Anda di halaman 1dari 44

ETIKA KOMUNIKASI MENGGUNAKAN HANDY TALKY

DALAM PENUGASAN KEPROTOKOLAN


(Aplikasi di Universitas Pendidikan Indonesia)

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan tingkat Protokol Utama

Agung Taufik Hermansyah


Protokol Madya / NIM-P.1307574-307.VII

PROTOKOL BUMI SILIWANGI


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
ETIKA KOMUNIKASI MENGGUNAKAN HANDY TALKY DALAM
PENUGASAN KEPROTOKOLAN
(Aplikasi di Universitas Pendidikan Indonesia)

PAMONG I PAMONG II

MUHAMMAD BA’DU SHOLIHIN ECHA KARTIKA


Protokol Utama/NIM-P.1104208-154.V Protokol Utama/NIM-P. 1203301-219.VI

PENGUJI AHLI

Dr. H. SUWATNO, M.Si


NIP. 196201271988031001

Disahkan dalam Sidang Terbuka Protokol Utama


Bandung, Dzul-Qa’idah 1436 H
Agustus 2015 M

MITRA TAMA KETUA


DEWAN PROTOKOL UTAMA,

ADES KARIYADI MUHAMMAD BA’DU SHOLIHIN


Satria Protokol Utama/NIM-P.1201761-196.VI Protokol Utama/NIM-P.1104208-154.V
Etika Komunikasi Menggunakan Handy Talky dalam Penugasan
Keprotokolan
(Aplikasi di Universitas Pendidikan Indonesia)

Agung Taufik Hermansyah


Protokol Madya/NIM-P.1307574-307.VII

Protokol Bumi Siliwangi sebagai pelaksana protokol di Universitas yang


melaksanakan penugasan dengan menuntut keprofesionalan dalam melaksanakan
kewajiban keprotokolan yang berpegang pada aturan-aturan protokol yang berlaku
secara umum dalam undang-undang maupun sesuai adat kebudayaan yang ada di
Universitas. Tata tempat, tata penghormatan, MC, ajudan, dan penugasan lainnya.
Penugasan tersebut membutuhkan komunikasi yang harus cepat, efisien dan juga
efektif ketika sedang berlangsungnya sebuah penugasan. Penggunaan Handy Talky
harus dimaksimalkan agar penugasan yang ditunjang dengan komunikasi bisa
terlaksana secara paripurna
Penggunaan Handy Talky bertujuan agar komunikasi menjadi cepat,
efisien dan efektif dalam mengatasi kendala jarak, waktu bahkan biaya. Keefektifan
dan efisien komunikasi dengan menggunakan HT telah diterapkan pada beberapa
Instansi pemerintahan dan organisasi yang ada di Indonesia yaitu dengan
menggunakan sandi-sandi dalam komunikasi HT. Instansi tersebut adalah POLRI
(Polisi Republik Indonesia), RAPI ( Radio Antar Penduduk Indonesia) dan ORARI
(Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia) dan organisasi radio amatir yang
lainnya.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Ananda panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa,
atas berkat rahmat, karunia dan hidayahnya serta tuntunannya Ananda dapat
menyelesaikan makalah ini. Ananda menyadari dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat kekeliruan. Makalah ini dimaksudkan sebagai buahkarya untuk
memenuhi salah satu syarat untuk kenaikan tingkat Protokol Utama.

Makalah ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan dorongan dari
berbagai pihak. Secara khusus ucapan terima kasih Ananda ucapkan kepada :

1. Kepada Ibunda tercinta yang tidak pernah lelah dan tidak pernah henti
memberikan dukungan serta doa disetiap saat,
2. Kakanda Ades Kariyadi selaku Mitra Tama Protokol Bumi Siliwangi
Universitas Pendidikan Indonesia tahun bhakti VIII yang senantiasa
membimbing dengan penuh kesabaran dan kerendahan hati,
3. Kakanda Desi Sri Cahyani selaku sekretaris Utama PROBUMSIL UPI tahun
bhakti VIII,
4. Pembina PROBUMSIL,
5. Kakanda Muhammad Ba’du Sholihin, selaku Ketua Dewan Protokol Utama
sekaligus yang menjadi pamong I Ananda yang selalu memberikan arahan
dan motivasi,
6. Kakanda Endar Muktar Jaelani, S.Par., selaku Satya Purna Bhakti Protokol
Bumi Siliwangi,
7. Kakanda Echa Kartika selaku Pamong II, yang teak pernah lelah
membimbing penyusunan makalah Protokol Utama ini,
8. Seluruh Purna Bhakti Korps dan anggota Dewan Protokol Utama, yang selalu
mendukung dan memberikan arahan,
9. Rakanda Angkatan VII, yang selalu berbagi suka dan duka di Protokol Bumi
Siliwangi,
10. Adinda angkatan VIII, yang memberikan semangat baru bagi Ananda,
11. Seluruh Civitas PROBUMSIL, yang telah membantu penyusunan makalah
ini.

i
Tidak lupa Ananda haturkan terima kasih yang sangat mendalam kepada
kedua orang tua tercinta yang senantiasa mendukung dan medoakan dalam setiap
perjalanan Ananda, sehingga Ananda ada pada tahap sekarang.

Semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk Civitas PROBUMSIL


UPI dan yang lainnya. saran dan kritik sangatlah diperlukan untuk perbaikan
pembuatan makalah di masa yang akan datang.

Bandung, Syawal 1436 H / Juli 2015 M

Agung Taufik Hermansyah

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Handy Talky yang biasa digunakan ...................................... 13

Gambar 2.2 Ilustrasi pancaran gelombang radio VHF ......................................... 15

Gambar 2.3 Ilustrasi pancaran gelombang radio HF ....................................................... 16

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 3
D. Manfaat ....................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORITIS ................................................................................ 4
A. Pengertian Protokol ..................................................................................... 4
B. Komunikasi ................................................................................................. 4
C. Media Komunikasi ...................................................................................... 6
D. Handy Talky ................................................................................................ 7
E. Sandi-Sandi Handy Talky.......................................................................... 11
BAB III ETIKA KOMUNIKASI DENGAN MENGGUNAKAN HANDY
TALKY DALAM PENUGASAN KEPROTOKOLAN (Aplikasi di
Universitas Pendidikan Indonesia)...................................................................20
A. Etika Komunikasi Radio ........................................................................... 20
B. Prosedur Penggunaan Handy Talky (HT) ................................................. 21
C. Sandi Komunikasi Handy Talky PROBUMSIL........................................ 22
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 29
A. Kesimpulan ............................................................................................... 29
B. Saran .......................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 30
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di


dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah
mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha (tepat
sasaran, komunikatif, to the point, mudah dimengerti) –perkataan yang berbekas
pada jiwa mereka”. (QS. An Nisa ayat 63).
Ayat Al-Quran diatas erat kaitannya dengan kegiatan komunikasi,
dimana komunikasi ini harus efektif agar pesan yang disampaikan dapat dengan
mudah dimengerti. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan kepada orang
lain. Pesan tersebut bisa berupa pemberitahuan, informasi, keterangan, ajakan,
himbauan, bahkan provokasi atau hasutan. Kata kunci dalam komunikasi adalah
pesan tersebut. Dari pesan itulah sebuah proses komunikasi berawal.
Komunikasi terjadi karena ada pesan yang ingin disampaikan oleh pihak lain.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi
khususnya dalam komunikasi, kini banyak sekali penggunaan sarana ataupun
alat-alat yang menunjang untuk mempermudah komunikasi yang mengatasi
masalah antara ruang dan waktu.

Penggunaan alat komunikasi yang praktis dan efektif sangat dibutuhkan


penggunaannya dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya besar dan membutuhkan
kordinasi setiap orang yang terlibat secara cepat. Penggunaan Handphone
dirasakan kurang bisa membantu karena sifatnya kurang praktis, kurang cepat
dan juga berbayar. Salah satu alat yang dinilai dapat membantu pelaksanaan
tugas keprotokolan adalah dengan HandyTalky.

Dalam penggunaan Handy Talky ada beberapa etika atau aturan yang
disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu dijalankan
dengan maksud agar komunikasi berjalan efektif dan cepat. Prosedur

1
2

penggunaan Handy Talky perlu dikuasai oleh para pelaku komunikasi. Para
pelaku komunikasi dalam hal ini adalah petugas protokol. Keseragaman tata cara
berkomunikasi perlu dihayati oleh setiap anggota yang berkomunikasi dalam hal
ini adalah disaat sedang melaksanakan penugasan keprotokolan oleh
PROBUMSIL. Tidak sedikit anggota yang menggunakan komunikasi radio
dengan tidak efektif seperti berbicara tidak jelas, terlalu cepat, panjang lebar, dll.
ataupun frekuensi yang saling bertabrakan antara UKM lain ataupun pihak
SATPAM UPI yang sama digunakan untuk komunikasi HT dengan tidak
menerapkan pengetahuan tentang komunikasi radio sehingga banyak tata cara
yang tidak benar ditularkan kepada yang lainnya.
Protokol Bumi Siliwangi sebagai pelaksana protokol di Universitas yang
melaksanakan penugasan dengan menuntut keprofesionalan dalam
melaksanakan kewajiban keprotokolan yang berpegang pada aturan-aturan
protokol yang berlaku secara umum dalam undang-undang maupun sesuai adat
kebudayaan yang ada di Universitas. Tata tempat, tata penghormatan, MC,
ajudan, dan penugasan lainnya yang dimaksudkan sebagai citra Universitas yang
baik. Penugasan tersebut membutuhkan komunikasi yang harus cepat, efisien
dan juga efektif ketika sedang berlangsungnya sebuah penugasan. Penggunaan
Handy Talky harus dimaksimalkan agar penugasan yang ditunjang dengan
komunikasi bisa terlaksana secara paripurna. Maka itu, penulis bermaksud
untuk mengkaji etika komunikasi menggunakan Handy Talky pada ruang
lingkup Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai wadah kegiatan mahasiswa
pada bidang keprotokolan dengan judul “Etika Komunikasi Menggunakan
Handy Talky dalam Penugasan Keprotokolan (Aplikasi di Universitas
Pendidikan Indonesia)”

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana etika komunikasi radio yang efektif dengan menggunakan
Handy Talky dalam penugasan keprotokolan di Universitas Pendidikan
Indonesia ?
3

2. Bagaimana prosedur penggunaan Handy Talky yang baik dan benar?


3. Bagaimana penggunaan sandi komunikasi Handy Talky dalam
penugasan keprotokolan di Universitas Pendidikan Indonesia ?

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, kajian ini mempunyai tujuan, yaitu:
1. Mengetahui etika komunikasi radio efektif dengan menggunakan Handy
Talky.
2. Mengetahui prosedur penggunaan Handy Talky yang baik dan benar.
3. Mengetahui penggunaan sandi komunikasi Handy Talky dalam
penugasan keprotokolan di Universitas Pendidikan Indonesia.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari kajian makalah ini, yaitu:
1. Memberikan pemahaman mengenai etika komunikasi dan cara-cara
penggunaan alat berupa Handy Talky di Universitas.
2. Memberikan pengetahuan agar setiap anggota Protokol Bumi Siliwangi
dapat menerapkan etika dan cara penggunaan Handy Talky yang dapat
menunjang penugasan yang paripurna.
3. Memberikan pengetahuan penggunaan Handy Talky dan etika yang
berlaku secara umum.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Protokol
Encyclopedia Britannica 1962: “Protocol is a body of ceremonial rules
to be observed in all written or personal official intercourse between the heads
of different states or their ministers, it lays down the styles and titles of states
or their ministers and indicates the forms and customary courtesies to be
observed in all international acts”
“Protokol adalah serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala
kegiatan resmi yang diatur secara tertulis maupun dipraktikan, yang meliputi
bentuk-bentuk penghormatan terhadap negara, jabatan kepala negara atau
jabatan menteri yang lazim dijumpai dalam seluruh kegiatan antar bangsa”
(Ikram, Muhammad. www.scribd.com diaksese pada tanggal 20 Juli 2015)
Undang-Undang No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan,
menyebutkan bahwa keprotokolan adalah “serangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang
meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk
penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.”
Dari pengertian-pengertian tersebut maka, protokol adalah kegiatan-
kegiatan resmi yang memiliki arturan, dilaksanakan sebagai suatu
penghormatan kepada seorang sesuai jabatan atau kedudukan dalam negara,
pemerintah atau masyarakat.

B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Menurut Rogers dan D Lowrence Kincaid (1981) “komunikasi
adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.”
Sedangkan menurut Harold Lasswel, yakni “who says what in
which chanel to whom and with what effect”. Siapa mengatakan apa

4
5

melalui saluran mana kepada siapa dan dengan pengaruh apa. Definisi
Lasswel dianggap paling lengkap karena sekaligus menggambarkan
proses elemen komunikasi, yakni komunikator (who), pesan (what), media
atau sarana (channel), komunikan (whom) dan pengaruh atau akibat
(effect).
Dari pengertian tersebut komunikasi adalah sebuah kegiatan dua
orang atau lebih dimana ada pesan yang ingin disampaikan, baik itu
melalui sarana maupun tidak dengan tujuan agar pesan tersebut dapat
direspon oleh yang menerima pesan tersebut.
2. Unsur – unsur Komunikasi
Cangara (1998) menyebutkan ada beberapa Unsur-unsur
komunikasi yaitu : sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, timbal
balik, dan lingkungan. Sumber sering disebut dengan pengirim,
komunikator atau dalam bahasa inggris disebut dengan source, sender,
atau encoder. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari
satu orang, tetapi bisa juga bentuk kelompok misalnya partai, organisasi
atau lembaga.
Pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya berupa
ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam
bahasa inggris biasa diterjemahkan dengan kata message, content atau
informasi.
Media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran
atau media. Terdapat perbedaan mengenai media komunikasi, ada yang
mengatakan panca indra merupakan media komunikasi dan juga saluran
komunikasi berupa surat, telepon, radio pemancar , Handy Talky dll.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam
bentuk kelompok, organisasi, negara, dll. Penerima biasa disebut dengan
berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan atau dalam
bahasa inggris disebut audiance atau receiver.
6

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antar apa yang dipikirkan,


dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh ini dapat terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku
seseorang. Pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan
keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerimaan pesan.
Timbal balik merupakan respon yang diberikan oleh komunikan
setelah menerima informasi atau pesan dari dari komunikator atau sumber,
sehingga posisinya bisa beralih menjadi seorang komunikator
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat
mempengaruhi jalanya komunikasi. Faktor-faktor ini dapat digolongkan
atas empat macam, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya,
lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.

