Anda di halaman 1dari 198

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat karunia serta hidayah-
Nya hingga saat ini IATMI SMUI 2019-2020 dapat mengemban amanah dalam mewadahi
minat dan kebutuhan anggotanya secara khusus yaitu mahasiswa Departemen Teknik Kimia
maupun secara umum yaitu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. IATMI SMUI
merupakan salah satu Klub Peminatan Departemen yang berada di Departemen Teknik Kimia
FTUI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keilmuan anggota IATMI SMUI maupun
non-anggota khususnya mengenai migas melalui Guest Lecture, Workshop, Mentoring,
Training, Coaching, Company Visit, Field Trip, dll.
Kami selaku pengurus harian IATMI SMUI 2019 juga mengucapkan terima kasih atas
bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak yang pada akhirnya membuat IATMI
SMUI pada semester pertama ini berjalan dengan lancar. Pihak-pihak yang tersebut adalah:
1. Dr. Ir. Asep Handaya Saputra M.Eng., Kepala Departemen Teknik Kimia Universitas
Indonesia yang telah memberi bimbingan dan dukungannya sampai saat ini.
2. Pihak IATMI Pusat, Bapak Tutuka Ariadji selaku ketua umum IATMI 2016-2019 dan juga
Bapak Hadi Ismoyo selaku wakil ketua umum IATMI 2016-2019, beserta jajaran
kepengurusannya yang telah banyak mendukung dan membantu kegiatan di IATMI SM-UI.
3. Bang Arif, Bang Irbab, Bang Mauren, dan Bang Al selaku pengurus Ikatan Alumni
Universitas Indoensia yang selalu mau direpotkan ketika kami meminta bantuan, baik dalam
hal permohonan pembicara ataupun lainnya.
4. Mas Sofyanudin, Mbak Nadim, dan Mbak Tubah selaku pengurus di IATMI Pusat yang juga
mau direpotkan saat IATMI SMUI meminta bantuan khususnya dalam hal administrasi.
5. Rekan-rekan IATMI SM lain di Indonesia atas bantuan dan tukar pikiran yang selama ini
turut membantu bagi kemajuan kami.
6. Seluruh Dosen di Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia atas bimbingan, kritik
dan sarannya selama ini.
7. Seluruh mahasiswa Departemen Teknik Kimia yang selalu dengan senang hati dan
bersemangat mengikuti semua rangkaian kegiatan yang diadakan oleh IATMI SMUI; dan
8. Seluruh mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia maupun diluar Fakultas
Teknik yang pernah mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan oleh IATMI SMUI.

ii
Tidak terasa kepengurusan IATMI SMUI 2019 ini sudah memasuki satu semester
kepengurusan, yang artinya masih ada satu semester lagi masa kami dalam menjalankan
amanah. Laporan Pertanggung Jawaban ini dibuat sebagai pertanggung jawaban kami atas
semua kegiatan yang telah kami lakukan. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan
yang kami lakukan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan dalam rangka
mewujudkan lembaga ini agar lebih harmonis, optimal, dan juga efektif dalam mncerdaskan
anggotanya dalam bidang dunia migas.

Depok, 1 Agustus 2019

Dandy Fadhilah
Ketua IATMI SMUI 2019

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv
PENDAHULUAN DARI KETUA ............................................................................................ 1
DESKRIPSI KERJA KOORDINATOR BIDANG ................................................................. 16
LPJ KOORDINATOR BIDANG KEILMUAN ...................................................................... 18
LPJ KOORDINATOR BIDANG MEDIA DAN KOMUNIKASI .......................................... 22
DESKRIPSI KERJA BIDANG/DEPARTEMEN ................................................................... 25
LPJ DIVISI KESTARI ............................................................................................................ 30
LPJ DIVISI KEUANGAN....................................................................................................... 44
LPJ DIVISI LITBANG ............................................................................................................ 59
LPJ DEPARTEMEN GLWS ................................................................................................... 72
LPJ DEPARTEMEN KAJIAN ................................................................................................ 82
LPJ DEPARTEMEN KURIKULUM ...................................................................................... 92
LPJ DIVISI EVENT .............................................................................................................. 104
LPJ DIVISI KEANGGOTAAN ............................................................................................ 119
LPJ DIVISI TRAINING AND COMPETITION .................................................................. 137
LPJ DEPARTEMEN EKSTERNAL ..................................................................................... 155
LPJ DEPARTEMEN DIGITAL MARKETING ................................................................... 168
LPJ DEPARTEMEN JURNALISTIK ................................................................................... 180
EVALUASI KESELURUHAN ............................................................................................. 190
RENCANA STRATEGIS LEMBAGA UNTUK KEDEPANNYA...................................... 191
KATA PENUTUP ................................................................................................................. 192

iv
PENDAHULUAN DARI KETUA

A. Gambaran Umum Commented [E1]: 1.Tambahin visi misi IATMI ya. trus
dijelasin pencapaian visi misinya gimana.
IATMI SMUI (Ikatan Ahli Perminyakan Indonesia Seksi Mahasiswa Universitas 2.. tambahin fokusan lembaganya
Indonesia) adalah klub peminatan departemen Teknik kimia Universitas Indonesia. 3. Tambahin evaluasi visi misi
Fokusan lembaga IATMI SMUI adalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
khususnya untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa FTUI dalam hal perminyakan dan
energi. Visi dari IATMI SMUI 2019 adalah “Terwujudnya IATMI SMUI yang harmonis
dan efektif sehingga dapat memberikan kebermanfaatan secara optimal kepada seluruh
member untuk siap berkontribusi pada sektor energi Indonesia”. Visi tersebut diturunkan
menjadi 4 misi, antara lain:
1. Menciptakan lingkungan kerja IATMI SMUI yang kekeluargaan tanpa
menyampingkan profesionalitas.
2. Membangun relasi yang baik dengan seluruh pihak eksternal IATMI SMUI.
3. Menciptakan Program kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan member
4. Memberikan pembekalan ilmu kemigasan kepada seluruh member agar siap
berkontribusi pada sektor energi Indonesia
Dalam mencapai visi dan misi lembaga, IATMI SMUI telah melaksanakan proker
yang dapat menjadi acuan atau parameter pada misi. Proker tersebut antara lain guest
lecture, Workshop, IATMI E-Mentoring, IATMI Course, Forum Diskusi, IATMI Insight,
dan masih banyak lagi. Selain melaksanakan proker, melakukan kegiatan untuk menjaga
kondisi internal pada Lembaga juga merupakan acuan keberhasilan misi pertama. IATMI
SMUI juga sangat menjaga hubungan dengan pihak eksternal dengan cara melakukan
benchmarking dengan IATMI SM lain, melakukan kunjungan ke IATMI Pusat, bertemu
Alumni dan menghadiri seluruh rapat koordinasi. Ketercapaian visi dan misi lembaga akan
dibahas lebih detil pada bagian B (pencapaian visi dan misi Lembaga disertai bukti).
Secara umum, pencapaian visi, misi, dan target program-program kerja dirasa sudah
baik. Pada pencapaian semester ini, parameter untuk setiap bidang melakukan konsol 1
kali tidak tercapai, hal ini disebabkan oleh beberapa tidak ditemukannya jadwal yang pas
lalu tidak coba di reschedule dan akhirnya tidak melakukan konsolidasi. Untuk
kedepannya akan di follow up kembali kepada BPH yang terkait. Kendala yang umum
sering terjadi dalam menjalankan misi atau program kerja adalah minat member yang
semakin menurun untuk menghadiri proker-proker, hal ini akan dikaji lebih lanjut.
Evaluasi lebih lengkap akan dibahas pada LPJ ini.

B. Pencapaian Visi dan Misi Lembaga Disertai Bukti


Pada tahun ini, visi yang dibawa oleh lembaga IATMI SMUI 2019 adalah
terwujudnya lembaga IATMI SMUI yang harmonis, optimal dan efektif. Pada kalimat
tersebut terdapat tiga hal yang ditekankan yaitu kata harmonis, optimal, dan efektif.
Harmonis jika diartikan bermakna pada terjalinnya hubungan baik antar lembaga baik
itu keluar dan kedalam. Ke luar seperti IATMI Pusat, dan juga IATMI SM Universitas lain
Ke dalam seperti lembaga lain yang ada baik itu di Teknik Kimia Universitas Indonesia,
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Universitas Indonesia,dam juga para anggota
IATMI SM-UI baik itu BPH-BPH, BPH-Staff, BPH-Member IATMI, Staff-Mmber
IATMI. Jika kita implementasikan dalam lembaga IATMI SMUI maka kata harmonis
menjadi tujuan dimana lembaga ini bisa memberi rasa nyaman serta kebermilikan dan
menjaga hubungan baik dengan para stake holder IATMI SM-UI.
1
Kata optimal jika diartikan berhubungan dengan program kerja IATMI SM-UI. Jika
kita implementasikan dalam lembaga IATMI SM-UI maka kata optimal menjadi suatu
pemicu bagi IATMI SM-UI dalam memberi manfaat mengenai keilmuan migas kepada
setiap member IATMI SM-UI.
Kata efektif bermakna berhubungan dengan kata sinergi yang artinya melakukan
kegiatan gabungan. Jika diimplementasikan dalam lembaga IATMI SMUI maka kata
efektif ini menjadi tujuan dimana lembaga ini bisa menjalin hubungan yang baik dengan
lembaga lain dalam melakukan kegiatan bersama.
Kemudian berdasarkan visi yang sudah dijelaskan diatas terdapat 4 misi yang ingin
dicapai oleh IATMI SMUI kepengurusan 2019. Misi ke 1 merupakan turunan dari visi
pertama, misi ke 2 turunan dari visi ke 2, misi ke 3 dan 4 merupakan turunan dari visi ke 3.
Berikut merupakan misi dari IATMI SMUI kepengurusan tahun 2019 beserta
pencapaiannya pada semester pertama.

2
Target & Pencapaian Semester
Bobot Bobot
No Misi Lembaga Semester 1
Misi Parameter
Target Akhir Target Pencapaian

Pada semester
1, target ini
Menciptakan
masih tercapai.
lingkungan kerja
karena presensi
IATMI SMUI
Presensi staff staff di setiap
yang 25%
1 4% di setiap rapat 0 rapat bidang
kekeluargaan
bidang 70% selalu minimal
tanpa
70%. Parameter
menyampingkan
ini akan diukur
profesionalitas
hingga akhir
kepenurusan.

Target semester
1 telah tercapai.
Pada semester
ini telah
Terlaksananya
dilakukan 7 kali
rapat BPH
rapat BPH pada
sebanyak 12
4% 6 tanggal-tanggal
kali selama
ini: 12 februari,
satu
26 Februari, 12
kepengurusan.
Maret, 2 April,
12 April, 29
April, dan 14
Mei.
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan.
Akan tetapi,
Presensi
pencapaian
setiap rapat
4% 0 selama semester
BPH minimal
1 ini adalah
80%
presensi BPH
pada Rapat
BPH selalu
mencapai 80%
atau lebih.

3
Pada semester 1
parameter
tercapai. Belum
ada BPH yang
Setiap BPH
izin untuk tidak
maksimal izin
ikut Rabep
4% Rabep 0
selama lebih
sebanyak 3
dari 3 kali.
kali
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan.
Target semester
1 tidak tercapai,
karena masih
Terlaksananya
ada beberapa
konsolidasi
bidang yang
bidang
belum
4% sebanyak 2 1
melakukan
kali selama
konsol, yaitu:
satu
kurikulum,
kepengurusan
kajian, litbang,
dan digital
marketing.
Parameter ini
telah tercapai,
target semester
1 dan juga
Terlaksananya
semester 2.
konsolidasi
Pada semester 1
BPH
telah dilakukan
4% sebanyak 3 1
konsolidasi
kali selama
BPH sebanyak
satu
3 kali. Pada
kepengurusan
tanggal 17
januari, 25
Januari dan 14
Mei.

Melakukan
Target semester
Membangun kunjungan ke
1 telah tercapai,
relasi yang baik pusat minimal
karena telah
2. dengan seluruh 27% 5% sebanyak 2 1
dilakukan
pihak eksternal kali selama
kunjungan ke
IATMI SMUI satu
pusat 1 kali.
kepengurusan

4
Parameter ini
telah tercapai,
atau sudah
Melakukan
memenuhi
silaturahmi
target hingga
dengan
semester 2,
alumni
karena IATMI
6% minimal 2
SMUI 2019
sebanyak 2
telah melakuan
kali dalam
silaturahmi
satu
dengan alumni
kepengurusan
sebanyak 2 kali
pada semester
1.
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan.
Menghadiri Untuk semester
seluruh 1 paramater
benchmarking tidak dapat
5% IATMI SM 0 diukur, sebab
yang tidak ada
mengundang IATMI SM lain
IATMI SMUI yang
mengundang
IATMI SMUI
untuk
benchmarking.
Parameter ini
akan dihitng di
akhir
Pengurus kepengurusan.
IATMI SMUI Pada semester 1
5% Menghadiri 100% target ini tetap
100% rapat terjaga karena
koordinasi seluruh BPH
mendatangi
seluruh rapat
koordinasi.

5
Parameter ini
akan dihitung
pada akhir
kepengurusan
karena KPD
day baru akan
terlaksana di
Terdapat akhir tahun
minimal 80 berkolaborasi
member yang dengan seluruh
7% menghadiri 0 KPD di DTK.
member Pencapaian
festival dan parameter ini
KPD Day untuk semester
1 dapat dilihat
dari jumlah
member yang
menghadiri
member festival
sejumlah 65
member.
Parameter
tercapai, namun
akan tetap
dihitung di
akhir
kepengurusan.
Dikarenakan
IATMI SMUI
2019 memiliki
16 proker yang
Menciptakan mengudang
Program kerja 60% Program warga. 10/16
yang berkualitas kerja yang yang dilakukan
3. dan sesuai 23% 6% dihadiri warga 0 pada semester 1
dengan dirasakan dan 6/16
kebutuhan manfaatnya lainnya
member dilakukan pada
semester 2.
60% dari 16=
10 proker, dari
hasil rekapan
QC 10 proker
(60%) yang
telah terlaksana
dapat dirasakan
manfaatnya.

6
Parameter
tercapai.
IATMI SMUI
memiliki 10
proker yang
memiliki
parameter
kehadiran. 8/10
60% Program proker
kerja yang dilaksanakan
memiliki pada semester
5% 60%
parameter 1, 2/10 pada
kehadiran semester 2. 8
yang tecapai proker memiliki
parameter
kehadiran yang
tercapai, yang
berarti
pencapaian
parameter ini
sebesar 80%.

Parameter ini
belum dapat
diukur. Karena
survey minat
Survey minat
atau kebutuhan
atau
member akan
kebutuhan
hanya akan
member
6% 0 dilakukan di
dilakukan
akhir
minimal 1x
kepengurusan
selama
sebagai acuan
kepengurusan
untuk
kepengurusan
tahun depan
atau 2020.

7
Parameter ini
akan diukur
hingga akhir
kepengurusan.
Target untuk
semester 1 telah
Melakukan
tercapai yaitu
Sounding
melakukan
Program kerja
5% 4 sounding
minimal 6
sebanyak 4 kali.
kali selama 1
Sounding
kepengurusan
dilakukan pada
tanggal 13
Februari, 6
Maret, 13
Maret, dan 6
April.
Target untuk
semester 1
Memberikan
tercapai karena
pembekalan
Terlaksananya telah dilakukan
ilmu kemigasan
IATMI Pintar IATMI Pintar
kepada seluruh
2x ke setiap satu kali.
4. member agar 25% 6% 1
bidang selama IATMI Pintar
siap
satu dilaksanakan
berkontribusi
kepengurusan oleh bidang
pada sektor
kurikulum
energi Indonesia
kolaborasi
dengan GLWS
Parameter ini
akan ditinjau
sampai akhir
kepenurusan.
Target ini
Rata-rata nilai
masih tecapai
staff untuk tes
pada semester
6% evaluasi akhir 0
satu, karena
IATMI Pintar
pada ujian akhir
minimal 3.00
tertulis IATMI
Pintar, rata-rata
nilai staff yang
mengikutinya
sebesar 3.32.

8
Target untuk
semester 1 telah
tercapai karena
Terlaksananya
telah diadakan
guest lecture
guest lecture 1
ilmu
kali. Guest
7% kemigasan 1
lecture dengan
sebanyak 2x
tema “Oil and
selama satu
Gas 101” ini
kepengurusan
diadakan pada
tanggal 19
Februari.
Parameter ini
akan dikur pada
akhir
kepengurusan.
Progress pada
semester 1
Tercapainya adalah telah
10 gelar dicapai 6 gelar
prestasi prestasi. (Mr.
member pada OGIP, 2nd
lomba yang runner up
7% 0
diwadahi oleh business case IP
IATMI SMUI fest, 2nd runner
2019 selama up Mud
satu competition IP
kepengurusan Fest, 1st runner
up smartcom
PGD, 2nd runner
up paper PGD,
dan juara 2
paper
Petroforia)
Jumlah

9
C. IKG Lembaga

GBHI Poin Target Target Pencapaian Keterangan


IKG Akhir Kumulatif Kumulatif
Semester 1 Semester 1

Pencapaian: Untuk poin


IKG 3A, pencapaian pada
semester 1 ini mencapai
target kumulatif pada
semester 1, namun belum
mencapai target akhir.
Jumlah mahasiswa yang
mengaplikasikan keilmuan
yakni sebanyak 215 dari
jumlah mahasiswa S1
sebanyak 628.Pada semester
3 3a 60% 0 34.24 2 akan dilakukan pendataan
kembali.
Rencana Strategis: SC IKG
akan mensosialisasi hasil
pencapaian pada semester 1
ini kepada bidang atau divisi
terkait, kemudian Bersama-
sama mendiskusikan langkah
kedepannya akan seperti apa.
Melakukan pendataan yang
berkala dan rapih agar tidak
ada yang terlewat ataupun
salah.

10
Pencapaian: Untuk poin
IKG 3B, pencapaian pada
semester 1 ini mencapai
target kumulatif pada
semester 1, namun belum
mencapai target akhir. Karya
ilmiah yang dihasilkan oleh
mahasiswa pada semester 1
adalah sebesar 86. Jumlah
tersebut dicapai melalui
karya ilmiah yang dibuat
untuk mengikuti kompetisi
seperti OIM FTUI, PGD UI
,dan lomba lain di luar
3 3b 290 80 86 UI.Pada semester 2 akan
dilakukan pendataan
kembali.

Rencana Strategis: SC IKG


akan mensosialisasi hasil
pencapaian pada semester 1
ini kepada bidang atau divisi
terkait, kemudian Bersama-
sama mendiskusikan langkah
kedepannya akan seperti apa.
Melakukan pendataan yang
berkala dan rapih agar tidak
ada yang terlewat ataupun
salah.

11
Pencapaian: Untuk poin
IKG 3C, pencapaian pada
semester 1 ini mencapai
target kumulatif pada
semester 1, namun belum
mencapai target akhir. Poin
IKG ini akan tercapai pada
semester 2, karena proker
pendukungnya yaitu I-act
baru akan diadakan pada
3 3c 1 0 0 semester 2.

Rencana Strategis: SC IKG


akan mensosialisasi hasil
pencapaian pada semester 1
ini kepada bidang atau divisi
terkait, kemudian Bersama-
sama mendiskusikan langkah
kedepannya untuk
mengeksekusi program
kerjanya sebaik mungkin.

Pencapaian: Untuk poin


IKG 4A, pencapaian pada
semester 1 ini mencapai
target kumulatif pada
semester 1, namun belum
mencapai target akhir.
Terdapat 71 member aktif
yang ikut serta dalam
kepanitian baik didalam DTK
maupun diluar DTK. Poin
IKG ini akan tercapai pada
semester 2, karena masih
terdapat beberapa alur yang
4 4a 120 40 71 baru akan terlaksana pada
semester 2.

Rencana Strategis: SC IKG


akan mensosialisasi hasil
pencapaian pada semester 1
ini kepada bidang atau divisi
terkait, kemudian Bersama-
sama mendiskusikan langkah
kedepannya untuk
mengeksekusi program
kerjanya sebaik mungkin.
Serta melakukan pendataan
yang berkala

12
Pencapaian: Untuk poin
IKG 5A, pencapaian pada
semester 1 ini mencapai
target kumulatif pada
semester 1, yaitu belum ada
pelanggaran.

5 5a 1 0 0 Rencana Strategis: SC IKG


akan mensosialisasi hasil
pencapaian pada semester 1
ini kepada seluruh badan
pengurus harian, dan
mengingatkan kembali untuk
tidak melakukan
pelanggaran.

Pencapaian: Untuk poin


IKG 7A, pencapaian pada
semester 1 ini mencapai
target, yaitu 21 dari 45
proker memenuhi parameter
keberhasilan proker

7 7a 80% 15% 46.67% Rencana Strategis: SC IKG


akan mensosialisasi hasil
pencapaian pada semester 1
ini kepada seluruh badan
pengurus harian, dan
merencakan Bersama-sama
untuk mencapai keberhasilan
seluruh program kerja. Lebih
memfollow up litbang dalam
pembuatan QC.

13
Pencapaian: Untuk poin
IKG 9A, pencapaian pada
semester 1 ini tidak mencapai
target kumulatif pada
semester 1, dikarenakan
belum terdapat rekapan nilai
UAT.
9 9a 29 10 0
Rencana Strategis: SC IKG
akan mensosialisasi hasil
pencapaian pada semester 1
ini kepada seluruh badan
pengurus harian. SC akn
memfollow up mengenai
UAT.

D. Keharmonisan Internal Lembaga


Keharmonisan internal lembaga dapat ditinjau dari segi komunikasi antara masing-
masing BPH IATMI SMUI. Hal ini dapat dilihat dari sering atau tidaknya terjadi miss
communication antar BPH. Tidak hanya komunikasi BPH dengan Staff namun juga
terhadap member dari IATMI SMUI. Untuk mendapatkan parameter ketercapaian
harrmonis atau tidaknya lembaga dapat diukur melalui hasil analisis divisi penelitian dan
pengembangan terkait bidang keanggotaan karena bidang keanggotaan memiliki program
kerja yang berhubungan langsung dengan keharmonisan internal lembaga. Berdasarkan
evaluasi yang telah dilakukan oleh divisi penelitian dan pengembangan maka dapat
disimpulkan bahwa lembaga IATMI SMUI sudah menjalin hubungan internal yang
harmonis dengan berbagai stakeholder yang ada. Disamping itu, parameter yang tidak dapat
diukur dapat dilihat dari segi kedekatan setiap BPH dengan BPH, BPH terhadap Staff
maupun member dengan tolak ukur segi interaksi kesehariannya. Hal ini berarti setiap BPH
melakukan interaksi personal dengan keseluruhan member yang menyangkut mengenai
ilmu kemigasan maupun organisasi IATMI SMUI itu sendiri.

E. Pemberdayaan Stakeholder
Pemberdayaan stakeholder yang dimaksud disini adalah komunikasi yang dilakukan
dengan pihak-pihak terkait diluar IATMI SMUI oleh ketua umum atau wakil ketua
umumnya. Berdasarkan definisi yang dijabarkan diatas maka pihak luar yang terkait adalah
lembaga-lembaga di DTK, lembaga-lembaga di FTUI, IATMI SM lain dan Pusat serta
pihak-pihak professional. Berikut ini akan dijabarkan secara merinci pihak-pihak yang
telah disebutkan diatas:
 Lembaga-lembaga di DTK.
Sebagai ketua lembaga saya selalu menghadiri rapat koordinasi yang dilakukan antar
ketua lembaga. Kemudian untuk proker sampai saat ini telah dilaksanakan beberapa
proker yang dilakukan secara bekerja sama dengan IMTK FTUI, SPE UISC seperti
contoh Guest Lecture, Training, dan Overview dengan SPE UI SC dan Program kerja
berupa ucapan poster yang dibuat bersama dengan lembaga seperti IMTK, SPE UISC,
dan SBE UISC.

14
 Lembaga lain di Teknik.
Saya dan wakil ketua selalu menghadiri rapat koordinasi dan juga berusaha menghadiri
proker lembaga lain yang mengundang IATMI SMUI didalamnya. Untuk proker sejauh
ini telah bekerja sama dengan BEM FTUI dan MPM FTUI dalam hal Musyawarah
Kerja.
 IATMI SM lain dan Pusat.
IATMI SM lain saya sebagai ketua lembaga menghadiri gathering yang diadakan oleh
IATMI SM lain. Selanjutnya untuk Pusat, saya rutin ke Pusat setiap bulan dan
berolahraga bersama dengan pengurus pusat di Universitas Indonesia setiap beberapa
kali dalam sebulan. Kemudian terdapat beberapa staff untuk bertemu dengan kalangan
professional yang bekerja di Pusat.
 Pihak professional dan alumni.
Dengan pihak ini kami selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan pihak terkait
baik dalam hal pembicara untuk proker maupun menjadi juri didalam lomba yang kami
adakan.

15
DESKRIPSI KERJA KOORDINATOR BIDANG

A. KEILMUAN
1. Memastikan terjadinya standardisasi BPH IATMI SMUI 2018 dalam ilmu kemigasan
2. Memastikan alur yang sistematis bagi divisi keilmuan IATMI SMUI 2018
3. Melakukan penanaman yang tepat sasaran dengan konsep 4 fase pembinaan keilmuan
4. Meningkatkan kepekaan dan pengetahuan kemigasan baik secara non-teknis
5. Memastikan kolaborasi-kolaborasi yang dilakukan di divis Keilmuan berjalan
denganbaik dan berdampak

B. MEDIA DAN KOMUNIKASI


1. Bertanggung jawab atas seluruh media sosial IATMI SMUI 2018.
2. Bertanggung jawab untuk meningkatkan nilai jual dari program-program IATMI
SMUI 2018.
3. Memastikan hubungan IATMI SMUI baik dengan pihak eksternal seperti IATMI PP,
IATMI SM, dan alumni terkait.
4. Berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai publikasi.

16
LPJ KOORDINATOR BIDANG KEILMUAN

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

No Arahan Ketua Lembaga Pencapaian Evaluasi

1 - - -

B. Gambaran Umum
1. Koordinasi Koorbid-BPH
Koordinasi BPH Koordinator dengan BPH Bidang terjalin dengan baik, dimana
penyampaian informasi satu sama lain berjalan dengan lancar serta adanya feedback
dari kedua belah pihak. Konsultasi terkait program kerja juga berjalan dengan baik.
BPH koordinator melakukan follow up secara berkala kepada BPH bidang terkait dan
BPH bidang juga responsif serta mudah dihubungi, sehingga program kerja dapat
terlaksana dengan baik.
2. Koordinasi Koorbid-Koorbid
Koordinasi dengan BPH lain berlangsung dengan baik, dimana tidak ada kesalahan
yang begitu berarti. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan adanya komunikasi yang
baik antara masing-masing pihak serta akan saling membantu dalam menjalankan
program kerja.
3. Analisis SWOT Koridor
- Strength: Divisi keilmuan memiliki pengurus inti yang berkualitas, berpotensi, dan
bertanggung jawab sehingga dapat dalam melaksanakan program kerja dengan baik.
Seluruh pengurus inti juga mempunyai kerjasama yang baik dan pemahaman yang
cukup baik mengenai divisi ini, sehingga dapat saling membantu.
- Weakness: Pengurus inti pada divisi keilmuan terdiri atas dua angkatan yang berbeda,
sehingga pada beberapa kesempatan sulit untuk menentukan jadwal temu terkait rapat
pengurus. Terkadang beberapa pengurus inti menjadi deadliner dan skip terhadap
beberapa aspek pada program kerja.
- Opportunity: Pengurus inti responsif dan mudah dihubungi, sehingga apabila terdapat
keperluan dan tidak dapat bertemu langsung akan terselesaikan dengan segera.
Pengurus bidang lain juga mendukung program kerja yang ada di divisi keilmuan
sehingga program kerja dapat terlaksana dengan lancar.
- Threat: Beberapa pengurus inti pada divisi keilmuan memiliki kesibukan di kegiatan
lain, sehingga dapat mempengaruhi waktu di divisi keilmuan.
4. Renstra SWOT Koridor
 Rencana strategis di semester tersebut sebagai gambaran untuk tahun depan
Melakukan perencanaan di awal kepengurusan terkait jadwal rapat, sehingga
jadwal tersebut tidak terganggu dengan kegiatan lain. Melakukan pencerdasan di
awal kepengurusan agar pemahaman pengurus terkait migas dan divisi keilmuan
lebih matang lagi saat kepengurusan berjalan.
 Rencana strategis semester selanjutnya
Penjagaan dilakukan lebih baik dan melakukan follow up secara terus menerus.

18
C. Penutup
1. Kesimpulan
Divisi keilmuan membawahi 3 departemen, yaitu kurikulum, GLWS, dan kajian.
Pada semester 1, koordinasi antara ketiga departemen berlangsung dengan baik dengan
adanya komunikasi yang baik juga serta terjalin kerja sama yang simultan. Pada
departemen-departemen dibawah divisi keilmuan juga saling membantu dalam
melaksanakan program kerjanya. Program kerja pada bidang-bidang di divisi keilmuan
dapat dikatakan terlaksana dengan cukup baik jika melihat dari parameter pencapaian
program kerja per bidang.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Divisi keilmuan perlu menyusun alur keilmuan lebih sistematis dan sinergis
terkait bidang dibawah divisi keilmuan agar penanaman keilmuan kepada elemen-
elemen terkait dapat tersampaikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan penyusunan timeline pada masing-masing bidang lebih sistematis serta
tema-tema yang saling berkesinambungan untuk proker masing-masing bidang.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Divisi keilmuan perlu melakukan tambahan jadwal terkait pertemuan dengan
departemen-departemen dibawah divisi keilmuan untuk mendiskusikan mengenai
program kerja yang akan berlangsung agar persiapan dapat dilaksanakan lebih baik
sehingga dapat mengurangi resiko permasalahan yang akan timbul terkait program
kerja pada departemen-departemen di bawah divisi keilmuan.

D. Penilaian Ketua Umum


Nama Bidang Penjabaran Penilaian
dan atau Ketua
Koridor Kondisi Internal Program Kerja Koordinasi dengan
stakeholder

Keilmuan Kadiv keilmuan Keilmuan Koordinasi dengan 4 Commented [E2]: Ini yang dinilai kepala keilmuannya ya
dapat merangkul terbagi menjadi stakeholder berjalan
ketiga manager 3 bidang, yaitu dengan lancer. Jarang
departementnya, Kurikulum, terjadi miskomunikasi.
kadiv selalu GLWS, dan Setiap ada kendala
follow up kajian. Ketiga selalu bisa
proker-proker bidang ini menyelesaikan dengan
yang berjalan. sudah baik. Kepala divisi juga
Kadiv juga turut melaksanakan sering mem follow up
ikut serta dalam proker dengan manager department nya
pelaksanaan baik selama terkait koordinasi nya
proker. Divisi kepengurusan dengan bidang lain
keilmuan telah satu semester seperti iatmi pintar.
melakukan ini. Seperti Maupun dengan
konsolidasi guna kurikulum yang Lembaga lain seperti
mempererat selalu guest lecture dan forum
hubungan antar memberikan diskusi.
BPH. ilmu-ilmu dasar
kemigasan
kepada
member.

19
GLWS yang
selalu membuat
acara yang
mengundang
pembicara agar
member dapat
lebih menger
tentang materi
kemigasan.
Dan kajian
yang selalu
memberikan
update terbaru
mengenai isu
isu kemigasan.

20
LPJ KOORDINATOR BIDANG MEDIA DAN KOMUNIKASI

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Tercapai. Kadiv
Terpublikasikannya proker Terkadang masih ada
media dan komunikasi
IATMI SMUI melalui media bidang yang
memegang serta
1 social IATMI SMUI mendadak dalam
mengendalikan
(Official Account Line dan menyampaikan
publikasi via OA
Instagram) jarkom
IATMI SMUI.

Arahan ketua lembaga terhadap Divisi Media dan Komunikasi adalah mempublikasikan
segala bentuk publikasi dari semua bidang di IATMI SMUI melalui Official Account Line
IATMI SMUI dalam bentuk broadcast dan posting dalam home, serta publikasi ke dalam
account Instagram IATMI SMUI dalam bentuk story instagram, post foto di feed dengan design
poster yang dibuat sedemikian rupa agar terlihat rapih, maupun diletakkan pada highlight
instagram. Kedua media social ini, official account line dan instagram, merupakan media yang
baik untuk melalukan publikasi, serta sebagai media penghubung antara IATMI SMUI dengan
pihak lain, maupun dari dalam ataupun dari luar.
Sampai saat ini, semua publikasi proker telah terpublikasikan dengan baik, namun kerap
terjadi keterlambatan publikasi karenakan terkadang pemegang OA line sedang tidak
memegang HP sedangkan bidang yang meminta jarkom memberitahukan secara mendadak,
selain itu hal ini juga bisa terjadi karena terjadinya error pada aplikasi.

B. Gambaran Umum
1. Koordinasi Koorbid-BPH
Koordinasi antara Kepala Divisi dengan Manager Departemen, yang terdiri dari
Manager Departemen Eksternal, Jurnalistik maupun Digital Marketing, berjalan dengan
sangat baik. Koordinasi dilakukan melalui online maupun offline. Semua Mandept
responsif dan aktif apabila ada diskusi ataupun dalam rapat divisi. Namun terkadang
ada waktu dimana BPH memberikan respon yang telat dalam group, sehingga dapat
menghambat pelaksanaan diskusi dalam group. Dalam setiap proker bidang,
koordinator bidang juga turut ikut membantu mengerjakan proker tersebut, begitu juga
dengan semua Mandept, saling membantu walaupun bukan proker mereka sendiri.
2. Koordinasi Koorbid-Koorbid
Koordinasi antar BPH berjalan dengan sangat baik. BPH dari bidang lain akan
menghubungi Divisi Media dan Komunikasi untuk mempublikasikan proker ataupun
publikasi mengenai informasi terbaru melalui media sosial IATMI SMUI 2019. Semua
bidang dengan sangat baik menghubungi divisi medkom untuk publikasi, dengan
mengikuti prosedur yang sudah diberitahu di awal kepengurusan. Namun terkadang
masih ada saja yang mendadak dalam meminta publikasi, sehingga waktu publikasi

22
tidak tepat. Selain itu juga terdapat bidang yang meminta perubahan sedikit dalam
waktu yang mepet dengan jam publikasi, sehingga harus membuat publikasi ulang.
Tetapi hal ini sudah dapat terselesaikan karena apabila ada keterlambatan seperti itu,
waktu publikasi akan digeser ke jam berikutnya dan BPH bidang yang bersangkutan
tidak ada masalah selama materi terpublikasikan dengan baik.
Koordinasi dengan BPH lain juga terjadi dengan sangat baik dalam pelaksanaan
proker kolaborasi ataupun tidak. BPH bidang lain mau membantu dala pelaksanaan
proker agar berjalan dengan lancar.
3. Analisis SWOT Koridor
- Strength: Divisi media dan komunikasi terdiri dari orang-orang yang bertanggung
jawab dan berpotensi, dimana dapat melaksanakan setiap tugasnya dengan baik, selain
itu juga mau membantu bidang lain dalam pelaksanaan proker. Hubungan yang terjalin
di dalamnya juga sangat dekat dan harmonis.
- Weakness: Sulitnya menemukan waktu yang tepat untuk mengadakan rapat, baik rapat
divisi maupun rapat bidang. Hal ini karena adanya perbedaan angkatan, sehingga
jadwal kuliah tiap orang juga berbeda-beda. Selain itu juga masih terdapat pengurus
yang deadliner dalam menjalankan tugas dan program kerjanya.
- Opportunity: Pengurus dari divisi media dan komunikasi responsif, apabila tidak dapat
bertemu secara langsung untuk rapat membahas divisi, rapat dapat dilakukan secara
online melalui group divisi yang ada pada media social Line. Dukungan dari bidang
lain lain maupun dari stakeholder juga sangat membantu dan mendukung kelancaran
pelaksanaan program kerja divisi media dan komunikasi.
- Threat: Beberapa pengurus inti memiliki tergabung dalam organisasi ataupun
kepanitiaan lainnya.
4. Renstra SWOT Koridor
 Rencana strategis di semester tersebut sebagai gambaran untuk tahun depan
Penentuan jadwal tetap rapat pada awal kepungurusan, dimana diambil jadwal
yang tidak akan bentrok dengan kegiatan lainnya di luar IATMI. Mempererat lagi
hubungan dalam internal divisi media dan komunikasi.
 Rencana strategis semester selanjutnya
Lebih sering melakukan follow up terkait pelaksanaan tugas dan proker.

C. Penutup
1. Kesimpulan
Pada semester ini Divisi Media dan Komunikasi sudah menjalankan tugasnya dengan
sangat baik. Proker-proker dari tiap bidang terlaksana dengan baik juga. Koordinasi antara
Kepala Divisi dengan Manager Departemen, antara Manager Departemen dengan staff
nya, dan antara Manager Departemen dengan BPH yang lain pun juga berjalan dengan
baik.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Lebih sering untuk mengingatkan bidang lain agar tidak meminta jarkom publikasi
secara mendadak karena sudah disepakati aturannya dari awal kepegurusan. Lebih
sering melakukan follow up kepada setiap manager departemen terkait tugas mereka.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya

23
Meningkatkan kedekatan antar BPH dengan lebih sering mengadakan rapat divisi
dan melakukan konsol.

D. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian
Ketua
(berikan
nilai dari
Nama Bidang
skala)
dan atau Kondisi Koordinasi dengan
Program Kerja 1-kurang
Koridor Internal stakeholder 2-cukup
3-baik
4-sangat
baik
Divisi Media dan
Komunikasi telah
Sudah berjalan Media dan
menjalin hubungan
dengan baik Komunikasi terbagi
yang baik dengan
dikarenakan menjadi 3 bidang,
stake holder yang ada
pada awal yaitu eksternal,
di lingkungan FTUI
kepengurusan jurnalistik, dan
maupun di luar FTUI,
sudah digital marketing.
seperti digital
mengadakan Ketiga bidang ini
marketing yang selalu
konsolidasi sudah
berkomunikasi dengan
untuk melaksanakan
IMTK terkait
memperat proker dengan baik
peraturan publikasi,
hubungan selama
digital marketing juga
antara Staff kepengurusan satu
menjalin komunikasi
dengan BPH. semester ini seperti
yang baik dengan
Rapat juga Jurnalistik yang
lembaga lain seperti
diadakan selalu memberikan
SPE dan SBE terkait
secara rutin. update terbaru
publikasi program
Media dan Di samping itu mengenai dunia
kerja kolaborasi. 4 Commented [E3]: Ini yang dinilai kadiv medcomnya
Komunikasi juga migas yang
Adapun pihak
komunikasi diinfokan di
eksternal yang selalu
antara staff mading, Digital
menjaga komunikasi
dengan BPH marketing membuat
dengan pihak IATMI
juga berjalan poster poster yang
Pusat dan IATMI SM
secara menarik untuk
Univ. Lain terkait
komunikatif menarik
kegiatan kegiatan yang
baik melalui pengunjung pada
telah dilaksanakan
chat ataupun acara yang
IATMI SMUI. Bidang
tatap muka. diadakan IATMI,
Jurnalistik juga telah
Diharapkan ke dan eksternal telah
menjalin hubungan
depannya staff menjalin hubungan
baik dengan para
dan BPH terus baik kepada
stakeholder seperti
menjaga stakeholder iatmi
Proffesional Migas
semangatnya seperti IATMI
maupun alumni yang
selama Pusat dan IATMI
bekerja di migas
kepengurusan. SM Univ. Lain
terkait isu kemigasan
terkini.

24
DESKRIPSI KERJA BIDANG/DEPARTEMEN

A. KESTARI
Divisi kestari memiliki peran umum dalam mengurus administrasi dan timeline lembaga
IATMI SMUI secara terpusat. Detailing kerja divisi Kestari:
1. Menjadi central kerja administrasi IATMI SMUI dalam hal mengorganisir kegiatan
surat menyurat.
2. Menjaga dan mengontrol timeline kerja lembaga IATMI SMUI secara continue dan
melakukan banding apabila terjadi overlapping dengan timeline lembaga lainnya.
3. Mengkoordinir pembuatan dan pembelajaran dalam membuat LPJ IATMI SMUI.
4. Berkoordinasi (baik internal maupun eksternal) dan berwenang dalam menjalankan
kebijaksanaan birokrasi.
5. Bertanggung jawab atas administrasi lembaga serta mengelola, mengatur dan
mengawasi timeline divisi-divisi dan departemen.

B. KEUANGAN
Divisi Keuangan mengatur keuangan dari lembaga IATMI SMUI secara terpusat dan
mencari dana alternatif, dan bertanggung jawab atas administrasi keuangan organisasi serta
mengupayakan sumber pendanaan lembaga dan mengelola keuangan lembaga. Detailing kerja
divisi keuangan:
1. Menjadi central keuangan IATMI SMUI untuk pemenuhan kegiatan lembaga.
2. Mengatur cashflow secara continue selama kepengurusan berjalan.
3. Bertangung jawab untuk membuat laporan keuangan yang akan dilaporkan kepada
stakeholders.
4. Berkoordinasi dengan baik untuk internal dan eksternal lembaga seperti MPM FTUI,
Dekanat FTUI.

C. LITBANG
Divisi Penelitian dan Pengembangan berperan dalam menilai dan mengevaluasi
perkembangan lembaga, memberikan rekomendasi untuk pengembangan lembaga, merancang
rencana strategis untuk kedepannya, serta mengkaji seluruh pencapaian dari seluruh
departemen dan divisi yang ada pada lembaga IATMI SMUI. Detailing kerja divisi penelitian
dan pengembangan:
1. Melakukan penilaian dan evaluasi lembaga secara menyeluruh.
2. Menjadi central of consulting bagi BPH, Staff, dan member IATMI SMUI.
3. Memberikan rekomendasi secara integrative dan implementatif bagi program kerja
IATMI SMUI (eventual ataupun non-eventual).
4. Bertanggung jawab mengontrol masalah ketercapaian visi misi lembaga dan tujuan
seluruh departemen dan divisi yang ada pada lembaga itu sendiri.
5. Melakukan pengembangan lembaga dengan cara memberikan rekomendasi dan
merancang rencana strategis lembaga untuk ke depannya.

D. KEILMUAN
Keilmuan adalah divisi yang mengoordinir dalam hal pencerdasan ilmu kemigasan untuk
seluruh lapisan IATMI SMUI. Dikarenakan begitu banyak dan besar tugas yang dimiliki divisi
ini, maka Divisi ini terbagi menjadi tiga departemen, yaitu Departemen Guest Lecture &
Workshop, Departemen Kajian dan Departemen Kurikulum.
 Departemen Guest Lecture & Workshop

25
Departemen Guest Lecture & Workshop merupakan departemen yang bertugas untuk
mengadakan sesi sharing materi teknis kemigasan yang mengundang pembicara dari kalangan
professional, serta memastikan bahwa ilmu yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Selain itu departemen ini pun bertanggung jawab dalam pelaksanaan Wokshop atau pelatihan
langsung yang terkait dengan kemigasan seperti Workshop Software Training.
1. Bertanggung jawab memfasilitasi wawasan dan pengetahuan member IATMI SMUI
dalam dunia Migas.
2. Mengadakan kegiatan Kuliah Tamu yang berhubungan dengan dunia Migas secara
technical maupun non-technical.
3. Mengadakan workshop yang terkait dengan hal-hal yang bersifat praktikal terkait
kemigasan.
 Departemen Kajian
Departemen Kajian merupakan departemen yang berperan dalam pemenuhan wawasan
kemigasan member yang bersifat kondisi langsung pada industri seperti pengkajian dibeberapa
aspek vital kemigasan, yaitu birokrasi, regulasi, hokum, ataupun tata kelola kemigasan di
Indonesia. Bentuk kajian yang disampaikan dapat berupa kajian langsung dan kajian tidak
langsung (melalui media sosial).
Detailing kerja departemen kajian:
1. Mengadakan kajian langsung berupa forum diskusi dalam lembaga IATMI SMUI.
2. Mengadakan kajian tidak langsung berupa konten artikel berisi isu terkini kemigasan
di Indonesia.
3. Bekerjasama dengan divisi atau Departemen lainnya, seperti Website dan Design untuk
mengadakan publikasi yang massive dan kreatif.
 Departemen Kurikulum
Departemen Kurikulum merupakan departemen bertanggung jawab dalam perancangan
materi atau kurikulum pemenuhan kebutuhan keilmuan member yang terintegrasi dengan
seluruh divisi dan departemen yang ada di IATMI SMUI sehingga ilmu yang didapatkan
anggota menjadi lebih komprehensif. Detailing kerja departemen kurikulum:
1. Bertanggung jawab sebagai media induk keilmuan kemigasan dalam IATMI SMUI.
2. Bertanggung jawab dalam perancangan materi atau kurikulum pemenuhan kebutuhan
keilmuan member yang terintegrasi dengan seluruh divisi dan departemen.
3. Melakukan standardisasi keilmuan bagi Badan Pengurus Harian (BPH) IATMI SMUI.
4. Melakukan penyebaran konten keilmuan dengan berkoordinasi bersama Departemen
Website dan Design serta Jurnalistik.
5. Bertanggung jawab mempersiapkan konten keilmuan yang dapat diterima oleh
berbagai fase atau angkatan member IATMI SMUI.

