Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH

KOMUNIKASI

Oleh :

NAMA : Erika Noviyana Pangestika

NIM : 1172046

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2019
Soal :

Carilah kata/kalimat/frase/idiom daerah/local yang bernuansa negatif dan rubahlah dalam format
positif ! (minimal 5 contoh)

1. Format negatif :
“Kamu comel sekali sih !”
Dalam bahasa Sunda “comel” berarti suka menyebarkan rahasia orang lain, sementara dalam
bahasa gaul “comel” dimaknai lucu atau menggemaskan.
Format positif :
“Kamu lucu sekali sih !”
2. Format negatif :
“Kamarnya sudah siap, ayo kita tidur !”
Orang bisa mengartikan kalimat diatas sebagai ucapan yang tidak sopan atau bahkan
melecehkan jika diucapkan lawan jenis, padahal dalam bahasa Makassar “kita” berarti
kamu.
Format positif :
“Kamarnya sudah siap, ayo kamu segera tidur !”
3. Format negatif :
“Cucuku sudah mandi, i bau’ na.”
Bau bahasa Makassar artinya wangi, namun bisa menimbulkan salah kaprah jika didengar
orang yang bukan berasal dari Makassar karena disangka “sudah mandi kok masih bau”.
Format positif :
“Cucuku sudah mandi, baunya wangi sekali.”
4. Format negatif :
“Eh, kamu tadi dicari mamas ganteng hlo..”
Mamas yang dimaksud disini adalah mas mas (laki-laki muda dalam bahasa jawa), namun
orang Sunda yang mendengarnya bisa langsung marah karena merasa dilecehkan sebab
“mamas” dalam bahasa Sunda berarti alat kelamin pria.
Format positif :
“Eh, kamu tadi dicari cowok ganteng hlo..”
5. Format negatif :
“Wah, amis banget es campurnya bu.”
Amis bahasa Sunda artinya manis. Namun, jika pedagang yang bukan berasal dari Sunda
bisa salah paham karena mengira pembeli memberi penilaian bahwa es campur yang
dijualnya amis.
Format positif :
“Wah, manis banget es cmapurnya bu.”
6. Format negatif :
“Ternyata kau itu bujang ?”
Bujang di Padang berarti lajang, namun jika kata ini dikatakan kepada orang Batak akan
menimbulkan kesalahpahaman karena dalam bahasa Batak bujang berarti brengsek atau
sialan.
Format positif :
“Ternyata kau ini masih lajang ?”
7. Format negatif :
“Su pulang saja sana !”
Seseorang yang mendengar kata “su” disini yang berasal dari Jawa mungkin akan langsung
marah karena mengartikan “su” sebagai kata kasar. Padahal “su” dalam bahasa Papua berarti
sudah.
Format positif :
“Sudah pulang saja sana !”
8. Format negatif :
“Entar kamu aja yang kesana”
Entar di Madura berarti segera disuruh pergi, padahal “entar” pada kalimat diatas berarti
nanti.
Format positif :
“Nanti yang kesana kamu saja”
9. Format negatif :
“Sudah kenyang, Dit ?”
Orang Bali yang mendengar kalimat diatas bisa mengartikan negative karena kenyang dalam
bahasa Bali artinya terangsang.
Format positif :
“Sudah cukup makannya, Dit ?”
10. Format negatif :
“Mbok, sudah ngacjeng mbok ?”
Ngacjeng (dibaca ngaceng) dalam bahasa Bali artinya makan. Kalimat diatas bisa dimaknai
jorok bagi orang yang tidak tahu maksud sebenarnya dari kata “ngacjeng”.
Format positif :
“Mbak, sudah makan belum mbak ?”

Anda mungkin juga menyukai