Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI DIVISI ACCESS AND SERVICE OPERATION

TERHADAP MITRA PERUSAHAAN DI KANTOR TELKOM WITEL BANDUNG


PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

LAPORAN MAGANG
UNIT ASO PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA REGIONAL III BANDUNG
SEBAGAI DIVISI 3 ON 3
PERIODE 17 JUNI – 26 JULI 2019

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Magang


Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun oleh:
Aulia Rahma Suroya
1502164098
Marketing Communication

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019
ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI DIVISI ACCESS AND SERVICE OPERATION
TERHADAP MITRA PERUSAHAAN DI KANTOR TELKOM WITEL BANDUNG
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


UNIT ASO PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA REGIONAL III BANDUNG
SEBAGAI DIVISI 3 ON 3
PERIODE 17 JUNI – 26 JULI 2019

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Magang


Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun oleh:
Aulia Rahma Suroya
1502164098
Marketing Communication

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI DIVISI ACCESS AND SERVICE OPERATION
TERHADAP MITRA PERUSAHAAN DI KANTOR TELKOM WITEL BANDUNG
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


UNIT ASO PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA REGIONAL III BANDUNG
SEBAGAI DIVISI 3 ON 3
PERIODE 17 JUNI – 26 JULI 2019

Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Magang


Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun oleh :

Aulia Rahma Suroya


1502164098
Marketing Communication

Bandung, 26 Juli 2019


Menyetujui,

Pembimbing Perusahaan

Access and Service Operation

Telkom Regional III (Witel Bandung)

Ari Pratama
NIK: 950238
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS
ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI DIVISI ACCESS AND SERVICE OPERATION
TERHADAP MITRA PERUSAHAAN DI KANTOR TELKOM WITEL BANDUNG
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


UNIT ASO PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA REGIONAL III BANDUNG
SEBAGAI DIVISI 3 ON 3
PERIODE 17 JUNI – 26 JULI 2019

Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Magang


Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun oleh :

Aulia Rahma Suroya


1502164098
Marketing Communication

Bandung, 26 Juli 2019


Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Ratih Hasanah

NIK: 14720063
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas kasih sayang dan
Rahmat-Nya sehingga memudahkan dan melancarkan penulis dalam menyusun laporan ini
demi tercapainya salah satu syarat kelulusan sebagai mahasiswa di Universitas Telkom. Berkat
pertolongan-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan laporan mengenai kegiatan magang yang
sudah dijalankan sejak tanggal 17 Juni 2019 sampai dengan 26 Juli 2019. Laporan ini
merupakan ringkasan dari kegiatan-kegiatan magang yang telah dikerjakan oleh penulis
selama berada didalam tim 3 on 3 dalam unit Access and Service Operation di perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia (Witel Bandung) untuk memenuhi syarat kelulusan mata Kuliah
Magang program S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom.

Adapun dalam setiap rintangan dan proses yang dilalui selama penyusunan laporan ini,
penulis mendapatkan banyak dukungan baik berupa bantuan dalam bentuk materi maupun
bantuan doa yang selalu mengiringi perjalanan penulis agar bisa menyelesaikan laporan ini
dengan baik. Maka, penulis bermaksud untuk mendedikasikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang selalu mendengar keinginan-keinginan hati dan memberikan segala
kemudahan kepada penulis selama proses penyusunan laporan magang dilakukan.

2. Kedua orang tua dan kedua adik saya sebagai sosok orang tua yang tanpa pamrih selalu
memberikan dukungan dan doa terbaik untuk penulis sehingga jalan keluar untuk
memudahkan proses penyusunan program ini ada karena doa-doanya yang tulus.

3. Kak Ari Pratama sebagai pembimbing magang dari unit Access and Service Operation
yang selalu memberikan penulis kesempatan emas untuk bisa mendapatkan pengalaman
luar biasa selama melakukan magang serta memberikan kepercayaannya kepada penulis
untuk selalu mendapatkan pekerjaan-pekerjaan yang menarik dan menyenangkan.

4. Seluruh rekan-rekan magang tim Access and Service Operation yang selalu memberikan
dukungan dan saling membantu selama melakukan kegiatan magang.

5. Seluruh pihak yang terlibat dalam setiap langkah proses penulis dalam penyusunan
laporan ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Adapun ketidaksempurnaan dalam laporan ini tentu ini tentu sangatlah mudah ditemukan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga
penulis dapat cepat belajar untuk menjadi seorang penulis yang lebih baik. Semoga Allah
SWT senantiasa membalas kebaikan pembaca dengan rahmat dan kasih saying-Nya.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Bandung, 26 Juli 2019

Aulia Rahma Suroya


DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR ISTILAH

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Magang

Setiap perusahaan tentu memerlukan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki
mental yang kuat dalam menghadapi dinamika dunia pekerjaan. Untuk mencapai
kemampuan tersebut, setiap mahasiswa perlu menyadari bahwa untuk menjadi individu
yang siap bekerja, mereka membutuhkan tempat yang bisa menjadi wadah inkubasi mereka
dalam meningkatkan wawasan dan pengalaman mereka di sebuah perusahaan. Kebutuhan
akan hal ini juga tentunya dipahami oleh perusahaan mengingat pentingnya meregenerasi
tenaga kerja mereka agar pola kerja yang terbangun bisa terus beradaptasi dan sesuai
dengan perkembangan ilmu terbaru yang diajarkan dalam bangku perkuliahan sehingga
ilmu tersebut dapat diaplikasikan secara efektif di perusahaan mereka. Hal inilah yang pada
akhirnya membuat perusahaan perlu untuk menyediakan program Internship.

Program Internship atau Magang merupakan program yang diadakan bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada para pelajar agar bisa mendapatkan pengalaman bekerja
di sebuah perusahaan. Menurut KBBI sendiri, Magang diartikan sebagai calon pegawai atau
dengan kata lain merupakan pegawai yang belum dinyatakan sebagai pegawai tetap dan
tidak perlu dikenakan gaji karena dianggap masih dalam taraf belajar. Keberadaan dari
program Internship ini sendiri sesungguhnya adalah sebuah win-win solution karena para
pelajar bisa mendapatkan pengalaman bekerja yang sangat berharga sekaligus
mempercantik curriculum vitaenya, sedangkan perusahaan bisa mendapatkan sumber daya
tambahan tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya. Di Indonesia, sudah banyak perusahaan
yang menyediakan program Internship baik perusahaan swasta maupun usaha milik negara
atau biasa disebut BUMN. Program Internship yang diadakan oleh perusahaan pun jenisnya
beragam, ada program Internship dengan tenggang waktu ditentukan oleh perusahaan
beserta dengan posisi pekerjaannya. Ada pula program Internship dengan tenggang waktu
dibebaskan kepada yang ingin melakukan Internship, namun posisi pekerjaan ditentukan
oleh perusahaan, dan masih banyak lagi bergantung pada kebijakan perusahaan. Selain itu,
program Internship juga tidak selalu memberikan gaji kepada pegawai Internshipnya, tapi
tidak sedikit pula perusahaan yang memberikan gaji sampai dengan hitungan per hari.
Perusahaan yang memberikan gaji kepada pegawai Internship biasanya adalah perusahaan
yang memang sedang membutuhkan keahlian tertentu dan belum dimiliki oleh perusahaan
sehingga para pegawai Internship tersebut diharapkan bisa melanjutkan perkejaannya di
perusahaan mereka. Perusahaan-perusahaan ini biasanya adalah perusahaan startup yang
jumlah pegawainya belum banyak ataupun perusahaan growth yang membutuhkan tenaga
lebih untuk mendorong performa mereka.

Penulis sendiri mendapatkan kesempatan untuk melakukan program Internship di salah


satu perusahaan BUMN ternama di Indonesia, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia atau
tepatnya di Telkom Regional III (Witel Bandung). PT Telekomunikasi Indonesia
merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang perusahaan informasi dan
komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.
Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan
jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak
104 juta.

Adapun alasan penulis memilih program Internship di PT Telekomunikasi Indonesia


adalah karena PT Telekomunikasi Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang sudah
memiliki banyak track record dalam prestasi serta telah menjadikkan unit Access and
Service Operation sebagai unit yang sangat berfungsi untuk melakukan segala aktivitas
yang berhubungan dengan bentuk layanan indihome yang tersedia di wilayah Bandung,
sehingga banyak bentuk kegiatan perusahaan yang dapat mendukung penulis untuk
mengembangkan wawasan, menambah pengalaman, serta mengaplikasikan ilmu yang telah
dipelajari selama berada di bangku perkuliahan.

