1da9b Rev Isk Modul 4 Gambar Desain Spesifikasi Teknis Dan BoQ
1da9b Rev Isk Modul 4 Gambar Desain Spesifikasi Teknis Dan BoQ
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
validasi dan penyempurnaan Modul Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume
Pekerjaan (BoQ) sebagai Materi Substansi dalam Pelatihan Estimasi Biaya
Konstruksi. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) di Kementerian PUPR.
Modul Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan (BoQ) disusun
dalam 7 (tujuh) bab yang terbagi atas Pendahuluan, Materi Pokok dan Penutup.
Penyusunan modul yang sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta
pelatihan dalam memahami Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume
Pekerjaan. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini lebih menonjolkan
partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber Validasi, sehingga modul ini dapat disajikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka
dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, teknologi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat
bagi peningkatan kompetensi ASN di bidang Kementerian PUPR.
DAFTAR ISI
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 4 Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan
GLOSARIUM ............................................................................................................ 96
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Deskripsi
Modul Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan (BoQ) ini terdiri
dari empat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas
tentang Gambar Desain dan Perhitungan Volume Pekerjaan, kegiatan belajar
kedua membahas tentang Speseifikasi Teknis Komponen Dasar, kegiatan belajar
ketiga membahas tentang Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya Air, kegiatan
belajar keempat membahas tentang Spesifikasi Teknis Bidang Bina Marga,
kegiatan belajar kelima membahas tentang Spesifikasi Teknis Bidang Cipta Karya
dan Perumahan Rakyat.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami tentang
Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan. Setiap kegiatan
belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur tingkat
penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi dalam modul ini.
Persyaratan
Metode
Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini, peserta
diharapkan mampu mengetahui tentang Gambar, Spesifikasi Teknis dan BoQ,
sehingga dapat meningkatkan pelaksanaan Estimasi Biaya Konstruksi.
viii Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Modul 4 Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan
BAB I
PENDAHULUAN
Mata pelatihan ini membahas berbagai materi yang terkait dengan gambar
desain dan perhitungan volume pekerjaan; spesifikasi teknis komponen dasar;
spesifikasi teknis bidang sumber daya air; spesifikasi teknis bidang bina marga;
spesifikasi teknis bidang cipta karya dan perumahan rakyat.
BAB II
GAMBAR DESAIN DAN PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu mengetahui gambar desain
volume pekerjaan berdasarkan gambar desain, mengetahui identifikasi kebutuhan spesifikasi untuk
berbagai komponen pekerjaan terkait
Sebagai contoh gambar desain untuk bidang Sumber Daya Air (SDA) seperti
pada Gambar 2.1 s.d. 2.5, selanjutnya untuk bidang Bina Marga seperti pada
Gambar 2.6 s.d. 2.9 dan untuk bidang Cipta Karya seperti pada Gambar 2.10
s.d. 2.12.
a) Pada dasarnya bila ada perbedaan antara gambar dan Uraian Pekerjaan
dan Persyaratan Pelaksanaan, maka yang berlaku adalah yang tertulis dan/
atau ditentukan lain dalam kontrak.
b) Gambar Kerja ini harus menyajikan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produksi, bahan, cara pemasangan, dimensi dan lainnya.
8
MAU R ib
Hup M
Zp MAH
l:
l
Ds
D2
r
L a n ta i u d ik s
Lapisan pudel
Rip rap
Lb Ls Lsi
POTONGAN A - A Ambang hilir
Panjang lantai datar
Peredam energi tipe MDS
Jembatan Bantalan air
Rib R
Lp u L pi
Ls i
Ls
A A
20
Bp
Modul 4 Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan
Q df
R ip rap
Lpa L su
0+ 3
0+250 1919
193.
179
00
1919 6.6.
9167
196.248 6.6.
8756 47
54
0
0+20 0+35
192.7
19
54
6.2
6.4
52
89 0
19
19 6.147
49 197.11
196.4 0
0+ 4
50 00
0+ 1 78 1919
1919
3.3
3.298
3.636
197.0 3.19694
0
10
0+
7
01
0+
5.
19
20 8.2.21 4
45
19 98 .70
20 0.8 81 2
1 95
0
19
1
1. 78
0.
