Contoh Perhitungan Untuk Bekisting Tangga
Contoh Perhitungan Untuk Bekisting Tangga
Tebal Tangga = 10 CM
Pada bordes :
M11 = -879,6493 Kgm = -8796493 Nmm
M22 = 1863,7989 Kgm = 18637989 Nmm
a = 4,765
ØMn = Øx As x fy x (d-a/2) = 0,8 x 253,125 x 400 x (125-(4,765/2))
= 9932017,5 Nmm
ØMn > Mu
9932017,5 Nmm > 3116979 Nmm …………..(OK)
Maka dipakai tulangan pembagi Ø8-200 (arah pendek)
ARAH 2-2
d = 150 -25 = 125 mm
As = 439,62 mm2
As min = 0,0020 x b x d = 0,0020 x 2500 x 125 =
625 mm2 625 mm2 > 439,62 mm2
Maka As perlu = 625 mm2
Pakai tulangan diameter 8 mm
A = ¼ x Π x d2 = ¼ x Π x 82 = 50,265 mm2
A = 50,265 x 13 = 653,445 mm2
Jarak tulangan 2500/13 = 192 mm maka Ø8-192 mm
a = 4,920
ØMn = x As x fy x (d-a/2) = 0,8 x 653,445x 400 x (125-(4,920/2))
= 25623408,1 Nmm
ØMn > Mu
25623408,1 Nmm > 15826438 Nmm …………..(OK)
Maka dipakai tulangan pembagi Ø8-192 (arah panjang)
PADA PELAT BORDES
ARAH 1-1
d = 150 -25 = 125 mm
As = 244,347 mm2
As min = 0,0020 x b x d = 0,0020 x 1000 x 125 = 250 mm2 250 mm2 > 244,347 mm2
Maka As perlu = 250 mm2
Pakai tulangan diameter 8 mm
A = ¼ x Π x d2 = ¼ x Π x 82 = 50,265 mm2
A = 50,265 x 5 = 253,125 mm2
Jarak tulangan 1000/5 = 200 mm maka Ø8-200 mm
a = 4,765
ØMn = Ø x As x fy x (d-a/2) = 0,8 x 253,125x 400 x (125-(4,765/2))
= 9932017,5 Nmm
ØMn > Mu
9932017,5 1 Nmm > 8796493 Nmm …………..(OK)
Maka dipakai tulangan pembagi Ø8-200 (arah pendek)
ARAH 2-2
d = 150 -25 = 125 mm
As = 517,722 mm2
As min = 0,0020 x b x d = 0,0020 x 1000 x 125 = 250 mm2
517,722 mm2 > 250 mm2
Maka As perlu = 517,722 mm2
Pakai tulangan diameter 8 mm
A = ¼ x Π x d2 = ¼ x Π x 82 = 50,265 mm2
A = 50,265 x 11 = 552,915 mm2
Jarak tulangan 1000/11 = 90,909 mm ≈ 90 mm maka Ø8-90 mm
a = 10,408
ØMn = Øx As x fy x (d-a/2) = 0,8 x 552,915x 400 x (125-(10,408/2))
= 21195841,71 Nmm
ØMn > Mu 21195841,71 Nmm > 18637989 Nmm
Maka dipakai tulangan pembagi Ø8-90 (arah panjang)
Alat – alat Pelaksanaan Pengecoran
a. Vibrator
Pada pengecoran beton dibutuhkan kepadatan yang utuh sehingga tidak terdapat
rongga dalam adukan beton, karena rongga tersebut dapat mengurangi mutu dan
kekuatan beton. Dalam pelaksanaan pengecoran dibutuhkan vibrator yang fungsinya
untuk memadatkan adukan beton pada saat setelah pengecoran.
Gambar 4.11.Vibrator
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini adalah :
Gambar.4.12. Concrete Mixer
c. Trowel
Trowel adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan permukaa beton pada plat
lantai yang menggunakan floor hardener pada lapisan permukaannya. Permukaan
beton yang telah ditaburi flour hardener diratakan dengan ruskam, kemudian trowel
digunakan untuk menghaluskan permukaan tersebut.
Gambar 4.13. Trowel.
C. Material
Didalam pelaksanaan suatu proyek, diperlukan adanya pengelolaan bahan dan
peralatan yang baik untuk menunjang kelancaran pekerjaan. Penyimpangan terhadap
bahan-bahan bangunan perlu mendapat perhatian khusus mengingat adanya bahan-
bahan bangunan yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti semen dan
juga baja tulangan yang peka terhadap pengaruh air dan udara sekitar. Pengaturan dan
penyimpangan bahan-bahan dan peralatan dalam proyek menjadi tanggung jawab
bagian logistik dan gudang.
1. Butiran – butiran pasir kasar, tajam dan keras, harus bersifat kekal
( tidak hancur karena pengaruh cuaca ).
1. Pasir terdiri dari butir – butir yang beraneka ragam.
2. Pasir tidak boleh mengandung zat organik terlalu banyak.
3. Pasir laut tidak boleh digunakan di dalam semua mutu beton,
kecuali dengan menggunakan petunjuk – petunjuk dari lembaga
pemeriksaan bahan – bahan yang diakui.
2. Mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
Standard yang ditetapkan oleh PT Davy Sukamta selaku konsultan perencana untuk
standard mutu bahan dalam pembangunan Apartemen Pakubuwono View,
menggunakan dari American Concrete Institute (ACI), American Standard for Testing
and Material (ASTM), Standard Nasional Indonesia (SNI).
a. Agregat
Untuk agregat yang akan digunakan untuk bahan beton dari pihak plant akan
dilakukan uji lab apakah memenuhi syarat atau tidak dan dari pihak pelaksana akan
meminta hasil tes tersebut. Jika dilakukan secara kasat mata, untuk mengetahui pasir
tersebut bagus dengan cara menggenggam jika menggumpal berarti pasir tersebut
tidak bagus.
2. Semen Portland
Pada semen porland butiran-butiran tidak boleh mengumpal keras, untuk
penyimpanannya tidak boleh dalam keadaan lembab untuk lebih menjaga semen tetap
baik maka diberi bantalan kayu sebagai tempat dibawahnya.
3. Besi
Merupakan material yang sangat penting dalam beton bertulang, sehingga perlu dijaga
mutu dan kualitasnya. Dalam hal ini PT Bona Widjaja Gemilang bekerja sama dengan
PT Master Steel selaku subkont besi tulangan. Untuk mengetahui mutu besi baik maka
harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut :
1. Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak, karat, dan tidak retak atau
mengelupas.
2. Mempunyai penampang yang sama rata.
3. Ukuran disesuaikan dengan shop drawing.
Untuk tempat penyimpan sebaiknya diberi bantalan kayu dan tempat yang kering unruk
menghindari karat.
Gambar.4.16. Besi tulangan
4. Beton
Untuk pengujian mutu beton dilakukan dengan cara slump tes untuk pengujian
dilapangan dan uji kuat tekan jika hasil slump sesuai spesifikasi. Untuk
pengujian Crushing Test dilakukan oleh PT. PionirBeton Industri selaku subkont untuk
beton readymix sedangkan untuk pengujiannya sendiri dilakukan di Concrete
Laboratory-Pulo Gadung Plant.
a. Uji Slump
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air beton yang berhubungan dengan
mutu beton. Dalam proyek pembangunan Apartemen Pakubuwono View untuk pondasi.
Pengujian dengan menggunakan kerucut Abrams, sebagai berikut :
1) Menyiapkan kerucut abrans dengan diameter atas 10 cm, bawah 20 cm dan tinggi
30 cm yang diletakkan pada bidang datar namun tidak menyerap air.
2) Adukan beton yang akan diuji dimasukkan dalam tiga lapis sambil ditusuk 25 kali
dengan tongkat baja agar adukan menjadi padat.
3) Setelah kerucut dibuka, kemudian diukur pada 3 tempat kemudian diambil rata-rata
4) Setelah kerucut dibuka, kemudian diukur pada 3 tempat kemudian diambil rata-rata
5) Adukan beton yang tidak sesuai dengan nilai slump rencana akan direject.
b. Uji Kuat Tekan (Crushing Test)
Tes uji kuat tekan ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton karakteristik (kuat
tekan maksimum yang dapat diterima oleh beton sampai beton mengalami
kehancuran). Cara pengujiannya :
1) Menyiapkan silinder berdiameter 15cm dengan tinggi 30 cm, yang telah diolesi
pelumas pada bagian dalam.
2) Kemudian adukan beton dimasukkan ke silinder dalam tiga lapis sambil ditusuk-
tusuk hingga 30 kali.
3) Cetakan yang telah diberi kode itu kemudian didiamkan 24 jam dan direndam
dalam air (curing) selama 7 hari. Setelah itu barulah diuji dengan crushing test.