Etika Komunikasi Handy Talky - Makalah UPI PDF
Etika Komunikasi Handy Talky - Makalah UPI PDF
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan tingkat Protokol Utama
PAMONG I PAMONG II
PENGUJI AHLI
Puji dan syukur Ananda panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa,
atas berkat rahmat, karunia dan hidayahnya serta tuntunannya Ananda dapat
menyelesaikan makalah ini. Ananda menyadari dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat kekeliruan. Makalah ini dimaksudkan sebagai buahkarya untuk
memenuhi salah satu syarat untuk kenaikan tingkat Protokol Utama.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan dorongan dari
berbagai pihak. Secara khusus ucapan terima kasih Ananda ucapkan kepada :
1. Kepada Ibunda tercinta yang tidak pernah lelah dan tidak pernah henti
memberikan dukungan serta doa disetiap saat,
2. Kakanda Ades Kariyadi selaku Mitra Tama Protokol Bumi Siliwangi
Universitas Pendidikan Indonesia tahun bhakti VIII yang senantiasa
membimbing dengan penuh kesabaran dan kerendahan hati,
3. Kakanda Desi Sri Cahyani selaku sekretaris Utama PROBUMSIL UPI tahun
bhakti VIII,
4. Pembina PROBUMSIL,
5. Kakanda Muhammad Ba’du Sholihin, selaku Ketua Dewan Protokol Utama
sekaligus yang menjadi pamong I Ananda yang selalu memberikan arahan
dan motivasi,
6. Kakanda Endar Muktar Jaelani, S.Par., selaku Satya Purna Bhakti Protokol
Bumi Siliwangi,
7. Kakanda Echa Kartika selaku Pamong II, yang teak pernah lelah
membimbing penyusunan makalah Protokol Utama ini,
8. Seluruh Purna Bhakti Korps dan anggota Dewan Protokol Utama, yang selalu
mendukung dan memberikan arahan,
9. Rakanda Angkatan VII, yang selalu berbagi suka dan duka di Protokol Bumi
Siliwangi,
10. Adinda angkatan VIII, yang memberikan semangat baru bagi Ananda,
11. Seluruh Civitas PROBUMSIL, yang telah membantu penyusunan makalah
ini.
i
Tidak lupa Ananda haturkan terima kasih yang sangat mendalam kepada
kedua orang tua tercinta yang senantiasa mendukung dan medoakan dalam setiap
perjalanan Ananda, sehingga Ananda ada pada tahap sekarang.
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penggunaan Handy Talky ada beberapa etika atau aturan yang
disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu dijalankan
dengan maksud agar komunikasi berjalan efektif dan cepat. Prosedur
1
2
penggunaan Handy Talky perlu dikuasai oleh para pelaku komunikasi. Para
pelaku komunikasi dalam hal ini adalah petugas protokol. Keseragaman tata cara
berkomunikasi perlu dihayati oleh setiap anggota yang berkomunikasi dalam hal
ini adalah disaat sedang melaksanakan penugasan keprotokolan oleh
PROBUMSIL. Tidak sedikit anggota yang menggunakan komunikasi radio
dengan tidak efektif seperti berbicara tidak jelas, terlalu cepat, panjang lebar, dll.
ataupun frekuensi yang saling bertabrakan antara UKM lain ataupun pihak
SATPAM UPI yang sama digunakan untuk komunikasi HT dengan tidak
menerapkan pengetahuan tentang komunikasi radio sehingga banyak tata cara
yang tidak benar ditularkan kepada yang lainnya.
Protokol Bumi Siliwangi sebagai pelaksana protokol di Universitas yang
melaksanakan penugasan dengan menuntut keprofesionalan dalam
melaksanakan kewajiban keprotokolan yang berpegang pada aturan-aturan
protokol yang berlaku secara umum dalam undang-undang maupun sesuai adat
kebudayaan yang ada di Universitas. Tata tempat, tata penghormatan, MC,
ajudan, dan penugasan lainnya yang dimaksudkan sebagai citra Universitas yang
baik. Penugasan tersebut membutuhkan komunikasi yang harus cepat, efisien
dan juga efektif ketika sedang berlangsungnya sebuah penugasan. Penggunaan
Handy Talky harus dimaksimalkan agar penugasan yang ditunjang dengan
komunikasi bisa terlaksana secara paripurna. Maka itu, penulis bermaksud
untuk mengkaji etika komunikasi menggunakan Handy Talky pada ruang
lingkup Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai wadah kegiatan mahasiswa
pada bidang keprotokolan dengan judul “Etika Komunikasi Menggunakan
Handy Talky dalam Penugasan Keprotokolan (Aplikasi di Universitas
Pendidikan Indonesia)”
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana etika komunikasi radio yang efektif dengan menggunakan
Handy Talky dalam penugasan keprotokolan di Universitas Pendidikan
Indonesia ?
