Anda di halaman 1dari 8

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM ZAM ZAM MEDIKA

NOMOR : _ _ _._/I-PER/DIR/2019

TENTANG

PEDOMAN KERJA TIM TUBERKULOSIS ( TB ) DENGAN STRATEGI DOTS


(DIRECTLY OBSERVED TREATMENT, SHORCOURSE CHEMOTHERAPY)

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM ZAM ZAM MEDIKA


Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengendalian tuberkulosis yang berkualitas
secara berkesinambungan, perlu disusun dokumen perencanaan
program pengendalian tuberkulosis dalam bentuk Strategi
Nasional
Pengendalian Tuberkulosis;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a perlu menetapkan Peraturan Direktur tentang Pedoman
Kerja Tim TB Dengan Strategi DOTS (Directly Observed
Treatment, Shorcourse Chemotherapy).

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang


Wabah Penyakit Menular;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1991
tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
203/Menkes/ SK/III/1999 tentang Gerakan Terpadu Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
364/Menkes/ SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan
Tuberkulosis (TB);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
374/Menkes/ SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
364/MENKES/SK/V/2009 Tentang Pedoman penanggulangan
tuberkulosis (TB);
8. Keputusan Direktur Perseroan Terbatas Zam Zam Shyfa Usaha
Nomor: _ _ _/I-KEP/DIR/2019 tentang Stuktur Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Islam Zam Zam Medika;
9. Keputusan Direktur Perseroan Terbatas Zam Zam Shyfa Usaha
Nomor: _ _ _/I-KEP/DIR/2019 tentang Pengangkatan Direktur
Rumah Sakit Islam Zam Zam Medika

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM ZAM ZAM MEDIKA
TENTANG PEDOMAN KERJA TUBERKULOSIS DENGAN
STRATEGI DOTS (DIRECTLY OBSERVED TREATMENT,
SHORCOURSE CHEMOTHERAPY)
Pasal 1

Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis di


rumah sakit beserta monitoring dan evaluasinya melalui kegiatan:
1. promosi kesehatan;
2. surveilans tuberkulosis;
3. pengendalian faktor risiko;
4. penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis;
5. pemberian kekebalan; 6. pemberian obat pencegahan.

Pasal 2
Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan
pelayanan dan penanggulangan tuberkulosis.

Pasal 3
Rumah sakit menyediakan sarana dan prasarana pelayanan
tuberkulosis sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 4
Rumah sakit telah melaksanakan pelayanan tuberkulosis dan upaya
pengendalian faktor risiko tuberkulosis sesuai peraturan
perundangundangan.

Pasal 5
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan dilakukan oleh
Tim TB DOTS sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Pasal 6
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Ditetapkan di Trenggalek
Pada tanggal 01 Juli 2019
Direktur Rumah Sakit Islam Zam Zam
Medika

dr. Rendra Andriawan, MM


LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT ISLAM ZAM ZAM MEDIKA
NOMOR : _ _ _._/I-PER/DIR/ 2019
TENTANG
PEDOMAN KERJA TIM TB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejak dahulu penyakit Tuberkulosis oleh masyarakat dikenal sebagai penyakit
menular dan merupakan salah satu masalah utama kesehatan di masyarakat
indonesia. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya penderita tuberkulosis yang
ditemukan di masyarakat dan kematian yang disebabkannya.
Pada tahun 1995, puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan di
masyarakat dengan menerapkan strategi DOTS (Directly Observed Treatment
Short-course). Dengan berjalannya waktu strategi DOTS telah mulai
dikembangkan di Balai Pengobatan Paru-Paru dan di Rumah Sakit, baik rumah
sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah.
Pada tahun 2004 survey prevalensi tuberkulosis menunjukkan bahwa pola
pencarian pengobatan tuberkulosis ke rumah sakit ternyata cukup tinggi, yaitu
sekitar 60 %. Pasien tuberkulosis ketika pertama kali sakit mencari pengobatan ke
rumah sakit. Melihat dari besarnya animo masyarakat mencari pengobatan
tuberkulosis ke rumah sakit, maka Rumah Sakit Islam Zam Zam Medika membuka
pelayanan klinik TB DOTS yang bekerjasama dengan pemerintah dalam hal ini
adalah dinas kesehatan kabupaten Trenggalek.
Pedoman Kerja Tim TB. ini merupakan pedoman untuk melaksanakan kebijakan
pelayanan di Rumah Sakit Islam Zam Zam Medika yang tercakup dalam ruang
lingkup dan batasan operasional.
Tim TB memiliki tugas utama yaitu memberi asuhan keperawatan kepada pasien
dengan tuberkulosis.

