Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR “X”, RESIKO DAN FAKTOR DALAM

KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Shela Septia Nur Anggita (18025010056)


2. Deni Nandari Dwi M. (18025010057)
3. Maulida Safira (18025010058)
4. An Nisa Soliha Parawangsa (18025010059)
5. Meike Fajar Nur Rifqi (18025010060)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Faktor “X” melekat pada diri manusia.Masing-masing manusia memiliki faktor


“X” yang berbeda dalam faktor ukuran.Terkadang ada manusia atau orang yang
memiliki faktor “X” yang kecil, terkadang ada pula manusia atau orang yang memiliki
faktor “X” yang cukup besar.Besar kecilnya ukuran faktor “X” ini ditentukan oleh
seberapa jauh seseorang menggali dan mengembangkan faktor “X” tersebut. Dalam
wirausaha, faktor “X” yang melekat pada diri manusia ini memiliki pengaruh terhadap
suatu usaha. Namun, tanpa penggalian dan pencarian akan faktor “X” itusendiri,
semua sia-sia. Faktor “X” dapat dikatakan berpengaruh pada usaha apabila seseorang
yang memilikinya telah menemukan kunci atau pintunya.
Resiko adalah berupa kejadian, informasi, kerugian atau pekerjaan yang bisa
terjadi akibat keputusan yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari. Resiko usaha
merupakan sebuah tindakan yang sering dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya
kerugian yang tidak diduga dan tidak diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari faktor “X”?
2. Apa jenis – jenis dari faktor “X”?
3. Apacontoh Faktor “X”?
4. Apa pengertian dari resiko?
5. Apa saja jenis – jenis resiko?
6. Apa saja faktor faktor dalam kewirausahaan?

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan dari penulisan makalah resiko dan faktor x dalam kewirausahaan adalah
agar calon wirausaha mengetahui resiko yang akan di dapatkan ketika berwirausaha
dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam berwirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Faktor “X”

Faktor “X” bukan sesuatu hal yang datang begitu saja dari langit. Faktor X sering
disebut orang sebagai faktor keberuntungan atau faktor nasib baik. Mungkin saja definisi
tersebut benar, tetapi yang harus dipahami bahwa keberuntungan tidak akan datang begitu
saja, kalau tidak diawali dengan usaha. Artinya, harus ada jalan atau usaha sehingga
keberuntungan atau faktor X tersebut muncul. Usaha yang berkembang dan kehidupan
yang berubah menjadi baik, tidak hanya ditentukan oleh IQ, uang, gelar, dll tetapi juga
melalui dedikasi yang tinggi. Dedikasi yang tinggi membuat seseorang mau melakukan
usaha atau membuka jalan, sehingga menggiring faktor X untuk mendekat.

Faktor “X” adalah sesuatu yang harus dicari dan dimiliki. Faktor X akan muncul
ketika seseorang mau berubah dan berusaha lebih baik. Ketika seorang wirausahawan
merasa telah mencapai kenyamanan, maka faktor X juga telah dimiliki tetapi tidak besar.
Seorang wirausahawan adalah orang yang merasa hidupnya tidak nyaman, terancam,
miskin atau kurang bermakna. Oleh karena itu, ada usaha untuk mengejar
ketidaknyamanan. Caranya dengan membangun usaha, mengambil resiko, melayani
pelanggan dengan maksimal, dll.

2.2 Identifikasi Faktor “X”


Tidak ada definisi yang jelas mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan faktor
X dan jenisnya. Tetapi melalui berbagai penjelasan akan dapat disimpulkan mengenai
faktor X yang dimaksud. Faktor X dapat bersumber dari mana saja yaitu:
1. Diri Sendiri
“X” yang berasal dari diri sendiri dapat berupa bakat, kerja keras, kecerdasan,
keterampilan, penampilan fisik, kualitas suara, pendidikan, dll.
2. Orang lain
“X” yang berasal dari orang lain dapat diperoleh misalnya dari almamater, kantor
kerja, perusahaan mitra kerja, dll. X tersebut dapat berupa pengalaman, ijin,
keahlian, kepercayaan, jaringan, dll.
3. Lembaga lain
“X” yang berasal dari lembaga misalnya dari almamater, kantor tempat bekerja,
perusahaan mitra kerja, dll. Sama seperti X dari orang lain, X dari lembaga lain
dapat

berupa pengalaman, ijin, keahlian, kepercayaan, jaringan, dll.


