Contoh SOP UMKM
Contoh SOP UMKM
BINA MAKMUR
Dibuat oleh :
FORM. 06 Terbitan : 0
Inggil Saifullah
Diperiksa oleh :
Halaman : 1 dari 10
Marsiah
DIAGRAM ALIR PROSES
Disetujui oleh :
Efektif : 31 Agustus 2017
Marsiah
Bahan Tambahan:
5. MENCUCI DAGING IKAN DENGAN AIR DINGIN o Tepung tapioka (ditimbang sesuai
kebutuhan di ruang persiapan),
o telur,
o air es
6. MENGGILING DAGING IKAN MENJADI SURIMI
9. PENGISIAN TAHU DENGAN ADONAN Tahu putih dipotong segi 4 sesuai spesifikasi,
Display
1800,0 mm x 800,0
mm
Bak Cuci kaki
Alur Karyawan
Koridor
R. Pengemasan
G. Produk Jadi
Sekunder dan
Locker karyawan
Karyawan
Coding
R. Ganti
G. Bumbu / G
Kemasan
Kemasan
PB
RAB
R. Pengemasan
Gudang Beku
Bahan Baku /
R.Pengolahan R.Pendinginan
Primer
Keterangan
→ = arus Orang
→ = alur proses bahan baku
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh :
FORM. 06 Terbitan : 0
Inggil Saifullah
Diperiksa oleh :
Halaman : 1 dari 4
Marsiah
SOP Prose Pengolahan Ikan Tuna
Disetujui oleh :
Efektif : 31 Agustus 2017
Marsiah
o Ikan
Sesuai persyaratan SNI 01-2729.1-
206Tentang Ikan Segar-Bagian 1:
Spesifikasi / formulir 3b.
Masa kedaluwarsa :-
o Minyak Goreng
tanggal penerimaan
Tanggal kedaluwarsa
Baskom
Lap bersih
Talenan
Perusahaan Aneka Kripik Heboh menetapkan kebijakan penarikan produk-produk yang tidak
sesuai persyaratan dan telah beredar di pasar sesuai dengan kategori.
Klasifikasi:
Metode:
Waktu:
Prosedur:
1. Rekaman notifikasi
2. Rekaman produk yang ditarik beserta berita acaranya (jumlah yang berhasil ditarik, identitas
distributor & jumlah yang didistribusikan dan identitas produk)
3. Rekaman penerimaan bahan baku & kemasan, rekaman proses produksi beserta rekaman
distribusi produk (untuk penelusuran)
4. Rekaman produk penggantian
5. Daftar identitas industri, distributor & pemasok (nama, alamat, nomor telpon /HP, fax, e-mail)
6. Rekaman sumber masalah dan tindakan koreksi yang dilakukan
7 Berita acara pemusnahan produk yang ditarik (jika dilakukan pemusnahan
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : BUDIONO FORM. 07
Diperiksa oleh : MARSIYAH Jumlah halaman : 3
OPERASIONALISASI GMP (SSOP)
Disetujui oleh : MARSIYAH
KUNCI MONITORING
N
PERSYARATAN PROSEDUR KOREKSI REKAMAN
o
SANITASI Apa Dimana Bagaimana Kapan Siapa
1 Keamanan air; Prosedur Monitoring Mutu Air Mutu sumber air Arsip hasil uji lab
Kualitas air Di wastafel dan Cek kualitas air Sebelum proses Stop operasi, buang Monitoring Mutu Air
tempat (warna, rasa, produksi air yang keruh, ganti
pencucian bau) dengan yang sudah
difilter/treatment
2 Kondisi dan kebersihan 1. Prosedur Penyimpanan Bahan Permukaan Di tempat Inspeksi visual Setiap sebelum Dibersihkan dan 1. Monitoring Suhu
permukaan yang Baku dan Produk Jadi peralatan harus produksi (pengamatan) dan sesudah disanitasi ulang
kontak dengan bahan 2. ProsedurPembersihan dan bersih dan (termasuk alat proses produksi sesuai dengan jenis 2. Monitoring
SanitasiPeralatan dan disanitasi
pangan; produksi) peralatannya Pembersihan-Sanitasi
Bangunan
Peralatan dan
Bangunan
3. Tindakan koreksi
4. Prosedur Higiene Karyawan tangan dan Karyawan di Inspeksi Sebelum proses Karyawan mengganti Monitoring Harian
pakaian harus semua tempat karyawan produksi pakaian kerja dengan Karyawan (Kesehatan,
bersih produksi dan (pengamatan) berjalan yang bersih Kelengkapan Kerja,
pengemasan Perilaku
3 Pencegahan 1. Prosedur Higiene Karyawan Kebiasaan Ruang produksi Inspeksi Setiap saat Lepas perhiasan, Monitoring Harian
kontaminasi silang; karyawan (penggoregan, lapangan produksi perbaiki Karyawan (Kesehatan,
perebusan, berlangsung kesalahannya, cuci Kelengkapan Kerja,
pengukusan, tangan Perilaku
pengemasan)
2. Prosedur Alur Proses Desain ruang Di jalur lalu lintas 1. Cek Setiap hari 1. Peringatkan dan Monitoring jadwal harian
Pengolahan untuk bahan bahan olahan kelengkapan sebelum dan latih karyawan
baku dan produk fasilitas cuci sesudah 2. Melengkapi
produksi kembali fasilitas
jadi yang tangan dan
cuci tangan yang
memungkinkan toilet. sudah habis.