C. Media Komunikasi
Cangara (1998) Media komunikasi adalah semua sarana yang
dipergunakan untuk produksi, memproduksi, mendistribusikan atau
menyebarkan dan menyampaikan informasi. Berdasarkan bentuknya media
komunikasi dibagi menjadi tiga, yaitu media cetak, media visual, media audio
dan media audio visual. Media cetak, ialah segala barang cetak yang dapat
dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan, contoh seperti surat kabar,
pamflet, brosur, bulletin dll.
Media visual atau media pandang, artinya untuk menerima pesan
digunakan indera pengelihatan, misalnya film, televisi, lukisan, foto, pameran,
dll.
Media audio, untuk menerima pesan yang disampaikan dengan
menggunakan indra pendengaran, seperti radio, telepon, tape recorder, dll.
Media audio-visual, ialah media komunikasi yang dapat dilihat
sekaligus didengar. Jadi untuk dapat mengakses informasi yang disampaikan,
digunakan indera pengelihatan dan pendengaran sekaligus. Yang termasuk
dalam jenis ini adalah TV dan film.
7

Cangara (1998) Berdasarkan jangkauan penyebaran, informasi


terbagi menjadi dua, yaitu media komunikasi eksternal dan media komunikasi
internal.
1. Media komunikasi Eksternal adalah media komunikasi yang dipergunakan
untuk menjalin hubungan dan menyampaikan informasi dengan pihak-
pihak yang berada di luar organisasi. Media komunikasi eksternal yang
sering digunakan adalah :
a. Media cetak
b. Radio
c. Telepon
d. Surat
2. Media komunikasi Internal adalah semua sarana penyampaian dan
penerimaan informasi dikalangan internal dan biasanya bersifat non
komersial. Penerimaan maupun pengiriman informasi adalah orang dalam
atau pihak internal, terdiri atas pimpinan, anggota, maupun unit-unit kerja
yang berkepentingan. Jenis media yang dipergunakan antara lain :
a. Telephon
b. Handy Talky (radio)
c. Surat / memo
d. Papan pengumuman
e. dll.

D. Handy Talky
1. Pengertian Handy Talky
Menurut kamus hukum dan regulasi penerbangan edisi pertama
karangan DR.H.K Martono, SH.,L.L.M (2009) Handy Talky termasuk
kedalam alat komunikasi radio (radio communications). Komunikasi radio
adalah setiap komunikasi yang menggunakan gelombang hertz. Pengertian
Handy Talky adalah pesawat penerima dan pemancar (transreceiver) yang
bekerja pada frekuensi VHF (Very High Frequency) yang ditentukan
dengan bentuk dan kemampuan daya pancar yang paling kecil
dibandingkan dengan perangkat lainnya, dengan tujuan agar mudah
8

dibawa kemana saja dan dipergunakan sebagai alat komunikasi di


lapangan, pesawat ini menggunakan battray sebagai sumber tenaganya
dan dilengkapi dengan single charge untuk pengisian ulang battray.
Handy talky ini biasa disebut secara singkat HT. HT merupakan
sebuah alat komunikasi yang bentuknya mirip dengan telepon genggam,
tetapi sifatnya searah. Karena searah, maka si pengirim pesan dan si
penerima tidak bisa berbicara pada saat yang bersamaan. HT
menggunakan gelombang radio frekuensi khusus, dan sering dipakai untuk
komunikasi yang sifatnya sementara karena salurannya dapat diganti-ganti
setiap saat. Teknologi yang makin canggih dan inovatif belakangan ini
membuat jangkauan HT atau alat komunikasi jarak dekat tanpa kabel ini
tidak lagi mencapai 2 mil saja (±3 Km), melainkan mencakup hingga jarak
12 mil (±18 Km). HT ini tampil sebagai sebuah perangkat komunikasi
kecil dan ringan yang memungkinkan untuk melakukan hubungan
komunikasi antar perorangan maupun antar kelompok. HT juga
merupakan alat komunikasi dua arah dengan menggunakan frekuensi
gelombang radio dan tanpa perlu menggunakan pulsa sehingga lebih
efisien.

Gambar 2.1 Contoh Handy Talky yang biasa digunakan


(www.ralali.com)

2. Prinsip Kerja Handy Talky


Penting bagi kita untuk mengetahui prinsip kerja dari HT, karena
alat komunikasi ini memiliki kekurangan yang terbatas pada tempat
pengiriman pesan atau penerima pesan. Prinsip kerja HT ini memberikan
9

pemahaman kepada kita untuk tidak memancarkan frekuensi pada tempat-


tempat tertentu.
Prinsip kerja handy talky menggunakan jenis frekuensi yang
digunakan oleh radio komunikasi VHF (Very High Frequency) dan HF
(High Frequency).
VHF biasanya digunakan untuk radio komunikasi jarak dekat dan
beroperasi pada frekuensi 100-300 Mhz. Hal ini disebabkan karena
gelombang radio dipancarkan secara garis lurus (horizontal). Sehingga jika
pada jarak antara 2 stasiun terdapat objek – objek seperti bangunan, pohon
– pohon yang tinggi, ataupun pegunungan yang lebih tinggi dari pancaran
gelombang radio, maka sudah pasti transmisi yang dikirimkan ataupun
diterima akan terhambat. Gambarannya kira – kira seperti dibawah ini.

Gambar 2.2 Ilustrasi pancaran gelombang radio VHF

Dari ilustrasi tersebut kita bisa melihat ada 3 objek yang


berpotensi menghambat transmisi yaitu objek bangunan, dimana
gelombang yang dipancarkan berhenti dan hilang ketika mengenai objek
penghalang, kemudian objek pohon, diamana gelombang masih dapat
dipancarkan sampai stasiun tujuan tetapi dengan sangat lemah, sehingga
bisa saja transmisi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan jelas.
Terakhir adalah objek pegunungan, dimana gelombang yang dipancarkan
dipantulkan kembali, sehingga transmisi yang dikirim sama sekali tidak
dapat mencapai stasiun tujuan.
10

HF (High Frequency) merupakan gelombang radio yang bekerja


pada frekuensi 2 – 24 Mhz, dan biasanya digunakan untuk radio
komunikasi jarak jauh karena sifat gelombangnya yang dapat memantul
sehingga tidak memiliki efek hambatan pada objek. Dan ditambah lagi
dengan kemampuan frekuensi ini untuk memantul pada lapisan
ionosphere, sehingga jarak sejauh apapun dapat dijangkau oleh frekuensi
ini, dengan catatan dalam keadaan cuaca yang cukup bagus. Gambarannya
kira – kira seperti dibawah ini.