E. KEANGGOTAAN
Divisi Keanggotaan berperan dalam meningkatan iklim kekeluargaan dan administrasi dari
anggota IATMI SMUI. Sehingga, Divisi ini bertanggung jawab dalam meningkatkan hubungan
dengan staff dan member. Selain itu, Divisi ini pun berperan dalam mengoordinasikan dan
menyusun kaderisasi untuk IATMI SMUI. Detailing kerja divisi keanggotaan:
1. Bertanggung jawab dalam meningkatkan hubungan dengan staff dan member IATMI
SMUI.
2. Membantu persiapan kepengurusan IATMI SMUI sebagai central of human
development dalam bentuk perekturan pengurus internal lembaga.
3. Mengkoordinasikan dan menyusun sistem kaderisasi IATMI SMUI secara terstruktur.

26
4. Bekerjasama dengan Litbang untuk membantu improvement staff IATMI SMUI dengan
cara memberikan evaluasi dalam bentuk raport per-semester.
5. Bertanggung jawab untuk mengontrol pengembangan member dalam hal keilmuan dan
keorganisasian member.

F. TRAINING & COMPETITION


Divisi Training & Competition berperan dalam memberikan fasilitas pelatihan dan
pembinaan untuk member IATMI SMUI yang akan berkompetisi dalam divisi kemigasan
(kontingen). Detailing kerja divisi TC:
1. Bertanggung jawab memberikan pelatihan rutin untuk menambah wawasan dan minat
para member IATMI SMUI dalam berkompetisi di kemigasan.
2. Bertanggung jawab mengurus kelancaran kontingen untuk berkompetisi dalam perihal
persiapan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban.
3. Beranggung jawab meningkatkan iklim berkompetisi member IATMI SMUI secara
continuos.

G. EVENT
Divisi Event merupakan divisi yang berperan dalam memfasilitasi member IATMI SMUI
dalam meningkatkan profesionalitas, kompetensi, dan pengalaman yang nyata di divisi
kemigasan. Peningkatan dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada member untuk
mendapatkan arahan dari professional mengenai dunia kemigasan atau terjun langsung melihat
secara nyata. Selain itu, Divisi ini bertanggung jawab untuk mengadakan program kerja berupa
event-event besar didalam lembaga IATMI SMUI seperti kompetisi Internal League. Detailing
kerja divisi event:
1. Bertanggung jawab dalam memberikan kesempatan member dapat belajar langsung di
realita kerja, dalam bentuk pengadaan company visit dan field trip.
2. Bertanggung jawab dalam pengadaan acara eventual yang bersifat inspiring dan
motivational terkait dunia kemigasan.
3. Bertanggung jawab dalam pengadaan kompetisi internal league sebagai bentuk
kerjasama dengan Divisi Training dan Competition untuk meningkatkan kepahaman
member IATMI SMUI.
4. Bertanggung jawab untuk mengontrol, memberikan evaluasi, dan rekomendasi terhadap
acara PGD 2018 dalam kondisi sebagai SC (Steering Committee).

H. MEDIA & KOMUNIKASI


Divisi Media dan Komunikasi bertanggung jawab sebagi koordinator seluruh media IATMI
SMUI baik secara online maupun nyata, publikasi dari IATMI SMUI secara menyeluruh, dan
bertindak sebagai penjaga relasi dari IATMI SMUI. Dikarenakan tugasnya yang banyak dan
besar, Divisi ini dibagi menjadi tiga departemen yaitu Departemen Eksternal, Departemen
Website & Design, dan Departemen Jurnalistik.
 Departemen Eksternal
Departemen eksternal merupakan divisi yang berperan dalam meningkatkan hubungan dan
menjaga silahturahmi dengan elemen-elemen luar IATMI SMUI seperti lembaga-lembaga
FTUI, alumni IATMI SMUI, IATMI SM lainnya, IATMI Pusat, kalangan professional dan ahli
di dunia kemigasan, serta masyarakat. Departemen ini bertugas menyelenggarakan program
kerja dalam rangka memperkuat hubungan dengan pihak luar tersebut. Detailing kerja
departemen eksternal:

27
1. Bertanggung jawab sebagai penggerak dalam menjaga hubungan IATMI SMUI dengan
kalangan luar, seperti SM (seksi mahasiswa) IATMI lainnya, IATMI Pusat, kalangan
Profesi Migas, mahasiswa, alumni, dan masyarakat berupa pengadaan program kerja
seperti benchmarking, koordinasi rutin dengan IATMI Pusat, dll.
2. Bertanggung jawab dalam memfasilitasi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang
dapat meningkatkan hubungan persahabatan.
 Departemen Website dan Design
Departemen Website and Design bertugas untuk mengoordinir dan menjalankan website
IATMI SMUI, serta membuat berbagai macam desain yang akan dipublikasikan yang bersifat
mengundang dan memberikan pengetahuan atau informasi terbaru mengenai kemigasan
maupun IATMI SMUI. Detailing kerja departemen website and design:
a. Bertanggung jawab sebagai penggerak dalam peningkatan konten visualisasi IATMI
SMUI.
b. Bertanggung jawab sebagai central informasi pengetahuan seputar dunia Migas bagi
member IATMI SMUI.
c. Bettanggung jawab memperkenalkan IATMI SMUI ke seluruh kalangan dengan
membuat inovasi dan meng-update situs website IATMI SMUI.
d. Bertanggung jawab memfasilitasi member melalui Media Poster IATMI SMUI yang
akan di-update secara rutin.
 Departemen Jurnalistik
Departemen jurnalistik bertugas untuk memberikan informasi seputar pengetahuan akan
kemigasan ataupun berbagai macam informasi yang berhubungan dengan IATMI SMUI
terhadap berbagai stakeholder yang disajikan dalam bentuk website ataupun dalam bentuk
jurnalistik berupa mading dan lain-lain. Detailing kerja departemen jurnalistik:
1. Bertanggung jawab sebagai penggerak dalam memenuhi wawasan member berupa
bacaan, dalam pengadaan bulletin ataupun artikel yang terkait kemigasan dan internal
lembaga.
2. Bertanggung jawab sebagai koordinator utama pengumpulan berbagai tulisan dari
semua SM (Seksi Mahasiswa) IATMI sebagai bentuk kepercayaan IATMI Pusat
kepada IATMI SMUI untuk mengelola kolom khusus SM di majalah IATMI.
3. Bertanggung jawab sebagai koordinator dalam publikasi majalah dinding IATMI
SMUI.
4. Bertanggung jawab sebagai sarana untuk mendokumentasikan berbagai momen-
momen penting yang dialami dan dilakukan oleh seluruh member IATMI SMUI.

28
LPJ DIVISI KESTARI

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga

No Arahan Ketua Lembaga Pencapaian Evaluasi


Tercapai. Setiap bidang
telah membuat timeline Kendala yang
dan telah dikompilasi dihadapi adalah
oleh divisi terkadang respon
Membuat timeline lembaga
kesekretariatan. Divisi BPH pada grup
dengan acuan pada awal
kestari juga sudah chat line cukup
1 kepengurusan, serta melakukan
menjalankan tugasnya lama. Kedepannya
kontrol timeline untuk semua
untuk mengontrol time BPH akan
bidang
line bidang dengan cara diingatkan untuk
mengingatkan serta lebih cepat
follow up via chat grup merespon.
line
Tercapai. Divisi
kesekretariatan selalu Masih terdapat
mengingatkan untuk BPH yang perlu di
setiap BPH mengikuti ingatkan untuk
Memastikan keseluruhan SOP
seluruh SOP yang ada, menaati SOP yang
2 organisasi berjalan dengan baik
dan BPH juga sudah di ada. Pada semester
dan menjalankan SOP bidang.
arahkan untuk melakukan 2 akan dilakukan
hal yang sama di penegasan ulang
bidangnya masing- mengenai SOP.
masing.
Tercapai. Seluruh Untuk saat ini
Penjagaan dan pendataan
3 inventaris telah didata belum ada kendala
inventaris IATMI SMUI 2018
didalam google drive. yang dihadapi.
Sebagian BPH
mengumpulkan
LPJ nya sangat
Belum Tercapai. LPJ
dekat dengan
Mempublikasikan dan semester 1 masih dalam
deadline.
mengcompile Laporan tahap pengerjaan, namun
4 Kedepannya,
Pertanggung Jawaban lembaga format sudah sesuai
waktu pengerjaan
setiap semester dengan yang diberikan
yang diberikan
MPM.
kestari akan tetap
jauh dari tanggal
pengumpulan.

30
Tercapai. Seluruh surat
masuk dan keluar sudah
Bertanggung jawab terhadap
terarsip dalam Google Untuk saat ini
administrasi, surat menyurat,
5 Drive. Divisi kestari juga belum ada kendala
dan juga publikasi sertifikat
sudah selalu memmbuat yang dihadapi.
IATMI SMUI 2018
sertifikat bagi bidang
yang memintanya.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Kestari IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu menjadikan Kestari bidang yang
koheren dan disiplin sebagai pusat administrasi lembaga dengan menerapkan sistem yang
teratur namun tetap harmonis dalam menjalankan tugasnya.
Koheren
Kestari mampu menjadi suatu bidang yang mengedepankan keserasian dan
kekompakan karena adanya koordinasi dan mampu menciptakan iklim kerja yang
terkoordinir dengan baik dari pihak internal maupun eksternal.
Pada semester 1, divisi Kestari membangun suasana koheren bidang dengan memiliki
kehadiran 100% dalam rapat koordinasi sekum satu Teknik.Selain itu, Kestari juga menjaga
suasana dengan aktif dalam grup sekretaris se-DTK. Kestari IATMI juga memelihara
kekoherenan bidang dengan kehadiran 87.5% pada rapat BPH IATMI.
Disiplin
Menjadikan Kestari bidang yang mampu menerapkan kedisiplinan terhadap setiap
bidang dalam lembaga dalam hal administrasi dan bidang yang disiplin terhadap pihak
eksternal.
Pada semester 1, kestari telah berkoordinasi bersama BPH lainnya terkait dokumen-
dokumen forming lembaga dan telah memberikan rentang waktu untuk mengerjakan segala
dokumen keperluannya dan menetapkan jatuh tempo pengumpulan dokumen-dokumen
terebut ke kestari. Selain itu, kestari juga menetapkan tanggal jatuh tempo pengumpulan
LPJ ke kestari.
Kestari IATMI SMUI, juga telah mengumpulkan bahan rapat koordinasi sekum
sefakultas yaitu berupa timeline satu bulan ke depan tepat waktu ke pihak koordinator
sekum sefakultas maupun sedepartemen. Hal ini menandakan visi disiplin berjalan baik.
Teratur
Membuat sistem administrasi Kestari yang teratur sehingga setiap dokumen atau barang
yang dimiliki oleh lembaga terarsip dengan rapi dan tetap terjaga selama satu
kepengurusan, tidak ada yang berubah dan tetap sesuai dengan peraturan yang ditetapkan
oleh MPM.
Selama semester 1 berjalan, seluruh dokumen yang dimiliki lembaga telah diarsipkan
ke dalam Google Drive. Pengarsipan seluruh dokumen dinilai dapat memenuhi visi kestari
yaitu teratur
Harmonis
Menjalankan fungsi penjagaan internal secara harmonis dan selaras sehingga
menciptakan suasana kerja yang nyaman antara BPH dan BP serta pihak lain sehingga
dapat membangun kerjasama dengan baik selama melaksanakan tugas.
Selama semester 1, divisi kestari telah mengadakan 1 kali konsol divisi dengan tujuan
meningkatkan keharmonisan internal bidang dengan kehadiran 100% divisi. Keharmonisan

31
internal divisi juga dirasakan ketika melakukan rapat bidang dan inventarisasi dengan
mengikutsertakan BP kestari dalam kegiatan.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Kestari IATMI SMUI 2019 memiliki 3 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Menjalin koordinasi yang baik antar sesama pengurus di dalam lembaga dan di luar
lembaga
Parameter :
a. 100% Kestari hadir dalam rapat koordinasi sekum teknik
Pencapaian :
Parameter ini tercapai selama semeseter 1 karena perwakilan Kestari IATMI SMUI
selalu hadir dalam rapat koordinasi sekum Teknik.
b. 85% proker IATMI berjalan tepat waktu
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Namun selama semester 1, 95,8% proker IATMI
berjalan tepat waktu.
c. Kestari melakukan reminder setiap bidang minimal seminggu sekali
Pencapaian :
Selama semester 1, Kestari telah melakuakn reminder ke setiap bidang melalui
group chat Line sehingga parameter ini tercapai selama semester 1.
d. Setiap staf Kestari mengikuti rakoor minimal sekali selama kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Selama semester 1 ini belum ada staf kestari yang
mengikuti rakoor dikarenakan masih proses penanaman peran kestari, sedangkan
untuk pengaplikasiannya akan dilakukan pada semester 2.

2. Menciptakan keteraturan dan kedisplinan dalam beradministrasi


Parameter :
a. Pembuatan LPJ tepat waktu dan sesuai format yang diberikan MPM
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Pembuatan LPJ masih dalam proses dan sudah
mengikuti format yang diberikan MPM.
b. 100% notulensi dan presensi rapat lembaga dan bidang terarsip
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, 100% notulensi dan presensi sudah terarsip dalam Google
Drive
c. 100% surat keluar dan surat masuk terarsip
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, 100% surat masuk dan keluar sudah terarsip dalam Google
Drive
d. 100% barang yang dimiliki lembaga terdata dengan rapi
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, 100% barang lembaga sudah terarsip dalam Google Drive

3. Memelihara keharmonisan dalam bidang selama menjalankan tugas


Parameter :
a. Akumulasi kehadiran Divisi Kestari di Member Festival dan KPD Day IATMI
sebesar 70%
32
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, sebanyak 80% Kestari hadir dalam Member Festival
b. Terlaksananya konsol Divisi Kestari minimal dua kali sepanjang kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Selama semester 1, Kestari telah melakukan satu
kali konsol pada tanggal 28 Februari 2019
c. 60% kehadiran pada rapat bidang
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, staf Kestari hadir 100% dalam rapat bidang
d. Minimal 1 kali rabid dalam satu bulan aktif kuliah
Pencapaian :
Parameter ini tercapai, rapat bidang telah dilakukan pada bulan Februari, Maret,
April, dan Mei.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kurikulum kaderisasi yang dilaksanakan selama semester satu yaitu mengenai
pengetahuan bidang kestari, koordinasi dengan bidang lain mengenai followup surat
peminjaman ruang dan koordinasi timeline, dan menyelesaikan masalah serta menjalin
komunikasi dengan bidang lain
Untuk materi SPJ Umum, telah ditanamkan materi mengenai ke-IKM-an yang
mencakup poin sejarah IKM FTUI, tujuan dan urgensi IKM FTUI, GBHI, IKG, GBPK,
hak dan kewajiban lembaga, dan kode etik IKM FTUI melalui sharing session yang
diadakan saat rapat bidang. Selain ke-IKM-an, ditanamkan pula materi Kepemimpinan
yang mencakup poin mampu memimpin rapat, memimpin sebuah acara, self-
awareness, self-regulation, self-motivation, dan mampu memberikan keteladanan. Hal
tersebut ditanamkan dalam berdiskusi langsung disaat rapat bidang dan
mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari terutama dalam menjalankan
tugasnya sebagai anggota Kestari.
Penyampaian materi yang berasal dari arahan ketua lembaga mengenai
pengetahuan terkait ilmu dasar kemigasan dan energy, pengetahuan tentang IATMI
baik Seksi Mahasiswa ataupun Pusat, pengetahuan tentang fungsi dari setiap bidang
yang terdapat dalam IATMI SMUI, memiliki pengetahuan terkait keterkaitan dan garis
koordinasi antar bidang, serta mengetahui garis koordinasi antara IATMI SMUI dengan
pihak eksternal seperti, lembaga di FTUI, alumni IATMI SMUI, IATMI Pusat, dan
IATMI SM lain.
Penanaman SPJ Bidang dilakukan pada saat rapat bidang dengan melakukan
pencerdasan tentang pengetahuan bidang kestari serta melakukan tanya jawab secara
acak. Sedangkan, untuk poin koordinasi dengan bidang lain dilakukan penanaman
melalui proker “in time” dengan melakukan reminder dan konfirmasi progress proker
bidang terkait untuk menghindari adanya bentrok dan pemunduran timeline, serta
proker “TAU GA” dalam mengkoordinasikan waktu rapat, notulensi dan presensi rapat.
Untuk poin controlling dalam mekanisme perubahan timeline, dilakukan pula melalui
proker “in time” dengan mengoordinasikan timeline antar bidang. Jika terjadi bentrok
atau perubahan timeline, dilakukan koordinasi kembali antar bidang sehingga tidak
terjadi bentrok.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

33
Poin Materi Belum
Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (x)
SPJ A
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
Arahan 1.1 – 1.5
2 -
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A1- A10
B1 – B3
C1 – C3
D2 – D3

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Pelaksanaan kurikulum kaderisasi untuk SPJ umum dilakukan dengan menanamkan
materi dengan berkolaborasi dengan lembaga yang ada di DTK, yakni IMTK, SPE, dan
SBE. Hal tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan proses penanaman berjalan secara
efektif dan efisien, melihat dari terdapat beberapa staff IATMI yang juga merupakan
staff dari lembaga lain tersebut.
Pelaksanaan kurikulum kaderisasi arahan ketua lembaga dilakukan pada saat rapat
bidang dengan menambahkan agenda rapat berupa materi arahan ketua lembaga.
Sedangkan untuk SPJ bidang, dilakukan dengan penanaman materi selama rapat bidang
dan dalam menjalankan program kerja yang ada. Setiap program kerja mengandung
materi-materi yang akan ditanamkan pada SPJ bidang tersebut seperti halnya pada
program kerja in time dan Tau Ga (tata usaha lembaga). Staff kestari yang ,emkado
sekretaris bidang juga merupakan salah satu cara penanaman kurikulum kaderisasi yang
dtetapkan.
Hambatan dari pelaksanaan penanaman kurikulum kaderisasi ini adalah, pada
penanaman materi SPJ Umum sulitnya mencari jadwal yang kosong untuk melakukan
penanaman dikarenakan jadwal yang dimiliki oleh setiap lembaga yang berkolaborasi
berbeda. Selain itu materi SPJ bidang dan arahan ketua yang diselipkan di sela-sela
rabid tidak selalu kondusif dikarenakan tempat rabid tidak selalu didalam kelas
sehingga membuat staff kurang fokus terhadap materinya.
Solusinya yaitu dengan merencanakan proses penanaman kurikulum kaderisasi dari
jauh hari agar tidak bentrok dengan kegiatan lain. Selain itu pencerdasan arahan ketua
lembaga juga dilakukan secara komunal untuk seluruh staff IATMI SMUI dan
mengadakan penanaman dikelas atau tempat yang lebih kondusif dan materi
tersampaikan secara merata ke seluruh staff tanpa ada perbedaan pandangan yang
menyimpang.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Selama berjalannya semester 1, komunikasi anatara BPH dan BP dilakukan
sepenuhnya menggunakan group chat media sosial Line. Seluruh informasi rapat,

34
tugas, penjelasan proker dilakukan melalui group chat tersebut dan dinilai efektif dan
membantu. BP kestari tanggap dalam memberikan respon setiap diberikan
pemberitahuan sehingga komunikasi berjalan cukup lancar. Penentuan waktu untuk
rapat dengan mudah terlaksana karena respon tanggap BP kestari. Ketika rapat, BP
mampu memberikan pendapatnya sehingga setiap rapat berjalan baik. Ketika
menjelang semester berakhir, terdapat BP yang mulai sulit dikontak dan cenderung
lama memberikan kabar terkait tugas sekretaris bidangnya karena isu kesehatannya.
BPH kestari terus mem-followup-nya sehingga mulai memberikan kabarnya dan
melanjutkan tugasnya
2. Koordinasi BPH-BPH
Kestari melakukan koordinasi dengan BPH lain dengan membentuk group chat
Line setiap bidang yang diisi oleh sekretaris bidang masing-masing. Selain sekretaris
bidang, terdapat juga bendahara bidang dan sahabat bidang dari Keuangan dan Litbang.
Melalui grup-grup tersebut lah koordinasi utama yang dilakukan Kestari dengan BPH-
BPH lain dalam segala hal, seperti timeline remider, pemberitahuan jadwal rapat, LPJ
dan lain-lain. Selain itu, BPH Kestari juga ikut membantu memberikan instruksi terkait
administrasi di grup BPH. Hambatan yang dihadapi yaitu terdapat BPH yang cukup
sulit dihubungi dan kurangnya komunikasi dengan bidang Kestari sehingga
menyulitkan kerja Kestari. BPH Kestari terus berusaha mem-followup BPH tersebut
secara daring maupun luring, meskipun pada akhirnya BPH tersebut memberikan kabar
walaupun dalam waktu yang terbilang telat. Kestari tidak mempunyai proker kolaborasi
dengan bidang lain. Koordinasi BPH Kestari dengan BPH lain terbilang lancar dan
sesuai dengan yang direncanakan.
3. Analisis SWOT Bidang
Strength:.Strength yang terasa pada divisi Kestari adalah BP Kestari hampir semuanya
berkomitmen dan telah bekerja dengan sangat baik. BP Kestari juga sangat disiplin
dalam menajalankan kerjaannya baik dalam menjalankan proker maupun hal
administratif bidang.
Weakness: Dapat dikatakan seluruh divisi Kestari termasuk pribadi yang pendiam,
kalem, dan tenag-tenang, sehingga tidak mudah untuk membangun kehangatan ketika
berkumpul
Opportunity: Sifat tanggung jawab yang diperlihatkan oleh Ketua Lemabga dan
wakilnya sangat membantu Kestari khususnya ketika harus berhadapan dengan urusan
terkait BPH. Ketua Lembaga dan wakilnya membantu menjaga dan mengingatkan
informasi dan instruksi dari Kestari
Threat: Ketidakresponsifan dan ketiadaan kabar BPH lain dalam menanggapi segala
instruksi dari Kestari telah memengaruhi pekerjaan divisi Kestari karena keseluruhan
proker Kestari merupakan bersifat internal.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dalam divisi kestari, sebaiknya dilakukan
konsolidasi bidang sebelum mulai menjalankan proker, sehingga setiap staff sudah
mulai mengenal satu sama lain dan tidak ada kecanggungan dalam bekerja. Selain
itu sebaiknya diawal kepengurusan dibuat peraturan yang ketat untuk permasalahan

35
konfirmasi dan reminder timeline, agar supaya setiap BPH lebih aware dalam
menanggapi segala instruksi yang diberikan kestari
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melaksanakan reminder dan konfirmasi setiap minggunya serta melakukan
konsolidasi bidang.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. ASTOR (Asset Monitoring)
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Melakukan pendataan untuk setiap barang yang dimiliki oleh lembaga
sehingga sirkulasi barang yang masuk dan keluar dapat termonitor dengan
baik sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan dan kehilangan dari
barang lembaga. Proker ini tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

85% barang inventaris Seluruh barang milik IATMI


dalam kondisi yang (100%) berkondisi sama dan
1 sama seperti pertama Tercapai tidak berubah hingga
kali dilakukan inventarisasi terkahir
inventarisasi

Parameter ini belum dapat


100% barang diukur karena kepengurusan
Belum
inventarisasi terdata telah berjalan setengah jalan.
2 dapat
hingga akhir Selama 1 semester, 100%
diukur
kepengurusan barang milik telah didata dan
diarsipkan ke Google Drive

Selama Februari-Mei, telah


dilakukan masing-masing
Dilakukan inventarisasi satu kali inventarisasi
3 satu kali setiap bulan Tercapai perbulannya, yaitu pada 12
aktif kuliah Februari 2019, 21 Maret
2019, 18 Arpil 2019 dan, 16
Mei 2019

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk

36
Proker ini memiliki tujuan yang memenuhi poin A.1 GBKPD yaitu
menginventarisasi terhadapa segala barang yang dimiliki oleh lembaga.
Seluruh barang yang dimiliki lembaga diberi nomor. Ketersediaan dan
keadaan barang dimonitor oleh Kestari setiap bulan. Laporan keadaaan
barang dituangkan dalam berkas berformat Excel dan diunggah ke Google
Drive agar mudah diperbarui setiap melakukan inventarisasi
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Secara garis besar, pelaksanaan proker ini sudah berjalan sesuai dengan
apa yang direncanakan di awal. Proker ini telah berjalan minimal satu kali
dalam bulan aktif kuliah. Proker ini telah dilangsung pada 12 Februari
2019, 21 Maret 2019, 18 Arpil 2019 dan, 16 Mei 2019. Seluruh barang
milik IATMI terletak di sekretariat IMTK dan lebih tepatnya di dalam
kontainer khusus barang-barang milik IATMI.. Salah satu hambatan yang
ditemui adalah kontainer tersebut sudah kelebihan muatan sehingga
beberapa barang perlu ditaruh di luar dan di atas sehingga meningkatkan
probabilitas barang jatuh atau hilang. Hambatan lainnya adalah sulit
menemukan jadwal untuk melakukan inventarisasi karena seluruh divisi
Kestari memiliki IRS yang berbeda-beda dan juga konsiderasi lainnya
adalah inventarisasi dan rapat bidang dilakukan pada saat yang sama
sehingga setiap melakukan proker kehadiran seluruh divisi Kestari telah
diusahakan semaksimal mungkin. Hambatan lainya adalah kurang
ketatnya pengawasan terhadap peminjaman barang IATMI dan juga
sekretariat IMTK yang belum memiliki gembok untuk keamanan.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan sedikit berubah pada bulan Februari dan Mei, di mana
proker berjalan lebih cepat seminggu dibanding perencaan karena terdapat
perubahan jadwal. Namun hal tersebut tidak mengganggu timeline divisi
kestari dan proker tetap dilakukan sebagaimana mestinya (sebulan sekali).
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Membeli kontainer yang lebih besar merupakan solusi untuk kontainer
yang benar-benar sudah tidak mampu menampung barang lagi. Ajukan dana
ke Keuangan untuk membeli kontainer baru. Terkait perbedaan jadwal
memang hal yang umum terjadi, intinya adalah terus menanyakan dan
bersikap asertive untuk penetuan inventarisasi. Terkait sekretariat yang tidak

37
memiliki gembok, koordinasi dengan IMTK perlu ditingkatkan demi
kenyamanan dan keamanan pengguna sekretariat, termasiuk IATMI.

ii. In Time
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Memantau, mengontrol, dan memastikan proker IATMI berjalan sesuai
dengan timeline, serta mengkoordinir pembuatan LPJ sehingga LPJ dapat
selesai tepat waktu dan sesuai dengan format yang ditetapkan MPM
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

85% proker IATMI 100% Proker IATMI yang


yang termasuk proker termasuk proker IKM
1 Tercapai
IKM berjalan tepat berjalan tepat waktu
waktu

Divisi kestari selalu


Divisi kestari melakukan reminder dan
melakukan reminder dan konfirmasi timeline setiap
2 Tercapai
konfirmasi timeline minggunya digrup koordinasi
setiap seminggu sekali bidang masing-masing di app
LINE

LPJ semester I ini masih


LPJ Lembaga
dalam proses pengerjaan
dikumpulkan tepat
pada saat tulisan ini dibuat,
3 waktu dan sesuai dengan Tercapai
namun sudah sesuai dengan
format yang diberikan
format yang diberikan oleh
oleh MPM
MPM

BPH kestari sudah


Melakukan pencerdasan melakukan pencerdasan pada
LPJ kepada BPH dan BPH IATMI dan staff kestari
4 Tercapai
staff kestari 1 kali dalam pada rapat BPH dan rapat
satu tahun kepengurusan bidang kestari terakhir
disemester ini.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker in Time ini adalah komunikasi secara langsung
kepada BPH bidang terkait setiap minggunya melalui grup chat LINE oleh

38
sekretaris bidang tersebut. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga timeline
berjalan tepat waktu. Bentuk reminder tersebut dinilai sudah efektif
dikarenakan reminder dan konfirmasi langsung tertuju pada pihak BPH
bidang terkait.
Evaluasi yang dapat dilakukan dari bentuk proker ini adalah
melakukan reminder secara langsung (tatap muka) atau melalui personal
chat ,untuk menghindari tidak responnya BPH bidang terkait saat
dilakukan reminder dan konfirmasi lewat grup chat LINE.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan proker ini adalah melakukan reminder dan
konfirmasi timeline setiap minggunya pada group chat setiap divisi dan
menuangkannya pada borang pemantauan timeline bulanan serta
melakukan koordinasi untuk pembuatan LPJ pada BPH IATMI dan
melakukan pencerdasan pembuatan LPJ di satu bulan sebelum dideadline
pengumpulan LPJ.
Dalam menjalankan proker ini dibentuk sekretaris bidang yang akan
bertanggun jawab terhadap segala urusan administrasi bidang yang
dipegangnya. Seluruh BPH dan staf divisi Kestari menjadi sekretaris
bidang di IATMI. Segala hal yang menyangkut urusan Timeline akan
diserahkan pada sekretaris bidang tersebut dan dipantau oleh BPH kestari.
Teknis pelaksanaan proker ini sudah dikatakan efektif dikarenakan setiap
progress proker bidang dapat dipantau setiap minggunya melalui grup chat
dan borang pemantauan timeline, sehingga dapat meminimalisir
terjadinya kemunduran timeline lembaga. Kendala yang didapatkan
adalah kurang responsifnya para BPH ketika diminta konfirmasi dan
dalam pembuatan LPJ, evaluasi yang dapat dilakukan adalah melakukan
konfirmasi secara langsung.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak terdapat perbedaan waktu antara perencanaan dan pelaksanaan.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi untuk hambatan yang ada adalah terus menekan sekretaris bidang
untuk tetap memperbarui informasi tentang bidang yang dipegangnya terkait
notulensi rapat yang dilakukan dan laiinnya. Jika sangat tidak
memungkinkan untuk mengikuti rapat bidang, sekretaris bidang dapat
meminta pengganti sekretaris bidang lainnya atau meminta tolong BPH
bidang terkait untuk menuliskan notulensinya.

39
iii. TAU GA? (Tata Usaha Lembaga)
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Membuat surat keluar, notulensi dan presensi rapat serta mengarsip surat
masuk, surat keluar, notulensi dan presensi rapat BPH dan rapat
divisi/departemen yang dilakukan selama 1 tahun kepengurusan. Proker ini
tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

100% surat keluar dan masuk


100% surat masuk dan
lembaga telah diarsipkan di
1 keluar lembaga terarsip Tercapai
Google Drivei
dan terekap

100% notulensi dan 100% notulensi dan presensi


2 presensi rapat lembaga Tercapai rapat lembaga telah terarsip
terarsip di Google Drive

Dari total 7 kali rapat BPH,


hanya 6 notulensi hasil rapat
100% notulensi rapat
yang terpublikasikan,
BPH terpublikasi pada
Tidak dikarenakan pada 1 rapat
3 group chat BPH
Tercapai tersebut kedua BPH kestari
maksimal 1 hari setelah
tidak dapat datang karena ada
rapat
rapat koordinasi sekum se
IKM FTUI

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Proker ini memiliki tujuan yang memenuhi poin A.2 dan A.4 GBPKD
yaitu melakukan pengarsipan terhadap surat-surat dan membuat notulensi
dan absensi sesuai format yang diberikan oleh MPM. Pengarsipan
dilakukan sepenuhnya secara digital di Google Drive.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Salah satu upaya untuk melangsungkan proker ini adalah dengan
membentuk sekretaris bidang yang akan bertanggun jawab terhadap
segala urusan administrasi bidang yang dipegangnya. Seluruh BPH dan
BP divisi Kestari menjadi sekretaris bidang di IATMI. Segala hal tentang
administrasi mulai dari surat keluar dan surat masuk, notulensi dan

40
presensi diurus oleh sekretaris bidangnya. Semua sekretaris bidang lalu
mengarsipkannya ke dalam Google Drive yang dimiliki oleh Kestari.
Untuk kemudahan dan menghindari “kecolongan”, sekretaris bidang telah
disarankan untuk mengikuti setiap rapat bidang yang diadakan dan
mengurusi notulensi. Namun, hal yang direncanakan tersebut tidak
terlaksana sepenuhnya. Ada beberapa sekretaris bidang yang mampu ikut
hadir karena tidak memiliki kesibukan, namun ada juga yang tidak dapat
hadir karena kesibkan lainnya. Selain itu, kadang-kadang terdapat bidang
yang tidak memberitahukan jadwal rapatnya sehingga sekretaris bdiang
tidak mnegetahui adanya rapat.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak terdapat perbedaan waktu antara perencanaan dan pelaksanaan.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi untuk hambatan yang ada adalah terus menekan sekretaris bidang
untuk tetap memperbarui informasi tentang bidang yang dipegangnya terkait
notulensi rapat yang dilakukan dan laiinnya. Jika sangat tidak
memungkinkan untuk mengikuti rapat bidang, sekretaris bidang dapat
meminta pengganti sekretaris bidang lainnya atau meminta tolong BPH
bidang terkait untuk menuliskan notulensinya.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Sepanjang semester 1, dapat dikatakan divisi Kestari berjalan lancar tanpa
hambatan yang cukup berarti. Semua proker dapat berjalan dengan tidak terlalu berbeda
dengan apa yang direncanakan. BPH dan BP mampu menjalin komunikasi dan BP
cukup responsif dan aktif sehingga sangat membantu segala urusan. Koordinasi BPH
Kestari dengan BPH lain masih terjalin baik. BPH bidang lain mampu memahami
perintah-perintah deadline dari Kestari, meskipun ada bidang yang kurang responsif
dan aktif. Parameter-parameter yang dirancangkan secara garis besar tercapai,
meskipun ada yang tidak tercapai. Visi dan Misi yang dirancang masih berjalan tanpa
hambatan.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Komunikasi antar BPH sangat krusial dan ditekankan untuk BPH Kestari untuk
mengetahui keadaan para BPH-nya ketika tidak ada kabar karena Kestari
merupakan bidang yang mengurus internal lembaga seperti LPJ, Gantt Chart dll.
BPH Kestari juga hendaknya membantu para BP-nya ketika berurusan dengan BPH
bidang yang dipegangnya karena komunikasi antar BPH lebih diperhatikan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya

41
Memelihara suasan harmonis dalam divisi Kestari juga sangat penting agar BP
tidak mudah “hilang” di tengah jalan. Pada semester selanjutnya, Kestari perlu
melanjutkan proker-prokernya karena bersifat kontinyu. Maka dari itu,
“keberadaan’ BP perlu dijaga agar tetap semangat dalam membantu.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik
Kondisi
internal baik.
Seringkali
seluruh BP
Untuk
responsive,
Seluruh koordinasi
walaupun ada
proker dengan
saat dimana
Kestari berjalan stakeholder 4
BP tidak
dengan berjalan
responsif
baik. dengan
namun ia
lancar
tetap
melaksanakan
tanggung
jawabnya.

42
LPJ DIVISI KEUANGAN

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Belum ada kendala yang
Tercapai. Arahan ini dihadapi. Semester 2
Bertanggung jawab mengenai
1 akan dilaksanakan akan di follow up
cashflow lembaga
kembali pada semester 2 kembali dalam
pembuatan cashflow.
Beberapa kali terjadi
Tercapai. Divisi
keterlambatan dari
keuangan telah
Pertanggung jawab terhadap waktu rencana
2 melaksanakan iatmi
pencarian dana Lembaga pelaksanaan. Akan
booth, menjual jaket, dan
diperbaiki pada semester
danusan.
2
Belum ada kendala yang
Tercapai. RKAT internal
Pertanggung jawab terhadap di hadapi. Untuk RKAT
3 sudah dirancang di awal
RKAT internal dan eksternal Eksternal akan
kepengurusan,
dilakukan di semester 2

Target awal adalah 4


Tercapai. Telah kali publikasi, sehingga
dilakukan publikasi pada semester 2 ini
Transparansi keuangan
4 mengenai cashflow divisi keuangan akan di
lembaga
Lembaga sebanyak 1 terus di follow up untuk
kali. lebihsering publikasi
cashflow Lembaga.

Pencapaian Visi dan Misi Lembaga


Keuangan IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu terwujudnya Keuangan IATMI
SMUI yang sinergis dan transparan dalam memberikan manfaat kepada IATMI SMUI
2019.
Sinergis
Terjalinnya hubungan bidang yang selaras dan komunikasi yang baik antara staff dan
BPH di bidang keuangan
Pada semester 1, visi keuangan pada poin sinergis berjalan dengan baik. Keuangan
IATMI SMUI 2019 sudah bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini dapat dilihat
bahwa Keuangan IATMI SMUI 2019 belum pernah melakukan pelanggaran perjanjian
kerjasama keriwausahaan FTUI.
Transparan
Mempublikasikan laporan keuangan sebagai bentuk keterbukaan/transparansi ke
seluruh pengurus IATMI SM UI 2019
44
Rasa kekeluargaan di bidang internal keuangan sendiri mulai dengan adanya rapat dan
konsolidasi bidang. Rapat bidang telah dilakukan sebanyak 3 kali dengan minimal
kehadiran 83% serta Konsolidasi bidang keuangan telah dilaksanakan sebanyak 1 kali
dengan kehadiran BP dan BPH keuangan 83%. Untuk eksternal, hubungan yang harmonis
juga berjalan dengan baik dengan adanya koordinasi antar lembaga di Teknik. Koordinasi
antar lembaga ini dilakukan melalui rakor setiap bulan. Kehadiran bidang keuangan
IATMI SM UI pada rakor yang telah diadakan yaitu 100%.
Bermanfaat
Memfasilitasi divisi di IATMI SM UI dalam hal keuangan untuk keberlangsungan
proker serta memberikan added value kepada bidang keuangan. Sebagai pertanggung
jawaban keuangan lemba, keuangan IATMI SMUI membuat laporan keuangan (cashflow)
setiap bulannya dan dilaporkan kepada MPM FTUI 2019.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Keuangan IATMI 2019 memiliki 3 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan internal bonding yang baik dalam bidang
Parameter:
a. Dilakukannya konsolidasi minimal 2 kali selama kepengurusan
Pencapaian:
Sudah melakukan konsol sebanyak 1 kali pada semester 1
b. Mengadakan rapat bidang minimal 8 kali selama masa pengurusan
Pencapaian:
Telah dilakukan rapat bidang sebanyak 3 kali pada semester 1, sesuai dengan
timeline yang dibuat.
c. 60% pengurus keuangan (BPH dan BP) mengikuti setiap rapat bidang yang
dilaksanakan
Pencapaian:
Rapat bidang telah dilakukan sebanyak 3 kali dengan minimal kehadiran 83% serta
Konsolidasi bidang keuangan telah dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan kehadiran
BP dan BPH keuangan 83%.

2. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan yang tertib, transparan, dan akuntabel


Parameter:
a. Terpublikasinya laporan keuangan IATMI sebanyak 4 kali selama kepengurusan
pada grup sosial media pengurus IATMI SM UI 2019
Pencapaian:
Sudah terpublikasi cashflow untuk semester 1 pada media social line IATMI SMUI
2019, sesuai dengan timeline yang dibuat
b. Mengumpulkan laporan keuangan setiap bulan kepada MPM FTUI 2019
Pencapaian:
Keuangan IATMI SMUI 2019 selalu tepat waktu dalam pengumpulan laporan
keuangan dan revisi laporan keuangan kepada MPM FTUI 2019. Serta
pengumpulan proposal dan LPJ keuangan untuk proker juga selalu tepat waktu
c. Selalu menghadiri rapat koordinasi keuangan tingkat teknik
Pencapaian:
BPH Keuangan IATMI SMUI 2019 selalu datang menghadiri rapat kordinasi
keuangan tingkat teknik pada semester 1

45
3. Menjalin hubungan baik untuk memberikan manfaat terhadap semua stakeholder yang
terkait dengan divisi keuangan IATMI SMUI 2019
Parameter:
a. Terdapat dana turunan yang akan diberikan kepada kepengurusan berikutnya
minimal sebesar Rp. 5.000.000-
Pencapaian:
Sudah ada pengumpulan dana baik dari penjualan merch dan melakukan danusan
food fair sebanyak dua kali pada semester 1 dengan hasil Rp 975.000,-
b. Melakukan pencerdasan tentang RKAT Internal dan Eksternal kepada staff bidang
Keuangan minimal 1 kali selama kepengurusan
Pencapaian:
Sudah dilakukan pencerdasan mengenai RKAT internal dan eksternal kepada staff
keuangan oleh BPH keuangan pada semester 1
c. Terlaksananya seluruh rangkaian kewirausahaan bidang Keuangan yaitu IATMI
Treasure
Pencapaian:
Sudah melakukan penjualan merch dan 2 kali danusan booth pada semester 1, sesuai
dengan timeline yang dibuat pada awal kepengurusan

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kaderisasi telah dilaksanakan dengan menanamkan nilai-nilai yang didasarkan
pada SPJ yang terdiri dari ke-IKM-an dan nilai kepemimpinan. Untuk ke-IKM-an BP
keuangan mengetahui sejarah, tujuan dan urgensi IKM FTUI, memahami GBHI, IKG,
GBPK, hak dan kewajiban lembaga (KPD), serta kode etik IKM FTUI. Mengenai
kepemimpian BP memiliki kemampuan untuk memimpin rapat, memiliki wawasan
terkait self regulation, self motivation, dan self awareness.
Kurikulum kaderisasi berdasarkan arahan ketua lembaga juga sudah dilakukan
yang terdiri dari pengetahuan terkait ilmu dasar tentang kemigasan dan energi,
pemahaman IATMI SM dan IATMI Pusat, fungsi bidang yang ada di IATMI SMUI,
mengetaui keterkaitan antara bidang yang ada di IATMI SMUI 2019 dan mampu
berkoordinasi dengan bidang lain yang ada di IATMI SMUI, serta mengetahui
koordinasi yang dilakukan oleh IATMI SMUI dengan pihak eksternal.
Kurikulum kaderisasi berdasarkan SPJ bidang yang telah ditanamkan semester 2
yaitu pengulangan mengenai pengetahuan fungsi dan tugas dari bidang keuangan,
mengetahui mekanisme dan mampu mengkonsepkan kegiatan IATMI Treasure (belum
keseluruhan), mengerti cara membuat dan mengisi laporan keuangan IATMI atau
cashflow (namun belum praktek), mengetahui alur pencairan dana dari dekanat.
Penanaman nilai dilakukan dengan pemberian materi saat rapat bidang maupun praktek
langsung saat program kerja berjalan.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Materi Belum Target Jumlah


Poin Kurikulum
Bagian Tertanamkan BP BP
Kaderisasi
Semester (x) Terkader Terkader

46
SPJ
(Standar
A
Pemangku
B
Jabatan)
Umum
a.1. BP berkontribusi
sebagai subjek (ikut
Arahan
dalam kepanitiaan)
Ketua
a.2. BP berkontribusi
Lembaga
sebagai objek (hadir
dalam program kerja)
1. Mengetahui
diskripsi dan fungsi
bidang keuangan
secara mendalam
2. Mengetahui cara
membuat RKAT 2 -
Internal
3. Mengerti cara
membuat dan
mengisi laporan
keuangan IATMI
SPJ Bidang Poin 6 (x)
atau cashflow
4. Mengetahui
mekanisme proker
IATMI's Treasure
secara keseluruhan
5. Mengetahui alur
pencairan dana dari
dekanat
6. Mengetahui cara
pembuatan LPJ
Keuangan

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Penanaman kurikulum kaderisasi divisi keuangan dilakukan melalui dua cara yaitu
melalui rapat bidang dan pelaksanaan program kerja. Kurikulum kaderisasi yang
dilaksanaan melalui rapat bidang adalah SPJ Umum dan SPJ Bidang. Cara penanaman
rapat bidang dinilai sudah efektif, mengingat penyampaian nilai dilakukan secara verbal
dengan tatap muka langsung dan apabila BP tidak mengerti dapat ditanyakan kepada
BPH secara langsung pula.
Kurikulum kaderisasi mengenai fungsi dan tugas dari bidang keuangan, seluruh
program kerja keuangan dan tujuan dari setiap program kerja ditanamkan pada awal
kepengurusan pada saat rapat bidang; Selain itu, penanaman mengenai pembuatan
cashflow juga dilakukan pada rapat bidang. Dalam penenaman kurikulum kaderisasi,
terdapat kendala pada saat terdapat BP yang berhalangan hadir dalam bidang rapat.