2.3 Karakteristik Faktor “X”
1. Merupakan penentu keberhasilan
2. Merekat pada diri manusia
Setiap manusia memiliki faktor X, tergantung cara mengolah, mengembangkan
dan memanfaatkan faktor X tersebuut. Ada faktor X yang baik sehingga
mengantarkan pada kesuksesan, atau justru mendiamkannya karena telah merasa
nyaman dengan kondisi sekarang.
3. Tidak diperoleh dalam waktu sekejap
Tidak ada bangunan kokoh yang dibuat dalam waktu instant. Artinya Faktor X
pun tidak dapat diperoleh dan dibangun dalam waktu singkat.
4. Faktor X dapat tumbuh dan berkembang menjadi X besar
5. Dapat berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar diri

2.4 Tips Mengenali Faktor “X” dalam Diri


1. Kenalilah diri Anda sendiri dan mulailah menimbulkan X pada diri Anda.
2. Carilah pintu yang mampu membuat X Anda tumbuh. Datangi dan ketuklah
masing-masing pintu itu. Pintu yang bagus adalah pintu yang di dalamnya terdapat
ruang besar bagi Anda untuk berkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu
lain yang tentunya dapat Anda buka.
3. Waspadailah hidup yang nyaman karena hidup yang demikian dapat mebuat hidup
Anda sulit. Berselancarlah pada gelombang-gelombang ketidaknyamanan dengan
berani menembus segala hal-hal baru yang sulit karena Anda akan mendapatkan
pembelajaran-pembelajaran baru.
4. Pintu yang tepat adalah pintu yang membuat Anda merasa mampu untuk tumbuh
dan memberi ruang untuk berkembang

2.5 Contoh Faktor “X”


Bussinesman ternama Bill Gates termasuk orang introvert dimana dia orang
yang senang menyendiri disbanding dengan banyak orang. Namun dia sedang sendiri
juga sedang memikirkan sebuah ide untuk perusahaan kedepannya, juga memikirkan
inovasi baru. Warren Buffett dikenal karena kesuksessannya. Namun, ia juga seorang
introvert yang terkenal dan salah satu investor paling sukses dalam sejarah. Menurut
Buffett, dia pernah mengikuti seminar Dale Carnegie “How to Win Friends and
Influence” demi mempelajari cara berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain
dengan benar. Namun, Buffett kini telah menggenggam keberhasilannya dengan
menjadi ahli investasi terbesar.

Steve Jobs pendiri pendamping, ketua, dan mantan CEO Apple inc termasuk
orang ekstrovert yang sukses dan menginspirasi banyak orang, produk yang
dihasilkan pun juga banyak yang menggunakannya bahkan salahsatu brand
elektronik ternama di dunia. Guy Kawasaki seorang businessman yang termasuk tipe
orang ekstrovert dimana dia lebih suka dengan kondisi banyak orang disbanding
menyendiri. Dengan bertemu banyak orang dia lebih mudah mendapat ide dari luar
untuk perusahaannya atau menemukan inovasi baru.

Untuk orang yang memiliki sifat ambivert bisa menjadi Vlogger dimana kini
vlogger juga dapat menghasilkan uang, atau bisa menjadi blogger dimana bisa sesuka
hati melakukannya (moody). Raditya Dika adalah seorang penulis, comedian,
sutradara dan aktor termasuk orang yang ambivert. Buku pertama yang ia keluarkan
berjudul Kambing Jantan masuk kategori Best Seller.

2.6 Pengertian Resiko


Resiko adalah berupa kejadian, informasi, kerugian atau pekerjaan yang bisa
terjadi akibat keputusan yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari. Resiko usaha
merupakan sebuah tindakan yang sering dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya
kerugian yang tidak diduga dan tidak diinginkan.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih
kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang
lebih menyuka ihal-hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam
hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil
resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha
selalu ingin berhasil mereka menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko
yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan. Dalam pengambilan resiko
para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang keputusan yang akan
diambil.

2.7 Jenis-Jenis Resiko Usaha

Jenis resiko usaha yang biasanya dialami dalam dunia usaha atau kewirausahaan
antara lain sebagai berikut:

1. Resiko Perusahaan

Resiko perusahana merupakan resiko yang terjadi dan mempunyai dampak pada
kelangsungan hidup perusahaan atau saham yang ada diperusahaan.

2. Resiko Keuangan

Resiko keuangan merupakan resiko yang seringkali akan mengakibatkan dampak


terhadap kerugian pada aspek keuangan perusahaan.

3. Resiko Permodalan

Resiko permodalan merupakan resiko yang timbul sebab kerugian pada penjualan
likuiditas dan keuangan yang bisa membuat modal usaha menjadi menurun secara
signifikan.