Gambar 2.3 Ilustrasi pancaran gelombang radio HF

Perhatikan bahwa gelombang pertama yang dikirimkan melewati


lapisan ionosphere dan memantul kembali ke bumi menuju ke stasiun
tujuan. Dan gelombang kedua yang terhambat oleh objek, memantul
secara terus menerus sampai ke stasiun tujuan.
Dari kedua jenis frekuensi diatas, kita dapat melihat perbedaan
yang signifikan dan penggunaan frekuensi tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan dari perorangan ataupun Institusi. Tetapi bagi kebanyakan
Institusi, mereka biasanya selalu menggunakan radio komunikasi yang
bekerja pada kedua frekuensi tersebut. HT menggunakan gelombang High
Freqwency (HF) yang panjang gelombangnya relatif pendek namun
dengan suara yang jernih. Frekuensi yang digunakan adalah 140Mhz –
160Mhz, tergantung dari jenis pesawat yang digunakan. HT memerlukan
antena untuk memancarkan atau menerima gelombang radio (TX/RX),
antena yang baik akan memaksimalkan daya pancar (transmit) dari
11

pesawat handy talky tersebut yang otomatis akan pada penerimanya


(recieve) akan maksimal pula. Ada dua jenis antena yang digunakan pada
HT ini, yaitu antena directional dan antena omnidirectional. Masing-
masing antena mempunyai kelebihan dan kekurangan, antena directional
mempunyai jangkauan area yang luas baik pada saat transmit maupun
recieve, tapi hanya pada daerah tertentu sesuai dengan arah antena tersebut
sedangkan antena omnidirectional dapat melakukan transmit maupun
recieve dari semua arah namun dengan jangkauan area yang sangat kecil
bila dibandingkan dengan antena directional. Oleh karena itulah
kebanyakan pengguna pesawat HT menggunakan antena directional,
karena jangkauannya yang luas mampu mencapai daerah yang jauh,
namun yang menjadi masalah adalah antena yang digunakan harus selalu
diarahkan sesuai dengan posisi lawan bicara dari HT tersebut, hal ini tentu
sangat menyulitkan. Untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukanlah
sebuah antena positioner untuk mengarahkan antena dari HT tersebut, alat
ini pada umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu rotator yang berfungsi
untuk menggerakkan antena dan kontroler yang berfungsi untuk
mengontrol rotator supaya arah dari antena sesuai dengan yang
diinginkan.

E. Sandi-Sandi Handy Talky


Penggunaan Handy Talky bertujuan agar komunikasi menjadi cepat,
efisien dan efektif dalam mengatasi kendala jarak, waktu bahkan biaya. Tetapi
dalam pelaksanaannya apabila pelaku komunikasi yang menggunakan HT
tidak mengetahui cara penggunaan alat tersebut, seperti memberikan laporan
ataupun menjawab dengan pembicaraan panjang lebar dan bagi penerima
kurang jelas hingga tidak dimengerti dan harus mengulang sampai kedua
kalinya, maka hal ini sama saja dengan memanfaatkan alat komunikasi HT ini
secara tidak bijak.
Keefektifan dan efisien komunikasi dengan menggunakan HT telah
diterapkan pada beberapa Instansi pemerintahan dan organisasi yang ada di
Indonesia yaitu dengan menggunakan sandi-sandi dalam komunikasi HT.
12

Instansi tersebut adalah POLRI (Polisi Republik Indonesia), RAPI ( Radio


Antar Penduduk Indonesia) dan ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik
Indonesia) dan organisasi radio amatir yang lainnya. Adapun sandi-sandi yang
digunakan berdasarkan pada buku Pegangan Siaga Pemula ORARI (2007) dan
dari buku Kamus Saku Sandi HT (www.scribe.com diakses pada 22 Juli 2015)
adalah :
1. Sandi Angka
1-1 = Hubungi lewat telepon
1-2-1 = Emergency / darurat
1-2 = Menghadap posko
1-4 = Hubungi lewat HT
2-1 = Oprasi lalu lintas...... awas !
2-2 = Terjadi kemacetan
2-2 = Lakukan razia penumpang di kendaraan di......
2-3 = Lakukan pengawasan orang yang dicurigai / orang
bersenjata tajam di.........
2-8-5 = Pemerkosaan
3-0-3 = Ada perjudian di......
3-2 = Anggota POLRI dalam bahaya memerlukan bantuan
3-3 = Terjadi kecelakaan
3-3 K = Kecelakaan lalin korban meninggal dunia
3-3 L = Kecelakaan lalin hanya korban luka ringan
3-3 M = Kecelakaan lalin hanya kerugian material
3-3-8 = Pembunuhan
3-4 K = Kecelakaan lalin korban meninggal dunia, tsk
melarikan diri
3-4 L = Kecelakaan lalin korban luka, tsk melarikan diri
3-4 M = Kecelakaan lalin hanya kerusakan, tsk melarikan diri
3-5-1 = Ada perkelahian menggunakan
13

3-6-3 = Pencurian
3-6-5 = Perampokan
4-1 = Kerusakan di...
4-3 = Tahanan melarikan diri, memrlukan bantuan
4-4 = Kualitas suara tidak baik / kurang jelas
5-2 = Sedang ada perkelahian
5-3 = Sedang ada kerusuhan
5-4 = Sedang ada demontrasi
5-5 = Kualitas suara / penerimaan modulasi baik
6-1 = Terjadi perampokan
6-2 = Terjadi pencurian
6-3 = Terjadi penganiayaan
6-5 = Terjadi kebakaran
6-7 = Terjadi demontrasi
8-1 = Penerimaan suara lemah
8-2 = Penerimaan suara baik
8-3 = Penerimaan tidak jelas, agar gunakan alat penghubung
(telp.)
8-4 = Bagaimana penerimaan ?
8-4 = Testing radio
8-5 = Sementara berhenti memancar kecuali darurat
8-6 = Dimengerti
8-7 = Dilaporkan kepada...
8-8 = Ketemu langsung
8-8 = Ia sedang sibuk tidak ditempat
8-9 = Hubungi lewat telpon apabila ada berita penting
(rahasia)
8-1-0 = Tidak mengudara / off
14

8-1-0 Pesawat dipadamkan, yang bersangkutan sedang


istirahat
8-1-1 = Terimakasih dan standby
8-1-1 = kembali mengudara / memancara kembali
8-1-2 = memohon diulang kembali beritanya tidak jelas
8-1-3 = Selamat bertugas
8-1-3 = Pembicaraan terlalu cepat
8-1-4 = Informasi atau laporannya terlalu cepat, bicara yang
lambat
8-1-4 = Pembicaraan terlalu cepat
8-1-5 = Keadaan cuaca
8-1-6 = Jam/waktu
8-1-9 = Situasi
8-1-10 = Komandan / Munyuk mumet
9-1 = Tugas mengawal
9-2 = Tugas mengawal tamu agung
9-4 = Tugas mengawal bahan peledak
10-2 = Posisi dimana
10-4 = Roger that
10-8 = Tujuan ke....