47
Solusi yang dilakukan, BPH keuangan menyampaikan informasi tersebut dengan media
lain, tepatnya sosial media kepada BP di grup divisi.
Selain itu, untuk penanaman hal lainnya, dilakukan dengan pelaksanaan program
kerja. BP keuangan ditugaskan untuk menjadi pj bidang – bidang yang ada IATMI
SMUI 2019. Sebagai pj, BP keuangan bertugas untuk memfollow up pengumpulan
bukti pembayaran untuk keperluan cashflow. Serta untuk bidang – bidang tertentu, BP
keuangan bertugas memfollow up proposal dan lpj untuk pencairan dana dekanat. Dari
hal tersebut, BP dapat memahami mekanisme pencairan dana dari dekanat.
Untuk IATMI Treasure, BP Keuangan bertugas juga untuk mengontak bidang –
bidang yang akan danus box setiap minggunya. Kemudian, dalam kegiatan IATMI
Booth yang merupakan bagian dari IATMI Treasure, BP bertugas menjadi PJ yang
mengatur mekanisme serta apa yang akan dijual.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH koordinator dan BPH bidang terjalin dengan baik.
Komunikasi yang dijalankan lancar dan adanya feedback dari kedua belah pihak.
Konsultasi akan sebuah proker juga berjalan sangat baik, khususnya untuk proker yang
membutuhkan sumber daya dan pengalaman lebih banyak serta proker yang
mengundang pihak dari luar.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi dengan BPH bidang lain berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari
kehadiran BPH bidang lain dalam proker bidang keuangan dan rakor. Kerja sama yang
dilakukan juga lancar terbukti tidak ada rintangan yang berarti dan saling membantu
dalam menjalani program kerja, khususnya program kerja di bawah koordinasi
keuangan.
3. Analisis SWOT Bidang
 Strength:
 Antar pengurus bidang sudah saling mengena; dengan baik
 Sudah timbul rasa ingin saling membantu antar pengurus bidang
 Weakness:
 Belum terlalu gencar dalam hal dana usaha.
 Kurang tepat waktu dalam menjalankan beberapa program kerja atau tidak
sesuai timeline.
 Hanya 1 dari 3 rapat bidang yang dihadiri 100% pengurus.
 Opportunity:
 Terdapat mahasiswa baru yang dapat menjadi sasaran dana usaha.
 Threat:
 Tiga dari enam (50%) pengurus bidang akan memasukki tingkat akhir, dapat
mennurunkan kinerjanya terhadap bidang keuangan akibat kesibukkan
akademis.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis untuk Semester 1 tahun depan
 Menggencarkan program – program berkaitan dana usaha dari awal
kepengurusan.
 Mengatur jadwal rapat sedemikian rupa agar semua pengurus dapat hadir.
 Rencana Strategis untuk Semester 2
 Mengatur jadwal untuk rapat dari jauh – jauh hari agar semua bias datang.

48
 Melakukan progres program kerja setiap minggu nya di grup line agar tidak
terjadi keterlambatan pelaksanaan.
 Melakukan dana usaha khususnya untuk mahasiswa baru, sepeti menjual
merchandise.
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. RKAT Internal
1. Jenis Program Kerja
Keuangan (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Menyusun rancangan pemasukan pengeluaran IATMI SMUI selama satu
tahun kepengurusan sehingga dapat dilakukan perencanaan alokasi keuangan
untuk keberlangsungan proker IATMI SMUI. Selain itu, sebagai tools
evaluasi perencanaan lembaga dan untuk memastikan perencanaan keuangan
yang baik untuk Lembaga.

3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
RKAT Internal IATMI
telah terbentuk 100%
Terbentuknya
pada awal
RKAT
kepengurusan, sebagai
internal
acuan dalam
IATMI SM
menentukan
UI 2019 pada
pengeluaran divisi dan
1 awal Tercapai
lembaga. RKAT
kepengurusan
Internal dijadikan
sesuai
acuan untuk bidang –
dengan
bidang di IATMI
format dari
dalam menentukan
MPM
budget program
kerjanya.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Proker RKAT Internal dirasa sudah efektif dan sesuai dengan
kegunaan proker. RKAT yang sudah dibuat diawal kepengurusan sudah
dapat menjadi tools perencanaan yang baik bagi keuangan lembaga.
Pengingatan RKAT juga dilakukan sebagai bentuk penjagaan pengeluaran
dari keuangan.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Pada pelaksanaan proker ini, telah sesuai pada teknis pelaksanaan. Di
mana, BPH divisi keuangan memberikan penjelasan kepada divisi – divisi
lain mengenai RKAT Internal, lalu dilakukan pengumpulan dan
penggabungan hingga menjadi RKAT Internal. Pada masa penyatuan

49
tersebut, BPH divisi keuangan melakukan review terhdap pengeluaran
divisi dan merevisinya. Setelah itu, RKAT Internal dikumpulkan ke MPM
untuk di cek, revisi terakhir sebelum difiksasi. Hambatan yang dialami
adalah ketika menentukan alokasi dana terhadap proker – proker yang ada,
BPH Divisi Keuangan dituntut untuk bijaksana dan akurat, agar dapat
mencukupi proker yang ada di IATMI SMUI 2019.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak terdapat perubahan dalam pelaksanaan program kerja ini
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
RKAT dibuat oleh setiap bidang di IATMI SM UI 2019, yang
membutuhkan koordinasi. Setiap bidang berkoordinasi dengan baik
sehingga RKAT Internal dapat dibentuk dan dikumpulkan tepat waktu
kepada MPM FTUI.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Dalam pelaksanaan proker, hal yang riskan ialah besarnya jumlah
pengeluaran pada RKAT Internal, sehingga dalam pembuatannya, BPH divisi
keuangan memberikan revisi terkait RKAT Divisi secara realistis, sehingga
pada pelaksanaannya, perencanaan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

ii. Laporan Keuangan


1. Jenis Program Kerja
Keuangan (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai tools pengontrolan neraca keuangan dan untuk memberitahukan
kondisi pemasukan dan pengeluaran IATMI kepada MPM maupun pengurus
IATMI secara transparan.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Keuangan
Terkumpulnya IATMI SMUI
cashflow mengumpulkan
1 IATMI SMUI Tercapai cashflow setiap
2019 ke MPM bulan ke MPM
setiap bulannya FTUI pada
tanggal 10

50
Terpublikasinya
laporan
keuangan
IATMI Publikasi
sebanyak 4 kali cashflow baru
pada grup sosial Belum dapat 1 kali (januari
2
media pengurus diukur – maret), akan
IATMI SM UI dilakukan
2019 dan setiap tiga
official account bulan.
IATMI SMUI
2019
Parameter
tercapai. 100%
bukti
pengeluaran
Terarsipnya diarsip pada
80% bukti semester ini,
pengeluran setiap proker
program kerja yang akan
3 Tercapai
IATMI SMUI direimburse
2018 yang ada wajib
pada keuangan memberikan
IATMI kwitansi dan
kwitansi
tersebut
dilampirkan
pada cashflow

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk proker yang berupa pembuatan cashflow yang dilakukan tiap
bulan secara rutin dirasa sudah efektif untuk menjadi tools pengontrol
neraca keuangan lembaga dan dapat menggambarkan kondisi pemasukan
dan pengeluaran lembaga.
 Evaluasi Teknik Pelaksanaan
Pada akhir bulan, staff keuangan akan mengingatkan tiap – tiap bidang
untuk mengumpulkan bukti pembayaran di grup internal, ditunggu sampai
dengan tangal 7 di bulan berikutnya. Setelah itu, BPH bidang keuangan
akan memasukkannya ke excel yang telah disediakan MPM, begitu pula
dengan pemasukkan yang didapat IATMI, baik secara lembaga maupun
bidang. Kemudian, pada tanggal 10 akan dikumpulkan ke MPM FTUI
melalui email. Setiap 3 bulan, cashflow akan dipublikasikan dalam
benduk pie chart sebagai transparasi terhadap member, staff dan pihak –
pihak terkait IATMI SM UI 2019.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gant Chart Perencanaan

51
 Gant Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak ada.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Koordinasi bidang keuangan harus lebih baik lagi, serta bidang keuangan
harus lebih tegas lagi dalam menentukan batas jadwal pengumpulan bukti
pembayaran. Dapat dilakukan dengan membuat peraturan atau hukuman
apabila ada yang terlambat mengumpulkan.
iii. IATMI Treasure
1. Jenis Program Kerja
Keuangan (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai salah satu sumber pemasukan IATMI untuk memastikan
keberlangsungan proker-proker IATMI. Serta memastikan adanya dana yang
diturunkan untuk kepengurusan berikutnya. Selain itu, IATMI Booth dan
penjualan jaket IATMI juga sebagai penuansaan iklim ke-IATMI-an.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Terkumpulnya
dana dari
Sampai saat
penjualan
ini, baru
merchandise
terkumpul Rp
dan barang
975.000.
danusan Belum dapat
1 proker ini
lainnya selain diukur
akan terus
jaket IATMI,
berlanjut
sebesar Rp.
disemseter
5.000.000
berikutnya
selama
kepengurusan

Di semester
Terlaksananya ini sudah
danusan dilakukan 2
IATMI Booth Belum dapat kali di bulan
2
sebanyak 4 diukur April dan
kali selama Mei, dengan
kepengurusan keuntungan
masing –
masing Rp

52
175.000 dan
Rp 114.000

Terkumpulnya
dana dari
Keuntungan
Penjualan
dari penjualan
Jaket IATMI
3 Tercapai jaket iatmi:
sebesar Rp.
Rp 1.615.000
1.500.000
selama
kepengurusan

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari program kerja ini sebenarnya sudah cukup efektif untuk
pencaharian dana, namun ada beberapa hal yang dapat ditingkatkan
seperti penggencaran pencarian dana dengan danusan pre-order dan
berbagai penjualan merchandise (sampai saat ini, baru notebook).
 Evaluasi Teknik Pelaksanaan
Danus Box:
Setiap minggu, staff keuangan akan mengingatkan 2 bidang untuk
berjualan 1 box makanan, apabila tidak akan didenda Rp 25.000.
IATMI Booth:
Dua staff keuangan akan ditunjuk sebagai PJ di setiap IATMI Booth.
Kemudian PJ beserta BPH keuangan dan staff lain akan berdisukusi untuk
menentukan apa yang akan dijual (makanan). Lalu IATMI Booth
membuka stand di pelataran tekkim, dengan dilengkapi spanduk IATMI
sebagai pengenal kepada warga.
Jaket IATMI dan Notebook:
Membuat design, membuka pre – order, memesan ke vendor, mengimbau
pemesan untuk membayar, melunasi dan mengambil barang dari vendor,
membagikan sembari mengingatkan kembali untuk melunasi
pembayaran.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gant Chart Perencanaan

 Gant Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan

53
Tidak ada perubahan pada jadwal IATMI Treasure. Akan tetapi ada
keterlambatan pada pembagian jaket IATMI. Yang ditargetkan selesai di
minggu kedua bulan April, namun menjadi sampai di bulam Mei.
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Untuk jualan danus box, terkadang ada bidang yang terlambat
membayarkan hasil danus atau uang denda. U/ IATMI booth kedua,
terjadi miskoordinasi dengan pihak lain yang juga membuka stand di
pelataran Tekkim pada waktu yang sama, sehingga stand IATMI booth
kurang laku. Sementara, untuk penjualan jaket & notebook, terjadi
keterlambatan dalam pembagian dan pelunasan barang.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Untuk penjualan merch, perlu ditingkatkan lagi ketegasan kepada pembeli
dalam melunasi merch melalui chat ataupun secara langsung. Selain itu, perlu
ditingkatkan marketing serta ide dalam menjual merch selain jaket IATMI,
sehingga lebih banyak pembeli. Kemudian, untuk pembagian jaket dapat
dikoordinasikan dengan masing – masing kepala bidang di IATMI. Untuk
IATMI booth, perlu dilakukan publikasi dari jauh – jauh hari (h – 1 minggu),
agar tidak tabrakan dengan danus pihak lain, serta supaya lebih banyak yang
mengetahui dan mampir untuk membeli. Untuk danus box, pengaturan jadwal
bidang yang berjualan dapat dibuat lebih terencana, serta staff keuangan lebih
giat membuat reminder, supaya bidang yang akan berjualan sudah tahu jadwal
mereka berjualan dari jauh – jauh hari. Serta menerapkan system denda apabila
ada bidang yang hutang dalam waktu yang cukup lama.
iv. IATMI to Dekanat
1. Jenis Program Kerja
Keuangan (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Untuk mengkoordinir dan mengurus pencairan dana dari dekanat ke
lembaga dengan cara memastikan proposal dan LPJ dari lembaga sampai
kepada Dekanat serta memastikan dana dari dekanat sampai ke Lembaga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Terkumpulnya
proposal
Setiap proker
kegiatan ke
yang didanai
dekanat sesuai
dekanat, telah
dengan waktu
mengumpulkan
1 yang telah Tercapai
proposal ke
ditentukan,
MPM FTUI H-
yakni H-1
1 bulan
bulan di
minggu kedua.
minggu ke-
dua
(75%) Terjadi
Terkumpulnya
keterlambatan
LPJ kegiatan
Tidak mengumpulkan
2 (Eksternal) ke
Tercapai LPJ pada
dekanat H+5
beberapa
hari kegiatan
proker yang

54
didanai
dekanat.
Dari 4 proker
yang sudah
diajukan ke
dekanat selama
semester 1, 3
sudah turun
dananya.
Sementara itu,
satu proker lagi
IATMI Road
to Champion
(OGIP & IP
Fest) belum
turun, karena
ada
keterlambatan
dalam
pengumpulan
LPJ.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari program kerja ini sudah cukup efektif, namun dapat
ditingkatkan lagi dengan penjelasan lebih detil mengenai pembagian tugas
antara bidang keuangan dan bidang terkait yang prokernya akan didanai
dekanat.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Staff keuangan akan mengingatkan bidang terkait untuk menyusun
proposal di h – 2 bulan proker yang akan didanai dekanat, lalu
memberikan format yang ditentukan oleh MPM disertai format LPJ.
Apabila sudah, maka akan dicek oleh BPH keuangan apakah sudah sesuai
dengan format, setelah itu baru dikumpulkan ke MPM.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gant Chart Perencanaan

 Gant Chart Pelaksanaan

55
 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
Waktu bergantung pada pelaksanaan proker terkait. Untuk LPJ, suka
terjadi keterlambatan dalam mengumpulkan yang menyebabkan dana dari
dekanat juga terlambat turunnya.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Di awal tahun, seharusnya dibuat secara tertulis apa saja jobdesc dari
bidang terkait dan bidang keuangan dalam pencairan dana dari dekanat, agar
lebih mudah koordinasi ke depannya. Selain itu, staff keuangan dapat
mengingatkan lebih intens, baik via chat ataupun langsung, agar tidak terjadi
keterlambatan dalam pengumpulan proposal maupun LPJ.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Selama semester 1, divisi Keuangan IATMI SMUI 2019 telah menjalankan
program kerja dan melaksanakan fungsi dari divisi keuangan dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari visi dan misi yang telah tercapai. Selain itu partisipasi BP dalam menjalani
program kerja juga sudah baik, menghasilkan koordinasi antara BPH dengan BP
menjadi baik, dimana atmosfer setiap rapat bidang terasa kekeluargannya. Pada
semester 1, beberapa parameter sudah tercapai, namun ada juga parameter yang belum
tercapai dikarenakan belum dapat dihitung atau ditentukan (harus 1 tahun). Sejauh ini
sebagian besar program kerja berlangsung sesuai dengan timeline yang telah ditetapkan
dan sesuai dengan perencanaan. Walaupun ada program kerja yang mundur dari
timeline, namun hal ini dapat diatasi dengan baik oleh divisi keuangan. Kurikulum
kaderisasi yang direncanakan berjalan dengan cukup baik, meskipun ada target yang
mengalami kemunduran.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Pada semester 1 tahun depan, divisi keuangan dapat melakukan konsolidasi
setidaknya dua kali serta rapat minimal 1 bulan sekali, guna mempererat hubungan
antara BPH dan BP. Selain itu, BP juga dapat berperan aktif dalam pembuatan
laporan keuangan IATMI (cashflow). Guna meningkatkan sumber pemasukan,
dapat dilakukan pula brainstorming antar BP Keuangan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Pada semester depan, divisi keuangan IATMI SM UI dapat lebih
menggencarkan pencarian dana untuk menambah pemasukan IATMI SM UI.
Publikasi mengenai IATMI Booth juga akan lebih ditingkatkan agar semakin
banyak mahasiswa yang datang ke IATMI Booth untuk membeli produk yang
dijual. Selain itu akan dilakukan evaluasi pada pelaksanaan kurikulum kaderisasi
internal mengenai kinerja keuangan dari BP keuangan sendiri.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran

56
Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
Koordinasi skala)
Nama Bidang dan atau Kondisi Program
dengan 1-kurang
Koridor Internal Kerja
stakeholder 2-cukup
3-baik
4-sangat baik

Proker Untuk
Hubungan
berjalan dengan
internal
dengan baik. koordinasi
baik,
Keuangan 1 dari 4 stakeholder 4
koordinasi
proker yang berjalan
BPH dengan
parameternya dengan
BP baik.
tidak tercapai lancar

57
LPJ DIVISI LITBANG

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
SC IKG dengan litbang
masih kurang berdiskusi
mengenai ketercapaian
Tercapai. Arahan ini target IKG. Pada
Bertanggungjawab terhadap
1 tercapai dengan adanya semester 2 akan lebih
pengontrolan IKG
proker ACC. sering diskusi agar ada
strategi yang lebih
matang untuk mencapai
target IKG.

Belum ada kendala yang


Mengontrol ketercapaian visi Tercapai. Arahan ini
dapat di evaluasi. Pada
2 misi dan parameter tiap program tercapai dengan adanya
semester 2 akan
kerja IATMI SMUI 2019 proker ACC.
dijalankan kembali.

Beberapa staff litbang


kurang aktif dalam
membuat laporan QC,
sehingga BPH sering
Melakukan penilaian dan Tercapai. Arahan ini
3 mengcover hal tersebut.
Evaluasi terhadap bidang tercapai pada proker QC.
Kedepannya akan
dilakukan personal
approach bagi staff
tersebut.

Sangat susah untuk


Tercapai. Dengan
Menjadi wadah konsultasi untuk menemukan jadwal yang
4 adanya sahabat budang
perkembangan cocok untuk sabid dating
arahan ini dapat tercapai.
ke rapat bidang.

Belum Tercapai. Sebab


akan dilaksanakan pada
Menampung aspirasi member Belum ada kendala yang
5 akhir kepengurusan
IATMI SMUI dapat di evaluasi.
untuk dirangkai dalam
renstra.

59
Pencapaian Visi dan Misi Bidang
Penelitian dan Pengembangan IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu Mewujudkan
Litbang yang peduli, bersahabat, serta berperan aktif dan inovatif terhadap
perkembangan proker dan bidang di Lembaga IATMI SMUI.
1. Peduli yaitu tiap pengurus litbang tidak hanya saling peduli dengan sesama
pengurus litbang tapi juga kepada bidang lainnya, dengan cara menghadiri rabid
dari bidang lain dan juga membantu memberikan solusi apabila ada masalah dalam
proker bidang lain.
2. Bersahabat yaitu tiap pengurus litbang tidak hanya mengenal sesama litbang, tapi
juga dengan pengurus IATMI SMUI 2019 dengan cara menghadiri proker-proker
yang ada di IATMI SM UI.
3. Aktif dan Inovatif yaitu tiap pengurus litbang memiliki peran aktif terhadap bidang
yang disabid-in melalui sesi konsultasi jika diperlukan oleh bidang yang
bersangkutan apabila terdapat kendala dalam mempersiapkan suatu proker ataupun
permasalahan internal bidang itu sendiri dimana pengurus litbang diharapkan bisa
memberikan saran yang membangun untuk kebaikan bidang tersebut.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Litbang IATMI SMUI 2019 memiliki 4 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Terjalinnya hubungan yang baik dan harmonis antara pengurus bidang Litbang dan
terhadap bidang lain
Parameter :
a. Minimal 80% pengurus litbang IATMI SMUI menghadiri rapat yang dilaksanakan
selama satu kepengurusan
Pencapaian:
Parameter ini sudah tercapai pada semester I karena paling banyak BP yang tidak
hadir 1 orang.
b. Terlaksananya minimal 2 kali konsol
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena masih berlangsung sampai akhir
kepengurusan
c. Sahabat bidang menghadiri minimal 50% rapat yang diadakan oleh bidang lain
yang di sabidkan
Pencapaian:
Parameter ini tidak tercapai karena masih ada bidang yang tidak memberitahu
sahabat bidang bahwa akan dilaksanakan rabid pada hari tertentu dan terkadang
staff tidak dapat menyesuaikan jadwal dengan rapat bidang lain

2. Menampung aspirasi warga dan menindaklanjutinya


Parameter :

60
a. Terlaksananya penyebaran Indeks Kebutuhan member
Pencapaian:
Belum tercapai karena baru dilaksanakan pada semester III
b. Tersusunnya laporan analisis kebutuhan member
Pencapaian:
Belum tercapai karena baru dilaksanakan pada semester III
c. Tersampaikannya laporan analisis kebutuhan member kepada calon ketua
kepengurusan berikutnya
Pencapaian:
Belum tercapai karena baru dilaksanakan pada semester III

3. Melakukan evaluasi kinerja pengurus maupun proker di IATMI SMUI 2019


Parameter :
a. 100% Pengurus IATMI SMUI mengikuti EKP pada semester 1 dan semester 2
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat di ukur karena masih ada EKP semester 2
b. Terlaksananya QC Proker eventual dan non-eventual serta tersusunnya analisis
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat di ukur karena masih ada acara di semester 2
c. Terlaksananya MCC setiap bulan aktif kepengurusan
Pencapaian:
Parameter ini tidak tercapai karena ada bidang yang tidak terlaksana MCC atau
Kebulinya

4. Memberikan rekomendasi dan saran kepada bidang lain untuk pengembangan bidang
Parameter :
a. Tersampaikannya laporan MMC kepada BPH bidang pada bulan aktif
kepengurusan
Pencapaian:
Laporan MCC berubah nama menjadi Kebuli, namun Kebuli tidak terlaksana
dengan baik karena jadwal rapat bidang yang terkadang tidak rapat sama sekali dan
kondisi staff yang terkadang sulit menyesuaikan jadwal untuk mengikuti rapat
bidang tersebut.
b. Tersusunnya rencana strategis untuk masing-masing bidang
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena Renstra dilaksanakan pada akhir semester
c. Tersampaikannya laporan rencana strategis kepada calon ketua selanjutnya untuk
kepengurusan berikutnya
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena Renstra dilaksanakan pada akhir semester

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ

61
 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Untuk kurikulum kaderisasi yang dilksanakan bidang Litbang selama semester 1
adalah poin A1, A2, A3, B1, B2, C1, C2, C3, D1, D2, dan D3. Untuk pelaksanaan poin
A1, A2, dan A3 penanaman dilakukan pada awal pertemuan rapat sehingga para BP
mengerti megnenai tugas-tugas yang dilaksanakan. Untuk pon B1, dan B2 ditanamkan
pada awal pertemuan rapat dan selama pengerjaan QC sehingga dapat dilihat hasilnya
pada laporan QC yang telah dibuat oleh BP. Untuk pelaksaana poin C1, C2, dan C3
terlaksana dengan baik dimana BP sudah mengerjakan laporan QC, namun laporan
Kebuli masih belum terlaksana dengan baik karena memang kurang memadai
kondisinya. Untuk poin D1, D2, dan D3 sudah terlaksana dengan baik dimana BP dapat
menyampaikan tugas-tugas yang di PJ-kan oleh para BP dan dapat memimpin rapat
untuk menyampaikan tanggungjawab nya. Untuk poin D2 masih belum terlaksana
dengan baik karena kebanyakan BP belum menyampaikan hasil laporannya
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (x)
SPJ A, B
(Standar
Pemangku
Jabatan)
Umum
Arahan A1, A2
2 -
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A1, A2, A3, B3, C4
B1, B2, C1,
C2, C3, D1,
D2, dan D3

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


o Kurikulum kaderisasi dilaksanakan dengan cara menyampaikan langsung pada saat
rapat bidang serta follow up rutin ketika proker yang menyangkut dengan
kurikulum kaderisasi berlangsung.
o Hambatan yang terjadi adalah Kebuli yang merupakan tugas sulit untuk dijalankan
karena BP tidak selalu menghadiri rapat bidang yang di sabid-kan. Untuk kurikulum
lain-lainnya sudah terlaksana cukup baik
o Untuk kedepannya, kebuli nampaknya tidak terlalu penting untuk di tanamkan
karena output masih masih perlu di pertimbangkan lagi sehingga untuk penanaman
kurikulum yang menyangkut kebuli tidak perlu di lanjutkan, untuk kurikulum lain
harus tetap dijaga dan dipantau agar tetap tertanam dengan baik pada para BP

C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH dengan BP pada semester 1 sudah cukup baik yaitu
dengan melakukan rabid rutin setiap 1 bulan sekali. Sehingga apabila ada proker-proker

62
yang akan berjalan bisa dijelaskan secara langsung kepada BP. Namun masih ada
beberapa hambatan seperti adanya BP yang terkadang susah dihubungi, suka lupa dan
juga kurang responsif di group sehingga memerlukan waktu yang lebih untuk
memberitahukan sesuatu. Sehingga kedepannya, untuk mengingatkan BP terkait
proker-proker yang akan dilaksanakan bisa dengan melakuka follow-up secara berkala
sehingga permasalah sebelumnya bisa dihindari.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi dengan bidang lain sudah baik karena pengurus bidang lain yang
cukup responsif dalam menjawab hal-hal yang bersangkutan dengan kepentingan
proker. Namun terkadang masih ada bidang-bidang tertentu yang lupa memberitahukan
mengenai proker nya yang akan berjalan, sehingga pengurus perlu bertindak cepat
untuk menyelesaikannya.
Selain itu, apabila ada proker kolaborasi dengan lembaga lain koordinasi sudah
baik dengan melakukan pambagian jobdesc yang rata tanpa memberatkan salah satu
pihak.
3. Analisis SWOT Bidang
 Strength: bidang Litbang sendiri yaitu berupa dilaksanakannya rabid yang diadakan
secara rutin, sehingga kita bisa tahu bagaimana keadaan staff kita dari tiap
pertemuan rabid tersebut. Selain itu, tidak selamanya rabid hanya membahas
masalah proker tetapi juga saling menceritakan kesibukan masing-masing staff.
 Weakness: masih adanya beberapa staff yang susah dihubungi apalagi ada juga staff
yang memang memilih untuk tidak mengikuti kegiatan di FT lainnya. Dan juga
kebanyakan pengurus di Litbang merupakan orang yang pelupa jadi perlu adanya
follow up secara berkala untuk menghindari skip nya suatu proker.
 Opportunity: Opportunity yang dimiliki oleh Litbang, karena staff Litbang yang
memang semuanya laki-laki mereka jadi lebih bisa dekat dan nyambung karena
memiliki suatu kesamaan seperti dalam bentuk games atau pun lainnya, dimana
dengan adanya hal tersebut mereka jadi lebih saling berkomunikasi satu sama lain
sehingga bisa menjadi lebih dekat.
 Threat: threat dari Litbang sendiri yaitu karena adanya staff yang memiliki
kesibukan lain selain di IATMI, terkadang mereka belum bisa membagi jadwalnya
sehingga beberapa kali tugas di Litbang menjadi dilalaikan sehingga perlu
diingatkan secara terus menerus.
4. Renstra SWOT Bidang
 Renstra untuk Kepengurusan Tahun Depan
- Untuk QC acara bisa dibuat list proker tiap bulannya agar tidak ada yang
terlewat dan juga koordinasi dengan BPH bidang lainnya bisa ditingkatkan
- Untuk QC non acara juga dipersiapkan sesuai timeline agar pelaksanaannya
seperti dengan timeline yang sudah dibuat, dan juga untuk QC non acara bisa
dipertimbangkan lagi bentuknya seperti apa yang lebih efektif
- Untuk EKP dipersiapkan lebih matang lagi dan disesuaikan dengan timeline
agar tanggal persiapan sampai penyebaran hasil EKP bisa dilaksanakan sesuai
timeline yang sudah ditentikan
 Renstra untuk Semester Selanjutnya
Untuk semester selanjutnya, pelaksanaan proker diharapkan lebih sesuai dengan
timeline agar tidak ada yang bentrok dengan pelaksanaan proker lainnya. Selain itu,
untuk internal bidang bisa lebih ditingkatkan lagi agar baik staff maupun BPH bisa

63
lebih komunikatif satu sama lain. Sehingga tidak ada yang di tengah kepengurusan
hilang begitu saja. Oleh karena itu diperlukan penjagaan internal bidang oleh BPH
dengan melaksanakan konsol ataupun sering melakukan sharing setelah
melaksanakan rabid rutin.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Evaluasi Kinerja Pengurus (EKP)
1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Melakukan evaluasi terhadap kinerja pengurus lembaga (BPH dan BP)
serta menganalisis dan memberikan evaluasi beserta rekomendasi
pengembangan untuk semester dan kepengurusan berikutnya. Tidak
Mengundang Warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Pada semester 1
EKP diikuti oleh
100% pengurus
100% pengurus IATMI SMUI IATMI SMUI.
1 mengikuti EKP pada tiap Tercapai EKP pada
semester semester 2
belum
dilakukan.

EKP semester 1
sudah
dilaksanakan.
Terlaksananya program kerja di Namun
Belum dapat
2 akhir semester 1 dan akhir pelaksanaan
diukur
semester 2 EKP semster 2
tidak dapat
diukur pada
semester 1.
Tersampaikannya laporan hasil
evaluasi kepada pegurus IATMI
melalui BPH bidang Proker baru
Belum dapat
3 bersangkutan (untuk BP) dan dilaksanakan
diukur
melalui ketua/wakil (untuk BPH) pada semester 1
secara langsung maupun tidak
langsung

64
Hasil EKP
bidang pada
semester 1
Terarsipnya rekapan hasil
Belum dapat sudah terarsip,
4 evaluasi selama satu tahun
diukur namun EKP
kepengurusan
pada semester 2
belum dapat
diarsipkan

Terpublikasinya Best Staff yang


Belum dapat Belum
5 salah satu parameternya dari
diukur terpublikasikan
EKP

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk GBPKD yang ditunjang pada proker ini, yaitu, poin D.3, sudah tepat
tujuan dan tepat sasaran. EKP dilaksanakan dengan menggunakan Microsoft
Excel yang diberi password sesuai NPM masing-masing pengurus. Namun
beberapa kali terdapat password yang tidak sesuai dengan NPM nya, sehingga
diperlukan file EKP template yang siap digunakan untuk mengganti file yang
tidak bisa dibuka.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Terdapat pengurus yang tidak dapat menghadiri EKP pada jadwal
yang sudah ditentukan.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan sudah sesuai yaitu sebelum UAS sudah dilaksanakan EKP
semua bidang

 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja

65
Perlu ditingkatkan follow up jadwal terhadap staff dan BPH terkait
jadwal EKP. Apabila staff dan BPH terkait tidak dapat menghadiri EKP
pada jadwal yang telah ditetapkan sebaiknya dibuat daftar sejak awal untuk
mencari jadwal yang memungkinkan untuk melaksanakan EKP susulan
secara kumulatif. Sebaiknya dalam jarkom disertakan mengenai system
operasi minimum yang dpaat mensupport pengisian borang.

ii. Quality Control (QC)


1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Melakukan evaluasi dan kontrol kualitas pelaksanaan terhadap aspek teknis
maupun non-teknis pada program kerja eventual dan non-eventual serta
memberikan rekomendasi untuk pengembangan dan pelaksanaan program
kerja selanjutnya. Tidak Mengundang Warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Semester 1,
semua proker
acara yang
100% proker acara yang diukur
Belum dapat
1 melibatkan member disebarkan menggunakan
diukur
borang QC QC sudah
disebarkan
borang QC

Terlaksananya penyebaran QC
Penyebaran baru
proker non-acara 1x dalam Belum dapat
2 dilakukan pada
bentuk online maupun offline diukur
akhir semester 2
yang ditujukan kepada member

Tersusunnya laporan hasil QC


Parameter belum
untuk seluruh proker acara dan
dapat diukur
laporan QC dikumpulkan
karena program
maksimal 2 minggu setelah
Belum dapat kerja QC non-
3 proker terlaksana. Sedangkan
diukur eventual untuk
untuk QC non-acara, laporan
semester 1 dan
dikumpulkan maksimal 2
semester 2 belum
minggu setelah penyebaran
dilaksanakan.
selesai dilakukan

66
Belum semuanya
100% laporan hasil QC
melaksanakannya
disampaikan kepada BPH bidang Belum dapat
4 dan masih ada
yang bersangkutan secara diukur
laporan QC
langsung maupun tidak langsung
semester 2

30% member angkatan aktif Dilaksanakan


Belum dapat
5 mengisi QC proker non-acara pada akhir
diukur
IATMI semester 2

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk GBPKD yang ditunjang pada proker ini, yaitu, poin E.1, sudah tepat
tujuan dan tepat sasaran. QC eventual dibuat dalam bentuk offline yang
dibagikan pada saat pelaksanaan proker untuk proker yang
diselenggarakan di lingkungan FT dan offline untuk yang
diselenggarakan di luar lingkungan FT.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Sering terjadi ketidaksesuaian antara jumlah QC yang dibuat dengan
yang sesungguhnya dibutuhkan. Beberapa laporan analisis QC tidak
tersusun maupun terjadi keterlambatan. Koordinasi hasil QC proker
kolaborasi masih perlu ditingkatkan.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak terdapat perubahan dalam pelaksanaan program kerja ini.
5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja
Pelaksanaan proker di luar lingkungan FT perlu dibuat QC bentuk
offline dan dikoordinasikan kepada BPH terkait pambagian kepada
partisipan proker. Perlu dilakukan follow up jumlah QC hardcopy yang
dibutuhkan kepada BPH, BPH Litbang perlu menginisiasi kesadaran BP
untuk mengetahui tanggal pelaksanaan proker dan memfollow-up jumlah

67
QC yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan proker. BPH dan PJ proker QC
perlu membuat daftar proker dan melakukan follow up penyusunan dan
penyampaian laporan analisis QC. Untuk QC kolaborasi perlu dilakukan
follow up hasil oleh BPH maupun staff agar dapat dilakukan penyusunan
laporan analisis QC segera.

iii. Annual Controlling and Consulting (ACC)


1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Melakukan controlling serta evaluasi terhadap indeks kinerja dan performa
lembaga melalui evaluasi dari pencapaian visi, misi, dan IKG lembaga.
Tidak Mengundang Warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

ACC masih
Terukurnya 100% poin visi misi akan dilakukan
Belum dapat
1 dan pencapaian IKG IATMI pada semester
diukur
2019 selanjutnya

Tersusunnya laporan Annual


Controlling and Consulting ACC masih
sebanyak 2 kali yang berisi akan dilakukan
Belum dapat
2 evaluasi pencapaian IKG, visi, pada semester
diukur
misi lembaga, beserta selanjutnya
rekomendasi pengembangan
pada akhir kepengurusan

Tersampaikannya laporan ACC masih


Annual Controlling dan akan dilakukan
Belum dapat
3 rekomendasi paling lambat 2 pada semester
diukur
minggu setelah pengumpulan selanjutnya
kepada bidang yang terkait

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk GBPKD yang ditunjang pada proker ini, yaitu, poin E.3 dan E.4,
sudah tepat tujuan dan tepat sasaran. Laporan ACC berbentuk LPJ IKG dan
Visi Misi yang didalamnya sudah tercakup aspek-aspek yang diperlukan

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Pelaksanaan teknis ini tidak sesuai dengan rencana dimana tidak
dilakukan wawancara pada bph-bph bidang terkait, namun karena SC

68
IKG adalah wakil ketua IATMI maka Litbang hanya dapat memantau
dan membantu kebutuhan SC

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


Eksekusi proker ini berjalan dengan baik berdasarkan waktu.

 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Eksekusi proker ini berjalan dengan baik berdasarkan waktu namun
karena laporan bergantung pada SC IKG maka harus menyesuaikan
kondisi SC IKG. Selain itu, pada Gantt chart ICC sudah diubah menjadi
ACC sehingga tidak sesuai dengan gantt chart yang mana ACC
dilaksanakan di akhir semester saj
5. Solusi atau Evaluasi Program Kerja
Untuk pelaksanaan sudah cukup baik walaupun ada perubahan bentuk dari
ICC menjadi ACC dikarenakan proker ICC mencakup poin yang tidak ada
pada GBPKD sehingga diubah menjadi ACC

E. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan rangkuman LPJ, proker yang sudah dilaksanakan pada semester 1
sudah terlaksana dengan cukup baik walaupun terkadang masih ada beberapa miss
komunikasi antar BPH dengan BP nya sehingga pekerjaan menjadi terhambat. Tapi
secara keseluruhan sudah cukup baik. Dalam pelaksanaan EKP, secara keseluruhan
sudah cukup baik namun terdapat beberapa BP dari bidang lain yang tidak mengikuti
jadwal dan sulit untuk di hubungai sehingga tidak mengikuti EKP. Dalam pelaksanaan
QC, perlu dipastikan lagi bahwa BP sudah merekap dan membuat laporan dan
mengupload filenya ke GDrive.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk renstra semester 1, pelaksanaan EKP perlu di pertimbangkan kembali
agar seluruh BP dapat mengikuti EKP. Untuk QC pastikan bahwa sudah meng-
upload file yang dibutuhkan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Lebih gencar lagi dalam mengingatkan staff nya untuk merekap QC dan
mengupload laporan QC

F. Penilaian Ketua Umum

69
Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Beberapa
Untuk
BP masih
Sejauh ini koordinasi
kurang fast
program dengan
respon
Litbang kerja stakeholder 4
sehingga
terlaksana berjalan
dapat
dengan baik. kurang
menghambat
lancar
pekerjaan.

70
LPJ DEPARTEMEN GLWS

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Tercapai. Total 4
narasumber telah
Mencari dan mengundang
diundang untuk Belum ada kendala yang dapat
1 narasumber untuk keperluan
mengisi Guest di evaluasi.
Guest Lecture dan Workshop
Lecture dan
Workshop

Tercapai. Parameter
telah tercapai dengan Kendala yang ditemui adalah
diadakannya Guest kesusahan untuk mengajak
Lecture dan member menghadiri acara,
Mewadahi member dengan
2 Workshop yang kedepannya akn di kaji lagi
ilmu yang aplikatif
memberikan mengenai apa yang bisa
pengetahuan membuat banyak member
kemigasan yang yang dating.
aplikatif

Belum terlaksana.
Mewadahi sertifikasi bagi Publikasi sertifikasi Belum ada kendala yang
3
member akan dilaksanakan dapay di evaluasi.
pada Semester 2

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Departemen Guest Lecture and Workshop IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu
terwujudnya Departemen GLWS yang profesional dan mampu menciptakan
kebermanfaatan untuk menjadikan IATMI SMUI yang kompeten dalam bidang keilmuan.
Profesional
Menciptakan iklim kerja internal divisi yang terstruktur, efisien, dan efektif dalam
mengadakan rangkaian acara guest lecture dan workshop.
Departemen GLWS mengadakan rapat bidang minimal satu kali setiap bulan. Seluruh
staff telah bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, sehingga sangat membantu
dalam menyukseskan acara Guest Lecture dan Workshop.
Bermanfaat
Menjadi bidang yang memberikan added value kepada member IATMI SMUI dan
mencerdaskan seluruh elemen IATMI SMUI dengan pengetahuan mengenai ilmu migas.
72
Departemen GLWS telah membuat program kerja yang untuk dihadiri member dan
berguna dalam menambah ilmu mengenai kemigasan.
Kompeten
Membantu mencerdaskan member IATMI SMUI mengenai pengetahuan teknis dan
non teknis dari dunia kemigasan untuk mempesiapkan member dalam menghadapi dunia
pasca kampus.
Pada Semester 1, Departemen GLWS telah melaksanakan program kerja Workshop
sebanyak satu kali dan Guest Lecture sebanyak satu kali. Program kerja Guest Lecture juga
akan dilaksanakan pada Semester 2 sebanyak satu kali.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Departemen GLWS IATMI SMUI 2019
memiliki 3 misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan hubungan yang dekat dan profesional antar internal maupun eksternal
bidang dan lembaga
Parameter :
a. Terlaksananya 2 kali konsolidasi bidang
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah terlaksana satu kali konsolidasi bidang.
b. Telaksananya seluruh program kerja yang bekerja sama dengan pihak profesional
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah terlaksana 1 kali Workshop dan 1 kali Guest Lecture yang
bekerja sama dengan pihak profesional.
c. Terlibatnya kerjasama dengan minimal 4 pihak profesional selama periode
kepengurusan
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah melibatkan 4 pihak profesional pada program kerja, yaitu
pada Workshop 1 pihak profesional dari Schlumberger dan pada Guest Lecture
sebanyak 3 pihak profesional.
2. Menumbuhkan dan memfasilitasi iklim keilmuan
Parameter :
a. Terlaksananya 2 kali Guest Lecture
Pencapaian :
Selama Semester 1 telah terlaksana 1 kali Guest Lecture dengan tema Oil and Gas
101. Guest Lecture selanjutnya direncanakan dilaksanakan pada Semester 2.
b. Terlaksananya 1 kali Workshop
Pencapaian :
Telah terlaksana Workshop OLGA Training pada bulan Januari.
c. Total 100 partisipan untuk keseluruhan program kerja
Pencapaian :
Total partisipan untuk keseluruhan program kerja sejauh ini sejumlah 158 orang,
dengan 20 orang pada program kerja Workshop dan 138 orang pada program kerja
Guest Lecture
3. Meningkatkan kompetensi terhadap ilmu kemigasan yang aplikatif bagi member
Parameter :
a. 75% partisipan program kerja GLWS mendapat manfaat
Pencapaian :
Lebih dari 80% peserta merasakan manfaat Guest Lecture
b. 70% partisipan Guest Lecture memahami materi
73
Pencapaian :
Lebih dari 70% peserta memahami materi Guest Lecture
c. 65% peserta Workshop memahami materi dan mampu mengaplikasikannya
Pencapaian :
Seluruh peserta memahami dan mampu menggunakan software pada pelatihan

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kurikulum kaderisasi yang ditanamkan berupa pengetahuan mengenai latar belakang
dan tujuan program kerja bidang GLWS, pengetahuan mekanisme standar bagaimana
mengadakan program kerja dari acara Guest Lecture serta Workshop dan teknis dalam
eksekusi acara. Selain itu, ditanamkan pula kemampuan dalam mengonsepkan acara
dan pembuatan proposal, serta koordinasi dengan pihak profesional.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga
Poin Materi Belum
Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester 1
SPJ A -
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
Arahan A.1 -
Ketua A.2
Lembaga B.1
B.2 2 -
C.1
C.2

SPJ Bidang A.1 -


A.2
B.3
B.5
B.6

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Materi kurikulum kaderisasi terkait perencanaan hingga pelaksanaan program kerja
telah tersampaikan dengan baik. Penanaman yang dilakukan kepada pengurus
dilakukan melalui rapat bidang yang dihadiri seluruh pengurus. Selain itu penanaman
juga dilakukan melalui pelaksanaan program kerja dimana BP memiliki tanggung
jawabnya masing-masing dan dapat saling membantu. Bentuk penanaman ini terbilang
efektif karena BP dapat belajar secara langsung dalam menjalankan suatu program kerja
juga berkoordinasi dengan pihak eksternal.

