Anda di halaman 1dari 12

1

DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................. 2


I.CERITA ............................................................................................................ 3
II.LANJUTAN CERITA..................................................................................... 5
III.CERITA 25 TAHUN KEMUDIAN .............................................................. 6
IV.KAITAN DENGAN TEORI DI BUKU ........................................................ 7

2
I. CERITA

Pak Gery merupakan seorang perantau yang datang ke Bandung dengan


harapan mendapatkan kehidupan yang lebih berkembang baik dari segi finansial
dan mental. Saat Pak Gery berpamitan dengan orang tuanya di kampung, Pak Gery
berangkat hanya dengan berbekal beberapa potong baju dan membawa bekal
makanan serta uang tunai yang tidak banyak.
Saat Pak Gery sampai di Bandung, Pak Gery langsung mencari makanan karena
merasa perutnya lapar. Pak Gery tidak dapat memilih makanan sesuka hatinya
karena uang saku yang terbatas, maka dari itu Pak Gery mencari makanan yang
murah dan banyak untuk mengisi perutnya yang kosong. Malam pun tiba, Pak Gery
kebingungan mencari tempat tinggal karena tempat kost di Bandung terbilang
mahal untuk seseorang seperti Pak Gery. Pak Gery sadar dia tidak memiliki uang
sebanyak itu, dan maka dari itu Pak Gery membuat gubuk kecil dari kardus dan
kayu di bawah jembatan untuk sekedar tidak terkena hujan nantinya.

Sudah seminggu Pak Gery tinggal di Bandung dan uang yang dimiliki Pak Gery
yang dibawanya dari kampung sudah mulai meinipis. Maka, Pak Gery memutar
otak bagaimana caranya dia bisa mendapatkan uang lebih. Akhirnya, Pak Gery
memutuskan untuk menjadi pedagang asongan di lampu merah. Dengan sisa uang
yang dimiliki Pak Gery dan dengan bermodalkan nekat, Pak Gery membelanjakan
seluruh uangnya untuk membeli minuman-minuman dingin yang menjadi modal
awal Pak Gery. Harga yang ditetapkan Pak Gery sangat pas padahal Pak Gery hanya
lulusan SD. Pak Gery hanya memakai prinsip sederhana yaitu modal ditambah
dengan profit yang dia inginkan maka jadilah harga jual minuman Pak Gery.

Pak Gery berjualan dengan rajin, menjajakannya ke mobil dan motor yang
sedang menunggu lampu merah menjadi hijau, dan tidak disangka-sangka dalam
sehari Pak Gery langsung balik modal ditambah dengan untung. Keesokkan
harinya, Pak Gery membelanjakan uangnya dan membeli minuman lebih banyak
dari kemarin dan hari ini pun terjual semua dan otomatis profit yang dimiliki Pak
Gery sangat bertambah dibandingkan kemarin. Selama hampir sebulan Pak Gery

3
menjadi pedagang asongan, kehidupannya pun mulai membaik. Dapat diketahui
melalui tempat tinggal Pak Gery yang sudah tidak di bawah jembatan lagi, Pak Gery
mulai menyewa tempat kost untuk tempat tinggalnya. Selain itu Pak Gery sudah
bisa membeli baju baru untuk sehari-harinya, dan Pak Gery pun sudah bisa memilih
makanan enak yang mau ia makan.

Selama kira-kira 6 bulan Pak Gery menekuni profesinya sebagai pedagang


asongan, suatu hari ada seseorang yang menghampiri Pak Gery yaitu mahasiswa
UNPAR yang sedang mencari subjek untuk menjadi narasumber si suatu mata
kuliah. Untuk memenuhi tugas tersebut, mahasiswa harus membuat pedagang
asongan seperti Pak Gery menjadi bentuk UMKM dengan memberikan Pak Gery
modal. Akhirnya, dengan bantuan mahasiswa tersebut, Pak Gery dapat membuka
warung kecil di Jalan Bukit Jarian. Yang tadinya harus mencari pelanggan dengan
menjajakan ke mobil dan motor satu per satu, sekarang Pak Gery hanya duduk dan
menunggu pelanggan datang.

Setiap pagi rutinitas Pak Gery adalah berbelanja barang dagangan ke pasar
grosir, yang sudah menjadi langganan Pak Gery sejak menjadi pedagang asongan.
Pak Gery harus menutup warungnya saat mau pergi ke pasar grosir. Pak Gery pun
mulai melayani antar gas dan galon dan membuat warungnya pun tutup saat Pak
Gery mengantar barang. Karena sekarang usia Pak Gery cukup matang, Pak Gery
pun mulai mencari pacar untuk menjadi pasangan hidup. Dengan semua kesibukan
yang dimiliki Pak Gery sejak ia memiliki warung, maka Pak Gery berpikiran untuk
mencari setidaknya 1 pegawai untuk membantunya di warung dan agar warung
tidak tutup saat Pak Gery memiliki keperluan.