2. Sandi Huruf
Ambon Demak : Angkatan Darat
Ambon Lombok : Angkatan Laut
Ambon Pati : Anggota Polri
Ambon Pati-Pati : Apel
Ambon Ungaran : Angkatan Udara
Anak kijang : Pencuri / Tersangka
Bandung2 Medan : Bahan bakar minyak (BBM)
Bandung2 Padat : Makan
15

Bandung-Bandung : Barang Bukti (BB)


Belalai Gajah : Antena Atas
Buntut Tikus : Antena Pendek (HT)
Cangkulan : Kantor tempat kerja
Demak Pati Kedendal : Dinas Pemadam Kebakaran
Gajah : Derek / kendaraan besar
Gelombang : Jam / waktu
Halong Pati : Hand phone (HP)
Halong Timur : Handy Talky (HT)
Jaya 65 : Kebakaran
Kendal Cepu : Kecamatan
Kendal Lombok : Kelurahan
Kendal Solo : Kepala sekolah
Komando : Kantor Polisi
Kupang Ambon : Kereta Api
Kupang Rembang : Kendaraan
Laka : Kecelakaan
Lalat : Mahasiswa
Lampiran / Ambon : Istri
Lombok Demak : Antena Pendek
Lombok Pati : Kantor Polisi
Lombok – Lombok : Lalu Lintas
Mako : Markas Komando
Medan Demak : Meninggal Dunia
Monik : Anak
Opak Derek Solo : Derek
Palang Hitam : Mobil Jenazah
Pangkalan : Rumah / kediaman
16

Pati Ambon Medan : Pengamanan


Pati Medan : Polisi Militer
Rembang Pati : Rupiah
Rembang Rembang : Serse
Rembang Solo : Rumah Sakit
Rembang Timur : RT
Rembang Wilis : RW
Semut : Pelajar
Solo Garut : Siaga
Taruna : Berita
Tikar : Surat
Timor Kupang Ambon : Terkendali Aman
Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara
Timor Lombok : Traffic Light
Timor Lombok Pati : Telepon
Timor Medan : Tamu / Teman
Wilis Kendal : Wali Kota

3. Sandi Kesatuan Pangkat


Kresna : Presiden
Bima : Wakil Presiden
Timor Bandung I : Kapolri
Metro I : Kapolda
Timor I : Kapolres
Jajaran 1 : Kapolsek
Jajaran 2 : Wakapolsek
Jajaran 3 : Serse
Jajaran 4 : Sabhara
17

Jajaran 5 : Bimas / Babinkamtibmas


Jajaran 6 : Lantas

4. Kata Sandi awalan 10


0-1 Sulit didengar // Penerimaan buruk
10-2 Didengar jelas // Penerimaan baik
10-3 Berhenti mengudara / memancar
10-4 Benar // Dimengerti
10-5 Ada pesan untuk disampaikan
10-6 Sedang sibuk kecuali ada berita penting
10-7 Mengalami kerusakan // Tidak dapat mengudara
10-8 Tidak ada kerusakan // Dapat mengudara
10-9 Mohon diulangi
10-10 Penyampaian berita selesai
10-11 Berbicara terlalu cepat
10-12 Mengundurkan diri karena ada tamu
10-13 Laporan keadaan cuaca / jalanan
10-14 Informasi
10-15 Informasi sudah disampaikan
10-16 Mohon dijemput / diambil di ...
10-17 Ada urusan penting
10-18 Sesuatu untuk kita
10-19 Bukan untuk Anda, harap kembali
10-20 Lokasi // Posisi
10-21 Kontak / hubungan melalui telepon
10-22 Melapor langsung ke ...
10-23 Menunggu // Stand by
10-24 Selesai melaksanakan tugas
10-25 Dapatkah menghubungi / kontak dengan ...
10-26 Pesanan terakhir kurang diperhatikan
10-27 Pindah ke jalur / channel ...
10-28 Nama panggilan // Callsign
18

10-29 Waktu hubungan / kontak habis


10-30 Tidak menaati peraturan
10-31 Antena yang digunakan
10-32 Laporan sinyal dan modulasi // Radio check
10-33 KEADAAN DARURAT // EMERGENCY
10-34 Butuh bantuan, ada kesulitan di stasiun ini
10-35 INFORMASI RAHASIA
10-36 Jam berapa waktu yang tepat ?
10-37 PERLU MOBIL DEREK DI ...
10-38 PERLU AMBULANS DI ...
10-39 Pesan sudah disampaikan
10-40 PERLU DOKTER
10-41 Mohon pindah ke jalur / channel ...
10-42 ADA KECELAKAAN DI ...
10-43 Kemacetan lalu lintas di ...
10-44 Ada pesan untuk Anda
10-45 Dalam jangkauan mohon melapor
10-46 Memerlukan montir
10-50 Mohon kosongkan jalur / channel
10-60 Apakah ada pesan selanjutnya ?
10-62 Tidak dimengerti, melalui telepon saja
10-63 Tugas / pekerjaan dilanjutkan di ...
10-64 Pekerjaan telah selesai / bersih
10-65 Menunggu berita lanjutan
10-67 Semua unit setuju
10-69 Pesanan telah diterima
10-70 KEBAKARAN DI ...
10-71 Pesawat KRAP (RIG) yang dipakai
10-73 Kurangi kecepatan di ...
10-74 Tidak // Negatif
10-75 Penyebab gangguan
10-76 Dalam perjalanan ke ...
19

10-77 Belum / tidak menghubungi


10-81 Pesankan kamar di hotel ...
10-82 Pesankan kamar untuk ...
10-84 Nomor telepon
10-85 Alamat
10-89 Butuh montir radio
10-90 Gangguan pesawat televisi (TV)
10-91 Bicara dekat mikropon
10-92 Pemancar perlu penyesuaian
10-93 Apakah frekuensi sudah tepat ?
10-94 Berbicara agak panjang
10-95 Mengudara dengan sinyal setiap 5 detik
10-97 Tes pada pemancar
10-99 Tugas selesai, semua orang selamat
10-100 Akan ke kamar mandi
10-200 BUTUH BANTUAN POLISI DI ...
10-300 BUTUH PEMADAM KEBAKARAN DI ...
10-400 BUTUH PETUGAS KETERTIBAN UMUM DI ...
10-500 BUTUH BANTUAN PROVOST DI ...
10-600 BUTUH BANTUAN GARNIZUN DI ...
10-700 BUTUH BANTUAN S.A.R. DI ...
10-800 BUTUH BANTUAN PERUSAHAAN LISTRIK DI ...
BAB III
ETIKA KOMUNIKASI DENGAN MENGGUNAKAN HANDY TALKY
DALAM PENUGASAN KEPROTOKOLAN
(Aplikasi di Universitas Pendidikan Indonesia)

Penggunaan Handy Talky umumnya komunikasi radio, mempunyai etika


atau aturan yang perlu dipatuhi oleh penggunanya. Keseragaman tata cara
berkomunikasi perlu dihayati oleh setiap anggota yang berkomunikasi dalam hal
ini adalah disaat sedang melaksanakan penugasan keprotokolan oleh
PROBUMSIL. Dapat dimungkinkan frekuensi yang saling bertabrakan antara
UKM lain ataupun pihak SATPAM UPI yang sama digunakan untuk komunikasi
HT digunakan dengan tidak menerapkan pengetahuan tentang komunikasi radio
sehingga banyak tata cara yang tidak benar ditularkan kepada yang lain. Oleh
karena itu sangat penting bagi setiap anggota PROBUMSIL untuk dapat
melaksanakan etika berkomunikasi, memahami dan melaksanaan aturan-aturan
yang berlaku secara umum dikalangan pengguna radio komunikasi HT dan juga
mempertahankan disiplin komunikasi.

