Porto MTKW
Porto MTKW
PENDAHULUAN
1
siku. Satu pengecualian untuk ini spherical trigonometry, pelajaran trigonometri
dalam sphere, permukaan dari curvature relatif positif, dalam elips geometri (bagian
yang berperan dalam menemukan astronomi dan navigasi.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Trigonometri
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani yaitu trigonon yang artinya tiga
sudut dan metro artinya mengukur. Oleh karena itu trigonometri adalah sebuah
cabang dari ilmu matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi
trigonometri seperti sinus, cosinus, dan tangen. Sedangkan definisi dari trigonometri
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ilmu ukur mengenai sudut
dan sempadan dengan segitiga (digunakan dalam astronomi). Istilah trigonometri juga
sering kali diartikan sebagai ilmu ukur yang berhubungan dengan segitiga. Tetapi
masih belum jelasyang dimaksudkan apakah itu segitiga sama kaki (siku-siku),
segitiga sama sisi, atau segitiga sembarang. Namun, biasanya yang dipakai dalam
perbandingan trigonometri adalah menggunakan segitiga sama kaki atau siku-siku.
Dikatakan berhubungan dengan segitiga karena sebenarnya trigonometri juga masih
berkaitan dengan geometri. Baik itu geometri bidang maupun geometri ruang.
3
Pada dasarnya, segitiga merupakan bentuk dasar dalam matematika terutama
trigonometri. Sebab, kata trigonometri sendiri mengandung arti ukuran tentang
segitiga. Dimana pengetahuan tentang bumi, matahari dan benda-benda langit lainnya
sebenarnya juga diawali dari pemahaman konsep tentang rasio (ratios) pada segitiga.
Sebagaimana contoh pada zaman dahulu (sebelum istilah trigonometri populer)
keliling bumi sudah bias ditentukan dengan menggunakan konsep segitiga siku-siku,
meskipun hanya sebatas masih dalam perkiraan saja. Waktu itu keliling bumi
diperkirakan mencapai 25.000 mil, sedangkan bila menggunakan metode modern
keliling bumi adalah 24.902 mil. Meskipun dalam sejarah matematika aplikasi
trigonometri berdasar pada konsep segitiga siku-siku, tetapi sebenarnya cakupan
bidangnya sangatlah luas. Dan sekarang, trigonometri juga sudah mulai merambah
pada bidang komputer, satelit komunikasi dan juga astronomi. Konsep dasar
trigonometri tidak lepas dari bangun datar yang bernama segitiga siku-siku. Segitiga
siku-siku didefinisikan sebagai segitiga yang memiliki satu sudut siku-siku dan dua
sudut lancip pelengkap. Selanjutnya sisi dihadapan sudut siku-siku merupakan sisi
terpanjang yang disebut dengan sisi miringnya (hypotenuse), sedangkan sisi-sisi
dihadapan sudut lancip disebut kaki (leg) segitiga itu. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar berikut ini:
Ket:
Hipotenusa = sisi miring
a = sisi kaki segitiga
4
𝐵𝐶 𝐴𝐶 𝐵𝐶
𝑠𝑖𝑛 𝐴 = 𝐴𝐵 , 𝑐𝑜𝑠 𝐴 = 𝐴𝐵 , 𝑡𝑎𝑛 𝐴 = 𝐴𝐶
𝐴𝐵 𝐴𝐵 𝐴𝐶
𝑐𝑠𝑐 𝐴 = , 𝑠𝑒𝑐 𝐴 = 𝐴𝐶 , 𝑐𝑜𝑡 𝐴 = 𝐵𝐶
𝐵𝐶
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa sin θ , cos θ , dan tan θ berbanding
terbalik dengan cosec θ , sec θ , dan cot θ secara berturut-turut. Demikian dapat
diketahui bahwa:
sin 𝐴 cos 𝐴
= tan 𝐴 dan = cot 𝐴
cos 𝐴 sin 𝐴
2.3 Klinometer
2.3.1 Pengertian Klinometer
Klinometer juga dikenal sebagai inklinometer adalah perangkat yang
digunakan untuk menentukan pengukuran yang akurat yang berkaitan dengan landai,
ketinggian, jarak dan kemiringan suatu gedung. Klinometer ini sering digunakan
dalam meteorologi, serta kehutanan dan survei serta juga dimanfaatkan sebagai
sarana untuk mengukur ketinggian pohon.
