Anda di halaman 1dari 14

PUSAT PENDIDIKAN PEMBEKALAN ANGKUTAN

SATUAN PENDIDIKAN PERWIRA

LEMBAR PENUGASAN
PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Nama : Virgo Eviryansyah

Nosis : 2011021

Kelas :A

Pendidikan : Diklapa I TA. 2020


2

1. PERTANYAAN.

1 Dalam pentahapan kemampuan temu cepat dan lapor cepat dilaksanakan


kedalam epat tahap yaitu tahap perencanaan, persiapan , pelaksanaan dan
pengakhiran. Pada tahap pelaksanaan kegiatan apa saja yang dilaksanakan dan
jelaskan

2. Pada pelaksanaan temu cepat dan lapor cepat tentunya ada formulasi
pembuatan laporan ke komando atas, buatlah contoh laporan yang berpedoman pada
forulasi SIABIDIME !

3. Seorang Aparat territorial dituntut mempunyai kemampuan manajemen teritorial


yang baik agar setiap kegiatan bisa direncanakan dengan baik sehingga pada
pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar serta mendapatkan hasil yang maksimal,
jelaskan kegiatan manajemen territorial apa saja yang dilaksanakan pada tahap
perencanaan, persiapan dan pelaksanaan !

4. Untuk menguasai suatu wilayah hal apa saya yang perlu mendapat perhatian
serta penekanan , Jelskan!

5. Salah satu factor penentu keberhasilan Aparat Teritorial dalam menciptakan


kemanunggalan TNI dan Rakyat adalah melalui Komunikasi sosial yang handal, apa
saja yang perlu diperhatikan saat kita merencanakan komunikasi social disuatu
wilayah , jelaskan!
3

2. JAWABAN PERTANYAAN.

1 Pada tahap pelaksanaan kegiatan apa saja yang dilaksanakan dan jelaskan

Pelaksanaan. Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan rencana kegiatan


antara lain :

1) Kegiatan mengumpulkan keterangan.

a) Melaksanakan kegiatan pengumpulan keterangan dan memonitor


situasi wilayah yang menjadi tanggung jawabnya secara langsung
dilapangan. Keterangan yang dikumpulkan meliputi kejadian menonjol
yang terjadi di wilayahnya antara lain :

(1) Bencana alam ( gempa bumi, banjir dsb ).


(2) Kebakaran ( hutan, rumah dsb ).
(3) Demonstrasi / unjuk rasa dsb.
(4) Perkelahian antar pemuda, anak sekolah.
(5) Penyebaran isue ( propaganda, pamflet dll ).
(6) Adanya selebaran gelap
(7) Dan sebagainya.

b) Mengumpulkan keterangan dari Mitra Karib antara lain :

(1) Menerima laporan langsung dari Mitra Karib tentang


kejadian menonjol diwilayahnya
(2) Mendatangi Mitra karib untuk memperoleh keterangan
tentang kejadian menonjol diwilayahnya.

2) Menentukan Wilayah Monitor

a) Wilayah yang akan dimonitor oleh Aparat Komando Kewilayahan


adalah wilayah tanggung jawab/binaannya.
b) Wilayah yang akan dimonitor oleh Mitra karib adalah Wilayah
disekitar tempat tinggal Mitra karib tersebut.

3) Cara laporan.

a) Hal-hal yang penting yang sifatnya mendesak segera dilaporkan


ke Komando atas dengan formulasi laporan SIABIDIME ( Siapa, Apa,
Bilamana, Dimana dan Mengapa) atau ABIDI.

b) Keterangan lain dihimpun dan dipilah-pilah, selanjutnya


dimasukkan ke tabulasi data.

4) Dalam pelaksanaan kegiatan Temu Cepat dan Lapor Cepat agar selalu
memperhatikan keamanan personel dan materiil serta pengamanan Berita.
4
2. Pada pelaksanaan temu cepat dan lapor cepat tentunya ada formulasi
pembuatan laporan ke komando atas, buatlah contoh laporan yang berpedoman pada
formulasi SIABIDIME !