4. Resiko Pasar

Resiko pasar merupakan resiko yang timbul karena persaingan usaha karena gaya
hidup konsumen, berubahnya pola persaingan, atau muncul pesaing baru yang
lebih potensial pada pasar produk.

5. Resiko Operasional
Resiko operasional merupakan resiko yang timbul karena penyimpangan hasil
prediksi. Hal ini dapat terjadi sebab kurang sempurnanya penerapan keputusan,
SDM, teknologi, perubahan sistem inovasi dan mutu.

2.8 Pengelolaan Resiko

Terdapat beberapa strategi yang dapat dipilih dalam rangka mengelola resiko. Strategi
tersebut antara lain :

a. Risk control

Yaitu usaha yang dilakukan agar kemungkinan munculnya resiko menjadi


berkurang. Misalnya dengan menerapkan standar tertentu, melakukan
pengontrolan terhadap kualitas barang / produk, menyediakan alat penunjang
keselamatan kerja seperti helm, baju khusus, maupun alat khusus lainnya.

b. Risk transfer

Yaitu upaya yang dilakukan dengan cara memindahkan resiko yang mungkin
dihadapi, kepada pihak lain. Misalnya memindahkan resiko hilang atau rusak
kepada asuransi, outsourcing, melakukan pembayaran diawal (diterapkan pada
konsumen), dll.

c. Risk retention

Yaitu upaya membiayai dampak yang muncul akibat resiko. Salah satu caranya
dengan mempersiapkan dana cadangan. Dana cadangan tersebut digunakan
sewaktu – waktu muncul dampak resiko.

d. Risk avoidance

Yaitu upaya yang dilakukan untuk menghindari resiko. Misalnya meliburkan


usaha, karena adanya bencana gunung meletus, mengurangi produksi ice cream
pada musim hujan, dll.

2.9 Faktor Penyebab Resiko Usaha

Menurut Abbas, terdapat tiga faktor yang menjadi pengaruh ketidakpastian


yang berujung pada sebab terjadinya resiko keuangan. Ketidakpastian tersebut
dikarenakan oleh faktor berikut:
 Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainly caused)
 Ketidakpastian yang dikarenakan oleh alam (nature uncertainly caused)
 Ketidakpastian yang dikarenakan oleh tingkah laku manusia (human uncertainly
caused).

Selain hal diatas, ada terdapat beberapa faktor yang menyebabkan resiko usaha bisa
terjadi, antara lain:

 Perubahan, mencakup:
o Lingkungan
o Sosial dan ekonomi
o Persaingan
 Salahnya suatu strategi dan pemasaran
 Keputusan yang kurang tepat menjadikan timbulnya diluar rencana.
 Kurang matangnya suatu persiapan
 Perlengkapan pribadi atau penanggung jawabnya.

2.10 Contoh Resiko dalam Suatu Perusahaan


Perusahaan yang bergerak dibidang minuman mempunyai berbagai resiko
yang dihadapi dalam menjalankan usahanya yakni resiko murni adalah resiko
yang pasti menimbulkan kerugian. Contohnya seperti musibah, misalnya terkena
musibah kebakaran. Resiko dinamis adalah resiko yang disebabkan oleh
kemajuan teknologi misalnya kemasan pada minuman yang menggunakan tutup
plastik kini ada alat pres yang tidak lagi membeli tutup gelas plastik yang lebih
efisien dan mengikuti perkembangan jaman. Bahan baku yang tidak bertahan lama
juga termasuk kedalam resiko dalam usaha minuman. Resiko Internal dalam
perusahaan contohnya rusaknya mesin produksi. Adapun resiko eksternal
contohnya padamnya listrik

2.11 Faktor-faktor Kewirausahaan


Tentu saja untuk meraih kesuksesan dalam bisnis dibutuhkan karakteristik
wirausaha dan faktor pendukung lainnya. Untuk informasi selanjutnya tentang
wirausaha, berikut ini merupakan hal yang mendukung kewirausahaan dan faktor
keberhasilan wirausaha.

1. Faktor peluang
Banyak sekali faktor peluang emas yang memang belum tentu cocok untuk
anda. Karena peluang emas tersebut harus juga ada keselarasan,
keharmonisan, dan keserasian. Yaitu antara anda dengan bisnis, kondisi,
pasar, situasi dan prilaku pasar. Sehingga dengan adanya hal tersebut anda
mampu menemukan peluang emas yang cocok untuk anda.

2. Faktor keuangan dan arus kas


Faktor penunjang keberhasilan wirausaha lainnya yaitu faktor keuangan.
Jangan pernah berpikir bahwa usaha akan lancar dan berhasil tanpa adanya
keuangan dan arus kas yang lancar. Faktor keuangan dan arus kas tersebut di
ibaratkan seperti aliran darah yang mengalir dalam tubuh Anda. Bila aliran
darah tersebut tidak lancar tentunya akan menimbulkan banyak penyakit.
Begitu juga dalam sebuah wirausaha, tentunya juga harus memiliki arus kas
keuangan yang lancar. Agar tidak terjadi hal-hal yang malah membuat bisnis
atau usaha tersebut semakin berantakan.

3. Faktor manusia (SDM)


Faktor lainnya untuk keberhasilan wirausaha yaitu faktor sumber daya
manusia (SDM). Karena faktor tersebut merupakan faktor kesuksesan
operasional dalam wirausaha. Beberapa diantaranya seperti pembuat rencana
(strategic planner), pengawas (controller), manajer yang hebat (great
manager), pemasaran (Marketer) dan penjualan (seller), dan juga yang
terakhir adalah kepemimpinan (leadership).

4. Faktor organisasi
Faktor organisasi juga sangat mendukung keberhasilan wirausaha. Untuk
sebuah usaha yang baik tentunya membutuhkan keselarasan, dinamis, kreatif
dan berwawasan dalam organisasi tersebut. Faktor organisasi ini sangatlah
penting untuk karyawan dan Anda sendiri.

5. Faktor perencanaan
Perencanaan juga merupakan hal yang mendukung keberhasilan
berwirausaha. Dengan adanya perencanaan, maka jalan yang ditempuh akan
semakin terarah. Perencanaan tersebut yang akan membawa langkah bisnis
menuju kearah tujuan yang jelas. Jadi faktor perencanaan ini memang
sangatlah penting dalam sebuah usaha.

6. Faktor penjualan dan pemasaran


Hal ini juga tidak kalah oentingnya untuk menunjang keberhasilan usaha.
Penjualan dan pemasaran merupakan sebagai lokomotif untuk divisi-divisi
lainnya. Seperti divisi produksi, keuangan, logistik, dan juga divisi
pembelian. Banyak sekali usaha yang gagal dikarenakan mempunyai
pemasaran dan penjualan yang sangat buruk. Sehingga hal yang buruk
tersebut akan berimbas bagi divisi lainnya. Untuk itu faktor pemasaran dan
penjualan merupakan hal yang sangat penting untuk kelancaran usaha.

7. Faktor administrasi
Walaupun dalam pemasaran dan penjualan sangat berkembang baik, tanpa
administrasi yang baik juga akan sangat berdampak buruk bagi usaha.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk administrasi yaitu pencatatan,
dokumentasi, pengelompokan data, dan pengumpulan data. Sehingga
administrasi inilah yang akan menata semua data-data yang penting untuk
perkembangan usaha.

8. Faktor pengelolaan usaha


Beberapa faktor diatas tersebut memang merupakan faktor-faktor
keberhasilan wirausaha, tetapi juga dibutuhkan langkah dan tindak lanjut dari
rencana yang sudah Anda buat sebaik-baiknya. Itulah mengapa pengelolaan
usaha sangat penting untuk Anda.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengusaha adalah orang yang merasa hidupnya kurang nyaman, penuh
ketidakpastian, terancam banyak resiko. Resiko bagi para wirausaha bukanlah
sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu
tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal-hal yang menantang
untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut
perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko
yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah. Dalam pengambilan resiko
para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang keputusan yang akan
diambil. Ia harus berjuang mengejar kenyamanan dalam hidupnya, ia bergerak,
berjalan, berpikir, mengetuk pintu, mengambil resiko, mencari produk, membuat dan
membangun usaha, serta mendatangi pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

Ari, Maya. 2013. Mengambil Resiko Usaha. arsip blog. www.google.com.

Djohanputro,Bramantyo. 2008. Manajemen Resiko Koporat. Jakarta: ppm.

Fakultas Pshiologi Unika Utama jaya. 2010. Mengambil Resiko Usaha. Jakarta.

Ferdinand, Andry. 2017. Pengambilan Resiko. Jakarta: Universitas Gunadarma.

http://ulfatuarief.blogspot.co.id/2015/12/makalah-mengambil-resiko-usaha.html

http://nadya-nandy.blogspot.co.id/2010/06/mengambil-risiko-usaha.html

Anda mungkin juga menyukai