A. Etika Komunikasi Radio


Etika komuniksi radio yang dapat diterapkan pada Handy Talky
dalam setiap penugasan PROBUMSIL diantaranya adalah :
1. Sopan santun dalam berkomunikasi dengan HT ;
2. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ;
3. Menggunakan Sandi / kode untuk efisiensi komunikasi ;
4. Pertama berkomunikasi wajib menyebutkan Callsign pada saat
berbicara dan biasakan mengucapkan kata “ganti” pada akhir
pembicaraan ;
5. Lakukan komunikasi dengan tertib secara bergiliran dengan
memperhatikan hierarki dan atau urgensi berita ;
6. Gunakan kerahasiaan, hindarkan penyebutan nama, jabatan atau
senioritas dalam percakapan, gunakan Callsign yang telah ditentukan.
7. Berbicara dengan singkat dan jelas. ;
8. Berbicara dengan kecepatan sedang tidak tergesa-gesa ;

20
21

9. Berbicara dengan agak keras dari biasanya, tidak berteriak atau


berbisik;
10. Pada kata-kata yang meragukan perlu diulangi/dieja ;
11. Berbicara dengan menggunakan kecepatan sedang dengan irama yang
baik ;
12. Biasakan menggunakan sandi percakapan yang berlaku ;
13. Panggilan maksimal 3x.

B. Prosedur Penggunaan Handy Talky (HT)


Para pengguna harus mengetahui tata cara dan prosedur
penggunaan HT, agar tercipta keseragaman tata cara memanggil maupun
menjawab apabila menggunakan HT.
1. Cara memanggil
a. Bila panggilan pertama tidak langsung dijawab, tunggu kurang
lebih 5 detik baru panggil kembali.
b. Pada saat seseorang memanggil dan belum ada jawaban jangan
dimasuki saat yang lain sedang berkomunikasi yang seolah-olah
menyerobot komunikasi orang lain.
c. Bila sampai 4 atau 5 kali panggilan tidak menjawab, hentikan
panggilan untuk memberikan kesempatan kepada saluran lain
berkomunikasi selanjutnya mencari informasi keberadaan saluran
yang dipanggil tersebut dengan menggunakan sarana komunikasi
yang lain.
d. Bila tidak ada sarana komunikasi yang lain, pemanggilan dapat
diulangi lagi.
2. Cara menjawab
a. Apabila mendengar panggilan sesegera mungkin untuk dijawab.
b. Jawaban terhadap panggilan, hendaknya singkat dan sopan
dengan tetap berpegang pada prosedur komunikasi.
c. Contoh menjawab panggilan
- Panggilan = Kresna datang 91 (Rektor datang tolong ajudan
dan pengawalan)
22

- Jawaban = 86 (Siap Laksanakan)


3. Cara berkomununikasi
a. Saat berbicara jarak HT kira-kira 2,5 cm dari mulut dengan posisi
tegak.
b. Tekan PTT selama kira-kira 2 detik baru berbicara dan segera
lepas tombol PTT setelah selesai berbicara.

C. Sandi Komunikasi Handy Talky PROBUMSIL


Sandi komunikasi yang digunakan bertujuan untuk
mengefisienkan komunikasi agar cepat dan jelas. Sandi-sandi ini diadopsi
dari kode-kode yang biasa digunakan ORARI, RAPI dan POLRI yang
dinilai dapat digunakan ketika sedang melaksanakan penugasan di
PROBUMSIL
1. Sandi Tindakan dan Informasi Lapangan
1-1 = Hubungi lewat telepon

1-2 = Menghadap ke sekretariatan

1-4 = Hubungi lewat HT

4-4 = Kualitas suara tidak baik / kurang jelas

5-5 = Kualitas suara / penerimaan modulasi baik

8-4 = Testing radio

8-5 = Sementara berhenti memancar kecuali darurat

8-6 = Dimengerti / laksanakan

8-7 = Dilaporkan kepada...

8-8 = Ketemu langsung

8-8 = Ia sedang sibuk tidak ditempat

8-9 = Hubungi lewat telpon apabila ada berita penting


(rahasia)

8-1-0 = Tidak mengudara / off

8-1-0 Pesawat dipadamkan, yang bersangkutan sedang


istirahat
23

8-1-1 = Terimakasih dan standby

8-1-1 = kembali mengudara / memancara kembali

8-1-2 = memohon diulang kembali beritanya tidak jelas

8-1-3 = Selamat bertugas

8-1-4 = Informasi atau laporannya terlalu cepat, bicara


yang lambat

8-1-6 = Jam/waktu

8-1-9 = Situasi

8-1- = Komandan
10

9-1 = Tugas mengawal / ajudan / ADC

9-2 = Tugas mengawal tamu agung / VIP / VVIP

9-4 = Tugas menjadi MC / Co MC

10-2 = Posisi dimana

10-8 = Tujuan ke....