1.2 Lingkup Penugasan


Lingkup penugasan penulis adalah di Divisi Access and Service Operation (ASO) dan
Team Satgas 3 On 3. Divisi ASO memiliki jobdesk Fulfillment dan Assurance. Fulfillment
untuk pemasangan instalasi baru, sedangkan Assurance untuk menangani gangguan
consumer.
Divisi ASO membawahi Witel Operation Center(WOC), Sigap, SSC dan Assurance.
WOC bekerja sebagai help desk untuk menangani kendala dalam fulfillment dan assurance.
Sigap bekerja untuk menginput work order. SSC bekerja untuk fallout system. Assurance
bekerja untuk gangguan by logic dan mengawal monitoring tiket gangguan. Sedangkan Team
Satgas 3 On 3 ialah program untuk meningkatkan customer experience.

1.3 Target Pekerjaan yang Harus Dicapai


Selama menjalani program Internship di Telkom Witel Bandung, penulis mendapatkan
pekerjaan dalam bentuk laporan harian, yakni pekerjaan dimana penulis diamanahi suatu
pekerjaan analisis data harian dari web, mulai dari mengambil data sampai tahap analisis.
Selain itu, penulis juga mendapatkan pekerjaan yang bersifat insidental, yakni pekerjaan
yang sekali- kali diberikan dalam situasi tertentu seperti melakukan membuat berita kegiatan,
membuat presentasi, atau membantu membuat kutipan-kutipan motivasi yang dipasang di
dinding kantor Telkom Witel Bandung.

1.4 Tujuan dan Manfaat


Penulis mampu menyelesaikan pekerjaan yang sudah diamanahkan sesuai dengan jobdesk di
divisi kerja selama kegiatan magang berlangsung dengan baik.
Adapun tujuan magang adalah sebagai berikut:
- Tujuan Umum
Kegiatan magang dilaksanakan dengan tujuan untuk menyelesaikan penyusunan laporan
magang yang merupakan salah satu syarat untuk melengkapi perkuliahan S1 program studi
Ilmu Komunikasi di Universitas Telkom
- Tujuan Khusus
1. Memperoleh ilmu, wawasan, dan pengalaman baru dalam dunia kerja dan beradaptasi
dengan lingkungan kerja di Telkom Witel Bandung.
2. Penulis dapat mengetahui secara langsung aktivitas kerja di Telkom Witel Bandung.
3. Dapat memberikan pengalaman kerja bagi penulis sehingga setelah lulus bisa menjadi
tenaga kerja yang terdidik, terlatih, dan berkualitas.
4. Sebagai sarana untuk mengimplementasikan antara teori yang telah didapatkan di
dunia pendidikan dengan ptakter yang ada di Telkom Witel Bandung.
Kegiatan magang yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan manfat sebagai berikut:
- Manfaat bagi mahasiswa
Kegiatan magang dapat melatih mahasiswa untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja
yang sesungguhnya serta memahami budaya, norma, dan etika yang berlaku di perusahaan.
Selain itu sebagai masukan dan langkah awal untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia
kerja. Kegiatan magang juga memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan teori
yang diberikan selama perkuliahan serta berkontribusi dalam kegiatan operasional perusahaan.
- Manfaat bagi institusi pendidikan
Kegiatan magang bermanfaat sebagai sarana untuk mengetahui kualitas serta kesiapan
mahasiswa Universitas Telkom dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Melalui
kegiatan magang dapat pula terjalin hubungan kemitraan dengan instansi perusahaan terkait.
Hal ini dapat memberikan manfaat bagi institusi pendidikan sebagai langkah
memperkenalkan
Universitas Telkom kepada dunia usaha.
- Manfaat bagi perusahaan
Mahasiswa dapat membantu perusahaan dalam penyelesaian tugas-tugas yang sesuai dengan
tingkat pengetahuan mahasiswa magang sehingga dapat meringankan beban di perusahaan
tersebut serta memberikan solusi

1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja

1.5.1 Lokasi Pelaksanaan Magang


Kantor Telkom Witel Bandung bagian Access and Service Operation di Gedung A
Lt. 1 yang beralamat di Jl. Lembong No.36, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota
Bandung, Jawa Barat 40111, Indonesia.

