Anda di halaman 1dari 9

ASSIGNMENT 1: ANALISIS PEMURNIAN FORMALDEHID DARI FORMALIN

DENGAN METODE FRAKSIONAL DISTILASI

Edma Nadhif Oktariani,(1706027156), Lila Maritza Morris (1706021814)


Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Email : edma.nadif@ui.ac.id, lila.maritza@ui.ac.id

Pembahasan
1. Find-out composition as binary mixture and as multicomponent mixture of your
chosen chemical
2. Calculate boiling point
3. Calculate HL (at 10oC below BP and HG (10oC above BP)
4. Conduct purification using batch distillation of your binary mixture (starting with
producing a x-y diagram) and multicomponent mixture and calculate economically as
a business activity
Jawaban:
1. Komposisi dalam campuran biner dan multicomponent
Campuran biner formaldehid terdiri atas 40% massa Formaldehid dan 60%
massa air dimana dalam sebuah tangki campuran mengalami pemisahan pada tekanan
1 atm dan menguap sebesar 70% dari umpan masuk. Formaldehid dalam campuran
Multicomponent terdiri atas 40% massa Formaldehid (A), 10% Metanol (B), dan 50%
air.

2. Menghitung titik didih campuran


Titik didih dari campuran dapat ditemukan dengan menggunakan data tekanan
uap murni setiap senyawa menggunakan persamaan Antoine berikut ini.
𝐵𝑖
𝑙𝑛𝑃𝑖𝑠𝑎𝑡 = 𝐴𝑖 −
𝑇 + 𝐶𝑖
Dimana Pi dalam atm dan T dalam oC. Parameter Antoine untuk senyawa
formaldehid, metanol, dan air adalah sebagai berikut.

Dari data parameter Antoine, dapat diperoleh data tekanan uap murni untuk
setiap senyawa. Untuk mencari nilai fraksi tekanan (K) untuk setiap senyawa dapat
menggunakan rumus berikut:
𝐾 = 𝐾𝐾/𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾
Dimana 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 = 1 atm. Nilai tekanan senyawa merupakan fungsi dari
suhu sehingga untuk memperoleh suhu yang tepat dilakukan trial and error. Nilai
sigma y harus sama dengan 1
Total y sama dengan 1 diperoleh pada T = 990 oC. Sehingga titik didih dari
campuran formaldehid dan air adalah 990 oC dengan fraksi mol uap formaldehid adalah
0,6142 dan fraksi mol uap air adalah 0,386.
Kemudian dilakukan tahapan yang sama untuk campuran biner formaldehid-
metanol dimana hasil trial and error yang telah dilakukan mencapai sigma y sama
dengan 1 pada T = 1010 oC. Sehingga titik didih campuran formaldehid-metanol adalah
1010 oC dengan fraksi mol uap formaldehid 0,88 dan fraksi mol uap methanol adalah
0,1199.

Adapun pada campuran multicomponent, dilakukan trial and error yang sama
untuk mencapai sigma y sama dengan 1 sehingga diperoleh sebagai berikut.

Sigma y sama dengan 1 diperoleh pada T = 975 oC. Sehingga titik didih
dari campuran formaldehid dan air adalah 975 oC dengan fraksi mol uap formaldehid
adalah 0,3533, fraksi mol uap methanol adalah 0,1156, dan fraksi mol uap air adalah
0,5331.

3. a. Menghitung Entalpi Liquid


𝐻𝐻 = 𝐻𝐻 (𝐻𝐻 − 𝐻0 )𝐻𝐻𝐻 + 𝐻𝐻𝐻
𝐻𝐻 = liquid entalphy,
𝐻𝐻 = liquid heat capacity,
𝐻𝐻 = liquid temp.
𝐻𝐻 = heat of solution

Massa Formaldehid
𝑚 = 40%𝑥100𝑘𝑚𝑜𝑙𝑥30 𝑔/𝑚𝑜𝑙
𝑚 = 1200 𝑘𝑔

Massa Air
𝑚 = 60%𝑥100𝑘𝑚𝑜𝑙𝑥18 𝑔/𝑚𝑜𝑙
𝑚 = 1080 𝑘𝑔
𝐽
𝐶𝑝𝐴 = 0,347
𝑘𝑔℃
𝐽
𝐶𝑝𝐵 = 4200
𝑘𝑔℃

