Anda di halaman 1dari 169

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat karunia serta
hidayah-Nya hingga saat ini IATMI SMUI 2019-2020 dapat mengemban amanah dalam
mewadahi minat dan kebutuhan anggotanya secara khusus yaitu mahasiswa Departemen
Teknik Kimia maupun secara umum yaitu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
IATMI SMUI merupakan salah satu Klub Peminatan Departemen yang berada di
Departemen Teknik Kimia FTUI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keilmuan
anggota IATMI SMUI maupun non-anggota khususnya mengenai migas melalui Guest
Lecture, Workshop, Mentoring, Training, Coaching, Company Visit, Field Trip, dll.
Kami selaku pengurus harian IATMI SMUI 2019 juga mengucapkan terima kasih atas
bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak yang pada akhirnya membuat IATMI
SMUI pada semester pertama ini berjalan dengan lancar. Pihak-pihak yang tersebut adalah:
1. Dr. Ir. Asep Handaya Saputra M.Eng., Kepala Departemen Teknik Kimia Universitas
Indonesia yang telah memberi bimbingan dan dukungannya sampai saat ini.
2. Pihak IATMI Pusat, Bapak Tutuka Ariadji selaku ketua umum IATMI 2016-2019 dan juga
Bapak Hadi Ismoyo selaku wakil ketua umum IATMI 2016-2019, beserta jajaran
kepengurusannya yang telah banyak mendukung dan membantu kegiatan di IATMI SM-UI.
3. Bang Arif, Bang Irbab, Bang Mauren, dan Bang Al selaku pengurus Ikatan Alumni
Universitas Indoensia yang selalu mau direpotkan ketika kami meminta bantuan, baik dalam
hal permohonan pembicara ataupun lainnya.
4. Mas Sofyanudin, Mbak Nadim, dan Mbak Tubah selaku pengurus di IATMI Pusat yang
juga mau direpotkan saat IATMI SMUI meminta bantuan khususnya dalam hal administrasi.
5. Rekan-rekan IATMI SM lain di Indonesia atas bantuan dan tukar pikiran yang selama ini
turut membantu bagi kemajuan kami.
6. Seluruh Dosen di Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia atas bimbingan, kritik
dan sarannya selama ini.
7. Seluruh mahasiswa Departemen Teknik Kimia yang selalu dengan senang hati dan
bersemangat mengikuti semua rangkaian kegiatan yang diadakan oleh IATMI SMUI; dan
8. Seluruh mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia maupun diluar Fakultas
Teknik yang pernah mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan oleh IATMI SMUI.

ii
Tidak terasa kepengurusan IATMI SMUI 2019 ini sudah memasuki semester kedua,
yang artinya sudah di akhir kepengurusan masa kami dalam menjalankan amanah. Laporan
Pertanggung Jawaban ini dibuat sebagai pertanggung jawaban kami atas semua kegiatan yang
telah kami lakukan. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang kami lakukan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan lembaga ini
agar lebih harmonis, optimal, dan juga efektif dalam mncerdaskan anggotanya dalam bidang
dunia migas.

Depok, 30 Oktober 2019

Dandy Fadhilah
Ketua Umum IATMI SMUI 2019

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN DARI KETUA............................................................................................1
DESKRIPSI KERJA KOORDINATOR BIDANG...................................................................6
DESKRIPSI KERJA BIDANG/DEPARTEMEN......................................................................7
LPJ KOORDINATOR BIDANG KEILMUAN......................................................................12
LPJ KOORDINATOR BIDANG MEDIA DAN KOMUNIKASI..........................................16
LPJ DIVISI KESTARI.............................................................................................................20
LPJ DIVISI KEUANGAN.......................................................................................................33
LPJ DIVISI LITBANG............................................................................................................45
LPJ DEPARTEMEN GLWS...................................................................................................62
LPJ DEPARTEMEN KAJIAN................................................................................................68
LPJ DEPARTEMEN KURIKULUM......................................................................................75
LPJ DIVISI EVENT................................................................................................................85
LPJ DIVISI KEANGGOTAAN...............................................................................................93
LPJ DIVISI TRAINING AND COMPETITION..................................................................105
LPJ DEPARTEMEN EKSTERNAL.....................................................................................116
LPJ DEPARTEMEN DIGITAL MARKETING...................................................................133
LPJ DEPARTEMEN JURNALISTIK...................................................................................143
EVALUASI KESELURUHAN.............................................................................................152
RENCANA STRATEGIS LEMBAGA UNTUK KEDEPANNYA......................................153
KATA PENUTUP..................................................................................................................154

ii
PENDAHULUAN DARI KETUA

A. Gambaran Umum
IATMI SMUI (Ikatan Ahli Perminyakan Indonesia Seksi Mahasiswa Universitas
Indonesia) adalah klub peminatan departemen Teknik kimia Universitas Indonesia.
Fokusan lembaga IATMI SMUI adalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
khususnya untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa FTUI dalam hal perminyakan
dan energi. Visi dari IATMI SMUI 2019 adalah “Terwujudnya IATMI SMUI yang
harmonis dan efektif sehingga dapat memberikan kebermanfaatan secara optimal kepada
seluruh member untuk siap berkontribusi pada sektor energi Indonesia”. Visi tersebut
diturunkan menjadi 4 misi, antara lain:
1. Menciptakan lingkungan kerja IATMI SMUI yang kekeluargaan tanpa
menyampingkan profesionalitas.
2. Membangun relasi yang baik dengan seluruh pihak eksternal IATMI SMUI.
3. Menciptakan Program kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan member
4. Memberikan pembekalan ilmu kemigasan kepada seluruh member agar siap
berkontribusi pada sektor energi Indonesia
Dalam mencapai visi dan misi lembaga, IATMI SMUI telah melaksanakan proker
yang dapat menjadi acuan atau parameter pada misi. Proker tersebut antara lain guest
lecture, Workshop, IATMI E-Mentoring, IATMI Course, Forum Diskusi, IATMI Insight,
dan masih banyak lagi. Selain melaksanakan proker, melakukan kegiatan untuk menjaga
kondisi internal pada Lembaga juga merupakan acuan keberhasilan misi pertama. IATMI
SMUI juga sangat menjaga hubungan dengan pihak eksternal dengan cara melakukan
benchmarking dengan IATMI SM lain, melakukan kunjungan ke IATMI Pusat, bertemu
Alumni dan menghadiri seluruh rapat koordinasi. Ketercapaian visi dan misi lembaga
akan dibahas lebih detil pada bagian B (pencapaian visi dan misi Lembaga disertai
bukti).
Secara umum, pencapaian visi, misi, dan target program-program kerja dirasa sudah
baik. Pada pencapaian semester ini, parameter untuk setiap bidang melakukan konsol 1
kali tidak tercapai, hal ini disebabkan oleh beberapa tidak ditemukannya jadwal yang pas
lalu tidak coba di reschedule dan akhirnya tidak melakukan konsolidasi. Untuk
kedepannya akan di follow up kembali kepada BPH yang terkait. Kendala yang umum
sering terjadi dalam menjalankan misi atau program kerja adalah minat member yang
semakin menurun untuk menghadiri proker-proker, hal ini akan dikaji lebih lanjut.
Evaluasi lebih lengkap akan dibahas pada LPJ ini.
B. Pencapaian Visi dan Misi Lembaga Disertai Bukti
Pada tahun ini, visi yang dibawa oleh lembaga IATMI SMUI 2019 adalah
terwujudnya lembaga IATMI SMUI yang harmonis, optimal dan efektif. Pada kalimat
tersebut terdapat tiga hal yang ditekankan yaitu kata harmonis, optimal, dan efektif.
Harmonis jika diartikan bermakna pada terjalinnya hubungan baik antar lembaga baik
itu keluar dan kedalam. Ke luar seperti IATMI Pusat, dan juga IATMI SM Universitas
lain Ke dalam seperti lembaga lain yang ada baik itu di Teknik Kimia Universitas
Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Universitas Indonesia,dam juga para
anggota IATMI SM-UI baik itu BPH-BPH, BPH-Staff, BPH-Member IATMI, Staff-
Mmber IATMI. Jika kita implementasikan dalam lembaga IATMI SMUI maka kata
harmonis menjadi tujuan dimana lembaga ini bisa memberi rasa nyaman serta
kebermilikan dan menjaga hubungan baik dengan para stake holder IATMI SM-UI.

1
Kata optimal jika diartikan berhubungan dengan program kerja IATMI SM-UI. Jika
kita implementasikan dalam lembaga IATMI SM-UI maka kata optimal menjadi suatu
pemicu bagi IATMI SM-UI dalam memberi manfaat mengenai keilmuan migas kepada
setiap member IATMI SM-UI.
Kata efektif bermakna berhubungan dengan kata sinergi yang artinya melakukan
kegiatan gabungan. Jika diimplementasikan dalam lembaga IATMI SMUI maka kata
efektif ini menjadi tujuan dimana lembaga ini bisa menjalin hubungan yang baik dengan
lembaga lain dalam melakukan kegiatan bersama.
Kemudian berdasarkan visi yang sudah dijelaskan diatas terdapat 4 misi yang ingin
dicapai oleh IATMI SMUI kepengurusan 2019. Misi ke 1 merupakan turunan dari visi
pertama, misi ke 2 turunan dari visi ke 2, misi ke 3 dan 4 merupakan turunan dari visi ke
3. Berikut merupakan misi dari IATMI SMUI kepengurusan tahun 2019 beserta
pencapaiannya pada semester kedua

Target & Pencapaian Semester


Bobot
No Misi Lembaga Bobot Misi Semester 2a
Parameter
Target Akhir Target Pencapaian
Pada semester
2, target ini
Menciptakan
masih tercapai.
lingkungan kerja
karena presensi
IATMI SMUI
Presensi staff staff di setiap
yang
B 25% 4% di setiap rapat 0 rapat bidang
kekeluargaan
bidang 70% selalu minimal
tanpa
70%. Parameter
menyampingkan
ini akan diukur
profesionalitas
hingga akhir
kepenurusan.
Pada semester
ini telah
dilaksanakan
rapat BPH
Terlaksananya sebanyak 10
rapat BPH kali yaitu pada
sebanyak 12 tanggal pada
4% 10
kali selama tanggal-tanggal
satu ini: 10
kepengurusan. September, 24
September
Februari, 8
Oktober, dan 22
Oktober

2
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan.
Presensi Akan tetapi,
setiap rapat pencapaian
4% 0
BPH minimal selama semester
80% 2 ini adalah
presensi BPH
pada Rapat
BPH selalu
mencapai 80%
atau lebih.
Pada semester 2
ini parameter
tercapai. Belum
ada BPH yang
Setiap BPH
izin untuk tidak
maksimal izin
ikut Rabep
4% Rabep 0
selama lebih
sebanyak 3
dari 3 kali.
kali
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan.
Target semester
2 belum
tercapai pada
triwulan ini,
Terlaksananya karena masih
konsolidasi ada beberapa
bidang bidang yang
4% sebanyak 2 2 sudah
kali selama melakukan
satu konsol namun
kepengurusan baru sekali.
Parameter ini
akan dihitung
sampai akhir
kepengurusan

3
Parameter ini
telah tercapai,
Terlaksananya target semester
konsolidasi 1 dan juga
BPH semester 2.
4% sebanyak 3 3 Pada semester 1
kali selama telah dilakukan
satu konsolidasi
kepengurusan BPH sebanyak
3 kali. Pada
tanggal 17
januari, 25
Januari dan 14
Mei.

Melakukan
Target semester
Membangun kunjungan ke
2 telah tercapai,
relasi yang baik pusat minimal
karena telah
2. dengan seluruh 27% 5% sebanyak 2 2
dilakukan
pihak eksternal kali selama
kunjungan ke
IATMI SMUI satu
pusat 2 kali.
kepengurusan

Parameter ini
telah tercapai,
atau sudah
Melakukan
memenuhi
silaturahmi
target hingga
dengan
semester 2,
alumni
karena IATMI
6% minimal 2
SMUI 2019
sebanyak 2
telah melakuan
kali dalam
silaturahmi
satu
dengan alumni
kepengurusan
sebanyak 2 kali
pada semester
1.
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan.
Menghadiri
Untuk semester
seluruh
2 paramater
benchmarking
sudah tercapai
5% IATMI SM 1
sebab telah
yang
dilaksanakan
mengundang
benchmarking
IATMI SMUI
se-indonesia
dan IATMI
SMUI turut
hadir.

4
Parameter ini
akan dihitng di
Pengurus akhir
5% IATMI SMUI 100% kepengurusan.
Menghadiri Pada semester 2
100% rapat target ini tetap
koordinasi terjaga karena
seluruh BPH
mendatangi
seluruh rapat
koordinasi.
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan
karena KPD
day baru akan
terlaksana di
Terdapat akhir tahun
minimal 80 berkolaborasi
member yang dengan seluruh
7% menghadiri 0 KPD di DTK.
member Pencapaian
festival dan parameter ini
KPD Day untuk semester
1 dapat dilihat
dari jumlah
member yang
menghadiri
member festival
sejumlah 65
member.

5
Parameter
tercapai, namun
akan tetap
dihitung di
akhir
kepengurusan.
Dikarenakan
IATMI SMUI
2019 memiliki
16 proker yang
mengudang
warga. 10/16
yang dilakukan
pada semester 1
Menciptakan , 2/16 lainnya
Program kerja 60% Program dilakukan pada
yang berkualitas kerja yang semester 2a,
3 dan sesuai 23% 6% dihadiri warga 60% dan sisanya
dengan dirasakan pada semester
kebutuhan manfaatnya 2b. 60% dari
member 16= 10 proker,
dari hasil
rekapan QC 10
proker (60%)
yang telah
terlaksana dapat
dirasakan
manfaatnya.
Untuk 2 proker
yang terlaksana
pada semester
2a belum
dilakukan
rekapitulasi
quality control.

6
Parameter
tercapai. IATMI
SMUI memiliki
10 proker yang
memiliki
parameter
60% Program kehadiran. 8/10
kerja yang proker
memiliki dilaksanakan
5% 60%
parameter pada semester
kehadiran 1, 2/10 pada
yang tecapai semester 2. 8
proker memiliki
parameter
kehadiran yang
tercapai, yang
berarti
pencapaian
parameter ini
sebesar 80% .

Parameter ini
belum dapat
diukur. Karena
survey minat
Survey minat
atau kebutuhan
atau
member akan
kebutuhan
hanya akan
member
6% 0 dilakukan di
dilakukan
akhir
minimal 1x
kepengurusan
selama
sebagai acuan
kepengurusan
untuk
kepengurusan
tahun depan
atau 2020.

7
Parameter ini
akan diukur
hingga akhir
kepengurusan.
Target untuk
semester 2 pada
Melakukan triwulan ini
Sounding telah tercapai
Program kerja yaitu
5% 6
minimal 6 melakukan
kali selama 1 sounding
kepengurusan sebanyak 6 kali.
Sounding
dilakukan pada
tanggal 13
Februari, 6
Maret, 13
Maret, 6 April,
19 september,
dan 9 Oktober
2019.
Target untuk
semester 2
belum tercapai
pada triwulan
ini. IATMI
Pintar baru
Memberikan
dilakukan satu
pembekalan
Terlaksananya kali pada
ilmu kemigasan
IATMI Pintar semester 1.
kepada seluruh
2x ke setiap IATMI Pintar
4. member agar 25% 6% 2
bidang selama ke 2 akan
siap
satu dilaksanakan
berkontribusi
kepengurusan pada bulan
pada sektor
November.
energi Indonesia
IATMI Pintar
dilaksanakan
oleh bidang
kurikulum
kolaborasi
dengan GLWS

8
Parameter ini
akan ditinjau
sampai akhir
Rata-rata nilai kepenurusan.
staff untuk tes Target ini masih
6% evaluasi akhir 0 tecapai pada
IATMI Pintar semester satu,
minimal 3.00 karena pada
ujian akhir
tertulis IATMI
Pintar pertama,
rata-rata nilai
staff yang
mengikutinya
sebesar 3.32.
Target untuk
semester 2 telah
tercapai karena
telah diadakan
guest lecture 2
kali. Guest
lecture dengan
Terlaksananya
tema “Oil and
guest lecture
Gas 101” ini
ilmu
diadakan pada
7% kemigasan 2
tanggal 19
sebanyak 2x
Februari dan
selama satu
GL kedua
kepengurusan
dengan tema
“Peran Teknik
Kimia Pada
Industri Minyak
dan Gas” pada
tanggal 10
Oktober 2019.

9
Parameter ini
akan dikur pada
akhir
kepengurusan.
Progress pada
triwulan 2 ini
Tercapainya adalah telah
10 gelar dicapai 8 gelar
prestasi prestasi. (Mr.
member pada OGIP, 2nd
lomba yang runner up
7% 0
diwadahi oleh business case IP
IATMI SMUI fest, 2nd runner
2019 selama up Mud
satu competition IP
kepengurusan Fest, 1st runner
up smartcom
PGD, 2nd runner
up paper PGD,
juara 2 paper
Petroforia, juara
3 mud comp PI
Fair, dan juara 1
mud comp PI
Fair)

Berdasarkan misi 1, mengenai parameter presensi staff di setiap rapat bidang 70% adalah
pada semester 2, target ini masih tercapai. karena presensi staff di setiap rapat bidang selalu
minimal 70%. Parameter ini akan diukur hingga akhir kepenurusan. Di samping itu terdapat
juga parameter di misi 1 mengenai terlaksananya rapat BPH sebanyak 12 kali selama satu
kepengurusan sudah hampir mecapai target dikarenakan parameter ini akan diukur hingga
akhir kepengurusan. Pada semester ini telah dilaksanakan rapat BPH sebanyak 10 kali yaitu
pada tanggal 10 Oktober 2019, 24 Oktober 2019, 8 November 2019, dan juga 22 November
2019. Adapun juga parameter pada misi 1 mengenai presensi setiap rapat BPH minimal 80%.
Sejauh ini parameter ini sudah tercapai dikarenakan pada saat rapat BPH presensi BPH yang
hadir selalu di atas 80%. Parameter ini akan dihitung hingga akhir kepengurusan. Untuk
parameter setiap BPH maksimal izin Rabep sebanyak 3 kali juga sudah tercapai dikarenakan
pada parameter ini tidak ada BPH yang izin lebih dri 3 kali. Selanjutnya terlaksananya
konsolidasi bidang sebanyak 2 kali selama satu kepengurusan, Target semester 2 belum
tercapai, karena masih ada beberapa bidang yang sudah melakukan konsol namun baru sekali.
Parameter ini akan dihitung sampai akhir kepengurusan. Dan parameter terakhir pada misi 1
yaitu terlaksananya konsolidasi BPH sebanyak 3 kali selama satu kepengurusan. Parameter
ini telah tercapai, target semester 1 dan juga semester 2. Pada semester 1 telah dilakukan
konsolidasi BPH sebanyak 3 kali. Pada tanggal 17 januari, 25 Januari dan 14 Mei.
Untuk misi 2 yaitu Membangun relasi yang baik dengan seluruh pihak eksternal IATMI
SMUI. Memiliki berapa parameter diantaranya Melakukan kunjungan ke pusat minimal
sebanyak 2 kali selama satu kepengurusan. Parameter ini sudah tercapai karena telah
dilakukan kunjungan ke pusat 2 kali. Kemudian parameter selanjutnya adalah Melakukan
silaturahmi dengan alumni minimal sebanyak 2 kali dalam satu kepengurusan. Dalam
parameter ini sudah tercapai atau sudah memenuhi target hingga semester 2, karena IATMI
10
SMUI 2019 telah melakuan silaturahmi dengan alumni sebanyak 2 kali pada semester 1.
Kemudian parameter berikutnya adalah Menghadiri seluruh benchmarking IATMI SM yang
mengundang IATMI SMUI sudah tercapai sebab telah dilaksanakan benchmarking se-
indonesia dan IATMI SMUI turut hadir. Dan selanjutnya adalah Pengurus IATMI SMUI
Menghadiri 100% rapat koordinasi. Parameter ini akan dihitng di akhir kepengurusan. Pada
semester 2 target ini tetap terjaga karena seluruh BPH mendatangi seluruh rapat koordinasi.
Dan parameter terakhir pada misi 2 adalah Terdapat minimal 80 member yang menghadiri
member festival dan KPD Day. Parameter ini akan dihitung pada akhir kepengurusan karena
KPD day baru akan terlaksana di akhir tahun berkolaborasi dengan seluruh KPD di DTK.
Pencapaian parameter ini untuk semester 1 dapat dilihat dari jumlah member yang
menghadiri member festival sejumlah 65 member.
Untuk misi ketiga, yaitu menciptakan program kerja yang berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan member. Parameter untuk misi tersebut tercapai dengan baik, parameter yang
belum tercapai hanya membuat survey member yang memang akan dilakukan pada akhir
kepengurusan oleh divisi litabng IATMI SMUI 2019. Evaluasi yang kerap dijumpai dalam
pencapaian misi ini adalah susah mencari masa untuk menghadiri acara-acara yang ada,
walaupun sudah sering dilakukan publikasi baik secara virtual (melalui social media) maupun
secara langsung (sounding). Rencana strategis untuk kedepannya adalah membuat acara yang
lebih kreatif dan interaktif dan ditanyakan kembali mengenai harapan member ketiga
menghadiri sebuah acara, karena mungkin bentuk acara yang ada kurang sesuai dengan
kemauan warga.
Untuk misi keempat, yaitu memberikan pembekalan ilmu kemigasan kepada seluruh member
agar siap berkontribusi pada sektor energi Indonesia. Untuk parameter yang pertama yaitu
melakukan IATMI Pintar berjalan dengan baik, namun memang belum bisa tercapai karena
IATMI pintar kedua akan dilakukan pada bulan November. Kesulitan yang ditemukan pada
pencapaian parameter ini adalah susah dalam menentukan jadwal sehingga BPH terkait harus
sering mengingatkan agar jadwal yang pas ditemukan. Untuk parameter kedua berjalan
dengan baik, karena staff yang mengikuti IATMI Pintar dapat mengerjakan test dengan baik.
Untuk parameter kedua sudah tercapai, evaluasinya adalag kurang koordinasi antar BPH, dan
publikasi yang dadakan, untuk kedepannya agar yang dating lebih ramai sebaiknya kedua hal
tersebut diperbaiki. Untuk parameter keempat, divisi TC sudah berusahan maksimal namun
karena memang lomba untuk IATMI sedikit, sehingga susah untuk mencapai angka 10,
kedepannya target diturunkan saja.

C. IKG Lembaga

11
Pencapaia
Target
Targe n
Poin Kumulatif
GBHI t Kumulatif Keterangan
IKG Semester
Akhir Semester
2a
2a

Pencapaian: Untuk poin IKG 3A,


pencapaian pada semester 1 ini
mencapai target kumulatif pada
semester 1, namun belum mencapai
target akhir. Jumlah mahasiswa yang
mengaplikasikan keilmuan yakni
sebanyak 215 dari jumlah mahasiswa
S1 sebanyak 628.Pada semester 2
akan dilakukan pendataan kembali.
3 3a 60% 0 34.24
Rencana Strategis: SC IKG akan
mensosialisasi hasil pencapaian pada
semester 1 ini kepada bidang atau
divisi terkait, kemudian Bersama-
sama mendiskusikan langkah
kedepannya akan seperti apa.
Melakukan pendataan yang berkala
dan rapih agar tidak ada yang terlewat
ataupun salah.

Pencapaian: Untuk poin IKG 3B,


pencapaian pada semester 1 ini
mencapai target kumulatif pada
semester 1, namun belum mencapai
target akhir. Karya ilmiah yang
dihasilkan oleh mahasiswa pada
semester 1 adalah sebesar 86. Jumlah
tersebut dicapai melalui karya ilmiah
yang dibuat untuk mengikuti
kompetisi seperti OIM FTUI, PGD
UI ,dan lomba lain di luar UI.Pada
3 3b 290 80 86 semester 2 akan dilakukan pendataan
kembali.

Rencana Strategis: SC IKG akan


mensosialisasi hasil pencapaian pada
semester 1 ini kepada bidang atau
divisi terkait, kemudian Bersama-
sama mendiskusikan langkah
kedepannya akan seperti apa.
Melakukan pendataan yang berkala
dan rapih agar tidak ada yang terlewat
ataupun salah.

12
Pencapaian: Untuk poin IKG 3C,
pencapaian pada semester 1 ini
mencapai target kumulatif pada
semester 1, namun belum mencapai
target akhir. Poin IKG ini akan
tercapai pada semester 2, karena
proker pendukungnya yaitu I-act baru
3 3c 1 0 0
akan diadakan pada semester 2.

Rencana Strategis: SC IKG akan


mensosialisasi hasil pencapaian pada
semester 1 ini kepada bidang atau
divisi terkait, kemudian Bersama-
sama mendiskusikan langkah
kedepannya untuk mengeksekusi
program kerjanya sebaik mungkin.

Pencapaian: Untuk poin IKG 4A,


pencapaian pada semester 1 ini
mencapai target kumulatif pada
semester 1, namun belum mencapai
target akhir. Terdapat 71 member
aktif yang ikut serta dalam kepanitian
baik didalam DTK maupun diluar
DTK. Poin IKG ini akan tercapai
pada semester 2, karena masih
terdapat beberapa alur yang baru akan
4 4a 120 40 71 terlaksana pada semester 2.

Rencana Strategis: SC IKG akan


mensosialisasi hasil pencapaian pada
semester 1 ini kepada bidang atau
divisi terkait, kemudian Bersama-
sama mendiskusikan langkah
kedepannya untuk mengeksekusi
program kerjanya sebaik mungkin.
Serta melakukan pendataan yang
berkala

13
Pencapaian: Untuk poin IKG 5A,
pencapaian pada semester 1 ini
mencapai target kumulatif pada
semester 1, yaitu belum ada
pelanggaran.
5 5a 1 0 0
Rencana Strategis: SC IKG akan
mensosialisasi hasil pencapaian pada
semester 1 ini kepada seluruh badan
pengurus harian, dan mengingatkan
kembali untuk tidak melakukan
pelanggaran.

Pencapaian: Untuk poin IKG 7A,


pencapaian pada semester 1 ini
mencapai target, yaitu 21 dari 45
proker memenuhi parameter
keberhasilan proker

7 7a 80% 15% 46.67%


Rencana Strategis: SC IKG akan
mensosialisasi hasil pencapaian pada
semester 1 ini kepada seluruh badan
pengurus harian, dan merencakan
Bersama-sama untuk mencapai
keberhasilan seluruh program kerja.
Lebih memfollow up litbang dalam
pembuatan QC.

Pencapaian: Untuk poin IKG 9A,


pencapaian pada semester 1 ini tidak
mencapai target kumulatif pada
semester 1, dikarenakan belum
terdapat rekapan nilai UAT.
9 9a 29 10 0
Rencana Strategis: SC IKG akan
mensosialisasi hasil pencapaian pada
semester 1 ini kepada seluruh badan
pengurus harian. SC akn memfollow
up mengenai UAT.

D. Keharmonisan Internal Lembaga


Keharmonisan internal lembaga dapat ditinjau dari segi komunikasi antara masing-
masing BPH IATMI SMUI. Hal ini dapat dilihat dari sering atau tidaknya terjadi miss
communication antar BPH. Tidak hanya komunikasi BPH dengan Staff namun juga
terhadap member dari IATMI SMUI. Untuk mendapatkan parameter ketercapaian
harrmonis atau tidaknya lembaga dapat diukur melalui hasil analisis divisi penelitian dan
pengembangan terkait bidang keanggotaan karena bidang keanggotaan memiliki program
14
kerja yang berhubungan langsung dengan keharmonisan internal lembaga. Berdasarkan
evaluasi yang telah dilakukan oleh divisi penelitian dan pengembangan maka dapat
disimpulkan bahwa lembaga IATMI SMUI sudah menjalin hubungan internal yang
harmonis dengan berbagai stakeholder yang ada. Disamping itu, parameter yang tidak
dapat diukur dapat dilihat dari segi kedekatan setiap BPH dengan BPH, BPH terhadap
Staff maupun member dengan tolak ukur segi interaksi kesehariannya. Hal ini berarti
setiap BPH melakukan interaksi personal dengan keseluruhan member yang menyangkut
mengenai ilmu kemigasan maupun organisasi IATMI SMUI itu sendiri

E. Pemberdayaan Stakeholder
Pemberdayaan stakeholder yang dimaksud disini adalah komunikasi yang dilakukan
dengan pihak-pihak terkait diluar IATMI SMUI oleh ketua umum atau wakil ketua
umumnya. Berdasarkan definisi yang dijabarkan diatas maka pihak luar yang terkait
adalah lembaga-lembaga di DTK, lembaga-lembaga di FTUI, IATMI SM lain dan Pusat
serta pihak-pihak professional. Berikut ini akan dijabarkan secara merinci pihak-pihak
yang telah disebutkan diatas:
 Lembaga-lembaga di DTK.
Sebagai ketua lembaga saya selalu menghadiri rapat koordinasi yang dilakukan antar
ketua lembaga. Kemudian untuk proker sampai saat ini telah dilaksanakan beberapa
proker yang dilakukan secara bekerja sama dengan IMTK FTUI, SPE UISC seperti
contoh Guest Lecture, Training, dan Overview dengan SPE UI SC dan Program kerja
berupa ucapan poster yang dibuat bersama dengan lembaga seperti IMTK, SPE UISC,
dan SBE UISC.

 Lembaga lain di Teknik.


Saya dan wakil ketua selalu menghadiri rapat koordinasi dan juga berusaha
menghadiri proker lembaga lain yang mengundang IATMI SMUI didalamnya. Untuk
proker sejauh ini telah bekerja sama dengan BEM FTUI dan MPM FTUI dalam hal
Musyawarah Kerja.
 IATMI SM lain dan Pusat.
IATMI SM lain saya sebagai ketua lembaga menghadiri gathering yang diadakan oleh
IATMI SM lain. Selanjutnya untuk Pusat, saya rutin ke Pusat setiap bulan dan
berolahraga bersama dengan pengurus pusat di Universitas Indonesia setiap beberapa
kali dalam sebulan. Kemudian terdapat beberapa staff untuk bertemu dengan kalangan
professional yang bekerja di Pusat.
 Pihak professional dan alumni.
Dengan pihak ini kami selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan pihak terkait
baik dalam hal pembicara untuk proker maupun menjadi juri didalam lomba yang
kami adakan.

15
DESKRIPSI KERJA KOORDINATOR BIDANG

A. KEILMUAN
1. Memastikan terjadinya standardisasi BPH IATMI SMUI 2019 dalam ilmu kemigasan
2. Memastikan alur yang sistematis bagi divisi keilmuan IATMI SMUI 2019
3. Melakukan penanaman yang tepat sasaran dengan konsep 4 fase pembinaan keilmuan
4. Meningkatkan kepekaan dan pengetahuan kemigasan baik secara non-teknis
5. Memastikan kolaborasi-kolaborasi yang dilakukan di divis Keilmuan berjalan
denganbaik dan berdampak

B. MEDIA DAN KOMUNIKASI


1. Bertanggung jawab atas seluruh media sosial IATMI SMUI 2019.
2. Bertanggung jawab untuk meningkatkan nilai jual dari program-program IATMI
SMUI 2019.
3. Memastikan hubungan IATMI SMUI baik dengan pihak eksternal seperti IATMI PP,
IATMI SM, dan alumni terkait.
4. Berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai publikasi.

16
DESKRIPSI KERJA BIDANG/DEPARTEMEN

A. KESTARI
Divisi kestari memiliki peran umum dalam mengurus administrasi dan timeline lembaga
IATMI SMUI secara terpusat. Detailing kerja divisi Kestari:
1. Menjadi central kerja administrasi IATMI SMUI dalam hal mengorganisir kegiatan
surat menyurat.
2. Menjaga dan mengontrol timeline kerja lembaga IATMI SMUI secara continue dan
melakukan banding apabila terjadi overlapping dengan timeline lembaga lainnya.
3. Mengkoordinir pembuatan dan pembelajaran dalam membuat LPJ IATMI SMUI.
4. Berkoordinasi (baik internal maupun eksternal) dan berwenang dalam menjalankan
kebijaksanaan birokrasi.
5. Bertanggung jawab atas administrasi lembaga serta mengelola, mengatur dan
mengawasi timeline divisi-divisi dan departemen.

B. KEUANGAN
Divisi Keuangan mengatur keuangan dari lembaga IATMI SMUI secara terpusat dan
mencari dana alternatif, dan bertanggung jawab atas administrasi keuangan organisasi serta
mengupayakan sumber pendanaan lembaga dan mengelola keuangan lembaga. Detailing
kerja divisi keuangan:
1. Menjadi central keuangan IATMI SMUI untuk pemenuhan kegiatan lembaga.
2. Mengatur cashflow secara continue selama kepengurusan berjalan.
3. Bertangung jawab untuk membuat laporan keuangan yang akan dilaporkan kepada
stakeholders.
4. Berkoordinasi dengan baik untuk internal dan eksternal lembaga seperti MPM FTUI,
Dekanat FTUI.

C. LITBANG
Divisi Penelitian dan Pengembangan berperan dalam menilai dan mengevaluasi
perkembangan lembaga, memberikan rekomendasi untuk pengembangan lembaga,
merancang rencana strategis untuk kedepannya, serta mengkaji seluruh pencapaian dari
seluruh departemen dan divisi yang ada pada lembaga IATMI SMUI. Detailing kerja divisi
penelitian dan pengembangan:
1. Melakukan penilaian dan evaluasi lembaga secara menyeluruh.
2. Menjadi central of consulting bagi BPH, Staff, dan member IATMI SMUI.
3. Memberikan rekomendasi secara integrative dan implementatif bagi program kerja
IATMI SMUI (eventual ataupun non-eventual).
4. Bertanggung jawab mengontrol masalah ketercapaian visi misi lembaga dan tujuan
seluruh departemen dan divisi yang ada pada lembaga itu sendiri.
5. Melakukan pengembangan lembaga dengan cara memberikan rekomendasi dan
merancang rencana strategis lembaga untuk ke depannya.