1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
1. Terlaksananya manajemen pelayanan TB dari aspek administrasi &
manajemen, kompetensi SDM, fasilitas dan sarana serta prosedur
pelayanan di RS.
2. Terklaksananya system rujukan pelayanan TB.
3. Pembinaan dan pengawasan pelayanan TB di RS.

1.3 SASARAN
Direktur, dokter, Tim TB dan tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit Islam Zam
Zam Medika.

BAB II
TATA LAKSANA

Kegiatan Tim Pengendalian Tuberkulosis di rumah sakit dan fasilitas pelayanan


kesehatan lainnya merupakan suatu standar mutu pelayanan dan penting bagi
pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Pelayanan TB harus dilaksanakan oleh Tim
Pengendalian Tuberkulosis rumah sakit dan juga fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dari kejadian tindakan yang
telah dilakukan kepada pasien, yang berbasis patient safety.

Kriteria pendukung:
1. Adanya pedoman kerja tim tentang pelayanan TB di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya yang meliputi tujuan, sasaran, program,
kebijakan, struktur dan anggaran organisasi, uraian tugas tim Pengendalian
Tuberkulosis.
2. Terdapat cakupan kegiatan tertulis mengenai program TB memuat tentang
kebijakan dan pelayanan sesuai dengan standart
3. Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis di rumah
sakit beserta monitoring dan evaluasinya melalui kegiatan:
1. promosi kesehatan;
2. surveilans tuberkulosis;
3. pengendalian faktor risiko;
4. penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis;
5. pemberian kekebalan;
6. pemberian obat pencegahan.
4. Kebijakan dan prosedur dievaluasi setiap 3 (tiga) tahun untuk disempurnakan.

BAB III

ORGANISASI TIM TB

Organisasi Tim Pengendalian Tuberkulosis disusun agar dapat mencapai visi, misi,
dan tujuan dari penyelenggaraan pelayanan TB. Tim Pengendalian Tuberkulosis
dibentuk berdasarkan organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat
menyelenggarakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara efektif dan efisien.
Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dapat dimanfaatkan secara optimal.

3.1 Pimpinan dan Staf


Tim TB di Rumah Sakit Islam Zam Zam Medika diketuai oleh seorang dokter
dengan sekretaris seorang Perawat. Berikut adalah merupakan bagan dari Tim
TB Rumah Sakit Islam Zam Zam Medika.

DIREKTUR RUMAH SAKIT dr.Lovi Krissadi Endari


TIM Pengendalian Tuberkulosis

Ketua : dr. Yunita,Sp.P


Sekertaris Utama Tim TB : Edo Fardiantoko,Amd.Kep
Anggota

1. Kiki Tri Cahyono,Amd.Kep


2. Roida Saputri,Amd.Kep
3. Adelia May Aditri,Amd.Kep
4. Nanda Nur Rochmad,Amd.Ak
5. Wanda Kristanti

A. Tim Pengendalian Tuberkulosis mempunyai tugas sebagai berikut:


1. Sebagai motor penggerak penyusunan program Pengendalian
Tuberkulosis dengan strategi DOTS DOTS (Directly Observed
Treatment Short-course) rumah sakit.
2. Melakukan monitoring dan memandu penerapan program Pengendalian
Tuberkulosis di unit kerja.
3. Menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait serta
menyampaikan masalah terkait perlaksanaan program Pengendalian
Tuberkulosis.
4. Terlibat secara penuh dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
Pengendalian Tuberkulosis
5. Bertanggung jawab untuk mengomunikasikan masalah-masalah
Pengendalian Tuberkulosis secara rutin kepada ketua Tim
Pengendalian Tuberkulosis dan direktur Rumah Sakit.
6. Menyusun regulasi terkait penerapan program Pengendalian
Tuberkulosis dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcourse).

B. Ketua tim Pengendalian Tuberkulosis

Persyaratan Jabatan
1) Pendidikan dasar dokter spesialis paruparu atau penyakit dalam atau dokter
spesialis atau dokter umum yang bersertifikat Pelatihan Pelayanan
Tuberkulosis dengan Strategi DOTS di Rumah Sakit (PPTS DOTS).
2) Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan sesuai dengan bidangnya.
3) Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi.
4) Memiliki kemampuan kepemimpinan.

UraianTugas
a. Melaksanakan pembinaan kualitas atau mutu profesi pelayanan.
b. Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang keperawatanmaupun kepala
instalasi yang terkait dalam membina kualitas profesi pelayanan.
c. Mengendalikan dan mengevaluasi kualitas pelayananprofesi.

Tanggungjawab
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi Pengendalian
Tuberkulosis.
2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi.
3) Bertanggung jawab terhadap Direktur.
Wewenang
1) Mendelegasikan tugas apabila berhalanganhadir.
2) Memeriksa hasil kegiatanPengendalianTuberkulosis.

C. Sekretaris tim Pengendalian Tuberkulosis

Syarat Jabatan
1) Pendidikan DIII/Sederajat
2) Memiliki ketrampilan dan pengetahuan tentang Pengendalian Tuberkulosis 3)
Telah mengikuti pelatihan-pelatihan dalam bidangnya.

Uraian Tugas
1) Membuat undangan rapat dan membuatnotulen.
2) Mengelola administrasi surat-surat Pengendalian Tuberkulosis.
3) Mencatat data-data yang berhubungan dengan Pengendalian Tuberkulosis.
4) Mencatat data-data yang berhubungan dengan Pengendalian Tuberkulosis.
5) Memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh penanggungjawab dan
penanggung jawab sosialisasi dari suksesnya program Pengendalian
Tuberkulosis
6) Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungandengan
Pengendalian Tuberkulosis.

Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan administratif di Tim TB di rumah sakit
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan TB di rumah sakit
3. Bertanggung jawab melaporkan hasil kegiatan administratif kepada Ketua
pelayanan TB di rumah sakit dan melakkan pelporan ke dinas kesehatan setiap
triwulan.

Wewenang
1. Meminta laporan pelaksanaan program pelayanan TB di rumah sakit dari unit
kerja terkait
2. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Islam Zam Zam
Medika terkait pelaksanaan program pelayanan TB di rumah sakit
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelayanan TB di rumah
sakit dari unit-unit kerja di lingkungan RS Islam Zam Zam Medika
4. Melakukan komunikasi internal dan eksternal kepada unit kerja di lingkungan
RS Islam Zam Zam Medika dan pihak luar melalui surat tertulis, email, dan
telepon di rumah sakit
4. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan TB di rumah sakit
5. Bertanggung jawab melaporkan hasil kegiatan administratif kepada Ketua
pelayanan TB di rumah sakit

D. Anggota Tim TB

a. Farmasi.
1. UraianTugas
a) Melaksanakan pelayanan obat untuk Pengendalian Tuberkulosis.
b) Melakukan koordinasi dengan ketua tim Pengendalian Tuberkulosis
dan tim medis lain.
c) Melaksanakan evaluasi terhadap kasus-kasus terkait obat
Pengendalian Tuberkulosis
2. TanggungJawab
a) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program.
b) Bertanggung jawab kepada ketua tim Pengendalian Tuberkulosis.
c) Bertanggungjawab melakukan perekapan obat pengendalian tuberculosis.
d) Bertanggungjawab melakukan pelaporan kepada rumah sakit dan dinas
kesehatan terkait penggunaan obat pengendalian tuberculosis.