21
1
00
8
0
0+ .26868
05
18 7.2 076
50
0+
18 7.8.76
79
7
1887 61
1 .7 4
9.1
0
18 87.8
Ke
1
6 6
19
Kalaw
iran
0
00
0+
0+
20 00.0.993
0.2 30
97
55
2 99
18
1
0
7.2
24
i
mb
Ko
Ke
0+600
185.594
185.594
185.932
185.690
185.492
Gambar 2. 6. Situasi
2.1.3 Contoh Gambar Desain Pekerjaan Cipta Karya Dan Perumahan Rakyat
A B B' C D E A B B C E
B 1050 A 1050
A
250 150 250 200 200 300 350 400
7 7
K.PEMBANTU K. CUCI
200
± 0 .0 0 -0 .0 5
TAMAN
550
-0 .3 0
200
- 0 .0 2
650
TERAS
JEMURAN KM/WC - 0 .0 2
150
- 0 .1 0 - 0 .0 5
6'
6' 6'
150
KM/WC
- 0 .0 5
6 VOID 6
250
250
R. MAKAN K. TIDUR
300
6 ± 0 .0 0 K. TIDUR UTAMA 6 + 3 .6 0
400
± 0 .0 0
250
5 DAPUR
± 0 .0 0
5 5 5
C 4' 4' C C R. KELUARGA C
2150
2150
2150
2150
+ 3 .6 0 K. TIDUR
300
+ 3 .6 0
750
K. TIDUR
300
± 0 .0 0
4 GARASI 4 4 4
500
-0 .1 0 KM/WC
150
3' + 3 .5 5
R.TAMU NAIK
± 0 .0 0 TURUN
375
D 3 3D D3 3
RAMP NAIK D
450
250
250
TERAS BALKON
- 0 .0 2 + 3 .5 8
KM/WC
125
- 0 .0 5
2 2 2 2
CARPORT
350
350
- 0 .2 0
300
300
TAMAN
- 0 .3 0
1 1
300 350 200 200 300 350 200 200
1050 1050
B A
A B C D E A B C D E
B DENAH LANTAI 1 1 DENAH LANTAI 2 2
A SKALA 1 :1 0 0 2 1 SKALA 1 :1 0 0 2 1
BUBUNGAN
+ 9 .3 0 PAPAN RUITER 2 /2 0 + 9 .3 0
RENG 2 /3
IKATAN ANGIN 6 / 1 2 BALOK NOK 8 /1 2
BALOK GORDING 8 /1 2 KASO-KASO 5 / 7
KAKI KUDA-KUDA 8 /1 2
BALOK GAPIT 2 X6 /1 2 KLOS
TIANG ANDER 8 /1 2 BALOK SOKONG 8 /1 2
+ 7 .0 0 BALOK TEMBOK 8 /1 2 + 7 .0 0
BALOK TARIK 8 /1 2
LISTPLANK 2 /2 0
BORDES
12
9
+ 2 .1 6
+ 2 .1 6
-1 .2 0 -1 .2 0
-1 .5 0 -1 .5 5
500 150 400 300 90 285 125 300
2150
7 6 5 4 3 2 1
2) Secara Mekanis
Dari gambar 2.15 dapat terlihat antara prestasi kerja dan metode kerja
yang tidak dapat dihitung sebagai prestasi kerja yang harus dibayar.
Berdasarkan pengalaman sebagai penunjang metode kerja umumnya
hanya kurang dari 5% saja dari volume prestasi kerja.
Harga Satuan
No. Uraian Pekerjaan Kode Volume Satuan
(Rp)
II PEKERJAAN TANAH
1 ...................
2 Galian tanah biasa
2.a - Manual
1) Kedalaman < 1 m T.06a.1) 2.100 m³ 37.228,38
2) Kedalaman > 1m s.d. 2 m T.06a.2) 1.420 m³ 44.634,38
3) Kedalaman > 2m s.d. 3 m T.06a.3) 840 m³ 50.255,00
2.b - Mekanis
1) Kedalaman < 2 m TM.04.1.a 12.500 m³ 16.953,40
2) Kedalaman 2 - 4 m TM.04.1.b 7.800 m³ 17.530,40
3) Kedalaman > 4 m TM.04.1.c 3.200 m³ 33.564,90
Tembok sayap
hulu bendung
Pada saat ini di bidang SDA ataupun Cipta Karya disepakati bahwa
pekerjaan galian masing-masing sisi kiri dan kanannya diberi
kelonggaran 20-50 cm, yang kemudian tarik garis ke atas dengan
kemiringan 1h (horizontal): 3v (vertikal) sampai dengan permukaan
tanah, sehingga penampang galian tanah seperti luas bidang yang
diarsir pada Gambar 2.18.a). Namun berdasarkan spesifikasi teknis
perhitungan volume galian tanah adalah volume netto seperti terlihat
pada Gambar 2.18.b).
2) Pekerjaan Pemancangan
2.3 Latihan
2.4 Rangkuman
Gambar desain atau disebut juga gambar bestek adalah gambar rencana
dengan gambar detail dasar (skala baku) yang merupakan lampiran dari uraian
dan syarat-syarat teknis pekerjaan.