1.5.2 Waktu Pelaksanaan Magang


Program internship dimulai dari tanggal 17 Juni sampai 26 Juli 2018. Internship
dilakukan selama 30 hari kerja.
Ada pun jadwal kegiatan magang adalah sebagai berikut:
Senin – Jumat : 08.00 – 17.00 WIB
Sabtu – Minggu : Libur
1.6 Ringkasan Sistematika Laporan
Bab I Pendahuluan
Bagian ini terdiri dari :
a. Latar Belakang Magang
b. Lingkup Penugasan
c. Target Pekerjaan yang Harus Dicapai
d. Tujuan dan Manfaat
e. Rencana dan Penjadwalan Kerja
f. Ringkasan Sistematika Laporan
Bab II Profil Perusahaan/Intansi/Organisasi
Bagian ini terdiri dari:
a. Sejarah Singkat Perusahaan
b. Profil Umum Perusahaan
c. Struktur Organisasi
d. Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja
e. Deskripsi Pekerjaan
Bab III Pembahasan Dan Analisis Hasil Pelaksanaan Kerja
Bagian ini terdiri dari :
a. Jadwal dan Aktivitas Magang
b. Deskripsi Kegiatan Magang
c. Fenomena Pada Perusahaan
d. Tinjauan Teori/Konsep
e. Pembahasan dan Analisa Hasil Pekerjaan
Bab IV Simpulan Dan Saran
Bagian ini terdiri dari:
a. Simpulan
b. Saran
Bagian Akhir
Bagian ini terdiri dari:
a. Daftar Referensi
b. Lampiran
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


2.1.1 Era colonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan
telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia
Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23
Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang
menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen
tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
2.1.2 Perusahaan negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
2.1.3 Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan
Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional
maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation
Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari
Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang
Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan
telekomunikasi.
2.1.4 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun
1991
2.1.5 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham
Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta
(BEJ/JSX) dan Bursa Efek Surabaya (BES/SSX) (keduanya sekarang bernama Bursa
Efek Indonesia (BEI/IDX), Bursa Efek New York (NYSE) (Diperdagangkan pada
tanggal 14 Juli 2003) dan Bursa Efek London (LSE). Saham Telkom juga
diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo (TSE). Jumlah saham yang
dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham. Sejak 16 Mei 2014, saham Telkom tidak
lagi diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo (TSE) dan pada 5 Juni 2014 di Bursa Efek
London (LSE).
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor
telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak
lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari Indosat sebagai bagian
dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai
dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan
Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru")
yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

2.2 Profil Umum Perusahaan


Nama Perusahaan : PT. Telekomunikasi Indonesia ( Persero) Tbk

Pemilik : Milik Negara Indonesia

Alamat : Jl. Lembong No.36, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung,

Jawa Barat 40111, Indonesia.

Telepon : (022) 4221048


Call Center : 147
Website : https://www.telkom.co.id
Twitter : @TelkomIndonesia
Instagram : @TelkomIndonesia
Facebook : Telkom Indonesia
Youtube : Telkom Indonesia Official

2.3 Struktur Organisasi

2.4
Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja
Penulis ditempatkan di Unit Access and Service Operation dalam Divisi 3 on 3.
Bertempat di Kantor Telkom Witel Bandung bagian Access and Service Operation Gedung A Lt.
2 Telkom Witel Bandung di Jl. Lembong No.36, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung,
Jawa Barat 40111, Indonesia.

2.5 Deskripsi Pekerjaan


Di Telkom Witel Bandung penulis ditempatkan di Divisi Access and Service Operation.
Divisi ini merupakan bagian yang menjalankan fungsi-fungsi fulfillment dan assurance. Divisi
Access and Service Operation terdiri dari Manager Access and Service Operation, 2 Assistant
Manager dan lima orang officer. Adapun tugas-tugas yang dijalankan sebagai berikut :
a. Membuat laporan harian dari gangguan jaringan untuk dilakukan evaluasi.
b. Membuat berita dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Telkom Witel Bandung.
c. Membuat presentasi laporan mingguan untuk SATGAS 3 On 3.
d. Memonitoring kegiatan teknisi di lapangan.
e. Merancang aplikasi untuk pengumpulan berita Telkom Witel Bandung.
f. Melakukan pengujian dari website kerja lapangan Telkom Witel Bandung.
g. Melakukan sosialisasi CX kepada para teknisi.
h. Membuat desain presentasi untuk Telkom Witel Bandung.
i. Membuat kutipan sebagai motivasi di kantor Telkom Witel Bandung.
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PELAKSANAAN KERJA

