Anda di halaman 1dari 41

UD.

BINA MAKMUR
Dibuat oleh :
FORM. 06 Terbitan : 0
Inggil Saifullah
Diperiksa oleh :
Halaman : 1 dari 10
Marsiah
DIAGRAM ALIR PROSES
Disetujui oleh :
Efektif : 31 Agustus 2017
Marsiah

Formulir 6. Diagram Alir Proses


Formulir 6.1.Diagram Alir Proses/Prosedur Pengolahan

Formulir 6.1.1.Tahu Tuna


1. IKAN TUNA SEGAR

2. PENCUCIAN IKAN TUNA

3. PEMOTONGAN KEPALA IKAN TUNA

4. MEMISAHKAN DAGING IKAN TUNA


DARI KULIT DAN DURI

Bahan Tambahan:
5. MENCUCI DAGING IKAN DENGAN AIR DINGIN o Tepung tapioka (ditimbang sesuai
kebutuhan di ruang persiapan),
o telur,
o air es
6. MENGGILING DAGING IKAN MENJADI SURIMI

7. MENCAMPUR SURIMI, BAHAN TAMBAHAN Penghalusan Bumbu : masing masing bahan


dalam jumlah ditimbang sesuai Resep kemudian
DAN BUMBU MENJADI ADONAN dicampurkan dan dihaluskan :
 bawang putih Dikupas dicuci,
 merica ,
 gula,
8. MENGADUK ADONAN (20 MENIT)  garam,
 penyedap rasa

9. PENGISIAN TAHU DENGAN ADONAN Tahu putih dipotong segi 4 sesuai spesifikasi,

Penggorengan tahu tidak terlalu kering dan


disobek tengahnya
10. TAHU TUNA DIREBUS (20 MENIT)
Tahu disobekbagian tengahnya

11. PENIRISAN TAHU TUNA

12. PENGEMASAN TAHU TUNA DENGAN


PLASTIK PE

13. DIVACUUM dan DI SEALER

14. MENCANTUMKAN KODE PRODUKSI DAN


WAKTU KEDALUARSA PADA KEMASAN PRIMER

14. TAHU TUNA DISIMPAN DALAM FREEZER


beku (-180C)

UD. BINA MAKMUR


Dibuat oleh : FORM. 06 Terbitan : 0
Inggil Saifullah
Diperiksa oleh :
Halaman : 10 dari 10
Marsiah
DIAGRAM ALIR PROSES
Disetujui oleh :
Efektif : 31 Agustus 2017
Marsiah

Formulir 6.2.Peta Unit Pengolahan

Display
1800,0 mm x 800,0
mm
Bak Cuci kaki

Alur Karyawan
Koridor

R. Pengemasan
G. Produk Jadi

Sekunder dan
Locker karyawan

Karyawan

Alur Bahan Baku/

Coding
R. Ganti
G. Bumbu / G

Kemasan
Kemasan

PB
RAB

Alur Bahan Baku


R. Persiapan
R. Pembersihan

R. Pengemasan
Gudang Beku
Bahan Baku /

R.Pengolahan R.Pendinginan

Primer

Keterangan
→ = arus Orang
→ = alur proses bahan baku
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh :
FORM. 06 Terbitan : 0
Inggil Saifullah
Diperiksa oleh :
Halaman : 1 dari 4
Marsiah
SOP Prose Pengolahan Ikan Tuna
Disetujui oleh :
Efektif : 31 Agustus 2017
Marsiah

Penanggung Jawab : Marsiah


Acuan: SNI 01-2729.1-2006 tentang
Langkah-langkah
No Instruksi kerja Rekaman
utama proses
1. Menerima Bahan Baku,  Periksa kesesuaian bahan baku dan Formulir Ceklis
Bahan Penolong,Bahan kemasan dengan persyaratan yang Penerimaan
Kemasan ditetapkan dan jumlah yang ditentukan : bahan baku

o Ikan
Sesuai persyaratan SNI 01-2729.1-
206Tentang Ikan Segar-Bagian 1:
Spesifikasi / formulir 3b.
Masa kedaluwarsa :-

jumlah sesuai dengan order


pembelian
o Tepung

sesuai persyaratan SNI pada form 3C

jumlah 700 kg/bln (sesuai surat


pesanan)
Masa kedaluwarsa : lebih dari 6 bulan

o Minyak Goreng

sesuai persyaratan pada form 3d

Jumlah 10 Giregen/bln (sesuai surat


pesanan)
o Kantong plastic PE

sesuai persyaratan pada form 3a

Jumlah 500 kg/bln (sesuai surat


pesanan)
 Jika sesuai, simpan segera di tempat
penyimpanan sesuai ketentuan yang
ditetapkan
 Jika tidak sesuai, kembalikan ke pemasok

Sebutkan alasan pengembalian


2. Menyimpan Bahan Baku dan Simpan bahan baku dan kemasan pada tempat
Bahan Kemasan penyimpanan :

 simpan pada palet / rak yang bersih dan


kering
 simpan pada suhu ruang

 Susun sedemikian rupa sehingga tidak


merusak bahan baku & kemasan
 Beri penandaan :
nama barang,

tanggal penerimaan

Tanggal kedaluwarsa

 Gunakan sistem First In First Out (FIFO)


Yang pertama disimpan yang pertama
digunakan

3. Mempersiapkan Bahan  Siapkan alat yang akan digunakan dalam


Baku keadaan bersih :
Pisau

Baskom

Lap bersih

Talenan

Air bersih untuk mencuci Ikan

tempat penirisan Ikan

 Persiapan fillet ikan tuna yang siap digiling


dan membentuk adonan :
Ambil ikan yang disimpan lebih dahulu
(sistem FIFO) dari tempat penyimpanan,
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
resep pengolahan
pisahkan badan dan kepalanya

pisahkan kulit dan duri dari daging ikan

Cuci irisan daging ikan hingga bersih

Tiriskan air dari irisan daging ikan hingga


air tidak menetes lagi
Lakukan penggilingan daging ikan
menjadi sarimi
Mencampur sarimi dengan bahan
tambahan / bumbu menjadi adonan
aduk adonan kurang lebih 20 menit agar
mendapatkan tekstur yang baik
 Persiapan tahu digoreng agar siap diisi :
Ambil tahu dari penyimpanan

Cuci bersih dan bagi menjadi 4 bagian


dan masing bagian dibelah tengahnya
4.  Siapkan minyak goreng panas :
Ambil minyak goreng yang disimpan
lebih dahulu (sistem FIFO) dari tempat
penyimpanan, sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan resep pengolahan
Tuangkan minyak goreng ke dalam alat
penggorengan
Panaskan minyak goreng dalam alat
penggorengan hingga suhu 850C
5. Menggoreng tahu  Buka alat penggorengan

 Masukkan tahu tuna yang siap digoreng ke


dalam minyak goreng panas di alat
penggorengan
 Goreng tahu tuna selama 20 menit hingga
menjadi produk tahu tuna berwarna
kecoklatan
 Setelah 20 menit, angkat tahu tuna dari alat
penggorengan dengan alat penyaring
6. Mendinginkan tahu dan  Letakkan tahu tuna yang telah ditiriskan
pengisian tahu dengan pada talam bersih diatas meja pendinginan
adonan tuna  Lakukan proses pendinginan secepatnya
dengan bantuan kipas pendingin sekitar 15
menit
 Setelah mencapai suhu yang siap diisi
adonan
 Iris bagian tengah tahu dan lakukan
pengisian tahu dengan adonan yang telah
dibuat
7. Perebusan Tahu Tuna  Masukkan Tahu tuna ke dalam air
perebusan yang sudah disiapkan dan
lakukan perebusan selama 20 menit
8. Pendinginan tahu tuna  Letakkan tahu tuna yang telah ditiriskan
pada talam bersih diatas meja pendinginan
 Lakukan proses pendinginan secepatnya
dengan bantuan kipas pendingin sekitar 15
menit
9.
Mendingin Pengemasan tahu tuna  lakukan pengemasan secara higienes :
Tahu tuna yang sudah dingin pindahkan
ke ruang pengemasan primer
masukkan tahu tuna sesuai dengan
bobot yang telah ditetapkan ke dalam
kemasan bersih dengan menggunakan
sendok bersih
Timbang sesuai dengan ketentuan
Lakukan penutupan kemasan dengan
peralatan vakum
Lakukan pengecekan tutup kemasan
dari kebocoran
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh :
FORM. 08 Terbitan : 0
Inggil Saifullah
Diperiksa oleh :
Halaman : 1 dari 2
Marsiah
SOP Penarikan Produk tidak sesuai
Disetujui oleh :
Efektif : 31 Agustus 2017
Marsiah

Formulir 8. Penarikan Produk Tidak Sesuai


Pernyataan recall procedures :

Perusahaan Aneka Kripik Heboh menetapkan kebijakan penarikan produk-produk yang tidak
sesuai persyaratan dan telah beredar di pasar sesuai dengan kategori.

