KEGIATAN TUBERKULOSIS
1
Executive Summary
Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal) di UPT
Puskesmas Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara
“ KUAT DAN ANDAL“ adalah Pelayanan Kesehatan ialah setiap upaya yang
diselengarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Permasalahan dalam
pelayanan kesehatan di Puskesmas Teluk Batang adalah sulitnya meminimalisir penularan
masalah penyakit menular, spesifiknya penyakit yang penularannya melalui udara,
contohnya Tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak
jaringan tubuh manusia. Berdasarkan data tentang tuberkolosis di Kecamatan Teluk Batang
diketahui bahwa sampai dengan akhir desember 2018 diketahui bahwa jumlah kasus TB di
Kecamatan teluk batang berjumlah 42 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya
35 kasus. Puskesmas Teluk Batang mempunyai wewenang untuk menangani penyakit
tersebut. Penanganan penyakit tersebut bisa dilakukan melalui Upaya Promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Tujuan dari proyek perubahan ini adalah menyelesaikan
permasalahan utama dalam pelaksanaan tupoksi sebagai kepala UPTD Puskesmas Teluk
Batang yaitu Rendahnya Cakupan Kunjungan Pelayanan Kesehatan Pasien
Tuberkulosis.
Perubahan-perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah implementasi inovasi
perubahan,antara lain :
1. Sebelumnya penderita tuberculosis (+) yang berobat dipuskesmas Teluk Batang
adalah sebanyak 42 orang ( 37,38 % ) sedangkan sesudah inovasi menjadi 54 0rang
(48,06% ) pasien yang berkunjung untuk melakukan pelayanan kesehatan.
2. Milestnoe di jangka menengah yaitu monitoring dan evaluasi dari Dinkes KB KKU
telah dilakukan pada saat pertemuan lintas sektoral yang di hadiri oleh kepala Dinas
Kesehatan dan Keluarga berencana Kabupaten Kayong Utara
3. Milestone jangka pendek terdapat perubahan dengan adanya kegiatan pencanangan
kader Jumantuk ( Juru pemantau batuk ).
Target akhir yang ingin dicapai dalam jangka pendek ( sekitar dua bulan )
ini terbentuknya ruangan khusus dan Pelayanan khusu untuk penanganan penderita
Tuberkulosis. Ruangan khusus ini melayani penderita Tuberkulosis dengan
pendekatan Promotif, Kuratif dan Rehabilitatif bukan hanya pada pasien tetapi juga
Pada Keluarga pasien
IRMA SURYANI
2
PERNYATAAN PENGESAHAN
Dengan ini menyatakan bahwa kegiatan Inovasi “Teluk Batang Sehat Dengan Pelayanan
Khusus Tuberkulosis “ yang telah diimplementasikan sudah dikonsultasikan dan disetujui
oleh Kepala Puskesmas
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya serta kesempatan dan kekuatan sehingga pelaksanaan Invasi kegiatan ini bisa
selesai tepat waktu. Penyusunan laporan ini merupakan gambaran tentang bagaimana
persiapan, pelaksanaan, dan hasil proyek perubahan yang dilaksanakan di Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Unit Puskesmas Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, kami sampaikan kepada
berbagai pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini, kepada :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara yang telah memberikan
dukungan dan membantu kegiatan ini.
2. Kepala puskesmas Teluk Batang yang telah menyetujui,membimbing,mengarahkan
dan memfasilitsi dalam kegiatan ini.
3. Kelarga besar UPT Dinas Kesehatan Unit Puskesmas Teluk Batang Kabupaten
Kayong Utara yang telah member dukungan dan bantuan waktu, tenaga, dan
pikiran sehingga kegiatan ini dapat terselesaikan;
Akhirnya kepada semua pihak yang membantu kegiatan ini, kami berharap saran,
kritik, dan dukungan agar Project Leader dalam melakukan inovasi lainnya ke depan dapat
memberi manfaat untuk berbagai pihak.
Pemegang program
Irma Suryani
4
DAFTAR ISI
URAIAN HAL.
1 Halamam Judul i
2 Executive Summary ii
3 Berita Acara iii
4 Pernyataan Pengesahan iv
5 Komitmen Tindak Lanjut Proyek Perubahan v
6 Kata Pengantar vi
7 Daftar isi vii
8 Daftar Tabel x
9 Daftar Gambar xi
10 Bab.1 Rancangan Proyek Perubahan
A Identitas Proyek Rancangan Proyek Perubahan 1
B Latar Belakang ( Burning Platform ) 2
1 Uraian Isu Strategis 2
2 Bahan pendukung (dasar hukum / kajian teoritis) yang 5
berkaitan langsung dengan proyek perubahan;
3 Visi, misi, tujuan, sasaran, dan program 6
4 Tupoksi; 9
5 Analisis permasalahan utama dalam pelaksanaan tupoksi 11
6 Penetapan permasalahan utama dalam tupoksi yang akan 13
diselesaikan dengan proyek perubahan.
C Tujuan 19
D Manfaat 19
E Pentahapan utama dan Penjadwalan 21
F Output Kunci (Key Project Devilerlables) 25
G Tim Proyek Perubahan 26
H Anggaran 31
I Identifikasi Stakeholder 32
J Identifikasi potensi masalah dan solusi 38
K Factor pendukung keberhasilan 39
11 Bab 2. Implementasi Proyek Perubahan
A Deskripsi Implementasi Proyek Perubahan 41
B Form Implementasi Proyek Perubahan 54
12 Bab 3. Penutup
A Kesimpulan 60
B Rekomendasi 60
C Pengalaman Belajar Selama Memimpin Perubahan 60
13 Daftar Pustaka 63
5
Lampiran
1. Biodata Peserta
2. Lembar Konsultasi dengan Mentor (minimal 1 kali untuk 1 milestone)
3. Lembar Konsultasi dengan Coach (minimal 1 kali untuk 1 milestone)
4. Surat Pernyataan Mentor
5. Kesepakatan Area Perubahan
6. Copy Undangan Seminar
7. Berita Acara Seminar Proyek Perubahan (Seminar Proposal)
8. Catatan hasil seminar Proposal Proyek Perubahan
9. Slide Presentasi pada saat seminar Rancangan Proyek Perubahan.
10. Slide Presentasi pada saat seminar Laboratorium Kepemimpinan
11. Capaian SPM tahun 2019
6
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Perubahan
7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Perubahan
10
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
11
BAB I
RANCANGAN INOVASI
A. IDENTITAS INOVASI
12
A. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM)
1. Uraian Isu Strategis
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan
kesehatan tersebut dibutuhkan adanya perencanaan pembangunan yang akurat
sebagai proses pengambilan keputusan dalam rencana strategis, karena dengan
perencanaan yang akurat keputusan yang dibuat juga menghasilkan dampak yang
baik.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan
bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap
hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif, serta norma-norma
agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya
kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4)
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi
kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan
memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi
dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta
globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas
sektoral.
Dalam upaya percepatan pembangunan nasional demi terwujudnya
TRISAKTI, yaitu Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang
ekonomi, serta kepribadian dalam budaya maka kebijakan pembangunan nasional
diarahkan pada 9 (sembilan) agenda prioritas yang disebut dengan nama “Nawa
Cita”, yaitu :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
danmemberikan rasa aman pada seluruh warga Negara
13
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa
Asia lainnya
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestic
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
14
Dari ke-9 Nawa Cita di atas, point ke-5 yang berkaitan erat dibidang
kesehatan “Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia”. Arah
kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-2019 merupakan
bagian bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang kesehatan
(RPJPK) 2005-2025. Tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah
Republik lndonesia. Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun
2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh
meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi,
menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka strategi
pembangunan kesehatan 2005-2025 adalah: 1) pembangunan nasional berwawasan
kesehatan; 2) pemberdayaan masyarakat dan daerah; 3) pengembangan upaya dan
pembiayaan kesehatan; 4) pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan; serta 5) penanggulangan keadaan darurat kesehatan.
Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO, 2012) sepertiga
populasi dunia yaitu sekitar dua milyar penduduk terinfeksi Mycobacterium
Tuberculosis. Lebih dari 8 juta populasi terkena TB aktif setiap tahunnya dan
sekitar 2 juta meninggal. Lebih dari 90% kasus TB dan kematian berasal dari
negara berkembang salah satunya Indonesia (Depkes RI, 2012). Menurut World
Health Organization sejak tahun 2010 hingga Maret 2011, di Indonesia tercatat
430.000 penderita TB paru dengan korban meninggal sejumlah 61.000. Jumlah ini
lebih kecil dibandingkan kejadian tahun 2009 yang mencapai 528.063 penderita
TB paru dengan 91.369 orang meninggal (WHO Tuberculosis Profile, 2012).