kontaminasi 2. Cek
silang kebersihan
peralatan.
3. pengaturan
periode
pengerjaan.
4 Menjaga fasilitas ProsedurPembersihan dan Fasilitas cuci Di wastafel, 1. Cek Sebelumdan Perbaiki, laporkan 1. Monitoring
pencuci tangan, SanitasiPeralatan dan Bangunan tangan, toilet dan kelengkapan sesudah dan lengkapikembali. Pembersihan-Sanitasi
sanitasi dan toilet Fasilitas sanitasi, tempat fasilitas cuci prosesproduksi Peralatan dan
Fasilitas toilet pencucian tangan dan Bangunan
toilet
2. 2. Tindakan koreksi
Cekkonsentras
isanitiser
5 Proteksidaribahan- ProsedurPenyimpananBahanBaku Bahanpembersih Di Di inspeksi visual Setiap hari Hilangkan bahan 1. Monitoring harian
bahankontaminan; dan ProdukJadi dan bahan yang semuapermukaa sebelum dan kontaminan dari
berpotensimeng- nyang kontak sesudah permukaan 2. Tindakan koreksi
kontaminasi produksi
langsung dengan
produk 3. Kartu Stok Bahan Baku
6 Pelabelan, Prosedur penyimpanan Bahan Pelabelan, 1. Di tempat Cekpelabelan Setiappenerimaa 1. Pindahkan bahan 1. Monitoring harian
penyimpanan, dan Kimia / Bahan Berbahaya penyimpanan, menyimpan (tulisanjelas, nbahanmengand toksin yang tidak
penggunaan bahan penggunaan wadahmasihbag ungracun/toksin berlabel dengan 2. Tindakan koreksi
bahan beracun us), dan tiaphari benar.
toksin yang benar; 2. Alat/
beserta wadah penyimpanan 2. Perbaiki label bila 3. Kartu Stok
aplikatornya sudah tidak jelas.
dan alat/ dan cara Penggunaan B3
aplikatornya aplikasinyatepat. 3. Stop produksi,
tarik produk yang
terkena.
7 Pengawasan kondisi Prosedur Higiene Karyawan Karyawan dg Karyawan masuk Inspeksi Sebelum dan Istirahatkan 1. Monitoring harian
kesehatan personil; tanda-tanda ruang kerja dan karyawan sepanjang karyawan dan beri
penyakit/luka. pada saat kerja proses produksi obat (P3K) jika perlu 2. Tindakan koreksi
8 Menghilangkan pest Prosedur Pengendalian Hama Pest di ruang Seluruh ruang Inspeksi lapang Tiap 6 bulan Pembasmian hama 1. Monitoring harian
dari unit pengolahan produksi produksi dan sekali (Pest
lingkungan Control) 2. Tindakan koreksi
SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SURIMITUNA (UD. BINA MAKMUR)
Dibuat oleh : INGGIL SAIFULLAH FORM. 08
Diperiksa oleh : MARSIYAH Halaman : 1 dari 3
OPERASIONAL GMP (SSOP)
Disetujui oleh : MARSIYAH
12 Distribusi tahu tuna Cemaran mikrobiologi yang dapat Tahu tuna tetap terjaga Jika jarak tempuh lebih dari 1 km maka tahu tuna Distribusi tahu tuna kepada buyer dalam
kepada buyer tahan sampai suhu dibawah 50 C kualitasnya harus dipacking box sterofoam. kondisi beku
UD. BINA MAKMUR
I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan, penyimpanan dan penyerahan bahan
Baku.