C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP

74
Koordinasi antara BPH dengan BP berjalan dengan baik. Komunikasi terjalin baik
melalui pesan instan dan pertemuan langsung dalam rapat bidang setidaknya satu bulan
sekali dari mulai Januari hingga Mei ini. Telah dilaksanakan konsolidasi untuk
meningkatkan kedekatan BPH serta antar BP. Untuk pemberian tugas dari BPH kepada
BP, BPH menjelaskan terlebih dahulu kepada BP, dan ketika BP masih belum paham,
BP akan aktif bertanya. Sejauh ini tidak ada hambatan dalam koordinasi BPH-BP.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi Departemen GLWS dengan bidang lain yang terkait berjalan dengan
cukup baik. Komunikasi antar bidang berjalan dengan baik dan responsif. Untuk Divisi
Keilmuan sendiri saling membantu antar departemen, begitu pula dengan BPH divisi
lain. Sejauh ini tidak ada hambatan dalam koordinasi BPH-BPH.
Untuk proker yang berkolaborasi dengan lembaga lain, koordinasi antar BPH berjalan
dengan baik dan tidak ada hambatan.
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength: Bonding antar pengurus sangat baik sehingga dapat mewujudkan
kerja sama yang baik. Selain itu, pengurus berasal dari angkatan yang berbeda
sehingga dapat saling back-up.
- Weakness: Seluruh pengurus perempuan sehingga perlu bantuan dari bidang
lain untuk operasional saat berlangsungnya proker
- Opportunity: BP sangat antusias dalam perencanaan proker dan memiliki
koneksi ke profesional yang dapat mengisi proker.
- Threat: BP tidak hanya menjadi pengurus di satu lembaga sehingga bias
memecah fokus dalam melaksanakan proker.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Perlu membentuk rasa kebermilikan bidang dengan diadakan konsolidasi
pengurus dan menciptakan suasana rapat yang santai namun tujuannya tetap
tersampaikan. Untuk staff terdapat tugas yang dalam pelaksanannya membutuhkan
kerja sama antar staff dengan pantauan dari BPH, sehingga berlatih untuk
menciptakan rasa peduli antar pengurus GLWS dengan suasana yang kekeluargaan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Menjaga bonding antar pengurus dengan melakukan konsolidasi bidang dan
memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus. Selain itu, perlu mempersiapkan
proker selanjutnya dan membagi tugas dalam pelaksanaannya.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Workshop (OLGA Training)
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan – IPTEK (mengundang warga)
2. Tujuan Program Kerja
Mempersiapkan member dalam menghadapi dunia pasca kampus terkait
pelatihan software dalam bentuk workshop.
3. Pencapaian Parameter

75
No Parameter Hasil Ketercapaian

Pendaftar
20 member
Workshop
mendaftar untuk
1 Tercapai berjumlah 42
mengikuti
orang
workshop

80% peserta 100% peserta


workshop merasakan
2 Tercapai
mendapatkan manfaat
manfaat workshop

65% peserta
workshop Seluruh peserta
memahami dan memahami dan
mampu mampu
3 Tercapai
mengaplikasikan menggunakan
software yang software pada
digunakan pelatihan
dalam pelatihan

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Workshop berdasarkan poin RIP yang memiliki nilai
IPTEK dan ditujukan untuk fase 2, 3, dan 4. Dengan tujuan agar
mahasiswa memahami kelebihan dan aplikasi kompetensi utamanya untuk
dapat digunakan di masyarakat serta core competence yang dibutuhkan
saat pasca kampus.
Bentuk program kerja dirasa sudah baik, di mana pada program kerja
ini dilakukan kerja sama dengan perusahaan terkemuka, yaitu
Schlumberger, dimana perusahaan tersebut akan memfasilitasi dan
menyediakan pembimbing bagi para peserta. Pembimbing yang
disediakan merupakan seseorang yang ahli dalam menggunakan software,
sehingga hal tersebut dapat menjadi sumber pembelajaran yang valid.
Pada Workshop berupa Software Training, IATMI SMUI melakukan
kolaborasi dengan SPE UISC. Kolaborasi ini dilakukan karena pada kedua
pihak memiliki kesamaan program kerja yakni bentuk dan sasaran
tujuannya, sehingga agar pelaksanaannya menjadi efektif dilakukan kerja
sama.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan

76
IATMI SMUI berkolaborasi dengan SPE UISC karena memiliki
program kerja yang sama bentuk dan tujuannya dan melakukan kerja sama
dengan perusahaan Schlumberger. Dengan dilakukannya kolaborasi ini,
masing-masing pihak memiliki tugasnya masing-masing demi kelancaran
pelaksanaan program kerja tersebut. Pelaksanaan program kerja di awal
tahun dimana belum adanya staff bidang yang dapat membantu secara
teknis dan hanya BPH dari kedua lembaga yang menangani sehingga
kurang efektif. Pelaksanaan proker sudah berjalan sesuai rencana.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


Workshop dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2019 dimana sudah
tidak ada jadwal perkuliahan sehingga beberapa peserta yang sebelumnya
mendaftar tidak dapat mengikuti pelatihan dan digantikan oleh peserta
baru. Jadwal pelaksanaan Workshop merupakan keputusan dari pihak
perusahaan, sehingga tidak dapat diganggu gugat.
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan program kerja sesuai perencanaan dan kesepakatan
dengan pihak perusahaan.
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Program kerja Workshop berkolaborasi dengan SPE UISC.
Koordinasi berlangsung dengan cukup baik, di mana kedua pihak
responsif. Tidak terdapat hambatan yang dirasa terkait kerja sama yang
dilakukan.
Pembagian tugas pada Workshop yaitu, IATMI SMUI memegang
peran dalam pembuatan plakat, form registrasi, konsumsi, penghubung
peserta, dan sebagian tugas operasional saat hari H acara. Sedangkan SPE
UISC berperan dalam menghubungi perusahaan, transportasi, publikasi,
dan sebagian tugas operasional saat hari H acara.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi dari program kerja Workshop, yaitu dengan mempersiapkan
proposal pengajuan pelatihan software kepada perusahaan dari jauh hari

77
perencanaan pelaksanaan. Hal ini dikarenakan, proposal yang akan diproses
suatu perusahaan akan memakan waktu cukup lama, sehingga kemunduran
waktu pelaksanaan dapat diminimalisir.

ii. Guest Lecture


1. Jenis Program Kerja
Pembekalan – IPTEK (mengundang warga)
2. Tujuan Program Kerja
Program kerja Guest Lecture bertujuan sebagai wadah untuk mencerdaskan
member mengenai pengetahuan teknis dan non teknis dari dunia kemigasan.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Jumlah
Jumlah peserta
kumulatif 100
yang menghadiri
peserta yang
1 Tercapai Guest Lecture
menghadiri
138 orang
seluruh Guest
Lecture

80% peserta 98% peserta


Guest Lecture merasakan
2 Tercapai
mendapatkan manfaat Guest
manfaat Lecture

70% peserta
92% peserta
Guest Lecture
memahami
3 memahami Tercapai
materi Guest
materi yang
Lecture
disampaikan

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Guest Lecture berdasarkan poin RIP yang memiliki
nilai IPTEK dan ditujukan untuk fase 2, 3, dan 4. . Dengan tujuan agar
mahasiswa memahami kelebihan dan aplikasi kompetensi utamanya untuk
dapat digunakan di masyarakat serta core competence yang dibutuhkan
saat pasca kampus.
Bentuk program kerja Pelatihan Software berdasarkan poin-poin
diatas untuk tujuan fase 2, 3, dan 4 dirasa sudah baik, dimana pada
program kerja ini dilakukan kerja sama dengan pihak pofesional sebagai

78
pembicara untuk memberikan kuliah umum kepada peserta dan
dilanjutkan dengan tanya jawab. Pembicara yang diundang merupakan
seseorang yang ahli dalam bidangnya, sehingga dapat memberikan
gambaran jelas kepada peserta tentang industri migas.
Pada Guest Lecture Oil and Gas 101, IATMI SMUI melakukan
kolaborasi dengan SPE UISC. Kolaborasi ini dilakukan karena pada kedua
pihak memiliki kesamaan program kerja yakni bentuk dan sasaran
tujuannya, sehingga agar pelaksanaannya menjadi efektif dilakukan kerja
sama.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Guest Lecture dijadwalkan mulai pukul 13.00 namun pada
pelaksanaannya kegiatan baru dimulai pukul 13.30. Hal ini dikarenakan
menunggu pembicara dan para peserta yang datang terlambat. Evaluasi
selanjutnya pada pengkondisian peserta untuk memperhatikan materi
yang disampaikan pembicara karena banyak peserta yang mengerjakan
tugas lain dan membuka laptop.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


Guest Lecture Oil and Gas 101 diadakan pada 19 Februari 2019 dan
sesuai dengan perencanaan, maka tidak ada evaluasi berarti terkait waktu
pelaksanaan.
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan program kerja sesuai dengan perencanaan.
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Program kerja Guest Lecture Oil and Gas 101 berkolaborasi dengan
SPE UISC. Koordinasi berlangsung dengan cukup baik, dimana kedua
pihak responsif. Tidak terdapat hambatan yang dirasa terkait kerja sama
yang dilakukan.
Pembagian tugas pada Workshop yaitu, IATMI SMUI memegang
peran dalam mencari 2 pembicara, publikasi acara, konsumsi pembicara,
dan sebagian tugas operasional saat hari H acara. Sedangkan SPE UISC

79
berperan dalam mencari 1 pembicara, konsumsi peserta, dan sebagian
tugas operasional saat hari H acara.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi dari program kerja Guest Lecture, yaitu dengan melakukan
publikasi yang lebih giat dan gencar agar lebih banyak peserta yang hadir.
Selain itu juga melakukan persiapan acara secara teknis lebih matang. Hal
tersebut mengurangi kemungkinan terjadinya masalah-masalah teknis yang
dapat mengulur waktu acara lebih melonggar dari jadwal yang sudah
direncanakan.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Selama Semester 1, Departemen GLWS telah melaksanakan program kerja
Workshop dan program kerja Guest Lecture masing-masing sebanyak satu kali.
Program kerja dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan tidak mengalami kendala
yang berarti selama pelaksanaan.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Melakukan publikasi yang lebih giat dan menarik agar lebih banyak peserta yang
hadir.
Meningkatkan koordinasi terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.
Melakukan follow-up terhadap lembaga yang berkolaborasi
Lebih mempersiapkan teknis acara Guest Lecture dan Workshop yang diadakan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melakukan publikasi yang lebih giat dan menarik untuk Guest Lecture selanjutnya.
Mengemas acara lebih interaktif sehingga peserta tertarik untuk datang.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Kondisi Untuk
internal koordinasi
Seluruh
baik, BP dengan
proker
GLWS sangat bisa stakeholder 4
berjalan
diajak berjalan
dengan baik
bekerja dengan
sama lancar

80
LPJ DEPARTEMEN KAJIAN

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Kendala yang
ditemukan adalah
kesibukan staff,
Tercapai. dengan
sehingga pengerjaan
dijalankannya proker
Bertanggung jawab terhadap bubar kadang tertunda.
BUBAR selama 3x
1 kepekaan dan pencerdasan BPH diarahkan untuk
dalam Semester I dan
member terhadap isu migas membuat persediaan
diadakannya forum
bubar, agar jika terjadi
diskusi
masalah seperti ini,
bubar tetap bisa di
sebarkan.

Belum dapat diukur.


karena kajian belum
Belum ada kendala yang
Bertanggung jawab atas kajian dikeluarkan pada
dapat di evaluasi. BPH
2 yang dikeluarkan oleh IATMI semester I sehingga
akan di di follow up
SMUI 2019 Kajian akan dikeluarkan
untuk membuat kajian.
pada semester
berikutnya

Tercapai. karena forum


Bertanggung jawab dalam diskusi sudah Pada awal perencanaan
3 pengundangan narasumber dilaksanakan dengan acara, pembicara sangat
guna talkshow/forum diskusi mengundang 2 susah didapatkan.
pembicara.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Kajian IATMI 2019 memiliki visi untuk menjadi Bidang IATMI SMUI yang efektif
dan tepat sasaran dalam bekerja untuk terciptanya IATMI SMUI yang memiliki kepekaan
terhadap isu-isu kemigasan. Diharapkan, denan bekerja dengan efektif dan tepat sasaran,
Bidang Kajian IATMI SMUI 2019 dapat menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan isu
energi terkini pada setiap elemen IATMI SM UI sehingga dapat menciptakan member
IATMI SM UI yang peka dan tanggap terhadap isu energi terkini sehinga dapat terjalin
diskusi dengan sesama member atau profesional.

Selanjutnya untuk mendukung dalam pencapaian visi di atas, Kajian IATMI 2019
memiliki 2 misi dengan parameter sebagai berikut:

82
1. Staff bidang keanggotaan IATMI SMUI 2019 yang peduli dan cerdas dalam
menjalankan tugasnya
Parameter:
a. Melakukan konsolidasi minimal 2x dalam masa kepengurusan
Pencapaian:
Selama semester I parameter ini belum tercapai karena bidang Kajian IATMI
2019 belum melakukan konsol.
b. 60% Rapat bidang dihadiri oleh seluruh staff
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur. Namun selama semester I telah diadakan
rapat bidang sebanyak 5x dan 3 diantaranya dihadiri oleh seluruh staff (60%)
2. Mewujudkan internal IATMI SMUI yang peka dan mengerti terhadap isu-isu
kemigasan dan energi terkini
Parameter:
a. 50% Staff menghadiri forum diskusi
Pencapaian:
Parameter ini tercapai karena 83% staff hadir forum diskusi
b. 50 % Member dan staff mengetahui tentang isu-isu migas dan energi yang
pernah atau sedang berlangsung
Pencapaian:
Belum dapat dihitung karena akan diukur berdasarkan qc dari proker BUBAR
yang akan disebar diakhir kepengurusan.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Pada semester ini kurikulum kaderisasi yang dilaksanakan antaralain SPJ yang
meliputi pemahaman IKM FT UI, Pengetahuan kemigasan dan pengetahuan seputar
divisi kajian. Kurikulum kaderisasi divisi kajian dibagi mejadi 2 poin yaitu poin A yang
mencakup pengetahuan tentang bidang kajian dan poin B yang mencakup kepekaan
terhadap isu kemigasan.

Adapun poin tersebut dijabarkan sebagai berikut:


 Poin A
o A.1 Pengetahuan tentang tugas dan fungsi dari bidang kajian
o A.2 Pengetahuan tentang tujuan dari proker dan tugas bidang kajian
o A.3 Pengetahuan tentang cara membuat kajian efektif
o A.4 Pengetahuan tentang cara membuat infografis yang menarik
 Poin B
o B.1 Kepekaan terhadap isu kemigasan yang terjadi
o B.2 Kemampuan memberikan feed/argumentasi/gagasan saat berdiskusi
tentang isu kemigasan.

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

83
Poin Materi Belum
Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (I)
SPJ A -
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
2 -
Arahan A.1-2 -
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A.1-4 A.3
B.1-2

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Kurikulum kaderisasi dilakukan pada saat rapat bidang dan program kerja. Poin
yang dilaksanakan saat rapat adalah semua poin A dan B dengan system tanya jawab
kecil untuk poin A.1 dan A.2 serta diskusi atau sharing ringan untuk poin B.1 dan B.2
dan poin A.3 dan A.4 dilaksanakan melalui proker BUBAR dan ISIS.
Kendala yang dihadapi adalah tidak hadirnya BP pada saat rapat sehigga tidak dapat
dilakukan penanaman dan BP menjadi kurang paham terkait isu yang sedang terjadi
karena tidak mengikuti diskusi ringan atau pasif saat sedang berdiskusi.
Solusi yang dilakukan adalah membuat jadwal rapat bidang yang tetap dan
melakukan reminder H-3.H-1 dan hari H. Selain itu mengajak secara aktif BP yang
pasif untuk ikut berdiskusi.
C. Gambaran Umum
1. Gambaran Umum Koordinasi BPH-BP
Pada Semester I koordinasi yang terjadi antara BP dan BPH cukup baik dan tidak
pernah terjadi miskomunikasi sedkitpun. Hambatan yang terjadi adalah adanya BP
yang sulit dihubungi sehingga beberapa proker jadi terhambat. Renstra yang akan
dilakukan adalah mencoba approach secara langsung dan meminta bantuan dari teman-
teman BP tersebut terkait keadaan BP dan alasan sulit dihubungi

2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi yang dilakukan pada Semester I adalah koordinasi dengan Lembaga lain
terkait proker kolaborasi forum diskusi. Koordinasi berjalan baik dan tidak terjadi
miskomunikasi dan hubungan antar Lembaga berjalan harmonis sampai detik ini.
Adapun terkait kerjasama sesame BPH IATMI dalam proker adalah dengan departemen
jurnalistik yaitu mencetak BUBAR untuk dipasang di madding IATMI dan koordinasi
berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Selain itu koordinasi dengan BPH IATMI
secara keseluruhan juga cukup baik terkait rapat bidang yang berkoordinasi dengan
kestari dan terkait pelaksanaan ekp yang berkoordinasi dengan litbang.
3. Analisis SWOT bidang
SWOT bidang kajian yang pertama dari strength adalah kondisi internal yang sudah
cukup baik walaupun belum melakukan konsol dan juga koordinasi yang terjadi antar
bidang dan antar Lembaga lain berjalan lancer. Sementara untuk weakness adalah

84
masih kurangnya kesadaran BP terhadap tugas dan proker dari bidang kajian. Untuk
Opportunitynya adalah staff bidang kajian yang rata rata masih angkatan 2018 masih
bisa cukup diandalkan terkait proker karena belum terlalu sibuk soal akademis. Dan
untuk threat adalah adanya 2 staff 2016 yang akan melakukan pabrikan di semester
depan sehingga ‘kurang’ dapat diandalkan untuk proker semester depan
4. Renstra SWOT bidang
Melakukan konsolidasi untuk memperkuat internal yang sekarang dengan harapan
kesadaran terhadap proker dari bidang semakin meningkat. Selain itu menitik beratkan
proker pada staff angkatan 2016 saat awal semester sebelum terlalu sibuk pabrik dan
selanjutnya dipegang oleh staff angkatan 2018
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. BUBAR
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan-Iptek
2. Tujuan Program Kerja
Meningkatkan dan memunculkan kepekaan dan wawasan seluruh elemen
IATMI SMUI terhadap isu-isu energi terkini dan tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Belum tercapai
karena proker
BUBAR
terjadi sepanjang
tersebar
Belum dapat kepengurusan.Untuk
1 minimal 7 kali
diukur semester I telah
dalam
tersebar sebanyak 3
kepengurusan
kali.

Setiap staff
Belum dapat diukur
pernah menjadi
karena system PIC
PIC dari proker
Belum dapat rolling persemester
2 Warta iatmi
diukur dan untuk semester I
minimal 1 kali
sudah 3 dari 6 staff
dalam
yang menjadi PIC
kepengurusan

Minimal 55 % Belum dapat diukur


member karena QC terkait
IATMI Belum dapat kebermanfaatan
3
merasakan diukur proker akan disebar
kebermanfaatan di akhir
dari proker kepengurusan

4. Evaluasi

85
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Preview berita disajikan dengan gambar yang menarik beserta link berita
sehingga memudahkan akses dalam membaca berita full dan dilengkapi dengan
deskripsi yang cukup menarik perhatian lalu disebar lewat OA Line IATMI
SMUI 2019. Bentuk ini sudah cukup efektif karena ringkas,menarik,dan mudah
dibaca

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Teknis pelaksanaan sudah cukup baik. Karena bidang kajian yang
membuat poster atau infografis sendiri tanpa bantuan digital marketing
sehingga koordinasi hanya pada saat infografis akan disebar. Hal ini
memperkecil kemungkinan terjadi pelanggaran SOP Design.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


Waktu eksekusi program kerja tidak sesuai dengan yang sudah
direncanakan. Hal ini karena tidak cocok dengan kesibukan para staff

 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan berubah karena menyesuaikan dengan kesibukan
staff.

 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc


BUBAR bukan proker kolaborasi sehingga tidak terjadi koordinasi
dengan bidang atau Lembaga lain dalam pembuatannya. Adapun setelah
BUBAR dibuat, koordinasi dilakukan dengan Digital Marketing untuk
publikasi lewat OA IATMI dan Jurnalistik untuk mencetak BUBAR dan
menempelnya di mading IATMI. Keduanya berjalan dengan lancer
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Mempertahankan system yang sudah ada karena dinilai sudah cukup baik.
Lebih sering follow-up terkait BUBAR pada staff dan bila staff ada kesulitan
akan dibantu dengan sekuat tenaga.

ii. Kasat Mata/Forum Diskusi


1. Jenis Program Kerja
Pembekalan dan penggerak perubahan-IPTEK
2. Tujuan Program Kerja

86
Meningkatkan pemikiran kritis dan solutif dan menghasilkan output
berupa solusi yang nyata dari seluruh elemen IATMI SMUI terhadap isu
energi terkini.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Terlaksananya Forum diskusi dengan


forum diskusi nama kasat mata telah
1 sebanyak 1 kali Tercapai dilaksanakan sebanyakan
selama 1 kali
kepengurusan

Minimal 60
member Member yang hadir forum
2 Tercapai
menghadiri diskusi hanya 64 member
forum diskusi

Tersebarnya
output solusi
dari forum
diskusi kepada Output solusi dari forum
3 Tercapai
seluruh diskusi telah disebar
member 1
minggu setelah
forum diskusi
Berdasarkan hasil rekap
borang QC untuk program
kerja Kasat Mata, nilai
kepentingan dari acara
tersebut adalah sebesar
3.40. Hal ini berarti proker
Kasat Mata merupakan
proker yang cukup
60% member penting. Nilai kepuasan
merasakan peserta untuk acara
4 kebermanfaatan Tercapai tersebut adalah 3.29 yang
proker Forum menandakan bahwa proker
Diskusi ini sudah dilaksanakan
dengan cukup baik.
Melihat dari gap antara
nilai kepentingan dan
kepuasan adalah 0.11. Hal
ini menandakan bahwa
acara Kasat Mata memang
penting untuk diadakan
dan telah berhasil

87
memberikan kepuasan
bagi para peserta.

Minimal ada 3
Tulisan yang
Ada 4 tulisan yang di
5 disubmit untuk Tercapai
submit
sayembara
menulis

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Dalam perencenaannya sudah cukup baik dimana Diundangnya
professional/pembicara yang akan memaparkan tentang Biodiesel B20
kepada penonton, kemudian dilakukan diskusi antara penonton dengan
pembicara. Kasat Mata 1.0. akan berkolaborasi dengan SPE dan IATMI
dan rangkaian acara diakhiri dengan sayembara menulis

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Pelaksanaan berjalanan dengan cukup baik dengan sedikit kendala
yaitu diundurnya pelaksanaan satu minggu karena keterlambatan fiksasi
dan memperoleh pembicara dan menyebabkan hanya memperoleh 2
pembicara. Selain itu tidak ada kendala yang berarti

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


Mengalami kemunduran selama satu minggu dari rencana awal karena
keterlambatan fiksasi pembicara

 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan

88
Proker mundur 1 minggu karena kendala dalam pencarian pembicara

 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc


Koordinasi berjalan dengan baik tanpa ada miskomunikasi. Pembagian
jobdesc adalah SPE bagian Operasional dan Pre-read, IMTK bagian
konsumsi dan sayembara menulis dan IATMI bagian publikasi dan
registrasi.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Pada kepengurusan selanjutnya melakukan pencarian dan fiksasi
pembicara secepat mungkin untuk forum diskusi agar tidak terjadi
keterlambatan.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Pada semester ini 2 dari 3 program kerja sudah berjalan dengan beberapa parameter
belum dapat diukur dan baru bisa diukur pada akhir kepengurusan. Adapun terkait visi
dan misi bidang dinilai cukup terlaksana namun perlu dilakukan peningkatan kinerja
agar semua parameter tercapai.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan (
Untuk tahun depan, ada baiknya merencanakan matang-matang terkait
pemilihan BP dengan mempertimbangkan kesibukan BP tersebut. Selain itu bila
telah difollow up dan tidak mendapat hasil mungkin dapat melakukan back-up bila
ada BP yang berhalangan melakukan tugasnya. Konsolidasi bidang diawal
kepengurusan dapat membantu untuk meningkatkan rasa keberpemilikan BP yang
dapat membuatnya lebih nyaman dalam mengerjakan proker. Selain itu koordinasi
antar Lembaga pada proker kolaborasi harus dipertahankan dalam keadaan
harmonis.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melakukan integrasi materi antara BUBAR dan ISIS dimana BUBAR akan
memuat berita yang bersangkutan dengan ISIS hal ini guna menarik perhatian
member karena publikasi yang rutin terkait suatu topik akan lebi eyecatching.
Selain itu dinilai lebih efektif dalam pembuatan keduanya. Selanjutnya akan
dilakukan back-up bila follow-up BP tidak membuahkan hasil.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi 1-kurang
Koridor Program Kerja dengan
Internal 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

89
Kondisi Proker berjalan
Untuk
internal dengan baik
koordinasi
baik, sering walaupun
dengan
mengadakan dalam
Kajian stakeholder 4
rapat. Masih pelaksanaannya
berjalan
ada BP terkadang
dengan
yang sulit terdapat
lancar
dihubungi. hambatan.

90
LPJ DEPARTEMEN KURIKULUM

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Bentuk standarisasi nya


Tercapai. Sudah
merupakan rangkaian
Bertanggung jawab terhadap terlaksana standardisasi
acara. Pada akhir acara
1 standardisasi keilmuan migas keilmuan migas
semakin sedikit member
member IATMI SMUI 2019 member IATMI SMUI
yang berkomitmen
2019
untuk ikut.

Pada iatmi pintar


pertama masih terdapat
Tercapai. Akan
beberapa staff yang
Menjadi tulang punggung dilakukan lagi di
tidak ikut, pada
2 keilmuan di IATMI SMUI semester selanjutnya
semester 2 akan
2019 dengan IATMI Course
diusahakan untuk lebih
dan IATMI Pintar
sedikit lagi jumlah staff
yang tidak ikut.

Tercapai. Dengan
Dapat mengemas hal-hal
adanya proker IATMI Belum ada kendala
3 keilmuan mejadi menarik dan
Course, proker ini yang dapat di evaluasi.
mudah dimengerti bagi member
dapat tercapai.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Kurikulum IATMI SM UI 2019 memiliki visi yaitu menciptakan bidang kurikulum
yang dekat sehingga mewujudkan fungsi pencerdasan yang efektif dan inovatif bagi warga
IATMI SM UI. Kurikulum berfungsi untuk mencerdaskan warga IATMI SMUI melalui
booklet, e-course, mentoring dan IATMI Pintar.
Pada semester I, visi kurikulum pada poin dekat berjalan dengan baik dengan adanya
koordinasi antar BPH dengan BP berjalan dengan baik. Kehadiran rapat yang selalu
dihadiri 100% BP juga menunjukkan bahwa semua datang tanpa menunjukkan adanya
keterpaksaan. Hal ini menandakan visi dekat berjalan dengan baik.
Efektif
Menciptakan suasana kerja yang efektif dalam pembagian program kerja antara BPH
dan BP. Pada semester ini, visi ini berjalan dengan baik karena pembagian program kerja
terbagi dengan rata dan berjalan dengan cukup maksimal sehingga pencerdasan berjalan
efektif.
Inovatif

92
Menciptakan metode pencerdasasan baru dan menarik sehingga target-target
pencerdasan lebih cepat mengerti dan terus menggali lebih dalam tentang materi yang
disampaikan.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Kurikulum IATMI SM UI 2019 memiliki 3
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan hubungan yang baik secara internal bidang maupun eksternal bidang
Parameter:
a. Mengadakan minimal 2 kali konsol selama masa kepengurusan
Pencapaian:
Parameter ini belum dapat diukur karena masa kepengurusan belum selesai.
b. Kehadiran staff setiap rapat bidang minimal 80% untuk masing-masing staff
Pencapaian:
Parameter tercapai dengan kehadiran staff setiap rapat bidang lebih dari 80%
c. Mengadakan minimal 1 proker yang bekerja sama dengan bidang lain
Pencapaian:
Parameter telah tercapai dengan terlaksananya proker IATMI Pintar yang bekerja
Sama dengan bidang GLWS
2. Menciptakan lingkungan pembelajaran tentang kemigasan yang lebih sederhana dan
cepat dimengerti
Parameter:
a. Setiap bidang memperoleh nilai rata-rata minimal 3.00 pada evaluasi akhir IATMI
Pintar
Pencapaian:
Parameter tercapai, setiap bidang memperoleh nilai rata-rata minimal 3.00 pada
evaluasi akhir IATMI Pintar
b. Peserta mentoring memperoleh nilai rata-rata 80 pada setiap tes akhir mentoring
Pencapaian:
Parameter belum tercapai, nilai rata-rata peserta mentoring tidak mencapai 80
3. Memberikan pencerdasan kepada seluruh member dengan metode dan konsep baru
Parameter:
a. 80% dari program kerja mengadakan system kuis untuk menarik warga
Pencapaian :
Parameter belum tercapai karena belum dilakukan sistem kuis pada program
kerja
b. Program kerja berupa video akan dibagikan ke platform yang tidak digunakan
sebelumnya
Pencapaian :
Parameter belum tercapai karena belum dilakukan publikasi di media selain OA
Line IATMI

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kurikulum kaderisasi yang dilaksanakan divisi kurikulum adalah mengenai Standar
Pemangku Jabatan (SPJ) yang terdiri dari pemahaman terkait IKM FTUI, nilai
kepemimpinan, kepribadian, serta keaktifan dan kontribusi. Selain itu juga terdapat
pemahaman terkait IATMI dan kemigasan yang merupakan arahan langsung dari ketua,

93
serta pemahaman mengenai divisi kurikulum, program kerja divisi, dan penjelasan
tugas.
Pemahaman terkait IKM FTUI terdiri dari latar belakang dan urgensi IKM FTUI,
pemahaman mengenai kode etik, GBHI, IKG, GBPK, serta pemahaman mengenai hak
dan kewajiban lembaga. Untuk nilai kepemimpinan terdiri dari menjalankan peran
sebagai sebagai pemimpin, baik dalam rapat maupun sebuah acara, wawasan terkait
self regulation, self awareness, self, motivation, serta pemahaman dalam hal
memberikan keteladanan. Untuk nilai kepribadian terdiri dari bagaimana respect
terhadap waktu, sistem yang ada, dan kepada orang lain, serta berlaku jujur dan
bertanggung jawab. Untuk nilai keaktifan dan kontribusi terdiri dari wawasan tentang
pentingnya suatu interaksi, serta aktif dan memberikan kontribusi untuk departemen
dan teknik.
Pemahaman dari arahan ketua yaitu terdiri dari pemahaman mengenai dasar tentang
kemigasan, IATMI Pusat, IATMI SM, dan relasi profesional, pemahaman keterkaitan
antara bidang dan fungsi dasar bidang yang ada di IATMI SMUI, serta memiliki
kempuan untuk dapat berkoordinasi dengan bidang lain yang ada di IATMI SMUI.
Selain itu, pemahaman mengenai seluruh koordinasi yang dilakukan dengan lembaga
eksternal IATMI SMUI, yang terdiri dari lembaga di teknik, SM IATMI, dan IATMI
Pusat, serta pemahaman mengenai kemampuan komunikasi yang baik dengan kalangan
professional, ahli migas/EBT, atau pengurus IATMI Pusat.
Pemahaman mengenai divisi kurikulum terdiri dari kemampuan membuat dan
menyajikan IATMI Course, yaitu, mengerti ilmu kemigasan, menentukan materi yang
akan dibahas, mencari materi dan menentukan isi dari booklet dan video, membuat
tulisan yang mudah dimengerti, mendesign booklet, mencari video-video lalu
mengeditnya dengan menggunakan video editor. Terakhir, merupakan kemampuan
untuk membuat program kerja mentoring dan IATMI Pintar, yaitu kemampuan untuk
mengkoordinasikan sejumlah orang, dan juga kemampuan staff dalam ilmu kemigasan
dalam partisipasi dalam mentoring, serta menjadi mentor dalam program kerja IATMI
Pintar.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (x)
SPJ A
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
Arahan 1 -
2 -
Ketua 2
Lembaga 3
4
5
SPJ Bidang A B4
B

94
 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi
Pelaksanaan penanaman kurikulum kaderisasi dari Departemen kurikulum
dilakukan melalui rapat dan juga melalui pelaksanaan langsung proker – proker
kurikulum. Penanaman melalui rapat dilakukan dengan penjelasan proker maupun SPJ
Umum oleh mandept kurikulum, dan juga saat sedang membahas evaluasi ataupun
perencanaan proker yang akan berjalan. Penanaman langsung melalui proker kurikulum
dimana saat menjalankan proker, staff yang bertanggung jawab atas proker tersebut
akan menerima penanaman kurikulum kaderisasi secara langsung.
Kendala yang dihadapi adalah penanaman yang diterima staff tidak merata, karena
adanya staff yang tidak hadir pada saat mentoring, dan juga jadwal rapat yang tidak
rutin dilakukan. Padahal rapat merupakan cara lain untuk penanaman selain dari
penanaman langsung melalui proker. Solusi yang dapat dilakukan berdasarkan kendala
tersebut adalah meningkatkan frekuensi rapat kurikulum, dimana di dalam rapat
tersebut membahas proker dan progressnya, sehingga semua staff dapat memiliki
gambaran terkait proker tersebut walaupun tidak menjadi pj, sehingga disini juga dapat
dilakukan penanaman kurikulum kaderisasi. Selain itu perlu dilakukan penyesuaian
jadwal rapat dengan BP sehingga BP dapat selalu hadir dalam program kerja yang
sedang berjalan.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH dan BP berjalan dengan baik selama semester ini. BP selalu
responsif saat ditanya soal kabar dan program kerja yang sedang dipegangnya. Dalam
rapat, semua BP juga ikut berkontribusi dalam memberikan saran bagi program kerja
yang akan dilaksanakan. Hambatan yang terjadi dalam koordinasi adalah adanya
bentrok antara jadwal rapat atau suatu program kerja dengan kelas atau rapat di
organisasi lain. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mendata lagi jadwal
kegiatan para BP dan mengatur jadwal sehingga tidak bentrok.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi BPH departemen Kurikulum dengan BPH departemen atau divisi lain
dapat dikatakan baik. Hal itu dapat ditunjukkan dengan kooperatifnya mayoritas BPH
departemen atau divisi lain ketika merencanakan dan mengeksekusi proker departemen
kurikulum, contohnya pada IATMI energy mentoring dan IATMI Pintar.
3. Analisis SWOT Bidang
-Strength: Bidang kurikulum cukup responsif dan aktif dalam mengerjakan suatu
proker, sehingga koordinasi suatu proker yang dijalankan oleh kurikulum dapat
berjalan dengan lancar.
-Weakness: Jadwal yang dimiliki staff bidang kurikulum cukup berbentrokan
dengan jadwal kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau acara lain sehingga
sulit untuk menyusun jadwal rapat atau proker.
-Opportunity: Grup chat yang aktif akan membantu agar koordinasi berjalan
semakin baik.
-Threat: Semakin banyaknya proker di semester selanjutnya akan membuat sulit
menemukan jadwal yang sesuai.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester 1 untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk tahun depan, sebaiknya dilakukan komitmen untuk rapat dan menentukan
jadwal proker dari awal tahun kepengurusan sehingga dari staff dan BPH dapat

95
menjalankan koordinasi tanpa harus melewatkan kepentingan organisasi atau
kegiatan lain.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Rencana untuk semester selanjutnya adalah untuk menambah frekuensi rapat
dengan menyesuaikan jadwal, selain itu kurikulum juga akan lebih responsif dan
aktif lagi agar koordinasi berjalan semakin lancar.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. IATMI Course
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan (IPTEK)
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai sarana pencerdasan bagi para member yang mempunyai ketertarikan
mengenai materi dasar kemigasan dan energi.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Sampai saat
Terpublikasinya ini sudah
IATMI Course Parameter terbit 1
1 selama 2 kali belum IATMI
selama satu tercapai Course yaitu
kepengurusan pada Februari
2019.
50% member
mengetahui
terpublikasinya
IATMI course
Parameter
cukup
belum dapat
merepresentasikan
diukur karena
jumlah member Parameter
pengukuran
2 yang mengetahui belum dapat
akan
tentang diukur
dilakukan di
terpublikasinya
akhir
IATMI Course
kepengurusan.
80% IATMI
Energy Course
terpublikasi sesuai
timeline

96
50% member
Parameter
yang merasakan
belum dapat
kebermanfaatan
diukur karena
IATMI Course Parameter
pengukuran
3 merepresentasikan belum dapat
akan
keberhasilan diukur
dilakukan di
dalam
akhir
mencerdaskan
kepengurusan.
member
Parameter
Jumlah total belum dapat
pembaca energy Parameter diukur karena
4 booklet minimal belum dapat hanya satu
150 untuk semua diukur booklet yang
booklet baru
terpublikasi

Parameter
belum dapat
100% IATMI diukur karena
Parameter
Course pengukuran
5 belum dapat
terpublikasi sesuai akan
diukur
timeline dilakukan di
akhir
kepengurusan

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker ini dinilai efektif yaitu berupa booklet bergambar
dan video yang beranimasi dan dibantu dengan narator. Penjelasan dalam
booklet sederhana dan mudah dimengerti, serta disertai dengan gambar
yang merepresentasikan penjelasan tersebut. Videonya pun singkat dan
merupakan penjelasan yang sangat mendasar tentang kemigasan, oleh
karena itu IATMI Course ini sangat interaktif dan mudah dimengerti.
IATMI course disebarkan hanya pada official account line IATMI SMUI.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Pelaksanaan dari proker ini dinilai cukup efektif yang digambarkan
oleh kerja sama yang baik antara BPH dengan BP dalam pembuatan
booklet dan video IATMI Course ini. Setiap pembuatan selalu diawali
dengan diskusi antara PJ dengan BPH. Penyebaran IATMI Course dinilai
tidak cukup efektif, karena jika hanya disebarkan lewat OA Line IATMI,
tidak dapat diketahui berapa orang yag telah melihatnya, sehingga tidak
dapat diidentifikasi jumlah penontonya. Solusi dari ketidak efektifan ini
adalah IATMI course akan diterbitkan di Youtube, sehingga dapat
diketahui berapa orang yang telah menonton.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan

97
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu dari pelaksanaan tidak berubah
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Mempublikasikan IATMI Course lewat media lain seperti youtube agar dapat
diidentifikasi penontonnya.

ii. IATMI Energy Mentoring


1. Jenis Program Kerja
Pembekalan (IPTEK)
2. Tujuan Program Kerja
Membantu member IATMI yang mempunyai ketertarikan terhadap migas dan
energi untuk mengerti lebih dalam lagi dengan bantuan para mentor
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Telah
Terlaksananya 1
terlaksana 1
kali rangkaian
Parameter kali rangkaian
1 mentoring dalam
Tercapai mentoring
1 tahun
dalam
kepengurusan
semester 1 ini

Tercapainya nilai
Nilai peserta
minimal 80 untuk
Parameter pada masing-
setiap peserta
2 Tidak masing tes
mentoring pada
Tercapai akhir tidak
setiap tes akhir
mencapai 80
mentoring

Terdapat 3
Tercapai minimal
peserta yang
3 peserta yang
mengikuti
mengikuti lomba
Parameter lomba di luar
3 di luar maupun
Tercapai maupun yang
yang diwadahi
diwadahi
IATMI SM UI
IATMI SM
2019
UI 2019 .

98
Terdapat 31
Terdapat minimal pendaftar
Parameter
4 25 jumlah peserta IATMI
Tercapai
yang mendaftar energy
mentoring

Rangkaian
Terlaksananya
mentoring
rangkaian Parameter
5 berjalan
mentoring sesuai Tercapai
sesuai
timeline
timeline

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker ini dinilai efektif, karena mentor berasal dari BPH
IATMI SM UI sehinggapara mentee tidak pelru segan untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terkait dengan materi. Mentoring juga dibantu
dengan PPT yang mengandung banyak materi yang mudah dimengerti,
lalu PPT juga akan dibagikan pada saat mentoring berjalan.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan dari proker ini kurang baik, beberapa mentee
kurang bisa diajak bekerja sama dengan bidang kurikulum yang mengurus
mentoring ini, beberapa mentee tidak responsive dalam menyusunan
jadwal dan juga ada mentee yang tidak pernah datang mentoring.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu dari pelaksanaan tidak berubah
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Pembagian jobdesc dengan para BP berjalan dengan baik, semua BP
menjalankan tugasnya masing-masing. Pembagian jobdesc dibagi
menjadi pembagian jadwal, pencarian mentor, dan oprec.

99
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Seleksi dari peserta mentoring harus diperketat agar peserta yang
mengikuti mentoring harus mempunyai komitmen untuk mengikuti
mentoring sampai akhir.

iii. IATMI Pintar


1. Jenis Program Kerja
Pembekalan (IPTEK)
2. Tujuan Program Kerja
Mencerdaskan pengurus internal lembaga agar seluruh pengurus
mendapatkan added value mengenai ilmu kemigasan secara merata dan
menyeluruh
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

100% bidang pada


Pencerdasan baru
IATMI SM UI
Parameter belum dilakukan 1 kali
1 2019 mendapatkan
dapat diukur pada semester 1
pencerdasan
ini.
minimal 2 kali

80% pengurus Parameter belum


memperoleh nilai tercapai karena
Parameter belum
2 rata-rata minimal pencerdasan baru
dapat diukur
3.00 pada dua kali dilakukan satu
tes evaluasi akhir kali

80% pengurus
Parameter diukur
merasakan Parameter belum
3 pada akhir
kebermanfaatan dapat diukur
kepengurusan
IATMI Pintar

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari proker ini dinilai efektif, karena mentor berasal dari BP
kurikulum IATMI SMUI, sehingga para mentee tidak yang mayoritas satu
angkatan tidak segan untuk bertanya terkait dengan materi. Mentoringnya

100
pun dilengkapi dengan PPT yang berisi materi dasar kemigasan sehingga
mudah dimengerti.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan dari proker baik, BPH dan BP bidang yang ingin
dicerdaskan dapat diajak bekerja sama soal pengaturan jadwal. Koordinasi
dengan bidang GLWS sebagai mentor juga baik, semua BP dapat diajak
bekerja sama untuk mencerdaskan bidang lain. 

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak ada perubahan tanggal pada pelaksanaan program kerja.

5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja


Untuk kedepannya, para mentor harus dicerdaskan lebih lengkap sehingga
dapat menjawab pertanyaan para mentee terkait materi yang disampaikan.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Kurikulum memberikan pencerdasan kepada member berupa pengetahuan
mengenai kemigasan, dalam 3 bentuk, yaitu: video interaktif, booklet, dan mentoring.
Setiap proker yang ditetapkan waktu dan tanggal pelaksanaannya mengharuskan staff
untuk bekerja dengan baik secara tepat waktu tanpa keterlambatan. Sampai saat ini,
Departemen Kurikulum telah melaksanakan beberapa tugas dan fungsinya dalam hal
mencerdaskan member mengenai ilmu kemigasan dengan cukup baik. Terdapat satu 4
parameter yang tercapai dan 1 yang tidak tecapai pada program kerja mentoring..
Terdapat pencapaian parameter dari beberapa proker yang belum sepenuhnya tercapai.
Hal tersebut dikarenakan parameter yang diambil adalah sepanjang 1 tahun
kepengurusan, dimana waktu pelaksanaannya masih tersisa 4 bulan kedepan.
Pencapaian ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara BPH dengan staff, kerja
sama antar staff, maupun kerja sama antara departemen kurikulum dengan BPH bidang
lain, sehingga Departemen Kurikulum dapat memberikan kinerja yang baik pada
kepengurusan ini.

2. Rencana Strategis Bidang


 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk tahun depan, bidang kurikulum harus memperbanyak frekuensi rapat dan
konsol sehingga semakin mempererat hubungan antara staff dan memperlancar
koordinasi program kerja. Selain itu, pada setiap rapat, staff sebaiknya dicerdaskan

101
kembali tentang beberapa materi kemigasan agar staff mendapatkan added value
yang menetap sampai akhir kepengurusan.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Rencana strategis yang akan dilakukan oleh departemen kurikulum kedepannya
adalah meningkatkan frekuensi konsolidasi dan rapat yang lebih sering, agar terjalin
internal bonding yang baik. Lalu rencana strategis untuk program kerja IATMI
course adalah untuk melakukan penyebaran via youtube. Untuk program kerja
IATMI Pintar, akan dilakukan pencerdasan lebih intensif bagi para mentor.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Kondisi Untuk
internal baik, koordinasi
staff Proker dengan
Kurikulum berpartisipasi terlaksana stakeholder 4
dengan baik dengan baik. berjalan
di setiap dengan
proker. lancar

102
LPJ DIVISI EVENT

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Bertanggung jawab untuk Tidak terdapat


Tercapai. pada
meningkatkan wawasan kendala dalam
semester 1 telah
1 member terhadap dunia pelaksanaanya,
dilaksanakan proker
pekerjaan bidang migas dan member yang datang
IATMI insight
energi ramai.

Belum Tercapai.
Bertanggung untuk Karena proker
Belum terdapat
memberikan member company visit dan
2 kendala yang dapat di
pengalaman langsung berada field trip baru akan
evaluasi.
di lapangan kerja terlaksana pada
semester 2.

Peserta yang
Tercapai. pada mengikuti
semester 1 telah kompetisinya sangat
Bertanggung jawab
3 dilaksanakan proker sedikit, dan banyak
mengadakan perlombaan
Illusions kolaborasi yang mengundurkan
dengan SPE UISC. diri di dekat hari
pelaksanaan lomba.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Event IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu mewujudkan bidang Event IATMI SMUI
2019 yang efektif dalam memberikan kebermanfaatan bagi seluruh elemen dengan
menjalin rasa keharmonisan dalam internal maupun eksternal.
Efektif
Divisi Event sebagai bidang yang menjalankan program kerja eventual bagi member
yang dilakukan secara efektif sehingga terciptanya keefisienan yang tepat sasaran.
Pada Semester I, divisi event pada poin efektif berjalan dengan baik dengan
menjalankan program kerja dengan koordinasi yang dilakukan dengan antar bidang serta
antar lembaga di Teknik. Keefektifan dilakukan melalui pengkolaborasian proker yang
dilakukan dengan KPD lain yang memiliki wadah dan tujuan yang sama sehingga dapat
disatukan menjadi proker Illusion yang merupakan pengubahan dari Internal League.
Kebermanfaatan
Menciptakan added value kepada member maupun staff sehingga dapat memberikan
manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung.