5
Salah satu penggunaan dari klinometer harus dilakukan dengan mengukur
sudut yang berkaitan dengan kemiringan formasi alam atau bangunan dan proyek-
proyek konstruksi manusia lainnya yaitu dengan mengukur sudut dengan mata ke
arah agar dapat mengidentifikasi setiap jumlah lereng, sehubungan dengan gravitasi.
Klinometer tersebut dapat digunakan untuk mengukur tanjakan dan penurunan,
berdasarkan perspektif individu dalam menghitung pengukuran tersebut.
Klinometer ini juga membantu untuk bidang meteorologi yang ingin
mengukur ketinggian awan di malam hari. Dengan memanfaatkan sinar cahaya yang
dipancarkan oleh perangkat ini maka tujuan balok di sebuah tempat di awan dan
mengukur seberapa jauh dari permukaan bumi pembentukan awan saat ini. Hal ini
dapat membantu ahli meteorologi secara akurat memprediksi beberapa kondisi cuaca
yang berbeda.
Klinometer tersebut sudah ada sejak awal abad 20. Versi awal sangat
bergantung pada bobot sebagai sarana untuk menentukan kemiringan dan jaraknya.
Kemudian inkarnasi dari klinometer membuat penggunaan tabung kaca melengkung
diisi dengan beberapa jenis cairan redaman dan bola baja untuk memetakan sudut dan
lereng. Saat ini, penggunaan sensor elektronik merupakan komponen penting dalam
desain dan fungsi dari klinometer modern.
6
GAMBAR (2 & 3) KLINOMETER DAN ILUSTRASI
Cara Menggunakan :
1. letakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata
2. arahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)
3. ukur jarak titik A ke benang penunjuk sudut (titik B)
4. ukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke titik B
5. ukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur kitinggiannya ( FG)
6. tinggi pengamat AF=DG
7. jika menggunakan konsep kesebangunan segitiga, maka dapat dirumuskan
𝐶𝐵 𝐷𝐸 𝐴𝐷 ∙ 𝐶𝐵
𝐴𝐵
= 𝐴𝐷
Sehingga 𝐷𝐸 = 𝐴𝐵
7
BAB III
PELAKSANAAN
1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
8
Setelah membuat klinometer, langkah – langkah untuk menggunakan klinometer
sederhana tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meletakkan ujung klinometer tepat di depan mata.
2. Mengarahkan ujung klinometer yang lain ke arah ujung/puncak gedung
perpustakaan.
3. Membaca sudut yang ditunjukkan oleh benang.
4. Mengukur jarak pengamat ke ujung/puncak gedung perpustakaan.
5. Menggunakan perbandingan tinggi objek dari kepala pengamat. Jarak pengamat ke
objek = nilai tan sudut.
6. Menghitung tinggi objek = tinggi objek dari mata pengamat + tinggi pengamat.
9
Ditanyakan : Tinggi Gedung Perpustakaan?
