Anda di halaman 1dari 2

LUH PUTU NIA BUDI MARTSIANI

17.321.2680

A11-A

Pentingnya Mempelajari, Mengetahui, Memahami dan Mengimplementasikan

Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana)
yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Jadi Pancasila dapat diartikan sebagai
lima dasar. Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap
bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila merupakan ideologi bagi negara
Indonesia. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara.
Pancasila merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang mementingkan semua
komponen dari Sabang sampai Merauke.

Rumusan Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD NKRI 1945 alinea IV,
terdiri atas lima sila, asas atau prinsip yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai-nilai Pancasila sebenarnya sangat bagus dan mewakili kepribadian bangsa Indonesia, akan
tetapi penerapannya di masyarakat sungguh sangat memprihatikan, karena masyarakat sudah
mulai keluar dari jalur Pancasila. Masyarakat kurang berfikir cerdas untuk kembali ke nilai-nilai
bangsa Indonesia yang luhur yaitu Pancasila. Implementasi nilai-nilai Pancasila sudah sangat
berkurang. Pada nilai moral dan sopan santun terjadi semacam degradasi bahkan telah
terabaikan, tertutupi oleh kemajuan teknologi yang tidak diimbangi oleh nilai-nilai religi. Bahkan
penanaman nilai moral dan religi dalam lingkup keluarga mengalami kemunduran. Pada
faktanya, seiring dengan perkembangan zaman, perilaku masyarakat semakin menjauh dari
implementasi nilai-nilai Pancasila. Yang paling terlihat adalah pada sila keempat dan kelima dari
Pancasila, dimana para calon pemegang kekuasaan baik eksekutif maupun legislatif saling
beradu gagasan, gembar-gembor tentang kebijakan yang akan dijalankan kelak jika terpilih
menjadi wakil rakyat, tetapi malah faktanya ketika terpilih menduduki kursi jabatan yang
diinginkan ternyata lupa dengan apa yang dijanjikan dulu, lalu mengambil keputusan secara
sepihak tanpa bermusyawarah dengan rakyat dibawahnya, yang tidak mencerminkan pengamalan
sila keempat dan juga tidak menjalankan keadilan untuk rakyat miskin yang tidak sesuai dengan
sila kelima.
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai subjek sebagai pelaku implementasi nilai-nilai
Pancasila. Jika subyeknya adalah anak muda, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu
terjadi. Globalisasi adalah salah satu faktor penyebabnya. Informasi yang dapat diakses dengan
begitu mudahnya tanpa diimbangi dengan filter dapat ditelan mentah oleh pemuda Indonesia
tanpa diolah terlebih dahulu, akhirnya pemetaan antara mana yang boleh dilakukan dan yang
tidak boleh dilakukan menjadi kacau sehingga banyak anak muda sekarang terlibat tawuran, seks
bebas, minum minuman keras, dan lain-lain. Maka dari itu sangat penting dengan memberikan
pelajaran kewarganegaraan di sekolah ataupun mata kuliah Pendidikan Pancasila di tingkat
perguruan tinggi sebagai trigger atau pemicu agar para generasi muda di Indonesia dapat
mempelajari, mengetahui, memahami dan mengimplemetasikan nilai-nilai Pancasila yang luhur,
dapat mengingat bahwa merekalah harapan dan masa depan bangsa yang seharusnya selalu
menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.Selain itu Indonesia
harus bangga dengan budaya bangsanya sendiri. Kita harus menyeleksi budaya luar yang masuk
ke Indonesia dengan Pancasila sebagai filternya.

Anda mungkin juga menyukai