Pak Gery akhirnya memutuskan untuk mencari pegawai ke kampung


halamannya, melalui kenalan-kenalan orang tua dan saudara-saudaranya di
kampung. Akhirnya, ada orang yang merekomendasikan seseorang bernama Ujang.
Ujang hanya lulusan SD dan tidak terlalu cerdas namun Ujang sangat jujur dan
polos. Karena Pak Gery hanya mencari seseorang untuk menjaga tokonya pada saat
dia sedang ada urusan keluar, maka Pak Gery akhirnya memperkerjakan Ujang di
warungnya.

4
Dan benar saja, pada minggu-minggu pertama Ujang masih sangat sering
melakukan dan mengulangi kesalahan meskipun sudah diberi tahu berulang kali
Ujang tetap melakukan kesalahan-kesalahan yang sama. Namun, Ujang pun
berusaha dengan keras untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi, dan lambat laun,
Ujang menjadi terampil dalam melakukan segala hal di warung Pak Gery. Ujang
sudah bisa mengantarkan galon dan gas dan sudah dapat mencatat uang yang masuk
dari transaksi di warung. Pak Gery pun dapat menilai Ujang memang anak yang
jujur karena uang yang diberikan ke Pak Gery dan uang yang dicatat oleh Ujang
selalu sama nominalnya.

Karena Ujang sudah dapat diandalkan, Pak Gery mempercayakan urusan


belanja barang di warung kepada Ujang dan tentunya pada awalnya Pak Gery
membuatkan list barang yang harus dibeli dan list nama toko yang biasa didatangi
Pak Gery.

Seiring waktu yang berjalan, Ujang dan Pak Gery menjadi partner yang baik
dan bekerja sama dengan baik. Dan hubungan Pak Gery dengan pacarnya pun
semakin serus sehingga Pak Gery sering tidak ada di warung. Akhirnya, Pak Gery
memutuskan untuk mencari staff lain untuk di warungnya yang dapat mengelola
keuangan. Pak Gery pun dikenalkan kepada Asep. Asep adalah seseorang yang
ramah, pintar bergaul, cerdik dan pintar. Saat Asep dibawa ke Bandung oleh Pak
Gery dan diajarkan cara untuk mengelola keuangan di warung tersebut, Asep
langsung mengerti caranya dan langsung dapat mengoperasikannya dengan baik.

Semenjak Asep ada di warung, banyak sekali orang yang berdatangan ke


warung Pak Gery hanya untuk mengobrol dengan Asep karena Asep memang
semenyenangkan itu untuk orang-orang sekitar. Asep suka bercanda dan memuji
orang sehingga dirinya disukai oleh warga sekitar.

Melihat perilaku Asep, Pak Gery menjadi tidak percaya bahwa ia dapat menjadi
staff yang jujur dan berintegritas seperti Ujang. Maka, untuk urusan berbelanja, Pak
Gery masih mempercayakannya pada Ujang. Namun setelah 1 tahun Asep bekerja
dengan Pak Gery, terbukti asumsi Pak Gery terhadap Asep salah karena Asep
merupakan orang yang jujur sama halnya seperti Ujang. Dengan memiliki staff

5
yang berkompeten seperti Ujang dan Asep, warung milik Pak Gery pun maju pesat
dan Pak Gery bahkan melakukan perluasan terhadap warungnya.

II. LANJUTAN CERITA

Semenjak warung Pak Gery diperluas, Pak Gery pun mulai menambah-nambah
barang dagangannya menjadi semakin beragam dan lengkap. Masyarakat sekitar
pun bertambah banyak yang datang mengunjungi dan membeli di warung Pak Gery.
Melihat hal tersebut, akhirnya Pak Gery memasang papan nama untuk warungnya
dan warungnya ia beri nama “Gery’s”.

Sekitar 3 tahun kemudian, warung Gery’s pun semakin dicari oleh masyarakat
karena harganya yang terjangkau dan barangnya yang lengkap. Pak Gery pun mulai
mempunya pikiran untuk membuka cabang di Cimahi. Dengan banyak
pertimbangan akhirnya, Pak Gery menyanggupi untuk membuka warung Gery’s di
kota Cimahi.

Karena sudah mulai tidak hanya dapat dikontrol oleh Pak Gery, Ujang dan Asep,
Pak Gery merekrut 5 pegawai lagi yang terdiri dari 1 orang yang bernama Saepul
yang merupakan seorang akuntan, 1 orang kepala gudang yang bernama Amin, 1
orang manager yang bernama Christian dan 2 orang lainnya adalah staff biasa yang
seperti biasa diambil dari kampung yang bernama Upin dan Ipin. Karena Pak Gery
tidak selalu dapat mengontrol jalannya Gery’s, maka Pak Gery memasang CCTV
di setiap sudut toko dan gudang, baik itu di Bandung maupun Cimahi.