Jawab : Untuk menentukan tinggi gedung perpustakaan bisa dicari dengan
rumus tan:
𝑥
tan 𝑥° =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡
𝑥
tan 30° = 7,49
1 𝑥
√3 =
3 7,49
1
𝑥= √3 × 7,49
3
𝑥 = 4,32 𝑀𝑒𝑡𝑒𝑟
10
𝑥
1=
15,23
𝑥 = 1 × 15,23
𝑥 = 15,23 𝑀𝑒𝑡𝑒𝑟
Kemudian jumlahkan x dengan tinggi pengamat :
Tinggi Gedung Perpustakaan = x + tinggi pengamat
Tinggi Gedung Perpustakaan = 15,23 + 1,44
Tinggi Gedung Perpustakaan = 16,67 Meter
Jadi, Tinggi Gedung Perpustakaan SMA Negeri 1 Cikarang Selatan
adalah 16, menurut pengamat 1 adalah 16,67 Meter.
3.6 Pembahasan
Kami menggunakan dua pengamat dalam pengukuran tinggi gedung
perpustakaan dengan alat ukur klinometer sederhana yang dibuat dari busur, paralon,
dan bandul. Kami memakai sudut elevasi 30° 𝑑𝑎𝑛 45° untuk pengamat 1 dan
pengamat 2. Kami memakai rumus tan 𝑥° dalam pengukuran tinggi gedung
perpustakaan. Masing – masing pengamat memiliki tinggi dan jarak yang berbeda.
Hasil dari pengukuran yang kami hitung memiliki perbedaan yang lumayan agak
jauh. Hal itu mungkin disebabkan oleh perbedaan jarak pengamatan. Untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang paling presisi, dibutuhkan banyak pengamat
sehingga bisa didapatkan hasil rata – rata. Dengan hasil rata – rata pasti akan lebih
mendekati dengan tinggi asli benda yang akan diukur. Oleh karena itu rata – rata dari
tinggi ring basket berdasarkan hasil pengamatan kami adalah :
𝑋1 + 𝑋2
𝑥̅ =
2
5,72 + 16,67
𝑥̅ =
2
22,39
𝑥̅ =
2
𝑥̅ = 11,19 𝑀𝑒𝑡𝑒𝑟
11
Jadi gedung perpustakaan SMA Negeri 1 Cikarang Selatan berdasarkan pengamatan
kami adalah 11,19 Meter.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Trigonometri adalah sebuah cabang matematika yang berhubungan dengan
sudut segitiga dan fungsi trigonometri seperti sinus, cosinus, dab tangen. Dalam
mengukur sebuah ketinggian Trigonometri sangat diperlukan untuk memudahkan kita
mengukur ketinggian suatu benda yang lebih tinggi dari kita dan sulit diukur. Pada
kesempatan ini, kami mengukur tinggi Gedung Perpustakaan SMA Negeri 1
Cikarang Selatan sebagai objek kami. Untuk memudahkan kami dalam pengukuran,
kami membuat sebuah alat ukur sederhana yang bernama klinometer. Untuk mencari
ketinggian objek, maka yang harus kita ukur yaitu jarak pengamat terhadap objek,
tinggi mata pengamat terhadap tanah, dan besar sudut yang dibentuk oleh pengamat
terhadap objek. Dengan cara ini kita dapat mengetahui tinggi sebuah objek dengan
menggunakan rumus trigonometri. Rumus yang digunakan untuk mengukur tinggi
𝐷𝐸
benda yaitu tan 𝑥 = 𝐹𝐺 . Dengan menggunakan rumus tersebut kami mendapatkan dua
hasil yaitu 5,72 dan 16,67 Meter. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal,
kami menggunakan rumus rata – rata dan mendapatkan hasil 11,19 Meter.
4.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
http://su-hrman.blogspot.com/2011/09/mengukur-tinggi-pohon-dengan-
klinometer.html (diakses 23 februari 2020)
http://www.marthamatika.com/2017/03/pengertian-dan-perbedaan-sudut-elevasi.html
(diakses 23 februari 2020)
https://rumus.co.id/identitas-trigonometri/ (diakses 23 februari 2020)
https://www.academia.edu/24464403/LAPORAN_HASIL_PRAKTIKUM_PENGGU
NAAN_KLINOMETER (diakses 23 februari 2020)
14
LAMPIRAN
15