I. Tujuan
Prosedur ini bertujuan untuk mendukung sasaran bisnis yang melakukan pekerjaan dibawah pengendaliannya
yang mempengaruhi kinerja diperlukan untuk implementasi yang efektif
Superviser Perusahaan
IV.1.2. Melakukan klasifikasi, evaluasi dan analisis terhadap jenis-jenis yang diusulkan oleh superviser
IV.1.3. Menetapkan jenis-jenis pelatihan yang akan direncanakan dalam 1(satu) tahun
IV.1.4. Menetapkan rencana pelatihan untuk 1(satu) tahun anggaran yang mencakup biaya pelaksanaan,
untuk diusulkan Rencana kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Superviser Perusahaan
IV.2.1. Mengajukan surat usulan pelaksanaan pelatihan kepada Pimpinan Perusahaan yang meliputi : Jenis
Pelatihan (In hause Training) , Nama pelatihan, Penyelengara Pelatihan, Waktu pelatihan, Nama
Peserta, Biaya Pelatihan
IV.2.2. Pemberitahuan mengikuti pelatihan kepada karyawan yang ditunjuk untuk mengikuti program
pelatihan
Peserta Pelatihan
IV.2.3. Pemberitahuan pelatihan dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan pelatihan
IV.2.4. Superviser Perusahaan memerintahkan karyawan yang ditunjuk mengikuti pelatihan
Superviser Perusahaan
IV.2.5. Memintahkan biaya pelatihan
Bendahara Keuangan
IV.2.6. Membayarkan biaya pelatihan kepada Superviser pelatihan
Superviser Perusahaan
IV.2.7. Melaksanakan persiapan-persiapan pelatihan seperti :
Untuk In House Training, disiapkan sarana dan prasarana pelatihan, yang meliputi : tempat dan
peralatan pelatihan, materi pelatihan, persiapan instruktur dan kegiatan administrativ lainnya.
IV.3. Pelaksanaan Pelatihan dan Laporan
Pelatihan In House Traning
Superviser Perusahaan
IV.3.1. Menyiapkan format-format yang akan digunakan selama pelaksanaan pelatihan berlangsung
IV.3.2. Menyiapkan sarana dan prasarana pelatihan
IV.3.3. Pada pembukaan acara pelatihan, pimpinan perusahaan diminta memberikan pengantar dan
pengarahan dalam rangka menekankan tujuan pelatihan dan memberikan semangat dan motivasi
IV.3.4. Mengawasi jalannya pelatihan, mengedarkan daftar hadir, menjaga tata tertib pelatihan dipatuhi
oleh peserta dan memberikan motivasi kepada karyawan yang mengikuti pelatihan.
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Terbitan :
Diperiksa oleh : Halaman :
PELATIHAN KARYAWAN
Disetujui oleh : Efektif :
b. Penilaian Instruktur
IV.4.4. Khusus untuk In House Traning, pada saat pelaksanaa pelatihan kepada peserta pelatihan diberikan
format penilaian rating Instruktur Pelatihan untuk diisi dan diserahkan kembali kepada bagian
superviser pada akhir pelaksanaan pelatihan
Peserta Pelatihan
IV.4.5. Khusus untuk In House Traning, pada saat pelaksanaa pelatihan peserta mengisi format penilaian
rating Instruktur Pelatihan dan diserahkan kembali kepada bagian superviser pada akhir
pelaksanaan pelatihan.
Superviser Perusahaan
IV.4.6. Mengumpulkan seluruh format penilaian rating Instruktur Pelatihan dari peserta In House dan
mengevaluasi sebagai rekapitulasi Penilaian Rating Instruktu Pelatihan.
Dukumen terkait :
Hari/Tgl : _____________________________
Jam : _____________________________
Tempat : _____________________________
Judul Pelatihan :
Penyelenggara Pelatihan :
Waktu Pelatihan :
Nama Peserta Pelatihan :
NILAI
NO UNSUR YANG DINILAI BAIK KET
BAIK CUKUP KURANG
SEKALI
1 Materi pelatihan
3 Sistematika penyampaian
pelajaran
……………………………………………………………………….
Tanggal ,………………….