Bulan pertama dan kedua, Gery’s cabang Cimahi masih sepi, namun saat
memasuki bulan ketiga yang kebetulan bertepatan dengan Hari Raya Lebaran,
Gery’s pun ramai pengunjung. Baru darisanalah orang-orang sekitar mengetahui
adanya Gery’s di Cimahi dan bulan-bulan seterusnya pun selalu menghasilkan
profit yang memuaskan, tidak kalah dengan yang di Bandung.

6
Pada waktu akhir tahun, Saepul harus menutup buku tahun ini, dan menemukan ada
jurnal yang error karena kesalahan Saepul sendiri, maka Saepul membuat jurnal
koreksi untuk membenarkan jurnal error yang terlanjur dicatat tersebut.

5 tahun kemudian, Gery’s Bandung dan Cimahi sama ramainya dan sama-sama
menguntungkan, Pak Gery berencana untuk membuka cabang Gery’s lagi yang
agak jauh lokasinya yaitu di Karawang. Karena cabangnya lumayan jauh dari
pusatnya, Pak Gery benar-benar hanya memperkerjakan orang-orang yang dia
percaya yaitu sepupu-sepupunya. Untuk di Karawang Pak Gery memperkerjakan 6
orang yang terdiri dari 1 orang akuntan yang bernama Jessica, 1 orang kepala
gudang yang bernama Maman, 1 orang manager bernama Budi dan 3 orang lainnya
staff biasa untuk melayani dan menjaga tokonya.

Dan saat membuka cabang di Karawang progressnya sama dengan sewaktu Pak
Gery membuka cabangnya di Cimahi, dan ujung-ujungnya menguntungkan. Karena
Pak Gery berhubungan baik dengan supplier dan vendor, mereka
merekomendasikan pada Pak Gery untuk mencoba membuat merek makanan atau
minuman sendiri dan dijual sendiri di perusahaannya agar Gery’s memiliki suatu
ciri khas.

Pak Gery pun akhirnya memutuskan untuk membuat produk makanan yang
bernama Nabato dan produk minuman teh bernama Wangi Sari. Saat produknya
jadi, Pak Gery pun mulai menjualnya di Bandung, Cimahi dan Karawang, dan
ternyata laku terjual. Tetapi, lambat laun, Wangi Sari terlihat menurun
penjualannya dari seiring berjalannya waktu yang membuat divisi Wangi Sari
berpotensi mengalami kerugian. Sangat berbeda dengan Nabato yang laku keras
dan permintaan akan Nabato terus meningkat.

III. CERITA 25 TAHUN KEMUDIAN

Pak Gery yang sudah menjadi bos besar dapat bersantai dan tidak harus datang ke
toko setiap hari. Pagi hari, Pak Gery meminum secangkir kopi hangat sembari
melihat-lihat list-list vendor yang ingin menjual produknya di Gery’s dan

7
dibawahnya tertanda dan ditanda tangan oleh Ujang. Selanjutnya Pak Gery melihat-
lihat laporan keuangan dari pada perkembangan cabang-cabang yang sudah
didirikannya dan dibawahnya tertanda CEO Gery’s yaitu Asep.

IV. KAITAN DENGAN TEORI DI BUKU

1. Control merupakan segala kegiatan atau proses untuk memastikan tujuan yang
direncanakan selesai. Dalam cerita di atas, Pak Gery melakukan control dengan cara
tetap datang ke tiap-tiap cabang perusahaannya untuk melakukan pengecekan akan
kondisi perusahaannya. Dengan Pak Gery memperkerjakan beberapa orang
kepercayaannya yaitu saudara dari Pak Gery sendiri untuk menjadi manager di tiap-tiap
cabangnya. Namun, untuk meminimalisir kecurangan, Pak Gery memiliki suatu sistem
di perusahaannya untuk melacak transaksi-transaksi yang dilakukan dan hanya dapat
dilihat oleh Pak Gery.

2. Pak Gery melakukan Internal Control yaitu control yang dilakukan dan dijalnakan oleh
atasannya pada bawahannya dalam cerita di atas Pa Gerry melakukan internal control
dengan cara melihat transaksi-transaksi apa saja yang sudah masuk dan keluar dalam
satu hari yang tertera pada sistem si komputer perusahaannya yang di dalamnya juga
tercatat tentang keluar dan masuknya persediaan di cabang-cabang yang dimiliki Pak
Gery.

3. Berdasarkan fungsi dari internal control:


- Preventive Control yaitu pengendalian sebelum ada masalahnya muncul. Pada
cerita di atas salah satu upaya Preventive Control adalah pada saat Pak Gery
memasang CCTV di cabang-cabang toko yang dimilikinya, dan ditulis dengan
jelas dan mencolok di dalam tokonya “PERHATIAN RUANGAN INI
DILENGKAPI CCTV”, yang merupakan Preventive Control adalah pengumuman
tersebut bukanlah pemasangan CCTV nya.
- Detective Control yaitu segera menemukan masalah dan segera dicegah agar hal
yang tidak diinginkan tidak terjadi. Pemasangan CCTV oleh Pak Gery merupakan

8
Detective Control karena pemasangan CCTV dilakukan untuk menemukan
masalah yang terjadi.
- Corrective Control yaitu mengidentifikasikan dan mengatasi masalah pda saat
masalah sudah terjadi. Pada cerita di atas, Saepul yang merupakan staf akuntan
membuat jurnal koreksi untuk kesalahan menjurnal pada periode berjalan.

4. COSO internal komponen yang dilakukan


- Control Environment yaitu semua komponen yang ada di lingkungan bisnis yang
harus dikontrol
- Risk assessment yaitu perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis resiko
di perusahaan, dan perusahaan menentukan tujuannya agar tujuan tersebut dalam
dicapai.
- Control Activities yaitu kebijakan dan prosedur dalam mengatasi risiko
- Information & Communication yaitu bagaimana informasi diambil dan dikontrol
untuk operasi di perusahaan.
- Monitoring yaitu mengendalikan segala proses yang terjadi dan bila diperlukan,
modifikasi juga dapat diterapkan dalam perusahaan

5. Reporting adalah membuat laporan untuk disampaikan kepada pihak internal dan
eksternal. Laporan diterima oleh Pak Gery setiap malam pada saat Gery’s sudah tutup.
Pak Gery biasanya menerima laporannya via e-mail.

6. Risk Assessment merupakan penilaian terhadap risiko dan cara menghadapinya.

No Risiko Frekuensi Dampak FxD


1. Kebakaran Toko 2 4 8
2. Bencana Alam 1 5 5
3. Pencurian 2 5 10

7. Risk Response
- Accept adalah menerima dan berpasrah pada saat risiko terjadi. Risiko yang hanya
dapat kita accept adalah pada saat bencana alam karena bencana alam merupakan
Act of God yang tidak dapat kita hindari. Kita hanya dapat meminimalisir daripada

9
dampak akibat terjadinya bencana alam, namun tetap saja bencana alam tidak bisa
kita cegah.
- Reduce adalah mengurangi risiko dengan mengimplementasikan internal control
secara efektif. Dalam cerita ini, Pak Gery mengurangi risiko pencurian dengan cara
memasang CCTV dan untuk risiko kebakaran toko, Pak Gery memasang alarm
asap dan meletakkan tabung pemadam api di sudut-sudut toko.
- Share yaitu membagikan risiko kepada pihak lain. Risiko kebakaran toko dapat di
share dengan cara membuat asuransi kebakaran agar tidak mengalami kerugian
yang terlalu besar.
- Avoid yaitu menghindari risiko tersebut dengan cara tidak mempertemukan
aktivitas dengan risikonya. Menurut cerita di atas, Pak Gery membuat produk
sendiri diantaranya adalah Nabato yang merupakan produk wafer keju, dan Wangi
Sari yang merupakan produk minuman. Produk Wangi Sari dinilai kurang laku di
pasaran sampai-sampai perusahaan memperkirakan akan mengalami kerugian.
Maka untuk menghindari risiko tersebut, Pak Gery memutuskan untuk
mengeliminasi divisi dari produk Wangi Sari agar risiko tersebut tidak terjadi.

8. Authority yaitu wewenang untuk menyetujui atau menolak suatu putusan. Pada cerita
di atas, yang memiliki authority adalah Pak Gery.
9. Delegation of authority menyerahkan wewenang pengambilan keputusan kepada
bawahan. Pada cerita di atas, Pak Gery memberikan wewenang pada manager-manager
di cabang-cabang Gery’s.

Segregation of Duty

Yaitu pemisahan fungsi diperlukan karena seorang pekerja, yang terdiri atas:
Authorization yaitu memberikan wewenang untuk mengambil keputusan. Pada cerita di
atas, Pak Gery memberikan wewenang pada Asep yang selaku CEO Gery’s untuk
mengambil keputusan vendor mana yang akan dipilih untuk menitipkan barang yang akan
dijualnya.
10. Recording: Saepul dan Jessica
11. Custody: Ujang

10
11

Anda mungkin juga menyukai