3.1 Jadwal dan Aktivitas Magang

Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan selama 30 hari kerja, dimulai pada tanggal
17 Juni 2019 – 26 Juli 2019. Waktu pelaksanaan magang adalah sebagai berikut :
- Senin - Jumat : 08.00 – 17.00 WIB
- Sabtu - Minggu : Libur

Tabel 3.1 Jadwal dan Aktivitas Magang

Sumber : Olahan Penulis


No Hari dan Tanggal Kegiatan
1 Senin, 17 Juni 2019 Pengenalan dan pembagian tugas magang.
2 Selasa, 18 Juni 2019 Mengikuti pembimbing ke lapangan.
3 Rabu, 19 Juni 2019 Mengikuti pembimbing ke lapangan.
4 Kamis, 20 Juni 2019 Membuat berita (live report) tentang GPTP di Telkom
Witel Bandung.
5 Jum’at, 21 Juni 2019 - Membuat berita senam pagi karyawan Telkom Witel
Bandung.
- Membuat desain presentasi untuk Telkom Witel
Bandung.
- Membuat kutipan untuk motivasi karyawan di kantor
Telkom Witel Bandung.
6 Senin, 24 Juni 2019 - Membuat presentasi Action Plan untuk SATGAS 3 On 3.
7 Selasa, 25 Juni 2019 - Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
8 Rabu, 26 Juni 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Mengikuti pemimbing ke lapangan.
- Membuat rancangan untuk aplikasi pengumpulan berita
Telkom Witel Bandung.
9 Kamis, 27 Juni 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
10 Jum’at, 30 Juni 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Membuat berita tentang penambahan ODP di lapangan.
11 Senin, 1 Juli 2019 Membuat presentasi Action Plan untuk SATGAS 3 On
3.
Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Memberikan sosialisasi CX di Sumedang.
12 Selasa, 2 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
13 Rabu, 3 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Memberikan sosialisasi CX di Ujung Berung.
14 Kamis, 4 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Memberikan sosialisasi CX di Telagasari.
15 Jum’at, 5 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Memonitoring pergantian kabel tembaga ke optic di
Cihampelas Walk.
16 Senin, 8 Juli 2019 Membuat presentasi Action Plan untuk SATGAS 3 On
3.
Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Membuat berita dari kegiatan monitoring pergantian
kabel di Cihampelas Walk.
17 Selasa, 9 Juli 2019 Membuat presentasi Action Plan untuk SATGAS 3 On
3.
Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Menemani pembimbing dalam lomba memperbaiki
gangguan di Corporate University Telkom.
18 Rabu, 10 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Menemani pembimbing dalam lomba memperbaiki
gangguan di Corporate University Telkom.
19 Kamis, 11 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Menemani pembimbing dalam lomba memperbaiki
gangguan di Corporate University Telkom.
20 Jum’at, 12 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
Membuat berita tentang simulasi kebakaran di kantor
Telkom Witel Bandung.
21 Senin, 15 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
22 Selasa, 16 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
23 Rabu, 17 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
24 Kamis, 18 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
25 Jum’at, 19 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
26 Senin, 22 Juli 2019 Membuat presentasi Action Plan untuk SATGAS 3 On
3.
Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
27 Selasa, 23 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
28 Rabu, 24 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
29 Kamis, 25 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.
30 Jum’at, 26 Juli 2019 Analisis data gangguan jaringan sebegai laporan harian
untuk evaluasi.