(1) SIABIDIME. Bobo pemuda asal Tegal usia 27 tahun


mantan anggota TNI berusaha menyebarkan issue propaganda
tentang anti TNI pada 170900.JUL 2003 di RT. 01 RW 03
Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur, untuk
mempengaruhi masyarakat agar membenci TNI.

(a) SI (Siapa) : Bobo pemuda asal Tegal usia 27


tahun mantan anggota TNI.
(b) A (Apa) : Berusaha menyebarkan issue
propaganda tentang anti TNI.
(c) BI (Bilamana) : Pada 17 0900 JUL 2003.
(d) DI (Dimana) : Di RT.01 RW.03 Kelurahan Cililitan
Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur.
(e) ME (Mengapa) : Untuk mempengaruhi masyarakat
agar membenci TNI.

3. Seorang Aparat territorial dituntut mempunyai kemampuan manajemen teritorial


yang baik agar setiap kegiatan bisa direncanakan dengan baik sehingga pada
pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar serta mendapatkan hasil yang maksimal,
jelaskan kegiatan manajemen territorial apa saja yang dilaksanakan pada tahap
perencanaan, persiapan dan pelaksanaan !

a. Perencanaan. Kegiatan Manajemen Teritorial yang dilaksanakan pada


tahap perencanaan meliputi :

1) Membuat rencana kegiatan sementara Ketatalaksanaan Binter meliputi


rencana :

a) Pengumpulan data Teritorial


b) Analisa Kejadian.
c) Menyusun Rencana Kegiatan Binter.
d) Pembuatan Laporan Kegiatan Binter.

2) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses pengumpulan data :

a) Urut-urutan langkah yang perlu dipedomani antara lain :

(1) Menentukan variabel ( potensi Geografi, Demografi dan


Kondisi Sosial ).
(2) Menentukan sub variabel, sebagai contoh Sub Variabel dari
Geografi antara lain Kondisi Hutan, Tambang Mineral, Sumber air
dsb.
5
(3) Menentukan sumber data yang disebut juga subyek
pengumpulan data dan responden.
(4) Menentukan dan menyusun instrumen. Pada langkah ini
kegiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi variabel tersebut
diatas dan menjabarkannya menjadi sub variabel.

b) Cara untuk mendapatkan data adalah melalui wawancara,


observasi atau gabungan.

b. Persiapan. Tahap Persiapan dilaksanakan untuk menyempurnakan rencana


kegiatan dan menyiapkan sarana/ prasarana yang dibutuhkan, antara lain :

1) Membuat jadwal kegiatan sesuai alokasi waktu yang telah direncanakan.


2) Melaksanakan koordinasi.
3) Menyempurnakan rencana kegiatan.
4) Menyempurnakan hal-hal lain yang berhubungan dengan tindakan
Administrasi.

c. Pelaksanaan. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :

1) Pengumpulan data Teritotrial Kegiatan pengumpulan data


dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang :

a) Potensi wilayah ( Geografi, Demografi dan Kondisi sosial)


didaerah binaan, termasuk perubahan dan pengembangannya.
b) Kerawanan-kerawanan yang timbul dan mungkin akan timbul
didaerah binaannya.
c) Hambatan dan kekurangan dalam pelaksanaan tugas pada tahun
yang sedang berjalan.
d) Kejadian atau kasus-kasus Teritorial yang timbul didaerah.

2) Analisa Kejadian. Analisa Kejadian merupakan kegiatan


penganalisaan data-data kejadian yang ada pada tabulasi data teritorial (data
dinamis) untuk menentukan pengklasifikasian wilayah dan sasaran-sasaran
kegiatan Binter Koramil terdiri dari :

a) Tabulasi Data.
(1) Pada hakekatnya Tabulasi Data adalah suatu cara
penganalisaan data dengan model tabel, terhadap data kejadian
yang dianalisa kemudian diolah dengan menggunakan pola pikir
hubungan sebab akibat terhadap kejadian (permasalahan) yang
timbul diwilayah binaannya yang diperoleh dari kasus-perkasus.

(2) Teknik analisa model tabel ini adalah sederhana/terbatas,


karena proses analisis tidak dituangkan dalam bentuk tulisan,
6
tetapi dengan membubuhkan tanda silang “ X” yang merupakan
data profil/dinamis, dan tanda silang dalam kurung “ (X)” yang
merupakan akibat/dampak lain dari data profil/dinamis, dan hasil
dari analisis.

(3) Jenis data yang digunakan pada tabulasi data meliputi :

(a) Data dasar/statis. Merupakan gambaran umum


situasi daerah yang meliputi bidang Geografi, Demografi
dan Kondisi Sosial yang secara umum menggambarkan
dinamika maupun ciri-ciri daerah/wilayah. Sebagai
contoh :

i) Bidang Geografi, berkaitan dengan Lima


aspek medan dan kemampuan logistik wilayah,
antara lain :

aa) Jalan pendekat, obyek vital/instalasi


vital.
bb) Sawah, ladang, tambak dan lain
sebagainya.

ii) Bidang Demografi, berkaitan dengan


penduduk, antara lain :

aa) Jumlah penduduk.


bb) Komposisi.
cc) Angka kelahiran atau
kematian.

iii) Bidang Kondisi sosial.

aa) Adanya Idiologi selain Pancasila yang


pernah dianut oleh masyarakat suatu daerah,
antara lain :

(i) Data DI/TII


(ii) Eks tahanan G.30. S/PKI dan
sebagainya.

bb) Politik, meliputi aparat pemerintah


beserta kelembagaannya sampai kepada
kelembagaan politik yang ada didaerah,
antara lain Parpol dan sebagainya.

cc) Ekonomi, yang meliputi produksi,


distribusi dan jasa, antara lain :

(i) Hasil pertanian, hutan.


(ii) Gudang, perbankan dan
sebagainya
7
dd) Sosial Budaya meliputi adat-istiadat,
agama, pendidikan dan kesehatan antara
lain :

(i) Data SD, SMP, SMU dan PT.


(ii) Data Rumah Sakit dan
sebagainya.

ee) Hankam, meliputi gelar satuan Kowil


dan satuan non Kowil

(b) Data Profil/Dinamis/Kejadian. Merupakan


gambaran situasi daerah yang meliputi sifat dan dinamika
sampai kepada ciri-ciri dan perubahan-perubahan daerah,
kejadian/kasus Teritorial serta indikator sosialnya.
Sebagai contoh :

i) Bidang Geografi berkaitan dengan adanya


bencana alam, serangan hama tanaman,
perubahan-perubahan SACE dan lain-lain.
ii) Bidang Demografi, berkaitan dengan mobilitas
penduduk, mulai dari tingkat kelahiran, urbanisasi,
tingkat kematian,
iii) Bidang Kondisi sosial.

aa) Idiologi yang berkaitan dengan


adanya Idiologi selain Pancasila yang pernah
dianut oleh masyarakat suatu daerah,
bb) Politik berkaitan dengan adanya
organisasi aparat pemerintah beserta
kelembagaannya sampai kepada
kelembagaan politik yang ada didaerah,
antara lain Parpol dan sebagainya.
cc) Ekonomi, yang berkaitan dengan
semakin rendahnya hasil produksi pertanian,
pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat
tidak lancar dan lain-lain.
dd) Sosial Budaya berkaitan dengan
kasus–kasus SARA, bidang pendidikan,
kenakalan remaja dan sebagainya.
ee) Hankam, berkaitan dengan kasus-
kasus kriminal, bencana alam dan berbagai
bentuk gangguan keamanan.

b) Klasifikasi wilayah.

(1) Merupakan tindak lanjut dari tabulasi data yang telah


disusun, digunakan untuk menentukan tingkat klasifikasi wilayah
dengan menggolong – golongkan tiap daerah kedalam klasifikasi
Gawat, Rawan dan mantap dengan didasarkan jumlah tanda
silang “X” dan jumlah tanda silang dalam kurung “(X)” dimasing-
8
masing daerah, dimana semakin banyak jumlahnya, maka tingkat
kerawanannya semakin tinggi.
(2) Kriteria yang digunakan berpedoman pada UU Republik
Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan Bencana,
untuk menentukan klasifikasi wilayah bidang Geografi, Demografi
dan Kondisi sosial sebagai berikut :

(a) Klasifikasi wilayah bidang geografi. Dimana wilayah


tersebut memiliki permasalahan Teritorial yang
menghendaki penindakan yang memerlukan koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan penelitian mendalam
terhadap :

i) Rawan bencana gempa bumi vulkanik.


ii) Rawan bencana gempa bumi tektonik disertai
tsunami.
iii) Rawan bencana banjir.
iv) Rawan bencana kekeringan
v) Rawan bencana angin topan
vi) Rawan bencana tanah longsor
vii) Kerawanan lainnya yang berkaitan dengan
bidang geografi.

(b) Klasifikasi wilayah bidang demografi. Dimana


wilayah tersebut memiliki permasalahan Teritorial yang
menghendaki penindakan yang memerlukan koordinasi,
integrasi, terhadap :

i) Rawan gagal teknologi.


ii) Rawan gagal modernisasi.
iii) Rawan epidemi penyakit
iv) Rawan penyebaran wabah penyakit
v) Rawan konflik sosial antar kelompok
masyarakat.
vi) Rawan konflik sosial antar komunitas
masyarakat.
vii) Rawan terror.
viii) Rawan kebakaran
ix) Kerawanan lainnya yang berkaitan dengan
bidang demografi.

(c) Klasifikasi wilayah bidang kondisi sosial. Dimana


wilayah tersebut memiliki permasalahan teritorial dalam
aspek kehidupan yang menghedaki penindakan dan
memerlukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, serta
penelitian mendalam terhadap :

i) Rawan idiologi
ii) Rawan politik
iii) Rawan ekonomi
iv) Rawan sosial budaya
v) Rawan Hankam.
9

3) Menyusun Rencana Kegiatan Binter. Menyusun Rencana


Kegiatan Binter merupakan kegiatan lanjutan dari analisa kejadian pada proses
ketatalaksanaan Binter untuk mengakomodir seluruh sasaran-sasaran yang
telah ditentukan sehingga seluruh sasaran tersebut dapat terwadahi dalam
rencana kegiatan Binter (sesuai dengan Program komando atas ). Sedangkan
untuk menyusun rencana Kegiatan Binter sebagai usulan dalam Musrenbang
diambil dari rencana kegiatan binter sesuai dengan Program Komando atas
melalui koordinasi dengan instansi terkait, terdiri dari :

a) Menginventarisir seluruh sasaran kegiatan Binter Koramil yang


telah dirumuskan dalam proses analisa kejadian (sasaran perumusan
sasaran Binter).
b) Menyelaraskan seluruh sasaran Binter Koramil dengan sasaran
Progbinter Kodim yang disampaikan melalui Jukcan Dandim kepada
Danramil.
c) Menuangkan sasaran kegiatan Binter yang telah diselaraskan
tersebut kedalam rencana kegiatan Binter Koramil, dengan penekanan :

(1) sasaran kegiatan Binter yang dituangkan dalam rencana


kegiatan Binter Koramil meliputi sasaran yang bersifat fisik dan
non fisik dibidang Geografi, Demografi dan Kondisi sosial.
(2) sasaran kegiatan Binter yang dituangkan dalam rencana
kegiatan Binter Koramil harus selaras dengan program Binter
Kodim dan dapat dilaksanakan oleh koramil selama tahun
berjalan.

d) Penyusunan rencana Binter koramil sesuai dengan program


Komando atas berpedoman pada format yang telah ditentukan.

4) Pembuatan Laporan Kegiatan Binter Koramil. Pembuatan Laporan


Kegiatan Binter Koramil merupakan kegiatan lanjutan dari Menyusun Rencana
Kegiatan Binter pada proses ketatalaksanaan Binter, meliputi :

a) Laporan Kegiatan Binter Koramil sesuai program Komando atas.


Laporan Kegiatan Binter Koramil sesuai program Komando atas
merupakan laporan kegiatan Binter yang dilaksanakan secara berkala
terdiri dari :

(1) Laporan Harian. Yaitu bentuk laporan yang dibuat setiap


hari dan dikirim ke Komando atas.
(2) Laporan Mingguan. Yaitu bentuk laporan yang dibuat
setiap hari Sabtu, dan dikirim ke Komando atas paling lambat hari
Senin berikutnya.
10
(3) Laporan Bulanan. Yaitu bentuk laporan yang dibuat setiap
akhir bulan dan dikirim ke Komando atas paling lambat tanggal
Lima bulan berikutnya.
(4) Laporan Tahunan. Yaitu bentuk laporan yang dibuat satu
tahun sekali pada akhir Tahun Anggaran dan dikirim ke Komando
atas paling lambat tanggal 25 April tahun berikutnya.

b) Laporan kegiatan Binter Koramil sebagai usulan dalam


Musrenbang tingkat kecamatan. Laporan kegiatan Binter Koramil
sebagai usulan dalam Musrenbang tingkat kecamatan merupakan
laporan kegiatan Binter dilaksanakan pada akhir tahun dan menjadi
lampiran dari laporan Program Binter Kodim sebagai usulan dalam
Musrenbang tingkat kabupaten/Kota.

4. Untuk menguasai suatu wilayah hal apa saya yang perlu mendapat perhatian
serta penekanan , Jelskan!

1) Mendata Geografi.
a) Melakukan inventarisasi data teritorial dari potensi yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan penyelenggaraan Pembinaan Teritorial,
terutama meliputi data lima aspek medan dan kemampuan logistik
wilayah.
b) Berdasarkan data tersebut, dapat memberikan masukan / saran
kepada instansi terkait tentang desain pertahanan aspek darat
didaerahnya sesuai dengan rencana pertahanan dari Komando atas.

2) Mendata Demografi.

a) Melakukan inventarisasi data teritorial yang berkaitan dengan


komposisi penduduk untuk mendapatkan pendidikan pendahuluan bela
negara, dan pendidikan lanjutan bela negara yang berada didaerahnya
dalam rangka penyiapan kekuatan komponen cadangan dan pendukung
untuk pertahanan negara aspek darat.
b) Melaksanakan inventarisasi komposisi penduduk menurut
keahlian dan tingkat pendidikan yang digunakan untuk kepentingan
komponen cadangan dan pendukung pertahanan negara aspek darat.
c) Memonitor sampai sejauh mana penghayatan dan pengamalan
idiologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara, serta mengumpulkan data - data tentang :

(1) Tokoh ekstrim dan tokoh yang berseberangan dengan


pemerintah.
(2) Daerah / wilayah bekas Pasis DI/TII.
(3) Daerah / wilayah bekas Pasis PKI.

d) Memonitor kegiatan politik yang ada diwilayahnya dengan tidak


melibatkan diri kedalam kegiatan politik praktis, dengan mencatat hal-hal
sebagai berikut:

(1) Orsospol dan Ormas yang ada di daerahnya.


(2) LSM dan kegiatannya di masyarakat.
11
(3) Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
(4) Tingkat kepekaan aparat pemerintah terhadap
perkembangan yang ada dimasyarakat.
(5) Issu politik yang berkembang.
(6) Ekstrim kanan, kiri dan ekstrim lainnya.

e) Mengetahui sejauh mana terciptanya rasa persatuan dan


kesatuan dikalangan penduduk di wilayah, disiplin nasional serta
pelestarian nilai-nilai budaya bangsa, Adapun data yang harus dimiliki
sebagai berikut :

(1) Tingkat pendidikan penduduk.


(2) Adat istiadat yang ada masyarakat .
(3) Agama dan kerukunan umat beragama.
(4) Pengaruh budaya asing.
(5) Kesehatan masyarakat
(6) Kesenian dan hiburan rakyat.

f) Mengetahui sampai sejauh mana tingkat kesadaran dan


partisipasi masyarakat dalam masalah bela negara dan ketahanan
wilayah yang tercermin dalam sikap dan perilaku hidup setiap warga
masyarakat, antara lain meliputi :

(1) Kekuatan Wanra/Kamra.


(2) Ormas sosial lainnya yang ada diwilayah.

3) Mendata Kondisi Sosial. Kegiatan yang dilakukan adalah :

a) Mendata dan memonitor kegiatan ekonomi masyarakat dan


menginventarisir data-data sektor produksi, sehingga pada saat
diperlukan dapat dikerahkan untuk mendukung logistik wilayah, antara
lain :

(1) Sektor produksi dan jasa.


(2) Sektor pertanian dan perkebunan.
(3) Sektor perikanan dan peternakan.
(4) Transportasi/perhubungan.
(5) Sarana dan Prasarana lainnya yang tersedia.

b) Mencatat dan mendata tentang kesadaran dan partisipasi


masyarakat dalam masalah bela negara dan ketahanan wilayah yang
tercermin dalam upaya untuk menciptakan kondisi yang kondusif melalui
sikap dan perilaku hidup setiap warga masyarakat, antara lain meliputi :
12

(1) Kondisi ketahanan dan keamanan wilayah.


(2) Ancaman yang mungkin terjadi di wilayah.

5. Salah satu factor penentu keberhasilan Aparat Teritorial dalam menciptakan


kemanunggalan TNI dan Rakyat adalah melalui Komunikasi sosial yang handal, apa
saja yang perlu diperhatikan saat kita merencanakan komunikasi social disuatu
wilayah , jelaskan!

a. Perencanaan. Dalam tahap perencanaan yang perlu diperhatikan adalah hal-hal


sebagai berikut :

1) Memahami sasaran yang ingin dicapai dalam berkomunikasi yaitu :

a) Menciptakan rasa aman dengan komunikan.


b) Merebut hati dan simpati komunikan.
c) Menanamkan rasa kepercayaan terhadap TNI.

2) Sikap penampilan komunikator antara lain :


a) Memiliki integritas, wibawa dan kredibilitas yang tinggi dimata

penerima komunikasi ( komunikan ).

b) Memiliki daya tarik, dalam arti mampu menggugah semangat,

minat dan perhatian komunikan terhadap bahan / materi yang

disampaikan.

c) Memiliki sikap etika untuk menghormati hubungan.

d) Menguasai bahasa yang dimengerti komunikan.

3) Menyusun pokok-pokok kegiatan meliputi :

a) Memilih pokok pembicaran yang menarik minat.

b) Membatasi pokok pembicaraan pada satu bidang tertentu secara

baik dan menarik serta menghindari meluasnya arah pembicaraan.


13

c) Mengumpulkan materi atau data berkaitan dengan isi/materi

pesan yang memiliki kriteria antara lain :

(1) Dapat menumbuhkan perhatian komunikan dikarenakan

menyentuh langsung kepentingan komunikan.

(2) Terjangkau oleh komunikan dan tingkat kemampuan akal

komunikan.

4) Merencanakan bentuk kegiatan yang tepat sesuai dengan obyek yang

akan dihadapi seperti : anjangsana, dialog dan temu wicara.

5) Menentukan klasifikasi teknik komunikasi meliputi :

a) Komunikasi Informasi, adalah Komunikasi yang dilaksanakan

untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat baik yang dilakukan

secara langsung melalui komunikasi antar pribadi, kelompok atau tidak

langsung melalui komunikasi massa. Informasi yang disampaikan

haruslah informasi yang relevan, berguna, tepat waktu dan valid.

b) Komunikasi Persuasif ( membujuk ), adalah Komunikasi untuk

menghimbau, mengajak dan meyakinkan orang lain tanpa paksaan

agar mereka menyadari dan mau berbuat atau bertindak sesuai dengan

kemampuan atau keinginan atas dasar pengertian.

c) Komunikasi Instruktif, adalah Komunikasi yang dilakukan dengan

bentuk menyampaikan perintah, petunjuk, kebijaksanaan, penjelasan


14

baik dari TNI maupun dari pemerintah yang perlu diketahui oleh

masyarakat sehingga masyarakat mengerti dan mau melaksanakannya

tanpa ada paksaan.

Mengetahui Cimahi Maret 2020


Kadep Pengmilum & Sisdurpal, Gumil

I nyoman darmana, s.T.,M.I.pol Dedi Heryanto


Letkol Cpl NRP 11000013690174 Kapten Cpl NRP 21950258751075

Anda mungkin juga menyukai