Dibuat oleh,
MONITORING PELATIHAN
Peserta
1. Apakah perekrutan, jumlah dan kemampuan peserta pelatihan sudah sesuai dengan kriteria serta kebutuhan yang ditetapkan ?
a. Sangat sesuai d. Kurang sesuai
b. Sesuai e. Tidak sesuai
c. Cukup sesuai
2. Bagaimana menurut pendapat saudara/i tentang kepatuhan dan kedisiplinan peserta dalam mengikuti jadwal pelatihan yang telah ditetapkan ?
a. Sangat patuh dan disiplin d. Patuh tapi tidak disiplin
b. Patuh dan disiplin e. Tidak disiplin dan patuh
c. Patuh, tapi kadang-kadang tidak disiplin
6. Apakah menurut saudara/i pelatihan ini sudah sesuai dengan minat dan keinginan saudara/i dalam mengembangkan usaha kedepan?
a. Sangat sesuai, dan saya akan menjalankan usaha ini setelah pelatihan ini selesai
b. Sesuai, dan saya akan mencoba untuk menjalankan usaha ini
c. Cukup sesuai, saya akan menjalankan usaha ini bila ada modal dan waktu
d. Kurang sesuai dengan keinginan saya
e. Tidak sesuai sama sekali dengan harapan dan impian saya
Fasilitator / Pelatih
1. Menurut pendapat saudara/i, apakah kemampuan fasilitator/pelatih sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan untuk pelatihan
ini?
a. Sangat sesuai d. Kurang sesuai
b. Sesuai e. Tidak sesuai sama sekali
c. Cukup sesuai
6. Menurut pendapat saudara/i, bagaimana kemampuan fasilitator dalam menggunakan alat bantu presentasi?
a. Sangat mahir dan sangat cepat d. Kurang mahir
b. Mahir dan cepat e. Tidak mahir
c. Cukup mahir, tapi kurang cepat
7. Menurut pengamatan saudara/i selama ini, apakah fasilitator/pelatih dalam pelaksanaan kurikulum pelatihan sudah sesuai dengan waktu yang
ditentukan?
a. Sangat sesuai d. Kurang sesuai
b. Sesuai e. Tidak sesuai sama sekali
c. Cukup sesuai
8. Menurut pendapat saudara/i, pengembangan kurikulum pelatihan oleh fasilitator/pelatih selama proses belajar mengajar berada pada tingkat :
a. Sangat memuaskan dan sesuai harapan d. Kurang memuaskan
b. Memuaskan dan sesuai harapan e. Tidak memuaskan sama sekali
c. Cukup memuaskan dan hampir sesuai harapan
Metode
1. Menurut pendapat saudara/i, kebutuhan mengidentifikasi metode pengajaran dan persiapan peralatan serta media pengajaran pada awal pelatihan sangat
diperlukan?
2. Bagaimanakah pendapat saudara tentang strategi belajar yang diterapkan dalam pelatihan.
a. Sangat baik , partisipatif dan humanis d. Kurang baik dan menarik
b. Baik , partisipatif dan humanis e. Tidak baik sama sekali
c. Cukup baik, partisipatif tapi kurang humanis
3. Menurut pengamatan saudara/i selama pelaksanaan pelatihan, apakah metode pengajaran yang dilakukan oleh fasilitator/pelatih dalam proses belajar
mengajar mampu mencapai tujuan pelatihan?
a. Sangat mampu mencapai tujuan pelatihan d. Kurang mampu
b. Mampu mencapai tujuan pelatihan e. Tidak mampu sama sekali
c. Cukup mampu mencapai tujuan pelatihan
4. Menurut pengamatan saudara/i selama pelaksanaan pelatihan, apakah metode pengajaran yang dilakukan oleh fasilitator/pelatih dalam proses belajar
mengajar mampu mencapai tujuan pelatihan?
a. Sangat mampu mencapai tujuan pelatihan d. Kurang mampu
b. Mampu mencapai tujuan pelatihan e. Tidak mampu sama sekali
c. Cukup mampu mencapai tujuan pelatihan
5. Bila metode pengajaran seperti ini yang diterapkan dalam proses pelatihan, menurut pendapat saudara/i seberapa besar akan dicapai tingkat kelulusan
peserta?