10-5 = Ada pesan untuk disampaikan

10-6 = Sedang sibuk kecuali ada berita penting

10-9 = Mohon diulangi

10-10 = Penyampaian berita selesai

10-12 = Mengundurkan diri karena ada tamu

10-14 = Infromasi

10-15 = Inforamsi sudah disampaikan

10-16 = Mohon dijemput

10-17 = Ada urusan penting

10-20 = Posisi

10-21 = Kontak / hubungi melalui telepon

10-22 = Melapor langsung ke

10-23 = Menunggu / stand by


24

10-24 = Selesai melaksanakan tugas

10-28 = Nama panggilan / Callsign

10-33 = Keadaan DARURAT

10-34 = Butuh bantuan, ada kesulitan di

10-35 = Inforamsi rahasia

10-39 = Pesan sudah disampaikan

10-40 = Perlu bantuan MEDIS

10-65 = Menunggu berita lanjutan

10-69 = Pesanan telah diterima

10-74 = Tidak / negative

10-76 = Penyebab gangguan

10-76 = Dalam perjalanan ke

10-77 = Belum / tidak menghubungi

10-94 = Bicara agak panjang

2. Sandi Jabatan di Universitas


Arti Sandi

Rektor = A1354

Wakil Rektor I = B1750

Wakil Rektor II = C1699

Wakil Rektor III = D1760

Wakil Rektor IV =

Dekan FIP = 1A

Wakil Dekan I FIP = 1B

Wakil Dekan II FIP = 1C

Dekan FPIPS = 2A

Wakil Dekan I FPIPS = 2B


25

Wakil Dekan II FPIPS = 2C

Dekan FPBS = 3A

Wakil Dekan I FPBS = 3B

Wakil Dekan II FPBS = 3C

Dekan FPMIPA = 4A

Wakil Dekan I FPMIPA = 4B

Wakil Dekan II FPMIPA = 4C

Dekan FPTK = 5A

Wakil Dekan I FPTK = 5B

Wakil Dekan II FPTK = 5C

Dekan FPOK = 6A

Wakil Dekan I FPOK = 6B

Wakil Dekan II FPOK = 6C

Dekan FPEB = 7A

Wakil Dekan I FPEB = 7B

Wakil Dekan II FPEB = 7C

Dekan FPSD = 8A

Wakil Dekan I FPSD = 8B

Wakil Dekan II FPSD = 8C

Direktur SPs = 9A

Direktur Kampus Daerah Cibiru = D1

Direktur Kampus Daerah Purwakarta = D2

Direktur Kampus Daerah Sumedang = D3

Direktur Kampus Daerah Tasik = D4

Direktur Kampus Daerah Serang = D5

Ketua MWA = MWA1

Sekretaris MWA = MWA2


26

Ketua Senat Akademik = SA1

Sekretaris Senat Akademik = SA2

Ketua Dewan Audit = DA1

Sekretaris Dewan Audit = DA2

Kepala Sekretariat Universitas = SU1

Kepala Humas Universitas = KaHUM

Ketua Satuan Penjaminan Mutu = SPM1

Sekretaris Satuan Penjaminan Mutu = SPM2

Ketua Dewan Guru Besar = DGB1

Sekretaris Dewan Guru Besar = DGB2

Ketua LPPM = KaPPM

Direktur Direktorat Akademiik = Dir.A

Direktur Direktorat Pembinaan = Dir.MA


Kemahasiswaan

Direktur Direktorat Perencanaan dan = Dir.PP


Pengembangan

Direktur Direktorat Keuangan = Dir.KU

Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia = Dir. SDM

Direktur Direktorat TIK = Dir. TIK

Direktur Direktorat Kerjasama dan Usaha = Dir. KJU

Kepala Biro Aset dan Fasilitas = AF

Kepala Perpustakaan = KP

Tamu VVIP = TA1

Tamu VIP = TA

3. Sandi Jabatan dan Penugasan PROBUMSIL

Sandi Arti
Sabit 5 Biru = Ketua Panca Pendiri
27

Sabit 4 merah = Mitra Tama


Sabit 3 merah = Sekretaris Utama
Sabit 3 Hijau = Ketua Dewan Protokol Utama
Sabit 4 = Purna Mitra Tama
PU = Pembina Utama
PM = Pembina Madya
PH1 = Pembina Harian 1
PH2 = Pembina Harian 2
Jas Hijau = Purna Bhakti Korps
Deputi Biru = Deputi Utama Satuan Cibiru
Gemah
Deputi Oranye = Deputi Utama Satuan Purwakarta
Raharja
Deputi Hijau = Deputi Utama Sumedang Larang
Deputi Ungu = Deputi Utama Tasik Resik
Deputi 1 = Deputi Administrasi Sivitas Korps
Deputi 2 = Deputi Pengorganisasian Tugas
Deputi 3 = Deputi Publikasi
Deputi 4 = Deputi Hirarki Peraturan
Deputi 5 = Sumber daya Korps

4. Sandi Penugasan
Sandi Arti

Bara = Pimpinan Tugas Utama

Lilin 1 = Pimpinan Tugas I

Lilin 2 = Pimpinan Tugas II

9-1 = Ajudan / ADC

9-2 = Tugas mengawal tamu agung / VIP


/ VVIP

9-4 = Tugas menjadi MC / Co MC


28

Jati = Pedel

Pagar = Penerima Tamu / Front Officer

P1 = Pemandu Tempat Duduk / Liaison


Officer (LO) di Ring 1

P2 LO ring 2

P3 LO Ring 3

TO = Tour Guide

Lesnsa = Dokumentasi

BRP = Barikade Prosesi

PB = Pembawa Baki

5. Umum
Sandi Arti

Peluru = Tentara

Borgol = Anggota Polri

Ambon Pati-Pati = Apel

Bandung Padat = Makan

Gelombang = Jam / waktu

Halong Pati = Hand phone (HP)

Halong Timur = Handy Talky (HT)

Kupang Rembang = Kendaraan

Lalat = Mahasiswa

Toga = Wisudawan / wisudawati

Monik = Anak

Semut = Pelajar

Solo Garut = Siaga

Taruna = Berita

Tikar = Surat
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa teori dan kajian yang telah dibahas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan Handy Talky mempunyai etika atau aturan yang perlu
dipatuhi oleh penggunanya terutamanya dalam setiap penugasan
PROBUMSIL agar komunikasi menjadi efektif dan cepat sehingga
akan berimplikasi pada peningkatan pelayanan keprotokolan.
2. Etika bagaimana tata cara aturan penggunaan Handy Talky harus
dilaksanakan dan dipatuhi oleh setiap anggota agar pemanfaatan alat
komunikasi ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Komunikasi efektif dan cepat dengan menggunakan Handy Talky
adalah dengan menyingkat atau membuat sandi-sandi khusus pada
perintah yang panjang atau informasi yang cukup banyak.

B. Saran
Masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah, ini maka dari
itu ananda mengharapkan banyak perbaikan dan masukan pada karya tulis
ini. Adapun saran Ananda untuk pembuatan makalah ini adalah :
1. Setiap anggota PROBUMSIL hendaknya dapat mengembangkan cara
prosedur yang lebih baik lagi dalam penggunaan Handy Talky.
2. Setiap anggota memahami etika komunikasi radio dan cara penggunaan
Handy Talky.

29
DAFTAR PUSTAKA

Hafied, Cangara. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Gtanfindo.


Ikram, Muhammad. 2009. Bahan ajar protokol. [online]. Tersedia :
www.scribd.com. Diakses 20 Juli 2015.
Kusmindar. 2012. Pokok-Pokok Pengertian Tentang Keprotokolan Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010. Jakarta : Kemerntrian Agama
Republik Indonesia-sekretariat Jendral.

Sopya, Indra. 2011. Ilmu Komunikasi. [online]. Tersedia di :


http://dir.unikom.ac.id/s1-final-project/fakultas-sospol/ilmu-
komunikasi/2011/jbptunikompp-gdl-indrasopya-25972/4-unikom-i-
i.pdf/ori/4-unikom-i-i.pff.

Tanpa nama. (2014). Definisi dan Pengertian Komunikasi (lengkap). [online].


Tersedia di : www.rumahkomunikasi.com.

