0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan2 halaman
Sistem informasi HIV/AIDS di Indonesia berusaha untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber melalui SIHA guna mendukung pengambilan keputusan di tingkat nasional. Integrasi antara SIHA dan SIKDA Generik diperlukan untuk menjamin sinergi kebutuhan data dan informasi serta optimalisasi penggunaan basis data kesehatan dalam menunjang sistem informasi kesehatan nasional.
Sistem informasi HIV/AIDS di Indonesia berusaha untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber melalui SIHA guna mendukung pengambilan keputusan di tingkat nasional. Integrasi antara SIHA dan SIKDA Generik diperlukan untuk menjamin sinergi kebutuhan data dan informasi serta optimalisasi penggunaan basis data kesehatan dalam menunjang sistem informasi kesehatan nasional.
Sistem informasi HIV/AIDS di Indonesia berusaha untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber melalui SIHA guna mendukung pengambilan keputusan di tingkat nasional. Integrasi antara SIHA dan SIKDA Generik diperlukan untuk menjamin sinergi kebutuhan data dan informasi serta optimalisasi penggunaan basis data kesehatan dalam menunjang sistem informasi kesehatan nasional.
Sistem Informasi HIV AIDS -Validitas data dan informasi dicapai melalui
sistem informasi yang tepat waktu, reliable
1. Input, proses, output dan mampu menekan redudansi data. Input A. Data HIV/AIDS SIK 1. Data perorangan Masalah SIK nasional: 2. Data pelayanan konseling dan -Variasi sistem di tingkat kabupaten/kota, testing -fragmentasi sistem puskesmas dan rumah 3. Data pelaksanaanpenampisan sakit darahdonor -belum adanya standarisasi pencatatan dan B. Data IMS pelaporan 1. Data kunjungan pelayanan ims Upaya : C. Petugas Pencatatan dilakukan oleh - Penataan sistem informasi kesehatan dan petugas yang telah di tunjuk oleh penggunaan teknologi informasi berupa institusi dan memiliki akses sebagai computer networking dan cloud-technology user. Proses Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang 1. Pengisian data masukan Kesehatan 2. Klasifikasi -Mengatur tanggung jawab pemerintah 3. Penggabungan dalam penyediaan akses dan pengelolaan 4. Peringkasan informasi kesehatan 5. Penyimpanan dan - (Pusdatin) mengembangkan (SIKDA pembacaankembali Generik) Output 1. Pengisian data masukan Sistem Informasi HIV/AIDS 2. Klasifikasi -SIHA adl perangkat lunak yang dijalankan 3. Penggabungan untuk pengolahan data menjadi informasi 4. Peringkasan dari berbagai kegiatan penanggulangan HIV 5. Penyimpanan dan dan AIDS. pembacaankembali -Aplikasi SIHA terdiri dari beberapa modul yang mencatat kegiatan VCT, PITC, PMTCT, 2. Aplikasi SIK HIV/AIDS harm reduction, penjangkauan hingga SIHA ONLINE surveilans sentinel HIV. Berjalan di server pusat data dan informasi(pusdatin) Kementrian Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 Kesehatan Republik Indonesia. tentang Sistem Kesehatan Nasional www.siha.depkes.go.id - Mengatur peran dan posisi sistem SIHA OFFLINE informasi dalam sistem kesehatan nasional. Diinstal dikomputer masingmasing -Integrasi SIHA dalam SIKDA Generik UPK (Unit Pelayanan Kesehatan) , dibutuhkan untuk menjamin sinergi saat entry data UPK tidak kebutuhan data dan informasi serta memerlukan koneksi internet optimalisasi penggunaan basis data kesehatan dalam menunjang sistem 3. SKN informasi kesehatan nasional. SKN Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Integrasi SIHA dalam SIKDA -Perencanaan, implementasi dan - Integrasi SIHA dlm SIKDA Generik evaluasi manajemen program mendukung integrasi program kesehatan yang berkualitas dapat penanggulangan HIV-AIDS dlm SKN utk dihasilkan melalui dukungan data tujuan kesehatan nasional yang ingin dan informasi yang valid. dicapai. - Integrasi sistem informasi HIV-AIDS ditunjukkan dengan dihasilkannya informasi tentang indikator program HIV-AIDS pada Strategi: SIK nasional. -Pencegahan infeksi melalui kejenuhan cakupan kelompok -Informasi indikator ini dihasilkan melalui berisiko tinggi dengan intervensi proses manajemen data berjenjang. yang ditargetkan(TI) dan intervensi -Daerah melakukan pengumpulan, analisis skala besar pada populasi umum; dan interpretasi data secara rutin dan hasilnya didiseminasikan pada setiap level -Penyediaan perawatan, dukungan manajemen. dan pengobatan yang lebih besar -Hasil assessment menjadi informasi yang kepada lebih banyak (ODHA); digunakan untuk pengambilan keputusan dan diimplementasikan dalam bentuk -Memperkuat infrastruktur, sistem produk upaya penanggulangan HIV-AIDS. dan SDM dalam pencegahan, perawatan, dukungan dan program - kolaborasi TB-HIV pengobatan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1278/Menkes/SK/XII/2009 tentang -Memperkuat Sistem Manajemen Pedoman Pelaksanaan Kolaborasi Informasi Strategis nasional(SIMS Pengendalian Penyakit TB dan HIV). -Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 NACP -II, penciptaan tentang Jaminan Kesehatan membutuhkan kesadaran pemantauan terhadap hak yang seharusnya NACP-III, komunikasi diterima oleh populasi kunci. perubahan perilaku NACO (the National AIDS 4. Perngembangan SIK hiv/aids di luar Control Organization), negeri (India) mengambil alih kampanye Pendorong utama epidemi HIV di untuk meningkatkan India adalah hubungan seks tanpa keperdulian dan kondom, hubungan seks tanpa kemampuan dalam kondom antara laki-laki dan mencari kesehatan dan penggunaan narkoba suntikan. perilaku pencegahan pada orang orang dengan HIV Program Pengendalian AIDS Nasional (National AIDS Control Programme/NACP) bertujuan untuk mengendalikan penyebaran HIV di India dengan membangun respons menyeluruh yang menjangkau beragam populasi.
Tujuan keseluruhan dari NACP-III
(2007-2012) adalah untuk menghentikan dan membalikkan epidemi di India pada tahun 2012 dengan mengintegrasikan program untuk pencegahan, perawatan dan dukungan dan pengobatan.