permasalahan yang ada. Sementara pekerja baru (terutama yang professional) bekerja dengan motif
mencari pendapatan yang lebih besar. Perbedaan motif ini memicu perasaan diskriminasi dan
ketidakpuasan para pekerja lama.

Masalah umum yang terjadi pada setiap LSM adalah ketergantungan pada pendanaan dari
luar, maka hal ini menyebabkan permasalahan job security. Dengan berkurangnya peranan Mr. Mishra
maka terjadi ketakutan yang sangat jelas bahwa masa depan Adhikar akan berhenti tidak lama lagi.
Beberapa responden merasa bahwa jaminan kelangsungan hidup Adhikar bersumber dari
kepemimpinan Mr. Mishra.

Issues Related to Helpful Mechanism

Beberapa coordinator mempermasalahkan masalah pelaporan yang tidak rutin. Beberapa


coordinator secara rutin melaporkan setiap progress tepat waktu, beberapa lain nya lamban dan tidak
sesuai. Hal ini merupakan contoh dari kepemimpinan yang tidak konsisten.

Sebagian besar coordinator selama ini melaporkan secara rutin kepada Mr. Mishra secara
verbal, dimana Mr. Mishra yang mampu menutup celah apabila ada informasi yang kurang. System
secara formal dan informasi dari coordinator lain saat ini kurang menjadi perhatian.

Issues related to Leadership

Pendiri sekaligus pemimpin Adhikar yaitu Mr. Mishra dinilai sebagai pemimpin yang dinamis
dan karismatik. Banyak orang tertarik pada Adhikar karena personality Mr. Mishra. Saat ini Mr. Mishra
menduduki posisi pada pemerintahan pusat dengan tujuan untuk mengamankan posisi secara politis
sehingga mengurangi peranan Mr. Mishra dalam manajemen. Namun hal ini menimbukan leadership
vacuum.

Kemungkinan karena absennya peran Mr. Mishra menyebabkan kurangnya peran pemimpin
pada level kedua di organisasi ini. Mr. Mishra saat ini masih hadir sebagai pemimpin secara de facto.
Masalah yang akan terjadi adalah krisis pemimpin yang dapat memimpin seperti Mr. Mishra.

Devi dan Pia merupakan calon pemimpin potensial untuk menggantikan Mr. Mishra. Devi
merupakan coordinator wilayah Chaibasa yang sangat didukung orang-orang pada wilayah tersebut.
Devi juga merupakan bayangan dari Mr. Mishra dan pemimpin pengganti dari Pia. Devi sangat
konsisten sebagai pekerja yang baik, tetapi memiliki visi yang kurang untuk memimpin team.

Selama absennya Mr. Mishra, Pia muncul sebagai pengambil keputusan dalam organisasi.
Selama lima tahun terakhir Pia menjadi direktur program di Ghatsila dan menjalankan program dari
kantor pusat sementara Devi memilih untuk bekerja di Chaibasa.
Masalah gender pada sebuah organisasi di India sangatlah sensitive. Meskipun kedua wanita
ini merupakan calon potensial pemimpin Adhikar, banyak koordintor pria tidak siap dipimpin oleh
wanita.

Temuan dari praktisi OD menemukan bahwa sebenarnya para pekerja cukup terbuka dengan
pemimpin wanita, issue utama dalam organisasi ini adalah masalah koordinasi.

Anda mungkin juga menyukai