Anda di halaman 1dari 19

OMBUDSMAN

DAN PENGAWASAN
PELAYANAN PUBLIK

Jakarta, Februari 2020

Ombudsmanship: Basic Knowledge


SEJARAH OMBUDSMAN
Akar Kata. Berasal dari bahasa Periode Terakhir. Meski melakukan
skandinavia kuno: ombud, yang pengawasan, Ombudsman diberikan
bermakna perwakilan, proxy, wali kewenangan untuk melakukan fungsi
amanat. konsiliasi/mediasi dalam menangani
keluhan atau laporan. Terdiferensiasi
Periode Awal. Dibentuk pertama berdasarkan sektor bahkan dibentuk
kali oleh Raja Swedia, terinspirasi oleh institusi swasta. Menurut data IOI
ketika mengasingkan diri ke Turki. (The International Ombudsman Institute),
Bertugas mengawasi dan menerima saat ini terdapat setidaknya 170
keluhan warga terhadap kerja lembaga Ombudsman di lebih dari 90
aparat kerajaan. negara di seluruh dunia.
Periode Kedua. Mewakili pelapor
untuk beracara di pengadilan. 1809
Akibatnya sering disebut juga 1919
sebagai pengacara. Karakter
1962
projusticia cukup kental.
1967
Periode Ketiga. Bersamaan dengan
perkembangan demokrasi di negara 1977
penganut sistem parlementer 1987
Ombudsman menjadi alat parlemen
untuk mengawasi eksekutif sebagai 2000

penyelenggara. Produk utama 2010


rekomendasi (mirip legislatif).

Ombudsmanship: Basic Knowledge 2


OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA
2000: didirikan Komisi Ombudsman Nasional
(KON) melalui Keputusan Presiden No. 44/200
tentang Komisi Ombudsman Nasional oleh
Presiden Abdurahman Wahid, beranggotakan 9
orang. Bertugas mengawasi penyelenggaraan
pelayanan publik oleh pmerintah.
2008: UU No. 37/2008 tentang Ombudsman
Republik Indonesia disahkan. Ombudsman RI
adalah lembaga negara yang berfungsi
mengawasi pelayanan publik.
2010: Ombudsman RI dibentuk, dengan 5
Perwakilan.
2017: Terbentuk Perwakilan Ombudsman di 34
Provinsi (vertikal)
Ombudsmanship: Basic Knowledge 3
GENEALOGI LEMBAGA NEGARA
DERIVATIF DI INDONESIA

KPPU Kompolnas, KPK, LPSK


Komjak, BRTI

Komisi BPK,
Informasi Ombudsman
KASN

Komisi
Yudisial

Ombudsmanship: Basic Knowledge 4


GENETIKA LEGISLATIF
DALAM TUBUH OMBUDSMAN

o Fungsi PENGAWASAN, bukan


eksekusi atau vonis;
o Rezim PENGARUH, bukan rezim
sanksi;
o Produk akhir berupa
REKOMENDASI;
o Hak IMUNITAS dalam
melaksanakan tugas;
o Menganut STELSEL AKTIF.

Ombudsmanship: Basic Knowledge 5


DEFINISI LEGAL
PASAL 1 ANGKA 1 UU NO. 37/2008

Ombudsman adalah lembaga negara yang


mempunyai kewenangan mengawasi penyeleng-
garaan pelayanan publik baik yang diselengga-
rakan oleh penyelenggara negara dan peme-
rintahan termasuk yang diselenggarakan oleh
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta
badan swasta atau perseorangan yang diberi
tugas menyelenggarakan pelayanan publik
tertentu yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara dan/atau anggaran pendapat-
an dan belanja daerah.

Ombudsmanship: Basic Knowledge 6


HAL-HAL MENDASAR

MAGISTRATURE OF
1 INFLUENCE vs SANCTION

2 SUPERIOTITAS OMBUDSMAN

3 DUA FUNGSI OMBUDSMAN

Ombudsmanship: Basic Knowledge 7


MAGISTRATURE OF INFLUENCE
MENJAGA MARTABAT MANUSIA
Mengutamakan tindakan korektif secara sukarela daripada
pengenaan sanksi, menjaga kerahasiaan kecuali untuk
melindungi kepentingan umum.

MENGANUT STELSEL AKTIF


Proaktif dalam menemukan bukti, memiliki hak inisitif
namun didasarkan atas kepentingan umum dan upaya
mencegah kerusakan yang lebih parah.

MENGAKOMODIR INFORMALITAS
Meski berorientasi kuat pada fakta, namun mendorong
upaya penyelesaian melalui pendekatan informal dan
persuasif tanpa melanggar peraturan dan kepatutan.

PERLAKUAN YANG BIJAK


Mendorong ketaatan pada standar dan prosedur namun
membuka ruang afirmasi bagi kelompok yang tersisih oleh
penerapan standar dan prosedur baku.

Ombudsmanship: Basic Knowledge 8


SUPERIORITAS OMBUDSMAN
IMUNITAS OMBUDSMAN
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Ombudsman tidak
dapat ditangkap, ditahan, diinterogasi, dituntut, atau digugat di
muka pengadilan [Pasal 10].

UPAYA PAKSA
Terlapor dan saksi tiga kali berturut-turut tidak memenuhi
panggilan dengan alasan yang sah, Ombudsman dapat meminta
bantuan POLRI untuk menghadirkan secara paksa.[Pasal 31].

TANPA HALANGAN
Menghalangi Ombudsman dalam melakukan pemeriksaan
dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling
banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) [Pasal 44].

ADMINISTRATIVE DEFAULT
Kepala daerah yang tidak melaksanakan rekomendasi Ombuds-
man diberikan sanksi pembinaan khusus oleh Kementerian dan
non aktif sementara [Pasal 351 (5) UU 23/2014].

Ombudsmanship: Basic Knowledge 9


OMBUDSMAN BUKAN
PENANGANAN PENGADUAN
EKSTERNAL, TAPI PENGAWAS
EKSTERNAL PELAYANAN PUBLIK

MELAKUKAN MENDETEKSI
KOREKSI JIKA ADA DAN MENCEGAH
MALADMINISTRASI MALADMINISTRASI

Menerima dan Melakukan Melakukan kajian


menyelesaikan investigasi atas sistemik untuk
laporan masyarakat prakarsa sendiri perbaikan sistem

Ombudsmanship: Basic Knowledge 10


DUA FUNGSI PENGAWASAN

PENYELESAIAN LAPORAN MASYARAKAT (PASIF)


Penerimaan dan Resolusi dan
Pemeriksaan
Verivikasi Laporan Monitorinh

• Registrasii • Konsiliasi • Dok Mediasi


• Pelimpahan • LAHP dan BAPL • Dok Rekomendasi

* LAHP: Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan; BAPL: Berita Acara Penutupan Laporan

PENCEGAHAN MALADMINISTRASI (PROAKTIF)


Deteksi Diagnosa Treatment

• Identifikasi • Analisa Sistemik • Konsultasi


Gejala (Faktor Penyebab, • Komunikasi Publik
(Fenomena Kecenderungan dan • Monev
atau Lap tingkat keparahan)
Berulang) • Lap Kajian (Saran
• Lap Informasi Perbaikan Sitemik)

Ombudsmanship: Basic Knowledge 11


FUNGSI, TUGAS DAN
KEWENANGAN OMBUDSMAN
FUNGSI:
MENGAWASI
PENYELENGGARAAN
PELAYANAN PUBIK

WEWENANG: TUGAS:
• Melakukan pemanggilan, • Menerima laporan
pemeriksaan dan klarifikasi; masyarakat;
• Melakukan mediasi, • Memeriksa substansi atas
konsiliasi, dan menyusun laporan;
rekomendasi; • Menindaklanjuti laporan
• Mengumumkan temuan masyarakat;
• Menyarankan perbaikan • Melakukan investigasi atas
organisasi dan prosedur ; prakarsa sendiri;
• Menyarankan perubahan • Melakukan koordinasi;
peraturan perundang- • Mengelola jaringan;
undangan. • Mencegah maladministrasi;

Ombudsmanship: Basic Knowledge 12


DINAMIKA JUMLAH LAPORAN PER BULAN

1200
959
1000
785 802 774 818
688 733 703
800 655 647 637 655 648
565 591 608 576 607
600 486 512 471 489 523
468 458
341 359
400 225 242 230
183 209 219 188 191 194 191 217
158 145 161
200 92
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb
Data Lengkap dan Diterima diselesaikan di SIMPeL 1.0
Data Tidak Lengkap dan Ditolak di SIMPeL 2.1
Total Laporan yang masuk

N : 9564

*) Data berdasarkan Aplikasi SIMPeL Priode 2018-2019

Ombudsmanship: Basic Knowledge


MEKANISME PENYAMPAIAN LAPORAN

3.0% 0.6%

58.4%
Datang Langsung
8.1% Surat
Telepon
2.2%
Email
6.5% Investigasi Inisiatif
Media
Website

21.2% N : 9564

Ombudsmanship: Basic Knowledge


DUGAAN MALADMINISTRASI
34.24 Permintaan Imbalan
Penundaan Berlarut 3,80%
% Uang, Barang dan
Jasa

25,29% Penyimpangan 3,67% Tidak Patut


Prosedur

16,93 Tidak Memberikan 1,28% Diskriminasi


% Pelayanan

8,68% Tidak Kompeten 0,71% Berpihak

Penyalahgunaan 0,25% Konflik Kepentingan


5,16%
Wewenang

N : 9564

Ombudsmanship: Basic Knowledge


SUBSTANSI YANG DILAPORAKAN
Kepegawaian 16.87%
Agraria/Pertanahan 16.50%
Kepolisian 10.95%
Pendidikan 9.48%
Administrasi Kependudukan 4.41%
Perbankan 3.36%
Perhubungan/Infrastruktur 3.26%
Ketenagakerjaan 2.87%
Peradilan 2.84%
Kesehatan 2.61%
Perijinan (PTSP) 2.38%
Informasi Publik 2.26%
Sumber Daya Alam dan Energi 2.12%
Listrik 2.08%
Pedesaan 1.95%
Komisi/Lembaga Negara 1.65%
Pemukiman/Perumahan 1.58%
Kesejahteraan Sosial 1.46%
Perdagangan dan Industri 1.36%
Pajak 1.29%
Kejaksaan 1.22%
Asuransi/Jaminan Sosial 1.19%
Air Minum 1.19%
Lingkungan Hidup 0.86%
Pengadaan Barang dan Jasa 0.54%
Lembaga Pemasyarakatan 0.49%
Imigrasi 0.47%
Telekomunikasi 0.44%
Lelang 0.33%
Kehutanan 0.33%
Transportasi 0.31%
Agama 0.25%
Pertanian 0.18%
Bea dan Cukai 0.17%
Pertahanan dan Keamanan 0.15%
Tentara Nasional Indonesia 0.12%
Perkebunan 0.12%
Urusan Haji 0.08%
Penanaman Modal 0.07%
Kelautan 0.07%
Transmigrasi 0.04%
Tenaga Kerja Indonesia 0.03%
Perikanan 0.03%
Informatika 0.03%

0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 16.00% 18.00%

N : 9564
Ombudsmanship: Basic Knowledge
BEBERAPA PERISTIWA YANG
MENJADI PERHATIAN PUBLIK
1. Penggusuran Kampung Dadap
2. Maladministrasi Panitera Pengadilan
3. Rangkap Jabatan Komisaris BUMN/BUMD
4. Cetak Sawah dan Serap Gabah Petani,
5. Kepastan data produksi pangan
6. Penghentian Lelang Gula Rafinasi (Impor)
7. Impor Garam Tanpa Rekomendasi
8. Maladministrasi Data Produksi Padi
9. Reklamasi: Palu dan Makassar
10. Penataan Tanah Abang
11. Penyidikan Kasus Novel Baswedan
12. Kamar Mewah di Lapas Sukamiskin
13. Penghentian Penambangan tanpa izin
14. Post Border Review: Defisit Neraca
Perdagangan Terbesar dalam sejarah

Ombudsmanship: Basic Knowledge


BEBERAPA CATATAN
• Dari 5 laporan terbesar ke Ombudsman RI sistem
pelayanan belum banyak memanfaatkan sistem digital
(Kepegawaian, Pertanahan, Kepolisian, Pendidikan,
Adminduk)
• Layanan adminsitrasi telah mulai beradaptasi dengan
sistem digtal, namun back office system masih
menggunakan cara-cara konvensional (laporan-laporan
terkait OSS).
• Meski banyak pemda telah melakukan inovasi, dalam
survei kepatuhan Ombudsman RI, semakin rendah
tingkatan pemerintahan, semakin buruk sistem
penanganan pengaduan (hasil survei kepatuhan
Ombudsman 2018).
• Dalam beberapa investigasi oleh Ombudsman RI
diperoleh fakta bahwa pengambilan keputusan sering
keliru karena sistem informasi konvensional cenderung
bias dan rawan maladministrasi (kasus data produksi
pangan, sistem informasi arus logistik impor-ekspor).

Ombudsmanship: Basic Knowledge 18


TERIMA KASIH

CREATED BY :
TIM DATABASE MANAJEMEN
OMBUDSMAN RI
2019

Ombudsmanship: Basic Knowledge

Anda mungkin juga menyukai