a. 85 -100 % d. 40 -54 %
b. 70 – 84 % e. 40<
c. 55 – 69 %
1. Bagaimanakah kenyamanan tempat (penginapan, ruangan kelas/pertemuan, ruang makan) menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat baik dan nyaman d. Kurang baik dan kurang nyaman
b. Baik dan nyaman e. Buruk
c. Cukup baik, tapi tidak nyaman
2. Bagaimanakah fasilitas yang disediakan oleh penyelengara pelatihan menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat bagus dan sangat mewah d. Kurang bagus
b. Bagus dan mewah e. Buruk
c. Cukup bagus, tapi terlalu sederhana
3. Bagaimanakah kualitas makan yang disediakan oleh penyelengara pelatihan menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat bagus dan memenuhi kecukupan gizi d. Kurang bagus
b. Bagus dan memenuhi kecukupan gizi e. Tidak bagus dan rendah gizi
c. Cukup bagus, tapi tidak ada variasi
4. Bagaimanakah akomodasi pelatihan yang disediakan oleh penyelengara pelatihan menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat bagus dan berkualiatas d. Kurang bagus dan kurang berkualiatas
b. Bagus dan berkualiatas e. Tidak bagus dan berkualiatas
c. Cukup bagus, tapi kurang berkualitas
5. Bagaimanakah transportasi selama pelatihan yang disediakan oleh penyelengara pelatihan menurut pendapat saudara/i?
a. Sangat bagus dan lancar d. Kurang bagus dan kurang lancar
b. Bagus dan lancar e. Tidak bagus dan lancar
c. Cukup bagus, tapi kurang lancar
CATATAN LAPORAN KELUHAN PRODUK MAKANAN
Nama Produk : ................................................................................................................................................
No. Produk : ................................................................................................................................................
Diterima dari : ................................................................................................................................................
No. Bets : ................................................................................................................................................
Alamat : ................................................................................................................................................
Tanggal : ................................................................................................................................................
Jenis keluhan :
Bagian yang dikeluhkan Kondisi Catatan
Pembungkus Rusak / kotor
Label Rusak / kotor /miring
Botol Bocor / isi kurang
Cairan isi botol Keruh / ada partikel asing
Tube Bocor / cacat
Lain-lain: (mohon dirinci)
KEMASAN:
1 √ √ √ √
2
3
4
5
6
7 √ √
8 √ √
9
10
11
12 √ √
13
14
15 √ √ √ √ √ √
16 √ √
17 √ √
18
19
20
21
22 √ √ √ √
23
24
25
26
27 √ √
28 √ √
29
30 √ √ √ √
31 √
Lembar 2
Keterangan : √ : Sudah Bersih (Paraf Petugas) Pacitan, Tgl ............................
Verifikasi : √ : Belum Bersih (Paraf Petugas) Manajer Mutu
Budiono
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Budiono Terbitan : 0
No. 08
I. Tujuan
Sanitasi bangunan bertujuan mengurangi populasi mikroba agar sarana produksi Produk Olahan Ikan
dan sarana sekelilingnya mempunyai tingkat kebersihan yang sesuai untuk menunjang produksi olahan
ikan yang memenuhi syarat mutu.
V. Pengendalian Hama
1. Hilangkan tempat untuk bersarang dengan menyingkirkan peralatan yang tidak terpakai serta
mempertahankan kebersihan di semua area, terutama di belakang peralatan.
2. Cegah hama masuk dengan memasang screen pada jendela dan pintu.
3. Isi lubang sekitar pipa dan drainase.
4. Hama yang mati harus segera disingkirkan dan segera dibersihkan.
5. Sampah harus disimpan dalam wadah yang kedap terhadap hama dan kebersihan area harus dijaga.
Setiap hari sampah dibersihkan dan dibuang ke tong sampah.
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Budiono Terbitan : 0
No. 09
I. Tujuan
Bangunan untuk produksi olahan ikan harus dibersihkan dan didesinfeksi secara teratur dan
seperlunya agar :
1. Terpelihara suatu lingkungan yang bersih dan aman.
2. Debu dan kotoran harus selalu dibersihkan karena merupakan rintangan terhadap produk
olahan ikan dan mengganggu proses produksi.
3. Mengurangi resiko camran silang antara produk yang dibuat dengan menggunakan ruangan
yang sama dan/atau peralatan yang sama.
4. Mengurangi pencemaran oleh mikroorganisme.
II. Bahan-Bahan
1. Air tidaklah selalu ada/memadai sebagai bahan pembersih dan desinfeksi, sehingga untuk
keperluan tersebut diperlukan bahan pembersih dan desinfektan.
2. Bahan pembersih adalah bahan yang digunakan untuk menghilangkan kotoran dari
permukaan suatu objek.
3. Gunakan selalu bahan pembersih berbentuk cairan. Bahan pembersih pembersih berbentuk
serbuk akan menimbulkan cemaran partikel.
