Pembahasan
1. Find-out composition as binary mixture and as multicomponent mixture of your
chosen chemical
2. Calculate boiling point
3. Calculate HL (at 10oC below BP and HG (10oC above BP)
4. Conduct purification using batch distillation of your binary mixture (starting with
producing a x-y diagram) and multicomponent mixture and calculate economically as
a business activity
Jawaban:
1. Komposisi dalam campuran biner dan multicomponent
Campuran biner formaldehid terdiri atas 40% massa Formaldehid dan 60%
massa air dimana dalam sebuah tangki campuran mengalami pemisahan pada tekanan
1 atm dan menguap sebesar 70% dari umpan masuk. Formaldehid dalam campuran
Multicomponent terdiri atas 40% massa Formaldehid (A), 10% Metanol (B), dan 50%
air.
Dari data parameter Antoine, dapat diperoleh data tekanan uap murni untuk
setiap senyawa. Untuk mencari nilai fraksi tekanan (K) untuk setiap senyawa dapat
menggunakan rumus berikut:
𝐾 = 𝐾𝐾/𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾
Dimana 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 1 atm. Nilai tekanan senyawa merupakan fungsi dari
suhu sehingga untuk memperoleh suhu yang tepat dilakukan trial and error. Nilai
sigma y harus sama dengan 1
Total y sama dengan 1 diperoleh pada T = 990 oC. Sehingga titik didih dari
campuran formaldehid dan air adalah 990 oC dengan fraksi mol uap formaldehid adalah
0,6142 dan fraksi mol uap air adalah 0,386.
Kemudian dilakukan tahapan yang sama untuk campuran biner formaldehid-
metanol dimana hasil trial and error yang telah dilakukan mencapai sigma y sama
dengan 1 pada T = 1010 oC. Sehingga titik didih campuran formaldehid-metanol adalah
1010 oC dengan fraksi mol uap formaldehid 0,88 dan fraksi mol uap methanol adalah
0,1199.
Adapun pada campuran multicomponent, dilakukan trial and error yang sama
untuk mencapai sigma y sama dengan 1 sehingga diperoleh sebagai berikut.
Sigma y sama dengan 1 diperoleh pada T = 975 oC. Sehingga titik didih
dari campuran formaldehid dan air adalah 975 oC dengan fraksi mol uap formaldehid
adalah 0,3533, fraksi mol uap methanol adalah 0,1156, dan fraksi mol uap air adalah
0,5331.
Massa Formaldehid
𝑚 = 40%𝑥100𝑘𝑚𝑜𝑙𝑥30 𝑔/𝑚𝑜𝑙
𝑚 = 1200 𝑘𝑔
Massa Air
𝑚 = 60%𝑥100𝑘𝑚𝑜𝑙𝑥18 𝑔/𝑚𝑜𝑙
𝑚 = 1080 𝑘𝑔
𝐽
𝐶𝑝𝐴 = 0,347
𝑘𝑔℃
𝐽
𝐶𝑝𝐵 = 4200
𝑘𝑔℃
𝐻𝐻 = 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛
𝐻𝐵 = 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛
𝑡𝑖 = 96,2℃
𝑡0 = 25℃
𝐽
𝐻𝐻 = 0,6 [(0,347)1200𝑘𝑔 (990 − 25) + 129,157 ]
𝑚𝑜𝑙
+ (1 − 0.6)[4200(1080 𝑘𝑔)(990 − 25) + (1989,47)1080 𝑘𝑔]
109 𝐽 𝑘𝐽
= 1,75199 × = 1751996
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
0.6
10 𝑑𝑥
ln( )=∫ ∗
7 𝑋𝑊 𝑦 − 𝑥
0.6
𝑑𝑥
0,35667 = ∫
𝑋𝑊 𝑦∗−𝑥
𝐻𝐻𝐻𝐻 − 𝐻𝐻 𝐻𝐻 .𝐻
𝑥= 𝐾∗ =
𝐻𝐻 − 𝐻𝐻 𝐻𝐻𝐻𝐻
1000
995
990
985
980
975
970
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200
Kemudian diagram x-y* dari campuran biner formaldehida-metanol dapat
digambarkan sebagai:
1.2
1 y = 0.9957x + 0.0336
0.8
0.6
0.4
0.2
Sehingga pada saat x = 1,20397 yaitu luas area yang dicari, berada pada
nilai y = 0,3368. Diperoleh kesimpulan berupa data komposisi komponen
lengkap sebagai berikut.
b. Multicomponent Mixture
Kondisi Operasi
Campuran 40% mol formaldehida, 10% mol methanol, dan 50% mol air pada
tekanan 1 atm akan dimasukkan ke batch distillation. Sebanyak 70% feed
teruapkan dari proses tersebut. Berapakan komposisi produk uap dan cair yang
terbentuk?
Untuk suhu operasi berdasarkan tabel diatas, akan digunakan fraksi mol ketiga
senyawa tersebut. Dan dari fraksi mol tersebut akan didapatkan suhu operasi
yang akan dipakai menggunakan goal seek pada total xw, i
Nilai fraksi multikomponen XAW + XBW + XCW = 1.0, sehingga dilakukan goal
seek untuk mencari nilai XW dengan rumus sebagai berikut.
Modal Formalin:
Modal bahan baku (per hari)
= 120 L x Rp58.000,00
= Rp6.960.000,00