Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat karunia serta hidayah-
Nya hingga saat ini IATMI SMUI 2019-2020 dapat mengemban amanah dalam mewadahi
minat dan kebutuhan anggotanya secara khusus yaitu mahasiswa Departemen Teknik Kimia
maupun secara umum yaitu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. IATMI SMUI
merupakan salah satu Klub Peminatan Departemen yang berada di Departemen Teknik Kimia
FTUI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keilmuan anggota IATMI SMUI maupun
non-anggota khususnya mengenai migas melalui Guest Lecture, Workshop, Mentoring,
Training, Coaching, Company Visit, Field Trip, dll.
Kami selaku pengurus harian IATMI SMUI 2019 juga mengucapkan terima kasih atas
bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak yang pada akhirnya membuat IATMI
SMUI pada semester pertama ini berjalan dengan lancar. Pihak-pihak yang tersebut adalah:
1. Dr. Ir. Asep Handaya Saputra M.Eng., Kepala Departemen Teknik Kimia Universitas
Indonesia yang telah memberi bimbingan dan dukungannya sampai saat ini.
2. Pihak IATMI Pusat, Bapak Tutuka Ariadji selaku ketua umum IATMI 2016-2019 dan juga
Bapak Hadi Ismoyo selaku wakil ketua umum IATMI 2016-2019, beserta jajaran
kepengurusannya yang telah banyak mendukung dan membantu kegiatan di IATMI SM-UI.
3. Bang Arif, Bang Irbab, Bang Mauren, dan Bang Al selaku pengurus Ikatan Alumni
Universitas Indoensia yang selalu mau direpotkan ketika kami meminta bantuan, baik dalam
hal permohonan pembicara ataupun lainnya.
4. Mas Sofyanudin, Mbak Nadim, dan Mbak Tubah selaku pengurus di IATMI Pusat yang juga
mau direpotkan saat IATMI SMUI meminta bantuan khususnya dalam hal administrasi.
5. Rekan-rekan IATMI SM lain di Indonesia atas bantuan dan tukar pikiran yang selama ini
turut membantu bagi kemajuan kami.
6. Seluruh Dosen di Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia atas bimbingan, kritik
dan sarannya selama ini.
7. Seluruh mahasiswa Departemen Teknik Kimia yang selalu dengan senang hati dan
bersemangat mengikuti semua rangkaian kegiatan yang diadakan oleh IATMI SMUI; dan
8. Seluruh mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia maupun diluar Fakultas
Teknik yang pernah mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan oleh IATMI SMUI.
ii
Tidak terasa kepengurusan IATMI SMUI 2019 ini sudah memasuki satu semester
kepengurusan, yang artinya masih ada satu semester lagi masa kami dalam menjalankan
amanah. Laporan Pertanggung Jawaban ini dibuat sebagai pertanggung jawaban kami atas
semua kegiatan yang telah kami lakukan. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan
yang kami lakukan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan dalam rangka
mewujudkan lembaga ini agar lebih harmonis, optimal, dan juga efektif dalam mncerdaskan
anggotanya dalam bidang dunia migas.
Dandy Fadhilah
Ketua IATMI SMUI 2019
iii
DAFTAR ISI
iv
PENDAHULUAN DARI KETUA
A. Gambaran Umum Commented [E1]: 1.Tambahin visi misi IATMI ya. trus
dijelasin pencapaian visi misinya gimana.
IATMI SMUI (Ikatan Ahli Perminyakan Indonesia Seksi Mahasiswa Universitas 2.. tambahin fokusan lembaganya
Indonesia) adalah klub peminatan departemen Teknik kimia Universitas Indonesia. 3. Tambahin evaluasi visi misi
Fokusan lembaga IATMI SMUI adalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
khususnya untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa FTUI dalam hal perminyakan dan
energi. Visi dari IATMI SMUI 2019 adalah “Terwujudnya IATMI SMUI yang harmonis
dan efektif sehingga dapat memberikan kebermanfaatan secara optimal kepada seluruh
member untuk siap berkontribusi pada sektor energi Indonesia”. Visi tersebut diturunkan
menjadi 4 misi, antara lain:
1. Menciptakan lingkungan kerja IATMI SMUI yang kekeluargaan tanpa
menyampingkan profesionalitas.
2. Membangun relasi yang baik dengan seluruh pihak eksternal IATMI SMUI.
3. Menciptakan Program kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan member
4. Memberikan pembekalan ilmu kemigasan kepada seluruh member agar siap
berkontribusi pada sektor energi Indonesia
Dalam mencapai visi dan misi lembaga, IATMI SMUI telah melaksanakan proker
yang dapat menjadi acuan atau parameter pada misi. Proker tersebut antara lain guest
lecture, Workshop, IATMI E-Mentoring, IATMI Course, Forum Diskusi, IATMI Insight,
dan masih banyak lagi. Selain melaksanakan proker, melakukan kegiatan untuk menjaga
kondisi internal pada Lembaga juga merupakan acuan keberhasilan misi pertama. IATMI
SMUI juga sangat menjaga hubungan dengan pihak eksternal dengan cara melakukan
benchmarking dengan IATMI SM lain, melakukan kunjungan ke IATMI Pusat, bertemu
Alumni dan menghadiri seluruh rapat koordinasi. Ketercapaian visi dan misi lembaga akan
dibahas lebih detil pada bagian B (pencapaian visi dan misi Lembaga disertai bukti).
Secara umum, pencapaian visi, misi, dan target program-program kerja dirasa sudah
baik. Pada pencapaian semester ini, parameter untuk setiap bidang melakukan konsol 1
kali tidak tercapai, hal ini disebabkan oleh beberapa tidak ditemukannya jadwal yang pas
lalu tidak coba di reschedule dan akhirnya tidak melakukan konsolidasi. Untuk
kedepannya akan di follow up kembali kepada BPH yang terkait. Kendala yang umum
sering terjadi dalam menjalankan misi atau program kerja adalah minat member yang
semakin menurun untuk menghadiri proker-proker, hal ini akan dikaji lebih lanjut.
Evaluasi lebih lengkap akan dibahas pada LPJ ini.
2
Target & Pencapaian Semester
Bobot Bobot
No Misi Lembaga Semester 1
Misi Parameter
Target Akhir Target Pencapaian
Pada semester
1, target ini
Menciptakan
masih tercapai.
lingkungan kerja
karena presensi
IATMI SMUI
Presensi staff staff di setiap
yang 25%
1 4% di setiap rapat 0 rapat bidang
kekeluargaan
bidang 70% selalu minimal
tanpa
70%. Parameter
menyampingkan
ini akan diukur
profesionalitas
hingga akhir
kepenurusan.
Target semester
1 telah tercapai.
Pada semester
ini telah
Terlaksananya
dilakukan 7 kali
rapat BPH
rapat BPH pada
sebanyak 12
4% 6 tanggal-tanggal
kali selama
ini: 12 februari,
satu
26 Februari, 12
kepengurusan.
Maret, 2 April,
12 April, 29
April, dan 14
Mei.
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan.
Akan tetapi,
Presensi
pencapaian
setiap rapat
4% 0 selama semester
BPH minimal
1 ini adalah
80%
presensi BPH
pada Rapat
BPH selalu
mencapai 80%
atau lebih.
3
Pada semester 1
parameter
tercapai. Belum
ada BPH yang
Setiap BPH
izin untuk tidak
maksimal izin
ikut Rabep
4% Rabep 0
selama lebih
sebanyak 3
dari 3 kali.
kali
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan.
Target semester
1 tidak tercapai,
karena masih
Terlaksananya
ada beberapa
konsolidasi
bidang yang
bidang
belum
4% sebanyak 2 1
melakukan
kali selama
konsol, yaitu:
satu
kurikulum,
kepengurusan
kajian, litbang,
dan digital
marketing.
Parameter ini
telah tercapai,
target semester
1 dan juga
Terlaksananya
semester 2.
konsolidasi
Pada semester 1
BPH
telah dilakukan
4% sebanyak 3 1
konsolidasi
kali selama
BPH sebanyak
satu
3 kali. Pada
kepengurusan
tanggal 17
januari, 25
Januari dan 14
Mei.
Melakukan
Target semester
Membangun kunjungan ke
1 telah tercapai,
relasi yang baik pusat minimal
karena telah
2. dengan seluruh 27% 5% sebanyak 2 1
dilakukan
pihak eksternal kali selama
kunjungan ke
IATMI SMUI satu
pusat 1 kali.
kepengurusan
4
Parameter ini
telah tercapai,
atau sudah
Melakukan
memenuhi
silaturahmi
target hingga
dengan
semester 2,
alumni
karena IATMI
6% minimal 2
SMUI 2019
sebanyak 2
telah melakuan
kali dalam
silaturahmi
satu
dengan alumni
kepengurusan
sebanyak 2 kali
pada semester
1.
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan.
Menghadiri Untuk semester
seluruh 1 paramater
benchmarking tidak dapat
5% IATMI SM 0 diukur, sebab
yang tidak ada
mengundang IATMI SM lain
IATMI SMUI yang
mengundang
IATMI SMUI
untuk
benchmarking.
Parameter ini
akan dihitng di
akhir
Pengurus kepengurusan.
IATMI SMUI Pada semester 1
5% Menghadiri 100% target ini tetap
100% rapat terjaga karena
koordinasi seluruh BPH
mendatangi
seluruh rapat
koordinasi.
5
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan
karena KPD
day baru akan
terlaksana di
Terdapat akhir tahun
minimal 80 berkolaborasi
member yang dengan seluruh
7% menghadiri 0 KPD di DTK.
member Pencapaian
festival dan parameter ini
KPD Day untuk semester
1 dapat dilihat
dari jumlah
member yang
menghadiri
member festival
sejumlah 65
member.
Parameter
tercapai, namun
akan tetap
dihitung di
akhir
kepengurusan.
Dikarenakan
IATMI SMUI
2019 memiliki
16 proker yang
Menciptakan mengudang
Program kerja 60% Program warga. 10/16
yang berkualitas kerja yang yang dilakukan
3. dan sesuai 23% 6% dihadiri warga 0 pada semester 1
dengan dirasakan dan 6/16
kebutuhan manfaatnya lainnya
member dilakukan pada
semester 2.
60% dari 16=
10 proker, dari
hasil rekapan
QC 10 proker
(60%) yang
telah terlaksana
dapat dirasakan
manfaatnya.
6
Parameter
tercapai.
IATMI SMUI
memiliki 10
proker yang
memiliki
parameter
kehadiran. 8/10
60% Program proker
kerja yang dilaksanakan
memiliki pada semester
5% 60%
parameter 1, 2/10 pada
kehadiran semester 2. 8
yang tecapai proker memiliki
parameter
kehadiran yang
tercapai, yang
berarti
pencapaian
parameter ini
sebesar 80%.
Parameter ini
belum dapat
diukur. Karena
survey minat
Survey minat
atau kebutuhan
atau
member akan
kebutuhan
hanya akan
member
6% 0 dilakukan di
dilakukan
akhir
minimal 1x
kepengurusan
selama
sebagai acuan
kepengurusan
untuk
kepengurusan
tahun depan
atau 2020.
7
Parameter ini
akan diukur
hingga akhir
kepengurusan.
Target untuk
semester 1 telah
Melakukan
tercapai yaitu
Sounding
melakukan
Program kerja
5% 4 sounding
minimal 6
sebanyak 4 kali.
kali selama 1
Sounding
kepengurusan
dilakukan pada
tanggal 13
Februari, 6
Maret, 13
Maret, dan 6
April.
Target untuk
semester 1
Memberikan
tercapai karena
pembekalan
Terlaksananya telah dilakukan
ilmu kemigasan
IATMI Pintar IATMI Pintar
kepada seluruh
2x ke setiap satu kali.
4. member agar 25% 6% 1
bidang selama IATMI Pintar
siap
satu dilaksanakan
berkontribusi
kepengurusan oleh bidang
pada sektor
kurikulum
energi Indonesia
kolaborasi
dengan GLWS
Parameter ini
akan ditinjau
sampai akhir
kepenurusan.
Target ini
Rata-rata nilai
masih tecapai
staff untuk tes
pada semester
6% evaluasi akhir 0
satu, karena
IATMI Pintar
pada ujian akhir
minimal 3.00
tertulis IATMI
Pintar, rata-rata
nilai staff yang
mengikutinya
sebesar 3.32.
8
Target untuk
semester 1 telah
tercapai karena
Terlaksananya
telah diadakan
guest lecture
guest lecture 1
ilmu
kali. Guest
7% kemigasan 1
lecture dengan
sebanyak 2x
tema “Oil and
selama satu
Gas 101” ini
kepengurusan
diadakan pada
tanggal 19
Februari.
Parameter ini
akan dikur pada
akhir
kepengurusan.
Progress pada
semester 1
Tercapainya adalah telah
10 gelar dicapai 6 gelar
prestasi prestasi. (Mr.
member pada OGIP, 2nd
lomba yang runner up
7% 0
diwadahi oleh business case IP
IATMI SMUI fest, 2nd runner
2019 selama up Mud
satu competition IP
kepengurusan Fest, 1st runner
up smartcom
PGD, 2nd runner
up paper PGD,
dan juara 2
paper
Petroforia)
Jumlah
9
C. IKG Lembaga
10
Pencapaian: Untuk poin
IKG 3B, pencapaian pada
semester 1 ini mencapai
target kumulatif pada
semester 1, namun belum
mencapai target akhir. Karya
ilmiah yang dihasilkan oleh
mahasiswa pada semester 1
adalah sebesar 86. Jumlah
tersebut dicapai melalui
karya ilmiah yang dibuat
untuk mengikuti kompetisi
seperti OIM FTUI, PGD UI
,dan lomba lain di luar
3 3b 290 80 86 UI.Pada semester 2 akan
dilakukan pendataan
kembali.
11
Pencapaian: Untuk poin
IKG 3C, pencapaian pada
semester 1 ini mencapai
target kumulatif pada
semester 1, namun belum
mencapai target akhir. Poin
IKG ini akan tercapai pada
semester 2, karena proker
pendukungnya yaitu I-act
baru akan diadakan pada
3 3c 1 0 0 semester 2.
12
Pencapaian: Untuk poin
IKG 5A, pencapaian pada
semester 1 ini mencapai
target kumulatif pada
semester 1, yaitu belum ada
pelanggaran.
13
Pencapaian: Untuk poin
IKG 9A, pencapaian pada
semester 1 ini tidak mencapai
target kumulatif pada
semester 1, dikarenakan
belum terdapat rekapan nilai
UAT.
9 9a 29 10 0
Rencana Strategis: SC IKG
akan mensosialisasi hasil
pencapaian pada semester 1
ini kepada seluruh badan
pengurus harian. SC akn
memfollow up mengenai
UAT.
E. Pemberdayaan Stakeholder
Pemberdayaan stakeholder yang dimaksud disini adalah komunikasi yang dilakukan
dengan pihak-pihak terkait diluar IATMI SMUI oleh ketua umum atau wakil ketua
umumnya. Berdasarkan definisi yang dijabarkan diatas maka pihak luar yang terkait adalah
lembaga-lembaga di DTK, lembaga-lembaga di FTUI, IATMI SM lain dan Pusat serta
pihak-pihak professional. Berikut ini akan dijabarkan secara merinci pihak-pihak yang
telah disebutkan diatas:
Lembaga-lembaga di DTK.
Sebagai ketua lembaga saya selalu menghadiri rapat koordinasi yang dilakukan antar
ketua lembaga. Kemudian untuk proker sampai saat ini telah dilaksanakan beberapa
proker yang dilakukan secara bekerja sama dengan IMTK FTUI, SPE UISC seperti
contoh Guest Lecture, Training, dan Overview dengan SPE UI SC dan Program kerja
berupa ucapan poster yang dibuat bersama dengan lembaga seperti IMTK, SPE UISC,
dan SBE UISC.
14
Lembaga lain di Teknik.
Saya dan wakil ketua selalu menghadiri rapat koordinasi dan juga berusaha menghadiri
proker lembaga lain yang mengundang IATMI SMUI didalamnya. Untuk proker sejauh
ini telah bekerja sama dengan BEM FTUI dan MPM FTUI dalam hal Musyawarah
Kerja.
IATMI SM lain dan Pusat.
IATMI SM lain saya sebagai ketua lembaga menghadiri gathering yang diadakan oleh
IATMI SM lain. Selanjutnya untuk Pusat, saya rutin ke Pusat setiap bulan dan
berolahraga bersama dengan pengurus pusat di Universitas Indonesia setiap beberapa
kali dalam sebulan. Kemudian terdapat beberapa staff untuk bertemu dengan kalangan
professional yang bekerja di Pusat.
Pihak professional dan alumni.
Dengan pihak ini kami selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan pihak terkait
baik dalam hal pembicara untuk proker maupun menjadi juri didalam lomba yang kami
adakan.
15
DESKRIPSI KERJA KOORDINATOR BIDANG
A. KEILMUAN
1. Memastikan terjadinya standardisasi BPH IATMI SMUI 2018 dalam ilmu kemigasan
2. Memastikan alur yang sistematis bagi divisi keilmuan IATMI SMUI 2018
3. Melakukan penanaman yang tepat sasaran dengan konsep 4 fase pembinaan keilmuan
4. Meningkatkan kepekaan dan pengetahuan kemigasan baik secara non-teknis
5. Memastikan kolaborasi-kolaborasi yang dilakukan di divis Keilmuan berjalan
denganbaik dan berdampak
16
LPJ KOORDINATOR BIDANG KEILMUAN
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
1 - - -
B. Gambaran Umum
1. Koordinasi Koorbid-BPH
Koordinasi BPH Koordinator dengan BPH Bidang terjalin dengan baik, dimana
penyampaian informasi satu sama lain berjalan dengan lancar serta adanya feedback
dari kedua belah pihak. Konsultasi terkait program kerja juga berjalan dengan baik.
BPH koordinator melakukan follow up secara berkala kepada BPH bidang terkait dan
BPH bidang juga responsif serta mudah dihubungi, sehingga program kerja dapat
terlaksana dengan baik.
2. Koordinasi Koorbid-Koorbid
Koordinasi dengan BPH lain berlangsung dengan baik, dimana tidak ada kesalahan
yang begitu berarti. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan adanya komunikasi yang
baik antara masing-masing pihak serta akan saling membantu dalam menjalankan
program kerja.
3. Analisis SWOT Koridor
- Strength: Divisi keilmuan memiliki pengurus inti yang berkualitas, berpotensi, dan
bertanggung jawab sehingga dapat dalam melaksanakan program kerja dengan baik.
Seluruh pengurus inti juga mempunyai kerjasama yang baik dan pemahaman yang
cukup baik mengenai divisi ini, sehingga dapat saling membantu.
- Weakness: Pengurus inti pada divisi keilmuan terdiri atas dua angkatan yang berbeda,
sehingga pada beberapa kesempatan sulit untuk menentukan jadwal temu terkait rapat
pengurus. Terkadang beberapa pengurus inti menjadi deadliner dan skip terhadap
beberapa aspek pada program kerja.
- Opportunity: Pengurus inti responsif dan mudah dihubungi, sehingga apabila terdapat
keperluan dan tidak dapat bertemu langsung akan terselesaikan dengan segera.
Pengurus bidang lain juga mendukung program kerja yang ada di divisi keilmuan
sehingga program kerja dapat terlaksana dengan lancar.
- Threat: Beberapa pengurus inti pada divisi keilmuan memiliki kesibukan di kegiatan
lain, sehingga dapat mempengaruhi waktu di divisi keilmuan.
4. Renstra SWOT Koridor
Rencana strategis di semester tersebut sebagai gambaran untuk tahun depan
Melakukan perencanaan di awal kepengurusan terkait jadwal rapat, sehingga
jadwal tersebut tidak terganggu dengan kegiatan lain. Melakukan pencerdasan di
awal kepengurusan agar pemahaman pengurus terkait migas dan divisi keilmuan
lebih matang lagi saat kepengurusan berjalan.
Rencana strategis semester selanjutnya
Penjagaan dilakukan lebih baik dan melakukan follow up secara terus menerus.
18
C. Penutup
1. Kesimpulan
Divisi keilmuan membawahi 3 departemen, yaitu kurikulum, GLWS, dan kajian.
Pada semester 1, koordinasi antara ketiga departemen berlangsung dengan baik dengan
adanya komunikasi yang baik juga serta terjalin kerja sama yang simultan. Pada
departemen-departemen dibawah divisi keilmuan juga saling membantu dalam
melaksanakan program kerjanya. Program kerja pada bidang-bidang di divisi keilmuan
dapat dikatakan terlaksana dengan cukup baik jika melihat dari parameter pencapaian
program kerja per bidang.
2. Rencana Strategis Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Divisi keilmuan perlu menyusun alur keilmuan lebih sistematis dan sinergis
terkait bidang dibawah divisi keilmuan agar penanaman keilmuan kepada elemen-
elemen terkait dapat tersampaikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan penyusunan timeline pada masing-masing bidang lebih sistematis serta
tema-tema yang saling berkesinambungan untuk proker masing-masing bidang.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Divisi keilmuan perlu melakukan tambahan jadwal terkait pertemuan dengan
departemen-departemen dibawah divisi keilmuan untuk mendiskusikan mengenai
program kerja yang akan berlangsung agar persiapan dapat dilaksanakan lebih baik
sehingga dapat mengurangi resiko permasalahan yang akan timbul terkait program
kerja pada departemen-departemen di bawah divisi keilmuan.
Keilmuan Kadiv keilmuan Keilmuan Koordinasi dengan 4 Commented [E2]: Ini yang dinilai kepala keilmuannya ya
dapat merangkul terbagi menjadi stakeholder berjalan
ketiga manager 3 bidang, yaitu dengan lancer. Jarang
departementnya, Kurikulum, terjadi miskomunikasi.
kadiv selalu GLWS, dan Setiap ada kendala
follow up kajian. Ketiga selalu bisa
proker-proker bidang ini menyelesaikan dengan
yang berjalan. sudah baik. Kepala divisi juga
Kadiv juga turut melaksanakan sering mem follow up
ikut serta dalam proker dengan manager department nya
pelaksanaan baik selama terkait koordinasi nya
proker. Divisi kepengurusan dengan bidang lain
keilmuan telah satu semester seperti iatmi pintar.
melakukan ini. Seperti Maupun dengan
konsolidasi guna kurikulum yang Lembaga lain seperti
mempererat selalu guest lecture dan forum
hubungan antar memberikan diskusi.
BPH. ilmu-ilmu dasar
kemigasan
kepada
member.
19
GLWS yang
selalu membuat
acara yang
mengundang
pembicara agar
member dapat
lebih menger
tentang materi
kemigasan.
Dan kajian
yang selalu
memberikan
update terbaru
mengenai isu
isu kemigasan.
20
LPJ KOORDINATOR BIDANG MEDIA DAN KOMUNIKASI
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Tercapai. Kadiv
Terpublikasikannya proker Terkadang masih ada
media dan komunikasi
IATMI SMUI melalui media bidang yang
memegang serta
1 social IATMI SMUI mendadak dalam
mengendalikan
(Official Account Line dan menyampaikan
publikasi via OA
Instagram) jarkom
IATMI SMUI.
Arahan ketua lembaga terhadap Divisi Media dan Komunikasi adalah mempublikasikan
segala bentuk publikasi dari semua bidang di IATMI SMUI melalui Official Account Line
IATMI SMUI dalam bentuk broadcast dan posting dalam home, serta publikasi ke dalam
account Instagram IATMI SMUI dalam bentuk story instagram, post foto di feed dengan design
poster yang dibuat sedemikian rupa agar terlihat rapih, maupun diletakkan pada highlight
instagram. Kedua media social ini, official account line dan instagram, merupakan media yang
baik untuk melalukan publikasi, serta sebagai media penghubung antara IATMI SMUI dengan
pihak lain, maupun dari dalam ataupun dari luar.
Sampai saat ini, semua publikasi proker telah terpublikasikan dengan baik, namun kerap
terjadi keterlambatan publikasi karenakan terkadang pemegang OA line sedang tidak
memegang HP sedangkan bidang yang meminta jarkom memberitahukan secara mendadak,
selain itu hal ini juga bisa terjadi karena terjadinya error pada aplikasi.
B. Gambaran Umum
1. Koordinasi Koorbid-BPH
Koordinasi antara Kepala Divisi dengan Manager Departemen, yang terdiri dari
Manager Departemen Eksternal, Jurnalistik maupun Digital Marketing, berjalan dengan
sangat baik. Koordinasi dilakukan melalui online maupun offline. Semua Mandept
responsif dan aktif apabila ada diskusi ataupun dalam rapat divisi. Namun terkadang
ada waktu dimana BPH memberikan respon yang telat dalam group, sehingga dapat
menghambat pelaksanaan diskusi dalam group. Dalam setiap proker bidang,
koordinator bidang juga turut ikut membantu mengerjakan proker tersebut, begitu juga
dengan semua Mandept, saling membantu walaupun bukan proker mereka sendiri.
2. Koordinasi Koorbid-Koorbid
Koordinasi antar BPH berjalan dengan sangat baik. BPH dari bidang lain akan
menghubungi Divisi Media dan Komunikasi untuk mempublikasikan proker ataupun
publikasi mengenai informasi terbaru melalui media sosial IATMI SMUI 2019. Semua
bidang dengan sangat baik menghubungi divisi medkom untuk publikasi, dengan
mengikuti prosedur yang sudah diberitahu di awal kepengurusan. Namun terkadang
masih ada saja yang mendadak dalam meminta publikasi, sehingga waktu publikasi
22
tidak tepat. Selain itu juga terdapat bidang yang meminta perubahan sedikit dalam
waktu yang mepet dengan jam publikasi, sehingga harus membuat publikasi ulang.
Tetapi hal ini sudah dapat terselesaikan karena apabila ada keterlambatan seperti itu,
waktu publikasi akan digeser ke jam berikutnya dan BPH bidang yang bersangkutan
tidak ada masalah selama materi terpublikasikan dengan baik.
Koordinasi dengan BPH lain juga terjadi dengan sangat baik dalam pelaksanaan
proker kolaborasi ataupun tidak. BPH bidang lain mau membantu dala pelaksanaan
proker agar berjalan dengan lancar.
3. Analisis SWOT Koridor
- Strength: Divisi media dan komunikasi terdiri dari orang-orang yang bertanggung
jawab dan berpotensi, dimana dapat melaksanakan setiap tugasnya dengan baik, selain
itu juga mau membantu bidang lain dalam pelaksanaan proker. Hubungan yang terjalin
di dalamnya juga sangat dekat dan harmonis.
- Weakness: Sulitnya menemukan waktu yang tepat untuk mengadakan rapat, baik rapat
divisi maupun rapat bidang. Hal ini karena adanya perbedaan angkatan, sehingga
jadwal kuliah tiap orang juga berbeda-beda. Selain itu juga masih terdapat pengurus
yang deadliner dalam menjalankan tugas dan program kerjanya.
- Opportunity: Pengurus dari divisi media dan komunikasi responsif, apabila tidak dapat
bertemu secara langsung untuk rapat membahas divisi, rapat dapat dilakukan secara
online melalui group divisi yang ada pada media social Line. Dukungan dari bidang
lain lain maupun dari stakeholder juga sangat membantu dan mendukung kelancaran
pelaksanaan program kerja divisi media dan komunikasi.
- Threat: Beberapa pengurus inti memiliki tergabung dalam organisasi ataupun
kepanitiaan lainnya.
4. Renstra SWOT Koridor
Rencana strategis di semester tersebut sebagai gambaran untuk tahun depan
Penentuan jadwal tetap rapat pada awal kepungurusan, dimana diambil jadwal
yang tidak akan bentrok dengan kegiatan lainnya di luar IATMI. Mempererat lagi
hubungan dalam internal divisi media dan komunikasi.
Rencana strategis semester selanjutnya
Lebih sering melakukan follow up terkait pelaksanaan tugas dan proker.
C. Penutup
1. Kesimpulan
Pada semester ini Divisi Media dan Komunikasi sudah menjalankan tugasnya dengan
sangat baik. Proker-proker dari tiap bidang terlaksana dengan baik juga. Koordinasi antara
Kepala Divisi dengan Manager Departemen, antara Manager Departemen dengan staff
nya, dan antara Manager Departemen dengan BPH yang lain pun juga berjalan dengan
baik.
2. Rencana Strategis Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Lebih sering untuk mengingatkan bidang lain agar tidak meminta jarkom publikasi
secara mendadak karena sudah disepakati aturannya dari awal kepegurusan. Lebih
sering melakukan follow up kepada setiap manager departemen terkait tugas mereka.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
23
Meningkatkan kedekatan antar BPH dengan lebih sering mengadakan rapat divisi
dan melakukan konsol.
24
DESKRIPSI KERJA BIDANG/DEPARTEMEN
A. KESTARI
Divisi kestari memiliki peran umum dalam mengurus administrasi dan timeline lembaga
IATMI SMUI secara terpusat. Detailing kerja divisi Kestari:
1. Menjadi central kerja administrasi IATMI SMUI dalam hal mengorganisir kegiatan
surat menyurat.
2. Menjaga dan mengontrol timeline kerja lembaga IATMI SMUI secara continue dan
melakukan banding apabila terjadi overlapping dengan timeline lembaga lainnya.
3. Mengkoordinir pembuatan dan pembelajaran dalam membuat LPJ IATMI SMUI.
4. Berkoordinasi (baik internal maupun eksternal) dan berwenang dalam menjalankan
kebijaksanaan birokrasi.
5. Bertanggung jawab atas administrasi lembaga serta mengelola, mengatur dan
mengawasi timeline divisi-divisi dan departemen.
B. KEUANGAN
Divisi Keuangan mengatur keuangan dari lembaga IATMI SMUI secara terpusat dan
mencari dana alternatif, dan bertanggung jawab atas administrasi keuangan organisasi serta
mengupayakan sumber pendanaan lembaga dan mengelola keuangan lembaga. Detailing kerja
divisi keuangan:
1. Menjadi central keuangan IATMI SMUI untuk pemenuhan kegiatan lembaga.
2. Mengatur cashflow secara continue selama kepengurusan berjalan.
3. Bertangung jawab untuk membuat laporan keuangan yang akan dilaporkan kepada
stakeholders.
4. Berkoordinasi dengan baik untuk internal dan eksternal lembaga seperti MPM FTUI,
Dekanat FTUI.
C. LITBANG
Divisi Penelitian dan Pengembangan berperan dalam menilai dan mengevaluasi
perkembangan lembaga, memberikan rekomendasi untuk pengembangan lembaga, merancang
rencana strategis untuk kedepannya, serta mengkaji seluruh pencapaian dari seluruh
departemen dan divisi yang ada pada lembaga IATMI SMUI. Detailing kerja divisi penelitian
dan pengembangan:
1. Melakukan penilaian dan evaluasi lembaga secara menyeluruh.
2. Menjadi central of consulting bagi BPH, Staff, dan member IATMI SMUI.
3. Memberikan rekomendasi secara integrative dan implementatif bagi program kerja
IATMI SMUI (eventual ataupun non-eventual).
4. Bertanggung jawab mengontrol masalah ketercapaian visi misi lembaga dan tujuan
seluruh departemen dan divisi yang ada pada lembaga itu sendiri.
5. Melakukan pengembangan lembaga dengan cara memberikan rekomendasi dan
merancang rencana strategis lembaga untuk ke depannya.
D. KEILMUAN
Keilmuan adalah divisi yang mengoordinir dalam hal pencerdasan ilmu kemigasan untuk
seluruh lapisan IATMI SMUI. Dikarenakan begitu banyak dan besar tugas yang dimiliki divisi
ini, maka Divisi ini terbagi menjadi tiga departemen, yaitu Departemen Guest Lecture &
Workshop, Departemen Kajian dan Departemen Kurikulum.
Departemen Guest Lecture & Workshop
25
Departemen Guest Lecture & Workshop merupakan departemen yang bertugas untuk
mengadakan sesi sharing materi teknis kemigasan yang mengundang pembicara dari kalangan
professional, serta memastikan bahwa ilmu yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Selain itu departemen ini pun bertanggung jawab dalam pelaksanaan Wokshop atau pelatihan
langsung yang terkait dengan kemigasan seperti Workshop Software Training.
1. Bertanggung jawab memfasilitasi wawasan dan pengetahuan member IATMI SMUI
dalam dunia Migas.
2. Mengadakan kegiatan Kuliah Tamu yang berhubungan dengan dunia Migas secara
technical maupun non-technical.
3. Mengadakan workshop yang terkait dengan hal-hal yang bersifat praktikal terkait
kemigasan.
Departemen Kajian
Departemen Kajian merupakan departemen yang berperan dalam pemenuhan wawasan
kemigasan member yang bersifat kondisi langsung pada industri seperti pengkajian dibeberapa
aspek vital kemigasan, yaitu birokrasi, regulasi, hokum, ataupun tata kelola kemigasan di
Indonesia. Bentuk kajian yang disampaikan dapat berupa kajian langsung dan kajian tidak
langsung (melalui media sosial).
Detailing kerja departemen kajian:
1. Mengadakan kajian langsung berupa forum diskusi dalam lembaga IATMI SMUI.
2. Mengadakan kajian tidak langsung berupa konten artikel berisi isu terkini kemigasan
di Indonesia.
3. Bekerjasama dengan divisi atau Departemen lainnya, seperti Website dan Design untuk
mengadakan publikasi yang massive dan kreatif.
Departemen Kurikulum
Departemen Kurikulum merupakan departemen bertanggung jawab dalam perancangan
materi atau kurikulum pemenuhan kebutuhan keilmuan member yang terintegrasi dengan
seluruh divisi dan departemen yang ada di IATMI SMUI sehingga ilmu yang didapatkan
anggota menjadi lebih komprehensif. Detailing kerja departemen kurikulum:
1. Bertanggung jawab sebagai media induk keilmuan kemigasan dalam IATMI SMUI.
2. Bertanggung jawab dalam perancangan materi atau kurikulum pemenuhan kebutuhan
keilmuan member yang terintegrasi dengan seluruh divisi dan departemen.
3. Melakukan standardisasi keilmuan bagi Badan Pengurus Harian (BPH) IATMI SMUI.
4. Melakukan penyebaran konten keilmuan dengan berkoordinasi bersama Departemen
Website dan Design serta Jurnalistik.
5. Bertanggung jawab mempersiapkan konten keilmuan yang dapat diterima oleh
berbagai fase atau angkatan member IATMI SMUI.
E. KEANGGOTAAN
Divisi Keanggotaan berperan dalam meningkatan iklim kekeluargaan dan administrasi dari
anggota IATMI SMUI. Sehingga, Divisi ini bertanggung jawab dalam meningkatkan hubungan
dengan staff dan member. Selain itu, Divisi ini pun berperan dalam mengoordinasikan dan
menyusun kaderisasi untuk IATMI SMUI. Detailing kerja divisi keanggotaan:
1. Bertanggung jawab dalam meningkatkan hubungan dengan staff dan member IATMI
SMUI.
2. Membantu persiapan kepengurusan IATMI SMUI sebagai central of human
development dalam bentuk perekturan pengurus internal lembaga.
3. Mengkoordinasikan dan menyusun sistem kaderisasi IATMI SMUI secara terstruktur.
26
4. Bekerjasama dengan Litbang untuk membantu improvement staff IATMI SMUI dengan
cara memberikan evaluasi dalam bentuk raport per-semester.
5. Bertanggung jawab untuk mengontrol pengembangan member dalam hal keilmuan dan
keorganisasian member.
G. EVENT
Divisi Event merupakan divisi yang berperan dalam memfasilitasi member IATMI SMUI
dalam meningkatkan profesionalitas, kompetensi, dan pengalaman yang nyata di divisi
kemigasan. Peningkatan dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada member untuk
mendapatkan arahan dari professional mengenai dunia kemigasan atau terjun langsung melihat
secara nyata. Selain itu, Divisi ini bertanggung jawab untuk mengadakan program kerja berupa
event-event besar didalam lembaga IATMI SMUI seperti kompetisi Internal League. Detailing
kerja divisi event:
1. Bertanggung jawab dalam memberikan kesempatan member dapat belajar langsung di
realita kerja, dalam bentuk pengadaan company visit dan field trip.
2. Bertanggung jawab dalam pengadaan acara eventual yang bersifat inspiring dan
motivational terkait dunia kemigasan.
3. Bertanggung jawab dalam pengadaan kompetisi internal league sebagai bentuk
kerjasama dengan Divisi Training dan Competition untuk meningkatkan kepahaman
member IATMI SMUI.
4. Bertanggung jawab untuk mengontrol, memberikan evaluasi, dan rekomendasi terhadap
acara PGD 2018 dalam kondisi sebagai SC (Steering Committee).
27
1. Bertanggung jawab sebagai penggerak dalam menjaga hubungan IATMI SMUI dengan
kalangan luar, seperti SM (seksi mahasiswa) IATMI lainnya, IATMI Pusat, kalangan
Profesi Migas, mahasiswa, alumni, dan masyarakat berupa pengadaan program kerja
seperti benchmarking, koordinasi rutin dengan IATMI Pusat, dll.
2. Bertanggung jawab dalam memfasilitasi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang
dapat meningkatkan hubungan persahabatan.
Departemen Website dan Design
Departemen Website and Design bertugas untuk mengoordinir dan menjalankan website
IATMI SMUI, serta membuat berbagai macam desain yang akan dipublikasikan yang bersifat
mengundang dan memberikan pengetahuan atau informasi terbaru mengenai kemigasan
maupun IATMI SMUI. Detailing kerja departemen website and design:
a. Bertanggung jawab sebagai penggerak dalam peningkatan konten visualisasi IATMI
SMUI.
b. Bertanggung jawab sebagai central informasi pengetahuan seputar dunia Migas bagi
member IATMI SMUI.
c. Bettanggung jawab memperkenalkan IATMI SMUI ke seluruh kalangan dengan
membuat inovasi dan meng-update situs website IATMI SMUI.
d. Bertanggung jawab memfasilitasi member melalui Media Poster IATMI SMUI yang
akan di-update secara rutin.
Departemen Jurnalistik
Departemen jurnalistik bertugas untuk memberikan informasi seputar pengetahuan akan
kemigasan ataupun berbagai macam informasi yang berhubungan dengan IATMI SMUI
terhadap berbagai stakeholder yang disajikan dalam bentuk website ataupun dalam bentuk
jurnalistik berupa mading dan lain-lain. Detailing kerja departemen jurnalistik:
1. Bertanggung jawab sebagai penggerak dalam memenuhi wawasan member berupa
bacaan, dalam pengadaan bulletin ataupun artikel yang terkait kemigasan dan internal
lembaga.
2. Bertanggung jawab sebagai koordinator utama pengumpulan berbagai tulisan dari
semua SM (Seksi Mahasiswa) IATMI sebagai bentuk kepercayaan IATMI Pusat
kepada IATMI SMUI untuk mengelola kolom khusus SM di majalah IATMI.
3. Bertanggung jawab sebagai koordinator dalam publikasi majalah dinding IATMI
SMUI.
4. Bertanggung jawab sebagai sarana untuk mendokumentasikan berbagai momen-
momen penting yang dialami dan dilakukan oleh seluruh member IATMI SMUI.
28
LPJ DIVISI KESTARI
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
30
Tercapai. Seluruh surat
masuk dan keluar sudah
Bertanggung jawab terhadap
terarsip dalam Google Untuk saat ini
administrasi, surat menyurat,
5 Drive. Divisi kestari juga belum ada kendala
dan juga publikasi sertifikat
sudah selalu memmbuat yang dihadapi.
IATMI SMUI 2018
sertifikat bagi bidang
yang memintanya.
31
internal divisi juga dirasakan ketika melakukan rapat bidang dan inventarisasi dengan
mengikutsertakan BP kestari dalam kegiatan.
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Kestari IATMI SMUI 2019 memiliki 3 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Menjalin koordinasi yang baik antar sesama pengurus di dalam lembaga dan di luar
lembaga
Parameter :
a. 100% Kestari hadir dalam rapat koordinasi sekum teknik
Pencapaian :
Parameter ini tercapai selama semeseter 1 karena perwakilan Kestari IATMI SMUI
selalu hadir dalam rapat koordinasi sekum Teknik.
b. 85% proker IATMI berjalan tepat waktu
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Namun selama semester 1, 95,8% proker IATMI
berjalan tepat waktu.
c. Kestari melakukan reminder setiap bidang minimal seminggu sekali
Pencapaian :
Selama semester 1, Kestari telah melakuakn reminder ke setiap bidang melalui
group chat Line sehingga parameter ini tercapai selama semester 1.
d. Setiap staf Kestari mengikuti rakoor minimal sekali selama kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Selama semester 1 ini belum ada staf kestari yang
mengikuti rakoor dikarenakan masih proses penanaman peran kestari, sedangkan
untuk pengaplikasiannya akan dilakukan pada semester 2.
33
Poin Materi Belum
Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (x)
SPJ A
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
Arahan 1.1 – 1.5
2 -
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A1- A10
B1 – B3
C1 – C3
D2 – D3
34
tugas, penjelasan proker dilakukan melalui group chat tersebut dan dinilai efektif dan
membantu. BP kestari tanggap dalam memberikan respon setiap diberikan
pemberitahuan sehingga komunikasi berjalan cukup lancar. Penentuan waktu untuk
rapat dengan mudah terlaksana karena respon tanggap BP kestari. Ketika rapat, BP
mampu memberikan pendapatnya sehingga setiap rapat berjalan baik. Ketika
menjelang semester berakhir, terdapat BP yang mulai sulit dikontak dan cenderung
lama memberikan kabar terkait tugas sekretaris bidangnya karena isu kesehatannya.
BPH kestari terus mem-followup-nya sehingga mulai memberikan kabarnya dan
melanjutkan tugasnya
2. Koordinasi BPH-BPH
Kestari melakukan koordinasi dengan BPH lain dengan membentuk group chat
Line setiap bidang yang diisi oleh sekretaris bidang masing-masing. Selain sekretaris
bidang, terdapat juga bendahara bidang dan sahabat bidang dari Keuangan dan Litbang.
Melalui grup-grup tersebut lah koordinasi utama yang dilakukan Kestari dengan BPH-
BPH lain dalam segala hal, seperti timeline remider, pemberitahuan jadwal rapat, LPJ
dan lain-lain. Selain itu, BPH Kestari juga ikut membantu memberikan instruksi terkait
administrasi di grup BPH. Hambatan yang dihadapi yaitu terdapat BPH yang cukup
sulit dihubungi dan kurangnya komunikasi dengan bidang Kestari sehingga
menyulitkan kerja Kestari. BPH Kestari terus berusaha mem-followup BPH tersebut
secara daring maupun luring, meskipun pada akhirnya BPH tersebut memberikan kabar
walaupun dalam waktu yang terbilang telat. Kestari tidak mempunyai proker kolaborasi
dengan bidang lain. Koordinasi BPH Kestari dengan BPH lain terbilang lancar dan
sesuai dengan yang direncanakan.
3. Analisis SWOT Bidang
Strength:.Strength yang terasa pada divisi Kestari adalah BP Kestari hampir semuanya
berkomitmen dan telah bekerja dengan sangat baik. BP Kestari juga sangat disiplin
dalam menajalankan kerjaannya baik dalam menjalankan proker maupun hal
administratif bidang.
Weakness: Dapat dikatakan seluruh divisi Kestari termasuk pribadi yang pendiam,
kalem, dan tenag-tenang, sehingga tidak mudah untuk membangun kehangatan ketika
berkumpul
Opportunity: Sifat tanggung jawab yang diperlihatkan oleh Ketua Lemabga dan
wakilnya sangat membantu Kestari khususnya ketika harus berhadapan dengan urusan
terkait BPH. Ketua Lembaga dan wakilnya membantu menjaga dan mengingatkan
informasi dan instruksi dari Kestari
Threat: Ketidakresponsifan dan ketiadaan kabar BPH lain dalam menanggapi segala
instruksi dari Kestari telah memengaruhi pekerjaan divisi Kestari karena keseluruhan
proker Kestari merupakan bersifat internal.
4. Renstra SWOT Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dalam divisi kestari, sebaiknya dilakukan
konsolidasi bidang sebelum mulai menjalankan proker, sehingga setiap staff sudah
mulai mengenal satu sama lain dan tidak ada kecanggungan dalam bekerja. Selain
itu sebaiknya diawal kepengurusan dibuat peraturan yang ketat untuk permasalahan
35
konfirmasi dan reminder timeline, agar supaya setiap BPH lebih aware dalam
menanggapi segala instruksi yang diberikan kestari
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melaksanakan reminder dan konfirmasi setiap minggunya serta melakukan
konsolidasi bidang.
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
36
Proker ini memiliki tujuan yang memenuhi poin A.1 GBKPD yaitu
menginventarisasi terhadapa segala barang yang dimiliki oleh lembaga.
Seluruh barang yang dimiliki lembaga diberi nomor. Ketersediaan dan
keadaan barang dimonitor oleh Kestari setiap bulan. Laporan keadaaan
barang dituangkan dalam berkas berformat Excel dan diunggah ke Google
Drive agar mudah diperbarui setiap melakukan inventarisasi
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Secara garis besar, pelaksanaan proker ini sudah berjalan sesuai dengan
apa yang direncanakan di awal. Proker ini telah berjalan minimal satu kali
dalam bulan aktif kuliah. Proker ini telah dilangsung pada 12 Februari
2019, 21 Maret 2019, 18 Arpil 2019 dan, 16 Mei 2019. Seluruh barang
milik IATMI terletak di sekretariat IMTK dan lebih tepatnya di dalam
kontainer khusus barang-barang milik IATMI.. Salah satu hambatan yang
ditemui adalah kontainer tersebut sudah kelebihan muatan sehingga
beberapa barang perlu ditaruh di luar dan di atas sehingga meningkatkan
probabilitas barang jatuh atau hilang. Hambatan lainnya adalah sulit
menemukan jadwal untuk melakukan inventarisasi karena seluruh divisi
Kestari memiliki IRS yang berbeda-beda dan juga konsiderasi lainnya
adalah inventarisasi dan rapat bidang dilakukan pada saat yang sama
sehingga setiap melakukan proker kehadiran seluruh divisi Kestari telah
diusahakan semaksimal mungkin. Hambatan lainya adalah kurang
ketatnya pengawasan terhadap peminjaman barang IATMI dan juga
sekretariat IMTK yang belum memiliki gembok untuk keamanan.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
37
memiliki gembok, koordinasi dengan IMTK perlu ditingkatkan demi
kenyamanan dan keamanan pengguna sekretariat, termasiuk IATMI.
ii. In Time
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Memantau, mengontrol, dan memastikan proker IATMI berjalan sesuai
dengan timeline, serta mengkoordinir pembuatan LPJ sehingga LPJ dapat
selesai tepat waktu dan sesuai dengan format yang ditetapkan MPM
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker in Time ini adalah komunikasi secara langsung
kepada BPH bidang terkait setiap minggunya melalui grup chat LINE oleh
38
sekretaris bidang tersebut. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga timeline
berjalan tepat waktu. Bentuk reminder tersebut dinilai sudah efektif
dikarenakan reminder dan konfirmasi langsung tertuju pada pihak BPH
bidang terkait.
Evaluasi yang dapat dilakukan dari bentuk proker ini adalah
melakukan reminder secara langsung (tatap muka) atau melalui personal
chat ,untuk menghindari tidak responnya BPH bidang terkait saat
dilakukan reminder dan konfirmasi lewat grup chat LINE.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan proker ini adalah melakukan reminder dan
konfirmasi timeline setiap minggunya pada group chat setiap divisi dan
menuangkannya pada borang pemantauan timeline bulanan serta
melakukan koordinasi untuk pembuatan LPJ pada BPH IATMI dan
melakukan pencerdasan pembuatan LPJ di satu bulan sebelum dideadline
pengumpulan LPJ.
Dalam menjalankan proker ini dibentuk sekretaris bidang yang akan
bertanggun jawab terhadap segala urusan administrasi bidang yang
dipegangnya. Seluruh BPH dan staf divisi Kestari menjadi sekretaris
bidang di IATMI. Segala hal yang menyangkut urusan Timeline akan
diserahkan pada sekretaris bidang tersebut dan dipantau oleh BPH kestari.
Teknis pelaksanaan proker ini sudah dikatakan efektif dikarenakan setiap
progress proker bidang dapat dipantau setiap minggunya melalui grup chat
dan borang pemantauan timeline, sehingga dapat meminimalisir
terjadinya kemunduran timeline lembaga. Kendala yang didapatkan
adalah kurang responsifnya para BPH ketika diminta konfirmasi dan
dalam pembuatan LPJ, evaluasi yang dapat dilakukan adalah melakukan
konfirmasi secara langsung.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
39
iii. TAU GA? (Tata Usaha Lembaga)
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Membuat surat keluar, notulensi dan presensi rapat serta mengarsip surat
masuk, surat keluar, notulensi dan presensi rapat BPH dan rapat
divisi/departemen yang dilakukan selama 1 tahun kepengurusan. Proker ini
tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Proker ini memiliki tujuan yang memenuhi poin A.2 dan A.4 GBPKD
yaitu melakukan pengarsipan terhadap surat-surat dan membuat notulensi
dan absensi sesuai format yang diberikan oleh MPM. Pengarsipan
dilakukan sepenuhnya secara digital di Google Drive.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Salah satu upaya untuk melangsungkan proker ini adalah dengan
membentuk sekretaris bidang yang akan bertanggun jawab terhadap
segala urusan administrasi bidang yang dipegangnya. Seluruh BPH dan
BP divisi Kestari menjadi sekretaris bidang di IATMI. Segala hal tentang
administrasi mulai dari surat keluar dan surat masuk, notulensi dan
40
presensi diurus oleh sekretaris bidangnya. Semua sekretaris bidang lalu
mengarsipkannya ke dalam Google Drive yang dimiliki oleh Kestari.
Untuk kemudahan dan menghindari “kecolongan”, sekretaris bidang telah
disarankan untuk mengikuti setiap rapat bidang yang diadakan dan
mengurusi notulensi. Namun, hal yang direncanakan tersebut tidak
terlaksana sepenuhnya. Ada beberapa sekretaris bidang yang mampu ikut
hadir karena tidak memiliki kesibukan, namun ada juga yang tidak dapat
hadir karena kesibkan lainnya. Selain itu, kadang-kadang terdapat bidang
yang tidak memberitahukan jadwal rapatnya sehingga sekretaris bdiang
tidak mnegetahui adanya rapat.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
41
Memelihara suasan harmonis dalam divisi Kestari juga sangat penting agar BP
tidak mudah “hilang” di tengah jalan. Pada semester selanjutnya, Kestari perlu
melanjutkan proker-prokernya karena bersifat kontinyu. Maka dari itu,
“keberadaan’ BP perlu dijaga agar tetap semangat dalam membantu.
42
LPJ DIVISI KEUANGAN
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Keuangan IATMI 2019 memiliki 3 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan internal bonding yang baik dalam bidang
Parameter:
a. Dilakukannya konsolidasi minimal 2 kali selama kepengurusan
Pencapaian:
Sudah melakukan konsol sebanyak 1 kali pada semester 1
b. Mengadakan rapat bidang minimal 8 kali selama masa pengurusan
Pencapaian:
Telah dilakukan rapat bidang sebanyak 3 kali pada semester 1, sesuai dengan
timeline yang dibuat.
c. 60% pengurus keuangan (BPH dan BP) mengikuti setiap rapat bidang yang
dilaksanakan
Pencapaian:
Rapat bidang telah dilakukan sebanyak 3 kali dengan minimal kehadiran 83% serta
Konsolidasi bidang keuangan telah dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan kehadiran
BP dan BPH keuangan 83%.
45
3. Menjalin hubungan baik untuk memberikan manfaat terhadap semua stakeholder yang
terkait dengan divisi keuangan IATMI SMUI 2019
Parameter:
a. Terdapat dana turunan yang akan diberikan kepada kepengurusan berikutnya
minimal sebesar Rp. 5.000.000-
Pencapaian:
Sudah ada pengumpulan dana baik dari penjualan merch dan melakukan danusan
food fair sebanyak dua kali pada semester 1 dengan hasil Rp 975.000,-
b. Melakukan pencerdasan tentang RKAT Internal dan Eksternal kepada staff bidang
Keuangan minimal 1 kali selama kepengurusan
Pencapaian:
Sudah dilakukan pencerdasan mengenai RKAT internal dan eksternal kepada staff
keuangan oleh BPH keuangan pada semester 1
c. Terlaksananya seluruh rangkaian kewirausahaan bidang Keuangan yaitu IATMI
Treasure
Pencapaian:
Sudah melakukan penjualan merch dan 2 kali danusan booth pada semester 1, sesuai
dengan timeline yang dibuat pada awal kepengurusan
46
SPJ
(Standar
A
Pemangku
B
Jabatan)
Umum
a.1. BP berkontribusi
sebagai subjek (ikut
Arahan
dalam kepanitiaan)
Ketua
a.2. BP berkontribusi
Lembaga
sebagai objek (hadir
dalam program kerja)
1. Mengetahui
diskripsi dan fungsi
bidang keuangan
secara mendalam
2. Mengetahui cara
membuat RKAT 2 -
Internal
3. Mengerti cara
membuat dan
mengisi laporan
keuangan IATMI
SPJ Bidang Poin 6 (x)
atau cashflow
4. Mengetahui
mekanisme proker
IATMI's Treasure
secara keseluruhan
5. Mengetahui alur
pencairan dana dari
dekanat
6. Mengetahui cara
pembuatan LPJ
Keuangan
47
Solusi yang dilakukan, BPH keuangan menyampaikan informasi tersebut dengan media
lain, tepatnya sosial media kepada BP di grup divisi.
Selain itu, untuk penanaman hal lainnya, dilakukan dengan pelaksanaan program
kerja. BP keuangan ditugaskan untuk menjadi pj bidang – bidang yang ada IATMI
SMUI 2019. Sebagai pj, BP keuangan bertugas untuk memfollow up pengumpulan
bukti pembayaran untuk keperluan cashflow. Serta untuk bidang – bidang tertentu, BP
keuangan bertugas memfollow up proposal dan lpj untuk pencairan dana dekanat. Dari
hal tersebut, BP dapat memahami mekanisme pencairan dana dari dekanat.
Untuk IATMI Treasure, BP Keuangan bertugas juga untuk mengontak bidang –
bidang yang akan danus box setiap minggunya. Kemudian, dalam kegiatan IATMI
Booth yang merupakan bagian dari IATMI Treasure, BP bertugas menjadi PJ yang
mengatur mekanisme serta apa yang akan dijual.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH koordinator dan BPH bidang terjalin dengan baik.
Komunikasi yang dijalankan lancar dan adanya feedback dari kedua belah pihak.
Konsultasi akan sebuah proker juga berjalan sangat baik, khususnya untuk proker yang
membutuhkan sumber daya dan pengalaman lebih banyak serta proker yang
mengundang pihak dari luar.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi dengan BPH bidang lain berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari
kehadiran BPH bidang lain dalam proker bidang keuangan dan rakor. Kerja sama yang
dilakukan juga lancar terbukti tidak ada rintangan yang berarti dan saling membantu
dalam menjalani program kerja, khususnya program kerja di bawah koordinasi
keuangan.
3. Analisis SWOT Bidang
Strength:
Antar pengurus bidang sudah saling mengena; dengan baik
Sudah timbul rasa ingin saling membantu antar pengurus bidang
Weakness:
Belum terlalu gencar dalam hal dana usaha.
Kurang tepat waktu dalam menjalankan beberapa program kerja atau tidak
sesuai timeline.
Hanya 1 dari 3 rapat bidang yang dihadiri 100% pengurus.
Opportunity:
Terdapat mahasiswa baru yang dapat menjadi sasaran dana usaha.
Threat:
Tiga dari enam (50%) pengurus bidang akan memasukki tingkat akhir, dapat
mennurunkan kinerjanya terhadap bidang keuangan akibat kesibukkan
akademis.
4. Renstra SWOT Bidang
Rencana Strategis untuk Semester 1 tahun depan
Menggencarkan program – program berkaitan dana usaha dari awal
kepengurusan.
Mengatur jadwal rapat sedemikian rupa agar semua pengurus dapat hadir.
Rencana Strategis untuk Semester 2
Mengatur jadwal untuk rapat dari jauh – jauh hari agar semua bias datang.
48
Melakukan progres program kerja setiap minggu nya di grup line agar tidak
terjadi keterlambatan pelaksanaan.
Melakukan dana usaha khususnya untuk mahasiswa baru, sepeti menjual
merchandise.
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. RKAT Internal
1. Jenis Program Kerja
Keuangan (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Menyusun rancangan pemasukan pengeluaran IATMI SMUI selama satu
tahun kepengurusan sehingga dapat dilakukan perencanaan alokasi keuangan
untuk keberlangsungan proker IATMI SMUI. Selain itu, sebagai tools
evaluasi perencanaan lembaga dan untuk memastikan perencanaan keuangan
yang baik untuk Lembaga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
RKAT Internal IATMI
telah terbentuk 100%
Terbentuknya
pada awal
RKAT
kepengurusan, sebagai
internal
acuan dalam
IATMI SM
menentukan
UI 2019 pada
pengeluaran divisi dan
1 awal Tercapai
lembaga. RKAT
kepengurusan
Internal dijadikan
sesuai
acuan untuk bidang –
dengan
bidang di IATMI
format dari
dalam menentukan
MPM
budget program
kerjanya.
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Proker RKAT Internal dirasa sudah efektif dan sesuai dengan
kegunaan proker. RKAT yang sudah dibuat diawal kepengurusan sudah
dapat menjadi tools perencanaan yang baik bagi keuangan lembaga.
Pengingatan RKAT juga dilakukan sebagai bentuk penjagaan pengeluaran
dari keuangan.
49
tersebut, BPH divisi keuangan melakukan review terhdap pengeluaran
divisi dan merevisinya. Setelah itu, RKAT Internal dikumpulkan ke MPM
untuk di cek, revisi terakhir sebelum difiksasi. Hambatan yang dialami
adalah ketika menentukan alokasi dana terhadap proker – proker yang ada,
BPH Divisi Keuangan dituntut untuk bijaksana dan akurat, agar dapat
mencukupi proker yang ada di IATMI SMUI 2019.
Keuangan
Terkumpulnya IATMI SMUI
cashflow mengumpulkan
1 IATMI SMUI Tercapai cashflow setiap
2019 ke MPM bulan ke MPM
setiap bulannya FTUI pada
tanggal 10
50
Terpublikasinya
laporan
keuangan
IATMI Publikasi
sebanyak 4 kali cashflow baru
pada grup sosial Belum dapat 1 kali (januari
2
media pengurus diukur – maret), akan
IATMI SM UI dilakukan
2019 dan setiap tiga
official account bulan.
IATMI SMUI
2019
Parameter
tercapai. 100%
bukti
pengeluaran
Terarsipnya diarsip pada
80% bukti semester ini,
pengeluran setiap proker
program kerja yang akan
3 Tercapai
IATMI SMUI direimburse
2018 yang ada wajib
pada keuangan memberikan
IATMI kwitansi dan
kwitansi
tersebut
dilampirkan
pada cashflow
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk proker yang berupa pembuatan cashflow yang dilakukan tiap
bulan secara rutin dirasa sudah efektif untuk menjadi tools pengontrol
neraca keuangan lembaga dan dapat menggambarkan kondisi pemasukan
dan pengeluaran lembaga.
Evaluasi Teknik Pelaksanaan
Pada akhir bulan, staff keuangan akan mengingatkan tiap – tiap bidang
untuk mengumpulkan bukti pembayaran di grup internal, ditunggu sampai
dengan tangal 7 di bulan berikutnya. Setelah itu, BPH bidang keuangan
akan memasukkannya ke excel yang telah disediakan MPM, begitu pula
dengan pemasukkan yang didapat IATMI, baik secara lembaga maupun
bidang. Kemudian, pada tanggal 10 akan dikumpulkan ke MPM FTUI
melalui email. Setiap 3 bulan, cashflow akan dipublikasikan dalam
benduk pie chart sebagai transparasi terhadap member, staff dan pihak –
pihak terkait IATMI SM UI 2019.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gant Chart Perencanaan
51
Gant Chart Pelaksanaan
Di semester
Terlaksananya ini sudah
danusan dilakukan 2
IATMI Booth Belum dapat kali di bulan
2
sebanyak 4 diukur April dan
kali selama Mei, dengan
kepengurusan keuntungan
masing –
masing Rp
52
175.000 dan
Rp 114.000
Terkumpulnya
dana dari
Keuntungan
Penjualan
dari penjualan
Jaket IATMI
3 Tercapai jaket iatmi:
sebesar Rp.
Rp 1.615.000
1.500.000
selama
kepengurusan
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari program kerja ini sebenarnya sudah cukup efektif untuk
pencaharian dana, namun ada beberapa hal yang dapat ditingkatkan
seperti penggencaran pencarian dana dengan danusan pre-order dan
berbagai penjualan merchandise (sampai saat ini, baru notebook).
Evaluasi Teknik Pelaksanaan
Danus Box:
Setiap minggu, staff keuangan akan mengingatkan 2 bidang untuk
berjualan 1 box makanan, apabila tidak akan didenda Rp 25.000.
IATMI Booth:
Dua staff keuangan akan ditunjuk sebagai PJ di setiap IATMI Booth.
Kemudian PJ beserta BPH keuangan dan staff lain akan berdisukusi untuk
menentukan apa yang akan dijual (makanan). Lalu IATMI Booth
membuka stand di pelataran tekkim, dengan dilengkapi spanduk IATMI
sebagai pengenal kepada warga.
Jaket IATMI dan Notebook:
Membuat design, membuka pre – order, memesan ke vendor, mengimbau
pemesan untuk membayar, melunasi dan mengambil barang dari vendor,
membagikan sembari mengingatkan kembali untuk melunasi
pembayaran.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gant Chart Perencanaan
53
Tidak ada perubahan pada jadwal IATMI Treasure. Akan tetapi ada
keterlambatan pada pembagian jaket IATMI. Yang ditargetkan selesai di
minggu kedua bulan April, namun menjadi sampai di bulam Mei.
Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Untuk jualan danus box, terkadang ada bidang yang terlambat
membayarkan hasil danus atau uang denda. U/ IATMI booth kedua,
terjadi miskoordinasi dengan pihak lain yang juga membuka stand di
pelataran Tekkim pada waktu yang sama, sehingga stand IATMI booth
kurang laku. Sementara, untuk penjualan jaket & notebook, terjadi
keterlambatan dalam pembagian dan pelunasan barang.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Untuk penjualan merch, perlu ditingkatkan lagi ketegasan kepada pembeli
dalam melunasi merch melalui chat ataupun secara langsung. Selain itu, perlu
ditingkatkan marketing serta ide dalam menjual merch selain jaket IATMI,
sehingga lebih banyak pembeli. Kemudian, untuk pembagian jaket dapat
dikoordinasikan dengan masing – masing kepala bidang di IATMI. Untuk
IATMI booth, perlu dilakukan publikasi dari jauh – jauh hari (h – 1 minggu),
agar tidak tabrakan dengan danus pihak lain, serta supaya lebih banyak yang
mengetahui dan mampir untuk membeli. Untuk danus box, pengaturan jadwal
bidang yang berjualan dapat dibuat lebih terencana, serta staff keuangan lebih
giat membuat reminder, supaya bidang yang akan berjualan sudah tahu jadwal
mereka berjualan dari jauh – jauh hari. Serta menerapkan system denda apabila
ada bidang yang hutang dalam waktu yang cukup lama.
iv. IATMI to Dekanat
1. Jenis Program Kerja
Keuangan (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Untuk mengkoordinir dan mengurus pencairan dana dari dekanat ke
lembaga dengan cara memastikan proposal dan LPJ dari lembaga sampai
kepada Dekanat serta memastikan dana dari dekanat sampai ke Lembaga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Terkumpulnya
proposal
Setiap proker
kegiatan ke
yang didanai
dekanat sesuai
dekanat, telah
dengan waktu
mengumpulkan
1 yang telah Tercapai
proposal ke
ditentukan,
MPM FTUI H-
yakni H-1
1 bulan
bulan di
minggu kedua.
minggu ke-
dua
(75%) Terjadi
Terkumpulnya
keterlambatan
LPJ kegiatan
Tidak mengumpulkan
2 (Eksternal) ke
Tercapai LPJ pada
dekanat H+5
beberapa
hari kegiatan
proker yang
54
didanai
dekanat.
Dari 4 proker
yang sudah
diajukan ke
dekanat selama
semester 1, 3
sudah turun
dananya.
Sementara itu,
satu proker lagi
IATMI Road
to Champion
(OGIP & IP
Fest) belum
turun, karena
ada
keterlambatan
dalam
pengumpulan
LPJ.
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari program kerja ini sudah cukup efektif, namun dapat
ditingkatkan lagi dengan penjelasan lebih detil mengenai pembagian tugas
antara bidang keuangan dan bidang terkait yang prokernya akan didanai
dekanat.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Staff keuangan akan mengingatkan bidang terkait untuk menyusun
proposal di h – 2 bulan proker yang akan didanai dekanat, lalu
memberikan format yang ditentukan oleh MPM disertai format LPJ.
Apabila sudah, maka akan dicek oleh BPH keuangan apakah sudah sesuai
dengan format, setelah itu baru dikumpulkan ke MPM.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gant Chart Perencanaan
55
Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
Waktu bergantung pada pelaksanaan proker terkait. Untuk LPJ, suka
terjadi keterlambatan dalam mengumpulkan yang menyebabkan dana dari
dekanat juga terlambat turunnya.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Di awal tahun, seharusnya dibuat secara tertulis apa saja jobdesc dari
bidang terkait dan bidang keuangan dalam pencairan dana dari dekanat, agar
lebih mudah koordinasi ke depannya. Selain itu, staff keuangan dapat
mengingatkan lebih intens, baik via chat ataupun langsung, agar tidak terjadi
keterlambatan dalam pengumpulan proposal maupun LPJ.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Selama semester 1, divisi Keuangan IATMI SMUI 2019 telah menjalankan
program kerja dan melaksanakan fungsi dari divisi keuangan dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari visi dan misi yang telah tercapai. Selain itu partisipasi BP dalam menjalani
program kerja juga sudah baik, menghasilkan koordinasi antara BPH dengan BP
menjadi baik, dimana atmosfer setiap rapat bidang terasa kekeluargannya. Pada
semester 1, beberapa parameter sudah tercapai, namun ada juga parameter yang belum
tercapai dikarenakan belum dapat dihitung atau ditentukan (harus 1 tahun). Sejauh ini
sebagian besar program kerja berlangsung sesuai dengan timeline yang telah ditetapkan
dan sesuai dengan perencanaan. Walaupun ada program kerja yang mundur dari
timeline, namun hal ini dapat diatasi dengan baik oleh divisi keuangan. Kurikulum
kaderisasi yang direncanakan berjalan dengan cukup baik, meskipun ada target yang
mengalami kemunduran.
2. Rencana Strategis Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Pada semester 1 tahun depan, divisi keuangan dapat melakukan konsolidasi
setidaknya dua kali serta rapat minimal 1 bulan sekali, guna mempererat hubungan
antara BPH dan BP. Selain itu, BP juga dapat berperan aktif dalam pembuatan
laporan keuangan IATMI (cashflow). Guna meningkatkan sumber pemasukan,
dapat dilakukan pula brainstorming antar BP Keuangan.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Pada semester depan, divisi keuangan IATMI SM UI dapat lebih
menggencarkan pencarian dana untuk menambah pemasukan IATMI SM UI.
Publikasi mengenai IATMI Booth juga akan lebih ditingkatkan agar semakin
banyak mahasiswa yang datang ke IATMI Booth untuk membeli produk yang
dijual. Selain itu akan dilakukan evaluasi pada pelaksanaan kurikulum kaderisasi
internal mengenai kinerja keuangan dari BP keuangan sendiri.
56
Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
Koordinasi skala)
Nama Bidang dan atau Kondisi Program
dengan 1-kurang
Koridor Internal Kerja
stakeholder 2-cukup
3-baik
4-sangat baik
Proker Untuk
Hubungan
berjalan dengan
internal
dengan baik. koordinasi
baik,
Keuangan 1 dari 4 stakeholder 4
koordinasi
proker yang berjalan
BPH dengan
parameternya dengan
BP baik.
tidak tercapai lancar
57
LPJ DIVISI LITBANG
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
59
Pencapaian Visi dan Misi Bidang
Penelitian dan Pengembangan IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu Mewujudkan
Litbang yang peduli, bersahabat, serta berperan aktif dan inovatif terhadap
perkembangan proker dan bidang di Lembaga IATMI SMUI.
1. Peduli yaitu tiap pengurus litbang tidak hanya saling peduli dengan sesama
pengurus litbang tapi juga kepada bidang lainnya, dengan cara menghadiri rabid
dari bidang lain dan juga membantu memberikan solusi apabila ada masalah dalam
proker bidang lain.
2. Bersahabat yaitu tiap pengurus litbang tidak hanya mengenal sesama litbang, tapi
juga dengan pengurus IATMI SMUI 2019 dengan cara menghadiri proker-proker
yang ada di IATMI SM UI.
3. Aktif dan Inovatif yaitu tiap pengurus litbang memiliki peran aktif terhadap bidang
yang disabid-in melalui sesi konsultasi jika diperlukan oleh bidang yang
bersangkutan apabila terdapat kendala dalam mempersiapkan suatu proker ataupun
permasalahan internal bidang itu sendiri dimana pengurus litbang diharapkan bisa
memberikan saran yang membangun untuk kebaikan bidang tersebut.
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Litbang IATMI SMUI 2019 memiliki 4 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Terjalinnya hubungan yang baik dan harmonis antara pengurus bidang Litbang dan
terhadap bidang lain
Parameter :
a. Minimal 80% pengurus litbang IATMI SMUI menghadiri rapat yang dilaksanakan
selama satu kepengurusan
Pencapaian:
Parameter ini sudah tercapai pada semester I karena paling banyak BP yang tidak
hadir 1 orang.
b. Terlaksananya minimal 2 kali konsol
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena masih berlangsung sampai akhir
kepengurusan
c. Sahabat bidang menghadiri minimal 50% rapat yang diadakan oleh bidang lain
yang di sabidkan
Pencapaian:
Parameter ini tidak tercapai karena masih ada bidang yang tidak memberitahu
sahabat bidang bahwa akan dilaksanakan rabid pada hari tertentu dan terkadang
staff tidak dapat menyesuaikan jadwal dengan rapat bidang lain
60
a. Terlaksananya penyebaran Indeks Kebutuhan member
Pencapaian:
Belum tercapai karena baru dilaksanakan pada semester III
b. Tersusunnya laporan analisis kebutuhan member
Pencapaian:
Belum tercapai karena baru dilaksanakan pada semester III
c. Tersampaikannya laporan analisis kebutuhan member kepada calon ketua
kepengurusan berikutnya
Pencapaian:
Belum tercapai karena baru dilaksanakan pada semester III
4. Memberikan rekomendasi dan saran kepada bidang lain untuk pengembangan bidang
Parameter :
a. Tersampaikannya laporan MMC kepada BPH bidang pada bulan aktif
kepengurusan
Pencapaian:
Laporan MCC berubah nama menjadi Kebuli, namun Kebuli tidak terlaksana
dengan baik karena jadwal rapat bidang yang terkadang tidak rapat sama sekali dan
kondisi staff yang terkadang sulit menyesuaikan jadwal untuk mengikuti rapat
bidang tersebut.
b. Tersusunnya rencana strategis untuk masing-masing bidang
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena Renstra dilaksanakan pada akhir semester
c. Tersampaikannya laporan rencana strategis kepada calon ketua selanjutnya untuk
kepengurusan berikutnya
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena Renstra dilaksanakan pada akhir semester
61
Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Untuk kurikulum kaderisasi yang dilksanakan bidang Litbang selama semester 1
adalah poin A1, A2, A3, B1, B2, C1, C2, C3, D1, D2, dan D3. Untuk pelaksanaan poin
A1, A2, dan A3 penanaman dilakukan pada awal pertemuan rapat sehingga para BP
mengerti megnenai tugas-tugas yang dilaksanakan. Untuk pon B1, dan B2 ditanamkan
pada awal pertemuan rapat dan selama pengerjaan QC sehingga dapat dilihat hasilnya
pada laporan QC yang telah dibuat oleh BP. Untuk pelaksaana poin C1, C2, dan C3
terlaksana dengan baik dimana BP sudah mengerjakan laporan QC, namun laporan
Kebuli masih belum terlaksana dengan baik karena memang kurang memadai
kondisinya. Untuk poin D1, D2, dan D3 sudah terlaksana dengan baik dimana BP dapat
menyampaikan tugas-tugas yang di PJ-kan oleh para BP dan dapat memimpin rapat
untuk menyampaikan tanggungjawab nya. Untuk poin D2 masih belum terlaksana
dengan baik karena kebanyakan BP belum menyampaikan hasil laporannya
Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH dengan BP pada semester 1 sudah cukup baik yaitu
dengan melakukan rabid rutin setiap 1 bulan sekali. Sehingga apabila ada proker-proker
62
yang akan berjalan bisa dijelaskan secara langsung kepada BP. Namun masih ada
beberapa hambatan seperti adanya BP yang terkadang susah dihubungi, suka lupa dan
juga kurang responsif di group sehingga memerlukan waktu yang lebih untuk
memberitahukan sesuatu. Sehingga kedepannya, untuk mengingatkan BP terkait
proker-proker yang akan dilaksanakan bisa dengan melakuka follow-up secara berkala
sehingga permasalah sebelumnya bisa dihindari.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi dengan bidang lain sudah baik karena pengurus bidang lain yang
cukup responsif dalam menjawab hal-hal yang bersangkutan dengan kepentingan
proker. Namun terkadang masih ada bidang-bidang tertentu yang lupa memberitahukan
mengenai proker nya yang akan berjalan, sehingga pengurus perlu bertindak cepat
untuk menyelesaikannya.
Selain itu, apabila ada proker kolaborasi dengan lembaga lain koordinasi sudah
baik dengan melakukan pambagian jobdesc yang rata tanpa memberatkan salah satu
pihak.
3. Analisis SWOT Bidang
Strength: bidang Litbang sendiri yaitu berupa dilaksanakannya rabid yang diadakan
secara rutin, sehingga kita bisa tahu bagaimana keadaan staff kita dari tiap
pertemuan rabid tersebut. Selain itu, tidak selamanya rabid hanya membahas
masalah proker tetapi juga saling menceritakan kesibukan masing-masing staff.
Weakness: masih adanya beberapa staff yang susah dihubungi apalagi ada juga staff
yang memang memilih untuk tidak mengikuti kegiatan di FT lainnya. Dan juga
kebanyakan pengurus di Litbang merupakan orang yang pelupa jadi perlu adanya
follow up secara berkala untuk menghindari skip nya suatu proker.
Opportunity: Opportunity yang dimiliki oleh Litbang, karena staff Litbang yang
memang semuanya laki-laki mereka jadi lebih bisa dekat dan nyambung karena
memiliki suatu kesamaan seperti dalam bentuk games atau pun lainnya, dimana
dengan adanya hal tersebut mereka jadi lebih saling berkomunikasi satu sama lain
sehingga bisa menjadi lebih dekat.
Threat: threat dari Litbang sendiri yaitu karena adanya staff yang memiliki
kesibukan lain selain di IATMI, terkadang mereka belum bisa membagi jadwalnya
sehingga beberapa kali tugas di Litbang menjadi dilalaikan sehingga perlu
diingatkan secara terus menerus.
4. Renstra SWOT Bidang
Renstra untuk Kepengurusan Tahun Depan
- Untuk QC acara bisa dibuat list proker tiap bulannya agar tidak ada yang
terlewat dan juga koordinasi dengan BPH bidang lainnya bisa ditingkatkan
- Untuk QC non acara juga dipersiapkan sesuai timeline agar pelaksanaannya
seperti dengan timeline yang sudah dibuat, dan juga untuk QC non acara bisa
dipertimbangkan lagi bentuknya seperti apa yang lebih efektif
- Untuk EKP dipersiapkan lebih matang lagi dan disesuaikan dengan timeline
agar tanggal persiapan sampai penyebaran hasil EKP bisa dilaksanakan sesuai
timeline yang sudah ditentikan
Renstra untuk Semester Selanjutnya
Untuk semester selanjutnya, pelaksanaan proker diharapkan lebih sesuai dengan
timeline agar tidak ada yang bentrok dengan pelaksanaan proker lainnya. Selain itu,
untuk internal bidang bisa lebih ditingkatkan lagi agar baik staff maupun BPH bisa
63
lebih komunikatif satu sama lain. Sehingga tidak ada yang di tengah kepengurusan
hilang begitu saja. Oleh karena itu diperlukan penjagaan internal bidang oleh BPH
dengan melaksanakan konsol ataupun sering melakukan sharing setelah
melaksanakan rabid rutin.
EKP semester 1
sudah
dilaksanakan.
Terlaksananya program kerja di Namun
Belum dapat
2 akhir semester 1 dan akhir pelaksanaan
diukur
semester 2 EKP semster 2
tidak dapat
diukur pada
semester 1.
Tersampaikannya laporan hasil
evaluasi kepada pegurus IATMI
melalui BPH bidang Proker baru
Belum dapat
3 bersangkutan (untuk BP) dan dilaksanakan
diukur
melalui ketua/wakil (untuk BPH) pada semester 1
secara langsung maupun tidak
langsung
64
Hasil EKP
bidang pada
semester 1
Terarsipnya rekapan hasil
Belum dapat sudah terarsip,
4 evaluasi selama satu tahun
diukur namun EKP
kepengurusan
pada semester 2
belum dapat
diarsipkan
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk GBPKD yang ditunjang pada proker ini, yaitu, poin D.3, sudah tepat
tujuan dan tepat sasaran. EKP dilaksanakan dengan menggunakan Microsoft
Excel yang diberi password sesuai NPM masing-masing pengurus. Namun
beberapa kali terdapat password yang tidak sesuai dengan NPM nya, sehingga
diperlukan file EKP template yang siap digunakan untuk mengganti file yang
tidak bisa dibuka.
65
Perlu ditingkatkan follow up jadwal terhadap staff dan BPH terkait
jadwal EKP. Apabila staff dan BPH terkait tidak dapat menghadiri EKP
pada jadwal yang telah ditetapkan sebaiknya dibuat daftar sejak awal untuk
mencari jadwal yang memungkinkan untuk melaksanakan EKP susulan
secara kumulatif. Sebaiknya dalam jarkom disertakan mengenai system
operasi minimum yang dpaat mensupport pengisian borang.
Terlaksananya penyebaran QC
Penyebaran baru
proker non-acara 1x dalam Belum dapat
2 dilakukan pada
bentuk online maupun offline diukur
akhir semester 2
yang ditujukan kepada member
66
Belum semuanya
100% laporan hasil QC
melaksanakannya
disampaikan kepada BPH bidang Belum dapat
4 dan masih ada
yang bersangkutan secara diukur
laporan QC
langsung maupun tidak langsung
semester 2
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk GBPKD yang ditunjang pada proker ini, yaitu, poin E.1, sudah tepat
tujuan dan tepat sasaran. QC eventual dibuat dalam bentuk offline yang
dibagikan pada saat pelaksanaan proker untuk proker yang
diselenggarakan di lingkungan FT dan offline untuk yang
diselenggarakan di luar lingkungan FT.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Sering terjadi ketidaksesuaian antara jumlah QC yang dibuat dengan
yang sesungguhnya dibutuhkan. Beberapa laporan analisis QC tidak
tersusun maupun terjadi keterlambatan. Koordinasi hasil QC proker
kolaborasi masih perlu ditingkatkan.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
67
QC yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan proker. BPH dan PJ proker QC
perlu membuat daftar proker dan melakukan follow up penyusunan dan
penyampaian laporan analisis QC. Untuk QC kolaborasi perlu dilakukan
follow up hasil oleh BPH maupun staff agar dapat dilakukan penyusunan
laporan analisis QC segera.
ACC masih
Terukurnya 100% poin visi misi akan dilakukan
Belum dapat
1 dan pencapaian IKG IATMI pada semester
diukur
2019 selanjutnya
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk GBPKD yang ditunjang pada proker ini, yaitu, poin E.3 dan E.4,
sudah tepat tujuan dan tepat sasaran. Laporan ACC berbentuk LPJ IKG dan
Visi Misi yang didalamnya sudah tercakup aspek-aspek yang diperlukan
68
IKG adalah wakil ketua IATMI maka Litbang hanya dapat memantau
dan membantu kebutuhan SC
E. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan rangkuman LPJ, proker yang sudah dilaksanakan pada semester 1
sudah terlaksana dengan cukup baik walaupun terkadang masih ada beberapa miss
komunikasi antar BPH dengan BP nya sehingga pekerjaan menjadi terhambat. Tapi
secara keseluruhan sudah cukup baik. Dalam pelaksanaan EKP, secara keseluruhan
sudah cukup baik namun terdapat beberapa BP dari bidang lain yang tidak mengikuti
jadwal dan sulit untuk di hubungai sehingga tidak mengikuti EKP. Dalam pelaksanaan
QC, perlu dipastikan lagi bahwa BP sudah merekap dan membuat laporan dan
mengupload filenya ke GDrive.
2. Rencana Strategis Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk renstra semester 1, pelaksanaan EKP perlu di pertimbangkan kembali
agar seluruh BP dapat mengikuti EKP. Untuk QC pastikan bahwa sudah meng-
upload file yang dibutuhkan.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Lebih gencar lagi dalam mengingatkan staff nya untuk merekap QC dan
mengupload laporan QC
69
Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik
Beberapa
Untuk
BP masih
Sejauh ini koordinasi
kurang fast
program dengan
respon
Litbang kerja stakeholder 4
sehingga
terlaksana berjalan
dapat
dengan baik. kurang
menghambat
lancar
pekerjaan.
70
LPJ DEPARTEMEN GLWS
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Tercapai. Total 4
narasumber telah
Mencari dan mengundang
diundang untuk Belum ada kendala yang dapat
1 narasumber untuk keperluan
mengisi Guest di evaluasi.
Guest Lecture dan Workshop
Lecture dan
Workshop
Tercapai. Parameter
telah tercapai dengan Kendala yang ditemui adalah
diadakannya Guest kesusahan untuk mengajak
Lecture dan member menghadiri acara,
Mewadahi member dengan
2 Workshop yang kedepannya akn di kaji lagi
ilmu yang aplikatif
memberikan mengenai apa yang bisa
pengetahuan membuat banyak member
kemigasan yang yang dating.
aplikatif
Belum terlaksana.
Mewadahi sertifikasi bagi Publikasi sertifikasi Belum ada kendala yang
3
member akan dilaksanakan dapay di evaluasi.
pada Semester 2
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Departemen GLWS IATMI SMUI 2019
memiliki 3 misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan hubungan yang dekat dan profesional antar internal maupun eksternal
bidang dan lembaga
Parameter :
a. Terlaksananya 2 kali konsolidasi bidang
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah terlaksana satu kali konsolidasi bidang.
b. Telaksananya seluruh program kerja yang bekerja sama dengan pihak profesional
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah terlaksana 1 kali Workshop dan 1 kali Guest Lecture yang
bekerja sama dengan pihak profesional.
c. Terlibatnya kerjasama dengan minimal 4 pihak profesional selama periode
kepengurusan
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah melibatkan 4 pihak profesional pada program kerja, yaitu
pada Workshop 1 pihak profesional dari Schlumberger dan pada Guest Lecture
sebanyak 3 pihak profesional.
2. Menumbuhkan dan memfasilitasi iklim keilmuan
Parameter :
a. Terlaksananya 2 kali Guest Lecture
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah terlaksana 1 kali Guest Lecture dengan tema Oil and Gas
101. Guest Lecture selanjutnya direncanakan dilaksanakan pada Semester 2.
b. Terlaksananya 1 kali Workshop
Pencapaian :
Telah terlaksana Workshop OLGA Training pada bulan Januari.
c. Total 100 partisipan untuk keseluruhan program kerja
Pencapaian :
Total partisipan untuk keseluruhan program kerja sejauh ini sejumlah 158 orang,
dengan 20 orang pada program kerja Workshop dan 138 orang pada program kerja
Guest Lecture
3. Meningkatkan kompetensi terhadap ilmu kemigasan yang aplikatif bagi member
Parameter :
a. 75% partisipan program kerja GLWS mendapat manfaat
Pencapaian :
Lebih dari 80% peserta merasakan manfaat Guest Lecture
b. 70% partisipan Guest Lecture memahami materi
73
Pencapaian :
Lebih dari 70% peserta memahami materi Guest Lecture
c. 65% peserta Workshop memahami materi dan mampu mengaplikasikannya
Pencapaian :
Seluruh peserta memahami dan mampu menggunakan software pada pelatihan
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
74
Koordinasi antara BPH dengan BP berjalan dengan baik. Komunikasi terjalin baik
melalui pesan instan dan pertemuan langsung dalam rapat bidang setidaknya satu bulan
sekali dari mulai Januari hingga Mei ini. Telah dilaksanakan konsolidasi untuk
meningkatkan kedekatan BPH serta antar BP. Untuk pemberian tugas dari BPH kepada
BP, BPH menjelaskan terlebih dahulu kepada BP, dan ketika BP masih belum paham,
BP akan aktif bertanya. Sejauh ini tidak ada hambatan dalam koordinasi BPH-BP.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi Departemen GLWS dengan bidang lain yang terkait berjalan dengan
cukup baik. Komunikasi antar bidang berjalan dengan baik dan responsif. Untuk Divisi
Keilmuan sendiri saling membantu antar departemen, begitu pula dengan BPH divisi
lain. Sejauh ini tidak ada hambatan dalam koordinasi BPH-BPH.
Untuk proker yang berkolaborasi dengan lembaga lain, koordinasi antar BPH berjalan
dengan baik dan tidak ada hambatan.
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength: Bonding antar pengurus sangat baik sehingga dapat mewujudkan
kerja sama yang baik. Selain itu, pengurus berasal dari angkatan yang berbeda
sehingga dapat saling back-up.
- Weakness: Seluruh pengurus perempuan sehingga perlu bantuan dari bidang
lain untuk operasional saat berlangsungnya proker
- Opportunity: BP sangat antusias dalam perencanaan proker dan memiliki
koneksi ke profesional yang dapat mengisi proker.
- Threat: BP tidak hanya menjadi pengurus di satu lembaga sehingga bias
memecah fokus dalam melaksanakan proker.
4. Renstra SWOT Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Perlu membentuk rasa kebermilikan bidang dengan diadakan konsolidasi
pengurus dan menciptakan suasana rapat yang santai namun tujuannya tetap
tersampaikan. Untuk staff terdapat tugas yang dalam pelaksanannya membutuhkan
kerja sama antar staff dengan pantauan dari BPH, sehingga berlatih untuk
menciptakan rasa peduli antar pengurus GLWS dengan suasana yang kekeluargaan.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Menjaga bonding antar pengurus dengan melakukan konsolidasi bidang dan
memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus. Selain itu, perlu mempersiapkan
proker selanjutnya dan membagi tugas dalam pelaksanaannya.
75
No Parameter Hasil Ketercapaian
Pendaftar
20 member
Workshop
mendaftar untuk
1 Tercapai berjumlah 42
mengikuti
orang
workshop
65% peserta
workshop Seluruh peserta
memahami dan memahami dan
mampu mampu
3 Tercapai
mengaplikasikan menggunakan
software yang software pada
digunakan pelatihan
dalam pelatihan
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Workshop berdasarkan poin RIP yang memiliki nilai
IPTEK dan ditujukan untuk fase 2, 3, dan 4. Dengan tujuan agar
mahasiswa memahami kelebihan dan aplikasi kompetensi utamanya untuk
dapat digunakan di masyarakat serta core competence yang dibutuhkan
saat pasca kampus.
Bentuk program kerja dirasa sudah baik, di mana pada program kerja
ini dilakukan kerja sama dengan perusahaan terkemuka, yaitu
Schlumberger, dimana perusahaan tersebut akan memfasilitasi dan
menyediakan pembimbing bagi para peserta. Pembimbing yang
disediakan merupakan seseorang yang ahli dalam menggunakan software,
sehingga hal tersebut dapat menjadi sumber pembelajaran yang valid.
Pada Workshop berupa Software Training, IATMI SMUI melakukan
kolaborasi dengan SPE UISC. Kolaborasi ini dilakukan karena pada kedua
pihak memiliki kesamaan program kerja yakni bentuk dan sasaran
tujuannya, sehingga agar pelaksanaannya menjadi efektif dilakukan kerja
sama.
76
IATMI SMUI berkolaborasi dengan SPE UISC karena memiliki
program kerja yang sama bentuk dan tujuannya dan melakukan kerja sama
dengan perusahaan Schlumberger. Dengan dilakukannya kolaborasi ini,
masing-masing pihak memiliki tugasnya masing-masing demi kelancaran
pelaksanaan program kerja tersebut. Pelaksanaan program kerja di awal
tahun dimana belum adanya staff bidang yang dapat membantu secara
teknis dan hanya BPH dari kedua lembaga yang menangani sehingga
kurang efektif. Pelaksanaan proker sudah berjalan sesuai rencana.
77
perencanaan pelaksanaan. Hal ini dikarenakan, proposal yang akan diproses
suatu perusahaan akan memakan waktu cukup lama, sehingga kemunduran
waktu pelaksanaan dapat diminimalisir.
Jumlah
Jumlah peserta
kumulatif 100
yang menghadiri
peserta yang
1 Tercapai Guest Lecture
menghadiri
138 orang
seluruh Guest
Lecture
70% peserta
92% peserta
Guest Lecture
memahami
3 memahami Tercapai
materi Guest
materi yang
Lecture
disampaikan
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Guest Lecture berdasarkan poin RIP yang memiliki
nilai IPTEK dan ditujukan untuk fase 2, 3, dan 4. . Dengan tujuan agar
mahasiswa memahami kelebihan dan aplikasi kompetensi utamanya untuk
dapat digunakan di masyarakat serta core competence yang dibutuhkan
saat pasca kampus.
Bentuk program kerja Pelatihan Software berdasarkan poin-poin
diatas untuk tujuan fase 2, 3, dan 4 dirasa sudah baik, dimana pada
program kerja ini dilakukan kerja sama dengan pihak pofesional sebagai
78
pembicara untuk memberikan kuliah umum kepada peserta dan
dilanjutkan dengan tanya jawab. Pembicara yang diundang merupakan
seseorang yang ahli dalam bidangnya, sehingga dapat memberikan
gambaran jelas kepada peserta tentang industri migas.
Pada Guest Lecture Oil and Gas 101, IATMI SMUI melakukan
kolaborasi dengan SPE UISC. Kolaborasi ini dilakukan karena pada kedua
pihak memiliki kesamaan program kerja yakni bentuk dan sasaran
tujuannya, sehingga agar pelaksanaannya menjadi efektif dilakukan kerja
sama.
79
berperan dalam mencari 1 pembicara, konsumsi peserta, dan sebagian
tugas operasional saat hari H acara.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi dari program kerja Guest Lecture, yaitu dengan melakukan
publikasi yang lebih giat dan gencar agar lebih banyak peserta yang hadir.
Selain itu juga melakukan persiapan acara secara teknis lebih matang. Hal
tersebut mengurangi kemungkinan terjadinya masalah-masalah teknis yang
dapat mengulur waktu acara lebih melonggar dari jadwal yang sudah
direncanakan.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Selama Semester 1, Departemen GLWS telah melaksanakan program kerja
Workshop dan program kerja Guest Lecture masing-masing sebanyak satu kali.
Program kerja dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan tidak mengalami kendala
yang berarti selama pelaksanaan.
2. Rencana Strategis Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Melakukan publikasi yang lebih giat dan menarik agar lebih banyak peserta yang
hadir.
Meningkatkan koordinasi terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.
Melakukan follow-up terhadap lembaga yang berkolaborasi
Lebih mempersiapkan teknis acara Guest Lecture dan Workshop yang diadakan.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melakukan publikasi yang lebih giat dan menarik untuk Guest Lecture selanjutnya.
Mengemas acara lebih interaktif sehingga peserta tertarik untuk datang.
Kondisi Untuk
internal koordinasi
Seluruh
baik, BP dengan
proker
GLWS sangat bisa stakeholder 4
berjalan
diajak berjalan
dengan baik
bekerja dengan
sama lancar
80
LPJ DEPARTEMEN KAJIAN
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Selanjutnya untuk mendukung dalam pencapaian visi di atas, Kajian IATMI 2019
memiliki 2 misi dengan parameter sebagai berikut:
82
1. Staff bidang keanggotaan IATMI SMUI 2019 yang peduli dan cerdas dalam
menjalankan tugasnya
Parameter:
a. Melakukan konsolidasi minimal 2x dalam masa kepengurusan
Pencapaian:
Selama semester I parameter ini belum tercapai karena bidang Kajian IATMI
2019 belum melakukan konsol.
b. 60% Rapat bidang dihadiri oleh seluruh staff
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur. Namun selama semester I telah diadakan
rapat bidang sebanyak 5x dan 3 diantaranya dihadiri oleh seluruh staff (60%)
2. Mewujudkan internal IATMI SMUI yang peka dan mengerti terhadap isu-isu
kemigasan dan energi terkini
Parameter:
a. 50% Staff menghadiri forum diskusi
Pencapaian:
Parameter ini tercapai karena 83% staff hadir forum diskusi
b. 50 % Member dan staff mengetahui tentang isu-isu migas dan energi yang
pernah atau sedang berlangsung
Pencapaian:
Belum dapat dihitung karena akan diukur berdasarkan qc dari proker BUBAR
yang akan disebar diakhir kepengurusan.
83
Poin Materi Belum
Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (I)
SPJ A -
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
2 -
Arahan A.1-2 -
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A.1-4 A.3
B.1-2
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi yang dilakukan pada Semester I adalah koordinasi dengan Lembaga lain
terkait proker kolaborasi forum diskusi. Koordinasi berjalan baik dan tidak terjadi
miskomunikasi dan hubungan antar Lembaga berjalan harmonis sampai detik ini.
Adapun terkait kerjasama sesame BPH IATMI dalam proker adalah dengan departemen
jurnalistik yaitu mencetak BUBAR untuk dipasang di madding IATMI dan koordinasi
berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Selain itu koordinasi dengan BPH IATMI
secara keseluruhan juga cukup baik terkait rapat bidang yang berkoordinasi dengan
kestari dan terkait pelaksanaan ekp yang berkoordinasi dengan litbang.
3. Analisis SWOT bidang
SWOT bidang kajian yang pertama dari strength adalah kondisi internal yang sudah
cukup baik walaupun belum melakukan konsol dan juga koordinasi yang terjadi antar
bidang dan antar Lembaga lain berjalan lancer. Sementara untuk weakness adalah
84
masih kurangnya kesadaran BP terhadap tugas dan proker dari bidang kajian. Untuk
Opportunitynya adalah staff bidang kajian yang rata rata masih angkatan 2018 masih
bisa cukup diandalkan terkait proker karena belum terlalu sibuk soal akademis. Dan
untuk threat adalah adanya 2 staff 2016 yang akan melakukan pabrikan di semester
depan sehingga ‘kurang’ dapat diandalkan untuk proker semester depan
4. Renstra SWOT bidang
Melakukan konsolidasi untuk memperkuat internal yang sekarang dengan harapan
kesadaran terhadap proker dari bidang semakin meningkat. Selain itu menitik beratkan
proker pada staff angkatan 2016 saat awal semester sebelum terlalu sibuk pabrik dan
selanjutnya dipegang oleh staff angkatan 2018
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. BUBAR
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan-Iptek
2. Tujuan Program Kerja
Meningkatkan dan memunculkan kepekaan dan wawasan seluruh elemen
IATMI SMUI terhadap isu-isu energi terkini dan tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Belum tercapai
karena proker
BUBAR
terjadi sepanjang
tersebar
Belum dapat kepengurusan.Untuk
1 minimal 7 kali
diukur semester I telah
dalam
tersebar sebanyak 3
kepengurusan
kali.
Setiap staff
Belum dapat diukur
pernah menjadi
karena system PIC
PIC dari proker
Belum dapat rolling persemester
2 Warta iatmi
diukur dan untuk semester I
minimal 1 kali
sudah 3 dari 6 staff
dalam
yang menjadi PIC
kepengurusan
4. Evaluasi
85
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Preview berita disajikan dengan gambar yang menarik beserta link berita
sehingga memudahkan akses dalam membaca berita full dan dilengkapi dengan
deskripsi yang cukup menarik perhatian lalu disebar lewat OA Line IATMI
SMUI 2019. Bentuk ini sudah cukup efektif karena ringkas,menarik,dan mudah
dibaca
86
Meningkatkan pemikiran kritis dan solutif dan menghasilkan output
berupa solusi yang nyata dari seluruh elemen IATMI SMUI terhadap isu
energi terkini.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Minimal 60
member Member yang hadir forum
2 Tercapai
menghadiri diskusi hanya 64 member
forum diskusi
Tersebarnya
output solusi
dari forum
diskusi kepada Output solusi dari forum
3 Tercapai
seluruh diskusi telah disebar
member 1
minggu setelah
forum diskusi
Berdasarkan hasil rekap
borang QC untuk program
kerja Kasat Mata, nilai
kepentingan dari acara
tersebut adalah sebesar
3.40. Hal ini berarti proker
Kasat Mata merupakan
proker yang cukup
60% member penting. Nilai kepuasan
merasakan peserta untuk acara
4 kebermanfaatan Tercapai tersebut adalah 3.29 yang
proker Forum menandakan bahwa proker
Diskusi ini sudah dilaksanakan
dengan cukup baik.
Melihat dari gap antara
nilai kepentingan dan
kepuasan adalah 0.11. Hal
ini menandakan bahwa
acara Kasat Mata memang
penting untuk diadakan
dan telah berhasil
87
memberikan kepuasan
bagi para peserta.
Minimal ada 3
Tulisan yang
Ada 4 tulisan yang di
5 disubmit untuk Tercapai
submit
sayembara
menulis
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Dalam perencenaannya sudah cukup baik dimana Diundangnya
professional/pembicara yang akan memaparkan tentang Biodiesel B20
kepada penonton, kemudian dilakukan diskusi antara penonton dengan
pembicara. Kasat Mata 1.0. akan berkolaborasi dengan SPE dan IATMI
dan rangkaian acara diakhiri dengan sayembara menulis
88
Proker mundur 1 minggu karena kendala dalam pencarian pembicara
E. Penutup
1. Kesimpulan
Pada semester ini 2 dari 3 program kerja sudah berjalan dengan beberapa parameter
belum dapat diukur dan baru bisa diukur pada akhir kepengurusan. Adapun terkait visi
dan misi bidang dinilai cukup terlaksana namun perlu dilakukan peningkatan kinerja
agar semua parameter tercapai.
2. Rencana Strategis Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan (
Untuk tahun depan, ada baiknya merencanakan matang-matang terkait
pemilihan BP dengan mempertimbangkan kesibukan BP tersebut. Selain itu bila
telah difollow up dan tidak mendapat hasil mungkin dapat melakukan back-up bila
ada BP yang berhalangan melakukan tugasnya. Konsolidasi bidang diawal
kepengurusan dapat membantu untuk meningkatkan rasa keberpemilikan BP yang
dapat membuatnya lebih nyaman dalam mengerjakan proker. Selain itu koordinasi
antar Lembaga pada proker kolaborasi harus dipertahankan dalam keadaan
harmonis.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melakukan integrasi materi antara BUBAR dan ISIS dimana BUBAR akan
memuat berita yang bersangkutan dengan ISIS hal ini guna menarik perhatian
member karena publikasi yang rutin terkait suatu topik akan lebi eyecatching.
Selain itu dinilai lebih efektif dalam pembuatan keduanya. Selanjutnya akan
dilakukan back-up bila follow-up BP tidak membuahkan hasil.
89
Kondisi Proker berjalan
Untuk
internal dengan baik
koordinasi
baik, sering walaupun
dengan
mengadakan dalam
Kajian stakeholder 4
rapat. Masih pelaksanaannya
berjalan
ada BP terkadang
dengan
yang sulit terdapat
lancar
dihubungi. hambatan.
90
LPJ DEPARTEMEN KURIKULUM
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Tercapai. Dengan
Dapat mengemas hal-hal
adanya proker IATMI Belum ada kendala
3 keilmuan mejadi menarik dan
Course, proker ini yang dapat di evaluasi.
mudah dimengerti bagi member
dapat tercapai.
92
Menciptakan metode pencerdasasan baru dan menarik sehingga target-target
pencerdasan lebih cepat mengerti dan terus menggali lebih dalam tentang materi yang
disampaikan.
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Kurikulum IATMI SM UI 2019 memiliki 3
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan hubungan yang baik secara internal bidang maupun eksternal bidang
Parameter:
a. Mengadakan minimal 2 kali konsol selama masa kepengurusan
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena masa kepengurusan belum selesai.
b. Kehadiran staff setiap rapat bidang minimal 80% untuk masing-masing staff
Pencapaian:
Parameter tercapai dengan kehadiran staff setiap rapat bidang lebih dari 80%
c. Mengadakan minimal 1 proker yang bekerja sama dengan bidang lain
Pencapaian:
Parameter telah tercapai dengan terlaksananya proker IATMI Pintar yang bekerja
Sama dengan bidang GLWS
2. Menciptakan lingkungan pembelajaran tentang kemigasan yang lebih sederhana dan
cepat dimengerti
Parameter:
a. Setiap bidang memperoleh nilai rata-rata minimal 3.00 pada evaluasi akhir IATMI
Pintar
Pencapaian:
Parameter tercapai, setiap bidang memperoleh nilai rata-rata minimal 3.00 pada
evaluasi akhir IATMI Pintar
b. Peserta mentoring memperoleh nilai rata-rata 80 pada setiap tes akhir mentoring
Pencapaian:
Parameter belum tercapai, nilai rata-rata peserta mentoring tidak mencapai 80
3. Memberikan pencerdasan kepada seluruh member dengan metode dan konsep baru
Parameter:
a. 80% dari program kerja mengadakan system kuis untuk menarik warga
Pencapaian :
Parameter belum tercapai karena belum dilakukan sistem kuis pada program
kerja
b. Program kerja berupa video akan dibagikan ke platform yang tidak digunakan
sebelumnya
Pencapaian :
Parameter belum tercapai karena belum dilakukan publikasi di media selain OA
Line IATMI
93
serta pemahaman mengenai divisi kurikulum, program kerja divisi, dan penjelasan
tugas.
Pemahaman terkait IKM FTUI terdiri dari latar belakang dan urgensi IKM FTUI,
pemahaman mengenai kode etik, GBHI, IKG, GBPK, serta pemahaman mengenai hak
dan kewajiban lembaga. Untuk nilai kepemimpinan terdiri dari menjalankan peran
sebagai sebagai pemimpin, baik dalam rapat maupun sebuah acara, wawasan terkait
self regulation, self awareness, self, motivation, serta pemahaman dalam hal
memberikan keteladanan. Untuk nilai kepribadian terdiri dari bagaimana respect
terhadap waktu, sistem yang ada, dan kepada orang lain, serta berlaku jujur dan
bertanggung jawab. Untuk nilai keaktifan dan kontribusi terdiri dari wawasan tentang
pentingnya suatu interaksi, serta aktif dan memberikan kontribusi untuk departemen
dan teknik.
Pemahaman dari arahan ketua yaitu terdiri dari pemahaman mengenai dasar tentang
kemigasan, IATMI Pusat, IATMI SM, dan relasi profesional, pemahaman keterkaitan
antara bidang dan fungsi dasar bidang yang ada di IATMI SMUI, serta memiliki
kempuan untuk dapat berkoordinasi dengan bidang lain yang ada di IATMI SMUI.
Selain itu, pemahaman mengenai seluruh koordinasi yang dilakukan dengan lembaga
eksternal IATMI SMUI, yang terdiri dari lembaga di teknik, SM IATMI, dan IATMI
Pusat, serta pemahaman mengenai kemampuan komunikasi yang baik dengan kalangan
professional, ahli migas/EBT, atau pengurus IATMI Pusat.
Pemahaman mengenai divisi kurikulum terdiri dari kemampuan membuat dan
menyajikan IATMI Course, yaitu, mengerti ilmu kemigasan, menentukan materi yang
akan dibahas, mencari materi dan menentukan isi dari booklet dan video, membuat
tulisan yang mudah dimengerti, mendesign booklet, mencari video-video lalu
mengeditnya dengan menggunakan video editor. Terakhir, merupakan kemampuan
untuk membuat program kerja mentoring dan IATMI Pintar, yaitu kemampuan untuk
mengkoordinasikan sejumlah orang, dan juga kemampuan staff dalam ilmu kemigasan
dalam partisipasi dalam mentoring, serta menjadi mentor dalam program kerja IATMI
Pintar.
Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga
94
Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi
Pelaksanaan penanaman kurikulum kaderisasi dari Departemen kurikulum
dilakukan melalui rapat dan juga melalui pelaksanaan langsung proker – proker
kurikulum. Penanaman melalui rapat dilakukan dengan penjelasan proker maupun SPJ
Umum oleh mandept kurikulum, dan juga saat sedang membahas evaluasi ataupun
perencanaan proker yang akan berjalan. Penanaman langsung melalui proker kurikulum
dimana saat menjalankan proker, staff yang bertanggung jawab atas proker tersebut
akan menerima penanaman kurikulum kaderisasi secara langsung.
Kendala yang dihadapi adalah penanaman yang diterima staff tidak merata, karena
adanya staff yang tidak hadir pada saat mentoring, dan juga jadwal rapat yang tidak
rutin dilakukan. Padahal rapat merupakan cara lain untuk penanaman selain dari
penanaman langsung melalui proker. Solusi yang dapat dilakukan berdasarkan kendala
tersebut adalah meningkatkan frekuensi rapat kurikulum, dimana di dalam rapat
tersebut membahas proker dan progressnya, sehingga semua staff dapat memiliki
gambaran terkait proker tersebut walaupun tidak menjadi pj, sehingga disini juga dapat
dilakukan penanaman kurikulum kaderisasi. Selain itu perlu dilakukan penyesuaian
jadwal rapat dengan BP sehingga BP dapat selalu hadir dalam program kerja yang
sedang berjalan.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH dan BP berjalan dengan baik selama semester ini. BP selalu
responsif saat ditanya soal kabar dan program kerja yang sedang dipegangnya. Dalam
rapat, semua BP juga ikut berkontribusi dalam memberikan saran bagi program kerja
yang akan dilaksanakan. Hambatan yang terjadi dalam koordinasi adalah adanya
bentrok antara jadwal rapat atau suatu program kerja dengan kelas atau rapat di
organisasi lain. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mendata lagi jadwal
kegiatan para BP dan mengatur jadwal sehingga tidak bentrok.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi BPH departemen Kurikulum dengan BPH departemen atau divisi lain
dapat dikatakan baik. Hal itu dapat ditunjukkan dengan kooperatifnya mayoritas BPH
departemen atau divisi lain ketika merencanakan dan mengeksekusi proker departemen
kurikulum, contohnya pada IATMI energy mentoring dan IATMI Pintar.
3. Analisis SWOT Bidang
-Strength: Bidang kurikulum cukup responsif dan aktif dalam mengerjakan suatu
proker, sehingga koordinasi suatu proker yang dijalankan oleh kurikulum dapat
berjalan dengan lancar.
-Weakness: Jadwal yang dimiliki staff bidang kurikulum cukup berbentrokan
dengan jadwal kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau acara lain sehingga
sulit untuk menyusun jadwal rapat atau proker.
-Opportunity: Grup chat yang aktif akan membantu agar koordinasi berjalan
semakin baik.
-Threat: Semakin banyaknya proker di semester selanjutnya akan membuat sulit
menemukan jadwal yang sesuai.
4. Renstra SWOT Bidang
Rencana Strategis Semester 1 untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk tahun depan, sebaiknya dilakukan komitmen untuk rapat dan menentukan
jadwal proker dari awal tahun kepengurusan sehingga dari staff dan BPH dapat
95
menjalankan koordinasi tanpa harus melewatkan kepentingan organisasi atau
kegiatan lain.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Rencana untuk semester selanjutnya adalah untuk menambah frekuensi rapat
dengan menyesuaikan jadwal, selain itu kurikulum juga akan lebih responsif dan
aktif lagi agar koordinasi berjalan semakin lancar.
Sampai saat
Terpublikasinya ini sudah
IATMI Course Parameter terbit 1
1 selama 2 kali belum IATMI
selama satu tercapai Course yaitu
kepengurusan pada Februari
2019.
50% member
mengetahui
terpublikasinya
IATMI course
Parameter
cukup
belum dapat
merepresentasikan
diukur karena
jumlah member Parameter
pengukuran
2 yang mengetahui belum dapat
akan
tentang diukur
dilakukan di
terpublikasinya
akhir
IATMI Course
kepengurusan.
80% IATMI
Energy Course
terpublikasi sesuai
timeline
96
50% member
Parameter
yang merasakan
belum dapat
kebermanfaatan
diukur karena
IATMI Course Parameter
pengukuran
3 merepresentasikan belum dapat
akan
keberhasilan diukur
dilakukan di
dalam
akhir
mencerdaskan
kepengurusan.
member
Parameter
Jumlah total belum dapat
pembaca energy Parameter diukur karena
4 booklet minimal belum dapat hanya satu
150 untuk semua diukur booklet yang
booklet baru
terpublikasi
Parameter
belum dapat
100% IATMI diukur karena
Parameter
Course pengukuran
5 belum dapat
terpublikasi sesuai akan
diukur
timeline dilakukan di
akhir
kepengurusan
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker ini dinilai efektif yaitu berupa booklet bergambar
dan video yang beranimasi dan dibantu dengan narator. Penjelasan dalam
booklet sederhana dan mudah dimengerti, serta disertai dengan gambar
yang merepresentasikan penjelasan tersebut. Videonya pun singkat dan
merupakan penjelasan yang sangat mendasar tentang kemigasan, oleh
karena itu IATMI Course ini sangat interaktif dan mudah dimengerti.
IATMI course disebarkan hanya pada official account line IATMI SMUI.
97
Gantt Chart Perencanaan
Telah
Terlaksananya 1
terlaksana 1
kali rangkaian
Parameter kali rangkaian
1 mentoring dalam
Tercapai mentoring
1 tahun
dalam
kepengurusan
semester 1 ini
Tercapainya nilai
Nilai peserta
minimal 80 untuk
Parameter pada masing-
setiap peserta
2 Tidak masing tes
mentoring pada
Tercapai akhir tidak
setiap tes akhir
mencapai 80
mentoring
Terdapat 3
Tercapai minimal
peserta yang
3 peserta yang
mengikuti
mengikuti lomba
Parameter lomba di luar
3 di luar maupun
Tercapai maupun yang
yang diwadahi
diwadahi
IATMI SM UI
IATMI SM
2019
UI 2019 .
98
Terdapat 31
Terdapat minimal pendaftar
Parameter
4 25 jumlah peserta IATMI
Tercapai
yang mendaftar energy
mentoring
Rangkaian
Terlaksananya
mentoring
rangkaian Parameter
5 berjalan
mentoring sesuai Tercapai
sesuai
timeline
timeline
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker ini dinilai efektif, karena mentor berasal dari BPH
IATMI SM UI sehinggapara mentee tidak pelru segan untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terkait dengan materi. Mentoring juga dibantu
dengan PPT yang mengandung banyak materi yang mudah dimengerti,
lalu PPT juga akan dibagikan pada saat mentoring berjalan.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan dari proker ini kurang baik, beberapa mentee
kurang bisa diajak bekerja sama dengan bidang kurikulum yang mengurus
mentoring ini, beberapa mentee tidak responsive dalam menyusunan
jadwal dan juga ada mentee yang tidak pernah datang mentoring.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
99
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Seleksi dari peserta mentoring harus diperketat agar peserta yang
mengikuti mentoring harus mempunyai komitmen untuk mengikuti
mentoring sampai akhir.
80% pengurus
Parameter diukur
merasakan Parameter belum
3 pada akhir
kebermanfaatan dapat diukur
kepengurusan
IATMI Pintar
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker ini dinilai efektif, karena mentor berasal dari BP
kurikulum IATMI SMUI, sehingga para mentee tidak yang mayoritas satu
angkatan tidak segan untuk bertanya terkait dengan materi. Mentoringnya
100
pun dilengkapi dengan PPT yang berisi materi dasar kemigasan sehingga
mudah dimengerti.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan dari proker baik, BPH dan BP bidang yang ingin
dicerdaskan dapat diajak bekerja sama soal pengaturan jadwal. Koordinasi
dengan bidang GLWS sebagai mentor juga baik, semua BP dapat diajak
bekerja sama untuk mencerdaskan bidang lain.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
E. Penutup
1. Kesimpulan
Kurikulum memberikan pencerdasan kepada member berupa pengetahuan
mengenai kemigasan, dalam 3 bentuk, yaitu: video interaktif, booklet, dan mentoring.
Setiap proker yang ditetapkan waktu dan tanggal pelaksanaannya mengharuskan staff
untuk bekerja dengan baik secara tepat waktu tanpa keterlambatan. Sampai saat ini,
Departemen Kurikulum telah melaksanakan beberapa tugas dan fungsinya dalam hal
mencerdaskan member mengenai ilmu kemigasan dengan cukup baik. Terdapat satu 4
parameter yang tercapai dan 1 yang tidak tecapai pada program kerja mentoring..
Terdapat pencapaian parameter dari beberapa proker yang belum sepenuhnya tercapai.
Hal tersebut dikarenakan parameter yang diambil adalah sepanjang 1 tahun
kepengurusan, dimana waktu pelaksanaannya masih tersisa 4 bulan kedepan.
Pencapaian ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara BPH dengan staff, kerja
sama antar staff, maupun kerja sama antara departemen kurikulum dengan BPH bidang
lain, sehingga Departemen Kurikulum dapat memberikan kinerja yang baik pada
kepengurusan ini.
101
kembali tentang beberapa materi kemigasan agar staff mendapatkan added value
yang menetap sampai akhir kepengurusan.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Rencana strategis yang akan dilakukan oleh departemen kurikulum kedepannya
adalah meningkatkan frekuensi konsolidasi dan rapat yang lebih sering, agar terjalin
internal bonding yang baik. Lalu rencana strategis untuk program kerja IATMI
course adalah untuk melakukan penyebaran via youtube. Untuk program kerja
IATMI Pintar, akan dilakukan pencerdasan lebih intensif bagi para mentor.
Kondisi Untuk
internal baik, koordinasi
staff Proker dengan
Kurikulum berpartisipasi terlaksana stakeholder 4
dengan baik dengan baik. berjalan
di setiap dengan
proker. lancar
102
LPJ DIVISI EVENT
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Belum Tercapai.
Bertanggung untuk Karena proker
Belum terdapat
memberikan member company visit dan
2 kendala yang dapat di
pengalaman langsung berada field trip baru akan
evaluasi.
di lapangan kerja terlaksana pada
semester 2.
Peserta yang
Tercapai. pada mengikuti
semester 1 telah kompetisinya sangat
Bertanggung jawab
3 dilaksanakan proker sedikit, dan banyak
mengadakan perlombaan
Illusions kolaborasi yang mengundurkan
dengan SPE UISC. diri di dekat hari
pelaksanaan lomba.
104
Untuk mewujudkan visi ini, BPH divisi Event menanamkan beberapa standar
kompetensi atau nilai yang diharapkan dapat dimiliki oleh BP divisi Event sebagai added
value setelah menjadi BP di divisi Event selama setahun kepengurusan. Standar kompetensi
yang ditanamkan yaitu BP mengerti dan mampu membuat TOR acara, BP mengerti dan
mampu membuat proposal acara, BP mengetahui dan memahami tata cara menghubungi
professional, BP mampu mempersiapkan segala perlengkapan acara, BP mampu menjadi
penanggung jawab program kerja, BP mampu berkoordinasi dengan bidang lainnya, dan
lain-lain. Sebagian dari seluruh standar kompetensi yang ditetapkan telah ditanamkan
kepada BP divisi Event pada saat rapat bidang maupun secara praktik langsung selama
persiapan dan pelaksanaan program kerja.
Keharmonisan
Menciptakan rasa kepemilikan di bidang Event sehingga apa yang ingin dituju akan
mudah terwujud dan pelaksanaan yang produktif dalam suasana kekeluargaan.
Kekeluargaan terbentuk dengan melakukan konsolidasi yang dilakuka setiap semester dan
dengan melakukan rapat secara rutin.
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Event IATMI SMUI 2019 memiliki 3 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan program kerja yang efisien dan tepat guna dalam mewadahi
member :
a. Terdapat minimal 80% peserta yang mengikuti kegiatan merupakan member
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena masih baru menjalankan semester 1
b. Terdapat minimal 2 proker terlaksana dalam setiap semester
Pencapaian :
Tercapai. Dalam triwuan I telah dilaksanakannya dua program kerja yaitu IATMI
insight dan Illusion sehingga dalam cakupan semester 1 terbilang tercapai.
c. Terlaksana 75% program kerja sesuai dengan timeline yagn ditentukan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Terdapat pemunduran atau pembatalan timeline
yang telah ditetapkan setelah rakoor sekum pada program kerja iatmi insight yang
mengalamai pengunduran 1 minggu dari tanggal awal yang telah ditetapkan.
2. Memberikan pengaruh yang bermanfaat bagi setiap elemen IATMI SMUI
a. Minimal 80% member yang mengikuti setiap program kerja event mendapatkan
manfaat
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur.Masih menunggu hasil qc dari litbang serta baru
terlaksananya satu semester
b. Minimal 80% staff mendapatkan manfaat dari setiap program kerja event
Pencapaian :
Tercapai. Berdasarkan hasil wawancara verbal yang dilakukan oleh BPH divisi
Event kepada BP divisi Event, didapatkan hasil 100% BP divisi Event mendapatkan
manfaat dari program kerja yang telah terlaksana. Manfaat yang mereka dapatkan
diantaranya mengerti dan mampu mempersiapkan acara, mengerti cara
menghubungi pembicara, mampu menjadi penanggung jawab program kerja,
melatih kepemimpinan, mendapatkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kemigasan,
dan masih banyak lagi.
c. Minimal 100 member berpartisipasi dalam seluruh program kerja event
105
Pencapaian :
Tercapai. Dilihat dari laporan absensi program kerja yang telah berjalan, jumlah
peserta yang mengikuti program kerja IATMI Insight sebanyak 87 orang; program
kerja Illusion sebanyak 48 orang pada lomba Case Study dan Oil Rig serta 68 orang
pada Closing dan Smart Competition. Dengan demikian terdapat 203 member yang
berpartisipasi dalam seluruh program kerja divisi Event pada semester 1.
3. Mengedepankan kebersamaan sehingga tercipta suatu ikatan yang harmonis
Parameter :
a. Terlaksananya minimal 4 kali rapat bidang/koordinasi antara internal maupun
eksternal bidang selama satu semester
Pencapaian :
Tercapai. Dilakukan rapat sebanyak tiga kali dengan melakukan rapat koordinasi
yang dilakukan ketika mendekati timeline dari program kerja baik dengan
antarbidang pada program kerja illusion maupun antar Lembaga dengan Event SPE
UI SC
b. 100% staff event menjadi PJ dalam seluruh program kerja event
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dikarenakan belum seluruh program kerja telah
terlaksana.Namun dalam program kerja semester 1 beberapa BP telah diamanahkan
menjadi Penanggung Jawab dalam suatu proker
c. Terdapat minimal tiga kali konsolidasi selama kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dikarenakan baru berjalan semester 1 yang telah
mengadakan konsolidasi sebanyak dua kali
Materi
Poin
Belum Target BP
Bagian Kurikulum Jumlah BP Terkader
Tertanamkan Terkader
Kaderisasi
Semester (x)
SPJ A -
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
5 -
Arahan 1-6 -
Ketua
Lembaga
SPJ 1.1-1.7; -
Bidang 2.1-2.10
107
tersebut. BP juga sudah mengetahui dan mampu mempersiapkan segala perlengkapan
acara serta mampu menjadi penanggung jawab program kerja divisi Event. . Kedua hal
tersebut ditanamkan secara langsung pada saat persiapan proker yang sedang berjalan.
Mampu berkoordinasi dengan pihak terkait divisi Event telah diterapkan dalam setiap
proker dengan berkoordinasi antar BP, maupun BP-BPH, juga dengan pihak eksternal
dalam pelaksanaan Iatmi Insight, dan llusion yang berkoordinasi dengan bidang-bidang
lain IATMI SMUI maupun Event SPE UI SC. Selain itu, BP juga telah mampu
mempublikasikan setiap proker Event yang akan dijalankan dengan publikasi langsung
(verbal) dan tidak langsung (melalui media sosial).
Dalam penanaman kurikulum kaderisasi, BPH divisi Event memiliki kendala dalam
penyampaian dan penanaman nilai ke BP divisi Event yaitu pada saat BP berhalangan
hadir dalam rapat bidang. Sehingga, BP yang tidak hadir tersebut tidak mendapatkan
informasi-informasi yang disampaikan pada saat rapat bidang. Solusi yang dilakukan
yaitu BPH divisi Event memberikan informasi-informasi tersebut secara terpisah pada
waktu lain dan hasil dari rapat bidang disampaikan di group bidang.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH dan BP pada semester 1 ini baik. Penyampaian informasi
antara BPH dan BP sudah cukup jelas. BP memiliki inisiatif dalam tanggung jawab
memegang proker. BP tidak sungkan untuk menceritakan kesulitan yang dihadapi
selama mempersiapkan proker maupun selama pelaksanaan proker. Jika ada kesulitan
BP aktif bertanya kepada BPH. Walaupun pada semester 1 ini jarang dilakukan rapat
bidang, komunikasi tetap dilakukan melalui sosial media untuk membahas persiapan
proker. Hambatan yang dihadapi yaitu terkadang BP lama dalam merespon chat di
sosial media. Solusi dari hal tersebut yaitu BPH menanyakan PJ yang lainnya tentang
progress proker serta harus lebih sering melakukan komunikasi tatap muka selama
persiapan program kerja.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi yang dilakukan oleh divisi Event dengan bidang lain di IATMI SMUI
2019 pada semester ini yaitu pada proker ILLUSION. Pada proker ini divisi Event
bekerja sama dengan Lembaga lain (SPE) serta bidang dalam IATMI. Koordinasi yang
dilakukan selama persiapan acara berjalan sangat baik. Divisi Event dan departemen
Training and Competition membagi jobdesc sesuai dengan bidang masing-
masing.Karena merupakan program kerja kolaborasi yang dilaksanakan pertama kali
sehingga masih terdapat hambatan dalam melakukan koordinasi dengan bidang tersebut
karena kedua bidang masih belum bias jelas dalam membagi jobdesc dan
mempersiapkan proker.
Hubungan Kepala Divisi Event dan Wakil Kepala Divisi Event berjalan dengan
baik. Komunikasi dan pembagian tugas seimbang. Sementara itu, koordinasi antar BPH
IATMI SMUI 2019 juga sudah berjalan dengan baik. Pada setiap proker divisi Event
yang telah dilaksanakan, BPH membantu dalam pelaksanaan program kerja baik
menjadi peserta maupun membantu pada saat persiapan pelaksanaan program kerja.
Sejauh ini belum ada hambatan dalam koordinasi antar BPH-BPH.
3. Analisis SWOT Bidang
Bidang event memiliki SWOT bidang sebagai berikut:
- Strength: Bidang memiliki jumlah BP yang banyak (6 orang),Memiliki dua staff
yang berada di tingkat dua dan tiga,Satu staff sudah berpengalaman dalam bidang
108
event.BPH berjumlah tiga orang yang terdiri dari satu ketua divisi dan dua wakil
ketua divisi event.
- Weakness: Dengan jumlah BPH dan BP yang banyak akan mempersulit
koordinasi.Jadwal BP yang berbeda dikarenakan setiap BP memiliki kepentingan
masing-masing.
- Opportunity: Dari BP yang beragam dan banyak dapat mengundang lebih banyak
member dalam suatu program kerja.
- Threat: Terdapat kesibukan dari BP masing-masing yang dapat membuat tidak
dapat menjalankan program kerja event sepenuhnya.
4. Renstra SWOT Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Pada kepengurusan berikutnya diharapkan bidang event dapat memanfaatkan
jumlah dari staff yang ada dengan sebaik baiknya terlebih dalam program kerja
eventual yang diharuskan mengajak member sebanyak banyaknya sehingga dapat
memberikan manfaat seluas-luasnya untuk banyak orang.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Semester 2 yang akan dijalankan dapat dilakukan dengan menjaga internal agar
jumlah bp sebanyak 6 orang dapat memaksimalkan program kerja serta bekerja
sama dalam program kerja berupa field trip yang nantinya membutuhkan kordinasi
dari setiap bp yang memiliki tanggung jawab dalam masing-masing bidang yaitu:
akomodasi, penghubung kepada perusahaan serta pada member dan dapat
diterapkan juga dalam program kerja company visit.
109
100% staff Event Parameter ini
IATMI SMUI tercapai dengan
menjadi panitia 100% staff Event
2 Tercapai
dalam Internal IATMI SMUI
League X mendaftar menjadi
SPEdition panitia.
Parameter ini
Minimal terdapat 1
tercapai dengan
calon Project
adanya 1 calon
Officer Internal
3 Tercapai Project Offcer dari
League dari staff
staff Event IATMI
Event IATMI
SMUI 2019 yaitu
SMUI 2019.
Muhammad Irfan.
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari program kerja ini dirasa sudah baik dengan berkolaborasi
bersama SPE UISC. Panitia dari acara ini terdiri dari Staff Event IATMI SMUI
dan Staff Event SPE UISC. Mereka dilatih untuk mengembangkan soft skill
manajerial organisai dalam suatu kepanitiaan. Dari segi peserta juga meningkat
dari tahun sebelumnya karena program kerja ini berkolaborasi.
110
Gantt Chart Pelaksanaan
2. Non Proyek
i. IATMI Insight
1. Jenis Program Kerja
111
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Memberikan pencerdasan dan motivasi kepada member mengenai pekerjaan
dan jenjang karier di bidang kemigasan melalui kisah inspiratif dari
profesional sesuai core competence. Proker ini bersifat mengundang warga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Berdasarkan
daftar hadir atau
formulir
Terdapat registrasi
total 50 terdapat 87
partisipasi partisipasi yang
(member dan datang pada
non program kerja
1 Tercapai
member) ini. Jumlah
yang tersebut telah
menghadiri melampui
acara IATMI parameter
Insight sehingga
dinyatakan telah
tercapai.
Berdasarkan
hasil QC,
didapatkan hasil
bahwa IATMI
80% peserta Insight
mendapatkan mencapai
manfaat dari 92,6%
2 setiap Tercapai partisipan yang
rangkaian merasakan
acara IATMI kebermanfaatan.
Insight Hasil tersebut
menandakan
bahwa
parameter ini
telah tercapai.
Pada IATMI
Berhasil
Insight ini telah
mengundang
berhasil
2
mengundang 2
professional
3 Tercapai professional
pada
yaitu Bapak
rangkaian
Muhammad
acara IATMI
Sodiqin sebagai
Insight
Vice President
112
HSE &
Engineering
Authority dari
PT Pertamina
Hulu Sanga
Sanga, dan
Muhammad
Subhan sebagai
Drilling
Workover
Specialist dari
PT Pertamina
Hulu Indonesia
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
IATMI Insight merupakan acara Inspiring dan Career Talk yang
mendatangkan pembicara untuk menginspirasi dan menceritakan
pengalaman mereka di bidang kemigasan dalam bentuk sharing session
yang dilakukan secara dua arah.
Pada semester 1 ini telah dilaksanakan rangkaian IATMI Insight,
dimana rangkaian program kerja ini memiliki sesi presentasi bagi setiap
pembicara sesuai tema pada TOR dan juga melakukan sesi tanya jawab.
Pada acara ini terdapat 2 pembicara sehingga presentasi dilakukan secara
bergantian. Adapun bentuk acara ini sudah cukup efektif dalam hal
penyampaian materi kepada partisipan dikarenakan waktu presentasi yang
diberikan kepada masing-masing pembicara cukup lama sehingga materi
dapat dibahas cukup mendalam. Untuk menjaga antusias peserta ketika
waktu presentasi maka dilakukan komunikasi dua arah antara pembicara
dan peserta selama berlangsungnya acara. Komunikasi dua arah tersebut
dilaksakanan dengan cara tanya jawab antara peserta dan pembicara ketika
di tengah presnetasi mauapun ketika presentasi berakhir. Bentuk ini cukup
berhasil ketika acara berlangsung sehingga acara berjalan lancar.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan acara IATMI Insight sudah cukup baik, namun dimulai
sedikit terlambat dari jadwal yang seharusnya. Hal ini dikarenakan
pembicara sedikit datang terlambat saat acara berlangsung untuk menemui
seseorang sehingga acara belum bisa untuk dimulai tepat waktu. Melihat
masalah terbsut sebaiknya pembicara diingatkan kembali bahwa acara
akan berlangsung kapan, dipastikan pembicara telah datang di tempat
pada waktu yang telah ditentukan dan dipastikan juga pembicara tidak ada
urusan lagi pada waktu tersebut.
Evaluasi program kerja IATMI Insight lainnya yaitu sedikitnya staff
dari bidang event yang bisa datang pada acara tersebut karena waktu acara
ini berlangsung bertepatan jam kelas sehingga terdapat sedikit kesusahan
ketika melakukan persiapan acara ini. Tetapi hal ini bisa diatasi dengan
meminta bantuan kepada BP atau BPH bidang lain. Untuk jumlah peserta
113
acara ini tidak bermasalah karena cukup banyak yang datang pada acara
ini sehingga secara keseluruhan acara ini lancar.
114
Dari keseluruhan lima program kerja Divisi Event, telah dilaksanakan 2 proker
yaitu IATMI Insight dan ILLUSION yang terlaksana pada semester 1 kemarin. Dilihat
dari rangkaian progam kerja yang telah dilaksanakan pada semester 1 ini, Divisi Event
sudah mampu untuk mencapai parameter – parameter keberhasilan pada setiap proker
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Proker – proker lainnya yang belum terlakasana yaitu Field Trip, Company Visit,
dan rangkaian PGD yang akan dilakasanakan pada semester berikutnya setelah
pengumpulan LPJ semester 1 ini. Proker – proker tersebut telah dijadwalkan untuk
pelaksanaanya yaitu Fieldtrip dilaksanakan sekitar minggu ke-4 bulan September,
Company Visit sekitar minggu ke-5 bulan Oktober, dan rangkaian PGD yang bertahap
sampai periode 2019-2020. Oleh karena itu, program kerja Divisi Event yang belum
terlaksana tidak dapat dihitung serta diukur pencapaiannya dalam pembuatan LPJ ini.
Secara keseluruhan, Divisi Event sudah mampu berhasil dalam menjalankan program
kerjanya.
Beberapa visi dan misi Divisi Event juga sudah tercapai pada semester ini. Untuk
program kerja yang sudah terlaksana, tidak terdapat masalah yang cukup berarti
mengenai waktu pelaksanaannya. Dari proker-proker yang ada di Divisi Event
dirasakan sudah memberikan kebermanfaatan untuk member IATMI SMUI.
2. Rencana Strategis Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk IATMI Insight, langkah strategis tahun depan dapat menjadikan proker
ini lebih baik lagi dengan tidak jauh berbeda bentuknya dengan tahun ini yaitu
berbentuk sharing session yang dilakukan dua arah dengan tema acara ditentukan
di awal semester sesuai topik migas yang lebih menarik dan sedang banyak
dibicarakan. Pencarian professional sebagai pembicara untuk IATMI Insight juga
dapat dilakukan minimal 2 bulan sebelum acara. Target pembicara ialah
professional dengan track record yang bagus di industri migas dan dikenal banyak
orang sehingga acara menjadi lebih menarik bagi peserta yang datang. Selalu
komunikasi dengan pembicara dan dipastikan agar pembicara akan datang tepat
waktu.
Terdapat pula ILLUSION yang merupakan proker proyek yang berkolaborasi
dengan SPE UISC . Program kerja ini berupa kompetisi internal member IATMI
SMUI dan SPE UISC. Langkah-langkah yang akan dilakukan ialah penentuan
konsep acara keseluruhan oleh PO dan WaPO ILLUSION, pemilihan staff-staff
IATMI SMUI yang kompeten untuk membentuk rangkaian BPH ILLUSION, serta
pematangan konsep acara secara detail. Komunikasi antara BPH Divisi Event
IATMI maupun SPE dengan BPH proker ILLUSION ini harus tetap dijaga agar
memperoleh hasil yang maksimal. Penentuan waktu yang tepat untuk melakuakan
lomba pada rangkaian ILLUSION ini juga harus dilaksanakan. Persiapan yang
mulai lebih awal akan sangat baik untuk dilakukan sehingga tidak tergopoh – gopoh
untuk menyiapkan acara ini yang memerlukan cukup banyak waktu dan tenaga.
Publikasi juga sangat diperhatikan pada program kerja ini untuk menarik perhatian
member, sehingga member mau berpartisipasi pada rangkaian acara ini.
Dilakukannya follow-up yang konstan terhadap peserta yang ingin mengikuti acara
ini juga sangat perlu untuk memastikan apakah peserta akan datang mengikuti
acara tersebut, supaya tidak ada peserta yang tiba–tiba membatalkan untuk tidak
115
ikut program kerja ini. Jika ada yang tiba–tiba membatalkan maka perlu diberi
hukuman atau sanksi kepada peserta agar mencegah peserta membatalkan
keikutsertaanya. Dikarenakan peserta adalah hal yang sangat vital pada program
kerja ini.
116
Kondisi
Untuk
internal Seluruh
koordinasi
baik, BP program
dengan
inisiatif kerja
Event stakeholder 4
dalam berjalan
berjalan
mengerjakan dengan
dengan
tanggung sangat baik.
lancar
jawabnya.
117
LPJ DIVISI KEANGGOTAAN
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Tercapai. Divisi
keanggotaan telah
Bertanggung jawab atas
merekapitulasi Tidak terdapat kendala
1 database member IATMI
database member dalam pelaksanaannya.
SMUI 2018
IATMI SMUI 2019
pada microsoft excel
Tercapai. SC
Terdapat beberapa
kaderisasi merupakan
nama BPH maupun
kadiv keanggotaan.
Bertanggung jawab terhadap staff yang mengikuti
4 Keanggotaan juga
kaderisasi IATMI SMUI 2018 SPJ umum semester 1,
mengatur lembaga
namun tidak ada
untuk menjalani
nilainya.
sistem kader.
119
Keanggotaan berperan dalam meningkatkan rasa kekeluargaan dan menjembatani antar
setiap elemen yang terdapat pada IATMI SMUI, yaitu BPH, staff, dan member agar tercipta
hubungan yang baik.
Pada semester I, visi keanggotaan pada poin bersahabat berjalan dengan baik dengan
adanya beberapa proker yang mendukung terlaksananya visi ini, diantaranya memfest
dimana tempat bagi member (staff & member non staff) untuk bertemu dan berinteraksi
antar sesama member dan mengenal BPH IATMI SMUI. Selain itu, melalui tugas apresiasi
member dimana member akan diapresiasi oleh lembaga IATMI SMUI baik secara personal
ataupun poster. Pada semester 1 juga telah dilaksanakan welcoming staff dimana tempat
berkumpul dan mempererat relasi antara pengurus IATMI SMUI.
Mengayomi
Menjadi konseptor dan eksekutor yang dapat bermanfaat untuk seluruh elemen IATMI
SMUI dimana dapat membuat rancangan konsep yang dapat dirasakan manfaatnya oleh
member (staff & member non staff) IATMI SMUI serta bertanggung jawab atas orang-
orang yang akan melanjutkan IATMI berikutnya sehingga dapat meningkatkan kualitas
kepribadian dari staff IATMI SMUI.
Kebermilikan
Menjalin koordinasi yang efektif dan efisien serta menciptakan suasana nyaman antara
BPH dan BP Keanggotaan maupun dengan bidang lain sehingga terwujudnya kerjasama
yang baik dalam menjalankan tugas.
Koordinasi ini dapat tercipta yang dibentuk dengan adanya konsolidasi bidang.
Konsolidasi bidang Keanggotaan pada semester 1 telah dilaksanakan sebanyak 1 kali
dengan kehadiran 100% baik BPH maupun BP Keanggotaan. Sedangkan, untuk
meningkatkan koordinasi dengan bidang lain pun, dengan konsolidasi BPH IATMI SMUI
yang telah dilaksanakan 1 kali pula pada semester 1 ini, dengan kehadiran seluruh BPH
IATMI SMUI 2019. Dengan diadakannya konsolidasi dapat mempererat hubungan baik
agar tercipta koordinasi dan suasana kerja yang nyaman
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Keanggotaan IATMI 2019 memiliki 3 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kedekatan dan kepedulian antar pengurus Keanggotaan terhadap bidang
dan Lembaga IATMI SMUI secara keseluruhan.
Parameter :
a. Melakukan Rapat Bidang sebanyak minimal 2 kali selama sebulan dalam tiap
bulan aktif
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, sudah memenuhi target yaitu sudah
melaksanakn rapat bidang selama 8 kali selama bulan aktif dari bulan februari
sampai bulan mei.
b. Jumlah minimal kehadiran staff tiap rapat bidang 70%
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, kehadiran tiap rapat bidang mencapai
83.3%.
c. Perwakilan dari staff keanggotaan menghadiri 100% program kerja keanggotaan
Pencapaian :
120
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, perwakilan dari staff keanggotaan
menghadiri 100% program kerja keanggotaan.
d. Melakukkan konsolidasi bidang sebanyak minimal 3 kali
Pencapaian :
Parameter ini diukur untuk waktu selama satu tahun kepengurusan. Untuk Semester
1, bidang keanggotaan baik BPH maupun staff (full team) mengadakan konsolidasi
diluar kampus satu kali. Pada Semester berikutnya pun, akan diadakan konsolidasi
bidang sehingga kemungkinan besar parameter ini untuk tercapai.
e. Setiap staff pernah melakukan apresiasi secara personal
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, apresiasi member secara persona
berjalan cukup baik dimana untuk penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada
bagian arahan ketua.
2. Meningkatkan kualitas kepribadian dari setiap elemen IATMI SMUI.
Parameter :
a. Rata-rata nilai FPT seluruh pengurus (staff) IATMI SMUI 2019 adalah 2,40.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, data untuk FPT belum diberikan oleh
MPM sehingga tidak bisa mempresentasikan hasil FPT pada semester 1.
b. Kebermanfaatan yang dirasakan oleh proker PL WEEK dan FLP diatas 65%.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, sudah terlaksananya proker PL
WEEK dan memiliki nilai kebermanfaatan sebesar 82%.
c. Calon Ketua IATMI SMUI 2020 minimal 1 orang
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan.
3. Meningkatkan rasa kebermilikan antar pengurus dan member terhadap lembaga IATMI
SMUI.
Parameter :
a. Staff merasakan kepuasan terhadap proker keanggotaan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, sudah terlaksananya beberapa proker
yaitu PL WEEK dengan kepuasaan sebesar 82% dan Member Festival sebesar
87.75%.
122
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
123
Evaluasi yang ada terkait koordinasi BPH-BP Keanggotaan IATMI SMUI 2019 adalah
masih terdapat BP yang terkadang tidak bisa hadir dalam kegiatan bidang tetapi saat
diberikan tanggung jawab mereka melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan
sangat baik sehingga hal tersebut tidak menjadi masalah besar. Selain itu, masih ada BP
yang sulit dijangkau oleh BPH dan belum sepenuhnya terbuka. Sejauh ini belum ada
hambatan yang berarti terkait koordinasi antara BPH dan BP. Kedepannya, BPH dapat
lebih mendekatkan diri kepada BP yang masih belum terbuka agar BP tersebut dapat
merasakan kedekatan dengan bidang Keanggotaan.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi antara BPH Keanggotaan dalam hal proker kolaborasi terjadi pada
proker PL Week. Koordinasi yang terjadi sudah cukup baik dengan rapat koordinasi
yang terlaksana dengan baik. Namun, masih sering terjadi miskomunikasi pada awal
perencanaan dan pada saat pelaksanaan acara, serta masih terjadinya late reply pada
grup koordinasi sehingga hal tersebut perlu diperbaiki untuk pelaksanaan tahun depan.
Koordinasi antar BPH Keanggotaan telah berjalan dengan sangat baik terkait hal
follow-up, saling mengingatkan, dan saling bertukar pikiran dalam hal saran dan solusi
terkait bidang. Kedekatan antar BPH juga sudah terjalin dengan sangat baik, baik di
dalam bidang maupun di luar bidang Keanggotaan. Meskipun masih ada late reply yang
terjadi dalam bekerjasama dikarenakan perbedaan jadwal antar angkatan dan terjadinya
skip saat berkoordinasi satu sama lain, namun hal itu masih dapat di-handle dengan
komunikasi dan keterbukaan yang baik antar ketiga BPH Keanggotaan IATMI SMUI.
Antar BPH Keanggotaan-BPH IATMI SMUI 2019, sudah mulai terlihat
keterbukan dan internal bonding satu sama lain. Komunikasi antar BPH juga telah
terjadi dengan sangat baik dan tidak ada canggung satu sama lainnya. Namun dalam
hal berkoordinasi masih dapat dibilang belum cukup maksimal karena masih cenderung
terjadi hanya pada rapat BPH. Kedepannya, perlu ditingkatkan kepedulian satu sama
lain untuk lebih berkoordinasi satu sama lain di luar rapat BPH terkait proker-proker
maupun masalah bidang yang ada di IATMI SMUI 2019.
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength: Bidang keanggotaan memiliki pengurus-pengurus yang bertanggung
jawab, inisiatif, berkualitas, dan memiliki banyak potensi dalam melaksanakan
tugas-tugasnya serta mengembangkan tugas tersebut agar menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Selain itu kedekatan antar pengurus terutama pegurus inti juga sangat
baik sehingga mempermudah kerjasama dan koordinasi satu sama lain.
- Weakness: Bidang keanggotaan memiliki beberapa kekurangan dimana para
pengurusnya masih sering melaksanakan tugas menjelang deadline pelaksanaan
atau pengumpulan sehingga terkadang terburu-buru dalam menyelesaikan
tugasnya. Selain itu, masih sering terjadi skip dalam detail tugas sehingga masih
perlu diperbaiki.
- Opportunity:Bidang keanggotaan memiliki potensi dalam melaksanakan
komunikasi antar sesama bidang maupun dengan bidang lain sehingga tidak mudah
terjadi miskomunikasi. Selain itu, pengurus-pengurus lain di IATMI SMUI 2019
cenderung mendukung program kerja bidang Keanggotaan yang membuat program
124
kerja berjalan dengan lebih baik dan lancar. Selain itu, program kerja bidang yang
berbentuk refreshing lebih menarik untuk didatangi oleh member dan pengurus.
- Threat: Kesibukan akademis dan organisasi maupun kepanitiaan lain dapat
menghambat berjalannya bidang Keanggotaan terutama dalam menentukan jadwal
pertemuan bidang.
4. Renstra SWOT Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Menentukan hari pasti rapat di awal kepengurusan agar nantinya tidak susah
dalam menentukan jadwal rapat bidang. Melaksanakan perencanaan proker secara
kasar dari awal pembuatan lembar perencanaan dan eksekusi proker agar tidak
terjadi perencanaan yang dekat dengan deadline. Melaksanakan reminder per bulan
untuk setiap proker dan tugas.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melaksanakan reminder tiap bulan untuk tugas dan proker yang akan datang
serta jadwal rapat. Pada saat mendekati proker, dilaksanakan reminder setiap hari
atau dua hari sekali untuk memperhatikan progress dari persiapan proker.
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Kurikulum Kaderisasi
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Mempersiapkan orang-orang yang akan meneruskan kepengurusan lembaga
IATMI SMUI selanjutnya dengan membuat dan melakukan pengontrolan
kurikulum kaderisasi untuk semua pengurus lembaga serta membuat
pelatihan untuk pengembangan pengurus.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Rata-rata FPT
staff untuk tiap Pada semester 1 parameter
2 bidang adalah Tercapai ini telah tercapai dengan
2,40 nilai FPT tiap bidang 2.4
125
Pada semester 1, setiap
Setiap bidang bidang sudah memiliki
minimal memiliki kriteria nama yang siap
1 nama yang siap untuk meneruskan
3 untuk meneruskan Tercapai kepengurusan selanjutnya
kepengurusan jika dilihat dari nilai fpt
selanjutnya yang diatas 2.4. Namun
parameter ini akan ditinjau
kembali pada semester 2.
Terlaksananya
penanaman materi
kemigasan kepada Parameter ini belum
staff untuk tiap Belum terlaksana karena
4
bidang minimal 1 tercapai rencananya akan diadakan
kali selama pada semester 2.
kepengurusan
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Penanaman SPJ Umum disesuaikan dengan kurikulum yang dibuat
oleh MPM FTUI dimana kurang dilakukan follow up, sehingga untuk
mempersingkat waktu dan bertujuan agar staff tidak jenuh dengan materi
ini yang akan ditanamkan oleh organisasi lain maka untuk penanaman
materi SPJ Umum dilaksakan bersama dengan IMTK dan juga KPD DTK
lainnya karena staff IATMI SMUI beberapa juga merupakan staff IMTK
ataupun KPD DTK lain. Sedangkan nilai yang masuk dalam kurikulum
IATMI SMUI adalah kemigasan dan kompetensi masing-masing divisi.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan proker ini berupa penanaman materi kurikulum
kaderisasi oleh BPH bidang masing-masing kepada staffnya melalui
penyampaian materi saat rapat ataupun saat proses pengerjaan (eksekusi)
proker. Penyampaian materi oleh BPH bidang ini berasal dari arahan SC
Kader yang dipegang oleh bidang Keanggotaan. SC kader akan
memberikan arahan mengenai system penyampaian materi tersebut
kepada staffnya.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Tidak ada perubahan pada pelaksanaan kurikulum kaderisasi karena
berjalan dengan meyesuaikan timeline yang telah dibuat.
Gantt Chart Perencanaan
126
Gantt Chart Pelaksanaan
127
80% peserta
Sebanyak 100%
merasakan
peserta yang hadir
kepuasaan
2 Tercapai terpuaskan oleh
proker
proker Welcoming
Welcoming
Staff
Staff
80% peserta
merasakan Ready Cup baru
Belum
3 kepuasaan akan terlaksana
Tercapai
proker pada Semester 2
Ready Cup
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk Welcoming Staff dinilai telah dapat menunjang poin GBPKD
D2 maupun tujuan dari program kerja ini sendiri. Bentuk games antar
bidang dirasa telah cukup efektif dalam membentuk internal bonding di
awal kepengurusan. Dengan bentuk ini, baik staff maupun para BPH dapat
berbaur satu sama lain tanpa melihat bidang dan itu menjadi pengerat
kedekatan terutama di awal kepengurusan mengingat para pengurus
belum saling kenal satu sama lain. Selain itu, bentuk apresiasi pada
pemenang games juga dapat meningkatkan nilai apresiasi dan kedekatan
antara pengurus dengan lembaganya.
128
adalah dikarenakan waktu pelaksanaan proker masih pada masa liburan
kuliah, ada banyak staff yang tidak dapat mengikuti proker.
Gantt Chart Perencanaan
129
Sebanyak 21
orang dari 25
80% BPH orang BPH
menghadiri menghadiri
2 acara Tercapai acara Member
Member Gathering
Gathering dengan
presentase
84%
Sebanyak
80% peserta 94% peserta
merasakan yang hadir
kepuasan merasakan
3 Tercapai
proker kepuasan
Member pada acara
Gathering Member
Gathering.
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk permainan pos pada acara Member Gathering dianggap telah
dapat menunjang tujuan proker dalam mendekatkan member dan
pengurus serta poin GBPKD C1 dan C2 mengenai silaturahmi dan
interaksi antara lembaga dengan warga. Bentuk acara Member Gathering
ini telah dapat meningkatkan kedekatan antara sesama member maupun
antara member dengan pengurus IATMI lewat pembagian kelompok
secara acak.
130
Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
Pelaksanaan proker berjalan sesuai rencana. Pada perencanaan proker
dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Februari dan terlaksana pada
tanggal 14 Februari 2019.
5. Rencana dan Strategi Program Kerja
Masalah yang terjadi pada program kerja Member Gathering ini lebih
kepada kesulitan pangajakan member untuk datang. Kedepannya dapat dibuat
publikasi langsung dari lembaga yang turun ke member untuk lebih mengajak
membernya datang ke program kerja. Selain itu, perlunya kematangan dalam
teknis acara baik penempatan pos dan sebagainya agar tidak ricuh saat acara
dimulai.
iv. PL WEEK
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai wadah untuk membekali member IATMI mengenai softskill yang
dibutuhkan pasca kampus
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Minimal 50
70 Member
Member
IATMI
IATMI
menghadiri
1 menghadiri Tercapai
proker PL
proker PL
WEEK
WEEK
Pada parameter
80% ini tercapai
member dimana dapat
yang dilihat pada
menghadiri hasil QC yang
PL WEEK terlah di rekap
mendapat oleh bidang
2 Tercapai
manfaat Litbang yang
setelah menyatakan
mengikuti bahwa nilai
acara PL kebermanfaatan
WEEK proker ini
sebesar
83.75%, maka
131
dapat dikatakan
bahwa member
IATMI
mendapatkan
manfaat setelah
mengikuti
proker ini.
60%
member
yang Borang
menghadiri, pemahaman
Belum
3 memahami materi masih
Tercapai
materi PL dalam proses
WEEK yang rekapitulasi.
ditanamkan
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
PL Week 2019 merupakan serangkaian acara yang diadakan pada
tanggal 12-14 Maret 2019 dan terdiri atas dua seminar. Seminar-seminar
yang diadakan dalam PL Week membahas mengenai pengenalan diri dan
berguna untuk menggali potensi setiap mahasiswa sehingga dapat
menentukan tujuannya pada kehidupan pasca kampus. Dengan
menggunakan proker berbentuk seminar diharapkan mahasiwa nantinya
dapat lebih menangkap materi pembicara karena bersifat santai dan mudah
untuk diterima. Materi yang disampaikan juga bersifat general sehingga
selain dapat dipahami dengan mudah, juga dapat bermanfaat untuk lebih
banyak orang yang berpartisipasi.
Karena proker berupa proker pembekalan serta bertujuan untuk
membekali mahasiswa dengan softskills yang dibutuhkan di kehidupan
pasca kampus, bentuk proker berupa seminar dianggap cukup dalam
memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam halt sb. Melalui seminar-seminar
yang diadakan, mahasiswa memperoleh ilmu, pengetahuan, atau tips and
tricks yang dapat digunakan pada kehidupan pasca kampus.
132
Adapun tema yang dipilih pada kedua seminar dirasa cukup memenuhi
kebutuhan member serta fasilitas yang menunjang acara juga udah sesuai
dengan yang direncanakan. Baik seminar pertama maupun seminar kedua
berlangsung dengan tepat waktu. Adapun kendala teknis yang dialami
adalah kesiapan pada registrasi. Namun pada seminar kedua kendala tsb
telah ditingkatkan.
E. Penutup
1. Kesimpulan
133
Dari laporan pertanggung jawaban yang telah dijabarkan, dapah diketahui bahwa
kinerja bidang keanggotaan hingga semester 1 belum terlalu baik melaksanakan
fungsinya karena dapat dilihat masih terdapat beberapa parameter yang tidak tercapai.
Beberapa hambatan yang dialami antara lain kehadiran member yang tidak terlalu
banyak pada setiap proker. Selain itu, konsep yang diusulkan masih belum dapat
menarik perhatian member dan staff untuk datang ke proker tersebut. Namun,
koordinasi dan interaksi antar setiap elemen pada IATMI SMUI sudah cukup baik.
2. Rencana Strategis Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
o Mempikirkan inovasi yang dapat menarik perhatian member baik untuk
proker member festival ataupun rangga cup mulai dari konsep acara, waktu,
tempat, games, publikasi, makanan dsb.
o Untuk penanaman kurkad bidang harus selalu di follow up, agar BPH
bidang tidak ada yang skip.
o Untuk PSB IATMI harus merencanakan apresiasi fisik apa yang akan
diberikan dan mempersiapkannya jauh hari, begitu juga dengan
mempublikasian poster wisudawan.
o Menyempatkan rapat bidang setiap bulannya walaupun hanya beberapa
menit untuk sekedar berkeluh kesah karena akan membuat hubungan yang
terjalin semakin baik dan pelaksanaan penanaman materi kurkad harus
dijadwalkan sendiri.
o Satu hal yang sangat penting pada semester 1 ini adalah internal bonding
sehingga renstra untuk semester depan adalah perbanyak melakukkan
konsolidasi bidang. Selain itu, sebida mungkin untuk tidak menempatkan
proker pada hari libur agar peserta yang datang dapat mencapai nilai
maksimal dan esensi dari proker dapat tersampai dengan lebih baik lagi.
Selain itu, perencanaan proker dilaksanakan dari jauh-jauh hari agar tidak
terjadinya persiapan mendadak
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
o Melaksanakan konsolidasi baik antar BPH dan BP ataupun seluruh BPH
dengan maksud untuk mempererat hubungan kekeluargaan agar kerja sama
dalam bekerja semakin baik.
o Membuat inovasi untuk proker-proker yang akan berjalan agar dapat
membuat member tertarik untuk datang ke proker tersebut.
o Melanjutkan apresiasi member melalui birthday say, staff of the month, dsb
agar member memiliki rasa kepemilikan terhadap IATMI SMUI.
o Menyempatkan rapat bidang setiap bulannya walaupun hanya sesaat karena
akan membuat hubungan semakin baik.
o Untuk semester 2, acara sebaiknya sudah dipersiapkan dari liburan walau
hanya melalui chat agar nantinya saat telah masuk kuliah tidak perlu mulai
merencanakan dari nol. Selain itu, perbanyak konsol untuk menutupi
semester satu yang baru terjadi sekali.
134
Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
Koordinasi skala)
Nama Bidang dan atau Kondisi Program
dengan 1-kurang
Koridor Internal Kerja
stakeholder 2-cukup
3-baik
4-sangat baik
Kondisi
internal Untuk
baik, sering koordinasi
mengadakan Proker dengan
Keanggotaan rapat. terlaksana stakeholder 4
Kondisi BP dengan baik. berjalan
beraneka dengan
ragam lancar
mulai.
135
LPJ DIVISI TRAINING AND COMPETITION
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
137
Hal ini direalisasikan melalui adanya pencerdasan staf sebagai tugas bidang TC IATMI
SMUI yang disebut sebagai TC 101. Pencerdasan staf oleh BPH merupakan program untuk
menyetarakan standar kompetensi antara BPH dengan staf. Mengapa hal tersebut
diperlukan, karena dalam menjalankan visi yang berikut, kompeten merupakan akses utama
yang diperlukan sebagai jalan menuju visi berikutnya. Visi berkompeten tidak dituangkan
kedalam proker, melainkan sebagai tugas bidang. Pada semester I, visi kompeten bidang
TC sudah dilaksanakan dengan terlaksananya satu kali TC 101 pada bulan Juni. Pada bulan
kedepannya, TC 101 akan kembali diselenggarakan, sesuai timeline yang sudah
dipersiapkan.
Bermanfaat
Dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya, keberadaan bidang TC diharapkan
memberikan sebesar-besarnya kebermanfaatan bagi para member yang ingin berlomba.
Maka dari itu visi kedua dari bidang TC IATMI SMUI 2019 adalah bermanfaat.
Sebagai bidang yang bermanfaat, bidang TC menyelenggarakan beberapa pelatihan
yaitu training dan coaching yang diselenggarakan dengan mengundang secara langsung
member dalam pelatihan untuk perlombaan. Pada semester I, telah dilaksanakan sejumlah
proker mengundang warga, diantaranya Competition Overview, IATMI Drift dan
Competition Training. Pertama, dilaksanakan Competition Overview sebanyak 1 kali
sebagai bentuk pengenalan dari IATMI terkait perlombaan pada kompetisi migas yang ada,
kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan rangkaian Competition Training yang meng-
highlight dua cabang kompetisi migas, yaitu Oil Rig Training sebanyak 1 kali dan Case
Study Training sebanyak 1 kali. Kemudian, IATMI Drift yang terlaksana sebanyak 1 kali,
merupakan pelatihan untuk cabang kompetisi Mud Design Competition. Ketiga proker ini
ditujukan untuk memberikan kebermanfaatan berupa pelatihan yang relevan dan lebih
mendalam pada 3 cabang lomba yang diminati member IATMI. Pelatihan yang lebih
intensif, terkhusus bagi member yang mengikuti lomba dilakukan pada proker IATMI Road
to Champion. Pada Semester I, telah terlaksana 23 kali coaching untuk berbagai cabang
kompetisi migas.
Prestasi
Prestasi merupakan output yang diharapkan dari visi terakhir bidang TC IATMI SMUI
2019. Pada tahun ini, IATMI SMUI 2019 menargetkan untuk mendapatkan 10 titel prestasi
dari seluruh lomba yang diselenggarakan oleh IATMI sepanjang tahun 2019. Pada akhir
Semester I sudah terdapat 6 titel prestasi yang berhasil didapatkan, dari 4 lomba yang
diikuti oleh member IATMI.
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. TC memiliki 3 misi dengan parameter
masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menfasilitasi member IATMI yang akan berkompetisi demi terwujudnya IATMI yang
berprestasi
Parameter :
a. Terlaksananya Competition Overview di awal kepengurusan
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini telah tercapai dengan telah terlaksanakannya proker
Competition Overview pada bulan Februari yaitu di awal kepengurusan.
b. Terlaksananya coaching sebanyak minimal 30 kali sebelum lomba (semua tipe
coaching) untuk satu tahun kepengurusan.
Pencapaian :
138
Parameter ini belum dapat diukur, sudah terdapat sebanyak 23 kali pelatihan untuk
berbagai jenis lomba yang dilaksanakan sepanjang bulan Januari hingga
pertengahan bulan Juni.
c. 80% peserta coaching mendapat manfaat
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur
2. Meningkatkan iklim kompetisi dan melatih skill kemigasan member melalui
Competition Training
Parameter :
a. Terlaksananya proker Competition Training
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini telah tercapai dengan telah terlaksanakannya proker
Competition Training sebanyak 2 kali. Terdapat 1 kali pelatihan kompetisi Oil Rig
Design dan 1 kali pelatihan kompetisi Case Study.
b. Jumlah member yang berpartisipasi dalam seleksi internal minimal 60 partisipan
untuk satu tahun kepengurusan.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Namun, sampai semester pertama, terdapat 38
member IATMI yang telah berpartisipasi dalam seleksi internal.
c. Terbentuk 1 tim Oil Rig Design dan 1 tim Case Study setelah dilaksanakannya
training yang mendaftarkan diri pada lomba berikutnya.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Sampai Semester I, sudah terbentuk 1 tim Oil
Rig Design yang mendaftarkan diri pada lomba berikutnya (Tim Brihaspati pada PI
Fair 2019). Namun, belum terdapat 1 tim Case Study yang terbentuk untuk
mengikuti lomba.
3. Meningkatkan kompetensi kemigasan staff TC sehingga mampu membantu kontingen
yang akan mengikuti lomba
Parameter :
a. Terlaksananya pencerdasan kepada staff TC IATMI mengenai pengetahuan
kemigasan
Pencapaian :
Parameter ini sudah tercapai. Pada semester I, visi kompeten bidang TC sudah
dilaksanakan dengan terlaksananya satu kali TC 101 pada bulan Juni.
b. 50% dari total staff dan BPH TC IATMI SMUI 2019 pernah mengikuti lomba dalam
satu tahun kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini belum tercapai.
c. Setiap staff minimal pernah 1 kali membantu coaching untuk jenis lomba Smart
Competition.
Pencapaian :
Parameter ini belum tercapai.
139
IATMI, A.2 Mengetahui dan mengerti tujuan setiap program kerja dan tugas bidang
TC, B.1 Mengetahui dan terlibat dalam alur proker IATMI RTC dari awal sampai akhir,
B.2 Mengetahui cara membuat soal seleksi internal untuk cabang smart competition
dan mengetahui tahapan seleksi intenal cabang lomba lain, B.3 Mengetahui cara
meregistrasikan kontingen, B.4 mengetahui cara membuat proposal dan LPJ lomba, B.5
Mengetahui cara memintakan atau membuat poster apresiasi kontingen, B.6
Mengetahui cara membuatkan surat izin untuk kontingen, C.1 Mengetahui teknis dan
cara mempersiapkan administrasi dan keperluan training (mengurus form registrasi,
memesan sertifikat atau plakat pembicara, mengurus surat peminjaman ruangan,
memesan konsumsi peserta dan pembicara, kesiapan perlengkapan, menyiapkan borang
QC dan borang pemahaman), C.2 Mengerti cara membuat TOR, C.3 Memahami materi
training yang akan dibawakan, C.4 Mengetahui cara mencari, menghubungi dan
mengundang pembicara, C.5 Mengetahui cara menjadi MC untuk training (termasuk
membuat cue card), C.6 Mampu membuat poster untuk kepentingan publikasi acara.
Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga
140
antarpengurus ketika mempersiapkan proker. Untuk melakukan pembagian tugas
tersebut, diadakan rapat terlebih dahulu untuk dijelaskan setiap jobdesc nya, lalu BPH
akan mem-follow up sampai hari H acara. Evaluasinya adalah BP masih harus terus di
follow up agar tugas tidak dilakukan mendekati deadline. Ke depannya, BPH harus
sedikit lebih tegas.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi BPH-BP sudah cukup baik. Koordinasi antara BPH dan BP dilakukan
secara langsung dan tidak langsung. Untuk metode koordinasi secara langsung,
dilakukan melalui rapat bidang sementara untuk metode koordinasi secara tidak
langsung dilakukan melalui interaksi di media sosial. Rapat bidang dilakukan secara
rutin minimal 1 bulan sekali dan dua kali sebelum melaksanakan proker. Dedikasi BP
pada rapat bidang cukup tinggi ditandai dengan ketepatan waktu mereka dan sangat
sedikit yang absen. BP juga aktif berpendapat di rapat bidang.
Pendelegasian tugas dilakukan secara merata untuk setiap proker. Setiap BP juga
menegrjakan tugas mereka dengan baik dan tepat waktu. Kendala yang dihadapi
hanyalah BP terkadang kurang responsif ketika berkomunikasi di group chat sehingga
menyulitkan untuk memfollow up progress tugas mereka. Namun, masalah ini dapat
diselesaikan dengan memention BP atau menanyakan langsung lewat personal chat.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi antar BPH TC sudah cukup baik. Walaupun tidak terlalu sering
bertatap muka bertiga namun komunikasi lewat media sosial sangat responsif dan
cukup efektif. Pada semester ini terdapat proker kolaborasi yaitu Competition Training
yang berada dalam rangkaian ILUSION yang merupakan program kerja bidang Event.
Proker ini juga berkolaborasi dengan bidang Training SPE UI SC. Koordinasi
dilakukan sejak awal sehingga sudah dapat diperkirakan waktu pelaksanaannya
sehingga tidak bertabrakan dengan program kerja lain. Pembagian tugas juga dilakukan
dengan jelas mulai dari materi, waktu, sampai mekanisme jarkom. Namun, koordinasi
kurang dirasakan dengan panitia ILUSION sehingga training dan kompetisinya dirasa
kurang terintegrasi.
Koordinasi dengan bidang Kestari juga sudah baik. BP kestari rutin memfollow
up timeline dan BPH TC juga merespon dengan baik. Koordinasi dengan BPH Kestari
sudah baik. Pembuatan surat-surat untuk menunjang kelancaran proker juga dapat
dilaksanakan dengan cepat dan efektif. Namun, BPH TC terkadang lupa mengabari
tentang rapat bidang di grup koordinasi.
Koordinasi dengan Bidang Litbang juga sudah cukup baik. BP litbang selalu
hadir pada setiap program kerja dan menyiapkan QC. Namun, BPH TC terkadang lupa
memberi tahu tentang rapat bidang kepada bidang Litbang. Koordinasi dengan BPH
Litbang juga cukup baik. BPH litbang responsif untuk membantu kebutuhan bidang TC
akan QC.
Bidang TC juga banyak melakukan koordinasi dengan bidang Digital Marketing
untuk kebutuhan call for delegates, jarkom program kerja, ataupun apresiasi kontingen.
Koordinasi yang dilakukan sudah baik. Bidang TC dan DM membagi tugas untuk
membuat design poster sehingga kebutuhan bidang TC dapat terpenuhi dengan tepat
waktu. Hubungan dengan kadiv Media dan Komunikasi juga baik sehingga penyebaran
jarkom dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta tidak ada mis komunikasi.
3. Analisis SWOT Bidang
141
- Strength: hubungan antar BPH dengan BP dekat, BP memiliki antusias untuk belajar
yang cukup tinggi, BPH memiliki inisiatif yang tinggi, BP disiplin waktu khususnya
untuk rabid dan pengumpulan tugas tertentu, BP dan BPH mudah dihubungi dan tidak
hilang-hilangan
- Weakness: Terlambat dalam menjalankan tugas (TC 101) sehingga menunda
kesiapan BP untuk menjadi coach, Belum tersampaikannya beberapa kurkad dasar
kepada BP untuk kepentingan regenerasi tahun depan (diantaranya: pembuatan
proposal dan LPJ lomba, mengurus ruangan, terlibat dalam alur proker IATMI RTC,
mengundang pembicara, dan terlibat dalam minimal 1 lomba, dll.), kurangnya konsol
atau kegiatan diluar membahas kepentingan bidang untuk meningkatkan kedekatan.
- Opportunity: adanya kerjasama dan bantuan yang baik dengan bidang curriculum &
competition SPE dalam memfasilitasi member yang ingin ikut berlomba
- Threat: Perbedaan jadwal akademis akibat perbedaan jenjang akademis yang
menyebabkan ada kesibukan-kesibukan khusus yang tak terhindarkan (contoh: KP,
mata kuliah tingkat akhir proyek)
4. Renstra SWOT Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Memulai pemberian materi kemigasan kepada BP sejak akhir semester I,
setidaknya materi dasar kemigasan sudah selesai sebelum liburan. Sehingga saat
sudah memasuki waktu liburan, BP dapat fokus diajarkan tentang materi cara
coaching, bahan-bahan pembelajaran lomba dan peminatan ke cabang lomba yang
dia ingini untuk dipegang saat ada lomba nanti.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melanjutkan pemberian materi kemigasan dasar, menyelesaikan 2 modul
pembelajaran lagi bersamaan dengan memberikan bundle coaching Smart
Competition sebelum bulan September untuk mempersiapkan BP ikut serta dalam
coaching. Kemudian, mengikutsertakan/mewajibkan BP hadir saat ada coaching
lomba, khususnya untuk cabang Oil Rig Design Competition dan Smart
Competition, supaya menaikan ketertarikan dalam ikut lomba dan melihat secara
langsung proses coaching.
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. IATMI Road to Champion
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Memfasilitasi member yang memiliki minat dan dan kemampuan dalam
wawasan kemigasan untuk menjadi kontingen IATMI SMUI dalam berbagai
lomba dan mempersiapkan kontingen lomba tersebut dalam hal pembekalan
materi (coaching, konsultasi, dan latihan presentasi) dan administrasi
perlombaan.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
142
Proker berjalan sepanjang
Terlaksananya
kepengurusan. Sampai semester
seleksi internal
Belum dapat pertama, telah dilaksanakan 3
1 minimal sebanyak
diukur kali seleksi internal yaitu PI Fair,
4 kali selama
Petroforia, dan Derrick
kepengurusan
Jumlah member
yang berpartisipasi Sampai semester pertama,
dalam seleksi terdapat 38 member IATMI yang
Belum dapat
2 internal minimal telah berpartisipasi dalam seleksi
diukur
60 partisipan internal (7 OGIP, 6 IP Fest, 6
untuk satu tahun PGD, 2 Petroforia, 17 PI Fair)
kepengurusan
Terdapat minimal
70% total
Sampai semester pertama, dari
kontingen dalam
semua coaching yang pernah
setiap lomba Belum dapat
3 dilakukan, 100% kontingen
pernah diukur
pernah berpartisipasi mengikuti
berpartisipasi
coaching
mengikuti
coaching
Terlaksananya
coaching sebanyak
Sampai akhir semester pertama,
minimal 30 kali
coaching dari lomba OGIP, IP
sebelum lomba Belum dapat
4 Fest, PGD, Petroforia, dan
(semua tipe diukur
Derrick telah terlaksana
coaching) untuk
sebanyak 23 kali.
satu tahun
kepengurusan
Sampai akhir semester 1, telah
didapatkan 6 gelar prestasi (Mr.
Diraihnya 10 gelar OGIP, 2nd runner up business
prestasi oleh Belum dapat case IP fest, 2nd runner up Mud
5
member IATMI diukur competition IP Fest, 1st runner
SM UI up smartcom PGD, 2nd runner up
paper PGD, dan juara 2 paper
Petroforia)
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk program kerja yang diberikan sudah cukup menunjang poin
RIP IPTEK karena adanya call for delegates dapat menggugah mahasiswa
untuk mengaplikasikan ilmunya melalui kompetisi. Selain itu, adanya
kegiatan pelatihan atau coaching juga dapat membekali mahasiswa untuk
siap menghadapi kompetitor yang biasanya berasal dari universitas lain.
Publikasi call delegates sudah berjalan tepat waktu hanya saja terkadang
143
masih terjadi miskomunikasi antar Lembaga. Kemudian coaching yang
dilakukan sudah memiliki pencatatan yang lebih baik dan tersedia dalam
Google Spreadsheet. Namun, kami sempat mengalami kesulitan karena
pelatihan dengan bantuan senior tidak mudah dilakukan disebabkan oleh
banyak senior yang melakukan Kerja Praktek. Kegiatan alumni yang bisa
berubah tiba-tiba juga kerap membuat pelatihan tidak jadi dilakukan. Hal
tersebut bisa diatasi dengan baik dengan melakukan pelatihan dasar
Bersama BPH TC juga dapat melakukan penjadwalan ulang bertemu
dengan alumni.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Untuk melaksanakan program kerja ini, tidak banyak persiapan teknis
yang perlu dilakukan. Persiapan yang dilakukan hanya poster, formulir
online, serta bahan belajar. Hal tersebut telah dilakukan dengan baik
karena terdapat pembagian tugas yang jelas dengan SPE, serta BPH tahun
sebelumnya amat membantu dalam memberikan bahan belajar.
Evaluasinya adalah masih kurangnya keterlibatan BP TC IATMI dalam
memberikan pelatihan.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Untuk persiapan lomba OGIP dan IP Fest berjalan cukup baik karena
pendaftaran telah dilakukan oleh BPH sebelumnya. Persiapan juga
dilakukan saat libur tahun baru sehingga kontingen memiliki banyak
waktu luang untuk bertemu dengan alumni. Kebanyakan waktu pelatihan
dijadwalkan secara fleksibel sesuai dengan jadwal alumni yang menjadi
pelatih. Waktu eksekusi program kerja sebagian besar sesuai dengan
perencanaan, namun terdapat beberapa perubahan dalam melakukan call
for delegates disebabkan oleh Invitation Letter lomba yang baru diberikan
pada waktu tersebut.
Gantt Chart Perencanaan
144
Hal ini terjadi karena antusiasme yang meningkat di tahun ini sehingga
kontingen lolos sampai tahap final.
Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Untuk melakukan pelatihan lomba, TC IATMI berkolaborasi dengan
Curcom SPE karena ajang lomba dari universitas lain juga merupakan
kolaborasi SPE dan IATMI, kecuali lomba Petroforia. Koordinasi berjalan
cukup baik karena terdapat multichat LINE yang dapat mempermudah
komunikasi. Sempat terjadi beberapa miskomunikasi karena informasi
hanya diterima oleh satu Lembaga saja, namun hal tersebut dapat diatasi
sehingga tidak dilakukan kesalahan yang sama. Untuk koordinasi
pelatihan lomba, IATMI bertanggung jawab atas kontingen Mud dan Oil
Rig sementara SPE bertanggung jawab atas Smart Competition dan Paper.
Hambatan yang ada di antaranya adalah kurangnya follow up satu sama
lain, namun seiring waktu koordinasinya semakin baik.
145
Jessica Adeline dan Kirana
Widiani dari cabang lomba
Smart Competition dan M.
Perdana Surya dari cabang
lomba Case Study)
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Competition Overview didasarkan pada nilai IPTEK
dengan parameter IKG Poin 3a yaitu rasio jumlah mahasiswa yang
mengaplikasikan keilmuannya per total jumlah mahasiswa S1 dan poin 3b
yaitu jumlah karya ilmiah yang dihasilkan. Program kerja ini berbentuk
talkshow dengan topik lomba-lomba bertema minyak dan gas dengan
pembicara orang-orang yang telah berpengalaman memenangkan lomba
tersebut.
Bentuk program kerja sudah efektif karena dapat memberi gambaran
secara utuh dan jelas mengenai lomba-lomba migas yang dapat diikuti
oleh member yang targetnya adalah mahasiswa baru. Pembicara
memaparkan gambaran umum lomba, pengalaman lomba, dan tips and
trick untuk dapat memenangi lomba lalu audiens dapat mengeksplor lebih
jauh lagi pada sesi tanya jawab. Pembicara merupakan mahasiswa teknik
kimia tingkat 3 dan 4 sehingga talkshow yang dibawakan lebih relatable
dan menginspirasi mereka untuk mencoba mengikuti lomba.
146
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Waktu eksekusi proker sudah sesuai dengan rencana. Proker diadakan
pada 12 Februari 2019 di hari Selasa Pukul 13.00 karena pada waktu ini
adalah jadwal kosong untuk mahasiswa tingkat 1. Hambatan yang ditemui
adalah peserta yang hadir sedikit di awal acara dimulai namun setelah
dilakukan sounding di pelataran semakin banyak peserta yang datang.
Gantt Chart Perencanaan
147
Terdapat 1 orang
Adanya pembicara yang
pembicara yang
2 diundang dari pihak luar Tercapai
diundang dari PT.
sebagai pembawa materi
Halliburton Indonesia
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Secara bentuk, program kerja ini sudah memenuhi poin kebutuhan
GBPKD yaitu nilai IPTEK dan skill keilmuan keteknikan. Selain itu
program kerja ini merupakan salah satu bentuk pemenuhan poin IKG no
3A mengenai rasio jumlah mahasiswa yang mengaplikasikan
keilmuannya per total jumlah mahasiswa S1, terbukti dari meningkatnya
jumlah kontingen Mud pada lomba PI Fair dan Derrick.
148
Gantt Chart Perencanaan
Ketidaktercapaian proker
75% partisipan yang
disebabkan oleh karena tidak
hadir memahami
Tidak tersampaikannya seluruh
2 gambaran besar terkait
tercapai borang pemahaman yang
kompetisi yang telah
seharusnya diisi oleh minimal
dijelaskan
75% partisipan yang hadir
149
Terlaksananya case Case study training terlaksana
study training sebanyak 1 kali pada tanggal
3 sebanyak 1 kali dan oil Tercapai 25 April 2019. Oil rig training
rig training sebanyak 1 terlaksana sebanyak 1 kali pada
kali tanggal 23 April 2019
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk proker TC IATMI yaitu competition training yaitu training
tentang Oil Rig Design dan pembicaranya adalah mahasiswa ITB yang
menerangkan Oil Rig Design dengan memberikan contoh dan cara
membuatnya. Ini sudah menunjukkan bahwa sudah cukup efektif dalam
pengembangan nilai IPTEK yang ada. Selain itu, visualisasi oil rig yang
nyata dari pembicara juga dapat menggugah peserta training untuk ikut
berkompetisi, sehingga juga menunjang poin IKG 3a dan 3b. Pembawaan
tim ITB yang sangat asik membuat para peserta tidak bosan sehingga
bentuk acara dirasa sudah cocok
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan program kerja Competition Training telah sesuai
dengan perencanaan, rundown kegiatan dan sudah terlaksana sesuai yang
direncanakan. Namun sempat terjadi sedikit kendala dalam peminjaman
ruangan sehingga ruangan baru didapatkan H-1 acara. Selain itu, pada hari
H terjadi sedikit masalah karena laptop tidak bisa terhubung dengan
proyektor. Namun masalah tersebut akhirnya dapat diatasi. Hambatan lain
yang dialami yaitu jumlah peserta angkatan 2018 yang menjadi target
kurang banyak yang hadir dikarenakan waktu pelaksanaan pada sore hari
sehingga banyak yang sudah pulang setelah kelas. Kekurangan waktu,
dikarenakan para peserta yang datang cukup antusias sehingga pada sesi
tanya jawab cukup lama.
150
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan acara berlangsung tepat waktu yaitu minggu keempat bulan
April. Namun terdapat keterlambatan dalam persiapannya. Pembicara
baru didapatkan mendekati hari-H acara. Hal tersebut terjadi karena
pengurus TC terlalu fokus dengan proker sebelumnya yang rentang
waktunya tidak jauh, yaitu IATMI Drift pada minggu pertama bulan April.
Gantt Chart Perencanaan
E. Penutup
1. Kesimpulan
Pada Semester I, telah terlaksana 4 proker yang dilaksanakan oleh bidang TC
IATMI SMUI. Tiga diantaranya, yaitu Competition Overview, Competition Training
dan IATMI Drift dapat dikatakan berhasil dilihat dari ketercapaian parameter proker
151
yang telah dilaksanakan. Sedangkan, terdapat 1 proker yang bersifat keberlanjutan yaitu
IATMI Road to Champoin yang masih akan berlangsung dan belum dapat diukur.
Tiga proker yang mengundang warga, yaitu IATMI Drift, Competition Training,
dan Competition Overview telah terlaksana sesuai timeline. Demikian juga proker
IATMI Drift yang masih akan berlanjut. Dalam pelaksanaan proker, kinerja staff sangat
baik, namun terdapat beberapa kekurangan yang masih harus diperbaiki dalam
menjalankan proker seperti ketidakmerataan pembagian jobdesc yang menyebabkan
beberapa staff tidak mengerjakan porsi pembagian tugas dengan baik.
Beberapa evaluasi seperti penanaman materi untuk staff juga dapat dilakukan
khususnya karena keterlambatan penanaman materi sesuai timeline kurkad yang
sebelumnya telah dipersiapkan di awal kepengurusan. Sehingga dapat disimpulkan,
bahwa terjadi penundaan bagi penanaman poin-poin kurikulum kaderisasi, khususnya
untuk staff.
Untuk bagian koordinasi antar BPH, sudah terjalin koordinasi dan hubungan yang
sangat baik dan saling melengkapi. Untuk relasi antara BPH dengan BP, cukup baik
pula. Sudah terlaksana konsolidasi bidang yang merupakan anjuran dari Ketua dan
Wakil Ketua Umum. Secara keseluruhan, relasi antar BP juga baik, namun terdapat satu
BP yang kurang aktif dan sudah melewatkan beberapa aktivitas seperti TC 101, Proker,
dan rapat bidang. Untuk hal ini, akan diberikan penindaklanjutan terhadap BP terkait
melalui evaluasi secara personal serta penentuan waktu yang lebih tepat supaya,
masalah ketidakhadiran BP dalam aktivitas bidang TC dapat diantisipasi.
Competition Training
Rencana Strategis untuk kegiatan competition training dilaksanakan pada bulan
Februari-Maret, karena pada bulan itu bulan awal semester jadi kesibukan
mahasiswa belum terlalu padat. Dan waktunya jangan terlalu sore. Untuk pembicara
competition training yaitu mahasiswa yang berpengalaman di bidangnya, karena
jika pembicara masih muda bisa lebih santai dan mudah memahaminya dan bisa
juga professional yang pasti mengerti dalam bidangnya dengan pembawaan yang
asik. Publikasi proker ini juga bisa lebih menarik lagi dan bisa mendapatkan
perhatian banyak orang yang ingin mengikuti.
IATMI Drift
Rancangan Strategis untuk kegiatan IATMI DRIFT dilaksanakan pada bulan
Februari-Maret, yaitu bertepatan dengan awal semester, karena pada awal semester
kesibukan mahasiswa belum terlalu padat. Untuk pembicara IATMI DRIFT
disarankan untuk memilih, kalau bisa yaitu mahasiswa atau expertise muda yang
berpengalaman di bidangnya, karena jika pembicara masih muda bisa lebih santai
dan mudah memahaminya.
152
IATMI Road to Champion
Proses open registration maksimal diadakan 3 bulan sebelum lomba (dan sesegera
mungkin setelah invitation letter keluar). BPH yang memegang email TC aktif
dalam mencari informasi terkait lomba-lomba yang akan dating, baik melalui email,
Instagram, Official Account Line, dll. Kemudian dibuatnya file spreadsheet yang
berisi data tiap kontingen, absensi coaching per tim yang dirincikan tanggal serta
keterangan nama pemberi materi coaching.
Kondisi Untuk
internal koordinasi
Proker
baik, BP dengan
terlaksana
Training and Competition menjalankan stakeholder 4
dengan
tanggung berjalan
sangat baik.
jawabnya dengan
dengan baik. lancar
153
LPJ DEPARTEMEN EKSTERNAL
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Belum dapat
diukur. telah
berjalan sejauh
50% dengan Kendala yang dihadapi adalah
Bertanggung jawab untuk
pelaksanaan Visit kesusahan dalam menghubungi
menjaga hubungan dan
3. Pusat yang baru IATMI Pusat. Admin yang berada
berkoordinasi dengan
diadakan 1x dan disana tidak responsif terhadap
IATMI Pusat
akan direncanakan IATMI SMUI.
kunjungan kedua
pada semester
selanjutnya
Tercapai.
Bertanggung jawab untuk Hubungan dan
menjaga hubungan dan koordinasi dengan
Belum terdapat kendala yang bisa
4. berkoordinasi dengan Lembaga lain dan
di evaluasi.
lembaga lain dan pihak- pihak-pihak terkait
pihak terkait terjalin dengan
baik.
155
Bidang Eksternal sebagai narahubung bertugas untuk menjaga citra positif IATMI
SMUI yang telah dibentuk demi terjaganya rasa percaya, hubungan baik dengan pihak
eksternal IATMI SMUI.
Citra positif tersebut dapat diwujudkan dengan menjadi pribadi yang professional
dan mengemban hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal IATMI SMUI. Melalui
persiapan dan pelaksanaan program kerja yang maksimal, diharapkan dapat menunjukkan
bahwa Departemen Eksternal selalu melakukan usaha-usaha untuk memberikan kepuasan
kepada pihak terkait. Sejauh semester I ini, telah terlaksana program kerja Meet the
Alumnae sebanyak 2x dan Visit Pusat sebanyak 1x. Seluruh tahapan dan rangkaian
program kerja Eksternal diharapkan dapat mendukung terwujudnya citra positif lembaga.
Harmonis
Dengan mengemban hubungan yang harmonis diharapkan dapat menciptakan
kedekatan dan kepercayaan pihak Eksternal IATMI SMUI. Departemen Eksternal
bertanggung jawab dalam menjaga hubungan dan berkoordinasi dengan alumni, IATMI
Pusat, IATMI SM lain, serta lembaga dan pihak-pihak terkait.
Usaha mencapai hubungan harmonis dilakukan dengan mengadakan Meet the
Alumnae sebanyak 2x, Visit Pusat sebanyak 2x, serta menghadiri setiap benchmarking
yang mengundang IATMI SMUI. Selama semester I berjalan, progress yang telah
dilakukan, meliputi terlaksananya Meet the Alumnae sebanyak 2x dan Visit Pusat sebanyak
1x. Dengan mendapat respon positif pihak terkait saat pelaksanaan proker tersebut.
Kemudian hubungan harmonis juga dapat dicapai dengan terlebih dahulu menjaga
hubungan internal dalam Departemen Eksternal sehingga terwujudnya kerjasama yang baik
dalam menjalankan tugas. Kehadiran 100% BP Eksternal pada konsolidasi bidang
Eksternal untuk meningkatkan kedekatan yang telah dilaksanakan sebanyak 1x serta staff
gathering pertama dengan kehadiran 4 dari 5 BP.
Profesional
Aspek lain sebagai bentuk usaha terbentuknya citra positif ialah dengan menjadi
pribadi yang lebih berkompeten dengan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
Selama semester I berjalan, rapat bidang telah dilaksanakan sebanyak 3x dengan
kehadiran BP Eksternal 100%. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dibidang
kemigasan, BP telah mengikuti rangkaian kegiatan IATMI Pintar dan memperoleh hasil,
yaitu: 2 BP mendapat IP 3,3; satu BP mendapat IP 3,7; serta 2 BP mendapat IP 4,00.
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Eksternal IATMI SM UI 2019 memiliki 3
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Mengemban hubungan yang dinamis dengan pihak eksternal IATMI SM UI
Parameter :
a. Melakukan kunjungan ke pusat sebanyak 2 kali selama satu tahun kepengurusan.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Selama semester I ini baru terlaksana kunjungan
ke pusat sebanyak 1 kali.
b. Terlaksananya kegiatan Meet the Alumnae sebanyak 2x dalam satu tahun
kepengurusan
Pencapaian :
Parameter telah tercapai 100% selama semester I. Kegiatan Meet the Alumnae telah
terlaksana sebanyak 2x dalam satu tahun kepengurusan
c. Menghadiri setiap benchmarking yang mengundang IATMI SM UI.
156
Pencapaian :
Parameter belum dapat diukur pada semester I ini dikarenakan masa kepengurusan
yang masih belum selesai dan belum terlaksananya kegiatan benchmarking
nasional.
Materi Belum
Poin Kurikulum Target BP Jumlah BP
Bagian Tertanamkan
Kaderisasi Terkader Terkader
Semester (x)
SPJ A dan B -
(Standar
Pemangku
Jabatan)
Umum
2 -
Arahan A.1 dan A.2 -
Ketua
Lembaga
SPJ A.1-A.2, A.5-A.6 A.3-A.4
Bidang
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
BP telah turut berkontribusi dalam persiapan maupun pelaksanaan proker. PJ untuk
setiap proker telah dibagi kepada setiap BP. Dilakukan check point perkembangan yang
telah dilakukan dalam persiapan proker sehingga BP lebih terarah dan untuk mencegah
terjadinya permasalahan adanya undangan alumni yang tidak tersampaikan. Kemudian
SC melakukan follow-up mengenai tugas yang diberikan kepada setiap BP. Selain itu,
tidak ada kendala pada saat berkoordinasi dengan PJ proker terkait, PJ mudah untuk
dihubungi. Setiap pengadaan rapat untuk membahas proker yang akan datang ataupun
158
briefing sebelum diadakan proker, kehadiran BP selalu 100% sehingga SC lebih mudah
untuk menjelaskan dan memberikan gambaran proker tersebut, serta dapat
dilakukannya brainstorming untuk bertukar pikiran supaya persiapan lebih matang.
2. Koordinasi BPH-BPH
Dikarenakan proker kolaborasi yang masih terdapat di semester selanjutnya
sehingga masih belum ditemukan kendala dalam koordinasi dengan lembaga lain.
Sementara untuk koordinasi dengan keseluruhan BPH telah berjalan dengan cukup
baik. BPH memberikan respon baik dan mau bekerja sama ketika dibutuhkan
koordinasi dalam proses persiapan proker terkait. Komunikasi juga berjalan secara dua
arah pada saat rapat sehingga tidak terdapat kendala dalam pemilihan waktu
pelaksanaan yang lebih tepat. Sejauh proker yang telah berjalan seperti Meet the
Alumnae, BPH turut berperan serta dalam mengundang alumni. BPH mengundang
sesuai dengan pembagian PJ daftar undang alumni kemudian dilakukan follow-up.
Tidak ada kendala yang cukup berarti, hanya saja ketika berkoordinasi melalui sosial
media ditemukan belum cukup efektif, di mana masih terdapatnya BPH yang kurang
responsif. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut diperlukan follow-up secara berkala
baik secara langsung (ketika rapat BPH) maupun tidak langsung (melalui media sosial)
dengan jangka waktu yang lebih sering.
159
telah dipaparkan. Serta untuk menghindari kemungkinan terjadinya kendala
demotivasi, persiapan dilakukan dari jauh hari sebelumnya sehingga dapat
dipikirkan alternatif untuk mengatasi kendala tersebut. Kemudian, memungkinkan
dalam bidang eksternal terdapat BP yang tidak bersifat terbuka. Dalam hal ini BPH
dapat berperan untuk membuka percakapan dan membawa suasana supaya BP
tersebut dapat ikut dalam percakapan. Selain itu, ada baiknya jika dalam bidang ada
yang mengerti cara membuat design sehingga dalam pembuatan design poster
undangan alumni atau jarkoman lainnya tidak terlalu terikat dengan bidang DM.
160
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Meet the Alumnae
1. Jenis Program Kerja
Relasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Menjaga hubungan yang telah terjalin antara pengurus dengan para alumni
IATMI SM UI, dengan pelaksanaan tidak mengundang warga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Dilaksanakan 2 Tercapai 100%,
kali dalam satu telah
tahun dilaksanakannya
kepengurusan meet the alumnae
1 Tercapai
yang dihadiri sebanyak 2x dalam
oleh BPH, staff satu tahun
eksternal, dan kepengurusan.
alumni
Tercapai 100%,
Dihadiri oleh terdapat 80% BPH
minimal 65% dan 80% staff
2 BPH dan 50% Tercapai Eksternal yang hadir
staff eksternal secara akumulatif
secara kumulatif dalam kedua meet
the alumnae.
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Meet the Alumnae telah sesuai dengan tujuan lembaga
yang ingin dicapai dari arahan ketua lembaga, serta sesuai dengan poin
GBPKD C.3
161
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Meet the Alumnae yang pertama dilaksanakan di Restoran Omah
Sendok, Senopati. Untuk pelaksanaan selama acara makan siang telah
berjalan sesuai rencana, tidak terdapat kendala dan mendapat respon baik
dari alumni, serta restoran yang dipilih memiliki suasana santai dan
nyaman untuk mengobrol. Acara ditutup dengan foto bersama dan
pembagian souvenir kepada alumni.
Sedangkan untuk Meet the Alumnae kedua terdapat sedikit perbedaan
dari yang diadakan biasanya. Untuk tahun ini diadakan saat bulan puasa
dan acara diawali dengan berbagi di Panti Yatim Indonesia di Tebet
dengan persetujuan para alumni supaya lebih dapat momen berbagi dan
kebersamaannya. Kemudian untuk lebih lama melanjutkan acara bersama
para alumni, dipilih Restoran Smarapura, Tebet untuk buka puasa bersama
yang lokasinya dekat dengan panti.
Perihal rundown acara, mobilisasi, sumbangan yang akan diberikan ke
panti, serta jumlah pengurus dan alumni yang datang ke panti yang telah
diperkirakan berjalan sesuai dengan rencana. Hanya saja pada saat
pelaksanaan, terdapat sedikit kendala dimana kondisi cukup kurang
kondusif karena udara dalam restoran yang ternyata cukup sesak, di mana
AC yang ada kurang cukup membuat sejuk. Serta tempat duduk yang
memanjang yang awalnya tidak diperkirakan adanya kendala karena pada
pertemuan pertama yang berlangsung lancar, ternyata saat pelaksanaan
terdapat kendala untuk mengobrol dengan alumni karena alumni yang
hadir lebih banyak. Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam pemilihan
tempat untuk kepengurusan selanjutnya.
Kemudian, pada waktu pelaksanaan masih terdapat BPH yang datang
terlambat, walaupun bukan merupakan kendala yang cukup berarti
dikarenakan alumni masih satu persatu yang datang dan tidak tepat waktu
disesuaikan dengan jadwal mereka. Solusi dari kendala tersebut ialah
memberikan jadwal khusus kepada BPH dan BP Eksternal untuk hadir
lebih awal dan diberitahukan dengan lebih tegas lagi. Hal ini juga untuk
memberikan kebiasaan on time dalam setiap jadwal kegiatan yang akan
diadakan IATMI.
162
Gantt Chart Pelaksanaan
163
c. Pencapaian Parameter
Ketercapaian sebesar
Dilaksanakan
50%, dimana
sebanyak 2
Belum dapat kegiatan visit pusat
1 kali selama
diukur baru terlaksana
satu tahun
sebanyak 1x pada
kepengurusan.
semester genap
Menemui
Ketercapaian 100%,
total 3
di mana pada
professional
pertemuan pertama
2 IATMI Pusat Tercapai
telah menemui
dalam satu
sebanyak 5
tahun
professional.
kepengurusan.
Ketercapaian sebesar
Diikuti oleh
7%, dimana
total 15 orang
pelaksanaan visit
BPH dan staff
Belum dapat pusat telah diadakan
3 IATMI SMUI
diukur sebanyak 1x dan
dalam satu
baru diadakan
tahun
pertemuan oleh
kepengurusan.
ketua umum
d. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Visit Pusat telah sesuai dengan tujuan lembaga yang
ingin dicapai dari arahan ketua lembaga, serta sesuai dengan poin GBPKD
C.4
164
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
E. Penutup
1. Kesimpulan
Telah terlaksananya proker Meet the Alumnae sebanyak 2 kali dengan semua
parameter tercapai, serta Visit Pusat sebanyak 1 kali dan tersisa 1 kali lagi dengan masih
terdapatnya parameter yang belum dapat diukur. Terjadi pergeseran waktu dari yang
direncanakan melalui persetujuan dengan menyesuaikan jadwal dari kedua belah pihak
dan mencari waktu yang dianggap lebih tepat. Dalam pelaksanaan tidak terjadi
permasalahan hanya saja akan lebih baik jika pengurus datang lebih on time untuk
memberikan image siap dalam pengadaan acara, walaupun tidak ada kendala selama
pelaksanaan. Serta pemilihan tempat pelaksanaan acara dibutuhkan pertimbangan
ulang.
165
dipersiapkan souvenir atau penghargaan seperti alumni yang paling sering hadir
dengan sertifikat atau apresiasi lainnya. Kemudian pertimbangan untuk
benchmarking nasional dapat dijadwalkan pada semester I supaya di semester II
tinggal tersisa benchmarking tambahan, seperti melakukan kunjungan
benchmarking ke IATMI SM lain atau menerima visit benchmarking dari SM lain.
Mengenai visit pusat, pengajuan jadwal kunjungan harus dimulai dari jauh hari
yaitu minimal satu bulan sebelum tanggal pelaksanaan dikarenakan pengurus
IATMI Pusat yang tidak tentu jadwal keberadaannya di kantor pusat karena
pengurus yang memiliki pekerjaan di luar kantor pusat seperti sebagai dosen, dan
sebagainya. Selain itu, mengingat jadwal pengurus IATMI Pusat yang juga harus
disesuaikan dengan jadwal kuliah pengurus IATMI SM UI dapat mengakibatkan
lamanya pengambilan keputusan jadwal kunjungan yang sesuai. Dalam waktu satu
bulan tersebut SC bersama BP Eksternal juga dapat mempersiapkan bahan diskusi.
Untuk
Kondisi
koordinasi
internal baik, Proker
dengan
BP terlaksana
Eksternal stakeholder 4
berpartisipasi dengan
berjalan
aktif didalam sangat baik.
dengan
proker.
lancar
166
LPJ DEPARTEMEN DIGITAL MARKETING
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
168
Tercapai. Seluruh
publikasi yang
dikeluarkan oleh IATMI
SMUI pada semester 1 Belum terdapat kendala
5 Arsip publikasi IATMI SMUI
sudah ter arsip di google yang dapat dievaluasi.
drive.Arahan tetap akan
dilakukan pada semester
2.
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas, Digital Marketing IATMI SMUI 2019
memiliki 3 misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
169
Pencapaian :
Selama semester I parameter ini telah tercapai dengan hadirnya 100% staff saat
rapat bidang, yaitu rapat dilakukan sebanyak 1 kali.
c. 80% kehadiran staff saat konsolidasi
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini belum dapat diukur karena belum diadakannya
konsolidasi bidang.
170
workshop mengenai desain dan marketing serta mengikuti workshop tersebut untuk
mendapatkan informasi serta membuat secara langsung desain melalui photoshop.
Selain itu, BP juga mampu berkomunikasi dengan baik dengan pihak pihak eksternal
seperti narasumber workshop serta berdiskusi terkait desain yang sedang dirancang
untuk website dan publikasi media sosial IATMI SMUI 2019.
Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi BPH-BP sudah cukup baik yaitu dengan membagi tugas kepada setiap
BP terhadap program kerja – program kerja yg dilaksanakan kemudian dimonitor dan
diarahkan sesuai dengan tujuan program kerja sehingga BP tidak mengalami kesulitan
dalam melaksanakannya. Hambatan yang ditemukan yaitu sulit menemukan waktu
untuk bertatap muka sehingga hanya dilakukan melalui online mengakibatkan
kurangnya chemistry antar BPH-BP. Solusinya akan dilakukan konsolidasi untuk
menambah chemistry antar BPH-BP serta BP-BP dan berinteraksi dengan BP dalam
171
suasana yang nyaman dengan harapan hal ini dapat mendekatkan antara BPH dengan
BP.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi yang dilakukan dengan bidang lain sudah cukup baik yaitu bidang -
bidang yang membutuhkan desain terhadap jarkom - jarkom untuk di oa line IATMI
SMUI 2019 atau pun post serta story di instagram IATMI SMUI 2019 dengan cara
mengisi google form kemudian desain akan dibuat oleh Digital Marketing IATMI
SMUI 2019 sesuai SOP yang berlaku. Hambatan yang terjadi yaitu google form tidak
memiliki notifikasi serta banyaknya pesanan desain yang membludak mengakibatkan
Digital Marketing kewalahan dalam membuat desainnya. Solusi yang ditawarkan
adalah bidang yang sudah mengisi google form memberitahu Digital Marketing melalui
personal chat serta membagi tugas desain kepada BP-BP agar tidak kewalahan dalam
membuat desain untuk publikasi IATMI SMUI 2019.
Koordinasi dengan seluruh BPH di IATMI SMUI 2019 berjalan dengan sangat
baik. Hal ini dibuktikan dengan selalu hadirnya BPH Digital Marketing pada saat rapat
BPH. Selain itu, pada saat rapat BPH, BPH Digital Marketing juga berperan aktif dalam
berdiskusi.
172
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
60% dari
masih berjalan
responden
sampai akhir
merasakan Belum dapat
2 kepengurusan
keberadaan diukur
dan borang
dari website
QC akan
IATMI SMUI
disebar di
akhir
kepengurusan
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
masih berjalan
sampai akhir
100%
kepengurusan
kegiatan
namun
IATMI SMUI Belum dapat
3 kegiatan
terpublikasi diukur
IATMI SMUI
pada website
2019 pada
IATMI SMUI
semester I
sudah
dipublikasikan
di website
IATMI SMUI
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
masih berjalan
sampai akhir
kepengurusan
Terlaksananya
namun
publikasi Belum dapat
4 prestasi
prestasi di diukur
IATMI SMUI
website
2019 pada
semester I
sudah
dipublikasikan
di website
IATMI SMUI
Parameter ini
sudah tercapai
Terlaksananya karena
publikasi organigram
5 organigram Tercapai IATMI SMUI
IATMI di 2019 sudah
website terpublikasi di
website
IATMI SMUI
4. Evaluasi
173
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Tujuan dari program kerja ini yaitu memberikan informasi terkait
kemigasan, kegiatan dan prestasi IATMI SMUI melalui website sudah
cukup terpenuhi dengan disebarkannya poster – poster berisi kegiatan dan
prestasi selama semester I pada website IATMI SMUI namun informasi
melalui website masih belum cukup tersebar luas karena sebagian besar
member masih belum mengetahui adanya website IATMI SMUI dan lebih
sering melihat informasi melalui oa line. Akan tetapi, untuk memberikan
informasi kepada pihak eksternal serta meningkatkan nilai jual IATMI
SMUI maka publikasi melalui website tetap dilakukan.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan program kerja ini yaitu dengan membuat poster
mengenai informasi kemigasan yang ringan, kegiatan serta prestasi
IATMI SMUI 2019 yang kemudian dipublikasikan melalui website
IATMI SMUI. Untuk informasi kegiatan serta prestasi IATMI SMUI
2019 selama semester I sudah dipublikasikan di website sedangkan untuk
informasi ringan mengenai kemigasan belum disebarkan karena terdapat
kendala dalam mencari sumber informasi – informasi yang menarik dan
ringan terkait kemigasan sehingga pada semester I hanya terfokus pada
poster kegiatan dan prestasi IATMI SMUI 2019. Oleh karena itu solusi
yang dapat dilakukan yaitu untuk mencari kembali pada sumber – sumber
terpercaya terkait kemigasan seperti di internet dan booklet – booklet
kemigasan serta bekerjasama dengan bidang kurikulum dalam mencari
informasi mengenai kemigasan.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
174
Sejauh ini BP belum dibagikan jobdesc untuk proker ini. Namun
BPH telah memberikan briefing terkait proker ini sehingga pada
semester 2 BP dapat menjalankan proker ini bersama dengan BPH.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi yang dilakukan terhadap program kerja ini yaitu dengan membuat
publikasi pada oa line dan instagram sehingga member dapat mengetahui
adanya website IATMI SMUI serta tetap melakukan publikasi di website
untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal serta meningkatkan nilai
jual IATMI SMUI serta mencari kembali informasi kemigasan pada sumber
– sumber terpercaya, booklet kemigasan dan bekerjasama dengan bidang
kurikulum sehingga pembuatan serta publikasi poster funfact tentang
kemigasan dapat dilakukan dan berjalan sesuai dengan rencana awal.
ii. Design and Marketing Workshop
1. Jenis Program Kerja
Penyesuai Kebutuhan
2. Tujuan Program Kerja
Workshop atau seminar ini bertujuan untuk mencerdaskan mengenai design
dan marketing. Mengundang warga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Workshop sudah
Terlaksana
dilakukan satu
minimal satu
1 Tercapai kali yaitu pada
kali selama
tanggal 16 April
kepengurusan
2019
Parameter ini
tercapai karena
Jumlah peserta
jumlah peserta
yang datang
2 Tercapai yang menghadiri
minimal 50
workshop ini
orang
sebanyak 81
orang.
Berdasarkan
hasil borang QC
didapatkan hasil
dari workshop
60% peserta ini yaitu
merasakan kepentingan
3 Tercapai
kebermanfaatan sebesar 3.81 dan
acara kepuasan 3.72
dimana gap
antara
kepentingan dan
kepuasan yaitu
175
0.9 sehingga
dapat sebagian
besar peserta
yang hadir
merasakan
kebermanfaatan
acara
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Proker ini merupakan penyesuai kebutuhan berdasarkan data yaitu
49 responden menyatakan mereka tertarik dengan diadakannya workshop
mengenai photoshop dan digital marketing. Sehingga tujuan dari proker
ini yaitu mencerdaskan mengenai design dan marketing dilakukan dengan
mengundang 2 pembicara mengenai topik photoshop dan digital
marketing. Pencerdasan pada topik photoshop dilakukan dengan
pengenalan tools photoshop kemudian peserta mengikuti langkah –
langkah dasar dalam mengoperasikan photoshop serta membuat poster
dan untuk digital marketing diberikan hal – hal dasar mengenai digital
marketing serta pengaplikasiannya kemudian peserta dapat melakukan
tanya jawab secara langsung kepada pembicara. Secara umum, bentuk
proker ini sudah baik karena peserta dapat langsung menerima informasi
yang diberikan langsung oleh pembicara secara tatap muka dan
mengaplikasikannya secara langsung terhadap ilmu yang diberikan.
176
Gantt Chart Perencanaan
177
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Melakukan pengkonsepan yang matang terkait pembaharuan website serta
informasi apa saja yang akan dipublikasikan dan membuat daftarnya agar tidak ada
yang terlewat. Pencarian informasi kemigasan dilakukan lebih gencar agar
informasi yang didapatkan lebih banyak dan pembuatan poster dapat dilakukan
tepat waktu dan sesuai rencana.
Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Memfokuskan terhadap pencarian informasi kemigasan sehingga dapat
dilakukan publikasi funfact pada website dan melakukan konsolidasi agar semakin
dekat sehingga koordinasi BPH-BP maupun BP-BP dapat berjalan dengan baik.
Bidang
Program Untuk
belum
kerja koordinasi
melakukan
berjalan dengan
konsol dan
Digital Marketing dengan baik, stakeholder 3
baru
namun ada 1 berjalan
melakukan
proker yang dengan
rapat bidang
terhambat. lancar
1 kali.
178
LPJ DEPARTEMEN JURNALISTIK
A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua
Tercapai. Telah
dilakukan wawancara
dengan professional
Melakukan wawancara Belum terdapat kendala yang
pada semester 1.
1 dengan professional dapat di evaluasi.
Arahan ini akan
dilakukan kembali
pada semester 2.
Belum tercapai. I
Kendala dalam menghubungin
Magz semester 1
Menerbitkan media cetak pihak DM, rencananya akan
2 belum dapat di
IATMI SMUI segera diterbitkan jika DM
publikasi karena
sudah dapat dihubungi.
terdapat kendala.
Tercapai. Bidang
jurnalistik sudah
Merekap Dan
merekap dan Belum terdapat kendala yang
3 mempublikasikan acara-
mempublikasikan dapat dievaluasi.
acara
acara-acara IATMI
SMUI.
180
meningkatkan kreatifitas BP jurnalistik agar mampu mengemas suatu bacaan kedalam
bentuk yang menarik.
Menarik
Menwujudkan jurnalistik menjadi bidang yang menarik dengan membuat inovasi-
inovasi yang dapat mengajak lebih banyak orang untuk mengenal bidang jurnalistik. Pada
semester I telah dilaksanakan 1 kali writing competition (untuk member IATMI) dimana
pemenangnya diberikan hadiah dan karyanya akan dipajang di mading IATMI. Tujuannya
agar member memiliki rasa kebermilikan terhadap mading IATMI dan lebih tertarik untuk
membacanya.
Sementara itu, untuk memeprluas relasi eksternal telah dilaksanakan wawancara
kepada professional sebnayak 1 kali pada semester I ini. Kemudian untuk membangun
hubungan yang harmonis dengan internal jurnalistik, bidang jurnalistik pada semester I ini
telah dilaksanakan 1 kali konsolidasi dengan kehadiran BP dan BPH jurnalistik 100%.
Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Jurnalistik IATMI SMUI 2019 memiliki 4
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menghimpun informasi terkini mengenai dunia kemigasan, baik secara langsung
maupun melalui media elektronik yang valid.
Parameter :
a. Terlaksananya wawancara professional minimal 2 kali selama kepengurusan
Pencapaian :
Selama semester I sudah dilaksanakan 1 kali wawancara profesional
b. Terlaksananya minimal 1 kali wawancara professional secara langsung ke
perusahaan migas
Pencapaian:
Belum dilakukan wawancara secara langsung ke perusahaan migas selama semester
I
c. Artikel yang dibuat menggunakan minimal 2 referensi yang valid
Pencapaian :
Semua artikel yang dipublikasikan dalam mading IATMI SMUI telah
menggunakan minimal 2 referensi yang valid
2. Memberikan informasi terkait kegiatan yang telah dilaksanakan IATMI SMUI
Parameter :
a. Mendokumentasikan seluruh kegiatan IATMI SMUI
Pencapaian :
Selama semester I semua kegiatan sudah didokumentasikan
b. Terpublikasinya seluruh dokumentasi kegiatan IATMI SMUI 2018 dalam bentuk
online ataupun offline
Pencapaian :
Seluruh dokumentasi kegiatan IATMI SMUI 2019 selama semester 1 sudah
dipublikasi
c. Terpublikasinya seluruh kegiatan IATMI SMUI 2018 dalam media cetak ataupun
digital
Pencapaian :
Selama semester I seluruh program kerja yang ada di IATMI SMUI sudah
terpublikasi secara digital melalui akun line IATMI SMUI dan terpublikasi dan
terpublikasi dalam media cetak yang diletakkan di mading IATMI dan sounding ke
warga.
181
3. Menyajikan informasi kemigasan dalam bentuk yang menarik, dan meningkatkan
wawasan member IATMI SMUI mengenai dunia migas
Parameter :
a. Terpublikasinya iMag sebanyak 2 kali selama kepengurusan
Pencapaian :
Selama semester I belum terpublikasi iMag
b. Dipublikasikannya hasil wawancara professional minimal 2 kali selama
kepengurusan
Pencapaian :
Hasil wawancara yang telah dilakukan belum terpublikasi
c. Terdapat konten artikel migas terkini di setiap pergantian isi mading
Pencapaian :
Selama semester I, telah dilakukan pergantian isi mading selama 2 kali dimana
setiap pergantian isi mading diisi dengan konten artikel migas terkini sebanyak 6
artikel.
4. Membangun hubungan kekeluargaan antar pengurus Jurnalistik
Parameter :
a. Mengadakan 2 kali konsol selama kepengurusan
Pencapaian :
Selama semester I telah dilaksanakan knsolidasi bidang jurnalistik sebanyak 1
kali.
b. Sekurang-kurangnya 60% anggota hadir dalam setiap rapat departemen jurnalistik
Pencapaian :
Selama semester I setiap rapat departemen jurnalistik dihadiri 85%-100% anggota
c. Mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 kali rapat dalam kepengurusan.
Pencapaian :
Selama semester I, bidang jurnalistik telah melaksanakan rapat sebanyak 3 kali.
182
Arahan A.1-A.2 A.2
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A.1-A.9 A.9
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Selama semester I, koordinasi yang dilakukan antara BPH-BP sudah cukup baik.
Semua koordinasi dilakukan melalui grup bidang jurnalistik. Hambatan dalam
berkoordinasi dengan BP karena kesibukan BP di organisasi lain, dan ada beberapa BP
yang cukup lama merespon pada grup. Solusinya adalah melakukan konsolidasi lagi
pada semester II agar semakin dekat dengan BP sehingga BP lebih responsive di grup,
bukan hanya saat ada proker. Intinya adalah membangun kedekatan lebih lagi terhadap
para BP.
2. Koordinasi BPH-BPH
Bidang jurnalistik melakukan koordinasi dengan bidang DM. Bidang DM berperan
dalam segala hal terkait design untuk publikais yang dibutuhkan bidang jurnalistik.
Hambatan yang dihadapi adalah karena pihak DM kurang dapat dijangkau terutama
dalam pengerjaan proker imag. Solusi untuk kedepannya adalah melakukan follow up
secara berkala dan melakukan perencanaan jauh-jau hari. Selain itu, jurnalistik juga
berkoordinasi dengan seluruh BPH yaitu dalam melaksanakan sounding ION. Sejauh
semester I, koordinasi dengan beberapa BPH cukup baik, dinilai dari kehadirannya
dlaam sounding yang dilaksanakan, namun masih banyak BPH yang absen tanpa alasan
yang jelas dalam sounding tersebut. Hal tersebut juga dapat diakibatkan karena jadwal
sounding yang biasanya doberitahukan H-1 (mendadak), kedepannya, jurnalistik akan
menyusun jadwal sounding jauh-jauh hari sehingga tidak memberatkan BPH lain.
3. Analisis SWOT Bidang
Strength : Memiliki sumber daya yang cukup sehingga pelaksanaan proker dapat
berlangsung dengan baik, staff menguasai photoshop, heterogenitas staff (seimbang
antara laki-laki dan perempuan), staff berasal dari lintas angkatan sehingga dapat
memiliki ide dan pemikiran yang beragam.
Weakness : kesibukan staff diluar IATMI sehingga sulit menentukan waktu berkumpul
bersama, kurangnya pengalaman staff dalam membuat artikel, kurang familiarnya staff
dengan isu-isu kemigasan
Opportunity : Adanya pelatihan design dan IATMI pintar sehingga dapat menjadi
wadah bagi bidang jurnalistik untuk belajar lebih mengenai dunia kemigasan dan
design.
183
Threat : Keterlambatan design yang dibuat menjadi penghalang bidang jurnalistik
dalam melaksanakan proker (proker menjadi tertunda karena menugnggu design
diselesaikan oleh DM)
Kedepannya untun mengatasi threat yang ada dalam bidang jurnalistik, bidang
jurnalistik akan membackup setiap kerjaan design sehingga tidak hanya bergantung
pada pihak design. Kemudian memanfaatkan proker pelatihan design yang
diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan design staff jurnalstik. Selain itu
untuk mengatasi weakness yang ada, jurnalistik akan membuat perencanaan kerja yang
lebih terstruktur dan melakukan brainstorming ide di setiap rabid yang berlangsung,
juga melakukan simulasi mengenai tata cara wawancara. Untuk meningkatkan
pengetahuan staff mengenai dunia kemigasan, akan dilakukan penanaman ilmu dasar
atau memanfaatkan proker iatmi pintar yang ada.
4. Renstra SWOT Bidang
Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
o Melakukan pencerdasan mengenai isu-isu migas terkini kepada staff
jurnalistik
o Melakukan simulais mengenai tata cara wawancara yang benar
o Memikirkan inovasi agara member lebih tertarik berpasrtisipasi dalam
penulisan artikel
o Mencari inovasi agar mading terlihat lebih menarik
184
Ter-update-
nya isi
sudah
Mading
dilakukan 2
IATMI
2 Tercapai kali
minimal
pergantian isi
sebanyak 4
mading pada I
kali selama
kepengurusan.
Terdapat
Terdapat
artikel
artikel
kemigasan
3 kemigasan Tercapai
dalam
dalam
madding
mading.
IATMI SMUI
Pada madding
semester 1
Terdapat 8 belum
konten funfact terdapat
Belum
4 berbeda konten
tercapai
dalam funfact, akan
mading. ditambahkan
pada semester
selanjutnya
Terdapat
Terdapat
konten warta
konten warta
5 Tercapai IATMI dalam
IATMI dalam
madding di
mading.
semester 1 ini
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja mading selama semester 1 sudah. sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu sesuai dengan poin GBPKD C.4.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Eksekusi program kerja sudah sesuai dengan teknik yang
direncanakan. Hambatan dalam eksekusi adalah sulitnya mengumpulkan
artikel, atau konten lain dalam mading sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan sehingga penyusunan mading dilakukan secara terburu-buru.
Juga sulitnya mencari waktu untuk berkumul (semua BP) untuk dapat
mengerjakan mading bersama-sama.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
185
Gantt Chart Pelaksanaan
186
Publikasi
Terpublikasinya iMag akan
Belum
3 2 iMag selama dilaksanakan
Tercapai
kepengurusan. pada semester
selanjutnya
Selama
semester 1 ini
Terlaksananya
sudah
4 sounding ION Tercapai
dilakukan 4
sebanyak 6 kali.
kali sounding
ION
Terdapat
minimal 5
iMag akan
artikel
Belum dipublikasikan
5 kemigasan
tercapai pada semester
dalam setiap
selanjutnya
penerbitan
iMag.
4. Evaluasi
Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja redaksi iatmi selama semester 1 sudah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu sesuai dengan poin GBPKD C.4.
Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Eksekusi program kerja ION sudah sesuai dengan teknis yang
direncanakan. Hambatan dalam eksekusi adalah sulitnya mencari waktu
yang pas untuk melakukan sounding ION. Soluinya adalah menyusun
jadwal sounding dari jauh-jauh hari. Untuk imag, belum terlaksana
terkendala dalam menghubungi pihak DM. Solusinya adalah melakukan
backup, yaitu design tidak sepenuhnya dilakukan oleh pihak DM.
Kemudian perencanaan penyusunan imag dibuat lebih jauh dari deadline
yang telah ditentukan sehingga dapat selesai tepat pada waktu.
Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Gantt Chart Perencanaan
187
Gantt Chart Pelaksanaan
E. Penutup
1. Kesimpulan
Selama kepengurusan di semester 1, Departemen jurnalistik telah melakukan
perggantian isi mading sebanyak 2 kali, publikasi acara-acara di IATMI SMUI 2019
sebanyak 4 kali, yaitu setiap awal bulan pada bulan aktif, dan melakukan wawancara
professional sebanyak satu kali. Profesional yang diwawancara adalah pengisi dalam
guest lecture yang diselenggarakan oleh GLWS.
188
Kondisi
Untuk
internal
koordinasi
baik,
Proker dengan
beberapa BP
Jurnalistik berjalan stakeholder 4
sudah ada
dengan baik. berjalan
yang mulai
dengan
susah untuk
lancar
dihubungi.
189
EVALUASI KESELURUHAN
Secara keseluruhan, pada awal kepengurusan, IATMI SMUI 2019 masih perlu
beradaptasi dengan cara kerja pengurus dan juga penjagaan internal, kedua hal ini berlaku baik
diantara BPH maupun BP. Pada beberapa minggu awal kepengurusan dilakukan adaptasi dan
penyesuaian untuk membentuk suasana kerja yang nyaman dan kondusif bagi seluruh pengurus
sehingga dicapai sistem kerja yang tepat sehingga sebagian besar program kerja dapat berjalan
dengan lancar dan baik.
Pencapaian parameter misi dari IATMI SMUI 2019 cukup baik, hanya saja terdapat satu
parameter yang tidak bisa dicapai pada semester ini, yaitu konsolidasi setiap bidang minimal 1
kali. Ketidaktercapaian itu disebabkan oleh beberapa bidang tidak melakukan konsol, hak ini
bisa menjadi indikasi bahwa kondisi internal beberapa bidang IATMI tidak sebaik yang
diinginkan, jika dibiarkan berlanjut maka akibat terberat adalah BP akan menghilang dari
tanggung jawabnya. Oleh karena itu pada semester 2, ketua dan wakui ketua umum akan lebih
mengingatkan kepada BPH mengenai hal ini dan jika perlu akan melakukan persona approach
terhadap BPH terkait.
Seluruh pengurus IATMI SMUI 2019 secara kinerja dalam melaksanakan proker sudah
cukup baik. Masalah yang seringkali terjadi adalah kesusahan dalam mencari massa untuk hadi
pada acara, untuk hal ini akan dikaji lebih lanjut sebab publikasi untuk acara sudah cukup baik
karena dilakukan secara langsung maupun social media. Sepanjang semester 1 hubungan
dengan stake holders berlangsung baik, tidak ada konflik yang terjadi, dan pengurus IATMI
selalu menghadiri seluruh rapat koordinasi yang ada. Hubungan IATMI SMUI 2019 dengan
IATMI Pusat pada semester 1 cukup baik karena pihak kami masih sering memberikan update
tentang kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana.
190
RENCANA STRATEGIS LEMBAGA UNTUK KEDEPANNYA
191
KATA PENUTUP
192