4. Bahan pembersih tercantum pada tabel di bawah ini :
5. Desinfeksi adalah proses perusakan sel mikroba, tetapi tidak dapat menghilangkan/merusak
spora.
i. Desinfektan hendaknya dipilih menurut kegunaannya berdasarkan potensi secara
mikrobiologi atau informasi dari pengolah ikan.
ii. Desinfektan yang digunakan hendaklah sesuai dengan permukaan objen yang akan
didesinfeksi dan alat yang digunakan untuk pelaksanaan desinfeksi.
iii. Harus dipastikan bahwa desinfektan tidak menyebabkan korosi/perubahan warna alat
dari logam maupun yang dicat.
iv. Harus diperhatikan keterangan pembuat mengenai formulasinya dan kemungkinan
dampaknya terhadap kesehatan.
v. Dianjurkan agar pemakaian silih berganti dua atau lebih desinfektan masing-masing
selama waktu tertentu untuk mencegah resistansi mikroba. Desinfektan pengganti
sebaiknya mempunyai struktur kimia dan kerja anti mikroba yang berbeda.
vi. Contoh desinfektan seperti tercantum pada tabel di bawah ini :
vii. Antiseptik adalah bahan yang digunakan pada jaringan hidup (misalnya kulit) untuk
membunuh mikroorganisme atau menghambat pertumbuhannya.
UD. BINA MAKMUR
Dibuat oleh : Budiono Terbitan : 0
No. 09
III. Pengamanan
1. Bahan pembersih dan desinfektan harus ditangani secara hati-hati karena merupakan bahan
yang berbahaya. Petunjuk penggunaan dari pabrik harus diperhatikan/diikuti dengan baik
petunjuk yang ada.
2. Gunakan alat pelindung seperti sarung tangan, celemek, kacamata pelindung, sepatu
pengaman pada waktu bekerja.
3. Bahan pembersih dan desinfektan umumnya jangan digunakan dalam campuran karena ada
kemungkinan bereaksi secara kimia dan menimbulkan bahaya.
4. Desinfektan yang mengandung alkohol atau pelarut lain yang mudah terbakar harus
disimpan dan ditangani secara khusus.
5. Bahan pemebersih atau desinfektan jangan diganti dengan yang lain sebelum dipastikan
bahan pengganti tersebut mempunyai efektifitas dan keamanan yang sama dengan bahan
yang digunakan sebelumnya.
2. Timbangan
2.1. Penakar produk harus selalu dalam kondisi bersih, berfungsi dengan baik dan sesuai takaran
2.2. Pastikan bahan dari material yang tidak menyerap air dan mudah dibersihkan
4. Vacuum sealer
4.1. Vacuum sealer setiap hari dicek pada awal/akhir produksi dalam keadaan bersih.
5. Wajan penggorengan
5.1. Wajan penggorengan setiap hari pada awal dan akhir produksi dalam keadaan bersih.
6. Bak Plastik
6.1. Pastikan kemasan primer dan produk hasil kemasan disiapkan bak plastik
6.2. Pastikan bak plastik saat awal produksi dan akhir produksi dalam keadaan bersih
Dokumen terkait :
No. 02 : Checklist kebersihan dan sanitasi
Lokasi : Produksi
1. PENGERTIAN
Secara umum bahan buangan menunjukan sesuatu yang tidak berguna, tidak terpakai,
tidak dikehendaki, atau barang-barang yang dibuang dapat berbentuk padat, cair dan gas.
2. TUJUAN
Mencegah terjadinya kontaminasi
Memberikan lingkugan yang estetik
3. PROSEDUR
Menyediakan tempat untuk limbah (yang kuat, tahan bocor dan tertutup) didekat
sumber sampah
Menyediakan safety box / tempat sampah khusus benda tajam
Melapisi tempat sampah dengan kantong plastik
Petugas memeriksa seluruh ruangan apabila terdapat sampah dan barang-barang
yang tidak terpakai dimasukan ke dalam kantong plastik atau dietakan sesuai
tempatnya
Sesudah kantong plastik terisi sampah maksimal 2/3 bagian
Petugas kebersihan mengambil sampah tersebut dan memilah sampah tersebut
kering dan basah dan memlilah barang yang tidak terpakai
Petugas mengikat kantong dengan rapat dan mengangkut dengan trolly khusus ke
TPS
PELAKSANA ALUR PROSES CATATAN
MULAI
Berita Acara
Penarikan
Melakukan analisa dan identifikasi produk
Produk
Ketua Tim Recall
SELESAI
Lembar
Tim Recall Ketidaksesuaian
dan
Penyelesaiannya
(LKP)