𝐻𝐻 = 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛
𝐻𝐵 = 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛
𝑡𝑖 = 96,2℃
𝑡0 = 25℃

Asumsi : 𝑡𝑜 (𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑓𝑒𝑒𝑑) = 250 𝐶


𝐻𝐿 = 𝐶𝐿(𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛) (𝑡𝑙 − 𝑡0 ) + ∆𝐻𝑠
𝑚𝑎 𝑚𝑏
𝐶𝐿(𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛) = ( ) 𝐶𝑝𝐴 + ( )𝐶
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝐵
1200 1080
𝐶𝐿(𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛) = ( ) 0.347 + ( ) 4200
2280 2280
𝐶𝐿(𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛) = 1989 𝐽/𝑚𝑜𝑙𝐾
𝐻𝐿 = 1989(96,2 − 25) + 0 = 141616,8 𝐽/𝑚𝑜𝑙

Menghitung Entalpi Gas:


𝐻𝐻 = 𝐻[𝐻𝐻𝐻 𝐻𝐻 (𝐻𝐻 − 𝐻0 ) + 𝐻𝐻 𝐻𝐻 ] + (1 − 𝐻)[𝐻𝐻𝐻 𝐻𝐻 (𝐻𝐻 − 𝐻0 ) + 𝐻𝐻 𝐻𝐻 ]

𝐽
𝐻𝐻 = 0,6 [(0,347)1200𝑘𝑔 (990 − 25) + 129,157 ]
𝑚𝑜𝑙
+ (1 − 0.6)[4200(1080 𝑘𝑔)(990 − 25) + (1989,47)1080 𝑘𝑔]
109 𝐽 𝑘𝐽
= 1,75199 × = 1751996
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙

𝐻𝐻𝐻 = heat capacity of A,


𝐻𝐻 = heat of solution,
𝐻𝐻 = Boiling point
𝐻𝐴𝐵 = latent heat

4. Melakukan pemurnian pada campuran biner dan campuran multicomponent


dengan batch distillation
BATCH DISTILLASTION
a. Binary Mixture
Kondisi Operasi
Campuran 40% mol formaldehida dan 60% methanol pada tekanan 1 atm akan
dimasukkan ke batch distillation. Sebanyak 70% feed teruapkan dari proses
tersebut. Berapakan komposisi produk uap dan cair yang terbentuk?

Basis F = 100 mole feed


P = 1 atm
𝐻𝐻 = 0.6
D = 70 mole
W = 30 mole

Menggunakan neraca massa hingga diperoleh Rayleigh equation.


Kemudian membuat grafik hubungan x dan y* yang memerlukan data
parameter antoine dan titik didih setiap senyawa. Adapun nilai x dan y* sebagai
berikut.
𝐹 𝑋𝐹
𝑑𝐿 𝐹 𝑑𝑥
∫ = 𝑙𝑛 = ∫ ∗
𝑊 𝐿 𝑊 𝑋𝑊 𝑦 − 𝑥
𝑋𝐹
𝐹 𝑑𝑥
𝑙𝑛 = ∫ ∗
𝑊 𝑋𝑊 𝑦 − 𝑥
0.6
100 𝑑𝑥
𝑙𝑛 =∫ ∗
70 𝑋𝑊 𝑦 − 𝑥

0.6
10 𝑑𝑥
ln( )=∫ ∗
7 𝑋𝑊 𝑦 − 𝑥

0.6
𝑑𝑥
0,35667 = ∫
𝑋𝑊 𝑦∗−𝑥
𝐻𝐻𝐻𝐻 − 𝐻𝐻 𝐻𝐻 .𝐻
𝑥= 𝐾∗ =
𝐻𝐻 − 𝐻𝐻 𝐻𝐻𝐻𝐻

Pa menandakan tekanan uap murni senyawa A yaitu formaldehid yang


memiliki volatilitas lebih tinggi daripada air. Menggunakan persamaan Antoine
diperoleh tekanan uap murni dari setiap senyawa pada suatu suhu tertentu.
Berikut tabel hubungan antara x dan y*.
Dari data tersebut didapat diagram T vs xy Formaldehida/methanol adalah:
1005

1000

995

990

985

980

975

970
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200
Kemudian diagram x-y* dari campuran biner formaldehida-metanol dapat
digambarkan sebagai:
1.2

1 y = 0.9957x + 0.0336

0.8

0.6

0.4

0.2

Untuk mencari luas area dibawah kurva, digunakan data-data sebagai


berikut. Pertama-tama mencari batas kiri(xw). Menggunakan metode goal seek
sehingga diperoleh sebagai berikut.

Sehingga pada saat x = 1,20397 yaitu luas area yang dicari, berada pada
nilai y = 0,3368. Diperoleh kesimpulan berupa data komposisi komponen
lengkap sebagai berikut.

b. Multicomponent Mixture
Kondisi Operasi
Campuran 40% mol formaldehida, 10% mol methanol, dan 50% mol air pada
tekanan 1 atm akan dimasukkan ke batch distillation. Sebanyak 70% feed
teruapkan dari proses tersebut. Berapakan komposisi produk uap dan cair yang
terbentuk?

Basis F = 100 mole feed


P = 1 atm
𝑋𝐹 = 0.6
D = 70 mole
W = 30 mole

XAW + XBW + XCW = 1.0

Untuk suhu operasi berdasarkan tabel diatas, akan digunakan fraksi mol ketiga
senyawa tersebut. Dan dari fraksi mol tersebut akan didapatkan suhu operasi
yang akan dipakai menggunakan goal seek pada total xw, i

Nilai fraksi multikomponen XAW + XBW + XCW = 1.0, sehingga dilakukan goal
seek untuk mencari nilai XW dengan rumus sebagai berikut.

Dari data berikut didapatkan data komponen lengkapnya

c. Tinjauan Ekonomi Teknik


Untuk meninjau biaya usaha dan keuntungan yang didapat dari industry ini,
dilakukan perhitungan dengan asumsi-asumsi yaitu
Asumsi :
- Feed = 120 L Formaldehid
(40 L/ 1 kali operasi mesin)
- Purity = 65%
- Harga listrik = Rp 1.467,28/kWh
- 1 kali mesin beroperasi
membutuhkan waktu 3 jam.
- Waktu persiapan dan pengecekan
mesin 1 jam per 1 kali operasi.
- Pabrik beroperasi selama 12 jam/
hari.
- Mesin distilasi bertegangan 9.5kW
dengan kapasitas Labu umpan 50 L.

Jumlah Produksi Formaldehid per Hari :


- Neraca Massa Industri (Jumlah formaldehid yang dihasilkan dan Residu).
Volume Formaldehid (per hari)
= 65 % x (40 L/1 kali operasi) x (3 kali operasi/hari
= 78 L/hari

In - Out + Generation - Consumption = 0


120 L - (Distilat + Residu) + 0 - 0 = 0
120 L - (78 L + Residu) = 0
Residu = 42 L/hari

Kapasitas produksi Formaldehid per hari


=78000 mL/hari x 1 botol/100 mL
= 78 botol/hari

Estimasi Biaya Listrik per hari.


- Rp 1.467,28/kWh x 9.5 kW x 12 jam = Rp167.269.92

Estimasi Biaya Kemasan Harga Botol Kaca Ramah Lingkungan


Rp3000,00 x 78 botol = Rp234.000,00

Modal Formalin:
Modal bahan baku (per hari)
= 120 L x Rp58.000,00
= Rp6.960.000,00

Estimasi Keuntungan per hari.


Harga Jual Formalin analis
= 78 botol x Rp165.000,00/botol
= Rp12.870.000,00
Referensi

Anonim. (-). Chapter 7: Batch Distillation. Retrieved from:


http://prodpran.che.engr.tu.ac.th/AE335/07%20Batch%20Distillation.pdf

Anda mungkin juga menyukai