104
Untuk mewujudkan visi ini, BPH divisi Event menanamkan beberapa standar
kompetensi atau nilai yang diharapkan dapat dimiliki oleh BP divisi Event sebagai added
value setelah menjadi BP di divisi Event selama setahun kepengurusan. Standar kompetensi
yang ditanamkan yaitu BP mengerti dan mampu membuat TOR acara, BP mengerti dan
mampu membuat proposal acara, BP mengetahui dan memahami tata cara menghubungi
professional, BP mampu mempersiapkan segala perlengkapan acara, BP mampu menjadi
penanggung jawab program kerja, BP mampu berkoordinasi dengan bidang lainnya, dan
lain-lain. Sebagian dari seluruh standar kompetensi yang ditetapkan telah ditanamkan
kepada BP divisi Event pada saat rapat bidang maupun secara praktik langsung selama
persiapan dan pelaksanaan program kerja.
Keharmonisan
Menciptakan rasa kepemilikan di bidang Event sehingga apa yang ingin dituju akan
mudah terwujud dan pelaksanaan yang produktif dalam suasana kekeluargaan.
Kekeluargaan terbentuk dengan melakukan konsolidasi yang dilakuka setiap semester dan
dengan melakukan rapat secara rutin.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Event IATMI SMUI 2019 memiliki 3 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan program kerja yang efisien dan tepat guna dalam mewadahi
member :
a. Terdapat minimal 80% peserta yang mengikuti kegiatan merupakan member
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena masih baru menjalankan semester 1
b. Terdapat minimal 2 proker terlaksana dalam setiap semester
Pencapaian :
Tercapai. Dalam triwuan I telah dilaksanakannya dua program kerja yaitu IATMI
insight dan Illusion sehingga dalam cakupan semester 1 terbilang tercapai.
c. Terlaksana 75% program kerja sesuai dengan timeline yagn ditentukan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Terdapat pemunduran atau pembatalan timeline
yang telah ditetapkan setelah rakoor sekum pada program kerja iatmi insight yang
mengalamai pengunduran 1 minggu dari tanggal awal yang telah ditetapkan.
2. Memberikan pengaruh yang bermanfaat bagi setiap elemen IATMI SMUI
a. Minimal 80% member yang mengikuti setiap program kerja event mendapatkan
manfaat
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur.Masih menunggu hasil qc dari litbang serta baru
terlaksananya satu semester
b. Minimal 80% staff mendapatkan manfaat dari setiap program kerja event
Pencapaian :
Tercapai. Berdasarkan hasil wawancara verbal yang dilakukan oleh BPH divisi
Event kepada BP divisi Event, didapatkan hasil 100% BP divisi Event mendapatkan
manfaat dari program kerja yang telah terlaksana. Manfaat yang mereka dapatkan
diantaranya mengerti dan mampu mempersiapkan acara, mengerti cara
menghubungi pembicara, mampu menjadi penanggung jawab program kerja,
melatih kepemimpinan, mendapatkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kemigasan,
dan masih banyak lagi.
c. Minimal 100 member berpartisipasi dalam seluruh program kerja event
105
Pencapaian :
Tercapai. Dilihat dari laporan absensi program kerja yang telah berjalan, jumlah
peserta yang mengikuti program kerja IATMI Insight sebanyak 87 orang; program
kerja Illusion sebanyak 48 orang pada lomba Case Study dan Oil Rig serta 68 orang
pada Closing dan Smart Competition. Dengan demikian terdapat 203 member yang
berpartisipasi dalam seluruh program kerja divisi Event pada semester 1.
3. Mengedepankan kebersamaan sehingga tercipta suatu ikatan yang harmonis
Parameter :
a. Terlaksananya minimal 4 kali rapat bidang/koordinasi antara internal maupun
eksternal bidang selama satu semester
Pencapaian :
Tercapai. Dilakukan rapat sebanyak tiga kali dengan melakukan rapat koordinasi
yang dilakukan ketika mendekati timeline dari program kerja baik dengan
antarbidang pada program kerja illusion maupun antar Lembaga dengan Event SPE
UI SC
b. 100% staff event menjadi PJ dalam seluruh program kerja event
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dikarenakan belum seluruh program kerja telah
terlaksana.Namun dalam program kerja semester 1 beberapa BP telah diamanahkan
menjadi Penanggung Jawab dalam suatu proker
c. Terdapat minimal tiga kali konsolidasi selama kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dikarenakan baru berjalan semester 1 yang telah
mengadakan konsolidasi sebanyak dua kali

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kurikulum kaderisasi dilaksanakan dengan menanamkan nilai-nilai yang
didasarkan pada SPJ yang terdiri dari pemahaman tentang IKM FTUI dan nilai
kepemimpinan. Pemahaman tentang IKM FTUI terdiri dari latar belakang dan urgensi
IKM FTUI, pemahaman mengenai kode etik, GBPK, serta hak dan kewajiban lembaga.
Untuk nilai kepemimpinan, terdiri dari mampu memimpin rapat, mampu memimpin
sebuah acara, memiliki wawasan terkait self regulation, self motivation, dan self
awareness, serta mampu memberikan keteladanan yang tercemin dari kepribadian.
Kemudian kompetensi utama yang merupakan arahan dari ketua lembaga, yaitu
terdiri dari pemahaman mengenai dasar tentang kemigasan, energi terbarukan, IATMI
Pusat, IATMI SM, dan relasi professional. Lalu, mengerti keterkaitan antar bidang dan
fungsi dasar bidang yang ada di IATMI SMUI, mampu berkoordinasi dengan bidang
lain yang ada di IATMI SMUI, mengetahui seluruh koordinasi yang dilakukan dengan
lembaga eksternal IATMI SMUI, memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan
kalangan professional atau pengurus IATMI Pusat.
Kompetensi khusus divisi Event yang telah ditanamkan meliputi 1) pengetahuan
tentang divisi Event dan 2) pelaksanaan proker. Adapun poin satu terdiri dari
penanaman poin-poin berikut: 1.1)staff mengetahui fungsi dari bidang Event secara
mendalam, 1.2)mengetahui setiap proker Event dan mengerti esensi dari proker
tersebut, 1.3)mengerti cara pembuatan TOR, 1.4)mengerti cara pembuatan proposal,
1.5)mengetahui dan memahami tata cara menghubungi professional, 1.6)mengerti cara
pembuatan LPJ salah satu proker, 1.7)mengetahui dan memahami tata cara persiapan
106
acara. Untuk poin dua terdiri dari poin-poin berikut berupa: 2.1)mampu menjadi PJ
salah satu proker divisi Event, 2.2)mampu mempersiapkan segala perlengkapan acara,
2.3) mqmpu membuat TOR, 2.4)mampi membuat proposal, 2.5)mampu mem-follow
up proposal, 2.6)mampu menghubungi kalangan professional, 2.7)mampu mem-follow
up kalangan professional, 2.8)mampu memastikan kelancaran acara, 2.9) mampu
berkoordinasi dengan pihak terakir divisi Event, dan 2.10)mampu mempublikasikan
proker Event. Penanaman nilai dilakukan dengan pemberian materi saat rapat bidang
maupun praktek langsung saat program kerja berjalan.

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Materi
Poin
Belum Target BP
Bagian Kurikulum Jumlah BP Terkader
Tertanamkan Terkader
Kaderisasi
Semester (x)
SPJ A -
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
5 -
Arahan 1-6 -
Ketua
Lembaga
SPJ 1.1-1.7; -
Bidang 2.1-2.10

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Penanaman kurikulum kaderisasi divisi Event dilakukan melalui dua cara yaitu
penanaman langsung dan penanaman tidak langsung. Penanaman langsung dilakukan
pada saat persiapan dan pelaksanaan program kerja yang sedang berjalan. Sementara
untuk penanaman tidak langsung dilakukan pada saat rapat bidang. Pada saat rapat
bidang, kurikulum kaderisasi yang diberikan merupakan penjabaran dari SPJ Umum
dan SPJ Bidang. Cara penanaman sudah dinilai efektif karena penyampaian nilai sudah
dilakukan baik secara verbal melalui rapat bidang, maupun secara praktek langsung
pada saat persiapan dan pelaksanaan program kerja.
Nilai kurikulum kaderisasi mengetahui latar belakang divisi Event dan esensi dari
setiap proker divisi Event sudah ditanamkan pada awal kepengurusan pada saat rapat
bidang Event; Mengerti dan mampu membuat TOR belum ditanamkan pada saat rapat
bidang; Mengerti cara pembuatan proposal sudah ditanamkan saat rapat bidang dan
ditugaskan kepada BP yang menjadi penanggung jawab untuk membuat proposal
proker illusion serta memfollow up proposal tersebut; Mengetahui dan memahami tata
cara menghubungi professional ditanamkan saat rapat bidang dan BP juga sudah
mampu menghubungi dan mem-follow up kalangan professional pada saat persiapan
serta pelaksanaan proker iatmi insight dan illusion; Mengerti cara permbuatan LPJ salah
satu proker telah diterapkan dengan BP diminta untuk membuat LPJ illusion sesuai
bidang masing-masing yang dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaan proker

107
tersebut. BP juga sudah mengetahui dan mampu mempersiapkan segala perlengkapan
acara serta mampu menjadi penanggung jawab program kerja divisi Event. . Kedua hal
tersebut ditanamkan secara langsung pada saat persiapan proker yang sedang berjalan.
Mampu berkoordinasi dengan pihak terkait divisi Event telah diterapkan dalam setiap
proker dengan berkoordinasi antar BP, maupun BP-BPH, juga dengan pihak eksternal
dalam pelaksanaan Iatmi Insight, dan llusion yang berkoordinasi dengan bidang-bidang
lain IATMI SMUI maupun Event SPE UI SC. Selain itu, BP juga telah mampu
mempublikasikan setiap proker Event yang akan dijalankan dengan publikasi langsung
(verbal) dan tidak langsung (melalui media sosial).
Dalam penanaman kurikulum kaderisasi, BPH divisi Event memiliki kendala dalam
penyampaian dan penanaman nilai ke BP divisi Event yaitu pada saat BP berhalangan
hadir dalam rapat bidang. Sehingga, BP yang tidak hadir tersebut tidak mendapatkan
informasi-informasi yang disampaikan pada saat rapat bidang. Solusi yang dilakukan
yaitu BPH divisi Event memberikan informasi-informasi tersebut secara terpisah pada
waktu lain dan hasil dari rapat bidang disampaikan di group bidang.
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi antara BPH dan BP pada semester 1 ini baik. Penyampaian informasi
antara BPH dan BP sudah cukup jelas. BP memiliki inisiatif dalam tanggung jawab
memegang proker. BP tidak sungkan untuk menceritakan kesulitan yang dihadapi
selama mempersiapkan proker maupun selama pelaksanaan proker. Jika ada kesulitan
BP aktif bertanya kepada BPH. Walaupun pada semester 1 ini jarang dilakukan rapat
bidang, komunikasi tetap dilakukan melalui sosial media untuk membahas persiapan
proker. Hambatan yang dihadapi yaitu terkadang BP lama dalam merespon chat di
sosial media. Solusi dari hal tersebut yaitu BPH menanyakan PJ yang lainnya tentang
progress proker serta harus lebih sering melakukan komunikasi tatap muka selama
persiapan program kerja.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi yang dilakukan oleh divisi Event dengan bidang lain di IATMI SMUI
2019 pada semester ini yaitu pada proker ILLUSION. Pada proker ini divisi Event
bekerja sama dengan Lembaga lain (SPE) serta bidang dalam IATMI. Koordinasi yang
dilakukan selama persiapan acara berjalan sangat baik. Divisi Event dan departemen
Training and Competition membagi jobdesc sesuai dengan bidang masing-
masing.Karena merupakan program kerja kolaborasi yang dilaksanakan pertama kali
sehingga masih terdapat hambatan dalam melakukan koordinasi dengan bidang tersebut
karena kedua bidang masih belum bias jelas dalam membagi jobdesc dan
mempersiapkan proker.
Hubungan Kepala Divisi Event dan Wakil Kepala Divisi Event berjalan dengan
baik. Komunikasi dan pembagian tugas seimbang. Sementara itu, koordinasi antar BPH
IATMI SMUI 2019 juga sudah berjalan dengan baik. Pada setiap proker divisi Event
yang telah dilaksanakan, BPH membantu dalam pelaksanaan program kerja baik
menjadi peserta maupun membantu pada saat persiapan pelaksanaan program kerja.
Sejauh ini belum ada hambatan dalam koordinasi antar BPH-BPH.
3. Analisis SWOT Bidang
Bidang event memiliki SWOT bidang sebagai berikut:
- Strength: Bidang memiliki jumlah BP yang banyak (6 orang),Memiliki dua staff
yang berada di tingkat dua dan tiga,Satu staff sudah berpengalaman dalam bidang

108
event.BPH berjumlah tiga orang yang terdiri dari satu ketua divisi dan dua wakil
ketua divisi event.
- Weakness: Dengan jumlah BPH dan BP yang banyak akan mempersulit
koordinasi.Jadwal BP yang berbeda dikarenakan setiap BP memiliki kepentingan
masing-masing.
- Opportunity: Dari BP yang beragam dan banyak dapat mengundang lebih banyak
member dalam suatu program kerja.
- Threat: Terdapat kesibukan dari BP masing-masing yang dapat membuat tidak
dapat menjalankan program kerja event sepenuhnya.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Pada kepengurusan berikutnya diharapkan bidang event dapat memanfaatkan
jumlah dari staff yang ada dengan sebaik baiknya terlebih dalam program kerja
eventual yang diharuskan mengajak member sebanyak banyaknya sehingga dapat
memberikan manfaat seluas-luasnya untuk banyak orang.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Semester 2 yang akan dijalankan dapat dilakukan dengan menjaga internal agar
jumlah bp sebanyak 6 orang dapat memaksimalkan program kerja serta bekerja
sama dalam program kerja berupa field trip yang nantinya membutuhkan kordinasi
dari setiap bp yang memiliki tanggung jawab dalam masing-masing bidang yaitu:
akomodasi, penghubung kepada perusahaan serta pada member dan dapat
diterapkan juga dalam program kerja company visit.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
i. Internal League X Spedition
1. Jenis Program Kerja
Penggerak Perubahan
2. Tujuan Program Kerja
Meningkatkan rasa kompetitif internal dan menggali potensi yang dimiliki
para member. Dari proker ini juga diharapkan mendapatkan delegasi untuk
mewakilkan UI dalam perlombaan migas. Proker ini mengundang warga dan
ditunjukkan untuk member IATMI SMUI dari tingkat I-IV.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Parameter ini
tercapai dengan
Minimal terdapat
total 15 tim yang
12 tim yang
terdiri dari 12 tim
mengikuti
1 Tercapai Smart
kompetisi pada
Competition, 1 tim
Internal League X
Oil Rig Design
SPEdition
Competition, dan 2
tim Case Study.

109
100% staff Event Parameter ini
IATMI SMUI tercapai dengan
menjadi panitia 100% staff Event
2 Tercapai
dalam Internal IATMI SMUI
League X mendaftar menjadi
SPEdition panitia.

Parameter ini
Minimal terdapat 1
tercapai dengan
calon Project
adanya 1 calon
Officer Internal
3 Tercapai Project Offcer dari
League dari staff
staff Event IATMI
Event IATMI
SMUI 2019 yaitu
SMUI 2019.
Muhammad Irfan.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk dari program kerja ini dirasa sudah baik dengan berkolaborasi
bersama SPE UISC. Panitia dari acara ini terdiri dari Staff Event IATMI SMUI
dan Staff Event SPE UISC. Mereka dilatih untuk mengembangkan soft skill
manajerial organisai dalam suatu kepanitiaan. Dari segi peserta juga meningkat
dari tahun sebelumnya karena program kerja ini berkolaborasi.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Pada saat hari-H pelaksanaan Oil Rig Design Competition dan Case
Study, banyak peserta yang cancel dikarenakan bertepatan dengan
kegiatan lain di depertemen. Hal ini disiasati dengan mengadakan Focus
Group Discussion (FGD) sesudah peserta presentasi untuk mengisi waktu
yang luang dan supaya ada feedback dari juri untuk peserta. Selanjutnya
ada juri yang terlambat dan menyebabkan mulainya acara menjadi
terhambat. Pembagian jobdesc panitia pun agak kurang jelas karena pada
saat acara berlangsung, banyak panitia yang berdiri di luar ruangan. Hal
ini membuat tidak enak untuk dipandang.
Selanjutnya pada hari-H Smart Competition dan Closing berlangsung
lancar. Akan tetapi ada beberapa panitia yang tidak hadir dikarenakan ada
agenda lain. Selain itu mulainya acara juga agak mundur karena
menunggu peserta untuk hadir di tempat. Secara keseluruhan, bisa
dikatakan acara ini berjalan lancar.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


 Gantt Chart Perencanaan

110
 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Secara keseluruhan pelaksanaan program kerja ini sesuai dengan
timeline. Pemilihan Project Officer agak mundur dikarenakan bertabrakan
dengan jadwal UTS. Seharusnya dilakukan di minggu kedua bulan Maret,
tetapi baru dilakukan sekitar minggu terakhir bulan Maret. Jadi forming
kepanitiaan dan publikasi agak mepet dan kurang siap. Pelaksanaan
program kerja ini seusai dengan timeline perencanaan yaitu minggu
pertama bulan Mei.

 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc


Koordinasi antara pihak IATMI SMUI dan SPEUISC cukup baik.
Kami membuat multichat di line dan sering bertemu untuk membahas
progres dari program kerja ini. Secara keseluruhan kami mengerjakannya
bersama-sama, mulai dari mencari nama acara, tema, sampai juri. Rencana
awal adalah dari masing-maisng lembaga menyerahkan minimal satu
nama untuk menjadi Project Officer program kerja ini. Hal tersebut dapat
terealisasikan. Lalu dibentuklah kepanitiaan. Komunikasi antara para
panitia dengan SC cukup baik, akan tetapi pada hari-H ada
misskomunikasi karena banyak peserta yang tidak jadi ikut lomba.
Selanjutnya ada sedikit misskomunikasi dengan bidang yang membuat
soal, panitia sedikit bingung bidang apa yang membuat soal maupun
memberikan case. Hal ini dikarenakan kurangnya arahan dari SC.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Dari evaluasi yang sudah disebutkan di atas, solusi untuk program kerja
ini adalah lebih ditingkatkan lagi komunikasi antara pihak IATMI SMUI dan
SPE UISC maupun antara SC dengan panitia. Perlu dilakukan follow-up
setiap minggunya dan setiap hari menjelang hari-H. Pada awal dibentuk
kepanitiaan, lebih dijelaskan lagi jobdsesc tiap bidangnya dengan detail
supaya mereka mengerti apa yang harus dilakukan. Selanjutnya memberikan
sanksi terhadap peserta yang sudah mendaftar tetapi membatalkan tidak bisa
ikut lomba di hari-H. Hal ini mungkin harus ditulis di petunjuk teknis atau
form pendaftaran. Kemudian menyiapkan list juri dari jauh-jauh hari dan
memfollow up kehadirannya pada saat hari H, seperti menanyakan kapan
mereka di lokasi untuk menghindari keterlambatan.

2. Non Proyek
i. IATMI Insight
1. Jenis Program Kerja

111
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Memberikan pencerdasan dan motivasi kepada member mengenai pekerjaan
dan jenjang karier di bidang kemigasan melalui kisah inspiratif dari
profesional sesuai core competence. Proker ini bersifat mengundang warga.

3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Berdasarkan
daftar hadir atau
formulir
Terdapat registrasi
total 50 terdapat 87
partisipasi partisipasi yang
(member dan datang pada
non program kerja
1 Tercapai
member) ini. Jumlah
yang tersebut telah
menghadiri melampui
acara IATMI parameter
Insight sehingga
dinyatakan telah
tercapai.

Berdasarkan
hasil QC,
didapatkan hasil
bahwa IATMI
80% peserta Insight
mendapatkan mencapai
manfaat dari 92,6%
2 setiap Tercapai partisipan yang
rangkaian merasakan
acara IATMI kebermanfaatan.
Insight Hasil tersebut
menandakan
bahwa
parameter ini
telah tercapai.
Pada IATMI
Berhasil
Insight ini telah
mengundang
berhasil
2
mengundang 2
professional
3 Tercapai professional
pada
yaitu Bapak
rangkaian
Muhammad
acara IATMI
Sodiqin sebagai
Insight
Vice President

112
HSE &
Engineering
Authority dari
PT Pertamina
Hulu Sanga
Sanga, dan
Muhammad
Subhan sebagai
Drilling
Workover
Specialist dari
PT Pertamina
Hulu Indonesia

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
IATMI Insight merupakan acara Inspiring dan Career Talk yang
mendatangkan pembicara untuk menginspirasi dan menceritakan
pengalaman mereka di bidang kemigasan dalam bentuk sharing session
yang dilakukan secara dua arah.
Pada semester 1 ini telah dilaksanakan rangkaian IATMI Insight,
dimana rangkaian program kerja ini memiliki sesi presentasi bagi setiap
pembicara sesuai tema pada TOR dan juga melakukan sesi tanya jawab.
Pada acara ini terdapat 2 pembicara sehingga presentasi dilakukan secara
bergantian. Adapun bentuk acara ini sudah cukup efektif dalam hal
penyampaian materi kepada partisipan dikarenakan waktu presentasi yang
diberikan kepada masing-masing pembicara cukup lama sehingga materi
dapat dibahas cukup mendalam. Untuk menjaga antusias peserta ketika
waktu presentasi maka dilakukan komunikasi dua arah antara pembicara
dan peserta selama berlangsungnya acara. Komunikasi dua arah tersebut
dilaksakanan dengan cara tanya jawab antara peserta dan pembicara ketika
di tengah presnetasi mauapun ketika presentasi berakhir. Bentuk ini cukup
berhasil ketika acara berlangsung sehingga acara berjalan lancar.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan acara IATMI Insight sudah cukup baik, namun dimulai
sedikit terlambat dari jadwal yang seharusnya. Hal ini dikarenakan
pembicara sedikit datang terlambat saat acara berlangsung untuk menemui
seseorang sehingga acara belum bisa untuk dimulai tepat waktu. Melihat
masalah terbsut sebaiknya pembicara diingatkan kembali bahwa acara
akan berlangsung kapan, dipastikan pembicara telah datang di tempat
pada waktu yang telah ditentukan dan dipastikan juga pembicara tidak ada
urusan lagi pada waktu tersebut.
Evaluasi program kerja IATMI Insight lainnya yaitu sedikitnya staff
dari bidang event yang bisa datang pada acara tersebut karena waktu acara
ini berlangsung bertepatan jam kelas sehingga terdapat sedikit kesusahan
ketika melakukan persiapan acara ini. Tetapi hal ini bisa diatasi dengan
meminta bantuan kepada BP atau BPH bidang lain. Untuk jumlah peserta

113
acara ini tidak bermasalah karena cukup banyak yang datang pada acara
ini sehingga secara keseluruhan acara ini lancar.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Secara keseluruhan pelaksanaan program kerja ini sesuai dengan
timeline yang telah dibuat. Penetapan pembicara tidak sesuai dengan
rencana timeline karena susahnya untuk mendapatkan pembicara yang
cocok dengan tema dan waktunya sehingga terlalu mepet pada hari
acaranya. Mundurnya penetapan pembicara ini juga berdampak pada
mundurnya publikasi dan penuansaan mengenai acara ini. Adapun
pelaksanaan sesuai dengan timeline yang direncanakan yaitu pada minggu
pertama Maret, tepatnya pada tanggal 5 Maret 2019.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Mulai lebih awal dalam pencarian pembicara, dan juga mencari link lebih
banyak ke alumni, teman atau perusahaan lain sehingga mendapatkan
pembicara yang cocok sehingga penetapan pembicara tidak terlalu mepet pada
hari acara berlangsung serta tentunya selalu melakukan follow up dan
konfirmasi dengan pembicara. Pembicara juga dipastikan sudah hadir pada
jam acara berlangsung dan dipastikan tidak ada urusan pada jam acara tersebut
sehingga pembicara sudah berada pada ruangan pada jam acara sehingga acara
berlangsung tepat waktu. Untuk pemilihan tanggal waktu pelaksanaanya
harus mempertimbangakan berbagai aspek mulai dari jadwal kuliah tiap
angkatan sampai acara eksternal yang memiliki kemungkinan diadakan
bersamaan/berdekatan dengan jadwal acara IATMI Insight sehingga peserta
dan staff terutama bidang Event yang datang akan banyak.
Solusi untuk kesulitan pada saat publikasi yaitu dengan cara lebih awal
untuk meminta poster yang diinginkan ke bidang Digital Marketing untuk
publikasi serta seslalu follow-up ke bidang tersebut soal posternya, sehingga
ketika publikasi tidak terlalu mepet dan tidak kesusahan.
E. Penutup
1. Kesimpulan

114
Dari keseluruhan lima program kerja Divisi Event, telah dilaksanakan 2 proker
yaitu IATMI Insight dan ILLUSION yang terlaksana pada semester 1 kemarin. Dilihat
dari rangkaian progam kerja yang telah dilaksanakan pada semester 1 ini, Divisi Event
sudah mampu untuk mencapai parameter – parameter keberhasilan pada setiap proker
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Proker – proker lainnya yang belum terlakasana yaitu Field Trip, Company Visit,
dan rangkaian PGD yang akan dilakasanakan pada semester berikutnya setelah
pengumpulan LPJ semester 1 ini. Proker – proker tersebut telah dijadwalkan untuk
pelaksanaanya yaitu Fieldtrip dilaksanakan sekitar minggu ke-4 bulan September,
Company Visit sekitar minggu ke-5 bulan Oktober, dan rangkaian PGD yang bertahap
sampai periode 2019-2020. Oleh karena itu, program kerja Divisi Event yang belum
terlaksana tidak dapat dihitung serta diukur pencapaiannya dalam pembuatan LPJ ini.
Secara keseluruhan, Divisi Event sudah mampu berhasil dalam menjalankan program
kerjanya.
Beberapa visi dan misi Divisi Event juga sudah tercapai pada semester ini. Untuk
program kerja yang sudah terlaksana, tidak terdapat masalah yang cukup berarti
mengenai waktu pelaksanaannya. Dari proker-proker yang ada di Divisi Event
dirasakan sudah memberikan kebermanfaatan untuk member IATMI SMUI.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Untuk IATMI Insight, langkah strategis tahun depan dapat menjadikan proker
ini lebih baik lagi dengan tidak jauh berbeda bentuknya dengan tahun ini yaitu
berbentuk sharing session yang dilakukan dua arah dengan tema acara ditentukan
di awal semester sesuai topik migas yang lebih menarik dan sedang banyak
dibicarakan. Pencarian professional sebagai pembicara untuk IATMI Insight juga
dapat dilakukan minimal 2 bulan sebelum acara. Target pembicara ialah
professional dengan track record yang bagus di industri migas dan dikenal banyak
orang sehingga acara menjadi lebih menarik bagi peserta yang datang. Selalu
komunikasi dengan pembicara dan dipastikan agar pembicara akan datang tepat
waktu.
Terdapat pula ILLUSION yang merupakan proker proyek yang berkolaborasi
dengan SPE UISC . Program kerja ini berupa kompetisi internal member IATMI
SMUI dan SPE UISC. Langkah-langkah yang akan dilakukan ialah penentuan
konsep acara keseluruhan oleh PO dan WaPO ILLUSION, pemilihan staff-staff
IATMI SMUI yang kompeten untuk membentuk rangkaian BPH ILLUSION, serta
pematangan konsep acara secara detail. Komunikasi antara BPH Divisi Event
IATMI maupun SPE dengan BPH proker ILLUSION ini harus tetap dijaga agar
memperoleh hasil yang maksimal. Penentuan waktu yang tepat untuk melakuakan
lomba pada rangkaian ILLUSION ini juga harus dilaksanakan. Persiapan yang
mulai lebih awal akan sangat baik untuk dilakukan sehingga tidak tergopoh – gopoh
untuk menyiapkan acara ini yang memerlukan cukup banyak waktu dan tenaga.
Publikasi juga sangat diperhatikan pada program kerja ini untuk menarik perhatian
member, sehingga member mau berpartisipasi pada rangkaian acara ini.
Dilakukannya follow-up yang konstan terhadap peserta yang ingin mengikuti acara
ini juga sangat perlu untuk memastikan apakah peserta akan datang mengikuti
acara tersebut, supaya tidak ada peserta yang tiba–tiba membatalkan untuk tidak

115
ikut program kerja ini. Jika ada yang tiba–tiba membatalkan maka perlu diberi
hukuman atau sanksi kepada peserta agar mencegah peserta membatalkan
keikutsertaanya. Dikarenakan peserta adalah hal yang sangat vital pada program
kerja ini.

 Rencana Strategis Semester Selanjutnya


Rencana strategis yang dilakukan Divisi Event untuk semester selanjutnya
adalah berkoordinasi dengan Alumni TGP (Teknik Gas dan Petroleum) UI yang
terjun langsung di dunia kemigasan dan/atau IATMI Pusat terkait keberlangsungan
program kerja Field Trip. Koordinasi yang dilakukan adalah berupa menghubungi
narahubung Alumni TGP UI dan/atau IATMI Pusat yang dapat menghubungkan
IATMI SMUI dengan perusahaan/professional terkait pencarian perusahaan untuk
Field Trip. Setelah pencarian perusahaan untuk Field Trip telah dilakukan sebagai
antisipasi kemunduran jadwal dari perusahaan dan penolakan dari perusahaan
bersangkutan. Langkah selanjutnya ialah menjaga komunikasi dengan narahubung
serta follow up yang bersifat konstan terhadap perusahaan agar menghasilkan
eksekusi proker yang maksimal.
Proker lainnya pada semester selanjutnya adalah Company Visit. Rencana
strategis proker non-proyek Company Vist hampir sama dengan Field Trip yaitu
menghubungi narahubung Alumni TGP (Teknik Gas dan Petroleum) UI yang terjun
langsung di dunia kemigasan dan/atau IATMI Pusat terkait pencarian perusahaan
yang akan dikunjungi. Pencarian dilakukan sejak awal semester untuk dan terus
berkoordinasi dengan narahubung. Follow up secara konstan terhadap perusahaan
agar mencapai hasil yang maksimal.
Untuk program kerja PGD yang merupakan proker proyek IATMI SMUI
bersama IMTK FTUI/SPE UISC/SBE UISC, perlu dilakukannya analisis dan
pertimbangan-pertimbangan bentuk proker tersebut. Pertimbangan-pertimbangan
yang perlu diperhatikan selain biaya juga esensi dari acara dan tujuan utama
diadakannya PGD itu sendiri. Selain itu, perlu dijaganya koordinasi antara masing-
masing lembaga dan antar lembaga-BPH PGD untuk menghindari miskomunikasi
dan tercapainya acara yang sukses.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

116
Kondisi
Untuk
internal Seluruh
koordinasi
baik, BP program
dengan
inisiatif kerja
Event stakeholder 4
dalam berjalan
berjalan
mengerjakan dengan
dengan
tanggung sangat baik.
lancar
jawabnya.

117
LPJ DIVISI KEANGGOTAAN

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Tercapai. Divisi
keanggotaan telah
Bertanggung jawab atas
merekapitulasi Tidak terdapat kendala
1 database member IATMI
database member dalam pelaksanaannya.
SMUI 2018
IATMI SMUI 2019
pada microsoft excel

Tercapai. Selama ini


BPH semakin sibuk
divisi keanggotan
sehingga semakin
Bertanggung jawab terhadap yang selau memegang
2 susah untuk
penjagaan internal lembaga pemeran utama dalam
menentukan waktu
merencanakan
konsol.
konsolidasi BPH.

Bertanggung jawab terhadap Tercapai. Sudah


Jumlah member yang
pengembangan soft skill dilaksanakannya PL
3 menghadiri proker
seluruh elemen IATMI SMUI Week pada semester
tersebut sedikit.
2018 1.

Tercapai. SC
Terdapat beberapa
kaderisasi merupakan
nama BPH maupun
kadiv keanggotaan.
Bertanggung jawab terhadap staff yang mengikuti
4 Keanggotaan juga
kaderisasi IATMI SMUI 2018 SPJ umum semester 1,
mengatur lembaga
namun tidak ada
untuk menjalani
nilainya.
sistem kader.

Pencapaian Visi dan Misi Lembaga


Menjadikan bidang keanggotaan IATMI SMUI 2019 yang bersahabat, dan
mengayomi guna menciptakan iklim kebermilikan member dan pengurus terhadap
IATMI SMUI.
Bersahabat

119
Keanggotaan berperan dalam meningkatkan rasa kekeluargaan dan menjembatani antar
setiap elemen yang terdapat pada IATMI SMUI, yaitu BPH, staff, dan member agar tercipta
hubungan yang baik.
Pada semester I, visi keanggotaan pada poin bersahabat berjalan dengan baik dengan
adanya beberapa proker yang mendukung terlaksananya visi ini, diantaranya memfest
dimana tempat bagi member (staff & member non staff) untuk bertemu dan berinteraksi
antar sesama member dan mengenal BPH IATMI SMUI. Selain itu, melalui tugas apresiasi
member dimana member akan diapresiasi oleh lembaga IATMI SMUI baik secara personal
ataupun poster. Pada semester 1 juga telah dilaksanakan welcoming staff dimana tempat
berkumpul dan mempererat relasi antara pengurus IATMI SMUI.
Mengayomi
Menjadi konseptor dan eksekutor yang dapat bermanfaat untuk seluruh elemen IATMI
SMUI dimana dapat membuat rancangan konsep yang dapat dirasakan manfaatnya oleh
member (staff & member non staff) IATMI SMUI serta bertanggung jawab atas orang-
orang yang akan melanjutkan IATMI berikutnya sehingga dapat meningkatkan kualitas
kepribadian dari staff IATMI SMUI.
Kebermilikan
Menjalin koordinasi yang efektif dan efisien serta menciptakan suasana nyaman antara
BPH dan BP Keanggotaan maupun dengan bidang lain sehingga terwujudnya kerjasama
yang baik dalam menjalankan tugas.
Koordinasi ini dapat tercipta yang dibentuk dengan adanya konsolidasi bidang.
Konsolidasi bidang Keanggotaan pada semester 1 telah dilaksanakan sebanyak 1 kali
dengan kehadiran 100% baik BPH maupun BP Keanggotaan. Sedangkan, untuk
meningkatkan koordinasi dengan bidang lain pun, dengan konsolidasi BPH IATMI SMUI
yang telah dilaksanakan 1 kali pula pada semester 1 ini, dengan kehadiran seluruh BPH
IATMI SMUI 2019. Dengan diadakannya konsolidasi dapat mempererat hubungan baik
agar tercipta koordinasi dan suasana kerja yang nyaman

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Keanggotaan IATMI 2019 memiliki 3 misi
dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kedekatan dan kepedulian antar pengurus Keanggotaan terhadap bidang
dan Lembaga IATMI SMUI secara keseluruhan.
Parameter :
a. Melakukan Rapat Bidang sebanyak minimal 2 kali selama sebulan dalam tiap
bulan aktif
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, sudah memenuhi target yaitu sudah
melaksanakn rapat bidang selama 8 kali selama bulan aktif dari bulan februari
sampai bulan mei.
b. Jumlah minimal kehadiran staff tiap rapat bidang 70%
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, kehadiran tiap rapat bidang mencapai
83.3%.
c. Perwakilan dari staff keanggotaan menghadiri 100% program kerja keanggotaan
Pencapaian :

120
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, perwakilan dari staff keanggotaan
menghadiri 100% program kerja keanggotaan.
d. Melakukkan konsolidasi bidang sebanyak minimal 3 kali
Pencapaian :
Parameter ini diukur untuk waktu selama satu tahun kepengurusan. Untuk Semester
1, bidang keanggotaan baik BPH maupun staff (full team) mengadakan konsolidasi
diluar kampus satu kali. Pada Semester berikutnya pun, akan diadakan konsolidasi
bidang sehingga kemungkinan besar parameter ini untuk tercapai.
e. Setiap staff pernah melakukan apresiasi secara personal
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, apresiasi member secara persona
berjalan cukup baik dimana untuk penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada
bagian arahan ketua.
2. Meningkatkan kualitas kepribadian dari setiap elemen IATMI SMUI.
Parameter :
a. Rata-rata nilai FPT seluruh pengurus (staff) IATMI SMUI 2019 adalah 2,40.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, data untuk FPT belum diberikan oleh
MPM sehingga tidak bisa mempresentasikan hasil FPT pada semester 1.
b. Kebermanfaatan yang dirasakan oleh proker PL WEEK dan FLP diatas 65%.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, sudah terlaksananya proker PL
WEEK dan memiliki nilai kebermanfaatan sebesar 82%.
c. Calon Ketua IATMI SMUI 2020 minimal 1 orang
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan.
3. Meningkatkan rasa kebermilikan antar pengurus dan member terhadap lembaga IATMI
SMUI.
Parameter :
a. Staff merasakan kepuasan terhadap proker keanggotaan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, sudah terlaksananya beberapa proker
yaitu PL WEEK dengan kepuasaan sebesar 82% dan Member Festival sebesar
87.75%.

b. Jumlah partisipasi proker keanggotaan dari tahun lalu meningkat


Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan. Namun, untuk Semester 1 ini, sudah terlaksananya beberapa proker
yaitu dari jumlah partisipan sebanyak 9 orang menjadi 33 orang, member festival
dari jumlah partisipan sebanyak 54 orang menjadi 65 orang.
c. Minimal ada 1 staff keanggotaan menjadi pengurus keanggotaan
121
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena parameter ini untuk satu tahun
kepengurusan.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Materi kurikulum kaderisasi yang telah disampaikan pada semester 1 ini teridiri dari
SPJ Umum mengenai ke-IKM-an dan kepemimpinan, Arahan ketua lembaga berupa
wawasan mengenai organisasi IATMI serta ilmu kemigasan, dan SPJ bidang mengenai
wawasan khusus dari bidang Keanggotaan.
Penyampaian materi SPJ Umum mengenai wawasan ke-IKM-an FTUI terdiri dari
beberapa poin, diantaranya kode etik, sejarah, tujuan, usaha, landasan, sifat, status,
system, identitas, keanggotaan, dan lembaga-lembaga beserta hak dan kewajibannya.
Sedangkan untuk materi mengenai kepemimpinan pun terdiri dari beberapa poin, antara
lain : Self-awarness, self-motivation, dan self-regulation.
Penyampaian materi yang berasal dari arahan ketua lembaga mengenai
pengetahuan terkait ilmu dasar kemigasan dan energy, pengetahuan tentang IATMI
baik Seksi Mahasiswa ataupun Pusat, pengetahuan tentang fungsi dari setiap bidang
yang terdapat dalam IATMI SMUI, memiliki pengetahuan terkait keterkaitan dan garis
koordinasi antar bidang, serta mengetahui garis koordinasi antara IATMI SMUI dengan
pihak eksternal seperti, lembaga di FTUI, alumni IATMI SMUI, IATMI Pusat, dan
IATMI SM lain.
Penyampaian materi SPJ dari bidang keanggotaan mengenai nilai-nilai khusus yang
memnyesuaikan kompetensi bidang. Pada semester 1 ini, materi yang telah ditanamkan
diantaranya : wawasan terkait fungsi administrasi dan internal dari bidang keanggotaan
yang telah ditanamkan pada awal kepengurusan yang dimaksudkan agar staff dapat
mengerjakan tugasnya dengan baik karena dianggap sudah mengerti fungsi tersebut.
Selain itu, dengan menjalankan proker, staff sudah mampu untuk mengapresiasi
member dan berkoordinasi ataupun berinteraksi dengan banyak pihak dimana hal
tersebut tecantum pada standard kompetensi Kurikulum kaderisasi bidang
Keanggotaan.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (x)
SPJ A
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
Arahan 1.1 3 -
Ketua 1.2
Lembaga
SPJ Bidang 1.1
1.2
2.1

122
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Proses penanaman poin-poin yang terdapat pada kurikulum kaderisasi untuk SPJ
umum dilakukan melalui penanaman bersama yang berkolaborasi dengan organisasi
yang ada di DTK, yakni IMTK, SPE, dan SBE. Hal tersebut dilakukan untuk
mempersingkat waktu karena menurut kami agar staff tidak jenuh dengan penanaman
materi ini sebab staff IATMI SMUI beberapa juga menjadi staff lainnya maka
diputuskan untuk meminta fraksi dari MPM teknik kimia untuk menanamkan materi
SPJ Umum tersebut. Sedangkan untuk penanaman materi arahan dari ketua lembaga
dan kompetensi bidang dilaksanakan melalui rapat bidang baik disampaikan di sela-
sela agenda rapat ataupun agenda rapat dikhususkan untuk penanaman materi tersebut,
seperti menunjukkan adanya database member yang telah terkumpul sejak beberapa
tahun sebelumnya hal itu menunjukkan fungsi dari administrasi dan menjelaskan
dengan adanya proker apresiasi member akan menunjukkan dungsi internal dari bidang
keanggotaan. Untuk penanaman kurikulum kaderisasi bidang juga dapat ditanamkan
saat menjalankan proker, dimana dengan menjadi salah satu pj proker, staff akan
tertanamkan hal-hal seperti interaksi dan koordinasi dengan berbagai pihak.
Saat pelaksaan penanaman materi Kurikulum kaderisasi mengalami beberapa
hambatan, antara lain: untuk penanaman tersebut dimana untuk penanaman SPJ umum
yang dilakukan bersama hambatan yang didapatkan jadwal yang kosong antar
organisasi dan staff yang mayoritas dari angkatan 2018 juga mpm yang akan
menyampaikan materi, serta peminjaman kelas. Sedangkan untuk penanaman arahan
ketua lembaga dan kompetensi bidang yang biasanya dilaksanakan pada rapat bidang,
hambatan yang dialami ialah jadwal rapat bidang yang terkadang bentrok antar BPH
dan staff.
Untuk meminimalkan hambatan mengenai jadwal tersebut, perlu direncanakan
jauh-jauh hari atau dari awal sudah di plot sehari untuk menanamkan materi tersebut
bersama organisasi lainnya. Mungkin untuk penanaman arahan ketua lembaga dapat
dibuat bersama seluruh staff IATMI SMUI agar dapat meminimalisir terdapat BPH
yang skip menyampaikan materi tersebut. Sebelum hari-H penanaman terlaksana,
bagikan file kepada staff agar sebleumnya staff bisa membaca terlebih dahulu sehingga
saat materi dijelaskan dan staff masih belum mengerti dapat bertanya
C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Selama satu semester, koordinasi antara ketiga BPH dengan BP sudah berjalan
dengan cukup baik. BP telah dapat melakukkan tugasnya dengan baik dan dapat
berkomunikasi dengan sangat baik. Sebagian besar BP mampu terbuka kepada BPH
apabila terdapat kesulitan dan keresahan. BP juga sudah mampu memposisikan BPH,
tidak hanya sebagai partner kerja, tapi juga sebagai teman. Pada semester ini, dalam
mengerjakan pembuatan proker baik staff gath, memgath, maupun PL Week, BP telah
mampu bertanya tanpa sungkan kepada BPH apabila ada hal yang mereka bingungkan
dan juga dapat memberikan masukan ide dan saran atau proker yang mereka pegang.

123
Evaluasi yang ada terkait koordinasi BPH-BP Keanggotaan IATMI SMUI 2019 adalah
masih terdapat BP yang terkadang tidak bisa hadir dalam kegiatan bidang tetapi saat
diberikan tanggung jawab mereka melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan
sangat baik sehingga hal tersebut tidak menjadi masalah besar. Selain itu, masih ada BP
yang sulit dijangkau oleh BPH dan belum sepenuhnya terbuka. Sejauh ini belum ada
hambatan yang berarti terkait koordinasi antara BPH dan BP. Kedepannya, BPH dapat
lebih mendekatkan diri kepada BP yang masih belum terbuka agar BP tersebut dapat
merasakan kedekatan dengan bidang Keanggotaan.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi antara BPH Keanggotaan dalam hal proker kolaborasi terjadi pada
proker PL Week. Koordinasi yang terjadi sudah cukup baik dengan rapat koordinasi
yang terlaksana dengan baik. Namun, masih sering terjadi miskomunikasi pada awal
perencanaan dan pada saat pelaksanaan acara, serta masih terjadinya late reply pada
grup koordinasi sehingga hal tersebut perlu diperbaiki untuk pelaksanaan tahun depan.

Koordinasi antar BPH Keanggotaan telah berjalan dengan sangat baik terkait hal
follow-up, saling mengingatkan, dan saling bertukar pikiran dalam hal saran dan solusi
terkait bidang. Kedekatan antar BPH juga sudah terjalin dengan sangat baik, baik di
dalam bidang maupun di luar bidang Keanggotaan. Meskipun masih ada late reply yang
terjadi dalam bekerjasama dikarenakan perbedaan jadwal antar angkatan dan terjadinya
skip saat berkoordinasi satu sama lain, namun hal itu masih dapat di-handle dengan
komunikasi dan keterbukaan yang baik antar ketiga BPH Keanggotaan IATMI SMUI.
Antar BPH Keanggotaan-BPH IATMI SMUI 2019, sudah mulai terlihat
keterbukan dan internal bonding satu sama lain. Komunikasi antar BPH juga telah
terjadi dengan sangat baik dan tidak ada canggung satu sama lainnya. Namun dalam
hal berkoordinasi masih dapat dibilang belum cukup maksimal karena masih cenderung
terjadi hanya pada rapat BPH. Kedepannya, perlu ditingkatkan kepedulian satu sama
lain untuk lebih berkoordinasi satu sama lain di luar rapat BPH terkait proker-proker
maupun masalah bidang yang ada di IATMI SMUI 2019.
3. Analisis SWOT Bidang
- Strength: Bidang keanggotaan memiliki pengurus-pengurus yang bertanggung
jawab, inisiatif, berkualitas, dan memiliki banyak potensi dalam melaksanakan
tugas-tugasnya serta mengembangkan tugas tersebut agar menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Selain itu kedekatan antar pengurus terutama pegurus inti juga sangat
baik sehingga mempermudah kerjasama dan koordinasi satu sama lain.
- Weakness: Bidang keanggotaan memiliki beberapa kekurangan dimana para
pengurusnya masih sering melaksanakan tugas menjelang deadline pelaksanaan
atau pengumpulan sehingga terkadang terburu-buru dalam menyelesaikan
tugasnya. Selain itu, masih sering terjadi skip dalam detail tugas sehingga masih
perlu diperbaiki.
- Opportunity:Bidang keanggotaan memiliki potensi dalam melaksanakan
komunikasi antar sesama bidang maupun dengan bidang lain sehingga tidak mudah
terjadi miskomunikasi. Selain itu, pengurus-pengurus lain di IATMI SMUI 2019
cenderung mendukung program kerja bidang Keanggotaan yang membuat program

124
kerja berjalan dengan lebih baik dan lancar. Selain itu, program kerja bidang yang
berbentuk refreshing lebih menarik untuk didatangi oleh member dan pengurus.
- Threat: Kesibukan akademis dan organisasi maupun kepanitiaan lain dapat
menghambat berjalannya bidang Keanggotaan terutama dalam menentukan jadwal
pertemuan bidang.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Menentukan hari pasti rapat di awal kepengurusan agar nantinya tidak susah
dalam menentukan jadwal rapat bidang. Melaksanakan perencanaan proker secara
kasar dari awal pembuatan lembar perencanaan dan eksekusi proker agar tidak
terjadi perencanaan yang dekat dengan deadline. Melaksanakan reminder per bulan
untuk setiap proker dan tugas.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melaksanakan reminder tiap bulan untuk tugas dan proker yang akan datang
serta jadwal rapat. Pada saat mendekati proker, dilaksanakan reminder setiap hari
atau dua hari sekali untuk memperhatikan progress dari persiapan proker.
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Kurikulum Kaderisasi
1. Jenis Program Kerja
Administrasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Mempersiapkan orang-orang yang akan meneruskan kepengurusan lembaga
IATMI SMUI selanjutnya dengan membuat dan melakukan pengontrolan
kurikulum kaderisasi untuk semua pengurus lembaga serta membuat
pelatihan untuk pengembangan pengurus.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Parameter ini tercapai


Terbentuknya karena setiap bidang telah
kurikulum membuat kurikulum
1 kaderisasi setiap Tercapai kaderisasi yang
bidang menyesuaikan dengan
kompetensi masing-
masing bidang.

Rata-rata FPT
staff untuk tiap Pada semester 1 parameter
2 bidang adalah Tercapai ini telah tercapai dengan
2,40 nilai FPT tiap bidang 2.4

125
Pada semester 1, setiap
Setiap bidang bidang sudah memiliki
minimal memiliki kriteria nama yang siap
1 nama yang siap untuk meneruskan
3 untuk meneruskan Tercapai kepengurusan selanjutnya
kepengurusan jika dilihat dari nilai fpt
selanjutnya yang diatas 2.4. Namun
parameter ini akan ditinjau
kembali pada semester 2.
Terlaksananya
penanaman materi
kemigasan kepada Parameter ini belum
staff untuk tiap Belum terlaksana karena
4
bidang minimal 1 tercapai rencananya akan diadakan
kali selama pada semester 2.
kepengurusan

Terlaksananya Parameter ini belum dapat


kurikulum Belum terukur karena parameter
5
kaderisasi setiap Tercapai ini untuk satu tahun
bidang kepengurusan.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Penanaman SPJ Umum disesuaikan dengan kurikulum yang dibuat
oleh MPM FTUI dimana kurang dilakukan follow up, sehingga untuk
mempersingkat waktu dan bertujuan agar staff tidak jenuh dengan materi
ini yang akan ditanamkan oleh organisasi lain maka untuk penanaman
materi SPJ Umum dilaksakan bersama dengan IMTK dan juga KPD DTK
lainnya karena staff IATMI SMUI beberapa juga merupakan staff IMTK
ataupun KPD DTK lain. Sedangkan nilai yang masuk dalam kurikulum
IATMI SMUI adalah kemigasan dan kompetensi masing-masing divisi.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan proker ini berupa penanaman materi kurikulum
kaderisasi oleh BPH bidang masing-masing kepada staffnya melalui
penyampaian materi saat rapat ataupun saat proses pengerjaan (eksekusi)
proker. Penyampaian materi oleh BPH bidang ini berasal dari arahan SC
Kader yang dipegang oleh bidang Keanggotaan. SC kader akan
memberikan arahan mengenai system penyampaian materi tersebut
kepada staffnya.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Tidak ada perubahan pada pelaksanaan kurikulum kaderisasi karena
berjalan dengan meyesuaikan timeline yang telah dibuat.
 Gantt Chart Perencanaan

126
 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak ada perubahan pada pelaksanaan kurikulum kaderisasi karena
berjalan dengan meyesuaikan timeline yang telah dibuat.
5. Rencana dan strategi Program Kerja
Sistem pelaksanaan UAT dianggap kurang efektif karena harus menunggu
ada pengawas yang berasal dari fraksi departemen lain maka harus
menyesuaikan waktu dengan pengawas tersebut. Sebaiknya untuk waktu
dibuat lebih fleksibel atau mungkin pengawas berasal dari mpm fraksi
departemen masing-masing. Selain itu, Pelaksanaan penanaman materi harus
dilakukan sesuai TOR dan timeline yang ada.
ii. Staring Party
1. Jenis Program Kerja
Internal Pengurus (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai wadah bagi pengurus IATMI SMUI untuk mempererat tali
persaudaraan dan bisa lebih saling mengenal.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Staring party terdiri
dari dua rangkaian
acara yaitu
welcoming staff
dan ready cup. Pada
semester 1 telah
50%
dilaksanakannya
pengurus
welcoming staff,
IATMI
sebanyak 68%
menghadiri Belum
1 pengurus IATMI
salah satu Tercapai
menghadiri
dari
welcoming staff
rangkaian
yaitu 17 dari 25
proker
pengurus IATMI.
Presensi kehadiran
Ready Cup belum
dapat diukur pada
semester 1.

127
80% peserta
Sebanyak 100%
merasakan
peserta yang hadir
kepuasaan
2 Tercapai terpuaskan oleh
proker
proker Welcoming
Welcoming
Staff
Staff

80% peserta
merasakan Ready Cup baru
Belum
3 kepuasaan akan terlaksana
Tercapai
proker pada Semester 2
Ready Cup

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk Welcoming Staff dinilai telah dapat menunjang poin GBPKD
D2 maupun tujuan dari program kerja ini sendiri. Bentuk games antar
bidang dirasa telah cukup efektif dalam membentuk internal bonding di
awal kepengurusan. Dengan bentuk ini, baik staff maupun para BPH dapat
berbaur satu sama lain tanpa melihat bidang dan itu menjadi pengerat
kedekatan terutama di awal kepengurusan mengingat para pengurus
belum saling kenal satu sama lain. Selain itu, bentuk apresiasi pada
pemenang games juga dapat meningkatkan nilai apresiasi dan kedekatan
antara pengurus dengan lembaganya.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Teknis pelaksanaan proker pada hari-H dinilai telah berjalan baik.
Tidak ada hambatan berarti diluar waktu pelaksanaan yang sedikit
mundur, namun semua rangkaian acara dapat terlaksana dengan sangat
baik. Pada proses perencanaan proker, hambatan terjadi pada minimnya
waktu persiapan proker akibat timeline yang padat di awal semester.
Proker baru dipersiapkan dengan matang H-1 sehingga pemilihan
makanan dan segala persiapannya dimulai dengan sangat terburu-buru.
Namun, hal ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa ada masalah yang
berarti pada saat pelaksanaan proker.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan program kerja Staring Party berjalan sesuai rencana. Pada
perencanaan, Staring Party di-plot pada minggu pertama bulan Februari
dan terlaksana pada tanggal 1 Februari 2019. Hambatan yang terjadi

128
adalah dikarenakan waktu pelaksanaan proker masih pada masa liburan
kuliah, ada banyak staff yang tidak dapat mengikuti proker.
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak ada perubahan pada pelaksanaan proker
5. Rencana dan Strategi Program Kerja
Masalah yang terjadi pada program kerja Staring Party lebih pada
perencanaan proker yang mendadak. Hal ini dapat diperbaiki dengan
perencanaan kasar mengenai detail acara yang dibuat dari awal pembuatan
proker dikarenakan pada awal kepengurusan timeline yang ada sangatlah
padat sehingga persiapan dari awal akan mempersingkat waktu persiapan
menjelang hari-H. Selain itu, penempatan waktu pada saat liburan sebisa
mungkin diminimalisir apabila timeline memadai.

iii. Member Gathering


1. Jenis Program Kerja
Relasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai wadah bagi IATMI SM UI untuk mendekatkan member satu sama
lain untuk mempererat hubungan antara member dengan lembaga IATMI SM
UI.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Sebanyak 65
member
Minimal 50
IATMI SMUI
member
2019
menghadiri
1 Tercapai menghadiri
acara
proker
Member
Member
Gathering
Gathering.

129
Sebanyak 21
orang dari 25
80% BPH orang BPH
menghadiri menghadiri
2 acara Tercapai acara Member
Member Gathering
Gathering dengan
presentase
84%
Sebanyak
80% peserta 94% peserta
merasakan yang hadir
kepuasan merasakan
3 Tercapai
proker kepuasan
Member pada acara
Gathering Member
Gathering.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk permainan pos pada acara Member Gathering dianggap telah
dapat menunjang tujuan proker dalam mendekatkan member dan
pengurus serta poin GBPKD C1 dan C2 mengenai silaturahmi dan
interaksi antara lembaga dengan warga. Bentuk acara Member Gathering
ini telah dapat meningkatkan kedekatan antara sesama member maupun
antara member dengan pengurus IATMI lewat pembagian kelompok
secara acak.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Pada proses perencanaan, tidak ada masalah berarti yang dialami
akibat berbagai masukan dan saran antar pengurus bidang. Selain itu, BPH
lain juga telah berkoordinasi dengan baik untuk menjadi PJ games pada
saat pelaksanaan proker. Pada saat pelaksanaan, hambatan hanya terjadi
di awal persiapan proker akibat waktu yang mepet dalam menyiapkan
kelas dan waktu pelaksanaan yang sedikit mundur. Selain itu, perpindahan
antar kelompok menuju pos lainnya juga sedikit ricuh akibat kurang
terkoordinasinya kelas dan terbatasnya besar ruangan kelas. Selain itu,
pada awal pelaksanaan proker, agak sulit mengumpulkan member untuk
datang ke kelas yang membuat waktu mulai proker sedikit mundur.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

130
 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan
Pelaksanaan proker berjalan sesuai rencana. Pada perencanaan proker
dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Februari dan terlaksana pada
tanggal 14 Februari 2019.
5. Rencana dan Strategi Program Kerja
Masalah yang terjadi pada program kerja Member Gathering ini lebih
kepada kesulitan pangajakan member untuk datang. Kedepannya dapat dibuat
publikasi langsung dari lembaga yang turun ke member untuk lebih mengajak
membernya datang ke program kerja. Selain itu, perlunya kematangan dalam
teknis acara baik penempatan pos dan sebagainya agar tidak ricuh saat acara
dimulai.
iv. PL WEEK
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Sebagai wadah untuk membekali member IATMI mengenai softskill yang
dibutuhkan pasca kampus

3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Minimal 50
70 Member
Member
IATMI
IATMI
menghadiri
1 menghadiri Tercapai
proker PL
proker PL
WEEK
WEEK

Pada parameter
80% ini tercapai
member dimana dapat
yang dilihat pada
menghadiri hasil QC yang
PL WEEK terlah di rekap
mendapat oleh bidang
2 Tercapai
manfaat Litbang yang
setelah menyatakan
mengikuti bahwa nilai
acara PL kebermanfaatan
WEEK proker ini
sebesar
83.75%, maka

131
dapat dikatakan
bahwa member
IATMI
mendapatkan
manfaat setelah
mengikuti
proker ini.

60%
member
yang Borang
menghadiri, pemahaman
Belum
3 memahami materi masih
Tercapai
materi PL dalam proses
WEEK yang rekapitulasi.
ditanamkan

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
PL Week 2019 merupakan serangkaian acara yang diadakan pada
tanggal 12-14 Maret 2019 dan terdiri atas dua seminar. Seminar-seminar
yang diadakan dalam PL Week membahas mengenai pengenalan diri dan
berguna untuk menggali potensi setiap mahasiswa sehingga dapat
menentukan tujuannya pada kehidupan pasca kampus. Dengan
menggunakan proker berbentuk seminar diharapkan mahasiwa nantinya
dapat lebih menangkap materi pembicara karena bersifat santai dan mudah
untuk diterima. Materi yang disampaikan juga bersifat general sehingga
selain dapat dipahami dengan mudah, juga dapat bermanfaat untuk lebih
banyak orang yang berpartisipasi.
Karena proker berupa proker pembekalan serta bertujuan untuk
membekali mahasiswa dengan softskills yang dibutuhkan di kehidupan
pasca kampus, bentuk proker berupa seminar dianggap cukup dalam
memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam halt sb. Melalui seminar-seminar
yang diadakan, mahasiswa memperoleh ilmu, pengetahuan, atau tips and
tricks yang dapat digunakan pada kehidupan pasca kampus.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


PL Week merupakan serangkaian acara yang diadakan pada tanggal
12-14 Maret 2019 yang terdiri atas dua kali seminar. Seminar pertama
diadakan pada tanggal 12 Maret 2019 pukul 13.00 di ruang K.301.
Seminar ini mengusung tema “ikigai” dan mengundang Founder & CEO
dari Rumah Belajar Keluarga sebagai pembicaranya. Seminar kedua
diadakan pada tanggal 14 Maret 2019 pukul 16.00 di ruang Chevron.
Seminar ini mengusung tema “Newest Top Skill in 2020” dan
mengundang seorang pembicara yang bekerja di Pacific Route
Communication Agency.

132
Adapun tema yang dipilih pada kedua seminar dirasa cukup memenuhi
kebutuhan member serta fasilitas yang menunjang acara juga udah sesuai
dengan yang direncanakan. Baik seminar pertama maupun seminar kedua
berlangsung dengan tepat waktu. Adapun kendala teknis yang dialami
adalah kesiapan pada registrasi. Namun pada seminar kedua kendala tsb
telah ditingkatkan.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak ada perubahan pada pelaksanaan kurikulum kaderisasi karena
berjalan dengan meyesuaikan timeline yang telah dibuat.
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Proker ini merupakan proker kolaborasi antara Kemahasiswaan
IMTK, HRD SPE UI SC, Internal SBE UI SC, dan Keanggotaan IATMI
SM UI. Adapun dalam pembagian jobdesc, IATMI bertugas mengurus
desain dan publikasi acara, SBE bertugas mengurus materi dan pembicara,
SPE mengurus teknis, dan IMTK mengurus registrasi. IATMI bertugas
merencanakan publikasi acara seperti poster dan sounding ke gazeb.
Adapun dibuat poster coming soon dan poster untuk setiap H-7, H-3, H-
2, H-1, dan hari H. Sounding ke gazeb diikuti oleh perwakilan Lembaga
dan terlaksana sebanyak dua kali. Adapun koordinasi antara Lembaga
dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kehadiran pada saat rapat
koordinasi acara. Dengan kehadiran seluruh perwakilan Lembaga,
miskomunikasi sebelum atau saat acara dapat diminimalisir dan
kelancaran acara dapat terjamin.
5. Rencana dan Strategi Program Kerja
PL WEEK dapat ditingkatkan dengan meningkatkan koordinasi antar
Lembaga dan meningkatkan kesesuaian teknis pelaksanaan pada hari-h.
Kalaupun terdapat perubahan rencana, bisa dirundingkan Bersama sehingga
dapat diperoleh penyelesaian yang telah disetujui oleh semua Lembaga
terkait. Karena koordinasi dalam proker ini sangat penting, semua Lembaga
yang terkait juga harus bersikap aktif dan kooperatif sehingga beban kerja
pada semua lembaga rata dan Sama.

E. Penutup
1. Kesimpulan

133
Dari laporan pertanggung jawaban yang telah dijabarkan, dapah diketahui bahwa
kinerja bidang keanggotaan hingga semester 1 belum terlalu baik melaksanakan
fungsinya karena dapat dilihat masih terdapat beberapa parameter yang tidak tercapai.
Beberapa hambatan yang dialami antara lain kehadiran member yang tidak terlalu
banyak pada setiap proker. Selain itu, konsep yang diusulkan masih belum dapat
menarik perhatian member dan staff untuk datang ke proker tersebut. Namun,
koordinasi dan interaksi antar setiap elemen pada IATMI SMUI sudah cukup baik.
2. Rencana Strategis Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
o Mempikirkan inovasi yang dapat menarik perhatian member baik untuk
proker member festival ataupun rangga cup mulai dari konsep acara, waktu,
tempat, games, publikasi, makanan dsb.
o Untuk penanaman kurkad bidang harus selalu di follow up, agar BPH
bidang tidak ada yang skip.
o Untuk PSB IATMI harus merencanakan apresiasi fisik apa yang akan
diberikan dan mempersiapkannya jauh hari, begitu juga dengan
mempublikasian poster wisudawan.
o Menyempatkan rapat bidang setiap bulannya walaupun hanya beberapa
menit untuk sekedar berkeluh kesah karena akan membuat hubungan yang
terjalin semakin baik dan pelaksanaan penanaman materi kurkad harus
dijadwalkan sendiri.
o Satu hal yang sangat penting pada semester 1 ini adalah internal bonding
sehingga renstra untuk semester depan adalah perbanyak melakukkan
konsolidasi bidang. Selain itu, sebida mungkin untuk tidak menempatkan
proker pada hari libur agar peserta yang datang dapat mencapai nilai
maksimal dan esensi dari proker dapat tersampai dengan lebih baik lagi.
Selain itu, perencanaan proker dilaksanakan dari jauh-jauh hari agar tidak
terjadinya persiapan mendadak
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
o Melaksanakan konsolidasi baik antar BPH dan BP ataupun seluruh BPH
dengan maksud untuk mempererat hubungan kekeluargaan agar kerja sama
dalam bekerja semakin baik.
o Membuat inovasi untuk proker-proker yang akan berjalan agar dapat
membuat member tertarik untuk datang ke proker tersebut.
o Melanjutkan apresiasi member melalui birthday say, staff of the month, dsb
agar member memiliki rasa kepemilikan terhadap IATMI SMUI.
o Menyempatkan rapat bidang setiap bulannya walaupun hanya sesaat karena
akan membuat hubungan semakin baik.
o Untuk semester 2, acara sebaiknya sudah dipersiapkan dari liburan walau
hanya melalui chat agar nantinya saat telah masuk kuliah tidak perlu mulai
merencanakan dari nol. Selain itu, perbanyak konsol untuk menutupi
semester satu yang baru terjadi sekali.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran

134
Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
Koordinasi skala)
Nama Bidang dan atau Kondisi Program
dengan 1-kurang
Koridor Internal Kerja
stakeholder 2-cukup
3-baik
4-sangat baik
Kondisi
internal Untuk
baik, sering koordinasi
mengadakan Proker dengan
Keanggotaan rapat. terlaksana stakeholder 4
Kondisi BP dengan baik. berjalan
beraneka dengan
ragam lancar
mulai.

135
LPJ DIVISI TRAINING AND COMPETITION

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Bertanggung jawab dalam
Tercapai. Akan
pencarian/atau menjadi coach dilaksanakan Belum ada kendala yang
1 bagi kontingen lomba IATMI kembali pada dapat dievaluasi.
SMUI 2018 semester 2.

Belum dapat diukur.


Hal ini baru dapat
Meningkatkan minat dan prestasi diukur melalui QC
2 Belum ada kendala yang
member Non-Acara IATMI
dapat di evaluasi.
Road to Champion
di akhir
kepengurusan.
Tercapai. Sudah
Membekali staff bidang terlaksana pada
3 mengenai ilmu kemigasan untuk Semester I, Belum ada kendala yang
lomba rencananya akan dapat di evaluasi.
dilaksanakan lagi
pada Semester II
Kendala yang biasa
ditemukan adalah kontingen
yang tidak responsive
Tercapai. Sudah
terhadap BPT TC, sehingga
Mempersiapkan hal-hal teknis terlaksana pada
menyebabkan BPH TC
4 untuk kontingen lomba seperti Semester I,
kerja dua kali untuk mem
transportasi dll. rencananya akan
PC kontingen. Untuk
dilaksanakan lagi
semester depan perlu
pada Semester II
dilakukan penegasan telebih
dahulu kepada kontingen
mengenai responnya

Pencapaian Visi dan Misi Lembaga


Training & Competition (TC) IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu terwujudnya TC
IATMI SM UI 2019 yang kompeten dalam memfasilitasi lomba sehingga dapat
bermanfaat bagi member IATMI dalam meraih prestasi.
Kompeten
Bidang Training & Competition (TC) IATMI SMUI 2019 merupakan bidang yang
bertanggung jawab dalam mewadahi dan memfasilitasi minat member IATMI SMUI untuk
mengikuti lomba migas baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Dalam
melakukan tanggung jawab tersebut, bidang TC perlu menciptakan lingkungan kerja yang
berkompeten, khususnya dalam aspek ilmu migas. Dengan demikian, baik BPH maupun
staf TC perlu memiliki kompetensi yang memadai untuk memfasilitasi dan mewadahi
member dalam persiapan lomba-lomba mendatang.

137
Hal ini direalisasikan melalui adanya pencerdasan staf sebagai tugas bidang TC IATMI
SMUI yang disebut sebagai TC 101. Pencerdasan staf oleh BPH merupakan program untuk
menyetarakan standar kompetensi antara BPH dengan staf. Mengapa hal tersebut
diperlukan, karena dalam menjalankan visi yang berikut, kompeten merupakan akses utama
yang diperlukan sebagai jalan menuju visi berikutnya. Visi berkompeten tidak dituangkan
kedalam proker, melainkan sebagai tugas bidang. Pada semester I, visi kompeten bidang
TC sudah dilaksanakan dengan terlaksananya satu kali TC 101 pada bulan Juni. Pada bulan
kedepannya, TC 101 akan kembali diselenggarakan, sesuai timeline yang sudah
dipersiapkan.
Bermanfaat
Dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya, keberadaan bidang TC diharapkan
memberikan sebesar-besarnya kebermanfaatan bagi para member yang ingin berlomba.
Maka dari itu visi kedua dari bidang TC IATMI SMUI 2019 adalah bermanfaat.
Sebagai bidang yang bermanfaat, bidang TC menyelenggarakan beberapa pelatihan
yaitu training dan coaching yang diselenggarakan dengan mengundang secara langsung
member dalam pelatihan untuk perlombaan. Pada semester I, telah dilaksanakan sejumlah
proker mengundang warga, diantaranya Competition Overview, IATMI Drift dan
Competition Training. Pertama, dilaksanakan Competition Overview sebanyak 1 kali
sebagai bentuk pengenalan dari IATMI terkait perlombaan pada kompetisi migas yang ada,
kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan rangkaian Competition Training yang meng-
highlight dua cabang kompetisi migas, yaitu Oil Rig Training sebanyak 1 kali dan Case
Study Training sebanyak 1 kali. Kemudian, IATMI Drift yang terlaksana sebanyak 1 kali,
merupakan pelatihan untuk cabang kompetisi Mud Design Competition. Ketiga proker ini
ditujukan untuk memberikan kebermanfaatan berupa pelatihan yang relevan dan lebih
mendalam pada 3 cabang lomba yang diminati member IATMI. Pelatihan yang lebih
intensif, terkhusus bagi member yang mengikuti lomba dilakukan pada proker IATMI Road
to Champion. Pada Semester I, telah terlaksana 23 kali coaching untuk berbagai cabang
kompetisi migas.
Prestasi
Prestasi merupakan output yang diharapkan dari visi terakhir bidang TC IATMI SMUI
2019. Pada tahun ini, IATMI SMUI 2019 menargetkan untuk mendapatkan 10 titel prestasi
dari seluruh lomba yang diselenggarakan oleh IATMI sepanjang tahun 2019. Pada akhir
Semester I sudah terdapat 6 titel prestasi yang berhasil didapatkan, dari 4 lomba yang
diikuti oleh member IATMI.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. TC memiliki 3 misi dengan parameter
masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menfasilitasi member IATMI yang akan berkompetisi demi terwujudnya IATMI yang
berprestasi
Parameter :
a. Terlaksananya Competition Overview di awal kepengurusan
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini telah tercapai dengan telah terlaksanakannya proker
Competition Overview pada bulan Februari yaitu di awal kepengurusan.
b. Terlaksananya coaching sebanyak minimal 30 kali sebelum lomba (semua tipe
coaching) untuk satu tahun kepengurusan.
Pencapaian :

138
Parameter ini belum dapat diukur, sudah terdapat sebanyak 23 kali pelatihan untuk
berbagai jenis lomba yang dilaksanakan sepanjang bulan Januari hingga
pertengahan bulan Juni.
c. 80% peserta coaching mendapat manfaat
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur
2. Meningkatkan iklim kompetisi dan melatih skill kemigasan member melalui
Competition Training
Parameter :
a. Terlaksananya proker Competition Training
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini telah tercapai dengan telah terlaksanakannya proker
Competition Training sebanyak 2 kali. Terdapat 1 kali pelatihan kompetisi Oil Rig
Design dan 1 kali pelatihan kompetisi Case Study.
b. Jumlah member yang berpartisipasi dalam seleksi internal minimal 60 partisipan
untuk satu tahun kepengurusan.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Namun, sampai semester pertama, terdapat 38
member IATMI yang telah berpartisipasi dalam seleksi internal.
c. Terbentuk 1 tim Oil Rig Design dan 1 tim Case Study setelah dilaksanakannya
training yang mendaftarkan diri pada lomba berikutnya.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Sampai Semester I, sudah terbentuk 1 tim Oil
Rig Design yang mendaftarkan diri pada lomba berikutnya (Tim Brihaspati pada PI
Fair 2019). Namun, belum terdapat 1 tim Case Study yang terbentuk untuk
mengikuti lomba.
3. Meningkatkan kompetensi kemigasan staff TC sehingga mampu membantu kontingen
yang akan mengikuti lomba
Parameter :
a. Terlaksananya pencerdasan kepada staff TC IATMI mengenai pengetahuan
kemigasan
Pencapaian :
Parameter ini sudah tercapai. Pada semester I, visi kompeten bidang TC sudah
dilaksanakan dengan terlaksananya satu kali TC 101 pada bulan Juni.
b. 50% dari total staff dan BPH TC IATMI SMUI 2019 pernah mengikuti lomba dalam
satu tahun kepengurusan
Pencapaian :
Parameter ini belum tercapai.
c. Setiap staff minimal pernah 1 kali membantu coaching untuk jenis lomba Smart
Competition.
Pencapaian :
Parameter ini belum tercapai.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Pada semester pertama, kurikulum kaderisasi yang ditanamkan kepada pengurus di
antaranya adalah A.1 Mengetahui deskrpsi, tugas dari bidang TC dan fungsi dari TC di

139
IATMI, A.2 Mengetahui dan mengerti tujuan setiap program kerja dan tugas bidang
TC, B.1 Mengetahui dan terlibat dalam alur proker IATMI RTC dari awal sampai akhir,
B.2 Mengetahui cara membuat soal seleksi internal untuk cabang smart competition
dan mengetahui tahapan seleksi intenal cabang lomba lain, B.3 Mengetahui cara
meregistrasikan kontingen, B.4 mengetahui cara membuat proposal dan LPJ lomba, B.5
Mengetahui cara memintakan atau membuat poster apresiasi kontingen, B.6
Mengetahui cara membuatkan surat izin untuk kontingen, C.1 Mengetahui teknis dan
cara mempersiapkan administrasi dan keperluan training (mengurus form registrasi,
memesan sertifikat atau plakat pembicara, mengurus surat peminjaman ruangan,
memesan konsumsi peserta dan pembicara, kesiapan perlengkapan, menyiapkan borang
QC dan borang pemahaman), C.2 Mengerti cara membuat TOR, C.3 Memahami materi
training yang akan dibawakan, C.4 Mengetahui cara mencari, menghubungi dan
mengundang pembicara, C.5 Mengetahui cara menjadi MC untuk training (termasuk
membuat cue card), C.6 Mampu membuat poster untuk kepentingan publikasi acara.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (x)
SPJ A -
(Standar B
Pemangku
Jabatan)
Umum
Arahan A.1 – A.2 - 3 -
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A.1 – A.2, B.2 – B.6, C.6
B.1 – B.6,
C.1 – C.6

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Untuk bagian arahan ketua Lembaga, poin A1 ditanamkam melalui oprec
kepanitiaan yang ada di FTUI. BP sudah memiliki antusiasme yang tinggi terbukti dari
keikutsertaan mereka di lebih dari 1 kepanitiaan. Beberapa BP juga ada yang menjadi
BPH di kepanitiaan tersebut. Ke depannya, BPH akan terus memberikan apresiasi dan
semangat terhadap kontribusi mereka di dunia kampus. Hal kecil dapat dilakukan
seperti memberikan snack. Poin A2 ditanamkan dengan mengajak BP serta sesame
BPH melalui rapat bidang serta group LINE. Semua pengurus antusias dalam
menghadiri proker, apalagi proker bidangnya. Namun terdapat hambatan yaitu jadwal
kuliah yang berbeda-beda antarpengurus sehingga ada yang tidak hadir. Solusinya
adalah pengurus tetap menyempatkan datang sebelum atau setelah kelas meskipun
hanya sebentar. Renstra untuk proker tahun selanjutnya adalah mencari jadwal yang
paling banyak bisa dihadiri mahasiswa.
Untuk bagian SPJ bidang, poin A1-B1 ditanamkan melalui rapat bidang.
Evaluasinya adalah terkadang BP lupa akan poin-poin tersebut. Solusinya adalah sering
mengingatkan saat rapat. Poin C1-C5 ditanamkan melalui pembagian tugas

140
antarpengurus ketika mempersiapkan proker. Untuk melakukan pembagian tugas
tersebut, diadakan rapat terlebih dahulu untuk dijelaskan setiap jobdesc nya, lalu BPH
akan mem-follow up sampai hari H acara. Evaluasinya adalah BP masih harus terus di
follow up agar tugas tidak dilakukan mendekati deadline. Ke depannya, BPH harus
sedikit lebih tegas.

C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi BPH-BP sudah cukup baik. Koordinasi antara BPH dan BP dilakukan
secara langsung dan tidak langsung. Untuk metode koordinasi secara langsung,
dilakukan melalui rapat bidang sementara untuk metode koordinasi secara tidak
langsung dilakukan melalui interaksi di media sosial. Rapat bidang dilakukan secara
rutin minimal 1 bulan sekali dan dua kali sebelum melaksanakan proker. Dedikasi BP
pada rapat bidang cukup tinggi ditandai dengan ketepatan waktu mereka dan sangat
sedikit yang absen. BP juga aktif berpendapat di rapat bidang.
Pendelegasian tugas dilakukan secara merata untuk setiap proker. Setiap BP juga
menegrjakan tugas mereka dengan baik dan tepat waktu. Kendala yang dihadapi
hanyalah BP terkadang kurang responsif ketika berkomunikasi di group chat sehingga
menyulitkan untuk memfollow up progress tugas mereka. Namun, masalah ini dapat
diselesaikan dengan memention BP atau menanyakan langsung lewat personal chat.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi antar BPH TC sudah cukup baik. Walaupun tidak terlalu sering
bertatap muka bertiga namun komunikasi lewat media sosial sangat responsif dan
cukup efektif. Pada semester ini terdapat proker kolaborasi yaitu Competition Training
yang berada dalam rangkaian ILUSION yang merupakan program kerja bidang Event.
Proker ini juga berkolaborasi dengan bidang Training SPE UI SC. Koordinasi
dilakukan sejak awal sehingga sudah dapat diperkirakan waktu pelaksanaannya
sehingga tidak bertabrakan dengan program kerja lain. Pembagian tugas juga dilakukan
dengan jelas mulai dari materi, waktu, sampai mekanisme jarkom. Namun, koordinasi
kurang dirasakan dengan panitia ILUSION sehingga training dan kompetisinya dirasa
kurang terintegrasi.
Koordinasi dengan bidang Kestari juga sudah baik. BP kestari rutin memfollow
up timeline dan BPH TC juga merespon dengan baik. Koordinasi dengan BPH Kestari
sudah baik. Pembuatan surat-surat untuk menunjang kelancaran proker juga dapat
dilaksanakan dengan cepat dan efektif. Namun, BPH TC terkadang lupa mengabari
tentang rapat bidang di grup koordinasi.
Koordinasi dengan Bidang Litbang juga sudah cukup baik. BP litbang selalu
hadir pada setiap program kerja dan menyiapkan QC. Namun, BPH TC terkadang lupa
memberi tahu tentang rapat bidang kepada bidang Litbang. Koordinasi dengan BPH
Litbang juga cukup baik. BPH litbang responsif untuk membantu kebutuhan bidang TC
akan QC.
Bidang TC juga banyak melakukan koordinasi dengan bidang Digital Marketing
untuk kebutuhan call for delegates, jarkom program kerja, ataupun apresiasi kontingen.
Koordinasi yang dilakukan sudah baik. Bidang TC dan DM membagi tugas untuk
membuat design poster sehingga kebutuhan bidang TC dapat terpenuhi dengan tepat
waktu. Hubungan dengan kadiv Media dan Komunikasi juga baik sehingga penyebaran
jarkom dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta tidak ada mis komunikasi.
3. Analisis SWOT Bidang
141
- Strength: hubungan antar BPH dengan BP dekat, BP memiliki antusias untuk belajar
yang cukup tinggi, BPH memiliki inisiatif yang tinggi, BP disiplin waktu khususnya
untuk rabid dan pengumpulan tugas tertentu, BP dan BPH mudah dihubungi dan tidak
hilang-hilangan
- Weakness: Terlambat dalam menjalankan tugas (TC 101) sehingga menunda
kesiapan BP untuk menjadi coach, Belum tersampaikannya beberapa kurkad dasar
kepada BP untuk kepentingan regenerasi tahun depan (diantaranya: pembuatan
proposal dan LPJ lomba, mengurus ruangan, terlibat dalam alur proker IATMI RTC,
mengundang pembicara, dan terlibat dalam minimal 1 lomba, dll.), kurangnya konsol
atau kegiatan diluar membahas kepentingan bidang untuk meningkatkan kedekatan.
- Opportunity: adanya kerjasama dan bantuan yang baik dengan bidang curriculum &
competition SPE dalam memfasilitasi member yang ingin ikut berlomba
- Threat: Perbedaan jadwal akademis akibat perbedaan jenjang akademis yang
menyebabkan ada kesibukan-kesibukan khusus yang tak terhindarkan (contoh: KP,
mata kuliah tingkat akhir proyek)
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Memulai pemberian materi kemigasan kepada BP sejak akhir semester I,
setidaknya materi dasar kemigasan sudah selesai sebelum liburan. Sehingga saat
sudah memasuki waktu liburan, BP dapat fokus diajarkan tentang materi cara
coaching, bahan-bahan pembelajaran lomba dan peminatan ke cabang lomba yang
dia ingini untuk dipegang saat ada lomba nanti.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Melanjutkan pemberian materi kemigasan dasar, menyelesaikan 2 modul
pembelajaran lagi bersamaan dengan memberikan bundle coaching Smart
Competition sebelum bulan September untuk mempersiapkan BP ikut serta dalam
coaching. Kemudian, mengikutsertakan/mewajibkan BP hadir saat ada coaching
lomba, khususnya untuk cabang Oil Rig Design Competition dan Smart
Competition, supaya menaikan ketertarikan dalam ikut lomba dan melihat secara
langsung proses coaching.
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. IATMI Road to Champion
1. Jenis Program Kerja
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Memfasilitasi member yang memiliki minat dan dan kemampuan dalam
wawasan kemigasan untuk menjadi kontingen IATMI SMUI dalam berbagai
lomba dan mempersiapkan kontingen lomba tersebut dalam hal pembekalan
materi (coaching, konsultasi, dan latihan presentasi) dan administrasi
perlombaan.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

142
Proker berjalan sepanjang
Terlaksananya
kepengurusan. Sampai semester
seleksi internal
Belum dapat pertama, telah dilaksanakan 3
1 minimal sebanyak
diukur kali seleksi internal yaitu PI Fair,
4 kali selama
Petroforia, dan Derrick
kepengurusan

Jumlah member
yang berpartisipasi Sampai semester pertama,
dalam seleksi terdapat 38 member IATMI yang
Belum dapat
2 internal minimal telah berpartisipasi dalam seleksi
diukur
60 partisipan internal (7 OGIP, 6 IP Fest, 6
untuk satu tahun PGD, 2 Petroforia, 17 PI Fair)
kepengurusan

Terdapat minimal
70% total
Sampai semester pertama, dari
kontingen dalam
semua coaching yang pernah
setiap lomba Belum dapat
3 dilakukan, 100% kontingen
pernah diukur
pernah berpartisipasi mengikuti
berpartisipasi
coaching
mengikuti
coaching
Terlaksananya
coaching sebanyak
Sampai akhir semester pertama,
minimal 30 kali
coaching dari lomba OGIP, IP
sebelum lomba Belum dapat
4 Fest, PGD, Petroforia, dan
(semua tipe diukur
Derrick telah terlaksana
coaching) untuk
sebanyak 23 kali.
satu tahun
kepengurusan
Sampai akhir semester 1, telah
didapatkan 6 gelar prestasi (Mr.
Diraihnya 10 gelar OGIP, 2nd runner up business
prestasi oleh Belum dapat case IP fest, 2nd runner up Mud
5
member IATMI diukur competition IP Fest, 1st runner
SM UI up smartcom PGD, 2nd runner up
paper PGD, dan juara 2 paper
Petroforia)

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Bentuk program kerja yang diberikan sudah cukup menunjang poin
RIP IPTEK karena adanya call for delegates dapat menggugah mahasiswa
untuk mengaplikasikan ilmunya melalui kompetisi. Selain itu, adanya
kegiatan pelatihan atau coaching juga dapat membekali mahasiswa untuk
siap menghadapi kompetitor yang biasanya berasal dari universitas lain.
Publikasi call delegates sudah berjalan tepat waktu hanya saja terkadang

143
masih terjadi miskomunikasi antar Lembaga. Kemudian coaching yang
dilakukan sudah memiliki pencatatan yang lebih baik dan tersedia dalam
Google Spreadsheet. Namun, kami sempat mengalami kesulitan karena
pelatihan dengan bantuan senior tidak mudah dilakukan disebabkan oleh
banyak senior yang melakukan Kerja Praktek. Kegiatan alumni yang bisa
berubah tiba-tiba juga kerap membuat pelatihan tidak jadi dilakukan. Hal
tersebut bisa diatasi dengan baik dengan melakukan pelatihan dasar
Bersama BPH TC juga dapat melakukan penjadwalan ulang bertemu
dengan alumni.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Untuk melaksanakan program kerja ini, tidak banyak persiapan teknis
yang perlu dilakukan. Persiapan yang dilakukan hanya poster, formulir
online, serta bahan belajar. Hal tersebut telah dilakukan dengan baik
karena terdapat pembagian tugas yang jelas dengan SPE, serta BPH tahun
sebelumnya amat membantu dalam memberikan bahan belajar.
Evaluasinya adalah masih kurangnya keterlibatan BP TC IATMI dalam
memberikan pelatihan.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Untuk persiapan lomba OGIP dan IP Fest berjalan cukup baik karena
pendaftaran telah dilakukan oleh BPH sebelumnya. Persiapan juga
dilakukan saat libur tahun baru sehingga kontingen memiliki banyak
waktu luang untuk bertemu dengan alumni. Kebanyakan waktu pelatihan
dijadwalkan secara fleksibel sesuai dengan jadwal alumni yang menjadi
pelatih. Waktu eksekusi program kerja sebagian besar sesuai dengan
perencanaan, namun terdapat beberapa perubahan dalam melakukan call
for delegates disebabkan oleh Invitation Letter lomba yang baru diberikan
pada waktu tersebut.
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Pada minggu pertama bulan Januari, sudah terdapat pelatihan yang
dilakukan yaitu coaching case study IP Fest. Hal ini merupakan hal yang
baik karena kontingen akan memperoleh persiapan yang lebih matang.
Untuk coaching secara keseluruhan eksekusinya sudah sesuai dengan
perencanaan. Namun terdapat beberapa perubahan pada pelaksanaan call
for delegates. Call for delegates PI Fair dilakukan 1 minggu lebih awal
karena Invitation Letter sudah keluar pada saat itu, sementara call for
delegates Derrick baru dilakukan bulan Juni karena pihak panitia baru
mempublikasikan Invitation Letternya. Selain itu, terdapat lomba yang
tidak ada di timeline perencanaan yaitu Petroforia namun ada di eksekusi.

144
Hal ini terjadi karena antusiasme yang meningkat di tahun ini sehingga
kontingen lolos sampai tahap final.
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Untuk melakukan pelatihan lomba, TC IATMI berkolaborasi dengan
Curcom SPE karena ajang lomba dari universitas lain juga merupakan
kolaborasi SPE dan IATMI, kecuali lomba Petroforia. Koordinasi berjalan
cukup baik karena terdapat multichat LINE yang dapat mempermudah
komunikasi. Sempat terjadi beberapa miskomunikasi karena informasi
hanya diterima oleh satu Lembaga saja, namun hal tersebut dapat diatasi
sehingga tidak dilakukan kesalahan yang sama. Untuk koordinasi
pelatihan lomba, IATMI bertanggung jawab atas kontingen Mud dan Oil
Rig sementara SPE bertanggung jawab atas Smart Competition dan Paper.
Hambatan yang ada di antaranya adalah kurangnya follow up satu sama
lain, namun seiring waktu koordinasinya semakin baik.