2.5 Evaluasi
2. Jika terjadi ketidak sesuaian antara gambar desain dan spesifikasi teknis
sebagai dokumen tertulis, dokumen mana yang harus digunakan ?
a. Gambar desain yang telah disetujui direksi
b. Spesifikasi teknis sebagai dokumen tertulis
c. Jika dalam tahap penawaran Jawaban b) yang benar.
d. Jawaban a), b) dan c) salah
material juga peralatan yang ada di pasaran saat itu dan kemudian
disetujui oleh direksi.
c. Gambar desain adalah gambar yang dibuat oleh perencana dan masih
dapat diubah-ubah tergantung keadaan atau kebutuhan sedangkan
gambar kerja dibuat oleh penyedia sebagai acuan pelaksanaan
pekerjaan.
d. Jawaban a), b) dan c) salah
BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS KOMPONEN DASAR
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu mengetahui spesifikasi
teknis pekerjaan yang bersifat umum atau komponen dasar, mengetahui bagian-bagian spesifikasi
teknis yang bersifat umum untuk sektor sda, bina marga dan cipta Karya
3.1.1 Umum
Sesuai dengan Pedoman AHSP, untuk sektor-sektor SDA, Bina Marga dan
Cipta Karya terdapat beberapa jenis pekerjaan yang merupakan komponen
dasar dari masing-masing sektor diantaranya yaitu:
a) Pekerjaan Tanah
b) Pekerjaan Pasangan
c) Pekerjaan Beton
d) Pekerjaan Pemancangan
e) Pekerjaan Dewatering
f) Pekerjaan Lain-lain
hampir sama, misal di SDA akan mengecat Pintu Air menggunakan AHSP
pengecatan dari Cipta Karya.
a) Pembersihan Lapangan
b) Pekerjaan Tanah
1) Galian Tanah adalah pekerjaan menggali tanah sampai kedalaman
atau luasan sesuai dengan gambar kerja.
2) Timbunan adalah pekerjaan menumpuk atau mengisi ruang oleh tanah
atau lainnya sampai ketinggian atau ukuran sesuai gambar kerja.
3) Urugan adalah pekerjaan mengisi kekurangan/ kekosongan ruang oleh
tanah atau lainnya secara berlapis dan setiap lapisnya dipadatkan
sampai ketinggian akhirnya sesuai gambar kerja.
4) Gebalan Rumput
2) Persyaratan kerja
(a) Pengajuan kesiapan kerja
(1) Sebelum mulai menggunakan setiap bahan batu yang
diusulkan untuk pekerjaan pasangan batu ini, Penyedia harus
mengajukan kepada Direksi minimal dua contoh batu yang
mewakili, masing-masing seberat sekitar 50 kg. Satu dari
contoh batu akan disimpan oleh Direksi untuk rujukan selama
periode Kontrak. Hanya batu yang disetujui oleh Direksi akan
digunakan dalam pekerjaan.
(2) Pekerjaan pasangan batu tidak boleh dimulai sebelum Direksi
menyetujui formasi yang telah disiapkan untuk pelapisan.
3) Pelaksanaan Pekerjaan
(a) Persiapan pelaksanaan pasangan batu belah
(1) Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi: penyediaan
batu, semen atau mortar, pasir dan air dilokasi kerja,
kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti bak
penampung mortar, penampung air, plastik pelindung hujan,
tukang batu dan pekerja, tenaga dan sarana pengangkutan
campuran mortar atau adukan semen.
(2) Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar
kerja bangunan.
(3) Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru
ukur) dan minta persetujuan Direksi bila telah selesai sesuai
gambar kerja.
(4) Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau
tanah yang melekat serta basahi dengan air agar ikatan
dengan mortar atau adukan menjadi kuat.
serta tidak ada yang tersisa diplat cangkul saat dituang tidak
terlalu kering, sehingga mudah digunakan.
(3) Pembuatan mortar harus mengimbangi kecepatan
pelaksanaan pasangan batu. Tidak terlambat dan tidak
boleh di buat terlalu banyak, mortar harus sudah dipasang
paling lama 1 jam setelah selesai diaduk.
1) Pekerjaan Siaran
2) Pekerjaan Plesteran
Untuk pasangan baru ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
(a) Setelah seluruh pekerjaan pasangan selesai dan telah cukup
membatu, ada kalanya seluruh bidang muka pasangan diplester.
(b) Batu – batu yang menonjol dipotong/dipapas.
(c) Sebelum diplester bagian depan dibersihkan dan disiram dengan
air bersih.
(d) Sesuaikan tebal lapisan plester dengan syarat – syarat, biasanya
10 sampai 20 mm.
(e) Pekerjaan plesteran dikerjakan dengan baik dan teliti
menggunakan tata cara praktek yang lazim, misalnya diratakan
permukaannya dengan menggunakan pertolongan alat seperti tali
benang, titik utama, lajur – lajur dari spesi, mistar panjang, dan
sebagainya.
(f) Pekerjaan plesteran ada 2 macam yaitu muka halus dan muka
kasar.
(g) Kalau ditentukan muka halus, maka setelah plesteran rata / kasar
dilakukan pengacian.
(h) Pekerjaan plesteran ditentukan dan dilaksanakan segera setelah
pasangan selesai. Adapun mortar atau adukan semen-pasir yang
digunakan adalah Tipe M (fc’=17,2 MPa; setara campuran 1 Pc:2
Pp), Tipe S (fc’= 12,5 MPa; setara campuran 1 Pc: 3 Pp), Tipe N
(fc’= 5,2 MPa; setara campuran 1 Pc: 4 Pp), dan Tipe O (fc’= 2,4
MPa; setara campuran 1 Pc: 5 Pp).
(i) Pekerjaan – pekerjaan yang belum diselesaikan harus dijaga
jangan sampai kotor, misalnya akibat dipakai jalan orang – orang
yang bekerja.
Dan untuk pasangan lama juga ada yang perlu diperhatikan yaitu :
3.2 Latihan
3.3 Rangkuman
3.4 Evaluasi
2. Spesifikasi teknis mortar dalam pekerjaan pasangan batu belah, batu muka,
plesteran dan siaran adalah:
a. mortar untuk pasangan batu belah dan plesteran mempunyai
spesifikasi mortar Tipe M, Tipe S, Tipe N dan Tipe O.
b. mortar khusus untuk plesteran dengan fc’= 2,0 MPa dan fc’= 20 MPa.
c. mortar untuk pekerjaan siaran dan pasangan batu muka adalah Tipe M
dan Tipe S.
d. jawaban a), b) dan c) benar.
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu mengetahui spesifikasi
teknis pekerjaan bidang sumber daya air, mengetahui contoh bidang pekerjaan sumber daya air
Spesifikasi Teknis Bidang SDA yang terbagi dalam 14 volume atau divisi:
b) Bendung
c) Irigasi
d) Bendungan
e) Pengaman Sungai
f) Pengaman Pantai
g) Pengendali Muara
h) Infrastruktur Rawa
i) Infrastruktur Airtanah dan Air Baku
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 41
Modul 4 Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan
j) Pengendalian Longsoran
k) Pengendalian Banjir
l) Drainase Perkotaan
m) Konservasi SDA
n) Studi Terpadu
a) Pekerjaan Bendung
1) Bendung Tetap
Pembangunan bendung tetap yang meliputi bendung dengan pelimpah
tetap biasa dan Tyrol. Pada umumnya bendung tetap ini meliputi
berbagai kelengkapan bangunan diantaranya tubuh bendung, peredam
energi, intake, pembilas, tembok sayap hilir, lantai udik, dan kantong
sedimen.
2) Bendung Gerak
b) Pekerjaan Irigasi
Irigasi sederhana, yaitu suatu sistem irigasi dengan pembagian air tidak
diukur dan diatur, kelebihan air akan mengalir ke selokan pembuang. Para
pemakai air tergabung dalam satu kelompok sosial yang sama; dan tidak
melibatkan pemerintah di dalam organisasi jaringan irigasi tersebut.
persediaan air berlimpah, sedangkan kemiringan trase saluran berkisar
antara sedang sampai curam.
BAm.1
BS.1 BSu.1
BAm.2
BSu.2
BS.2
Ds. Ambawang
BAm.3
BS.3 BSu.3
Ds. Seruni
Ds. Sumpitan
c) Pekerjaan Dewatering
Rangka pintu sorong dibuat dari baja, sedangkan porosnya dari pipa baja,
adapun konstruksi rangka baja sesuai ketentuan dan gambar standar.
1) Pekerjaan Dilatasi
Dilatasi adalah sambungan muai antara bahan yang sejenis atau tidak
sejenis seperti beton dengan beton atau beton dengan pasangan pada
bidang datar, tegak atau datar dan tegak, terutama pada bidang yang
menerus.
2) Pekerjaan Filter
Filter adalah untuk meloloskan air, serta menjaga stabilitas tanah dasar
dan menahan butir-butir tanah lepas dan kotoran agar air mengalir
lancar.
3) Pekerjaan Suling-suling
Jumlah suling – suling yang harus dipasang ditetapkan oleh Direksi dan
diameter suling – suling harus sesuai dengan spektek. Komposisi untuk
saringannya terdiri dari injuk, pasir dan kerikil harus dipasang pada
setiap ujung pipa yang akan ditimbun oleh urugan.
Jumlah suling – suling yang harus dipasang ditetapkan oleh Direksi dan
diameter suling – suling harus sesuai dengan spektek. Komposisi untuk
saringannya terdiri dari injuk, pasir dan kerikil harus dipasang pada
setiap ujung pipa yang akan ditimbun oleh urugan.
f) Pekerjaan Pembersihan
1) Areal yang dipakai oleh kontraktor sebagai ruang kerja dan lain – lain
harus dikembalikan pada keadaan seperti sebelum kontraktor mulai
pekerjaannya, atau pada keadaan yang disetujui oleh pemilik – pemilik
tanah.
2) Kerusakan yang terjadi pada bangunan lama dan lain – lain, kontraktor
harus memperbaiki semua kerusakan yang disebabkan oleh
kontraktor atau sub kontraktor didalam dan diluar areal pekerjaan,
misalnya jalan masuk.
4) Semua sisa – sisa bahan harus dikeluarkan dari lokasi dan tidak boleh
ditinggalkan dengan harapan akan diambil oleh penduduk. Kalau hal
ini memang demikian, mereka tidak akan membenahi tempat – tempat
bekas timbunan bahan tersebut.
5) Bila mereka tidak mengambil sisa – sisa bahan tersebut, maka sisa
bahan itu tidak hanya merusak pandangan lingkungan tapi akhirnya
juga akan jatuh dalam saluran, bila anak – anak memakainya untuk
bermain – main.
6) Semua papan – papan nama dan sisa – sisa kistdam dan pekerjaan
sementara lainnya harus disingkirkan.
11) Apabila diperlukan penggalian yang curam, harus dibuat berm – berm
pada permukaan galian, dan kemiringannya harus disesuaikan
dengan kemiringan alam dari tanah yang di gali. Usaha – usaha ini
ditujukan untuk mengurangi terjadinya longsoran – longsoran tanah
setelah pekerjaan selesai.
12) Lobang galian tidak boleh dibuat pada lereng – lereng bukit hingga
merupakan lobang – lobang besar atau gua – gua. Ini dapat
menyebabkan penurunan dan menimbulkan kerusakan pada tanah
yang berdekatan dan diatas gua – gua itu.
15) Beton yang tumpah dari alat –alat pengaduk beton dan menjadi keras
selama pekerjaan berlangsung, dapat mengganggu fungsi tanah yang
sebenarnya. Ini merupakan pemikiran khusus bila bongkah – bongkah
beton dibiarkan saja pada jalan – jalan desa, jalan inspeksi pada
tanggul – tanggul saluran
4.2 Latihan
4.3 Rangkuman
Untuk menambah nilai estetika, kebersihan dan kerapihan dari tiap pekerjaan,
maka hal yang paling penting adalah mengangkut sisa galian dan material sisa
setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dan areal tanah disekitar pekerjaan
harus di tata dengan baik, sehingga berkesan bahwa pekerjaan benar – benar
selesai secara utuh dan sempurna. Pada akhir pelaksanaan dan pekerjaan siap
untuk diserah terimakan, hendaknya kontraktor bersama–sama Direksi
mengadakan cek ulang, untuk selanjutnya dilakukan pemberesan secara
menyeluruh.
4.4 Evaluasi
3. Suatu hal yang biasa jika dalam kegiatan SDA diperlukan dewatering, sub-
pekerjaan apa saja yang sering ada ?.
a. Pembuatan dan pemasangan kistdam,
b. Perkuatan dinding serta pemompaan air pada daerah kerja,
4. Jenis pintu air apa saja yang sudah distandarkan dalam KP-Irigasi 2013 ?
a. Pintu angkat dan pintu sorong kayu rangka baja
b. Pintu sorong baja double stang
c. Pintu sorong kayu rangka baja dan Pintu Elektro-Hidromekanik
d. Jawaban a) dan b) benar
BAB V
SPESIFIKASI TEKNIS BIDANG BINA MARGA
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu mengetahui spesifikasi
teknis untuk pekerjaan bidang bina marga, mengetahui contoh-contoh spesifikasi teknis yang
digunakan untuk menganalisis harga satuan pekerjaan
Spesifikasi teknis bidang Bina Marga dapat berupa Spesifikasi Umum yang
berlaku dalam kontrak-kontrak pekerjaan, atau Spesifikasi Khusus bila tidak
terdapat jenis pekerjaan yang ada dalam Spesifikasi Umum. Sampai saat ini
Spesifikasi Teknis berupa Spesifikasi Umum Pekerjaan Bina Marga dan sudah
mengalami beberapa revisi. Revisi terakir pada tahun 2014 adalah Spesifikasi
Umum 2010 Revisi-3. Spesifikasi Umum tersebut dirancang untuk jalan Nasional
dan Provinsi. Pada kontrak-kontrak pekerjaan baik di daerah atau proyek
Nasional dan Provinsi akan selalu membuat Rencana Mutu Kontrak. Rencana
Mutu Kontrak ini nantinya digunakan sebagai alat untuk menjamin agar
spesifikasi teknis, jadwal dan gambar kontrak dijalankan secara benar sesuai
dengan ketentuannya.
Dalam Peraturan Presiden No. 70/2012 Pasal 87 disebutkan bahwa dalam hal
terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan
gambar dan/ atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bersama Penyedia Barang/Jasa dapat
melakukan perubahan pada Kontrak yaitu dapat mengubah spesifikasi teknis
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan. Perubahan Kontrak tersebut
dimaksud adalah kontrak menggunakan harga satuan atau Kontrak Gabungan
Lump Sum dan Harga Satuan. Karena itu maka pada pekerjaan yang ada di
daerah, kemungkinan perubahan tersebut berpotensi dapat terjadi. Dalam RMK
disebutkan perlunya membuat ringkasan Spesifik Teknik, jadual Pelaksanaan,
Metode Pelaksanaan, Kriteria Penerimaan, Rencana Pemeriksaan dan
Pengujian.
Lingkup pekerjaan jalan dan/ atau jembatan dalam spesifikasi ini dibagi dalam
tiga kelompok yaitu:
a) Pekerjaan Utama,
b) Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Minor, dan
c) Pekerjaan Pemeliharaaan Rutin.
a) Pekerjaan Utama:
b) Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin harus dimulai sejak tanggal mulai kerja sampai dengan
menjelang serah terima pekerjaan sementara atau Provisional Hand Over
(PHO), dengan tujuan untuk hal-hal berikut:
Spesifikasi umum pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan tahun 2014 **)
(Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3) yang berlaku di Ditjen Bina Marga terdiri atas
10 Divisi. Dokumen ini merupakan bagian dari dokumen kontrak pekerjaan,
digunakan sebagai ketentuan teknis untuk mencapai suatu produk pekerjaan
mulai dari proses persiapan, metode pelaksanaan, bahan, peralatan,
pengendalian mutu, dan tata cara pembayaran. Penerapan spesifikasi ini
dilakukan selama periode pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan sebagai
dasar penentuan pembayaran, serta tidak untuk digunakan pada pasca
periode kontrak dan tidak untuk kegiatan pasca audit (post-audit).
**) Spesifikasi Umum Pekerjaan Jalan dan Jembatan yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga setiap tahun mungkin ada perubahan.
Analisis harga satuan dapat menyesuaikan dengan spesifikasi dan kuantitas
bahan yang ditetapkan.
a) Divisi 1 – Umum
Seksi 1.18 Relokasi Utilitas dan Pelayanan yang ada (kecuali disebutkan
dalam Spesifikasi khusus, tidak ada pembayaran dalam kontrak
ini)
b) Divisi 2 – Drainase
Seksi 5.5 Lapis Beton Semen Pondasi dan Pondasi Bawah (Cement
Treated Base CTB dan Cement Treated Subbase CTSB)
Seksi 6.2 Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) dan Laburan Aspal Dua
Lapis (Burda)
g) Divisi 7 - Struktur
Beberapa spesifikasi khusus yang terangkum sampai tahun 2017 ini antara lain
meliputi untuk pekerjaan tanah, perkerasan berbutir dan beton semen,
a) Pekerjaan Tanah
c) Perkerasan Aspal
SKh-1.6.3.3.(1) CPHMA
d) Struktur
SKh-2.7.18 (c) Beton Semprot (shotcrete) dengan wiremesh M10 (t= 7,5
cm)
f) Pekerjaan Harian
g) Pekerjaan Rutin
5.2 Latihan
5.3 Rangkuman
Spesifikasi teknis bidang Bina Marga dapat berupa Spesifikasi Umum yang
berlaku dalam kontrak-kontrak pekerjaan, atau Spesifikasi Khusus bila tidak
terdapat jenis pekerjaan yang ada dalam Spesifikasi Umum. Sampai saat ini
Spesifikasi Teknis berupa Spesifikasi Umum Pekerjaan Bina Marga dan sudah
mengalami beberapa revisi. Revisi terakir pada tahun 2014 adalah Spesifikasi
Umum 2010 Revisi-3. Spesifikasi Umum tersebut dirancang untuk jalan Nasional
dan Provinsi. Pada kontrak-kontrak pekerjaan baik di daerah atau proyek
Nasional dan Provinsi akan selalu membuat Rencana Mutu Kontrak. Rencana
Mutu Kontrak ini nantinya digunakan sebagai alat untuk menjamin agar
72 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Modul 4 Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan
spesifikasi teknis, jadwal dan gambar kontrak dijalankan secara benar sesuai
dengan ketentuannya.
Di dalam spesifikasi umum, lingkup pekerjaan jalan dan/ atau jembatan dalam
spesifikasi ini dibagi dalam tiga kelompok yaitu: Pekerjaan Utama; Pekerjaan
Pengembalian Kondisi dan Minor, dan Pekerjaan Pemeliharaaan Rutin.
Spesifikasi umum pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan tahun 2014 **)
(Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3) yang berlaku di Ditjen Bina Marga terdiri atas
10 Divisi. Dokumen ini merupakan bagian dari dokumen kontrak pekerjaan,
digunakan sebagai ketentuan teknis untuk mencapai suatu produk pekerjaan
mulai dari proses persiapan, metode pelaksanaan, bahan, peralatan,
pengendalian mutu, dan tata cara pembayaran. Penerapan spesifikasi ini
dilakukan selama periode pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan sebagai
dasar penentuan pembayaran, serta tidak untuk digunakan pada pasca
periode kontrak dan tidak untuk kegiatan pasca audit (post-audit).
Beberapa spesifikasi khusus yang terangkum sampai tahun 2017 ini antara lain
meliputi untuk pekerjaan tanah, perkerasan berbutir dan beton semen,
perkerasan aspal, struktur, pekerjaan pengembalian kondisi dan minor,
pekerjaan harian, dan pekerjaan rutin.
5.4 Evaluasi
d. Meter persegi
5. Pembuangan galian bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak
memenuhi syarat untuk bahan timbunan, termasuk pengangkutan hasil
galian ke tempat pembuangan akhir dan memperoleh ijin dari pemilik atau
penyewa tanah tempat pembuangan akhir :
a. Akan dibayar oleh pengguna jasa sebagai pekerjaan Galian Tanah (
3.1).
b. Merupakan tanggung jawab penyedia jasa (kontraktor), termasuk
pengaturan dan biayanya.
c. Tergantung kondisi lapangan, yang akan dinegosiasi oleh pengguna
jasa dan penyedia jasa.
d. Tidak diatur rinci dalam spesifikasi.
10. Agar mutu beton di lapangan dapat sesuai dengan hasil rancangan
campuran beton dari uji laboratorium, maka pada waktu penakaran
dilapangan harus dilakukan penyesuaian takaran campuran dengan cara:
a. Dilakukan penyesuaian kadar air (kelembaban) agregat kasar dan
halus untuk penyesuaian penakaran (komposisi) campuran
11. Alat pengencang baut torsi momen yang pada umumnya digunakan
sebagai alat untuk pengencangan baut harus di kalibrasi dengan
menggunakan Skidmorewilhelm setiap:
a. Setelah satu jembatan selesai
b. Sebulan sekali
c. Kapan saja diperlukan dan sempat dilakukan
d. Setiap hari setelah penggunaan pengencangan baut
14. Pembayaran pemancangan tiang pancang dalam meter panjang pada tiang
yang tidak seluruhnya masuk dalam tanah adalah:
a. Dari ujung tiang pancang sampai permukaan tanah dasar sungai
b. Dari ujung tiang pancang sampai dasar pile cap
c. Dari ujung tiang pancang sampai permukaan air normal sungai
d. Dari ujung tiang pancang sampai ujung tiang yang terpasang
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS BIDANG CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN
RAKYAT
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu mengetahui spesifikasi
teknis bidang cipta karya, berdasarkan kategori bangunan menurut permen pu no 45 tahun 2007,
Mengetahui pekerjaan bahan bangunan sebagai kriteria spesifikasi bangunan, dan Mengetahui
Pekerjaan Struktur bangunan sebagai kriteria spesifikasi bangunan
Secara umum spesifikasi teknik Bidang Cipta Karya mengacu pada Permen PU
no 45 tahun 2007 yang terbagi dalam 3 kategori bangunan yaitu: kategori
sederhana, kategori tidak sederhana dan kategori bangunan khusus, dimana
masing-masing mempunyai criteria dengan parameter yang berbeda-beda.
Kriteria tersebut adalah:
Namun demikian lingkup pekerjaan cipta karya tidak hanya sebatas pada tiga
tiga aspek tersebut, tetapi meliputi:
a) Design development
b) Sitework
c) Pekerjaan struktur
d) Pekerjaan Arsitektur
e) Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
f) Fisilitas eksterior Bengunan
g) Miscellaneous work
a) Sistem struktur
1) Pondasi dari batu belah atau dari konstruksi kayu atau dari beton
bertulang K200,
2) Rangka lantai tingkat (bila belantai II) dari struktur beton K200, struktur
kayu atau struktur baja profil,
3) Rangka bangunan dari beton K200, struktur kayu atau struktur baja
4) Rangka Atap dari kayu atau rangka baja
Contoh bangunan sederhana adalah SD atau SMP tidak lebih dari dua lantai,
Puskesmas, dll.
a) Sistem struktur
1) Pondasi dari batu belah atau dari konstruksi kayu atau dari beton
bertulang K225,
2) Rangka lantai tingkat (bila belantai II ) dari struktur beton K225, struktur
kayu atau struktur baja profil,
3) Rangka bangunan dari beton K225, struktur kayu atau struktur baja
Contoh bangunan tidak sederhana adalah bangunan kantor yang belum ada
prototipenya, SD/ SMP dua lantai atau lebih, Rumah Sakit (Tipe A,B,C,D),dll
a) Sistem struktur
1) Pondasi dari batu belah atau dari konstruksi kayu atau dari beton
bertulang K225,
2) Rangka lantai tingkat dari struktur beton K225, struktur kayu atau
struktur baja profil,
3) Rangka bangunan dari beton K225, struktur kayu atau struktur baja
4) Rangka Atap dari kayu atau rangka baja atau baja anti karat
Pekerjaan urugan pasir urug dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah
lapisan batu kosong (aanstamping) atau lantai kerja bila menggunakan
struktur beton
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan berupa balok kayu klas II atau
klas I, alat-alat bantu lainnya serta perakitannya sesuai dengan bentuk dan
dimensi pondasi (dalam gambar)
6.3.1 Pekerjaan Struktur Lantai Tingkat dari Kayu klas II atau Klas I
6.6 Latihan
6.7 Rangkuman
6.8 Evaluasi
BAB VII
PENUTUP
7.1 Simpulan
Gambar dokumen atau biasa disebut juga dengan gambar bestek adalah
gambar dari uraian gambar rencana, dan gambar detail dasar dengan skala
yang lebih besar atau rinci. Gambar dokumen merupakan lampiran dari uraian
dan syarat-syarat teknis pekerjaan.
a) Dapat mengikuti diklat AHSP untuk modul 5: MS5: Analisis Harga Satuan
Dasar; MS6: Analisis Koefisien; dan MS7: Analisis Harga Satuan Pekerjaan
dan RAB.
b) Untuk meningkatkan pemahaman tentang AHSP dan RAB di dalam PerMen
PUPR No. 28/PRT/M/2017 Tentang Pedoman AHSP Bidang PU, peserta
diklat dapat mengulang baca masing-masing modulnya atau mempelajari
E-Learning Video secara off line dan terus berlatih analisis produktivitas
untuk menghitung koefisien dengan bantuan file Pengolah Angka PAHSP-
SDA_ver_2.1a_2017.xls (Bidang SDA) atau PAHS versi 3.2 (Bidang Bina
Marga).
c) Para peserta diklat yang telah mengikuti pelatihan AHSP ini (Cost
Estimating) agar dapat melaporkan ilmu pengetahuan ini kepada atasan
atau mengajarkan dan dapat juga mempelajari bersama dengan rekan kerja
sebagai pengetahuan utama/ penunjang yang diharapkan dapat
mendukung kinerja atau karir para pegawai pada umumnya di lingkungan
kerja bidang ke-PU-an.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No.5 Tahun 2009 tentang Konsep
Dasar, Kriteria, dan Prinsip Penulisan Modul Diklat.
PerMen PU No. 09/PRT/M/2014 Tentang Jenis dan Tata Cara Penggunaan Peralatan
Konstruksi di PU.
PerMen PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
PP No. 54 Tahun 2016 Tentang Perubahan Ketiga atas PP Nomor 29 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Pusat Litbang SDA, 2007. Kompendium Rancangan Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) Bidang Sumber Daya Air.
GLOSARIUM
16 stripping pengupasan
KUNCI JAWABAN
Jawaban:
Gambar kerja atau disebut juga Work Drawing adalah gambar yang dibuat
oleh penyedia berdasarkan gambar desain atau perencanaan yang telah
disesuaikan dengan kondisi lokasi pekerjaan serta kebutuhan dan
ketersediaan bahan/material juga peralatan yang ada di pasaran saat itu
dan kemudian disetujui oleh direksi.
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Gebalan rumput yang telah dipasang harus dihindari dari injakan lalu lintas
dan dipelihara dengan disiram air apabila kering sampai rumput menjadi
tumbuh dengan baik
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
a) Bangunan utama,
b) Jaringan pembawa,
c) Petak tersier, dan
d) Saluran pembuang
Jawaban:
a) Tubuh Bendung
b) Peredam energi
c) Intake
d) Pembilas dan kantong sedimen
e) Tembok sayap Hulu dan Hilir
100 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Modul 4 Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan
Jawaban:
Jawaban:
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 101
Modul 4 Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan
Jawaban:
b) Seksi 6.2 Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) Dan Laburan Aspal Dua
Lapis (Burda)
102 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Modul 4 Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan
Jawaban:
Jawaban:
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 103
Modul 4 Gambar Desain, Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan
Jawaban:
104 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi