Erosi gigi adalah hilangnya jaringan keras gigi secara irreversibel disebabkan proses
kimiawi zat asam tanpa melibatkan bakteri dan dapat menyebabkan hilangnya permukaan gigi
dimulai dari permukaan enamel yang secara progresif menyebabkan kehilangan jaringan dentin
dan mencapai jaringan pulpa, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya inflamasi pulpa, nekrosis
dan patologi periapikal. Enamel gigi terdiri atas kalsium hidroksi apatit (Ca(PO4)6(OH)2) dan
sebagian kecil fluor apatit serta beberapa ion tambahan seperti ion karbonat dan fluoride. pH
kritis enamel gigi adalah 5,5. Adanya kandungan zat asam akan menyebabkan perubahan pH
A. Gejala-gejaa erosi :
- Gigi sensitif
- Diskolorasi Gigi
B. Penyebab Erosi
a. Faktor Intrinsik
1. Faktor Penyakit
GERD meruapakan suatu kondisi dimana isi lambung melewati esophagus
bagian bawah lalu mencapai bagian distal esophagus diluar kesadaran penderita.
Pada beberapa pasien, kondisi ini berlanjut melewati sphincter esophagus yang
lebih tinggi untuk mencapai rongga mulut. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya
dan berkontak dengan gigi terutama pada permukaan palatal dan oklusal gigi
geligi. Biasanya, erosi gigi akibat GERD dijumpai pada permukaan palatal gigi
anterior maksila. Jika terdapat tambalan amalgam, maka restorasi akan terlihat
lebih tinggi dari permukaan gigi. Kehilangan struktur gigi ini lebih lanjut akan
menurunkan dimensi vertikal gigi dan menyebabkan gigi menjadi sensitif, dan
selanjutnya enamel yang tipis akan menyebabkan diskolorasi gigi dan pecahnya
kronis pada kelenjar saliva dan kelenjar air mata yang mengakibatkan kekeringan
pada mulut dan mata. Mulut kering dapat memicu terjadinya erosi gigi,karena
aliran saliva sangat sedikit sehingga kapasitas buffer oleh saliva berkurang.
merangsang aliran saliva dan menjaga rongga mulut agar tetap basah. Namun hal
ini akan semakin menurunkan pH saliva sehingga bertambahnya resiko erosi gigi.
2. Keadaan Psikologis
Keadaan psikologis yang berpengaruh pada erosi adalah keadaan
nervosa dan bulimia. Kelainan ini umumnya ditemukan pada wanita diantara
umur 12 – 30 thn dengan latar belakang fisik untuk menguruskan tubuh ataupun
Sedangkan penderita bulimia selalu makan dengan jumlah yang berlebihan dan
setelah itu merasa tidak puas terhadap jumlah makanan yang dikonsumsi. Mereka
mengandung asam lambung ini dapat memicu terjadinya erosi gigi. Pada
penderita penyakit ini, terlihat hampir seluruh enamel gigi pada bagian
palatalelemen gigi anterior maksila hilang. Pasien yang telah lama menderita
b. Faktor ekstrinsik dapat disebabkan oleh makanan (makanan yang mengandung asam),
minuman (soft drink), obat-obatan, lingkungan, pekerjaan dan gaya hidup (rokok).
Sumber :
Heidelberg.
repository.usu.ac.id