Anda di halaman 1dari 3

A.

Survei lapangan
Kegiatan kerja masyarakat desa adalah salah satu elemen penting bagi
pendidikan kebidanan. Desa merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang dapat
dijadikan sarana belajar. Mahasiswa diajak berperan penuh dalam mendekatkan diri
ke masyarakat,mencari data,menemukan masalah,serta mencarikan jalan keluarnya.
Praktik kerja masyarakat desa ini juga sebagai wadah bagi mahasiswa kebidanan
untuk melatih kemampuan secara keilmuan,sosial dan psikososial.
Sebelum memilih tempat dilaksanakannya praktik kerja masyarakat desa
(PKMD). Terlebih dahulu melakukan survei awal ke beberapa desa dan
menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di desa tersebut. Kriteria utama
pada survei desa yang dijadikan tempat untuk praktik adalah sebagai berikut.
1. Desa memiliki tata pamong yang lengkap
Desa yang dipilih sebagai PKMD adalah desa yang memiliki kelengkapan
aparatur desa, misalnya kepala desamsekretarus desa,bagian
administrasi,humas,kepala dusun dan penggerak PKK yang aktif.
Tujuannya agar semua kegitana yang dilakukan dapat dengan mudah
dikoordinir dengan baik dan dengan advokasi yang lancar. Tidak
disaranakan memilih desa yang akan melaksanakan pemilihin kepala desa.
2. Desa memiliki geografis yang aman dan mudah diakses
Des ayang dipilih untuk PKMD adalah desa yang sehat secara sarana
prasarana dan geografisnya. Bukan daerah yang rawan bencana, bukan desa
yang sedang musim paceklik, susah air maupun susah pangan. Desa yang
dipih sebaiknya juga memiliki jalan akses yang mudah dicapai, tersedia
transportasi umum, dan dapat dicapai dengan kendaran pribadi.
3. Desa memiliki puskesmas kecamatan dan puskesmas pembantu
Dalam mengurus kesehatan masyrakta mahasiswa akan selalu membutuhka
Puskesmas. Desa yang baik adalah desa yang Puskesmasnya dapat
memfasilitasi kegiatan PKMD. Puskesmas setempat bersedia berkolaborasi
dengan institusi terkait guna menyukseskan kegiatan.
4. Desa memiliki kepala keluarga yang cukup
Pemilihan desa juga didasarkan pada kecukupan perbandingan rasio
mahasiswa dengan kepala keluarga. Menginat salah satu kegiiatan adalah
cacah keluarga yang berrati satu orang mahasiswa memegang 1 kepala
keluarga atau lebih, maka rasio yang paling ideal adalah 1 mahasiswa : 5-6
kepala keluarga.
5. Desa memiliki masalah tentang kesehatan khususnya kebidanan
Desa yang dipilih adalah desa yang memiliki beberapa masalah kesehatan
khususnya kebidanan. Masalah tersebut dapat ditemukan pada saat survei
awal dengan perangkat desa/tenaga kesehatan di desa tersebut.
6. Alur birokrasi/ perizinan pelaksanaan PKMD
a. Surat permohonan diajukan oleh kepala program studi/direktur
utuk PKMD Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota (Kesbangko)
b. Surat balasan dari Kesbangko yang diteruskan ke Kantor Badan
Pelatanan Perizinan Terpadu (BP2T)
c. Surat rekomendasi dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
(BP2T) akan diteruskan kepala Desa Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat.
d. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota akan memberikan rekomendasi
untuk pelaksanaan PKMD kepada puskesmas kecamatan, camat
setempat dan desa.
B. PENDAPATAN WILAYAH
Dalam melakukan survei lapangan, pendapatan wilayah adalah suatu hal
yang tidak bisa ditinggalkan. Untuk mengetahui pendapatan masalah terlebih
dahulu dilakukan pendataan wilayah. Dalam bidan asuhan kebidanan komunitas
kegiatan pendapatan wilayah salah satunya bertujuan untukkeperluan program
Keluarga Berencana (KB).
Data tentang wilayah diperoleh dari kantor desa dan puskesmas setempat.
Data yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah luas wilayah keseluruhan , batas
wilayah, pembagian desa, sarana umum, sarana ibadah, sekolah, pusat layanan
publik, Puskesmas, bidan desa, jumlah penduduka, jumlah kepala keluarga,
kegiatan utama perekonomian desa, adat istiadat, kebudayaan dan lain lain.
Langkah yang dilakukan dalam pendataan wilayah adalah sebagai berikut
1. Mengumpulkan data, baik dengan wawancar, maupun mempelajari catatan
dan dokumentasi yang sudah ada.
2. Mengelompokkan data berdasarkan jenis data yang diperoleh
a. Peserta KB, kondisi demografi yang dilakukan PKB/PLKB dalam
buku visum
b. Mencatat kegiatan yang dilakukan PKB/PLKB dalam buku visum
c. Data dasar kegiatan KS (BKB, BKR, BKL, UPPKS)
d. Pengolahan data hasil pendapatan keluarga, dengan teknik analisis
ke samping (penelaahan terhadap kondisi masing-masing keluarga)
dan analisi ke bawah (penelaahan terhadap kondisi keluarga
sebagai suatu yang menggambarkan kondisi dalam sauan wilayah
RT).
e. Menyajikan hasil pendataan dalam bentuk
1) Peta KS tingkat RT atau wilayah yang setingkat.
2) Peta situasi program kependendudukan dan KB yang
dinamis pada tingkat desa/ kelurahan atau dusun/RW
3) Tabel pencapaian dan sasaram Program Kependudukan dan
KB
4) Menggunakan data pada kegiatan yang diperlukan terutama
pada rapat koordinasi desa.
C. PENDATAAN MASALAH
1. Data subjektif
Diperoleh dari informasi yang bersumber langsung dari masyarakat.
Pemerolehan data ini dilkukan melalui wawancara. Pendomana hasil
wawancara didapat melalui format pendataan yang dibuat sedemikian rupa agar
sesuai dengan kebutuhan pendataan dan PKMD.
a. Data kepala keluarga dan anggota keluarga
b. Pekerjaan
c. Agama
d. Pendidikan terakhir
e. Jumlah bayi dan balita
f. Jumlah ibu hamil, nifas dan menyusui
g. Akseptor/ bukan akseptor KB (dan jenis KB yang digunakan)
h. Lansia
i. Penyakit keluarga
j. Keadaan ruah tinggal
k. Keadaan jamban
l. Sumber air bersih dan air minum
m. Pembuangan sampah
n. Pemafaatan fasilitas kesehatan (Puskesmas, BPJS, KIS, Askes, dan
lain-lain),

Anda mungkin juga menyukai