b. Analis
1. UraianTugas
a) Melaksanakan pelayanan pemeriksaan laboratorium terkait pelayanan
Pengendalian Tuberkulosis
b) Pemantauan pelaporan pelayanan Pengendalian Tuberkulosis terkait
hasil analisa laboratorium.
c) Melakukan koordinasi dengan ketua tim Pengendalian Tuberkulosis
terkait dengan pelayanan Pengendalian Tuberkulosis.
2. TanggungJawab
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan pelaksanaan
pelayanan Pengendalian Tuberkulosis
b. Bertanggung jawab kepada ketua tim Pengendalian Tuberkulosis
c. Bertanggungjawab melakukan perekapan reagen tuberculosis.
d. Bertanggungjawab melakukan pelaporan kepada rumah sakit dan
dinas kesehatan terkait penggunaan reagen tuberculosis.

c. Perawat IRNA
1. Uraian Tugas
a) Membuat perencanaan untuk pelayanan di ruang rawat inap dan ruang
pelayanan isolasi Pengendalian Tuberkulosis
b) Melakukan kegiatan-kegiatan operasional untuk pelayanan
Pengendalian Tuberkulosis (pengawasan APD ruang isolasi, APD
penunggu pasien, pengunjung pasien, pemisahan pasien isolasi).
c) Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan lain seperti Tim PPI
dalam rangka kegiatan operasional
d) Melakukan pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan.
e) Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan
termasuk pencatatan dan pelaporan.
2. Tanggung Jawab
a) Bertanggung jawab terhadap ketua tim Pengendalian Tuberkulosis
b) Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program di
masing-masing unit kerjanya.

d. Perawat IRJA
1. UraianTugas
a) Melakukan skrining pasien diawal masuk poli paru/ poli anak
b) Melakukan cek penandaan pasien dengan diagnose TB pada RM .
c) Melakukan koordinasi dengan tim Pengendalian Tuberkulosis dan Tim
PPI dalam rangka kegiatan operasional.
d) Melakukan kegiatan-kegiatan operasional untuk pelayanan Pengendalian
Tuberkulosis (pengawasan APD di poli paru/poli anak berupa pemakaian
masker baik pasien maupun pengantar)
e) Pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan.
f) Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan
Pengendalian Tuberkulosis termasuk pencatatan dan pelaporan
2. TanggungJawab
a) Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program di
masingmasing unit kerjanya
b) Bertanggung jawab terhadap ketua tim Pengendalian Tuberkulosis.

e. Perawat IGD
1. UraianTugas
a) Melakukan skrining pasien diawal masuk IGD.
b) Melakukan koordinasi dengan tim Pengendalian Tuberkulosis dan Tim
PPI dalam rangka kegiatan operasional.
c) Melakukan kegiatan-kegiatan operasional untuk pelayanan Pengendalian
Tuberkulosis (pengawasan APD di IGD berupa pemakaian masker baik
pasien maupun pengantar)
d) Pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan.
e) Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan
Pengendalian Tuberkulosis termasuk pencatatan danpelaporan
2. TanggungJawab
c) Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program di
masingmasing unit kerjanya
d) Bertanggung jawab terhadap ketua tim Pengendalian Tuberkulosis.
.
BAB IV

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. MONITORING
a. Monitoring dilakukan anggota Tim TB.
b. Monitoring dilakukan setiap hari oleh seluruh anggota Tim TB.

B. EVALUASI
a. Dilakukan oleh Tim TB.
b. Evaluasi oleh Tim TB.minimal setiap 2 bulan.

C. LAPORAN
a. Membuat laporan tertulis kepada Direktur setiap 3 bulan.

Ditetapkan di Trenggalek
Pada tanggal 01 Juli 2019
Direktur Rumah Sakit Islam Zam Zam
Medika

dr. Rendra Andriawan, MM

Anda mungkin juga menyukai