PEMBAHASAN SOAL KEBIDANGAN HUKUM DAN HAM

1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia adalah kementerian dalam
Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia.

2. Pada tahun 1945 hingga 1999, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dikenal dengan nama
Departemen Kehakiman.

3. Yang menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sejak 24 Oktober 2014 ialah Yasonna
Hamonangan Laoly.

4. Pada Kabinet Presidentil, yang menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM ialah Soepomo.

5. Mohammad Yamin menjabat Menteri Hukum dan HAM dalam kurun waktu yang singkat, yaitu 27
April 1951 - 14 Juni 1951.

6. Kabinet Pemerintahan Indonesia di bawah pimpinan Presiden joko Widodo dan Wakil Presiden
Muhammad Jusuf Kalla dinamakan Kabinet Kerja.

7. Susunan Kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo diumumkan pada 26 Oktober 2014.

8. Kementerian Hukum dan HAM pertama kali dibentuk pada 19 Agustus 1945.

9. Pada zaman Belanda, Kementerian Hukum dan HAM disebut dengan Departemen Van Justitie.

Waterstaat Swerken merupakan istilah bahasa Belanda "Openbare Weren" yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia sebagai Pekerjaan Umum.

Europeesche Lagere School adalah sebutan untuk tingkat sekolah dasar pada masa penjajahan
Belanda.

Bundesnachrichtendienst's adalah Badan Intelijen milik Jerman.

10. Dalam sidang PPKI tahun 1945, dibuat penetapan tentang tugas pokok masalah ruang lingkup tugas
Kementerian Hukum dan HAM yang masih mengacu kepada peraturan Herdeland Yudie Staatblad
No.576.

Agrarische Wet (S. 1870-55) adalah sebuah undang-undang yang dibuat di Belanda yang kemudian
diberlakukan di Indonesia sebagai ayat-ayat tambahan dari Pasal 62 Regerings Reglement Hindia
Belanda tahun 1854.

Agrarische Eigendom adalah Hak yang bertujuan untuk memberikan kepada orang-orang Indonesia
asli (Pribumi/Bumiputera) suatu hak yang kuat atas sebidang tanah.

Departemen Van Justitie adalah sebutan untuk Departemen Kehakiman (sekarang: Kementerian
Hukum dan HAM).
11. Berdasarkan Maklumat Pemerintah tahun 1945, kewenangan Departemen Kehakiman diperluas,
yakni Kejaksaan.

12. Maklumat Pemerintah yang memperluas kewenangan dari Departemen Kehakiman dikeluarkan
pada 1 Oktober 1945.

13. Jawatan Topograpi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman dan masuk ke Departemen Pertahanan
berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 nomor 8/S.D.

14. Pemisahan Kejaksaan menjadi departemen tersendiri diputuskan oleh rapat kabinet pada 22 Juli
1960.

15. Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dan masuk ke
Departemen Agama Republik Indonesia saat Departemen Agama dibentuk pada 3 Januari 1946.

16. Pemisahan Kejaksaan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dilatarbelakangi oleh rencana
kejaksaan mengusut kasus yang melibatkan Menteri Kehakiman pada saat itu.

17. Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia ke Mahkamah Agung berawal dari Undang-Undang No 35 Tahun 1999.

18. Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia ke Mahkamah Agung dilaksanakan pada masa pemerintahan Presiden Megawati.

19. Kementerian Hukum dan HAM bertugas untuk menyelenggarakan urusan di bidang hukum dan hak
asasi manusia dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.

20. Dalam melaksanakan tugas tersebut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan
fungsi:
1. perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak asasi manusia;
2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia;
3. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia di daerah;
5. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan
6. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.

21. Berikut ini YANG TIDAK TERMASUK Direktorat Jenderal yang berada di dalam struktur organisasi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah Direktorat Jenderal Kemasyarakatan.

Struktur organisasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 24 tahun 2010 adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat Jenderal
2. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan
4. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
4. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
 5. Direktorat Jenderal Imigrasi
6. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
7. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia
8. Inspektorat Jenderal
9. Badan Pembinaan Hukum Nasional
10. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
11. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia
12. Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan
13. Staf Ahli Bidang Ekonomi
14. Staf Ahli Bidang Sosial
15. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga
16. Staf Ahli Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi

22. Instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di setiap provinsi,
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
disebut Kantor Wilayah.

23. Rumah Tahanan Negara (Rutan) merupakan bagian dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM Republik Indonesia.

24. Logo Kementerian Hukum dan HAM RI diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor M.HH-05.UM.01.01 Tahun 2011 Pasal 6.

25. Makna tulisan PENGAYOMAN dalam logo Kementerian Hukum dan HAM adalah mengayomi dan
melindungi seluruh rakyat Indonesia di bidang hukum dan hak asasi manusia.

26. 5 garis busur dalam logo Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia berarti melambangkan
Pancasila yang merupakan falsafah negara.

27. Garis siku kanan pada logo Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia bermakna hukum.

28. Garis siku kiri pada logo Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia bermakna hak asasi
manusia.

29. Warna biru tua pada logo Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia bermakna amanah,
keamanan, keteraturan, kedalaman makna jati diri bangsa, percaya diri.

30. Warna emas pada logo Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia bermakna keagungan,
kewibawaan, dan keluhuran.

31. Salah satu unsur pelaksana di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia yang bertugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan administrasi hukum
umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan adalah Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum.

32. Unsur Pembantu Pimpinan dalam struktur Kementerian Hukum dan HAM adalah Sekretariat
Jenderal.
33. Unsur Pengawas dalam struktur Kementerian Hukum dan HAM adalah Inspektorat Jenderal.

34. Direktorat Pidana yang berada di bawah Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum memiliki
tugas Penyelesaian Permohonan Pengangkatan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

35. Menyelesaikan Pendaftaran Jaminan Fidusia merupakan tugas dari Direktorat Perdata.

36. Kegiatan tugas bidang pembinaan teknis operasional pelayanan hukum meliputi hal-hal berikut ini,
KECUALI Pemberian pertimbangan/tanggapan atas permasalahan sosial budaya.

Kegiatan tugas bidang pembinaan teknis operasional pelayanan hukum meliputi:

1. pembinaan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas Balai Harta Peninggalan di seluruh
Indonesia
2. pemberian pertimbangan/tanggapan atas permasalah di bidang hukum perdata umum
3. penyiapan bahan atas pemberian pendapat hukum (legal opinion)
4. penyelesaian masalah grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi
5. penyelesaian proses pengangkatan PPNS
6. pemberian tanggapan/pertimbangan mengenai masalah di bidang hukum pidana
7. pemberian bimbingan dan pertimbangan mengenai masalah di bidang hukum tata negara

37. Penyelesaian Perumusan dan Identifikasi Sidik Jari menjadi tugas dari Direktorat Daktiloskopi.

38. Alamat situs web Kementerian Hukum dan HAM adalah www.kemenkumham.go.id

39. Staf Ahli yang berada di dalam struktur Kementerian Hukum dan HAM adalah sebagai berikut,
KECUALI Staf Ahli Bidang Politik Internasional.

40. Politeknik Imigrasi adalah pendidikan kedinasan yang bernaung di bawah Kementerian Hukum dan
HAM Republik Indonesia yang didirikan pada tahun 1962.

41. Jumlah Taruna yang menjalani pendidikan di Politeknik Imigrasi pada tahun 2016 adalah sebanyak
128.

42. Bagi lulusan AIM yang telah di wisuda akan mendapat Brevet Pejabat Imigrasi (PI) dan langsung
mengikuti Pendidikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

43. Proses perubahan status dari penduduk asing menjadi warga negara suatu negara disebut dengan
naturalisasi.

44. Berikut ini adalah nama-nama pemain sepak bola hasil naturalisasi, KECUALI Giovanni van
Bronckhorst.
Nama pemain-pemain sepak bola hasil naturalisasi:
 Guy Junior Ondoua
 Kim Kurniawan
 Victor Igbonefo
 Raphael Maitimo
 Serginho van Dijk
  Stefano Lilipaly
 Ruben Wuarbanaran
 Cristian Gonzales
 Diego Michiels
 Jhon van Beukering
 Tonnie Cusell
 Bio Paulin Pierre
 Greg Nwokolo
 Ezra Walian
 Herman Dzumafo Epandi

45. Dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara memberikan seseorang izin untuk masuk ke negara
tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu disebut VISA.

46. Dokumen perjalanan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, dan perwakilan RI di luar negeri disebut dengan Paspor.

47. Keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang
dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik disebut Kewarganegaraan.

48. Sebuah status yang disematkan kepada seseorang yang secara hukum merupakan warga negara sah
di beberapa negara disebut Kewarganegaraan Ganda.

49. Beberapa negara yang menerapkan sistim Hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang
(individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya adalah sebagai berikut, KECUALI
India.
Beberapa negara yang menerapkan asas Ius Sanguinis adalah:
 Belanda
 Filipina
 Inggris
 Jerman
 Korea Selatan
 Portugal
 Republik Rakyat Tiongkok
 Spanyol
 Turki
 Yunani
 Indonesia

50. Hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang (individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau
ibu biologisnya disebut Ius Sanguinis.