3
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, kajian ini mempunyai tujuan, yaitu:
1. Mengetahui etika komunikasi radio efektif dengan menggunakan Handy
Talky.
2. Mengetahui prosedur penggunaan Handy Talky yang baik dan benar.
3. Mengetahui penggunaan sandi komunikasi Handy Talky dalam
penugasan keprotokolan di Universitas Pendidikan Indonesia.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari kajian makalah ini, yaitu:
1. Memberikan pemahaman mengenai etika komunikasi dan cara-cara
penggunaan alat berupa Handy Talky di Universitas.
2. Memberikan pengetahuan agar setiap anggota Protokol Bumi Siliwangi
dapat menerapkan etika dan cara penggunaan Handy Talky yang dapat
menunjang penugasan yang paripurna.
3. Memberikan pengetahuan penggunaan Handy Talky dan etika yang
berlaku secara umum.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Protokol
Encyclopedia Britannica 1962: “Protocol is a body of ceremonial rules
to be observed in all written or personal official intercourse between the heads
of different states or their ministers, it lays down the styles and titles of states
or their ministers and indicates the forms and customary courtesies to be
observed in all international acts”
“Protokol adalah serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala
kegiatan resmi yang diatur secara tertulis maupun dipraktikan, yang meliputi
bentuk-bentuk penghormatan terhadap negara, jabatan kepala negara atau
jabatan menteri yang lazim dijumpai dalam seluruh kegiatan antar bangsa”
(Ikram, Muhammad. www.scribd.com diaksese pada tanggal 20 Juli 2015)
Undang-Undang No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan,
menyebutkan bahwa keprotokolan adalah “serangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang
meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk
penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.”
Dari pengertian-pengertian tersebut maka, protokol adalah kegiatan-
kegiatan resmi yang memiliki arturan, dilaksanakan sebagai suatu
penghormatan kepada seorang sesuai jabatan atau kedudukan dalam negara,
pemerintah atau masyarakat.
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Menurut Rogers dan D Lowrence Kincaid (1981) “komunikasi
adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.”
Sedangkan menurut Harold Lasswel, yakni “who says what in
which chanel to whom and with what effect”. Siapa mengatakan apa
4
5
melalui saluran mana kepada siapa dan dengan pengaruh apa. Definisi
Lasswel dianggap paling lengkap karena sekaligus menggambarkan
proses elemen komunikasi, yakni komunikator (who), pesan (what), media
atau sarana (channel), komunikan (whom) dan pengaruh atau akibat
(effect).
Dari pengertian tersebut komunikasi adalah sebuah kegiatan dua
orang atau lebih dimana ada pesan yang ingin disampaikan, baik itu
melalui sarana maupun tidak dengan tujuan agar pesan tersebut dapat
direspon oleh yang menerima pesan tersebut.
2. Unsur – unsur Komunikasi
Cangara (1998) menyebutkan ada beberapa Unsur-unsur
komunikasi yaitu : sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, timbal
balik, dan lingkungan. Sumber sering disebut dengan pengirim,
komunikator atau dalam bahasa inggris disebut dengan source, sender,
atau encoder. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari
satu orang, tetapi bisa juga bentuk kelompok misalnya partai, organisasi
atau lembaga.
Pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya berupa
ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam
bahasa inggris biasa diterjemahkan dengan kata message, content atau
informasi.
Media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran
atau media. Terdapat perbedaan mengenai media komunikasi, ada yang
mengatakan panca indra merupakan media komunikasi dan juga saluran
komunikasi berupa surat, telepon, radio pemancar , Handy Talky dll.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam
bentuk kelompok, organisasi, negara, dll. Penerima biasa disebut dengan
berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan atau dalam
bahasa inggris disebut audiance atau receiver.
6
C. Media Komunikasi
Cangara (1998) Media komunikasi adalah semua sarana yang
dipergunakan untuk produksi, memproduksi, mendistribusikan atau
menyebarkan dan menyampaikan informasi. Berdasarkan bentuknya media
komunikasi dibagi menjadi tiga, yaitu media cetak, media visual, media audio
dan media audio visual. Media cetak, ialah segala barang cetak yang dapat
dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan, contoh seperti surat kabar,
pamflet, brosur, bulletin dll.
Media visual atau media pandang, artinya untuk menerima pesan
digunakan indera pengelihatan, misalnya film, televisi, lukisan, foto, pameran,
dll.
Media audio, untuk menerima pesan yang disampaikan dengan
menggunakan indra pendengaran, seperti radio, telepon, tape recorder, dll.