15
Di Indonesia, tuberculosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat
dengan jumlah menempati urutan ke-3 terbanyak di dunia setelah Cina dan India,
dengan jumlah sekitar 10% dari total jumlah pasien tuberculosis di dunia.
Diperkirakan terdapat 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang setiap
tahunnya. Jumlah kejadian TB paru di Indonesia yang ditandai dengan adanya Basil
Tahan Asam (BTA) positif pada pasien adalah 110 per 100.000 penduduk
(Riskesdas, 2013).
Berdasarkan Laporan seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, tercatat jumlah kasus baru
Tuberkulosis Bakteri Tahan Asam ( BTA + ) sebanyak 3.463 kasus dengan angka
insidens 70,21 per 100.000 penduduk. Sedang untuk persentase kesembuhan
penderita Tuberkulosis Paru dengan Bakteri Tahan Asam (BTA+) di Kalimantan
Barat adalah sebesar 67,5%, dengan rincian dari 3.611 penderita yang diobati,
sebanyak 2.436 penderita dinyatakan sembuh (Dinkes Provinsi Kalbar, 2018).
Dikabupaten Kayong Utara pada tahun 2018 kasus baru dengan semua
Pengobatan (BTA +,TB Anak,Ronsen) sebanyak 141 orang jumlah keseluruhan
kasus Tuberkulosis ,sedangkan kasus anak 0-14 Tahun yang menderita tuberculosis
sebesar 14 orang,dan ronsen atau extra paru sebanyak 44 orang (Dinkes KB KKU,
2018). Tingginya sebaran penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Kayong Utara
merupakan salah satu sumbangsih dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kayong
Utara ,di antaranya Kecamatan Teluk Batang dimana kasus Semua Pengobatan
selama tahun 2018 sebanyak 42 kasus yang telah diobati,dari 442 suspek,dan untuk
target puskesmas teluk batang 86 orang
16
1. Telaah Visi Misi Program Bupati dan Wakil Bupati Kayong Utara dan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013 –
2018
Sasaran pembangunan kesehatan Kabupaten Kayong Utara pada akhir
tahun 2018 adalah mangatasi masalah pokok kesehatan yaitu kematian ibu dan
bayi, gizi, penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan ,
imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat, jaminan asuransi kesehatan
masyarakat serta peningkatan mutu dan akses pelayanan kesehatan melalui
pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM ) kesehatan dan
Millenium Developments Goal (MDGs) yang dapat diukur melalui indikator
kesehatan sebagai berikut :
1. Menurunnya angka kematian bayi dari 17,9 menjadi 7,5 per 1.000
kelahiran hidup
2. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 320 menjadi 180 per
100.000 kelahiran hidup
3. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari 17,21 % menjadi
12 % pada akhir 2018.
4. Meningkatkan angka penemuan kasus TBC dari 42,51% menjadi 70%
pada tahun 2018.
5. Meningkatkan mutu kesehatan lingkungan dengan menurunnya kasus
penyakit akibat sanitasi yang buruk. 80%
6. Tercapainya UCI desa 100% secara merata.
7. Meningkatkan penemuan dan penanganan kasus HIV/AIDS dimasyarakat
100%
8. Pengendalian dan penanganan penyakit malaria 100%.
9. Pengendalian kejadian penyakit tidak menular dan menular lainnya 100%
10. Meningkatnya cakupan UKS dan PHBS di sekolah 100%
11. Memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kompetensi
sebesar 90 % pada tahun 2018
Pembangunan kesehatan memprioritaskan upaya promotif dan
preventif yang dipadukan secara seimbang dengan upaya kuratif dan
rehabilitatif. Perhatian khusus diberikan kepada pelayanan kesehatan bagi
penduduk miskin, desa tertinggal serta daerah bencana dengan
memperhatikan kesetaraan gender.
17
2. Isu-Isu Strategis Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Kayong Utara
Dengan memperhatikan analisa lingkungan internal dan eksternal, isu
strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara dalam lima tahun (2013 –
2018) akan memperhatikan beberapa indikator strategis yaitu :
1. Masih tingginya angka kematian ibu dan gizi buruk.
2. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular masih
tinggi
3. Kualitas lingkungan rendah
4. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah
5. Sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan di masyarakat belum
berkembang
6. Pemerataan dan keterejangkauan akses pelayanan kesehatan yang bermutu
dan optimal
7. Kualitas Sumber Daya Kesehatan Masih kurang
8. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan
9. Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum
dilakukan secara optimal
18
A. Keadaan Puskesmas
1. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Secara geografis, Puskesmas Teluk Batang terletak diwilayah
Kecamatan Batang Kabupaten Kayong Utara terletak antara 00 54’ 10”LS -
1003’ 24” LS dan 1090 43’35”BT-1090 53’49”BT. Secara administratif,
batas Puskesmas Teluk Batang adalah sebagai berikut:
- Sebelah utara : Paket BI Desa Sei Sepeti Kecamatan Seponti
- Sebelah timur :Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang
- Sebelah selatan :Desa Padu Banjar Kecamatan Simpang Hilir
- Sebelah barat : Kecamatan Pulau Maya Karimata
Peta Wilayah
Luas wilayah
Puskesmas Teluk
Batang adalah 213
km2, terdiri dari satu
(1) kecamatan, 7
Desa, 29 Dusun dan
121 RT. Luas wilayah
Puskesmas Teluk Batang tidak merata, Desa terluas adalah Desa Sungai
Paduan yaitu 80,99 Km2 dan yang terkecil adalah Desa Teluk Batang Selatan
6,69 Km2., desa lainnya yaitu Desa Alur Bandung 10, 41 Km2, Desa Teluk
Batang 14,56 Km2, Desa Teluk Batang Utara 19,86 Km2,, Massbangun 33,7
Km2 dan Desa Banyu Abang dengan luas 47, 79 Km2.
Untuk luas wilayah Puskesmas Teluk Batang menurut Desa dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
19
2. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Teluk Batang sampai
Desember tahun 2018 sebanyak 21.601 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki
10.463 jiwa dan perempuan 11.138 jiwa.Penduduk terpadat di Desa Teluk
Batang Selatan yaitu sebesar 4.158 jiwa, sedangkan penduduk Paling sedikit
terdapat di Desa Masbangun dengan jumlah penduduk 2.365 jiwa. Untuk
mengetahui jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Teluk
Batang dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Per Desa di Wilayah kerja
Puskesmas Teluk Batang Tahun 2018
Luas Jumlah Penduduk
No Nama Desa (KM )2
Laki-laki Perempuan Total
20
6) Jasa Layanan Non Kapitasi Program JKN pada FKTP
Salah satu permasalahan pelayanan yang ada di puskesmas Teluk Batang
adalah masalah Program upaya kesehatan perorangan, Program upaya kesehatan
masyarakat dan pemberikan petunjuk, bimbingan dan pengawasan dalam
melaksanakan kegiatan.
Itulah jenis-jenis pelayanan yang dapat diberikan puskesmas Teluk
Batang,baik pelayanan dalam gedung maupun luar gedung.
2. Bahan Pendukung (Dasar Hukum/Kajian Teoritis) yang Berkait Langsung
dengan Proyek Perubahan
a) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
b) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4431);
c) Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
d) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman
manajemen terpadu pengendalian Tuberculosis resistan obat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 225);
e) Perarturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 67 Tahun 2016
Tentang Penanggulangan Tuberkulosis (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 8737);
f) Kementerian Kesehatan Nomer 43 Tahun 2016, tentang Standar Pelayanan
Minimal bidang Kesehatan, setiap orang dengan Tuberkulosis mendapatkan
pelayanan Tuberkulosis sesuai standar
g) Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kayong Utara
Tahun 2008-2025;
21
b. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut maka Pemerintah Kabupaten Kayong Utara
menetapkan Misi yaitu:
1) Meningkatkan pemberdayaan, kemandirian dan kesadaran masyarakat
tentang hidup bersih dan sehat
2) Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas secara
prima, komprehensip, profesional dan menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
3) Mengoptimalkan regulasi kebijakan dan manajemen pembangunan yang
berwawasan kesehatan.
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Kesehatan
c. Tujuan
1) Menjadikan Kabupaten Kayong Utara sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi baru pada sektor jasa dan industri.
2) Menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang berkualitas
secara mental dan spiritual
3) Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat KKU yangberkualitas, sejahtera
dan berkeadilan;
4) Meningktakan kelestarian lingkungan hidup, keberlanjutan pembangunan
serta pelayanan dan perlindungan sosial;
5) Mendorong penyelenggaraan Pemerintah yang profesional, bersih dan
transparan
d. Sasaran
1) Menciptakan pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya
saing dan keunggulan;
2) Menciptakan masyarakat KKU yang agamis, memiliki mental yang
tangguh dan berakhlak mulia;
a. Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental;
b. Menyediakan pendidikan bagi warga guna menciptakan SDM yang
cerdas dan memiliki daya saing untuk kemajuan KKU;
3) Memperkuat sektor ekonomi unggulan yang berbasis pada sektor
pertanian;
22
4) Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas
penanganan bencana;
a. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh
lapisan masyarakat KKU
5) Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan
yang jelas dan tidak tumpang tindih;
a. Meningkatnya kapasitas SDM KKU yang sesuai dengan
kompetensinya;
b. Meningkatnya peran Pemerintah, masyarakat dan partai politik
dalam pembangunan demokratis dan politis yang kondusif;
c. Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan
dalam proses pembangunan;
d. Meningkatanya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan
masyarakat;
e. Memperpendek rentang kendali pelayanan kepada masyarakat dan
dunia usaha yang berkualitas
e.Program
1) PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan
program ini antara lain :
a) Peningkatan pelayanan pelayanan puskesmas 24 jam
2) PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan
program ini antara lain :
a) Pengembangan media promosi kesehatan dan informasi sadar
hidup sehat
b) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
c) Pembinaan Ke Desa Siaga
d) Pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
(posyandu dan posyandu lansia, polindes, UKK, Desa Siaga aktif,
dan pengobat tradisional, Saka Bhakti Husada) dan generasi muda.
e) Pembinaan Lomba Sekolah Sehat Tingkat Kecamatan
3) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
23
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan
program ini antara lain :
a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
b) Pemberian tambahan makanan dan vitamin
c) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemi gizi,
gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A dan kekurangan
zat gizi mikro lain
4) PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan
program ini antara lain :
a) Pengawasan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman
b) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
c) Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
d) Penyediaan dan pengawasan sarana air bersih dan sanitasi dasar
e) Proses Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
f) Pengawasan hygiene sanitasi tempat-tempat umum dan tempat
pengelolaan makanan dan minuman
5) PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PENYAKIT MENULAR
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan
program ini antara lain :
a) Penyemprotan / fogging sarang nyamuk
b) Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
c) Pengadaan vaksin penyakit menular
d) Penanggulangan Kasus Kusta dan Frambusia
e) Penanggulangan Kasus Malaria
f) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
g) Pemberantasan Filariasis
h) Pembentukan Jejaring Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM)
i) Peningkatan imunisasi
j) Peningkatan surveilance epidemilogi dan penanggulangan wabah
k) Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi pencegahan dan
pemberantasan penyakit
l) Penemuan dan Pengobatan TB Paru
24
m) Pelayanan Kesehatan Haji
n) Penanggulanagn Penyakit Diare dan Kecacingan
o) Peringatan Hari AIDS Sedunia
p) Pengembangan Surveilance ILI dan Pneumonia
q) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
6) PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK
BALITA
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan anak
balita. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka
pelaksanaan program ini antara lain :
a) Penyuluhan kesehatan anak balita
b) Lomba Balita Sehat
c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
7) PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lansia.
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan
program ini antara lain :
a) Pelayanan pemeliharaan kesehatan Lansia
8) PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN
DAN ANAK
Program ini ditujukan untuk meningkatkan keselamatan ibu melahirkan
dan anak. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka
pelaksanaan program ini antara lain :
a) Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan keluarga kurang mampu
b) Sosialiasi Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) di Kecamatan.
c) Peningkatan Manajemen program kesehatan ibu dan anak.
d) Peningkatan Kualitas kesehatan ibu dan anak
e) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
25
layanan di puskesmas Teluk Batang terdapat beberapa ketugasan yang mengalami
permasalahan sehingga perlu inventarisasi permasalahan seperti tabel di bawah ini :
Tabel 4
Analisis Permasalahan dalam Tupoksi
Keadaan yang di
No Tupoksi Keadaan saat ini Masalah
inginkan
1 Pengelolaan kegiatan Pengelolaan Pengoptimalan Belum efektifnya
upaya kesehatan kegiatan upaya pengelolaan kegiatan upaya
perorangan kesehatan kegiatan upaya kesehatan
perorangan belum kesehatan perorangan di
optimal perorangan puskesmas
2 Pengelolaan upaya Pengelolaan Pengoptimalan Belum efektifnya
kesehatan masyarakat di kegiatan upaya pengelolaan kegiatan upaya
puskesmas kesehatan kegiatan upaya kesehatan
masyarakat belum kesehatan masyarakat di
optimal masyarakat puskesmas
3 Melaksanakan Pelaksanakan Pengoptimalan Belum efektifnya
perencanaan dan perencanaan dan pelaksanakan Pelaksanakan
pengembangan program pengembangan perencanaan dan perencanaan dan
dan kegiatan program dan pengembangan pengembangan
kegiatan belum program dan program dan
optimal kegiatan kegiatan
4 Melaksanakan Pelaksanakan Pengoptimalan Belum efektifnya
hubungan kerja sama hubungan kerja pelaksanakan pelaksanakan
lintas sektor dan sama lintas sektor hubungan kerja hubungan kerja
kemitraan dengan unsur dan kemitraan sama lintas sektor sama lintas sektor
terkait dengan unsur terkait dan kemitraan dan kemitraan
belum optimal dengan unsur terkait dengan unsur
terkait
26
Selanjutnya ketugasan yang masih memiliki kendala-kendala dalam
pelaksanaannya tersebut diolah dengan penentuan isu aktual prioritas untuk
secepatnya diatasi dilakukan dengan menggunakan skala nilai (Rensis
Likert) antara 1 – 4 dengan berpedoman pada 4 kriteria isu yakni Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak (APKL). Dengan menggunakan skala nilai
tersebut dapat ditentukan prioritas permasalahan yang akan dibuat proyek
perubahannya. Ada 4 (empat) pertimbangan dalam metode APKL yaitu :
1. Nilai 4 adalah permasalahan pada tupoksi tersebut sangat tinggi nilai
aktualitasnya, problematiknya, kekhalayakanya dan layaknya
2. Nilai 3 adalah permasalahan pada tupoksi tersebut tinggi nilai aktualitasnya,
problematiknya, kekhalayakanya dan layaknya
3. Nilai 2 adalah permasalahan pada tupoksi tersebut cukup tinggi nilai
aktualitasnya, problematiknya, kekhalayakanya dan layaknya
4. Nilai 1 adalah permasalahan pada tupoksi tersebut kurang nilai aktualitasnya,
problematiknya, kekhalayakanya dan layaknya
Adapun identifikasi dan analisa masalah dengan metode APKL skala likert sebagai
berikut :
Tabel 5
Analisis APKL
Nilai Kriteria Nilai
No Masalah Rangking
A P K L Akhir
27
Keterangan :
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak
Dari hasil analisa APKL, permasalahan dalam ketugasan Pengelolaan
kegiatan upaya kesehatan perorangan , yaitu Belum efektifnya kegiatan upaya
kesehatan perorangan di puskesmas dengan mendapatkan rangking tertinggi untuk
segera ditangani melalui proyek perubahan.
6. Penetapan Permasalahan Utama dalam Tupoksi yang akan Diselesaikan
dengan Proyek Perubahan
Dalam melaksanakan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi pada Pelayanan
Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal) di UPTD Puskesmas Teluk Batang,
Kabupaten Kayong Utara, perlu dilakukan identifikasi kondisi saat ini dan kondisi
yang diharapkan sehingga didapatkan inovasi dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi. Identifikasi ini diberi nama Bagan Alur Pikir Proyek Perubahan.
Gambar 3
Bagan Alur Pikir Proyek Perubahan
28
Puskesmas belum memilik Pembuatan Standar Puskesmas memilik
Standar Operasionak Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional
Prosedur (SOP) khusus perlakuan khusus untuk pasien
untuk penanganan pasien Prosedur (SOP) perlakuan
tuberculosis berobat ke
tuberculosis di puskesmas khusus untuk penanganan
puskesmas
pasien tuberculosis
29
Berdasarkan gambar analisis gap di atas maka dilakukan tapisan untuk
menentukan prioritas tahap implemantasi inovasi. Analisis tapisan dilakukan
dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Biaya
2. Waktu
3. Resiko
4. Manfaat
Untuk kriteria biaya, waktu dan resiko dipergunakan cara penilaian sebagai
berikut :
- Nilai 5 : menyatakan sangat rendah
- Nilai 4 : menyatakan rendah
- Nilai 3 : menyatakan cukup rendah
- Nilai 2 : menyatakan tinggi
- Nilai 1 : menyatakan sangat tinggi
Sebaliknya untuk kriteria manfaat dipergunakan cara penilaian sebagai berikut :
- Nilai 5 : menyatakan sangat tinggi
- Nilai 4 : menyatakan tinggi
- Nilai 3 : menyatakan cukup tinggi
- Nilai 2 : menyatakan rendah
- Nilai 1 : menyatakan sangat rendah
30
Tabel 6
Analisis Tapisan Prioritas Implementasi Kegiatan Inovasi
Prioritas
Manfaat
Jumlah
Resiko
Waktu
Biaya
No Kegiatan
10 Pengscreeningan massal 1 2 1 3 7 12
Pelaksanaan launching program Teluk
11 1 2 2 5 10 9
Batang Eradikasi tuberkulosis
Pembuatan Program 1 hari tidak
12 merokok (1 day no smoking) 1 1 1 5 8 11
31
B. TUJUAN
Jangka Pendek (8 April s/d 26 Juni 2019)
1. Pembuatan kartu khusus untuk pasien tuberculosis
2. Koordinasi dengan kepala desa
3. Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus untuk pasien
4. Perbaikan ruangan yang ada untuk dijadikan ruangan khusus penanganan pada
pasien tuberculosis
7. Koordinasi dengan lintas sector,camat,kapolsek dan Danramil
8. Pembentukan kader Pengawas Menelan Obat (PMO)
9. Pertemuan setiap bulan di puskesmas sambil bincang-bincang dan sharing
pendapat
10. Menggerakan peran RT, RW, PKK Tokoh Masyarakat dan LPMK tentang
bahaya penularan tuberculosis
Jangka Menengah (27 Juni 2019 s/d Juli 2020)
1. Pembentukan komunitas penderita dan mantan penderita TB
2. Screening massal
3. Program 1 hari tidak merokok (1 day no smoking)
Jangka Panjang (tahun 2022)
1. Launching program Teluk Batang Eradikasi tuberculosis
C. MANFAAT
Jangka Pendek (8 April s/d 26 Juni 2019)
- Masyarakat di 1 ( satu ) desa sudah mendapatkan kartu khusus
Jangka Menengah (27 Juni 2019 s/d Juli 2020)
- Masyarakat di 7 (tujuh) desa sudah mendapatkan kartu khusus
Jangka Panjang (Tahun 2022)
a. Meningkatnya pelayanan akses pelayanan tuberculosis
b. Semakin sadar masyarakat dalam pencegahan penyakit tuberculosis
32
D. PENTAHAPAN UTAMA DAN PENJADWALAN
Rencana
Waktu dimulai dan diakhiri Hasil yang diharapkan
Monev
Pihak Target Juni
yang Waktu 19
No. Kegaiatan
melaksana Penyel April 2019 Mei 2019 Juni 2019 s/d 2022
kan esaian Juli
2020
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
Jangka Pendek
1. Milestone 1 : Persiapan bulan April,
minggu ke 2
a. Rapat penjelasan proyek project 1 hari Terlaksananya rapat
perubahan dan persiapan leader,dan mengenai penjelasan
pembentukan tim staf proyek perubahan dan
terbentuknya tim
dengan staf puskesmas
b. Konsultasi draft SK Tim Proyek project 1 hari Terlaksananya
Perubahan kepada Kepala Dinas leader konsultasi dengan
dan KB (atasan langsung) Kepala Dinas
Kesehatan dan Keluarga
Berencana mengenai
usulan nama-nama yang
masuk dalam Tim
Proyek Perubahan
c Pengesahan SK Tim Proyek Kepala 1 hari Terwujudnya
Perubahan Dinas pengesahan SK tim
proyek perububahan
oleh Kepala Dinas
Kesehatan dan Keluarga
33
Berencana
2 bulan April
Milestone 2 : minggu ke 3
Rapat Koordinasi Internal
dengan Tim Proyek Perubahan
34
Batng,Kabupaten Kayong Utara perubahan UPTD Puskesmas
Teluk
Batang,Kabupaten
kayong utara
5 Milestone 5 : project
Pembuatan Ruang Khusus leader
Tuberkulosis dan Tim
proyek
perubahan
a Pembuatan Ruangan Khusus 1 Terbuatnya ruangan
Tuberkulosis untuk tempat project mingg khusus tuberculosis
perikas pasien TB leader dan u untuk tempat periksa
Tim pasien TB
proyek
perubahan
6 Milestone 6 : bulan April
Pembuatan Kartu Khusus minggu ke 5
Tuberkulosis
a Pembuatan kartu khusus project 1 Terbuatnya kartu
tuberculosis Kuat dan Andal leader dan mingg tuberkulosis ( Kuat dan
Tim u Andal ) di UPTD
proyek Puskesmas Teluk
perubahan Batang,Kabupaten
7 Milestone 7 : project Bulan Mei
Pembuatan Banner Alur leader dan minggu ke 1
Pelayanan Tuberkulosis Tim
proyek
perubahan
a Pembuatan Banner Alur Bagan project 3 hari Terbuatnya Banner
pelayanan pasien tuberkulosis leader dan Alur Bagan pelayanan
Tim untuk pasien
proyek tuberculosis di
perubahan puskesmas Teluk
Batang
8 Milestone 8 : project bulan Mei
Launching Pelayanan Khusus leader dan minggu ke 2
Tuberkulosis Tim
35
proyek
perubahan
a Pelaksanaan Launching 1 hari Terlaksananya
pelayanan khusus pasien project launching pelayanan
tuberculosis di puskesmas Teluk leader dan khusus tuberculosis di
Batang Tim puskesmas Teluk
proyek Batang oleh kepala
perubahan puskesmas
9 Milestone 9 : Project Bulan Mei
Praktek Pelayanan Khusus leader dan minggu ke 3
Tuberkulosis tim
Proyek
perubahan
a Praktek Pelayanan Khusus Project 1 hari Terlayaninya
Tuberkulosis dimulai leader dan pemeriksaan pasien
tim tuberkulosis diruangan
Proyek khusus penderita
perubahan tuberculosis setiap hari.
10 Millstone ke 10: Bulan Juni
Monitoring dan Evaluasi minggu ke 4
Menyusun laporan kegiatan Project 1 hari Tersusunnya laporan
proyek perubahan leader dan proyek perubahan
tim mengenai Pelayanan
Proyek Khusus Tuberkulosis (
perubahan Kuat dan Andal ) di
UPTD Puskesmas
Teluk
Batang,Kabupaten
kayong utara
Jangka Menengah
Renovasi Ruang Khusus Terenovasinya ruang Juni 2019 -
Tuberkulosis khusus Tuberkulosis di Juli 2020
puskesmas Teluk
Batang
Praktek Pelayanan Tuberkulosis Terlaksanya praktek
dengan ruangan stiap hari pelayanan
36
tuberkulosis dengan
ruangan yang telah
direnovasi.
Sinergi Pelayanan Khusus Terlaksananya
Tuberkulosis dengan Gizi sinergisitas setiap hari
antara dokter, perawat
dengan petugas gizi
dalam penanganan
paien tuberculosis
37
E. OUTPUT KUNCI (Key Project DELIVERABLES )
No NAMA DESKRIPSI
Jangka Pendek
Terlaksananya 1 ( satu ) kali rapat Pelaksanaan rapat dengan staf puskesmas
1 mengenai penjelasan proyek Teluk Batang menjelaskan rencana dan
perubahan dan terbentuknya tim pembentukan tim proyek perubahan
dengan staf puskesmas.
Terlaksananya konsultasi dengan
Kepala Dinas Kesehatan dan Penyampaian nama-nama yang di usulkan
2 Keluarga Berencana 1 ( satu) kali untuk menjadi tim proyek perubahan yang
mengenai usulan nama-nama yang terdiri dari tim admin dan tim teknis.
masuk dalam Tim Proyek Perubahan
Pengesahan nama-nama Tim proyek
Terlaksananya 1 (satu ) kali
Perubahan puskesmas Teluk Batang akan
pengesahan SK tim proyek
3 ditandatangani oleh Kepala Dinas
perububahan oleh Kepala Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana
Kesehatan dan Keluarga
kabupaten Kayong Utara.