Klasifikasi:

1. Kategori 1: Ketidaksesuaian dapat mengancam jiwa manusia


2. Kategori 2: Ketidaksesuaian berpotensi mengancam jiwa manusia
3. Kategori 3: Ketidaksesuaian berpotensi mengakibatkan mutu tidak sesuai
Termasuk ketidaksesuaian label pangan

Metode:

1. Konfirmasi / identifikasi permasalahan yang terjadi pada produk


2. Pemberitahuan / notifikasi kepada jaringan distribusi dan konsumen
3. Penarikan produk
4. Penggantian dengan produk yang baru untuk distributor
5. Penentuan sumber masalah
6. Penanganan keluhan konsumen
7. Pelaksanaan tindakan koreksi
8. Perbaikan system bila diperlukan

Waktu:

Segera setelah ditemukan ketidaksesuaian (2 hari di dalam kota)

Penanggungjawab penarikan produk : Manajer Jaminan Mutu (Quality Assurance)


UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh :
FORM. 08 Terbitan : 0
Inggil Saifullah
Diperiksa oleh :
Halaman : 2 dari 2
Marsiah
SOP Penarikan produk tidak sesuai
Disetujui oleh :
Efektif : 31 Agustus 2017
Marsiah

Prosedur:

1. Rapat menetapkan agenda penarikan produk


a. membentuk tim penarikan produk
b. mengecek stok produk di outlet / distributor sekaligus memeriksa produk yang tidak
memenuhi persyaratan (tercemar, rusak dan atau kedaluwarsa, label tidak sesuai)
c. menentukan klasifikasi / kategori penarikan
2. Memberi tahu / notifikasi :
a. jaringan distribusi
b. konsumen
c. Balai Besar POM di Surabaya cc Dinkes Kabupaten / Kota
d. pers release / menjawab media (jika perlu)
3. Stop distribusi produk pangan dan menarik produk yang tidak memenuhi persyaratan (sampai
tingkat konsumen atau tingkat perdagangan)
4. Mengganti dengan produk yang baru untuk distrubutor
5. Menentukan sumber masalah
6. Menangani produk yang ditarik :
a. Jika tidak membahayakan kesehatan (tidak sesuai persyaratan mutu atau label) maka
diproses kembali sampai memenuhi persyaratan
b. Jika produk yang ditarik membahayakan kesehatan (karena aspek keamanan pangan)
maka dimusnahkan dengan cara dibakar di tempat yang telah ditentukan dengan
disaksikan oleh wakil dari industri pangan dan pihak terkait lainnya, termasuk BBPOM di
Surabaya dan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota setempat
c. Melaporkan secara tertulis kepada Balai Besar POM di Surabaya dan Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota setempat
7. Menangani keluhan komsumen
8. Melakukan tindakan koreksi
9. Memperbaiki sistem bila diperlukan
Rekaman recall:

1. Rekaman notifikasi
2. Rekaman produk yang ditarik beserta berita acaranya (jumlah yang berhasil ditarik, identitas
distributor & jumlah yang didistribusikan dan identitas produk)
3. Rekaman penerimaan bahan baku & kemasan, rekaman proses produksi beserta rekaman
distribusi produk (untuk penelusuran)
4. Rekaman produk penggantian
5. Daftar identitas industri, distributor & pemasok (nama, alamat, nomor telpon /HP, fax, e-mail)
6. Rekaman sumber masalah dan tindakan koreksi yang dilakukan
7 Berita acara pemusnahan produk yang ditarik (jika dilakukan pemusnahan
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : BUDIONO FORM. 07
Diperiksa oleh : MARSIYAH Jumlah halaman : 3
OPERASIONALISASI GMP (SSOP)
Disetujui oleh : MARSIYAH

KUNCI MONITORING
N
PERSYARATAN PROSEDUR KOREKSI REKAMAN
o
SANITASI Apa Dimana Bagaimana Kapan Siapa

1 Keamanan air; Prosedur Monitoring Mutu Air Mutu sumber air   Arsip hasil uji lab
Kualitas air Di wastafel dan  Cek kualitas air  Sebelum proses Stop operasi, buang Monitoring Mutu Air
tempat (warna, rasa, produksi air yang keruh, ganti
pencucian bau) dengan yang sudah
difilter/treatment

2 Kondisi dan kebersihan 1. Prosedur Penyimpanan Bahan  Permukaan Di tempat  Inspeksi visual  Setiap sebelum  Dibersihkan dan 1. Monitoring Suhu
permukaan yang Baku dan Produk Jadi peralatan harus produksi  (pengamatan) dan sesudah disanitasi ulang
kontak dengan bahan 2. ProsedurPembersihan dan bersih dan (termasuk alat proses produksi sesuai dengan jenis 2. Monitoring
SanitasiPeralatan dan disanitasi
pangan; produksi) peralatannya Pembersihan-Sanitasi
Bangunan
Peralatan dan
Bangunan

3. Tindakan koreksi

4. Prosedur Higiene Karyawan  tangan dan Karyawan di Inspeksi  Sebelum proses  Karyawan mengganti Monitoring Harian
pakaian harus semua tempat karyawan produksi pakaian kerja dengan Karyawan (Kesehatan,
bersih produksi dan (pengamatan) berjalan yang bersih Kelengkapan Kerja,
pengemasan Perilaku
3 Pencegahan 1. Prosedur Higiene Karyawan Kebiasaan Ruang produksi  Inspeksi Setiap saat  Lepas perhiasan, Monitoring Harian
kontaminasi silang; karyawan (penggoregan, lapangan produksi perbaiki Karyawan (Kesehatan,
 perebusan, berlangsung kesalahannya, cuci Kelengkapan Kerja,
pengukusan, tangan Perilaku
pengemasan)

2. Prosedur Alur Proses Desain ruang Di jalur lalu lintas 1. Cek  Setiap hari  1. Peringatkan dan Monitoring jadwal harian
Pengolahan untuk bahan bahan olahan kelengkapan sebelum dan latih karyawan
baku dan produk fasilitas cuci sesudah 2. Melengkapi
produksi kembali fasilitas
jadi yang tangan dan
cuci tangan yang
memungkinkan toilet. sudah habis.
kontaminasi 2. Cek
silang kebersihan
peralatan.
3. pengaturan
periode
pengerjaan.

4 Menjaga fasilitas ProsedurPembersihan dan  Fasilitas cuci Di wastafel, 1. Cek  Sebelumdan  Perbaiki, laporkan 1. Monitoring
pencuci tangan, SanitasiPeralatan dan Bangunan tangan, toilet dan kelengkapan sesudah dan lengkapikembali. Pembersihan-Sanitasi
sanitasi dan toilet  Fasilitas sanitasi, tempat fasilitas cuci prosesproduksi Peralatan dan
 Fasilitas toilet pencucian tangan dan Bangunan
toilet
2. 2. Tindakan koreksi
Cekkonsentras
isanitiser
5 Proteksidaribahan- ProsedurPenyimpananBahanBaku  Bahanpembersih Di  Di inspeksi visual  Setiap hari  Hilangkan bahan 1. Monitoring harian
bahankontaminan; dan ProdukJadi dan bahan yang semuapermukaa sebelum dan kontaminan dari
berpotensimeng- nyang kontak sesudah permukaan 2. Tindakan koreksi
kontaminasi produksi
langsung dengan
produk 3. Kartu Stok Bahan Baku

4. Kartu Stok Produk Jadi

5. Kartu Stok Bahan


Pengemas

6 Pelabelan, Prosedur penyimpanan Bahan  Pelabelan, 1. Di tempat  Cekpelabelan  Setiappenerimaa  1. Pindahkan bahan 1. Monitoring harian
penyimpanan, dan Kimia / Bahan Berbahaya penyimpanan, menyimpan (tulisanjelas, nbahanmengand toksin yang tidak
penggunaan bahan penggunaan wadahmasihbag ungracun/toksin berlabel dengan 2. Tindakan koreksi
bahan beracun us), dan tiaphari benar.
toksin yang benar; 2. Alat/
beserta wadah penyimpanan 2. Perbaiki label bila 3. Kartu Stok
aplikatornya sudah tidak jelas.
dan alat/ dan cara Penggunaan B3
aplikatornya aplikasinyatepat. 3. Stop produksi,
tarik produk yang
terkena.

7 Pengawasan kondisi Prosedur Higiene Karyawan  Karyawan dg Karyawan masuk  Inspeksi  Sebelum dan  Istirahatkan 1. Monitoring harian
kesehatan personil; tanda-tanda ruang kerja dan karyawan sepanjang karyawan dan beri
penyakit/luka. pada saat kerja proses produksi obat (P3K) jika perlu 2. Tindakan koreksi

8 Menghilangkan pest Prosedur Pengendalian Hama  Pest di ruang Seluruh ruang  Inspeksi lapang  Tiap 6 bulan  Pembasmian hama 1. Monitoring harian
dari unit pengolahan produksi produksi dan sekali (Pest
lingkungan Control) 2. Tindakan koreksi
SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SURIMITUNA (UD. BINA MAKMUR)
Dibuat oleh : INGGIL SAIFULLAH FORM. 08
Diperiksa oleh : MARSIYAH Halaman : 1 dari 3
OPERASIONAL GMP (SSOP)
Disetujui oleh : MARSIYAH

NO UNIT PROSESING POTENSI HAZARD TUJUAN SSOP PETUNJUK SSOP


1 Penerimaan bahan Cemaran kimia formalin dan Mendapatkan ikan dgn mutu dan Ikan dibongkar dengan cepat. Kondisi suhu ikan harus diperhatikan
baku histamin ≤ 100ppm ukuran yang sesuai Hindari sinar matahari langsung. dibawah 4° C, dengan mutu dan ukuran
Ikan dipisahkan sesuai jenis dan ukuran. yang sesuai.
Pengukuran suhu oleh petugas penerima setiap
bahan baku datang.
2 Penyimpanan cemaran bakteri termofilik Bahan baku yang akan digunakan Metode penyimpanan produk tidak berpeluang Fasilitas penyimpanan harus bersih,
tidak menyebabkan produk yang terjadinya kontaminasi dan sitem FIF. saniter dan dirawat dengan baik dan
dihasilkan tidak berubah Untuk bahan baku ikan beku, suhu penyimpanan terhindar dari kontaminasi serta suhu
kualitasnya maupun minimal -180C. penyimpanan terjaga (Untuk bahan baku
penampakannya sampai produk ikan beku, suhu penyimpanan minimal -
diangkut/dipasarkan. 180C).
3 Pencucian Cemaran biologis (bakteri Bersih, bebas dari darah dan Ikan di cuci di bawah air mengalir dengan air bersih Ikan harus bebas dari lendir dan darah
pathogen, jamur, serangga dsb) benda asing yang menempel dengan cepat
Cemaran kimia (logam berat
pengawet, bahan beracun, cairan
pembersih dsb), Cemaran fisik
(tulang, kulit, darah)
4 Pembuatan Filet Cemaran biologis (bakteri Mendapatkan filet ikan yang Potong kepala ikan tuna memakai pisau yang tajam Daging filet bebas dari duri dan kulit
Tuna pathogen, jamur, serangga dsb) bersih dari duri dan kulit dan bersih.
Cemaran kimia (logam berat Sayat daging tuna dari pangkal kepala menuju
pengawet, bahan beracun, cairan ekor. Masukkan dalam air es.
pembersih dsb), Cemaran fisik Giling daging tuna.
(tulang, kulit, darah) Kemas dalam platik.
Simpan dalam freezer.
SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN TAHUTUNA (UD. BINA MAKMUR)
Dibuat oleh : INGGIL SAIFULLAH FORM. 08
Diperiksa oleh : MARSIYAH Halaman : 2 dari 3
OPERASIONAL GMP (SSOP)
Disetujui oleh : MARSIYAH

NO UNIT PROSESING POTENSI HAZARD TUJUAN SSOP PETUNJUK SSOP


1 Penerimaan bahan Cemaran kimia formalin dan Mendapatkan ikan dgn mutu dan Ikan dibongkar dengan cepat. Kondisi suhu ikan harus diperhatikan
baku histamin ≤ 100ppm ukuran yang sesuai Hindari sinar matahari langsung. dibawah 4° C, dengan mutu dan ukuran
Ikan dipisahkan sesuai jenis dan ukuran. yang sesuai.
Pengukuran suhu oleh petugas penerima setiap
bahan baku datang.
2 Penyimpanan cemaran bakteri termofilik Bahan baku yang akan digunakan Metode penyimpanan produk tidak berpeluang Fasilitas penyimpanan harus bersih,
tidak menyebabkan produk yang terjadinya kontaminasi dan sitem FIFO. saniter dan dirawat dengan baik dan
dihasilkan tidak berubah Untuk bahan baku ikan beku, suhu penyimpanan terhindar dari kontaminasi sertasuhu
kualitasnya maupun minimal -180C. penyimpanan terjaga (Untuk bahan baku
penampakannya sampai produk ikan beku, suhu penyimpanan minimal -
diangkut/dipasarkan. 180C).
3 Pencucian Cemaran biologis (bakteri Bersih, bebas dari darah dan Ikan di cuci di bawah air mengalir dengan air bersih Ikan bebas dari lendir dan darah
pathogen, jamur, serangga dsb) benda asing yang menempel dengan cepat.
Cemaran kimia (logam berat
pengawet, bahan beracun, cairan
pembersih dsb), Cemaran fisik
(tulang, kulit, darah)
4 Pembuatan Filet Cemaran biologis (bakteri Mendapatkan filet ikan yang Potong kepala ikan tuna memakai pisau yang tajam Daging filet bebas dari duri dan kulit
Tuna pathogen, jamur, serangga dsb) bersih dari duri dan kulit dan bersih.
Cemaran kimia (logam berat Sayat daging tuna dari pangkal kepala menuju ekor
pengawet, bahan beracun, cairan Masukkan dalam air es.
pembersih dsb), Cemaran fisik Giling daging tuna.
(tulang, kulit, darah) Kemas dalam platik
Simpan dalam freezer
5 Membuat adonan Cemaran mikrobiologis (bakteri Mendapatkan adonan yang Mencapur surimi dengan tepung tapioka, telur dan Adonan homogen dan tidak terlalu
isian tahu tuna pathogen) dan cemaran kimia dari homogen yang bisa merekat pada bumbu. lembek
alat yang digunakan personil dan tahu Mengaduk campuran adonan menjadi homoge
dengan menambahkan es secukupnya
bahan pendukung lain yang
ditambahkan, (logam berat)
6 Menggoreng tahu Cemaran kimia (logam berat Mendapatkan tahu goreng yang Tahu diiris sesuai ukuran yang telah ditentukan. tahu goreng harus mempunyai ukuran,
(logam berat dari penggorengan, mengembang sempurna Tahu digoreng 2 kali hingga tahu mengembang tingkat kematangan dan warna tahu yang
cairan pembersih dsb)dan histamin sempurna sesuai yang telah ditentukan. sesuai.
≤ 100ppm Membelah tahu tetapi tidak sampai putus untuk
memasukkan adonan.
7 Memasukan Cemaran mikrobiologis (bakteri Mendapatkan tahu tuna yang Memasukan adonan isian ke dalam tahu sampai. Seluruh rongga tahu terisi penuh dan rata
adonan isian ke pathogen) danCemaran kimia padat berisi
dalam tahu (logam berat)dari alat yang
digunakan personil
8 Merebus tahu tuna Cemaran mikrobiologi tahan panas, Mendapatkan tahu berisi adonan Merebus tahu yang sudah diisi adonan tuna selama Tahu matang sempurna
cemaran kimia (dari alat yang tuna yang kenyal 20 menit sampai matang (tahu mengambang)
digunakan)
9 Meniriskan tahu Cemaran mikrobiologidan kimia Memperoleh tahu tuna yang Tahu tuna ditiriskan dengan menggunakan blower Suhu tahu tuna jika sudah benar-benar
tuna dari tempat pendinginan, alat dan kandungan airnya sedikit dan agar cepat dingin. dingin siap untuk dikemas
karyawan cepat dingin untuk dikemas Tahu tuna ditempatkan di wadah yang alasnya
mempunyai lubang-lubang kecil
10 Mengemas tahu Cemaran mikrobiologi dan kimia Tahu tuna aman dan menarik Memasukkan tahu tuna ke dalam kemasan satu Tahu tuna aman dalam kemasan dan tidak
tuna (dari pembungkus) dan setelah dikemas per satu dengan rapi. boleh bocor
kontaminasi silang dari karyawan Memasukan kemasan tahu tuna kedalam vacum
dan alat vakum sealer sealer agar daya tahan produk lebih lama.
Memberi tanggal kadaluarsa produk pada kemasan
11 Menyimpan tahu Cemaran mikrobiologi yang dapat Tahu tuna tidak mudah rusak Tahu tuna disimpan dalam freezer, kondisi beku Suhu freezer penyimpanan harus di
tuna tahan sampai suhu dibawah 50 C tahu tuna bisa tahan hingga 6 bulan bawah -18°C

12 Distribusi tahu tuna Cemaran mikrobiologi yang dapat Tahu tuna tetap terjaga Jika jarak tempuh lebih dari 1 km maka tahu tuna Distribusi tahu tuna kepada buyer dalam
kepada buyer tahan sampai suhu dibawah 50 C kualitasnya harus dipacking box sterofoam. kondisi beku
UD. BINA MAKMUR

Dibuat oleh : BUDIONO FORM. 09

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU


Diperiksa oleh : MARSIYAH Halaman : 1 dari 1
PENERIMAAN, PENYIMPANAN dan
Disetujui oleh : MARSIYAH PENYERAHAN BAHAN BAKU

I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan, penyimpanan dan penyerahan bahan
Baku.

II. PENANGGUNG JAWAB


Kepala Gudang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan penerimaan, penyimpanan dan
penyerahan bahan Baku.
III. PROSEDUR
1. Periksa keutuhan kemasan, kebenaran label serta jumlah bahan baku yang diterima dengan surat jalan
dan surat pesanan.
2. Catat barang yang diterima di dalam kartu persediaan.
3. Bahan baku yang ditolak oleh Bagian Pengawasan Mutu diberi tanda (label) ditolak dan disimpan di
daerah penyimpanan bahan yang ditolak.
4. Simpan bahan baku di tempat yang telah ditetapkan sesuai Daftar No.............. tertanggal..........
5. Hanya bahan baku yang telah lulus uji dan belum melampaui tanggal kedaluwarsa saja yang boleh
diserahkan ke Bagian Produksi.
6. Setiap penyerahan bahan awal harus mengikuti prinsip FIFO (pertama masuk-pertama keluar) dan
FEFO (pertama daluwarsa-pertama keluar); harus sesuai dengan surat permintaan bahan awal dari
Bagian Produksi; dan harus dicatat di dalam kartu persediaan bahan awal.
7. Segera setelah selesai penimbangan, wadah bahan baku harus ditutup rapat dan bila perlu diberi silika
gel.
8. Kepala Gudang harus memberitahukan Bagian Pengawasan Mutu dalam hal bahan baku yang hampir
daluwarsa. Pemberitahuan ini dilaksanakan 3 bulan sebelum bahan baku kedaluwarsa
9. Setiap bahan baku yang tumpah tidak boleh dikembalikan ke dalam wadah asal tetapi harus
dimusnahkan.
10. Setiap perbedaan persediaan bahan baku –antara kenyataan dan pembukuan- harus diteliti dengan
seksama dan dilaporkan kepada pimpinan Pabrik serta dibuat surat penyesuaian persediaan baku dan
surat ini harus disetujui dahulu oleh pimpinan Pabrik sebelum diberikan ke Bagian Pembukuan
(Akunting).
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Terbitan :
Diperiksa oleh : Halaman :
PELATIHAN KARYAWAN
Disetujui oleh : Efektif :

I. Tujuan
Prosedur ini bertujuan untuk mendukung sasaran bisnis yang melakukan pekerjaan dibawah pengendaliannya
yang mempengaruhi kinerja diperlukan untuk implementasi yang efektif

II. Ruang Lingkup


Prosedur ini mencakup proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi untuk seluruh pelaksanaan pelatihan

III. Uraian Pelatihan


Setiap Pelaksanaan diikuti dengan evaluasi efektifitas pelatihan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
pelatihan

IV. Uraian Prosedur


IV.1. Kebutuhan Pelatihan
Pimpinan Perusahaan
IV.1.1. Pimpinan Perusahaan merencanakan pelatihan kepada satuan kerja pabrik

Superviser Perusahaan
IV.1.2. Melakukan klasifikasi, evaluasi dan analisis terhadap jenis-jenis yang diusulkan oleh superviser
IV.1.3. Menetapkan jenis-jenis pelatihan yang akan direncanakan dalam 1(satu) tahun
IV.1.4. Menetapkan rencana pelatihan untuk 1(satu) tahun anggaran yang mencakup biaya pelaksanaan,
untuk diusulkan Rencana kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

IV.2. Persiapan Pelaksanaan Pelatihan

Superviser Perusahaan
IV.2.1. Mengajukan surat usulan pelaksanaan pelatihan kepada Pimpinan Perusahaan yang meliputi : Jenis
Pelatihan (In hause Training) , Nama pelatihan, Penyelengara Pelatihan, Waktu pelatihan, Nama
Peserta, Biaya Pelatihan
IV.2.2. Pemberitahuan mengikuti pelatihan kepada karyawan yang ditunjuk untuk mengikuti program
pelatihan

Peserta Pelatihan
IV.2.3. Pemberitahuan pelatihan dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan pelatihan
IV.2.4. Superviser Perusahaan memerintahkan karyawan yang ditunjuk mengikuti pelatihan
Superviser Perusahaan
IV.2.5. Memintahkan biaya pelatihan

Bendahara Keuangan
IV.2.6. Membayarkan biaya pelatihan kepada Superviser pelatihan
Superviser Perusahaan
IV.2.7. Melaksanakan persiapan-persiapan pelatihan seperti :
 Untuk In House Training, disiapkan sarana dan prasarana pelatihan, yang meliputi : tempat dan
peralatan pelatihan, materi pelatihan, persiapan instruktur dan kegiatan administrativ lainnya.
IV.3. Pelaksanaan Pelatihan dan Laporan
Pelatihan In House Traning

Superviser Perusahaan
IV.3.1. Menyiapkan format-format yang akan digunakan selama pelaksanaan pelatihan berlangsung
IV.3.2. Menyiapkan sarana dan prasarana pelatihan
IV.3.3. Pada pembukaan acara pelatihan, pimpinan perusahaan diminta memberikan pengantar dan
pengarahan dalam rangka menekankan tujuan pelatihan dan memberikan semangat dan motivasi
IV.3.4. Mengawasi jalannya pelatihan, mengedarkan daftar hadir, menjaga tata tertib pelatihan dipatuhi
oleh peserta dan memberikan motivasi kepada karyawan yang mengikuti pelatihan.
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Terbitan :
Diperiksa oleh : Halaman :
PELATIHAN KARYAWAN
Disetujui oleh : Efektif :

IV.4. Evaluasi / Penilaian Efektifitas Hasil Pelatihan


a. Penilaian Pelaksanaan Pelatihan :
Superviser Perusahaan
IV.4.1. Khusus untuk In House Traning, pada saat pelaksanaa pelatihan kepada seluruh peserta pelatihan
diberikan format Penilaian akhir Pelaksanaan untuk diisi.
Peserta Pelatihan
IV.4.2. Khusus untuk In House Traning, pada saat pelaksanaa pelatihan peserta mengisi format penilaian
akhir pelaksanaan pelatihan dan diserahkan kembali kepada bagian superviser pada akhir
pelaksanaan
Superviser Perusahaan
IV.4.3. Mengumpulkan seluruh format penilaian Pelaksanaan Pelatihan dari peserta In House dan
mengevaluasi sebagai rekapitulasi Penilaian akhir pelaksanaan Pelatihan.

b. Penilaian Instruktur
IV.4.4. Khusus untuk In House Traning, pada saat pelaksanaa pelatihan kepada peserta pelatihan diberikan
format penilaian rating Instruktur Pelatihan untuk diisi dan diserahkan kembali kepada bagian
superviser pada akhir pelaksanaan pelatihan
Peserta Pelatihan
IV.4.5. Khusus untuk In House Traning, pada saat pelaksanaa pelatihan peserta mengisi format penilaian
rating Instruktur Pelatihan dan diserahkan kembali kepada bagian superviser pada akhir
pelaksanaan pelatihan.
Superviser Perusahaan
IV.4.6. Mengumpulkan seluruh format penilaian rating Instruktur Pelatihan dari peserta In House dan
mengevaluasi sebagai rekapitulasi Penilaian Rating Instruktu Pelatihan.

c. Evaluasi Efektifitas Pelatihan


Pimpinan Perusahaan
IV.4.7. Memberikan format Evaluasi Efektifitas pelatihan kepada peserta.
Superviser Perusahaan
IV.4.8. Setelah 3 (tiga) bulan Karyawan mengikuti pelatihan, atasan yang bersangkutan mengisi formulir
Evaluasi Efektifitas Pelatihan
IV.4.9. Menyerahkan formulir Evaluasi Efektifitas Pelatihan yang telah diisi dan ditandatangani.
IV.4.10. Menghimpun formulir Evaluasi Efektifitas Pelatihan dan membuat kesimpulan
IV.4.11. Menyimpan dan memelihara formulir Evaluasi Efektifitas Pelatihan, sebagai bahan dalam
pembinaan.

Dukumen terkait :

No. Dokumen : Program Pelatihan Karyawan


DAFTAR HADIR PELATIHAN

Hari/Tgl : _____________________________

Jam : _____________________________

Tempat : _____________________________

Materi : ________sanitasi dan higiene_____________________

NO NAMA KABAG / JABATAN TANDA TANGAN


EVALUASI PELATIHAN

Judul Pelatihan :
Penyelenggara Pelatihan :
Waktu Pelatihan :
Nama Peserta Pelatihan :
NILAI
NO UNSUR YANG DINILAI BAIK KET
BAIK CUKUP KURANG
SEKALI

1 Materi pelatihan

2 Penguasaan materi oleh


Pengajar

3 Sistematika penyampaian
pelajaran

4 Penggunaan metoda dan alat


bantu

5 Kesempatan tanya jawab /


diskusi

6 Kesesuaian materi pelatihan


dengan tugas dan fungsi
Saudara

7 Manfaat pelatihan bagi


peningkatan kinerja Saudara
8 Penyelenggaraan Pelatihan

9 Fasilitas Pelatihan (akomodasi,


konsumsi )

10 Manfaat secara keseluruhan


Pelatihan ini
Saran : ………………………………………………………………………

……………………………………………………………………….

Tanggal ,………………….

Dibuat oleh,
MONITORING PELATIHAN
Peserta
1. Apakah perekrutan, jumlah dan kemampuan peserta pelatihan sudah sesuai dengan kriteria serta kebutuhan yang ditetapkan ?
a. Sangat sesuai d. Kurang sesuai
b. Sesuai e. Tidak sesuai
c. Cukup sesuai

2. Bagaimana menurut pendapat saudara/i tentang kepatuhan dan kedisiplinan peserta dalam mengikuti jadwal pelatihan yang telah ditetapkan ?
a. Sangat patuh dan disiplin d. Patuh tapi tidak disiplin
b. Patuh dan disiplin e. Tidak disiplin dan patuh
c. Patuh, tapi kadang-kadang tidak disiplin

3. Bagaimana menurut pendapat saudara/i keaktifan dan iniasiatif peserta?

a. Sangat aktif dan iniasiatif d. Aktif tapi tidak inisiatif


b. Aktif dan iniasiatif e. Tidak aktif dan iniasiatif
c. Aktif, dan kadang-kadang ada iniasiatif
4. Menurut pengamatan saudara/i, penguasaan materi pelatihan oleh peserta dengan rentang
waktu mulai dari pre-test sampai sekarang berada pada tingkat :

a. Sangat bagus d. Kurang bagus


b. Bagus e. Mengecewakan
c. Cukup bagus
5. Menurut pengamatan saudara/i selama pelaksanaan pelatihan, seberapa jauh kemampuan peserta pelatihan dalam menjelaskan materi pelatihan,
mempraktekkan pembuatan sepatu dan model sepatu yang dihasilkan?
a. Sangat baik dalam menjelaskan materi serta mempraktekkannya, dan model sepatunya inovatif
b. Baik dalam menjelaskan materi dan mempraktekan, tapi model sepatu masih standar.
c. Cukup baik dalam menjelaskan materi, tapi praktek belum bagus
d. Kurang mampu menjelaskan materi dan mempraktekkannya.
e. Tidak mampu menjelaskan materi dan mempraktekkannya.

6. Apakah menurut saudara/i pelatihan ini sudah sesuai dengan minat dan keinginan saudara/i dalam mengembangkan usaha kedepan?
a. Sangat sesuai, dan saya akan menjalankan usaha ini setelah pelatihan ini selesai
b. Sesuai, dan saya akan mencoba untuk menjalankan usaha ini
c. Cukup sesuai, saya akan menjalankan usaha ini bila ada modal dan waktu
d. Kurang sesuai dengan keinginan saya
e. Tidak sesuai sama sekali dengan harapan dan impian saya

Fasilitator / Pelatih

1. Menurut pendapat saudara/i, apakah kemampuan fasilitator/pelatih sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan untuk pelatihan
ini?
a. Sangat sesuai d. Kurang sesuai
b. Sesuai e. Tidak sesuai sama sekali
c. Cukup sesuai

2. Menurut pendapat saudara/i, bagaimana fasilitator berinteraksi dalam kelompok belajar?


a. Sangat baik d. Kurang baik
b. baik e. Tidak baik sama sekali
c. Cukup baik
3. Menurut pendapat saudara/i, bagaimana fasilitator menjelaskan materi belajar?
a. Sangat baik dan mudah dipahami d. Kurang baik, dan kurang bisa dipahami
b. Baik dan mudah dipahami e. Tidak baik dan susah dipahami
c. Cukup baik, tapi tidak semuanya bisa dipahami
4. Menurut pendapat saudara/i, bagaimana fasilitator menggunakan teknik yang paling efektif untuk membantu anda dalam belajar?
a. Sangat baik dan sangat humanis d. Kurang baik, dan kuranghumanis
b. Baik dan humanis e. Tidak baik dan tidak humanis
c. Cukup baik, tapi kurang humanis

5. Menurut pendapat saudara/i, bagaimana kemampuan fasilitator dalam melakukan presentasi?


a. Sangat baik dan sangat menarik d. Kurang baik, dan kurang menarik
b. Baik dan menarik e. Tidak baik dan membosankan
c. Cukup baik, tapi kurang menarik

6. Menurut pendapat saudara/i, bagaimana kemampuan fasilitator dalam menggunakan alat bantu presentasi?
a. Sangat mahir dan sangat cepat d. Kurang mahir
b. Mahir dan cepat e. Tidak mahir
c. Cukup mahir, tapi kurang cepat

7. Menurut pengamatan saudara/i selama ini, apakah fasilitator/pelatih dalam pelaksanaan kurikulum pelatihan sudah sesuai dengan waktu yang
ditentukan?
a. Sangat sesuai d. Kurang sesuai
b. Sesuai e. Tidak sesuai sama sekali
c. Cukup sesuai
8. Menurut pendapat saudara/i, pengembangan kurikulum pelatihan oleh fasilitator/pelatih selama proses belajar mengajar berada pada tingkat :
a. Sangat memuaskan dan sesuai harapan d. Kurang memuaskan
b. Memuaskan dan sesuai harapan e. Tidak memuaskan sama sekali
c. Cukup memuaskan dan hampir sesuai harapan
Metode

1. Menurut pendapat saudara/i, kebutuhan mengidentifikasi metode pengajaran dan persiapan peralatan serta media pengajaran pada awal pelatihan sangat
diperlukan?

a. Sangat dibutuhkan sebagai persiapan awal


b. Dibutuhkan sebagai persiapan awal
c. Cukup dibutuhkan sebagai persiapan awal
d. Kurang dibutuhkan, disesuaikan dengan season pelatihan saja.
e. Tidak dibutuhkan dan tidak perlu persiapan awal

2. Bagaimanakah pendapat saudara tentang strategi belajar yang diterapkan dalam pelatihan.
a. Sangat baik , partisipatif dan humanis d. Kurang baik dan menarik
b. Baik , partisipatif dan humanis e. Tidak baik sama sekali
c. Cukup baik, partisipatif tapi kurang humanis

3. Menurut pengamatan saudara/i selama pelaksanaan pelatihan, apakah metode pengajaran yang dilakukan oleh fasilitator/pelatih dalam proses belajar
mengajar mampu mencapai tujuan pelatihan?
a. Sangat mampu mencapai tujuan pelatihan d. Kurang mampu
b. Mampu mencapai tujuan pelatihan e. Tidak mampu sama sekali
c. Cukup mampu mencapai tujuan pelatihan

4. Menurut pengamatan saudara/i selama pelaksanaan pelatihan, apakah metode pengajaran yang dilakukan oleh fasilitator/pelatih dalam proses belajar
mengajar mampu mencapai tujuan pelatihan?
a. Sangat mampu mencapai tujuan pelatihan d. Kurang mampu
b. Mampu mencapai tujuan pelatihan e. Tidak mampu sama sekali
c. Cukup mampu mencapai tujuan pelatihan
5. Bila metode pengajaran seperti ini yang diterapkan dalam proses pelatihan, menurut pendapat saudara/i seberapa besar akan dicapai tingkat kelulusan
peserta?
a. 85 -100 % d. 40 -54 %
b. 70 – 84 % e. 40<
c. 55 – 69 %

Fasilisatas dan Konsumsi

1. Bagaimanakah kenyamanan tempat (penginapan, ruangan kelas/pertemuan, ruang makan) menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat baik dan nyaman d. Kurang baik dan kurang nyaman
b. Baik dan nyaman e. Buruk
c. Cukup baik, tapi tidak nyaman

2. Bagaimanakah fasilitas yang disediakan oleh penyelengara pelatihan menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat bagus dan sangat mewah d. Kurang bagus
b. Bagus dan mewah e. Buruk
c. Cukup bagus, tapi terlalu sederhana

3. Bagaimanakah kualitas makan yang disediakan oleh penyelengara pelatihan menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat bagus dan memenuhi kecukupan gizi d. Kurang bagus
b. Bagus dan memenuhi kecukupan gizi e. Tidak bagus dan rendah gizi
c. Cukup bagus, tapi tidak ada variasi

4. Bagaimanakah akomodasi pelatihan yang disediakan oleh penyelengara pelatihan menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat bagus dan berkualiatas d. Kurang bagus dan kurang berkualiatas
b. Bagus dan berkualiatas e. Tidak bagus dan berkualiatas
c. Cukup bagus, tapi kurang berkualitas

5. Bagaimanakah transportasi selama pelatihan yang disediakan oleh penyelengara pelatihan menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat bagus dan lancar d. Kurang bagus dan kurang lancar
b. Bagus dan lancar e. Tidak bagus dan lancar
c. Cukup bagus, tapi kurang lancar
CATATAN LAPORAN KELUHAN PRODUK MAKANAN
Nama Produk : ................................................................................................................................................
No. Produk : ................................................................................................................................................
Diterima dari : ................................................................................................................................................
No. Bets : ................................................................................................................................................
Alamat : ................................................................................................................................................
Tanggal : ................................................................................................................................................

Jenis keluhan :
Bagian yang dikeluhkan Kondisi Catatan
Pembungkus Rusak / kotor
Label Rusak / kotor /miring
Botol Bocor / isi kurang
Cairan isi botol Keruh / ada partikel asing
Tube Bocor / cacat
Lain-lain: (mohon dirinci)

Dilaporkan oleh Nama jelas : ...........................................................

(.................................................) Alamat : ...........................................................

Laporan diterima oleh: ................................................


tanggal: ..........................................
UD. BINA MAKMUR
CATATAN DISTRIBUSI
SEKSI
Produk Makanan

NAMA PRODUK: BENTUK SEDIAAN:

KEMASAN:

NO. SURAT NO.


TGL. TUJUAN JUMLAH PARAF KETERANGAN
PENYERAHAN BETS
UD. BINA MAKMUR

Dibuat oleh : Budiono No. 02 Terbitan : 1

Diperiksa oleh : Marsiyah Halaman : 1 dari 2


CHECK LIST KEBERSIHAN / SANITASI
Disetujui oleh : Marsiyah Efektif : 31 Agustus
2017

CHECK LIST KEBERSIHAN / SANITASI


RUANGAN PRODUKSI, RUANG PENGEMASAN, SALURAN AIR, WASTAFEL, TOILET, RUANG GANTI
Bulan : JanuariSeptember
LANTAI LANGIT-
TGL ALAT PRODUKSI DAN KEMASAN VERIFIKASI VERIFIKASI DINDING VERIFIKASI VERIFIKASI ATAP VERIFIKASI SALURAN VERIFIKASI
PAGI SORE LANGIT
1 Meja/tempat produk yang akan dikemas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Timbangan √ √ √ √
3 Mesin penggiling adonan √ √ √ √
4 Vacuum sealer √ √ √ √
5 Wajan penggorengan √ √ √ √
6 Meja/tempat produk yang akan dikemas √ √
7 Timbangan √ √
8 Mesin penggiling adonan √ √
9 Vacuum sealer √ √
10 Wajan penggorengan √ √
11 Meja/tempat produk yang akan dikemas √ √
12 Timbangan √ √
13 Mesin penggiling adonan √ √
14 Vacuum sealer √ √
15 Wajan penggorengan √ √ √ √
16 Meja/tempat produk yang akan dikemas √ √
17 Timbangan √ √
18 Mesin penggiling adonan √ √
19 Vacuum sealer √ √
20 Wajan penggorengan √ √
21 Meja/tempat produk yang akan dikemas √ √
22 Timbangan √ √
23 Mesin penggiling adonan √ √
24 Vacuum sealer √ √
25 Wajan penggorengan √ √
26 Meja/tempat produk yang akan dikemas √ √
27 Timbangan √ √
28 Mesin penggiling adonan √ √
29 Vacuum sealer √ √
30 Wajan penggorengan √ √
31 Meja/tempat produk yang akan dikemas √ √
Lembar 1
Keterangan : √ : Sudah Bersih (Paraf Petugas)
UD. BINA MAKMUR

Dibuat oleh : Budiono No. 02 Terbitan : 1

Diperiksa oleh : Marsiyah Halaman : 2 dari 2


CHECK LIST KEBERSIHAN / SANITASI Efektif : 31 Agustus
Disetujui oleh : Marsiyah
2017

CHECK LIST KEBERSIHAN / SANITASI


RUANGAN PRODUKSI, RUANG PENGEMASAN, SALURAN AIR, WASTAFEL, TOILET, RUANG GANTI
Bulan : Januari
TGL WASTAFEL VERIFIKASI TOILET VERIFIKASI GUDANG BAHAN BAKU VERIFIKASI GUDANG HASIL PRODUKSI VERIFIKASI GUDANG BAHAN PENOLONG VERIFIKASI

1 √ √ √ √
2
3
4
5
6
7 √ √
8 √ √
9
10
11
12 √ √
13
14
15 √ √ √ √ √ √
16 √ √
17 √ √
18
19
20
21
22 √ √ √ √
23
24
25
26
27 √ √
28 √ √
29
30 √ √ √ √
31 √
Lembar 2
Keterangan : √ : Sudah Bersih (Paraf Petugas) Pacitan, Tgl ............................
Verifikasi : √ : Belum Bersih (Paraf Petugas) Manajer Mutu

Budiono
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Budiono Terbitan : 0
No. 08

Diperiksa oleh : Marsiyah Halaman : 1


PROSEDUR OPERASIONAL BAKU dari 1
Disetujui oleh : Marsiyah SANITASI BANGUNAN Efektif :
31 Agustus 2017

I. Tujuan
Sanitasi bangunan bertujuan mengurangi populasi mikroba agar sarana produksi Produk Olahan Ikan
dan sarana sekelilingnya mempunyai tingkat kebersihan yang sesuai untuk menunjang produksi olahan
ikan yang memenuhi syarat mutu.

II. Pelaksana dan Penanggung Jawab


1. Sanitasi bangunan dilaksanakan oleh karyawan produksi.
2. Dalam tugas dan tanggung jawabnya karyawan produksi melapor kepada pemilik usaha.
3. Pemilik usaha mengatur jadwal pemeriksaan tingkat kebersihan.
4. Karyawan bagian produksi menghubungi pemilik usaha jika sesudah pelaksanaan sanitasi di ruangan
produksi dan sekitarnya tingkat kebersihan yang dicapai tidak memenuhi syarat.

III. Larutan Sanitasi


Larutan sanitasi yang dapat digunakan antara lain :
1. Super pell
2. Karbol lantai
3. Larutan HCl 10% (diencerkan dalam air)
4. Sabun cair

IV. Pelaksanaan Sanitasi


1. Bersihkan lantai dengan alat pel paling sedikit sehari sekali. Pel dengan larutan antiseptik (karbol).
Jangan gunakan sapu, karena akan menyebabkan debu dan kotoran beterbangan ke dalam produk
olahan ikan.
2. Hilangkan kotoran dari bawah peralatan, di sudut-sudut dan di tempat yang sukar terjangkau. Hal
ini akan meniadakan persediaan pangan bagi kuman/kotoran serta mempertahankan area
bangunan.
3. Bersihkan dan sanitasi permukaan meja kerja dengan lap.
4. Atur ventilasi udara yang sesuai. Sering bersihkan filter dan pipa.
5. Singkirkan barang-barang yang tidak terpakai.
6. Sediakan tong sampah tertutup di luar ruangan dan selalu buang sampah setiap hari agar tidak
menjadi sarang kuman.
7. Cuci dan sanitasi wadah sebelum dan sesudah digunakan.
8. Bersihkan toilet, loker dan ruang ganti sedikitnya sekali hari.
9. Sediakan sabun cuci tangan, tisu/lap untuk mengeringkan.
10. Untuk mencegah kontaminasi, maka pintu sebaiknya dilengkapi dengan penutup otomatis.

V. Pengendalian Hama
1. Hilangkan tempat untuk bersarang dengan menyingkirkan peralatan yang tidak terpakai serta
mempertahankan kebersihan di semua area, terutama di belakang peralatan.
2. Cegah hama masuk dengan memasang screen pada jendela dan pintu.
3. Isi lubang sekitar pipa dan drainase.
4. Hama yang mati harus segera disingkirkan dan segera dibersihkan.
5. Sampah harus disimpan dalam wadah yang kedap terhadap hama dan kebersihan area harus dijaga.
Setiap hari sampah dibersihkan dan dibuang ke tong sampah.
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Budiono Terbitan : 0
No. 09

Diperiksa oleh : Marsiyah Halaman : 1


PROSEDUR OPERASIONAL BAKU dari 3
Disetujui oleh : Marsiyah PEMBERSIHAN dan DESINFEKSI
RUANGAN PRODUKSI Efektif :
31 Agustus 2017

I. Tujuan
Bangunan untuk produksi olahan ikan harus dibersihkan dan didesinfeksi secara teratur dan
seperlunya agar :
1. Terpelihara suatu lingkungan yang bersih dan aman.
2. Debu dan kotoran harus selalu dibersihkan karena merupakan rintangan terhadap produk
olahan ikan dan mengganggu proses produksi.
3. Mengurangi resiko camran silang antara produk yang dibuat dengan menggunakan ruangan
yang sama dan/atau peralatan yang sama.
4. Mengurangi pencemaran oleh mikroorganisme.

II. Bahan-Bahan
1. Air tidaklah selalu ada/memadai sebagai bahan pembersih dan desinfeksi, sehingga untuk
keperluan tersebut diperlukan bahan pembersih dan desinfektan.
2. Bahan pembersih adalah bahan yang digunakan untuk menghilangkan kotoran dari
permukaan suatu objek.
3. Gunakan selalu bahan pembersih berbentuk cairan. Bahan pembersih pembersih berbentuk
serbuk akan menimbulkan cemaran partikel.
4. Bahan pembersih tercantum pada tabel di bawah ini :

No Nama Bahan Kadar yang digunakan Pemakaian


1. Sabun cair Secukupnya Mencuci tangan dan
peralatan
2. Deterjen lain Secukupnya Mencuci/membersihkan
permukaan luar meja,
barang, peralatan dari
bahan karat, kamar kecil
dan lantai.
3. Super pel, karbol Secukupnya Membersihkan, pewangi
lantai
4. Larutan HCl 10% (diencerkan Untuk pembersih
dalam air jika mau permukaan luar
digunakan) peralatan/karat
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Budiono Terbitan : 0
No. 09

Diperiksa oleh : Marsiyah Halaman : 2


PROSEDUR OPERASIONAL BAKU dari 3
Disetujui oleh : Marsiyah PEMBERSIHAN dan DESINFEKSI
RUANGAN PRODUKSI Efektif :
31 Agustus 2017

5. Desinfeksi adalah proses perusakan sel mikroba, tetapi tidak dapat menghilangkan/merusak
spora.
i. Desinfektan hendaknya dipilih menurut kegunaannya berdasarkan potensi secara
mikrobiologi atau informasi dari pengolah ikan.
ii. Desinfektan yang digunakan hendaklah sesuai dengan permukaan objen yang akan
didesinfeksi dan alat yang digunakan untuk pelaksanaan desinfeksi.
iii. Harus dipastikan bahwa desinfektan tidak menyebabkan korosi/perubahan warna alat
dari logam maupun yang dicat.
iv. Harus diperhatikan keterangan pembuat mengenai formulasinya dan kemungkinan
dampaknya terhadap kesehatan.
v. Dianjurkan agar pemakaian silih berganti dua atau lebih desinfektan masing-masing
selama waktu tertentu untuk mencegah resistansi mikroba. Desinfektan pengganti
sebaiknya mempunyai struktur kimia dan kerja anti mikroba yang berbeda.
vi. Contoh desinfektan seperti tercantum pada tabel di bawah ini :

NO NAMA BAHAN KADAR YANG PEMAKAIAN DAN KETERANGAN


DIGUNAKAN
1. Larutan HCl 10% (diencerkan Untuk pembersih permukaan luar
dalam air jika mau peralatan/karat
digunakan)
2. Super pel, Secukupnya Membersihkan lantai
karbol

vii. Antiseptik adalah bahan yang digunakan pada jaringan hidup (misalnya kulit) untuk
membunuh mikroorganisme atau menghambat pertumbuhannya.
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Budiono Terbitan : 0
No. 09

Diperiksa oleh : Marsiyah Halaman : 3


PROSEDUR OPERASIONAL BAKU dari 3
Disetujui oleh : Marsiyah PEMBERSIHAN DAN DESINFEKSI
RUANGAN PRODUKSI Efektif :
31 Agustus 2017

III. Pengamanan
1. Bahan pembersih dan desinfektan harus ditangani secara hati-hati karena merupakan bahan
yang berbahaya. Petunjuk penggunaan dari pabrik harus diperhatikan/diikuti dengan baik
petunjuk yang ada.
2. Gunakan alat pelindung seperti sarung tangan, celemek, kacamata pelindung, sepatu
pengaman pada waktu bekerja.
3. Bahan pembersih dan desinfektan umumnya jangan digunakan dalam campuran karena ada
kemungkinan bereaksi secara kimia dan menimbulkan bahaya.
4. Desinfektan yang mengandung alkohol atau pelarut lain yang mudah terbakar harus
disimpan dan ditangani secara khusus.
5. Bahan pemebersih atau desinfektan jangan diganti dengan yang lain sebelum dipastikan
bahan pengganti tersebut mempunyai efektifitas dan keamanan yang sama dengan bahan
yang digunakan sebelumnya.

IV. Pemakaian Bahan Pembersih dan Desinfektan


1. Desinfektan pada umumnya tersedia dalam bentuk larutan pekat dan harus diencerkan
sesuai petunjuk dari pabrik.
2. Pengenceran sebaiknya dilakukan menggunakan air bersih.
3. Desinfektan dan bahan pembersih harus diencerkan sebelum dipakai.
4. Larutan pembersih dan desinfektan yang tidak terpakai harus dibuang dan wadahnya dicuci
setiap hari setelah selesai digunakan.
5. Jangan mencampur desinfektan yang mempunyai bahan yang berlainan dengan bahan
pembersih karena dapat mengurangi daya kerja anti mikroba secara drastis.

V. Ketentuan mengenai Prosedur Operasional Baku pembersihan dan desinfeksi


1. Prosedur Operasional Baku setiap cara pembersihan dan desinfeksi harus ada dan
sebaiknya ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pelaksana pembersih.
2. Prosedur tersebut sebaiknya meliputi secara rinci :
i. Daerah atau ruangan yang harus dibersihkan dan didesinfeksi.
ii. Permukaan/alat yang harus dibersihkan dan didesinfeksi
iii. Jadwal pembersihan dan desinfeksi
iv. Jenis bahan yang digunakan dan cara penggunaannya.
3. Prosedur tersebut harus disetujui oleh Kepala Pengawasan Mutu
4. Prosedur tidak boleh diubah tanpa sepengetahuan Penanggung Jawab Kebersihan termasuk
Penanggung Jawab Pengawasan Mutu.
Produk Olahan Ikan
Dibuat oleh : Budiono Terbitan : 0
BM-SSOP 02

Diperiksa oleh : Marsiyah Halaman : 1


PROGRAM SANITASI ALAT dari 1
Disetujui oleh : Marsiyah PENGEMAS Efektif :
31 Agustus 2017

1. Bak Tempat Produk yang akan dikemas / Meja Kemasan


1.1. Pastikan bak produk yang akan digunakan untuk wadah produk yang akan dikemas setiap
awal pengemasan dan akhir pengemasan dalam kondisi bersih
1.2. Kaki meja / kemasan pastikan setaip hari dalam kondisi bersih dan terlapisi cat/cat minyak

2. Timbangan
2.1. Penakar produk harus selalu dalam kondisi bersih, berfungsi dengan baik dan sesuai takaran
2.2. Pastikan bahan dari material yang tidak menyerap air dan mudah dibersihkan

3. Mesin Penggiling Adonan


3.1. Pastikan sebelum memasukkan adonan, mesin penggiling harus dalam kondisi bersih dan
mesin berfungsi dengan baik
3.2. Mesin penggiling setiap hari pada awal/akhir produksi dalam keadaan bersih

4. Vacuum sealer
4.1. Vacuum sealer setiap hari dicek pada awal/akhir produksi dalam keadaan bersih.

5. Wajan penggorengan
5.1. Wajan penggorengan setiap hari pada awal dan akhir produksi dalam keadaan bersih.

6. Bak Plastik
6.1. Pastikan kemasan primer dan produk hasil kemasan disiapkan bak plastik
6.2. Pastikan bak plastik saat awal produksi dan akhir produksi dalam keadaan bersih

Dokumen terkait :
No. 02 : Checklist kebersihan dan sanitasi

PROGRAM DAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGENDALIAN HAMA

1. Definisi Pengendalian hama/serangga/organisme pengganggu


2. Tujuan
a. Menekan jumlah populasi hama/serangga/organisme pengganggu hingga
mencapai jumlah minimum.
b. Menghindari kerugian moril yang diakibatkan hama/serangga/organisme
pengganggu, seperti kondisi tidak nyaman dalam melakukan kegiatan bekerja atau
kehidupan sehari-hari akibat keberadaan hama/serangga/organisme pengganggu
serta penyebaran penyakit dari vector serangga pembawa sumber penyakit (demam
berdarah, kolera, disentri dan wabah)
c. Menghindari kerugian materil yang diakibatkan hama/serangga/organisme
pengganggu (kumbang), seperti Kerusakan barang/peralatan/perlengkapan
pendukung proses pengolahan pangan seperti karton pembungkus serta kerusakan
dan tercemarnya produk/bahan mentah/bahan makanan.
3. Alat dan Bahan
Formulir Pengendalian Hama
4. Pihak Terkait
a. Penanggung jawab Gudang
b. Petugas Pengendali Hama
5. Prosedur
a. Identifikasikan hama yang mengganggu Gudang
b. Pisahkan barang-barang yang dicurigai terkena hama untuk diperiksa apakah masih
layak jual atau tidak dan pindahkan ke tempat yang bebas dari hama
c. Lakukan program pengendalian hama dengan penanggung jawab ruangan lainnya
d. Evaluasi atas program pengendalian hama menggunakan formulir pengendalian
hama yang telah disiapkan
e. Simpan dan pelihara rekaman pengendali hama yang dibuat

DISPOSISI NAMA JABATAN PARAF


Dibuat Oleh Sujod Maintance
Diperiksa Oleh Yulis Pengawas
Disetujui Oleh Madinu Direktur

CV. TIRTA BENING SUMBER ALAMI


Dsn. Tum Mulyo RT 18 RW 05
Desa Ngares, Kecamatan
Trenggalek – Kab. Trenggalek
FORMULIR PENGENDALIAN HAMA

Lokasi : Produksi

Bulan / Tahun : Maret 2019

Tgl Hari Treatment Perangkap Petugas


Waktu Evaluasi Keterangan
S C B F I Perlakuan Jml Petugas Paraf

Ket = S : Spraying, C : ColdFog, B : Baiting, F : Fooging, I : Inspeksi


Perangkap = Kecoa, Lalat, Nyamuk,Tikus, Semut
CV. TIRTA BENING SUMBER ALAMI
Dsn. Tumpak Mulyo RT 18 RW 05a Ngares, Kecamatan Trenggalek – Kab. Trenggalek

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGELOLAAN BARANG TIDAK TERPAKAI

1. PENGERTIAN
Secara umum bahan buangan menunjukan sesuatu yang tidak berguna, tidak terpakai,
tidak dikehendaki, atau barang-barang yang dibuang dapat berbentuk padat, cair dan gas.
2. TUJUAN
 Mencegah terjadinya kontaminasi
 Memberikan lingkugan yang estetik
3. PROSEDUR
 Menyediakan tempat untuk limbah (yang kuat, tahan bocor dan tertutup) didekat
sumber sampah
 Menyediakan safety box / tempat sampah khusus benda tajam
 Melapisi tempat sampah dengan kantong plastik
 Petugas memeriksa seluruh ruangan apabila terdapat sampah dan barang-barang
yang tidak terpakai dimasukan ke dalam kantong plastik atau dietakan sesuai
tempatnya
 Sesudah kantong plastik terisi sampah maksimal 2/3 bagian
 Petugas kebersihan mengambil sampah tersebut dan memilah sampah tersebut
kering dan basah dan memlilah barang yang tidak terpakai
 Petugas mengikat kantong dengan rapat dan mengangkut dengan trolly khusus ke
TPS
PELAKSANA ALUR PROSES CATATAN

MULAI

Dewan Pengawas dan


Memutuskan Harus dilakukan Penarikan Produk
Pendamping

Menerima Informasi mengenai recall produk

Berita Acara
Penarikan
Melakukan analisa dan identifikasi produk
Produk
Ketua Tim Recall

Menginformasikan pada unit terkait mengenai Berita Acara


penarikan produk
Penarikan
Produk
Melakukan penarikan produk sesuai dengan
Tim Recall instruksi Tim Recall

Menarik semua produk Berita Acara


Tim Recall
Penarikan
Produk
Melakukan pemusnahan produk
Unit terkait Berita Acara
Pemusnahan
Tim Recall
Produk
Prosedur Tindakan Perbaikan dan
Tim Recall Pencegahan

SELESAI
Lembar
Tim Recall Ketidaksesuaian
dan
Penyelesaiannya
(LKP)

Anda mungkin juga menyukai