Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatan dari setiap aspek atau komponen
dari kualitas hubungan pada individu dewasa awal yang menjalani commuter marriage.
Memasuki usia dewasa awal, individu mulai mendapat tuntutan perkembangan yang lebih tinggi
dari sebelumnya terutama memilih seorang teman hidup (Havighurst, 1995). Dari situ individu
dituntut, agar mampu memutuskan untuk masuk ke jenjang perkawinan. Namun adanya tuntutan
dalam hal ekonomi, karir maupun studi, membuat pasangan memilih untuk terpisah jarak.
Gerstel & Gross; Orton & Crossman (2009) menyatakan bahwa commuter marriage merupakan
keadaan perkawinan yang terbentuk secara sukarela dimana pasangan yang sama-sama bekerja
mempertahankan dua tempat tinggal yang berbeda lokasi geografisnya dan pasangan
tersebut terpisah paling tidak tiga malam per minggu selama minimal tiga bulan. Di sini,
mengetahui tingkat kualitas hubungan dari setiap individu yang menjalani commuter marriage.
Hasil yang ditemukan terdapat tingkat yang sedang dalam komponen-komponen kualitas
ABSTRACT
The purpose of this study is to find a positive relationship between ethnic identity Batak with the
prosocial behavior the students ethnic Batak in Satya Wacana Christian University. The subject
of study are 60 ethnic students Batak of the sex male and women in Satya Wacana Christian
University. For measuring ethnic identity used aspect of Phinney (1992). While for measuring
prosocial behavior used aspect of Carlo and Randall (2002). Technique which used the sampling
relationship between a significant ethnic identity batak with the prosocial behavior the students
in ethnic Batak SWCU. Data analysis employing correlation product moment of an Karl
Pearson. This research result obtained correlation, r=0,407 with significance of 0,001 ( p < 0.05
). This shows that there is a positive relationship between ethnic identity Batak with the prosocial