5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja


Ke depannya, TC IATMI sebaiknya lebih melibatkan BP untuk
melakukan pelatihan sekaligus dengan tujuan kaderisasi. Hal ini pertama akan
dilakukan dengan melakukan pembekalan kepada BP TC (melakukan tugas
TC 101). Persiapan juga tidak boleh dilakukan mepet lomba agar kontingen
lebih siap dan lebih matang untuk berkompetisi. Pencatatan pada Google
Spreadsheet juga harus dilakukan secara lebih rutin agar setiap jadwal dan
absensi coaching dapat terarsip dengan baik.

ii. Competition Overview


1. Jenis Program Kerja
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Program kerja ini bersifat mengundang warga dengan tujuan memberikan
wawasan mengenai jenis lomba yang akan diikuti member dan menambah
ketertarikan member untuk berpartisipasi dalam kompetisi.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Terdapat 103 partisipan yang
50 member IATMI atau
merupakan member dari iatmi
SPE datang pada
1 Tercapai dan/atau SPE yang hadir dari
kegiatan Competition
target 50 member
Overview
Terdapat 8 pembicara untuk 4
jenis cabang lomba yang
membawakan materi dalam
bentuk presentasi slides
Adanya pembicara dan sebagai bentuk visualisasi
2 visualisasi untuk Tercapai lomba (Wa Ode Rena Z, Rais
pemaparan tiap lomba Salsa dan Septiana Gultom
dari cabang lomba Oil Rig
Design, Rizka Diva P dan M.
Novaldy Sangadji dari cabang
lomba Mud Competition,

145
Jessica Adeline dan Kirana
Widiani dari cabang lomba
Smart Competition dan M.
Perdana Surya dari cabang
lomba Case Study)

65% peserta yang


96% dari total 25 responden
mengisi QC dan hadir
yang mengisi borang QC
3 dalam competition Tercapai
merasakan kebermanfaatan
overview merasakan
proker
kebermanfaatan proker

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Competition Overview didasarkan pada nilai IPTEK
dengan parameter IKG Poin 3a yaitu rasio jumlah mahasiswa yang
mengaplikasikan keilmuannya per total jumlah mahasiswa S1 dan poin 3b
yaitu jumlah karya ilmiah yang dihasilkan. Program kerja ini berbentuk
talkshow dengan topik lomba-lomba bertema minyak dan gas dengan
pembicara orang-orang yang telah berpengalaman memenangkan lomba
tersebut.
Bentuk program kerja sudah efektif karena dapat memberi gambaran
secara utuh dan jelas mengenai lomba-lomba migas yang dapat diikuti
oleh member yang targetnya adalah mahasiswa baru. Pembicara
memaparkan gambaran umum lomba, pengalaman lomba, dan tips and
trick untuk dapat memenangi lomba lalu audiens dapat mengeksplor lebih
jauh lagi pada sesi tanya jawab. Pembicara merupakan mahasiswa teknik
kimia tingkat 3 dan 4 sehingga talkshow yang dibawakan lebih relatable
dan menginspirasi mereka untuk mencoba mengikuti lomba.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Eksekusi proker sudah sesuai dengan perencanaan. Terdapat
pembicara untuk membawakan talkshow untuk setiap lomba. Pembicara
memvisualisasikan tiap lomba dengan presentasi ppt yang sudah
dirancang sedemikian rupa. Kolaborasi yang terjadi dengan SPE juga
berjalan lancar dan tidak menemui kendala yang serius. Setiap staff juga
telah bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diberikan
Kendala dari proker ini adalah audiens yang datang sangat sedikit pada
awal acara karena banyak dari mereka yang baru selesai kelas atau sedang
ishoma. Namun jumlah audiens berangsur-angsur bertambah setelah itu.
Walaupun pada akhir acara sangat banyak audiens yang hadir, namun
disayangkan hanya sedikit yang mendapatkan pemaparan lomba yang
dijelaskan di awal acara.

146
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Waktu eksekusi proker sudah sesuai dengan rencana. Proker diadakan
pada 12 Februari 2019 di hari Selasa Pukul 13.00 karena pada waktu ini
adalah jadwal kosong untuk mahasiswa tingkat 1. Hambatan yang ditemui
adalah peserta yang hadir sedikit di awal acara dimulai namun setelah
dilakukan sounding di pelataran semakin banyak peserta yang datang.
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu eksekusi proker sesuai dengan rencana
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Proker ini merupakan proker kolaborasi dengan Curriculum &
Coaching SPE UI SC. Koordinasi antara IATMI dan SPE berjalan baik
dan pembagian tugas dilakukan dengan jelas sehingga tidak ada tugas
yang missed atau tumpang tindih. Koordinsi antara staff dan BPH juga
sudah baik. Staff dan BPH mengerjakan tugasnya masing-masing dengan
baik. Walaupun ada staff yang tidak bisa datang pada saat hari H, namun
pendelegasian jobdesk dilakukan dengan cepat dan baik sehingga acara
tetap berjalan dengan lacar.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Evaluasi pada proker ini adalah peserta yang sedikit di awal acara. Untuk
mengatasi hal ini bisa dilakukan sounding di pelataran dan gazeb 1 jam atau
30 menit sebelum acara dimulai sehingga peserta dapat masuk ke ruangan
dengan tepat waktu. Dapat juga dilakukan sounding kepada mahasiswa DTK
yang ada di rotunda, lobby k, atau kantek sebelum acara dimulai

iii. IATMI Drift


1. Jenis Program Kerja
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Memfasilitasi member yang ingin berkompetisi di cabang lomba Mud
sehingga member dapat menghasilkan karya yang aplikatif dan siap mengikuti
lomba
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Terdapat 50
Terdapat minimal 24 partisipan yang hadir
1 peserta yang hadir dalam Tercapai dalam proker IATMI
proker IATMI Drift Drift

147
Terdapat 1 orang
Adanya pembicara yang
pembicara yang
2 diundang dari pihak luar Tercapai
diundang dari PT.
sebagai pembawa materi
Halliburton Indonesia

91.67% dari total 12


75% peserta yang mengisi responden yang
QC dan hadir dalam mengisi boring QC
3 Tercapai
IATMI Drift merasakan merasakan
kebermanfaatan proker kebermanfaatan
proker

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Secara bentuk, program kerja ini sudah memenuhi poin kebutuhan
GBPKD yaitu nilai IPTEK dan skill keilmuan keteknikan. Selain itu
program kerja ini merupakan salah satu bentuk pemenuhan poin IKG no
3A mengenai rasio jumlah mahasiswa yang mengaplikasikan
keilmuannya per total jumlah mahasiswa S1, terbukti dari meningkatnya
jumlah kontingen Mud pada lomba PI Fair dan Derrick.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Teknis pelaksanaan program kerja IATMI DRIFT telah sesuai dengan
perencanaan, rundown kegiatan juga terlaksana sesuai yang direncanakan.
Hambatan yang dialami yaitu jumlah peserta angkatan 2018 yang menjadi
target kurang banyak yang hadir dikarenakan waktu pelaksanaan sore hari
saat jadwal kelas telah selesai sehingga banyak mahasiswa angkatan 2018
yang sudah pulang. Banyak mahasiswa angkatan 2017 dan 2016 juga tidak
bisa hadir karena ada jadwal kelas. Pembicara sangat koorporatif sehingga
dapat menunjang keberlangsungan acara. Persiapan cukup matang karena
sebelumnya pengurus TC sudah membagi tugas, namun terdapat kendala
pada hari H di mana ada PPT dan video yang baru diberikan.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


Program kerja direncanakan untuk dilangsungkan pada minggu
pertama bulan April dan eksekusinya sesuai. Program kerja IATMI
DRIFT berlangsung pada tanggal 9 April 2019 pada pukul 16.00 WIB.
Keputusan pengambilan waktu disesuaikan dengan jadwal target peserta
program yang paling memungkinkan. Namun dengan penetapan waktu
pelatihan pada sore hari menyebabkan target peserta berkurang
diakibatkan jika pada jam sore kebanyakan peserta sudah pulang. Solusi
untuk permasalahan ini berupa penetapan latihan di siang hari.

148
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak terdapat perubahan waktu

5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja


Waktu pelaksanaan harus menyesuaikan dengan target peserta sehingga tidak
bentrok dengan jadwal kelas. Publikasi juga harus dilakukan besar-besaran
agar menarik minat mahasiswa untuk menghadiri IATMI DRIFT.

iv. Competition Training


1. Jenis Program Kerja
Pembekalan
2. Tujuan Program Kerja
Memfasilitasi member dengan pelatihan aplikatif terintegrasi yang dapat
meningkatkan kemampuan member dalam studi kasus dan membuat oil rig,
sehingga nantinya member dapat menghasilkan karya ilmiah dan memiliki
bekal keilmuan untuk mengikuti lomba case study dan oil rig design.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Terdapat 114 total akumulatif
peserta yang hadir dalam
Terdapat minimal 45
rangkaian proker Competition
peserta untuk jumlah
Training (67 peserta hadir pada
1 akumulatif yang hadir Tercapai
proker Oil Rig Training dan 47
dalam keseluruhan
peserta hadir pada proker Case
Competition Training
Study Training)

Ketidaktercapaian proker
75% partisipan yang
disebabkan oleh karena tidak
hadir memahami
Tidak tersampaikannya seluruh
2 gambaran besar terkait
tercapai borang pemahaman yang
kompetisi yang telah
seharusnya diisi oleh minimal
dijelaskan
75% partisipan yang hadir

149
Terlaksananya case Case study training terlaksana
study training sebanyak 1 kali pada tanggal
3 sebanyak 1 kali dan oil Tercapai 25 April 2019. Oil rig training
rig training sebanyak 1 terlaksana sebanyak 1 kali pada
kali tanggal 23 April 2019

Dihasilkannya 1 tim Terbentuknya 1 tim untuk Oil


oil rig setelah Rig Design Competition untuk
dilaksanakannya lomba PI Fair dimana 3 dari 5
4 Tercapai
training, yang anggotanya merupakan salah
mendaftarkan diri pada satu yang hadir pada pelatihan
lomba berikutnya Oil Rig Training

75% peserta yang


mengisi QC dan hadir Belum Parameter belum dapat diukur
5 dalam competition dapat karena proses perekapan
training merasakan diukur borang QC belum selesai
kebermanfaatan proker

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Untuk proker TC IATMI yaitu competition training yaitu training
tentang Oil Rig Design dan pembicaranya adalah mahasiswa ITB yang
menerangkan Oil Rig Design dengan memberikan contoh dan cara
membuatnya. Ini sudah menunjukkan bahwa sudah cukup efektif dalam
pengembangan nilai IPTEK yang ada. Selain itu, visualisasi oil rig yang
nyata dari pembicara juga dapat menggugah peserta training untuk ikut
berkompetisi, sehingga juga menunjang poin IKG 3a dan 3b. Pembawaan
tim ITB yang sangat asik membuat para peserta tidak bosan sehingga
bentuk acara dirasa sudah cocok
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan program kerja Competition Training telah sesuai
dengan perencanaan, rundown kegiatan dan sudah terlaksana sesuai yang
direncanakan. Namun sempat terjadi sedikit kendala dalam peminjaman
ruangan sehingga ruangan baru didapatkan H-1 acara. Selain itu, pada hari
H terjadi sedikit masalah karena laptop tidak bisa terhubung dengan
proyektor. Namun masalah tersebut akhirnya dapat diatasi. Hambatan lain
yang dialami yaitu jumlah peserta angkatan 2018 yang menjadi target
kurang banyak yang hadir dikarenakan waktu pelaksanaan pada sore hari
sehingga banyak yang sudah pulang setelah kelas. Kekurangan waktu,
dikarenakan para peserta yang datang cukup antusias sehingga pada sesi
tanya jawab cukup lama.

150
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan acara berlangsung tepat waktu yaitu minggu keempat bulan
April. Namun terdapat keterlambatan dalam persiapannya. Pembicara
baru didapatkan mendekati hari-H acara. Hal tersebut terjadi karena
pengurus TC terlalu fokus dengan proker sebelumnya yang rentang
waktunya tidak jauh, yaitu IATMI Drift pada minggu pertama bulan April.
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Tidak ada perubahan waktu pada pelaksanaan acara ini, hanya terdapat
keterlambatan pada persiapannya. Kegiatan dilaksanakan sesuai timeline
yang disepakati pada pukul 16.00 WIB. Pengambilan waktu disesuaikan
dengan jadwal target peserta program yang paling memungkinkan.
Evaluasi waktu kegiatan adalah penetapan waktu pelatihan pada sore hari.
Hal ini menyebabkan peserta kegiatan berkurang.
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Rangkaian program kerja ini merupakan acara kolaborasi dengan
Training SPE. SPE mengkoordinir pelatihan case study dan IATMI
mengkoordinir pelatihan oil rig. Koordinasi berjalan dengan baik karena
antarlembaga saling membantu dan datang pada proker satu sama lain.
Koordinasi antara staff dan BPH saat kegiatan berlangsung juga sudah
cukup baik. Dalam pembagian tugas semua staff dan BPH memiliki
peranan masing-masing. Evaluasi kegiatan ini adalah kehadiran para BP
sendiri. Hal ini diakibatkan karena terdapat beberapa staff yang sedang
kelas ketika acara berlangsung ataupun sedang mengikuti kegiatan lain.

5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja


Waktu pelaksanaan dapat disesuaikan dengan jadwal kuliah mahasiswa
agar proker ini bisa dilaksanakan seteleh kelas atau pun tidak terlalu sore.
Publikasi juga harus dilakukan semenarik mungkin sehingga dapat menarik
minat mahasiswa untuk menghadiri competition training. Untuk menarik
perhatian mahasiswa, sesi pelatihan juga dapat ditambah dengan membuat
maket sederhana agar menarik. Rentang waktu dengan proker TC lain juga
sebaiknya tidak terlalu dekat.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Pada Semester I, telah terlaksana 4 proker yang dilaksanakan oleh bidang TC
IATMI SMUI. Tiga diantaranya, yaitu Competition Overview, Competition Training
dan IATMI Drift dapat dikatakan berhasil dilihat dari ketercapaian parameter proker

151
yang telah dilaksanakan. Sedangkan, terdapat 1 proker yang bersifat keberlanjutan yaitu
IATMI Road to Champoin yang masih akan berlangsung dan belum dapat diukur.
Tiga proker yang mengundang warga, yaitu IATMI Drift, Competition Training,
dan Competition Overview telah terlaksana sesuai timeline. Demikian juga proker
IATMI Drift yang masih akan berlanjut. Dalam pelaksanaan proker, kinerja staff sangat
baik, namun terdapat beberapa kekurangan yang masih harus diperbaiki dalam
menjalankan proker seperti ketidakmerataan pembagian jobdesc yang menyebabkan
beberapa staff tidak mengerjakan porsi pembagian tugas dengan baik.
Beberapa evaluasi seperti penanaman materi untuk staff juga dapat dilakukan
khususnya karena keterlambatan penanaman materi sesuai timeline kurkad yang
sebelumnya telah dipersiapkan di awal kepengurusan. Sehingga dapat disimpulkan,
bahwa terjadi penundaan bagi penanaman poin-poin kurikulum kaderisasi, khususnya
untuk staff.
Untuk bagian koordinasi antar BPH, sudah terjalin koordinasi dan hubungan yang
sangat baik dan saling melengkapi. Untuk relasi antara BPH dengan BP, cukup baik
pula. Sudah terlaksana konsolidasi bidang yang merupakan anjuran dari Ketua dan
Wakil Ketua Umum. Secara keseluruhan, relasi antar BP juga baik, namun terdapat satu
BP yang kurang aktif dan sudah melewatkan beberapa aktivitas seperti TC 101, Proker,
dan rapat bidang. Untuk hal ini, akan diberikan penindaklanjutan terhadap BP terkait
melalui evaluasi secara personal serta penentuan waktu yang lebih tepat supaya,
masalah ketidakhadiran BP dalam aktivitas bidang TC dapat diantisipasi.

2. Rencana Strategis Bidang


 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Competition Overview
Competition overview dilaksanakan di minggu pertama semester genap ketika
excitement mahasiswa tingkat 1 masih sangat besar karena baru menjadi member
IATMI dan SPE dan belum banyak tugas kuliah.

Competition Training
Rencana Strategis untuk kegiatan competition training dilaksanakan pada bulan
Februari-Maret, karena pada bulan itu bulan awal semester jadi kesibukan
mahasiswa belum terlalu padat. Dan waktunya jangan terlalu sore. Untuk pembicara
competition training yaitu mahasiswa yang berpengalaman di bidangnya, karena
jika pembicara masih muda bisa lebih santai dan mudah memahaminya dan bisa
juga professional yang pasti mengerti dalam bidangnya dengan pembawaan yang
asik. Publikasi proker ini juga bisa lebih menarik lagi dan bisa mendapatkan
perhatian banyak orang yang ingin mengikuti.

IATMI Drift
Rancangan Strategis untuk kegiatan IATMI DRIFT dilaksanakan pada bulan
Februari-Maret, yaitu bertepatan dengan awal semester, karena pada awal semester
kesibukan mahasiswa belum terlalu padat. Untuk pembicara IATMI DRIFT
disarankan untuk memilih, kalau bisa yaitu mahasiswa atau expertise muda yang
berpengalaman di bidangnya, karena jika pembicara masih muda bisa lebih santai
dan mudah memahaminya.

152
IATMI Road to Champion
Proses open registration maksimal diadakan 3 bulan sebelum lomba (dan sesegera
mungkin setelah invitation letter keluar). BPH yang memegang email TC aktif
dalam mencari informasi terkait lomba-lomba yang akan dating, baik melalui email,
Instagram, Official Account Line, dll. Kemudian dibuatnya file spreadsheet yang
berisi data tiap kontingen, absensi coaching per tim yang dirincikan tanggal serta
keterangan nama pemberi materi coaching.

 Rencana Strategis Semester Selanjutnya


Dijalankannya TC 101 secara efektif untuk membantu pelatihan kontingen PI Fair
dan Derrick. Dalam setiap coaching, untuk lomba akan ada minimal 1 staff yang
diikutsertakan. Pelatihan yang lebih intensif kepada staff TC akan dijalankan
dengan melanjutkan materi belajar migas, yaitu modul Drilling, kemudian modul
Geology dan yang terakhir adalah modul Production. Materi yang akan dibawakan
pada TC 101 berupa materi dasar hingga menyangkut materi yang luas, hal ini
ditujukan karna konteks pemahaman yang ingin dibangun adalah untuk kompetisi
Smart competition.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Kondisi Untuk
internal koordinasi
Proker
baik, BP dengan
terlaksana
Training and Competition menjalankan stakeholder 4
dengan
tanggung berjalan
sangat baik.
jawabnya dengan
dengan baik. lancar

153
LPJ DEPARTEMEN EKSTERNAL

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi
Belum dapat
diukur, karena
Bertanggung jawab untuk masih akan
menjaga hubungan dan dilaksanakannya Belum terdapat kendala yang
1.
berkoordinasi dengan benchmarking dapat di evaluasi.
IATMI SM lain yang diadakan
pada semester
selanjutnya.

Bertanggung jawab untuk Tercapai. Telah


Antusiasme BPH tinggi saat
menjaga hubungan dan dilakukan kegiatan
2. bertemu degan alumni, sehingga
berkoordinasi dengan Meet the alumnae
presensi BPH pun ikut tinggi.
alumni IATMI SMUI sebanyak 2x.

Belum dapat
diukur. telah
berjalan sejauh
50% dengan Kendala yang dihadapi adalah
Bertanggung jawab untuk
pelaksanaan Visit kesusahan dalam menghubungi
menjaga hubungan dan
3. Pusat yang baru IATMI Pusat. Admin yang berada
berkoordinasi dengan
diadakan 1x dan disana tidak responsif terhadap
IATMI Pusat
akan direncanakan IATMI SMUI.
kunjungan kedua
pada semester
selanjutnya

Tercapai.
Bertanggung jawab untuk Hubungan dan
menjaga hubungan dan koordinasi dengan
Belum terdapat kendala yang bisa
4. berkoordinasi dengan Lembaga lain dan
di evaluasi.
lembaga lain dan pihak- pihak-pihak terkait
pihak terkait terjalin dengan
baik.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Eksternal IATMI SM UI 2019 memiliki visi yaitu Terwujudnya departemen Eksternal
IATMI SMUI 2019 yang dikenal memiliki citra positif dengan menjadi pribadi yang
professional dan mengemban hubungan harmonis dengan pihak eksternal IATMI SMUI.
Citra Positif

155
Bidang Eksternal sebagai narahubung bertugas untuk menjaga citra positif IATMI
SMUI yang telah dibentuk demi terjaganya rasa percaya, hubungan baik dengan pihak
eksternal IATMI SMUI.
Citra positif tersebut dapat diwujudkan dengan menjadi pribadi yang professional
dan mengemban hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal IATMI SMUI. Melalui
persiapan dan pelaksanaan program kerja yang maksimal, diharapkan dapat menunjukkan
bahwa Departemen Eksternal selalu melakukan usaha-usaha untuk memberikan kepuasan
kepada pihak terkait. Sejauh semester I ini, telah terlaksana program kerja Meet the
Alumnae sebanyak 2x dan Visit Pusat sebanyak 1x. Seluruh tahapan dan rangkaian
program kerja Eksternal diharapkan dapat mendukung terwujudnya citra positif lembaga.
Harmonis
Dengan mengemban hubungan yang harmonis diharapkan dapat menciptakan
kedekatan dan kepercayaan pihak Eksternal IATMI SMUI. Departemen Eksternal
bertanggung jawab dalam menjaga hubungan dan berkoordinasi dengan alumni, IATMI
Pusat, IATMI SM lain, serta lembaga dan pihak-pihak terkait.
Usaha mencapai hubungan harmonis dilakukan dengan mengadakan Meet the
Alumnae sebanyak 2x, Visit Pusat sebanyak 2x, serta menghadiri setiap benchmarking
yang mengundang IATMI SMUI. Selama semester I berjalan, progress yang telah
dilakukan, meliputi terlaksananya Meet the Alumnae sebanyak 2x dan Visit Pusat sebanyak
1x. Dengan mendapat respon positif pihak terkait saat pelaksanaan proker tersebut.
Kemudian hubungan harmonis juga dapat dicapai dengan terlebih dahulu menjaga
hubungan internal dalam Departemen Eksternal sehingga terwujudnya kerjasama yang baik
dalam menjalankan tugas. Kehadiran 100% BP Eksternal pada konsolidasi bidang
Eksternal untuk meningkatkan kedekatan yang telah dilaksanakan sebanyak 1x serta staff
gathering pertama dengan kehadiran 4 dari 5 BP.
Profesional
Aspek lain sebagai bentuk usaha terbentuknya citra positif ialah dengan menjadi
pribadi yang lebih berkompeten dengan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
Selama semester I berjalan, rapat bidang telah dilaksanakan sebanyak 3x dengan
kehadiran BP Eksternal 100%. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dibidang
kemigasan, BP telah mengikuti rangkaian kegiatan IATMI Pintar dan memperoleh hasil,
yaitu: 2 BP mendapat IP 3,3; satu BP mendapat IP 3,7; serta 2 BP mendapat IP 4,00.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Eksternal IATMI SM UI 2019 memiliki 3
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Mengemban hubungan yang dinamis dengan pihak eksternal IATMI SM UI
Parameter :
a. Melakukan kunjungan ke pusat sebanyak 2 kali selama satu tahun kepengurusan.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur. Selama semester I ini baru terlaksana kunjungan
ke pusat sebanyak 1 kali.
b. Terlaksananya kegiatan Meet the Alumnae sebanyak 2x dalam satu tahun
kepengurusan
Pencapaian :
Parameter telah tercapai 100% selama semester I. Kegiatan Meet the Alumnae telah
terlaksana sebanyak 2x dalam satu tahun kepengurusan
c. Menghadiri setiap benchmarking yang mengundang IATMI SM UI.
156
Pencapaian :
Parameter belum dapat diukur pada semester I ini dikarenakan masa kepengurusan
yang masih belum selesai dan belum terlaksananya kegiatan benchmarking
nasional.

2. Meningkatkan rasa kebermilikan terhadap IATMI SMUI.


Parameter :
a. Terlaksananya konsolidasi bidang sebanyak 2x selama satu tahun kepengurusan
Pencapaian :
Parameter telah tercapai sebesar 50% selama semester I ini. Dengan konsol bidang
yang baru terlaksana sebanyak 1x.
b. Seluruh staff telah mengikuti member festival/ staff gathering/ KPD Day
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dalam semester I ini. Dimana masih terdapatnya
staff gathering kedua dan KPD Day yang diadakan pada semester II. Progress yang
telah berjalan yaitu 4 dari 5 staff telah mengikuti staff gathering pertama.
c. 50% staff eksternal mengikuti program kerja IATMI SMUI yang diadakan oleh
bidang lain
Pencapaian :
Parameter ini telah tercapai sebesar 100%, dimana seluruh staff eksternal telah
mengikuti program kerja yang diadakan oleh bidang lain, seperti kuliah tamu yang
diadakan bidang Event, PL Week oleh Keanggotaan, ataupun IATMI Pintar oleh
Kurikulum selama semester I.

3. Menjadi pribadi yang lebih berkompeten dalam bidang kemigasan.


Parameter :
a. 60% staff menghadiri rapat bidang.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur karena tahun kepengurusan yang belum berakhir.
Akan tetapi, 100% staff selalu hadir dalam rapat bidang yang telah diadakan,
b. Setiap staff telah mengikuti sebanyak minimal 2x rangkaian kegiatan mentoring
ataupun guest lecture mengenai oil and gas.
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur dalam semester I. Seluruh staff telah mengikuti
rangkaian mentoring bersama mengenai oil and gas sebanyak 1x dan terdapat 2
staff yang telah mengikuti 2x rangkaian mentoring.
c. Setiap staff memperoleh nilai IP minimal 3,00 pada tes evaluasi akhir IATMI
Pintar.
Pencapaian :
Parameter tercapai 100% dalam semester I. Setiap staff memperoleh nilai IP
minimal 3,00 pada tes evaluasi akhir IATMI Pintar dengan nilai IP terkecil yang
diperoleh sebesar 3,30 dan tertinggi 4,00

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kurikulum kaderisasi yang telah ditanamkan kepada pengurus yaitu pengetahuan
mengenai bidang eksternal dimana di dalamnya terdapat mengerti tugas dan fungsi
bidang eksternal, mengerti proker bidang eksternal, dimana penanaman dilakukan
157
melalui pencerdasan pada saat pelaksanaan rapat bidang. Sementara kemampuan
berkomunikasi dengan alumni dan peningkatan kemampuan berbicara dengan orang
lain melalui praktik pada saat persiapan dan pelaksanaan proker.

 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Materi Belum
Poin Kurikulum Target BP Jumlah BP
Bagian Tertanamkan
Kaderisasi Terkader Terkader
Semester (x)
SPJ A dan B -
(Standar
Pemangku
Jabatan)
Umum
2 -
Arahan A.1 dan A.2 -
Ketua
Lembaga
SPJ A.1-A.2, A.5-A.6 A.3-A.4
Bidang

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Poin kurikulum kaderisasi yang ditanamkan, yaitu SPJ umum, Arahan Ketua
Lembaga, serta SPJ Bidang. Penanaman yang dilakukan kepada pengurus ialah dengan
mengadakan pertemuan langsung melalui rapat bidang pada awal kepengurusan. Di
mana dilakukan pencerdasan pengetahuan seputar Departemen Eksternal. Suasana
rapat ialah santai, tetapi tetap serius sehingga BP tidak sungkan memberikan pertanyaan
apabila dirasa masih terdapat hal yang belum dimengerti. Rapat diakhiri dengan
memberikan kesimpulan rapat yang dilakukan secara bergilir oleh setiap BP yang
ditujukan untuk lebih memahami pencerdasan materi yang telah diberikan. Lalu, untuk
penanaman kemampuan berkomunikasi dengan alumni dilakukan dengan praktik
selama persiapan dan pelaksanaan proker. Setiap BP berperan menjadi PJ untuk
mengundang alumni. Setelah diberikan arahan bagaimana cara mengundang lalu
dipraktikan langsung. Dikarenakan setiap proker dari Departemen Eksternal yang
berhubungan dengan banyak orang dan diperlukan komunikasi pada saat
pelaksanaannya. Terdapatnya BP yang belum cukup terbuka mengikuti obrolan
mungkin saja terjadi sehingga BPH dibutuhkan untuk memulai percakapan dan
membawa BP untuk ikut dalam diskusi tersebut.

C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
BP telah turut berkontribusi dalam persiapan maupun pelaksanaan proker. PJ untuk
setiap proker telah dibagi kepada setiap BP. Dilakukan check point perkembangan yang
telah dilakukan dalam persiapan proker sehingga BP lebih terarah dan untuk mencegah
terjadinya permasalahan adanya undangan alumni yang tidak tersampaikan. Kemudian
SC melakukan follow-up mengenai tugas yang diberikan kepada setiap BP. Selain itu,
tidak ada kendala pada saat berkoordinasi dengan PJ proker terkait, PJ mudah untuk
dihubungi. Setiap pengadaan rapat untuk membahas proker yang akan datang ataupun

158
briefing sebelum diadakan proker, kehadiran BP selalu 100% sehingga SC lebih mudah
untuk menjelaskan dan memberikan gambaran proker tersebut, serta dapat
dilakukannya brainstorming untuk bertukar pikiran supaya persiapan lebih matang.

2. Koordinasi BPH-BPH
Dikarenakan proker kolaborasi yang masih terdapat di semester selanjutnya
sehingga masih belum ditemukan kendala dalam koordinasi dengan lembaga lain.
Sementara untuk koordinasi dengan keseluruhan BPH telah berjalan dengan cukup
baik. BPH memberikan respon baik dan mau bekerja sama ketika dibutuhkan
koordinasi dalam proses persiapan proker terkait. Komunikasi juga berjalan secara dua
arah pada saat rapat sehingga tidak terdapat kendala dalam pemilihan waktu
pelaksanaan yang lebih tepat. Sejauh proker yang telah berjalan seperti Meet the
Alumnae, BPH turut berperan serta dalam mengundang alumni. BPH mengundang
sesuai dengan pembagian PJ daftar undang alumni kemudian dilakukan follow-up.
Tidak ada kendala yang cukup berarti, hanya saja ketika berkoordinasi melalui sosial
media ditemukan belum cukup efektif, di mana masih terdapatnya BPH yang kurang
responsif. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut diperlukan follow-up secara berkala
baik secara langsung (ketika rapat BPH) maupun tidak langsung (melalui media sosial)
dengan jangka waktu yang lebih sering.

3. Analisis SWOT Bidang


- Strength: Kekuatan yang dimiliki yaitu BP yang memiliki keinginan untuk
berkontribusi,Terdapatnya 5 BP yang masing-masing menjadi PJ untuk ke-5 proker
sehingga dalam perencanaan dan follow-up lebih maksimal, Visi dan misi yang
sejalan dengan tugas bidang eksternal dan arahan ketua lembaga sehingga program
kerja dapat menjadi lebih terarah.
- Weakness: Kelemahan yang ada ialah BPH dengan BP yang memiliki kesibukan
berbeda-beda, Tidak semua BP bersifat terbuka, Kurangnya kemampuan dalam
membuat design poster.
- Opportunity:Terdapatnya alumni yang mendukung dan antusias dalam kegiatan
IATMI SM UI, Hubungan dengan IATMI pusat yang telah terjalin baik,
Benchmarking dengan IATMI SM lain dapat memberi peluang untuk menambah
relasi, Melalui program kerja yang dilaksanakan bidang eksternal menjadi wadah
untuk mengembangkan diri dan membentuk citra positif IATMI SMUI.
- Threat: Apabila terjadi demotivasi yang dapat menyebabkan kendala,
Kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pihak eksternal IATMI SMUI terhadap
pelaksanaan program kerja yang mungkin dapat menimbulkan citra kurang baik
pada IATMI SMUI.

4. Renstra SWOT Bidang


 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
BPH mendekatkan diri dari awal dilaksanakannya konsolidasi dan rapat-rapat
sehingga BP dapat menjadi lebih terbuka serta lebih mengenal BP. Lalu, persiapan
proker yang matang sehingga opportunity yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan
baik, hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki evaluasi program kerja yang

159
telah dipaparkan. Serta untuk menghindari kemungkinan terjadinya kendala
demotivasi, persiapan dilakukan dari jauh hari sebelumnya sehingga dapat
dipikirkan alternatif untuk mengatasi kendala tersebut. Kemudian, memungkinkan
dalam bidang eksternal terdapat BP yang tidak bersifat terbuka. Dalam hal ini BPH
dapat berperan untuk membuka percakapan dan membawa suasana supaya BP
tersebut dapat ikut dalam percakapan. Selain itu, ada baiknya jika dalam bidang ada
yang mengerti cara membuat design sehingga dalam pembuatan design poster
undangan alumni atau jarkoman lainnya tidak terlalu terikat dengan bidang DM.

 Rencana Strategis Semester Selanjutnya


Melakukan perencanaan yang matang supaya proker berjalan sesuai timeline
yang telah dirancang, melalui rapat bidang. Selain itu, karena terdapatnya proker
yang membutuhkan koordinasi dengan lembaga lain seperti iAct dan Engineering
Expo, serta benchmarking yang berhubungan dengan semua SM se-Indo sehingga
dibutuhkan inisiatif dalam memulai koordinasi dan follow-up secara berkala.

160
D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek
1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Meet the Alumnae
1. Jenis Program Kerja
Relasi (Keberlanjutan)
2. Tujuan Program Kerja
Menjaga hubungan yang telah terjalin antara pengurus dengan para alumni
IATMI SM UI, dengan pelaksanaan tidak mengundang warga.

3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Dilaksanakan 2 Tercapai 100%,
kali dalam satu telah
tahun dilaksanakannya
kepengurusan meet the alumnae
1 Tercapai
yang dihadiri sebanyak 2x dalam
oleh BPH, staff satu tahun
eksternal, dan kepengurusan.
alumni

Tercapai 100%,
Dihadiri oleh terdapat 80% BPH
minimal 65% dan 80% staff
2 BPH dan 50% Tercapai Eksternal yang hadir
staff eksternal secara akumulatif
secara kumulatif dalam kedua meet
the alumnae.

Diikuti oleh Tercapai 100%,


minimal 12 Diikuti oleh 17
3 alumni selama Tercapai orang alumni dalam
satu tahun satu tahun
kepengurusan. kepengurusan.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Meet the Alumnae telah sesuai dengan tujuan lembaga
yang ingin dicapai dari arahan ketua lembaga, serta sesuai dengan poin
GBPKD C.3

161
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Meet the Alumnae yang pertama dilaksanakan di Restoran Omah
Sendok, Senopati. Untuk pelaksanaan selama acara makan siang telah
berjalan sesuai rencana, tidak terdapat kendala dan mendapat respon baik
dari alumni, serta restoran yang dipilih memiliki suasana santai dan
nyaman untuk mengobrol. Acara ditutup dengan foto bersama dan
pembagian souvenir kepada alumni.
Sedangkan untuk Meet the Alumnae kedua terdapat sedikit perbedaan
dari yang diadakan biasanya. Untuk tahun ini diadakan saat bulan puasa
dan acara diawali dengan berbagi di Panti Yatim Indonesia di Tebet
dengan persetujuan para alumni supaya lebih dapat momen berbagi dan
kebersamaannya. Kemudian untuk lebih lama melanjutkan acara bersama
para alumni, dipilih Restoran Smarapura, Tebet untuk buka puasa bersama
yang lokasinya dekat dengan panti.
Perihal rundown acara, mobilisasi, sumbangan yang akan diberikan ke
panti, serta jumlah pengurus dan alumni yang datang ke panti yang telah
diperkirakan berjalan sesuai dengan rencana. Hanya saja pada saat
pelaksanaan, terdapat sedikit kendala dimana kondisi cukup kurang
kondusif karena udara dalam restoran yang ternyata cukup sesak, di mana
AC yang ada kurang cukup membuat sejuk. Serta tempat duduk yang
memanjang yang awalnya tidak diperkirakan adanya kendala karena pada
pertemuan pertama yang berlangsung lancar, ternyata saat pelaksanaan
terdapat kendala untuk mengobrol dengan alumni karena alumni yang
hadir lebih banyak. Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam pemilihan
tempat untuk kepengurusan selanjutnya.
Kemudian, pada waktu pelaksanaan masih terdapat BPH yang datang
terlambat, walaupun bukan merupakan kendala yang cukup berarti
dikarenakan alumni masih satu persatu yang datang dan tidak tepat waktu
disesuaikan dengan jadwal mereka. Solusi dari kendala tersebut ialah
memberikan jadwal khusus kepada BPH dan BP Eksternal untuk hadir
lebih awal dan diberitahukan dengan lebih tegas lagi. Hal ini juga untuk
memberikan kebiasaan on time dalam setiap jadwal kegiatan yang akan
diadakan IATMI.

 Evaluasi Waktu Pelaksanaan


 Gantt Chart Perencanaan

162
 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Terdapat pergeseran waktu pelaksanaan pada meet the alumnae yang
pertama dari jadwal awal perencanaan, hal ini berdasarkan hasil
kesepakatan dengan alumni untuk mengadakan pada tanggal 16 Maret
2019. Pergeseran waktu juga mempertimbangkan situasi dan kondisi
pengurus dan alumni yang dapat hadir. Akan tetapi untuk Meet the
Alumnae kedua telah terlaksana seperti pada timeline perencanaan.
Dikarenakan jadwal telah cocok serta tidak ada kendala untuk
dilaksanakan pada minggu tersebut.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Dalam proses mengundang alumni, harus dilakukan follow-up berkala dan
rutin untuk memastikan undangan tersampaikan. Kemudian,
mempertimbangkan jumlah alumni yang semakin banyak sehingga dapat
diatasi dengan memilih tempat untuk pertemuan seperti sewa ruangan di suatu
restoran atau café, selain itu juga dapat dilakukan di salah satu rumah
pengurus sehingga tidak terbatas meja dalam berkomunikasi. Selain itu
suasana tempat juga dapat dipertimbangkan.

Selain acara kunjungan ke panti, acara dapat dimodifikasi dengan acara


halal bi halal sebagai acara puncak dari meet the alumnae atau dapat dengan
kegiatan sosial lainnya.
ii. Visit Pusat
a. Jenis Program Kerja
Relasi (Keberlanjutan)
b. Tujuan Program Kerja
Menjalin relasi dengan pihak IATMI Pusat dan profesional, dengan
pelaksanaan tidak mengundang warga.

163
c. Pencapaian Parameter

No Parameter Hasil Ketercapaian

Ketercapaian sebesar
Dilaksanakan
50%, dimana
sebanyak 2
Belum dapat kegiatan visit pusat
1 kali selama
diukur baru terlaksana
satu tahun
sebanyak 1x pada
kepengurusan.
semester genap

Menemui
Ketercapaian 100%,
total 3
di mana pada
professional
pertemuan pertama
2 IATMI Pusat Tercapai
telah menemui
dalam satu
sebanyak 5
tahun
professional.
kepengurusan.

Ketercapaian sebesar
Diikuti oleh
7%, dimana
total 15 orang
pelaksanaan visit
BPH dan staff
Belum dapat pusat telah diadakan
3 IATMI SMUI
diukur sebanyak 1x dan
dalam satu
baru diadakan
tahun
pertemuan oleh
kepengurusan.
ketua umum

d. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja Visit Pusat telah sesuai dengan tujuan lembaga yang
ingin dicapai dari arahan ketua lembaga, serta sesuai dengan poin GBPKD
C.4

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Diadakan pertemuan langsung dengan professional dari IATMI Pusat
di kantor pusat, Cipulir. Pelaksanaan telah berjalan sesuai rencana dimana
Pertemuan pertama dilakukan untuk perkenalan awal oleh ketua umum
IATMI SM UI. Selain itu dilakukan diskusi baik berupa isu kemigasan
maupun gambaran kehidupan pascakampus dibidang kemigasan.

164
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan Visit Pusat pertama telah sesuai dengan jadwal yang
direncanakan. Sementara untuk Visit Pusat kedua masih dalam proses
pengajuan dan menyesuaikan dengan jadwal IATMI Pusat

5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja


Dikarenakan jadwal pengurus pusat yang tidak dapat dipastikan kapan
mereka berada di kantor pusat sehingga pengajuan jadwal kunjungan dapat
dipersiapkan dari jauh hari seperti sebulan sebelumnya sehingga dapat
diperkirakan jadwal alternatif yang memungkinkan untuk kedua belah pihak.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Telah terlaksananya proker Meet the Alumnae sebanyak 2 kali dengan semua
parameter tercapai, serta Visit Pusat sebanyak 1 kali dan tersisa 1 kali lagi dengan masih
terdapatnya parameter yang belum dapat diukur. Terjadi pergeseran waktu dari yang
direncanakan melalui persetujuan dengan menyesuaikan jadwal dari kedua belah pihak
dan mencari waktu yang dianggap lebih tepat. Dalam pelaksanaan tidak terjadi
permasalahan hanya saja akan lebih baik jika pengurus datang lebih on time untuk
memberikan image siap dalam pengadaan acara, walaupun tidak ada kendala selama
pelaksanaan. Serta pemilihan tempat pelaksanaan acara dibutuhkan pertimbangan
ulang.

2. Rencana Strategis Bidang


 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Ada baiknya jika dalam bidang ada yang mengerti cara membuat design
sehingga dalam pembuatan design poster undangan alumni atau jarkoman lainnya
tidak terlalu terikat dengan bidang DM.
Kemudian, sebaiknya untuk pelaksanaan proker Meet the Alumnae tahun depan
dapat dipertimbangkan dengan menyewa suatu ruangan dalam café ataupun
restoran, di rumah salah satu pengurus, atau memilih restaurant dengan meja yang
dibuat melingkar supaya komunikasi dapat tetap berjalan baik (tidak terbatas tempat
dan ruang) mengingat jumlah alumni yang semakin bertambah banyak setiap
tahunnya. Lalu, sebagai bentuk terima kasih telah meluangkan waktunya dapat

165
dipersiapkan souvenir atau penghargaan seperti alumni yang paling sering hadir
dengan sertifikat atau apresiasi lainnya. Kemudian pertimbangan untuk
benchmarking nasional dapat dijadwalkan pada semester I supaya di semester II
tinggal tersisa benchmarking tambahan, seperti melakukan kunjungan
benchmarking ke IATMI SM lain atau menerima visit benchmarking dari SM lain.
Mengenai visit pusat, pengajuan jadwal kunjungan harus dimulai dari jauh hari
yaitu minimal satu bulan sebelum tanggal pelaksanaan dikarenakan pengurus
IATMI Pusat yang tidak tentu jadwal keberadaannya di kantor pusat karena
pengurus yang memiliki pekerjaan di luar kantor pusat seperti sebagai dosen, dan
sebagainya. Selain itu, mengingat jadwal pengurus IATMI Pusat yang juga harus
disesuaikan dengan jadwal kuliah pengurus IATMI SM UI dapat mengakibatkan
lamanya pengambilan keputusan jadwal kunjungan yang sesuai. Dalam waktu satu
bulan tersebut SC bersama BP Eksternal juga dapat mempersiapkan bahan diskusi.

 Rencana Strategis Semester Selanjutnya


Melakukan perencanaan yang matang supaya proker berjalan sesuai timeline
yang telah dirancang. Selain itu, karena terdapatnya proker yang membutuhkan
koordinasi dengan lembaga lain seperti iAct dan Engineering Expo, serta
benchmarking yang berhubungan dengan semua SM se-Indo sehingga dibutuhkan
inisiatif dalam memulai koordinasi dan follow-up secara berkala.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Untuk
Kondisi
koordinasi
internal baik, Proker
dengan
BP terlaksana
Eksternal stakeholder 4
berpartisipasi dengan
berjalan
aktif didalam sangat baik.
dengan
proker.
lancar

166
LPJ DEPARTEMEN DIGITAL MARKETING

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga

No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi


Belum dapat diukur.
karena masih
berlangsung sampai
akhir kepengurusan
namun pada semester I
Bertanggung jawab terhadap Belum ada kendala untuk
1 publikasi proker dan
publikasi IATMI SMUI dievaluasi.
acara IATMI SMUI
2019 sudah
dipublikasikan melalui
media IATMI SMUI
2019.
Belum dapat diukur,
karena masih
berlangsung sampai
Terkadang masih ada yang
akhir kepengurusan
meminta design langsung
Bertanggung jawab terhadap namun pada semester I
2 design baik secara au-vis dan ke BPH tanpa mengisi
semua pesanan design
kom-vis form. Untuk selanjutnya
baik au-vis dan kom-vis
yang akan dilayani adalah
dilakukan sesuai dengan
yang mengisi form.
form yang diisi

Tercapai. pada semester


I website IATMI SMUI
2019 sudah diperbaharui Website tidak terupdate
dan publikasi poster dengan cepat, karena
Bertanggung jawab terhadap kegiatan, organigram keterbatasan waktu yang
3
website IATMI SMUI serta prestasi sudah dimiliki BPH. Akan di
dilakukan pada website follow up kembali pada
IATMI SMUI. Arahan semester 2.
ini akan tetap dilakukan
pada semester 2
Tercapai. Bidang DM
selalu memastikan poster
ataupun segala publikasi
Meningkatkan nilai jual yang keluarkan IATMI Belum terdapat kendala
4
IATMI SMUI SMUI sudah memenuhi yang dapat dievaluasi.
kualifikasi sehingga
dapat meningkatkan nilai
jual.

168
Tercapai. Seluruh
publikasi yang
dikeluarkan oleh IATMI
SMUI pada semester 1 Belum terdapat kendala
5 Arsip publikasi IATMI SMUI
sudah ter arsip di google yang dapat dievaluasi.
drive.Arahan tetap akan
dilakukan pada semester
2.

Pencapaian Visi dan Misi Bidang


Digital Marketing IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu Menjadikan Digital
Marketing IATMI SMUI yang akrab serta menjalankan tugasnya secara profesionalitas
sehingga dirasakan kebermanfaatannya.
Akrab
Digital marketing memiliki visi akrab agar dapat menciptakan suasana yang akrab baik
antara BPH dengan BP Digital Marketing maupun BP dengan BP Digital Marketing.
Dengan terciptanya suasana akrab, maka akan terwujudnya chemistry yang baik serta
menjalankan tugasnya dengan baik. Suasana akrab dilakukan dengan menciptakan suasana
yang nyaman pada saat rapat yang sudah dilakukan selama 1 kali pada semester ini dan
dihadiri oleh semua BP namun belum dilaksanakannya konsolidasi karena tidak dapat
menemukan waktu yang tepat.
Profesional
Digital Marketing sebagai pusat publikasi IATMI SMUI menjalankan tanggung
jawabnya dengan memastikan serta mengkoordinasikan semua design publikasi pada
media sosial yaitu oa line dan instagram sehingga memenuhi SOP yang telah dibuat serta
dapat terpublikasi secara baik kemudian juga membuat arsip seluruh publikasi. Visi ini
berjalan dengan baik pada semester I dengan seluruh design publikasi sesuai dengan SOP
yang berlaku serta terpublikasikannya seluruh desain yang dibutuhkan.
Bermanfaat
Kebermanfaatan yang diharapkan dari Digital Marketing yaitu dengan
terpublikasikannya informasi – informasi kepada member IATMI SMUI 2019 pada sosial
media IATMI SMUI 2019 maka informasi yang diberikan dapat memberikan manfaat
kepada member. Pada semester I sudah dilakukan dengan mempublikasikan semua
informasi yang ada dan pada akhir kepengurusan akan disebarkan borang qc untuk
mengetahui kebermanfaatan dari media IATMI SMUI 2019.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas, Digital Marketing IATMI SMUI 2019
memiliki 3 misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :

1. Membentuk suasana akrab dan rasa keberpemilikan sebagai satu bidang


Parameter :
a. Terlaksananya konsolidasi minimal 2 kali
Pencapaian :
Parameter ini akan dikur pada akhir kepengurusan. Pencapaian pada semester ini
adalah bellum melakukan konsolidasi.
b. 80% kehadiran staff saat rapat

169
Pencapaian :
Selama semester I parameter ini telah tercapai dengan hadirnya 100% staff saat
rapat bidang, yaitu rapat dilakukan sebanyak 1 kali.
c. 80% kehadiran staff saat konsolidasi
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini belum dapat diukur karena belum diadakannya
konsolidasi bidang.

2. Menciptakan koordinasi yang efektif dan teratur


Parameter :
a. 100% desain sesuai dengan SOP yang ditentukan
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini sudah tercapai dengan desain 100% sudah mengikuti
SOP yang berlaku karena sebelum publikasi dilakukan desain diperiksa terlebih
dahulu oleh Digital Marketing.
b. 100% desain terpublikasikan terutama untuk program kerja acara
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini sudah tercapai dengan terpublikasinya desain seluruh
proker acara yang ada pada IATMI SMUI 2019.
c. 80% desain yang dibutuhkan tidak terjadi keterlambatan
Pencapaian :
Pada semester I parameter ini sudah tercapai dengan penyelesaian desain publikasi
yang dibutuhkan sesuai dengan batas waktu yang diminta pada form desain.
3. Menyebarkan informasi yang berkelanjutan
Parameter :
a. 90% member merasakan keberadaan media IATMI
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur pada semester I karena borang qc akan disebar
pada akhir kepengurusan namun selama semester I media IATMI SMUI 2019 selalu
mempublikasikan setiap informasi yang dapat diberikan.
b. 90% member merasakan kebermanfaatan dari informasi yang diberikan
Pencapaian :
Parameter ini belum dapat diukur pada semester I karena borang qc akan disebar
pada akhir kepengurusan.
c. 100% terpublikasikannya informasi pada media IATMI
Pencapaian :
Parameter ini pada semester I sudah tercapai yaitu dengan mempublikasikan semua
informasi melalui oa line IATMI SMUI 2019 dan instagram IATMI SMUI 2019.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ


 Kurikulum Kaderisasi yang Dilaksanakan
Pada semester I, nilai yang telah ditanamkan pada BP yaitu setiap BP
diharapkan memahami bidang Digital Marketing. Kemudian, BP dituntut untuk
memahami bagaimana proses mendesign suatu poster baik untuk publikasi online
maupun offline untuk memberikan informasi kepada member melalui desain visual.
Dalam kedua hal tersebut, BP diberi kaderisasi dengan mempersiapkan secara langsung

170
workshop mengenai desain dan marketing serta mengikuti workshop tersebut untuk
mendapatkan informasi serta membuat secara langsung desain melalui photoshop.
Selain itu, BP juga mampu berkomunikasi dengan baik dengan pihak pihak eksternal
seperti narasumber workshop serta berdiskusi terkait desain yang sedang dirancang
untuk website dan publikasi media sosial IATMI SMUI 2019.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (I)
SPJ
(Standar
Pemangku
Jabatan)
Umum
Arahan 2 -
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A1-A2 B3
B1-B2
C1-C3

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Pelaksanaan kurikulum kaderisasi bidang Digital Marketing pada semester I
dilakukan dengan cara memberikan arahan terkait tujuan dari program kerja yang
dilakukan bidang Digital Marketing dan memberi wadah kepada BP agar dapat melatih
komunikasi secara langsung dengan pihak eksternal yaitu narasumber workshop yang
kemudian BP mendapatkan informasi terkait tools – tools photoshop dan desain melalui
workshop tersebut dan berlatih membuat poster secara langsung. BP juga membuat
langsung desain yang diperlukan dalam publikasi poster maupun organigram serta ikut
berdiskusi terkait desain yang sedang dirancang untuk publikasi di media sosial IATMI
SMUI 2019.
Hambatan yang dihadapi selama penanaman kurikulum kaderisasi pada semester
I adalah kurangnya bertemu langsung dengan BP karena jadwal yang berbeda dan
bentrok satu sama lain. Oleh karena itu, untuk kedepannya diperlukan penanaman yang
lebih rutin dengan bertatap muka langsung, terutama untuk mengisi kekurangan pada
semester I.

C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Koordinasi BPH-BP sudah cukup baik yaitu dengan membagi tugas kepada setiap
BP terhadap program kerja – program kerja yg dilaksanakan kemudian dimonitor dan
diarahkan sesuai dengan tujuan program kerja sehingga BP tidak mengalami kesulitan
dalam melaksanakannya. Hambatan yang ditemukan yaitu sulit menemukan waktu
untuk bertatap muka sehingga hanya dilakukan melalui online mengakibatkan
kurangnya chemistry antar BPH-BP. Solusinya akan dilakukan konsolidasi untuk
menambah chemistry antar BPH-BP serta BP-BP dan berinteraksi dengan BP dalam

171
suasana yang nyaman dengan harapan hal ini dapat mendekatkan antara BPH dengan
BP.
2. Koordinasi BPH-BPH
Koordinasi yang dilakukan dengan bidang lain sudah cukup baik yaitu bidang -
bidang yang membutuhkan desain terhadap jarkom - jarkom untuk di oa line IATMI
SMUI 2019 atau pun post serta story di instagram IATMI SMUI 2019 dengan cara
mengisi google form kemudian desain akan dibuat oleh Digital Marketing IATMI
SMUI 2019 sesuai SOP yang berlaku. Hambatan yang terjadi yaitu google form tidak
memiliki notifikasi serta banyaknya pesanan desain yang membludak mengakibatkan
Digital Marketing kewalahan dalam membuat desainnya. Solusi yang ditawarkan
adalah bidang yang sudah mengisi google form memberitahu Digital Marketing melalui
personal chat serta membagi tugas desain kepada BP-BP agar tidak kewalahan dalam
membuat desain untuk publikasi IATMI SMUI 2019.
Koordinasi dengan seluruh BPH di IATMI SMUI 2019 berjalan dengan sangat
baik. Hal ini dibuktikan dengan selalu hadirnya BPH Digital Marketing pada saat rapat
BPH. Selain itu, pada saat rapat BPH, BPH Digital Marketing juga berperan aktif dalam
berdiskusi.

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. WebFun (Website & Funfact)
1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan (Relasi)
2. Tujuan Program Kerja
Memberikan informasi terkait kemigasan yang ringan dan mudah dipahami
serta kegiatan dan prestasi IATMI SMUI melalui website IATMI SMUI.
Tidak mengundang warga
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
masih berjalan
Terlaksananya sampai akhir
publikasi kepengurusan
Belum dapat
1 poster namun pada
diukur
minimal 10 semester I
kali sudah
terpublikasi
poster
sebanyak 5
kali.

172
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
60% dari
masih berjalan
responden
sampai akhir
merasakan Belum dapat
2 kepengurusan
keberadaan diukur
dan borang
dari website
QC akan
IATMI SMUI
disebar di
akhir
kepengurusan
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
masih berjalan
sampai akhir
100%
kepengurusan
kegiatan
namun
IATMI SMUI Belum dapat
3 kegiatan
terpublikasi diukur
IATMI SMUI
pada website
2019 pada
IATMI SMUI
semester I
sudah
dipublikasikan
di website
IATMI SMUI
Parameter ini
belum dapat
diukur karena
masih berjalan
sampai akhir
kepengurusan
Terlaksananya
namun
publikasi Belum dapat
4 prestasi
prestasi di diukur
IATMI SMUI
website
2019 pada
semester I
sudah
dipublikasikan
di website
IATMI SMUI
Parameter ini
sudah tercapai
Terlaksananya karena
publikasi organigram
5 organigram Tercapai IATMI SMUI
IATMI di 2019 sudah
website terpublikasi di
website
IATMI SMUI

4. Evaluasi
173
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Tujuan dari program kerja ini yaitu memberikan informasi terkait
kemigasan, kegiatan dan prestasi IATMI SMUI melalui website sudah
cukup terpenuhi dengan disebarkannya poster – poster berisi kegiatan dan
prestasi selama semester I pada website IATMI SMUI namun informasi
melalui website masih belum cukup tersebar luas karena sebagian besar
member masih belum mengetahui adanya website IATMI SMUI dan lebih
sering melihat informasi melalui oa line. Akan tetapi, untuk memberikan
informasi kepada pihak eksternal serta meningkatkan nilai jual IATMI
SMUI maka publikasi melalui website tetap dilakukan.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan program kerja ini yaitu dengan membuat poster
mengenai informasi kemigasan yang ringan, kegiatan serta prestasi
IATMI SMUI 2019 yang kemudian dipublikasikan melalui website
IATMI SMUI. Untuk informasi kegiatan serta prestasi IATMI SMUI
2019 selama semester I sudah dipublikasikan di website sedangkan untuk
informasi ringan mengenai kemigasan belum disebarkan karena terdapat
kendala dalam mencari sumber informasi – informasi yang menarik dan
ringan terkait kemigasan sehingga pada semester I hanya terfokus pada
poster kegiatan dan prestasi IATMI SMUI 2019. Oleh karena itu solusi
yang dapat dilakukan yaitu untuk mencari kembali pada sumber – sumber
terpercaya terkait kemigasan seperti di internet dan booklet – booklet
kemigasan serta bekerjasama dengan bidang kurikulum dalam mencari
informasi mengenai kemigasan.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Terdapat perubahan dalam pelaksanaan program kerja ini yaitu
rencana yang akan dilakukan membuat poster informasi ringan terkait
kemigasan pada minggu pertama setiap bulan lalu mempublikasikannya
pada minggu kedua dan untuk poster kegiatan serta prestasi IATMI SMUI
2019 dilakukan pada minggu ketiga dan dipublikasikan pada akhir bulan
mengalami hambatan pada poster kemigasan sehingga pada semester I
lebih difokuskan pada poster kegiatan IATMI SMUI 2019 yaitu pada
minggu ketiga dan keempat pada tiap bulan.
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc

174
Sejauh ini BP belum dibagikan jobdesc untuk proker ini. Namun
BPH telah memberikan briefing terkait proker ini sehingga pada
semester 2 BP dapat menjalankan proker ini bersama dengan BPH.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi yang dilakukan terhadap program kerja ini yaitu dengan membuat
publikasi pada oa line dan instagram sehingga member dapat mengetahui
adanya website IATMI SMUI serta tetap melakukan publikasi di website
untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal serta meningkatkan nilai
jual IATMI SMUI serta mencari kembali informasi kemigasan pada sumber
– sumber terpercaya, booklet kemigasan dan bekerjasama dengan bidang
kurikulum sehingga pembuatan serta publikasi poster funfact tentang
kemigasan dapat dilakukan dan berjalan sesuai dengan rencana awal.
ii. Design and Marketing Workshop
1. Jenis Program Kerja
Penyesuai Kebutuhan
2. Tujuan Program Kerja
Workshop atau seminar ini bertujuan untuk mencerdaskan mengenai design
dan marketing. Mengundang warga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian

Workshop sudah
Terlaksana
dilakukan satu
minimal satu
1 Tercapai kali yaitu pada
kali selama
tanggal 16 April
kepengurusan
2019

Parameter ini
tercapai karena
Jumlah peserta
jumlah peserta
yang datang
2 Tercapai yang menghadiri
minimal 50
workshop ini
orang
sebanyak 81
orang.
Berdasarkan
hasil borang QC
didapatkan hasil
dari workshop
60% peserta ini yaitu
merasakan kepentingan
3 Tercapai
kebermanfaatan sebesar 3.81 dan
acara kepuasan 3.72
dimana gap
antara
kepentingan dan
kepuasan yaitu

175
0.9 sehingga
dapat sebagian
besar peserta
yang hadir
merasakan
kebermanfaatan
acara

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Proker ini merupakan penyesuai kebutuhan berdasarkan data yaitu
49 responden menyatakan mereka tertarik dengan diadakannya workshop
mengenai photoshop dan digital marketing. Sehingga tujuan dari proker
ini yaitu mencerdaskan mengenai design dan marketing dilakukan dengan
mengundang 2 pembicara mengenai topik photoshop dan digital
marketing. Pencerdasan pada topik photoshop dilakukan dengan
pengenalan tools photoshop kemudian peserta mengikuti langkah –
langkah dasar dalam mengoperasikan photoshop serta membuat poster
dan untuk digital marketing diberikan hal – hal dasar mengenai digital
marketing serta pengaplikasiannya kemudian peserta dapat melakukan
tanya jawab secara langsung kepada pembicara. Secara umum, bentuk
proker ini sudah baik karena peserta dapat langsung menerima informasi
yang diberikan langsung oleh pembicara secara tatap muka dan
mengaplikasikannya secara langsung terhadap ilmu yang diberikan.

 Evaluasi Teknis Pelaksanaan


Pelaksanaan dilakukan dengan pembagian jobdesc untuk setiap
lembaga yang berkolaborasi. Publikasi acara sudah dilakukan dengan baik
dengan membuat jarkom di oa line serta instagram ketiga lembaga untuk
menambah tingkat kesadaran peserta dalam mengetahui diadakannya
workshop ini. Pelaksanaan workshop dimulai dengan topik photoshop
terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan topik digital marketing.
Secara keseluruhan teknis pelaksanaan dari workshop ini sudah baik
karena koordinasi antar lembaga yang berkolaborasi sudah baik serta
persiapannya yang juga cukup baik namun terdapat permasalahan pada
teknisnya yaitu mic pembicara yang habis baterainya dan tidak
menyiapkan baterai cadangan serta waktu yang bentrok dengan praktikum
juga menjadi suatu hambatan karena beberapa BP tidak dapat menghadiri
serta pesertanya sedikit pada awal workshop namun seiring berjalannya
waktu peserta juga makin bertambah. Solusi yang dilakukan terhadap
hambatan tersebut yaitu dengan melakukan pengecekan lebih detail lagi
terhadap peralatan yang akan dipakai dalam acara serta meninjau kembali
waktu dari sasaran peserta agar lebih banyak lagi yang dapat hadir pada
workshop tersebut.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan

176
 Gantt Chart Perencanaan

 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Terdapat perubahan waktu pelaksanaan yaitu direncanakan pada
minggu pertama atau kedua pada bulan April namun pada eksekusinya
dilaksanakan pada minggu ketiga bulan April karena menyesuaikan
dengan jadwal pembicara serta melihat kesibukan dari target peserta dan
menghindari bentrok dengan acara lain yang ada di Fakultas Teknik.
 Evaluasi Koordinasi dan Pembagian Jobdesc
Pembagian jobdesc antara ketiga lembaga yang berkolaborasi dalam
workshop ini sudah baik dan jelas dengan dibagi menjadi 3 bagian yaitu
bagian publikasi (SPE UISC), administrasi (SBE UISC) dan pembicara
(IATMI SMUI). Ketiga lembaga melakukan jobdesc masing – masing
dengan baik dan sesuai dengan rencana yang dilakukan di awal namun
karena sulit untuk mencari pembicara workshop yang bersedia maka
lembaga lain juga ikut membantu dalam mencarikan pembicara tersebut.
Rapat koordinasi dilakukan untuk membahas mengenai konsep acara,
publikasi dan SOP untuk pembicara baik secara tatap muka dan online.
Rapat online dilakukan karena terdapat hambatan dari jadwal antar ketiga
lembaga yang berbeda sehingga sulit untuk bertemu tatap muka.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Solusi yang dapat dilakukan terhadap evaluasi atas workshop ini yaitu
dengan melakukan cek kembali terhadap teknis acara sehingga tidak terjadi
kembali kesalahan seperti mic pembicara yang kehabisan baterai. Kemudian
dilakukan pemilihan waktu yang lebih tepat lagi dengan memperhatikan
pembicara yang dapat hadir serta target sasaran peserta agar dapat banyak
peserta yang dapat hadir mulai dari awal acara serta meminta semua staff
lembaga yang berkolaborasi untuk mempublikasikan acara agar lebih banyak
lagi yang mengetahui diadakannya workshop tersebut.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Pada semester I ini, bidang Digital Marketing telah melakukan tugasnya sesuai
dengan gambaran pelaksanaan tiap program kerja dan visi misi bidang. Program kerja
webfun sudah berjalan baik dalam mempublikasikan kegiatan serta prestasi IATMI
SMUI 2019 dan akan lebih digencarkan lagi publikasinya agar banyak yang mengetahui
keberadaan website IATMI SMUI serta program kerja design and marketing workshop
berjalan dengan lancar baik dalam koordinasi antar lembaga terkait, publikasi maupun
pelaksanaannya. Koordinasi BPH-BP sudah cukup baik dan akan lebih ditingkatkan
lagi melalui konsolidasi agar lebih dekat dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
2. Rencana Strategis Bidang

177
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Melakukan pengkonsepan yang matang terkait pembaharuan website serta
informasi apa saja yang akan dipublikasikan dan membuat daftarnya agar tidak ada
yang terlewat. Pencarian informasi kemigasan dilakukan lebih gencar agar
informasi yang didapatkan lebih banyak dan pembuatan poster dapat dilakukan
tepat waktu dan sesuai rencana.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Memfokuskan terhadap pencarian informasi kemigasan sehingga dapat
dilakukan publikasi funfact pada website dan melakukan konsolidasi agar semakin
dekat sehingga koordinasi BPH-BP maupun BP-BP dapat berjalan dengan baik.

F. Penilaian Ketua Umum


Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

Bidang
Program Untuk
belum
kerja koordinasi
melakukan
berjalan dengan
konsol dan
Digital Marketing dengan baik, stakeholder 3
baru
namun ada 1 berjalan
melakukan
proker yang dengan
rapat bidang
terhambat. lancar
1 kali.

178
LPJ DEPARTEMEN JURNALISTIK

A. Pencapaian Visi dan Misi Bidang atau Parameter Capaian Arahan Ketua

Pencapaian Arahan Ketua Lembaga


No Arahan Ketua Pencapaian Evaluasi

Tercapai. Telah
dilakukan wawancara
dengan professional
Melakukan wawancara Belum terdapat kendala yang
pada semester 1.
1 dengan professional dapat di evaluasi.
Arahan ini akan
dilakukan kembali
pada semester 2.

Belum tercapai. I
Kendala dalam menghubungin
Magz semester 1
Menerbitkan media cetak pihak DM, rencananya akan
2 belum dapat di
IATMI SMUI segera diterbitkan jika DM
publikasi karena
sudah dapat dihubungi.
terdapat kendala.
Tercapai. Bidang
jurnalistik sudah
Merekap Dan
merekap dan Belum terdapat kendala yang
3 mempublikasikan acara-
mempublikasikan dapat dievaluasi.
acara
acara-acara IATMI
SMUI.

Pencapauan Visi dan Misi Bidang


Jurnalistik IATMI SMUI 2019 memiliki visi yaitu menjadi bidang yang informatif,
kreatif, dan menarik dalam menyajikan informasi seputar kemigasan, memperluas relasi
eksternal, dan membangun hubungan internal yang harmonis. Jurnalistik sebagai bidang
yang mewadahi segala bentuk publikasi cetak yang ada dalam IATMI SMUI 2019, juga
menjalankan tanggung jawabnya untuk membangun relasi yang baik dengan pihak
professional.
Pada semester I, visi jurnalistik pada poin informatif berjalan dengan baik dengan
adanya sounding ke warga mengenai proker-roker apa saja yang akan berjalan di bulan
tersebut. Selama semester pertama, telah dilaksanakan sounding sebanyak 4 kali, yaitu pada
minggu pertama setiap bulan aktif (Februari, Maret, April, Mei). Dengan adanya sounding
membuat warga menjadi lebih peka dan tahu akan keberadaan proker-proker IATMI SMUI
yang akan berjalan.
Kreatif
Meningkatkan kreatifitas warga dengan mengemas program kerja jurnalistik yang lebih
melibatkan warga dalam menyusun konten-konten yang akan dipublikasikan. Juga

180
meningkatkan kreatifitas BP jurnalistik agar mampu mengemas suatu bacaan kedalam
bentuk yang menarik.
Menarik
Menwujudkan jurnalistik menjadi bidang yang menarik dengan membuat inovasi-
inovasi yang dapat mengajak lebih banyak orang untuk mengenal bidang jurnalistik. Pada
semester I telah dilaksanakan 1 kali writing competition (untuk member IATMI) dimana
pemenangnya diberikan hadiah dan karyanya akan dipajang di mading IATMI. Tujuannya
agar member memiliki rasa kebermilikan terhadap mading IATMI dan lebih tertarik untuk
membacanya.
Sementara itu, untuk memeprluas relasi eksternal telah dilaksanakan wawancara
kepada professional sebnayak 1 kali pada semester I ini. Kemudian untuk membangun
hubungan yang harmonis dengan internal jurnalistik, bidang jurnalistik pada semester I ini
telah dilaksanakan 1 kali konsolidasi dengan kehadiran BP dan BPH jurnalistik 100%.

Di samping itu, dalam mendukung visi di atas. Jurnalistik IATMI SMUI 2019 memiliki 4
misi dengan parameter masing-masing misi adalah sebagai berikut :
1. Menghimpun informasi terkini mengenai dunia kemigasan, baik secara langsung
maupun melalui media elektronik yang valid.
Parameter :
a. Terlaksananya wawancara professional minimal 2 kali selama kepengurusan
Pencapaian :
Selama semester I sudah dilaksanakan 1 kali wawancara profesional
b. Terlaksananya minimal 1 kali wawancara professional secara langsung ke
perusahaan migas
Pencapaian:
Belum dilakukan wawancara secara langsung ke perusahaan migas selama semester
I
c. Artikel yang dibuat menggunakan minimal 2 referensi yang valid
Pencapaian :
Semua artikel yang dipublikasikan dalam mading IATMI SMUI telah
menggunakan minimal 2 referensi yang valid
2. Memberikan informasi terkait kegiatan yang telah dilaksanakan IATMI SMUI
Parameter :
a. Mendokumentasikan seluruh kegiatan IATMI SMUI
Pencapaian :
Selama semester I semua kegiatan sudah didokumentasikan
b. Terpublikasinya seluruh dokumentasi kegiatan IATMI SMUI 2018 dalam bentuk
online ataupun offline
Pencapaian :
Seluruh dokumentasi kegiatan IATMI SMUI 2019 selama semester 1 sudah
dipublikasi
c. Terpublikasinya seluruh kegiatan IATMI SMUI 2018 dalam media cetak ataupun
digital
Pencapaian :
Selama semester I seluruh program kerja yang ada di IATMI SMUI sudah
terpublikasi secara digital melalui akun line IATMI SMUI dan terpublikasi dan
terpublikasi dalam media cetak yang diletakkan di mading IATMI dan sounding ke
warga.
181
3. Menyajikan informasi kemigasan dalam bentuk yang menarik, dan meningkatkan
wawasan member IATMI SMUI mengenai dunia migas
Parameter :
a. Terpublikasinya iMag sebanyak 2 kali selama kepengurusan
Pencapaian :
Selama semester I belum terpublikasi iMag
b. Dipublikasikannya hasil wawancara professional minimal 2 kali selama
kepengurusan
Pencapaian :
Hasil wawancara yang telah dilakukan belum terpublikasi
c. Terdapat konten artikel migas terkini di setiap pergantian isi mading
Pencapaian :
Selama semester I, telah dilakukan pergantian isi mading selama 2 kali dimana
setiap pergantian isi mading diisi dengan konten artikel migas terkini sebanyak 6
artikel.
4. Membangun hubungan kekeluargaan antar pengurus Jurnalistik
Parameter :
a. Mengadakan 2 kali konsol selama kepengurusan
Pencapaian :
Selama semester I telah dilaksanakan knsolidasi bidang jurnalistik sebanyak 1
kali.
b. Sekurang-kurangnya 60% anggota hadir dalam setiap rapat departemen jurnalistik
Pencapaian :
Selama semester I setiap rapat departemen jurnalistik dihadiri 85%-100% anggota
c. Mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 kali rapat dalam kepengurusan.
Pencapaian :
Selama semester I, bidang jurnalistik telah melaksanakan rapat sebanyak 3 kali.

B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi dan Ketercapaian SPJ Kurikulum


 Kaderisasi yang Dilaksanakan
Kurikulum kaderisasi yang ditanamkan kepada pengurus di semester 2 yaitu
mampu menyusun review kegiatan secara menarik, mampu menyusun artikel,
menggunakan pilihan kata yang sesuai serta mencari informasi dari sumber yang valid,
Selain itu pengurus juga diharapkan mampu mencari tema untuk mading dan majalah
yang menarik, sesuai dengan isu-isu migas terkini. Juga mampu melakukan wawancara
dengan baik dan menuangkannnya dalam bentuk artikel.
 Seberapa Jauh Ketercapaian SPJ oleh Pengurus Lembaga

Poin Materi Belum


Target BP Jumlah BP
Bagian Kurikulum Tertanamkan
Terkader Terkader
Kaderisasi Semester (x)
SPJ A
(Standar B
Pemangku 2 -
Jabatan)
Umum

182
Arahan A.1-A.2 A.2
Ketua
Lembaga
SPJ Bidang A.1-A.9 A.9

 Gambaran Pelaksanaan Kurikulum Kaderisasi


Kurikulum kaderisasi utama yang ditanamkan kepada pengurus adalah SPJ umum,
Arahan Ketua Lembaga, dan SPJ Bidang. Penanaman dilakukan kepada pengurus
dilakukan secara langsung melalui rapat bidang. Rapat bidang cuup efektif untuk
penanaman kurikulum kaderisasi karena melakuakn tatap muka secara langsung dan
pengurus dapat langsung mengutarakan ide dan pemikirannya. Selain rapat, penanaman
juga dilakukan dalam proses pengerjaan program kerja, dimana setiap pengurus
memiliki tanggung jawab dalam program kerja bidang yang dilaksanakan yang mampu
mengasah skill mereka.

C. Gambaran Umum
1. Koordinasi BPH-BP
Selama semester I, koordinasi yang dilakukan antara BPH-BP sudah cukup baik.
Semua koordinasi dilakukan melalui grup bidang jurnalistik. Hambatan dalam
berkoordinasi dengan BP karena kesibukan BP di organisasi lain, dan ada beberapa BP
yang cukup lama merespon pada grup. Solusinya adalah melakukan konsolidasi lagi
pada semester II agar semakin dekat dengan BP sehingga BP lebih responsive di grup,
bukan hanya saat ada proker. Intinya adalah membangun kedekatan lebih lagi terhadap
para BP.
2. Koordinasi BPH-BPH
Bidang jurnalistik melakukan koordinasi dengan bidang DM. Bidang DM berperan
dalam segala hal terkait design untuk publikais yang dibutuhkan bidang jurnalistik.
Hambatan yang dihadapi adalah karena pihak DM kurang dapat dijangkau terutama
dalam pengerjaan proker imag. Solusi untuk kedepannya adalah melakukan follow up
secara berkala dan melakukan perencanaan jauh-jau hari. Selain itu, jurnalistik juga
berkoordinasi dengan seluruh BPH yaitu dalam melaksanakan sounding ION. Sejauh
semester I, koordinasi dengan beberapa BPH cukup baik, dinilai dari kehadirannya
dlaam sounding yang dilaksanakan, namun masih banyak BPH yang absen tanpa alasan
yang jelas dalam sounding tersebut. Hal tersebut juga dapat diakibatkan karena jadwal
sounding yang biasanya doberitahukan H-1 (mendadak), kedepannya, jurnalistik akan
menyusun jadwal sounding jauh-jauh hari sehingga tidak memberatkan BPH lain.
3. Analisis SWOT Bidang
Strength : Memiliki sumber daya yang cukup sehingga pelaksanaan proker dapat
berlangsung dengan baik, staff menguasai photoshop, heterogenitas staff (seimbang
antara laki-laki dan perempuan), staff berasal dari lintas angkatan sehingga dapat
memiliki ide dan pemikiran yang beragam.
Weakness : kesibukan staff diluar IATMI sehingga sulit menentukan waktu berkumpul
bersama, kurangnya pengalaman staff dalam membuat artikel, kurang familiarnya staff
dengan isu-isu kemigasan
Opportunity : Adanya pelatihan design dan IATMI pintar sehingga dapat menjadi
wadah bagi bidang jurnalistik untuk belajar lebih mengenai dunia kemigasan dan
design.

183
Threat : Keterlambatan design yang dibuat menjadi penghalang bidang jurnalistik
dalam melaksanakan proker (proker menjadi tertunda karena menugnggu design
diselesaikan oleh DM)
Kedepannya untun mengatasi threat yang ada dalam bidang jurnalistik, bidang
jurnalistik akan membackup setiap kerjaan design sehingga tidak hanya bergantung
pada pihak design. Kemudian memanfaatkan proker pelatihan design yang
diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan design staff jurnalstik. Selain itu
untuk mengatasi weakness yang ada, jurnalistik akan membuat perencanaan kerja yang
lebih terstruktur dan melakukan brainstorming ide di setiap rabid yang berlangsung,
juga melakukan simulasi mengenai tata cara wawancara. Untuk meningkatkan
pengetahuan staff mengenai dunia kemigasan, akan dilakukan penanaman ilmu dasar
atau memanfaatkan proker iatmi pintar yang ada.
4. Renstra SWOT Bidang
 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
o Melakukan pencerdasan mengenai isu-isu migas terkini kepada staff
jurnalistik
o Melakukan simulais mengenai tata cara wawancara yang benar
o Memikirkan inovasi agara member lebih tertarik berpasrtisipasi dalam
penulisan artikel
o Mencari inovasi agar mading terlihat lebih menarik

D. Program Kerja Proyek dan Non Proyek


1. Proyek
-
2. Non Proyek
i. Mading
1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Mewadahi setiap bentuk publikasi cetak IATMI SMUI serta meningkatkan
wawasan member. Tidak mengundnag warga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Sudah
dilakukan
pergantian
Terlaksananya
tema besar
pergantian
madding
tema besar
diawal
1 Mading Tercapai
semester dan
IATMI setiap
akan
awal
dilakuakn
semester.
pada awal
semester
selanjutnya

184
Ter-update-
nya isi
sudah
Mading
dilakukan 2
IATMI
2 Tercapai kali
minimal
pergantian isi
sebanyak 4
mading pada I
kali selama
kepengurusan.

Terdapat
Terdapat
artikel
artikel
kemigasan
3 kemigasan Tercapai
dalam
dalam
madding
mading.
IATMI SMUI

Pada madding
semester 1
Terdapat 8 belum
konten funfact terdapat
Belum
4 berbeda konten
tercapai
dalam funfact, akan
mading. ditambahkan
pada semester
selanjutnya

Terdapat
Terdapat
konten warta
konten warta
5 Tercapai IATMI dalam
IATMI dalam
madding di
mading.
semester 1 ini

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja mading selama semester 1 sudah. sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu sesuai dengan poin GBPKD C.4.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Eksekusi program kerja sudah sesuai dengan teknik yang
direncanakan. Hambatan dalam eksekusi adalah sulitnya mengumpulkan
artikel, atau konten lain dalam mading sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan sehingga penyusunan mading dilakukan secara terburu-buru.
Juga sulitnya mencari waktu untuk berkumul (semua BP) untuk dapat
mengerjakan mading bersama-sama.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

185
 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Pelaksanaan tidak berubah dari perencanaan.

5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja


Program kerja sudah dilaksanakan sesuai dengan timeline dan rencana
awal yang dibuat, kedepannya untuk lebih memaksimalkan hasil yang
diperoleh, perencanaan akan dibuat lebih matang dan eksekusinya dilakukan
dengan waktu yang lebih terstuktur, dengan tampilan lebih rapi dan menarik
(design mading dan konten).
ii. Redaksi IATMI
1. Jenis Program Kerja
Keberlanjutan
2. Tujuan Program Kerja
Memaparkan dokumentasi kegiatan yang telah diselenggarakan atau diikuti
oleh IATMI SMUI kepada member, dan meningkatkan wawasan member
dengan memaparkan isu - isu kemigasan Tidak mengundang warga.
3. Pencapaian Parameter
No Parameter Hasil Ketercapaian
Sudah
terpublikasi 4
ION selama
Terpublikasinya
semester 1 ini
1 8 ION selama Tercapai
dan akan
kepengurusan..
dilakuakn
pada semester
selanjutnya

50% member Belum dapat


mengetahui diukur, akan
Belum dapat
2 keberadaan dukur pada
diukur
program kerja akhir
ION dan IMag kepengurusan

186
Publikasi
Terpublikasinya iMag akan
Belum
3 2 iMag selama dilaksanakan
Tercapai
kepengurusan. pada semester
selanjutnya

Selama
semester 1 ini
Terlaksananya
sudah
4 sounding ION Tercapai
dilakukan 4
sebanyak 6 kali.
kali sounding
ION

Terdapat
minimal 5
iMag akan
artikel
Belum dipublikasikan
5 kemigasan
tercapai pada semester
dalam setiap
selanjutnya
penerbitan
iMag.

4. Evaluasi
 Evaluasi Keefektifan Bentuk
Program kerja redaksi iatmi selama semester 1 sudah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu sesuai dengan poin GBPKD C.4.
 Evaluasi Teknis Pelaksanaan
Eksekusi program kerja ION sudah sesuai dengan teknis yang
direncanakan. Hambatan dalam eksekusi adalah sulitnya mencari waktu
yang pas untuk melakukan sounding ION. Soluinya adalah menyusun
jadwal sounding dari jauh-jauh hari. Untuk imag, belum terlaksana
terkendala dalam menghubungi pihak DM. Solusinya adalah melakukan
backup, yaitu design tidak sepenuhnya dilakukan oleh pihak DM.
Kemudian perencanaan penyusunan imag dibuat lebih jauh dari deadline
yang telah ditentukan sehingga dapat selesai tepat pada waktu.
 Evaluasi Waktu Pelaksanaan
 Gantt Chart Perencanaan

187
 Gantt Chart Pelaksanaan

 Penjelasan Perubahan pada Pelaksanaan


Pelaksanaan ION tidak berubah dari perencanaan. Pelaksanaan imag
berubah dari perencanaan karena terkendala dalam menghubungi pihak
DM.
5. Solusi atas Evaluasi Program Kerja
Program kerja ION sudah dilaksanakan sesuai dengan timeline dan
rencana awal yang dibuat, kedepannya untuk lebih memaksimalkan hasil yang
diperoleh, perencanaan akan dibuat lebih terencana. Program kerja imag
belum terlaksanan, kedepannya akan dilakukan pembagian tugas dalam
mendesign imag sehingga tidak dilakuakan hanya oleh satu orang dari pihak
DM.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Selama kepengurusan di semester 1, Departemen jurnalistik telah melakukan
perggantian isi mading sebanyak 2 kali, publikasi acara-acara di IATMI SMUI 2019
sebanyak 4 kali, yaitu setiap awal bulan pada bulan aktif, dan melakukan wawancara
professional sebanyak satu kali. Profesional yang diwawancara adalah pengisi dalam
guest lecture yang diselenggarakan oleh GLWS.

2. Rencana Strategis Bidang


 Rencana Strategis Semester I untuk Gambaran Tahun Depan
Departemen jurnalistik memerlukan BP yang memiliki kemampuan dalam
bidang design sehingga mempermudah publikasi hal-hal yang memerlukan design.
Hal terebut dalam mempermudah jalannya program kerja jurnalistik.
 Rencana Strategis Semester Selanjutnya
Departemen jurnalistik akan melakukan publikasi erkait program kerja mading
dan melakukan inovasi dalam menyusun konten mading agar semakin banyak orang
yang tertarik membaca mading. Mading IATMI juga akan disusun lebih rapi dan
dengan design lebih menarik lagi.
F. Penilaian Ketua Umum
Penjabaran Penilaian Ketua
(berikan nilai dari
skala)
Nama Bidang dan atau Koordinasi
Kondisi Program 1-kurang
Koridor dengan
Internal Kerja 2-cukup
stakeholder 3-baik
4-sangat baik

188
Kondisi
Untuk
internal
koordinasi
baik,
Proker dengan
beberapa BP
Jurnalistik berjalan stakeholder 4
sudah ada
dengan baik. berjalan
yang mulai
dengan
susah untuk
lancar
dihubungi.

189
EVALUASI KESELURUHAN

Secara keseluruhan, pada awal kepengurusan, IATMI SMUI 2019 masih perlu
beradaptasi dengan cara kerja pengurus dan juga penjagaan internal, kedua hal ini berlaku baik
diantara BPH maupun BP. Pada beberapa minggu awal kepengurusan dilakukan adaptasi dan
penyesuaian untuk membentuk suasana kerja yang nyaman dan kondusif bagi seluruh pengurus
sehingga dicapai sistem kerja yang tepat sehingga sebagian besar program kerja dapat berjalan
dengan lancar dan baik.
Pencapaian parameter misi dari IATMI SMUI 2019 cukup baik, hanya saja terdapat satu
parameter yang tidak bisa dicapai pada semester ini, yaitu konsolidasi setiap bidang minimal 1
kali. Ketidaktercapaian itu disebabkan oleh beberapa bidang tidak melakukan konsol, hak ini
bisa menjadi indikasi bahwa kondisi internal beberapa bidang IATMI tidak sebaik yang
diinginkan, jika dibiarkan berlanjut maka akibat terberat adalah BP akan menghilang dari
tanggung jawabnya. Oleh karena itu pada semester 2, ketua dan wakui ketua umum akan lebih
mengingatkan kepada BPH mengenai hal ini dan jika perlu akan melakukan persona approach
terhadap BPH terkait.
Seluruh pengurus IATMI SMUI 2019 secara kinerja dalam melaksanakan proker sudah
cukup baik. Masalah yang seringkali terjadi adalah kesusahan dalam mencari massa untuk hadi
pada acara, untuk hal ini akan dikaji lebih lanjut sebab publikasi untuk acara sudah cukup baik
karena dilakukan secara langsung maupun social media. Sepanjang semester 1 hubungan
dengan stake holders berlangsung baik, tidak ada konflik yang terjadi, dan pengurus IATMI
selalu menghadiri seluruh rapat koordinasi yang ada. Hubungan IATMI SMUI 2019 dengan
IATMI Pusat pada semester 1 cukup baik karena pihak kami masih sering memberikan update
tentang kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana.

190
RENCANA STRATEGIS LEMBAGA UNTUK KEDEPANNYA

1. Rencana strategis di semester tersebut sebagai gambaran untuk tahun depan.


Hal terpenting yang harus dijaga, selain visi dan misi Lembaga, adalah rasa kekeluargaan
didalam IATMI SMUI 2019, karena rasa kekeluargaan akan berujung ke kenyamanan, ketika
seseorang telah merasa nyaman maka secara otomatis segala kerjaan yang dilakukan pengurus
didasarkan dengan perasaan sukarela sehingga hasilnya pun akan optimal. Namun tetap
diperlukan pengendalian dalam membuat lingkungan menjadi kekeluargaan, sebab jika terlalu
berlebihan akan berujung ketidakdisiplinan. Selain kekeluargaan, rasa menghargai satu sama
lain juga sangat perlu ditanamkan agar setiap pengurus selalu merasa didukung atas hal-hal
yang dilakukannya, contoh simpelnya adalah sesama pengurus menghadiri proker satu sama
lain, terkadang hal kecil seperti ini dapat berdampak besar jika tidak dilakukan.
Kesepakatan awal yang dibuat oleh para BPH dalam menjalankan tugasnya juga terlupakan
oleh beberapa orang sehingga perlu dilakukan reminder lagi, guna menjadi BPH IATMI SMUI
yang ideal sesuai yang ditetapkan bersama di awal kepengurusan. Kekondusifan rapat juga
dapat diperhatikan karena pada beberapa rapat yang diselenggarakan di awal kepengurusan
cukup banyak distraksi yang menyebabkan rapat kurang kondusif. Diperlukan SOP yang cukup
mengikat sehingga BPH dapat berlaku professional disaat diperlukan namun tetap beriklim
kekeluargaan.
Beberapa BPH, terutama yang dari tingkat kedua, belum memiliki bekal khusus dalam
berinteraksi dengan profesional-profesional atau pihak terkait diluar lingkungan FTUI,
sehingga diperlukan pembekalan khusus bagi mereka agar lebih matang dan siap. Terkadang
link yang dimiliki oleh senior atau alumni hilang atau tidak diketahui oleh penerusnya sehingga
terkadang sulit untuk mencari sumber daya di awal kepengurusan. Untuk itu, sebaiknya dibuat
database link yang dapat dibuat seiring berjalannya kepengurusan dan juga membuka
membangun koordinasi dan hubungan dengan pihak baru, tidak hanya bergatung menggunakan
link yang sama terus menerus. Dari penjagaan hubungan dengan pihak-pihak terkait dapat
muncul akses dengan professional yang baru yang sebaiknya selalu langsung didata demi
keberlangsungan lembaga IATMI SMUI.
2. Rencana strategis semester selanjutnya.
Penjagaan dan penanaman visi misi, kekeluargaan, dan saling menghargai pada setiap
elemen pengurus harus ditingkatkan sehingga dapat dapat berjalan dengan lebih baik dan
mendapatkan esensi dari berorganisasi di IATMI SMUI 2019. Penegakan SOP dan kesepkatan
yang dilakukan pada seluruh aspek IATMI SMUI lebih diperhatikan karena hal tersebut adalah
kesepakatan awal yang ditetapkan bersama untuk menjadi lebih baik dalam mencapai tujuan
bersama. Kegiatan administratif seperti LPJ keuangan untuk reimbourse dana dari dekanat
perlu lebih diperhatikan sehingga dapat dana dapat diterima lebih cepat, terutama dana untuk
tunjangan kontingen lomba sehingga kontingen tidak merasa tersulitkan selama mengikuti
kegiatan lomba. Selain dalam mewadahi minat mahasiswa pada ilmu migas di FTUI, IATMI
SMUI harus dapat meningkatkan minat pada ilmu kemigasan dan mampu menggugah
mahasiswa di FTUI sehingga tingkat kehadiran pada kegiatan, serta partisipasi pada lomba dan
kegiatan pengembangan kemampuan individu dapat meningkat. Hal ini ditujukan agar manfaat
dari setiap program kerja dan kegiatan IATMI SMUI dapat diterima secara maksimal dan
dirasakan pada ekstensi yang lebih luas.

191
KATA PENUTUP

Demikianlah seluruh pencapaian dan evaluasi yang disampaikan pada Laporan


Pertanggungjawaban (LPJ) IATMI SMUI 2019 selama satu tsemester kepengurusan ini.
Dengan adanya penjabaran pencapaian dan evaluasi ini, diharapkan kualitas program kerja dan
kinerja pengurus IATMI SMUI pada semester kedua nanti dapat lebih optimal, sehingga visi-
misi yang dicanangkan dapat terwujudkan dengan baik.
Segenap pengurus IATMI SMUI 2019 ingin mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya atas kesempatan yang diberikan dalam melaksanakan amanah dan tanggung jawab
selama satu semester ini. Kami pun memohon maaf jika terdapat kesalahan baik yang disengaja
maupun yang disengaja selama satu semester kepengurusan IATMI SMUI 2019. Semoga
IATMI SMUI dapat menjadi lembaga yang lebih baik dalam menanungi anggotanya, terutama
dalam divisi kemigasan.

Depok, 1 Agustus 2019

192

Anda mungkin juga menyukai