Tanpa nama. 2010. Sandi Handy TalkyUntuk pemula. [online] tersedia di :


www.scribd.com. Diakses pada 22 Juli 2015.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan

Yasa ,dkk. Teknologi telekomunikasi yang paling menyentuh kehidupan “HANDY


TALKY”. 2013. Bali : Universitas Udayana.

30
LAMPIRAN
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR
ETIKA KOMUNIKASI MENGGUNAKAN HANDY TALKY DALAM
PENUGASAN KEPROTOKOLAN DI PERGURUAN TINGGI
(Aplikasi di Universitas Pendidikan Indonesia)

A. Rasional
Komunikasi yang baik dibutuhkan protokol dalam penugasan
protokol yang dilaksanakan di universitas. Penggunaan Handy Talky harus
menerapkan etika atau aturan yang disepakati para pelaku komunikasi
tentang bagaimana komunikasi itu dijalankan dengan maksud agar
komunikasi berjalan efektif dan cepat.

B. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pelayanan protokol dengan komunikasi yang
baik, efisien, efektif dan cepat
2. Menumbuhkan kesadaran terhadap penerapan etika dan prosedur
komunikasi radio khususnya Handy Talky.

C. Ruang Lingkup
Standar Oprasional Prosedur Etika Komunikasi Menggunakan
Handy Talky dalam Penugasan Keprotokolan (aplikasi di Universitas
Pendidikan Indonesia) ini berlaku dalam setiap acara yang diselenggarakan
di Protokol Bumi Siliwangi, di Universitas Pendidikan Indonesia serta di
luar kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia
yang melibatkan Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan
Indonesia sebagai petugas protokol di acara tersebut.

D. Pengertian
1. Komunikasi adalah sebuah kegiatan dua orang atau lebih dimana ada
pesan yang ingin disampaikan, baik itu melalui sarana maupun tidak
dengan tujuan agar pesan tersebut dapat direspon oleh yang menerima
pesan tersebut.
2. Handy Talky adalah pesawat penerima dan pemancar (transreceiver)
yang bekerja pada frekuensi VHF (Very High Frequency) yang
ditentukan dengan bentuk dan kemampuan daya pancar yang paling
kecil dibandingkan dengan perangkat lainnya, dengan tujuan agar
mudah dibawa kemana saja dan dipergunakan sebagai alat komunikasi
di lapangan.
3. Sandi adalah kata / kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh
pengguna jaringan atau sebuah sistem oprasi yang mendukung banyak
pengguna (multiuser) untuk memverifikasi identitas dirinya kepada
sistem kemanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut.

E. Tanggung Jawab
1. Setiap anggota korps harus terampil dalam menggunakan alat
komunikasi radio Handy.
2. Setiap anggota harus dapat mengerti dan dapat menggunakan sandi-
sandi Handy Talky yang digunakan dalam panugasan PROBUMSIL
3. Setiap anggota harus menerapkan etika atau aturan yang disepakati para
pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu dijalankan.

F. Prosedur
1. Ketahui acara yang akan diikuti, ketahui pejabat dan tamu yang akan
datang.
2. Berikan sandi HT khusus terhadap acara dan pejabat / tamu yang akan
datang.
3. Sopan santun dalam berkomunikasi dengan HT
4. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
5. Menggunakan Sandi / kode untuk efisiensi komunikasi
6. Lakukan komunikasi dengan tertib secara bergiliran dengan
memperhatikan hierarki dan atau urgensi berita.
7. Gunakan kerahasiaan, hindarkan penyebutan nama, jabatan atau
senioritas dalam percakapan, gunakan Callsign yang telah ditentukan.
8. Berbicara dengan singkat dan jelas.
9. Berbicara dengan kecepatan sedang tidak tergesa-gesa
10. Berbicara dengan agak keras dari biasanya, tidak berteriak atau
berbisik
11. Pada kata-kata yang meragukan perlu diulangi/dieja
12. Berbicara dengan menggunakan kecepatan sedang dengan irama yang
baik.
13. Biasakan menggunakan sandi percakapan yang berlaku.
14. Panggilan maksimal 3x.

G. Barang-barang yang diperlukan saat menggunakan Handy Talky


1. Handy Talky
2. Antena
3. Baterai
4. Belt Clip
5. Headset

H. Jumlah Orang yang Dibutuhkan


Jumlah orang yang mendapat fasilitas alat komunikasi Handy Talky
adalah anggota-anggota yang berfungsi sebagai orang yang mengarahkan
dan menginstruksikan dalam setiap penugasan. Anggota yang difasilitasi
Handy Talky adalah Pimpinan Tugas Utama, Pimpinan tugas I, Pimpinan
tugas II, dan Co MC. Anggota tersebut menempati tempat-tempat strategis
seperti di ring I, ring II, dan ring III.
I. Mekanisme
PINGAS II
Ring III

PINGAS UTAMA PINGAS I


Ring I Ring II

Co MC

Keterangan :
Pingas Utama (ring I), pingas utama dapat berkomunikasi dengan
Pingas II yang bertanggung jawab pada daerah ring III, Co MC yang
berada di pusat sumber suara dalam acara membantu MC ketika
sesuatu terjadi atau berubah secara mendadak atas hasil informasi
dari pingas utama, I dan II. Pingas I yang bertanggung jawab pada
wilayah ring II. Setiap anggota yang menggunakan HT diwajibkan
apabila ada informasi yang berkaitan dengan acara/ kegiatan agar
cepat dinformasikan melalui HT sesuai etika dan aturan yang
berlaku.
RIWAYAT HIDUP

Nama : Agung Taufik Hermansyah

NIM/NRK : 1307475/307.VII PROBUMSIL UPI

Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 20 mei 1995

Alamat Rumah : Dsn. Pangsor Rt 01/01 Desa Cihanjuang


Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.

E-mail : agungtaufikhermansyah95@gmail.com

Telepon : 085794731159

Cita-cita : Pejabat eselon I di Dinas Pendidikan

Motto Hidup : Hiduplah untuk berbuat

Riwayat Pendidikan :

SDN Tanjung Siang 2001-2007

SMPN 1 Cimanggung 2007-2010

SMAN Cimanggung 2010-2013

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru 2013-sekarang

Pengalaman Organisasi:

No. Organisasi Tahun Jabatan


1. Lingkar Bidik Misi Upi Cibiru 2014 Ketua
2. MPM kampus Cibiru UPI 2014 Wakil Ketua
3. Protokol Bumi Siliwangi 2014-2015 Ketua Divisi
kerjas sama
4. Racana Pramuka UPI Cibiru 2014-2015 Kepala
Pemangku Adat
5. Ambalan Pramuka SMAN 2010-2013 Juru Uang
Cimanggun
6. OSIS SMAN Cimanggung 2011-2012 Bendahara
Umum
7 SAKA Wirakartika Ranting 2011-2013 Wakil Komandan
8 SAKA Wirakartika 0610 Sumedang 2011-2013 Anggota Krida
navigasi darat
9 Dewan Kerja Ranting Cimanggung 2011-2013 Kepala bidang
kajian
kepramukaan

Anda mungkin juga menyukai