3.2 Deskripsi Kegiatan Magang


a. Laporan Harian Gangguan Jaringan
Membuat laporan harian gangguan jaringan dari web assurance Telkom yang dianalisis
untuk dievaluasi setiap hari.
b. Berita Kegiatan Telkom Witel Bandung
Membuat berita dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Telkom Witel Bandung,
seperti berita GPTP visit Witel Bandung, Leaders Talk, sosialisasi Costumer Experience
(CX), penambahan Optical Distributional Point (ODP), senam setiap jum’at pagi, migrasi
kabel tembaga ke optic, dan lain-lain.
c. Laporan Mingguan SATGAS 3 On 3.
Membuat presentasi laporan mingguan untuk SATGAS 3 On 3 dari hasil laporan harian
gangguan jaringan dari web assurance Telkom.
d. Monitoring Teknisi.
Memonitoring kegiatan teknisi di lapangan saat perbaikan jaringan, penambahan Optical
Distributional Point (ODP), migrasi kabel tembaga ke optic, dan lain-lain.
e. Merancang aplikasi untuk pengumpulan berita Telkom Witel Bandung.
Dalam setiap kegiatan Telkom Witel Bandung harus membuat laporan berbentuk berita
untuk diterbitkan di Portal Telkom Indonesia. Penulis merancang aplikasi sampai dalam
bentuk google form untuk selanjutnya dibuat aplikasi oleh tim Telkom Witel Bandung
agar laporan berita dapat diunggah diaplikasi.
f. Pengujian Website Kerja Lapangan
Melakukan pengecekan dan penilaian dari website kerja lapangan Telkom Witel Bandung
agar dapat dievaluasi sebelum digunakan oleh calon pekerja lapangan / pekerja magang.
g. Sosialisasi Costumer Experience (CX)
Melakukan sosialisasi CX kepada para teknisi sehingga dapat memperkuat hubungan
konsumen dengan Telkom Indonesia.
h. Desain Presentasi
Membuat desain presentasi untuk Telkom Witel Bandung dalam bentuk power point
dengan tema budaya Telkom Indonesia.
i. Kutipan Motivasi
Membuat kutipan sebagai motivasi di kantor Telkom Witel Bandung.

3.3 Fenomena Pada Perusahaan


a. Tumpang Tindih Jobdesc
Tumpang tindih jobdesc terjadi pada Divisi Access and Service Operation yang
disebabkan karena kekurangan sumber daya manusia, sehingga Divisi Marketing yang
menjadi pihak pertama yang berhubungan langsung dengan pelanggan mulai dari
membuat penawaran hingga kesepakatan kontrak kerja. Biasanya pelanggan menyimpan
kontak Divisi Marketing sehingga jika terjadi sesuatu maka pelanggan menghubungi
Divisi Marketing. Untuk mengatasi hal seperti ini, perusahaan menjadwalkan setiap senin
pagi mengadakan meeting antara Divisi Marketing dengan Divisi Customer Care untuk
menyamakan informasi.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan magang yang telah dilakukan, penulis menemukan
beberapa fenomena, salah satunya mengenai budaya perusahaan yang terjadi di Telkom Witel
Bandung. Budaya perusahaan yang ada di Telkom Indonesia dinamakan dengan “The Telkom
Way”. “The Telkom Way” merupakan budaya perusahaan atau nilai-nilai perusahaan yang
dimiliki Telkom Indonesia sejak tanggal 10 Juni 2013 yang yang ditetapkan oleh Direksi melalui
surat Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk,
Penetapan budaya perusahaan Telkom Indonesia mengacu pada Konsep pengelolaan Telkom
Group yang didasarkan pada elemen 8S, yaitu Spirituality, Style, Shared Values, Strategy, Staff,
Skill, System, dan Structure.
Sedangkan kipas budaya yang diterapkan oleh kantor Telkom Witel Bandung dinamakan
dengan JAWARA. JAWARA berarti selalu berjuang untuk memberikan yang terbaik, sosoknya
digambarkan sebagai pejuang, petarung yang berani, tangguh, pantang menyerah, tetap rendah
hati dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Budaya sehari-hari lainnya yang cukup terlihat dan menjadi fenomena baru bagi penulis
ialah budaya disiplin dan kerja keras dari karyawan di kantor Telkom Witel Bandung.
3.4 Tinjauan Teori/Konsep
3.4.1 Komunikasi
Komunikasi atau “communication” berasal dari bahasa latin yaitu “communis”
yang artinya sama atau “communicare” yang artinya bercakap-cakap. Sama yang berarti
sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna
mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan
(Effendy, 2004:30). Dari hal tersebut dapatlah diartikan jika tidak terjadi kesamaan
makna antara komunikator dan komunikan, maka komunikasi tidak akan terjadi.Menurut
Harold Lasswell (Mulyana, 2005:62) cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi
adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa
Kepada Siapa Dengan Efek Apa?). Pemahaman komunikasi sering kali dikaitkan dengan
paradigma yang dicetuskan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, “The Structure and
Function of Communication in Society yaitu “Who Says What In Which Channel To
Whom With What Effect”, yang menunjukkan bahwa komunikasi terdapat lima unsur,
yaitu:
 Who (Siapa atau Sumber)
Who yang dimaksudkan adalah komunikator sebagai sumber/pihak utama
penyampai pesan yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.

 Says What (Pesan)


Says What yang dimaksudkan adalah apa makna yang akan disampaikan, berupa
pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator (sumber) kepada komunikan
(penerima) berupa seperangkat simbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai,
gagasan/maksud sumber (komunikator).

 In Which Channel (Saluran/Media)


In Which Channel yang dimaksudkan adalah alat atau media yang digunakan oleh
komunikator untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan, baik secara
langsung (tatap muka) atau secara tidak langsung melalui media (media cetak dan
elektronik).

 To Whom (Untuk Siapa/Penerima)


To Whom yang dimaksudkan adalah komunikan baik individu atau kelompok
maupun organisasi, yang ditujukan untuk menerima pesan.

 In What Effect (Pengaruh)


In What Effect yang dimaksudkan adalah bagaimana dampak atau efek yang
terjadi ketika pesan telah diterima oleh komunikan dari komunikator yang dapat
mempengaruhi reaksi atau tindakan, pola pikir, pengetahuan hingga perilaku.
Selain itu Phil. Astrid Susanto dalam bukunya Komunikasi dalam Teori dan
Praktik menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pengoperasian lambang –
lambang yang mengandung arti. Dari pengertian tersebut, ada tiga aspek yang perlu
diperhatikan dalam komunikasi, yaitu sebagai berikut :
a. Komunikasi dipandang sebagai suatu proses. Hal ini berarti bahwa
komunikasi merupakan suatu aliran informasi melalui serangkaian atau urutan
beberapa tahap atau langkah yang bersifat dinamis.
Pengiriman informasi artinya bukanlah komunikasi karena komunikasi
merupakan proses dua arah. Informasi tidak hanya dikirim begitu saja, tetapi
harus diterima dan dipahami. Jika informasi dikirimkan oleh seseorang tidak
diterima oleh orang lain yang menjadi sasaran komunikasi; atau diterima
tetapi tidak ditafsirkan secara tepat, terjadi miss communication

b. Mencakup aspek manusia dan bukan manusia. Sebagaimana telah


diuraikan bahwa pengertian komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorag kepada orang lain. Dalam penyampaian pesan atau informasi
lainnya dibutuhkan cara – cara yang tepat atau diperlukan teknik
komunikasi yang sesuai antara penyampai pesan dengan penerima pesan
atau antara komunikator dengan komunikan. Dengan teknik komunikasi
yang tepat, komunikasi akan memberikan dampak tertentu bagi
komunikan sehingga mendatangkan kesepahaman dan mengerti maksud –
maksud yang terdapat dalam informasi yang dikomunikasikan.

Dari uraian tersebut, komunikasi harus dilakukan dengan tujuan yang tepat, yaitu :

a. Perubahan sikap (attitude change)


b. Perubahan perilaku (behavior change)
c. Perubahan pendapat/pandangan (opinion change)
d. Perubahan sosial (social change)

Perubahan sikap dapat dibentuk oleh komunikasi yang efektif. Kegiatan


komunikasi bukan hanya membuat orang lain mengerti dan mengetahui pesan yang
disampaikan, melainkan juga agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan, ajakan, perbuatan atau kegiatan. Pada umumnya tidak ada model yang
paling sempurna yang diterima secara luas, kecuali melalui komunikasi kultural
yang berkenaan dengan cara manusia mempertahankan kehidupan.

Manusia belajar, berpikir, merasa, memercayai, dan mengusahakan menurut


budayanya. Budaya menampakkan diri dalam bahasa dan tradisi atau kegiatan yang
berfungsi sebagai model bagi tindakan adaptasi diri yang memainkan peran penting
dalam kehidupan manusia. Perbedaan kultural antarmanusia, antarindividu, ataupun
antarkelompok dapat disatukan melalui komunikasi yang efektif, bersifat timbal
balik dan memberikan kehangatan dalam kehidupan.

Melalui komunikasi orang berusaha mendefinisikan sesuatu, termasuk


istilah “komunikasi” itu sendiri. Apakah komunikasi itu suatu tindakan sesaat, suatu
peristiwa, atau suatu proses yang terus berkesinambungan? Tidak ada satu definisi
pun yang dapat menggambarkan fenomena ini secara utuh. Sering kali ditemukan
suatu definisi komunikasi berbeda atau bahkan bertentangan dengan definisi
komunikasi yang lainnya.