Media audio-visual, ialah media komunikasi yang dapat dilihat
sekaligus didengar. Jadi untuk dapat mengakses informasi yang disampaikan,
digunakan indera pengelihatan dan pendengaran sekaligus. Yang termasuk
dalam jenis ini adalah TV dan film.
7
D. Handy Talky
1. Pengertian Handy Talky
Menurut kamus hukum dan regulasi penerbangan edisi pertama
karangan DR.H.K Martono, SH.,L.L.M (2009) Handy Talky termasuk
kedalam alat komunikasi radio (radio communications). Komunikasi radio
adalah setiap komunikasi yang menggunakan gelombang hertz. Pengertian
Handy Talky adalah pesawat penerima dan pemancar (transreceiver) yang
bekerja pada frekuensi VHF (Very High Frequency) yang ditentukan
dengan bentuk dan kemampuan daya pancar yang paling kecil
dibandingkan dengan perangkat lainnya, dengan tujuan agar mudah
8
3-6-3 = Pencurian
3-6-5 = Perampokan
4-1 = Kerusakan di...
4-3 = Tahanan melarikan diri, memrlukan bantuan
4-4 = Kualitas suara tidak baik / kurang jelas
5-2 = Sedang ada perkelahian
5-3 = Sedang ada kerusuhan
5-4 = Sedang ada demontrasi
5-5 = Kualitas suara / penerimaan modulasi baik
6-1 = Terjadi perampokan
6-2 = Terjadi pencurian
6-3 = Terjadi penganiayaan
6-5 = Terjadi kebakaran
6-7 = Terjadi demontrasi
8-1 = Penerimaan suara lemah
8-2 = Penerimaan suara baik
8-3 = Penerimaan tidak jelas, agar gunakan alat penghubung
(telp.)
8-4 = Bagaimana penerimaan ?
8-4 = Testing radio
8-5 = Sementara berhenti memancar kecuali darurat
8-6 = Dimengerti
8-7 = Dilaporkan kepada...
8-8 = Ketemu langsung
8-8 = Ia sedang sibuk tidak ditempat
8-9 = Hubungi lewat telpon apabila ada berita penting
(rahasia)
8-1-0 = Tidak mengudara / off
14
2. Sandi Huruf
Ambon Demak : Angkatan Darat
Ambon Lombok : Angkatan Laut
Ambon Pati : Anggota Polri
Ambon Pati-Pati : Apel
Ambon Ungaran : Angkatan Udara
Anak kijang : Pencuri / Tersangka
Bandung2 Medan : Bahan bakar minyak (BBM)
Bandung2 Padat : Makan
15
20
21
8-1-6 = Jam/waktu
8-1-9 = Situasi
8-1- = Komandan
10
10-14 = Infromasi
10-20 = Posisi
Rektor = A1354
Wakil Rektor IV =
Dekan FIP = 1A
Dekan FPIPS = 2A
Dekan FPBS = 3A
Dekan FPMIPA = 4A
Dekan FPTK = 5A
Dekan FPOK = 6A
Dekan FPEB = 7A
Dekan FPSD = 8A
Direktur SPs = 9A
Kepala Perpustakaan = KP
Tamu VIP = TA
Sandi Arti
Sabit 5 Biru = Ketua Panca Pendiri
27
4. Sandi Penugasan
Sandi Arti
Jati = Pedel
P2 LO ring 2
P3 LO Ring 3
TO = Tour Guide
Lesnsa = Dokumentasi
PB = Pembawa Baki
5. Umum
Sandi Arti
Peluru = Tentara
Lalat = Mahasiswa
Monik = Anak
Semut = Pelajar
Taruna = Berita
Tikar = Surat
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa teori dan kajian yang telah dibahas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan Handy Talky mempunyai etika atau aturan yang perlu
dipatuhi oleh penggunanya terutamanya dalam setiap penugasan
PROBUMSIL agar komunikasi menjadi efektif dan cepat sehingga
akan berimplikasi pada peningkatan pelayanan keprotokolan.
2. Etika bagaimana tata cara aturan penggunaan Handy Talky harus
dilaksanakan dan dipatuhi oleh setiap anggota agar pemanfaatan alat
komunikasi ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Komunikasi efektif dan cepat dengan menggunakan Handy Talky
adalah dengan menyingkat atau membuat sandi-sandi khusus pada
perintah yang panjang atau informasi yang cukup banyak.
B. Saran
Masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah, ini maka dari
itu ananda mengharapkan banyak perbaikan dan masukan pada karya tulis
ini. Adapun saran Ananda untuk pembuatan makalah ini adalah :
1. Setiap anggota PROBUMSIL hendaknya dapat mengembangkan cara
prosedur yang lebih baik lagi dalam penggunaan Handy Talky.
2. Setiap anggota memahami etika komunikasi radio dan cara penggunaan
Handy Talky.
29
DAFTAR PUSTAKA
30
LAMPIRAN
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR
ETIKA KOMUNIKASI MENGGUNAKAN HANDY TALKY DALAM
PENUGASAN KEPROTOKOLAN DI PERGURUAN TINGGI
(Aplikasi di Universitas Pendidikan Indonesia)
A. Rasional
Komunikasi yang baik dibutuhkan protokol dalam penugasan
protokol yang dilaksanakan di universitas. Penggunaan Handy Talky harus
menerapkan etika atau aturan yang disepakati para pelaku komunikasi
tentang bagaimana komunikasi itu dijalankan dengan maksud agar
komunikasi berjalan efektif dan cepat.
B. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pelayanan protokol dengan komunikasi yang
baik, efisien, efektif dan cepat
2. Menumbuhkan kesadaran terhadap penerapan etika dan prosedur
komunikasi radio khususnya Handy Talky.
C. Ruang Lingkup
Standar Oprasional Prosedur Etika Komunikasi Menggunakan
Handy Talky dalam Penugasan Keprotokolan (aplikasi di Universitas
Pendidikan Indonesia) ini berlaku dalam setiap acara yang diselenggarakan
di Protokol Bumi Siliwangi, di Universitas Pendidikan Indonesia serta di
luar kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia
yang melibatkan Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan
Indonesia sebagai petugas protokol di acara tersebut.
D. Pengertian
1. Komunikasi adalah sebuah kegiatan dua orang atau lebih dimana ada
pesan yang ingin disampaikan, baik itu melalui sarana maupun tidak
dengan tujuan agar pesan tersebut dapat direspon oleh yang menerima
pesan tersebut.
2. Handy Talky adalah pesawat penerima dan pemancar (transreceiver)
yang bekerja pada frekuensi VHF (Very High Frequency) yang
ditentukan dengan bentuk dan kemampuan daya pancar yang paling
kecil dibandingkan dengan perangkat lainnya, dengan tujuan agar
mudah dibawa kemana saja dan dipergunakan sebagai alat komunikasi
di lapangan.
3. Sandi adalah kata / kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh
pengguna jaringan atau sebuah sistem oprasi yang mendukung banyak
pengguna (multiuser) untuk memverifikasi identitas dirinya kepada
sistem kemanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut.
E. Tanggung Jawab
1. Setiap anggota korps harus terampil dalam menggunakan alat
komunikasi radio Handy.
2. Setiap anggota harus dapat mengerti dan dapat menggunakan sandi-
sandi Handy Talky yang digunakan dalam panugasan PROBUMSIL
3. Setiap anggota harus menerapkan etika atau aturan yang disepakati para
pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu dijalankan.
F. Prosedur
1. Ketahui acara yang akan diikuti, ketahui pejabat dan tamu yang akan
datang.
2. Berikan sandi HT khusus terhadap acara dan pejabat / tamu yang akan
datang.
3. Sopan santun dalam berkomunikasi dengan HT
4. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
5. Menggunakan Sandi / kode untuk efisiensi komunikasi
6. Lakukan komunikasi dengan tertib secara bergiliran dengan
memperhatikan hierarki dan atau urgensi berita.
7. Gunakan kerahasiaan, hindarkan penyebutan nama, jabatan atau
senioritas dalam percakapan, gunakan Callsign yang telah ditentukan.
8. Berbicara dengan singkat dan jelas.
9. Berbicara dengan kecepatan sedang tidak tergesa-gesa
10. Berbicara dengan agak keras dari biasanya, tidak berteriak atau
berbisik
11. Pada kata-kata yang meragukan perlu diulangi/dieja
12. Berbicara dengan menggunakan kecepatan sedang dengan irama yang
baik.
13. Biasakan menggunakan sandi percakapan yang berlaku.
14. Panggilan maksimal 3x.
Co MC
Keterangan :
Pingas Utama (ring I), pingas utama dapat berkomunikasi dengan
Pingas II yang bertanggung jawab pada daerah ring III, Co MC yang
berada di pusat sumber suara dalam acara membantu MC ketika
sesuatu terjadi atau berubah secara mendadak atas hasil informasi
dari pingas utama, I dan II. Pingas I yang bertanggung jawab pada
wilayah ring II. Setiap anggota yang menggunakan HT diwajibkan
apabila ada informasi yang berkaitan dengan acara/ kegiatan agar
cepat dinformasikan melalui HT sesuai etika dan aturan yang
berlaku.
RIWAYAT HIDUP
E-mail : agungtaufikhermansyah95@gmail.com
Telepon : 085794731159
Riwayat Pendidikan :
Pengalaman Organisasi: