Anda di halaman 1dari 2

JENIS-JENIS REAKTOR

Berdasarkan Sistem Proses Yang Terjadi:


 Reaktor Konvensional
Adalah reaktor yang hanya terdiri atas reaksi kimia saja tanpa ada proses lainnya.

 Reaktor Membran

Reaktor membran adalah perangkat fisik yang menggabungkan proses konversi kimia
dengan proses pemisahan membran untuk menambah reaktan atau menghilangkan produk dari
reaksi. Reaktor kimia yang memanfaatkan membran biasanya disebut sebagai reaktor membran.
Membran reaktor merupakan konsep perpaduan dari sistem reaksi dan proses
pemisahan/pemurnian. Membran ini disebut juga sebagai membran katalis atau sistem katalis-
membran. Dengan membran reaktor ini diharapkan konversi suatu reaksi dapat ditingkatkan dan
diperoleh suatu produk yang memiliki tingkat kemurnian lebih tinggi.
Berdasarkan bahan baku yang digunakan pada proses pembuatannya, membaran sintetis
dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu membran organik dan membrane anorganik. Membran
organik adalah membran yang terbuat dari bahan-bahan seperti polimer, komposit, dll. Sedangkan
membran anorganik adalah membran yang terbuat dari bahan-bahan anorganik seperti keramik,
logam, dll. Membran organik sudah lebih dahulu dikembangkan dan diaplikasikan pada skala
komersial karena lebih mudah disintesa dibandingkan dengan membran anorganik serta biaya
pembuatannya lebih murah. Tetapi membran ini memiliki keterbatasan, antara lain tidak tahan
terhadap temperature yang tinggi serta pelarut organik atau bahan kimia yang bersifat ekstrim asam
atau basa. Membran anorganik lebih sulit dibuat karena sifat fisiknya yang kaku dan keras tetapi
memiliki stabilitas yang sangat baik terhadap temperatur tinggi, pelarut organik dan bahan kimia
asam maupun basa. Dengan pertimbangan spesifikasinya tersebut, maka membran anorganik
dipilih untuk dibuat menjadi membran reaktor. Prinsip kerja membran adalah memisahkan suatu
molekul atau bahan berdasarkan ukuran dan bentuknya4). Ukuran yang lebih besar tidak dapat
masuk kedalam pori dan melewati membrane, sedangkan ukuran yang lebih kecil melewati
membrane sebagai permeate.

 Reaktor Distilasi
Reaktor distilasi merupakan konsep perpaduan dari sistem reaksi dan proses
pemisahan/pemurnian dengan distilasi. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap bahan (volatilitas).
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
Reaktor batch dapat dikombinasikan secara langsung dengan kolom destilasi dengan
mendistilasi produk komponen ringan untuk meningkatkan suhu reaktor atau untuk meningkatkan
hasil produk dari reaksi kesetimbangan. Dapat dikontrolnya sistem tersebut sangat tergantung pada
kondisi operasi, seperti suhu reaktor dan komposisi distilat, dan pada waktu selama menjalankan.
Secara umum, mengendalikan suhu reaktor (satu titik kontrol bawah), sulit karena titik setel harus
ditentukan di bawah nilai maksimum untuk menghindari terobosan komponen berat dalam distilat.
Nilai maksimum ini mungkin sulit diketahui secara apriori. Sebagai contoh, kontrol suhu reaktor
dan komposisi distilasi (kontrol dua titik) ternyata sulit. Seperti halnya kontrol bawah satu titik,
suhu reaktor harus ditentukan di bawah nilai maksimum. Namun, energi dapat dihemat sejak aliran
uap, dan dengan demikian input panas ke reaktor, dapat dikurangi seiring waktu. Mengontrol suhu
pada baki dalam kolom (satu titik kontrol kolom) ditemukan untuk memberikan kinerja terbaik
untuk proses yang diberikan tanpa kehilangan reaktan dan suhu reaktor yang tinggi meskipun tidak
ada kontrol langsung suhu reaktor diperoleh.

 Reaktor Ekstraksi

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan
bantuan pelarut. Ekstraksi juga merupakan proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agen. Pemisahan terjadi
atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen-komponen dalam campuran.

Anda mungkin juga menyukai