38
Pemasangan Banner Alur Bagan pelayanan
Terbuatanya 2 (dua) Banner Alur pasien tuberkulosis dipuskesmas Teluk
9
Bagan pelayanan pasien tuberkulosis Batang sebagai informasi bagi semua
pengunjung.
39
F. TIM INOVASI
Gambar 4
Tim Inovasi
Kepala
Puskesmas
Project Stakeholder
Leader
Tim
Administrasi
Tim Teknis
Keterangan :
_________ : Garis Komando
Diskripsi
1. Project Sponsor (Kepala Puskesmas )
a. Memberikan pengarahan dan dukungan terhadap keberhasilan proyek
perubahan
b. Memberikan advis terhadap pelaksanaan proyek perubahan
c. Menyelesaikan permasalahan yang diluar kewenangan project leader
40
2. Project Leader (Pemegang Program)
a. Merancang proyek perubahan
b. Memimpin dan mengelola tim work
c. Melakukan analisis terhadap kendala yang dihadapi
d. Memastikan proyek perubahan berjalan sesuai dengan rencana
3. Tim Teknis
a. Menyiapkan secara teknis untuk setiap tahapan kegiatan proyek perubahan
b. Membantu mekanisme kerja proyek perubahan.
4. Tim Administrasi
a. Tim Administrasi Menyelesaikan tugas-tugas administrasi selama proyek
perubahan
G. ANGGARAN
Diskripsi Jumlah
1. Rapat Koordinasi
Jumlah 19.200.000,00
H. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
Stakeholder Internal :
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Tata Usaha Puskesms Teluk Batang
3. Dokter Puskesmas
4. Pemegang program TB paru
41
5. Gizi
6. Bagian Kesehatan Lingkunga Puskesmas Teluk Batang
7. Bagian Promosi kesehatan Puskesms Teluk Batang
8. Paramedis / Perawat
9. Bagian Apotek
10. Bagian Laboraturium
11. Petugas Pustu
12. Petugas Poskesdes
Stakeholder Eksternal :
1. Camat Teluk Batang
2. Kepala Desa
3. Ketua Badan pemberdayaan Desa
4. Petugas Menelan Obat (PMO)
5. PKK Desa
6. Tokoh Agama
7. Tokoh Masyarakat
42
I. PERAN STAKEHOLDER
Tabel 7
Skoring Tingkat Pengaruh Stakeholder
INTERNAL
1. Kepala Puskesmas Memberikan Promoter 10 ++
dukungan dengan
memberikan
anggaran untuk
pelaksanaan kegiatan
proyek perubahan
2 Kepala Tata Usaha Memberikan Defende 8 +
Puskesmas Teluk Batang dukungan dengan
membantu
terlaksananya proyek
perubahan
3 Dokter Puskesmas Memberikan Promoter 8 +
pengobatan
4 Bagian Kesehatan Memberikan Promoter 6 +/-
Lingkunga Puskesmas Teluk penyuluhan
Batang kesehatan maslah
lingkungan
5 Bagian Promosi kesehatan Memberikan Promoter 6 +/-
Puskesms Teluk Batang Penyuluhan Pola
Hidup Bersih dan
Sehat dilapangan
6 Paramedis / Perawat Sebagai mitra dokter Defende 7 +
dalam memberikan
pelayanan kesehatan
43
10 Petugas Pustu Mengarahkan/meruju Aphatetic 5 +/-
k pasien diduga
Tuberkulosis ke
Puskesmas
2. Mengajak
masyarakat untuk
mendukung proyek
perubahan
44
desa, PMO, petugas
puskesmas dalam hal
kelancaran program
proyek perubahan
Keterangan :
Dari identifikasi dan peran stakeholder maka dapat dilihat tingkat pengaruh dan
kepentingan sebagai berikut :
Latent Promoter
(Pengaruh Besar Kepentingan Kecil) (Pengaruh Besar Kepentingan Besar)
Kepala Puskesma
Camat Dokter
Bagian Laboratorium
Bagian Apotek
Petugas PMO
Bagian Kesling
Bagian Promkes
Kepala desa
Apathetic Defender
(Pengaruh Kecil Kepentingan Kecil) (Pengaruh Kecil Kepentingan Besar)
Kepala Tata Usaha
Ketua BPD Pemegang program TB Paru
Tokoh Agama Gizi
Tokoh Masyarakat Perawat
PKK desa Apotek
petugas pustu
Petugas Poskesdes
45
Keterangan :
46
Tabel 7
47
Latent :
Defender :
Apathetic :
48
J. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH DAN SOLUSI
1. Identifikasi Potensi Masalah :
Permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi dalam implementasi proyek
perubahan adalah :
a. Stakeholder belum sepenuhnya memahami proyek perubahan yang
dilaksanakan
b. Penyesuaian jadwal dengan stakeholder (motivator/pimpinan )
c. Terbatasnya waktu dan melaksanakan Tupoksi sebagai Kepala Puskesmas
selain menjadi Repormer Leader
d. Terbatasnya anggaran
2. Solusi
a. Berkoordinasi menjelaskan tujuan dan manfaat proyek perubahan bagi
Organisasi melalui diskusi / tatap muka supaya mereka mendukung proyek
perubahan
b. Melakukan komunikasi dan merencanakan jadwal secara efektif dan
efisien
c. Penjadwalan yang efektif dan komunikasi non formal
d. Membuat komitmen dengan seluruh anggota Tim
49
BAB II
IMPLENTASI INOVASI
50
Milestone 1
PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan implementasi inovasi saya melakukan persiapan meliputi
kegiatan: penjelasan proyek perubahan, penyusunan tim proyek perubahan dan penyerahan
SK Tim, pertemuan stakeholder terkait.
Untuk melakukan implementasi penjelasan inovasi kami mengadakan pertemuan
internal untuk sosialisasi proyek perubahan, dengan tujuan semua karyawan karyawati
UPTD unit Puskesmas Teluk Batang dapat memahami dan mendukung proyek perubahan
yang akan saya implementasikan. Pada pertemuan pertama tersebut kendalanya adalah
pemahaman dukungan karyawan terhadap proyek perubahan tidak serta merta terwujud
dan saya mengupayakan untuk mengulang dan menyampaikan kembali tentang proyek
perubahan yang saya rencanakan pada rapat Lokakarya bulanan Puskesmas sehingga
semua karyawan/ karyawati terutama tim pelaksana yan terlibat. Selain itu kendala yang
saya hadapi dalam sosialiasi ini seperti petugas masih kebingungan mengenai Tupoksi
mereka dalam pelaksanaan proyek perubahan ini. saya berharap Implementasi proyek
perubahan ini mendapat dukungan dalam melaksanakan kegiatan sesuai tahapan milestone.
Persiapan selanjutnya saya mengumpulkan kembali Tim Efektif untuk menyusun
tim pelaksana yang terdiri dari tim administrasi, Tim Dokter, Tim Konseling, tim
laboratorium dan Tim Farmasi. Setelah mendapat arahan tentang uraian tugas masing-
masing tim, maka Tim administrasi segera menindaklanjuti dengan pembuatan SK Tim
dan diserahkan kepada tim pelaksana terkait.
Selanjutnya kami melakukan pertemuan dengan stakeholder terkait untuk
sosialisasi tentang proyek perubahan yang bertujuan semua jejaring dengan UPTD Unit
Puskesmas dapat memahami dan mendukungnya. Pertemuan stakeholder dilakukan dengan
berkoordinasi kepada kepala puskesmas dan Camat Teluk Batang selaku pemangku
kebijakan dan dukungan pengaruh yang kuat terhadap proyek perubahan ini. agar
melakukan identifikasi terhadap data Tuberculosis dan berkoordinasi dengan pemegang
program TB untuk mengetahui kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pelayanan
Tuberculosis di Kecamatan Teluk Batang.
51
Milestone 2
RAPAT KOORDINASI INTERNAL DENGAN
TIM PROYEK PERUBAHAN
Setelah tim Proyek Perubahan dibentuk dan di SK kan saya melakukan rapat
dengan tim internal yang telah dibentuk. Rapat ini dilakukan dalam rangka melakukan
pendalaman dan komitmen dengan tim untuk mesukseskan kegiatan implementasi Proyek
perubahan ini. Selain itu dalam rapat koordinasi ini saya lakukan pembagian tugas Tim dan
pembahasan Teknis serta prosedur dalam pelayanan khusus tuberculosis. Dalam tahapan
ini tidak ada kendala dalam pelaksanaannya, hanya saja ada 2 anggota Tim yang tidak
dapat mengikuti kegiatan ini karena berhalangan ada kegiatan Dinas luar.
Untuk petugas yang tidak hadir saya tetap melakukan pemanggilan agar mereka
memahami tugas mereka dalam tim. Sehingga pelayanan yang diberikan dapat maksimal.
Pada pembahasan prosedur pelayanan tuberculosis terjadi berbagai perdebatan yang
dilakukan agar pelayanan ini dapat memberikan efek positif dan berbeda dari pelayanan
pada umumnya. Awalnya dokter meminta agar pelayanan dilakukan di Ruang pemeriksaan
umum, akan tetapi hal ini dibantah oleh pemegang Program TB (Irma suryani, A.Md.Kep)
beranggapan bahwa jika digabungkan seperti itu akan menjadi masalah karena pasien akan
dapat menularkan ke pasien lain. Untuk meminimalisir itu Irma mengusulkan agar alur
pelayanannya langsung ke ruangannya saja, biar kita yang mendatangi pasien, agar
kontaminasi penularanya dapat diminimalisir. Setelah melakukan perdebatan akhirnya
pelayanannya disepakati langsung di ruang khusus dan pasien menunggu di ruang khusus.
52
Milestone 3
53
Milestone 4
Pada tahapan ini kami mendiskusikan dengan Tim proper untuk membuat SOP dari
pelayanan ini. Setelah didiskusikan disepakati prosedur pelayanan tuberculosis sebagai
berikut:
1 Pasien datang menuju Customer Service
2 Customer Service menerima dan mengantarkan pasien ke ruang khusus penderita
Tuberculosis
3 Petugas Customer Service meminta Identitas (BPJS/KTP) Pasien Tuberculosis
4 Petugas Customer Service mengambilkan no rekam medis dan memberitahukan
kepada Tim Pelayanan khusus TB bahwa ada pasien TB yang berkunjung
5 Dokter memeriksa Pasien, petugas lab melakukan pemeriksaan laboratorium dan
Petugas Konseling memberikan Konseling kepada Pasien dan keluarga
6 Dokter memberi resep kepada petugas untuk diambilkan ke Apotik
7 Petugas mengambil obat pasien TB dan memberikan kepada pasien
8 Customer Service Mengantar pasien ke pintu keluar dan pasien Pulang
` Dalam proses penyusunan alur ini dapat terlaksana dengan baik dan tidak ada
kendala, hanya saja ada 2 orang anggota yang tidak datang karena ada kegiatan Dinas
Luar. Untuk mengatasi itu saya tetap memberikan alur ini kepada anggota tim yang tidak
datang agar segala informasi dapat tersampaikan kepada Tim.
Kegiatan pembuatan SOP pelayanan tuberculosis berjalan sesuai dengan rencana
dan jadwal yang telah ditentukan.
54
Milestone 5
RUANGAN KHUSUS UNTUK TEMPAT PERIKSA PASIEN TUBERCULOSIS
TELAH DI BUAT
55
Milestone 6
56
Milestone 7
57
Milestone 8
58
Milestone 9
Pada tahapan praktek ini merupakan tahapan inti dari semua kegiatan ini karena
aplikasi dari perencanaan yang telah dibuat dibuktikan melalui pelaksanaan praktek ini.
Dalam pelaksanaan praktek ini pasien mengikuti dengan baik karena diarahkan oleh
customer service. Awalnya pasien masih kebingungan dalam mendapatkan pelayanan
karena beda dari biasanya. Akan tetapi peran dari customer service membantu dalam
memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan khusus.
Dalam praktek ini pasien tuberculosis yang dating langsung disambut oleh
customer service dan diantarkan ke ruangan khusus kemudian sambil menunggu dokter
dating, pasien mendapatkan konseling dari petugas TB, kemudian ketika dokter dating
dilakukan pemeriksaan dan
Praktek pelayanan ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi pasien berikutnya
untuk ikut memeriksakan diri ke Puskesmas teluk batang.
59
Milestone 10
60
Form Implementasi Proyek Perubahan
Nama Proyek Perubahan Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis (Kuat dan Andal) di UPTD Puskesmas Teluk
Batang, Kabupaten Kayong Utara
Area Perubahan 2. Manajemen perubahan (Sistem, Pola Pikir dan Budaya Kerja)
3. Penataan Sumber daya manusia (meningkatkan professional SDM)
Penataan Tata Laksana (Peningkatan efisiensi dan efektivitas system, proses dan prosedur kerja)
No Tanggal Program/Aksi Indikator capaian Prosentase Kendala dan upaya Penyelesaian Bukti fisik hal
kegiatan keberhasilan capaian
Milestone 1 : Persiapan
1 Senin, 8 1a. Penjelasan Pemahaman Sosialisasi 100% Kendala : Pemahaman dan Daftar
April 2019 Proyek Audiens dan dilaksanakan dukungan tentang proyek undangan,
Perubahan dan dukungan sebanyak 1 kali perubahan butuh waktu yang undangan,
penyusunan tim terhadap proyek di satu tempat tidak singkat daftar hadir,
proyek perubahan notulen,
perubahan Upaya penyelesaian masalah: dokumentasi
menyampaikan kembali
pemahaman tentang proyek
perubahan pada tahapan
milestone berikutnya
2 Selasa, 9 1b. Konsultasi Terbentuknya tim Tim terdiri dari 100% Kendala : Kepala Dinas sedang Dokumentasi
April 2019 draft SK Tim tim administrasi, tidak berada ditempat
Proyek tim dokter Draft SK
Perubahan (Medis) dan tim Upaya penyelesaian masalah:
61
kepada Kepala konseling (non melakukan penjadwalan ulang
Dinas Kesehatan medis)
dan Keluarga
berencana KKU
62
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
Milestone 1 : Persiapan
3 Senin, 15 1c. Pengesahan SK di Sahkan SK di Tanda 100% Kendala : redaksi SK perlu Dokumentasi
April SK tim Proyek tangani diperbaik dan SK
2019 Perubahan
Upaya penyelesaian
masalah: dilakukan
perbaikan pada saat itu juga
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
4 Selasa, 16 2a. Rapat Tim memahami proyek Komitmen tim 100% Kendala : ada anggota tim Daftar
April Koordinasi perubahan dan uraian dalam yang tidak hadir undangan,
2019 Internal Dengan tugas masing-masing pelaksanaan undangan,
Tim Proyek proper ini Upaya penyelesaian daftar hadir,
Perubahan masalah: anggota tersebut notulen,
dipanggil dan diberikan dokumentasi
informasi dan pemahaman
tentang kegiatan sebelumnya
63
5 Kamis, 18 2b. Rapat Project Leader dan Tim Proper di 100% Kendala : ada anggota tim Daftar
April Pelaksanaan proyek Implementasikan yang tidak hadir undangan,
2019 Implementasi perubahan,melaksanakan undangan,
Dari Rencana implementasiproyek Upaya penyelesaian daftar hadir,
Proyek perubahan masalah: anggota tersebut notulen,
Perubahan dipanggil dan diberikan dokumentasi
informasi dan pemahaman
tentang kegiatan sebelumnya
64
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
Milestone 3 : Koordinasi Dengan Stakeholder Internal Dan Eksternal Mengenai Rencana Proyek Perubahan
6 Senin, 22 3a. Rapat Pemahaman Audiens Sosialisasi 100% Kendala : Lintas sector Daftar
April Koordinasi dan dukungan terhadap dilaksanakan bingung akan peran mereka undangan,
2019 Dengan proyek perubahan sebanyak 1 kali undangan,
Stakeholder di satu tempat Upaya penyelesaian daftar hadir,
Internal Dan masalah: diberikan notulen,
Eksternal penjelasan peran lintas dokumentasi
Mengenai sektor
Rencana Proyek
Perubahan
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
7 Selasa, 23 4a. Pembuatan SOP dibuat Ada SOP 100% Kendala : ada perbedaan SOP
April SOP Alur pendapat tentang alur
2019 Pelayanan pelayanan
Khusus pasien
tuberculosis Upaya penyelesaian
masalah: diberikan
pemahaman tujuan proper
dan disepakati bersama SOP
65
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
9 Kamis, 25 5a. Pembuatan Ruangan dibuat Ada ruang 100% Kendala : tidak ada kendala Dokumentasi
April Ruang Khusus khusus pasien ruangan
2019 Pasien tuberculosis Upaya penyelesaian sebelum dan
Tuberculosis masalah: - sesudah
dibuat
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
10 Jum’at 26 6a. Pembuatan Kartu TB dibuat Ada kartu 100% Kendala : Percetakan lama Kartu
April kartu khusus khusus pasien Khusus
2019 tuberkulosis TB Upaya penyelesaian Pasien TB
masalah: mencari Percetakan
lain
66
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
11 Sabtu, 26 7a. Pembuatan Banner di Desain dan Ada Banner alur 100% Kendala : tidak ada kendala Banner alur
April Banner alur dibuat pelayanan pasien Pelayanan
2019 pelayanan pasien TB Upaya penyelesaian Pasien
tuberculosis masalah: - Tuberculosis
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
12 Kamis, 20 8a. Launching Launching dilaksanakan Sosialisasi 100% Kendala : Tidak ada kendala Daftar
Juni 2019 pelayanan dilaksanakan undangan,
khusus pasien sebanyak 1 kali Upaya penyelesaian undangan,
tuberculosis di satu tempat masalah: - daftar hadir,
notulen,
dokumentasi
67
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
13 Kamis, 20 9a. Praktek Terlayaninya Uji coba 100% Kendala : tidak ada kendala Video
Juni 2019 Pelayanan pemeriksaan pasien pelayanan pelayanan
Khusus pasien tuberculosis di ruangan dilaksanakan Upaya penyelesaian
tuberculosis khusus pasien TB masalah: - foto
No Tanggal Program/Aksi Indikator keberhasilan capaian Prosentase Kendala dan upaya Bukti fisik hal
kegiatan capaian Penyelesaian
14 Sabtu, 22 10a. Monitoring Semua kegiatan Dilaksanakan 100% Kendala : Jarak Kayong Catatan
Juni 2019 dan Evaluasi terlaksana monitoring dan Utara dan Yogyakarta jauh konsultasi
evaluasi sehingga susah konsul pembimbingan
dengan mentor
Upaya penyelesaian dan coach
masalah: konsultasi dengan
coach lewat email dan Wa
68
69
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
1. Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis meningkatkan cakupan penemuan pasien
tuberculosis dari 70% menjadi 90%
2. Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis mampu meminimalisir kontak antara
pasien TB dan pasien umum di ruangan tunggu pasien dan ruang pemeriksaan umum
3. Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis memberikan kemudahan bagi pasien
tuberculosis untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
4. Pelayanan Khusus pada pasien tuberculosis sebagai salah satu upaya dalam mengatasi
masalah kesehatan khususnya penularan Tuberculosis di faskes
5. Dukungan sarpras sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Puskesmas Teluk Batang
sebagai rujukan pasien TB
6. Dukungan internal, lintas sektor dan rumah sakit rujukan sangat diperlukan dalam
penanganan Tuberculosis secara tuntas.
7. Edukasi yang efektif sangat dibutuhkan untuk menggerakkan masyarakat menuju
perilaku hidup sehat.
B. Rekomendasi:
1. Staff administrasi mendukung dalam hal penyimpanan, pengolahan, dan penyajian
data hasil kunjungan Pasien Tuberculosisi
2. Forum desa siaga mendukung dalam hal sosialisasi Pelayanan Khusus bagi pasien
Tuberculosis, penyediaan sarana dan prasarana di Puskesmas
3. Polsek memberikan dukungan dalam hal sosialisasi Pelayanan Khusus pada pasien
tuberculosis di lingkungan kerjanya dan masyarakat luas.
4. Koramil memberikan dukungan dalam hal sosialisasi Pelayanan Khusus pada pasien
tuberculosis di lingkungan kerjanya dan masyarakat luas.
5. Sanitarian mendukung dalam hal mengubah perilaku masyarakat untuk pemicuan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
6. Nutrisionis mendukung dalam hal edukasi pola makan pasien tuberculosis
7. Asisten apoteker mendukung dalam hal penyediaan obat bagi pasien tuberculosis agar
tercukupi.
8. Subbagian umum dan kepegawaian Puskesmas Teluk Batang memberikan dukungan
dalam hal pengaturan jadwal jaga Ruang khusus pasien TB.
9. Analis laboratorium mendukung dalam hal Pemeriksaan penunjang pada pasien dan
keluarga
10. Rumah sakit memberi dukungan dalam hal rujukan diagnosis, konsultatif dan
terapeutik.
70
C. Pengalaman Pembelajaran dari Implementasi Proyek Perubahan
71
6 Pembuatan kartu khusus Dalam kegiatan ini memberikan pengalaman
tuberculosis kepada saya tentang pentingnya monitoring dan
follow up terhadap pelaksanaan kegiatan
72
DAFTAR PUSTAKA
4. Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV. Berpikir Kreatif dan
Inovatif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2016
6. Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV. Koordinasi & Kaloborasi
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2016
73
DAFTAR LAMPIRAN
74
DATA INOVASI
Judul Proyek Perubahan Teluk Batang Sehat dengan Pelayanan Khusus Tuberkulosis
Deskripsi singkat proyek Pelayanan Kesehatan ialah setiap upaya yang diselengarakan
perubahan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat.
Permasalahan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Teluk Batang adalah sulitnya menangani masalah penyakit
menular, spesifiknya penyakit yang penularannya melalui
udara, contohnya Tuberkulosis. Tuberkulosis adalah
penyakit adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis
yang menyerang dan merusak jarirangan tubuh manusia
Berdasarkan data tentang tuberkolosisi di Teluk Batang.
Puskesmas Teluk Batang mempunyai wewenang untuk
menangani penyakit tersebut. Penanganan penyakit tsb bisa
dilakukan melalui preventif, kuratif dan promotif. Untuk itu,
puskesmas Teluk Batang akan melibatkan pihak-pihak
seperti kecamatan,kepolisian,desa,tokoh agama,tokoh
masyarakat.
75
a. Rapat Koordinasi Internal dengan Tim Proyek
Perubahan
b. Menyelenggarakan rapat dengan Tim proyek
perubahan mengenai pelaksanaan
implementasi dari rencana proyek perubahan
76
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS TELUK BATANG
Jalan Ahmad yani Kec. Teluk Batang, Kab.Kayong Utara Kode Pos 78856
DOKUMEN KEGIATAN
Hari,Tanggal : Senin, April 2019
Kegiatan : Konsultasi dengan Mentor
Tempat : Ruang Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Jam : 08.00 WIB – 10,00 WIB
Gambar 1. Konsul dan bimbingan dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
77
KESEPAKATAN KEGIATAN INOVASI
A. Latar Belakang
1. Uraian Isu Strategis
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
dibutuhkan adanya perencanaan pembangunan yang akurat sebagai proses pengambilan
keputusan dalam rencana strategis, karena dengan perencanaan yang akurat keputusan
yang dibuat juga menghasilkan dampak yang baik.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa
pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan nondiskriminatif, serta norma-norma agama. Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan,
2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan
masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,
epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan
dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan
kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.Pembangunan
Nasionalharus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu
memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.
80
Dikabupaten Kayong Utara pada tahun 2018 kasus baru dengan semua
Pengobatan (BTA +,TB Anak,Ronsen) sebanyak 141 orang jumlah keseluruhan kasus
Tuberkulosis ,sedangkan kasus anak 0-14 Tahun yang menderita tuberculosis sebesar
14 orang,dan ronsen atau extra paru sebanyak 44 orang (Dinkes KB KKU, 2018).
Tingginya sebaran penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Kayong Utara merupakan salah
satu sumbangsih dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kayong Utara ,di antaranya
Kecamatan Teluk Batang dimana kasus Semua Pengobatan selama tahun 2018
sebanyak 42 kasus yang telah diobati,dari 442 suspek,dan untuk target puskesmas teluk
batang 86 orang..
Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
c. Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( LembaranNegara
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
8737);
e. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman manajemen
terpadu pengendalian Tuberculosis resistan obat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 225);
81
f. Perarturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,Nomor 67 Tahun 2016,Tentang
Penanggulangan Tuberkulosis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8737);
g. Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2008-2025;
2. Visi,Misi,Tujuan,Sasaran dan Program
a. Visi
“Kayong Utara Maju Sebagai Kabupaten Unggulan dengan Sumberdaya Manusia
yang Berahklak Mulia Sehat, Cerdas, dan Sejahtera”
b. Misi
Misi dari Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara
adalah :
1. Meningkatkan pemberdayaan, kemandirian dan kesadaran masyarakat tentang
hidup bersih dan sehat
2. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatanyang berkualitas secara prima,
komprehensip, profesional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
3. Mengoptimalkan regulasi kebijakan dan manajemen pembangunan yang
berwawasan kesehatan.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Kesehatan.
c. Sasaran
Adapun sasaran dari Program Tuberkulosis dikecamatan Teluk Batang adalah :
1. Tingkat penemuan kasus Tuberkulosis Bakteri Tahan Asam (BTA +)
sebesar 90 %
2. Angka kesembuhan penderita Tuberkulosis sebesar 90 %
3. Angka droup out ( DO ) pendertia Tuberkulosis kurang dari 5 %
82
d. Program
Program yang akan dilaksanakan meliputi beberapa kegiatan,yaitu :
1. Penemuan suspect Tuberkulosis
2. Pengobatan penderita Tuberkulosisi
3. Pemantauan pengobatan Tuberkulosisi
4. Penyuluhan penderita Tuberkulosis
3. Tupoksi
Bedasarkan Peraturan Bupati Kayong Utara Nomor 7 Tahun 2012,tentang
Pembentukan Pusat Kesehatan Masyarakat,Tugas dan Fungsi Kepala Puskesmas,
yaitu :
1) Kepala Unit Pelayanan Teknis ( UPTD ) mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kesehatan
diwilayah kerjanya masingmasing
2) Pengendalian dan penyelenggaraan semua kegiatan administrasi dan
teknisdilingkungan Puskesmas dan jejaringnya (Pustu dan Poskesdes);
3) Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan upaya kesehatan perorangan
dan upayakesehatan masyarakat di Puskesmas termasuk jejaringnya (Pustu
danPoskesdes)dalam wilayah kerjanya, serta memberikan petunjuk,
bimbingan danpengawasandalam melaksanakan kegiatan;
4) Melaksanakan perencanaan dan pengembangan program dan kegiatan
diwilayahkerjanya masing-masing;
5) Melaksanakan hubungan kerja sama lintas sektordan kemitraan dengan
unsurterkait di wilayah kerjanya masing-masing.
83
4. Analisis Permasalahan Utama Dalam Pelaksanaan Tupoksi
Salah satu tugas pokok dari seorang kepala puskesmas adalah memastikan
program-program kesehatan diwilayah kerja puskesmas dapat berjalan sesuai dengan
yang direncanakan.
Tabel 1
Analisa Gap Permasalahan Tupoksi
Kondisi yang Solusi
No Kondisi saat ini Permasalahan
diinginkan
1. Luasnya wilayah Agar disetiap Jangkauan Memperbanyak
dan sulitnya wilayah terdapat Wilayah yang Kader Pengawas
medan kader Pengawas Jauh dan medan Minum Obat
jangkauan. Minum Obat nya yang susah (PMO)
(PMO)
2 Minimnya Adanya Masih Akan
petugas penambahan minimnya mengikutsertakan
pemegang pemegang pelatihan khusus petugas yang lain
program program bagi petugas untuk mengikuti
Tuberkulosis Tuberculosis Tuberculosis pelatihan
yang terlatih yang terlatih Tuberkulosis
84
4 Rendahnya Adanya Peran Desa Pihak Desa
partisipasi Desa dukungan Desa masih belum menganggarkan
dalam dalam maksimal dalam bantuan untuk
menanggulangi penanggulangan penanggulangan penanggulangan
Tuberculosis Tuberculosis Tuberculosis Tuberculosis
melalui dana
pemberdayaan
Desa
85
5. Penetapan permasalahan utama dalam tupoksi yang akan diselesaikan dengan
proyek perubahan.
Tabel 2
Analisa APKL
Total
No Masalah A P K L Nilai
Berdasarkan tabel di atas, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah
““Luasnya wilayah dan sulitnya medan jangkauan ,”
86
Diharapkan melalui pembelajaran maka Unit Pelayanan Teknis ( UPTD ) Puskesmas
Teluk Batang akan mempunyaikemampuan secara fleksibel, adaptif, generatif, dan produktif
dan tetap bertahanpada situasi yang cepat berubah. Melalui organisasi pembelajaran ini maka
tidak akan hanya mampu bertahan saja (belajar adaptif) akantetapi tetap berkembang (belajar
generatif).Dalam mengelola manajemen perubahan maka perlu dipertimbangkanfaktor yang
mempengaruhi, baik secara internal dan eksternal, dan komunikasidari perubahan tersebut
kepada para pegawai dilingkungan .Unit Pelayanan Teknis ( UPTD ) Puskesmas Teluk
Batang sebagai pusat dari pada perubahan, para pegawai di lingkungan perlu di kembangkan
dan diarahkan kepada tujuan dari pada perubahan.Tahapan perubahan yang perlu di lakukan bagi
pegawai Unit Pelayanan Teknis ( UPTD ) Puskesmas Teluk Batang , adalah :
a. A w a r e n e s s memberikan pemahaman dan membangkitkan
kesadaran pegawai terhadap perubahan yang
direncanakan
87
2. Penatan Sumber Daya Manusia ( Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia)
Dalam penataan sumber daya manusia perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
a. Pemetaan sumber daya manusia secara keseluruhan di puskesmas berdasarkan analisis
jabatan, kompetensi dan beban kerja.
b. Menetapkan penanggung jawab program Tuberculosis berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan sebagai berikut :
1) Tenaga Kesehatan Minimal D.III
2) Masa Kerja minimal 5 Tahun
3) Mempunyai sertifikat pelatihan pengelolaan Program Tuberculosis
4) Memiliki Surat Tanda Registrasi ( STR )
5) Mempunyai Surat Izin Kerja di fasilitas pelayanan kesehatan
6) Mempunyai komitmen untuk meningkatkan pelayanan dalam pengelolaan
programTtuberculosis.
c. Meningkatkan kemampuan pengelola program tuberculosis dengan mengikutsertakan pada
pelatihan yang berkaitan dengan program Tuberculosis.
3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ( Pelayanan yang semakin cepat,lebih
mudah dan berkualitas )
Setiap penderita positif Tuberculosis diberikan kartu penderita dimana kartu
tersebut mendapat keistimewaan dalam mendapatkan pelayanan prioritas.
Tuberculosis merupakan salah satu penyakit menular yang tingkat
kerentanannya menulari masyarakat yang belum terkena sangat tinggi
sehingga apabila penderita yang terlalu lama menunggu pelayanan yang akan
diberikan kepada penderita Tuberculosis maka akan semakin tinggi potensi
penularan ke pada orang lain.
88
C. Tujuan Perubahan
a. Jangka Pendek (kalimat positif)
- Penderita Tuberculosis ditemukan secara dini di Kecamatan Teluk Batang
- Penderita Tuberculosis yang ditemukan dilakukan pengobatan secara
menyuluruh
- Tidak ada penularan Tuberculosis terhadap kontak serumah
- Pengawas Minum Obat berperan aktif selama proses pengobatan pasien
Tuberculosis
b. Jangka Menengah
- Menggalang komitmen dengan pemerintahan desa dalam upaya
menemukan, melaporkan masyarakat yang dicurigai menderita
Tuberculosis.
- Menggalang komitmen dengan pemerintahan desa dalam upaya ikut
mengawasi penderita Tuberculosis dalam mengkonsumsi obat.
- Bersama pemerintahan desa mensosialisasikan penyakit Tuberculosis
kepada masyarakat.
c. Jangka Panjang
- Mencanangkan program / gerakan Kecamatan Teluk Batang bebas penyakit
Tuberculosis.
- Menjadikan Program Tuberculosis merupakan salah satu Program unggulan
Puskesmas Teluk Batang.
D. Manfaat Perubahan
a. Jangka Pendek (kalimat positif)
- Penderita Tuberculosis yang telah ditemukan dapat diobati dengan segera
- Angka penderita kasus Tuberculosis dan penularan tuberculosis di
Kecamatan Teluk Batang dapat diturunkan
- Angka kesembuhan pasien Tuberculosis dapat meningkat dan kasus putus
obat tidak terjadi lagi.
89
b. Jangka Menengah
- Semakin meningkatnya kualitas pelayanan Tuberculosis di Kecamatan Teluk
Batang
c. Jangka Panjang
- Wilayah Kecamatan Teluk Batang dapat terbebas dari penyakit Tuberculosis
- Menjadikan Puskesmas Teluk Batang menjadi Pusat penanggulangan
permasalahan Tuberculosis
Disetujui
Kepala Puskesmas Pemegang program
90
91
92
93
94
95
96