D. KEILMUAN
Keilmuan adalah divisi yang mengoordinir dalam hal pencerdasan ilmu kemigasan untuk
seluruh lapisan IATMI SMUI. Dikarenakan begitu banyak dan besar tugas yang dimiliki
divisi ini, maka Divisi ini terbagi menjadi tiga departemen, yaitu Departemen Guest Lecture
& Workshop, Departemen Kajian dan Departemen Kurikulum.
17
 Departemen Guest Lecture & Workshop
Departemen Guest Lecture & Workshop merupakan departemen yang bertugas untuk
mengadakan sesi sharing materi teknis kemigasan yang mengundang pembicara dari
kalangan professional, serta memastikan bahwa ilmu yang disampaikan dapat diterima
dengan baik. Selain itu departemen ini pun bertanggung jawab dalam pelaksanaan Wokshop
atau pelatihan langsung yang terkait dengan kemigasan seperti Workshop Software Training.
1. Bertanggung jawab memfasilitasi wawasan dan pengetahuan member IATMI SMUI
dalam dunia Migas.
2. Mengadakan kegiatan Kuliah Tamu yang berhubungan dengan dunia Migas secara
technical maupun non-technical.
3. Mengadakan workshop yang terkait dengan hal-hal yang bersifat praktikal terkait
kemigasan.
 Departemen Kajian
Departemen Kajian merupakan departemen yang berperan dalam pemenuhan wawasan
kemigasan member yang bersifat kondisi langsung pada industri seperti pengkajian
dibeberapa aspek vital kemigasan, yaitu birokrasi, regulasi, hokum, ataupun tata kelola
kemigasan di Indonesia. Bentuk kajian yang disampaikan dapat berupa kajian langsung dan
kajian tidak langsung (melalui media sosial).
Detailing kerja departemen kajian:
1. Mengadakan kajian langsung berupa forum diskusi dalam lembaga IATMI SMUI.
2. Mengadakan kajian tidak langsung berupa konten artikel berisi isu terkini kemigasan
di Indonesia.
3. Bekerjasama dengan divisi atau Departemen lainnya, seperti Website dan Design
untuk mengadakan publikasi yang massive dan kreatif.
 Departemen Kurikulum
Departemen Kurikulum merupakan departemen bertanggung jawab dalam perancangan
materi atau kurikulum pemenuhan kebutuhan keilmuan member yang terintegrasi dengan
seluruh divisi dan departemen yang ada di IATMI SMUI sehingga ilmu yang didapatkan
anggota menjadi lebih komprehensif. Detailing kerja departemen kurikulum:
1. Bertanggung jawab sebagai media induk keilmuan kemigasan dalam IATMI SMUI.
2. Bertanggung jawab dalam perancangan materi atau kurikulum pemenuhan kebutuhan
keilmuan member yang terintegrasi dengan seluruh divisi dan departemen.
3. Melakukan standardisasi keilmuan bagi Badan Pengurus Harian (BPH) IATMI SMUI.
4. Melakukan penyebaran konten keilmuan dengan berkoordinasi bersama Departemen
Website dan Design serta Jurnalistik.
5. Bertanggung jawab mempersiapkan konten keilmuan yang dapat diterima oleh
berbagai fase atau angkatan member IATMI SMUI.

E. KEANGGOTAAN
Divisi Keanggotaan berperan dalam meningkatan iklim kekeluargaan dan administrasi dari
anggota IATMI SMUI. Sehingga, Divisi ini bertanggung jawab dalam meningkatkan
hubungan dengan staff dan member. Selain itu, Divisi ini pun berperan dalam
mengoordinasikan dan menyusun kaderisasi untuk IATMI SMUI. Detailing kerja divisi
keanggotaan:
1. Bertanggung jawab dalam meningkatkan hubungan dengan staff dan member IATMI
SMUI.

18
2. Membantu persiapan kepengurusan IATMI SMUI sebagai central of human
development dalam bentuk perekturan pengurus internal lembaga.
3. Mengkoordinasikan dan menyusun sistem kaderisasi IATMI SMUI secara terstruktur.
4. Bekerjasama dengan Litbang untuk membantu improvement staff IATMI SMUI
dengan cara memberikan evaluasi dalam bentuk raport per-semester.
5. Bertanggung jawab untuk mengontrol pengembangan member dalam hal keilmuan dan
keorganisasian member.

F. TRAINING & COMPETITION


Divisi Training & Competition berperan dalam memberikan fasilitas pelatihan dan
pembinaan untuk member IATMI SMUI yang akan berkompetisi dalam divisi kemigasan
(kontingen). Detailing kerja divisi TC:
1. Bertanggung jawab memberikan pelatihan rutin untuk menambah wawasan dan minat
para member IATMI SMUI dalam berkompetisi di kemigasan.
2. Bertanggung jawab mengurus kelancaran kontingen untuk berkompetisi dalam perihal
persiapan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban.
3. Beranggung jawab meningkatkan iklim berkompetisi member IATMI SMUI secara
continuos.

G. EVENT
Divisi Event merupakan divisi yang berperan dalam memfasilitasi member IATMI SMUI
dalam meningkatkan profesionalitas, kompetensi, dan pengalaman yang nyata di divisi
kemigasan. Peningkatan dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada member untuk
mendapatkan arahan dari professional mengenai dunia kemigasan atau terjun langsung
melihat secara nyata. Selain itu, Divisi ini bertanggung jawab untuk mengadakan program
kerja berupa event-event besar didalam lembaga IATMI SMUI seperti kompetisi Internal
League. Detailing kerja divisi event:
1. Bertanggung jawab dalam memberikan kesempatan member dapat belajar langsung di
realita kerja, dalam bentuk pengadaan company visit dan field trip.
2. Bertanggung jawab dalam pengadaan acara eventual yang bersifat inspiring dan
motivational terkait dunia kemigasan.
3. Bertanggung jawab dalam pengadaan kompetisi internal league sebagai bentuk
kerjasama dengan Divisi Training dan Competition untuk meningkatkan kepahaman
member IATMI SMUI.
4. Bertanggung jawab untuk mengontrol, memberikan evaluasi, dan rekomendasi
terhadap acara PGD 2018 dalam kondisi sebagai SC (Steering Committee).

H. MEDIA & KOMUNIKASI


Divisi Media dan Komunikasi bertanggung jawab sebagi koordinator seluruh media
IATMI SMUI baik secara online maupun nyata, publikasi dari IATMI SMUI secara
menyeluruh, dan bertindak sebagai penjaga relasi dari IATMI SMUI. Dikarenakan tugasnya
yang banyak dan besar, Divisi ini dibagi menjadi tiga departemen yaitu Departemen
Eksternal, Departemen Website & Design, dan Departemen Jurnalistik.
 Departemen Eksternal
Departemen eksternal merupakan divisi yang berperan dalam meningkatkan hubungan dan
menjaga silahturahmi dengan elemen-elemen luar IATMI SMUI seperti lembaga-lembaga
19
FTUI, alumni IATMI SMUI, IATMI SM lainnya, IATMI Pusat, kalangan professional dan
ahli di dunia kemigasan, serta masyarakat. Departemen ini bertugas menyelenggarakan
program kerja dalam rangka memperkuat hubungan dengan pihak luar tersebut. Detailing
kerja departemen eksternal:
1. Bertanggung jawab sebagai penggerak dalam menjaga hubungan IATMI SMUI
dengan kalangan luar, seperti SM (seksi mahasiswa) IATMI lainnya, IATMI Pusat,
kalangan Profesi Migas, mahasiswa, alumni, dan masyarakat berupa pengadaan
program kerja seperti benchmarking, koordinasi rutin dengan IATMI Pusat, dll.
2. Bertanggung jawab dalam memfasilitasi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang
dapat meningkatkan hubungan persahabatan.
 Departemen Website dan Design
Departemen Website and Design bertugas untuk mengoordinir dan menjalankan website
IATMI SMUI, serta membuat berbagai macam desain yang akan dipublikasikan yang bersifat
mengundang dan memberikan pengetahuan atau informasi terbaru mengenai kemigasan
maupun IATMI SMUI. Detailing kerja departemen website and design:
a. Bertanggung jawab sebagai penggerak dalam peningkatan konten visualisasi IATMI
SMUI.
b. Bertanggung jawab sebagai central informasi pengetahuan seputar dunia Migas bagi
member IATMI SMUI.
c. Bettanggung jawab memperkenalkan IATMI SMUI ke seluruh kalangan dengan
membuat inovasi dan meng-update situs website IATMI SMUI.
d. Bertanggung jawab memfasilitasi member melalui Media Poster IATMI SMUI yang
akan di-update secara rutin.
 Departemen Jurnalistik
Departemen jurnalistik bertugas untuk memberikan informasi seputar pengetahuan akan
kemigasan ataupun berbagai macam informasi yang berhubungan dengan IATMI SMUI
terhadap berbagai stakeholder yang disajikan dalam bentuk website ataupun dalam bentuk
jurnalistik berupa mading dan lain-lain. Detailing kerja departemen jurnalistik:
1. Bertanggung jawab sebagai penggerak dalam memenuhi wawasan member berupa
bacaan, dalam pengadaan bulletin ataupun artikel yang terkait kemigasan dan internal
lembaga.
2. Bertanggung jawab sebagai koordinator utama pengumpulan berbagai tulisan dari
semua SM (Seksi Mahasiswa) IATMI sebagai bentuk kepercayaan IATMI Pusat
kepada IATMI SMUI untuk mengelola kolom khusus SM di majalah IATMI.
3. Bertanggung jawab sebagai koordinator dalam publikasi majalah dinding IATMI
SMUI.
4. Bertanggung jawab sebagai sarana untuk mendokumentasikan berbagai momen-
momen penting yang dialami dan dilakukan oleh seluruh member IATMI SMUI.

20
LPJ KOORDINATOR BIDANG KEILMUAN

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

No Arahan Ketua Lembaga Pencapaian Evaluasi

Tidak ada arahan untuk


1 - -
Koorbid

B. Gambaran Umum
1. Koordinasi Koorbid-BPH
Koordinasi BPH Koordinator dengan BPH Bidang terjalin dengan baik, dimana
penyampaian informasi satu sama lain berjalan dengan lancar serta adanya feedback
dari kedua belah pihak. Konsultasi terkait program kerja juga berjalan dengan baik.
BPH koordinator melakukan follow up secara berkala kepada BPH bidang terkait dan
BPH bidang juga responsif serta mudah dihubungi, sehingga komunikasi dan
koordinasi antara koorbid berjalan dengan baik.
2. Koordinasi Koorbid-Koorbid
Koordinasi dengan BPH lain berlangsung dengan baik, dimana tidak ada kesalahan
yang begitu berarti. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan adanya komunikasi yang
baik antara masing-masing pihak serta akan saling membantu dalam menjalankan
program kerja.
3. Analisis SWOT Koridor
- Strength:
Divisi keilmuan memiliki pengurus inti yang berkualitas, berpotensi, dan bertanggung
jawab sehingga dapat dalam melaksanakan program kerja dengan baik. Seluruh
pengurus inti juga mempunyai kerjasama yang baik dan pemahaman yang cukup baik
mengenai divisi ini, sehingga dapat saling membantu.
- Weakness:
Pengurus inti pada divisi keilmuan terdiri atas dua angkatan yang berbeda, sehingga
pada beberapa kesempatan sulit untuk menentukan jadwal temu terkait rapat
pengurus. Terkadang beberapa pengurus inti menjadi deadliner dan skip terhadap
beberapa aspek pada program kerja, sehingga koorbid perlu melakukan follow up
secara lebih berkala.
- Opportunity:
Pengurus inti responsif dan mudah dihubungi, sehingga apabila terdapat keperluan
dan tidak dapat bertemu langsung akan terselesaikan dengan segera. Pengurus bidang
lain juga mendukung program kerja yang ada di divisi keilmuan sehingga program
kerja dapat terlaksana dengan lancar.
- Threat:
Beberapa pengurus inti pada divisi keilmuan memiliki kesibukan di kegiatan lain,
sehingga dapat mempengaruhi waktu di divisi keilmuan.
4. Renstra SWOT Koridor
 Rencana Strategis di Triwulan Tersebut Sebagai Gambaran untuk Tahun Depan
Melakukan perencanaan di awal kepengurusan terkait jadwal rapat, sehingga
jadwal tersebut tidak terganggu dengan kegiatan lain. Melakukan pencerdasan di

22
awal kepengurusan agar pemahaman pengurus terkait migas dan divisi keilmuan
lebih matang lagi saat kepengurusan berjalan.
 Rencana Strategis Triwulan Selanjutnya
Penjagaan dilakukan lebih baik dan melakukan follow up secara berkala dan terus
menerus terkait program kerja.
C. Penutup
1. Kesimpulan
Divisi keilmuan membawahi 3 departemen, yaitu kurikulum, GLWS, dan kajian. Pada
semester 2A, koordinasi antara ketiga departemen berlangsung dengan baik dengan
adanya komunikasi yang baik juga serta terjalin kerja sama yang simultan. Pada
departemen-departemen dibawah divisi keilmuan juga saling membantu dalam
melaksanakan program kerjanya. Program kerja pada bidang-bidang di divisi
keilmuan dapat dikatakan terlaksana dengan cukup baik jika melihat dari parameter
pencapaian program kerja per bidang.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Divisi keilmuan perlu menyusun alur keilmuan lebih sistematis dan sinergis
terkait bidang dibawah divisi keilmuan agar penanaman keilmuan kepada elemen-
elemen terkait dapat tersampaikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan penyusunan timeline pada masing-masing bidang lebih sistematis serta
tema-tema yang saling berkesinambungan untuk proker masing-masing bidang.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Divisi keilmuan perlu melakukan tambahan jadwal terkait pertemuan dengan
departemen-departemen dibawah divisi keilmuan untuk mendiskusikan mengenai
program kerja yang akan berlangsung agar persiapan dapat dilaksanakan lebih
baik sehingga dapat mengurangi resiko permasalahan yang akan timbul terkait
program kerja pada departemen-departemen di bawah divisi keilmuan

D. Penilaian Ketua Umum


Nama Bidang Penjabaran Penilaian
dan atau Ketua
Koridor Kondisi Internal Program Kerja Koordinasi dengan
stakeholder

Kurikulum Staff responsif Program kerja Koordinasi dengan 3


serta antusias pada semester stakeholder berjalan
dalam 2A berjalan dengan lancar
melaksanakan dengan lancar
program kerja dan sesuai
dan bertanggung timeline awal.
jawab atas tugas
yang diberikan

GLWS Staff responsif Program kerja Koordinasi dengan 3


serta antusias pada semester stakeholder berjalan
dalam 2A berjalan dengan lancar
melaksanakan dengan cukup
program kerja lancar, namun
dan bertanggung tidak sesuai
jawab atas tugas dengan
yang diberikan, perencaan
namun ada yang timeline awal.

23
perlu di
approach lebih
agar
dapat
bekerja
bersama
Kajian Staff responsif Program kerja Koordinasi dengan 3
serta antusias pada semester stakeholder berjalan
dalam 2A berjalan dengan lancar
melaksanakan dengan lancar,
program kerja namun ada
dan bertanggung yang tidak
jawab atas tugas sesuai timeline
yang diberikan, awal
namun beberapa
perlu di
approach lebih
agar
dapat
bekerja
bersama

24
LPJ KOORDINATOR BIDANG MEDIA DAN KOMUNIKASI

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Pencapaian Arahan Ketua Lembaga
No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Terkadang masih ada


Tercapai. Kadiv bidang yang
Terpublikasikannya proker
media dan komunikasi mendadak dalam
IATMI SMUI melalui media
memegang serta menyampaikan
1 social IATMI SMUI
mengendalikan jarkom, dan juga
(Official Account Line dan
publikasi via OA terkadang masih ada
Instagram)
IATMI SMUI. keterlambatan dalam
publikasi melalui OA.

Arahan ketua lembaga terhadap Divisi Media dan Komunikasi adalah mempublikasikan
segala bentuk publikasi dari semua bidang di IATMI SMUI melalui Official Account Line
IATMI SMUI dalam bentuk broadcast dan posting dalam home, serta publikasi ke dalam
account Instagram IATMI SMUI dalam bentuk story instagram, post foto di feed dengan
design poster yang dibuat sedemikian rupa agar terlihat rapih, maupun diletakkan pada
highlight instagram. Kedua media social ini, official account line dan instagram, merupakan
media yang baik untuk melalukan publikasi, serta sebagai media penghubung antara IATMI
SMUI dengan pihak lain, maupun dari dalam ataupun dari luar.
Setiap publikasi proker telah terpublikasikan dengan baik melalui media sosial OA line,
namun terkadang maih terjadi keterlambatan publikasi karena pada waktu tertentu pemegang
OA line sedang tidak memegang HP sedangkan bidang yang meminta jarkom
memberitahukan pada waktu yang mepet dengan waktu publikasi, selain itu hal ini juga bisa
terjadi karena terjadinya error pada aplikasi dikarenakan signal yang kurang stabil.

B. Gambaran Umum
1. Koordinasi Koorbid-BPH
Koordinasi antara koorbid dengan BPH berjalan dengan sangat baik, baik secara
online maupun offline. Semua BPH responsif dan aktif apabila ada diskusi ataupun dalam
rapat divisi. Namun terkadang masih ada juga BPH yang memberikan respon yang telat
dalam group, sehingga menghambat diskusi dalam group. Dalam setiap proker bidang,
koordinator bidang juga turut ikut membantu mengerjakan proker tersebut, begitu juga
dengan semua Mandept, saling membantu walaupun bukan proker mereka sendiri.
2. Koordinasi Koorbid-Koorbid
Koordinasi antar BPH berjalan dengan sangat baik. BPH dari bidang lain
menghubungi Divisi Media dan Komunikasi untuk mempublikasikan proker ataupun
publikasi mengenai informasi terbaru melalui media sosial IATMI SMUI 2019. Semua
bidang sudah menghubungi dengan baik dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan di
awal kepengurusan. Namun terkadang masih ada bidang yang mendadak dalam menginfokan
ke Divisi Media dan Komunikasi. Tetapi hal ini dapat terselesaikan karena apabila ada
keterlambatan seperti itu, waktu publikasi akan digeser ke jam berikutnya dan BPH bidang
yang bersangkutan tidak ada masalah selama materi tetap dapat dipublikasikan dengan baik.
Koordinasi dengan BPH lain juga sangat baik dalam setiap pelaksanaan proker. Antar
BPH saling membantu dalam pelaksanaan proker agar berjalan dengan lancar.
26
3. Analisis SWOT Koridor
- Strength: Divisi media dan komunikasi terdiri dari orang-orang yang bertanggung
jawab dan berpotensi, dimana dapat melaksanakan setiap tugasnya dengan baik, selain
itu juga mau membantu bidang lain dalam pelaksanaan proker. Hubungan yang
terjalin di dalamnya juga sangat dekat dan harmonis.
- Weakness: Dalam melaksanakan rapat, terdaat kesulitan untuk menemukan waktu
yagn tepat dimana semua anggota dapat menghadirinya. Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan angkatan, sehingga jadwal kuliah tiap orang juga berbeda-beda. Selain itu
juga masih terdapat pengurus yang deadliner dalam menjalankan tugas dan program
kerjanya, serta terkadang terdapat waktu-waktu dimana pengurus ada yang kurang
responsif.
- Opportunity: Pengurus dari divisi media dan komunikasi responsif, apabila tidak
dapat bertemu secara langsung untuk rapat membahas divisi, rapat dapat dilakukan
secara online melalui group divisi yang ada pada media social Line. Dukungan dari
bidang lain maupun dari stakeholder juga sangat membantu dan mendukung
kelancaran pelaksanaan program kerja divisi media dan komunikasi.
- Threat: Beberapa pengurus inti memiliki tergabung dalam organisasi ataupun
kepanitiaan lainnya.
4. Renstra SWOT Koridor
 Rencana strategis di semester tersebut sebagai gambaran untuk tahun depan
Penentuan jadwal tetap rapat pada awal kepungurusan, dimana diambil jadwal
yang tidak akan bentrok dengan kegiatan lainnya di luar IATMI. Mempererat lagi
hubungan dalam internal divisi media dan komunikasi.
 Rencana strategis semester selanjutnya
Lebih sering melakukan follow up terkait pelaksanaan tugas dan proker.

C. Penutup
1. Kesimpulan
Pada semester ini Divisi Media dan Komunikasi sudah menjalankan tugasnya dengan
sangat baik. Proker-proker dari tiap bidang terlaksana dengan baik juga. Koordinasi
antara Kepala Divisi dengan Manager Departemen, antara Manager Departemen dengan
staff nya, dan antara Manager Departemen dengan BPH yang lain pun juga berjalan
dengan baik.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Lebih sering untuk mengingatkan bidang lain agar tidak meminta jarkom
publikasi secara mendadak karena sudah disepakati aturannya dari awal kepegurusan.
Lebih sering melakukan follow up kepada setiap manager departemen terkait tugas
mereka.

 Rencana Strategis Semester Selanjutnya


Meningkatkan kedekatan antar BPH dengan lebih sering mengadakan rapat divisi
dan melakukan konsol.

D. Penilaian Ketua Umum

27
Penjabaran Penilaian
Ketua
(berikan
nilai dari
Nama Bidang
skala)
dan atau Kondisi Koordinasi dengan
Program Kerja 1-kurang
Koridor Internal stakeholder 2-cukup
3-baik
4-sangat
baik
Divisi Media dan
Komunikasi telah
Sudah berjalan Media dan
menjalin hubungan
dengan baik Komunikasi terbagi
yang baik dengan
dikarenakan menjadi 3 bidang,
stake holder yang ada
pada awal yaitu eksternal,
di lingkungan FTUI
kepengurusan jurnalistik, dan
maupun di luar FTUI,
sudah digital marketing.
seperti digital
mengadakan Ketiga bidang ini
marketing yang selalu
konsolidasi sudah
berkomunikasi dengan
untuk melaksanakan
IMTK terkait
memperat proker dengan baik
peraturan publikasi,
hubungan selama
digital marketing juga
antara Staff kepengurusan satu
menjalin komunikasi
dengan BPH. semester ini seperti
yang baik dengan
Rapat juga Jurnalistik yang
lembaga lain seperti
diadakan selalu memberikan
SPE dan SBE terkait
secara rutin. update terbaru
publikasi program
Media dan Di samping itu mengenai dunia
kerja kolaborasi. 4
Komunikasi juga migas yang
Adapun pihak
komunikasi diinfokan di
eksternal yang selalu
antara staff mading, Digital
menjaga komunikasi
dengan BPH marketing membuat
dengan pihak IATMI
juga berjalan poster poster yang
Pusat dan IATMI SM
secara menarik untuk
Univ. Lain terkait
komunikatif menarik
kegiatan kegiatan yang
baik melalui pengunjung pada
telah dilaksanakan
chat ataupun acara yang
IATMI SMUI. Bidang
tatap muka. diadakan IATMI,
Jurnalistik juga telah
Diharapkan ke dan eksternal telah
menjalin hubungan
depannya staff menjalin hubungan
baik dengan para
dan BPH terus baik kepada
stakeholder seperti
menjaga stakeholder iatmi
Proffesional Migas
semangatnya seperti IATMI
maupun alumni yang
selama Pusat dan IATMI
bekerja di migas
kepengurusan. SM Univ. Lain
terkait isu kemigasan
terkini.

28
LPJ DIVISI KESTARI

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga

No Arahan Ketua Lembaga Pencapaian Evaluasi

Membuat timeline lembaga


dengan acuan pada awal
1 kepengurusan, serta melakukan
kontrol timeline untuk semua
bidang

Memastikan keseluruhan SOP


2 organisasi berjalan dengan baik
dan menjalankan SOP bidang.

Penjagaan dan pendataan


3
inventaris IATMI SMUI 2019

Mempublikasikan dan
mengcompile Laporan
4
Pertanggung Jawaban lembaga
setiap semester

Bertanggung jawab terhadap


administrasi, surat menyurat,
5
dan juga publikasi sertifikat
IATMI SMUI 2019

Pencapaian Visi dan Misi Bidang

30
Kestari IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu menjadikan Kestari bidang yang
koheren dan disiplin sebagai pusat administrasi lembaga dengan menerapkan sistem yang
teratur namun tetap harmonis dalam menjalankan tugasnya.
Koheren
Kestari mampu menjadi suatu bidang yang mengedepankan keserasian dan
kekompakan karena adanya koordinasi dan mampu menciptakan iklim kerja yang
terkoordinir dengan baik dari pihak internal maupun eksternal.
Pada semester 2B, divisi Kestari membangun suasana koheren bidang dengan
memiliki kehadiran 100% dalam rapat koordinasi sekum satu Teknik.Selain itu, Kestari
juga menjaga suasana dengan aktif dalam grup sekretaris se-DTK. Kestari IATMI juga
memelihara kekoherenan bidang dengan kehadiran 100% pada rapat BPH IATMI.
Disiplin
Menjadikan Kestari bidang yang mampu menerapkan kedisiplinan terhadap setiap
bidang dalam lembaga dalam hal administrasi dan bidang yang disiplin terhadap pihak
eksternal.
Pada semester 2B, kestari telah berkoordinasi bersama BPH lainnya terkait dokumen-
dokumen forming lembaga dan telah memberikan rentang waktu untuk mengerjakan
segala dokumen keperluannya dan menetapkan jatuh tempo pengumpulan dokumen-
dokumen terebut ke kestari. Selain itu, kestari juga menetapkan tanggal jatuh tempo
pengumpulan LPJ ke kestari.
Kestari IATMI SMUI, juga telah mengumpulkan bahan rapat koordinasi sekum
sefakultas yaitu berupa timeline satu bulan ke depan tepat waktu ke pihak koordinator
sekum sefakultas maupun sedepartemen. Hal ini menandakan visi disiplin berjalan baik.
Teratur
Membuat sistem administrasi Kestari yang teratur sehingga setiap dokumen atau
barang yang dimiliki oleh lembaga terarsip dengan rapi dan tetap terjaga selama satu
kepengurusan, tidak ada yang berubah dan tetap sesuai dengan peraturan yang ditetapkan
oleh MPM.
Selama semester 2B berjalan, seluruh dokumen yang dimiliki lembaga telah
diarsipkan ke dalam Google Drive. Pengarsipan seluruh dokumen dinilai dapat memenuhi
visi kestari yaitu teratur
Harmonis
Menjalankan fungsi penjagaan internal secara harmonis dan selaras sehingga
menciptakan suasana kerja yang nyaman antara BPH dan BP serta pihak lain sehingga
dapat membangun kerjasama dengan baik selama melaksanakan tugas.
Selama semester 2B, divisi kestari telah mengadakan 1 kali konsol divisi dengan
tujuan meningkatkan keharmonisan internal bidang dengan kehadiran 100% divisi.
Keharmonisan internal divisi juga dirasakan ketika melakukan rapat bidang dan
inventarisasi dengan mengikutsertakan BP kestari dalam kegiatan.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Kestari IATMI SMUI 2019 memiliki 3
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Menjalin koordinasi yang baik antar sesama pengurus di dalam lembaga dan di luar
lembaga
Parameter :
a. 100% Kestari hadir dalam rapat koordinasi sekum teknik
Pencapaian :

31
Parameter ini tercapai selama semeseter 2B karena perwakilan Kestari IATMI
SMUI selalu hadir dalam rapat koordinasi sekum Teknik.
b. 85% proker IATMI berjalan tepat waktu
Pencapaian :
Parameter ini tercapai. Pada semester 2B, 95,8% proker IATMI berjalan tepat
waktu.
c. Kestari melakukan reminder setiap bidang minimal seminggu sekali
Pencapaian :
Selama semester 2B, Kestari telah melakuakn reminder ke setiap bidang melalui
group chat Line sehingga parameter ini tercapai selama semester 1.
d. Setiap staf Kestari mengikuti rakoor minimal sekali selama kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini tercapai. Selama semester 2B ini staf kestari telah mengikuti rakoor,
yaitu rakoor sekum satu IKM FTUI

2. Menciptakan keteraturan dan kedisplinan dalam beradministrasi


Parameter :
a. Pembuatan LPJ tepat waktu dan sesuai format yang diberikan MPM
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Pembuatan LPJ masih dalam proses dan sudah
mengikuti format yang diberikan MPM.
b. 100% notulensi dan presensi rapat lembaga dan bidang terarsip
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, 100% notulensi dan presensi sudah terarsip dalam Google
Drive
c. 100% surat keluar dan surat masuk terarsip
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, 100% surat masuk dan keluar sudah terarsip dalam Google
Drive
d. 100% barang yang dimiliki lembaga terdata dengan rapi
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, 100% barang lembaga sudah terarsip dalam Google Drive

3. Memelihara keharmonisan dalam bidang selama menjalankan tugas


Parameter :
a. Akumulasi kehadiran Divisi Kestari di Member Festival dan KPD Day IATMI
sebesar 70%
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, sebanyak 80% Kestari hadir dalam Member Festival
b. Terlaksananya konsol Divisi Kestari minimal dua kali sepanjang kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini tercapai. Selama satu kepengurusan, Kestari telah melakukan dua
kali konsol yaitu pada tanggal 28 Februari 2019 dan 29 November 2019.
c. 60% kehadiran pada rapat bidang
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, staf Kestari hadir 100% dalam rapat bidang
d. Minimal 1 kali rabid dalam satu bulan aktif kuliah
Pencapaian :

32
Parameter ini tercapai, rapat bidang telah dilakukan setiap bulannya dari Februari
sampai Desember

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kurikulum kaderisasi yang dilaksanakan selama semester satu yaitu mengenai
pengetahuan bidang kestari, koordinasi dengan bidang lain mengenai followup surat
peminjaman ruang dan koordinasi timeline, dan menyelesaikan masalah serta
menjalin komunikasi dengan bidang lain
Untuk materi SPJ Umum, telah ditanamkan materi mengenai ke-IKM-an yang
mencakup poin sejarah IKM FTUI, tujuan dan urgensi IKM FTUI, GBHI, IKG,
GBPK, hak dan kewajiban lembaga, dan kode etik IKM FTUI melalui sharing
session yang diadakan saat rapat bidang. Selain ke-IKM-an, ditanamkan pula materi
Kepemimpinan yang mencakup poin mampu memimpin rapat, memimpin sebuah
acara, self-awareness, self-regulation, self-motivation, dan mampu memberikan
keteladanan. Hal tersebut ditanamkan dalam berdiskusi langsung disaat rapat bidang
dan mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari terutama dalam menjalankan
tugasnya sebagai anggota Kestari.
Penyampaian materi yang berasal dari arahan ketua lembaga mengenai
pengetahuan terkait ilmu dasar kemigasan dan energy, pengetahuan tentang IATMI
baik Seksi Mahasiswa ataupun Pusat, pengetahuan tentang fungsi dari setiap bidang
yang terdapat dalam IATMI SMUI, memiliki pengetahuan terkait keterkaitan dan
garis koordinasi antar bidang, serta mengetahui garis koordinasi antara IATMI SMUI
dengan pihak eksternal seperti, lembaga di FTUI, alumni IATMI SMUI, IATMI
Pusat, dan IATMI SM lain.
Penanaman SPJ Bidang dilakukan pada saat rapat bidang dengan melakukan
pencerdasan tentang pengetahuan bidang kestari serta melakukan tanya jawab secara
acak. Sedangkan, untuk poin koordinasi dengan bidang lain dilakukan penanaman
melalui proker “in time” dengan melakukan reminder dan konfirmasi progress proker
bidang terkait untuk menghindari adanya bentrok dan pemunduran timeline, serta
proker “TAU GA” dalam mengkoordinasikan waktu rapat, notulensi dan presensi
rapat. Untuk poin controlling dalam mekanisme perubahan timeline, dilakukan pula
melalui proker “in time” dengan mengoordinasikan timeline antar bidang. Jika terjadi
bentrok atau perubahan timeline, dilakukan koordinasi kembali antar bidang sehingga
tidak terjadi bentrok.

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester 2A
SPJ GBHI, IKG, 2 3
(Standar GBPK,  Verolisa
Pemangku Kewajiban  Jessica
Jabatan) dan Hak Valencia
Umum Lembaga  Annisa
Arahan 1.1 – 1.5 Halimatus
Ketua

33
Lembaga
SPJ Bidang A1- A10
B1 – B3
C1 – C3
D2 – D3

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Pelaksanaan kurikulum kaderisasi untuk SPJ umum dilakukan dengan
menanamkan materi dengan berkolaborasi dengan lembaga yang ada di DTK, yakni
IMTK, SPE, dan SBE. Hal tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan proses penanaman
berjalan secara efektif dan efisien, melihat dari terdapat beberapa staff IATMI yang
juga merupakan staff dari lembaga lain tersebut.
Pelaksanaan kurikulum kaderisasi arahan ketua lembaga dilakukan pada saat rapat
bidang dengan menambahkan agenda rapat berupa materi arahan ketua lembaga.
Sedangkan untuk SPJ bidang, dilakukan dengan penanaman materi selama rapat
bidang dan dalam menjalankan program kerja yang ada. Setiap program kerja
mengandung materi-materi yang akan ditanamkan pada SPJ bidang tersebut seperti
halnya pada program kerja in time dan Tau Ga (tata usaha lembaga). Staff kestari
yang ,emkado sekretaris bidang juga merupakan salah satu cara penanaman
kurikulum kaderisasi yang dtetapkan.
Hambatan dari pelaksanaan penanaman kurikulum kaderisasi ini adalah, pada
penanaman materi SPJ Umum sulitnya mencari jadwal yang kosong untuk melakukan
penanaman dikarenakan jadwal yang dimiliki oleh setiap lembaga yang berkolaborasi
berbeda. Selain itu materi SPJ bidang dan arahan ketua yang diselipkan di sela-sela
rabid tidak selalu kondusif dikarenakan tempat rabid tidak selalu didalam kelas
sehingga membuat staff kurang fokus terhadap materinya.
Solusinya yaitu dengan merencanakan proses penanaman kurikulum kaderisasi
dari jauh hari agar tidak bentrok dengan kegiatan lain. Selain itu pencerdasan arahan
ketua lembaga juga dilakukan secara komunal untuk seluruh staff IATMI SMUI dan
mengadakan penanaman dikelas atau tempat yang lebih kondusif dan materi
tersampaikan secara merata ke seluruh staff tanpa ada perbedaan pandangan yang
menyimpang.

