Disusun Oleh:
Kelompok 9/2C
Disusun Oleh:
Kelompok 9/2C
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, pen
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh kar
enanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih
Semoga makalah ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pem
baca.
Penulis
MOTTO
1. Sukses tidak datang dari apa yang diberikan orang lain, melainkan datang
manapun.
PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, yang saat ini sudah
mencapai lebih dari 200 juta jiwa, bertambah pula kebutuhan pangan, papan, lapangan
kerja, dan pendidikan yang harus dipenuhi. Setiap tahun beratus-ratus atau berjutajuta
orang ingin bekerja atau mendapatkan pekerjaan. Mereka mencoba melamar 120
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 9, No. 2, Agustus 2008: 119 - 127 menjadi
karyawan di sebuah instansi yang dirasa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Hanya sedikit yang berpikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Mereka berharap
menjadi karyawan, pegawai, buruh atau menjual tenaganya begitu saja sekadar
mengharapkan imbalan jasa. Hal ini disebabkan jumlah tenaga kerja jauh lebih
Bahwa pada tahun 2005 ada lebih dari 40 juta penganggur, ditambah 2 juta
hingga 3 juta pencari kerja baru lulusan sekolah. Direktorat Jenderal Pemuda dan
Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas menyatakan bahwa pada tahun 2005, dari 75,3
juta pemuda Indonesia, 6.6% adalah sarjana. Dari jumlah tersebut, 82% bekerja pada
instansi, dan hanya 18% yang berwirausaha. Padahal makin banyak sarjana
keyakinan, rasa percaya diri, sifat prestatif dan mandiri yang kuat seorang wirausaha
harus memiliki minat pada usaha yang ingin ditekuninya. Individu yang mempunyai
minat pada suatu kegiatan akan melakukannya dengan giat daripada kegiatan yang
11617/595/1.%20susatyo.pdf?sequence=1&isAllowed=y
B. Rumusan Masalah
diantaranya:
C. Tujuan Penulisan
makalah:
TIJAUAN TEORI/PEMBAHASAN
Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan
yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk
bisa mencapai tujuan dalam hidupnya (Hakim, 2004). Lauster (2002) mengemukakan
bahwa kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri
sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk
melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya,
sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat
kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang memiliki rasa percaya diri yang
proposional diantaranya:
11. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di
12. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, (Hakim, 2004).
seorang wirausahawan yang potensial, kita perlu mengenali siapa diri kita
sebenarnya dan bagaimana orang lain menilai diri kita (Suryana, 2011).
Untuk menilai diri sendiri, proses awal adalah kita harus mengetahui
kelemahan yang ada dalam diri kita dan memperbaikinya, yang kedua adalah
mengenali potensi apa yang terdapat dalam diri kita yang selanjutnya kita ubah
potensi yang terdapat dalam diri kita sendiri dan memaksimalkannya menjadi
yang lebih baik. Jika potensi yang ada dalam diri kita adalah menjadi seorang
1. Menentukan jumlah skor dari masing –masing aspek yang diperoleh dari data
diri wirausaha.
dideskripsikan.
5. Pengambilan kesimpulan.
karakteristik kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilaku, yaitu percaya diri,
7. ketrampilan mengorganisasi,
interpersonal yang lebih intens dengan mitra kerja atau karyawan dibanding dengan
laki-laki. Perempuan lebih lunak dalam menghadapi kesalahan atau masalah pribadi
mitra kerja atau karyawan, lebih mudah memaafkan dan bersikap fleksibel terhadap
cenderung memperlakukan orang lain lebih liberal. Menurut Hofstede (1989) dalam
Ribhan (2007), berpendapat bahwa orientasi masa depan (future oriented) perempuan
cenderung lebih berpandangan ke masa depan ketika akan membuat suatu keputusan
keadaan dan cenderung sebagai “pemain yang mencari aman” (self player).
dari negara lain menunjukkan bahwa perempuan pengusaha lebih bertanggung jawab
dan lebih dapat dipercaya dalam masalah pengelolaan keuangan usaha, dan
kebijakan dan tindakan telah dicanangkan namun masih belum menghasilkan dampak
seperti yang diharapkan. Di sisi lain, berbagai hal seperti kemudahan pembiayaan dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
diri sendiri, lingkungan, bidang usaha yang dimasuki, tahu apa yang harus dilakukan,
dan mengenal proses dan sistem yang ditangani, apa yang dicapai, cara
mencapainya, dan resiko, serta cara menanggulangi risiko ini. Dengan kata lain,
mengadakan penilaian terhadap diri sendiri dan dari luar diri kita, yang akan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA