Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE PENGELOLAAN DATA

PERSEDIAAN SPAREPART PADA PT SUMATRA SARANA SEKAR SAKTI


Billy Hanfrans1)

Sistem Informasi Universitas Prima Indonesia Medan


Jl. Sekip Simpang Seikambing Medan
Email : billyhanfrans@gmail.com1),

Abstrak seperti data pemakaian sparepart, data pembelian


sparepart, data kondisi armada dan kondisi stok gudang
Data Warehouse merupakan suatu sistem tempat yang terus bertambah setiap harinya. Kurangnya
penyimpanan yang berukuran besar (database) dimana pengelolaan dan pemeliharaan data yang lama
data-data yang disimpan berasal dari berbagai unsur, menyebabkan terbuangnya waktu dan informasi yang
baik itu dari internal maupun eksternal, yang biasanya bisa diperoleh dari data historis itu sendiri. Akibatnya
data-data tersebut disimpan dengan tujuan agar data- biaya pengeluaran untuk persediaan sparepart tidak
data tersebut dapat diolah sehingga dapat membantu teratur dan tidak jelas keuntungan yang dicapai dari
meningkatkan efektivitas dan kinerja seperti membantu persediaan sparepart.
dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini membahas Saat ini PT. SumatraSarana Sekar Sakti merupakan salah
masalah perancangan data warehouse serta satu perusahaan besar yang bersaing sangat ketat dengan
implementasi dalam pengelolahan persediaan sparepart perusahaan lainnya, dimana informasi sangat diperlukan
pada PT. Sumatra Sarana Sekar Sakti. PT. Sumatra dalam perkembangan perusahaan. Oleh karena itu
Sarana Sekar Sakti ini bergerak dibidang transportasi informasi yang diperoleh harus cepat dan tepat, sehingga
perminyakan, dimana pengelolaan sparepart mereka kita dapat mengambil keputusan yang terbaik. Tanpa kita
masih berantakan. Dalam data warehouse, terdapat sadari, informasi penting dan akurat dapat diperoleh dari
solusi yang membantu menghasilkan laporan dan data – data historis yang ada didalam database.
membantu pengambilan keputusan dalam persediaan Dengan pengelolaan data kita dapat mengetahui
sparepart. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelemahan dan kelebihan kita sendiri, Dengan begitu
data warehouse dapat membantu proses pengolahan kita juga dapat menutupi kekurangan dan kelemahan kita
data persediaan sparepart yang menghasilkan informasi bahkan kita dapat mengembangkan kelebihan yang
dan laporan yang membantu proses pengambilan dimiliki perusahaan itu sendiri. Karena itu diperlukannya
keputusan. suatu konsep dan kombinasi yang dapat mengelola dan
memelihara data historis yang dimiliki dan menghasilkan
Kata kunci : Data Warehouse, Database, Persediaan informasi penting dan akurat, yaitu data warehouse.
Sparepart, PT. Sumatra Sarana Sekar Sakti Untuk itu, penulis bermaksud untuk menerapkan ilmu
yang telah dipelajari di perkuliahan dengan kenyataan
1. Pendahuluan kerja di lapangan. Karena alasan tersebut judul skripsi
Perkembangan teknologi informasi pada zaman sekarang yang dipilih oleh peneliti adalah "Implementasi Data
ini memacu semua perusahaan menggunakan sistem Warehouse Pengelolaan Data Persediaan Sparepart
yang terkomputerisasi dalam mendukung kegiatan pada PT Sumatra Sarana Sekar Sakti".
operasional perusahaan. Informasi yang penting, cepat
dan akurat sangat diperlukan terutama dalam hal yang 2. Landasan Teori
bersifat strategis karena menentukan perkembangan Data warehouse merupakan tempat penyimpanan untuk
perusahaan itu sendiri. Data – data yang penting pun ringkasan dari data historis yang diambil dari basis data -
sudah disimpan secara komputerisasi kedalam database. basis data yang tersebar di suatu organisasi. Data
Akan tetapi, data dan informasi yang disimpan setiap warehouse mengumpulkan semua data perusahaan dalam
harinya akan sia – sia apabila data sama sekali tidak satu tempat agar dapat diperoleh pandangan yang lebih
terolah. baik dari suatu proses bisnis/kerja dan meningkatkan
Tidak terkecuali di PT. Sumatra Sarana Sekar Sakti yang kinerja organisasi. Data warehouse mendukung proses
bergerak di bidang pengangkutan minyak dan memiliki pembuatan keputusan manajemen.
berbagai cabang di seluruh Indonesia, dimana data – data Menurut Ferdiana (Pramita, 2016:83) data warehouse
dan dokumentasi penting sudah disimpan secara adalah suatu konsep dan kombinasi teknologi yang
komputerisasi didalam database. Namum sistem – sistem memfasilitasi organisasi untuk mengelola dan
yang ada belum terintegrasi semuanya dengan baik, memelihara data historis yang diperoleh dari sistem atau
sehingga belum bisa menghasilkan informasi strategis aplikasi operasional. Data warehouse menyimpan,
yang cepat dan akurat, terutama dibidang persediaan mengelola dan memberikan data untuk mendukung
sparepart yang memiliki data penting setiap harinya

1
pengambilan keputusan strategis yang bertujuan untuk
Fase analisis persyaratan
menyampaikan informasi untuk keperluan analisis.
Salah satu konsep yang dapat digunakan untuk
menangani model data warehouse adalah konsep OLAP
(Online Analytical Processing). OLAP merupakan kunci Fase analisis modeling
dari pengetahuan bisnis (Business Inteligence), yang
digunakan untuk menganalisisis data dan informasi yang
pada akhirnya akan menjadi dasar basis Decision
Support System (DSS) dan Expert Information System Fase desain modeling
(EIS). Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan melalui
OLAP antara lain seperti: melakukan query, meminta
laporan, mendukung analisis statistik, analisis interaktif, Fase konstruksi
serta membangun aplikasi multimedia. (Zaky dan Imam,
2014: 18). Gambar 3.1 Langkah Model Rapid Application
OLAP merupakan proses komputer yang memungkinkan Development (RAD)
pengguna dapat dengan mudah dan selektif memilih dan Keterangan :
melihat data dari sudut pandang yang berbeda-beda. Fase analisis persyaratan.
Data pada OLAP disimpan dalam basis data Fase ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi layanan,
multidimensi. Jika pada basis data relasional terdiri dari batasan, dan obyektifitas dari sistem dari pengumpulan
dua dimensi, maka pada basis data multidimensi terdiri data yang dilakukan terhadap perusahaan. Selain itu
dari banyak dimensi yang dapat dipisahkan oleh OLAP analisis persyaratan juga bertujuan untuk mendefinisikan
menjadi beberapa sub-atribute. persyaratan user dan sistem. Hasil akhir dari analisis
Ditambah dengan metode Nine Step Kimball, yaitu persyaratan yaitu spesifikasi awal dari persyaratan user
Metodologi yang digunakan untuk menghasilkan laporan dan sistem.
OLAP yang baik dari semantic data warehouse yaitu
dengan penerapan metodologi sembilan langkah atau Fase analisis modeling.
tahap (Nine-Step Methodology Kimball) (Ambara, dkk, Tujuan dari fase analisis modeling adalah menganalisis
2016:3). semua kegiatan dalam arsitektur sistem secara
Metodologi yang digunakan untuk menghasilkan laporan keseluruhan dengan melibatkan identifikasi dan
OLAP yang baik dari semantic data warehouse yaitu deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang
dengan penerapan metodologi sembilan langkah atau mendasar dan hubungan-hubungannya. Selain itu,
tahap (Nine-Step Methodology Kimball) yang analisis modeling juga bertujuan untuk meningkatkan
diimplementasikan pada penelitian. pemahaman terhadap permasalahan tanpa
Metode perancangan Data Warehouse menurut Kimball mempertimbangkan solusi teknis. Hasil akhir dari
yang digunakan meliputi 9 tahap yang dikenal dengan analisis modeling yaitu diagram model logis dari sistem
Nine-step Methodology, Kesembilan tahap itu yaitu : yang sedang berjalan, diantaranya use case diagrams,
1.Pemilihan Proses (Choosing the process) class diagram, dan sequence diagrams.
2.Pemilihan Grain (Choosing the grain) Fase desain modeling.
3.Identifikasi dan penyesuaian dimensi (Identifying and
Tujuan dari fase desain modeling yaitu melakukan
conforming the dimensions)
perancangan sistem berdasarkan analisis yang telah
4.Pemilihan Fakta (Choosing the facts)
dilakukan sebelumnya. Tahap analisis dan desain
5.Penyimpanan pre-calculation di tabel fakta (Storing mengalami perulangan hingga diperoleh rancangan
pre-calculations in the fact table)
sistem yang benar-benar memenuhi kebutuhan. Selain
6.Memastikan tabel dimensi (Rounding out the
itu, fase 3 ini juga bertujuan untuk memberikan
dimension tables)
spesifikasi yang jelas dan lengkap kepada programmer
7.Pemilihan durasi database (Choosing the duration of
dan teknisi. Hasil akhir dari fase ini yaitu basis data,
the database) antarmuka, dan spesifikasi desain.
8.Melacak perubahan dari dimensi secara perlahan
(Tracking slowly changing dimensions) Fase konstruksi.
9.Penentuan prioritas dan model query (Deciding the Tujuan dari fase konstruksi adalah untuk menunjukkan
query priorities and the query modes platform, hardware dan software yang digunakan serta
batasan dalam implementasi, serta menguji performansi
3. Metode Penelitian prototipe perangkat lunak yang telah dibangun agar
Sistem informasi dikembangkan dengan menggunakan dapat diketahui apakah prototipe tersebut telah sesuai
model Rapid Application Development (RAD) dengan dengan spesifikasi analisis dan perancangan yang telah
langkah kerja sebagai berikut: diidentifikasi sebelumnya. Hasil akhir dari fase
konstruksi adalah platform, hardware dan software yang
digunakan, serta daftar batasan implementasi, dan
rencana pengujian

2
4. Hasil Dan Pembahasan
Tahap implementasi sistem merupakan proses yang Form Master Barang
dilakukan setelah tahap perancangan sistem selesai Form master barang berfungsi untuk menambahkan,
dilaksanakan. memperbarui atau menghapus data barang.
Form Login
Form login ini akan muncul pertama kali saat aplikasi
sistem data warehouse dalam persediaan sparepart
dijalankan yang berfungsi untuk validasi jenis user.

Gambar 4.1 Form Login Gambar 4.4 Form Master Barang

Form Menu Head Form Master Supplier


Form menu head mempunyai beberapa submenu yaitu Form master supplier berfungsi untuk menambahkan,
menu master, menu transaksi, menu laporan dan keluar. memperbarui atau menghapus data supplier.

Gambar 4.5 Form Master Barang


Gambar 4.2 Form Menu Head
Form Master Staf
Form Menu Master Form master staf berfungsi untuk menambahkan,
Form menu master berfungsi untuk menambahkan, memperbarui atau menghapus data staf.
memperbarui atau menghapus data barang, supplier,
staf dan user.

Gambar 4.6 Form Master Staf

Gambar 4.3 Form Menu Master

3
Form Master User
Form master user berfungsi untuk menambahkan, Form Transaksi Pemakaian
memperbarui atau menghapus data user. Form transaksi pemakaian berfungsi untuk
menambahkan, memperbarui atau menghapus data
transaksi pemakaian.

Gambar 4.7 Form Master User Gambar 4.10 Form Transaksi Pemakaian

Form Menu Transaksi Form Menu Laporan


Form menu transaksi berfungsi untuk menambahkan, Form menu laporan berfungsi untuk menampilkan
memperbarui atau menghapus data transaksi laporan dari daftar barang, pembelian sparepart,
pembelian, pemakaian sparepart. pemakaian sparepart, kartu stock, dan grafik
pemakaian sparepart.

Gambar 4.11 Form Menu Laporan


Gambar 4.8 Form Menu Transaksi
Form Laporan Daftar Sparepart
Form Transaksi Pembelian Form laporan daftar sparepart berfungsi untuk
Form transaksi pembelian berfungsi untuk menampilkan laporan dari daftar barang.
menambahkan, memperbarui atau menghapus data
transaksi pembelian.

Gambar 4.9 Form Transaksi Pembelian Gambar 4.12 Form Laporan Daftar Sparepart

4
Form Laporan Pembelian Sparepart Form Laporan Pemakaian Sparepart
Form laporan pembelian sparepart berfungsi untuk Form laporan pemakaian sparepart berfungsi untuk
menampilkan laporan dari pembelian sparepart. menampilkan laporan dari pemakaian sparepart.

Gambar 4.14 Form Laporan Pemakaian Sparepart

Form Laporan Kartu Stok


Form laporan kartu stok berfungsi untuk menampilkan
Gambar 4.13 Form Laporan Pembelian Sparepart laporan dari kondisi stok persediaan sparepart.

5
Daftar Pustaka
[1] Abdillah, Gunawan, dkk. 2016. Penerapan Data Mining
Pemakaian Air Pelanggan Untuk Menentukan Klasifikasi
Potensi Pemakaian Air Pelanggan Baru di PDAM Tirta
Raharja Menggunakan Algoritma K-Means.
[2] Alandari, Firman. 2013. Peran Sistem Informasi
Manajemen Berbasis Komputer Dalam Meningkatkan
Pelayanan Publik Di Lingkungan Kantor Bupati Kabupaten
Berau.
[3] Ambara, Made Pradnyana, dkk. 2016. Desain Sistem
Semantic Data Warehouse dengan Metode Ontology dan
Rule Based Untuk Mengolah Data Akademik Universitas
XYZ di Bali.
[4] Firman, Astria, dkk. 2016. Sistem Informasi Perpustakaan
Online Berbasis Web.
[5] Haryati, Siska, dkk. 2015. Implementasi Data Mining
Untuk Memprediksi Masa Studi Mahasiswa Menggunakan
Algoritma C4.5 (Studi Kasus : Universitas Dehasen
Bengkulu).
Gambar 4.15 Form Laporan Kartu Stok [6] Husni, Zaky Nur dan Imam Mukhlash. 2014. Implementasi
Business Intelligence Pada Manajemen Report Bank XYZ.
Form Laporan Grafik Pemakaian Sparepart [7] Kanedi, Indra, dkk. 2013. Tata Kelola Perpustakaan
Form laporan grafik pemakaian sparepart berfungsi Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
untuk menampilkan laporan grafik pemakaian (Studi Kasus Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
sparepart per nama barang. Seluma).
[8] Novita, Rice dan Muhammad Asep Subandri. 2015.
Rancang Bangun E-Journal Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Riau.
[9] Parsiyono, dkk. 2015. Perancangan Data Warehouse
Akademik di Sekolah Tinggi Agama Buddha Semarang.
[10] Pramadhani, Aline Embun dan Tedy Setiadi. 2014.
Penerapan Data Mining Untuk Klasifikasi Prediksi Penyakit
ISPA Dengan Algoritma Decision Tree (ID3).
[11] Pramita, Aulia. 2016. Perancangan Data Warehouse pada
Perpustakaan Yayasan Lentera Insan.
[12] Prayitno, Agus dan Yulia Safitri. 2015. Pemanfaatan Sistem
Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Website Untuk
Para Penulis.
[13] Zuliyanto dan Amir Hamzah. 2014. Sistem Informasi
Lokasi Wisata Candi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Berbasis Geographic Information System (GIS).
Gambar 4.16 Form Laporan Grafik Pemakaian
Sparepart
Biodata Penulis
5. Kesimpulan
Billy Hanfrans, S.Kom., memperoleh gelar Sarjana
Berdasarkan uraian-uraian maupun pembahasan dari
Komputer (S.Kom.), Program Studi Sistem Informasi
penjelasan yang telah dikemukakan, adapun kesimpulan-
Universitas Prima Indonesia Medan, lulus tahun 2017.
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari uraian tentang implementasi data warehouse
dalam persediaan data sparepart pada PT. Sumatra
Sarana Sekar Sakti yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, penulis dapat memberikan kesimpulan
sebagai berikut :
2. Data – data historis tidak tersia – siakan, melainkan
diolah menjadi informasi penting.
3. Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam
perhitungan.
4. Mempermudah staf dalam memperoleh informasi
dalam membantu pengambilan keputusan dalam
persediaan sparepart..

Anda mungkin juga menyukai