C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Selama berjalannya semester 2b, komunikasi anatara BPH dan BP dilakukan
sepenuhnya menggunakan group chat media sosial Line. Seluruh informasi rapat,
tugas, penjelasan proker dilakukan melalui group chat tersebut dan dinilai efektif dan
membantu. BP kestari tanggap dalam memberikan respon setiap diberikan
pemberitahuan sehingga komunikasi berjalan cukup lancar. Penentuan waktu untuk
rapat dengan mudah terlaksana karena respon tanggap BP kestari. Ketika rapat, BP
mampu memberikan pendapatnya sehingga setiap rapat berjalan baik. Ketika
menjelang semester berakhir, terdapat BP yang mulai sulit dikontak dan cenderung
lama memberikan kabar terkait tugas sekretaris bidangnya karena isu kesehatannya.
BPH kestari terus mem-followup-nya sehingga mulai memberikan kabarnya dan
melanjutkan tugasnya
2. Koordinasi BPH-BPH

34
Kestari melakukan koordinasi dengan BPH lain dengan membentuk group chat
Line setiap bidang yang diisi oleh sekretaris bidang masing-masing. Selain sekretaris
bidang, terdapat juga bendahara bidang dan sahabat bidang dari Keuangan dan
Litbang. Melalui grup-grup tersebut lah koordinasi utama yang dilakukan Kestari
dengan BPH-BPH lain dalam segala hal, seperti timeline remider, pemberitahuan
jadwal rapat, LPJ dan lain-lain. Selain itu, BPH Kestari juga ikut membantu
memberikan instruksi terkait administrasi di grup BPH. Hambatan yang dihadapi
yaitu terdapat BPH yang cukup sulit dihubungi dan kurangnya komunikasi dengan
bidang Kestari sehingga menyulitkan kerja Kestari. BPH Kestari terus berusaha mem-
followup BPH tersebut secara daring maupun luring, meskipun pada akhirnya BPH
tersebut memberikan kabar walaupun dalam waktu yang terbilang telat. Kestari tidak
mempunyai proker kolaborasi dengan bidang lain. Koordinasi BPH Kestari dengan
BPH lain terbilang lancar dan sesuai dengan yang direncanakan.
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength:Strength yang terasa pada divisi Kestari adalah BP Kestari hampir
semuanya berkomitmen dan telah bekerja dengan sangat baik. BP Kestari juga
sangat disiplin dalam menajalankan kerjaannya baik dalam menjalankan proker
maupun hal administratif bidang.
- Weakness: Dapat dikatakan seluruh divisi Kestari termasuk pribadi yang
pendiam, kalem, dan tenag-tenang, sehingga tidak mudah untuk membangun
kehangatan ketika berkumpul
- Opportunity: Sifat tanggung jawab yang diperlihatkan oleh Ketua Lemabga dan
wakilnya sangat membantu Kestari khususnya ketika harus berhadapan dengan
urusan terkait BPH. Ketua Lembaga dan wakilnya membantu menjaga dan
mengingatkan informasi dan instruksi dari Kestari
- Threat: Ketidakresponsifan dan ketiadaan kabar BPH lain dalam menanggapi
segala instruksi dari Kestari telah memengaruhi pekerjaan divisi Kestari karena
keseluruhan proker Kestari merupakan bersifat internal.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. ASTOR (Asset Monitoring)
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Melakukan pendataan untuk setiap barang yang dimiliki oleh lembaga
sehingga sirkulasi barang yang masuk dan keluar dapat termonitor dengan
baik sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan dan kehilangan dari
barang lembaga. Proker ini tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

35
85% barang inventaris
dalam kondisi yang
1 sama seperti pertama
kali dilakukan
inventarisasi

100% barang
inventarisasi terdata
2
hingga akhir
kepengurusan

Dilakukan inventarisasi
3 satu kali setiap bulan
aktif kuliah

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Proker ini memiliki tujuan yang memenuhi poin A.1 GBKPD yaitu
menginventarisasi terhadapa segala barang yang dimiliki oleh lembaga.
Seluruh barang yang dimiliki lembaga diberi nomor. Ketersediaan dan
keadaan barang dimonitor oleh Kestari setiap bulan. Laporan keadaaan
barang dituangkan dalam berkas berformat Excel dan diunggah ke
Google Drive agar mudah diperbarui setiap melakukan inventarisasi
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Secara garis besar, pelaksanaan proker ini sudah berjalan sesuai
dengan apa yang direncanakan di awal. Proker ini telah berjalan minimal
satu kali dalam bulan aktif kuliah. Proker ini telah dilangsung pada 12
Februari 2019, 21 Maret 2019, 18 Arpil 2019 dan, 16 Mei 2019. Seluruh
barang milik IATMI terletak di sekretariat IMTK dan lebih tepatnya di
dalam kontainer khusus barang-barang milik IATMI.. Salah satu
hambatan yang ditemui adalah kontainer tersebut sudah kelebihan
muatan sehingga beberapa barang perlu ditaruh di luar dan di atas
sehingga meningkatkan probabilitas barang jatuh atau hilang. Hambatan
lainnya adalah sulit menemukan jadwal untuk melakukan inventarisasi
karena seluruh divisi Kestari memiliki IRS yang berbeda-beda dan juga
konsiderasi lainnya adalah inventarisasi dan rapat bidang dilakukan pada
saat yang sama sehingga setiap melakukan proker kehadiran seluruh
divisi Kestari telah diusahakan semaksimal mungkin. Hambatan lainya
adalah kurang ketatnya pengawasan terhadap peminjaman barang
IATMI dan juga sekretariat IMTK yang belum memiliki gembok untuk
keamanan.

36
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Membeli kontainer yang lebih besar merupakan solusi untuk kontainer
yang benar-benar sudah tidak mampu menampung barang lagi. Ajukan dana
ke Keuangan untuk membeli kontainer baru. Terkait perbedaan jadwal
memang hal yang umum terjadi, intinya adalah terus menanyakan dan
bersikap asertive untuk penetuan inventarisasi. Terkait sekretariat yang tidak
memiliki gembok, koordinasi dengan IMTK perlu ditingkatkan demi
kenyamanan dan keamanan pengguna sekretariat, termasiuk IATMI.

ii. In Time
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Memantau, mengontrol, dan memastikan proker IATMI berjalan sesuai
dengan timeline, serta mengkoordinir pembuatan LPJ sehingga LPJ dapat
selesai tepat waktu dan sesuai dengan format yang ditetapkan MPM
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

85% proker IATMI


yang termasuk proker
1
IKM berjalan tepat
waktu

Divisi kestari Divisi kestari selalu


melakukan reminder dan melakukan reminder dan
2 Tercapai
konfirmasi timeline konfirmasi timeline setiap
setiap seminggu sekali minggunya

LPJ semester 2B ini masih


LPJ Lembaga
dalam proses pengerjaan
dikumpulkan tepat
pada saat tulisan ini dibuat,
3 waktu dan sesuai dengan Tercapai
namun sudah sesuai dengan
format yang diberikan
format yang diberikan oleh
oleh MPM
MPM

37
Melakukan pencerdasan BPH kestari sudah
4 LPJ kepada BPH dan Tercapai melakukan pencerdasan pada
staff kestari 1 kali dalam BPH IATMI dan staff kestari
satu tahun kepengurusan pada rapat BPH dan rapat
bidang kestari terakhir
disemester 1 lalu.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker in Time ini adalah komunikasi secara langsung
kepada BPH bidang terkait setiap minggunya melalui grup chat LINE
oleh sekretaris bidang tersebut. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga
timeline berjalan tepat waktu. Bentuk reminder tersebut dinilai sudah
efektif dikarenakan reminder dan konfirmasi langsung tertuju pada pihak
BPH bidang terkait.
Evaluasi yang dapat dilakukan dari bentuk proker ini adalah
melakukan reminder secara langsung (tatap muka) atau melalui personal
chat ,untuk menghindari tidak responnya BPH bidang terkait saat
dilakukan reminder dan konfirmasi lewat grup chat LINE.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan proker ini adalah melakukan reminder dan
konfirmasi timeline setiap minggunya pada group chat setiap divisi dan
menuangkannya pada borang pemantauan timeline bulanan serta
melakukan koordinasi untuk pembuatan LPJ pada BPH IATMI dan
melakukan pencerdasan pembuatan LPJ di satu bulan sebelum
dideadline pengumpulan LPJ.
Dalam menjalankan proker ini dibentuk sekretaris bidang yang akan
bertanggun jawab terhadap segala urusan administrasi bidang yang
dipegangnya. Seluruh BPH dan staf divisi Kestari menjadi sekretaris
bidang di IATMI. Segala hal yang menyangkut urusan Timeline akan
diserahkan pada sekretaris bidang tersebut dan dipantau oleh BPH
kestari. Teknis pelaksanaan proker ini sudah dikatakan efektif
dikarenakan setiap progress proker bidang dapat dipantau setiap
minggunya melalui grup chat dan borang pemantauan timeline, sehingga
dapat meminimalisir terjadinya kemunduran timeline lembaga. Kendala
yang didapatkan adalah kurang responsifnya para BPH ketika diminta
konfirmasi dan dalam pembuatan LPJ, evaluasi yang dapat dilakukan
adalah melakukan konfirmasi secara langsung.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan


 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
Tidak terdapat perbedaan waktu antara perencanaan dan pelaksanaan.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi untuk hambatan yang ada adalah terus menekan sekretaris bidang
untuk tetap memperbarui informasi tentang bidang yang dipegangnya
terkait notulensi rapat yang dilakukan dan laiinnya. Jika sangat tidak

38
memungkinkan untuk mengikuti rapat bidang, sekretaris bidang dapat
meminta pengganti sekretaris bidang lainnya atau meminta tolong BPH
bidang terkait untuk menuliskan notulensinya.

iii. TAU GA? (Tata Usaha Lembaga)


1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Membuat surat keluar, notulensi dan presensi rapat serta mengarsip surat
masuk, surat keluar, notulensi dan presensi rapat BPH dan rapat
divisi/departemen yang dilakukan selama 1 tahun kepengurusan. Proker ini
tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

100% surat masuk dan


1 keluar lembaga terarsip
dan terekap

100% notulensi dan


2 presensi rapat lembaga
terarsip

100% notulensi rapat


BPH terpublikasi pada
3 group chat BPH
maksimal 1 hari setelah
rapat

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Proker ini memiliki tujuan yang memenuhi poin A.2 dan A.4
GBPKD yaitu melakukan pengarsipan terhadap surat-surat dan membuat
notulensi dan absensi sesuai format yang diberikan oleh MPM.
Pengarsipan dilakukan sepenuhnya secara digital di Google Drive.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Salah satu upaya untuk melangsungkan proker ini adalah dengan
membentuk sekretaris bidang yang akan bertanggun jawab terhadap
segala urusan administrasi bidang yang dipegangnya. Seluruh BPH dan

39
BP divisi Kestari menjadi sekretaris bidang di IATMI. Segala hal tentang
administrasi mulai dari surat keluar dan surat masuk, notulensi dan
presensi diurus oleh sekretaris bidangnya. Semua sekretaris bidang lalu
mengarsipkannya ke dalam Google Drive yang dimiliki oleh Kestari.
Untuk kemudahan dan menghindari “kecolongan”, sekretaris bidang
telah disarankan untuk mengikuti setiap rapat bidang yang diadakan dan
mengurusi notulensi. Namun, hal yang direncanakan tersebut tidak
terlaksana sepenuhnya. Ada beberapa sekretaris bidang yang mampu ikut
hadir karena tidak memiliki kesibukan, namun ada juga yang tidak dapat
hadir karena kesibkan lainnya. Selain itu, kadang-kadang terdapat bidang
yang tidak memberitahukan jadwal rapatnya sehingga sekretaris bdiang
tidak mnegetahui adanya rapat.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak terdapat perbedaan waktu antara perencanaan dan pelaksanaan.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi untuk hambatan yang ada adalah terus menekan sekretaris bidang
untuk tetap memperbarui informasi tentang bidang yang dipegangnya
terkait notulensi rapat yang dilakukan dan laiinnya. Jika sangat tidak
memungkinkan untuk mengikuti rapat bidang, sekretaris bidang dapat
meminta pengganti sekretaris bidang lainnya atau meminta tolong BPH
bidang terkait untuk menuliskan notulensinya.
E. Penutup
1. Kesimpulan

2. Rencana Strategis Bidang


 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan

 Rencana Strategis Semester Selanjutnya

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

40
Kestari

41
LPJ DIVISI KEUANGAN

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Bertanggung jawab mengenai
1
cashflow lembaga
Pertanggung jawab terhadap
2
pencarian dana Lembaga
Pertanggung jawab terhadap
3
RKAT internal dan eksternal

Transparansi keuangan
4
lembaga

Pencapaian Visi dan Misi Lembaga


Keuangan IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu terwujudnya Keuangan IATMI
SMUI yang sinergis dan transparan dalam memberikan manfaat kepada IATMI SMUI
2019.
Sinergis
Terjalinnya hubungan bidang yang selaras dan komunikasi yang baik antara staff dan
BPH di bidang keuangan
Pada semester 2A, visi keuangan pada poin sinergis berjalan dengan baik. Keuangan
IATMI SMUI 2019 sudah bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini dapat
dilihat bahwa Keuangan IATMI SMUI 2019 belum pernah melakukan pelanggaran
perjanjian kerjasama keriwausahaan FTUI. Namun masih ada program kerja yang telah
direncanakan belum terlaksana.
Transparan
Mempublikasikan laporan keuangan sebagai bentuk keterbukaan/transparansi ke
seluruh pengurus IATMI SM UI 2019
Rasa kekeluargaan di bidang internal keuangan sendiri mulai dengan adanya rapat dan
konsolidasi bidang. Rapat bidang telah dilakukan sebanyak 1 kali dengan kehadiran
100% serta Konsolidasi bidang keuangan yang telah dilaksanakan sekaligus dengan
rapat. Untuk eksternal, hubungan yang harmonis juga berjalan dengan baik dengan
adanya koordinasi antar lembaga di Teknik. Koordinasi antar lembaga ini dilakukan
melalui rakor setiap bulan. Kehadiran bidang keuangan IATMI SM UI pada rakor yang
telah diadakan yaitu 100%.
Bermanfaat

43
Memfasilitasi divisi di IATMI SM UI dalam hal keuangan untuk keberlangsungan
proker serta memberikan added value kepada bidang keuangan. Sebagai pertanggung
jawaban keuangan lemba, keuangan IATMI SMUI membuat laporan keuangan
(cashflow) setiap bulannya dan dilaporkan kepada MPM FTUI 2019.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Keuangan IATMI 2019 memiliki 3
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan internal bonding yang baik dalam bidang
Parameter:
a. Dilakukannya konsolidasi minimal 2 kali selama kepengurusan
Pencapaian:
Sudah melakukan konsol sebanyak 2 kali selama satu kepengurusan ini
b. Mengadakan rapat bidang minimal 8 kali selama masa pengurusan
Pencapaian:
Telah dilakukan rapat bidang sebanyak 3 kali pada semester 1 dan 1 kali pada
semester 2A sesuai dengan timeline yang dibuat.
c. 60% pengurus keuangan (BPH dan BP) mengikuti setiap rapat bidang yang
dilaksanakan
Pencapaian:
Rapat bidang telah dilakukan sebanyak 1 kali pada semester 2A dengan kehadiran
100% serta Konsolidasi bidang keuangan telah dilaksanakan sebanyak 1 kali
dengan kehadiran BP dan BPH keuangan 100%.

2. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan yang tertib, transparan, dan akuntabel


Parameter:
a. Terpublikasinya laporan keuangan IATMI sebanyak 4 kali selama kepengurusan
pada grup sosial media pengurus IATMI SM UI 2019
Pencapaian:
Sudah terpublikasi cashflow sampai bulan agustus pada media social line IATMI
SMUI 2019, sesuai dengan timeline yang dibuat.
b. Mengumpulkan laporan keuangan setiap bulan kepada MPM FTUI 2019
Pencapaian:
Keuangan IATMI SMUI 2019 selalu tepat waktu dalam pengumpulan laporan
keuangan dan revisi laporan keuangan kepada MPM FTUI 2019. Serta
pengumpulan proposal dan LPJ keuangan untuk proker juga selalu tepat waktu
c. Selalu menghadiri rapat koordinasi keuangan tingkat teknik
Pencapaian:
BPH Keuangan IATMI SMUI 2019 selalu datang menghadiri rapat kordinasi
keuangan tingkat teknik pada semester 2a

3. Menjalin hubungan baik untuk memberikan manfaat terhadap semua stakeholder yang
terkait dengan divisi keuangan IATMI SMUI 2019
Parameter:
a. Terdapat dana turunan yang akan diberikan kepada kepengurusan berikutnya
minimal sebesar Rp. 5.000.000-
Pencapaian:
Sudah ada pengumpulan dana baik dari danus box pada semester 2a dengan hasil
Rp 400.000, - sehingga total dana turunan adalah sebesar 1.375.000

44
b. Melakukan pencerdasan tentang RKAT Internal dan Eksternal kepada staff bidang
Keuangan minimal 1 kali selama kepengurusan
Pencapaian:
Sudah dilakukan pencerdasan mengenai RKAT internal dan eksternal kepada staff
keuangan oleh BPH keuangan pada semester 1
c. Terlaksananya seluruh rangkaian kewirausahaan bidang Keuangan yaitu IATMI
Treasure
Pencapaian:
Pernjualan merch dan food fair belum terlaksana, namun akan dilakukan setelah
UTS. Untuk danus box sudah berjalan sejauh ini di semester 2a. Namun pada
semester 1 sudah melakukan penjualan merch dan 2 kali danusan booth sesuai
dengan timeline yang dibuat pada awal kepengurusan

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kaderisasi telah dilaksanakan dengan menanamkan nilai-nilai yang didasarkan
pada SPJ yang terdiri dari ke-IKM-an dan nilai kepemimpinan. Untuk ke-IKM-an BP
keuangan mengetahui sejarah, tujuan dan urgensi IKM FTUI, memahami GBHI, IKG,
GBPK, hak dan kewajiban lembaga (KPD), serta kode etik IKM FTUI. Mengenai
kepemimpian BP memiliki kemampuan untuk memimpin rapat, memiliki wawasan
terkait self regulation, self motivation, dan self awareness.
Kurikulum kaderisasi berdasarkan arahan ketua lembaga juga sudah dilakukan
yang terdiri dari pengetahuan terkait ilmu dasar tentang kemigasan dan energi,
pemahaman IATMI SM dan IATMI Pusat, fungsi bidang yang ada di IATMI SMUI,
mengetaui keterkaitan antara bidang yang ada di IATMI SMUI 2019 dan mampu
berkoordinasi dengan bidang lain yang ada di IATMI SMUI, serta mengetahui
koordinasi yang dilakukan oleh IATMI SMUI dengan pihak eksternal.
Kurikulum kaderisasi berdasarkan SPJ bidang yang telah ditanamkan semester
2 yaitu pengulangan mengenai pengetahuan fungsi dan tugas dari bidang keuangan,
mengetahui mekanisme dan mampu mengkonsepkan kegiatan IATMI Treasure
(belum keseluruhan), mengerti cara membuat dan mengisi laporan keuangan IATMI
atau cashflow (namun belum praktek), mengetahui alur pencairan dana dari dekanat.
Penanaman nilai dilakukan dengan pemberian materi saat rapat bidang maupun
praktek langsung saat program kerja berjalan.

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Materi Belum Target Jumlah


Poin Kurikulum
Bagian Tertanamkan BP BP
Kaderisasi
Semester (x) Terkader Terkader
SPJ 2 2
(Standar (Kezia
Pemangku Sapphira,
Jabatan) Zakia
Umum Fitri)
Arahan a.1. BP berkontribusi
Ketua sebagai subjek (ikut

45
dalam kepanitiaan)
Lembaga
a.2. BP berkontribusi
sebagai objek (hadir
dalam program kerja)
1. Mengetahui
diskripsi dan
fungsi bidang
keuangan secara
mendalam
2. Mengetahui cara
membuat RKAT
Internal
3. Mengerti cara
membuat dan
mengisi laporan
keuangan IATMI
SPJ Bidang Poin 6 (x)
atau cashflow
4. Mengetahui
mekanisme proker
IATMI's Treasure
secara keseluruhan
5. Mengetahui alur
pencairan dana
dari dekanat
6. Mengetahui cara
pembuatan LPJ
Keuangan

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Pelaksanaan kurikulum kaderisasi dilakukan secara teknis maupun non – teknis.
Untuk yang teknis salah satu caranya dengan melibatkan langsung BP terkader dalam
pengerjaan laporan keuangan bulanan yang akan dikumpulkan ke MPM. Untuk non –
teknis, BPH mulai menananya-nanyakan BP terkader mengenai rencana
keorganisasian di tahun 2020. BPH mencoba meyakinkan BP terkader untuk lanjut
berorganisasi di IATMI SMUI 2020
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH koordinator dan BPH bidang terjalin dengan baik.
Komunikasi yang dijalankan lancar dan adanya feedback dari kedua belah pihak.
Konsultasi akan sebuah proker juga berjalan sangat baik, khususnya untuk proker
yang membutuhkan sumber daya dan pengalaman lebih banyak serta proker yang
mengundang pihak dari luar.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi dengan BPH bidang lain berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari
kehadiran BPH bidang lain dalam proker bidang keuangan dan rakor. Kerja sama
yang dilakukan juga lancar terbukti tidak ada rintangan yang berarti dan saling

46
membantu dalam menjalani program kerja, khususnya program kerja di bawah
koordinasi keuangan.

3. Analisis SWOT Bidang


- Strength:
 Antar pengurus bidang sudah saling mengena; dengan baik
 Sudah timbul rasa ingin saling membantu antar pengurus bidang
- Weakness:
 Belum terlalu gencar dalam hal dana usaha.
 Kurang tepat waktu dalam menjalankan beberapa program kerja atau tidak
sesuai timeline.
- Opportunity:
 Terdapat mahasiswa baru yang dapat menjadi sasaran dana usaha.
- Threat:
 Tiga dari enam (50%) pengurus bidang akan memasukki tingkat akhir, dapat
menurunkan kinerjanya terhadap bidang keuangan akibat kesibukkan
akademis.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis untuk Semester 2A tahun depan
 Menggencarkan program – program berkaitan dana usaha dari awal
kepengurusan
 Rencana Strategis untuk Semester 2
 Melakukan progres program kerja setiap minggu nya di grup line agar tidak
terjadi keterlambatan pelaksanaan.
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Laporan Keuangan
1. Jenis Program Kerja
Keuangan (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai tools pengontrolan neraca keuangan dan untuk memberitahukan
kondisi pemasukan dan pengeluaran IATMI kepada MPM maupun pengurus
IATMI secara transparan.

3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

47
Terkumpulnya
cashflow
1 IATMI SMUI
2019 ke MPM
setiap bulannya

Terpublikasiny
a laporan
keuangan
IATMI
sebanyak 4 kali
pada grup
2 sosial media
pengurus
IATMI SM UI
2019 dan
official account
IATMI SMUI
2019
Terarsipnya
80% bukti
pengeluran
program kerja
3
IATMI SMUI
2018 yang ada
pada keuangan
IATMI

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk proker yang berupa pembuatan cashflow yang dilakukan tiap
bulan secara rutin dirasa sudah efektif untuk menjadi tools pengontrol
neraca keuangan lembaga dan dapat menggambarkan kondisi pemasukan
dan pengeluaran lembaga.
 Evaluasi Teknik Pelaksanaan
Pada akhir bulan, staff keuangan akan mengingatkan tiap – tiap
bidang untuk mengumpulkan bukti pembayaran di grup internal,
ditunggu sampai dengan tangal 7 di bulan berikutnya. Setelah itu, BPH
bidang keuangan akan memasukkannya ke excel yang telah disediakan
MPM, begitu pula dengan pemasukkan yang didapat IATMI, baik secara
lembaga maupun bidang. Kemudian, pada tanggal 10 akan dikumpulkan
ke MPM FTUI melalui email. Setiap 3 bulan, cashflow akan
dipublikasikan dalam benduk pie chart sebagai transparasi terhadap
member, staff dan pihak – pihak terkait IATMI SM UI 2019.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gant Chart Perencanaan

 Gant Chart Pelaksanaan

48
 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
Tidak ada perubahan
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Koordinasi bidang keuangan harus lebih baik lagi, serta bidang keuangan
harus lebih tegas lagi dalam menentukan batas jadwal pengumpulan bukti
pembayaran. Dapat dilakukan dengan membuat peraturan atau hukuman
apabila ada yang terlambat mengumpulkan.
ii. IATMI Treasure
1. Jenis Program Kerja
Keuangan (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai salah satu sumber pemasukan IATMI untuk memastikan
keberlangsungan proker-proker IATMI. Serta memastikan adanya dana yang
diturunkan untuk kepengurusan berikutnya. Selain itu, IATMI Booth dan
penjualan jaket IATMI juga sebagai penuansaan iklim ke-IATMI-an.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Terkumpulny
a dana dari
penjualan
merchandise
dan barang
danusan
1
lainnya selain
jaket IATMI,
sebesar Rp.
5.000.000
selama
kepengurusan
Terlaksananya
danusan
IATMI Booth
2
sebanyak 4
kali selama
kepengurusan
Terkumpulny
a dana dari
Penjualan
Jaket IATMI
3
sebesar Rp.
1.500.000
selama
kepengurusan

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari program kerja ini sebenarnya sudah cukup efektif untuk
pencaharian dana, namun ada beberapa hal yang dapat ditingkatkan

49
seperti penggencaran pencarian dana dengan danusan pre-order dan
berbagai penjualan merchandise (sampai saat ini, baru notebook).
 Evaluasi Teknik Pelaksanaan
Danus Box:
Setiap minggu, staff keuangan akan mengingatkan 1 bidang untuk
berjualan 1 box makanan, apabila tidak akan didenda Rp 35.000.
IATMI Booth:
Dua staff keuangan akan ditunjuk sebagai PJ di setiap IATMI Booth.
Kemudian PJ beserta BPH keuangan dan staff lain akan berdisukusi
untuk menentukan apa yang akan dijual (makanan). Lalu IATMI Booth
membuka stand di pelataran tekkim, dengan dilengkapi spanduk IATMI
sebagai pengenal kepada warga.
Jaket IATMI dan Notebook:
Membuat design, membuka pre – order, memesan ke vendor,
mengimbau pemesan untuk membayar, melunasi dan mengambil barang
dari vendor, membagikan sembari mengingatkan kembali untuk
melunasi pembayaran
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gant Chart Perencanaan

 Gant Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


PO merch yang tadinya ingin dilakukan di September, diundur ke
akhir oktober. Food fair 3 yang tadinya bulan oktober akan diundur ke
November minggu kedua. Untuk food fair jadwal suka tabrakan dengan
danus kepanitian lain yang melakukan food fair juga, seperti ekskursi
Teknik kimia.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Untuk penjualan merch, perlu ditingkatkan persiapan desain maupun
terkait vendor. Begitu pula untuk food fair berkoordinasi dengan kepanitian
lain yang ada di DTK. Untuk danus box, pengaturan jadwal bidang yang
berjualan dapat dibuat lebih terencana, serta staff keuangan lebih giat
membuat reminder, supaya bidang yang akan berjualan sudah tahu jadwal
mereka berjualan dari jauh – jauh hari. Serta menerapkan system denda
apabila ada bidang yang hutang dalam waktu yang cukup lama.

iii. IATMI to Dekanat


1. Jenis Program Kerja
Keuangan (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Untuk mengkoordinir dan mengurus pencairan dana dari dekanat ke
lembaga dengan cara memastikan proposal dan LPJ dari lembaga sampai
kepada Dekanat serta memastikan dana dari dekanat sampai ke Lembaga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Terkumpulny
1
a proposal

50
kegiatan ke
dekanat sesuai
dengan waktu
yang telah
ditentukan,
yakni H-1
bulan di
minggu ke-
dua
Terkumpulny
a LPJ
kegiatan
2
(Eksternal) ke
dekanat H+5
hari kegiatan

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari program kerja ini sudah cukup efektif, namun dapat
ditingkatkan lagi dengan penjelasan lebih detil mengenai pembagian
tugas antara bidang keuangan dan bidang terkait yang prokernya akan
didanai dekanat.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Staff keuangan akan mengingatkan bidang terkait untuk menyusun
proposal di h – 2 bulan proker yang akan didanai dekanat, lalu
memberikan format yang ditentukan oleh MPM disertai format LPJ.
Apabila sudah, maka akan dicek oleh BPH keuangan apakah sudah
sesuai dengan format, setelah itu baru dikumpulkan ke MPM.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gant Chart Perencanaan

 Gant Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak ada yang berubah
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Di awal tahun, seharusnya dibuat secara tertulis apa saja jobdesc dari
bidang terkait dan bidang keuangan dalam pencairan dana dari dekanat, agar
lebih mudah koordinasi ke depannya. Selain itu, staff keuangan dapat
mengingatkan lebih intens, baik via chat ataupun langsung, agar tidak terjadi
keterlambatan dalam pengumpulan proposal maupun LPJ.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Selama semester 2a, divisi Keuangan IATMI SMUI 2019 telah menjalankan
program kerja dan melaksanakan fungsi dari divisi keuangan dengan baik. Hal ini

51
dapat dilihat dari visi dan misi yang telah tercapai. Selain itu partisipasi BP dalam
menjalani program kerja juga sudah baik, menghasilkan koordinasi antara BPH
dengan BP menjadi baik, dimana atmosfer setiap rapat bidang terasa kekeluargannya.
Pada semester 1, beberapa parameter sudah tercapai, namun ada juga parameter yang
belum tercapai dikarenakan belum dapat dihitung atau ditentukan (harus 1 tahun).
Sejauh ini sebagian besar program kerja berlangsung sesuai dengan timeline yang
telah ditetapkan dan sesuai dengan perencanaan. Walaupun ada program kerja yang
mundur dari timeline, namun hal ini dapat diatasi dengan baik oleh divisi keuangan.
Kurikulum kaderisasi yang direncanakan berjalan dengan cukup baik, meskipun ada
target yang mengalami kemunduran.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Pada semester 2a tahun depan, divisi keuangan dapat melakukan konsolidasi
setidaknya dua kali serta rapat minimal 1 bulan sekali, guna mempererat
hubungan antara BPH dan BP serta terkait progress program kerja yang ingin
dilaksanakan. Selain itu, BP juga dapat berperan aktif dalam pembuatan laporan
keuangan IATMI (cashflow). Guna meningkatkan sumber pemasukan, dapat
dilakukan pula brainstorming antar BP Keuangan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Pada semester depan, divisi keuangan IATMI SM UI dapat lebih
menggencarkan pencarian dana untuk menambah pemasukan IATMI SM UI.
Publikasi mengenai IATMI Booth juga akan lebih ditingkatkan agar semakin
banyak mahasiswa yang datang ke IATMI Booth untuk membeli produk yang
dijual. Selain itu akan dilakukan evaluasi pada pelaksanaan kurikulum kaderisasi
internal mengenai kinerja keuangan dari BP keuangan sendiri.
F. Penilaian Ketua Umum
Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Keuangan

52
LPJ DIVISI LITBANG

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Diawal kepengurusan
terjadi perjanjian bahwa
Pertanggungjawaban ini IKG di pegang oleh
Bertanggungjawab terhadap
1 tidak terlaksana dengan wakil ketua IATMI
pengontrolan IKG
baik sehingga litbang tidak
secara langsung
memegang kontol IKG
Diawal kepengurusan
terjadi perjanjian bahwa
Mengontrol ketercapaian visi Kontrol visi misi dan vimis di pegang oleh
2 misi dan parameter tiap program parameter program tidak ketua IATMI sehingga
kerja IATMI SMUI 2019 terlaksana dengan bik litbang tidak secara
langsung memegang
kontol Vismis

Penilaiain dan evaluasi Penilaian sudah


Melakukan penilaian dan tiap bidang sudah dilakukan berdasarkan
3
Evaluasi terhadap bidang dilaksanakan dengan QC dan EKP. Ini sudah
baik cukup efektif

Setiap BP masih banyak


yang belum bisa
Setiap bidang sudah
menghadiri rapat bidang
Menjadi wadah konsultasi untuk mendapatkkan BP dari
4 lainnya, sehingga litbang
perkembangan litbang sebagai
sebagai wadah konsultasi
konsultan bidang
kurang terlaksaa dengan
baik
Rencana awal aspirasi
member di ambil di akhir
tahun untuk tahun
Menampung aspirasi member
5 Belum terlaksana berikutnya, namun lebih
IATMI SMUI
baik apabila aspirasi
member ditampung di
awal kepengurusan.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang

54
Penelitian dan Pengembangan IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu Mewujudkan
Litbang yang peduli, bersahabat, serta berperan aktif dan inovatif terhadap
perkembangan proker dan bidang di Lembaga IATMI SMUI.
1. Peduli yaitu tiap pengurus litbang tidak hanya saling peduli dengan sesama
pengurus litbang tapi juga kepada bidang lainnya, dengan cara menghadiri rabid
dari bidang lain dan juga membantu memberikan solusi apabila ada masalah
dalam proker bidang lain.
2. Bersahabat yaitu tiap pengurus litbang tidak hanya mengenal sesama litbang, tapi
juga dengan pengurus IATMI SMUI 2019 dengan cara menghadiri proker-proker
yang ada di IATMI SM UI.
3. Aktif dan Inovatif yaitu tiap pengurus litbang memiliki peran aktif terhadap
bidang yang disabid-in melalui sesi konsultasi jika diperlukan oleh bidang yang
bersangkutan apabila terdapat kendala dalam mempersiapkan suatu proker
ataupun permasalahan internal bidang itu sendiri dimana pengurus litbang
diharapkan bisa memberikan saran yang membangun untuk kebaikan bidang
tersebut.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Litbang IATMI SMUI 2019 memiliki 4
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Terjalinnya hubungan yang baik dan harmonis antara pengurus bidang Litbang dan
terhadap bidang lain
Parameter :
a. Minimal 80% pengurus litbang IATMI SMUI menghadiri rapat yang dilaksanakan
selama satu kepengurusan
Pencapaian:
Parameter ini sudah tercapai pada semester IIA karena paling banyak BP yang
tidak hadir 1 orang.
b. Terlaksananya minimal 2 kali konsol
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena masih berlangsung sampai akhir
kepengurusan
c. Sahabat bidang menghadiri minimal 50% rapat yang diadakan oleh bidang lain
yang di sabidkan
Pencapaian:
Parameter ini tidak tercapai karena masih ada bidang yang tidak memberitahu
sahabat bidang bahwa akan dilaksanakan rabid pada hari tertentu dan terkadang
staff tidak dapat menyesuaikan jadwal dengan rapat bidang lain

2. Menampung aspirasi warga dan menindaklanjutinya


Parameter :
a. Terlaksananya penyebaran Indeks Kebutuhan member
Pencapaian:
Belum tercapai karena baru dilaksanakan pada semester II B
b. Tersusunnya laporan analisis kebutuhan member

55
Pencapaian:
Belum tercapai karena baru dilaksanakan pada semester II B
c. Tersampaikannya laporan analisis kebutuhan member kepada calon ketua
kepengurusan berikutnya
Pencapaian:
Belum tercapai karena baru dilaksanakan pada semester II B

3. Melakukan evaluasi kinerja pengurus maupun proker di IATMI SMUI 2019


Parameter :
a. 100% Pengurus IATMI SMUI mengikuti EKP pada semester 1 dan semester 2
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat di ukur karena masih ada EKP semester 2
b. Terlaksananya QC Proker eventual dan non-eventual serta tersusunnya analisis
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat di ukur karena masih ada acara di semester 2
c. Terlaksananya MCC setiap bulan aktif kepengurusan
Pencapaian:
Parameter ini tidak tercapai karena ada bidang yang tidak terlaksana MCC atau
Kebulinya

4. Memberikan rekomendasi dan saran kepada bidang lain untuk pengembangan bidang
Parameter :
a. Tersampaikannya laporan MMC kepada BPH bidang pada bulan aktif
kepengurusan
Pencapaian:
Laporan MCC berubah nama menjadi Kebuli, namun Kebuli tidak terlaksana
dengan baik karena jadwal rapat bidang yang terkadang tidak rapat sama sekali
dan kondisi staff yang terkadang sulit menyesuaikan jadwal untuk mengikuti rapat
bidang tersebut.
b. Tersusunnya rencana strategis untuk masing-masing bidang
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena Renstra dilaksanakan pada akhir
semester
c. Tersampaikannya laporan rencana strategis kepada calon ketua selanjutnya untuk
kepengurusan berikutnya
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena Renstra dilaksanakan pada akhir
semester

56
B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ
 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (2A)
SPJ
(Standar
Pemangku
Jabatan)
Umum 2
Arahan
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi

C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH dengan BP pada triwulan 1 sudah cukup baik yaitu dengan
melakukan rabid rutin setiap 1 bulan sekali. Sehingga apabila ada proker-proker yang
akan berjalan bisa dijelaskan secara langsung kepada BP. Namun masih ada beberapa
hambatan seperti adanya BP yang terkadang susah dihubungi, suka lupa dan juga
kurang responsif di group sehingga memerlukan waktu yang lebih untuk
memberitahukan sesuatu. Sehingga kedepannya, untuk mengingatkan BP terkait
proker-proker yang akan dilaksanakan bisa dengan melakuka follow-up secara
berkala sehingga permasalah sebelumnya bisa dihindari.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi dengan bidang lain sudah baik karena pengurus bidang lain yang
cukup responsif dalam menjawab hal-hal yang bersangkutan dengan kepentingan
proker. Namun terkadang masih ada bidang-bidang tertentu yang lupa
memberitahukan mengenai proker nya yang akan berjalan, sehingga pengurus perlu
bertindak cepat untuk menyelesaikannya.
Selain itu, apabila ada proker kolaborasi dengan lembaga lain koordinasi sudah
baik dengan melakukan pambagian jobdesc yang rata tanpa memberatkan salah satu
pihak
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength: Dilaksanakannya rabid yang diadakan secara rutin, sehingga kita bisa
tahu bagaimana keadaan staff kita dari tiap pertemuan rabid tersebut. Selain itu,
tidak selamanya rabid hanya membahas masalah proker tetapi juga saling
menceritakan kesibukan masing-masing staff. Sehingga baik staff dan BPH
maupun sesama staff bisa lebih terbuka satu sama lain.
- Weakness: Masih adanya beberapa staff yang susah dihubungi apalagi ada juga
staff yang memang memilih untuk tidak mengikuti kegiatan di FT lainnya. Dan

57
juga kebanyakan pengurus di Litbang merupakan orang yang pelupa jadi perlu
adanya follow up secara berkala untuk menghindari skip nya suatu proker.
- Opportunity: Karena staff Litbang yang memang semuanya laki-laki mereka jadi
lebih bisa dekat dan nyambung karena memiliki suatu kesamaan seperti dalam
bentuk games atau pun lainnya, dimana dengan adanya hal tersebut mereka jadi
lebih saling berkomunikasi satu sama lain sehingga bisa menjadi lebih dekat.
- Threat: Staff yang memiliki kesibukan lain selain di IATMI, terkadang mereka
belum bisa membagi jadwalnya sehingga beberapa kali tugas di Litbang menjadi
dilalaikan sehingga perlu diingatkan secara terus menerus.

4. Renstra SWOT Bidang


 Renstra untuk Kepengurusan Tahun Depan
- Untuk QC acara bisa dibuat list proker tiap bulannya agar tidak ada yang
terlewat dan juga koordinasi dengan BPH bidang lainnya bisa ditingkatkan
- Untuk QC non acara juga dipersiapkan sesuai timeline agar pelaksanaannya
seperti dengan timeline yang sudah dibuat, dan juga untuk QC non acara bisa
dipertimbangkan lagi bentuknya seperti apa yang lebih efektif
- Sering memperhatikan gant chart agar pelaksanaan proker bisa sesuai dengan
rancangan pelaksanaan proker di awal kepengurusan, sehingga tidak ada
proker yang pelaksanaannya ngaret yang bisa membuat proker lainnya
menjadi bentrok.

 Renstra untuk Semester Selanjutnya


Untuk triwulan selanjutnya, pelaksanaan proker diharapkan lebih sesuai dengan
timeline agar tidak ada yang bentrok dengan pelaksanaan proker lainnya. Selain
itu, untuk internal bidang bisa lebih ditingkatkan lagi agar baik staff maupun BPH
bisa lebih komunikatif satu sama lain. Sehingga tidak ada yang di tengah
kepengurusan hilang begitu saja. Oleh karena itu diperlukan penjagaan internal
bidang oleh BPH dengan melaksanakan konsol ataupun sering melakukan sharing
setelah melaksanakan rabid rutin.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Quality Control (QC)
1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Melakukan evaluasi dan kontrol kualitas pelaksanaan terhadap aspek
teknis maupun non-teknis pada program kerja eventual dan non-eventual
serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan dan pelaksanaan
program kerja selanjutnya. Tidak Mengundang Warga

3. Pencapaian Parameter

58
No Parameter Hasil Ketercapaian

Semua proker
acara di triwulan
100% proker acara yang
Belum dapat 2A sudah terukur
1 melibatkan member disebarkan
diukur dengan
borang QC
disebarkannya
borang QC

Terlaksananya penyebaran QC Penyebaran baru


proker non-acara 1x dalam Belum dapat akan dilakukan
2
bentuk online maupun offline diukur pada akhir
yang ditujukan kepada member semester 2

Tersusunnya laporan hasil QC Parameter belum


untuk seluruh proker acara dan
dapat diukur
laporan QC dikumpulkan
karena program
maksimal 2 minggu setelah
Belum dapat kerja QC non-
3 proker terlaksana. Sedangkan
diuku eventual untuk
untuk QC non-acara, laporan
dikumpulkan maksimal 2 semester 1 dan
minggu setelah penyebaran semester 2 belum
selesai dilakukan dilaksanakan.

Belum semuanya
100% laporan hasil QC
melaksanakannya
disampaikan kepada BPH bidang Belum dapat
4 dan masih ada
yang bersangkutan secara diukur
laporan QC
langsung maupun tidak langsung
semester 2

30% member angkatan aktif Dilaksanakan


Belum dapat
5 mengisi QC proker non-acara pada akhir
diukur
IATMI semester 2

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk GBPKD yang ditunjang pada proker ini, yaitu, poin E.1, sudah tepat
tujuan dan tepat sasaran. QC eventual dibuat dalam bentuk offline yang
dibagikan pada saat pelaksanaan proker untuk proker yang
diselenggarakan di lingkungan FT dan offline untuk yang
diselenggarakan di luar lingkungan FT.

59
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Sering terjadi ketidaksesuaian antara jumlah QC yang dibuat dengan
yang sesungguhnya dibutuhkan. Beberapa laporan analisis QC tidak
tersusun maupun terjadi keterlambatan. Koordinasi hasil QC proker
kolaborasi masih perlu ditingkatkan.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak terdapat perubahan dalam pelaksanaan program kerja ini.

5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja


Pelaksanaan proker di luar lingkungan FT perlu dibuat QC bentuk offline
dan dikoordinasikan kepada BPH terkait pambagian kepada partisipan
proker. Perlu dilakukan follow up jumlah QC hardcopy yang dibutuhkan
kepada BPH, BPH Litbang perlu menginisiasi kesadaran BP untuk
mengetahui tanggal pelaksanaan proker dan memfollow-up jumlah QC
yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan proker. BPH dan PJ proker QC
perlu membuat daftar proker dan melakukan follow up penyusunan dan
penyampaian laporan analisis QC. Untuk QC kolaborasi perlu dilakukan
follow up hasil oleh BPH maupun staff agar dapat dilakukan penyusunan
laporan analisis QC segera.

ii. Annual Controlling and Consulting (ACC)


1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Melakukan controlling serta evaluasi terhadap indeks kinerja dan performa
lembaga melalui evaluasi dari pencapaian visi, misi, dan IKG lembaga.
Tidak Mengundang Warga

3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

60
ACC masih
Terukurnya 100% poin visi misi akan dilakukan
Belum dapat
1 dan pencapaian IKG IATMI pada semester
diukur
2019 selanjutnya

Tersusunnya laporan Annual


Controlling and Consulting ACC masih
sebanyak 2 kali yang berisi akan dilakukan
Belum dapat
2 evaluasi pencapaian IKG, visi, pada semester
diukur
misi lembaga, beserta selanjutnya
rekomendasi pengembangan
pada akhir kepengurusan

Tersampaikannya laporan ACC masih


Annual Controlling dan akan dilakukan
Belum dapat
3 rekomendasi paling lambat 2 pada semester
diukur
minggu setelah pengumpulan selanjutnya
kepada bidang yang terkait

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk GBPKD yang ditunjang pada proker ini, yaitu, poin E.3 dan E.4, sudah
tepat tujuan dan tepat sasaran. Laporan ACC berbentuk LPJ IKG dan Visi
Misi yang didalamnya sudah tercakup aspek-aspek yang diperlukan
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan teknis ini tidak sesuai dengan rencana dimana tidak
dilakukan wawancara pada bph-bph bidang terkait, namun karena SC
IKG adalah wakil ketua IATMI maka Litbang hanya dapat memantau
dan membantu kebutuhan SC
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Eksekusi proker ini berjalan dengan baik berdasarkan waktu.

 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

61
 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
Eksekusi proker ini berjalan dengan baik berdasarkan waktu namun
karena laporan bergantung pada SC IKG maka harus menyesuaikan
kondisi SC IKG. Selain itu, pada Gantt chart ICC sudah diubah
menjadi ACC sehingga tidak sesuai dengan gantt chart yang mana
ACC dilaksanakan di akhir semester saj

5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja


Untuk pelaksanaan sudah cukup baik walaupun ada perubahan bentuk dari
ICC menjadi ACC dikarenakan proker ICC mencakup poin yang tidak ada
pada GBPKD sehingga diubah menjadi ACC

E. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan rangkuman LPJ, proker yang sudah dilaksanakan pada triwulan 2A
sudah terlaksana dengan cukup baik walaupun terkadang masih ada beberapa miss
komunikasi antar BPH dengan BP nya sehingga pekerjaan menjadi terhambat. Tapi
secara keseluruhan sudah cukup baik. Dalam pelaksanaan QC, perlu dipastikan lagi
bahwa BP sudah merekap dan membuat laporan dan mengupload filenya ke GDrive.

2. Rencana Strategis Bidang


 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Lebih bisa memanage agar staff nya tidak menghilang menuju akhir kepengurusan
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Lebih gencar lagi dalam mengingatkan staff nya untuk merekap QC dan
mengupload laporan QC

F. Penilaian Ketua Umum


Nama Bidang dan atau Penjabaran Penilaian Ketua

62
Kondisi Program Koordinasi (berikan nilai dari
Koridor dengan skala)
Internal Kerja
stakeholder 1-kurang
2-cukup
3-baik
4-sangat baik

Litbang

5. Renstra SWOT Bidang


 Renstra untuk Kepengurusan Tahun Depan
 Renstra untuk Semester Selanjutnya

G. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


3. Proyek
-
4. Non Proyek
iii. Evaluasi Kinerja Pengurus (EKP)
1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Melakukan evaluasi terhadap kinerja pengurus lembaga (BPH dan BP)
serta menganalisis dan memberikan evaluasi beserta rekomendasi
pengembangan untuk semester dan kepengurusan berikutnya. Tidak
Mengundang Warga

3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

63
100% pengurus IATMI SMUI
1 mengikuti EKP pada tiap
semester

Terlaksananya program kerja di


2 akhir semester 1 dan akhir
semester 2

Tersampaikannya laporan hasil


evaluasi kepada pegurus IATMI
melalui BPH bidang
3 bersangkutan (untuk BP) dan
melalui ketua/wakil (untuk BPH)
secara langsung maupun tidak
langsung

Terarsipnya rekapan hasil


4 evaluasi selama satu tahun
kepengurusan

Terpublikasinya Best Staff yang


5 salah satu parameternya dari
EKP

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

64
5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja

iv. Quality Control (QC)


1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Melakukan evaluasi dan kontrol kualitas pelaksanaan terhadap aspek
teknis maupun non-teknis pada program kerja eventual dan non-eventual
serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan dan pelaksanaan
program kerja selanjutnya. Tidak Mengundang Warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

100% proker acara yang


1 melibatkan member disebarkan
borang QC

Terlaksananya penyebaran QC
proker non-acara 1x dalam
2
bentuk online maupun offline
yang ditujukan kepada member

Tersusunnya laporan hasil QC


untuk seluruh proker acara dan
laporan QC dikumpulkan
maksimal 2 minggu setelah
3 proker terlaksana. Sedangkan
untuk QC non-acara, laporan
dikumpulkan maksimal 2
minggu setelah penyebaran
selesai dilakukan

100% laporan hasil QC


disampaikan kepada BPH bidang
4
yang bersangkutan secara
langsung maupun tidak langsung

65
30% member angkatan aktif
5 mengisi QC proker non-acara
IATMI

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja

v. Annual Controlling and Consulting (ACC)


6. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
7. Tujuan Program Kerja
Melakukan controlling serta evaluasi terhadap indeks kinerja dan performa
lembaga melalui evaluasi dari pencapaian visi, misi, dan IKG lembaga.
Tidak Mengundang Warga

8. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Terukurnya 100% poin visi misi


1 dan pencapaian IKG IATMI
2019

Tersusunnya laporan Annual


Controlling and Consulting
sebanyak 2 kali yang berisi
2 evaluasi pencapaian IKG, visi,
misi lembaga, beserta
rekomendasi pengembangan
pada akhir kepengurusan

66
Tersampaikannya laporan
3 Annual Controlling dan
rekomendasi paling lambat 2
minggu setelah pengumpulan
kepada bidang yang terkait

9. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Eksekusi proker ini berjalan dengan baik berdasarkan waktu.

 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan


 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
10. Solusi atau Evaluasi Program Kerja

vi. Nama proker


1. Jenis Program Kerja
2. Tujuan Program Kerja
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

67
4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Eksekusi proker ini berjalan dengan baik berdasarkan waktu.

 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan


 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja
H. Penutup
3. Kesimpulan
4. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan

 Rencana Strategis Semester Selanjutnya

I. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

68
Litbang

69
LPJ DEPARTEMEN GLWS

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Mencari dan mengundang


1 narasumber untuk keperluan
Guest Lecture dan Workshop

Mewadahi member dengan


2
ilmu yang aplikatif

Mewadahi sertifikasi bagi


3
member

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Departemen Guest Lecture and Workshop IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu
terwujudnya Departemen GLWS yang profesional dan mampu menciptakan
kebermanfaatan untuk menjadikan IATMI SMUI yang kompeten dalam bidang keilmuan.
Profesional
Menciptakan iklim kerja internal divisi yang terstruktur, efisien, dan efektif dalam
mengadakan rangkaian acara guest lecture dan workshop.
Departemen GLWS mengadakan rapat bidang minimal satu kali setiap bulan. Seluruh
staff telah bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, sehingga sangat membantu
dalam menyukseskan acara Guest Lecture dan Workshop.
Bermanfaat
Menjadi bidang yang memberikan added value kepada member IATMI SMUI dan
mencerdaskan seluruh elemen IATMI SMUI dengan pengetahuan mengenai ilmu migas.
Departemen GLWS telah membuat program kerja yang untuk dihadiri member dan
berguna dalam menambah ilmu mengenai kemigasan.
Kompeten
Membantu mencerdaskan member IATMI SMUI mengenai pengetahuan teknis dan
non teknis dari dunia kemigasan untuk mempesiapkan member dalam menghadapi dunia
pasca kampus.

71
Pada Semester 1, Departemen GLWS telah melaksanakan program kerja Workshop
sebanyak satu kali dan Guest Lecture sebanyak satu kali. Program kerja Guest Lecture
juga akan dilaksanakan pada Semester 2 sebanyak satu kali.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Departemen GLWS IATMI SMUI 2019
memiliki 3 misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan hubungan yang dekat dan profesional antar internal maupun eksternal
bidang dan lembaga
Parameter :
a. Terlaksananya 2 kali konsolidasi bidang
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah terlaksana satu kali konsolidasi bidang.
b. Telaksananya seluruh program kerja yang bekerja sama dengan pihak profesional
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah terlaksana 1 kali Workshop dan 1 kali Guest Lecture
yang bekerja sama dengan pihak profesional.
c. Terlibatnya kerjasama dengan minimal 4 pihak profesional selama periode
kepengurusan
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah melibatkan 4 pihak profesional pada program kerja, yaitu
pada Workshop 1 pihak profesional dari Schlumberger dan pada Guest Lecture
sebanyak 3 pihak profesional.
2. Menumbuhkan dan memfasilitasi iklim keilmuan
Parameter :
a. Terlaksananya 2 kali Guest Lecture
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah terlaksana 1 kali Guest Lecture dengan tema Oil and Gas
101. Guest Lecture selanjutnya direncanakan dilaksanakan pada Semester 2.
b. Terlaksananya 1 kali Workshop
Pencapaian :
Telah terlaksana Workshop OLGA Training pada bulan Januari.
c. Total 100 partisipan untuk keseluruhan program kerja
Pencapaian :
Total partisipan untuk keseluruhan program kerja sejauh ini sejumlah 158 orang,
dengan 20 orang pada program kerja Workshop dan 138 orang pada program kerja
Guest Lecture
3. Meningkatkan kompetensi terhadap ilmu kemigasan yang aplikatif bagi member
Parameter :
a. 75% partisipan program kerja GLWS mendapat manfaat
Pencapaian :
Lebih dari 80% peserta merasakan manfaat Guest Lecture
b. 70% partisipan Guest Lecture memahami materi
Pencapaian :
Lebih dari 70% peserta memahami materi Guest Lecture
c. 65% peserta Workshop memahami materi dan mampu mengaplikasikannya
Pencapaian :
Seluruh peserta memahami dan mampu menggunakan software pada pelatihan

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


72
 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga
Poin Materi Belum
Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester 1
SPJ
(Standar
Pemangku
Jabatan)
Umum 2
Arahan
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi

C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP

2. Koordinasi BPH-BPH

3. Analisis SWOT Bidang


- Strength:
- Weakness:
- Opportunity:
- Threat:
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan

 Rencana Strategis Semester Selanjutnya

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Guest Lecture
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan – IPTEK (mengundang warga)
2. Tujuan Program Kerja
Program kerja Guest Lecture bertujuan sebagai wadah untuk mencerdaskan
member mengenai pengetahuan teknis dan non teknis dari dunia kemigasan.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

73
Jumlah
kumulatif 100
1 peserta yang
menghadiri
seluruh Guest
Lecture

80% peserta
Guest Lecture
2
mendapatkan
manfaat

70% peserta
Guest Lecture
3 memahami
materi yang
disampaikan

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja

E. Penutup
1. Kesimpulan

2. Rencana Strategis Bidang


 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya

F. Penilaian Ketua Umum


Nama Bidang dan atau Penjabaran Penilaian Ketua

74
Kondisi Program Koordinasi (berikan nilai dari
Koridor dengan skala)
Internal Kerja
stakeholder 1-kurang
2-cukup
3-baik
4-sangat baik

GLWS

75
LPJ DEPARTEMEN KAJIAN

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Sudah tercapai, dengan


dijalankannya proker
Bertanggung jawab terhadap
BUBAR selama 4x
1 kepekaan dan pencerdasan Tercapai
dalam Triwulan I dan II
member terhadap isu migas
dan diadakannya forum
diskusi

Bertanggung jawab atas kajian tercapai karena kajian


2 yang dikeluarkan oleh IATMI Tercapai telah dikeluarkan pada
SMUI 2019 triwulan II

Sudah tercapai karena


Bertanggung jawab dalam forum diskusi sudah
3 pengundangan narasumber Tercapai dilaksanakan dengan
guna talkshow/forum diskusi mengundang 2
pembicara.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Kajian IATMI 2019 memiliki visi untuk menjadi Bidang IATMI SMUI yang efektif
dan tepat sasaran dalam bekerja untuk terciptanya IATMI SMUI yang memiliki kepekaan
terhadap isu-isu kemigasan. Diharapkan, denan bekerja dengan efektif dan tepat sasaran,
Bidang Kajian IATMI SMUI 2019 dapat menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan isu
energi terkini pada setiap elemen IATMI SM UI sehingga dapat menciptakan member
IATMI SM UI yang peka dan tanggap terhadap isu energi terkini sehinga dapat terjalin
diskusi dengan sesama member atau profesional.

Selanjutnya untuk mendukung dalam pencapaian visi di atas, Kajian IATMI 2019
memiliki 2 misi dengan parameter sebagai berikut:

1. Staff bidang keanggotaan IATMI SMUI 2019 yang peduli dan cerdas dalam
menjalankan tugasnya
Parameter:
a. Melakukan konsolidasi minimal 2x dalam masa kepengurusan
Pencapaian:
Selama semester I dan 2A parameter ini belum tercapai karena bidang Kajian
IATMI 2019 belum melakukan konsol.
b. 60% Rapat bidang dihadiri oleh seluruh staff
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur. Namun selama semester I dan II telah
diadakan rapat bidang sebanyak 6x dan 4 diantaranya dihadiri oleh seluruh
staff (60%)
2. Mewujudkan internal IATMI SMUI yang peka dan mengerti terhadap isu-
isu kemigasan dan energi terkini
Parameter:
a. 50% Staff menghadiri forum diskusi
Pencapaian:
Parameter ini tercapai karena 83% staff hadir forum diskusi
b. 50 % Member dan staff mengetahui tentang isu-isu migas dan energi yang
pernah atau sedang berlangsung
Pencapaian:
Belum dapat dihitung karena akan diukur berdasarkan qc dari proker BUBAR
yang akan disebar diakhir kepengurusan.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (I)
SPJ - -
(Standar
Pemangku
Jabatan)
Umum
6 6
Arahan A.1-2 -
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A.1-4 A.3
B.1-2

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Kurikulum kaderisasi dilakukan pada saat rapat bidang dan program kerja. Poin
yang dilaksanakan saat rapat adalah semua poin A dan B dengan system tanya
jawab kecil untuk poin A.1 dan A.2 serta diskusi atau sharing ringan untuk poin
B.1 dan B.2 dan poin A.3 dan A.4 dilaksanakan melalui proker BUBAR dan ISIS.
Kendala yang dihadapi adalah tidak hadirnya BP pada saat rapat sehigga tidak
dapat dilakukan penanaman dan BP menjadi kurang paham terkait isu yang sedang
terjadi karena tidak mengikuti diskusi ringan atau pasif saat sedang berdiskusi.
Solusi yang dilakukan adalah membuat jadwal rapat bidang yang tetap dan
melakukan reminder H-3.H-1 dan hari H. Selain itu mengajak secara aktif BP yang
pasif untuk ikut berdiskusi.

C. Gambaran Umum
1. Gambaran Umum Koordinasi BPH-BP
Pada Triwulan II koordinasi yang terjadi antara BP dan BPH cukup baik dan tidak
pernah terjadi miskomunikasi sedkitpun. Hambatan yang terjadi adalah adanya BP
yang sulit dihubungi sehingga beberapa proker jadi terhambat. Renstra yang akan
dilakukan adalah mencoba approach secara langsung dan meminta bantuan dari
teman-teman BP tersebut terkait keadaan BP dan alasan sulit dihubungi
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi yang dilakukan pada Triwulan II adalah koordinasi dengan Lembaga
lain terkait proker kolaborasi forum diskusi. Koordinasi berjalan baik dan tidak terjadi
miskomunikasi dan hubungan antar Lembaga berjalan harmonis sampai detik ini.
Adapun terkait kerjasama sesame BPH IATMI dalam proker adalah dengan
departemen jurnalistik yaitu mencetak BUBAR untuk dipasang di madding IATMI
dan koordinasi berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Selain itu koordinasi dengan
BPH IATMI secara keseluruhan juga cukup baik terkait rapat bidang yang
berkoordinasi dengan kestari dan terkait pelaksanaan ekp yang berkoordinasi dengan
litbang.
3. Analisis SWOT bidang
- Strength: adalah kondisi internal yang sudah cukup baik walaupun belum
melakukan konsol dan juga koordinasi yang terjadi antar bidang dan antar
Lembaga lain berjalan lancar
- Weakness: masih kurangnya kesadaran BP terhadap tugas dan proker dari bidang
kajian
- Opportunity: staff bidang kajian yang rata rata masih angkatan 2018 masih bisa
cukup diandalkan terkait proker karena belum terlalu sibuk soal akademis
- Threat: 2 staff 2016 yang melakukan pabrikan di semester ini sehingga ‘kurang’
dapat diandalkan untuk proker semester depan
4. Renstra SWOT bidang
Melakukan konsolidasi untuk memperkuat internal yang sekarang dengan harapan
kesadaran terhadap proker dari bidang semakin meningkat. Selain itu memaksimalkan
kinerja pada staff 2018 yang belom terlalu sibuk secara akademis
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. BUBAR
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan-Iptek
2. Tujuan Program Kerja
Meningkatkan dan memunculkan kepekaan dan wawasan seluruh elemen
IATMI SMUI terhadap isu-isu energi terkini dan tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Belum tercapai
karena proker
BUBAR
terjadi sepanjang
tersebar
Belum kepengurusan.Untuk
1 minimal 7 kali
Tercapai semester I dan IIa
dalam
telah tersebar
kepengurusan
sebanyak 4 kali.

Setiap staff Sudah tercapai


pernah menjadi karena system PIC
PIC dari proker rolling pertriwulan
Sudah
2 Warta iatmi dan untuk triwulan I
tercapai
minimal 1 kali dan II sudah 6 dari 6
dalam staff yang menjadi
kepengurusan PIC
Minimal 55 % Belum dapat diukur
member karena QC terkait
IATMI Belum dapat kebermanfaatan
3
merasakan diukur proker akan disebar
kebermanfaatan di akhir
dari proker kepengurusan

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Preview berita disajikan dengan gambar yang menarik beserta link berita
sehingga memudahkan akses dalam membaca berita full dan dilengkapi
dengan deskripsi yang cukup menarik perhatian lalu disebar lewat OA
Line IATMI SMUI 2019. Bentuk ini sudah cukup efektif karena
ringkas,menarik,dan mudah dibaca
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan sudah cukup baik. Karena bidang kajian yang
membuat poster atau infografis sendiri tanpa bantuan digital marketing
sehingga koordinasi hanya pada saat infografis akan disebar. Hal ini
memperkecil kemungkinan terjadi pelanggaran SOP Design.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan berubah karena menyesuaikan dengan kesibukan
staff.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
BUBAR bukan proker kolaborasi sehingga tidak terjadi koordinasi dengan
bidang atau Lembaga lain dalam pembuatannya. Adapun setelah BUBAR
dibuat, koordinasi dilakukan dengan Digital Marketing untuk publikasi lewat
OA IATMI dan Jurnalistik untuk mencetak BUBAR dan menempelnya di
mading IATMI. Keduanya berjalan dengan lancer

vii. Nama proker


1. Jenis Program Kerja
2. Tujuan Program Kerja
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

1
2

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Eksekusi proker ini berjalan dengan baik berdasarkan waktu.

 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan


 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja
E. Penutup
1. Kesimpulan
Pada triwulan ini 3 dari 3 program kerja sudah berjalan dengan beberapa parameter
belum dapat diukur dan baru bisa diukur pada akhir kepengurusan. Adapun terkait
visi dan misi bidang dinilai cukup terlaksana namun perlu dilakukan peningkatan
kinerja agar semua parameter tercapai.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Pada semester 2A biasanya hubungan antara staaf dan BPH akan semakin rentan
karena akademis yang mulai meningkat intensitasnya beserta dengan berbagai
macam kaderisasi yang akan dilakukan BP untuk kedepannya. Karena itu lebih
baik jika semua proker mulai dikerjakan dari awal semester dan BPH harus siap
untuk mengcover kerja dari para staff
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Sisa proker akan dikerjakan dengan sesegera mungkin. Tentatif terhadap jadwal
dari BPH dan BP

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik
Kajian
LPJ DEPARTEMEN KURIKULUM

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Bertanggung jawab terhadap Sudah Tercapai.


1 standardisasi keilmuan migas Tercapai Standardisasi keilmuan
member IATMI SMUI 2019 migas telah dilakukan

Sudah tercapai, akan


Menjadi tulang punggung
dilakukan lagi di
2 keilmuan di IATMI SMUI Tercapai
triwulan selanjutnya
2019
dengan IATMI Pintar

Sudah Tercapai dengan


Dapat mengemas hal-hal memberikan materi
3 keilmuan mejadi menarik dan Tercapai keilmuan yang menarik
mudah dimengerti bagi member dan mudah dimengerti
member

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Kurikulum IATMI SM UI 2019 memiliki visi yaitu menciptakan bidang kurikulum
yang dekat sehingga mewujudkan fungsi pencerdasan yang efektif dan inovatif bagi
warga IATMI SM UI. Kurikulum berfungsi untuk mencerdaskan warga IATMI SMUI
melalui booklet, e-course, mentoring dan IATMI Pintar.
Dekat
Pada semester IIA, visi kurikulum pada poin dekat berjalan dengan baik dengan
adanya koordinasi antar BPH dengan BP berjalan dengan baik. Kehadiran rapat yang
selalu dihadiri 100% BP juga menunjukkan bahwa semua datang tanpa menunjukkan
adanya keterpaksaan. Hal ini menandakan visi dekat berjalan dengan baik.
Efektif
Menciptakan suasana kerja yang efektif dalam pembagian program kerja antara BPH
dan BP. Pada semester ini, visi ini berjalan dengan baik karena pembagian program kerja
terbagi dengan rata dan berjalan dengan cukup maksimal sehingga pencerdasan berjalan
efektif.

84
Inovatif
Menciptakan metode pencerdasasan baru dan menarik sehingga target-target
pencerdasan lebih cepat mengerti dan terus menggali lebih dalam tentang materi yang
disampaikan.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Kurikulum IATMI SM UI 2019 memiliki
3 misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan hubungan yang baik secara internal bidang maupun eksternal bidang
Parameter:
a. Mengadakan minimal 2 kali konsol selama masa kepengurusan
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena masa kepengurusan belum selesai.
Konsol sudah dilakukan sekali pada tanggal 11 September 2019
b. Kehadiran staff setiap rapat bidang minimal 80% untuk masing-masing staff
Pencapaian:
Parameter tercapai dengan kehadiran staff setiap rapat bidang lebih dari 80%
c. Mengadakan minimal 1 proker yang bekerja sama dengan bidang lain
Pencapaian:
Parameter telah tercapai dengan terlaksananya proker IATMI Pintar yang bekerja
Sama dengan bidang GLWS
2. Menciptakan lingkungan pembelajaran tentang kemigasan yang lebih sederhana dan
cepat dimengerti
Parameter:
a. Setiap bidang memperoleh nilai rata-rata minimal 3.00 pada evaluasi akhir IATMI
Pintar
Pencapaian:
Parameter tercapai, setiap bidang memperoleh nilai rata-rata minimal 3.00 pada
evaluasi akhir IATMI Pintar
b. Peserta mentoring memperoleh nilai rata-rata 80 pada setiap tes akhir mentoring
Pencapaian:
Parameter belum tercapai, nilai rata-rata peserta mentoring tidak mencapai 80
3. Memberikan pencerdasan kepada seluruh member dengan metode dan konsep baru
Parameter:
a. 80% dari program kerja mengadakan system kuis untuk menarik warga
Pencapaian :
Parameter belum tercapai karena belum dilakukan sistem kuis pada program
kerja
b. Program kerja berupa video akan dibagikan ke platform yang tidak digunakan
sebelumnya
Pencapaian :
Parameter belum tercapai karena belum dilakukan publikasi di media selain
OA Line IATMI

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kurikulum kaderisasi yang dilaksanakan divisi kurikulum adalah mengenai
Standar Pemangku Jabatan (SPJ) yang terdiri dari pemahaman terkait IKM FTUI,
nilai kepemimpinan, kepribadian, serta keaktifan dan kontribusi. Selain itu juga

85
terdapat pemahaman terkait IATMI dan kemigasan yang merupakan arahan langsung
dari ketua, serta pemahaman mengenai divisi kurikulum, program kerja divisi, dan
penjelasan tugas.
Pemahaman terkait IKM FTUI terdiri dari latar belakang dan urgensi IKM FTUI,
pemahaman mengenai kode etik, GBHI, IKG, GBPK, serta pemahaman mengenai hak
dan kewajiban lembaga. Untuk nilai kepemimpinan terdiri dari menjalankan peran
sebagai sebagai pemimpin, baik dalam rapat maupun sebuah acara, wawasan terkait
self regulation, self awareness, self, motivation, serta pemahaman dalam hal
memberikan keteladanan. Untuk nilai kepribadian terdiri dari bagaimana respect
terhadap waktu, sistem yang ada, dan kepada orang lain, serta berlaku jujur dan
bertanggung jawab. Untuk nilai keaktifan dan kontribusi terdiri dari wawasan tentang
pentingnya suatu interaksi, serta aktif dan memberikan kontribusi untuk departemen
dan teknik.
Pemahaman dari arahan ketua yaitu terdiri dari pemahaman mengenai dasar
tentang kemigasan, IATMI Pusat, IATMI SM, dan relasi profesional, pemahaman
keterkaitan antara bidang dan fungsi dasar bidang yang ada di IATMI SMUI, serta
memiliki kempuan untuk dapat berkoordinasi dengan bidang lain yang ada di IATMI
SMUI. Selain itu, pemahaman mengenai seluruh koordinasi yang dilakukan dengan
lembaga eksternal IATMI SMUI, yang terdiri dari lembaga di teknik, SM IATMI, dan
IATMI Pusat, serta pemahaman mengenai kemampuan komunikasi yang baik dengan
kalangan professional, ahli migas/EBT, atau pengurus IATMI Pusat.
Pemahaman mengenai divisi kurikulum terdiri dari kemampuan membuat dan
menyajikan IATMI Course, yaitu, mengerti ilmu kemigasan, menentukan materi
yang akan dibahas, mencari materi dan menentukan isi dari booklet dan video,
membuat tulisan yang mudah dimengerti, mendesign booklet, mencari video-video
lalu mengeditnya dengan menggunakan video editor. Terakhir, merupakan
kemampuan untuk membuat program kerja mentoring dan IATMI Pintar, yaitu
kemampuan untuk mengkoordinasikan sejumlah orang, dan juga kemampuan staff
dalam ilmu kemigasan dalam partisipasi dalam mentoring, serta menjadi mentor
dalam program kerja IATMI Pintar.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (2A)
SPJ A -
(Standar B
Pemangku C
Jabatan) D
Umum
Arahan 1 -
2 2
Ketua 2
Lembaga 3
4
5
SPJ Bidang A -
B

86
 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi
Pelaksanaan penanaman kurikulum kaderisasi dari Departemen kurikulum
dilakukan melalui rapat dan juga melalui pelaksanaan langsung proker – proker
kurikulum. Penanaman melalui rapat dilakukan dengan penjelasan proker maupun
SPJ Umum oleh mandept kurikulum, dan juga saat sedang membahas evaluasi
ataupun perencanaan proker yang akan berjalan. Penanaman langsung melalui proker
kurikulum dimana saat menjalankan proker, staff yang bertanggung jawab atas proker
tersebut akan menerima penanaman kurikulum kaderisasi secara langsung.
Kendala yang dihadapi adalah penanaman yang diterima staff tidak merata, karena
adanya staff yang tidak hadir pada saat mentoring, dan juga jadwal rapat yang tidak
rutin dilakukan. Padahal rapat merupakan cara lain untuk penanaman selain dari
penanaman langsung melalui proker. Solusi yang dapat dilakukan berdasarkan
kendala tersebut adalah meningkatkan frekuensi rapat kurikulum, dimana di dalam
rapat tersebut membahas proker dan progressnya, sehingga semua staff dapat
memiliki gambaran terkait proker tersebut walaupun tidak menjadi pj, sehingga disini
juga dapat dilakukan penanaman kurikulum kaderisasi. Selain itu perlu dilakukan
penyesuaian jadwal rapat dengan BP sehingga BP dapat selalu hadir dalam program
kerja yang sedang berjalan.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH dan BP berjalan dengan baik selama triwulan ini. BP selalu
responsif saat ditanya soal kabar dan program kerja yang sedang dipegangnya. Dalam
rapat, semua BP juga ikut berkontribusi dalam memberikan saran bagi program kerja
yang akan dilaksanakan. Hambatan yang terjadi dalam koordinasi adalah adanya
bentrok antara jadwal rapat atau suatu program kerja dengan kelas atau rapat di
organisasi lain. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mendata lagi jadwal
kegiatan para BP dan mengatur jadwal sehingga tidak bentrok.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi BPH departemen Kurikulum dengan BPH departemen atau divisi lain
dapat dikatakan baik. Hal itu dapat ditunjukkan dengan kooperatifnya mayoritas BPH
departemen atau divisi lain ketika merencanakan dan mengeksekusi proker
departemen kurikulum, contohnya pada IATMI Pintar.
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength: Bidang kurikulum cukup responsif dan aktif dalam mengerjakan suatu
proker, sehingga koordinasi suatu proker yang dijalankan oleh kurikulum dapat
berjalan dengan lancar.
- Weakness: Jadwal yang dimiliki staff bidang kurikulum cukup berbentrokan
dengan jadwal kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau acara lain sehingga
sulit untuk menyusun jadwal rapat atau proker.
- Opportunity: Grup chat yang aktif akan membantu agar koordinasi berjalan
semakin baik.
- Threat: Dengan semakin sedikitnya proker di triwulan selanjutnya akan membuat
bidang jarang dalam bertemu.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk tahun depan, sebaiknya dilakukan komitmen untuk rapat dan menentukan
jadwal proker dari awal tahun kepengurusan sehingga dari staff dan BPH dapat

87
menjalankan koordinasi tanpa harus melewatkan kepentingan organisasi atau
kegiatan lain.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Rencana untuk semester selanjutnya adalah untuk menambah frekuensi rapat
dengan menyesuaikan jadwal, selain itu kurikulum juga akan lebih responsif dan
aktif lagi agar koordinasi berjalan semakin lancar.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. IATMI Course
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan (IPTEK)
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai sarana pencerdasan bagi para member yang mempunyai ketertarikan
mengenai materi dasar kemigasan dan energi.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Terpublikasinya
IATMI Course Parameter 2 IATMI
1 selama 2 kali Sudah Course sudah
selama satu Tercapai terpublikasi
kepengurusan

50% member
mengetahui
terpublikasinya
IATMI course
Parameter
cukup
belum dapat
merepresentasikan
diukur karena
jumlah member Parameter
pengukuran
2 yang mengetahui belum dapat
akan
tentang diukur
dilakukan di
terpublikasinya
akhir
IATMI Course
kepengurusan.
80% IATMI
Energy Course
terpublikasi sesuai
timeline
50% member
Parameter
yang merasakan
belum dapat
kebermanfaatan
diukur karena
IATMI Course Parameter
pengukuran
3 merepresentasikan belum dapat
akan
keberhasilan diukur
dilakukan di
dalam
akhir
mencerdaskan
kepengurusan.
member

88
Jumlah total Parameter Lebih dari
4 pembaca energy sudah 150 orang
booklet minimal tercapai sudah
150 untuk semua membaca
booklet energy
booklet

2 IATMI
100% IATMI
Parameter Course
Course
5 sudah terpublikasi
terpublikasi sesuai
tercapai sesuai
timeline
timeline

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker ini dinilai efektif yaitu berupa booklet bergambar dan video
yang beranimasi dan dibantu dengan narator. Penjelasan dalam booklet
sederhana dan mudah dimengerti, serta disertai dengan gambar yang
merepresentasikan penjelasan tersebut. Videonya pun singkat dan merupakan
penjelasan yang sangat mendasar tentang kemigasan, oleh karena itu IATMI
Course ini sangat interaktif dan mudah dimengerti. IATMI course disebarkan
hanya pada official account line IATMI SMUI.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Pelaksanaan dari proker ini dinilai cukup efektif yang digambarkan oleh
kerja sama yang baik antara BPH dengan BP dalam pembuatan booklet
dan video IATMI Course ini. Setiap pembuatan selalu diawali dengan
diskusi antara PJ dengan BPH. Penyebaran IATMI Course dinilai tidak
cukup efektif, karena jika hanya disebarkan lewat OA Line IATMI, tidak
dapat diketahui berapa orang yag telah melihatnya, sehingga tidak dapat
diidentifikasi jumlah penontonya. Solusi dari ketidak efektifan ini adalah
IATMI course akan diterbitkan di Youtube, sehingga dapat diketahui
berapa orang yang telah menonton.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

89
 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
Waktu dari pelaksanaan tidak berubah
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Mempublikasikan IATMI Course lewat media lain seperti youtube agar
dapat diidentifikasi penontonnya.

ii. IATMI Pintar


1. Jenis Program Kerja
Pembekalan (IPTEK)
2. Tujuan Program Kerja
Mencerdaskan pengurus internal lembaga agar seluruh pengurus
mendapatkan added value mengenai ilmu kemigasan secara merata dan
menyeluruh
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

100% bidang pada


IATMI SM UI Pencerdasan baru
Parameter belum
1 2019 mendapatkan dilakukan sekali
tercapai
pencerdasan (50%pencapaian)
minimal 2 kali

80% pengurus Parameter belum


memperoleh nilai tercapai karena
Parameter belum
2 rata-rata minimal pencerdasan baru
tercapai
3.00 pada dua kali dilakukan satu
tes evaluasi akhir kali

80% pengurus
Parameter diukur
merasakan Parameter belum
3 pada akhir
kebermanfaatan dapat diukur
kepengurusan
IATMI Pintar

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker ini dinilai efektif, karena mentor berasal dari BP
kurikulum IATMI SMUI, sehingga para mentee tidak yang mayoritas
satu angkatan tidak segan untuk bertanya terkait dengan materi.
Mentoringnya pun dilengkapi dengan PPT yang berisi materi dasar
kemigasan sehingga mudah dimengerti
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan

90
Proker belum dilaksanakan pada triwulan ini namun satu pencerdasan
telah terlaksana di semester 1 dan akan dilanjutkan pada Semester 2A
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Pelaksanaan berubah karena proker terhambat dikarenakan minggu uts
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Untuk kedepannya, jadwal para mentor dan mentee harus lebih
diperhitungkan dan dipersiapkan sehingga proker dapat berjalan sesuai
jadwal.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Kurikulum memberikan pencerdasan kepada member berupa pengetahuan
mengenai kemigasan, dalam 3 bentuk pada triwulan ini, yaitu: video interaktif,
booklet, dan mentoring. Setiap proker yang ditetapkan waktu dan tanggal
pelaksanaannya mengharuskan staff untuk bekerja dengan baik secara tepat waktu
tanpa keterlambatan. Sampai saat ini, Departemen Kurikulum telah melaksanakan
beberapa tugas dan fungsinya dalam hal mencerdaskan member mengenai ilmu
kemigasan dengan cukup baik. Terdapat pencapaian parameter dari beberapa proker
yang belum sepenuhnya tercapai. Hal tersebut dikarenakan parameter yang diambil
adalah sepanjang 1 tahun kepengurusan, dimana waktu pelaksanaannya masih tersisa
4 bulan kedepan. Pencapaian ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara BPH
dengan staff, kerja sama antar staff, maupun kerja sama antara departemen kurikulum
dengan BPH bidang lain, sehingga Departemen Kurikulum dapat memberikan kinerja
yang baik pada kepengurusan ini.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk tahun depan, bidang kurikulum harus memperbanyak frekuensi rapat dan
konsolidasi sehingga hubungan antara staff semakin erat dan memperlancar
koordinasi program kerja. Selain itu, pada setiap rapat, staff sebaiknya selalu
mendapatkan pencerdasan tentang beberapa materi kemigasan agar staff
mendapatkan added value yang menetap sampai akhir kepengurusan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Rencana strategis yang akan dilakukan oleh departemen kurikulum kedepannya
adalah meningkatkan frekuensi konsolidasi dan rapat yang lebih sering, agar
terjalin internal bonding yang baik. Lalu rencana strategis untuk program kerja
IATMI course adalah untuk melakukan penyebaran via youtube dan platform lain
yang memungkinkan. Untuk program kerja IATMI Pintar, akan dilakukan

91
pencerdasan lebih intensif bagi para mentor sehingga mentor dapat lebih
berkualitas.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Kurikulum

92
LPJ DIVISI EVENT

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Sudah cukup baik
Terlaksananya
dengan menyatukan
IATMI insight pada
acara IATMI insight
semester I
Bertanggung jawab untuk menjadi satu kesatuan
memberikan
meningkatkan wawasan sehingga lebih efektif
gambaran dan
1 member terhadap dunia namun kedepannya
menigkatkan
pekerjaan bidang migas dan dapat dilaksanakn
wawasan member
energi lebih besar lagi
mengenai peluang
dengan mengundang
dan peran engineer di
pembicara ber skala
dunia kemigasan
nasional

Belum terlaksananya
Bertanggung untuk
program kerja
memberikan member
2 kunjungan lapangan -
pengalaman langsung berada
yaitu company visit
di lapangan kerja
dan field trip

Dalam pelaksanaanya
Telah terlaksananya terbilang efektif
program kerja dikarenakan
ILLUSION yang bergabung dengan
merupakan KPD lain yang
competition training memiliki tujuan yang
Bertanggung jawab
3 yang berkolaborasi sama namun
mengadakan perlombaan
dengan SPE UI SC kedepannya dapat
untuk mewadahi dipersiapkan dalam
minat member bidang study case
terhadap perlombaan maupun oil rig untuk
di bidang migas meningkatkan jumlah
peserta

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Event IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu mewujudkan bidang Event IATMI
SMUI 2019 yang efektif dalam memberikan kebermanfaatan bagi seluruh elemen
dengan menjalin rasa keharmonisan dalam internal maupun eksternal.
Efektif
Divisi Event sebagai bidang yang menjalankan program kerja eventual bagi member
yang dilakukan secara efektif sehingga terciptanya keefisienan yang tepat sasaran.

94
Divisi event pada poin efektif berjalan dengan baik dengan menjalankan program
kerja dengan koordinasi yang dilakukan dengan antar bidang serta antar lembaga di
Teknik. Keefektifan dilakukan melalui pengkolaborasian proker yang dilakukan dengan
KPD lain yang memiliki wadah dan tujuan yang sama sehingga dapat disatukan seperti
proker Illusion yang merupakan pengubahan dari Internal League.
Kebermanfaatan
Menciptakan added value kepada member maupun staff sehingga dapat memberikan
manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk mewujudkan visi ini, BPH divisi Event menanamkan beberapa standar
kompetensi atau nilai yang diharapkan dapat dimiliki oleh BP divisi Event sebagai added
value setelah menjadi BP di divisi Event selama setahun kepengurusan. Standar
kompetensi yang ditanamkan yaitu BP mengerti dan mampu membuat TOR acara, BP
mengerti dan mampu membuat proposal acara, BP mengetahui dan memahami tata cara
menghubungi professional, BP mampu mempersiapkan segala perlengkapan acara, BP
mampu menjadi penanggung jawab program kerja, BP mampu berkoordinasi dengan
bidang lainnya, dan lain-lain. Sebagian dari seluruh standar kompetensi yang ditetapkan
telah ditanamkan kepada BP divisi Event pada saat rapat bidang maupun secara praktik
langsung selama persiapan dan pelaksanaan program kerja.
Keharmonisan
Menciptakan rasa kepemilikan di bidang Event sehingga apa yang ingin dituju akan
mudah terwujud dan pelaksanaan yang produktif dalam suasana kekeluargaan.
Kekeluargaan terbentuk dengan melakukan konsolidasi yang dilakukan setiap semester
dan dengan melakukan rapat secara rutin.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Event IATMI SMUI 2019 memiliki 3 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan program kerja yang efisien dan tepat guna dalam mewadahi
member :
a. Terdapat minimal 80% peserta yang mengikuti kegiatan merupakan member
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena proker belum terlaksana seluruhnya.
b. Terdapat minimal 2 proker terlaksana dalam setiap semester
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena proker belum terlaksana seluruhnya.
Pada triwuan I telah dilaksanakannya dua program kerja yaitu IATMI insight dan
Illusion sehingga dalam cakupan semester 1 terbilang tercapai.Sedangkan pada
semester 2A proker belum terlaksana.
c. Terlaksana 75% program kerja sesuai dengan timeline yang ditentukan
Pencapaian :
Tidak tercapai dengan ketercapaian 50%. Terdapat pemunduran atau pembatalan
timeline yang telah ditetapkan pada program kerja company visit dan field trip
yang mengalamai pengunduran 2 bulan dari tanggal awal yang telah ditetapkan
dikarenakan ketersediaan tanggal dari pihak perusahaan.
2. Memberikan pengaruh yang bermanfaat bagi setiap elemen IATMI SMUI
a. Minimal 80% member yang mengikuti setiap program kerja event mendapatkan
manfaat
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur.karena proker belum terlaksana seluruhnya.
b. Minimal 80% staff mendapatkan manfaat dari setiap program kerja event
95
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dikarenakan belum seluruhnya proker
terlaksana. Namun dalam semester I dan 2A BP diberikan manfaat dari program
kerja yang telah terlaksana. Manfaat yang mereka dapatkan diantaranya mengerti
dan mampu mempersiapkan acara, mengerti cara menghubungi pembicara,
mampu menjadi penanggung jawab program kerja, melatih kepemimpinan,
mendapatkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kemigasan, dan masih banyak
lagi.
c. Minimal 100 member berpartisipasi dalam seluruh program kerja event
Pencapaian :
Tercapai. Dilihat dari laporan absensi program kerja yang telah berjalan pada
semester I, jumlah peserta yang mengikuti program kerja IATMI Insight
sebanyak 87 orang; program kerja Illusion sebanyak 48 orang pada lomba Case
Study dan Oil Rig serta 68 orang pada Closing dan Smart Competition. Dengan
demikian terdapat 203 member yang berpartisipasi dalam seluruh program kerja
divisi Event pada semester 1.
3. Mengedepankan kebersamaan sehingga tercipta suatu ikatan yang harmonis
Parameter :
a. Terlaksananya minimal 4 kali rapat bidang/koordinasi antara internal maupun
eksternal bidang selama satu semester
Pencapaian :
Pada semester 2 belum dapat diukur karena masih menjalankan dan dari yang
sudah terlaksana telah dilakuakn sebanyak satu kali rapat bidang dengan
kehadiran 78%
b. 100% staff event menjadi PJ dalam seluruh program kerja event
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dikarenakan belum seluruh program kerja telah
terlaksana.Namun dalam program kerja semester 1 beberapa BP telah
diamanahkan menjadi Penanggung Jawab dalam suatu proker.
c. Terdapat minimal tiga kali konsolidasi selama kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dikarenakan masih menjalankan kepengurusan
dengan pada semester 1 yang telah mengadakan konsolidasi sebanyak dua kali

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Materi
Poin Belum
Target BP
Bagian Kurikulum Tertanamka Jumlah BP Terkader
Terkader
Kaderisasi n Semester
(x)
SPJ 1.1-1.7; - Target 6 orang
(Standar 2.1-2.10 angka BP - Azzahra Putri K
Pemangku yang - Regita Esmeralda
Jabatan) terkader K.
Umum berdasarkan - Rizaldi Azra

96
Arahan 1-6 - poin IKG - M. Irfan
Ketua 9a Salahuddin
Lembaga
- Ibnu Ario Prayogi
SPJ 1.1-1.7; - 5 orang
Bidang 2.1-2.10

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


 Penanaman kurikulum kaderisasi divisi Event dilakukan melalui dua cara yaitu
penanaman langsung dan penanaman tidak langsung. Penanaman langsung
dilakukan pada saat persiapan dan pelaksanaan program kerja yang sedang
berjalan. Sementara untuk penanaman tidak langsung dilakukan pada saat rapat
bidang. Pada saat rapat bidang, kurikulum kaderisasi yang diberikan merupakan
penjabaran dari SPJ Umum dan SPJ Bidang. Cara penanaman sudah dinilai efektif
karena penyampaian nilai sudah dilakukan baik secara verbal melalui rapat
bidang, maupun secara praktek langsung pada saat persiapan dan pelaksanaan
program kerja.
 Nilai kurikulum kaderisasi mengetahui latar belakang divisi Event dan esensi dari
setiap proker divisi Event sudah ditanamkan pada awal kepengurusan pada saat
rapat bidang Event; Mengerti dan mampu membuat TOR belum ditanamkan pada
saat rapat bidang; Mengerti cara pembuatan proposal sudah ditanamkan saat rapat
bidang dan ditugaskan kepada BP yang menjadi penanggung jawab untuk
membuat proposal proker illusion serta memfollow up proposal tersebut;
Mengetahui dan memahami tata cara menghubungi professional ditanamkan saat
rapat bidang dan BP juga sudah mampu menghubungi dan mem-follow up
kalangan professional pada saat persiapan serta pelaksanaan proker iatmi insight
dan illusion; Mengerti cara permbuatan LPJ salah satu proker telah diterapkan
dengan BP diminta untuk membuat LPJ illusion sesuai bidang masing-masing
yang dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaan proker tersebut. BP juga sudah
mengetahui dan mampu mempersiapkan segala perlengkapan acara serta mampu
menjadi penanggung jawab program kerja divisi Event. . Kedua hal tersebut
ditanamkan secara langsung pada saat persiapan proker yang sedang berjalan.
Mampu berkoordinasi dengan pihak terkait divisi Event telah diterapkan dalam
setiap proker dengan berkoordinasi antar BP, maupun BP-BPH, juga dengan pihak
eksternal dalam pelaksanaan Iatmi Insight, dan llusion yang berkoordinasi dengan
bidang-bidang lain IATMI SMUI maupun Event SPE UI SC. Selain itu, BP juga
telah mampu mempublikasikan setiap proker Event yang akan dijalankan dengan
publikasi langsung (verbal) dan tidak langsung (melalui media sosial).
 Dalam penanaman kurikulum kaderisasi, BPH divisi Event memiliki kendala
dalam penyampaian dan penanaman nilai ke BP divisi Event yaitu pada saat BP
berhalangan hadir dalam rapat bidang. Sehingga, BP yang tidak hadir tersebut
tidak mendapatkan informasi-informasi yang disampaikan pada saat rapat bidang.
Solusi yang dilakukan yaitu BPH divisi Event memberikan informasi-informasi
tersebut secara terpisah pada waktu lain dan hasil dari rapat bidang disampaikan di
group bidang.

C. Gambaran Umum

97
1. Koordinasi BPH-BP
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi yang dilakukan oleh divisi Event dengan bidang lain di IATMI SMUI
2019 pada semester ini yaitu pada pembuatan poster yang dilakukan bidang Digital
Marketing sehingga dapat tersampaikan utnuk pembuatan poster publikasi program
kerja.
Hubungan Kepala Divisi Event dan Wakil Kepala Divisi Event berjalan dengan baik.
Komunikasi dan pembagian tugas seimbang. Sementara itu, koordinasi antar BPH
IATMI SMUI 2019 juga sudah berjalan dengan baik. Pada setiap proker divisi Event
yang telah dilaksanakan, BPH membantu dalam pelaksanaan program kerja baik
menjadi peserta maupun membantu pada saat persiapan pelaksanaan program kerja.
hambatan dalam koordinasi antar BPH-BPH dikarenakan kesibukan masing-masing
sehingga komunikasi yang terjalin lambat.

3. Analisis SWOT Bidang


Bidang event memiliki SWOT bidang sebagai berikut:
- Strength: Bidang memiliki jumlah BP yang banyak (6 orang), Memiliki dua staff
yang berada di tingkat dua dan tiga,Satu staff sudah berpengalaman dalam bidang
event.BPH berjumlah tiga orang yang terdiri dari satu ketua divisi dan dua wakil
ketua divisi event.
- Weakness: Dengan jumlah BPH dan BP yang banyak akan mempersulit
koordinasi.Jadwal BP yang berbeda dikarenakan setiap BP memiliki kepentingan
masing-masing.
- Opportunity: Dari BP yang beragam dan banyak dapat mengundang lebih banyak
member dalam suatu program kerja.
- Threat: Terdapat kesibukan dari BP masing-masing yang dapat membuat tidak
dapat menjalankan program kerja event sepenuhnya.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Dilakukan persiapan lebih awal untuk persiapan pelaksanaan program kerja yang
berhubungan dengan perusahaan luar sehingga tidak terjadi pemunduran jadwal
dan telah ditetapkan jauh jauh hari.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Triwulan selanjutnya yang akan dijalankan dapat dilakukan dengan menjaga
internal agar jumlah bp sebanyak 6 orang dapat memaksimalkan program kerja
serta bekerja sama dalam program kerja berupa field trip yang nantinya
membutuhkan kordinasi dari setiap bp yang memiliki tanggung jawab dalam
masing-masing bidang yaitu: akomodasi,penghubung kepada perusahaan serta
pada member dan dapat diterapkan juga dalam program kerja company visit.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-

2. Non Proyek
-

98
E. Penutup
1. Kesimpulan
Dari keseluruhan lima program kerja Divisi Event, telah dilaksanakan 2 proker
yaitu IATMI Insight dan ILLUSION yang terlaksana pada semester 1. Dilihat dari
rangkaian progam kerja yang telah dilaksanakan pada semester 1 ini, Divisi Event
sudah mampu untuk mencapai parameter – parameter keberhasilan pada setiap proker
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Proker – proker lainnya yang belum terlakasana yaitu Field Trip dan Company
Visit yang akan dilakasanakan pada semester berikutnya. Proker – proker tersebut
telah dijadwalkan untuk pelaksanaanya yaitu Fieldtrip dilaksanakan sekitar minggu
ke-4 bulan November, Company Visit sekitar minggu ke-3 bulan November, yang
mengalami pemunduran timeline dikarenakan ketersediaan dari kesepatan perusahaan
sehingga akan dilaksanakn kemudian. Oleh karena itu, program kerja Divisi Event
yang belum terlaksana tidak dapat dihitung serta diukur pencapaiannya dalam
pembuatan LPJ ini. Secara keseluruhan, Divisi mengalami pemunduran jadwal
program kerjanya.
Beberapa visi dan misi Divisi Event juga sudah tercapai pada semester ini. Untuk
program kerja yang sudah terlaksana, tidak terdapat masalah yang cukup berarti
mengenai waktu pelaksanaannya. Dari proker-proker yang ada di Divisi Event
dirasakan sudah memberikan kebermanfaatan untuk member IATMI SMUI.

2. Rencana Strategis Bidang


 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Dapat dipersiakan untuk perisapan program kerja Company Visit dan Field
Trip diperlukan persiapan utnuk berkomunikasi dengan perusahaan dengan range
yang Panjang agar tidak terjadi pemunduran jadwal terlebih dalam masa persiapan
mahasiswa tingkat 4 atau kepala divisi sedang melaksanakan kerja praktek
sehingga harus dipersiapkan sebelumnya dengan baik.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Proker pada triwulan selanjutnya adalah Company Visit dan Field Trip.
Rencana strategis proker non-proyek Company Vist hampir sama dengan Field
Trip yaitu menghubungi perusahaan yang akan dikunjungi dan terus berkoordinasi
dengan narahubung. Follow up secara konstan terhadap perusahaan agar mencapai
hasil yang maksimal.
Untuk program kerja PGD yang merupakan proker proyek IATMI SMUI
bersama IMTK FTUI/SPE UISC/SBE UISC, perlu dilakukannya analisis dan
pertimbangan-pertimbangan bentuk proker tersebut. Pertimbangan-pertimbangan
yang perlu diperhatikan selain biaya juga esensi dari acara dan tujuan utama
diadakannya PGD itu sendiri. Selain itu, perlu dijaganya koordinasi antara
masing-masing lembaga dan antar lembaga-BPH PGD untuk menghindari
miskomunikasi dan tercapainya acara yang sukses.

F. Penilaian Ketua Umum

99
Penjabaran Penilaian Ketua
Nama Bidang dan atau (berikan nilai dari
Koridor skala)
Koordinasi 1-kurang
Kondisi Program
dengan 2-cukup
Internal Kerja
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Event

100
LPJ DIVISI KEANGGOTAAN

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Telah terlaksana selama bulan


Choco Ocean
1 Tercapai aktif.

Telah terlaksana apresiasi


member yaitu pemberian ucapan
HBD dan best staff of the term I
sudah dipublikasikan di pelataran
Apresiasi
2 Tercapai Teknik Kimia sementara best
staff of the term II akan
dipublikasikan pada semester
depan.

Pemilihan ketua umum terlaksana


Pemilihan Ketua
3 Tercapai pada akhir kepengurusan dan
Umum
telah dipilih.

Sudah tercapai dimana terlaksana


pada awal kepengurusan. Untuk
pendaftaran dibuka tanggal 10
Terselenggaranya
Januari 2019 yang berakhir/ tutup
Open Recruitment
4 Tercapai tanggal 20 Januari 2019. Untuk
Staff di awal
proses pemilihan dilakukan
kepengurusan
beberapa tahap, diantaranya:
pengisian form, wawancara oleh
bph terkait, dan plotting.

Sudah tercapai dan akan


Terselenggaranya dilanjutkan pada minggu terakhir
Tercapai
Persembahan PSB bulan Agustus pada acara PSB
Night 2019

102
Pencapaian Visi dan Misi Lembaga
Menjadikan bidang keanggotaan IATMI SMUI 2019 yang bersahabat, dan
mengayomi guna menciptakan iklim kebermilikan member dan pengurus terhadap
IATMI SMUI.
Bersahabat
Keanggotaan berperan dalam meningkatkan rasa kekeluargaan dan menjembatani
antar setiap elemen yang terdapat pada IATMI SMUI, yaitu BPH, staff, dan member agar
tercipta hubungan yang baik.
Pada triwulan 1&2A, visi keanggotaan pada poin bersahabat berjalan dengan baik
dengan adanya beberapa proker yang mendukung terlaksananya visi ini, diantaranya
memfest dimana tempat bagi member (staff & member non staff) untuk bertemu dan
berinteraksi antar sesama member dan mengenal BPH IATMI SMUI. Selain itu, melalui
tugas apresiasi member dimana member akan diapresiasi oleh lembaga IATMI SMUI
baik secara personal ataupun poster. Pada triwulan 1 juga telah dilaksanakan welcoming
staff dan pada triwulan 2 sudah dilaksanakan staff gath dimana tempat berkumpul dan
mempererat relasi antara pengurus IATMI SMUI.
Mengayomi
Menjadi konseptor dan eksekutor yang dapat bermanfaat untuk seluruh elemen
IATMI SMUI dimana dapat membuat rancangan konsep yang dapat dirasakan
manfaatnya oleh member (staff & member non staff) IATMI SMUI serta bertanggung
jawab atas orang-orang yang akan melanjutkan IATMI berikutnya sehingga dapat
meningkatkan kualitas kepribadian dari staff IATMI SMUI
Kebermilikan
Menjalin koordinasi yang efektif dan efisien serta menciptakan suasana nyaman
antara BPH dan BP Keanggotaan maupun dengan bidang lain sehingga terwujudnya
kerjasama yang baik dalam menjalankan tugas.
Koordinasi ini dapat tercipta yang dibentuk dengan adanya konsolidasi bidang.
Konsolidasi bidang Keanggotaan pada semester 1 telah dilaksanakan sebanyak 1 kali
dengan kehadiran 100% baik BPH maupun BP Keanggotaan. Sedangkan, untuk
meningkatkan koordinasi dengan bidang lain pun, dengan konsolidasi BPH IATMI SMUI
yang telah dilaksanakan 1 kali pula pada triwulan 1 ini, dengan kehadiran seluruh BPH
IATMI SMUI 2019. Dengan diadakannya konsolidasi dapat mempererat hubungan baik
agar tercipta koordinasi dan suasana kerja yang nyaman

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Keanggotaan IATMI 2019 memiliki 3
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kedekatan dan kepedulian antar pengurus Keanggotaan terhadap
bidang dan Lembaga IATMI SMUI secara keseluruhan.
Parameter :
a. Melakukan Rapat Bidang sebanyak minimal 2 kali selama sebulan dalam tiap
bulan aktif
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk semester 1 ini, sudah memenuhi target yaitu sudah
melaksanakn rapat bidang selama 8 kali selama bulan aktif dari bulan februari
sampai bulan mei. Untuk semester 2A belum mencapai target karena baru
melaksanakan rapat bidang sebanyak 2 kali.

103
b. Jumlah minimal kehadiran staff tiap rapat bidang 70%
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 2a ini, kehadiran tiap rapat bidang
mencapai 83.3%.
c. Perwakilan dari staff keanggotaan menghadiri 100% program kerja keanggotaan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 2A ini, perwakilan dari staff keanggotaan
menghadiri 100% program kerja keanggotaan.
d. Melakukkan konsolidasi bidang sebanyak minimal 3 kali
Pencapaian :
Parameter ini diukur untuk waktu selama satu tahun kepengurusan. Untuk
Semester 1, bidang keanggotaan baik BPH maupun staff (full team) mengadakan
konsolidasi diluar kampus satu kali. Pada Semester berikutnya pun, akan diadakan
konsolidasi bidang sehingga kemungkinan besar parameter ini untuk tercapai.
e. Setiap staff pernah melakukan apresiasi secara personal
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk semester 1 dan semester 2A ini, apresiasi member
secara persona berjalan cukup baik dimana untuk penjelasan lebih lengkap dapat
dilihat pada bagian arahan ketua.
2. Meningkatkan kualitas kepribadian dari setiap elemen IATMI SMUI.
Parameter :
a. Rata-rata nilai FPT seluruh pengurus (staff) IATMI SMUI 2019 adalah 2,40.
Pencapaian :
Parameter ini tercapai untuk FPT semester 1 dengan nilai rata-rata FPT sebesar
2.40 namun untuk FPT pada semester 2A belum dapat diukur karena baru
dilaksanakan kemarin pada tanggal 29 Oktober 2019.
b. Kebermanfaatan yang dirasakan oleh proker PL WEEK dan FLP diatas 65%.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk semester 1 ini, sudah terlaksananya proker PL
WEEK dan memiliki nilai kebermanfaatan sebesar 82%. FLP belum dapat diukur
karena baru dilaksanakan pada tanggal 6 November 2019.
c. Calon Ketua IATMI SMUI 2020 minimal 1 orang
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, karena sudah ada calon ketua IATMI SMUI 2020 yaitu
Daniel Rael Chandra (Teknik Kimia 2017)
3. Meningkatkan rasa kebermilikan antar pengurus dan member terhadap lembaga
IATMI SMUI.
Parameter :
a. Staff merasakan kepuasan terhadap proker keanggotaan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk semester 1 ini, sudah terlaksananya beberapa proker
yaitu PL WEEK dengan kepuasaan sebesar 82% dan Member Festival sebesar
87.75%. Untuk semester 2A terlaksananya proker staff gath dengan kepuasan
sebesar 92.5%.
104
b. Jumlah partisipasi proker keanggotaan dari tahun lalu meningkat
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk semester 1 ini, sudah terlaksananya beberapa proker
yaitu Staffgath dari jumlah partisipan sebanyak 9 orang menjadi 33 orang,
member festival dari jumlah partisipan sebanyak 54 orang menjadi 65 orang.
c. Minimal ada 1 staff keanggotaan menjadi pengurus keanggotaan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (x)
SPJ GBHI, IKG,
(Standar GBPK,
Pemangku Kewajiban
Jabatan) dan Hak
Umum Lembaga
Arahan a.1
Ketua a.2
Lembaga b.1
b.2
c.1
c.2
d.1 3 orang 3 Orang
d.2
e.1
e.2
SPJ Bidang a.1
a.2
b.1
b.2
b.3
b.4
b.5
b.6

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Proses penanaman poin-poin yang terdapat pada kurikulum kaderisasi untuk SPJ
umum dilakukan melalui penanaman bersama yang berkolaborasi dengan organisasi
yang ada di DTK, yakni IMTK, SPE, dan SBE. Hal tersebut dilakukan untuk
mempersingkat waktu karena menurut kami agar staff tidak jenuh dengan penanaman

105
materi ini sebab staff IATMI SMUI beberapa juga menjadi staff lainnya maka
diputuskan untuk meminta fraksi dari MPM teknik kimia untuk menanamkan materi
SPJ Umum tersebut. Sedangkan untuk penanaman materi arahan dari kompetensi
bidang dilaksanakan melalui rapat bidang baik disampaikan di sela-sela agenda rapat
ataupun agenda rapat dikhususkan untuk penanaman materi tersebut, seperti
mengevaluasi setiap proker yang telah dijalankan pada semester sebelumya. Hal
tersebut dimaksudkan agarpenerus IATMI SMUI dapat memperbaiki evaluasi yang
telah ada pada kepengurusan sebelumnya. Untuk penanaman kurikulum kaderisasi
bidang juga dapat ditanamkan saat menjalankan proker, dimana dengan menjadi salah
satu pj proker, staff akan tertanamkan hal-hal seperti interaksi dan koordinasi dengan
berbagai pihak.
Saat pelaksaan penanaman materi Kurikulum kaderisasi mengalami beberapa
hambatan, antara lain: untuk penanaman tersebut dimana untuk penanaman SPJ
umum yang dilakukan bersama hambatan yang didapatkan jadwal yang kosong antar
organisasi dan staff yang mayoritas dari angkatan 2017 juga mpm yang akan
menyampaikan materi, serta peminjaman kelas. Sedangkan untuk penanaman
kompetensi bidang yang biasanya dilaksanakan pada rapat bidang, hambatan yang
dialami ialah jadwal rapat bidang yang terkadang bentrok antar BPH dan staff.
Untuk meminimalkan hambatan mengenai jadwal tersebut, perlu direncanakan
jauh-jauh hari atau dari awal sudah di plot sehari untuk menanamkan materi tersebut
bersama organisasi lainnya. Mungkin untuk penanaman arahan ketua lembaga dapat
dibuat bersama seluruh staff IATMI SMUI agar dapat meminimalisir terdapat BPH
yang skip menyampaikan materi tersebut. Sebelum hari-H penanaman terlaksana,
bagikan file kepada staff agar sebleumnya staff bisa membaca terlebih dahulu
sehingga saat materi dijelaskan dan staff masih belum mengerti dapat bertanya.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Di semester 2A, koordinasi antara ketiga BPH dengan BP sudah meningkat. BP telah
melakukkan tugasnya dengan baik dan dapat berkomunikasi dengan sangat baik.
Sebagian besar BP mampu terbuka kepada BPH apabila terdapat kesulitan dan keresahan.
BP juga sudah mampu memposisikan BPH, tidak hanya sebagai partner kerja, tapi juga
sebagai teman. Pada semester ini, dalam mengerjakan pembuatan proker baik Booth PSB
Genap, staffgath, maupun tugas-tugas bidang. BP telah mampu bertanya tanpa sungkan
kepada BPH apabila ada hal yang mereka bingungkan dan juga dapat memberikan
masukan ide dan saran atau proker yang mereka pegang terutama pada proker Ready Cup.
Sejauh ini tidak ada evaluasi berarti seperti semester sebelumnya karena seluruh BP telah
responsif pada BPH selama menjalankan tugasnya dan tidak menunda dalam pengerjaan
tugasnya. Merekapun tidak segan untuk meminta bantuan dan masukan kepada BPH
terkait tugas yang mereka pegang.
2. Koordinasi BPH-BPH
Tidak ada koordinasi langsung antar BPH Keanggotaan dengan BPH bidang lain
maupun lembaga lain di semester 2A ini.
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength: Bidang keanggotaan memiliki pengurus-pengurus yang bertanggung
jawab, inisiatif, berkualitas, dan memiliki banyak potensi dalam melaksanakan tugas-
tugasnya serta mengembangkan tugas tersebut agar menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Selain itu kedekatan antar pengurus terutama pegurus inti juga sangat
baik sehingga mempermudah kerjasama dan koordinasi satu sama lain.

106
- Weakness: Bidang keanggotaan memiliki beberapa kekurangan dimana para
pengurusnya masih sering melaksanakan tugas menjelang deadline pelaksanaan atau
pengumpulan sehingga terkadang terburu-buru dalam menyelesaikan tugasnya. Selain
itu, masih sering terjadi skip dalam detail tugas sehingga masih perlu diperbaiki.
- Opportunity: Bidang keanggotaan memiliki potensi dalam melaksanakan
komunikasi antar sesama bidang maupun dengan bidang lain sehingga tidak mudah
terjadi miskomunikasi. Selain itu, pengurus-pengurus lain di IATMI SMUI 2019
cenderung mendukung program kerja bidang Keanggotaan yang membuat program
kerja berjalan dengan lebih baik dan lancar. Selain itu, program kerja bidang yang
berbentuk refreshing lebih menarik untuk didatangi oleh member dan pengurus.
- Threat: Kesibukan akademis dan organisasi maupun kepanitiaan lain dapat
menghambat berjalannya bidang Keanggotaan terutama dalam menentukan jadwal
pertemuan bidang.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Menentukan hari pasti rapat di awal kepengurusan agar nantinya tidak susah
dalam menentukan jadwal rapat bidang. Melaksanakan perencanaan proker secara
kasar dari awal pembuatan lembar perencanaan dan eksekusi proker agar tidak
terjadi perencanaan yang dekat dengan deadline. Melaksanakan reminder per
bulan untuk setiap proker dan tugas.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melaksanakan reminder tiap bulan untuk tugas dan proker yang akan datang
serta jadwal rapat. Pada saat mendekati proker, dilaksanakan reminder setiap hari
atau dua hari sekali untuk memperhatikan progress dari persiapan proker.
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Kurikulum Kaderisasi
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Mempersiapkan orang-orang yang akan meneruskan kepengurusan lembaga
IATMI SMUI selanjutnya dengan membuat dan melakukan pengontrolan
kurikulum kaderisasi untuk semua pengurus lembaga serta membuat
pelatihan untuk pengembangan pengurus.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Parameter ini tercapai


Terbentuknya karena setiap bidang telah
kurikulum membuat kurikulum
1 kaderisasi setiap Tercapai kaderisasi yang
bidang menyesuaikan dengan
kompetensi masing-
masing bidang.

107
Rata-rata FPT Parameter ini sudah
staff untuk tiap tercapai untuk triwulan 1
2 bidang adalah Tercapai dengan nilai rata-rata FPT
2,40 bidang adalah 2,40 dan
nilai rata-rata FPT bidang
untuk triwulan II adalah

Setiap bidang
minimal memiliki
Untuk triwulan 1 sudah
1 nama yang siap
tercapai dengan rata-rata
3 untuk meneruskan Tercapai
nilai FPT 2,40 dan untuk
kepengurusan
triwulan 2 adalah
selanjutnya

Terlaksananya
penanaman materi
kemigasan kepada
staff untuk tiap
4 Tercapai Telah dilaksanakan.
bidang minimal 1
kali selama
kepengurusan

Terlaksananya Telah dilaksanakan


kurikulum kurikulum kaderisasi
5 Tercapai
kaderisasi setiap selama satu tahun
bidang kepengurusan.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Penanaman SPJ Umum disesuaikan dengan kurikulum yang dibuat oleh
MPM FTUI dimana kurang dilakukan follow up, sehingga untuk
mempersingkat waktu dan bertujuan agar staff tidak jenuh dengan materi
ini yang akan ditanamkan oleh organisasi lain maka untuk penanaman
materi SPJ Umum dilaksakan bersama dengan IMTK dan juga KPD
DTK lainnya karena staff IATMI SMUI beberapa juga merupakan staff
IMTK ataupun KPD DTK lain. Sedangkan nilai yang masuk dalam
kurikulum IATMI SMUI adalah kemigasan dan kompetensi masing-
masing divisi.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan proker ini berupa penanaman materi kurikulum kaderisasi
oleh BPH bidang masing-masing kepada staffnya melalui penyampaian
materi saat rapat ataupun saat proses pengerjaan (eksekusi) proker.
Penyampaian materi oleh BPH bidang ini berasal dari arahan SC Kader

108
yang dipegang oleh bidang Keanggotaan. SC kader akan memberikan
arahan mengenai system penyampaian materi tersebut kepada staffnya.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak ada perubahan pada pelaksanaan kurikulum kaderisasi karena
berjalan dengan meyesuaikan timeline yang telah dibuat.

5. Rencana dan strategi Program Kerja


Sistem pelaksanaan UAT dianggap kurang efektif karena harus menunggu
ada pengawas yang berasal dari fraksi departemen lain maka harus
menyesuaikan waktu dengan pengawas tersebut. Sebaiknya untuk waktu
dibuat lebih fleksibel atau mungkin pengawas berasal dari mpm fraksi
departemen masing-masing. Selain itu, Pelaksanaan penanaman materi harus
dilakukan sesuai TOR dan timeline yang ada.

ii. AYN (Are You Next?)


1. Jenis Program Kerja
Internal Pengurus (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai wadah untuk membekali pengurus IATMI untuk dapat meneruskan
kepengurusan selanjutnya.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

50% calon
Sebanyak 10 BPH
penerus
IATMI SMUI
1 IATMI Tercapai
menghadiri proker
menghadiri
AYN.
proker AYN

109
80% peserta Sebanyak 100%
2 yang hadir Tercapai peserta yang hadir
memahami memahami arti dari
arti dari kepemimpinan
kepemimpina
n

80% peserta Sebanyak 100%


yang hadir peserta yang hadir
mendapat merasa
3 manfaat Tercapai mendapatkan
setelah manfaat setelah
mengikuti mengikuti proker
proker AYN AYN.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja “Are You Next?” berbentuk seminar mengenai skill-skill
pendukung dalam memimpin, baik diri sendiri maupun suatu organisasi.
Program kerja ini mengundang dua pembicara yang membawa dua topik
yaitu mengenai kepemimpinan dan iklim kemahasiswaan di IKM FTUI.
Bentuk proker ini dirasa cukup efektif karena selain topik yang dipilih
tepat sasaran dan merupakan topik yang sedang banyak dikhawatirkan
oleh warga, bentuk proker ini juga memudahkan BPH untuk memahami
materi yang diberikan. Sehingga, tujuan proker untuk membekali BPH
calon penerus organisasi dapat tercapai dengan baik. Adapun proker ini
merupakan program kerja kolaborasi dengan IMTK, dirasa cukup efektif
karena dapat dilakukan sharing dengan calon penerus dari IMTK.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan proker AYN pada hari-H dinilai telah berjalan baik.
Tidak ada hambatan berarti diluar waktu pelaksanaan yang sedikit
mundur, namun semua rangkaian acara dapat terlaksana dengan sangat
baik. Proker AYN dalam perencanaannya tidak memiliki hambatan
terlalu berarti karena persiapan telah dilakukkan jauh-jauh hari.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

110
 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
Tidak ada perubahan pada pelaksanaan

5. Rencana dan Strategi Program Kerja


Karena merupakan proker yang sifatnya mengundang warga, maka perlu
dilakukan publikasi dan penuansaan yang lebih baik lagi dalam artian
menambah intensitas sounding atau publikasi offline.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Dari laporan pertanggung jawaban yang telah dijabarkan, dapat dilihat bahwa
kinerja bidang keanggotaan meningkat dari semester sebelumnya. Tidak adanya
parameter yang tidak tercapai juga menjadi salah satu bukti peningkatan kinerja
bidang. Walau masih terdapat kekurangan dalam bentuk persiapan yang cenderung
mepet, hal ini sudah diatasi dalam proker Ready Cup walau dengan konsekuensi
timeline yang mundur.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
 Mempikirkan inovasi yang dapat menarik perhatian member baik untuk proker
member festival ataupun rangga cup mulai dari konsep acara, waktu, tempat,
games, publikasi, makanan dsb.
 Untuk penanaman kurkad bidang beriktunya harus selalu di follow up, agar
BPH bidang tidak ada yang skip.
 Untuk PSB IATMI harus merencanakan apresiasi fisik apa yang akan
diberikan dan mempersiapkannya jauh hari, begitu juga dengan
mempublikasian poster wisudawan.
 Menyempatkan rapat bidang setiap bulannya walaupun hanya beberapa menit
untuk sekedar berkeluh kesah karena akan membuat hubungan yang terjalin
semakin baik dan pelaksanaan penanaman materi kurkad harus dijadwalkan
sendiri.
 Satu hal yang sangat penting pada semester 1 ini adalah internal bonding
sehingga renstra untuk semester depan adalah perbanyak melakukkan
konsolidasi bidang. Selain itu, sebida mungkin untuk tidak menempatkan
proker pada hari libur agar peserta yang datang dapat mencapai nilai maksimal
dan esensi dari proker dapat tersampai dengan lebih baik lagi. Selain itu,
perencanaan proker dilaksanakan dari jauh-jauh hari agar tidak terjadinya
persiapan mendadak
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
 Melaksanakan konsolidasi baik antar BPH dan BP ataupun seluruh BPH
dengan maksud untuk mempererat hubungan kekeluargaan agar kerja sama
dalam bekerja semakin baik.
111
 Membuat inovasi untuk proker-proker yang akan berjalan agar dapat membuat
member tertarik untuk datang ke proker tersebut.
 Melanjutkan apresiasi member melalui birthday say, staff of the month, dsb
agar member memiliki rasa kepemilikan terhadap IATMI SMUI.
 Menyempatkan rapat bidang setiap bulannya walaupun hanya sesaat karena
akan membuat hubungan semakin baik.
 Untuk semester berikutnya, acara sebaiknya sudah dipersiapkan dari liburan
walau hanya melalui chat agar nantinya saat telah masuk kuliah tidak perlu
mulai merencanakan dari nol.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Keanggotaan

112
LPJ DIVISI TRAINING AND COMPETITION

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Arahan ini telah Call for delegates
dilakukan dengan dilaksanakan tepat waktu,
Bertanggung jawab dalam membuka call for namun masih terdapat
pencarian/atau menjadi coach delegates untuk cabang lomba dengan minat
1 bagi kontingen lomba IATMI lomba OGIP, IP sedikit, misalnya oil rig
SMUI 2018 Fest, PGD, sehingga IATMI sempat
Petroforia, PI Fair, tidak mengirim kontingen
dan Derrick pada cabang lomba tersebut
Antusiasme member
IATMI cukup tinggi,
khususnya pada
competition training yang
Arahan ini
membahas tentang oil rig.
dilakukan dengan
Namun minat akan lomba
adanya proker
ini cenderung rendah.
Meningkatkan minat dan prestasi eventual TC yaitu
2 Sementara minat akan
member IATMI Drift dan
lomba Mud sangat
Competition
meningkat terbukti dari >4
Training yang
tim yang mendaftarkan diri
dilaksanakan di
setelah IATMI Drift pada
triwulan I
lomba Derrick dan PI Fair.
Dari seluruh kompetisi,
didapatkan 3 juara dari
lomba ini
Arahan ini Staff antusias untuk belajar
dilakukan dengan dan cepat menangkap
Membekali staff bidang tugas bidang TC materi dengan bantuan PPT
3 mengenai ilmu kemigasan untuk 101. TC 101 sudah IATMI. Namun proses
lomba dilaksanakan 1x di pembelajaran harus
mana staff bidang dilakukan secara santai
mempelajari tentang misalnya dibarengi dengan
drilling konsolidasi
Arahan ini Pembuatan proposal dan
dilakukan dengan LPJ kerap mengalami
Mempersiapkan hal-hal teknis memfasilitasi keterlambatan karena
4 untuk kontingen lomba seperti kontingen dalam kontingen yang belum
transportasi dll. pendaftaran lomba, memberikan data yang
pembuatan dibutuhkan, seperti CV atau
proposal, serta LPJ biaya tiket.

Pencapaian Visi dan Misi Lembaga


Training & Competition (TC) IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu terwujudnya
TC IATMI SM UI 2019 yang kompeten dalam memfasilitasi lomba sehingga dapat
bermanfaat bagi member IATMI dalam meraih prestasi.
Kompeten
114
Bidang Training & Competition (TC) IATMI SMUI 2019 merupakan bidang yang
bertanggung jawab dalam mewadahi dan memfasilitasi minat member IATMI SMUI
untuk mengikuti lomba migas baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.
Dalam melakukan tanggung jawab tersebut, bidang TC perlu menciptakan lingkungan
kerja yang berkompeten, khususnya dalam aspek ilmu migas. Dengan demikian, baik
BPH maupun staf TC perlu memiliki kompetensi yang memadai untuk memfasilitasi dan
mewadahi member dalam persiapan lomba-lomba mendatang.
Hal ini direalisasikan melalui adanya pencerdasan staf sebagai tugas bidang TC
IATMI SMUI yang disebut sebagai TC 101. Pencerdasan staf oleh BPH merupakan
program untuk menyetarakan standar kompetensi antara BPH dengan staf. Mengapa hal
tersebut diperlukan, karena dalam menjalankan visi yang berikut, kompeten merupakan
akses utama yang diperlukan sebagai jalan menuju visi berikutnya. Visi berkompeten
tidak dituangkan kedalam proker, melainkan sebagai tugas bidang. Pada semester IIA,
visi kompeten bidang TC sudah dilaksanakan dengan terlaksananya satu kali TC 101 pada
bulan Juni. Selain itu, visi kompeten bidang TC juga didukung dengan dilaksanakannya
pencerdasan proposal dan LPJ pada bulan Oktober sehingga staf dapat membuat laporan
pertanggungjawaban lomba. Ke depannya, TC 101 akan kembali diselenggarakan, sesuai
timeline yang sudah dipersiapkan.
Bermanfaat
Dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya, keberadaan bidang TC
diharapkan Dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya, keberadaan bidang TC
diharapkan memberikan sebesar-besarnya kebermanfaatan bagi para member yang ingin
berlomba. Maka dari itu visi kedua dari bidang TC IATMI SMUI 2019 adalah
bermanfaat.
Sebagai bidang yang bermanfaat, bidang TC menyelenggarakan beberapa pelatihan
yaitu training dan coaching yang diselenggarakan dengan mengundang secara langsung
member dalam pelatihan untuk perlombaan. Sampai semester IIA, telah dilaksanakan
sejumlah proker mengundang warga yang sama seperti semester I, yaitu Competition
Overview, IATMI Drift dan Competition Training. Pelatihan yang lebih intensif
dilakukan bagi member yang mengikuti lomba sesuai dengan proker IATMI Road to
Champion. Pada Semester II (di luar semester I), terdapat lomba PI Fair dan Derrick
dengan total terdapat 21 kali coaching. Sehingga apabila dijumlah, telah terlaksana 44
kali coaching sejak semester I sampai sekarang.
Prestasi
Prestasi merupakan output yang diharapkan dari visi terakhir bidang TC IATMI
SMUI 2019. Pada tahun ini, IATMI SMUI 2019 menargetkan untuk mendapatkan 10 titel
prestasi dari seluruh lomba yang diselenggarakan oleh IATMI sepanjang tahun 2019.
Pada akhir Semester IIA (sampai 30 Oktober 2019) sudah terdapat 8 titel prestasi yang
berhasil didapatkan, dari 6 lomba yang diikuti oleh member IATMI.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. TC memiliki 3 misi dengan parameter
masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menfasilitasi member IATMI yang akan berkompetisi demi terwujudnya IATMI yang
berprestasi
Parameter :
a. Terlaksananya Competition Overview di awal kepengurusan
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini telah tercapai dengan telah terlaksanakannya proker
Competition Overview pada bulan Februari yaitu di awal kepengurusan.
115
b. Terlaksananya coaching sebanyak minimal 30 kali sebelum lomba (semua tipe
coaching) untuk satu tahun kepengurusan.
Pencapaian :
Parameter telah tercapai. Sudah terdapat sebanyak 44 kali pelatihan untuk
berbagai jenis lomba yang dilaksanakan sepanjang bulan Januari hingga akhir
bulan Oktober. Lomba yang diikuti di antaranya adalah OGIP, IP Fest, PGD,
Petroforia, PI Fair, dan Derrick.
c. 80% peserta coaching mendapat manfaat
Pencapaian :
Parameter ini telah tercapai dengan bertanya kepada para peserta.
2. Meningkatkan iklim kompetisi dan melatih skill kemigasan member melalui
Competition Training
Parameter :
a. Terlaksananya proker Competition Training
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini telah tercapai dengan telah terlaksanakannya proker
Competition Training sebanyak 2 kali. Terdapat 1 kali pelatihan kompetisi Oil Rig
Design dan 1 kali pelatihan kompetisi Case Study.
b. Jumlah member yang berpartisipasi dalam seleksi internal minimal 60 partisipan
untuk satu tahun kepengurusan.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Namun, sampai semester pertama, terdapat 38
member IATMI yang telah berpartisipasi dalam seleksi internal.
c. Terbentuk 1 tim Oil Rig Design dan 1 tim Case Study setelah dilaksanakannya
training yang mendaftarkan diri pada lomba berikutnya.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Sampai Semester 2A, sudah terbentuk 1 tim Oil
Rig Design yang mendaftarkan diri pada lomba berikutnya (Tim Brihaspati pada
PI Fair 2019). Selain itu, terdapat 2 tim Case Study yang terbentuk lewat SPE
untuk mengikuti lomba Petrofest dan Inception.
3. Meningkatkan kompetensi kemigasan staff TC sehingga mampu membantu kontingen
yang akan mengikuti lomba
Parameter :
a. Terlaksananya pencerdasan kepada staff TC IATMI mengenai pengetahuan
kemigasan
Pencapaian :
Parameter ini sudah tercapai. Pada semester I, visi kompeten bidang TC sudah
dilaksanakan dengan terlaksananya satu kali TC 101 pada bulan Juni.
b. 50% dari total staff dan BPH TC IATMI SMUI 2019 pernah mengikuti lomba
dalam satu tahun kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini belum tercapai.
c. Setiap staff minimal pernah 1 kali membantu coaching untuk jenis lomba Smart
Competition.
Pencapaian :
Parameter ini belum tercapai.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ

116
 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (2A)
SPJ
(Standar
Pemangku
Jabatan)
Umum
3 -
Arahan A.1 – A.2 -
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang B.2 – B.6, B.2, B.3, B.6,
D.1 – D.2 D.2

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Untuk bagian arahan ketua Lembaga, poin A1 ditanamkam melalui oprec
kepanitiaan yang ada di FTUI. BP sudah memiliki antusiasme yang tinggi terbukti
dari keikutsertaan mereka di lebih dari 1 kepanitiaan. Beberapa BP juga ada yang
menjadi BPH di kepanitiaan tersebut. Ke depannya, BPH akan terus memberikan
apresiasi dan semangat terhadap kontribusi mereka di dunia kampus. Hal kecil dapat
dilakukan seperti memberikan snack. Poin A2 ditanamkan dengan mengajak BP serta
sesama BPH melalui rapat bidang serta group LINE. Semua pengurus antusias dalam
menghadiri proker, apalagi proker bidangnya. Namun terdapat hambatan yaitu jadwal
kuliah yang berbeda-beda antarpengurus sehingga ada yang tidak hadir. Solusinya
adalah pengurus tetap menyempatkan datang sebelum atau setelah kelas meskipun
hanya sebentar. Renstra untuk proker tahun selanjutnya adalah mencari jadwal yang
paling banyak bisa dihadiri mahasiswa.
Untuk bagian SPJ bidang, poin B4 dan B5 dilakukan dengan mengajarkan staf
pada rapat bidang serta aplikasinya para staf membuat LPJ Derrick. Pembuatan
proposal dibarengi oleh dimintanya foto para kontingen untuk pembuatan poster
apresiasi. Evaluasinya adalah terkadang BP belum tepat waktu mengumpulkannya.
Solusinya adalah sering mengingatkan di grup. Poin D1 ditanamkan melalui tugas
TC-101. Para staf terlihat sangat antusias untuk belajar. Ke depannya, perlu dilakukan
lagi TC-101 untuk menambah ilmu para staf.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi BPH-BP selama berjalannya semester 2A sudah cukup bagus.
Komunikasi sebagian besar dilakukan menggunakan group chat di media sosial Line.
Metode ini digunakan untuk berkoordinasi dalam menentukan jadwal rapat bidang.
BP dan BPH cukup responsif ketika membahas topik ini sehingga rapat bidang dapat
terlaksana walaupun sempat tertunda karena kesibukan personal BP dan BPH. Saat
rapat bidang, BP aktif memberikan pertanyaan dan tanggapan atas materi yang
diberikan oleh BPH. Pembagian tugas juga dapat dilaksanakan dengan baik karena BP
aktif berpartisipasi. Follow up BPH untuk tugas yang diberikan agak terlambat karena

117
berbenturan dengan periode UTS. Ketika follow up, BP kurang responsive untuk
menjawab di group chat sehingga perlu untuk ditanyakan melalui personal chat.
Tugas dapat diselesaikan tepat waktu meski masih memilki beberapa kekurangan.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi antar BPH TC sudah cukup baik. Walaupun tidak terlalu sering
bertatap muka bertiga namun komunikasi lewat media sosial sangat responsif dan
cukup efektif. Proker bidang TC pada semester 2A hanyalah IATMI Road to
Champion yang merupakan proker kolaborasi dengan SPE bidang Curriculum and
Coaching. Pembagian tugas yang dilakukan selama melaksanakan proker ini sudah
bagus dan kolaborasi dilakukan dengan efektif meskipun terkadang terjadi mis
komunikasi. Untuk mendukung berjalannya proker ini, dilakukan kolaborasi dengan
bidang Digital Marketing untuk membuat poster call for delegates dan Divisi Media
dan Komunikai untuk melakukan jarkom Call for Delegates sampai apresiasi
kontingen. Koordinasi yang dilakukan sudah cukup baik sehingga rangkaian program
kerja IATMI Road to Champion dapat terlaksana dengan lancar. Koordinasi dengan
BPH bidang lainnya kurang dirasakan karena tidak ada proker yang yang
berkolaborasi dengan bidang lain.

3. Analisis SWOT Bidang


- Strength: Hubungan antara BPH dan BP dekat. BP juga memiliki antusias belajar
cukup tinggi dan aktif setiap menghadiri rapat bidang. BP juga disippin waktu dalam
menghadiri rabid. BPH dan BP mudah dibubungi melalui media social ataupun
bertemu secara langsung.
- Weakness: BPH terlambat dalam menjalankan tugas (TC 101) sehingga menunda
kesiapan BP untuk menjadi coach. Belum tersampaikannya beberapa kurkad dasar
kepada BP untuk kepentingan regenerasi tahun depan (diantaranya: pembuatan
mengurus ruangan, terlibat dalam alur proker IATMI RTC, mengundang pembicara,
dan terlibat dalam minimal 1 lomba, dll.) Kurangnya konsol atau kegiatan diluar
membahas kepentingan bidang untuk meningkatkan kedekatan
- Opportunity: adanya kerjasama dan bantuan yang baik dengan bidang curriculum
& competition SPE dalam memfasilitasi member yang ingin ikut berlomba.
- Threat: Perbedaan jadwal akademis akibat perbedaan jenjang akademis yang
menyebabkan ada kesibukan-kesibukan khusus yang tak terhindarkan. Beberapa BP
dan BPH juga memiliki kesibukan di organisasi lain seperti Cherry, PGD, dll yang
menyulitkan untuk memilih jadwal pertemuan
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Menyelesaikan materi kemigasan dasar di semester 1 atau sampai sebelum
liburan. Dalam pemberian materi dasar ini, di akhir dapat diberikan pula bundle
coaching smart competition materi yang terkait untuk dipelajari di rumah oleh
BP. Setelah semua mater dijelaskan, mulai diajarkan cara coaching dan
mengarahkan peminatan mereka ke cabang lomba yang paling diminati untuk
dipegang saat ada lomba nanti.
BP juga seharusnya diwajibkan mengikuti coaching-coaching yang diadakan
baik dari IATMI ataupun SPE khususnya caanbg Oil Rig Design Competition
dan Smart Competition untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai BP
TC dan menumbuhkan ketertarikan untuk mengikuti lomba
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya

118
Memberikan materi kemigasan yang tertunda dan belum disampaikan pada
semester sebelumnya bersamaan dengan pemberian bundle coaching. Kegiatan
ini bisa dilakukan di luar dalam bentuk konsol untuk menambah kedekatan dan
agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan
BPH mengajak BP untuk ikut lomba kemigasan secara personal untuk
mendorong mereka agar bisa berkompetisi dalam lomba.
Mengapresiasi dan mengevaluasi tugas yang sudah dikerjakan oleh BP yaitu
prmbuatan LPJ lomba agar BP dapat mengetahui bagaimana membuat LPJ lomba
yang baik dan benar

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. IATMI Road to Champion
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Memfasilitasi member yang memiliki minat dan dan kemampuan dalam
wawasan kemigasan untuk menjadi kontingen IATMI SMUI dalam berbagai
lomba dan mempersiapkan kontingen lomba tersebut dalam hal pembekalan
materi (coaching, konsultasi, dan latihan presentasi) dan administrasi
perlombaan.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Proker berjalan sepanjang


Terlaksananya
kepengurusan. Sampai semester
seleksi internal
Belum dapat 2A, telah dilaksanakan 3 kali
1 minimal sebanyak
diukur seleksi internal yaitu PI Fair,
4 kali selama
Petroforia, dan Derrick
kepengurusan

Jumlah member
Sampai semester 2A, terdapat 44
yang berpartisipasi
member IATMI yang telah
dalam seleksi
Belum dapat berpartisipasi dalam seleksi
2 internal minimal
diukur internal (7 OGIP, 6 IP Fest, 6
60 partisipan
PGD, 2 Petroforia, 17 PI Fair,
untuk satu tahun
dan 6 Derrick)
kepengurusan

Terdapat minimal
70% total Sampai semester 2A, dari semua
kontingen dalam coaching yang pernah dilakukan,
setiap lomba Belum dapat terdapat minimum 91,67%
3
pernah diukur kontingen pernah berpartisipasi
berpartisipasi mengikuti coaching dalam setiap
mengikuti lomba
coaching

119
Terlaksananya Sampai akhir semester 2A,
coaching sebanyak coaching dari lomba OGIP, IP
4 minimal 30 kali Tercapai Fest, PGD, Petroforia, PI Fair
sebelum lomba dan Derrick telah terlaksana
(semua tipe sebanyak 44 kali.
coaching) untuk
satu tahun
kepengurusan
Sampai akhir semester 2A, telah
didapatkan 8 gelar prestasi (Mr.
OGIP, 2nd runner up business
Diraihnya 10 gelar case IP fest, 2nd runner up Mud
prestasi oleh Belum dapat competition IP Fest, 1st runner
5
member IATMI diukur up smartcom PGD, 2nd runner
SM UI up paper PGD, juara 2 paper
Petroforia, 1st winner & 3rd
winner Mud Competition PI
Fair)

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk program kerja yang diberikan sudah cukup menunjang poin
RIP IPTEK karena adanya call for delegates dapat menggugah
mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya melalui kompetisi. Selain
itu, adanya kegiatan pelatihan atau coaching juga dapat membekali
mahasiswa untuk siap menghadapi kompetitor yang biasanya berasal
dari universitas lain. Publikasi call delegates sudah berjalan tepat waktu
hanya saja terkadang masih terjadi miskomunikasi antar Lembaga.
Kemudian coaching yang dilakukan sudah memiliki pencatatan yang
lebih baik dan tersedia dalam Google Spreadsheet. Namun, kami sempat
mengalami kesulitan karena pelatihan dengan bantuan senior tidak
mudah dilakukan disebabkan oleh banyak senior yang melakukan Kerja
Praktek. Kegiatan alumni yang bisa berubah tiba-tiba juga kerap
membuat pelatihan tidak jadi dilakukan. Hal tersebut bisa diatasi dengan
baik dengan melakukan pelatihan dasar Bersama BPH TC juga dapat
melakukan penjadwalan ulang bertemu dengan alumni.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Untuk melaksanakan program kerja ini, tidak banyak persiapan
teknis yang perlu dilakukan. Persiapan yang dilakukan hanya poster,
formulir online, serta bahan belajar. Hal tersebut telah dilakukan dengan
baik karena terdapat pembagian tugas yang jelas dengan SPE, serta BPH
tahun sebelumnya amat membantu dalam memberikan bahan belajar.
Evaluasinya adalah masih kurangnya keterlibatan BP TC IATMI dalam
memberikan pelatihan.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Untuk persiapan lomba Derrick dan PI Fair, waktu registrasi
kontingen yang cukup lama membuat waktu persiapan yang cukup
panjang sehingga persiapan kontingen memiliki banyak waktu untuk
bertemu dengan alumni atau menguji ke lab (khusus untuk lomba Mud
Competition). Kebanyakan waktu pelatihan dijadwalkan secara fleksibel

120
sesuai dengan jadwal alumni yang menjadi pelatih. Waktu eksekusi
program kerja sebagian besar sesuai dengan perencanaan.
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Pada semester 2A, beberapa perubahan waktu pelaksanaan untuk
proker IATMI Road to Champion ada pada jadwal open registration
peserta lomba untuk kompetisi Derrick di PEM Akamigas Cepu dan PI
Fair di Trisakti. Opreg untuk lomba PI Fair maju 1 minggu lebih cepat,
sedangkan Opreg untuk lomba Derrick mundur, yang harusnya pada
rencana di minggu ke 3 Mei, melainkan tereksekusi pada minggu ke 3
Juni. Keterlambatan opreg lomba Derrick disebabkan oleh karena
invitation letter yang tidak diterima oleh IATMI secara langsung,
sehingga pemberitahuan bahwa lomba sudah buka registrasi tidak
langsung diketahui oleh bidang TC. Namun, karena lomba diadakan
pada bulan Oktober, maka tidak ada masalah pada waktu coaching serta
persiapan peserta. Pada akhir bulan Juni hingga bulan September, telah
dilaksanakan sebanyak 21 kali coaching (termasuk kunjungan ke Laboratorium
untuk lomba mud) untuk memfasilitasi kontingen untuk kedua lomba yang
diikuti dengan 3 cabang lomba, yaitu mud competition, oil rig design
competition, dan smart competition.
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Untuk melakukan pelatihan lomba, TC IATMI berkolaborasi dengan
bidang Curriculum & Competition SPE karena ajang lomba dari
universitas lain juga merupakan kolaborasi SPE dan IATMI, kecuali
lomba Petroforia. Koordinasi berjalan cukup baik karena terdapat
multichat LINE yang dapat mempermudah komunikasi. Sempat terjadi
beberapa miskomunikasi karena informasi hanya diterima oleh satu
lembaga saja, namun hal tersebut dapat diatasi sehingga tidak dilakukan
kesalahan yang sama. Untuk koordinasi pelatihan lomba, IATMI
bertanggung jawab atas kontingen Mud dan Oil Rig sementara SPE
bertanggung jawab atas Smart Competition dan Paper. Hambatan yang
ada di antaranya adalah kurangnya follow up satu sama lain, namun
seiring waktu koordinasinya semakin baik.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Ke depannya, TC IATMI sebaiknya lebih melibatkan BP untuk
melakukan pelatihan sekaligus dengan tujuan kaderisasi. Hal ini pertama
akan dilakukan dengan melakukan pembekalan kepada BP TC (melakukan
tugas TC 101). Persiapan juga tidak boleh dilakukan mepet lomba agar
kontingen lebih siap dan lebih matang untuk berkompetisi. Pencatatan pada

121
Google Spreadsheet juga harus dilakukan secara lebih rutin agar setiap
jadwal dan absensi coaching dapat terarsip dengan baik.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Pada semester 2A, telah terlaksana proker IATMI Road to Champion yang
dilaksanakan oleh bidang TC IATMI SMUI. Proker IATMI Road to Champion
bersifat keberlanjutan dan masih akan berlangsung hingga akhir kepengurusan. Dari
lima parameter yang ditetapkan untuk proker ini, baru satu parameter yang dapat
diukur ketercapaiannya, empat lainnya bekum bisa diukur. Proker ini telah berjalan
cukup baik meskipun masih banyak kekurangan dalam prosesnya. Kekurangan yang
terjadi diantaranya yaitu BP yang belum pernah terlibat dalam coaching. Keterlibatan
BP dalam rangkaian IATMI Road To Champioon dilakukan dalam pembuatan LPJ
lomba.
Secara keseluruhan, terdapat beberapa evaluasi seperti keterlambatan penanaman
materi kepada BP sesuai timeline kurkad yang sebelumnya telah dibuat di awal
kepengurusan. Hal ini juga menjadi faktor yang menyebabkan BP belum bisa telribat
dalam coaching.
Untuk bagian koordinasi antar BPH, sudah terjalin koordinasi dan hubungan yang
baik dan saling melengkapi. Untuk relasi antara BPH dengan BP, juga sudah cukup
baik. BP juga bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Sudah
terlaksana konsolidasi bidang yang merupakan anjuran dari Ketua dan Wakil Ketua
Umum.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Dilaksanakannya TC 101 secara efektif untuk mempersiapkan BP agar bisa
menjadi coach dalam pelatihan lomba terutama lomba Oil Rig Design dan Smart
Competition. BPH harus menanamkan materi dasar-dasar migas di awal
kepengurusan agar BP TC mendapatkan gambaran umum dan familiar dengan
topik-topik migas. Di akhir setiap modul, dapat diberikan bundle coaching Smart
Competition untuk dipelajari BP agar ketika ada lomba Smart Competition
mereka sudah siap menjadi coach. Diusahakan agar dalam setiap coaching ada
minimal 1 BP yang diikutsertakan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Karena proker bidang TC IATMI yang tersissa tinggal IATMI Road To
Champion, rencana strategis untuk semester depan adalah untuk mengejar
ketercapaian penanaman materi kurkad terutama poin memahami ilmu kemigasan
dan menguasai satu bidang kurikulum smartcom, serta mampu menjadi kontingen
lomba setidaknya 1 kali dalam satu tahun kepengurusan. Untuk dapat mencapai
hal-hal diatas, perlu dilakukan TC 101 lebih lanjut dan lebih serius untuk
mengejar ketertinggalan yang sudah terjadi. BPH juga diharapkan dapat
mendorong para BP untuk mendaftarkan diri pada lomba kemigasan terdekat yang
akan dilaksanakan.

F. Penilaian Ketua Umum


Nama Bidang dan atau Penjabaran Penilaian Ketua

122
Kondisi Program Koordinasi (berikan nilai dari
Koridor dengan skala)
Internal Kerja
stakeholder 1-kurang
2-cukup
3-baik
4-sangat baik

Training and Competition

123
LPJ DEPARTEMEN EKSTERNAL

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Belum dapat diukur, telah
terlaksana 50% yaitu
Bertanggung jawab untuk
benchmarking nasional dan masih
menjaga hubungan dan
1. Belum dapat akan dilaksanakannya
berkoordinasi dengan
diukur benchmarking regional Jakarta
IATMI SM lain
yang diadakan pada triwulan
selanjutnya.

Bertanggung jawab untuk


Telah tercapai, telah
menjaga hubungan dan
2. Tercapai terlaksananya kegiatan Meet the
berkoordinasi dengan
alumnae sebanyak 2x
alumni IATMI SMUI

Belum dapat diukur, telah


berjalan sejauh 100% dengan
Bertanggung jawab untuk
pelaksanaan Visit Pusat yang baru
menjaga hubungan dan Belum dapat
3. diadakan 2x. Akan tetapi, sedang
berkoordinasi dengan diukur
direncanakan pula pelaksanaan
IATMI Pusat
Visit Pusat yang ketiga pada
triwulan selanjutnya

Belum dapat diukur, dikarenakan


Bertanggung jawab untuk
tahun kepengurusan yang belum
menjaga hubungan dan
Belum dapat berakhir dan masih akan
4. berkoordinasi dengan
diukur diadakannya proker yang akan
lembaga lain dan pihak-
berkoordinasi dengan lembaga
pihak terkait
lain dan pihak-pihak terkait.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Eksternal IATMI SM UI 2019 memiliki visi yaitu Terwujudnya departemen Eksternal
IATMI SMUI 2019 yang dikenal memiliki citra positif dengan menjadi pribadi yang
professional dan mengemban hubungan harmonis dengan pihak eksternal IATMI SMUI.
Citra Positif
Bidang Eksternal sebagai narahubung bertugas untuk menjaga citra positif IATMI
SMUI yang telah dibentuk demi terjaganya rasa percaya, hubungan baik dengan pihak
eksternal IATMI SMUI.

125
Citra positif tersebut dapat diwujudkan dengan menjadi pribadi yang professional
dan mengemban hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal IATMI SMUI. Melalui
persiapan dan pelaksanaan program kerja yang maksimal, diharapkan dapat menunjukkan
bahwa Departemen Eksternal selalu melakukan usaha-usaha untuk memberikan kepuasan
kepada pihak terkait. Sejauh semester 2A ini, telah terlaksana program kerja Meet the
Alumnae sebanyak 2x, Visit Pusat sebanyak 2x, dan benchmarking sebanyak 1x. Seluruh
tahapan dan rangkaian program kerja Eksternal diharapkan dapat mendukung
terwujudnya citra positif lembaga.

Harmonis
Dengan mengemban hubungan yang harmonis diharapkan dapat menciptakan
kedekatan dan kepercayaan pihak Eksternal IATMI SMUI. Departemen Eksternal
bertanggung jawab dalam menjaga hubungan dan berkoordinasi dengan alumni, IATMI
Pusat, IATMI SM lain, serta lembaga dan pihak-pihak terkait.
Usaha mencapai hubungan harmonis dilakukan dengan mengadakan Meet the
Alumnae sebanyak 2x, Visit Pusat sebanyak 2x, serta menghadiri setiap benchmarking
yang mengundang IATMI SMUI. Selama semester 2A berjalan, progress yang telah
dilakukan, meliputi terlaksananya Meet the Alumnae sebanyak 2x, Visit Pusat sebanyak
2x, dan benchmarking telah terlaksana sebanyak 1x. Dengan mendapat respon positif
pihak terkait saat pelaksanaan proker tersebut. Kemudian hubungan harmonis juga dapat
dicapai dengan terlebih dahulu menjaga hubungan internal dalam Departemen Eksternal
sehingga terwujudnya kerjasama yang baik dalam menjalankan tugas. Kehadiran 100%
BP Eksternal pada konsolidasi bidang Eksternal untuk meningkatkan kedekatan yang
telah dilaksanakan sebanyak 1x serta staff gathering pertama dan kedua dengan kehadiran
4 dari 5 BP.
Profesional
Aspek lain sebagai bentuk usaha terbentuknya citra positif ialah dengan menjadi
pribadi yang lebih berkompeten dengan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
Selama semester 2A berjalan, rapat bidang telah dilaksanakan sebanyak 3x
dengan kehadiran BP Eksternal 100%. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan
dibidang kemigasan, BP telah mengikuti rangkaian kegiatan IATMI Pintar dan
memperoleh hasil, yaitu: 2 BP mendapat IP 3,3; satu BP mendapat IP 3,7; serta 2 BP
mendapat IP 4,00.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Eksternal IATMI SM UI 2019 memiliki 3
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Mengemban hubungan yang dinamis dengan pihak eksternal IATMI SM UI
Parameter :
a. Melakukan kunjungan ke pusat sebanyak 2 kali selama satu tahun kepengurusan.
Pencapaian :
Parameter telah tercapai 100%. Selama semester 2A telah terlaksananya
kunjungan ke pusat sebanyak 2x,
b. Terlaksananya kegiatan Meet the Alumnae sebanyak 2x dalam satu tahun
kepengurusan
Pencapaian :

126
Parameter telah tercapai 100% selama semester I. Kegiatan Meet the Alumnae
telah terlaksana sebanyak 2x dalam satu tahun kepengurusan
c. Menghadiri setiap benchmarking yang mengundang IATMI SM UI.
Pencapaian :
Parameter belum dapat diukur pada semester 2A ini dikarenakan masa
kepengurusan yang masih belum selesai. Kegiatan benchmarking telah terlaksana
sebanyak 1x dan masih terdapatnya undangan benchmarking regional Jakarta
yang akan diadakan pada triwulan selanjutnya.

2. Meningkatkan rasa kebermilikan terhadap IATMI SMUI.


Parameter :
a. Terlaksananya konsolidasi bidang sebanyak 2x selama satu tahun kepengurusan
Pencapaian :
Parameter telah tercapai sebesar 50% selama semester 2A ini. Dengan konsol
bidang yang baru terlaksana sebanyak 1x.
b. Seluruh staff telah mengikuti member festival/ staff gathering/ KPD Day
Pencapaian :
Parameter telah tercapai 100% dalam semester 2A ini. Dimana seluruh staff
dengan jumlah 5 dari 5 staff telah mengikuti staff gathering pertama ataupun yang
kedua.
c. 50% staff eksternal mengikuti program kerja IATMI SMUI yang diadakan oleh
bidang lain
Pencapaian :
Parameter ini telah tercapai sebesar 100%, dimana seluruh staff eksternal telah
mengikuti program kerja yang diadakan oleh bidang lain, seperti kuliah tamu yang
diadakan bidang Event, PL Week oleh Keanggotaan, ataupun IATMI Pintar oleh
Kurikulum selama semester 2A.

3. Menjadi pribadi yang lebih berkompeten dalam bidang kemigasan.


Parameter :
a. 60% staff menghadiri rapat bidang.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena tahun kepengurusan yang belum
berakhir. Akan tetapi, 100% staff selalu hadir dalam rapat bidang yang telah
diadakan,
b. Setiap staff telah mengikuti sebanyak minimal 2x rangkaian kegiatan mentoring
ataupun guest lecture mengenai oil and gas.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dalam semester 2A. Seluruh staff telah
mengikuti rangkaian mentoring ataupun guest lecture mengenai oil and gas
sebanyak 2x..
c. Setiap staff memperoleh nilai IP minimal 3,00 pada tes evaluasi akhir IATMI
Pintar.
Pencapaian :
Parameter tercapai 100% dalam semester I. Setiap staff memperoleh nilai IP
minimal 3,00 pada tes evaluasi akhir IATMI Pintar dengan nilai IP terkecil yang
diperoleh sebesar 3,30 dan tertinggi 4,00

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


127
 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kurikulum kaderisasi yang telah ditanamkan kepada pengurus yaitu pengetahuan
mengenai bidang eksternal dimana di dalamnya terdapat mengerti tugas dan fungsi
bidang eksternal, mengerti proker bidang eksternal, dimana penanaman dilakukan
melalui pencerdasan pada saat pelaksanaan rapat bidang. Sementara kemampuan
berkomunikasi dengan alumni, peningkatan kemampuan berbicara dengan orang lain,
kemampuan berkomunikasi/berkoordinasi dengan SM lain, serta kemampuan
berkomunikasi dengan pihak IATMI Pusat melalui praktik pada saat persiapan dan
pelaksanaan proker.

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Materi Belum
Poin Kurikulum Target BP Jumlah BP
Bagian Tertanamkan
Kaderisasi Terkader Terkader
Semester (x)
SPJ A dan B Tidak ada
(Standar
Belum dapat
Pemangku 2
diukur
Jabatan)
dikarenakan
Umum
belum
Arahan A.1 dan A.2 Tidak ada
mendapatkan
Ketua
nilai FPT dari
Lembaga
MPM
SPJ A.1- A.6 Tidak ada
Bidang

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Poin kurikulum kaderisasi yang ditanamkan, yaitu SPJ umum, Arahan Ketua
Lembaga, serta SPJ Bidang. Penanaman yang dilakukan kepada pengurus ialah
dengan mengadakan pertemuan langsung melalui rapat bidang pada awal
kepengurusan. Dimana dilakukan pencerdasan pengetahuan seputar Departemen
Eksternal. Suasana rapat ialah santai, tetapi tetap serius sehingga BP tidak sungkan
memberikan pertanyaan apabila dirasa masih terdapat hal yang belum dimengerti.
Rapat diakhiri dengan memberikan kesimpulan rapat yang dilakukan secara bergilir
oleh setiap BP yang ditujukan untuk lebih memahami pencerdasan materi yang telah
diberikan. Lalu, untuk penanaman kemampuan berkomunikasi dengan alumni
dilakukan dengan praktik selama persiapan dan pelaksanaan proker. Setiap BP
berperan menjadi PJ untuk mengundang alumni. Setelah diberikan arahan bagaimana
cara mengundang lalu dipraktikan langsung. Dikarenakan setiap proker dari
Departemen Eksternal yang berhubungan dengan banyak orang dan diperlukan
komunikasi pada saat pelaksanaannya. Terdapatnya BP yang belum cukup terbuka
mengikuti obrolan mungkin saja terjadi sehingga BPH dibutuhkan untuk memulai
percakapan dan membawa BP untuk ikut dalam diskusi tersebut. BP mengikuti
Benchmarking dan berinteraksi dengan pengurus IATMI SM universitas lain, serta PJ
Visit Pusat telah berkomunikasi dengan pihak pusat dalam penentuan tanggal
kunjungan serta BP mengikuti pelaksanaan program kerja Visit Pusat
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP

128
BP telah turut berkontribusi dalam persiapan maupun pelaksanaan proker. PJ
untuk setiap proker telah dibagi kepada setiap BP. Dilakukan check point
perkembangan yang telah dilakukan dalam persiapan proker sehingga BP lebih
terarah dan untuk mencegah terjadinya permasalahan adanya undangan alumni yang
tidak tersampaikan. Kemudian SC melakukan follow-up mengenai tugas yang
diberikan kepada setiap BP. Selain itu, tidak ada kendala pada saat berkoordinasi
dengan PJ proker terkait, PJ mudah untuk dihubungi. Setiap pengadaan rapat untuk
membahas proker yang akan datang ataupun briefing sebelum diadakan proker,
kehadiran BP selalu 100% sehingga SC lebih mudah untuk menjelaskan dan
memberikan gambaran proker tersebut, serta dapat dilakukannya brainstorming untuk
bertukar pikiran supaya persiapan lebih matang.
2. Koordinasi BPH-BPH
Tidak ditemukan hambatan untuk koordinasi dalam program kerja kolaborasi
yang telah dilaksanakan. Koordinasi antar lembaga mulai dari persiapan hingga
pelaksanaan berlangsung 2 arah. Seperti dari pihak BEM telah memberikan informasi
yang diperlukan kepada KPD, begitu pula KPD memberikan respon ketika BEM
menanyakan ketika mendata kebutuhan yang diperlukan. Selain itu, telah
dilaksanakannya rapat koordinasi pembahasan program kerja. Koordinasi dengan
panitia Cherry dan KPD yang terlibat pun tidak ditemukan kendala. Mengenai
koordinasi dengan keseluruhan BPH IATMI telah berjalan dengan cukup baik. BPH
memberikan respon baik dan mau bekerja sama ketika dibutuhkan koordinasi dalam
proses persiapan proker terkait. Komunikasi juga berjalan secara dua arah pada saat
rapat sehingga tidak terdapat kendala dalam pemilihan waktu pelaksanaan yang lebih
tepat. Sejauh proker yang telah berjalan seperti Visit Pusat, Engineering Expo, iAct,
dan Benchmarking, BPH telah turut berperan ketika dibutuhkan seperti untuk
presentasi mengenai IATMI ketika membuka stand, kontribusi dalam pelaksanaan
kegiatan social iAct, hingga Benchmarking dan Visit Pusat. Tidak ada kendala yang
cukup berarti, hanya saja ketika berkoordinasi melalui sosial media ditemukan belum
cukup efektif, dimana masih terdapatnya BPH yang kurang responsif. Sehingga untuk
mengatasi hal tersebut diperlukan follow-up secara berkala baik secara langsung
(ketika rapat BPH) maupun tidak langsung (melalui media sosial) dengan jangka
waktu yang lebih sering.
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength:
o Kekuatan yang dimiliki yaitu BP yang memiliki keinginan untuk
berkontribusi,
o Terdapatnya 5 BP yang masing-masing menjadi PJ untuk ke-5 proker
sehingga dalam perencanaan dan follow-up lebih maksimal,
o Visi dan misi yang sejalan dengan tugas bidang eksternal dan arahan ketua
lembaga sehingga program kerja dapat menjadi lebih terarah.
- Weakness:
o Kelemahan yang ada ialah BPH dengan BP yang memiliki kesibukan berbeda-
beda,
o Tidak semua BP bersifat terbuka,
o Kurangnya kemampuan dalam membuat design poster.
- Opportunity:

129
o Terdapatnya alumni yang mendukung dan antusias dalam kegiatan IATMI SM
UI,
o Hubungan dengan IATMI pusat yang telah terjalin baik,
o Benchmarking dengan IATMI SM lain dapat memberi peluang untuk
menambah relasi,
o Melalui program kerja yang dilaksanakan bidang eksternal menjadi wadah
untuk mengembangkan diri dan membentuk citra positif IATMI SMUI.
- Threat:
o Apabila terjadi demotivasi yang dapat menyebabkan kendala,
o Kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pihak eksternal IATMI SMUI
terhadap pelaksanaan program kerja yang mungkin dapat menimbulkan citra
kurang baik pada IATMI SMUI
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
BPH mendekatkan diri dari awal dilaksanakannya konsolidasi dan rapat-rapat
sehingga BP dapat menjadi lebih terbuka serta lebih mengenal BP. Lalu, persiapan
proker yang matang sehingga opportunity yang dimiliki dapat dimanfaatkan
dengan baik, hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki evaluasi program kerja
yang telah dipaparkan. Serta untuk menghindari kemungkinan terjadinya kendala
demotivasi, persiapan dilakukan dari jauh hari sebelumnya sehingga dapat
dipikirkan alternatif untuk mengatasi kendala tersebut. Kemudian, memungkinkan
dalam bidang eksternal terdapat BP yang tidak bersifat terbuka. Dalam hal ini
BPH dapat berperan untuk membuka percakapan dan membawa suasana supaya
BP tersebut dapat ikut dalam percakapan. Selain itu, ada baiknya jika dalam
bidang ada yang mengerti cara membuat design sehingga dalam pembuatan design
poster atau jarkoman lainnya tidak terlalu terikat dengan bidang DM
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melakukan perencanaan yang matang supaya proker berjalan sesuai timeline yang
telah dirancang, melalui rapat bidang. Selain itu, dalam persiapan visit pusat dari
jauh hari sebelumnya, minimal 1 bulan sebelumnya. karena terdapatnya proker
yang membutuhkan koordinasi dengan pihak lain seperti benchmarking, yang
berhubungan dengan semua SM se-Indo sehingga dibutuhkan inisiatif dalam
memulai koordinasi dan follow-up secara berkala.

130
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek

i. Visit Pusat
a. Jenis Program Kerja
Relasi (Keberlanjutan)
b. Tujuan Program Kerja
Menjalin relasi dengan pihak IATMI Pusat dan profesional, dengan
pelaksanaan tidak mengundang warga.
c. Pencapaian Parameter

No Parameter Hasil Ketercapaian

Dilaksanakan
sebanyak 2 Telah terlaksananya
1 kali selama Tercapai kegiatan visit pusat
satu tahun sebanyak 2x
kepengurusan.

Menemui
Ketercapaian 100%,
total 3
dimana pada
professional
pertemuan pertama
2 IATMI Pusat Tercapai
telah menemui
dalam satu
sebanyak 5
tahun
professional.
kepengurusan.

Ketercapaian sebesar
Diikuti oleh 14 dari 15 pengurus,
total 15 orang dimana jumlah
BPH dan staff kehadiran pengurus
Belum dapat
3 IATMI SMUI masih dapat
diukur
dalam satu ditingkatkan dengan
tahun mengadakan
kepengurusan. kunjungan visit
pusat yang ketiga.

d. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
 Program kerja Visit Pusat telah sesuai dengan tujuan lembaga yang
ingin dicapai dari arahan ketua lembaga, serta sesuai dengan poin
GBPKD C.4
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Diadakan pertemuan langsung dengan professional dari IATMI Pusat di
kantor pusat, Lemigas, Cipulir. Pengajuan tanggal yang telah disetujui

131
dari kedua pihak, yaitu pihak pusat dan pengurus IATMI SM UI.
Pertemuan dilaksanakan dengan presentasi kepengurusan IATMI SM UI
2019 dan diskusi dengan pengurus IATMI Pusat, yaitu Pak Hadi selaku
wakil ketua IATMI Pusat untuk memberikan masukan dalam
kepengurusan IATMI SM UI 2019. Selain itu, dilanjutkan dengan
pembahasan peran teknik kimia yang dapat diambil dalam bidang
kemigasan, serta diadakannya sesi tanya jawab
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Terdapatnya perubahan waktu pelaksanaan karena pada bulan Oktober
kepengurusan IATMI Pusat akan mengalami pergantian periode baru.
Oleh karena itu, dilakukan penyesuaian jadwal dengan IATMI Pusat
yang lebih awal, tetapi penyusunan jadwal ini cukup sulit. Hal ini
dikarenakan pengurus pusat juga memiliki kesibukan pekerjaan lain
diluar menjadi pengurus IATMI Pusat, seperti ada yang berprofesi
sebagai dosen di ITB, bekerja di suatu perusahaan, dan lain sebagainya
sehingga sering terdapatnya perubahan jadwal dari yang awalnya telah
disepakati. Seperti, dari pihak pusat tiba-tiba memberi info kembali
bahwa pengurus pusat tidak dapat hadir dikarenakan ada jadwal seminar
di luar kota. Kondisi ketidakpastian jadwal dari pengurus pusat tersebut
yang menyebabkan sering terjadinya perubahan.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Dikarenakan jadwal pengurus pusat yang tidak dapat dipastikan kapan
mereka berada di kantor pusat sehingga pengajuan jadwal kunjungan dapat
dipersiapkan dari jauh hari seperti sebulan sebelumnya sehingga dapat
diperkirakan jadwal alternatif yang memungkinkan untuk kedua belah
pihak. Selain itu, jadwal visit pusat akan lebih baik jika disusun untuk
waktu kunjungan pada saat liburan semester kisaran waktu alternatif yang
dapat dipilih lebih banyak, tidak terhambat waktu kuliah.
ii. Engineering Expo
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan dan penggerak perubahan.

2. Tujuan Program Kerja

132
Memperkenalkan KPD dan Club FTUI untuk meningkatkan eksistensi KPD
dan Club FTUI di mata warga FTUI, serta mengapresiasi karya KPD dan
Club FTUI

3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Terdapat 123
50 mahasiswa menghadiri booth mahasiswa yang
1 IATMI yang terdapat pada Tercapai menghadiri booth
engineering expo IATMI pada
engineering expo

Ketercapaian sebesar
68%, dimana
terdapatnya beberapa
70% BPH IATMI SMUI 2019
Tidak pengurus yang
2 hadir pada booth IATMI di
Tercapai jadwalnya tidak
engineering expo
sesuai dengan jadwal
jaga stand
engineering expo.

Ketercapaian sebesar
50% staff eksternal hadir pada 80%, 4 dari 5 staff
3 booth IATMI SMUI 2019 di Tercapai eksternal menjaga
engineering expo stand IATMI dalam
engineering expo

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Engineering Expo telah sesuai dengan poin RIP dengan
nilai IPTEK.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Tidak terdapat kesalahan yang berarti selama pelaksanaan program
kerja, hanya saja terdapat pergeseran jam buka stand dari yang telah
didiskusikan diawal dengan BEM dikarenakan waktu pelaksanaan
ialah pada hari Jumat setelah sholat Jumat di Lobby K. Pelaksanaan
dilakukan dengan membuka stand IATMI dengan persiapan materi
yang akan disampaikan dan karya yang ingin ditunjukkan. Kemudian
mahasiswa yang hadir ke stand dibuat kloter sebanyak maksimal 20
orang terlebih dahulu untuk mendengar penjelasan materi IATMI,
yang kemudian 20 orang ini dapat dibagi kembali menjadi 2 kelompok
FGD. Setelah penjelasan materi, dikarenakan rangkaian acara termasuk
ke dalam rangkaian mabim sehingga dilakukan pengecapan stempel
lembaga pada kertas yang dibawa oleh mahasiswa baru. Pembukaan
stand berlangsung selama 5 jam. Dari jam 13.00 – 18.00.

133
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan tetap berada pada minggu pertama bulan
Septermber, hanya saja terdapat perubahan tanggal dari BEM dari yang
awalnya akan diadakan pada tanggal 4 Septermber 2019 berubah
menjadi 6 September 2019 dikarenakan stand yang dibuka akan
banyak yaitu dari KPD, Club FTUI sehingga dibuat pembagian jadwal
hari untuk stand-stand yang akan dibuka.
5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja
Selama persiapan tidak terdapat kendala, dari BEM telah memberikan
informasi lengkap untuk acara engineering expo ini. Selain itu, dikarenakan
program kerja ialah program kerja kolaborasi sehingga juga dibutuhkan
inisiatif untuk melakukan follow-up dalam persiapan.
iii. iAct
1. Jenis Program Kerja
Penggerak perubahan
2. Tujuan Program Kerja
Mewadahi kewajiban IATMI SMUI untuk membagi ilmu keteknikan dan
menerapkannya kepada masyarakat serta meningkatkan rasa kepedulian
terhadap masyarakat sosial.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Telah tercapai
sebanyak 60%
Diikuti oleh total 50% BPH dan
1 Tercapai BPH dan 60%
50% staff eksternal
staff eksternal
mengikuti iAct

134
Sebanyak 52
Diikuti oleh total 30 member
member telah
2 dalam kegiatan I-Act dalam satu Tercapai
mengikuti
tahun kepengurusan
kegiatan iAct

94% responden
merasakan
60% responden merasakan kebermanfaatan
3 Tercapai
kebermanfaatan dari proker proker

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja iAct telah sesuai dengan poin RIP
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Proyek yang dilaksanakan memiliki manfaat dengan memperhatikan
hasil jangka panjang yang didapat oleh masyarakat desa tersebut.
Kemudian koordinasi antara KPD¸IPTEK¸ serta panitia Cherry juga
telah berlangsung dengan baik. Setiap elemen yang terlibat saling
bekerja sama supaya setiap proyek tetap terlaksana dengan lancar,
mulai dari segi perencanaan proyek hingga hari pelaksanaannya.
Hanya saja, pada saat hari pelaksanaan, terdapat sedikit kendala
dikarenakan mahasiswa yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang masih terbatas dalam pembuatan bangunan sehingga proses
pembuatan berlangsung lebih lama daripada yang diperkirakan, tetapi
kendala tersebut dapat teratasi setelah mendapatkan masukan dari pak
RT desa tersebut yang lebih paham dan memiliki pekerjaan
berhubungan dengan pembuatan bangunan. Selain itu, tambahan
tenaga kerja dari mahasiswa perempuan juga cukup banyak dalam
proyek ini. Hanya saja kurang dapat berkontribusi banyak dalam
pembuatan bangunan tersebut. Akan tetapi, jumlah laki-laki yang juga
cukup banyak sehingga tenaga yang dibutuhkan masih seimbang dan
cukup. Untuk mahasiswa perempuan lebih dialokasikan untuk
pembersihan lahan yang akan dipakai untuk pemasangan bata, serta
secara bergilir memindahkan bata ke tempat yang akan disemen.
Evaluasi untuk teknis pelaksanaan waktu mulainya acara juga bergeser
mundur beberapa menit dikarenakan pengumpulan orang-orang yang
terlibat dalam setiap proyek untuk briefing diawal yang membutuhkan
waktu.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


Eksekusi proker ini berjalan dengan baik berdasarkan waktu.

135
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Jadwal pelaksanaan telah sesuai dengan jadwal yang direncanakan
diawal.

5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja


Terdapatnya sedikit kendala dikarenakan mahasiswa yang memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang masih terbatas dalam pembuatan bangunan
sehingga proses pembuatan berlangsung lebih lama daripada yang
diperkirakan, tetapi kendala tersebut dapat teratasi setelah mendapatkan
masukan dari pak RT desa tersebut yang lebih paham dan memiliki pekerjaan
berhubungan dengan pembuatan bangunan. Selain itu, tambahan tenaga kerja
dari mahasiswa perempuan juga cukup banyak dalam proyek ini. Hanya saja
kurang dapat berkontribusi banyak dalam pembuatan bangunan tersebut. Akan
tetapi, jumlah laki-laki yang juga cukup banyak sehingga tenaga yang
dibutuhkan masih seimbang dan cukup.

136
iv. Benchmarking
1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan (Relasi)
2. Tujuan Program Kerja
Meningkatkan relasi antara IATMI SMUI dengan IATMI SM yang lain,
memperkenalkan kepengurusan dan program kerja IATMI SMUI
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Belum dapat diukur,
telah terlaksana 50%
yaitu benchmarking
Menghadiri semua nasional dan masih
Belum dapat
1 benchmarking yang mengundang akan dilaksanakannya
diukur
IATMI SMUI benchmarking
regional Jakarta yang
diadakan pada
triwulan selanjutnya.
Telah tercapai sebesar
32%, dimana masih
akan dilaksanakan
Dihadiri oleh minimal 65% BPH Belum dapat
2 benchmarking yang
secara kumulatif. diukur
kedua, yaitu
benchmarking
regional Jakarta.

Telah tercapai sebesar


60%, pada
Dihadiri oleh 50% staff eksternal
3 Tercapai pelaksanaan
secara kumulatif.
bernchmarking yang
pertama

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja benchmarking telah sesuai dengan tujuan lembaga yang
ingin dicapai dari arahan ketua lembaga, serta sesuai dengan poin
GBPKD C.3

137
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Dalam koordinasi antar SM pun telah terlaksana dengan baik.
Komunikasi berlangsung secara dua arah. Selain itu, juga telah
diadakan rapat diakhir waktu pelaksanaan benchmarking kepengurusan
tahun sebelumnya yang dihadiri oleh ketua umum setiap IATMI SM.
Isi rapat tersebut ialah mengenai pembahasan piala bergilir untuk
menentukan tuan rumah pada kegiatan acara benchmarking nasional di
kepengurusan selanjutkan atau dalam kata lain, tahun ini sehingga
benchmarking nasional pada tahun ini dapat dipersiapkan lebih
matang. Berdasarkan hasil rapat tersebut, didapatkan hasil bahwa tuan
rumah benchmarking nasional bertempat di Yogyakarta. Selain itu,
juga waktu pelaksanaan yang terkadang mundur dari rundown acara
yang sebelumya telah diberikan panitia. Kendala tersebut dapat
dijadikan evaluasi untuk pelaksanaan acara berikutnnya untuk diberi
spare time terlebih dahulu sebelum pergantian jadwal kegiatan yang
selanjutnya. Lokasi benchmarking juga memengaruhi kehadiran
peserta dari IATMI SM UI. Secara keseluruhan, selama persiapan dan
pelaksanaan tidak terdapat kendala yang berarti dan berjalan dengan
lancar, dengan konten acara terdiri dari seminar oleh IATMI Pusat,
dilanjut dengan presentasi dari setiap SM, FGD per divisi, games, dan
malam keakraban

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Kegiatan yang pada awalnya akan diadakan pada bulan April
berdasarkan hasil rapat benchmarking yang baru menjadi kesepakatan
dari kepengurusan periode sebelumnya, bergeser menjadi tanggal 12-
13 Oktober. Akan tetapi, karena masih terdapatnya beberapa
universitas yang sedang melaksanakan UTS pada rentang tanggal
tersebut sehingga terjadi pergeseran waktu kembali dan akhirnya
disepakati untuk diadakan pada tanggal 5-6 Oktober 2019.

138
5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja
Oleh karena lokasi acara ialah di Yogyakarta yang relatif cukup jauh dari
Jakarta sehingga dengan pertimbangan dari segi biaya dan kesesuaian dengan
jadwal dari pengurus, jumlah pengurus IATMI SM UI yang dapat hadir ialah
11 orang.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Telah terlaksananya program kerja Visit Pusat 2x, Engineering Expo, iAct, dan
Benchmarking nasional yang dilaksanakan di Yogyakarta. Dalam koordinasi dengan
pihak terkait tidak ada kendala yang cukup berarti. Masih terdapatnya beberapa
parameter program kerja yang masih belum dapat terukur dikarenakan pada triwulan
depan, masih akan diadakannya benchmarking tingkat regional Jakarta, serta masih
diusahakan untuk melakukan kegiatan Visit Pusat yang ketiga untuk melakukan
silahturahmi dengan kepengurusan IATMI Pusat periode yang baru. Terdapatnya 1
parameter program kerja yang tidak tercapai yaitu engineering expo, dikarenakan
tidak seluruh BPH berkesempatan mendapat jadwal kosong dari kegiatan untuk
menjaga stand pada hari pelaksanaan.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Kemudian pertimbangan untuk benchmarking nasional dapat dijadwalkan pada
triwulan I supaya di triwulan II tinggal tersisa benchmarking tambahan, seperti
melakukan kunjungan benchmarking ke IATMI SM lain atau menerima visit
benchmarking dari SM lain. Mengenai visit pusat, pengajuan jadwal kunjungan
harus dimulai dari jauh hari yaitu minimal satu bulan sebelum tanggal
pelaksanaan dikarenakan pengurus IATMI Pusat yang tidak tentu jadwal
keberadaannya di kantor pusat karena pengurus yang memiliki pekerjaan di luar
kantor pusat seperti sebagai dosen, dan sebagainya. Selain itu, mengingat jadwal
pengurus IATMI Pusat yang juga harus disesuaikan dengan jadwal kuliah
pengurus IATMI SM UI dapat mengakibatkan lamanya pengambilan keputusan
jadwal kunjungan yang sesuai. Oleh karena itu, ada baiknya jadwal visit pusat
dilakukan ketika jadwal libur semester kuliah. Dalam waktu satu bulan tersebut
SC bersama BP Eksternal juga dapat mempersiapkan bahan diskusi. Koordinasi
antara SC dan panitia cherry untuk program kerja iAct juga harus dilakukan rutin.
Dikarenakan dalam pemilihan proyek yang ingin dibawa tidaklah mudah. Ketika
dilakukan koordinasi yang rutin baik dengan panitia cherry ataupun KPD lain,
secara tidak langsung akan dilakukannya brainstorming Bersama sehingga waktu
untuk mendapatkan keputusan pun dapat lebih cepat dan efektif. Kemudian untuk
program kerja engineering expo, diperlukan inisiatif untuk melakukan follow-up
ke bidang dan Lembaga terkait.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melakukan promosi program kerja seperti penyampaian added value program
kerja eksternal kepada BPH dan BP, serta koordinasi yang matang dan follow-up
kepada BPH serta BP mengenai jadwal mereka untuk dapat hadir di program kerja
terkait.

139
F. Penilaian Ketua Umum
Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Eksternal

140
LPJ DEPARTEMEN DIGITAL MARKETING

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Arahan ini berlangsung
sampai akhir kepengurusan
sehingga pencapaian
belum dapat diukur namun
Bertanggung jawab terhadap
1 Belum dapat diukur pada semester 2A seluruh
publikasi IATMI SMUI
publikasi proker dan acara
IATMI SMUI 2019
dipublikasikan melalui
media IATMI SMUI 2019.
Arahan ini berlangsung
sampai akhir kepengurusan
sehingga pencapaian
belum dapat diukur namun
Bertanggung jawab terhadap pada semester 2A semua
2 design baik secara au-vis dan Belum dapat diukur design au-vis dan kom-vis
kom-vis untuk keperluan program
kerja bidang – bidang yang
ada di IATMI SMUI 2019
sudah dilakukan sesuai
dengan permintaan design.
Arahan ini berlangsung
sampai akhir kepengurusan
sehingga pencapaian
belum dapat diukur namun
pada semester 2A
Bertanggung jawab terhadap
3 Belum dapat diukur dilakukan update terbaru
website IATMI SMUI
pada website IATMI
SMUI 2019 dengan
kegiatan yang dilakukan
serta prestasi yang dicapai
oleh IATMI SMUI 2019.
4 Meningkatkan nilai jual Belum dapat diukur Arahan ini berlangsung
IATMI SMUI sampai akhir kepengurusan
sehingga pencapaian
belum dapat diukur namun
pada semester 2A
dilakukan publikasi di
sosial media untuk
meningkatkan nilai jual
IATMI SMUI 2019 serta
dilakukan update terbaru
mengenai kegiatan dan
prestasi pada website
IATMI SMUI 2019
sehingga meningkatkan
nilai jual pada pihak

142
eksternal.

Arahan ini berlangsung


sampai akhir kepengurusan
sehingga pencapaian
belum dapat diukur namun
5 Arsip publikasi IATMI SMUI Belum dapat diukur
pada semester 2A setiap
desain yang terpublikasi
diarsipkan pada google
drive.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Digital Marketing IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu Menjadikan Digital
Marketing IATMI SMUI yang akrab serta menjalankan tugasnya secara profesionalitas
sehingga dirasakan kebermanfaatannya.
Akrab
Digital marketing memiliki visi akrab agar dapat menciptakan suasana yang akrab
baik antara BPH dengan BP Digital Marketing maupun BP dengan BP Digital Marketing.
Dengan terciptanya suasana akrab, maka akan terwujudnya chemistry yang baik serta
menjalankan tugasnya dengan baik. Suasana akrab diciptakan dengan suasana yang
nyaman saat melakukan pertemuan serta responsif pada grup line sehingga dapat
menjalankan tugas dengann baik dan konsolidasi akan dilakukan pada bulan November.
Profesional
Digital Marketing sebagai pusat publikasi IATMI SMUI menjalankan tanggung
jawabnya dengan memastikan serta mengkoordinasikan semua design publikasi pada
media sosial yaitu oa line dan instagram sehingga memenuhi SOP yang telah dibuat serta
dapat terpublikasi secara baik kemudian juga membuat arsip seluruh publikasi. Visi ini
berjalan dengan baik pada semester 2A dengan dipublikasikannya seluruh informasi pada
sosial media IATMI SMUI 2019 dan website IATMI SMUI 2019 serta penyelesaian
desain yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan pada form pengajuan desain
Bermanfaat
Kebermanfaatan yang diharapkan dari Digital Marketing yaitu dengan
terpublikasikannya informasi – informasi kepada member IATMI SMUI 2019 pada sosial
media IATMI SMUI 2019 maka informasi yang diberikan dapat memberikan manfaat
kepada member. Pada semester 2A sudah dilakukan publikasi informasi pada sosial
media dan website IATMI SMUI 2019 dan akan disebarkan borang QC untuk mengetahui
kebermanfaatannya.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas, Digital Marketing IATMI SMUI 2019
memiliki 3 misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :

1. Membentuk suasana akrab dan rasa keberpemilikan sebagai satu bidang


Parameter :
a. Terlaksananya konsolidasi minimal 2 kali
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dan akan diukur pada akhir kepengurusan
namun pada semester 2A belum dilakukannya konsolidasi.
b. 80% kehadiran staff saat rapat

143
Pencapaian :
Pada semester 2A parameter ini tidak dapat diukur karena tidak diadakannya rapat
bidang pada semester 2A.
c. 80% kehadiran staff saat konsolidasi
Pencapaian :
Pada semester 2A parameter ini belum dapat diukur karena belum diadakannya
konsolidasi bidang.
2. Menciptakan koordinasi yang efektif dan teratur
Parameter :
a. 100% desain sesuai dengan SOP yang ditentukan
Pencapaian :
Pada semester 2A parameter ini sudah tercapai dengan desain 100% sudah
mengikuti SOP yang berlaku karena sebelum publikasi dilakukan desain diperiksa
terlebih dahulu oleh Digital Marketing.
b. 100% desain terpublikasikan terutama untuk program kerja acara
Pencapaian :
Pada semester 2A parameter ini sudah tercapai dengan dipublikasikannya seluruh
desain untuk program kerja acara IATMI SMUI 2019 sesuai dengan form
pengajuan desain.
c. 80% desain yang dibutuhkan tidak terjadi keterlambatan
Pencapaian :
Pada semester 2A parameter ini sudah tercapai dimana desain publikasi untuk
program kerja pada bidang – bidang lainnya diselesaikan sesuai dengan waktu
yang ditentukan pada form pengajuan desain.
3. Menyebarkan informasi yang berkelanjutan
Parameter :
a. 90% member merasakan keberadaan media IATMI
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur pada semester 2A karena borang QC akan
disebar pada akhir kepengurusan.
b. 90% member merasakan kebermanfaatan dari informasi yang diberikan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur pada semester 2A karena borang QC akan
disebar pada akhir kepengurusan.
c. 100% terpublikasikannya informasi pada media IATMI
Pencapaian :
Parameter ini pada semester 2A sudah tercapai yaitu dengan mempublikasikan
semua informasi melalui sosial media IATMI SMUI 2019 yaitu oa line dan
instagram serta melakukan update terkini mengenai IATMI SMUI 2019 pada
website.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Pada semester 2A, nilai yang telah ditanamkan pada BP yaitu setiap BP
diharapkan memahami proses mendesign serta diskusi dalam melakukan program

144
kerja dimana BP aktif dalam memberikan pendapat serta melaksanakan program kerja
dengan baik. Selain itu juga ditanamkan mengenai wawasan terhadap kemigasan dan
IATMI dengan program kerja webfun yang dimana BP mencari informasi mengenai
kemigasan dan pada website IATMI SMUI 2019 dipublikasikannya informasi terkait
IATMI SMUI 2019.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (I)
SPJ GBHI, IKG, -
(Standar GBPK,
Pemangku Kewajiban
Jabatan) dan Hak
Umum Lembaga
Arahan A1-A2 -
Ketua B1-B2 2
Lembaga C1-C2
D1-D2
E1-E2
SPJ Bidang A1-A2 -
B1-B2
C1-C3

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Pelaksanaan kurikulum kaderisasi bidang Digital Marketing pada semester 2A
dilakukan dengan cara memberikan arahan terkait tujuan dari program kerja yang
dilakukan bidang Digital Marketing dan memberi wadah kepada BP agar dapat
melatih BP dalam mendesain poster dan mengelola website dengan serta ikut
berdiskusi terkait materi untuk publikasi di website IATMI SMUI 2019. BP juga
mencari informasi mengenai kemigasan untuk materi publikasi poster di website
sehingga wawasan BP bertambah. Kemudian BP juga mengelola website IATMI
SMUI 2019 sehingga wawasan BP mengenai IATMI SMUI 2019 bertambah.
Hambatan yang dihadapi selama penanaman kurikulum kaderisasi pada semester
2A adalah jarang bertatap muka langsung dengan BP karena jadwal yang berbeda dan
bentrok satu sama lain. Oleh karena itu, untuk kedepannya diperlukan penanaman
yang lebih rutin dengan bertatap muka langsung dengan melakukan kesepakatan
jadwal pertemuan.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi BPH-BP sudah baik yaitu dengan membagi tugas ke setiap BP
terhadap program kerja yg dilaksanakan kemudian diarahkan sesuai dengan tujuan
program kerja sehingga BP tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakannya serta
chemistry BPH-BP juga sudah cukup baik sehingga BP mempunyai inisiatif dan aktif
bertanya mengenai hal yang akan dilakukan dan mengerjakan tugas pada bidang
Digital Marketing juga responsif di grup line. Namun, karena sulit menemukan waktu
sehingga pertemuan tatap muka jarang terjadi. Solusinya adalah dengan tetap

145
berinteraksi pada di grup sehingga koordinasi tetap terjaga dan chemistry menjadi
lebih baik dan akan dilakukan konsolidasi untuk menambah chemistry antar BPH-BP.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi yang dilakukan dengan bidang lain sudah baik dengan membuat
desain yang dibutuhkan oleh bidang lain dan mempublikasikannya pada sosial media
IATMI SMUI 2019 sesuai dengan form pengajuan desain yang diisi oleh bidang –
bidang lain serta pemesanan desain dilakukan jauh – jauh hari sehingga pesanan
desain tidak membludak sesuai dengan kesepakatan bersama. Hambatan yang terjadi
yaitu form pengajuan desain yang dilakukan di google form tidak memiliki notifikasi
sehingga solusi yang ditawarkan adalah bidang yang sudah mengisi form pengajuan
Digital Marketing melalui personal chat.
Koordinasi dengan seluruh BPH di IATMI SMUI 2019 berjalan dengan sangat
baik. Hal ini dibuktikan dengan selalu hadirnya BPH Digital Marketing pada saat
rapat BPH dan ikut aktif dalam berdiskusi.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. WebFun (Website & Funfact)
1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan (Relasi)
2. Tujuan Program Kerja
Memberikan informasi terkait kemigasan yang ringan dan mudah dipahami
serta kegiatan dan prestasi IATMI SMUI melalui website IATMI SMUI.
Tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
masih
berjalan
sampai akhir
Terlaksananya kepengurusan
publikasi namun pada
Belum dapat
1 poster semester I
diukur
minimal 10 sampai
kali semester 2A
sudah
terpublikasi
poster
sebanyak 8
kali.

60% dari Parameter ini


responden belum dapat
Belum dapat
2 merasakan diukur karena
diukur
keberadaan masih
dari website berjalan

146
sampai akhir
IATMI SMUI kepengurusan
dan borang
QC akan
disebar di
akhir
kepengurusan
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
masih
berjalan
sampai akhir
kepengurusan
100%
namun
kegiatan
seluruh
IATMI SMUI Belum dapat
3 kegiatan
terpublikasi diukur
IATMI SMUI
pada website
2019 pada
IATMI SMUI
semester I
sampai
semester 2A
sudah
terpublikasi di
website
IATMI SMUI
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
masih
berjalan
sampai akhir
kepengurusan
Terlaksananya
namun pretasi
publikasi Belum dapat
4 IATMI SMUI
prestasi di diukur
2019 pada
website
semester I
sampai
semester 2A
sudah
terpublikasi di
website
IATMI SMUI
Parameter ini
sudah tercapai
Terlaksananya karena
publikasi organigram
5 organigram Tercapai IATMI SMUI
IATMI di 2019 sudah
website terpublikasi di
website
IATMI SMUI

147
4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Tujuan dari program kerja ini yaitu memberikan informasi terkait
kemigasan, kegiatan dan prestasi IATMI SMUI melalui website sudah
cukup terpenuhi dengan disebarkannya poster – poster berisi kegiatan
dan prestasi dari semester I sampai semester 2A pada website IATMI
SMUI 2019 dimana publikasi pada website dilakukan untuk memberikan
informasi serta meningkatkan nilai jual IATMI SMUI 2019 kepada
pihak eksternal namun sebagian besar member masih belum mengetahui
website tersebut sehingga informasi juga dilakukan pada oa line dan
instagram serta solusinya adalah dengan mempublikasikan pada oa line
dan instagram mengenai website IATMI SMUI 2019.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan program kerja ini yaitu dengan membuat poster
mengenai informasi kemigasan yang ringan, kegiatan serta prestasi
IATMI SMUI 2019 lalu dipublikasikan pada website. Namun publikasi
informasi ringan mengenai kemigasan belum disebarkan karena terdapat
kendala dalam mencari sumber informasi – informasi yang menarik dan
akan dilakukan publikasi tersebut pada semester selanjutnya dengan
mencari kembali informasi ringan terkait kemigasan seperti di internet
dan booklet – booklet kemigasan.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Terdapat perubahan dalam pelaksanaan program kerja ini karena
mengalami kesulitan pada pembuatan poster informasi ringan terkait
kemigasan yang ada pada minggu pertama setiap bulan sehingga tidak
ada poster yang dipublikasikan pada minggu keduanya.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi yang dilakukan terhadap program kerja ini yaitu dengan mencari
kembali informasi melalui booklet – booklet kemigasan sehingga didapatkan
informasi terkait kemigasan serta berita – berita terkait kemigasan untuk
dapat memberikan informasi ringan mengenai hal tersebut. Untuk publikasi
website tetap dilakukan agar menambah nilai jual IATMI SMUI 2019 pada
pihak eksternal namun juga dilakukan publikasi pada oa line dan instagram
agar member dapat mengetahui informasinya dengan lebih mudah.

148
E. Penutup
1. Kesimpulan
Pada semester 2A, bidang Digital Marketing telah melakukan tugasnya sesuai
dengan gambaran pelaksanaan tiap program kerja dan visi misi bidang. Program kerja
webfun sudah berjalan cukup baik dengan terpublikasikannya kegiatan serta prestasi
IATMI SMUI 2019 namun publikasi mengenai informasi ringan kemigasan belum
telaksana. Koordinasi BPH-BP sudah lebih baik dari semester sebelumnya dan akan
lebih ditingkatkan lagi melalui konsolidasi agar tercipta chemistry yang lebih baik
lagi.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Melakukan pencarian garis besar materi untuk dipublikasikan pada website di
awal semester agar informasi yang disampaikan lebih terarah dan tidak sulit untuk
mencari bahan materi untuk publikasi poster terutama informasi ringan terkait
kemigasan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melakukan pencarian kembali terkait informasi ringan mengenai kemigasan
sehingga tujuan dari program kerja webfun dapat terlaksana dan menggencarkan
website IATMI SMUI 2019 pada sosial media agar member mengetahui
keberadaan website IATMI SMUI 2019 serta melakukan konsolidasi agar
semakin dekat sehingga koordinasi BPH-BP maupun BP-BP dapat berjalan
dengan baik dan menjalankan tugasnya dengan baik.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Digital Marketing

149
150
LPJ DEPARTEMEN JURNALISTIK

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Perencanaan yang kurang


Melakukan 1 kali
Melakukan wawancara sehingga tidak dapat melakukan
wawancara
1 dengan professional wawancara langsung di
professional
perusahaan

Kurangnya perencanaan dan


Menerbitkan media cetak
2 Menerbitkan iMag koordinasi dengan tim design
IATMI SMUI
sehingga publikasi terhambat

Mempublikasikan
acara yang akan
Merekap Dan berlangsung setiap
3 mempublikasikan acara- bulan dalam ion dan -
acara memaparkan review
beberapa kegiatan
dalam iMag

Pencapauan Visi dan Misi Bidang


Jurnalistik IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu menjadi bidang yang informatif,
kreatif, dan menarik dalam menyajikan informasi seputar kemigasan, memperluas relasi
eksternal, dan membangun hubungan internal yang harmonis. Jurnalistik sebagai bidang
yang mewadahi segala bentuk publikasi cetak yang ada dalam IATMI SMUI 2019, juga
menjalankan tanggung jawabnya untuk membangun relasi yang baik dengan pihak
professional.
Pada semester II, visi jurnalistik pada poin informatif berjalan dengan baik dengan
adanya sounding ke warga mengenai proker-roker apa saja yang akan berjalan di bulan
tersebut. Selama semester kedua, telah dilaksanakan sounding sebanyak 4 kali, yaitu pada
minggu pertama setiap bulan aktif (September dan Oktober). Dengan adanya sounding
membuat warga menjadi lebih peka dan tahu akan keberadaan proker-proker IATMI
SMUI yang akan berjalan.

152
Kreatif
Meningkatkan kreatifitas warga dengan mengemas program kerja jurnalistik yang
lebih melibatkan warga dalam menyusun konten-konten yang akan dipublikasikan. Juga
meningkatkan kreatifitas BP jurnalistik agar mampu mengemas suatu bacaan kedalam
bentuk yang menarik. Pada semester II ini telah tercapai yaitu dengan tersusunnya
mading yang lebih rapid an terstruktur dari mading sebelumnya.
Menarik
Menwujudkan jurnalistik menjadi bidang yang menarik dengan membuat inovasi-
inovasi yang dapat mengajak lebih banyak orang untuk mengenal bidang jurnalistik. Pada
semester I telah dilaksanakan 1 kali writing competition (untuk member IATMI) dimana
pemenangnya diberikan hadiah dan karyanya akan dipajang di mading IATMI.
Tujuannya agar member memiliki rasa kebermilikan terhadap mading IATMI dan lebih
tertarik untuk membacanya.
Sementara itu, untuk memeperluas relasi eksternal, jurnalistik juga turut berpartisipasi
dalam benchmarking nasional IATMI juga untuk mengenal divisi jurnalistik di IATMI
SM yang lain. Kemudian untuk membangun hubungan yang harmonis dengan internal
jurnalistik, bidang jurnalistik pada semester II ini belum tercapai karena belum
melakukan konsolidasi bidang maupun rapat bidang.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Jurnalistik IATMI SMUI 2019 memiliki 4
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menghimpun informasi terkini mengenai dunia kemigasan, baik secara langsung
maupun melalui media elektronik yang valid.
Parameter :
a. Terlaksananya wawancara professional minimal 2 kali selama kepengurusan
Pencapaian :
Selama semester IIA belumdilaksanakan wawancara profesional
b. Terlaksananya minimal 1 kali wawancara professional secara langsung ke
perusahaan migas
Pencapaian:
Belum dilakukan wawancara secara langsung ke perusahaan migas selama
semester II
c. Artikel yang dibuat menggunakan minimal 2 referensi yang valid
Pencapaian :
Semua artikel yang dipublikasikan dalam mading IATMI SMUI telah
menggunakan minimal 2 referensi yang valid
2. Memberikan informasi terkait kegiatan yang telah dilaksanakan IATMI SMUI
Parameter :
a. Mendokumentasikan seluruh kegiatan IATMI SMUI
Pencapaian :
Selama semester II semua kegiatan sudah didokumentasikan
b. Terpublikasinya seluruh dokumentasi kegiatan IATMI SMUI 2018 dalam bentuk
online ataupun offline
Pencapaian :
Seluruh dokumentasi kegiatan IATMI SMUI 2019 selama semester II sudah
dipublikasi

153
c. Terpublikasinya seluruh kegiatan IATMI SMUI 2018 dalam media cetak ataupun
digital
Pencapaian :
Selama semester II seluruh program kerja yang ada di IATMI SMUI sudah
terpublikasi secara digital melalui akun line IATMI SMUI dan terpublikasi dan
terpublikasi dalam media cetak yang diletakkan di mading IATMI dan sounding
ke warga.
3. Menyajikan informasi kemigasan dalam bentuk yang menarik, dan meningkatkan
wawasan member IATMI SMUI mengenai dunia migas
Parameter :
a. Terpublikasinya iMag sebanyak 2 kali selama kepengurusan
Pencapaian :
Selama semester II iMag sudah terpublikasi sebanyak 1 kali
b. Dipublikasikannya hasil wawancara professional minimal 2 kali selama
kepengurusan
Pencapaian :
Hasil wawancara yang telah dilakukan sudah terpublikasi sebanyak 1 kali
c. Terdapat konten artikel migas terkini di setiap pergantian isi mading
Pencapaian :
Selama semester II, telah dilakukan pergantian isi mading selama
4. Membangun hubungan kekeluargaan antar pengurus Jurnalistik
Parameter :
a. Mengadakan 2 kali konsol selama kepengurusan
Pencapaian :
Selama semester II belum dilakukan konsolidasi bidang
b. Sekurang-kurangnya 60% anggota hadir dalam setiap rapat departemen jurnalistik
Pencapaian :
Selama semester II belum melaksanakan rapat departemen
c. Mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 kali rapat dalam kepengurusan.
Pencapaian :
Selama semester II belum dilaksanakan rapat

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ Kurikulum


 Kaderisasi yang Dilaksanakan

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (x)
SPJ A 2 -
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
Arahan A.1-A.2 A.2
Ketua
Lembaga

154
SPJ Bidang A.1-A.9 A.9

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Kurikulum kaderisasi utama yang ditanamkan kepada pengurus adalah SPJ umum,
Arahan Ketua Lembaga, dan SPJ Bidang. Penanaman dilakukan kepada pengurus
dilakukan secara langsung melalui rapat bidang. Rapat bidang cuKup efektif untuk
penanaman kurikulum kaderisasi karena melakuakn tatap muka secara langsung dan
pengurus dapat langsung mengutarakan ide dan pemikirannya. Selain rapat,
penanaman juga dilakukan dalam proses pengerjaan program kerja, dimana setiap
pengurus memiliki tanggung jawab dalam program kerja bidang yang dilaksanakan
yang mampu mengasah skill mereka.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Selama triwulan II, koordinasi yang dilakukan antara BPH-BP sudah cukup baik.
Semua koordinasi dilakukan melalui grup bidang jurnalistik. Hambatan dalam
berkoordinasi dengan BP karena kesibukan BP di organisasi lain, dan ada beberapa
BP yang cukup lama merespon pada grup. Solusinya adalah segera melakukan agar
semakin dekat dengan BP sehingga BP lebih responsive di grup, bukan hanya saat ada
proker. Intinya adalah membangun kedekatan lebih lagi terhadap para BP
2. Koordinasi BPH-BPH
Bidang jurnalistik melakukan koordinasi dengan bidang DM. Bidang DM berperan
dalam pengadaan bahanmading seperti funfact dan header footer IATMI.
Hambatannya adalah konte funfact yang belum ada sehingga tidak dapat memenuhi
parameter untuk proker mading. Solusi kedepannya adalah mem-follow up lagi pihak
DM. Selain itu, jurnalistik juga berkoordinasi dengan seluruh BPH yaitu dalam
melaksanakan sounding ION. Sejauh triwulan II, koordinasi dengan beberapa BPH
cukup baik, dinilai dari kehadirannya dlaam sounding yang dilaksanakan, namun
masih banyak BPH yang absen tanpa alasan yang jelas dalam sounding tersebut. Hal
tersebut juga dapat diakibatkan karena jadwal sounding yang biasanya dIberitahukan
H-1 (mendadak), kedepannya, jurnalistik akan menyusun jadwal sounding jauh-jauh
hari sehingga tidak memberatkan BPH lain.
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength : memiliki sumber daya yang cukup dan memiliki skill design
- Weakness : BP memiliki kesibukan lain yang cukup banyak diluar IATMI
- Opportunity : -
- Threat : perbedaan jadwal kuliah anatra BP dengan BPH dan BP dengan BP
sehingga sulit menyusun jadwal untuk rapat bidang.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester 2A untuk Gambaran Tahun Depan
Departemen jurnalistik memerlukan BP yang memiliki kemampuan dalam bidang
design sehingga mempermudah publikasi hal-hal yang memerlukan design. Hal
terebut dalam mempermudah jalannya program kerja jurnalistik
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Departemen jurnalistik akan melakukan publikasi terkait program kerja mading
dan melakukan inovasi dalam menyusun konten mading agar semakin banyak
orang yang tertarik membaca mading. Mading IATMI juga akan disusun lebih
rapi dan dengan design lebih menarik lagi.

155
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Mading
1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Mewadahi setiap bentuk publikasi cetak IATMI SMUI serta meningkatkan
wawasan member. Tidak mengundnag warga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Terlaksananya
pergantian 100%
tema besar tergantinya
1 Mading Tercapai tema besar
IATMI setiap mading pada
awal awal semester
semester.
75%
terupdatenya
Ter-update-
isi mading
nya isi
sebanyak 3
Mading
kali selama
IATMI
2 Tercapai kepengurusan
minimal
(1 kali lagi
sebanyak 4
akan
kali selama
dilaksakana
kepengurusan.
pada triwulan
berikutnya)

Terdapat 100%
artikel terdapat
3 kemigasan Tercapai artikel
dalam kemigasan
mading. dalam mading

Terdapat 8
konten funfact
Belum
4 berbeda 0%
tercapai
dalam
mading.

156
Terdapat 100%
5 konten warta Tercapai terdapat
IATMI dalam konten warta
mading. IATMI dalam
mading

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja mading selama triwulan II sudah sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, yaitu sesuai dengan poin GBPKD C.4.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Eksekusi program kerja sudah sesuai dengan teknik yang direncanakan.
Hambatan dalam eksekusi adalah sulitnya mengumpulkan artikel, atau
konten lain dalam mading sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
sehingga penyusunan mading dilakukan secara terburu-buru. Juga
sulitnya mencari waktu untuk berkumul (semua BP) untuk dapat
mengerjakan mading bersama-sama.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Pemasangan mading tidak sesuia dengan timeline karena kurangnya
perencanaan dalam menyusun isi dan kurangnya koordinasi dengan
pihak DM untuk mamfasilitasi footer, dan logo IATMI dengan kualitas
HD.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Program kerja belum dilaksanakan sesuai dengan timeline dan rencana awal
yang dibuat, kedepannya akan dilakukajn perencaaan lebih matang dan
untuk lebih memaksimalkan hasil yang diperoleh, perencanaan akan dibuat
lebih terencana dan eksekusinya dilakukan dengan lebih rapi dan menarik
(design mading dan konten).

ii. Redaksi IATMI


1. Jenis Program Kerja

157
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Memaparkan dokumentasi kegiatan yang telah diselenggarakan atau diikuti
oleh IATMI SMUI kepada member, dan meningkatkan wawasan member
dengan memaparkan isu - isu kemigasan Tidak mengundang warga.
3. Pencapaian Parameter
Ketercapaia
No Parameter Hasil
n

Terpublikasin
ya 8 ION 75%
1 selama Tercapai terpublikasin
kepengurusan. ya 6 ION
.

50% member
Akan
mengetahui
Belum dilaksanakan
2 keberadaan
tercapai pada triwulan
program kerja
selanjutnya
ION dan IMag

50%
Terpublikasin
terpublikasin
ya 2 iMag
3 tercapai ya 1 iMag
selama
selama
kepengurusan.
kepengurusan

100%
Terlaksananya terlaksananay
sounding ION sounding
4 Tercapai
sebanyak 6 ION
kali. sebanayk 6
kali

Terdapat
minimal 5
50% terdapat
artikel
7 artikel
5 kemigasan Tercapai
kemigasan
dalam setiap
pada iMag 1
penerbitan
iMag.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
158
Program kerja mading selama triwulan II sudah sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, yaitu sesuai dengan poin GBPKD C.4.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Eksekusi program kerja ION sudah sesuai dengan teknis yang
direncanakan. Hambatan dalam eksekusi adalah sulitnya mencari waktu
yang pas untuk melakukan sounding ION. Soluinya adalah menyusun
jadwal sounding dari jauh-jauh hari. Untuk imag, sudah terlaksana
dengan baik, hambatannya adalah keterlambatan publikasi iMag karena
kesulitan menghubingi pihak DM, solusi kedepannya adalah menyusun
design iMag sendiri.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan

Pelaksanaan ION tidak berubah dari perencanaan. Pelaksanaan imag


berubah dari perencanaan karena terkendala dalam menghubungi pihak
DM.

5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja


Melakukan koordinasi dengan lebih baik dengan pihak DM, dan melakukan
back up sehingga pengerjaan iMag tidak hanay bergantug pada pihak DM
saja.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Selama kepengurusan di triwulan II, Departemen jurnalistik telah melakukan
perggantian isi mading sebanyak 1 kali, publikasi acara-acara di IATMI SMUI 2019
sebanyak 2 kali, yaitu setiap awal bulan pada bulan aktif, dan menerbitkan 1 iMag.

159
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Departemen jurnalistik memerlukan BP yang memiliki kemampuan dalam bidang
design sehingga mempermudah publikasi hal-hal yang memerlukan design. Hal
terebut dalam mempermudah jalannya program kerja jurnalistik
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Departemen jurnalistik akan melakukan publikasi terkait program kerja mading
dan melakukan inovasi dalam menyusun konten mading agar semakin banyak
orang yang tertarik membaca mading. Mading IATMI juga akan disusun lebih
rapi dan dengan design lebih menarik lagi.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Jurnalistik

160
EVALUASI KESELURUHAN

(diisi oleh ketua lembaga)

161
RENCANA STRATEGIS LEMBAGA UNTUK KEDEPANNYA
(diisi oleh ketua lembaga)

1. Rencana strategis di semester tersebut sebagai gambaran untuk tahun depan.

2. Rencana strategis semester selanjutnya.

162
KATA PENUTUP

(diisi oleh ketua lembaga)

163

Anda mungkin juga menyukai