Dalam hal ini, Dance (dalam Mulyana, 2001: 54-55) mengemukakan tiga
dimensi konseptual penting yang mendasari definisi-definisi komunikasi. Dimensi
pertama adalah tingkat obeservasi (level of observation), atau derajat
keabstrakannya. Misalnya, definisi komunikasi sebagai “proses yang
menghubungkan satu sama lain bagian-bagian terpisah dunia kehidupan” adalah
terlalu umum. Sementara komunikasi sebagai “alat untuk mengirim pesan militer,
perintah, dan sebagainya melalui telepon, radio, kurir, dan sebagainya” adalah terlalu
sempit.

Dimensi kedua adalah kesengajaan (intensionality). Sebagian definisi


mencakup hanya pengiriman dan penerimaan pesan yang disengaja, sebagian
definisi lainnya tidak menuntut syarat ini. Contoh definisi yang mensyaratkan
kesengajaan ini dikemukan oleh Gerald R. Miller, yakni: komunikasi sebagai
“situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan
kepada seseorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi penerima”.
Sedangkan definisi yang mengabaikan kesengajaan adalah definisi yang dinyatakan
Alex Gobe, yakni “suatu proses yang membuat sama bagi dua orang atau lebih, apa
yang tadinya merupakan monopoli seseorang atau sejumlah orang” (dalam Mulyana,
2001:55).

Dimensi ketiga adalah penilaian normatif. Sebagian definisi menyaratkan


keberhasilan atau kecermatan, sementara yang lainnya tidak seperti itu. Definisi dari
John B Hoben, misalnya mengasumsikan bahwa komunikasi harus berhasil:
“Komunikasi adalah pertukaran verbal pikiran atau gagasan”. Dalam asumsi ini
secara implisit mensyaratkan bahwa suatu pikiran atau gagasan harus dapat
dipertukarkan. Sebagian yang lain seperti definisi komunikasi Bernard Berelson dan
Gary Steiner; “Komunikasi adalah transmisi informasi”. Dalam definisi ini tidak
mensyaratkan bahwa informasi harus diterima atau dimengerti.
Dari beberapa definisi diatas, komunikasi dapat dipahami bersifat simbolis,
terdapat unsur kesengajaan dan transaksional (Engel, Warshaw and Kinnear,
1995:13) yang dapat diuraikan menjadi:
1. Komunikasi adalah suatu proses. Artinya, komunikasi merupakan suatu
rangkaian yang terjadi secara berkesinambungan dan berkaitan dalam kurun
waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi bersifat dinamis, yaitu akan
mengalami perubahan dan perkembangan secara terus- menerus.

2. Komunikasi bersifat simbolis. Di dalam proses komunikasi digunakan simbol,


misalnya bahasa lisan dan tulisan. Simbol lain yang digunakan misalnya
gerakan tubuh, sandi dan sebagainya.

3. Komunikasi bersifat sengaja dan mempunyai tujuan. Komunikasi dilakukan secara


sadar dan memiliki tujuan melalui berbagai pertimbangan. Tujuan yang ingin dicapai
misalnya mendapatkan tanggapan, respon tertentu dan perubahan sikap. Tujuan
tercapai ketika sasaran komunikasi mau bertindak sesuai pesan yang terkandung.

4. Komunikasi menuntut partisipasi. Komunikasi akan berlangsung secara


berlanjutan dan efektif apabila pihak-pihak yang terlibat di dalamnya berperan
secara aktif dan mempunyai perhatian yang sama terhadap topik yang
dikomunikasikan.

5. Komunikasi bersifat transaksional. Pada prinsipnya, komunikasi menuntut dua


tindakan, yakni memberi dan menerima informasi secara seimbang.

6. Komunikasi menembus dimensi ruang dan waktu. Para pelaku yang terlibat
tidak harus hadir pada waktu dan tempat yang sama.

7. Komunikasi sifatnya tetap. Isi dalam komunikasi tidak dapat ditarik kembali
(Irreversible). Hal ini merupakan implikasi proses yang selalu berubah. Efek dari
pesan yang sudah dikirimkan tidak dapat dikendalikan. Oleh sebab itu, pesan di dalam
informasi harus dipertimbangkan oleh komunikator dengan matang. Komunikator juga
harus mempertimbangkan target audience, waktu yang tepat, dan media yang ideal.
3.4.2 Komunikasi Organisasi

3.4.3 Komunikasi Internal


3.5 Pembahasan dan Analisa Hasil Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai