1242 2592 1 SM PDF
1242 2592 1 SM PDF
ABSTRAK
Latar belakang Berdasarkan laporan dari New South Wales Breats Canter Institute,
fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada perempuan usia muda, yaitu terjadi pada
perempuan dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia diatas 50 tahun, dan
prevalensi lebih dari 9% perempuan terkena fibroadenoma. Upaya yang bisa dilakukan untuk
pencegahan fibroadenoma dengan cara melakukan pola hidup sehat dan melakukan
pemeriksaan payudara sendiri yang di lakukan oleh tiap perempuan dengan cara tertentu
secara berkala tiap bulan. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Terhadap Perilaku Pencegahan Penyakit Fibroadenoma
Mammae di MA Sabilul Muttaqin Trimulyo Demak. Metode Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Subyek penelitian
adalah 52 orang siswi yang terbagi menjadi kelas X, XI, dan XII MA Sabilul Muttaqin Trimulyo
Demak yang diambil secara Simpel Random Sampling. Variabel bebas adalah pengetahuan
dan sikap remaja putri tentang fibroadenoma mammae. Variabel terikat adalah perilaku
pencegahan penyakit fibroadenoma mammae. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji
statistic menggunakan uji kolerasi chi square. Hasil Sebanyak 46,2% responden mempunyai
pengetahuan cukup, 36,5% responden memiliki pengetahuan kurang, 17,3% responden
memiliki pengetahuan baik, 51,9% responden memiliki sikap mendukung, 48,1% responden
tidak mendukung terhadap pencegahan penyakit fibroadenoma mammae, 55,8% responden
memiliki perilaku postif, dan 44,2% responden memiliki perilaku negatif. Kesimpulan hasil uji
kolerasi chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap
remaja putri terhadap perilaku pencegahan penyakit fibroadenoma mammae di MA Sabilul
Muttaqin Trimulyo Demak.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Fibroadenoma Mammae
ABSTRACT
Background According to a report from the New South Wales Breats Cancer Institute,
fibroadenoma mammae usually occurs in young women, which occurs in women aged 21-25
years, less than 5% occur in over 50 years, and the prevalence of more than 9% of women
exposed fibroadenoma. Efforts that can be done to prevent fibroadenoma by way of a healthy
lifestyle and do a breast self-examination will be undertaken by each female in a certain way on
a regular basis each month. Purpose The purpose of this study was to determine the effect of
Knowledge and Attitudes of Young Women Against Disease Prevention Behavior fibroadenoma
mammae in MA Sabilul Muttaqin Trimulyo Demak. Methods This study is a descriptive
correlation with cross sectional method. Subjects were 52 students are divided into classes X,
XI, and XII MA Sabilul Muttaqin taken Trimulyo Demak Simple Random Sampling. The
independent variable is the knowledge and attitudes of young women about fibroadenoma
mammae. The dependent variable is the behavior of fibroadenoma mammae disease prevention.
Collecting data using a questionnaire. Correlation statistical tests using chi square test. Results
A total of 46.2% of respondents have sufficient knowledge, 36.5% of respondents have less
knowledge, 17.3% of respondents had a good knowledge, 51.9% of respondents have a
supportive attitude, 48.1% of respondents did not support the prevention of fibroadenoma
mammae, 55 , 8% of respondents have a positive behavior, and 44.2% of respondents had a
negative attitude. Conclusion The correlation chi square test results showed significant
relationship between knowledge and attitudes of young women towards disease prevention
behaviors fibroadenoma mammae in MA Sabilul Muttaqin Trimulyo Demak.
Keywords : Knowledge, Attitudes, Behavior, Fibroadenoma Mammae
PENDAHULUAN
Berdasarkan laporan dari New South Wales Breast Canter Institute di negara Amerika
Serikat, fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada perempuan usia muda, yaitu terjadi pada
perempuan dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia diatas 50 tahun, dan
prevelensi lebih dari 9% perempuan terkena fibroadenoma. (Suryaningsih, 2009).
Berdasarkan data World Health Organitation (WHO) pada tahun 2030 akan terjadi
lonjatan penderita kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat. Hal ini dikarenakan banyaknya
perempuan usia produktif dan pola hidup yang sudah beralih dari pertanian menjadi
perindustrian, sehingga hal ini mengakibatkan tingginya risiko fibroadenoma mammae pada
perempuan. Daerah penderita kanker terbanyak di Indonesia adalah Yogyakarta. Tingkat
prevelensi tumor fibroadenoma mencapai 9,6 per 1.000 orang. Angka tersebut jauh lebih tinggi
dari rata-rata prevelensi nasional yang sebesar 4,3 per 1.000 orang (Profil Kesehatan Indonesia,
2013).
Di Indonesia jumlah kanker yang datang mengunjungi Yayasan Kanker Indonesia di
Rumah Sakit Dharmais Jakarta tercatat sebanyak 115 orang, namun selama pertengahan tahun
2011 dimana 100 orang telah terkena tumor jinak fibroadenoma mammae dan 15 orang lainnya
positif terkena kanker payudara (Yayasan Kanker Indonesia, 2011).
Di Provinsi Jawa Tengah khususnya Kota Semarang, insiden berdasarkan Rekapitulasi
Bulan Data Kesakitan Tingkat Puskesmas Se-Kota Semarang pada tahun 2009. Sebanyak 148
kasus lainnya menderita tumor jinak fibroadenoma (Dinkes Semarang, 2009). Berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Demak didapatkan kasus tumor jinak payudara pada tahun
2011 sebanyak 267 kasus yang dihitung dari kasus lama ditambah kasus baru. Sedangkan pada
tahun 2012 didapatkan penambahan jumlah kasus baru tumor jinak payudara sebanyak 2 kasus
dan pada kasus tahun sebelumnya belum ada yang meninggal sehingga total menjadi 269 kasus,
dan pada tahun 2013 didapatkan peningkatan jumlah kasus baru tumor jinak payudara yaitu
sebanyak 36 kasus, sehingga total kasus pada tahun 2013 menjadi 305 kasus tumor jinak
payudara (Profil DKK Demak, 2013).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di MA Sabilul Muttaqin
Trimulyo Demak, didapatkan jumlah keseluruhan siswi berjumlah 60 orang dari kelas X, XI,
dan XII. Dari sekian jumlah siswi terdapat 1 orang diantaranya yang menderita tumor jinak
payudara dan telah dilakukan operasi. Sedangkan hasil wawancara, menunjukkan bahwa 30
siswi belum mengetahui penyakit fibroadenoma dan cara pencegahan melalui perilaku hidup
sehat maupun dengan cara sadari. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk pencegahan
fibroadenoma dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri yang di lakukan oleh tiap
perempuan dengan cara tertentu secara berkala tiap bulan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena
penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor –
faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X, XI, dan XII MA Sabilul
Muttaqin Trimulyo Demak dengan jumlah 60 siswi, yang terdistribusi menjadi 3 kelas. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 52 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Simpel Random Sampling.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji. Analisa data dengan analisa
univariat dan bivariat dengan uji chi square
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Jumlah Responden pada Masing-Masing Kelas
Distribusi frekuensi berdasarkan kelas responden dalam penelitian ini dapat
diketahui pada tabel 1 sebagai berikut ini :
Pengetahuan
Jumlah Persentase (%)
Responden
Kurang 19 36,5
Cukup 24 46,2
Baik 9 17,3
Jumlah 52 100
Persentase
Perilaku Responden Jumlah
(%)
Negatif 23 44,2
Positif 29 55,8
Jumlah 52 100
Berdasarkan tabel 6 di atas dari hasil perhitungan tabulasi silang dapat diketahui
bahwa siswi yang memiliki sikap tidak mendukung sebagian besar memiliki perilaku
yang negatif terhadap pencegahan penyakit fibroadenoma mammae yaitu sebanyak 16
orang (64,0%). Sedangkan siswi yang memiliki sikap yang mendukung sebagian besar
memiliki perilaku yang positif terhadap pencegahan penyakit fibroadenoma mammae
yaitu sebanyak 20 orang (74,1%).
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan uji korelasi Chi-
square, didapatkan hasil X2 hitung yaitu 7,629, dan p 0,006 < α (0,05). Nilai Koofisien
Kontingensi 0,358 yang menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sedang dengan arah
korelasi positif, artinya semakin baik sikap remaja tentang fibroadenoma mammae
maka semakin baik pula perilaku yang dilakukan oleh remaja dalam pencegahan
penyakit fibroadenoma mammae. Berdasarkan analisis tersebut maka Ho ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sikap remaja
putri terhadap perilaku pencegahan penyakit fibroadenoma mammae di MA Sabilul
Muttaqin Trimulyo Demak.
Hasil penelitian ini dikarenakan selain pengetahuan, perilaku pencegahan penyakit
fibroadenoma mammae dipengaruhi juga oleh sikap terhadap fibroadenoma mammae. Sikap
akan menentukan pola fikir remaja untuk dapat menerima informasi baru terkait dengan
fibroadenoma mammae. Sikap remaja yang mendukung terhadap pencegahan penyakit
fibroadenoma mammae dalam penelitian ini maka akan mempengaruhi kemauan remaja untuk
melakukan praktek pencegahan penyakit fibroadenoma mammae.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan tentang pengaruh pengetahuan dan sikap remaja putri
terhadap perilaku pencegahan penyakit fibroadenoma mammae di MA Sabilul Muttaqin
Trimulyo Demak, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengetahuan responden tentang fibroadenoma mammae sebanyak 19 orang (36,5%)
kurang, 24 orang (46,2%) cukup dan 9 orang (17,3%) memiliki pengetahuan baik.
2. Sikap responden terhadap pencegahan penyakit fibroadenoma mammae sebagian besar
adalah mendukung terhadap pencegahan penyakit fibroadenoma mammae yaitu sebanyak
27 orang (51,9%) sepeti setuju jika remaja harus rurtin melakukan pemeriksaan payudara,
dan yang memiliki sikap tidak mendukung sebanyak 25 orang (48,1%) seperti tidak setuju
jika tumor jinak payudara diketahui lebih dini kemungkinan sembuh sangat besar.
3. Perilaku pencegahan penyakit fibroadenoma mammae yang dilakukan oleh responden
sebagian besar adalah positif yaitu sebanyak 29 orang (55,8%) seperti mengkonsumsi
makanan yang tinggi serat seperti sayuran dan buah serta melakukan olah raga dengan
teratur, dan yang memiliki perilaku negatif sebanyak 23 orang (44,2%) seperti tidak
mengkonsumsi brokoli.
4. Ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan remaja putri terhadap perilaku
pencegahan penyakit fibroadenoma mammae di MA Sabilul Muttaqin Trimulyo Demak
yang dibuktikan dengan nilai p = 0,024 < α (0,05), dan nilai X2 7,430.
5. Ada pengaruh yang signifikan antara sikap remaja putri terhadap perilaku pencegahan
penyakit fibroadenoma mammae di MA Sabilul Muttaqin Trimulyo Demak yang
dibuktikan dengan nilai p = 0,006 < α (0,05), dan nilai X2 7,629.
SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti ingin memberikan
saran bagi:
1. Siswi atau Remaja Putri
Diharapkan remaja putri dapat mengupayakan peningkatkan pengetahuan tentang
fibroadenoma mammae baik melalui internet maupun dengan mengikuti pendidikan
kesehatan, sehingga dapat melakukan pencegahan penyakit fibroadenoma mammae secara
rutin dan berkelanjutan.
2. Masyarakat
a. Diharapkan peran orang tua dalam memberikan motivasi pada remaja putri untuk
melakukan deteksi dan pencegahan terhadap penyakit fibroadenoma mammae.
b. Diharapkan tokoh agama dapat memberikan pengertian dan anjuran tentang
pentingnya menjaga kesehatan reproduksi bagi seorang perempuan khususnya
payudara sehingga remaja putri tidak lagi menganggap hal tersebut sebagai hal yang
tabu.
c. Diharapkan remaja putri saling memberikan informasi kepada teman sebaya tentang
fibroadenoma mammae dan cara pencegahannya sehingga remaja putri memiliki
pengetahuan yang baik.
3. Tenaga Kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan dapat lebih meningkatkan perhatian dalam memberikan
pengetahuan fibroadenoma mammae pada remaja dalam kaitannya dengan pembentukan
sikap dan perilaku penceghan penyakit fibroadenoma mammae pada remaja yang lebih
baik.
4. Instansi pendidikan
Diharapkan instansi sekolah dapat melakukan kerjasama dengan petugas kesehatan
setempat misalkan puskesmas untuk memberikan materi tambahan kepada siswi tentang
kesehatan reproduksi khususnya payudara untuk mencegah penyakit fibroadenoma
mammae yaitu dengan cara SADARI dan melakukan pola hidup sehat.
5. peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-
faktor lain yang mempengaruhi perilaku pencegahan penyakit fibroadenoma mammae,
misalnya dengan tingkat pendidikan, usia, atau dukungan petugas kesehatan dan
menggunakan metode yang lain misalnya, observasi atau wawancara mendalam (indeep
interview).
DAFTAR PUSTAKA